Academic literature on the topic 'Khlorofil-a'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Khlorofil-a.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Khlorofil-a"

1

Marwa, Sartika, M. Golok Jaya Laode, and Nurgiantoro. "Pemetaan Sebaran Total Suspended Solid (TSS) Dan Khlorofil-a (Chl-a) Pada Perairan Sungai Wanggu Menggunakan Citra Sentinel-2." JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi) 3, no. 2 (2019): 49–56. https://doi.org/10.5281/zenodo.3607250.

Full text
Abstract:
<strong>Abstrak : </strong><em>Total Suspended Solid </em>(TSS) dan <em>Khlorofil-a</em> (Chl-a) merupakan beberapa parameter penentu kualitas badan air.&nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui konsentrasi <em>Total Suspended Solid</em> (TSS) dan kandungan <em>Khlorofil-a</em> (Chl-a) di sepanjang Sungai Wanggu berdasarkan data survey lapangan serta untuk memetakan pola sebaran spasial konsentrasi <em>Total Suspended Solid</em> (TSS) dan <em>Khlorofil-a</em> (Chl-a) pada perairan Sungai&nbsp; Wanggu. Metode yang digunakan untuk menganalisis konsentrasi TSS dan Chl-a untuk data lapangan menggunakan metode <em>gravimetrik dan metode spektrofotometri </em>sedangkan analisis konsentrasi TSS dan Chl-a data citra menggunakan algoritma model &nbsp;yang dibangun melalui korelasi (R<sup>2</sup>) antara panjang gelombang kanal pada citra SENTINEL-2B dengan jumlah konsentrasi <em>Total Suspended Solid (</em>TSS) dan <em>Khlorofil-a</em> (Chl-a). Hasil pemodelan algoritma baru TSS diperoleh persamaan korelasi (R<sup>2</sup>) sebesar 0,6605 dengan NMAE memenuhi syarat &lt;30% yaitu sebesar 11.77<strong> </strong>%, sedangkan untuk pemodelan algoritma baru Chl-a diperoleh persamaan baru dengan korelasi (R<sup>2</sup>) sebesar 0,6117 dengan NMAE memenuhi syarat &lt;30% yaitu sebesar 15.93 %. Sebaran spasial untuk <em>Total Suspended Solid (</em>TSS) menunjukkan penurunan konsentasi kearah hilir sungai dan meningkat kearah hulu sungai, sedangkan pada <em>Khlorofil-a</em> (Chl-a) terjadi peningkatan kearah hilir sungai dan menurun kearah hulu sungai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wibisana, Hendrata, Siti Zainab, and Dian Purnama Solin. "Analisa Konsentrasi Khlorofil-A Di Selat Madura Berbasis Nilai Algoritma Dari Reflektan Citra Satelit Suomi-VIIRs." Jurnal Aplikasi Teknik Sipil 16, no. 2 (2018): 87. http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891x.v16i2.3780.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Wijaya, Danu, Samuel Samuel, and Petrus Rani Pong Masak. "KAJIAN KUALITAS AIR DAN POTENSI PRODUKSI SUMBER DAYA IKAN DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN." BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 2, no. 6 (2017): 291. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.2.6.2009.291-297.

Full text
Abstract:
Danau Towuti merupakan danau terbesar di kompleks Danau Malili, Sulawesi Selatan dan danau terbesar kedua di Indonesia setelah Danau Toba. Danau Towuti termasuk danau dengan tingkat endemisitas tinggi untuk jenis ikan perairan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan dan potensi produksi ikan di Danau Towuti. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga kali survei di tahun 2008. Aspek ekologi yang diamati terdiri atas beberapa parameter fisika, kimia, dan biologi perairan. Potensi produksi ikan dihitung berdasarkan pada hasil pengukuran produktivitas primer dari setiap stasiun penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perairan Danau Towuti, baik secara fisik, kimia, dan biologi mendukung kehidupan dan perkembangan ikan.Berdasaran pada nilai kandungan phosfat, nitrat, plankton, produktivitas primer dan kandungan khlorofil-a, Danau Towuti diklasifikasikan dalam oligo mesotrofik yaitu tingkat kesuburan rendah sampai sedang. Potensi produksi ikan Danau Towuti dari hasil pengukuran produktivitas primer adalah ±195 ton/tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Masganti, Masganti, Andin Muhammad Abduh, Yanti Rina D., Muhammad Alwi, Muhammad Noor, and Rusmila Agustina. "Pengelolaan Lahan dan Tanaman Padi di Lahan Salin." Jurnal Sumberdaya Lahan 16, no. 2 (2023): 83. http://dx.doi.org/10.21082/jsdl.v16n2.2022.83-95.

Full text
Abstract:
&lt;p align="center"&gt;&lt;strong&gt;ABSTRAK&lt;/strong&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;Kebutuhan beras di Indonesia terus meningkat disebabkan jumlah penduduk terus bertambah, kebutuhan energi individu meningkat, dan keinginan menjadi lumbung pangan dunia. Sementara terjadi kompetisi penggunaan lahan dan penurunan kualitas lahan. Perubahan iklim global menyebabkan meluasnya daerah yang terimbas intrusi air laut, sehingga terjadi penurunan produktivitas padi, dan biaya input produksi lebih tinggi. Tanah salin adalah tanah yang mempunyai kandungan natrium berada di atas ambang batas kritis atau ambang batas toleransi tanaman. Berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL), dan kadar natrium (Na) dalam tanah, tanah salin dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yakni (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang, (4) tinggi, dan (5) sangat tinggi. Peningkatan salinitas terjadi pada musim kemarau untuk kondisi daerah dengan curah hujan rendah, dekat pantai, input air irigasi yang mengandung garam, evaporasi dan evapotranspirasi lebih tinggi dibandingkan presipitasi/curah hujan, lahan sawah yang air irigasinya tercemar limbah pabrik berkadar garam tinggi, keadaan topografi, kerapatan irigasi aktif, bencana alam seperti tsunami, dan tanah yang bahan induknya tersusun dari deposit garam. Padi merupakan tanaman yang sensitif terhadap salinitas, tetapi termasuk tanaman yang direkomendasikan untuk dibudidayakan di lahan salin. Salinitas menurunkan kapasitas produksi tanaman akibat (a) tekanan osmotik tanaman yang rendah, (b) kandungan hara N, P, K, dan Ca yang rendah, (c) kandungan Na dan pH yang tinggi, (d) keracunan Al dan Fe, dan (e) degradasi khlorofil. Respon tanaman terhadap salinitas dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan indeks toleransi tanaman. Pemanfaatan lahan salin untuk peningkatan produksi padi memerlukan teknologi pengelolaan hara dan tanaman. Teknologi pengelolaan hara meliputi (1) ameliorasi menggunakan kapur pertanian, pupuk kandang, kompos, dan bahan organik, dan (2) penggunaan bahan pembenah tanah seperti mulsa, gipsum, SP-50, fosfat alam, dan abu sekam padi. Sedangkan pengelolaan tanaman yang diperlukan adalah (a) penggunaan padi varietas unggul toleran salin, dan (2) pengaturan waktu tanam.&lt;/p&gt;&lt;p&gt; &lt;/p&gt;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mansur, Muhammad. "LAJU PENYERAPAN CO2 PADA KANTONG SEMAR (Nepenthes gymnamphora Nees) DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN-SALAK, JAWA BARAT." Jurnal Teknologi Lingkungan 13, no. 1 (2016): 59. http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v13i1.1405.

Full text
Abstract:
Penelitian laju penyerapan CO2 pada kantong semar (Nepenthes gymnanphora Nees) dilakukan di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat, pada bulan Juni 2011. Sebanyak 15 individu N. gymnamphora dipilih sebagai sampel pengukuran, setiap individu diukur daun muda dan daun tua. Laju penyerapan CO2 dan parameter fisiologi lainnya diukur dengan alat portable LCi ADC Bioscientific Ltd. Photosynthesis system, kandungan khlorofil daun dengan alat Chlorophyll meter tipe SPAD-502 merk Minolta, Intensitas cahaya dengan alat Lux meter, suhu dan kelembaban udara dengan alat hygrometer digital, pH dan kelembaban tanah dengan menggunakan soil tester. Hasil dapat dilaporkan bahwa laju penyerapan CO2 pada N. gymnamphora terendah 2,44 μmol/m2/s dan tertinggi 29,12 μmol/m2/s dengan rata-rata sebesar 11,07 μmol/m2/s pada radiasi cahaya di permukaan daun (Qleaf) rata-rata sebesar1074 μmol/m2/s. Dari hasil pengukuran harian diketahui bahwa laju penyerapan CO2 dari N. gymnamphora optimum terjadi pada jam 10:00 pagi dan terendah pada jam 14:00 siang. kata kunci: Laju penyerapan CO2, Nepenthes gymnamphora, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak AbstractStudy of carbon dioxide (CO2) in the pitcher plant (Nepenthes gymnamphora Nees.) was conducted in the Halimun-Salak Mountain National Park, Resort Cidahu, West Java, on June 2011. Fifteen individuals N. gymnamphora selected as the sample measurements, each individual measured young leaves and old leaves. The rate of CO2 sequestration and other physiological parameters measured with a portable LCi ADC Bioscientific Ltd.,Photosynthesis System, leaf chlorophyll content with a Chlorophyll meter SPAD-502 type (Minolta), the light intensity with Digital Light Meter Der EE DE-3351, air temperature and humidity with a Digital Thermohygrometer AS ONE TH-321, soil pH and moisture with a Soil Tester. Results that, the CO2 sequestration rate of N. gymnamphora thelowest is 2.44 μmol/m2/s and highest is 29.12 μmol/m2/s with average 11.07 μmol/ m2/s at light radiation on the leaf surface (Qleaf) average 1074 μmol/m2/s. The daily of photosynthesis is known that the rate of photosynthesis of N. gymnamphora, optimum occurred at 10:00 am and lowest at 14:00 noon. key words: Photosynthesis rate, Nepenthes gymnamphora, Halimun-Salak Mountain National Park.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Wagiyo, Karsono, and Duranta Kembaren. "KERAGAMAN, KEPADATAN STOK DAN HABITAT IKAN PARI DI LAUT ARAFURA." BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 14, no. 2 (2022): 79. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.14.2.2022.79-94.

Full text
Abstract:
Nilai ekonomis ikan pari serta pemanfaatannya yang beragam menyebabkan penangkapannya semakin meningkat and rentan terhadap kepunahan. Penelitian bertujuan memperbaharui informasi mengenai keragaman, kepadatan, biomassa, kepadatan stok dan karateristik habitat ikan pari di Laut Arafura. Penelitian dilakukan tahun 2018 secara eksploratif Systematic Cluster Random Sampling. Hasil penelitian didapatkan 6 familia, 24 jenis, di antaranya endemik yaitu Neotrygon annotata, N. leylandi, Maculabatis toshi, Hemitrygon longicauda, Pateobatis hortlei. Ikan pari dominan secara individu adalah N, annotata dan berat didominasi oleh Pastinachus sephen. Sebaran spasial, keragaman dan kepadatan tertinggi ditemukan di Area Barat Papua dan biomassa tertinggi di Timur Aru. Sebaran vertikal; keragaman, kepadatan dan biomassa tertinggi pada kedalaman 10-20 m. Kepadatan stok ikan pari di Laut Arafura 61.382,8 ton dan berkontribusi 21,37 % terhadap stok ikan demersal. Jenis ikan pari yang memiliki terdistribusi luas di Laut Arafura adalah Maculabatis toshi. Kondisi hidrologi habitat ikan pari bervariasi diantara jenis. Habitat terdalam dimiliki oleh Rhinobatus sp. dan terdangkal oleh Pastinachus solocirostris. Suhu tertinggi terdapat pada habitat N. orientalis dan terendah Pateobatis jenkensii. Salinitas tertinggi pada habitat Glaucostegus typus dan terendah pada habitat Pateobatis hortlei. Oksigen terlarut tertinggi pada habitat N. orientalis dan terendah pada habitat Pateobatis jenkinsii. Keasaman tertinggi pada habitat Maculabatis toshi dan terendah pada habitat Pateobatis hortlei. Khlorofil-a tertinggi pada habitat Pateobatis hortlei dan terendah pada habitat Pateobatis jenkinsii. Turbiditas tertinggi pada habitat Pateobatis hortlei dan terendah pada habitat Aetomylaeus maculatus.Rays have economic value and have a long life, their use varies with increasing intensity, making them vulnerable to extinction. This study aims to determine the diversity, density, biomass, standing stock and habitat characteristics of rays in the Arafura Sea. The research was conducted in 2018 using exploratory Systematic Cluster Random Sampling. The results showed 6 families, 24 species, of which endemic were Neotrygon annotata, N. leylandi, Maculabatis toshi, Hemitrygon longicauda, Pateobatis hortlei. The dominant ray by individual is N. annotata and by weight is Pastinachus sephen. The spatial distribution; the highest diversity and density in the West Papua Area, the highest biomass in the East Aru. Vertical distribution; the highest diversity, density and biomass at a depth 10-20 m. The standing stock of rays in the Arafura Sea is 61,382,761.45 kg and contributes 21.37% to demersal fish stocks. The ray species that has the widest habitat is Maculabatis toshi. The hydrological conditions of the ray habitat vary between species. Deepest habitat is owned by Rhinobatus sp., the shallowest by Pastinachus solocirostris. Highest temperature in N. orientalis habitat, lowest in Pateobatis jenkensii habitat. Salinity highest in the Glaucostegus typus habitat, lowest in the Pateobatis hortlei habitat. Highest dissolved oxygen in the N. orientalis habitat, lowest in the Pateobatis jenkinsii habitat. Acidity highest in the Maculabatis toshi habitat, lowest in the Pateobatis hortlei habitat. Highest chlorophyll-a in the Pateobatis hortlei habitat, lowest in the Pateobatis jenkinsii habitat. Highest turbitdity in the Pateobatis hortlei habitat, lowest in the Aetomylaeus maculatus habitat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rochmady. "Analisis parameter oseanografi melalui pendekatan sistem informasi manajemen berbasis web (Sebaran suhu permukaan laut, klorofil-a dan tinggi permukaan laut)." May 17, 2015. https://doi.org/10.5281/zenodo.580405.

Full text
Abstract:
Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis anomali parameter oseanografi yang meliputi suhu permukaan laut (SPL), sebaran klorofil-a dan tinggi permukaan laut selama musim timur (April-Juni 2007) dan musim barat (Nopember 2007-Januari 2008) di perairan Selat Buton sebagian Laut Banda dengan posisi geografis 120 o -125 o BT dan 1 o -8 o LS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan peta suhu permukaan laut (SPL) pada musim timur terjadi penurunan derajat suhu permukaan laut dari bulan April menuju bulan Juni. Penurunan derajat SPL pada bulan Juni tersebut diduga mengakibatkan terjadinya upwelling. Namun demikian, peristiwa upwelling tersebut tidak terjadi pada musim barat. Berdasarkan peta sebaran khlorofil-a terlihat bahwa konsentrasi khlorofil-a semakin meningkat dari bulan April hingga menuju bulan Juni 2007. Hal ini mengindikasikan terjadinya peristiwa upwelling pada musim timur. Sementara itu, berdasarkan peta sebaran tinggi permukaan laut (TML) terlihat bahwa karakteristik tahunan tinggi permukaan laut mengalami penurunan pada musim timur dan sebaliknya mengalami peningkatan pada musim barat. Berdasarkan ketiga parameter oseanografi tersebut diketahui bahwa potensi penangkapan ikan terjadi pada musim timur dan berangsur-angsur menurun pada musim barat. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan derajat SPL dan konsentrasi khlorofil-a serta menurunnya tinggi permukaan laut pada musim timur yang kaya akan nutrien dan berangsur-angsur mengalami penurunan pada musim barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Widiawaty, Millary Agung, Nandi Nandi, and Hendro Murtianto. "DAMPAK FISIK DAN SOSIAL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI KECAMATAN GEBANG, KABUPATEN CIREBON." Seminar Nasional Geomatika, April 14, 2021, 667. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2020.0-0.1181.

Full text
Abstract:
Kecamatan Gebang merupakan salah satu wilayah pesisir di Cirebon yang cukup dinamis. Selama periode 1915-2019, garis pantai Gebang cenderung mengalami akresi yang mencapai 585 Ha dengan fenomena abrasi tidak signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fisik maupun sosial dinamika perubahan garis pantai di Kecamatan Gebang. Data perubahan garis pantai diperoleh dari peta topografi Hindia Belanda dan citra satelit Landsat. Selama 104 tahun, lahan akresi sebagian besar telah berubah menjadi tambak dan penggaraman seluas 487,89 Ha, vegetasi mangrove seluas 41,92 Ha dan sisanya berupa sawah, badan air, lahan terbangun, lahan kosong, perkebunan, dan semak. Akresi tidak selamanya menguntungkan bagi masyarakat, namun membawa dampak merugikan bagi nelayan. Akresi menyebabkan kekeruhan bagi perairan Gebang, sehingga kadar khlorofil-a yang optimal sulit ditemukan pada radius belasan kilometer dari dermaga secara signifikan dengan r-square 0,84. Akresi juga berdampak pada penurunan salinitas sebesar 3,79 ppt yang menyebabkan kerugian bagi petani garam, selain disebabkan oleh kehadiran bangunan rekayasa pantai. Dari segi ekonomi, perubahan garis pantai memiliki dampak yang variatif bagi penduduk sekitar di antara nelayan, petani garam, dan petambak ikan. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk dampak negatif dari perubahan garis pantai agar kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sosial-ekonomi dapat terjaga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Musni, La Ode, Muhammad Ramli, and Bahtiar Bahtiar. "Preferensi Habitat Kerang Coklat (Modiolus modulaides) pada Perairan Bagian Dalam dan Luar Teluk Kendari Sulawesi Tenggara." JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) 1, no. 1 (2017). http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v1i1.6632.

Full text
Abstract:
Kerang Modiolus modulaides termasuk family Mytilidae dan mempunyai nilai ekonomis. Berbagai aktivitas pengambilan serta pemanfaatannya sampai saat ini masih dilakukan dengan mengeksploitasi langsung tanpa kegiatan pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi, kepadatan kerang Modiolus modulaides terhadap lingkungannya. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan interval waktu sehari sekali, di 7 stasiun mulai bulan Februari-Juni 2015. Total kerang coklat yang ditemukan sebanyak 1.453 individu. Data kepadatan dan distribusi kerang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus yang telah baku. Hasil analisis distribusi kemudian dilakukan uji lanjutan dengan chi kuadrat (χ2) sedangkan preferensi habitat kerang coklat (Modiolus modulaides) dianalisis dengan Principle Componen Analysis (PCA) dan Coresponden Analysis (CA) melalui program XLSTAT 2014. Kepadatan kerang coklat berkisar 6,33-32,20 ind/m2. Hasil analisis kelas ukuran kerang terdistribusi dalam 12 kelas yaitu kerang ukuran kecil (muda), kerang ukuran sedang (dewasa) dan kerang ukuran besar (tua), yang masing-masing terdistribusi berturut-turut 0,2-4,65 cm, 4,7-7,6 cm dan 7,65-8,7 cm. Peningkatan jumlah kepadatan kerang berkorelasi terhadap tingkat kekasaran substrat dan kehadiran vegetasi lamun dan mengrove sementara pengelompokkan kerang berhubungan dengan tipe substrat, arus, serta interaksinya dengan organisme bentik lain. Preferensi habitat kerang Modiolus modulaides dikarakteristikkan oleh substrat pasir sangat kasar, butiran pasir halus, serta interaksinya dengan kondisi fisik, kimia dan biologi perairan (arus, khlorofil-a, TOM, oksigen terlarut, suhu, kecerahan) serta kehadiran vegetasi lamun dan mangrove. Kata kunci: Kerang coklat, preferensi habitat, kepadatan, distribusi ukuran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

GOENADI, Didiek Hadjar. "Penilaian mutu tanah secara cepat berdasarkan faktor penentu aktivitas biologinya Rapid assessment of soil quality as based on its biology activity determining factors." E-Journal Menara Perkebunan 82, no. 2 (2016). http://dx.doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v82i2.24.

Full text
Abstract:
Abstract Agricultural practices are still heavily dependent on the use those socalled marginally-suitable soils with low soil fertility level. On the other hand, fertilization has been long known offering fertility solution, but it is indicative that its efficiency is low without soil amelioration. The conditions have been intensified by climatic change phenomena particularly increased atmospheric CO2 concentration which widely affects the soilbiological activity and crop performance as well. This review tries to discuss a thought to find the right method to assist management in determining the right solution for the problems encountered in the field based on soil and plant indicators. The method should be simple, fast, and reliable to express close relationship between soil characteristics and plant performance. The indicators should be those of very important soil characteristics determining soil biological activities as a measure for its fertility. Moreover, the indicators used must have highly sensitive to climatic change, anthropogenic activities, and their impacts on soil biological activity are significant. Soil organic matter (chemistry), bulk density, soil texture, and infiltration rate(physics), and worm population and soil respiration (biology) are main characters related to whole soil pro-ductivity. In addition, chlorophyll content and root density are the most potentiallyrelated indicators to crop performanceAbstrakKegiatan pertanian masih banyak tergantung pada pe-manfaatan tanah-tanah sub-optimal yang memiliki hambatan berupa rendahnya kesuburan tanah. Di sisi lain, pemupukan telah menawarkan solusi untuk mengatasinya, tetapi pada tanah-tanah seperti itu tidak akan banyak manfaatnya jika kemampuan tanah tidak diperbaiki. Kondisi ini diperparah dengan fenomena perubahan iklim, khususnya peningkatan kadar CO2 atmosfir yang berpengaruh luas terhadap aktivitas biologi tanah dan kinerja tanaman. Tulisan ini mengulas tentang perlunya perangkat pengambilan keputusan di lapangan untuk memilih solusi praktis yang tepat untuk me-nyelesaikan hambatan pertumbuhan dan/atau produksi tanaman dengan memanfaatkan indikator tanah dan/atau tanaman secara tepat. Metode yang dikembangkan adalah berdasarkan teknik penetapan yang mudah, cepat, dan cukup akurat dalam menggambarkan hubungan antara indikator terpilih dan kinerja tanaman. Indikator yang dimaksud adalah sifat tanah yang paling penting dalam menentukan aktivitas biologi di dalam tanah sebagai penanda dari kesuburan-nya.Selain itu, indikator yang digunakan harus cukup peka dalam menanggapi perubahan iklim dan perlakuan budidaya dan pengaruhnya nyata terhadap aktivitas biologi di dalam tanah. Kadar bahan organik tanah (kimia), bobot isi, tekstur tanah, dan laju infiltrasi (fisik), dan populasi cacing dan respirasi tanah (biologi) merupakan faktor tanah yang secara praktis mewakili daya dukung tanah secara keseluruhan. Di sisi lain, indikator tanaman yang diperkirakan memiliki hubungan erat dengan pertumbuhan dan produktivitas adalah kadar khlorofil daun dan kerapatan akar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!