To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kompleksy boru.

Journal articles on the topic 'Kompleksy boru'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 25 journal articles for your research on the topic 'Kompleksy boru.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Viranata, Adi, Eka Rahayu Setyaningsih, and Tjwanda Putera Gunawan. "Rent Car Online Boro." Journal of Information System,Graphics, Hospitality and Technology 2, no. 02 (November 13, 2020): 43–46. http://dx.doi.org/10.37823/insight.v2i02.94.

Full text
Abstract:
Perkembangan website pada masyarakat sekarang sangat berkembang dikarenakan banyaknya website yang dibutuhkan di dalam kegiatan sehari-hari. Dibandingkan jaman dahulu, sekarang telah banyak orang yang melakukan aktifitas sehari-hari melakukan secara online. Mulai dari kebutuhan kecil hingga kebutuhan yang besar dilakukan secara online tanpa harus keluar rumah. Website rent car online pada penelitian ini adalah salah satu solusi untuk keperluan sehari-hari yang dilakukan secara online tanpa harus keluar rumah. Dilengkapi dengan fitur status order pada halaman customer yang membuat customer dapat memantau orderannya kapanpun dan dimanapun. Semua sistem pengerjaan mulai dari operator, sopir, dan admin semuanya dibuat secara efisien dan kompleks sehingga proses sewa mobil menjadi mudah dan menyenangkan. Sistem ini diharapkan dapat membantu mempermudah customer untuk melakukan penyewaan yang dilakukan secara online tanpa harus keluar dari rumah. Dengan sistem pembayaran yang kompleks dan sistem order yang mudah dan menyenangkan. Semua sistem dari pemesanan, proses pengiriman, hingga pengembalian dilakukan secara online.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Respati, Bawuk. "“Doumo. Boku desu.”: Negosiasi Maskulinitas dalam Citra Idola Sakurai Sho." Jurnal Seni Nasional Cikini 5, no. 2 (January 13, 2020): 6–21. http://dx.doi.org/10.52969/jsnc.v5i2.79.

Full text
Abstract:
Idola laki-laki Jepang dapat dipandang sebagai sebuah bentuk manifestasi dari ide mengenai maskulinitas yang dapat ditemukan dalam masyarakat Jepang. Citra seorang idola adalah sesuatu yang kompleks, maka nilai-nilai maskulinitas yang dimanifestasikan pun kompleks. Hal ini tercermin dalam citra Sakurai Sho, anggota grup idola Arashi, yang tidak hanya tampil dalam konteks dirinya sebagai seorang idola, dengan menggelar konser, tetapi juga bekerja rutin sebagai seorang newscaster dalam sebuah acara berita televisi. Dengan merujuk kepada konsep mengenai maskulinitas hegemonik, yang terwujud dalam sosok salaryman di Jepang, serta konsep mengenai performa gender idola laki-laki yang dinilai sebagai bentuk alternatif dari maskulinitas di Jepang, ditemukan bahwa dalam konstruksi citra Sakurai Sho, terdapat proses negosiasi antara nilai-nilai maskulinitas dominan dengan nilai-nilai maskulinitas alternatif. Negosiasi tersebut terutama muncul dalam hubungan intertekstual antara sejumlah teks media yang membentuk citra Sakurai Sho secara keseluruhan. Negosiasi dalam intertekstualitas ini menunjukkan bahwa maskulinitas bukanlah entitas yang tetap.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sadıqov, Rövşən. "NAFTEN ƏSASLI KORROZIYA INHIBITORUNUN NEFT VƏ QAZ QUYULARINA VƏ YIĞIM SISTEMLƏRI BORU XƏTLƏRINƏ VURULMA TEXNOLOGIYASI." PAHTEI-Procedings of Azerbaijan High Technical Educational Institutions 05, no. 01 (February 20, 2021): 50–57. http://dx.doi.org/10.36962/0501202150.

Full text
Abstract:
Giriş: Xaricdə istehsal olunan korroziya inhibitorlarının satış qiymətləri xeyli baha olduğundan yerli xammallar əsasında çoxfunksiyalı, kompleks təsirli, bakterisid tipli və termiki davamlı yeni tərkibli korroziya inhibitoru tədqiq edilmiş, laboratoriya və mədən şəraitində sınaqdan keçirilmişdir. İngibitor quyu – yığım sistemlərinə və nəql xətlərinə fasiləsiz və fasiləli üsulla vurulur. Qoruyucu kəmər, nasos, kompressor boruları və nəql xətləri borularının xarici səthinin korroziyadan mühafizəsində korroziyaya uğramayan, zərbəyə, yeyilməyə, sürtünməyə davamlı bazaltplastik və şüşə plastik materialla yeni izolyasiya texnologiyası işlənmişdir. İzolyasiya texnologiyasını zavod və mədən şəraitində aparmaq mümkündür. Açar sözlər: Korroziya inhibitoru, innovativ üsul, izolyasiya texnologiyası, quyu-yığım sistemi, korroziya, plastik material.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Dewi, Paramita Candra, Yusak Hudiyono, and Widyatmike Gede Mulawarman. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO) DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SAMARINDA." DIGLOSIA : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 1, no. 2 (August 30, 2018): 101–12. http://dx.doi.org/10.30872/diglosia.v1i2.pp101-112.

Full text
Abstract:
This study aims to develop text learning materials to write complex procedures with learning discovery learning model using audio visual media (video). The research form used is research and development method (R&D). The design used in the research and development of this teaching material adopted from Borg and Gall design model. This development research was conducted in SMA. The result of validation of this teaching material proved to be valid with the average of validation of content (material) 82% said valid, validation of 100% validity of the linguist, and the validation result of the media expert on the 93% video assessment stated very valid and on the handbook rating 84% students stated very valid. The results of the class XI test of SMA showed 86% stated very valid. From the result of data analysis through t-test formula yield Thitung (13,68)> ttabel (1,703), so there is cognitive difference between before and after student use instructional material developed in book with learning discovery learning modeling using audio-visual media with material text of complex class XI procedures. Then the results of the development that has been done to improve student learning outcomes. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menulis teks prosedur kompleks dengan model pembelajaran discovery learning menggunakan media audio visual (video). Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Reseacrh and Development). Desain yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar ini mengadopsi dari model desain Borg and Gall. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SMA. Hasil validasi bahan ajar ini terbukti valid dengan rata-rata dari validasi isi (materi) 82% meyatakan valid, hasil validasi ahli bahasa 100% menyatakan sangat valid, dan hasil validasi ahli media pada penilaian video 93% menyatakan sangat valid dan pada penilaian buku pegangan siswa 84% menyatakan sangat valid. Hasil ujicoba kelas XI SMA menunjukkan 86% menyatakan sangat valid. Dari hasil analisis data melalui rumus uji t-test menghasilkan Thitung (13,68) > ttabel (1,703), sehingga terdapat perbedaan kognitif antara sebelum dan sesudah siswa menggunakan bahan ajar yang dikembangkan dalam buku dengan pemodelan pembelajaran discovery learning menggunakan media audio visual dengan materi teks prosedur kompleks kelas XI. Maka hasil pengembangan yang telah dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Devi, Paramita Candra. "Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Prosedur Kompleks Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Menggunakan Media Audio Visual (Video) Di Kelas XI SMA Negeri 1 Samarinda." Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 1, no. 2 (August 30, 2018): 101–14. http://dx.doi.org/10.30872/diglosia.v1i2.13.

Full text
Abstract:
This study aims to develop text learning materials to write complex procedures with learning discovery learning model using audio visual media (video). The research form used is research and development method (R&D). The design used in the research and development of this teaching material adopted from Borg and Gall design model. This development research was conducted in SMA. The result of validation of this teaching material proved to be valid with the average of validation of content (material) 82% said valid, validation of 100% validity of the linguist, and the validation result of the media expert on the 93% video assessment stated very valid and on the handbook rating 84% students stated very valid. The results of the class XI test of SMA showed 86% stated very valid. From the result of data analysis through t-test formula yield Thitung (13,68)> ttabel (1,703), so there is cognitive difference between before and after student use instructional material developed in book with learning discovery learning modeling using audio-visual media with material text of complex class XI procedures. Then the results of the development that has been done to improve student learning outcomes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Krisnanto, Paulinus Deny, and Cornelia Dede Yoshima Nekada. "Pembentukan Sahabat 5 G (Galakan Gizi Gapai Generasi Golden) Pada Remaja Di SMP Pangudi Luhur Kalibawang Kulonprogo." Journal of Community Engagement in Health 3, no. 1 (March 1, 2020): 5–10. http://dx.doi.org/10.30994/jceh.v3i1.24.

Full text
Abstract:
Remaja merupakan transisi dari masa kanak- kanak ke masa dewasa yang ditandai sejumlah perubahan biologis, kognitif dan emosional.Perubahan biologis yaitu pertambahan tinggi badan, perubahan hormonal dan kematangan seksual. Dukuh Boro memiliki sekolah setingkat sekolah menengah pertama yakni SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang yang berdiri sejak tahun 1955. SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang merupakan satu kompleks dengan panti asuhan Santa Maria.Kondisi perekonomian dan pola hidup sederhana menyebabkan para remaja ini tidak terlalu memperhatikan kondisi kesehatan dan gizi. Metode : Pelatihan dan pendampingan pembentukan Sahabat 5G (Galakkan Gizi Gapai Generasi Golden) yang meliputi kesehatan tentang gizi, kesehatan reproduksi, serta pelatihan dan pendampingan pembentukan Posyandu Remaja di SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang yang dilakukan pada bulan Juni 2019. Hasil: Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi mengalami peningkatan dari skor 56, 6 menjadi 84, 7. Sedangkan Tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang didapatkan nilai 47, 5 menjadi 82,6. Terbentuknya 20 remaja SMP PL Kalibawang Kulonprogo menjadi Sahabat 5 G. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan telah terbentuknya Sahabat 5 G.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Jamaluddin, Jamaluddin, A. Wahab Jufri, Muhlis Muhlis, and Imam Bachtiar. "Pengembangan Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPA di SMP." Jurnal Pijar Mipa 15, no. 1 (January 9, 2020): 13. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v15i1.1296.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pengembangan Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPA di SMP. Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang perlu dilatih untuk peserta didik sehingga mereka memiliki kompetensi yang cukup dalam menghadapi masalah kehidupan yang semakin kompleks di era informasi dan globalisasi sekarang dan di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen keterampilan berpikir kritis yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengukur dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik melalui pembelajaran IPA SMP. Instrumen keterampilan berpikir kritis ini dikembangkan dengan mengacu pada model pengembangan Borg & Gall. Instrumen ini telah divalidasi oleh seorang ahli pembelajaran dari FKIP Unram, dan pendidik di sekolah menengah. Pengembangan produk dalam bentuk instrumen tes keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama dengan karakteristik: 1) pertanyaan pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar dari empat pilihan jawaban alternatif; 2) jumlah item adalah 30 item; 3) Tingkat kesulitan pada level sedang; 4) validitas pertanyaan adalah 0,74 (tinggi) pada p = 0,05; dan 5) releiabelitas soal adalah 0,85 (sangat reliabel).Kata Kunci: Instrumen, Berpikir kritis, & Pembelajaran IPA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Novkinić, Sandra. "POEZIJA SILVIJE PLAT U OKVIRIMA DRUGOG TALASA FEMINIZMA." ZBORNIK ZA JEZIKE I KNJIŽEVNOSTI FILOZOFSKOG FAKULTETA U NOVOM SADU 4, no. 4 (December 19, 2014): 187. http://dx.doi.org/10.19090/zjik.2014.4.187-200.

Full text
Abstract:
U relativno kratkoj ali plodnoj karijeri Silvija Plat stvorila je, a po njoj osta- la i zapamćena, kompleksnu, gotovo mističnu poeziju koja je dobila notu univerzalnosti među čitaocima savremenog doba. Njene pjesme, koje su pisane strastvenim, bogatim i pomalo haotič- nim stilom, govore o smrti, usamljenosti, strasti, majčinstvu, samoobnavljanju, sebičnosti i bolu. Platova se bavila pisanjem u jednoj kulturi koja je pružala manje mogućnosti za žene pisce nego za muškarce. Žene su morale dosegnuti bar izvjestan stepen jednakosti s muškarcima da bi uopće mogle isticati sopstvenu različitost u odnosu na njih, kao nešto pozitivno. Silvija Plat je, prema mišljenju kritike, došla u fokus drugog talasa feminizma, koji je insistirao na preobražaju patrijarhalne i andocentrične socijalne hijerarhije u zajednicu ravno- pravnih individua. Ova pesnikinja je svojim poetskim stvaralaštvom predstavljala avangardu i paradigmu američkim ženama jer je nastojala da sebe kao takozvani „drugi pol“ upiše u stranice književne istorije, koja je oduvijek bila privilegija muškaraca. Kada se govori o njenom stvaralaštvu, govo- ri se zapravo o neprikosnovenosti „ženske kreativnosti“ izražene „ženskim pismom“, želji za samoobnavljanjem, odbijanjem žene da predstavlja žrtvu, objekat i neizbježni „dodatak“ patrijar- halnoj shemi. Upravo zato kad u svojoj poeziji Silvija Plat govori o položaju žene u muškom svijetu, o identitetu žene, o različitosti svog pola, o pravu na svoj jezik, o andocentričnoj osnovi književnosti, ona želi i traži promjenu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Handayani, Vincentia Tri. "Pengaruh Unsur Budaya Lokal dalam Ungkapan Berbahasa Perancis." Metahumaniora 7, no. 3 (December 3, 2017): 378. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v7i3.18859.

Full text
Abstract:
AbstrakFolklor yang menghasilkan tradisi lisan merupakan perwujudan budaya yang lahirdari pengalaman kelompok masyarakat. Salah satu bentuk tradisi lisan adalah ungkapan yangmengandung unsur budaya lokal dalam konstruksinya yang tidak dimiliki budaya lainnya.Ungkapan idiomatis memberikan warna pada bahasa melalui penggambaran mental. Dalambahasa Perancis, ungkapan dapat berupa locution dan expression. Perbedaan motif acuansuatu ungkapan dapat terlihat dari pengaruh budaya masyarakat pengguna bahasa. Sebuahleksem tidak selalu didefinisikan melalui unsur minimal, tidak juga melalui kata-kata,baik kata dasar atau kata kompleks, namun dapat melalui kata-kata beku yang maknanyatetap. Hubungan analogis dari makna tambahan yang ada pada suatu leksem muncul dariidentifikasi semem yang sama. Semem tersebut mengarah pada term yang diasosiasikan danyang diperkaya melalui konteks (dalam ungkapan berhubungan dengan konteks budaya).Kata kunci: folklor, ungkapan, struktur, makna idiomatis, kebudayaanAbstractFolklore which produces the oral tradition is a cultural manifestation born out theexperience of community groups. One form of the oral tradition is a phrase that containsthe elements of local culture in its construction that is not owned the other culture. Theidiomatic phrase gives the color to the language through the mental representation. InFrench, the expression can consist of locution and expression. The difference motivesreference of an expression can be seen from the influence of the cultural community thelanguage users. A lexeme is not always defined through a minimal element, nor throughwords, either basic or complex words, but can be through the frost words whose meaningsare fixed. The analogical connection of the additional meanings is on a lexeme arises fromthe identification of the same meaning. The meaning ‘semem’ leads to the associated termsand which are enriched through the context (in idiom related to the cultural context).Keywords : folklore, idioms, structure, idiom meaning, cultureI PENDAHULUAN
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Handayani, Vincentia Tri. "Pengaruh Unsur Budaya Lokal dalam Ungkapan Berbahasa Perancis." Metahumaniora 7, no. 3 (December 3, 2017): 378. http://dx.doi.org/10.24198/mh.v7i3.18859.

Full text
Abstract:
AbstrakFolklor yang menghasilkan tradisi lisan merupakan perwujudan budaya yang lahirdari pengalaman kelompok masyarakat. Salah satu bentuk tradisi lisan adalah ungkapan yangmengandung unsur budaya lokal dalam konstruksinya yang tidak dimiliki budaya lainnya.Ungkapan idiomatis memberikan warna pada bahasa melalui penggambaran mental. Dalambahasa Perancis, ungkapan dapat berupa locution dan expression. Perbedaan motif acuansuatu ungkapan dapat terlihat dari pengaruh budaya masyarakat pengguna bahasa. Sebuahleksem tidak selalu didefinisikan melalui unsur minimal, tidak juga melalui kata-kata,baik kata dasar atau kata kompleks, namun dapat melalui kata-kata beku yang maknanyatetap. Hubungan analogis dari makna tambahan yang ada pada suatu leksem muncul dariidentifikasi semem yang sama. Semem tersebut mengarah pada term yang diasosiasikan danyang diperkaya melalui konteks (dalam ungkapan berhubungan dengan konteks budaya).Kata kunci: folklor, ungkapan, struktur, makna idiomatis, kebudayaanAbstractFolklore which produces the oral tradition is a cultural manifestation born out theexperience of community groups. One form of the oral tradition is a phrase that containsthe elements of local culture in its construction that is not owned the other culture. Theidiomatic phrase gives the color to the language through the mental representation. InFrench, the expression can consist of locution and expression. The difference motivesreference of an expression can be seen from the influence of the cultural community thelanguage users. A lexeme is not always defined through a minimal element, nor throughwords, either basic or complex words, but can be through the frost words whose meaningsare fixed. The analogical connection of the additional meanings is on a lexeme arises fromthe identification of the same meaning. The meaning ‘semem’ leads to the associated termsand which are enriched through the context (in idiom related to the cultural context).Keywords : folklore, idioms, structure, idiom meaning, cultureI PENDAHULUAN
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Setiadi, Patricia, and Martin Halim. "PUSAT PENYEMBUHAN ORANG STRES DI CIKINI." Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) 1, no. 2 (January 26, 2020): 1257. http://dx.doi.org/10.24912/stupa.v1i2.4324.

Full text
Abstract:
Millennials (Gen Y) are the generation born between the year of 1981-1994 and currently become the biggest productive age group population. Advance technology turns lifestyle into fast paced and instant. Development of modernization and globalization alters social community from complex society to multi complex society with fast paced life. For millennials, the issue of health inequality is also ranked second most important. With the increase of middle income population also comes the increasing demand of necessity resulting in changes of consumption behavior in Indonesia. Millennials switch their expense from traditional category Fast Moving Consumer Good (FCMG) such as foods and beverages to various secondary categories. Millennial generations feel that stress level in daily life keep increasing until they feel the need to escape from the stressful conditions. By presenting an architecture that functions as a place and medium for health specializing in mental health for millennials with psychological, recreational, and entertaining methods is expected to help relieving stress in their daily basis. With an approach in pattern language by Christopher Alexander mixed with healing architecture and questionnaire distribution, the design will emphasizes in connectivity between buildings and including natural elements as a merge between natural and artificial environments to have a different result in spatial experience. There is a healing park functioning as public area for natural therapy and is planted with various herbal plants that can help healing psychologically and are expected to be able to relieve everyday exhaustion. AbstrakGenerasi Milenial (Gen Y) merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 – 1994 dan menjadi populasi usia produktif terbanyak saat ini. Dengan perkembangan teknologi mengubah gaya hidup menjadi serba cepat dan instan. Dengan perkembangan modernisasi dan globalisasi mengubah kehidupan sosial dari masyarakat kompleks menjadi multi kompleks dengan gaya hidup serba cepat. Isu mengenai ketimpangan kesehatan juga menempati peringkat kedua terpenting bagi generasi milenial berdasarkan Vision Critical (2016). Dengan populasi penduduk berpendapatan menengah semakin meningkat, maka kebutuhan juga semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan perilaku konsumsi di Indonesia. Generasi milenial ini mengalihkan pengeluarannya dari kategori Fast Moving Consumer Good (FMCG) tradisional seperti makanan dan minuman ke berbagai kategori yang bersifat sekunder. Generasi milenial merasa bahwa tingkat stres dalam kehidupan sehari – hari semakin meningkat sehingga muncul kebutuhan untuk melarikan diri dari kondisi stres. Dengan menghadirkan sebuah arsitektur yang berfungsi sebagai wadah sarana kesehatan khusus kejiwaan bagi generasi milenial dengan metode psikologis, rekreasi, dan bersifat menghibur diharapkan dapat membantu meredakan kepenatan sehari – hari. Dengan menggunakan pendekatan pattern language oleh Christopher Alexander dipadukan dengan healing architecture dan penyebaran kuesioner, desain akan menekankan pada konektivitas antar bangunan dengan ruang transisi dan memasukkan kembali unsur alam sebagai penyatuan lingkungan alami dan buatan ke dalam bangunan sehingga memberikan pengalaman ruang yang berbeda. Terdapat healing park yang difungsikan sebagai daerah pubik untuk terapi secara alamiah dan ditanami beberapa jenis tanaman herbal yang dapat membantu menyembuhkan secara psikologis dan diharapkan dapat menghilangkan kepenatan sehari – hari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Yaniasti, Ni Luh, and Gede Danu Setiawan. "“CYBER COUNSELING” SEBUAH MEDIA KONSELING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BAGI SISWA SMK PARIWISATA TRIATMAJAYA SINGARAJA." Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling 6, no. 1 (March 23, 2021): 47. http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2021.v6i1.47-57.

Full text
Abstract:
Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diamanatkan dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Peran stakeholder, guru, siswa, orang tua hingga masyarakat sangat diharapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan tersebut. Layanan konseling di sekolah merupakan salah satu bentuk penerapan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. Sebagai konselor sekolah/guru BK sangat diharapkan memiliki gagasan-gagasan baru agar proses konseling dapat diterima dan merata bagi siswa. Pada era revolusi industri 4.0 saat ini dimana teknologi, system syber, internet digunakan pada setiap lini kehidupan manusia sehingga begitu pula dengan para siswa yang selalu memanfaatkan teknologi baik dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari -hari. Melihat hal tesebut peran koseling hendaknya mengikuti perkembangan teknologi saat ini, namun tidak lepas dari asas-asas dari Bimbingan dan Konseling. Fenomena yang terjadi saat ini disekolah khususnya di SMK Pariwisata Triatmaja, memiliki permasalahan siswa yang terbilang kompleks, dari permasalahan bolos sekolah hingga kriminal. Permasalahan tesebut tidak bisa dideteksi dini oleh konselor sekolah karena rasio antara guru BK dan siswa tidak seimbang, hal tersebut juga terjadi karena ada rasa enggan menungkapkan permasalahan dari siswa ke guru BK, dan juga kolaborasi antara orang tua dengan pihak sekolah atau konselor sekolah sangat minim. Dengan membuatkan sebuah system “Cyber Konseling” yang didalamnya terdapat beberapa fitur seperti konseling online, konsultasi orang tua, layanan informasi karir/studi lanjut, video conference,dll. Penelitian ini mengambil model Borg and Gall (1983) yang dilaksanakan hingga tahap ke 5 dari 10 tahap yang seharusnya, yaitu :1) penelitian dan pengumpulan informasi awal; 2) perencanaan; 3) pengembangan format produk awal; 4) uji coba awal; dan 5) revisi produk. Luaran dari penelitian ini adalah jurnal ber-ISSN dan prototype/ teknologi tepat guna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Tomaszewski, Bartosz. "Flora roślin synantropijnych biotopów miejskich Olsztyna." Biuletyn Instytutu Hodowli i Aklimatyzacji Roślin, no. 296 (December 7, 2021): 53–64. http://dx.doi.org/10.37317/biul-2021-0013.

Full text
Abstract:
Na terenie biotopów miejskich Olsztyna zebrano 14950 not florystycznych i stwierdzono występowanie 578 gatunków naczyniowych roślin zielnych oraz siewek drzew i krzewów, a liczba gatunków w polach podstawowych (kwadratach o boku 1 km) wahała się od 18 (kwadraty 67 i 76 EB42) do 210 gatunków (kwadrat 35 EB52). Flora synantropijna Olsztyna liczyła 84 rodziny, z których najbardziej zasobne w gatunki są: Asteraceae, Poaceae, Brassicaceae i Fabaceae (odpowiednio 78, 51, 39 i 38 gatunków). Najbardziej rozpowszechnioną formą życiową roślin na terenie zurbanizowanych obszarów miasta Olsztyna były hemikryptofity, które stanowiły ponad 40% analizowanej flory. Najliczniej reprezentowaną grupą geograficzno-historyczną we florze biotopów miejskich Olsztyna były gatunki synantropijne miejscowego pochodzenia, czyli apofity, z wyraźną dominacją apofitów leśnych i zaroślowych. Wśród gatunków obcych, to jest antropofitów, dominowały diafity, czyli gatunki nie zadomowione trwale. Występowanie oraz przestrzenne rozmieszczenie poszczególnych gatunków roślin w Olsztynie w wydzielonych na jego obszarze kompleksach użytkowania przestrzeni ukazało wyraźną liczebną przewagę gatunków roślin w kompleksie transportowym. Stwierdzono tam występowanie 466 gatunków roślin, co stanowiło ponad 80% wszystkich zidentyfikowanych taksonów. Największą liczbę gatunków na obszarze biotopów miejskich Olsztyna zanotowano w obrębie tych reprezentujących na skali hemerobii stopień H4, który obejmował siedliska przejściowe od mezo- do β-euhemerobowych. Pola podstawowe (kwadraty) były zróżnicowane pod względem takich wskaźników jak walor florystyczny czy odrębność florystyczna oraz wskaźników: synatropizacji, modernizacji i labilności flory. Najwyższą wartość waloru florystycznego jak i odrębności florystycznej stwierdzono w przypadku kwadratu 26 (EB 52). Największe wartości współczynnika synantropizacji stwierdzono w kwadratach 35 (EB 52), 26 (EB 52) oraz 89 (EB 42) – 58. Najmocniejszą korelację dodatnią stwierdzono pomiędzy walorem florystycznym a liczbą gatunków oraz procentowym udziałem antropofitów w analizowanych kwadratach. W obu przypadkach współczynnik korelacji rang Spearmana był wysoki i wynosił 0,999.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sucitra, I. Gede Arya. "Transformasi Sinkretisma Indonesia dan Karya Seni Islam." Journal of Urban Society's Arts 2, no. 2 (October 10, 2015): 89–103. http://dx.doi.org/10.24821/jousa.v2i2.1446.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas aspek sosio-historis dan pencapaian kebudayaan pada masa peradaban seni (rupa) Hindu dan Islam di Indonesia, perkembangan terkini seni rupa kontemporer Islami, dan karya seni KH. M. Fuad Riyadi, seniman dan Kyai Kontemporer yang aktif sebagai pelaku kesenian dalam seni sastra, musik dan seni rupa. Karya seni selalu merupakan cerminan pengamatan serta perasaan dan pikiran pembuatnya. Karya seni terlahir dari proses pergulatan panjang yang kompleks atas berbagai unsur kebudayaan yang saling mempengaruhi. Pada tahapan ini terjadilah transformasi budaya melalui proses sinkretisasi yang membentuk tradisi seni di Indonesia sesuai dengan peranan unsur budaya terutama persentuhan dengan agama yang datang dari luar. Tulisan ini dikaji melalui studi sejarah, transformasi budaya dan estetika. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa karya seni yang diciptakan seniman tidak berdiri sendiri atas nafas tunggal konsep dan dogtrin agama namun sudah dielaborasi dengan kebutuhan budaya setempat serta local genius masyarakat yang ditempati. This paper is intended to discuss the socio-historical aspect and the cultural achievement of the civilization of Hinduism and Islamic fine art in Indonesia, the updated development of Islamic contemporary fine art, and the artwork of KH. M. Fuad Riyadi, artists and contemporary mufti who are active as art doers of literary art, music, and fine art. The artwork is always a reflection of the observations and feelings and thoughts of the author. The artwork was born by the long struggle of complex processes on various cultural elements which influenced to each other. At this stage there was a cultural transformation through the process of syncretization which formed a tradition of art in Indonesia in accordance with the role of cultural elements, especially the contiguity with the religion coming from the outside. This paper was analyzed through the historical study, cultural and aesthetics transformation. Based on the research it can be concluded that the artworks created by the artist do not stand alone based on the single breath of concept and religion doctrine but the ones which have been elaborated with the needs of the local culture and the local genius of that intended society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nugroho, Muhammad Aji. "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di Madrasah." MUDARRISA: Journal of Islamic Education 6, no. 1 (December 31, 2015): 30. http://dx.doi.org/10.18326/mdr.v6i1.30-60.

Full text
Abstract:
Perkembangan masyarakat dunia telah memasuki masyarakat informasi yang merupakan kelanjutan dari masyarakat modern dengan ciri-cirinya yang bersifat rasional, berorientasi ke masa depan, terbuka, menghargai waktu, kreatif, mandiri, dan inovatif, atau biasa disebut dengan global village yaitu Perkawinan antara teknologi transmisi mutakhir dengan komputer melahirkan sebuah era baru yaitu era informasi, yang dapat dikatakan sebagai world of the year. Disebut masyarakat informasi ditandai dengan penguasaan teknologi informasi, mampu bersaing, serba ingin tahu, imajinatif, mampu mengubah tantangan menjadi peluang, dan menguasai berbagai metode dalam pemecahan masalah. Sebab, problem yang muncul dizaman globalisasi ini jauh lebih kompleks dan memerlukan respons yang lebih beragam dan akomodatif, dan dengan menggunakan perangkat teknologi Informasi tersebut untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan dan pendidikan atau pembelajaran akan lebih berkembang dan terbantu terhadap proses pembelajaran bagi setiap siswa. The world society development has entered into information society as a continuation of modern society. The characteristics of the information society is rational, future-oriented, open-minded, appreciate the time, creative, independent, and innovative. The time of global village will be born is the fusion of sophisticated transmission technology with a computer that yield a new era of information age, as the world of the year. Community information society is characterized by the mastery of information and technology, is able to compete, inquisitive, imaginative, and able to turn challenges into opportunities, and master various methods in problems solving. These challenges require a response that is more diverse and accommodating. Information and technology are solution and response that serves to find, explore, analyze, and exchange information efficiently and effectively. Thus, students will quickly get the ideas and experiences of the various circles, so that learning will be more developed and assisted with the process of study by student. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan Islam, Pembelajaran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Nugroho, Muhammad Aji. "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di Madrasah." MUDARRISA: Journal of Islamic Education 6, no. 1 (December 31, 2015): 30. http://dx.doi.org/10.18326/mdr.v6i1.758.

Full text
Abstract:
Perkembangan masyarakat dunia telah memasuki masyarakat informasi yang merupakan kelanjutan dari masyarakat modern dengan ciri-cirinya yang bersifat rasional, berorientasi ke masa depan, terbuka, menghargai waktu, kreatif, mandiri, dan inovatif, atau biasa disebut dengan global village yaitu Perkawinan antara teknologi transmisi mutakhir dengan komputer melahirkan sebuah era baru yaitu era informasi, yang dapat dikatakan sebagai world of the year. Disebut masyarakat informasi ditandai dengan penguasaan teknologi informasi, mampu bersaing, serba ingin tahu, imajinatif, mampu mengubah tantangan menjadi peluang, dan menguasai berbagai metode dalam pemecahan masalah. Sebab, problem yang muncul dizaman globalisasi ini jauh lebih kompleks dan memerlukan respons yang lebih beragam dan akomodatif, dan dengan menggunakan perangkat teknologi Informasi tersebut untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan dan pendidikan atau pembelajaran akan lebih berkembang dan terbantu terhadap proses pembelajaran bagi setiap siswa. The world society development has entered into information society as a continuation of modern society. The characteristics of the information society is rational, future-oriented, open-minded, appreciate the time, creative, independent, and innovative. The time of global village will be born is the fusion of sophisticated transmission technology with a computer that yield a new era of information age, as the world of the year. Community information society is characterized by the mastery of information and technology, is able to compete, inquisitive, imaginative, and able to turn challenges into opportunities, and master various methods in problems solving. These challenges require a response that is more diverse and accommodating. Information and technology are solution and response that serves to find, explore, analyze, and exchange information efficiently and effectively. Thus, students will quickly get the ideas and experiences of the various circles, so that learning will be more developed and assisted with the process of study by student. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan Islam, Pembelajaran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sopyan, Yayan. "Access To Justice of Citizenship Rights for Stateless Indonesian Migrant Workers’ Children In Sarawak, Malaysia." AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 16, no. 2 (January 4, 2022): 476–502. http://dx.doi.org/10.19105/al-lhkam.v16i2.5285.

Full text
Abstract:
As one of the countries that ratified the United Nations Convention on the Rights of the Child in 1990 which was subsequently promulgated into the Child Protection Act, Indonesia is still unsuccessful in protecting children. This mainly occurs in the context of protection illegal migrant workers’ children who were born in the country where their parents work. In Sarawak, Malaysia, for instance, there are 43,445 stateless children. This study aims to portray the stateless children in Sarawak, Malaysia, and the efforts of the Indonesian government to protect their right to access justice. This research is normative-qualitative with observations and in-depth interviews with consultant general staff and Indonesian volunteers In Sarawak as one of the main research methods. The results of this study indicate that stateless condition makes it possible for the children to get other rights, such as education. Meanwhile, the Indonesian government has already made regulations and efforts to provide access to basic human rights for children of stateless migrant workers, including itsbat nikah abroad to legalize unregistered marriage among workers. However, it has not been fully successful because the problems are so complex that it needs to involve several parties, especially the Malaysian government, and plantation owners as employers of the migrant workers. Likewise, harder and more coordinated efforts are also needed to fulfill their citizenship right. (Sebagai salah satu negara yang meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak pada 1990 dan kemudian dikristalkan menjadi Undang-undang Perlidungan Anak, Indonesia ternyata belum sepenuhnya berhasil melindungi hak-hak anak. Ini utamanya berlaku dalam konteks perlindungan terhadap anak para buruh migran yang lahir dan tinggal di negara tempat orang tuanya bekerja. Di Sarawak, Malaysia, ada 43.445 anak-anak tanpa kewarganegaraan. Penelitian ini bertujuan memotret kondisi anak buruh migran ilegal tanpa kewarganegaraan di Serawak, Malaysia, serta menjelaskan upaya pemerintah Indonesia untuk melindungi hak-hak mereka. Penelitian ini bersifat normatif-kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam kepada pegawai Konsulat Jenderal dan relawan Indonesia sebagai salah satu metode penggalian data utamanya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa status tanpa kewarganegaraan menghalangi anak-anak tersebut mengakses hak-haknya yang lain, semisal pendidikan. Sementara itu, pemerintah Indonesia sudah memiliki beberapa aturan tertulis dan berupaya memberikan akses keadilan bagi anak para buruh migran tersebut, termasuk melalui program itsbat nikah di luar negeri. Namun demikian, situasi belum sepenuhnya terkendali karena permasalahan yang begitu kompleks dan mengharuskan keterlibatan banyak pihak, utamanya pemerintah Malaysia dan para pemilik perkebunan. Perlu juga dilakukan upaya yang lebih keras dan terkordinasi agar hak-hak tersebut dapat terpenuhi.)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Rusdi, Faisal, and Tika Widiastuti. "RANCANGAN KEBIJAKAN HARGA DI PASAR: TELAAH ATAS PEMIKIRAN IBNU KHALDUN DAN IBNU TAIMIYYAH." Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan 7, no. 9 (September 25, 2020): 1755. http://dx.doi.org/10.20473/vol7iss20209pp1755-1769.

Full text
Abstract:
ABSTRAKIbnu Khaldun dan Ibnu Taimiyyah merupakan dua tokoh ekonomi islam dengan pemikiran yang sangat luar biasa. Ibnu Taimiyyah yang hidup sebelum Ibnu Khaldun tenah menyatakan pemikirannya mengenai mekanisme pasar tentang harga yang adil, bagaimana permintaan dan penawaran merupakan kealamian dari mekanisme pasar namun tetap memperhatikan peran pemerintah dalam ekonomi terutama lembaga hisbah sebagai pengawas pasar untuk menghindari kedzaliman di pasar dan harus melakukan intervensi. Ibnu Khaldun yang hidup setelah masa Ibnu Taimiyyah yaitu pada tahun 732 H/1332 M, telah mengemukakan dan mengembangkan pemikirannya mengenai mekanisme pasar lalu pengaruh permintaan dan penawaran pada harga di pasar dan peran pemerintah dalam berekonomi. Dalam penelitian ini akan melihat bagaimana pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyyah dalam menyikapi harga dalam jual beli di pasar, karena jauh sebelum pemikir ekonomi barat lahir, Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyyah telah menganalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui serta mengomparasi pemikiran dari Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyyah mengenai kebijakan harga dalam jual beli di pasar dan melihat mana yang lebih relevan dilakukan pada masa sekarang ini. Dan hasil dari penelitian ini adalah, dalam pemikiran Ibnu Khaldun lebih banyak melihat fenomena interaksi pasar berupa terjadinya permintaan dan penawaran dan dari Ibnu Taimiyyah memiliki pemikiran lebih kompleks baik dari mekanisme pasar dan peran pemerintah dalam kegiatan jual beli di pasar, serta lebih relevan dilakukan pada masa sekarang ini.Kata Kunci: Ibnu Khaldun, Ibnu Taimiyyah, Harga, Mekanisme Pasar, Permintaan, Penawaran, Pemerintah ABSTRACTIbn Khaldun and Ibn Taimiyah were two Islamic economic figures with remarkable thought. Ibn Taimiyyah who lived before Ibn Khaldun expressed his thoughts on the market mechanism of fair prices, how demand and supply are natural from the market mechanism but still pay attention to the role of the government in the economy, especially the Hisbah institution as a market supervisor to avoid in the market and must intervene. Ibn Khaldun who lived after the time of Ibn Taimiyyah, in 732 H/1332 AD, has raised and developed his thoughts on the mechanism of the market and then the influence of demand and supply on the market price and the role of the government in economics. In this study will see how the thought of Ibn Khaldun and Ibn Taimiyyah in addressing the price in buying and selling in the market, because long before Western economic thinkers were born, Ibn Khaldun and Ibn Taimiyyah had analyzed. The purpose of this study is to find out and to compare the thoughts of Ibn Khaldun and Ibn Taimiyyah regarding the price policy in buying and selling in the market and see which is more relevant to do in the present time. And the results of this study is, in the thought of Ibn Khaldun more to see the phenomenon of market interaction in the form of demand and supply and from Ibn Taimiyyah have more complex thinking both of market mechanisms and the role of government in buying and selling activities in the market, as well as more relevant in the present time.Keywords: Ibnu Khaldun, Ibnu Taimiyyah, Price, Market Mechanism, Supply and Demand, Government
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Suhada, Suhada. "Peranan Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan." Hikmah: Journal of Islamic Studies 13, no. 2 (September 15, 2017): 49. http://dx.doi.org/10.47466/hikmah.v13i2.152.

Full text
Abstract:
Problems related to the quality of education have long become a concern of all educational stakeholders. The stakeholders of the quality of education have thought about how to improve the quality of education in various ways. One of the efforts is by using educational technology. The educational technology can help to solve learning problems. Systemic process can be understood in twosenses:irregularorregularthatreferstoasystem.Asaregular system, the educational technology is the process that is preceded by studying the needs, formulating the objectives, identifying the possible achievement of goals, determining the possibility of selection criteria, selecting the best possibility, developing and testing the chosen possibility, carrying out developmentresults, and evaluating the overall activities and results. As a product, the educationaltechnologycanbeunderstoodastheprocesses,which arecomplexandintegratedthatinvolvepeople,procedures,ideas, tools, and organizations to analyze problems, find ways to solve problems,implement, assess, andmanagethesolutionsthat cover all aspects of human learning. The educational technology was born from the problems in education. It not only helps to solve the problems of learning in the school, but in the whole contexts of people’s lives by developing and/or using a variety of sources. In the context of school, the technology of education evolves from what was originally known as didactic and methodical. However, because learning is not only in the context of school, but in the whole contexts of the community, the educational technology operates in which learning is required, either by individuals, groups or organizations. Keywords : education, technology of education, and the quality of education. Permasalahan terkait mutu pendidikan telah sejak lama menjadi konsen bersama seluruh stake holder pendidikan. Seluruh pihak yang berkepentingan terhadap mutu pendidikan memikirkan mengenai bagaimana meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai cara. Salah satu upaya yang ditempuh adalahdengan menggunakan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan dapat membantu memecahkan masalahmasalah pembelajaran. Proses sistemik dapat dipahami dalam dua pengertian; beraturan atau mengacu pada suatu sistem. Sebagai sistem yang beraturan, teknologi pendidikan adalah proses yang didahului dengan telaah kebutuhan, perumusan tujuan, identifikasi kemungkinan pencapaian tujuan, penentuan kriteria pemilihan kemungkinan, memilih kemungkinan terbaik, mengembangkan dan mengujicoba kemungkinan yang dipilih, melaksanakan hasil pengembangan, dan mengevaluasi keseluruhan kegiatan maupun hasilnya. Sebagai produk, teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai perangkat proses, yang bersifat kompleks dan terpadu melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. Teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan tidak hanya membantu memecahkan masalah belajar dalam konteks sekolah, namun dalam seluruh konteks kehidupan masyarakat, dengan mengembangkan dan/atau menggunakan beraneka sumber. Dalam konteks sekolah teknologi pendidikan berkembang dari apa yang semula dikenal dengan istilah didaktik dan metodik. Namun karena belajar tidak hanya dalam konteks sekolah, tetapi dalam seluruh konteks masyarakat, maka teknologi pendidikan beroperasi di mana belajar itu diperlukan, baik oleh perorangan, kelompok maupun organisasi. Kata Kunci: pendidikan, teknologi pendidikan, mutu pendidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Šego, Jasna. "Religijski motivi u romanu Posljednji Stipančići Vjenceslava Novaka." Senjski zbornik 47, no. 1 (November 11, 2020): 97–124. http://dx.doi.org/10.31953/sz.47.1.6.

Full text
Abstract:
U radu se u šest poglavlja problematizira tema religijskih motiva u romanu Vjenceslava Novaka Posljednji Stipančići. U prvome se poglavlju iščitava simbolika nabožnih predmeta u Stipančićevoj kući. Tumači se značenje križa te se spominju slike svetaca koje vise na zidovima spomenute kuće. Opisuje se poznata slika "Majke Milosti" (čiji se original danas čuva u trsatskome svetištu). U Stipančićevoj su kući na vidnim mjestima predmeti koji pripadaju kršćanskomu kulturnom i civilizacijskom kompleksu i koji zrcale kršćansku simboliku (bol, trpljenje, kušnje, ali i vjeru i nadu u bolji svijet), koji čuvaju legende i prošlost, tradiciju i sjećanja. U drugome se poglavlju ovoga rada problematizira pitanje vjere i molitve u Novakovu romanu. Iako često u skrušenoj molitvi (popraćenoj postom), u poniznu i pokornu obraćanju Bogu, u svakodnevnoj praksi i majka Valpurga i kći Lucija pokazuju da su slaba i grješna bića: majka poticanjem Martina Tintora na pisanje pisama Luciji u Alfredovo ime krši osmu Božju zapovijed (koja zabranjuje laž), a kći upuštanjem u izvanbračnu spolnu ljubav s Alfredom krši šestu ("Ne sagriješi bludno!") te, pobačajem, petu Božju zapovijed ("Ne ubij!"). U trećem se poglavlju analizira, s katoličkoga motrišta, problematika pobačaja u romanu. Pobacivši plod abortivnim sredstvom koje joj je poslao Alfred, Lucija je prekršila petu Božju zapovijed "Ne ubij!". Iako Lucijin slučaj budi razumijevanje i suosjećanje, iakonse Alfreda smatra glavnim moralnim krivcem i poticateljem Lucijina pobačaja, činjenica je (s gledišta katoličke moralne teologije) da je Lucija ubila svoje dijete. Prema nauku Katoličke crkve čovjek je stvoren na Božju sliku i priliku. Čovjekov je život svetinja, a Bog je jedini gospodar ljudskoga života. U četvrtome poglavlju raspravlja se o uzništvu, patnji, obiteljskim sukobima i kajanju. Valpurga i Lucija žive siromašno, osamljeno, poput uznica i patnica. Za razliku od majke koja se miri s teškim životom i koja pokorno prihvaća svoju sudbinu, Lucija iskazuje nezadovoljstvo, gorčinu, razočaranje, duboku tugu, gubitak povjerenja u Boga i u ljude. Patnja guši Lucijinu volju, snagu i nadu. Umjesto da uživa u svojoj mladosti i zdravlju, Lucija se suočava s bolešću. Umjesto ljepote prijateljevanja i druženja, osuđena je na samoću. Zamjera ocu što ju je zatvorio u kuću, što je bratu omogućio sve, a njoj pak uskratio sve. Često se protivi ocu, prema njemu je neljubazna i drska, ali kaje se zbog svojih postupaka (osobito kad otac oboli i onemoća). Zamjera majci što joj daje lažne nade za ozdravljenje i što stvara spletku s lažnim pismima. Kaje se zatim zbog podizanja tona na majku i zbog svoje srditosti.Ante se kaje zbog nepravde učinjene Luciji. Prema kršćanskome shvaćanju svaki je grijeh udaljavanje od Boga. Kajanjem čovjek pokazuje da žali zbog učinjenog te se iskupljuje za svoje postupke. U petome poglavlju govori se o milostinji (koja seu kršćanstvu drži činom milosrđa, činom suosjećanja s braćom u potrebi i činom dobrovoljnog davanja, činom ljubavi i nutarnje radosti, a ne posljedicom želje da se čovjek oslobodi dosade i tereta): u tom se kontekstu istražuje religijski pogled na milostinju te se zamjećuje običaj davanja milostinje u senjskoj sredini tridesetih godina 19. stoljeća. Zaključuje se da je sačuvan osjećaj za bližnjega u potrebi. Postoji samilost prema propadajućemu plemstvu i siromasima, ima onih koji daruju javno, ali i onih koji daruju u skrovitosti. Milosrdna kršćanska ruka ne dopušta da bližnji umre od gladi te mu nastoji pomoći (barem do određene mjere) sačuvati ljudsko dostojanstvo. U šestome poglavlju navode se primjeri retoričkih figura u kojima se spominju vjerski pojmovi i izrazi. Razvidno je da su vjerske asocijacije, pojmovi i frazeprisutni u svakodnevnoj komunikaciji – u izrazima čuđenja, poslovicama, retoričkim pitanjima, usporedbama, metaforama, eufemizmima, hiperbolama itd.U Zaključku se sintetiziraju temeljne spoznaje o odabranoj temi te se naznačuje mogućnost daljnjega istraživanja.U radu se ostvaruje interdisciplinarni odnos književnosti, religije i teologije.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

ROCHMAN, FATKHUR. "KARAKTER PERTUMBUHAN, KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT, DAN KADAR NIKOTIN BEBERAPA GALUR TEMBAKAU TEMANGGUNG." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18, no. 3 (June 19, 2020): 102. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v18n3.2012.102-106.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK<br />Pergeseran selera konsumen ke arah rokok ringan semakin nyata,<br />sehingga dirasa perlu memiliki galur-galur tembakau temanggung dengan<br />kadar nikotin rendah dan mutu sesuai dengan selera konsumen. Tembakau<br />temanggung memiliki kadar nikotin yang sangat tinggi (7,8%). Selain<br />kadar nikotin, kendala utama budi daya tembakau temanggung adalah<br />adanya penyakit tular tanah yang disebabkan oleh kompleks nematoda<br />Meloidogyne spp, bakteri Ralstonia solanacearum, dan jamur<br />Phytophthora nicotianae yang dikenal dengan nama ‘penyakit lincat”.<br />Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur tembakau temanggung<br />dengan kadar nikotin lebih rendah dari varietas yang sudah ada (Kemloko<br />1 dan Kemloko 2), mutu sesuai untuk konsumen, dan toleran terhadap<br />penyakit utama. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai<br />Oktober 2009, di Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten<br />Temanggung pada lahan tegal endemik tiga patogen dengan ketinggian<br />tempat + 800 m dpl. Bahan penelitian terdiri atas tujuh genotipe F6 hasil<br />persilangan antara tembakau temanggung dan tembakau oriental. Masing-<br />masing genotipe ditanam sebanyak 520 tanaman. Seleksi pertama<br />dilakukan berdasarkan kriteria: tidak terserang penyakit, memiliki lebih<br />dari 18 daun, ukuran daun sedang sampai besar, morfologi mirip daun<br />tembakau temanggung, dan disenangi petani. Hasil penelitian<br />menunjukkan bahwa dari 2.436 tanaman yang tidak diserang penyakit<br />(berasal dari tujuh genotipe) secara visual terpilih 302 tanaman.<br />Berdasarkan ukuran daun, dari 302 tanaman terpilih tersebut diperoleh 40<br />genotipe. Keempat puluh genotipe tersebut dievaluasi pada tahap<br />berikutnya. Kadar nikotin semua galur berkisar 1,34-5,22% dan galur yang<br />memiliki rata-rata kadar nikotin terendah adalah genotipe hasil persilangan<br />antara Kemloko 1 dan Xanthi Yacca.<br />Kata kunci: persilangan, Nicotiana tabacum, kadar nikotin, tembakau<br />oriental, tembakau temanggung</p><p>ABSTRACT<br />A shift in consumer tastes toward lighter cigarette has led to finding<br />of low nicotine content of temanggung tobacco with the quality suitable to<br />consumer preferences. The nicotine content of temanggung tobacco is very<br />high, which can reach 7.8%. One of the main problem of temanggung<br />tobacco cultivation is soil born diseases caused by complexity of<br />nematodes Meloidogyne spp, Ralstonia solanacearum, and the fungi<br />Phytophthora nicotianae which is known as “lincat”. The research aimed<br />at obtaining hybrid lines of temanggung tobacco with nicotine levels lower<br />than the existing varieties (Kemloko 1 and Kemloko 2), quality suitable to<br />consumers preferences, and tolerant to the main diseases. The experiment<br />was conducted from February to Oktober 2009 in Gandurejo Village Bulu<br />Subdistrict, Temanggung District, on the dry land endemic pathogens with<br />altitude about 800 m asl. Research material consisted of 7 genotypes F6<br />from hybridization between temanggung and orient tobacco, and 5 parental<br />varieties. As many as 520 crops of each genotype were planted. First<br />selection was done based on the criteria: free from disease, having &gt; 18<br />leaves, medium to big leaf size, and farmers’ favorite. The results showed<br />that from 2,436 healthy plants (derived from 7 genotypes) were visually<br />selected for 302 plants. From the second selection based on leaf size from<br />the 302 plants obtained 40 genotypes. The forty genotypes were<br />evaluated/screened at later stage. Nicotine content ranged from 1.07 to<br />5.22% and the lowest nicotine content was derived from crosses between<br />Kemloko 1 and Xanthi Yacca.<br />Key words: hybrid progenies, Nicotiana tabacum, nicotine content,<br />orient tobacco, temanggung tobacco</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Stojanović, Vladimir, Sanel Jakupović, and Elvir Jugo. "ORGANIZACIJSKI DIZAJN, MENADŽMENT I KONKURENTNOST." EMC Review - Časopis za ekonomiju - APEIRON 6, no. 2 (December 18, 2013). http://dx.doi.org/10.7251/emc1302260s.

Full text
Abstract:
Posmatrajući organizacijski dizajn zasebno, on čini jednu od postojećih konkurentskih prednosti koje su u današnjem turbulentnom globalnom okruženju ostale dugoročne i održive. Kvalitetan proces organizacijskog dizajna omogućava sposobnost neprestanog generisanja niza privremenih konkurentskih prednosti. Pri tome, neminovno se menja i njegov fokus jer se organizacijski dizajn neće više sastojati od održivih strategija, struktura i kultura, već od prilagodljivih organizacijskih rešenja putem kojih će organizacija sticati neophodne kratkoročne prednosti.Organizacijski dizajn, osim što predstavlja izvor konkurentske prednosti ima veoma važne implikacije za sposobnost organizacije da se bori sa spoljašnjim kontingencijskim faktorima, uspešnog upravljanja raznovrsnošću i neprekidnim povećavanjima organizacijske uspešnosti i sposobnosti inoviranja.Organizacioni dizajn je veoma kompleksno pitanje; delikatan i odgovoran posao rukovodilaca u svakoj organizaciji podrazumeva:poznavanje teorija o dizajniranju organizacija, praktična iskustva organizacija iz iste ili srodne delatnosti, liderske sposobnosti i veštine rukovodilaca (menadžera). Očigledno je kako organizacijski dizajn više ne može biti zanemarivan, a vrhovni menadžeri moraju uložiti potrebnu energiju u dizajniranje organizacija koje će opstati i biti uspešne, nezavisno od uslova koje donosi 21. vek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Alkhanif. "WOMEN, ISLAM, AND MODERN FAMILY CONSTRUCTION IN THE PERSPECTIVES OF LEGAL PLURALISM IN INDONESIA." PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH 4, no. 2 (November 28, 2019). http://dx.doi.org/10.22373/petita.v4i2.24.

Full text
Abstract:
The Constitutional Court decision in 2010 on the recognition of Siri, an unofficial, unregistered marriage ignited debate in Indonesian society. Even though the main reason of the recognition of Siri is to protect children born from this marriage, allowing Siri marriage will broaden the legal spectrum in the Indonesian Marriage Law and potentially causes legal uncertainty for the perpetrators. It may be argued that the decision is to negotiate legal sources that affect the norms in the marriage law. Yet, this decision has the both positive and negative social impacts. The positive impact of the approval of Siri marriage is the children born from such practices will be able to obtain financial, biological, and psychological protection. The negative impact of the decision is that more Siri marriages in the community will lead to increasingly complex social and legal problems. If the women involved in the marriages have insufficient financial capacity and adequate knowledge, they will be very dependent on their husbands. In the event of a divorce, these women will face more serious psychological and financial problems after marriage. Abstrak: Keputusan Mahkamah Konstitusi tahun 2010 tentang pengakuan pernikahan Siri, yaitu pernikahan yang tidak resmi dan tidak terdaftar memicu perdebatan di masyarakat Indonesia. Meskipun alasan utama pengakuan pernikahan siri adalah untuk melindungi anak-anak yang lahir dari pernikahan ini, perizinan pernikahan siri akan memperluas spektrum hukum dalam Undang-Undang (UU) Perkawinan Indonesia, dan berpotensi menyebabkan keraguan hukum bagi para pelaku. Dapat dikatakan bahwa keputusan ini adalah untuk menegosiasikan sumber hukum yang mempengaruhi norma-norma dalam hukum perkawinan. Namun, keputusan ini memiliki dampak sosial positif dan negatif. Dampak positif dari persetujuan pernikahan siri yaitu anak-anak yang lahir dari pernikahan ini dapat memperoleh perlindungan secara finansial, biologis, dan psikologis. Sedangkan dampak negatif dari keputusan ini adalah semakin banyaknya pernikahan siri di masyarakat yang akan menimbulkan masalah sosial dan hukum yang semakin kompleks. Jika para wanita yang terlibat dalam pernikahan ini memiliki kapasitas keuangan dan pengetahuan yang tidak memadai, mereka akan sangat bergantung pada suami. Jika terjadi perceraian, para wanita ini akan menghadapi masalah psikologis dan keuangan yang lebih serius. Kata Kunci: Mahkamah Konstitusi, Hak Perempuan, Perkawinan, Pluralisme Hukum di Indonesia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Al Fathoni, Abd Aziz Muslim. "Model Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Guru (Sebuah Gagasan Penelitian & Pengembangan Diri)." Jurnal Literasiologi 5, no. 1 (January 7, 2021). http://dx.doi.org/10.47783/literasiologi.v5i1.172.

Full text
Abstract:
Kompetensi guru merupakan faktor penting bagi keberhasilan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Standar kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, sosial, spiritual dan leadership. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, maka peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Untuk menambah standar kualitas guru, Kemendikbud akan mengajukan tiga pola pembinaan guru, yaitu uji kompetensi, penilaian kinerja (PKG), dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang (PKB). Salah satu dari sekian banyak kegiatan PKB untuk pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam satu sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini relatif lebih mandiri dan berbeda-beda antara satu guru dengan guru yang lain dalam satu sekolah, maupun antar satu sekolah dengan sekolah lain. Secara teknis kegiatan ini juga tidak diatur secara baku, hal ini sangat mungkin akan menimbulkan berbagai kendala bagi guru, bahkan mungkin dapat muncul kerancuan. Kesemuannya ini dikhawatirkan akan mengakibatkan hal yang kontra produktif, khususnya yang terkait dengan pencapaian standar-standar peningkatan kompetensi guru yang seharusnya dipenuhi sesuai kebutuhan. Untuk meminimalisasi berbagai kekuaran yang ada, maka diperlukan model yang dapat memfasilitasi kegiatan ini secara komprehensip, sehingga pelaksanaannya dapat lebih terstandar. Gagasan ini merupakan gagasan penelitian menggunakan jenis Penelitian dan Pengembangan Pendidikan/research and development (R&D). Model yang digunakan adalah R&D model Borg &Gall, yang meliputi sepuluh langkah yaitu: (1) Research and Information Collection, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form Product, (4) Preliminary Fieild Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Produc Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, and (10) Disemination and Implementasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Yanawati, Hj. "Model Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Guru (Sebuah Gagasan Penelitian & Pengembangan)." Jurnal Pendidikan Guru 3, no. 1 (October 16, 2021). http://dx.doi.org/10.47783/jurpendigu.v3i1.295.

Full text
Abstract:
Kompetensi guru merupakan faktor penting bagi keberhasilan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Standar kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, sosial, spiritual dan leadership. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, maka peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Untuk menambah standar kualitas guru, Kemendikbud akan mengajukan tiga pola pembinaan guru, yaitu uji kompetensi, penilaian kinerja (PKG), dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang (PKB). Salah satu dari sekian banyak kegiatan PKB untuk pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam satu sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini relatif lebih mandiri dan berbeda-beda antara satu guru dengan guru yang lain dalam satu sekolah, maupun antar satu sekolah dengan sekolah lain. Secara teknis kegiatan ini juga tidak diatur secara baku, hal ini sangat mungkin akan menimbulkan berbagai kendala bagi guru, bahkan mungkin dapat muncul kerancuan. Kesemuannya ini dikhawatirkan akan mengakibatkan hal yang kontra produktif, khususnya yang terkait dengan pencapaian standar-standar peningkatan kompetensi guru yang seharusnya dipenuhi sesuai kebutuhan. Untuk meminimalisasi berbagai kekuaran yang ada, maka diperlukan model yang dapat memfasilitasi kegiatan ini secara komprehensip, sehingga pelaksanaannya dapat lebih terstandar. Gagasan ini merupakan gagasan penelitian menggunakan jenis Penelitian dan Pengembangan Pendidikan/research and development (R&D). Model yang digunakan adalah R&D model Borg &Gall, yang meliputi sepuluh langkah yaitu: (1) Research and Information Collection, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form Product, (4) Preliminary Fieild Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Produc Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, and (10) Disemination and Implementasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography