To see the other types of publications on this topic, follow the link: Konstruktivistik.

Journal articles on the topic 'Konstruktivistik'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Konstruktivistik.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Khafid, Syaiful. "Pengembangan Desain Pembelajaran Geografi dengan Pendekatan Konstruktivistik." Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial 5, no. 1 (2019): 01. http://dx.doi.org/10.23887/jiis.v5i1.18774.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian pengembangan ini untuk menghasilkan desain pembelajaran geografi dengan pendekatan konstruktivistik meliputi: (1) model desain pembelajaran konstruktivistik (DPK), (2) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (3) bahan ajar geografi (BAG), (4) lembar kegiatan siswa (LKS), dan (5) lembar evaluasi belajar (LEB). Model penelitian pengembangan yang digunakan ialah R2D2, yaitu rekursif, desain, dan pengembangan. Model R2D2 memiliki tiga fokus yakni: (1) penetapan, (2) desain dan pengembangan, dan (3) desiminasi. Revisi model DPK di antaranya (1) ditambah uraian filsafat konstruktivisme dan filsafat pembelajaran konstruktivistik, dan (2) sintaks model DPK diadopsi dari model CLD Gagnon dan Collay. Revisi RPP antara lain: (1) dilengkapi lembar observasi aspek spiritual dan sosial, (2) skenario di RPP dibuat secara realistik, dan (3) tes uraian disertai kisi-kisi soal dan penskoran. Uji coba pembelajaran konstruktivistik berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa di SMAN 1 Sidayu masing-masing mencapai 86,67%, sedangkan aktivitas guru di SMAN 1 Kebomas mencapai 100% dan aktivitas siswa mencapai 86,67%. Supaya proses dan hasil mencapai optimal, siswa harus menguasai prinsip belajar konstruktivistik dan peran guru sebagai motivator, fasilitator, dan konsultan. Perkembangan nilai tim dari 16 tim belajar sebanyak 14 tim belajar memperoleh rerata perkembangan nilai ≥ 25 dengan predikat super dan 2 tim belajar mendapatkan nilai berkisar 20-24 dengan predikat hebat. Respon mayoritas siswa terhadap pembelajaran konstruktivistik adalah menyenangkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Fitri, Siska Wahyuni, Nelfia Nofitri, Wulan Say, and Darul Ilmi. "Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya Dalam Pembelajaran PAI." ANTHOR: Education and Learning Journal 2, no. 3 (2023): 434–39. http://dx.doi.org/10.31004/anthor.v2i3.173.

Full text
Abstract:
Karakteristik manusia masa depan yang diharapkan dalam rangka membangun sumber daya manusia adalah manusia-manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggungjawab terhadap risiko dalam pengambilan keputusan, mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus menerus untuk menemukan diri sendiri yaitu proses to learn to be. Untuk mencapai tujuan ini dipilih teori belajar konstruktivistik, sebab dibandingkan teori belajar lain, teori ini dapat mengantisipasi pergeseran dari pendidikan yang lebih menekankan aspek kognitif menuju aspek potensi manusia secara utuh. Di samping itu teori belajar konstruktivistik pembelajarannya lebih menekankan aktivitas mahasiswa daripada pendidik. Menurut pandangan konstruktivistik belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan individu yang belajar, ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Subaedah, Subaedah, and Andi Banna. "Pengembangan Model Pembelajaran Konstruktivistik Ala To Ugi’ (Analisis Kasus di SD Negeri Lalabata Kec.Tanete Rilau Kab. Barru)." Education and Learning Journal 1, no. 2 (2020): 124. http://dx.doi.org/10.33096/eljour.v1i2.57.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan mengembangkan Model Pembelajaran Konstruktivistik Berbasis Ala To Ugi’ (PATU’) di Sekolah Dasar Negeri Lalabata Kecamatan Tanete Rilau kabupaten Barru. Jenis penelitian adalah research and development (R&D). Penelitian dilakukan dengan tahapan: 1) menganalisis tingkat kebutuhan peserta didik terhadap model pembelajaran konstruktivistik berbasis ala to ugi’ (analisis kasus), 2) mendesain pengembangan model pembelajaran (research and development), 3) menghasilkan produk model pembelajaran konstruktivistik berbasis ala to ugi’ (ditinjau dari segi ke-validan, ke-praktisan, ke-efektifan). Analisis data menggunakan deskrifptif kualitatif kuantitatif dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan: 1) analisis tingkat kebutuhan peserta didik terhadap model pembelajaran konstruktivistik ala to ugi’ sangat dibutuhkan dalam memperbaiki karakter peserta didik mengingat pergeseran nilai-nilai moral sangat memprihatinkan, 2) desain pengembangan model pembelajaran terdiri dari: sintak = 3.77 (sangat valid), teori pendukung = 3.6 (sangat valid), Sistem Sosial = 3.68 (sangat valid), Sistem Reaksi (prilaku guru) = 3.78 (sangat valid), Sistem Pendukung = 3.35 (valid), Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring = 3.67 (sangat valid), Pelaksanaan Pembelajaran = 3.6 (sangat valid), Lingkungan Belajar dan Tugas-Tugas pengelolaan = 3.75 (sangat valid), Evaluasi = 3.55 (sangat valid). Hasil analisis desain model PATUl nilai ∑ = 3.64 dapat dikatakan model PATU’ memiliki kriteria SANGAT VALID. Hasil analisis uji coba.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wasito, Nur, and Fandi Ahmad Kurniawan. "Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Mahasiswa Dalam Pembelajaran Konstruktivistik Mata Kuliah Aljabar Linier." JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) 3, no. 2 (2018): 47. http://dx.doi.org/10.26737/jpmi.v3i2.666.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan-kesulitan belajar yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran konstruktivistik mata kuliah Aljabar Linier yang menyebabkan prestasi belajar mereka relatif rendah, padahal penelitian-penelitian sebelumnya mengatakan bahwa kelas yang diajar menggunakan pembelajaran konstruktivistik cenderung mempunyai prestasi belajar yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya kesulitan-kesulitan belajar yang dialami mahasiwa dalam pembelajaran konstruktivistik mata kuliah Aljabar Linier. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, angket dan wawancara. Analisis data yang digunakan menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi: mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Triangulasi metode digunakan dalam penelitian ini untuk menambah derajat keabsahan data. Hasil penelitian ini adalah deskripsi faktor-faktor penyebab kesulitan-kesulitan belajar yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran konstruktivistik mata kuliah Aljabar Linier diantaranya yaitu faktor mahasiswa yang tidak percaya diri untuk mengkomunikasikan ide/pendapatnya, faktor modul Aljabar Linier yang belum mengarahkan kepada penemuan konsep, faktor kurang bisanya mahasiswa untuk menganalisis masalah yang baru pertama ditemui, serta faktor yang paling utama adalah belum terbiasanya mahasiswa dengan pembelajaran yang menekankan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Muzfirah, Suci, Umi Habibah, and Nuni Qurotun Ainy. "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTRUKTIVISM DALAM MATA PELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR." Waniambey: Journal of Islamic Education 4, no. 2 (2023): 87–102. http://dx.doi.org/10.53837/waniambey.v4i2.473.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendalami implementasi pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat Sekolah Dasar. Dalam mencapai tujuan tersebut, penelitian menggunakan metode studi kepustakaan dengan pendekatan analisis deskriptif. Fokus utama pembahasan melibatkan konsep konstruktivisme, tujuan pendidikan agama Islam, dan penerapannya dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan aktivitas siswa, memfasilitasi pembangunan pemahaman baru, dan mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan konstruktivistik di tingkat sekolah dasar menekankan peran siswa dalam pembelajaran, di mana mereka tidak hanya sebagai penerima pasif informasi, tetapi juga sebagai konstruktor aktif pengetahuan. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan konstruktivisme pada mata pelajaran PAI dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa, memotivasi mereka untuk berpikir kritis, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap ajaran agama Islam. Meskipun penelitian ini menemukan faktor pendukung seperti kesesuaian materi dan dukungan guru, terdapat pula hambatan, seperti keterbatasan alokasi waktu yang dapat menghambat proses pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan PAI dengan pendekatan konstruktivistik memerlukan upaya terpadu, termasuk pelatihan guru dan perbaikan infrastruktur pendidikan. Implikasi penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam konteks pendidikan agama Islam di tingkat dasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Astuti, Indri. "Pengembangan Model Pembelajaran Konseling Kelompok dengan Pendekatan Konstruktivistik." JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan 18, no. 1 (2016): 1. http://dx.doi.org/10.21009/jtp1801.1.

