To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kreativa metoder.

Journal articles on the topic 'Kreativa metoder'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kreativa metoder.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Hundrić, Valentina. "Primjena metode fraktalnog crteža u socijalnopedagoškom radu." Kriminologija & socijalna integracija 27, no. 2 (December 31, 2019): 275–314. http://dx.doi.org/10.31299/ksi.27.2.7.

Full text
Abstract:
U ovom je radu cilj prikazati kreativni aspekt socijalnopedagoškog rada mogućnošću primjene metode fraktalnog crteža u radu s djecom i mladima s problemima u ponašanju, kao i stručnjacima koji rade s njima, primarno predstavljanjem Projekta „Linije i boje otkrivaju mene“ namijenjena djeci i mladima u institucijskom tretmanu i odgojiteljima koji rade s njima radi preveniranja rizičnih aktivnosti i jačanja kapaciteta za lakše nošenje sa stresnim situacijama. Tijekom Projekta, za primjenu metode educirano je 80 polaznika, djece i mladih s problemima u ponašanju te stručnjaka koji rade s njima, od kojih je većina sudionika metodom samoprocjene iskazala pozitivne učinke osobnog iskustva primjene metode, poput osjećaja opuštenosti i dobra raspoloženja. Metoda fraktalnog crteža inovativna je i kreativna metoda bazirana na principima art-terapije, Brain Gyma, kromoterapije, grafomotoričkih vježba i neuroznanstvenih koncepata, koja je značajna zbog svoje jednostavnosti, opuštajućeg učinka na crtača te djelovanja na razvoj i jačanje kognitivnih funkcija, odnosno pažnje, koncentracije, kreativnosti, samopouzdanja i motivacije za rad. Metoda polazi od činjenice o povezanosti motorike ruku i čovjekovih psihofizioloških stanja i posjeduje dijagnostički i terapeutski potencijal. Tehnologija izrade fraktalnog crteža vrlo je jednostavna i sastoji se od spontanog crtanja jedne neprekinute linije zatvorenih očiju i bojenja polja nastalih presijecanjem linija. Metoda je lako primjenjiva u individualnom ili skupnom radu, nevezano za dob ili prethodno crtačko iskustvo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

HONZÍKOVÁ, Jarmila. "CREATIVE APPROACH TO DIAGNOSTIC METHODS IN TECHNOLOGY EDUCATION." Trends in Education 9, no. 1 (July 1, 2016): 97–100. http://dx.doi.org/10.5507/tvv.2016.013.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hairunisya, Nanis, Dewi Anggreini, and Maria Agatha Sri, W.H. "PEMBERDAYAAN DI SEKTOR PARIWISATA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT." JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 26, no. 4 (November 10, 2020): 241. http://dx.doi.org/10.24114/jpkm.v26i4.20646.

Full text
Abstract:
Kondisi alam yang berbukit Di Desa Pelem dan aliran sungai yang membelah Kota Tulungagung di Desa Waung merupakan potensi wisata yang memerlukan pengelolaan dan promosi yang lebih optimal. Kondisi ini dikukung oleh potensi ekonomi berupa produksi kripik gadung khas Desa Pelem dan produksi konveksi khas Desa Waung menunjang daya tarik tumbuhnya wisata desa. Namun demikian pengelolaan wisata dan promosi belum ditangani secara professional. Kegiatan pengabdian ini bertujuan (1) Meningkatkan kemampuan Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan masayarakat dalam pengelolaan wisata dan strategi promosi wisata; (2). Meningkatnya kegiatan-kegiatan yang menunjang wisata seperti ekonomi kreatif. (3). Meningkatkan partisipasi kegiatan masyarakat dalam semua kegiatan kepariwisataan termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, pendekatan kelompok, pendekatan individual, metode ceramah, metode diskusi/FGD. Indikator keberhasilan kegiatan dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dan hasil pre test dan post tes setelah kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan manajerial pokdarwis dalam menyusun rencana kegiatan jangka pendek, termasuk rencara promosi dengan bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk edukasi wisata. Pegiat ekonomi kreatif telah memahami strategi pemasaran kolaborasi dan penjualan online. Partisipasi dan natusiasme masyarakat sangat tinggi meski kegiatan ada di masa pandemic covit.Kata kunci: Pengelolaan wisata, strategi promosi wisata, pemberdayaan masyarakat, ekonomi kreativ.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

FATMAWATI, BAIQ. "Identifikasi Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui Metode Mind Mapping." Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi 7, no. 2 (August 15, 2014): 1. http://dx.doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v7i2.2924.

Full text
Abstract:
The learning closely associated with the use of the brain as the centred of mental activity begin from the understanding, processing, until inference information. To optimize learning outcomes, the learning process using whole-brain approach. Creative thinking is a mental activity to create relationships continuous that were found the right combination includes aspects of cognitive, affective, and metacognitive. Thepurposesof this research to reveal of students creative thinking skills in the material the fermentation through mind mapping. This research is descriptive statistics which describe the student’s creative thinking skills that have, without giving specific mind map treatment. The subject is students of biology education semesters V. The results of analysis data showed that the scores of creative thinking skills students are: Fluency(Score 3; 21, 73%.Score 2; 39, 13%. Score 1; 39,13%). Flexibility(Score 3; 21, 73%.Score 2; 30, 43%. Score 1; 47, 82%) dan Originality(Score 3; 0%. Score 2; 0%. Score 1; 17.39%.Based on data, it can be concluded that the students have not be able to bring their creative ideas through mind mapping
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sunarti, Sri. "METODE MENGAJAR KREATIF DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN." Jurnal Perspektif 13, no. 2 (February 26, 2021): 129–37. http://dx.doi.org/10.53746/perspektif.v13i2.16.

Full text
Abstract:
Mengajar merupakan kegiatan penyampaian informasi dan ilmu pengetahuan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan haruslah menarik dan menyenangkan agar peserta didik tidak bosan. Selain itu juga, pembelajaran di desain semenarik mungkin agar hasil belajar siswa baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Banyak metode pembelajaran kreatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran, seperti experiential learning, story telling, case study dan role playing. Dengan menggunakan metode yang kreatif dalam pembelajaran, maka suasana belajar akan lebih menyenangkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Acesta, Arrofa. "PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA." NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 4, no. 2b (July 6, 2020): 581–86. http://dx.doi.org/10.35568/naturalistic.v4i2b.766.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa yang hanya sekitar 40 % siswa yang dapat mecapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan Pendekatan metode Mind Mapping. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 2 Mekarwangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre eksperimen Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pendekatan mind mapping dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan hasil penelitian didapat hasil yang meningkat yaitu pada pada pretest diperoleh rata-rata 45,42 dan pada posttest diperoleh rata-rata 83,79 selain itu metode mind mapping berpengaruh pada kemampuan berpikir kreatif siswa terlihat bahwa siswa lebih dapat mengembangkan ide-ide dan gagasan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan mind mapping, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode mind mapping terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Dewi, Renny Sari, Trias Widha Andari, Maulidan Bagus A. Rasyid, and Ramadhany Candra A.P. "Ekstraksi Faktor Kompleksitas Game Menggunakan Metode Function Points." Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi 4, no. 3 (December 31, 2018): 115–22. http://dx.doi.org/10.25077/teknosi.v4i3.2018.115-122.

Full text
Abstract:
Setelah Presiden Republik Indonesia membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 6 Tahun 2015, Bekraf berinisiatif untuk mendorong para pelaku bisnis kreatif untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan rekonstruksi negara dari bisnis hiburan ini. Game hari ini telah menjadi sarana pendidikan yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk membantu bisnis bidang kreatif digital untuk memperkirakan upaya pengembangan game komputer berdasarkan metode Function Points (FP) yang lebih dikenal sebagai perhitungan biaya proyek pengembangan perangkat lunak aplikasi. Hasil dari penelitian ini adalah kebutuhan untuk memodifikasi pemahaman parameter permainan komputer mulai dari input, output, inquiry, file logika intern, dan extern. Setelah itu, faktor kompleksitas perlu didefinisikan ulang dan disinkronkan dengan delapan item taksonomi LeBlanc. Kemudian, kolaborasinya disebut Game Complexity Factors (GCF). GCF memiliki 22 item faktor kompleks yang terdiri dari 8 taksonomi LeBlanc untuk kesulitan lingkungan dan 14 item kompleksitas teknis.Setelah Presiden Republik Indonesia membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 6 Tahun 2015, Bekraf berinisiatif untuk mendorong para pelaku bisnis kreatif untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan rekonstruksi negara dari bisnis hiburan ini. Game hari ini telah menjadi sarana pendidikan yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk membantu bisnis bidang kreatif digital untuk memperkirakan upaya pengembangan game komputer berdasarkan metode Function Points (FP) yang lebih dikenal sebagai perhitungan biaya proyek pengembangan perangkat lunak aplikasi. Hasil dari penelitian ini adalah kebutuhan untuk memodifikasi pemahaman parameter permainan komputer mulai dari input, output, inquiry, file logika intern, dan extern. Setelah itu, faktor kompleksitas perlu didefinisikan ulang dan disinkronkan dengan delapan item taksonomi LeBlanc. Kemudian, kolaborasinya disebut Game Complexity Factors (GCF). GCF memiliki 22 item faktor kompleks yang terdiri dari 8 taksonomi LeBlanc untuk kesulitan lingkungan dan 14 item kompleksitas teknis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Solihat, Ai Nur. "STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DAN METODE PEMBELAJARAN PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA." OIKOS: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi 1, no. 1 (March 20, 2017): 30. http://dx.doi.org/10.23969/oikos.v1i1.236.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, dengan subyek penelitian terdiri dari tiga kelas yaitu kelas X.4 (kelas problem solving), X.5 (kelas PBL) dan X.6 (kelas kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis, observasi, dan kuesioner yang diberikan guru kepada siswa. Pengolahan data dilakukan dengan uji t (paired-sample t-test) dan independent sample t-test menggunakan aplikasi program SPSS. 21. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL) sebelum dan sesudah perlakuan. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) sebelum dan sesudah perlakuan. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning/PBL) dan metode pembelajaran konvensional sesudah perlakuan (treatment). Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) dan metode pembelajaran konvensional sesudah perlakuan (treatment). Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) dan metode pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) sesudah perlakuan (treatment).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Merpati, Temiks, Apeles Lexi Lonto, and Julien Biringan. "KREATIVITAS GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP KATOLIK SANTA ROSA SIAU TIMUR KABUPATEN SITARO." Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan 2, no. 2 (November 28, 2018): 55. http://dx.doi.org/10.36412/ce.v2i2.772.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh nilai dari siswa SMP Katolik Santa Rosa Siau Timur Kabupaten Sitaro terlebih khusus Kls VIII A yang sebagian besar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), guru belum kreatif dalam menerapkan keterampilan mengajar yang menyenangkan dimana umumnya siswa pasif dan tidak serius belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk naratif. Sumber data penelitian ini adalah guru yang ada di SMP Katolik Santa Rosa Siau Timur. Berdasarkan hasil penelitian tentang kreativitas guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pkn di SMP Katolik Santa Rosa Siau Timur Kabupaten Sitaro. Guru di SMP Katolik Santa Rosa Siau Timur masih belum maksimal karena dalam proses pembelajaran guru masih kurang kreativ dalam menerapkan suasana belajar yang memyenangkan. Sikap Fleksibiltas yang belum maksimal dan Sikap elaborasi yang belum maksimal diterapakan oleh Guru.Kata Kunci: Kreativitas Guru, dan Hasil Belajar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Amelia, Zahrina, and Nila Fitria. "Metode Pembelajaran Discovery dalam Mengembangkan Proses Berfikir Kreatif Anak." JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 5, no. 4 (September 15, 2020): 220. http://dx.doi.org/10.36722/sh.v5i4.435.

Full text
Abstract:
<p><em>Abstrak</em> - <strong>Penelitian ini bertujuan untuk <em>mendapatkan</em> gambaran pola dan data empiris mengenai metode pembelajaran <em>discovery </em>dalam mengembangkan proses berpikir kreatif anak usia 6-7 tahun di wilayah Jakarta selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilaksanakan pada orang tua dan anak usia 6-7 tahun di Wilayah Jakarta Selatan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Anaklisis data memnggunakan reduksi data, display data dan verivikasi/ kesimpulan. Pemeriksaan data dilakukan dengan triangulasi data dan <em>member check.</em> Temuan hasil penelitian menunjukkan metode pembelajaran <em>discovery </em>dalam mengembangkan proses berpikir kreatif anak yaitu: (1) anak bertanya dan mengeksplorasi lingkungan sekitar pada saat mengumpulkan informasi. (2) anak berbincang-bincang untuk bertukar informasi yang dimiliki. (3) anak menyampaikan dan menguji ide yang dimilikinya. (4) anak mengidentifikasi ide yang yang dimilikinya telah sempurna atau membutuhkan penyempurnaan. Hal tersebut juga didukung oleh guru dengan menyajikan masalah, membimbing dan mengawasi anak untuk bereksplorasi dan menemukan jawabannya. Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoritis, proses berpikir kreatif dapat dilakukan di setiap sekolah melalui kegiatan yang memberikan ruang untuk anak menemukan idea tau jawabannya sendiri. Secara praktis proses berpikir kreatif akan berkembang dengan baik apabila terdapat dukungan dari guru dan lingkungan anak. Guru dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan lingkungan yang mendukung anak untuk menemukan ide-ide baru.</strong></p><p><em>Abstract</em> – <strong>This study aims to obtain an overview of patterns and empirical data regarding <em>discover</em>y learning methods in developing creative thinking processes for children aged 6-7 years in the South Jakarta area. This research used qualitative methods and was carried out on parents and children aged 6-7 years in the Jakarta Selatan area. The data collection procedure was carried out through observation, interview, and documentation. Data analysis using data reduction, data display, and verification/conclusion. Data checking was performed by data triangulation and member checks. The findings of the research show that <em>discover</em>y learning methods in developing children's creative thinking processes are: (1) children ask questions and explore their surroundings when collecting information. (2) children chat to exchange information they have. (3) children convey and test the ideas they have. (4) children identify ideas that they have are perfect or need refinement. This is also supported by the teacher by presenting problems, guiding, and supervising children to explore and find answers. This research implies that theoretically, the creative thinking process can be carried out in every school through activities that provide space for children to find their ideas or answers. Practically, the creative thinking process will develop well if there is support from the teacher and the child's environment. The teacher can create a conducive environment and an environment that supports children to find new ideas.</strong></p><p><strong><em>Keywords</em></strong> – <em>creativity, acquisition creative thinking process, discovery learning methods</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Dian Mawarni, Ida Ayu Sawitri, Rendy Akbar, and Andi M. Ahsan Mukhlis. "Design Thinking Sebagai Metode Edukasi Kreatif Anak Usia Remaja." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2 (December 15, 2019): 984–91. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.611.

Full text
Abstract:
Anak usia remaja memiliki pola pemikiran spontan yang cenderung melompat-lompat dan belum terstruktur. Seringkali keputusan-keputusan yang diambil oleh anak usia remaja adalah keputusan yang belum matang. Pendidikan kreatif tidak melulu didapatkan dari sekolah. Kreativitas dimulai dari kemampuan afektif yang mempengaruhi kecerdasan psikomotorik anak. Selain itu, pendidikan kreatif sangat langka diajarkan dalam kurikulum dasar sekolah pada umumnya, padahal kemampuan ini merupakan bekal yang penting bagi anak remaja agar memiliki daya saing yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi tentang design thinking kepada anak usia remaja yang akan menjajaki masa perkuliahan. Metode yang dilakukan adalah dengan membagi pengetahuan dasar di kelas mengenai creative thinking dan melakukan kegiatan kolektif berkelompok untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sekaligus pola berpikir kreatif bagi anak-anak usia remaja serta menyiapkan anak-anak pada usia muda untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah SMAK Penabur Harapan Indah yang terletak di Kota Bekasi. Tingkat keberhasilan dari kegiatan ini dinilai dari kemampuan anak untuk mengungkapkan hasil karya pemikirannya secara terstruktur dengan peraga dan benda-benda yang disediakan. Hasil pemikirannya merupakan pemikiran kritis dan memberikan alternatif solusi bagi permasalahan yang diberikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Achsani, Ferdian, Dian Uswatun Hasanah, and Afrizal Mufti. "KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MAHASISWA TBI IAIN SURAKARTA DENGAN PENERAPAN METODE BERPIKIR KREATIF CARA SPIRITUALISME KRITIS." ALAYASASTRA 15, no. 1 (June 25, 2019): 45. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v15i1.317.

Full text
Abstract:
Menulis kreatif selain menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa TBI IAIN Surakarta juga menjadi salah satu kegiatan untuk mengungkapkan gagasan yang kreatif. Dalam proses penulisan kreatif tersebut diperlukan perenungan yang mendalam, agar tulisan yang dihasilkan benar-benar berkualitas. Penggunaan metode yang sesuai dalam menulis kreatif sangat diperlukan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Salah satu metode dalam menulis kreatif adalah metode Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis yang digagas oleh Ayu Utami. Metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran menulis kreatif. Penelitian ini ingin mendeskripsikan hasil penerapan metode Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis pada karangan cerpen mahasiswa TBI IAIN Surakarta tahun 2018, yang mengikuti mata kuliah menulis kreatif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Sampel data yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 65, sesuai dengan jumlah mahasiswa TBI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Peneliti atau subjek mengamati dan memberikan penilaian terhadap masing-masing cerpen (objek) berdasarkan sembilan kategori penilaian. Hasil penilaian menunjukkan bahwa skor rata-rata akhir sebesar 3.41, sehingga penggunaan metode yang digagas oleh Ayu Utami berpengaruh baik terhadap cerpen karangan mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Saputra, Dhanar Intan Surya, Kuat Indartono, Sitaresmi Wahyu Handani, and Hellik Hermawan. "Program Pengembangan Kewirausahaan Industri Kreatif di STMIK AMIKOM Purwokerto." JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) 4, no. 1 (March 16, 2020): 53. http://dx.doi.org/10.30595/jppm.v0i0.3145.

Full text
Abstract:
Mahasiswa dan Alumni STMIK Amikom Purwokerto dibentuk salah satunya untuk menjadi technopreneuryaitu sebagai pencipta lapangan pekerjaan berbasis teknologi, khususnya di bidang industri kreatif. Terdapat 16 sub sektor industri kreati, meliputi Aplikasi dan pengembangan permainan; Arsitektur; Desain Produk; Fesyen; Desain Interior; Desain Komunikasi Visual; Seni Pertunjukan; Film, Animasi dan Video; Fotografi; Kriya; Kuliner; Musik; Penerbitan; Periklanan; Seni rupa; Televisi dan Radio.Beberapa mahasiswa dan alumni STMIK Amikom Purwokerto telah merintis usaha yang pasarnya cukup menjanjikan, namun pada mereka mengalami permasalahan dalam pelaksanaannya yaitu masih memerlukan pembinaan dan pendampingan dalam mengelola usaha. Melalui kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Industri Kreatif maka diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran, kerjasama, penguatan manajemen dan mengenal bisnis model sehingga usaha yang ditekuni dapat berkembang dan bersaing di pasar.Adapun metode pelaksanaan PPK melalui tahapan yaitu sosialisasi, pendaftaran proposal bisnis, seleksi, dan pendampingan serta pelatihan. Diakhir kegiatan ini dihasilkan sebanyak 5 (lima) wirausaha baru yang telah mengikuti pendampingan dan pembinaan sehinga siap untuk berwirausaha dan bersaing dalam industri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Septian, Restu Ahmad Nugraha, Rien Safrina, Khaerudin Khaerudin, and Vina Iasha. "Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif." Jurnal Basicedu 4, no. 4 (August 30, 2020): 1098–103. http://dx.doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.485.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memahami metode mind mapping dan perannya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian dilakukan karena siswa kelas IV SDN Cigasong I, tempat peneliti mengajar, mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut berpikir kreatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, dimana peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber bacaan terkait pembelajaran yang menggunakan mind mapping dan kemampuan berpikir kreatif. Penelitian difokuskan pada membuat rancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) metode mind mapping, untuk mata pelajaran IPA yang berfokus pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mencakup kemampuan menampilkan keaslian (originality), kemampuan menampilkan kelancaran (fluency), dan kemampuan melengkapi penguraian (elaboration). Penelitian ini secara detail menjelaskan tahap pembuatan mind mapping, pembuatan RPP mind mapping, serta menyampaikan tantangan dan solusi yang mungkin dihadapi guru dalam pelaksanaannya. Analisis data adalah deskriptif analisis yang dilakukan dengan membuat catatan kritis, memberi kode kategori, membuat chart, dan memberi stabilo atas bahan-bahan bacaan yang terkait dengan mind mapping dan kemampuan berpikir kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan RPP yang detail dan komprehensif tentang mind mapping, agar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terkait dengan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah panduan bagi guru yang akan menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA di SD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Putri, Sri Iwandari, Pratama Maulana Yuliardi, Qembiq Al Gezon, Melinda Febriani, and Rima Rahmawati Putri. "Peran Banyumas Kreatif dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas di Kabupaten Banyumas." Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik 3, no. 1 (June 29, 2019): 80–90. http://dx.doi.org/10.25077/jakp.3.1.80-90.2017.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul “Peran Banyumas Kreatif dalam Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas di Kabupaten Banyumas”. Latar belakang penelitian ini yaitu munculnya suatu komunitas masyarakat yaitu Banyumas Kreatif sebagai solusi bagi permasalahan belum maksimalnya Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam memanfaatkan potensi kreatif yang sedang berkembang di daerahnya. Padahal, Kabupaten Banyumas berpotensi menjadi kota kreatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran Banyumas Kreatif dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan Kabupaten Banyumas sebagai kota kreatif. Metode pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yang dapat diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peran Banyumas Kreatif dalam pengembangan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Banyumas telah mencakup empat aspek yaitu peran fasilitatif meliputi dukungan, konsensus dan mengorganisasi. Peran edukasional yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi dan pelatihan. Peran perwakilan meliputi membuat mitra serta sharing pengalaman dan pengetahuan. Peran keterampilan teknis yaitu pengembangan masyarakat dalam menerapkan keterampilan teknis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Hayati, Nur, and Novi Marliani. "KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL." JOURNAL of MATHEMATICS SCIENCE and EDUCATION 1, no. 1 (December 28, 2018): 87–101. http://dx.doi.org/10.31540/jmse.v1i1.143.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penulisan arti kel ini adalah agar kita dapat mengetahui dan menerapkan metode drill dalam proses belajar mengajar dalam suatu pengajaran yang efektif. Bila kita ingin menghasilkan sesuatu atau sistem pembelajaran yang baik dan sesuai dengan yang di harapkan maka harus memiliki pembelajaran efektif dan kreatif dengan menerapkan metode tersebut. Sedangkan metode mengajar dikatakan efesien bila penerapannya dalam menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu relatif menggunakan tenaga, usaha, pengeluaran, dan waktu minimum atau semakin kecil tenaga, usaha,biaya, dan waktu yang dikeluarkan semakin efesien metode itu. Metode dalam penulisan artikel ini adalah dengan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari pemaparan tersebut disimpulkan metode drill merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Munir, Muhammad, and Hijriati Sholehah. "METODE PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY LEARNINGDALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF." Elementeris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam 1, no. 2 (December 9, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.33474/elementeris.v1i2.4786.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Prabowo, Annas Setiawan, Lutfi Syafirullah, Vicky Prasetia, and Hera Susanti. "Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Industri Kreatif Kabupaten Cilacap (SIKECAP)." JOINS (Journal of Information System) 6, no. 1 (May 31, 2021): 64–71. http://dx.doi.org/10.33633/joins.v6i1.4113.

Full text
Abstract:
Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia terus mengalami kenaikan. Industri kreatif diharapkan dapat menjadi sektor strategis yang mampu meningkatkan perekonomian di masa yang akan datang. Kesulitan yang dihadapi oleh industri kreatif terutama di Kabupaten Cilacap adalah pencarian lokasi industri kreatif yang sulit ditemukan. Industri kreatif mengalami kesulitan didalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Berdasarkan masalah diatas perlu dibuat sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan akurat serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara deskriptif serta mengambil dari jurnal penelitian terdahulu. Metode pengembangan sistem yang digunakan menggunakan Rapid Application Development (RAD) yaitu salah satu pengembangan sistem berbasis System Development Life Cycle dengan kelebihan waktu yang lebih cepat. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box testing. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi geografis yang mampu menunjukkan lokasi industri kreatif dengan lebih cepat, serta mampu membantu industri kreatif dalam mengenalkan produk yang dihasilkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Efi, Efi, Darsikin Darsikin, and Sahrul Saehana. "Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Balaesang." JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online) 5, no. 3 (September 1, 2017): 33. http://dx.doi.org/10.22487/j25805924.2017.v5.i3.8869.

Full text
Abstract:
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang diberi perlakuan metode Mind Mapping dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model konvensional pada kelas X SMA Negeri 2 Balaesang. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan equivalent pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Balaesang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kelas XA sebagai kelas eksperimen dan kelas XB sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes esai yang telah divalidasi. Persentase rata-rata keterampilan berpikir kreatif yang mengikuti metode Mind Mapping adalah 67,35% yang berkriteria kreatif dan persentase rata-rata yang mengikuti pembelajaran konvensional adalah 63,39% yang berkriteria kreatif. Hasil perhitungan statistik dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan harga thitung sebesar 0,90 dan ttabel 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan dk = 72. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kreatif siswa yang mengikuti metode Mind Mapping dengan pembelajaran konvensional pada kelas X SMA Negeri 2 Balaesang.Kata Kunci : Metode Mind Mapping, Keterampilan Berpikir Kreatif
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Syukur, Siska Damayanti, Kadir Kadir, Anwar Bey, and Rahmad Prajono. "Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Socrates Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Bombana." Jurnal Pendidikan Matematika 10, no. 2 (June 30, 2019): 172. http://dx.doi.org/10.36709/jpm.v10i2.7250.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan metode pembelajaran Socrates, 2) gambaran kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Socrates 3) pengaruh metode pembelajaran Socrates terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelasVIII MTs Negeri 2 Bombana yang tersebar pada lima kelas paralel, dengan jumlah siswa sebanyak 180 orang.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan berpikir kreatif. Teknik analisis data menggunakan statistic deskriptif dan statistic inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sebelum diajar menggunakan metode pembelajaran Socrates diperoleh bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada pretest bernilai rata-rata sebesar 27,02 sedangkan kemampuan berpiki rkreatif matematis siswa pada posttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,80.Varians pada saat pretest adalah sebesar 170,389 dan varians pada saat posttest adalah sebesar 295,003. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Bombana mengalami peningkatan atau lebih baik setelah diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Socrates
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Gunawan, Himan Muttaqin, and Rahmat Aziz. "Mengapa Kepercayaan Diri Mempengaruhi Kemampuan Menulis Kreatif Siswa?" Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam 15, no. 2 (December 30, 2018): 7. http://dx.doi.org/10.18860/psi.v15i2.6738.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepercayaan diri dengan kemampuan menulis kreatif siswa. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 73 siswa Madrasah Aliiyah Negeri 2 Bogor. Metode pengumpulan data adalah skala kepercayaan diri, sementara metode pengumpulan data yang digunakan untuk variabel kemampuan menulis kreatif menggunakan tes menulis kreatif. Hasil analisis menunjukan adanya hubungan positif antara kepercayaan diri dengan kemampuan menulis kreatif, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan menulis kreatif. Variabel kepercayaan diri mampu menjadi prediktor bagi tinggi rendahnya kemampuan menulis kreatif sebesar 6,1%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ridwan, Hayani Wulandari, and Dhea Ardiyanti. "Belajar Melalui Musik Dengan Menerapkan Metode Orff." PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 01 (September 30, 2020): 112–22. http://dx.doi.org/10.31849/paud-lectura.v4i01.4844.

Full text
Abstract:
Artikel ini berfokus pada penanaman belajar melalui musik dengan menggunakan metode orff bagi guru maupun calon guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hubungannya pada aspek perkembangan anak, melalui metode ini dapat menumbuhkan rasa musikalitas anak dengan melalui kegiatan-kegiatan dasar seperti bernyanyi, menari, beracting dan memainkan alat musik. Bentuk memainkan alat musik disini bukan hanya memainkan alat musik yang pada umumnya, akan tetapi dapat juga memanfaatkan dari barang-barang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pre-eksperimen one-shot case study. Penelitian ini dilaksanakan melalui kegiatan webinar dengan peserta guru dan calon guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran dengan jelas kepada para pendidik maupun calon pendidik mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui musik yang kreatif pada anak usia dini melalui penggunaan metode Orff. Memiliki pemahaman akan metode Orff ini sangat diperlukan baik itu secara teoritis maupun praktis sehingga guru dan calon guru tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan mereka, akan tetapi dapat mengaplikasikan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menarik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tentunya tetap disesuaikan dengan karakteristik anak. Kata Kunci : Musik, Metode Orff, Anak Usia Dini
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sari, Mia Zultrianti, and Eli Hermawati. "PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS SINEKTIK ANALOGI PERSONAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KUNINGAN." Attadib: Journal of Elementary Education 4, no. 2 (December 5, 2020): 58. http://dx.doi.org/10.32507/attadib.v4i2.827.

Full text
Abstract:
Permasalahan dalam penelitian pengembangan ini adalah mengenai rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah dasar yang di tunjukan oleh aktifitas pembelajaran yang masih bersifat pasif. Guru lebih cenderung disibukan dengan bagaimana agar seluruh materi dapat diberikan kepada peserta siswa berdasarkan alokasi waktu yang telah disediakan, hal ini menyebabkan pengunggunaan model pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan berpikir kreatif siswa di jarang dilakukan. Berdasarkah hasil pra penelitian pada mata pelajaran IPS Sekolah Dasar menunjukan hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V disalah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Kuningan masih menunjukan kemampuan berpikir kreatif yang masih rendah. Hal ini terlihat dari sebanyak 25 siswa di kelas V baru sebanyak 15,26% siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik, sisanya sebanyak 84,74% masih menunjukan kemampuan berpikir kreatif yang masih rendah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan metode sinektik Analogi Personal dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifias metode pembelajaran sinektik Analogi Personal yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode reserch and development (R n D) merujuk pada Dick and Carey. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD di Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian menunjukan antusia siswa walaupun pembelajaran tidak berjalan maksimal karena masa pandemi, namun hal ini tetap menunjukan metode pembelajaran sinektik Analogi Personal yang dikembangkan memberikan pengaruh baik terhadap proses pembelajaran dan hasil yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sinektik Analogi Personal yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Kamarudin, Kamarudin, and Yana Yana. "Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Learning Start A Question di Sekolah Dasar." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 1 (March 30, 2021): 213–19. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.284.

Full text
Abstract:
Pendidkan meruakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan diri dalam duina pendidkan sekolah dasar, dengan demikian manusia bisa memiliki keilmuan dan pengetahuan. Agar mencapai hal tersebut, guru harus peran untuk mendorong siswa dengan membangkitkan semangat peserta didik agar mau berlatih sebab siswa merupakan subjek utamanya dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa melalui metode pembelajaran Learning Start With A Question pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tema 7 Peristiwa Dalam Kehidupan dikelas V SD Negeri 2 Waha. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitan tindakan kelas. Hasil penelitian penerapan metode pembelajaran Learning Start With A Question untuk meningkatkan kreativitas belajarsiswa di kelas V SD Negeri 2 Waha padam atapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dapat hasil bahwa kreativitas belajarsiswa meningkat yang terjadi pada siklus II. Dimana padasiklus II pertemuan satu tes kreativitas siswa terdapat 16 dengan kategori cukup kreatifdan 2 orang siswad alamka tegori kurang kreatif, sedangkan 4 orang lainnya dalam kategori kreatif dari jumlah 22 orang siswa. Kemudian pada pertemuan kedu atingkat kreativitas belajarsi swaada 15 orang, siswa masuk kategori kreatif, dan 5 orang siswa dalam kategor isangat kreatif, Sedangkan 2 orang lainnya masuk dalam kategori cukup kreatif. Dan pada tes evaluasi belajar siswa pada siklus II meningkat dengan jumlah rata-rata 78,18%. Oleh karena itu metode pembelajaran Learning Start With A Question dapat meningkatkan kreativitas pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Arofah, Laelatul, and Tatang Suheri. "KAJIAN PENGEMBANGAN KAMPUNG KREATIF STUDI KASUS KAMPUNG KREATIF CIBUNUT, KELURAHAN KEBON PISANG." Jurnal Wilayah dan Kota 5, no. 02 (October 8, 2018): 32–38. http://dx.doi.org/10.34010/jwk.v5i02.2160.

Full text
Abstract:
Kampung kota merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kota dan seringkali digambarkan dengan permukiman yang kumuh, berkepadatan tinggi dan tidak teratur. Kampung Kreatif Cibunut merupakan kampung kota yang berhasil direvitalisasi dengan konsep kampung kreatif berwawasan lingkungan. Kesadaran masyarakat kampung baik dari kalangan pemuda dan tokoh masyarakat merupakan bentuk gebrakan akan pentingnya memperhatikan dan menjaga lingkungan. Sehingga dalam penelitian ini mencoba mengkaji bagaimana pengembangan Kampung Cibunut menuju kampung kreatif. Untuk mencapai tujuan perlunya sasaran yakni, mengidentifikasi karakteristik masyarakat, permasalahan sebelum adanya inisiasi kampung kreatif, proses pengembangan menuju kampung kreatif menggunakan tahapan The Cycle of Urban Creativity serta mengidentifikasi peran stakeholder dalam pengembangan Kampung Cibunut sebagai kampung kreatif di Kota Bandung. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan case study. Metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis isi, analisis stakeholder dan analisis pelayanan umum berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik masyarakat Kampung Cibunut ditinjuai berdasarkan aspek ekonomi dan aspek sosial yang meliputi kondisi sarana dan prasarana. Berdasarkan analisis pelayanan umum jumlah sarana yang sudah memenuhi SNI adalah sarana peribadatan, dengan jumlah 2 masjid dan 1 gereja dengan nilai SNI >1 yaitu 4.025764896. Selanjutnya proses pengembangan kampung kreatif Cibunut ditinjau berdasarkan tahapan The Cycle of Urban Creativity, konsep tersebut dilakukan dengan 5 tahapan yaitu pengembangan ide kreatif, realisasi ide kreatif, penguatan sistem pendukung, penyediaan ruang basis aktivitas kreatif serta evaluasi penerapan ide kreatif. Dalam prosesnya pengembangan kampung kreatif telah memenuhi setiap tahapan The Cycle of Urban Creativity. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa aktor yang dapat diperhatikan dalam pengembangan kampung kreatif yang dapat diterapkan di wilayah lain diantaranya: kesiapan dari masyarakat kampung, keterlibatan seluruh pihak seperti komunitas, pemuda kampung, tokoh masyarakat kampung, dan pemerintah baik dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan maupun pemerintah kota serta diperlukan pendampingan dari pihak inisiator, edukator dan fasilitator untuk mengembangkan ide-ide kreatif sampai kampung tersebut siap untuk mengembangkan kampungnya sendiri. Kata Kunci: Kampung kota, Kampung kreatif, Cibunut, Proses, The Cycle of Urban Creativity
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Novitasari, W. F., Hening Widowati, and Achyani Achyani. "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI INVERTEBRATA." BIOLOVA 1, no. 2 (August 29, 2020): 142–49. http://dx.doi.org/10.24127/biolova.v1i2.261.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan mengetahui: (1) Pengaruh metode pembelajaran mindmapping‎ terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata (2) Pengaruh motivasi belajar peserta didik ‎terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta ‎didik pada materi Invertebrata (3) Interaksi antara metode pembelajaran mind mapping dan motivasi ‎‎belajar yang berbeda terhadap kemampuan ‎berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimen semu atau quasi eksperiment. Desain yang digunakan adalah Pre Test-Post Test Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik Kelas X MIPA di SMA Negeri 6 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Setiap pembelajaran diwakili oleh satu kelas. Kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen metode mind mapping, dan Kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol metode konvensional. Jumlah peserta didik Kelas X MIPA 1 adalah 28, Kelas X MIPA 2 berjumlah 26 peserta didik. Hasil analisis menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan terkait metode pembelajaran mind mapping‎ terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata. (2) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terkait motivasi belajar peserta didik ‎terhadap keterampilan berpikir ‎kreatif peserta ‎didik pada materi Invertebrata. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran mind mapping dan motivasi ‎‎ belajar yang berbeda terhadap kemampuan ‎berpikir ‎kreatif peserta didik pada materi Invertebrata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Somayana, Wayan. "Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Metode PAKEM." Jurnal Pendidikan Indonesia 1, no. 3 (November 25, 2020): 350–61. http://dx.doi.org/10.36418/japendi.v1i3.33.

Full text
Abstract:
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif dan Menyenangkan (PAKEM) pada materi Gaya dan Perkembangan Teknologi Produksi mata pelajaran IPA dan IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Amertasari Kabupaten Konawe. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan IPS siswa di kelas IV SD Negeri 18 Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari melalui model pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Sekolah, dapat memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan pembelajaran di Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui metode PAKEM, aktifitas belajar dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Amertasari pada mata pelajaran IPA dan IPS dapat ditingkatkan. Dari hasil penelitian yang dicapai menunjukkan bahwa penerapan model menggunakan metode PAKEM baik pada mata pelajaran IPA maupun mata pelajaran IPS dapat dikatakan sesuai dengan karakteristik anak didik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perubahan yang cukup berarti dalam dua siklus pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Hasil pembelajaran pada siklus II memperlihatkan adanya peningkatan yang cukup berarti pada aspek-aspek yang diamati pada aktivitas siswa serta hasil belajar yang dicapai. Dari data yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa secara rata-rata diatas 80% siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan telah mencapai ketuntasan 100% pada akhir siklus II
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Wirakusumah, Teddy Kurnia. "Konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan." Jurnal Manajemen Komunikasi 5, no. 2 (April 30, 2021): 135. http://dx.doi.org/10.24198/jmk.v5i2.33020.

Full text
Abstract:
Artikel dengan judul konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan bermaksud untuk memahami makna yang dikonstruksi oleh kreator iklan tentang proses kreatif yang mereka alami ketika membuat karya iklan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana kreator iklan mengkonstruksi proses kreatif yang mereka alami ketika bekerja membuat karya iklan menurut pandangan mereka sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Subjek penelitian yang dipilih adalah kreator iklan di Bandung dan Jakarta sebanyak 12 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Sejumlah pertanyaan yang diajukan dibuat dalam bentuk daftar pertanyaan terbuka dan berlangsung dalam suasana informal. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tahapan yang lazim dilewati dalam pembuatan iklan di biro iklan adalah mengumpulkan informasi, menggunakan informasi, melakukan brainstorming, mengembangkan gagasan, melakukan review, eksekusi, artworking, presentasi, dan produksi. Dalam tahapan-tahapan pembuatan iklan yang dilalui oleh informan, ternyata proses kreatif yang berlangsung dalam diri informan tidak hanya terpusat pada salah satu tahap saja tapi tersebar pada semua tahapan dengan corak rangsangan yang khas. Kreator Iklan telah mengembangkan proses kreatif mereka berdasarkan berbagai jenis rangsang; yaitu proses kreatif berdasarkan rangsang rujukan data, proses kreatif berdasarkan rangsang pengalaman lama, proses kreatif berdasarkan rangsang pertukaran gagasan dan argumentasi, proses kreatif berdasarkan rangsang pengalaman baru, proses kreatif berdasarkan rangsang tidak terduga, proses kreatif berdasarkan rangsang kendala teknis, dan proses kreatif berdasarkan rangsang kompromi dengan klien. Saat kreativitas berproses, faktor eksternal seperti lingkungan kerja dan waktu ternyata memberikan dukungan pada kinerja kreatif para kreator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Septiyati, Nanda. "Penerapan Metode Gallery Walk Terhadap Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa." Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education 1, no. 2 (December 31, 2019): 117. http://dx.doi.org/10.21580/square.2019.1.2.4100.

Full text
Abstract:
<pre>The purpose of this study was to determine differences in students 'creative thinking abilities and mathematical communication with the application of the Gallery Walk method and conventional learning, as well as improve students' creative thinking and mathematical communication skills in groups using the Gallery Walk method. The population in this study were eighth grade students of SMP Negeri 2 Dawe. The sample taken was class VIII G as the experimental class and class VIII D as the control class. The results showed that: (1) the average ability of creative thinking and mathematical communication of students in groups using the Gallery Walk method was higher than the average value using conventional learning models; (2) there is an increase in the ability to think creatively and mathematical communication skills in groups using the Gallery Walk method.</pre><p class="JRPMAbstractBody" align="left"><strong><em> </em></strong></p><p class="JRPMAbstractBody"><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>first keyword, second keyword, third keyword, etc.</em></p><p class="JRPMHeading1"> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Wahab, Gusnarib. "METODE PEMBELAJARAN KREATIF MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK." Musawa: Journal for Gender Studies 12, no. 2 (December 31, 2020): 282–96. http://dx.doi.org/10.24239/msw.v12i2.672.

Full text
Abstract:
Learning is one of the activities that can be managed in education, with this discussion entitled Creative Learning Methods Through Educational Game Tools in Forming Early Childhood Character, we can make learning in education more creative so that students do not experience boredom in following the learning process given. Creative learning methods through educational play tools in shaping early childhood character, can help character formation of students in education levels ranging from kindergarten, elementary, junior high, high school and up to higher education, as for the educational game tool in question is a game tool that can be played without any burden for students and can be enjoyed by those entering the adult level. With this creative learning method through educational play tools in shaping early childhood character, it can be enjoyed when they enter adolescence and adulthood, because interesting learning will always be remembered and can be applied various kinds of learning models that can foster children's creative power, so that patterns think children are getting more advanced and modern.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Panjaitan, Roymon, Myra Andriana, Tantik Sumarlin, Sindhu Rakasiswi, and Yuli Fitrianto. "LITERASI METODE PENELITIAN DAN BISNIS TEKNOLOGI KREATIF DI ERA NEW NORMAL." Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 3, no. 2 (January 25, 2021): 109–16. http://dx.doi.org/10.31334/jks.v3i2.1272.

Full text
Abstract:
The Covid-19 pandemic that hit the world including Indonesia had an impact on all aspects, one of which was the economic aspect. MSMEs are the most affected, where 50% of MSMEs are forced to go out of business because economic activities are stopped suddenly, and demand decreases. MSME turnover has dropped dramatically by around 40%-70%. Business people, especially MSMEs, have to start adapting to the new normal to maintain their business. At this webinar, various solutions will be given to the confusion of the community, especially MSME entrepreneurs, where they can choose the tips and solutions offered that are suitable to be applied according to their fields to survive and even grow during a pandemic, starting from business opportunities, to tips and tricks for using the right technology that can support MSME programs. The material in this webinar was delivered by 5 resource persons who are experts in their fields. The implenetation of this activity is carried out through the Zoom application and Live Youtube, with a total of 514 participants from various professions and MSME players. Webinar participants are given the opportunity to conduct questions and answer after all the resource persons have delivered their material. Participant who attend and fill in attendance receive certificates and material that are presented in this webinar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Dewi, Happy Indira, Zulfitria Zulfitria, and R. Andi Ahmad Gunadi. "PENERAPAN METODE BERPIKIR KREATIF “HAPPY” UNTUK MENDISAIN KARYA VISUAL ART ARSITEKTUR." Instruksional 1, no. 1 (September 16, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.24853/instruksional.1.1.1-8.

Full text
Abstract:
This research is a preliminary study, from a study of Creative Learning Models for Gifted Visual Art Children. Architecture is included in the applied 3-dimensional visual art criteria. The research problem is how to apply creative thinking models by Happy that are used by architectural students in designing architectural works. The research method used is descriptive kualitative method. The aim ofthe research is to know the thinking process of architectural students in the work, which will be used as a reference to develop visual art architectural creative thinking methods at the level of children. The results of this study are the application of creative thinking models by Happy can produce works that meet creative criteria, namely flexibility, originality, elaboration, fluency and completeness.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Wahyudi, Elly Eka, Nonoh Siti Aminah, and Sukarmin Sukarmin. "PEMBELAJARAN OPTIKA GEOMETRI MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X TAHUN 2014/2015." INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA 6, no. 3 (January 24, 2018): 49. http://dx.doi.org/10.20961/inkuiri.v6i3.17842.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi penggunaan model <em>Problem Based Learning (PBL)</em> melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar. Desain penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini siswa SMA Negeri 4 Madiun kelas X tahun pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik <em>Cluster Random Sampling</em>, sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X B dan X C. Kelas X B diberi pembelajaran dengan <em>Problem Based Learning (PBL) </em>menggunakan metode eksperimen, sedangkan X C diberi pembelajaran <em>Problem Based Learning (PBL)</em> dengan metode demonstrasi. Data hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif diambil menggunakan instrumen tes, sedangkan data hasil belajar afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan analisis variansi (anava) tiga jalan dan dilanjutkan dengan uji <em>Compare Means. </em>Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak terdapat pengaruh pembelajaran Fisika melalui <em>Problem Based Learning (PBL)</em> menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap hasil belajar; 2) tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor; 3) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar kognitif, namun tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor; 4) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika <em>Problem Based Learning (PBL)</em> mengunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar; 5) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika <em>Problem Based Learning (PBL)</em> menggunakan metode eksperimen dan metode demonstarsi dengan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar; 6) tidak terdapat pengaruh interaksi kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar; 7) tidak terdapat pengaruh interaksi pembelajaran Fisika <em>Problem Based Learning (PBL)</em> menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi, kemampuan berpikir kritis, dan kreatif terhadap hasil belajar.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Ananda, Rizki. "PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 1, no. 1 (April 5, 2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v1i1.1.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran sosial, pembelajaran IPS yang dilakukan cenderung membosankan, dan orientasi pada kemampuan guru untuk hanya mengajarkan pengetahuan yang tidak pada kemampuan analisis, sintesis, dan kreatif. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam studi sosial. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di SDN 018 LangginiBangkinang Kota. Solusinya mengukur penerapan metode yang digunakan adalah Mind Mapping. Berdasarkan hasil survei terungkap bahwa penggunaan metode Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif di kelas V SDN 018 LangginiBangkinang Kota. Persentase pencapaian dari proses pembelajaran penerapan siklus pertama adalah 81%, sedangkan pada siklus kedua meningkat menjadi 100%. Nilai rata-rata siswa pretest pada siklus pertama adalah 52 hingga 25% siswa dalam kategori GOOD, dan siklus kedua meningkat menjadi 78 dengan 70% siswa dalam kategori GOOD, sedangkan nilai rata-rata hasil post-test dari siswa pada siklus pertama adalah 56 hingga 35% siswa dalam kategori BAIK, dan siklus kedua meningkat menjadi 80 dengan 80% siswa dalam kategori BAIK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Turiman, Turiman. "PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KONEKSI MATEMATIK SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP." PRISMA 7, no. 2 (December 31, 2018): 206. http://dx.doi.org/10.35194/jp.v7i2.374.

Full text
Abstract:
Hasil belajar matematika sampai saat ini masih tergolong rendah, hal ini terjadi karena guru dalam menyampaikan materi pelajaran hanya mengejar untuk target bisa mengerjakan ujian dan juga guru dalam menyampaikan pembelajaran memilih metode yang monoton, solusi salah satu metode pembelajaran adalah metode demontrasi dengan metode tersebut siswa bisa langsung praktek menggunakan alat peraga untuk mempermudah cara belajar. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar matematika diantaranya adalah kemampuan berpikir kreatif dan koneksi matematik karena kedua kemampuan tersebut mampu mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, melalui pembelajaran dengan pendekatan Metode Demontrasi kemampuan berpikir kreatif dan koneksi siswa lebih baik dari pada siswa yang pembelajarannya dengan konvensional. Kesulitan yang dialami siswa adalah waktu yang tidak cukup, mengubah soal cerita kedalam model matematika. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Koneksi Matematik, Metode Demontrasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Manurung, Alberth Supriyanto, Abdul Halim, and Ainur Rosyid. "Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar." Jurnal Basicedu 4, no. 4 (October 3, 2020): 1274–90. http://dx.doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.544.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas V SD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan mengunakan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana, regresi dan korelasi ganda. Penelitian ini dilakukan di SDN Kenari 07 Pagi Jakarta, kecamatan Salemba, Jakarta Pusat dengan n = 36 dengan menggunakan teknik Cluster Sampling.Penelitian ini dilandasi dengan hipotesis-hipotesis sebagai berikut : (1) Kemampuan Berpikir Kreatif memiliki pengaruh terhadap hasil belajar matematika; (2) Minat memiliki pengaruh terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif; (3) Latar belakang siswa memiliki pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif; (4) Intelegensia memiliki pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif; (5) Terdapat pengaruh antara bakat dan Kemampuan Berpikir Kreatif dengan hasil belajar matematika. Berdasarkan penelitian ini diharapkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD dapat ditingkatkan dengan pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif, karena hasil verifikasi membuktikan bahwa Kemampuan Berpikir Kreatif menjadi faktor-faktor penentu yang signifikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Alexandri, Mohammad Benny, and Arianis Chan. "KEUNGGULAN BERSAING INDUSTRI KREATIF KRIYA." Responsive 2, no. 2 (August 9, 2019): 40. http://dx.doi.org/10.24198/responsive.v2i2.23055.

Full text
Abstract:
Industri kreatif adalah pendorong utama penciptaan pekerjaan, inovasi, dan inklusi sosial. Industri kreatif juga memiliki pengaruh penting dalam kekayaan suatu daerah. Tulisan ini bertujuan untuk melihat perkembangan industri kreatif, khususnya sub sektor kerajinan dan keunggulan bersaingnya. Desa Boneka Sukamulya telah berdiri sejak tahun 1990-an. Sebagai pusat industri, seperti Binong Jati, ada beberapa perintis utama pendirian di pusat industri boneka. Desa Boneka Sukamulya dipelopori oleh Haji Atang, karena ketika industri lain menurun secara drastis bisnis boneka buatan memiliki prospek peningkatan yang stabil dan cenderung positif. Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode systematic mapping study dan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman). Tujuan dari penelitian ini adalah, 1. Bagaimana kondisi saat ini Industri Kampung Boneka Sukamulya, 2. Apakah masalah yang dihadapi Industri Kampung Boneka Sukamulya, 3. Apakah keunggulan bersaing yang dapat diterapkan Industri Kampung Boneka Sukamulya dalam menghadapi permasalahan yang ada.. Kesimpulan untuk Desa Boneka Sukamulya adalah memiliki potensi besar. Potensi ini dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif dan lapangan kerja. Desa Boneka Sukamulya masih memiliki kendala yang harus dihadapi yaitu bahan baku dan pesaing.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sine, Hendrick. "PERAN PENDIDIK DALAM MENGHADAPI KERAGAMAN GAYA BELAJAR MURID." Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 2 (July 31, 2019): 85–98. http://dx.doi.org/10.36270/pengarah.v1i2.14.

Full text
Abstract:
Pemahaman tentang gaya belajar murid sangatlah penting bagi guru, pendidik atau dosen. Hal ini bertujuan membangun pembelajaran yang efektif dan kreatif dalam meresponi keunikan gaya belajar peserta didik. Selain itu, disain bahan ajar dan pemakaian metode mengajar haruslah relevan dengan kebutuhan peserta didik. Namun realitanya pemahaman ter­sebut masih belum maksimal. Oleh karena itu diperlukan kompetensi pendidik dalam menyiapkan hal tersebut sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi bermakna, menginspirasi, mence­rahkan, kreatif, transformatif dan produktif. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bila pendidik kurang pema­haman tentang gaya belajar anak dan gaya belajar dirinya dapat mengakibatkan pembelajaran tidak efektif dan kreatif. Sedangkan pendidik yang memahami gaya belajar yang berbeda dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, kreatif dan produktif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Hayati, Annur Fitri, and Khairi Murdy. "Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Masalah ( problem based learning ) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Peajaran Ekonomi." OIKOS: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi 1, no. 1 (March 20, 2017): 61. http://dx.doi.org/10.23969/oikos.v1i1.235.

Full text
Abstract:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Lembang Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent pretest-post test control group design. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan SPSS versi21 dengan statistik parametik, uji perbedaan rata-rata (paired samples t-test dan independent samples t-test), gain score dan perhitungan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Berbasis Masalah (problem based learning) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa lebih baik dibanding metode Konvensional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Faridah, Jihan, Wahidin Wahidin, and Benny Hendriana. "Penerapan Metode Problem Solving Berbantu Benda Konkret Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa." JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan 5, no. 2 (December 4, 2019): 25–38. http://dx.doi.org/10.33222/jumlahku.v5i2.737.

Full text
Abstract:
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode problem solving dengan berbantu benda konkret untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir khususnya pada kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. Metode penelitian yang dugunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-F SMP Negeri 200 Jakarta. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penerapan metode problem solving dengan berbantu benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik SMP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Antara, Putu Aditya. "STIMULASI METODE PERMAINAN KREATIF BERDESAIN CREATIVE MOVEMENT DAN BUDI PEKERTI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SPASIAL ANAK." JPUD - Jurnal Pendidikan Usia Dini 12, no. 2 (November 27, 2018): 301–10. http://dx.doi.org/10.21009/jpud.122.11.

Full text
Abstract:
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi berdasarkan eksperimen tentang pengaruh metode permainan kreatif dan budi pekerti terhadap kemampuan spasial anak. Penelitian ini dilakukan terhadap anak yang belajar di kelompok B Taman Kanak-kanak yang ada pada Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali pada tahun 2017. Sampel diambil menggunakan teknik multistage random sampling dengan 72 orang anak. Temuan empiris penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan gerak kreatif dan bermain peran terhadap kemampuan spasial anak, selain itu kemampuan spasial anak yang menggunakan gerak kreatif lebih tinggi daripada menggunakan bermain peran. Terdapat pengaruh interaksi antara metode permainan kreatif dan budi pekerti terhadap kemampuan spasial anak. Ditemukan juga bahwa kemampuan spasial anak yang mendapatkan gerak kreatif dan memiliki budi pekerti tinggi mendapat hasil yang lebih tinggi daripada kemampuan spasial anak yang mendapatkan bermain peran dan memiliki budi pekerti tinggi. Kata kunci: gerak kreatif, budi pekerti, kemampuan spasial anak. Abstract The aims of this research was to obtain empirical information from experiment on the effect of the method of creative games and character to the spatial abilities of children. This research was conducted toward children who study in group B of kindergarten at Buleleng District, Buleleng Regency, Bali in 2017. Samples were taken using multistage random sampling technique with 72 children. The empirical findings of this study indicate that there are significant use of creative movement and role play in spatial abilities of children, in addition to the spatial abilities of children who use creative movement higher than using role play. There are significant interaction between method of creative play and character to the spatial abilities of children. It was also found that the spatial abilities of children who get creative movement and has a high character gets a higher yield than the spatial abilities of children who get to role play and have a high character. Keywords: creative movement, character, spatial abilities of children.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Ernawati, Ernawati. "TRIBAWANA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK." Corak 7, no. 1 (May 29, 2018): 69–78. http://dx.doi.org/10.24821/corak.v7i1.2648.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan fungsi konsep Tribawana dalam proses berkarya seni batik dan kegitan proses kreatif penciptaan karya seni batik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus di Rumah Budaya Babaran Segaragunung.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tribawana merupakan tiga dimensi alam, yaitu Mikrokosmos, Makrokosmos dan sumber kreatif. Proses kreatif dengan konsep Tribawana merupakan proses penyadaran kembali kepada tradisi budaya Jawa. Pelaksanaan Konsep Tribawana dalam proses kreatif di Rumah Budaya Babaran Segaragunung terdiri atas proses pemahaman dalam bentuk pengetahuan dan latihan bersama atau praktik. Visualisasi batik Semen sebagai contoh citra batik yang di dalamnya mengandung unsur tiga jagad. Kata kunci: Tribawana, Proses Kreatif, Citra Batik Semen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Witarsa, Ramdhan, and Dini Xena Dista. "Analisis Jawaban Siswa Usia 6 sampai 8 tahun terhadap Pembelajaran Sains Kreatif." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1 (September 28, 2019): 58. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.288.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian dari artikel ini adalah untuk menganalisis jawaban-jawaban siswa sekolah dasar kelas rendah terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru saat pembelajaran sains kreatif yang dilakukan di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Guru memberikan sejumlah pertanyaan mengenai sains, kemudian siswa merespon jawaban tersebut, dan kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Pertanyaan-pertanyaan yang guru berikan berupa pertanyaan tertutup dan terbuka tergantung maksud dan tujuan pertanyaan tersebut diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jawaban-jawaban siswa sekolah dasar kelas rendah terhadap pembelajaran sains kreatif menunjukan jawaban-jawaban yang tergolong pada aspek-aspek kreatif. Kebaruan penelitian ini menunjukan bahwa aspek kreatif sudah nampak berkembang secara terstruktur pada siswa sekolah dasar kelas rendah. Pembelajaran sains kreatif perlu diterapkan sejak dini di sekolah-sekolah dasar agar kemampuan berpikir kreatif siswa berkembang dengan baik secara terstruktur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sudewi, Ni Nyoman, I. Wayan Dana, and I. Nyoman Cau Arsana. "Legong Dan Kebyar Strategi Kreatif Penciptaan Tari." Mudra Jurnal Seni Budaya 34, no. 3 (September 6, 2019): 285–90. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v34i3.784.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan sebuah strategi penciptaan tari yang menempatkan dua genre tari Bali yaitu Legong dan Kebyar sebagai sumber inspirasi. Legong, sering disebut Legong Keraton, adalah genre tari yang muncul sekitar abad XIX. Genre tari ini mengusung konsep estetika bentuk dan struktur yang secara keseluruhan disebut seni palegongan. Sementara Kebyar yang muncul pada awal abad XX, menunjuk pada pembaruan garap tabuh atau karawitan Bali yang membawa suasana baru dalam kehidupan seni pertunjukan Bali dalam konteks kreativitas seni demi kenikmatan estetis maupun untuk mendukung berbagai kepentingan sosial keagamaan. Dilihat dari struktur dan ragam geraknya, struktur dan ragam gerak Kebyar menunjukkan adanya kemiripan dengan Legong. Kedua genre tari tersebut dalam perkembangannya masing-masing menemukan kekhususannya, dan berpeluang untuk dipertemukan, serta dijadikan sumber inspirasi penciptaan tari. Dalam memanfaatkan keduanya sebagai sumber garap tari, tentu memerlukan suatu metode dalam pengertian tahapan proses kreatif tertentu. Metode yang dicoba untuk diterapkan adalah memadukan tiga metode penciptaan yaitu: pertama, konsep angripta sasolahan meliputi ngarencana, nuasen, makalin, nelesin, dan ngebah; kedua, menerapkan teori 3 N yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara meliputi nitheni, niroke, dan nambahi; serta ketiga, menerapkan metode dan tahapan proses eksplorasi, improvisasi, dan komposisi serta evaluasi. Penerapan ketiganya secara simultan dalam tahapan proses penciptaan tari diyakini akan dapat mengarahkan setiap langkah kreatif untuk mencapai sasarannya. Di sisi lain, pemanfaatan tari tradisonal sebagai sumber penciptaan tari, akan berdampak pada revitalisasi, penguatan dan pengembangan nilai-nilai budaya lokal (Bali) yang biasanya menjadi acuan dalam berkesenian sekaligus hidup bermasyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Ningsih, Eva Fitria. "Implementasi Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis." GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 1 (May 31, 2019): 25. http://dx.doi.org/10.30656/gauss.v2i1.1441.

Full text
Abstract:
Tujuan utama penelitian ini untuk melakukan studi yang berfokus pada penggunaan model pembelajaran SSCS yang diduga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis, ditinjau dari keseluruhan siswa dan kategori Kemampuan Awal Matematika (KAM) siswa (unggul dan asor). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan tes KAM dan tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji-t dan ANOVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan kesimpulan bahwa ditinjau dari keseluruhan, peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran SSCS lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Apabila ditinjau dari kategori KAM, peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa unggul dan asor yang memperoleh model pembelajaran SSCS lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa unggul dan asor yang memperoleh pembelajaran ekspositori.Kata kunci: Model SSCS, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Supriyanto, Agus, and Hardi Prasetiawan. "PENDAMPINGAN KONSELOR UNTUK PENCEGAHAN BURN OUT BELAJAR MELALUI KONSELING SENI KREATIF PADA KONDISI PANDEMI COVID-19." GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 02 (July 18, 2021): 81–88. http://dx.doi.org/10.36728/ganesha.v1i02.1483.

Full text
Abstract:
Pandemi COVID-19 berdampak pada pembelajaran di sekolah baik bagi siswa maupun guru. Siswa merasabosan dan jenuh dengan pembelajaran online. Konseling seni kreatif merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk mencegah, mengatasi, atau mengurangi kejenuhan siswa. Guru BK belum familiar dengan konseling seni kreatif untuk membantu siswa burnout di sekolah. Pendampingan merupakan upaya membantu guru BK mengenal dan mengembangkan diri untuk mencegah kejenuhan siswa dalam pembelajaran online. Metode pelayanannya adalah melalui proses brainstorming, konseling, dan pendampingan. Kegiatan pengabdian dilakukan kepada guru bimbingan dan konseling di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Analisis pengukuran kondisi burnout siswa dengan metode wawancara tentang kondisi burnout siswa secara kualitatif. Pengukuran dampak hasil pendampingan terhadap pencegahan burnout dengan penyuluhan seni kreatif melalui wawancara dianalisis secara kualitatif. Pengukuran pemahaman konseling kreatif untuk membantu siswa burn out melalui angket yang dianalisis secara kuantitatif dengan metode standar deviasi dan persentase. Hasil brainstorming dengan guru BK, 75% siswa mengalami kejenuhan belajar dengan indikator kelelahan dan kejenuhan mental, fisik, dan emosional. Konseling dilakukan untuk membantu guru BK menganalisis kondisi kejenuhan belajar siswa secara online dan konseling seni kreatif untuk membantu kejenuhan belajar siswa. Pendampingan kepada guru bimbingan dan konseling untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi kejenuhan belajar siswa. Hasil pendampingan adalah peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan konseling seni kreatif sebesar 77,78%, dan 8,33% guru yang belum dapat menggunakan konseling seni kreatif dan 13,89% guru kain dalam penggunaan materi kreatif. konseling seni. Tindak lanjut dari kegiatan pendampingan tersebut adalah pelatihan layanan konseling seni kreatif untuk membantu siswa burnout.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Nurhayati, Riana. "Indikator sekolah kreatif." Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi 5, no. 2 (February 27, 2018): 199. http://dx.doi.org/10.21831/jppfa.v5i2.18702.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator Sekolah Kreatif di Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru SD Muhammadiyah 16 Surabaya (Sekolah Kreatif). Analisa data dengan reduksi, kategorisasi dan intepretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang bisa dicapai oleh sekolah untuk membuat sekolah lebih kreatif adalah pengembangan sistem gagasan dan ide, pengembangan sistem sosial dalam aktivitas belajar, dan penciptaan sistem lingkungan sekolah yang sinergis antar unsur sekolahKata kunci: sekolah kreatif THE INDICATORS OF CREATIVE SCHOOLAbstractThis research is aimed at revealing the indicators of creative school in emelentary schools. The study employed qualitative method, and the subject of the research was the principal and teachers of Muhammadiyah 16 Surabaya Elementary School (a creative school). The data were analyzed by applying reduction, categorization, and interpretation. The result of the research shows that the indicators which can be attained by elementary school in order to contrive a creative school are developing the concept and idea systems, developing social system in learning activity, and creating synergetic school elements at the school environment system.Keywords: creative school
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Efendi, Yosep, and Sudarwanto Sudarwanto. "PENGUATAN KARAKTER MANDIRI, DISIPLIN, KERJASAMA DAN KREATIF (“MARIKERJA KREATIF”) MELALUI LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR." Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif 1, no. 1 (November 6, 2018): 89–99. http://dx.doi.org/10.21831/jpvo.v1i1.21786.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter yang relevan, menguatkan karakter dan mengetahui pengaruh penguatan karakter “MARIKERJA Kreatif” (Mandiri, Disiplin, Kerjasama dan Kreatif) terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY. Metode penelitian dengan lesson studi pendekatan Project Based Learning. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) kompetensi Perawatan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar relevan untuk penguatan karakter mandiri. Karakter Mandiri dikuatkan pada kompetensi sistem pelumasan dan pembuatan laporan praktikum. Karakter kerjasama dikuatkan pada kompetensi mekanisme Katup sedangkan karakter kreatif dikuatkan pada overhaul mesin dan penyusunan rencana bisnis bengkel sepeda motor. (2) Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama dan Kreatif (MARIKERJA Kreatif) dapat dikuatkan dalam kompetensi Tune Up Sepeda Motor. (3) Lesson study dapat menguatkan karakter kerjasama (0,86 poin), kedisiplinan (0,75 poin), kemandirian (0,86 poin) dan kreatifitas (1,5 poin ). (4) Kegiatan Lesson Studi berbasis penumbuhan karakter dengan tema “MARIKERJA Kreatif” ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.Kata kunci: mandiri, disiplin, kerjasama, kreatif, kewirausahaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Indarto, Indarto, Djoko Santoso, and Aprih Santoso. "KAJIAN POLA PEMBIAYAAN USAHA PADA UMKM EKONOMI KREATIF KOTA SEMARANG." Jurnal Dinamika Sosial Budaya 19, no. 2 (December 3, 2018): 286. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v19i2.1085.

Full text
Abstract:
<p>UMKM adalah pelaku penting dalam industri ekonomi kreatif di Indonesia. Potensi UMKM dalam ekonomi kreatif di Indonesia sangat besar mengingat Indonesia sangat kaya dengan keragaman kesenian dan kebudayaan.Demikian juga dengan potensi UMKM ekonomi kreatif di Kota Semarang. Harus diakui bahwa perkembangan UMKM ekonomi kreatif masih relatif tertinggal dari dibandingkan dengan perkembangan UMKM ekonomi kreatif di kota-kota seperti; Bandung, Yogyakarta malang dan lain-lain. Penelitian ini bermaksud mengkaji apakah kinerja usaha UMKM ekonomi kreatif di Kota Semarang yang masih tertinggal dibanding kota-kota lain berkaitan dengan pola pembiayaan UMKM itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian adalah 12 pelaku UMKM Ekonomi Kreatif di Kota Semarang. Pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan fenomenologis ditemukan 2 pola pembiayaan usaha yang diterapkan oleh pelaku UMKM Ekonomi Kreatif yaitu pola pembiayaan usaha yang cenderung menghindari risiko dan pola pembiayaan pembiayaan yang berani mengambil risiko.Pola pembiayaan usaha yang berani mengambil risiko menunjukkan perkembangan usaha yang lebih pesat daripada pola pembiayaan usaha yang menghindari risiko.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Prasiska, Emilda, and RRAAK Wardhani. "EFEKTIVITAS METODE COUPLE CARD BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA." Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains 10, no. 2 (October 9, 2019): 113. http://dx.doi.org/10.20527/quantum.v10i2.6417.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen, dengan desain penelitian one grup pretest-postest desain dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas metode couple card berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 yang terdiri dari 22 siswa SD Kebun Bunga 9 Bnajarmasin. Data yang diperoleh terdiri dari dua jenis data, yakni data aktifitas guru dalam menggunakan metode couple card berbasis inkuiri terbimbing, dan data hasil keterampilan berpikir kreatif siswa serta hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa untuk aktivitas guru dilihat dari keterlaksanaan RPP pada kegiatan belajar mengajar dimana memperoleh skor rata-rata 3,81 tergolong sangat baik. Data hasil keterampilan berpikir kreatif siswa diperoleh dari rata-rata keseluruhan nilai pretest dan posttest dimana kategorinya dari kurang menjadi baik. Secara terpisah dapat dilihat pada setiap indikator terjadi peningkatan antara lain : indikator kelancaran (fluency) dari 32,9% menjadi 75%, indikator keluwesan (flexibility) 42% menjadi 68,1% , indikator keaslian (originality) 29,5% menjadi 64,7%, dan indikator keterperincian (elaboration) 34,3% menjadi 70,5%. Data hasil belajar siswa yakni presentase ketuntasan belajar sebesar 77.27% dan menandakan hasil belajar siswa sudah baik. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode couple card berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA di SD Kebun Bunga 9 Banjarmasin tergolong efektif dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography