To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kristen teologi.

Journal articles on the topic 'Kristen teologi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kristen teologi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Jura, Demsy. "TEOLOGI RELIGIONUM: DILEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENENTUKAN SIKAP KEIMANAN." Jurnal Shanan 2, no. 1 (2018): 56–110. http://dx.doi.org/10.33541/shanan.v2i1.1501.

Full text
Abstract:
Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang memiliki kemampuan untuk mengenal hal yang berifat religius; kenyataan ini membuat ia menjadi mahluk yang berkemampuan dalam memahami Tuhan dengan segala aspek-aspek ilahi yang ada didalamnya. Hal ketuhanan pada akhirnya memberikan inspirasi kepada manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih bermartabat, melalui keyakinan keagamaan yang dimilikinya. Dengan demikian maka kemampuan dalam memahami agama, telah menempatkan manusia poda posisi yang lebih tinggi dari mahluk lainnya.Keyakinan keagaman menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan u
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

., Natalie. "Evaluasi Kritis Terhadap Doktrin Gereja dari Teologi Pembebasan." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 1, no. 2 (2000): 181–91. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v1i2.40.

Full text
Abstract:
Dalam dekade terakhir ini banyak orang membicarakan Teologi Pembebasan, bukan saja di Amerika Latin tempat asal teologia ini, tetapi juga di Asia dan Afrika. Walaupun Teologi Pembebasan timbul di manamana, namun yang secara “vokal” dan sistematis berbicara tentang Teologi Pembebasan adalah yang berasal dari Amerika Latin. Oleh karena itu, penulisan artikel ini secara khusus akan meninjau pandangan Gustavo Gutierrez, yang merupakan pelopor dan pencetus dasar pemikiran Teologi Pembebasan. Meskipun bermunculan juga teolog yang lain, tetapi dapat dikatakan bahwa Gutierrez-lah pelopor dan pencetus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sunarto. "Tanggapan Terhadap Demitologisasi Bultmann dalam Hubungannya dengan Konsep Kristologi." TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) 1, no. 1 (2021): 27–40. http://dx.doi.org/10.51828/td.v1i1.67.

Full text
Abstract:
Salah satu topik teologi Kristen yang selalu menarik untuk dibahas adalah masalah Kristologi. Doktrin Kristologi bukan hanya menjadi pergumulan bagi gereja, teolog dan masyarakat Kristen pada masa kini, tetapi pergumulan ini sudah terjadi di era Gereja Purba. Pergumulan doktrin Kristologi telah menjadi perdebatan di kalangan teolog dan masyarakat Kristen, bahkan di luar Kristen pun ikut-ikutan untuk menanggapinya. Persoalan teologi Kristen pada masa kini dapat dikatakan karena berakar dari pemahaman Kristologi yang berbeda-beda. Munculnya bidat Arianisme juga berkaitan dengan masalah Kristolog
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Budiman, Kalvin S. "Mengubah Air Filsafat Menjadi Anggur Teologi." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 11, no. 2 (2010): 171–85. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v11i2.233.

Full text
Abstract:
Apakah peran filsafat dalam teologi? Pemakaian filsafat dalam disiplin teologi memiliki sejarah yang panjang dan seringkali diterima dengan rasa curiga dan was-was. Kutipan di atas diambil dari salah satu tulisan Thomas Aquinas, seorang tokoh utama dalam sejarah Gereja di Abad Pertengahan, yang terkenal karena tafsirannya terhadap tulisan-tulisan filsuf besar Yunani, Aristoteles, dan karena usahanya untuk memakai filsafat dalam teologi. Pada akhirnya, di mata sebagian besar orang Kristen, Aquinas lebih diingat sebagai seorang filsuf ketimbang seorang teolog, apalagi penafsir Alkitab. Padahal j
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Pranoto, Minggus Minarto. "Pneumatologi Religionum dalam Pemikiran Stanley J. Samartha dan Amos Yong." Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 5, no. 1 (2021): 1–26. http://dx.doi.org/10.37368/ja.v5i1.239.

Full text
Abstract:
Penulisan ini bertujuan untuk mendialogkan pneumatologi religionum dari Stanley J. Samartha dan Amos Yong. Teolog pertama berasal dari konteks India dengan Hindu sebagai agama mayoritas dan termasuk dalam kelompok ekumenikal dan pluralisme. Samartha menekankan karya Roh Kudus tanpa menghubungkan dengan Yesus Kristus dalam hal keselamatan. Sedangkan teolog kedua berasal dari Malaysia tetapi ia lebih banyak melakukan teologi dalam konteks Amerika Utara dan tergabung dalam denominasi Pentakostal-Karismatik dalam kelompok teologi pembaharuan yang mengembangkan teologi Kristen dari dasar pneumatolo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Hermawan, Hermawan. "RESPONS TERHADAP KONSEPSI ALLAH DALAM TEOLOGI PROSES." Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019): 50–58. http://dx.doi.org/10.36270/pengarah.v1i1.8.

Full text
Abstract:
Teologi Proses telah mempengaruhi pandangan dunia teologi Kristen. Penekanan teologi proses adalah pada doktrin Allah. Teologi proses secara konsisten diterapkan berdasarkan sifat dipolar, yaitu sifat yang berubah dan tidak berubah. Kedua sifat ini mempengaruhi pandangan tentang Allah. Teologi Proses juga termasuk sebagai teologi alam, yang sifatnya mencari tujuan teodisi. Dalam artikel ini, ada dua jenis respons, yaitu penghargaan dan posisi berlawanan. Semua tanggapan akan dijelaskan berdasarkan pendekatan konsep teologis dan studi biblika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Bilo, Dyulius Thomas. "KORELASI LANDASAN TEOLOGIS DAN FILOSOFIS DALAM PENGEMBANGAN PRINSIP DAN PRAKSIS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN." Phronesis Jurnal Teologi dan Misi 3, no. 1 (2020): 1–22. http://dx.doi.org/10.47457/phr.v3i1.46.

Full text
Abstract:
Pendidikan Agama Kristen diletakkan atas bebarapa landasan utama dua diantaranya adalah landasan teologis dan landasan filosofis. Kedua Fondasi Ini sangat berkorelasi merumuskan dan mengembangkan prinsip dan praksis Pendidikan Agama Kristen. Sangat penting meletakkan dasar teologi dan filsafat kristiani dalam mengikis pandangan sekuler dan liberalisme dalam dunia pendidikan yang sangat kuat pengaruhnya bagi prinsip iman dan praksis PAK seperti penekanan pada otonomisasi rasio, pengalaman dan kemampuan manusia dibanding dengan otoritas Allah dan firman-Nya. Artikel ini menekankan pentingnya mem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Tomusu, Anita Yumbu. "FONDASI ETIKA EKOLOGI DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KRISTEN." SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (2021): 176–93. http://dx.doi.org/10.53687/sjtpk.v2i2.54.

Full text
Abstract:
Etika Ekologi harus memiliki fondasi yang kokoh dari perspektif teologi Kristen. Agar setiap orang percaya memahami dasar kebenaran secara teologis perilaku mereka terhadap alam di sekitarnya. Alam sekitar manusia berada dalam kondisi kritis dari waktu ke waktu. Kondisi ini semakin diperparah karena kurangnya pemahaman manusia tentang alasan dan bagaimana harus bersikap dan bertindak menjaga dan melestarikan lingkungannya. Fondasi teologis Kristen dirumuskan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan membentuk sikap serta perilaku baru orang Kristen dalam hubungannya dengan Allah sebagai Pen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Istianto, Elisa. "Teologi Kristen-Anonim Karl Rahner Dan Implikasinya Terhadap Tugas Misi Gereja." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 5, no. 2 (2019): 173–96. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v5i2.129.

Full text
Abstract:
Karl Rahner (1904-1984) adalah seorang teolog Katolik asal Jerman, yang selama beberapa tahun sebagai profesor di Universitas Innsbruck (1937-1964) Austria. Rahner mengarang buku Foundations of Christian Faith, dan sejumlah essai dalam Theological Investigations. Ia dianggap sebagai teolog Katolik kontemporer yang paling berpengaruh dan ahli teologi (peritus) yang diperhitungkan dalam konsili Vatikan II. Konsepnya tentang Kristen-Anonim telah memberi pengaruh luas dan merupakan konsep inklusivisme Katolik. Keselamatan melampaui batas-batas gereja yang kelihatan dan bukan saja individu-individu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lola, James. "Teologi Pernikahan Kristen Sebagai Kritik Etis Teologis Terhadap LGBT." KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 2 (2020): 92–106. http://dx.doi.org/10.34307/kamasean.v1i2.35.

Full text
Abstract:
One of the issues that has become the subject of debate theologically or ethically is LGBT, through literature research, the author tries to provide an understanding of Christian marriage theology that is in accordance with Bible principles to be used as a criticism of the views that accept LGBT to be legalized in the Church.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Bangun, Calvin. "TEOLOGI PUBLIK STANLEY HAUERWAS DAN PENERAPANNYA DALAM KONTEKS DI INDONESIA." VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI 2, no. 1 (2020): 153–77. http://dx.doi.org/10.51688/vc2.1.2015.art6.

Full text
Abstract:
Orang Kristen tidak dapat melarikan diri dari masyarakat sehingga teologi publik dibutuhkan oleh orang Kristen untuk berkontribusi kepada masyarakat. Pada satu aspek, teologi publik harus relevan dengan masyarakat tetapi di aspek yang lain harus dapat menunjukkan identitasnya. Terdapat banyak jenis teologi publik dan salah satunya diusulkan oleh Stanley Hauerwas. Hauerwas mengajukan sebuah model teologi publik yang berdasarkan komunitas dan narasi sehingga kontribusi orang Kristen tidak kehilangan identitasnya demi mendapatkan relevansi publik. Teologi publik Hauerwas menekankan peran gereja d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sulistio, Thio Christian. "Teologi Agama dari Perspektif Reformed : Sebuah Sketsa." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 15, no. 2 (2014): 253–70. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v15i2.295.

Full text
Abstract:
Di kalangan Injili, teologi agama, yaitu sebuah pandangan teologis Kristen terhadap agama-agama lain, tidak banyak dibahas. Di tengah-tengah kekurangan tersebut penulis mencoba memberikan kontribusi untuk membangun teologi agama dari perspektif reformed. Dari perspektif reformed, manusia adalah makhluk religius dalam pengertian bahwa ia secara narutal akan mencari Allah karena penyataan Allah secara umum kepada manusia. Tetapi karena dosa manusia, respon ini menjadi respon yang salah arah, respon kepada sesuatu yang lain selain kepada Allah yang benar. Namun, karena anugerah umum Allah, manusi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Lie, Ing Sian. "Sebuah Tinjauan terhadap Teologi Feminisme Kristen." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 4, no. 2 (2018): 263–78. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v4i2.110.

Full text
Abstract:
Apakah sebenarnya teologi feminis itu? Mengapa teologi ini mendapat banyak kritik di sana-sini? Apakah teologi ini mendapat dukungan yang cukup dari Alkitab sebagai sumber teologi Kristen yang berotoritas? Untuk menjawab pertanyaan ini pada halaman-halaman berikut secara singkat kita akan mencoba mendefinisikan feminisme Kristen kemudian mempelajari bagaimana pandangan feminisme terhadap Alkitab serta metode berteologinya. Mengingatnya luasnya lingkup feminis maka pembahasan difokuskan pada teologi feminis Kristen liberal yang diwakili oleh Rosemary Radford Ruether, Letty M. Russell dan Elizab
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Abialtar. "KATEKISMUS HEIDELBERG: SALAH SATU MATERI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) YANG HISTORIS DAN KONTEKSTUAL." Jurnal Shanan 2, no. 1 (2018): 111–37. http://dx.doi.org/10.33541/shanan.v2i1.1502.

Full text
Abstract:
Salah satu kekayaan gereja adalah dokumen-dokumen pengajaran iman Kristen lahir pada zaman dan konteks tertentu. Salah satu dokumen iman yang terkenal adalah Katekismus Heidelberg (1563). Ia lahir dari “konspirasi” atau kerjasama antara gereja dan politik, Gereja Calvinis dan penguasa Palatinat, Jerman pada masa itu.
 Belum banyak teolog Kristen yang secara khusus membahas muatan teologi Katekismus Heidelberg ini dengan memperhatikan konteks di mana itu dirumuskan dan lahir. Penulis mengkaji teologi Katekismus Heidelberg yang dapat dikategorikan dokumen materi PAK baik di gereja maupun di
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Siagian, Simon Petrus, and Ricu Sele. "Marpasar Dalam Perspektif Teologi Kristen." Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 2, no. 1 (2020): 70–85. http://dx.doi.org/10.37364/jireh.v2i1.28.

Full text
Abstract:
The term "Marpasar" is a place of mention in the Batak language which is determined as a person who earns a living by lending money. Marpasar becomes pros and cons for some members of the congregation and also clergy is based on theological and non-theological reasons. The theological reason is that in the Old Testament there was a prohibition about lending money. While non-theological reasons, the image of Marpasar perpetrators as loan sharks or extortionists have been formed in the public view due to high-interest rates. This article focuses on discussing Marpasar and how exactly the meaning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sitorus, Herowati. "Teologi Pembuangan: Suatu Kajian Teologis Konsep Teologi Pembuangan Menurut Yeremia." Jurnal Teologi Cultivation 4, no. 1 (2020): 56–75. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v4i1.217.

Full text
Abstract:
AbstractThe title of this research is The Exile’s Theology: theological studies of exile acording to the Message of Jeremiah. Theology is science that describes God in relation to Israelites as prisoners of war in Babylon. Writing of this journal uses qualitative research methods, namely research sourced from text books, journals and other written materials, reveals: the ecperience of foreigners as immigrants, refugees and foreigners in this country is a commom theme for Jews and Christian scriptures. The story of the Israel as a nation is a story about migration becoming as a stanger.Keywords
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Putrawan, Bobby Kurnia, Edi Sugianto, and Yan Kristianus Kadang. "Refleksi Pada Relasi Antara Teologi dan Filsafat Dalam Perspektif Teologi Injili." Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 2 (2020): 222. http://dx.doi.org/10.46445/ejti.v4i2.218.

Full text
Abstract:
The pros and cons of philosophy and theology have a reputation in the history of Chris-tianity. The importance of understanding philosophy and its importance can be explained correctly. Re-flections on the relationship between philosophy and theology will help Christians sharpen and develop their theology, especially evangelical theology. Therefore, philosophy and theology need to be har-moniously correlated in knowing God through His truth, by always thinking of God and advancing God's word through the perspective of evangelical theology. Philosophy and theology are mutually reinforcing and s
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Harefa, Febriaman Lalaziduhu. "Keunikan Teologi Kristen Di Abad Xxi Sebagai Queen Of Sciences Di Era Postmodern." SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 8, no. 2 (2020): 99–110. http://dx.doi.org/10.47154/scripta.v8i2.66.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kecurigaan umat manusia terhadap bidang studi teologi Kristen pada abad XXI adalah tantangan baru bagi kekristenan masa kini. Orang menganggap bahwa teologi adalah sebuah bidang studi yang kuno dan telah hilang ketenarannya di dunia akademis. Memperhatikan hal di atas, maka dibuatlah penelitian untuk mengkaji ulang secara historis dan teologis tentang urgensitas bidang studi teologi di abad XXI. Untuk menemukan jawabannya, maka dibuatlah sebuah penelitian dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Hasilnya adalah teologi adalah jawaba
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Eliman, Eliman. "Kritik dan Analisa Terhadap Pandangan Saksi Yehuwa Tentang Keilahian Yesus." Kurios 3, no. 1 (2018): 22. http://dx.doi.org/10.30995/kur.v3i1.26.

Full text
Abstract:
Penulis membahas judul karya tulis ini karena sangat penting untuk dimengerti dan dipahami oleh umat Kristen secara khusus mengenai ke-Tuhanan Yesus, karena ada pandangan yang berbeda-beda dalam mengajarkan pribadi Yesus sehubungan dengan ke-Tuhanan-Nya. Secara khusus, dimana Saksi Yehuwa mempunyai pandangan teologis terhadap ke-Tuhanan Yesus yang menyatakan bahwa Yesus bukanlah Allah melainkan lebih rendah dari Allah Bapa, sehingga Saksi Yehuwa memahami dan mengajarkan bahwa Yesus adalah suatu allah, Yesus diciptakan oleh Allah sebagai ciptaan yang sulung dan Yesus adalah malaikat Mikhael, ba
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Tumanan, Perdian K. M. "Kerajaan Imam : Teologi Kerajaan Allah dan Implikasinya bagi Pemuridan Kristen Masa Kini." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 9, no. 2 (2008): 153–71. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v9i2.198.

Full text
Abstract:
Tidak dapat disangkal lagi, kerajaan Allah merupakan salah satu topik terpenting dalam kitab-kitab injil dan Perjanjian Baru dan pada umumnya para sarjana dari berbagai aliran teologi yang berbeda setuju bahwa berita utama yang disampaikan Yesus adalah tentang kerajaan Allah. Sayangnya, kesepakatan tersebut tidak diiringi dengan kesepakatan yang sama terhadap definisi dan intensi kerajaan Allah yang disampaikan Yesus. Pemahaman yang berbeda tentang makna kerajaan Allah menurut Yesus tampaknya didasari oleh adanya motif tertentu untuk mendukung suatu sistem teologi yang dipegang atau diyakini a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Lukito, Daniel Lucas. "Eksklusivisme, Inklusivisme, Pluralisme, dan Dialog Antar Agama." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 13, no. 2 (2012): 251–79. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v13i2.269.

Full text
Abstract:
Cukup banyak gereja atau sinode di zaman pascamodern ini yang mengutamakan pentingnya relasi antar-agama atau antar-iman. Mereka agaknya tidak mementingkan apa ajaran yang dipegang seseorang, sebuah lembaga, atau sebuah aliran. Memang, mau tidak mau pada masa kini kita hidup di dalam dunia yang secara religius bersifat plural atau majemuk, dan kebanyakan orang akan setuju bila dikatakan bahwa kekristenan pun, siap atau tidak, dipandang hanyalah sebagai salah satu agama dunia di antara agama-agama lainnya. Teolog modern atau pascamodern pada umumnya memilih posisi “aman” dan dapat diterima semu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Lukito, Daniel Lucas. "Seratus Tahun Dietrich Bonhoeffer : Berteologi untuk Menemukan Orang Kristen Sejati." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 6, no. 2 (2019): 163–84. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v6i2.145.

Full text
Abstract:
Apa sebenarnya daya tarik yang utama bagi kita (apalagi bagi kalangan yang berteologi injili) untuk belajar mengenai pikiran dan teologi Bonhoeffer? Bukankah ia termasuk salah seorang teolog yang dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok yang memiliki teologi yang berkarakter radikal, kalau tidak mau dikatakan ekstrem? Memang harus diakui bahwa ia termasuk salah seorang teolog abad 20 yang berpikiran radikal, dan itulah sebabnya nanti di bagian evaluasi penulis mencantumkan beberapa kritik terhadap teologinya. Namun demikian, ia juga memiliki suatu pikiran unik yang saya rasa bermanfaat bagi ko
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kartika, Casthelia. "Seni dan Spiritualitas dalam Teologi Kristen." Jurnal Youth Ministry 1, no. 1 (2013): 10–23. http://dx.doi.org/10.47901/jym.v1i1.78.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Jura, Demsy. "KAJIAN SOTERIOLOGI DALAM TEOLOGI UNIVERSALISME, CALVINISME, DAN ARMINIANISME SERTA KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN." Jurnal Shanan 1, no. 2 (2017): 21–57. http://dx.doi.org/10.33541/shanan.v1i2.1484.

Full text
Abstract:
Soteriologi adalah konsep penting dalam kajian teologi Kristen. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu kata sótérios (ζωηήριον) yang artinya Keselamatan. Kata sótérios (ζωηήριον) ini berasal dari dua kata yaitu: sótér (ζωηήρ) yang berarti Penyelamat dan logia (λόγια) adalah Perkataan. Dengan demikian maka dalam segi etimologi, kata Soteriologi berarti ajaran tentang keselamatan manusia.Berdasarkan kajian hermeneutika, ada beberapa teori yang berkaitan dengan soteriologi. ikut memberi warna dalam kajian teologi tentang doktrin keselamatan ini. Walaupun doktrin Soteriologi Kristen terdiri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Sulistio, Thio Christian. "Evaluasi terhadap Teologi Pluralisme Agama Stanley Samartha." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 10, no. 2 (2009): 239–57. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v10i2.216.

Full text
Abstract:
Teologi pluralisme agama menjadi sebuah pilihan yang menarik di era globalisasi. Di era ini, orang-orang Kristen hidup di dalam masyarakat yang majemuk. Seiring dengan ramainya migrasi penduduk dari Selatan ke Utara dan dari Timur ke Barat, kemajemukan agama ditemukan bahkan di negara-negara Barat yang dulu dianggap homogen. Sejalan dengan ini, teologi pluralisme agama yang menganggap bahwa semua agama membawa orang-orang kepada satu realitas ilahi menjadi pilihan yang menarik karena dianggap demokratis dan toleran. Karena itu, penulis mencoba menganalisis teologi pluralisme agama, khususnya p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Andrian, Tonny, and David Ming. "The Konseling Alkitabiah Luka Batin Anak-Anak Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Wangaipu Sumba Timur Relevansinya Dengan Minat Belajar." Jurnal PKM Setiadharma 2, no. 1 (2021): 17–25. http://dx.doi.org/10.47457/jps.v2i1.111.

Full text
Abstract:
Konseling Alkitabiah terhadap anak anak yang terluka batin di seklah menengah atas teologi kristen sangat memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh. Dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan konseling terhadap anak naka yang terluka batinnya.ketika seorang guru memberikan pemahaman konseling berdasarkan alkitabiah maka dipastikan akan berpengaruh terhadap pembelajaran dan meningkatkan motivasi minat belajar anak. Metode penulisan pelaksanaan konseling Alkitabiah luka batin anak-anak Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Bodi, Idham Khalid. "LEKTUR KEAGAMAAN KRISTEN DI MAMASA Christian Religion Literature in Mamasa." Al-Qalam 17, no. 1 (2011): 1. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v17i1.92.

Full text
Abstract:
<p>Salah satu daerah yang masyarakatnya mayoritas beragama Kristen di Kawasan Timur Indonesia adalah<br />Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Mamasa yang juga dikenal sebagai Toraja Barat menetapkan<br />tanggal 10 Oktober 1913 sebagai tanggal resmi masuknya agama Kristen di sana. Sebagai daerah yang<br />mayoritas penduduknya menganut agama Kristeh, maka daerah ini disinyalir memiliki banyak lektur<br />keagamaan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keberadaan,<br />jenis, dan peran lektur keagamaan Kristen di Kabupa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Nego, Obet. "Teologi Multikultural sebagai Respon terhadap Meningkatnya Eskalasi Politik Identitas di Indonesia." PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 16, no. 2 (2020): 121–39. http://dx.doi.org/10.46494/psc.v16i2.109.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas tentang munculnya ancaman yang serius dari praktik Politik Identitas di Indonesia. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia adalah bangsa yang heterogen secara agama dan etnisitas, sehingga munculnya Politik Identitas tidak bisa dihindari. Demokrasi yang dibangun berdasarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, terancam rusak dan hancur oleh karena nafsu politik yang jahat. Ancaman tersebut kemudian direspon dengan Teologi Multikultural, berupa formula teologis untuk mendasari sikap Kristen dalam relasinya dengan sesama yang berbeda religi dan etnik. Pendekatan kualitatif d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Zaluchu, Sonny Eli. "Persoalan Corpus Delicti dalam Teologi Kristen tentang Persidangan Ilahi." Kurios 6, no. 2 (2020): 214. http://dx.doi.org/10.30995/kur.v6i2.172.

Full text
Abstract:
This study aims to examine and examine the concept of the divine trial regarding every human act at the end of time by using the Corpus Delicti perspective that was initiated by Erastus Sabdono regarding the fall of Lucifer. Corpus Delicti is a principle that emphasizes that a person cannot be punished unless proven guilty. It is concluded that in the concept of Christian theology, all people will actually stand before God, the Judge and all their deeds in the world are evidence for God to give rewards. The Corpus Delicti conception cannot be fully applied in Christian theology except definiti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Warjianto, Ayub, and Fibry Jati Nugroho. "TEOLOGI PENGHORMATAN." VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN 2, no. 1 (2020): 147–67. http://dx.doi.org/10.35909/visiodei.v2i1.89.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas berkaitan dengan dialog antara kekristenan dengan Ritus Kembang Kuningan. Ritus ini ada di wilayah Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Setiap bulan Jumadil Akhir di beberapa punden (makam yang dikeramatkan), dilakukan ritual sebagai bagian upacara pada ritus tersebut. Esensi dari rangkaian ritual yang dilaksanakan yaitu untuk berdoa bagi leluhur serta memohon keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat. Menjadi unik, ketika ritual ini dilakukan oleh warga gereja, yang notabene mempunyai identitas Kristen, namun juga mempunyai identitas sebagai warga masyar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ritonga, Nova. "TEOLOGI SEBAGAI LANDASAN BAGI GEREJA DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN." Jurnal Shanan 4, no. 1 (2020): 21–40. http://dx.doi.org/10.33541/shanan.v4i1.1766.

Full text
Abstract:
AbstrakGereja adalah persekutuan orang kudus. Gereja memiliki tugas dan panggilan untuk melakukan pengajaran yang benar kepada orang percaya yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Tugas pengajaran itu antara lain adalah Pendidikan Agama Kristen (PAK) gereja. Terkait dengan tugas tersebut, harus dilakukan secara terus-menerus agar dapat menjawab kebutuhan orang percaya. Agar relevan, gereja perlu melakukan pengembangan mengingat adanya pengaruh perkembangan zaman yang masuk ke dalam gereja. Selain itu, adanya perubahan perilaku dan gaya hidup yang ditunjukkan jemaat yang cenderung mengikuti perkemb
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Christimoty, Debora Nugrahenny. "Teologi Ibadah dan Kualitas Penyelenggaraaan Ibadah: Sebuah Pengantar." PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 15, no. 1 (2019): 1–7. http://dx.doi.org/10.46494/psc.v15i1.62.

Full text
Abstract:
Orang-orang Kristen percaya bahwa ibadah kepada Allah adalah penting dan perlu bagi kehidupan bergereja. Namun Dalam kenyataannya ibadah seringkali dilaksanakan secara kurang serius, baik secara sadar ataupun tidak. Nilai dari ibadah Kristen yang telah diakui sangat penting, pada saat ini telah mengalami penurunan. Hal tersebut terlihat dari ketidakseriusan dalam perencanaan penyelenggaraan ibadah, misalnya tidak ada latihan sebelumnya, pelayan ibadah tidak serius mempersiapkan diri, tata ibadah tidak disiapkan sesuai tema. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena jemaat atau pemimpin gereja t
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Pranoto, Minggus Minarto. "KEBANGKITAN STUDI TEOLOGI PATRISTIK: Doktrin Trinitas (Perikhoresis)." Jurnal Amanat Agung 15, no. 1 (2019): 55–76. http://dx.doi.org/10.47754/jaa.v15i1.341.

Full text
Abstract:
Teologi Patristik atau teologi bapa-bapa gereja muncul di masa-masa awal dalam sejarah perkembangan gereja. Namun demikian pemikiran teologi Patristik masih terus relevan berhadapan dengan persoalan-persoalan kehidupan sekarang ini. Teologi Patristik merupakan warisan berharga teologi Kristen yang tidak pernah membeku dan menjadi fosil di masa lalu, sebaliknya teologi Patristik mengalami kebangkitan dalam topik-topik kajiannya dan mempunyai daya dorong yang kuat untuk mendasari praksis transformasional pelayanan Kristen di masa sekarang ini. Kebangkitan studi teologi Patristik menunjukkan bahw
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Masturin, Masturin. "KHAZANAH INTELEKTUAL TEOLOGI MATURIDIYAH." KALAM 8, no. 1 (2014): 163. http://dx.doi.org/10.24042/klm.v8i1.187.

Full text
Abstract:
Persoalan teologis berkisar pada issue tentang status dan pelaku dosa besar, perbuatan manusia, dan hakikat sifat Tuhan pada umumnya muncul sebagai akibat dari perbedaan visi politik. Issu teologis ini telah melahirkan golongan Khawarij, Murjiah dan Mu’tazilah. Seiring dengan itu muncul issu mengenai bebas/ tidaknya perbuatan manusia yang kemudian melahirkan golongan Jabariyah dan Qadariyah. Persoalan muncul karena dipengaruhi oleh budaya Helinisme yang rasional seiring dengan proses futuhat (ekspansi Islam). Persentuhan umat Islam dengan budaya Helinisme semakin memperkuat penggunaan akal dal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Kristiyanto, Eddy. "Julianus Mojau Meniadakan atau Merangkul?: Pergulatan Teologis Protestan dengan Islam Politik di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012, xxvi + 447 hlm." DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA 12, no. 1 (2013): 143–50. http://dx.doi.org/10.36383/diskursus.v12i1.128.

Full text
Abstract:
Satu lagi, buku teologi (sosial) yang berbobot terbit! Berawal dari penelitian yang dimaksudkan untuk penyusunan disertasi pada The South East Asia Graduate School of Theology (SEAGST), 2004, Pendeta Gereja Masehi Injili di Halmahera, Julianus Mojau menyodorkannya kepada khalayak ramai di Indonesia.
 
 Argumen utama buku ini dapat diformulasikan dalam pertanyaan berikut ini: bagaimana model teologi sosial sebagaimana dihasilkan oleh tokoh-tokoh Kristen Protestan dan dokumen-dokumen yang meretas dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia selama kurun waktu tiga dasawarsa, konkretnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Thahir, Lukman. "THE NEW THEOLOGY: CONSTRUCTING CRITICAL ISLAMIC THEOLOGY BASED ON HEGEL’S DIALECTIC THEORY." HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 17, no. 1 (2020): 88–107. http://dx.doi.org/10.24239/jsi.v17i1.585.84-103.

Full text
Abstract:
Diskursus teologi Islam saat ini, seperti halnya teologi Kristen di masa modern Barat, mengalami tantangan yang sangat berat, terutama bagaimana aliran pemikiran ini, baik secara rasional, empirik, maupun metodologis, dapat diterima dan sejalan dengan tuntutan dan perkembangan dinamika kemanusiaan kontemporer. Hampir sekitar 10 abad lamanya, isu-isu teologi Islam masih “bermain” di wilayah perdebatan metafisik an sich, di sana, belum menyentuh isu-isu fisik-humanistik-, yang bersifat historis-empiris, di sini. Akibatnya, teologi Islam tidak hanya dianggap meaningless, tetapi juga tidak berdaya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sulistio, Thio Christian. "Epistemologi Reformed : Sebuah Upaya Filsuf-Filsuf Kristen Membela Status Epistemologi Kepercayaan Kristen." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 13, no. 2 (2012): 217–29. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v13i2.263.

Full text
Abstract:
Sejak pertengahan tahun 1980-an berkembang suatu gerakan di dalam filsafat analitik yang disebut epistemologi Reformed. Para filsuf yang tergabung dalam gerakan ini berupaya untuk menunjukkan bahwa kepercayaan kepada Allah (belief in God) dan khususnya kepercayaankepercayaan Kristen adalah rasional, terjustifikasi (justified) dan terjamin (warranted). Singkatnya, mereka berupaya untuk memperlihatkan bahwa secara epistemologis kepercayaan religius (religious belief), khususnya kepercayaan Kristen, memiliki status epistemik yang positif. Tokoh-tokoh yang menjadi arsitek dan pendiri gerakan ini a
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Juhani, Sefrianus. "TEOLOGI DIALEKTIS: BUAH TEOLOGI DARI RAHIM PERANG DUNIA PERTAMA." Jurnal Ledalero 16, no. 1 (2017): 7. http://dx.doi.org/10.31385/jl.v16i1.56.7-25.

Full text
Abstract:
<p align="justify">On the one hand, the First World War was the epitome of
 destruction, on the other hand the war spurred humanity to think
 deeply and be creative. An example of human creativity, a fruit of World
 War I, was Dialectic Theology, a theology that counter-balances and
 corrects Liberal Theology. It corrects the concept that identifies God
 with the human, such that instead of humanity talking about God,
 humanity deifies itself. Dialectic Theology invites theologians to return
 to the Sacred Scriptures to rediscover the true concept of th
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Pentury, Marcho David. "Folklore Saka Mese Nusa sebagai Basis Teologi Lokal dalam Relasi Komunitas Kristen dan Non-Kristen di Seram Bagian Barat." DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 5, no. 1 (2020): 111–30. http://dx.doi.org/10.30648/dun.v5i1.343.

Full text
Abstract:
Abstract. This article aimed to read local theological folklore for a society. Folklore is arranged to reconcile differences, especially religion, in a pluralistic society. The method used in this study is a qualitative method by conducting empirical research on the appreciation of folklore saka mene nusa of the West Seram community. The result was that when folklore is appreciated and used as material for local theology, it will result in a moral transformation that reaches non-Christian communities. That means theology does not only build relationships with God, but also solidarity with othe
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Panggabean, Justice Zeni Zari. "Pendekatan Praksis-Teologis dalam Fondasi Pendidikan Kristiani." Kurios 4, no. 2 (2018): 167. http://dx.doi.org/10.30995/kur.v4i2.81.

Full text
Abstract:
This article has some purposes; they are: first, a description of the about theoretical study of a theological practice approach; secondly, explained an implication theological practice approach to the Christian religion education foundation; and thirdly, described a religion studies foundation of Christians in theological practice approach. The method used in this article is an analysis-descriptive of literature available related to the problem that discussed. This research concluded that a practical approach theological in education foundation the Christian religion came into existence from
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Notomihardjo, Robbyanto. "Kristologi Kosmik : Tinjauan Ulang dari Sudut Biblikal, Teologikal dan Historikal." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 1, no. 1 (2000): 29–38. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v1i1.34.

Full text
Abstract:
Topik mengenai Kristologi Kosmik (Cosmic Christology) merupakan salah satu isu yang paling banyak diperdebatkan dalam disiplin teologi Kristen selama empat puluh tahun terakhir ini. Menurut Daniel L. Migliore: “Among the major challenges faced by Christology in our time is rethinking the relationship of the person and work of Christ to the cosmic process.” Sementara itu Allan Bailyes juga menunjukkan bahwa Cosmic Christ adalah satu dari lima doktrin Kristen dasar yang paling banyak diperdebatkan di kalangan orang Kristen, terutama antara kubu Injili dan Ekumenikal. Isu ini pantas dikaji dan di
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Remikatu, Jefri Hina. "Teologi Ekologi: Suatu Isu Etika Menuju Eskatologi Kristen." CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika 1, no. 1 (2020): 65–85. http://dx.doi.org/10.46348/car.v1i1.12.

Full text
Abstract:
Abstract. The issues of Christian ethics and eschatology are two important parts that being discussed in this paper regarding the ecological crisis that is happening recently. These two issues invite the the church to rethink the missiological and soteriogical concept so that it can influence the activity of the church in carrying out the mission of God. The church become the agen of God in voicing out the renewal of the broken relationship become harmony. Therefore, the mission mandate that carried out by the church should be understood as participation of the church in the dynamic fellowship
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Telaumbanua, Arozatulo. "Analisis Teologi Pendidikan Agama Kristen Berdasarkan Kitab Filemon." Jurnal Teologi Berita Hidup 2, no. 2 (2020): 76–93. http://dx.doi.org/10.38189/jtbh.v2i2.30.

Full text
Abstract:
Abstract: The Theology of Christian Religious Education in the Book of Philemon teaches about true love, forgiveness and brotherhood. The Book of Philemon contains an educational element that teaches us about effective, creative teaching in educating students. The attitude of educators like the Apostle Paul did is effective teaching to change the attitudes and behavior of students. Partnership is a good collaboration between one another. In collaboration education is very important for the success of learning. This collaboration can take place between students and students, teacher and teacher
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Manullang, Megawati. "INKULTURASI DALIHAN NA TOLU BENTUK MISI KRISTEN DI TANAH BATAK." Jurnal Teologi Cultivation 2, no. 1 (2018): 15–28. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v2i1.193.

Full text
Abstract:
AbstrakMisi Kristen dalam perjalanannya selalu mengalami perkembangan dimana perkembangan tersebut seiring perkembangan paradigma teologi. Perkembangan paradigma teologi tersebut juga mengalami sentuhan dengan budaya-budaya yang mengakibatkan perubahan perkembangan misi Kristen. Orang Kristen di tanah Batak memiliki keunikan tersendiri dalam menjalankan misi Kristen di tanah Batak karena misi tersebut dipahami sebagai inkulturasi budaya didalamnya dan budaya yang cocok adalah budaya kekerabatan orang Batak yaitu Dalihan Na Tolu.Kata Kunci : Inkulturasi, Dalihan na ToluAbstractThe Christian mis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mamahit, Ferry Yefta. "Polarisasi Dikotomis Agape dan Eros : Suatu Analisa Kritis terhadap Teologi Kasih Agustinus ." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 3, no. 1 (2002): 61–72. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v3i1.81.

Full text
Abstract:
Dalam kekristenan, kasih adalah salah satu kata yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Kata ini oleh sebagian orang Kristen sering dipahami secara dikotomis, sebagai kasih ilahi (agape) dan kasih manusiawi (eros). Keduanya sering dibedakan secara ketat, terpisah dan bertentangan satu dengan yang lain, yang satu dianggap baik, sementara yang lain dianggap buruk. Kasih ilahi atau agape, sering dianggap lebih positif, sebagai kasih yang sejati dan mulia. Sebaliknya, kasih manusiawi atau eros sering dianggap lebih negatif sebagai “nafsu berahi,” “seksualitas yang sensual,” atau “cinta“ tanpa makn
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Gumelar, Fajar, and Hengki Wijaya. "Peran Gereja Masa Kini Menyikapi Teologi Pembebasan Gutiérrez." BIA': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 14–26. http://dx.doi.org/10.34307/b.v2i1.69.

Full text
Abstract:
The background of Latin American society in the past who were familiar with the hegemony of power of the bourgeoisie caused concern in the hearts of Christian theologians at the time. This concern finally gave birth to a theological model known as Liberation Theology. Liberation Theology is a praxis-oriented theological model, namely real action for the liberation of marginalized, poor and oppressed people. But the thought of Marxism influenced the concept of Liberation Theology so that the theological model was more like a destructive ideology. Bringing the concept of Liberation Theology to t
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wijoyo, Hendrawan. "Persahabatan: Sumbangsih Moralitas Tradisi Kristen bagi Moralitas Bangsa Indonesia." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 16, no. 2 (2017): 169–82. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v16i2.17.

Full text
Abstract:
Untuk betul-betul menjadi terang, kekristenan perlu menggumulkan sumbangsihnya bagi moralitas bangsa. Menggunakan ide tradisi Alasdair MacIntyre dan teologi natural Alister McGrath, penulis menawarkan sebuah konstruksi teologi yang membuka kemungkinan ide moralitas Kristen diperhitungkan dalam pembicaraan moralitas bangsa. Penulis kemudian menawarkan konsep persahabatan dalam kekristenan sebagai contoh nyata sumbangsih kekristenan bagi moralitas bangsa.
 Kata-kata Kunci: Alasdair MacIntyre, Alister McGrath, Aristoteles, Etika, Persahabatan, Teologi Publik, Thomas Aquinas
 
 Engl
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Kaseke, Fanny Y. M. "Sabat dan Pandemic Covid 19 Perspektif Eco-teologi Kristen." SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 9, no. 1 (2020): 23–31. http://dx.doi.org/10.47154/scripta.v9i1.110.

Full text
Abstract:
Masalah lingkungan hidup kini mendapat perhatian serius. Karena itu teolog Kristen berusaha membuat ataupun merevitalisasi doktrin tentang lingkungan hidup. Di saat pandemic covid 19, sepertinya kualitas lingkungan hidup meningkat karena manusia “beristirahat” akibat wabah yang terjadi. Di dalam Alkitab hari Sabat dan tahun Sabat dirancang Allah sedemikian rupa untuk mengatur istirahat manusia dan istirahat lahan (lingkungan) dari aktivitas di atasnya. Pada tulisan ini diulas hubungan Sabat dalam Alkitab dengan pandemic covid 19 yang menyebabkan berhentinya aktivitas manusia. Metode yang digun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pasang, Agustina. "Ekologi Penciptaan dalam Kejadian 1-3 sebagai Landasan Evaluasi Kritis terhadap Perilaku Ekologis Para Teolog Reformed Indonesia Masa Kini." Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan 3, no. 1 (2019): 67–76. http://dx.doi.org/10.51730/ed.v3i1.2.

Full text
Abstract:
Ecological (environmental) problems are the responsibility of all human beings, both personal and group, including the responsibilities of all religions or beliefs. Even so, it must be admitted that the topic of ecology and all its problems are lacking or not or even not getting attention as they should. Ecological topics tend to be distinguished, not or lacked attention by both churches and Christian theologians and reform theologians in particular with indications of a lack of Christian literature that addresses topics concerning ecology. There is no or lack of studies (seminars, lectures) o
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Lie, Tan Giok. "Rancangan Praksis Pendidikan Kristen Berbasis Keluarga Beriman Dari Generasi Ke Generasi." Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 18, no. 2 (2019): 125–40. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v18i2.331.

Full text
Abstract:
Fakta di hampir setiap cabang ilmu, termasuk teologi praktika di bidang pendidikan Kristen, menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek, seolah-olah praktek itu tidak dapat dilakukan menurut teorinya, padahal teori berfungsi sebagai fondasi untuk membangun praktek. Maka dari itu, teori dan praktek harus terpadu dalam satu kesatuan yang disebut praksis. Praksis yang dilakukan akan efektif, sebab jelas tujuannya, esensinya, lingkupnya, dan strateginya. Ini merupakan hal krusial yang perlu dilakukan oleh para pendidik Kristen. Namun dalam merancang sebuah praksis bukanlah perkara m
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!