Full text
Abstract:
This research is aimed to observe the development to instructional model of groupcounceling using a constructivist approach. The methodology of the research is employingBorg and Gall combined with the instructional design by Dick and Carey. The steps of theresearch include (1) preliminary research; (2) planning model development; (3) validation,evaluation and revision of model. The concept of instructional constructivistic groupcounseling is intergrated between Gladding’s group counseling namely (1) beginning, (2)transition, (3) activity, (4) and termintion. Cognan’s (1) grouping, (2) situations, (3) intergrating,(4) questioning, (5) exhibition and reflection. This output of the researchinclude instructional materials and student work sheet, group counseling guide and videoof constructivistic group counseling.Keywords: research and development, model learning, counseling group, counstructivistic
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan model pembelajarankonseling kelompok dengan pendekatan konstruktivistik. Metode penelitian yang digunakanadalah metode penelitian Borg dan Gall yang dikombinasikan dengan tahapan desaininstruksional dari Dick dan Carey. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah(1) Penelitian Pendahuluan; (2) Perencanaan Pengembangan Model; (3) Validasi, Evaluasi,dan Revisi Model. Konsep pembelajaran konseling kelompok konstruktivistik integrasiantara tahapan konselling kelompok menurut Gladding yaitu: (1) pembentukan,(2) peralihan, (3) kegiatan, (4) pengakhiran, dan komponen pembelajaran konstruktivistikdari komponen konstruktivistik menurut Cognan yaitu: (1) pengelompokan, (2) situasi, (3)pengkaitan, (4) pertanyaan, (5) eksibisi dan (6) refleksi. Hasil penelitian dan pengembanganmodel berupa produk (1) Bahan Ajar dan Lembar Kerja peserta didik, (2) PanduanPelaksanaan Konseling Kelompok dan Vidio Konseling Kelompok Konstruktivistik. Hasilvalidasi para ahli dan uji coba menunjukkan bahwa model tersebut layak digunakan dalamproses pembelajaran Konseling Kelompok untuk meningkatkan hasil belajar.Kata kunci: penelitian dan pengembangan, model pembelajaran, konseling kelompok, konstruktivistik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Nasaruddin, Nasaruddin. "Pembelajaran Trigonometri Berorientasi Filosofi Konstruktivistik." Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1, no. 1 (2018): 1–16. http://dx.doi.org/10.24256/jpmipa.v1i1.50.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas tentang berbagai konsep mengenai pembelajaran secara konstruktif dari berbagai sumber selanjutnya khusus dalam bidang Trigonometri pengajaran konstruktif diuraikan mengenai contoh-contoh model konstruksi dari materi ajar untuk Trigonometri sehingga para pembaca diharapkan dapat terobsesi untuk mengembangkan metode ini dengan menyusun bahan ajar Trigonometri pada khususnya dan matematika pada umumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Asniah, Asniah. "Pelaksanaan Pembelajaran Konstrutivistik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan." ASATIZA: Jurnal Pendidikan 1, no. 2 (2020): 275–85. http://dx.doi.org/10.46963/asatiza.v1i2.89.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas tinggi di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan.
 Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan.Populasi dalam penelitian ini adalah 3 orang guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisa dengan menggunakan rumus persentase P=F/N x 100%.
 Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan, mencapai angka 59,03% dan dikategorikan cukup baik, karena angka 59,03% terletak pada interval 41%-60%. Adapun faktor-faktor yang mendukung adalah sebagai berikut: Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan. Guru sudah menjelaskan tugas yang harus dilakukan siswa disertai contoh. Guru menyuruh siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran. Guru telah melakukan evaluasi diakhir pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Abdiyah, Lathifah, and Subiyantoro Subiyantoro. "PENERAPAN TEORI KONSTRUKTIVISTIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR." ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 5, no. 2 (2021): 127. http://dx.doi.org/10.30651/else.v5i2.6951.

Full text
Abstract:
Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan). Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui aktivitas seseorang. Berdasarkan pandangan konstruktivistik belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan individu yang belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji penerapan teori kontruktivistik dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan teori belajar konstruktivistik membutuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajarnya. Partisipasi aktif sebagai penerapan teori konstruktivistik dapat dilaksanakan dalam pembelajaran secara tematik. Pembelajaran tematik sendiri lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing), sesuai dengan prinsip dasar dari kontruktivisme yang harus dipegang oleh pengajar adalah bahwa siswa lebih baik belajar dengan berbuat (learning by doing) daripada belajar dengan mengamati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Syamsuriah, Syamsuriah, Andi Fitriani Djollong, Suherni Suherni, Jupri Jupri, Ismail Mulias, and Abd Rahman Saleh. "Relevansi Model Kurikulum Humanistik dan Konstruktivistik dalam Pengembangan Kurikulum PAI." Sulawesi Tenggara Educational Journal 5, no. 1 (2025): 340–49. https://doi.org/10.54297/seduj.v5i1.1116.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman menuntut dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk senantiasa beradaptasi dengan perubahan paradigma pembelajaran yang lebih kontekstual dan humanis. Studi ini bertujuan untuk mengkaji relevansi model kurikulum humanistik dan konstruktivistik dalam pengembangan kurikulum PAI di era modern. Melalui pendekatan studi literatur terhadap berbagai sumber primer dan sekunder, penelitian ini menelaah bagaimana kedua model tersebut mampu menjawab tantangan pendidikan yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Model kurikulum humanistik menekankan pentingnya perkembangan potensi peserta didik secara menyeluruh, sedangkan model konstruktivistik berorientasi pada pembelajaran aktif yang membangun pengetahuan melalui pengalaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum PAI yang berbasis pada nilai-nilai humanistik dan konstruktivistik dapat mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif, reflektif, dan memiliki kesadaran spiritual serta sosial yang tinggi. Penggabungan kedua model tersebut dalam kurikulum PAI dianggap relevan untuk membentuk insan religius yang mampu beradaptasi dengan tantangan global tanpa kehilangan jati diri keagamaannya. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum PAI perlu mempertimbangkan pendekatan yang bersifat holistik, dialogis, dan kontekstual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sujianto, Sujianto. "TEKNIK GURU PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM DI SMP NEGERI 2 WLINGI-BLITAR, JAWA TIMUR." Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan 17, no. 2 (2017): 54–61. http://dx.doi.org/10.32795/ds.v17i02.89.

Full text
Abstract:
Pembelajaran berbasis PAIKEM merupakan salah satu desain pembelajaran berdasarkan pendekatan konstruktivistik. Belajar merupakan proses penuangan ide-ide ke dalam pengalaman baru. Pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dan hasilnya diperluas melalui konteks yang tidak terbatas dan tidak tidak dengan tiba-tiba. Menurut pandangan konstruktivistik, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mengingat pengetahuan. Sedangkan peran guru selama proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi pembelajaran siswa dengan cara menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide dan menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka dalam belajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sasono, Mislan, and Pujianto Pujianto. "PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK MELALUI METODE LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA PADA MATAKULIAH ASTROFISIKA." Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK) 1, no. 1 (2015): 35. http://dx.doi.org/10.25273/jpfk.v1i1.11.

Full text
Abstract:
<p> Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan langkah-langkah penerapan pendekatan konstruktivistik melalui metode <em>learning cycle</em> yang dapat mengaktifkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan 2) mengetahui apakah pendekatan konstruktivistik melalui metode <em>learning cycle </em>dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan penguasaan konsep fisika pada matakuliah astrofisika . Penelitian ini dilakukan berdasarkan observasi dan permasalahan yang terjadi pada mahasiswa fisika IKIP PGRI Madiun yang mengikuti matakuliah astrofisika. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas <em>(Classroom Action Research) </em>dengan subjek penelitian mahasiswa semester III yang mengikuti matakuliah astrofisika. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari rencana, tindakan, observasi, serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus ketiga adalah tindakan paling efektif jika dibandingkan dengan siklus yang lain. Tahap-tahap metode <em>learning cycle</em> pada siklus ketiga dapat mengaktifkan mahasiswa dalam proses pembelajaran fisika. Penerapan pendekatan konstruktivistik melalui metode <em>learning cycle</em> dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika pada mahasiswa. </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Suryana, Ermis, Marni Prasyur Aprina, and Kasinyo Harto. "Teori Konstruktivistik dan Implikasinya dalam Pembelajaran." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, no. 7 (2022): 2070–80. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v5i7.666.

Full text
Abstract:
Melihat praktik pendidikan di negara Indonesia, konsep kontruktivistik ini belum sepenuhnya terwujud, padahal konsep tersebut telah tertuang di dalam kurikulum KTSP. Fakta lainnya tentang pendidikan di Indonesia adalah di tahun 2006, Program for International Student Assessment (PISA) mengungkapkan seberapa baik kesiapan seorang peserta didik yang berusia 15 tahun dalam menghadapi kehidupan, Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 57 negara dalam bidang sains, membaca, dan matematika. Untuk itu penulis menganggap penting untuk membahas mengenai teori kontruktivistik dan mengimplikasinya dalam pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Teori konstruktivistik berbeda dengan teori belajar lainnya, implikasi teori konstruktivistik teori konstruktivistik dalam pembelajaran yaitu: peran siswa sebagai konsumen ide telah bergeser ke arah peran produser ide. Sementara itu, peran guru tergeser dari peran penghambat proses pembelajaran yang sering terjadi secara tidak sengaja menjadi peran fasilitator proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan pada intinya konsep kontruktivistik ini telah tertuang dalam kurikulum di Indonesia yaitu kurikulum KTSP, namun dalam praktiknya konsep tersebut belum diimplementasikan dengan baik. Untuk itu, perlu pembenahan dalam pendidikan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan kontruktivistik ini agar peserta didik dapat mencapai potensinya secara maksimal dan pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju dan berkualitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sumarwoto, Vitalis Djarot. "PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)." Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 6, no. 2 (2017): 56. http://dx.doi.org/10.25273/counsellia.v6i2.1017.

Full text
Abstract:
<p>Salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan siswa di sekolah menengah pertama adalah kesehatan mental. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental adalah individu tidak mengalami gangguan mental atau tidak mengalami sakit akibat adanya stressor. Intinya adalah bahwa batasan tentang sehat mental menunjuk pada orang yang sehat jiwanya, orang yang dapat menahan diri untuk tidak jatuh sakit akibat stressor (pembuat stres). Pernyataan tersebut pada dasarnya memberi petunjuk bahwa baik-kurang baik atau tinggi-rendahnya kesehatan mental akan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa sehari-hari. Sebaliknya, kesehatan mental pun dapat dipengaruhi oleh faktor lain, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Faktor internal menyangkut unsur-unsur yang terdapat dalam diri individu (siswa), seperti</p><p> Secara teoritis ada perbedaan yang mendasar antara pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik mengenai kesehatan mental, terutama bagi siswa di sekolah menengah pertama (SMP). Pendekatan behavioristik semata-mata mendasarkan perilaku yang nampak. Kesehatan mental dipandang sebagai perilaku siswa dari aspek fisik semata, sehingga aspek psiologis siswa kurang mendapatkan perhatian. Pendekatan konstruktivistik mengacu kepada konsepsi kognitif, yang memandang kesehatan mental siswa dengan menekankan konsepsi kognitif. Konsepsi-konsepsi kognitif dalam diri siswa yang sedang mengIkuti aktivitas sehari-hari yang melibatkan proses berpikir (<em>insight)</em> dan menggunakan logika deduktif dan induktif (<em>reasoning).</em></p><p> Berangkat dari keyakinan adanya perbedaan kesehatan mental siswa SMP itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesehatan mental siswa ditinjau dari pendekatan behavioristik dan konstruktivistik.</p><p> Populasi penelitian melibatkan siswa kelas VII.A dan VII.B, yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, sedang sampel penelitian ditetapkan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), dengan masing-masing kelompok sebanyak 15 siswa.</p><p> Data penelitian tentang kesehatan mental ditinjau dari pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik diungkap dengan teknik angket, kemudian hasilnya dibandingkan. Analisis data penelitian menggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-test.</p><p> </p><strong>Kata Kunci</strong>: Kesehatan Mental, Pendekatan Behavioristik dan Konstruktivistik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Anjelita, Kharisma, and Achmad Supriyanto. "TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN IMPLIKASINYA DI SEKOLAH DASAR." Jurnal Citra Pendidikan Anak 3, no. 1 (2024): 916–22. http://dx.doi.org/10.38048/jcpa.v3i1.2822.

Full text
Abstract:
Pembelajaran adalah proses belajar mengajar. Pembelajaran adalah proses peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajarnya untuk memperoleh ilmu baru, wawasan baru dan pengetahuan yang dibantu oleh pendidik. Dalam pembelajaran, terdapat berbagai macam teori belajar, strategi, model, dan metode. Hal-hal tersebut adalah komponen-komponen yang harus ada dalam pembelajaran guna menciptakan hasil belajar yang efektif. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menerapkan atau menentukan teori belajar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang salah satu teori belajar yang populer, yaitu teori belajar konstruktivistik. Artikel ini ditulis berdasarkan metode studi pustaka atau bisa juga disebut penelitian literatur. Penulis telah mencari dan mengumpulkan sumber-sumber dari artikel atau buku yang relevan dengan topik yang dibahas. Kemudian penulis membaca sumber-sumber tersebut satu persatu untuk mencari data yang dibutuhkan dalam penulisan artikel. Dalam teori belajar konstruktivistik, proses belajar merupakan proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Pengetahuan terletak di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Hal itu berarti proses pembentukan pengetahuan dilakukan oleh peserta didik itu sendiri bukan dari bentukan orang lain. Siswa perlu aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, aktif berpikir, mengembangkan konsep dan memahami makna hal-hal yang dipelajari. Teori belajar konstruktivistik adalah teori yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran, karena teori ini menuntut peserta didik untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan akan terkesan lebih hidup dan lebih bermakna. Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran sebagai penerapan teori konstruktivistik tersebut dapat dilaksanakan dalam pembelajaran tematik di sekolah dasar. Pembelajaran tematik berdasarkan pada filsafat konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki peserta didik merupakan hasil bentukan peserta didik sendiri melalui pengalaman langsung yang dilaluinya, bukan dari bentukan orang lain. Artikel ini bertujuan untuk memahami penerapan teori konstruktivis pada mata pelajaran di sekolah dasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Suyoto, Suyoto, and Mita Hapsari Jannah. "Teori Konstruktivistik Pada Pembelajaran Luas Bangun Datar." AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 6, no. 3 (2017): 323. http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v6i3.1168.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Maesaroh, Miftahul. "كتاب الترجمة بالمدخل البنائي فى الدورة التدريبية العربية". Abjadia 1, № 2 (2016): 176. http://dx.doi.org/10.18860/abj.v1i2.3984.

Full text
Abstract:
<p>تتشكّل المواد الدّراسية عنصرًا أساسيًا من مكوّنات المنهج الدّراسيّ. وكذلك اليوم أنّ دراسة الترجمة تصبح دراسة مهمّة لتعلّمها لاسيما فى عصرنا الحديث كانت العلوم متطوّرة فى أيّ مجال. فبهذه الرسالة تقصد الباحثة تطوير المواد الدراسيّة خاصًا فى مجال التّرجمة بالمدخل البنائي للدّورة العربية بتطبيها فى دورة "الأزهار" بباري كاديري. وكانتأسئلة البحث فى هذه الرسالة يتكوّن من البنود الأتية: 1) كيف يتم تطوير مواد الترجمة بالمدخل البنائي 2) ما مميزات مواد الترجمة المطوّرة بالمدخل البنائي 3) ما مدى فعالية مواد الترجمة المطوّرةبالمدخل البنائي،التى كانت بتطبيقها فى الدورة العربية "الأزهار" بباري كاديري. وأهداف البحث يعنى1) لكشف إتمام تطوير مواد الترجمة بالمدخل البنائي 2) لكشف مميزات مواد الترجمة المطوّرةبالمدخل البنائي 3) لكشف مدى فعالية مواد الترجمة المطوّرةبالمدخل البنائي فى الدورة العربية "الأزهار" بباري كاديري. والمنهج المستخدم فى هذا البحث هو منهج البحث والتطوير نموذج "Borg and Gall". فحصلت الباحثة نتيجة البحث أنّ تعليم التّرجمة لترقية المحادثة باستخدام الكتاب المطوّر بالمدخل البنائي لمرحلة المبتدئين يؤثّر تأثيرًا فعاليًا لدى طلبة دورة "الأزهار" بباري كاديري. يؤكّد بأنّ درجة (ttabel)< (thitung) أو بعبارة أنّ تاء حساب أكبر من تاء جدول، هذا يدلّ على أنّ HO مردود و Haمقبول.</p><p>Teaching material is a basic element of the learning curriculum component. At this time, the study of translation becomes crucial to be studied along with the development of science in various areas. This thesis is intended researchers to develop teaching materials translation using constructivist approach for Arabic language courses were implemented in the course of Arabic "Al-Zhar" Pare. The problems of this study include: 1) how the process of developing teaching materials translation of the constructivist approach in Arabic language courses "Al-Azhar" Pare? 2) What are the characteristics of teaching materials that have been developed by the constructivist approach in Arabic language courses "Al-Azhar" Pare? 3) How is the effectiveness of teaching materials that have been developed by the constructivist approach in Arabic language courses "Al-Azhar" Pare ?. The purpose of the study as follows: 1) to uncover the process of developing teaching materials constructivist approach in translation with Arabic language courses "Al-Azhar" Pare? 2) to reveal the characteristic of teaching materials that have been developed by the constructivist approach in Arabic language courses "Al-Azhar" Pare? 3) to reveal the effectiveness of teaching materials that have been developed by the constructivist approach in Arabic language courses "Al-Azhar" Pare? The method used in this research is "Research and Development" model Borg and Gall. The results of the study of learning by using teaching materials translation of the constructivist approach has the effect for students in Arabic language courses "Al-Azhar" Kediri. These results are corroborated by evidence that the results of the analysis thitung > t table (thitung bigger than t table ) shows that H0 rejected and Ha accepted.</p><p>Materi ajar merupakan unsur dasar dari komponen kurikulum pembelajaran. Pada zaman ini, study tentang penerjemahan menjadi penting untuk dipelajari seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Tesis ini dimaksudkan peneliti untuk mengembangkan materi ajar terjemah dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik untuk kursus bahasa Arab yang diterapkan di kursus bahasa Arab “Al-zhar” Pare Kediri. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1) bagaimana proses pengembangan materi ajar terjemah dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri? 2) Apa karakteristik materi ajar yang telah dikembangkan dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri? 3) Bagaimana efektifitas materi ajar yang telah dikembangkan dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri?. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1) untuk menyingkap proses pengembangan materi ajar terjemah dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri? 2) untuk menyingkap karakterisik materi ajar yang telah dikembangkan dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri? 3) untuk menyingkap efektifitas materi ajar yang telah dikembangkan dengan pendekatan konstruktivistik di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Pare Kediri? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Research and Development” model Borg and Gall. Hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan materi ajar terjemah dengan pendekatan konstruktivistik mempunyai pengaruh bagi pelajar di kursus bahasa Arab “Al-Azhar” Kediri. Hasil tersebut dikuatkan dengan bukti bahwa hasil analisis thitung > t table (thitung lebih besar daripada t table ) menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sholeh, Abdus, Yatim Riyanto, and Sayiful S. Bachri. "Pengaruh Pembelajaran Konstruktivistik dengan Metode Problem Solving Terhadap Kreativitas Siswa MAN." Educate : Jurnal Teknologi Pendidikan 6, no. 2 (2021): 44. http://dx.doi.org/10.32832/educate.v6i2.4974.

Full text
Abstract:
<p class="16aJudulAbstrak">Abstrak</p><p class="16bIsiAbstrak">Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pembelajaran konstruktivistik dengan metode problem solving terhadap kreativitas siswa. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain penelitian Quasi Control Group Design (Desain Grup Kontrol Quasi) dengan metode berjenis Quasi Experimental (penelitian eksperimen semu). Penelitian ini dilakasanakan di MAN Bangkalan yang berjumlah empat kelas yang masing-masing kelas berjumlah 37 siswa. Keseluruhan penelitian untuk kelas eksperimen berjumlah 74 siswa sedangkan kelas kontrol berjumlah 74 siswa sehingga jumlah keseluruhan dari seluruh kelas menjadi 148 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes tulis. Tes yang digunakan untuk mengetahui kreativitas siswa dengan menggunakan teknik analisis data yaitu normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument tes tulis. Untuk menguji pengaruh pembelajaran konstrutivistik dilakukan dengan dua analisa dengan uji beda dan uji t- test samples independent. Hasil dan analisis data yang diperoleh dengan nilai uji beda signifikansi denagn nilai sebesar 711,54 dan kelas kontrol 54,15. Kemudian hasil analisis yang diperoleh dari pengaruh pembelajaran konstruktivistik dengan metode problem solving terhadap kreativitas dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan setelah dilakukan uji t independent samples test bahwa pembelajaran konstruktivistik dengan metode problem solving berpengaruh terhadap kreativitas siswa.</p><p class="16cKataKunci"><strong> </strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Nitbani, Semuel. "MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK (Sebuah Kajian Teoretik Berdasarkan Teori Ekspektansi Vroom)." Jurnal Lazuardi 5, no. 2 (2022): 1–12. http://dx.doi.org/10.53441/jl.vol5.iss2.73.

Full text
Abstract:
Salah satu teori yang lebih realistis dalam penjelasan tentang motivasi pembelajaran Konstruktivistik adalah teori Ekspektansi Vroom berdasarkan prinsip dalam hubungan antara keduanya. Keterkaitan ini menunjukkan bahwa, (1) siswa akan termotivasi untuk membentuk kemampuan dirinya sendiri apabila terdapat determinator eksternal yang memberikan kemungkinan pencapaian hasil yang siswa inginkan. (2) Proses pembentukan kemampuan diri sendiri oleh siswa berlangsung melalui tahapan-tahapan yang memenuhi syarat, penting, dan meyakinkan, dalam gambaran psikologis siswa pada rentangan nilai -1 hingga +1, yakni nilai -1 adalah siswa yakin bahwa hasil kedua tidak mungkin dicapai tanpa hasil pertama, hingga +1, yang menunjukkan bahwa siswa yakin bahwa hasil pertama penting dan memenuhi syarat untuk mencapai hasil kedua. Prinsip teori Ekspektansi ini kogruen dengan teori Konstruktivistik Vygoutsky dalam perspektif Scaffollding yang mempersepsi proses sebagai rangkaian hasil-hasil yang meyakinkan dan memenuhi syarat. (3) Implementasi konsep teori Ekspektansi Vroom dalam pembelajaran Konstruktivistik berlangsung melalui berlakunya: (a) Konsep valensi, yakni kepercayaan terhadap karakterisktik individu dan preferensi siswa dalam membentuk kemampuannya sendiri; (b) Konsep instrumentalis, yakni keterpenuhan syarat dalam setiap tahapan pembelajaran; (c) Konsep harapan, yakni kemungkinan pencapaian hasil belajar yang disediakan guru; (d) Konsep kekuatan, yakni daya tarik siswa pada hasil-hasil pembelajaran yang diinginkannya. Motivasi belajar siswa berlaku sejalan dengan derajat kepercayaan terhadap pencapaian hasil-hasil yang diinginkan siswa. Semakin besar kemungkinan pencapaian hasil yang diinginkan maka motivasi belajar akan semakin kuat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

R. Dicky Agus Purnama and Benny Agus Pribadi. "PENILAIAN PERFORMA DALAM PEMBELAJARAN SAINS." Jurnal Pendidikan 15, no. 1 (2014): 22–30. http://dx.doi.org/10.33830/jp.v15i1.374.2014.

Full text
Abstract:
This article will elaborate the use of performance assessment to measure students competencies in learning science. What type of performance assessment appropriate to assess students learning outcome of science? The answer of this question is necessary for the teachers to determine the best assessment technique in science. Basically science can be considered as the root of knowledge and technology. Learning activities in science should be designed in order to facilitate students learning. It is a constructive process which requires students to study concepts inductively. Learning activities in science should be based on constructivism learning theory which encourages students to build their own knowledge and to apply it in the real world. Learning science should involve several essentials activities such as student involvement (engagement); extracting knowledge (exploration); presenting the findings (explanation); understanding knowledge (elaboration); and achievement learning competencies (assessment). It is necessary to implement performance assessment to measure the students learning outcome in science.
 Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi implementasi penilaian performa siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam mempelajari isi atau mata pelajaran sains. Bentuk penilaian seperti apa yang diperlukan untuk mengetahui kompetensi siswa setelah mempelajari mata pelajaran sains? Jawaban terhadap pertanyaan ini sangat diperlukan untuk dapat merancang dan mengembangkan sistem penilaian untuk mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran sains. Sains atau science pada hakekatnya merupakan akar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Pembelajaran sains pada semua jenjang pendidikan perlu dirancang agar menarik dan bermakna bagi siswa. Aktivitas dalam pembelajaran sains harus memanfaatkan pendekatan dan teori belajar konstruktivistik yang mendorong siswa dapat membangun pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Pembelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik bercirikan belajar seperti: Keterlibatan siswa (engagement); penggalian pengetahuan (exploration); penjelasan (explanation); penjabaran (elaboration); dan penilaian (assessment). Dalam aktivitas pebelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik penilaian hasil belajar menekankan pada performa siswa dalam mengintegrasikan pengetahuan-fenomena alam. Artikel ini akan mengupas implementasi konsep penilaian performa atau performance assessmentdalam pembelajaran sains berbasis teori belajar konstruktivistik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Mulyati, Sri, and Iyan Setiawan. "PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EKONOMI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK-KONTEKSTUAL DENGAN PERSPEKTIF SELF REGULATED LEARNING." Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi 16, no. 01 (2019): 39–47. http://dx.doi.org/10.25134/equi.v16i01.2016.

Full text
Abstract:
Abstract: Kurikulum 2013 dikembangkan untuk menjawab tantangan paradigma belajar abad 21 yang menuntut perubahan pengajaran di kelas. Adanya perubahan dari siswa yang awalnya harus diberi tahu menjadi siswa aktif mencari tahu. Hal ini tersebut harus pula diikuti oleh perubahan kegiatan pembelajaran di kelas untuk seluruh mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran ekonomi, bahwa siswa dituntut tidak hanya sebatas memahami konsep ekonomi saja, tetapi juga dapat menerapkan ilmu ekonomi dalam kehidupan sehari-hari (kontesktual). Diperlukan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun sendiri pengetahuan barunya serta menjadikan proses belajar yang lebih bermakna. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan konstruktivistik. Pendekatan ini beranggapan bahwa proses belajar mengajar di kelas seharusnya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk membangun pengetahuan baru dengan caranya masing-masing. Hal ini disebabkan karena tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari cara belajar, sumber belajar yang dimiliki, serta pengalaman belajar yang telah dilakukan. Perbedaan- perbedaan tersebut tentu berpengaruh pada proses konstruksi pengetahuan baru yang dilakukan oleh siswa. Sebagai salah satu konsep dari pendekatan konstruktivistik, self regulated learning (SRL) berperan penting dalam proses belajar siswa. Perbedaan tingkat SRL siswa, akan mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa dengan tingkat SRL tinggi akan lebih mandiri dalam mencari pengetahuan baru. Tetapi, siswa dengan tingkat SRL rendah, membutuhkan bimbingan guru dalam proses belajarnya. Sehingga, perlu dikembangkan pembelajaran ekonomi yang memberikan kebebasan pada siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan barunya dengan mempertimbangkan tingkat SRL siswa.Kata Kunci : Pembelajaran Ekonomi, konstruktivistik, self regulated learning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wulandari, Aldia, and Kusnadi Kusnadi. "Pendekatan Konstruktivistik Guru Seni dalam Mengajar untuk Menangani Peserta Didik Disleksia." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 7, no. 1 (2023): 42–57. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v7i1.2677.

Full text
Abstract:
Disleksia banyak dialami oleh peserta didik pada tingkat sekolah dasar. Guru seni dapat mengambil peran untuk menangani permasalahan ini dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan langkah penanganan disleksia yang dilakukan oleh sekolah dan mendeskripsikan peran guru seni dalam membantu mengatasi disleksia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Subjeknya adalah seorang peserta didik disleksia kelas tiga SD dengan klasifikasi Mild specific learning disorder specify with impairment in reading and in written expression. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) langkah yang dilakukan pihak sekolah dalam menangani disleksia membutuhkan kerjasama yang kuat antara wali kelas, semua guru, kepala sekolah, orang tua, psikolog, dokter anak, serta guru seni; (2) peran guru seni dalam permasalahan ini adalah sebagai fasilitator peserta didik disleksia dengan melakukan pendekatan konstruktivistik yang diimplikasikan lewat belajar baca tulis melalui (1) drama; (2) bergerak; (3) bernyanyi; (4) menggambar; dan (5) menggunakan gadget.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Abidin, Nur Fatah, Hermanu Joebagio, and Sariyatun Sariyatun. "Penilaian Pembelajaran Sejarah Konstruktivistik: Pendekatan Critical Discourse Analysis." Yupa: Historical Studies Journal 1, no. 1 (2017): 15. http://dx.doi.org/10.26523/yupa.v1i1.13.

Full text
Abstract:
This paper discusses about the assessment in the historical learning based on the constructivism paradigm and Critical Discourse Analysis (CDA) approach. CDA approach consists of in-depth analysis, includes linguistic, social, and cultural analysis. Three related layers of a dynamic analysis compose the CDA: (1) analysis of the text, (2) analysis of the practice of discursive, and (3) analysis of social practices. In the context of the historical learning based on constructivism paradigm, the third layer used to assess the development of the system and the structure of the thinking of learners. CDA approach used to analyze and assess the work of learners. The work of learners that analyzed by the CDA approach is descriptive test. In the learning process, CDA needs a rubric based on the discourse analysis and the level of development of thinking learners. Based on the results of the research, the CDA used to assess the historical learning process, particularly in the constructivism paradigm. The learning assessment expected to be an alternative assessment, which is not only quantitatively assessing the student knowledge, but also to measure the development of the system and the structure of the thinking of learners.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Supriyanto. "Manajemen Kelas Konstruktivistik dalam Menunjang Pendidikan saat Pandemi:." JOIES (Journal of Islamic Education Studies) 7, no. 1 (2022): 67–94. http://dx.doi.org/10.15642/joies.2022.7.1.67-94.

Full text
Abstract:
Kondisi pandemi menyulitkan banyak pihak, tak terkecuali para pengelola pendidikan. Di Madrasah Diniyah Miftahul Huda Senjayan Nganjuk memiliki strategi khusus untuk menanggulangi masalah ini. Penelitian ini menggunakan kajian lapangan (field reseach)-kualitatif yang bertempat di Madrasah Diniyah Miftahul Huda Senjayan Kedungglugu Gondang Nganjuk. Pendekatan kajian ini adalah pengelolaan kelas konstruktivistik. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Pembelajaran dilakukan secara biasa (tatap muka) dengan hasil musyawarh dari yayasan, ustadz-ustadzah, wali santri dan masyarakat. Kedua, tetap menggunakan RPP dan kartu ngaji seperti biasanya. Ketiga, tempat belajar dilakukan secara fleksibel, yaitu kapasitas kelas dikurangi 50 % dari biasanya dan kekurangan kelas itu ditempatkan di mushala atau datang ke rumah gurunya. Keempat, tidak ada pengurangan jam pelajaran atau penambahan. Kelima, semua menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, cek suhu badan, dan handsanitizer. Kelima, jika ada yang sakit tidak diperkenankan masuk. Evaluasi pembelajaran dalam kondisi ini yang paling ketat dilakukan adalah penerapan protokol kesehatan. Selain itu, evaluasi seperti biasanya juga masih berjalan dengan normal yaitu diadakan penilaian kemampuan siswa dengan stadar nilai A, B, C, dan D. Bagi yang memperoleh nilai A dan B boleh meneruskan ngajinya dan bagi yang memperoleh nilai C dan D harus mengulang kembali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Handoyo, Rendy Roos. "Analisis Teori Belajar dalam Metode Pembelajaran Membaca Braille pada Anak Tunanetra." Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran 5, no. 1 (2022): 60–70. http://dx.doi.org/10.30605/jsgp.5.1.2022.1616.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil identifikasi landasan teori belajar dalam penggunaan metode pembelajaran membaca Braille bagi anak tunanetra. Metode yang digunakan yaitu studi literatur review 8 artikel dengan kata kunci metode, membaca, Braille dan anak tunanetra sebagai kriteria. Analisis data menggunakan meta sintesis dengan pendekatan meta etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori kognitif yang digunakan berupa konstruktivistik untuk mendukung kemampuan abstraksi dalam membentuk konsep huruf Braille melalui pembelajaran berbasis masalah. Pada peningkatan kemampuan baca tulis dilatihkan dengan pendekatan teori behavioristik agar materi tersimpan dalam ingatan jangka panjang dengan adanya reinforcement. Di Indonesia, metode pembelajaran dengan landasan behavioristik menjadi pilihan mayoritas dengan fokus penekanan pada aspek keterampilan taktual. Penggunaan konstruktivistik cenderung terbatas sehingga aspek persepsi spasial belum menjadi prioritas dalam kemampuan pra dan membaca permulaan Braille. Guru perlu memperhatikan prinsip setiap teori pembelajaran sebagai pertimbangan memberikan tindakan sesuai prasyarat persepsi taktual dan spasial untuk meningkatkan keterampilan membaca Braille.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Iqbal, Mochammad. "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PBP (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) DAN TINGKAT KEMAMPUAN AKADEMIK TERHADAP SIKAP SISWA SMA KELAS X DI MALANG PADA EKOSISTEM SUNGAI." LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA 2, no. 1 (2021): 17–25. http://dx.doi.org/10.24929/lensa.v2i1.144.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran berbasis konstruktivistik PBP terhadap sikap siswa SMA di Malang pada ekosistem sungai, (2) mengetahui pengaruh tingkat kemampuan akademik terhadap sikap siswa SMA di Malang pada ekosistem sungai, dan (3) mengetahui pengaruh interaksi antara penerapan strategi pembelajaran berbasis konstruktivistik PBP dan tingkat akademik terhadap sikap siswa SMA di Malang pada ekosistem sungai.
 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X7 dan X8 SMAN 2 Malang serta X2 dan X6 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Penelitian ini berlangsung antara tanggal 14 Maret – 31 mei 2009. Data dianalisis menggunakan analisis statistik kovarian (ANAKOVA) dan dilanjutkan dengan uji lanjut LSD.
 Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa PBP berpengaruh nyata secara statistik terhadap sikap siswa pada ekosistem sungai, siswa yang difasilitasi dengan PBP memberikan hasil nilai sikap lebih tinggi 9,9% dari pada multistrategi, sedangkan kemampuan akademik serta interaksi PBP dan kemampuan akademik tidak berpengaruh terhadap sikap siswa pada ekosistem sungai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Lenia, Lenia. "Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menulis Slogan (BI) Dan Penggolongan Makhluk (IPA) Menggunakan Metode Konstruktivisme." Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi 7, no. 1 (2021): 42–52. http://dx.doi.org/10.33084/neraca.v7i1.2827.

Full text
Abstract:
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di VI SD Negeri 4 Panarung didapatkan bahwa murid kelas VI SD Negeri 11 Palangka mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis slogan dan materi penggolongan Hewan. Siswa terkadang sulit membedakan ciri-ciri slogan dengan konteks.
 Kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan kurang mampunya siswa dalam mengemukakan pendapat dan gagasannya secara kreatif serta kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang aktual sebagai bahan tulisan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis slogan dan materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode konstrutivistik
 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan oleh guru pada waktu mengajar di dalam kelas dan tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan metode konstruktivistik.
 Hasil Penlitian Penerapan metode konstruktivistik dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I (72,02) dan siklus II (79,32).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Delina, Delina Febriani, Noviana Dini Rahmawati, and Lilik Ariyanto. "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ANDROID DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS." JIPMat 9, no. 2 (2024): 278–87. http://dx.doi.org/10.26877/jipmat.v9i2.612.

Full text
Abstract:
Kebutuhan pendidikan siswa tidak terpenuhi, karena tingkat literasi matematika di Indonesia masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas, kepraktisan, dan keefektifan penggunaan media pembelajaran berbasis android dengan pendekatan konstruktivistik untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika. Penelitian ini menggunakan model ADDIE dalam proses penelitian dan pengembangannya. Sampel dari penellitian ini meliputi 21 siswa dari kelas eksperimen dan 22 siswa pada kelas kontrol. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa media tersebut valid, karena 81% ahli media dan 91% ahli materi setuju dengan analisis tersebut. Hasil analisis respon siswa kelas eksperimen menunjukkan bahwa media ini praktis, dengan persentase 89%. Kita lanjutkan ke uji keefektifan produk, yang menunjukkan: (1) Kelompok eksperimen mengungguli kelompok kontrol secara rata-rata. (2) Pada kelompok eksperimen 80,57% siswa tuntas dalam pembelajaran, dibandingkan dengan kelompok kontrol hanya 53,86%. (3) Adanya pengaruh media yang lebih besar pada kelas eksperimen yaitu 0,56 dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 0,15 pada kemampuan literasi matematika. Dengan demikian, pengembangan media pembelajaran berbasis android dengan pendekatan konstruktivistik untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Lefaan, Avelinus, and Ferry Rhendra Pananda Putra Sitorus. "Sosialisasi Noken sebagai Filosofi Masyarakat Desa Melalui Lembaga Pendidikan Sekolah Berparadigma Konstruktivistik." Epistema 5, no. 1 (2024): 18–30. https://doi.org/10.21831/ep.v5i1.72622.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana pemahaman guru dan bagaimana sosialisasi serta internalisasi filosofi noken pada sekolah di kota Jayapura dan Sentani. Metode penelitian menggunakan studi lapangan untuk mengetahui problem sosialisasi noken sebagai kearian lokal dalam proses pendidikan di Jayapura. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, pemahaman terhadap noken ternyata bukan sekadar sebagai karya peradaban material saja dalam wujud tas yang berfungsi sebagai pembawa barang. Kandungan nilai dalam noken itu beririsan dengan pemahaman pendidikan dan kebudayaan berparadigma konstruktivistik. Kedua, proses sosialisasi noken sebagai filosofi secara integratif telah dilakukan dalam lembaga sekolahan, bukan saja bagaimana cara membuat noken sebagai karya budaya material, tetapi juga mendiskusikan noken sebagai filosofi. Model sosialisasi pun menggunakan proses pembelajaran yang berparadigma konstruktivistik dengan menempatkan pebelajar sebagai subjek aktif dalam mengonstruksi dan memaknai noken sebagai kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai filosofis melalui diskusi dan dialog. Itu semua menunjukkan bahwa proses sosialisasi noken sebagai filosofi bukanlah pembelajaran yang berpusat pada guru, tetapi pembelajaran berpusat pada siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Subhan and Firia Ningsih. "Penerapan Pendekatan Konstruktivistik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas X SMA Al-Maarif Kota Bima." JURNAL PENDIDIKAN IPS 10, no. 1 (2020): 39–52. http://dx.doi.org/10.37630/jpi.v10i1.374.

Full text
Abstract:
Dikalangan siswa, PAI seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang menjemukan dan kurang membuka ruang bagi siswa untuk lebih kritis dan kreatif dalam proses pembelajarannya. Hingga kini, telah dilakukan berbagai upaya dalam pengembangan sistem pembelajaran PAI, yang salah satunya dengan mengadaptasi gaya pembelajaran melalui pendekatan konstruktivistik yang disesuaikan dengan kerakteristik dari PAI itu sendiri. Dari fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa kelas X SMA Al-Maarif Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dimana penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu identifikasi, klasifikasi, kemudian diinterpretasikan. Di samping itu juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi, serta bersifat komperatif dan korelatif. Sumber data yang di dapat oleh peneliti berasal dari: data primer dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi (pengamatan), interview/wawancara, dokumentasi. Untuk pengecekan keabsahan data dengan cara keikutsertaan, pengamatan, triangulasi dan pemeriksaan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya penerapan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran agama Islam pada siswa kelas X SMA Al-Maarif Kota Bima yang menekankan pada siswa belajar dengan aktif dan mencari solusi sendiri. Adapun tugas seorang guru disini sebagai fasilitator, inspirator, evaluator dan motivator yang membimbing dan membantu siswa dalam menemukan pengetahuannya sendiri secara utuh dan menyeluruh. Adapun faktor pendukung dari penerapan ini adalah kompetensi kepala sekolah yang baik dan sebagai motivator bagi para guru, kecakapan dan keahlian sebagian guru yang mengajar, serta lokasi SMA yang strategis. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kreitifitas sebagian guru, latar belakang pendidikan siswa, sarana prasarana, dan upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan pembinaan bagi para guru, diskusi/serring sebulan sekali, penambahan fasilitas sarana prasarana, kegiatan SKU, adanya IPNU IIPNU, dan pengembangan kurikulum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Akhrianto, Akhrianto. "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK." Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 17, no. 2 (2019): 152–63. http://dx.doi.org/10.32939/islamika.v17i2.353.

Full text
Abstract:
The aims of this study is to improve the learning outcomes of economics, especially the results of learning about employment, develop economic learning activities in accordance with the desired curriculum 2013, and is an effort to innovate in learning according to the needs of the school, especially in improving the quality of learning outcomes. In cycle one student participation when learning begins to appear when compared to PTK, students discipline work on assignments (based on the recognition of students not infrequently still studying in lll Economics study hours to do group assignments), students appear to be happy during learning. This excitement has an impact on students' enthusiasm, so that the results of the posttest increase from the pretest (the average pretest is 43.31 to 73.22). In the second cycle the students were very enthusiastic about the learning activities (students did not seem to move from their seats even though the researchers had ordered to leave the classroom, students were more active during the learning process, students became more creative, this can be seen from the way they present scientific reports, compiling maps concepts, as well as in carrying out other group activities, Students become more communicative. The concentration of students in learning is quite high. This can happen because researchers always bring students into problem orientation before core learning begins, and student learning outcomes have increased from cycle I (from on average 73.22 to 81.89 and classical learning completeness from 81.08% to 88.89%. Thus it can be concluded that by applying constructivist learning can improve student learning outcomes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Lestari, Megayani. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK UNTUK SEKOLAH DASAR." Perspektif Ilmu Pendidikan 30, no. 2 (2016): 99. http://dx.doi.org/10.21009/pip.302.4.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to produce the learning materials for Social Science Study at the fifthgrade of elementary school students. The materials were focused on the theme of the Indonesian struggle againstDutch and Japanese colonialism. The learning materials were produced by applying the research and developmentmodel adopted by Atwi Suparman. This research, conducted as from October 2015 through 2016, involved 43students of the fifth grade, in the State Primary School of Jati 03 Pag,i East Jakarta. For product evaluation, thisresearch used expert review before trying out to-one-to-one, small group, and field test. The try out indicates, thelearning materials developed for Social Science Study based on constructivism meets the criteria of “very good” atthe fifth grade of Primary School.
 Keywords: Learning Materials, Constructivism, Social Science
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nurhayati, Nurhayati, and Eti Sukadi. "PENGEMBANGAN BUKU AJAR EVALUASI PENDIDIKAN FISIKA BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK." Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA 10, no. 1 (2019): 20. http://dx.doi.org/10.26418/jpmipa.v9i2.25863.

Full text
Abstract:
AbstractThis study aims to 1) Produce instructional textbook of physics education based on constructivistic approach, and 2) Knowing the quality of textbooks in terms of feasibility aspects of content, feasibility of presentation, language feasibility and feasibility grafika according to experts. This research is an R & D research with procedural model that adapted the procedure of ADDIE development which consists of three stages: analysis, design, and development. The research instrument is in the form of scale of textbook quality assessment using Likert scale made in the form of checlist. The subjects of textbook quality assessment are three material experts and three media experts. Textbook quality data obtained in the form of quantitative data is converted by product quality percentage scale. The result of this research are: (1) Developed instructional product in the form of textbook based on constructivistic approach as learning material of physics education evaluation in accordance with KKNI curriculum, and (2) The quality of textbook developed has excellent quality (SB) based on assessment of material experts with a percentage of 84.05% of ideal high score 148, and excellent quality (SB) based on media expert's judgment with a percentage of 82.56% of the ideal high score of 80.Keywords: textbooks, physical education evaluations, constructivistically
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Asrohah, Hanun. "Interaksi di Kelas Perspektif Pendekatan Konstruktivistik Untuk Pengembangan Akhlak." Ulumuna 18, no. 1 (2017): 103–20. http://dx.doi.org/10.20414/ujis.v18i1.154.

Full text
Abstract:
Morality and human behavior are created as social construction, and developed through education. This article is aimed at explaining about interactions amongst students in the classroom, based on constructivist learning theory, as source of positive atmospheres that are very important for the formation of character and morality. Morality is not simply taught or absorbed in subjects like civics or social studies. It must be developed in a variety of activities in the classroom. According to the theory, developing a good and appropriate atmosphere is necessary to introduce good values and norms in which students learn to construct their own knowledge through continuous interactions with social contexts, and develop their ideas and feelings about people and objects. They can learn about life critically and understand how people live and under what condition they live, whether in peace or violence, with affection or hostility, cooperation or fights, and satisfaction or disappointment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yova Atika and Reka Amelia Lestari. "Implementasi Teori Konstruktivistik Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia 1, no. 1 (2023): 212–28. http://dx.doi.org/10.55606/jubpi.v1i1.2236.

Full text
Abstract:
This research is motivated by the important role of students in building constructive habits of mind. In order for students to have the habit of thinking, teachers need freedom and a learning attitude to achieve this through constructivist theory-based learning. This research is field research (Field Research) which is descriptive qualitative in nature. The subjects of this research are Islamic Religious Education teachers. So this research uses purposive sampling. Purposive sampling is a person who is considered capable of providing information to make it easier for the writer to obtain information from the object under study. Data collection techniques use observation and interviews. The results of this research concluded that the steps in implementing constructivist learning theory at SDUA Taman Harapan Curup are: a. introduction, namely by making preparations, by looking at the material to be taught, b. In essence, the teacher instructs students to form small groups, one group consisting of two people, and the teacher gives assignments to students to discuss and analyze the problems given. c. Closing activity, the teacher instructs students to present the results of their discussion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Munadi, Sudji. "Pengembangan modul pembelajaran konstruktivistik kontekstual berbantuan komputer dalam matadiklat pemesinan." Jurnal Pendidikan Vokasi 1, no. 1 (2011): 51. http://dx.doi.org/10.21831/jpv.v1i1.5709.

Full text
Abstract:
DEVELOPING OF COMPUTER ASSISTED CONTEXTUAL CONSTRUCTIVE LEARNING MODULE IN THE MACHINE TRAININGThis research was aimed at investigating constructivist learning model for machining process. Interactive Computerised Module of constructivist teaching principle has been developed at the first year of research. This further research was aimed at implemention of the module and its effectiveness. This research was carried out by means of Research and Development. Data was analysed descriptively. The research investigated, that: module have satisfied feasibility both in theoretical and empirical aspects. There are three roles of module: (1) as media, (2) as supporting media in practice, (3) as interactive and individual learning. The implementation of module into teaching and learning should not in uniform manner within different teachers and facitlities for vocational schools.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Daru, April Firman. "REKAYASA SISTEM KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU AJAR BERDASARKAN TEORI KONSTRUKTIVISTIK." Jurnal Transformatika 10, no. 2 (2013): 99. http://dx.doi.org/10.26623/transformatika.v10i2.75.

Full text
Abstract:
<span>Pola pembelajaran yang terjadi selama ini cenderung monoaktif. Pengajar terlalu mendominasi proses pembelajaran, sedangkan siswa diperlakukan sebagai objek yang harus disuapi (spoon-feeding).</span><em> </em><span>Beberapa mata pelajaran yang berkaitan dengan praktek mengalami masalah dengan metode ini. Hal ini dipersulit dengan terbatasnya sarana praktikum. Untuk beberapa mata pelajaran yang bertujuan mengasah ketrampilan siswa dibutuhkan proses belajar interaktif yang menitik beratkan pada praktikum dan dilakukan secara berulang-ulang. Proses belajar yang hanya dilakukan saat jam pelajaran tidak cukup membuat siswa memahami pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan Rekayasa sistem komputer dengan analisis pembelajaran yang efektif berdasarkan pendekatan teori konstruktivistik agar diperoleh alat bantu ajar yang berfungsi sebagai suplemen dalam proses belajar mengajar. Penggunaan multimedia sebagai intructional media dalam pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut</span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Budiati, Lilin. "Diklat Kepemimpinan Pola Baru Dalam Perspektif Inovasi dan Pembelajaran Konstruktivistik." JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA 11, no. 2 (2016): 211. http://dx.doi.org/10.14710/pwk.v11i2.10849.

Full text
Abstract:
Badan Administrasi Negara (Lembaga Administrasi Negara / LAN) menetapkan model baru pendidikan kepemimpinan dan pelatihan tahun 2013 untuk menggantikan model lama yang dinilai tidak efektif. Model ini menerapkan paradigma konstruktivistik yang menekankan pada peserta didik dan pengalaman berdasarkan pendekatan pembelajaran. Beberapa masalah yang diidentifikasi sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut: (1) Apa perbedaan dari baru dan model lama ?; (2) Apa arti strategis pendidikan kepemimpinan model baru dan pelatihan ?; (3) Apa kesulitan pelaksanaannya ?. Penelitian ini merupakan suatu studi kepustakaan yang menggunakan data sekunder dan analisis dilakukan dengan membandingkan model baru dan model lama pendidikan kepemimpinan dan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan tiga aspek proses belajar sebagai berikut: (1) Model baru diterapkan "Proyek perubahan" sebagai alat untuk menghasilkan sebuah “pengalaman" yang bisa membentuk kemampuan kepemimpinan siswa; (2) Model baru dari kepemimpinan dan pelatihan menciptakan hasil pemimpin yang berorientasi dalam birokrasi juga direformasi; (3) Kendala utama pelaksanaannya adalah kompleksitas dan ketidakcocokan dengan rendahnya tingkat kompetensi pelatih (Widyaiswara) dalam melakukan model baru ini. Berdasarkan kesimpulan tersebut, bisa direkomendasikan kepada Badan Administrasi Negara untuk melakukan pelatihan pelatih untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Arini, Aida, and Halida Umami. "Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Pembelajaran Konstruktivistik dan Sosiokultural." Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES) 2, no. 2 (2019): 104–14. http://dx.doi.org/10.33367/ijies.v2i2.845.

Full text
Abstract:
Constructivistic learning is a learning that emphasizes the activity learners and relearning that has been previously possessed. As for the role of teachers in the learning process is as a facilitator who must support the learners in reconstruct the knowledge he has had then associated with new knowledge gained from educators during the process Learning. In sociocultural learning emphasizes more on the interaction between learners and others who will be associated with new knowledge built by educators in the learning process.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Anjani, Fitri. "TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA." SocioEdu: Sociological Education 1, no. 1 (2020): 34–41. http://dx.doi.org/10.59098/socioedu.v1i1.233.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to find out if the theory of constructive study can improve the outcome of the learning sociology. The method used qualitative which analyses several journals of constructive theory by reviewing the journals. This is one way of analysis and synthesized critical and deep out of that journal. The data was analysed with qualitative teachniques among reviewing journal, reading, studying, coding, writing and visualization. The results of the several journal analysis show that constructivist learning theory can improve learning outcomes and student activity, and students not only receive learning material from the teacher but students are also able to understand, transfer and develop the knowledge they have. The constructivist learning theory can also improve student learning outcome, such it is obtained from constructing students’ knowledge by solving problems in the learning process that are done independently or in groups.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sakti, Norida Canda, Yoyok Soesatyo, Jun Surjanti, Dhiah Fitrayati, and Eka Indah Nurlaili. "Pengembangan Strategi Membangun Critical Thinking Melalui Pembelajaran Ekonomi Berbasis Konstruktivistik." Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 15, no. 1 (2023): 36–45. http://dx.doi.org/10.23887/jjpe.v15i1.61743.

Full text
Abstract:
21st century learning requires teachers to be able to create students who are knowledgeable, pious, and have character to be ready to face various educational challenges in the industrial revolution era. Economics teachers as an integral part of other subject teachers have a sense of professional responsibility and moral responsibility in preparing the nation's young generation. The analysis of students often has difficulty understanding macro and micro economic concepts that have not been answered by teachers in learning. So we need smart solutions to overcome them through changing the mindset of teachers in facing the challenges of teaching to be creative and willing to be good facilitators for students. The fusion of information technology applications in society needs to be revitalized in economic learning that is more effective, efficient and efficacy through strengthening economics teachers. Based on the urgency and conceptual ideas, the researcher intends to provide training for economics teachers in East Java on constructivist learning in economics learning to be able to improve students' critical thinking. This research was carried out using a participatory approach through the participation of teachers in seminar activities and continued with practical activities for training in constructivistic economic learning models and methods. The goal is to build critical thinking towards 21st century economic learning which is prepared independently by economics teachers. The results of the study indicate that the activities of developing constructivist-based economic learning models and methods have been proven to improve teacher understanding and skills as a form of developing strategies to build critical thinking.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Andang, Andang, Sowanto Sowanto, and Saifullah Saifullah. "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK MATERI POKOK TEOREMA PYTHAGORAS." SUPERMAT (JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA) 3, no. 2 (2019): 46–64. http://dx.doi.org/10.33627/sm.v3i2.258.

Full text
Abstract:
Matematika merupakan mata pelajaran yang mendapat prioritas untuk dikembangkan karena matematika menjadi sarana yang dapat membantu siswa memecahkan masalah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengembangkan perangkat pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah 1) menghasilkan lembar kerja siswa yang dikembangkan dengan pendekatan konstruktivistik dan valid serta bisa digunakan dalam proses pembelajaran, dan 2) mengetahui kualitas lembar kerja siswa berdasarkan respon siswa selama melakukan uji lapangan. Adapun prosedur pengembangan lembar kerja siswa mengacu pada model pengembangan 4D. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII pada SMPN 2 Kota Bima. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar validasi dan lembar angket. Teknik analisis data yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif, yang selanjutnya menggunakan kriteria kategori penilaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran berbentuk lembar kerja siswa dengan pendekatan pembelajaran konstruktivistik pada materi teorema pythagoras di kelas VIII SMPN 2 Kota Bima yang berbentuk lembar kerja siswa adalah valid dengan kategori sangat baik, lembar kerja siswa setelah melalui tahap uji coba lapangan memenuhi kriteria kepraktisan dengan rata-rata aktivitas guru pada proses pembelajaran sebesar 4,48 atau berkategori sangat baik dan respon siswa positif yang ditunjukan dengan minat dan ketertarikannya dalam mengikuti pembelajaran. Lembar kerja siswa dinyatakan sudah efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dengan hasil tes belajar siswa sebesar 86,93 dan ketuntasan individu sebesar 89,12%.
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Novitasari, Anindita Trinura, and Aldila Septiana. "Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Terhadap Hasil Belajar Materi Teori Perilaku konsumen." JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 5, no. 2 (2022): 24. http://dx.doi.org/10.26858/jekpend.v5i2.32726.

Full text
Abstract:
Perkembangan ilmu pengetahuan mengarahkan kemajuan pendidikan kedalam bentuk pembelajaran yang mengaktifkan mahasiswa dan memberikannya peran sebagai subjek pembelajaran. Konsep pembelajaran ini mengembangkan potensi mahasiswa dengan penerapan pola berpikir kritis. Mahasiswa dituntut berpikir kritis dalam mendeduksi teori. Didukung rasionalitas dalam pemecahan masalah. Berbekal pendidik yang berperan sebagai fasilitator diintegrasikan pada temuan dan pengalaman secara kontekstual, maka akan mengarahkan mahasiswa kedalam pemahaman substansial yang lebih bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi teori perilaku konsumen. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif analisis data dengan menguji normalitas, uji heteroskedasitas, uji linearitas, dan uji signifikansi uji t. Hasil penelitian memberikan simpulan bahwa penerapan model pembelajaran discovery memberikan pengaruh yang dignifikan terhadap hasil belajar mahasiswa. Metode pembelajaran konstruktivistik memberikan pengalaman secara kontekstual pada mahasiswa untuk membangun pemahamannya sendiri berdasarkan substansi yang lebih mendalam dan lebih mudah diingat serta dipahaman mahasiswa. Mahasiswa terlibat penuh dalam mengkonstruksi materi dan lebih mudah untuknya memahaminya. Kemampuan dan pemahaman berpikir mahasiswa lebih meningkat dan mendalam, lebih mudah serta hasil pembelajaran dapat ditingkatkan. Mahasiswa terdorong untuk aktif dan kreatif, tema bahasan lebih luas dan mendalam, serta memperoleh banyak kesempatan untuk menemukan hal baru dari pengalamannya secara kontekstual. Terjadi perubahan pola pembelajaran konvensional menuju pembelajaran konstruktivistik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Faishal Rahutomo, Imam Fahrur Rozi, Odhitya Desta, Abdul Muhsyi, and Agung Nugroho. "PELATIHAN LESSON PLAN BERDASARKAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BERBASIS MULTIMEDIA BAGI GURU SMA." Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat 7, no. 2 (2020): 3. http://dx.doi.org/10.33795/jppkm.v7i2.46.

Full text
Abstract:
Permasalahan yang dihadapi guru di Kecamatan Pujon adalah tidak dapat membuat lesson plan secara individu melainkan turun-menurun atau mencari di internet. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa tidak dapat maksimal dikarenakan lesson plan yang dibuat tidak disesuaikan dengan karakteristik siswa. Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam proses pembelajaran dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas belajar peserta didik. Agar dapat berfungsi secara profesional, guru diwajibkan memiliki kompetensi peguasaan bidang ilmu, ketrerampilan kurikulum serta keterampilan pedagogis (pembelajaran dan pengembangan tentang cara menyikapi pemahaman terhadap materi ajar). Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa 20% manusia menyerap apa yang mereka lihat, 30% apa yang mereka dengar, 50% apa yang mereka lihat dan dengar, dan 80% apa yang mereka lihat, dengar, dan lakukan saat itu. Maka dari itu multimedia menjadi sangat efektif dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia adalah metode pengajaran dimana siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam perjalanan merancang, merencanakan, dan memproduksi produk multimedia. Produk multimedia berbasis presentasi, seperti slide show terkomputerisasi, sebuah situs Web, atau video. Berdasarkan identifikasi permasalahan mitra, menginisiasi untuk dilakukannya program kemitraan antara akademisi dengan masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Program ini diharapkan mampu menjalin kerjasama dalam hal transfer IPTEK dari perguruan tinggi kepada masyarakat, khususnya yang terkait dengan upaya memacu dan mengembangkan lesson plan untuk menerapkan pembelajaran konstruktivistik berbasis multimedia sehingga mampu meningkatkan kemampuan guru dalam membuat lesson plan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Saputra, Danu. "Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Peserta Didik MAN 1 Mataram Melalui Pendekatan Konstruktivistik." Jurnal Paedagogy 8, no. 4 (2021): 573. http://dx.doi.org/10.33394/jp.v8i4.4131.

Full text
Abstract:
This study aims to improve students' language skills through a constructivist approach at MAN 1 Mataram. This research method uses classroom action research. The subjects of this study were students of class XI IBB MAN 1 Mataram. Data collection techniques in this study used tests, observations, and questionnaires. While the data analysis technique is quantitative and qualitative descriptive analysis. From this research, it can be concluded that the constructivist approach can improve students' language skills. The success of using this constructivist approach is shown by 36 out of 41 students in class XI IBB MAN 1 Mataram who managed to score above the KKM. This exceeded the target set before the study was conducted, which was 33 people. In addition, the percentage of students who chose to agree with positive statements related to language skills was 76%, exceeding the target set by 75%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Saputra, Danu. "Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Peserta Didik MAN 1 Mataram Melalui Pendekatan Konstruktivistik." Jurnal Paedagogy 8, no. 4 (2021): 573. http://dx.doi.org/10.33394/jp.v8i4.4131.

Full text
Abstract:
This study aims to improve students' language skills through a constructivist approach at MAN 1 Mataram. This research method uses classroom action research. The subjects of this study were students of class XI IBB MAN 1 Mataram. Data collection techniques in this study used tests, observations, and questionnaires. While the data analysis technique is quantitative and qualitative descriptive analysis. From this research, it can be concluded that the constructivist approach can improve students' language skills. The success of using this constructivist approach is shown by 36 out of 41 students in class XI IBB MAN 1 Mataram who managed to score above the KKM. This exceeded the target set before the study was conducted, which was 33 people. In addition, the percentage of students who chose to agree with positive statements related to language skills was 76%, exceeding the target set by 75%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Mohammad Hasan Rasidi. "Model Pembelajaran Konstruktivistik Mata Pelajaran Bahasa Arab (Menulis) Dengan Media صورة". Jurnal Pendidikan Islam 2, № 1 (2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.37286/ojs.v2i1.46.

Full text
Abstract:
Abstract: Referring to the Arabic language curriculum subject Permenag number: 2 of 2008 which states that; Arabic language learning which include the four language skills: listening (الأستماع), talk (الكلام), reading(القراءة), and writing(الكتابة). PTK is the MAM 02 Pondok Modern Paciran Lamongan. Arabic Language subject, Competency Standards, class XII / IPA the first half, with the number of students 22 children, in the academic year 2015/2016. Data collected through observation notes and the results of evaluations conducted since the beginning of the study until the third cycle along with collaboration partners. In the reflection of the data analysis process, problems and obstacles encountered, followed by a reflection of the impact of the implementation of the actions performed. One important aspect of reflection is the evaluation of the success and achievement of goals. The results showed that the students' ability to understand the material using Konstruktivistik learning model is satisfactory. Overall the results showed an increase in both activity, cooperation, as well as student achievement,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Pramusinta, Yulia. "Pembelajaran Inovatif Ipa MI/SD Berorientasi Konstruktivistik (Contextual Teaching And Learning)." At-Thullab : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 1, no. 2 (2020): 144. http://dx.doi.org/10.30736/atl.v1i2.82.

Full text
Abstract:
Abstract: Every science teacher is expected to always learn throughout life, including learning how to teach students science better and more interesting, so that students like learning science and are eager to learn it with pleasure as such a provision of life. One of the efforts to deal with it is by implementing CTL-based science learning innovation. Learning innovation is the implementation of a new idea at the micro level in classroom in order to improve the learning process and outcomes. This new idea could be implemented by both adopting and adapting what is already emerging or creating a new way of teaching students. Teachers change their role. They no longer teach, but also facilitate their students in experiencing the learning process. The teachers act as models by modeling how to enthusiastically deal with the lifelong learning, creating conducive conditions so that students could experience the so-called active, creative, effective, and fun (PAKEM) learning. Teachers are also expected to develop the character of their students. There are various learning innovations that could be used by teachers, one of which is primarily based on CTL, which has such characteristics as modeling, constructivism, questioning, developing interpersonal skills, shaping learning communities, reflections, and authentic assessment.Keywords: Science learning, contextual teaching and learning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Saputro, Hanri Eko. "PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENGEKSPORASI PENGALAMAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK." FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman 8, no. 2 (2014): 181. http://dx.doi.org/10.24952/fitrah.v8i2.347.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hermanto, Rudi. "Peningkatan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivistik." Jurnal Pendidikan Sejarah 5, no. 1 (2016): 1. http://dx.doi.org/10.21009/jps.051.01.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the effect of constructivist learning approach on improving critical thinking skills and learning outcomes of learners history . The method used in this study is action research method to the design of the spiral model Kemmis and Taggart . The instruments used are the guidelines for the observation of critical thinking skills and learn the history of the test results . Subjects were students of class XII IPS 3 SMA Negeri 42 Jakarta totaling 33 people . The results are: (1) Application of constructivist learning approach can improve critical thinking skills and learning outcomes of the History of learners ; (2) Planting material concepts through constructivist learning model can accelerate and facilitate the understanding of the learners; (3) Through the constructivist learning approach learners are becoming increasingly active in finding and exploring new knowledge; (4) In the process constructivist learning approach to attract learners in studying the history lesson .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography