Academic literature on the topic 'Konsep Diri'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Konsep Diri.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Konsep Diri"

1

Kusuma Wardhani, Rr Dina. "STIMULASI PENGEMBANGAN KONSEP DIRI PADA ANAK USIA DINI." Jurnal Impresi Indonesia 2, no. 8 (2023): 733–42. http://dx.doi.org/10.58344/jii.v2i8.3138.

Full text
Abstract:
Usia dini merupakan masa yang sensitif bagi anak. Selama periode ini, landasan pertama diletakkan untuk pengembangan fisik, kognitif, linguistik, keterampilan sosial-emosional, citra diri, disiplin, kemandirian, dan nilai-nilai seni, moral, dan agama. Konsep diri menentukan sikap perilaku anak. Pada masa kanak-kanak awal, konsep diri adalah persepsi yang terbentuk melalui pengalaman pribadi anak, dan salah satu langkah awal dalam pembelajaran konsep diri anak adalah kesadaran diri anak. Tujuan dari pencarian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang citra diri anak yang tentunya akan berubah saat ia beranjak ke sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan review jurnal. Hasil penelitian berupa masa keemasan anak, dimana perkembangan dan pertumbuhan anak saat ini sangat pesat, dan saat ini dianggap sebagai waktu yang sangat tepat untuk mewujudkan seluruh potensi anak. sebagai berbagai bidang perkembangan anak. Dengan mengetahui citra diri anak, maka guru atau pendidik dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan dan karakteristik anak didik tersebut. Bersenang-senang sambil belajar, siswa memahami sesuatu dari semua sisi. Akhirnya, hal ini akan membuat siswa lebih percaya diri saat menghadapi kegiatan menarik lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hartanti, Jahju. "Pengembangan Materi Bahan Ajar “Kondisi” Konsep Diri Pada Anak di TK Negeri Pembina Surabaya." Wahana 73, no. 1 (2021): 9–18. http://dx.doi.org/10.36456/wahana.v73i1.2880.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengembangkan bahan ajar untuk mengembangkan konsep diri anak. Hal ini didasarkan pada kebutuhan anak yang perlu memahami belajar konsep diri dan juga mengembangkan konsep diri sejak usia dini. Pengembangan konsep diri pada anak ditentukan oleh keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dan mengajarkan anak terkait beberapa kepedulian terhadap interaksi sosial dengan orang di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada 63 siswa di TK Negeri Pembina Surabaya. Hasil penelitian ini berupa bahan ajar “KONDISI”(Konsep Diri Siswa) yang dikhususkan untuk anak usia dini. Bahan ajar ini masih memerlukan penyempurnaan dan tahap diseminasi untuk diberikan pada siswa di sekolah lain agar memiliki validitas semakin baik. Bahan ajar ini dapat mengembangkan konsep diri positif pada anak melalui interaksi sosial serta memotivasi anak untuk semakin mengenali perbedaan satu sama lain ketika di lingkungan bermain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Afriany, Fina, Abu Bakar, Nanang Al Hidayat, Syahwami Syahwami, Siti Rahmiati, and Deni Handani. "KONSEP DIRI NARAPIDANA." Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora 7, no. 1 (2023): 107. http://dx.doi.org/10.56957/jsr.v7i1.260.

Full text
Abstract:
Hal yang dapat menjadi masalah bagi narapidana salah satunya adalah masalah konsep diri. Bagaimana narapidana menilai dirinya baik secara fisik, psikis, moral dan sosial memiliki peran penting untuk menjalani kehidupannya. Memiliki konsep diri yang negatif akan menciptakan hubungan interpersonal yang negatif pula. Terbentuknya konsep diri seseorang tergantung pada penilaian orang lain disekitarnya. Konsep diri dapat dikaji dalam konsep the looking-glass self adalah terdapat?????? elemen-elemen pokok yang bersifat fundamental. Bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh para narapidana menjadi fenomena yang menarik karena bukan hanya berdampak bagi dirinya sendiri tapi juga orang lain atau masyarakat.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menggali data mengenai konsep diri narapidana yang menjadi objek penelitian dengan menggunakan kajian dari konsep diri dari teori Cooley. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis selanjutnya dijadikan sebagai dasar hasil penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 5 (Lima) orang narapidana.Berdasarkan hasil penelitian semua narapinda menilai diri mereka secara negatif, mereka merasa memiliki lebih banyak kekurangan dari pada kelebihan. Mereka tidak dapat menggambarkan diri mereka sendiri dengan jelas, adanya perasaan bingung dan lebih banyak mengungkapkan adalah masalah dan kondisi emosi dan karakter mereka yang temperamental. Berdasarkan kajian dari konsep the looking-glass self oleh Cooley menunjukkan sangat besar peran dan pengaruh penilaian diri seseorang dari pemikiran orang lain. Konsep diri yang dimiliki oleh narapidana berperan terhadap tindakan pelanggaran norma dan aturan yang mereka lakukan. Konsep diri pada narapidana memiliki peran penting bagi para narapidana untuk menghadapi kehidupan setelah hukuman pidana selesai dan kembali ke lingkungan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Afifah, Hani Nur, Deasy Yunika Khairun, and Meilla Dwi Nurmala. "Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Diri Siswa." EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) 7, no. 2 (2024): 445–52. https://doi.org/10.33627/es.v7i2.2831.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel konsep diri dengan variabel penerimaan diri siswa kelas VII SMP Negeri 10 Kota Serang. Penelitian ini berdasarkan aspek konsep diri yang dikemukakan oleh William H. Fitts dan juga ciri penerimaan diri yang oleh Sheerer. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan diri individu adalah adanya konsep diri individu. Penelitian ini didasarkan dari fenomena yang terjadi di sekolah, dimana terdapat siswa yang menunjukkan konsep diri yang kurang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasi untuk mengetahui adakah hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri. Pelaksanaan penelitian ini dengan cara membagikan instrumen kuisioner berupa checklist dengan skala Likert pada subjek. Subjek penelitian ini merupakan sisa kelas VII SMP Negeri 10 Kota Serang tahun ajaran 2024/2025 berjumlah 192 siswa. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat 125 siswa atau 65% subjek yang memiliki konsep diri tinggi, 67 siswa atau 35% subjek yang memiliki konsep diri sedang, sedangkan tidak terdapat siswa yang memiliki konsep diri dengan kategori rendah. Terdapat 87% siswa atau 45% subjek yang memilikipenerimaan diri tinggi, 105 siswa atau 55% subjek yang memiliki penerimaan diri dengan kategori sedang, dan tidak terdapat siswa yang masuk kedalam kategori rendah. Kemudian dilakukan analisis correlation product moment pearson mendapat nilai pearson correlation 0,614 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri pada siswa dengan arah hubungan yang positif, yang artinya jika konsep diri rendah maka penerimaan dirinya juga akan rendah. Begitupun sebaliknya, jika konsep dirinya tinggi maka akan tinggi pula penerimaan dirinya. Pada SMP Negeri 10 Kota Serang terdapat 131 siswa yang memiliki arah hubungan positif antara variabel konsep diri dengan variabel penerimaan diri atau sebesar 68%. Sedangkan 61 siswa lainnya atau 32% responden memiliki arah hubungan yang negatif antara variabel konsep diri dengan penerimaan diri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Afifah, Hani Nur, Deasy Yunika Khairun, and Meilla Dwi Nurmala. "Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Diri Siswa." EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) 7, no. 2 (2024): 392–98. https://doi.org/10.33627/es.v7i2.2801.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel konsep diri dengan variabel penerimaan diri siswa kelas VII SMP Negeri 10 Kota Serang. Penelitian ini berdasarkan aspek konsep diri yang dikemukakan oleh William H. Fitts dan juga ciri penerimaan diri yang oleh Sheerer. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan diri individu adalah adanya konsep diri individu. Penelitian ini didasarkan dari fenomena yang terjadi di sekolah, dimana terdapat siswa yang menunjukkan konsep diri yang kurang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasi untuk mengetahui adakah hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri. Pelaksanaan penelitian ini dengan cara membagikan instrumen kuisioner berupa checklist dengan skala Likert pada subjek. Subjek penelitian ini merupakan sisa kelas VII SMP Negeri 10 Kota Serang tahun ajaran 2024/2025 berjumlah 192 siswa. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat 125 siswa atau 65% subjek yang memiliki konsep diri tinggi, 67 siswa atau 35% subjek yang memiliki konsep diri sedang, sedangkan tidak terdapat siswa yang memiliki konsep diri dengan kategori rendah. Dan terdapat 87% siswa atau 45% subjek yang memilikipenerimaan diri tinggi, 105 siswa atau 55% subjek yang memiliki penerimaan diri dengan kategori sedang, dan tidak terdapat siswa yang masuk kedalam kategori rendah. Kemudian dilakukan analisis correlation product moment pearson mendapat nilai pearson correlation 0,614 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri pada siswa dengan arah hubungan yang positif, yang artinya jika konsep diri rendah maka penerimaan dirinya juga akan rendah. Begitupun sebaliknya, jika konsep dirinya tinggi maka akan tinggi pula penerimaan dirinya. Pada SMP Negeri 10 Kota Serang terdapat 131 siswa yang memiliki arah hubungan positif antara variabel konsep diri dengan variabel penerimaan diri atau sebesar 68%. Sedangkan 61 siswa lainnya atau 32% responden memiliki arah hubungan yang negatif antara variabel konsep diri dengan penerimaan diri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nua, Agustina, and Elisabeth Tantiana Ngura. "PENTINGNYA KONSEP DIRI UNTUK PENINGKATAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI." Jurnal Citra Pendidikan Anak 1, no. 3 (2022): 274–82. http://dx.doi.org/10.38048/jcpa.v1i3.911.

Full text
Abstract:
Saat ini, arah pendidikan menuju pembelajaran yang merdeka. Kurikulum merdeka hadir untuk menjawab tantangan global, yang mengacu pada pembelajaran yang mengadopsi pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Era ini mengajak setiap individu untuk menguasi paling sedikit emapt kemampuan, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi, dan kemampuan memecahkan masalah. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode review literatur. Metode ini menggunakan penelusuran kajian Pustaka, dengan menggali secara mendalam kajian secara teoritis dan empiris yang terkait dengan topik penulisan. Topik penulisan dalam hal ini adalah kajian tentang konsep diri dan kajian tentang aspek perkembangan anak usia dini. Dari kajian telaah Pustaka, diperoleh hasil sebagai berikut. (1) Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Konsep diri pada anak adalah suatu persepsi tentang diri dan kemampuan anak yang merupakan suatu kenyataan bagaimana mereka memandang dan menilai diri mereka sendiri yang berpengaruh pada sikap yang mereka tampilkan. (2) Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni . (3) Pembentukan konsep diri anak usia dini dipengaruhi faktor usia, sistem Pendidikan, faktor hubungan antara guru dan anak. Hal-hal yang membentuk konsep diri anak yaitu dari proses pembelajaran, peranan guru. Guru sangat berpern penting dalam membentuk konsep diri anak. Guru menjadi panutan dan model bagi anak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Manurung, Aprida, Budi Anna Keliat, and Ira Erwina. "Pengaruh Therapy Supportif Konsep Diri terhadap Konsep Diri Anak Sekolah Dasar." Jurnal Keperawatan Jiwa 7, no. 3 (2019): 293. http://dx.doi.org/10.26714/jkj.7.3.2019.293-302.

Full text
Abstract:
Permasalahan kenakalan anak usia sekolah yang sering terjadi adalah bolos, melangar peraturan sekolah, merokok, tauran hingga bully. Hal ini disebabkan karena saat perkembangan konsep diri anak mengalami kerancuan identitas, hingga depersonalisasi. Untuk mencegah hal itu maka diperlukan suatu tindakan preventif, salah satunya dengan melakukan therapy supportif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Therapy Supportif terhadap Konsep Diri dan perkembangan anak, dengan metode quasi eksperimental pre-post test with control group dan menggunakan kuesioner konsep diri. Sampel berjumlah 80, 40 Kelompok Intervensi dan 40 kontrol, mengunakan tehnik random sampling. Hasil penilitian didapatkan ada pengaruh yang bermakna pada Therapy supporti terhadap perkembangan dan konsep diri, denga nilai rerata variabel perkembangan sebelum diberikan Therapy supportif pada kelompok intervensi 72,78 atau 77,45% dan nilai rerata setelah dilakukan therapy supportif 83 atau 88,32% dari nilai tersebut terjadi peningkatan perkembangan sebesar 10,22 (10,87%) yang artinya Therappy Supportif memiliki pengaruh bermakna terhadap perkembangan anak, Sedangkan untuk nilai variabel konsep diri sebelum dilakukan terapi suportif pada kelompok intervensi 68,28 atau 72,63%, Setelah dilakukan Therapy Supportif didapatkan nilai rerata 83,87 atau 89,22%, dari nilai tersebut dapat dianalisis bahwa terjadi peningkatan, sebesar 15,59 atau 22,84% yang artinya Therappy Supportif memiliki pengaruh bermakna terhadap konsep diri anak Kata kunci: terapi supportif, konsep diri, anak sekolah dasar THE EFFECT OF THERAPY SUPPORTIVE SELF-CONCEPT AGAINSTCHILDREN'S CONCEPT OF BASIC SCHOOL ABSTRACTThe problem of delinquency in school-age children that often occurs is truancy, violating school rules, smoking, mixing, and bullying. This is because when the child's self-concept development experiences confusion in identity, to depersonalization. To prevent that, we need a preventive action, one of them is by doing supportive therapy. The purpose of this study was to determine the effect of Supportive Therapy on Self-Concept and child development, with a quasi-experimental method of pre-post test with control group and using a self-concept questionnaire. Samples amounted to 80, 40 intervention groups and 40 controls, using random sampling techniques. The results of the study, found that there is a significant relationship in supportive therapy to development and supportive therapy in self-concept, with the average value of the development variables before being given supportive therapy in the intervention group 72.78 or 77.45% and the mean value after supportive therapy 83 or 88.32% of the value there was an increase in development of 10.22 (10.87%) which means that Therappy Supportive has a significant influence on children's development, while for the value of self-concept variables before supportive therapy in the intervention group 68.28 or 72, 63%, after supportive therapy, the mean value is 83.87 or 89.22%. From this value, it can be analyzed that there is an increase of 15.59 or 22.84%, which means that therapeutic support has a significant influence on the child's self-concept Keywords: supportive therapy, self-concept, elementary school children
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Oktavia, Yuki. "PEMBELAJARAN KONSEP DIRI UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI." JURNAL TALITAKUM 1, no. 1 (2022): 21–35. http://dx.doi.org/10.69929/talitakum.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep diri dalam membantu perkembangan atau keterampilan sosial pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka. Setelah data dikumpulkan dari beberapa sumber, kemudian diolah dan disimpulkan. Hasil penelitian adalah bahwa Konsep diri merupakan hasil dari proses belajar manusia melalui hubungannya dengan orang lain dan Lingkungan memiliki peran yang penting dalam proses mengenal diri terutama dalam pengalaman relasi dengan orang lain dan bagaimana orang lain memperlakukan dirinya yang akan membentuk keterampilan sosial pada anak sejak dini, konsep diri tersebut merupakan hal yang paling penting untuk menjalin hubungan yang seimbang dengan sebayanya. Hubungan pertemanan yang seimbang dapat diperoleh jika anak memiliki rasa percaya diri dan bisa menghadapi berbagai masalah serta mencari solusinya. Keterampilan sosial juga membuatnya mudah diterima oleh anak lain karena mampu berperilaku sesuai harapan lingkungannya secara tepat. Kata Kunci :konsep diri,keterampilan sosial
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Yunika, Nurheliza, Ria Novianti, and Zulkifli N. "Hubungan Konsep Diri dengan Perilaku Moral Anak Usia Dini." Aulad : Journal on Early Childhood 2, no. 3 (2019): 73–80. http://dx.doi.org/10.31004/aulad.v2i3.36.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan perilaku moral anak usia dini di TK Pertiwi Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Kelurahan Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis berjumlah 54 orang anak. Metode yang digunakan adalah survey denfan teknik korelasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi data. Teknik analisa data adalah teknik statistik dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil penelitian diketahui tingkat konsep diri anak berada dalam kategori tinggi (51,85%) dan tingkat perilaku moral anak berada dalam kategori sedang (55,55%). Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,837 lebih besar dari pada rtabel = 0,268 (0,837 > 0.268) dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan perilaku moral. Tingkat hubungannya termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan nilai koefisien determinan sebesar 70% artinya bahwa konsep diri memberi kontribusi sebesar 70% terhadap perilaku moral, sisanya 30% ditentukan oleh variabel lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Aghnaita, Aghnaita, Norhikmah Norhikmah, Nur Aida, and Rabi'ah Rabi'ah. "Rekonstruksi Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini Melalui Konsep "Jati Diri"." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 4 (2022): 3253–66. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2071.

Full text
Abstract:
Anak usia dini sebagai penerus bangsa dapat menjadi tolak ukur terhadap kemajuan bahkan harkat dan martabat bangsanya, sehingga pengenalan identitas nasional dalam konsep “Jati Diri” menjadi suatu upaya dalam menjaga keunikan bangsa Indonesia serta sebagai langkah preventif untuk menghindari pergesekan sosial antar budaya sejak dini. Tujuan pada penelitian ini untuk mengkaji mengenai rekonstruksi pembelajaran bagi anak usia dini melalui konsep "Jati Diri". Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka dengan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi melalui 46 referensi kepustakaan yang relevan. Referensi yang digunakan minimal terbitan 10 tahun terakhir yakni mulai tahun 2012-2022 berupa buku, modul, jurnal, tugas akhir, kebijakan, dan referensi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rekonstruksi pembelajaran bagi anak usia dini melalui konsep "Jati Diri" yaitu dengan memetakan tema pembelajaran yang meliputi 3 ruang lingkup: Jati Diri Nasional, Wilayah, dan Individu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Konsep Diri"

1

Eichin, Dirk [Verfasser]. "Modellbasiertes Konzept zur vollautomatisierten Montageendprüfung von asynchron angetriebenen Getriebemotoren im lastlosen Zustand / Dirk Eichin." Karlsruhe : KIT Scientific Publishing, 2015. http://www.ksp.kit.edu.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Brünnet, Horst [Verfasser], and Dirk [Akademischer Betreuer] Bähre. "Konzept zur eigenspannungsgerechten Produkt- und Prozesskettengestaltung autofrettierter Bauteile unter Anwendung der Finite-Elemente-Methode / Horst Brünnet. Betreuer: Dirk Bähre." Saarbrücken : Saarländische Universitäts- und Landesbibliothek, 2014. http://d-nb.info/1053983719/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Svedberg, Jakob. "Traduire le lexique philosophique : Une étude qualitative de la traduction des termes philosophiques." Thesis, Linnéuniversitetet, Institutionen för språk (SPR), 2017. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:lnu:diva-65770.

Full text
Abstract:
The aim of this paper is to examine a translation of philosophical text from French into Swedish, with main focus on what is presented as inherent problems when translating philosophical terms. The philosophical terminology is often innovative and reflexive: the specific language usage, the frequent creation of new terms and the nuances of discourse when interpreting meaning are all elements susceptibly problematic when confronted by a translator.   The analysis draws upon our own translation of the article “L’image est le mouvant” by philosopher and art historian Georges Didi-Huberman, in which the author analyses central concepts from the philosophy of Henri Bergson in the light of the evolving art of cinema and related visual inventions at the turn of the century. The analysis is structured according to the interpretive model proposed by translator Jean Delisle, which together with theories on the philosophical terminology allow us to distinguish “discursive presuppositions” in the text. These presuppositions are crucial to the initial recognition of terms, and permit us to discern different types of translational problems in our material. By passing through the successive stages of the analysis model, different aspects of the translation and its problems are discussed in relation to the previous parts.   The analysis emphasizes and illustrates mainly the importance of interpreting discourse when translating philosophy: the unique language usage of the philosopher and the presuppositions of the text are both crucial to the understanding of terms. Due to the provisional definitions of terms and their uncertain delimitations, the translation of philosophical language constitutes a singular act of rewriting in which the translator plays a highly significant role.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Meyhöfer, Dirk [Verfasser]. "Vom Nicht-Ort zur Marke: Hamburgs Hafencity ; Stadtentwicklung als Branding. Genese, Konzept, Prozess und Kommunikation eines städtebaulichen Großprojektes zu Beginn des 21. Jahrhunderts Versuch eines kohärenten Narrativs / Dirk Meyhöfer." Hamburg : Universitätsbibliothek der HafenCity Universität Hamburg (HCU), 2021. http://d-nb.info/1233678477/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Pontén, Stina. "I like it dirty." Thesis, Konstfack, Ädellab, 2018. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:konstfack:diva-6391.

Full text
Abstract:
Using dirt and cleaning as a point of departure, I have examined how categorization and intentionality affects our perception of value. The work is partly performative in its nature where this performativity sets the limelight on the transition between categories: From dirt to craft, from irrational behaviour to art. In the artistic process, I have used coffee rings on table cloths, shoeprints on wallpapers and  the act of mopping as a means of questioning. Through this, I also reveal and question hierarchies in society. The essay discusses and theoretically relates to the artistic work.<br>Med utgångspunkt i smuts har jag underökt hur kategorisering och intentionalitet påverkar vår uppfattning av värde. Arbetet är delvis performativt till sin natur, där denna performativitet sätter fokus på övergången från en kategori till en annan: Från smuts till konsthantverk, från irrationellt beteende till konst. I den konstnärliga processen har jag använt mig av kafferingar på dukar, skoavtryck på tapeter och moppande av golv som medel för ifrågasättande. PÅ detta vis blottlägger och ifrågasätter jag hierarkier i samhället. I uppsatsen diskuterar jag och relaterar teoretiskt till det konstnärliga arbetet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Petersson, Nickel Ute. "Yo Alta, verpiss dir - hier is mein Revier! : die "Selbst"-darstellung junger Männer in Feridun Zaimoglus Kanak Sprak: 24 Misstöne vom Rande der Gesellschaft." Thesis, Linnéuniversitetet, Institutionen för språk (SPR), 2018. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:lnu:diva-75556.

Full text
Abstract:
The central concern of this thesis is to describe the views of the young men in Feridun Zaimoglus book Kanak Sprak (2000) on their own identity ("Kanaken"), on the identity of other foreigners such as (college "Ali") and the Germans ("Alemannen") with help of close-reading. The book contains short-stories or "protocolls", written in the special language "KanakSprak", a mixture of Turkish and German street gang slang. There are claims that Zaimoglus texts are written based on hiphop/rap language. The categories in this work are identity, youth(sub)culture, territory, style and Hiphop. Other than close-reading the analysis will also take help of different research areas such as youth research and soliology.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Nitsche, Dirk [Verfasser]. "UNICO-WebRoboter : Konzept einer spezialisierten Suchmaschine / Dirk Nitsche." 2004. http://d-nb.info/974429910/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hartert, Dirk [Verfasser]. "Global virtual market : Konzept für einen dezentral organisierten elektronischen Markt / vorgelegt von Dirk Hartert." 2003. http://d-nb.info/974092924/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Bunke, Dirk [Verfasser]. "Entwicklung schadstoffbezogener Bewertungsinstrumente : Anwendungsgebiet Konsum- und Investitionsgüter für private Haushalte / vorgelegt von Dirk Bunke." 2004. http://d-nb.info/973407255/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Meyer, Dirk F. [Verfasser]. "Konzept für eine anwendungsorientierte Produktentwicklung unter der Berücksichtigung von Knowledge Based Engineering am Beispiel der Sportbootindustrie / von Dirk F. Meyer." 2010. http://d-nb.info/1004757115/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Konsep Diri"

1

Suryana, Yaya. Pendidikan multikulkultural: Suatu upaya penguatan jati diri bangsa : konsep-prinsip-implementasi. Pustaka Setia, 2015.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Iskandar, Zulkarnain. Konsep diri dan efektifitas komunikasi antarpribadi: Studi tentang hubungan konsep diri dengan efektifitas komunikasi antarpribadi pada anggota Persatuan Penyandang Cacat Indonesia, Sumatera Utara : laporan penelitian. Universitas Sumatera Utara, Lembaga Penelitian, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rosidi. Spiritualitas dan konsep diri narapidana: Studi narapidana di LP Kedungpane : laporan penelitian individu. Pusat Penelitian, IAIN Walisongo, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Asmah, Siti. Pengaruh pemahaman dan kesepahaman tentang konsep jender terhadap upaya peningktan [i.e. peningkatan] diri perempuan: Laporan penelitian kajian wanita. Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Negeri Malang, Lembaga Penelitian, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

S, I. Wayan A. Konsep pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini formal (kurikulum tingkat satuan pendidikan) taman kanak-kanak (TK)/raudhatul athfal. Az-Zahra Book's 8, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Konsep diri dan prestasi belajar: Studi deskriptif tentang konsep diri mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil, Universitas Negeri Jakarta. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pengembangan program layanan bimbingan konsep diri (self concept) pada siswa tunalaras di SLB-E Surabaya: Laporan penelitian dosen muda. Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan PPB, Universitas Negeri Surabaya, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Konsep diri dan persepsi terhadap pekerjaan dalam peran jender bagi remaja SLTP di Kecamatan Mijen Kodya Semarang: Laporan penelitian. Fakultas Ilmu Pendidikan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Laporan hasil penelitian dosen muda: Pengaruh terapi realitas secara kelompok terhadap peningkatan konsep diri pada penyandang cacat fisik usia dewasa awal. Fakultas Kedokteran, Program Studi Psikologi, Universitas Sumatera Utara, 2003.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Model pengembangan konsep diri berbasis kesetaraan dan keadilan gender: Upaya meminimalkan trauma perceraian bagi perempuan kepala rumah tangga di Kota Malang : laporan hibah bersaing. Universitas Muhammadiyah Malang, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Konsep Diri"

1

Billy Barokah, Heru Permana, Laksono Widyo Isworo, Eueung Mulyana, Muhammad Ridwan, and Haryadi Maramis. "AIS Intelligence: Meningkatkan Pengawasan Maritim Secara Real-time Melalui Kecerdasan Artifisial dan Big Data." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c535.

Full text
Abstract:
Salah satu komponen penting dalam mendukung konsep pertahanan dan keamanan negara adalah tersedianya informasi situasional lengkap yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Dalam konteks maritime surveillance, salah satu sumber informasi ini adalah data dari sistem Automatic Identification System (AIS). Karena setiap kapal mengirimkan informasi secara periodik, data dari sistem AIS dapat digunakan untuk pemantauan (posisi, kecepatan, arah dan lain-lain) secara real-time. Dengan menggunakan metode pembelajaran mesin dan kecerdasan artifisial serta memanfaatkan big data dari data AIS yang tersedia, pihak yang berwenang dapat melakukan identifikasi potensi ancaman. Pendeteksian dini terhadap aktivitas kapal yang anomali secara tepat dan cepat menjadi sebuah tantangan dalam meminimalkan dampak dari sebuah kemungkinan ancaman. Dalam artikel ini, kami akan menyajikan ikhtisar dari konsep dan arsitektur deteksi anomali dari data AIS yang dikembangkan PT Len Industri (Persero), khususnya dalam hal klasterisasi trayektori, klasifikasi aktivitas, dan analisis perilaku kapal. Sistem yang dikembangkan mampu memodelkan rute perjalanan kapal, mengklasifikan aktivitas kapal, mengidentifikasi profil kapal dan mendeteksi pola anomali secara real-time.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Özmen, Seda. "Servitus Perpetua’dan Servi Camerae’ye: Orta Çağ Almanya’sında Yahudilerin Hukuki Durumu." In Orta Çağ Tarihine Dair Yazılar. Özgür Yayınları, 2025. https://doi.org/10.58830/ozgur.pub763.c3125.

Full text
Abstract:
Orta Çağ Avrupa’sında Yahudilerin hukuki statüsü, yalnızca dini farklılığa dayanan ayrımcılıkla açıklanamayacak kadar çok katmanlı bir yapıya sahiptir. Bu çalışmada, özellikle Orta Çağ Almanya’sında Yahudilerin “servitus perpetua” (sürekli kölelik) ve “servi camerae” (hazine köleleri) kavramları çerçevesinde tanımlanan statüleri incelenmektedir. Problem, bu statülerin yalnızca teolojik geleneklere değil, aynı zamanda imparatorluk ile papalık arasındaki egemenlik mücadelesine bağlı olarak nasıl şekillendiğidir. Bu bağlamda çalışmanın amacı, Yahudilerin yalnızca dini azınlık olarak değil, aynı zamanda ekonomik ve siyasi birer unsur olarak nasıl konumlandırıldığını analiz etmektir. Çalışmada papa ve imparatorluk fermanları ile konsil kararları olmak üzere birincil kaynaklar sistematik biçimde incelenmiş ve tarihsel açıdan yorumlanmıştır. Teolojik metinler ile seküler belgeler karşılaştırmalı olarak değerlendirilmiş, Yahudilere yönelik statü değişiminin arka planındaki sosyo-politik dinamikler ortaya konmuştur. Araştırma bulguları, Yahudilerin zamanla yalnızca “korunması gereken tanıklar” değil, aynı zamanda imparatorluk otoritesine doğrudan bağlı ve ekonomik anlamda sömürülebilir birer “hükümdar mülkiyeti altında özel topluluk” hâline getirildiklerini göstermektedir. “Servi camerae” statüsü, Yahudilerin klasik anlamda bir köleliğe indirgenmesini değil, seküler egemenliğin bir yansıması olarak onları mali, siyasi ve hukuki anlamda imparatora bağlayan özgün bir rejimin oluşumunu temsil etmektedir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hasırcı, Barış. "Fantastik İllüstrasyon ile Peri Ülkesine Yolculuk: Yüzüklerin Efendisi İllüstrasyonları ve Ötesi." In İllüstrasyon: Bir Görsel İletişim Sanatı. Özgür Yayınları, 2024. https://doi.org/10.58830/ozgur.pub605.c2641.

Full text
Abstract:
Fantastik edebiyat ve fantastik illüstrasyon illüstrasyonun önde gelen sanatçılarından olan John Howe’ın, J. R. R. Tolkien’in “Yüzüklerin Efendisi” kitapları ve öykünün içinde geçtiği yer olan Orta Dünya’yla ilişkili olarak yaratmış olduğu illüstrasyonlar, okurların içinde gezmeyi arzuladığı büyülü düş dünyasını 1980’lerden beri kitap kapağı illüstrasyonları, harita çizimleri, posterler ve benzeri ortamlar yoluyla gözler önüne sermektedir. Howe’ın, Tolkien’in kitaplarının film ve dizi uyarlamalarına da illüstrasyonları ve konsept tasarımlarıyla katkıda bulunması, yazarın yaratmış olduğu fantastik evrenin görselleştirilmesi açısından büyük önem taşır. Howe, yaptığı bir söyleşide fantastik illüstrasyonun, bilinen dünyaya birkaç katman eklenmesi yoluyla yeni bir düş dünyası yaratılması olduğunu belirtir. Ona göre fantastik illüstrasyon yapmak, akılda kurulanların paylaşılmasından çok, insanlığın bilinçaltında var olan imgelerin ortaya çıkarılması, gözler önüne serilmesidir. Bunu başarabilmek için, resimleyeceği metni okuduktan sonra araştırmalara başlamak yerine beklemeyi seçtiğini belirten sanatçı, bir süre sonra görüntülerin kendiliğinden aklında belirmeye başladığını açıklar. Görüntüler arasında ilk bakışta algılanamayan, mantığın ötesinde bir bağlantı olduğunu ve sezgiler yoluyla ortaya çıkan bu ilişkiye güvendiğini paylaşır. Howe’ın illüstrasyonlarının kalıcı etkisinin bu tür bir çalışmadan kaynaklandığı varsayılırsa, sanatçının çalışma yönteminin tam olarak anlaşılmasının, yetişmekte olan fantazya illüstratörü için yararlı olacağı savunulabilir. Çalışmada, Howe’ın sunduğu görüş ve öneriler, kendi yazıları ve söyleşileri üzerinden incelenmiştir. Fantastik illüstrasyonlar, özellikle John Howe’ın sözünü ettiği yaklaşımlarla yaratıldıklarında, toplumun bilincinin altında yer alan imgeleri yüzeye çıkararak insan olma deneyimini zenginleştirmeye katkıda bulunabilir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Dlugaj, Jessica, and Farina Böttjer. "Kinder als Akteure der Mehrsprachigkeit. Ethnographische Einblicke aus Regelunterricht und Offenem Ganztag in einer Grundschule." In Grundschulforschung meets Kindheitsforschung reloaded. Verlag Julius Klinkhardt, 2024. http://dx.doi.org/10.35468/6111-08.

Full text
Abstract:
Obwohl Mehrsprachigkeit Teil der Lebenswirklichkeit vieler Schüler:innen ist und es Ansätze zum Einbezug gibt, liegen kaum empirische Betrachtungen der Sprachpraxis vor, die zeigen, wie Kinder mit ihrer Mehrsprachigkeit in Schule tatsächlich handlungsfähig werden. Studien arbeiten wiederholt die Marginalisierung von Mehrsprachigkeit in Bildungsinstitutionen heraus (vgl. Dirim 2015). Weiterführende Arbeiten lassen sich einer Ethnographie der Mehrsprachigkeit (Panagiotopoulou 2017) zuordnen. Sie beschreiben die Wechselwirkung zwischen Kontextbedingung und Sprachgebrauch und stellen dar, wie institutionelle Sprachnormen die sprachliche Praxis beeinflussen. Der Beitrag fokussiert auf Basis ethnographischer Beobachtungen zweier Fallstudien auf Kinder als Akteur:innen von Mehrsprachigkeit. Dabei wenden die Autorinnen das kindheitstheoretische Konzept der Akteurschaft und die Reflexion der Wissensherstellung darüber (vgl. Spyrou 2018) auf die Mehrsprachigkeitsforschung an, um Erkenntnisse über die mehrsprachige Praxis von Grundschulkindern zu generieren. Wir verbinden dabei Ansätze einer Ethnographie der Mehrsprachigkeit mit einer ethnographischen Kinderforschung (vgl. Kelle 2005) und beschreiben anhand von Situationen aus dem Offenen Ganztag und Unterricht, wie Kinder zu mehrsprachigen Akteur:innen werden. Es zeigt sich, dass sprachliche Praktiken vom pädagogisch intendierten Umgang mit Mehrsprachigkeit abweichen. Die Struktur der untersuchten Angebote spielt eine Rolle für die Ausgestaltung der Praktiken, allerdings nicht mit den erwartbaren Konsequenzen. (DIPF/Orig.)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Durmaz, Sayime. "Konstantin Bağışı Sahtekârlığı ve Lorenzo Valla’nın İfşasına Dair." In Tarih Alanında Seçme Yazılar-IV. Özgür Yayınları, 2023. http://dx.doi.org/10.58830/ozgur.pub177.c867.

Full text
Abstract:
Konstantin'in Bağışı, Orta Çağ'ın en ünlü ve en önemli sahtekarlığıdır. Tartışmalı bağış metni, Papalık tarafından bin yıldan fazla bir süre konumunu ve gücünü güçlendirmek için kullanıldı. Vatikan'a göre Konstantin, ölmeden önce Roma Kilisesi'nin tüm Doğu kiliselerinden üstün olduğunu vasiyet etmiş ve bunu bir belge ile onaylamıştır. Konstantin Bağışı’nın VIII. yüzyılda yazıldığı iddia edilmektedir. Ocak 754'te Papa II. Stephen, Lombardların saldırılarını durdurmak için kral III. Pepin'den yardım istemek üzere Paris'e gitti. 756 yılında varılan anlaşma sonucunda Pepin, Papalık Devleti'nin kurulması için yasal dayanak sağlayan ve Papa'nın dünyevi egemenliğini Roma Dukalığı'nın ötesine taşıyan belgeyi verdi. Ünlü sahtecilik Roma'da ilk kez ortaya çıktı. Konstantin bu vasiyette, Papa tarafından cüzzamdan tedavi edilmesinin tazminatı olarak tacını ve imparatorluğu Papa Sylvester'ın ellerine teslim etmesi gerektiğini belirtti. Diğer bir deyişle Konstantin, Batı'daki tüm siyasi gücünü papalara bağışlamıştır. Sahte vasiyet sayesinde papalık otoritesi, Batı Roma topraklarında kurulacak tüm devletlerin üzerinde bir konum elde etti. Bağış, Orta Çağ Papalığının elinde güçlü bir silah ve Papalık ideolojisinin temeli haline geldi.Konstantin Bağışı ilk olarak XI. yüzyılda sorgulanmıştır. Son olarak, Lorenzo Valla belgenin metinsel eleştirisini ve dilbilimsel analizini yaptı ve belgenin uydurma olduğunu tartışmasız bir şekilde kanıtlayan bir rapor hazırladı. Bu rapor, 1440 yılında Floransa'da toplanan dini konseye sunulacaktı. Ancak Valla'nın bilimsel raporu konseyden gizlendi ve ölümünden çok sonra yayınlandı.Çalışmanın temel amacı Konstantin Bağışı'nı tarihi bir belge olarak incelemek ve üzerinde bir tartışma yapmaktır.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!