To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kristologia.

Journal articles on the topic 'Kristologia'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kristologia.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Gašpar, Veronika s. Nela, and Marin Batur. "Mesijanska obećanja i ispunjenje prema dokumentu Biblija i kristologija te kristologiji C. Schönborna." Diacovensia 30, no. 2 (2022): 287–307. http://dx.doi.org/10.31823/d.30.2.6.

Full text
Abstract:
Papinska biblijska komisija objavila je dokument Biblija i kristologija kao kriterij i normu suvremenoj kristologiji. Njegova važnost leži ponajprije u inzistiranju na cjelovitosti biblijske slike Krista, a kao temeljnu biblijsku strukturu ističe odnos obećanje – ispunjenje. Pitanje o Kristu, Mesiji, i zahtjevu cjelovite biblijske slike Krista prema dokumentu Biblija i kristologija te kristologije C. Schönborna u središtu je ovoga članka. Dok je prvo poglavlje posvećeno mesijanskim obećanjima u Starom zavjetu, drugo poglavlje govori o njihovu ispunjenju u Isusu iz Nazareta. Treće poglavlje ovo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Galuh Pandandari and Erni M.C. Efruan. "Integrasi Kristologi dan Misiologi Berdasarkan Lukas 24:44-49 Bagi Pelayanan Misi di Gereja Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) ICHTHUS Bumi Dirgantara Permai - Bekasi." Missio Ecclesiae 9, no. 2 (2020): 17–44. http://dx.doi.org/10.52157/me.v9i2.129.

Full text
Abstract:
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengemukakan sebuah model dari integrasi Kristologi dan Misiologi berdasarkan Lukas 24:44-49, yang memberi pengaruh terhadap keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi di Gereja POUK ICHTHUS BDP, dengan menggunakan kombinasi model atau desain sequential explanatory yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan.
 
 Beberapa prinsip yang terdapat dalam model tersebut adalah : (1) Kristologi dan Misiologi yang dibangun di atas dasar penggalian Alkitab, (2) Kristologi yang misiologis dan Misiologi yang kristologis. (3
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Petrus Tukan. "KRISTOLOGI LOGOS DALAM INJIL YOHANES." JURNAL REINHA 14, no. 2 (2023): 88–101. http://dx.doi.org/10.56358/ejr.v14i2.286.

Full text
Abstract:
Salah satu tema utama dalam Injil Yohanes adalah kristologinya. Injil Yohanes secara jelas dan tegas berbicara tentang Kristologi Logos, siapa identitas pribadi dan peran Kristus. Tulisan ini hendak menguraikan konteks yang melatarbelakangi Kristologi Logos dalam Injil Yohanes mulai dari siapa penulisnya, asal usul gagasan Logos dan apa maksud Logos dalam Injil Yohanes. Penulis hendak menunjukkan bahwa dalam Injil Yohanes, Yesus itu Logos Allah. Yesus itu pra-eksistensi yaitu bahwa Yesus itu ada sebelum segala makhluk ada. Logos Allah itu menjadi manusia dalam diri Yesus dari Nazaret.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Takaliuang, Jammes Juneidy. "KRISTOLOGI BAHARI." Missio Ecclesiae 8, no. 1 (2019): 1–16. http://dx.doi.org/10.52157/me.v8i1.92.

Full text
Abstract:
Kristologi merupakan doktrin yang paling mendasar dalam iman Kristen karena Kristologi semacam engsel yang menggerakkan pintu. Jika pemahaman Kristologinya salah maka hal ini akan memberi dampak kepada pengajaran yang lain dalam iman Kristen. Karena Kristologi yang sehat akan menghasilkan pengajaran yang sehat. Dan Kristologi yang “sehat” adalah Kristologi yang dibangun atas dasar Alkitab. Dalam perkembangan sejarah gereja Kristologi telah menjadi pembicaraan hangat selama berabad-abad bahkan perdebatan itu pun masih terjadi di era Post Modern ini dengan mengikuti alur berpikir post modern. Kr
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sutrisno, Tonny, and Billy Kristanto. "DYOTHELITISME DALAM KRISTOLOGI YOHANES CALVIN." VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI 6, no. 1 (2019): 45–59. http://dx.doi.org/10.51688/vc6.1.2019.art3.

Full text
Abstract:
Kesinambungan di dalam pemahaman ortodoks mengenai dua kehendak Kristus, berdasarkan dua natur-Nya (Dyothelitisme) merupakan hal yang sangat penting untuk mengerti mengenai Pribadi Kristus dan bagaimana pekerjaan penebusan dilaksanakan dengan sempurna oleh Pribadi-Nya, di dalam inkarnasi Sang Logos yang mengambil natur manusia. Dyothelitisme yang diwakili oleh pemikiran Maximus the Confessor merupakan acuan di dalam memahami Kristologi dua natur – satu pribadi dari Chalcedon, yang diterima sebagai ortodoksi Gereja di dalam melawan ajaran Monothelitisme dan Monoenergisme. Kesinambungan antara p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Corneles, Herry Sonya, Jefry Yopie Afner Suak, and Veydy Yanto Mangantibe. "Analisis Kritis Terhadap Konsep Kristologi Penganut Kristen Tauhid." TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 1, no. 2 (2021): 130–43. http://dx.doi.org/10.53674/teleios.v1i2.34.

Full text
Abstract:
Abstrak: Artkel ini membahas konsep kristologi penganut krsiten tauhid. Persoalan doktrin Kristologi, khususnya tentang hubungan antara natur keilahian dan natur keinsanian Yesus Kristus sudah ada sejak abad mula-mula, sehingga gereja merumuskan rumusan Chalcedon pada konsili Chalcedon yang diadakan tahun 451. Tetapi persoalan Kristologi tetap berlanjut meskipun gereja sudah memiliki rumusan Chalcedon tersebut. Salah satu ajaran yang menentang Trinitas dan doktrin keilahian Yesus Kristus adalah unitarianisme, yang muncul pada abad reformasi. Paham unitarianisme merupakan paham yang meyakini ba
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Karlau, Sensius Amon. "FINALITAS YESUS MENURUT KLAUSA “SESUNGGUHNYA AKULAH PINTU KE DOMBA-DOMBA ITU”: EKSEGESIS INJIL YOHANES 10:7." VOX DEI: Jurnal Teologi dan Pastoral 1, no. 2 (2020): 131–48. http://dx.doi.org/10.46408/vxd.v1i2.27.

Full text
Abstract:
Klaim yang sering dilontarkan oleh pengikut Yesus mengenai finalitas-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat terus ditentang oleh kelompok yang berspekulasi menolak pernyataan dimaksud seperti halnya kaum liberal dan konservatif yang membangun pemahaman secara subjektif. Hal ini berdampak pada upaya pertanggungjawaban iman yang semakin mengalami distorsi religiusitas iman pada masa lampau hingga saat ini. Artikel ini bertujuan mengetengahkan mengenai finalitas Yesus sebagaimana Ia kemukakan bagi kelompok yang menolak maupun juga kepada pengikut-Nya dalam upaya pemerkayaan pengajaran kristologi ma
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Pranoto, Irwan. "Hubungan antara Kristologi Paulus dan Ajaran tentang Makanan Persembahan Berhala (Eidolothuta)." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 12, no. 2 (2011): 257–77. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v12i2.246.

Full text
Abstract:
Ajaran tentang eidolothuta (makanan persembahan berhala) dalam 1 Korintus 8:1-11:1 dapat dikatakan sebagai salah satu bagian paling kompleks dalam diskusi tentang surat-surat Paulus. Para sarjana, khususnya dalam tiga dekade terakhir telah mengemukakan berbagai penafsiran tentang bagian ini dan menantang apa yang telah dikenal selama ini sebagai pandangan tradisional. Adapun dari berbagai kemajuan kesepakatan para sarjana tersebut perihal topik ini, sedikitnya masih ada dua diskusi besar yang tertinggal, yaitu berkenaan dengan kemungkinan-kemungkinan gambaran situasi pada saat itu dan sikap da
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Putra, Adi, and Charisal B. S. Manu. "ANALISIS KRITIS TERHADAP KRISTOLOGI DALAM ISLAM." BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2021): 1–24. http://dx.doi.org/10.46558/bonafide.v2i1.53.

Full text
Abstract:
Penelitian ini meneliti tentang Kristologi Islam. Tujuannya untuk mengungkap seperti apa sebenarnya Islam mengajarkan tentang Yesus Kristus. Hal ini dimungkinkan karena memang dalam Islam juga mengenal Yesus sebagai nabi Isa. Dengan menggunakan metode kualitatif yang memusatkan pada kajian literatur, maka diharapkan dapat mengungkapkan natur kristologi dalam Islam guna melihat kelemahan dan kekeliruannya. Setelah diteliti, ternyata memang Kristologi Islam adalah kristologi yang sesat dan keliru karena di dalamnya mereka mengklaim Yesus bukan Tuhan / Allah, Yesus hanyalah nabi, Yesus tidak pern
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Janice, Nyssa. "Kristologi Feminis." Indonesian Journal of Theology 4, no. 2 (2017): 172–93. http://dx.doi.org/10.46567/ijt.v4i2.39.

Full text
Abstract:
Virtually zero room is afforded in everyday speech, let alone in formal ecclesiastical doctrine, for talk (discourse) concerning the Christ as Female, or even as feminist. This essay considers contingencies concerning a multiplicity of identity regarding the Christ figure, particularly the notion of a womanized Christ. In doing so, this paper aims to minimize the historical contradiction of even having such a conversation, as such pertains to the incarnation of God in the (male) body of Jesus, by first making an appeal to the Creative Christology line of inquiry developed by Muriel Orevillo-Mo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Abialtar, Abialtar, Alfari Lino’, and Lidya K. Tandirerung. "Kristologi Pembebasan." KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen 4, no. 1 (2023): 35–53. http://dx.doi.org/10.34307/kamasean.v4i1.223.

Full text
Abstract:
This study aims to (1) describe the views of the Toraja people about the tana' system; (2) Analyzing the Christology of Liberation in correlation with the practice of the tana' system in Toraja and (3) Constructing a Christology of Liberation which brings a transformative function to the self-understanding of the Kaunan (servants) in church and social life. The method used is a qualitative method with an anthropological paradigm and an ethnographic approach through literature review and field research (interviews and observations). The results of this study found that the tana' system is under
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Purdaryanto, Samuel. "DESKRIPSI HISTORIS DOKTRIN KRISTOLOGI." SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2020): 156–69. http://dx.doi.org/10.53687/sjtpk.v2i1.19.

Full text
Abstract:
Kristologi merupakan doktrin penting dan central bagi iman Kristen. Oleh karena itu, melihat sejarah doktrin Kristologi diperlukan untuk melihat asal dan perkembangannya. Penelitian ini merupakan deskripsi sejarah asal-mula dan perkembangan doktrin Kristologi. Peneletian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Metode ini dipilih agar lebih mudah dalam mengumpulkan data-data literatur yang berkaitan dengan topic penelitian. Pembahasan mengenai kehidupan dan pribadi Kristus sudah dimulai sejak abad permulaan. Penyesatan doktrin Kristologi sudah terjadi pada abad
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Armand Barus. "THE KNOWN CHRIST OF ISLAM IN RELIGIOUS DIALOGUE." Jurnal Amanat Agung 13, no. 1 (2017): 109–53. http://dx.doi.org/10.47754/jaa.v13i1.38.

Full text
Abstract:
Kristologi Yohanes dari Damsyik sering dilihat sebagai crypto-Monophysitism. Ini disebabkan beberapa teolog Barat kurang memahami konteks historis pergumulannya. Dengan meletakkan kristologi Yohanes dari Damsyik dalam konteks politik, sosial dan religiusnya terungkap bahwa kristologinyamenekankan ke-Allah-an Yesus disusun dalam rangka dialog dengan kristologi Quran yang menekankan kemanusiaan Yesus. Yohanes dari Damsyik jelas berjalan dalam kristologi Chalcedonian.
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ban Garcia, Hidalgo. "Pluralisme Agama dan Paradoks Kasih Karunia : Studi Mengenai Pemakaian Kristologi Donald Baillie oleh John Hick ." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 7, no. 2 (2006): 149–64. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v7i2.175.

Full text
Abstract:
Karena kesadaran akan adanya pemikiran religius-pluralis zaman sekarang dan buruknya pemutlakan agama-agama termasuk kekristenan, dan juga karena hasil-hasil studi kritis Perjanjian Baru, John Hick beberapa tahun yang lalu menawarkan sebuah pendekatan atau peninjauan baru terhadap kristologi. ... Dalam mengembangkan pendekatan kristologi yang baru ini, ia memakai pemahaman Donald Baillie mengenai paradoks kasih karunia (paradox of grace) sebagai sebuah pemahaman yang bisa menjelaskan signifikansi Yesus dari segi metafora inkarnasi ilahi. ... Tujuan artikel ini adalah untuk memeriksa pemikiran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Viktor Deni Siregar, Yohana br Tarigan, Teti Tri Pujianti Gea, and Candra Gunawan Marisi. "Menyingkap Kristologi dalam Bingkai Nusantara (Batak Parmalim) dan Integrasinya dalam Pendidikan Agama Kristen." Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya 1, no. 1 (2023): 51–66. http://dx.doi.org/10.62282/pj.v1i1.51-66.

Full text
Abstract:
Kristologi menjadi bagian fundamental bagi penganut ajaran kekristenan di seluruh dunia. Menjadikan kristologi sebagai pusat central pengajaran tentu memberikan polemik tersendiri dalam cakupan suku dan ras. Kristologi kontekstual juga harus hadir untuk menjadi jembatan yang akan menjangkau atau menerobos batasan-batasan sehingga adanya capaian tujuan dalam penyampaian injil dan penuaian jiwa-jiwa bagi Tuhan, baik itu berbentuk nilai dan juga pendidikan karakter. Kajian ini bertujuan untuk memberikan penyingkapan kristologi kontekstual yang ada dalam batak parmalim dan tentunya mengintegrasika
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sunarto. "Tanggapan Terhadap Demitologisasi Bultmann dalam Hubungannya dengan Konsep Kristologi." TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) 1, no. 1 (2021): 27–40. http://dx.doi.org/10.51828/td.v1i1.67.

Full text
Abstract:
Salah satu topik teologi Kristen yang selalu menarik untuk dibahas adalah masalah Kristologi. Doktrin Kristologi bukan hanya menjadi pergumulan bagi gereja, teolog dan masyarakat Kristen pada masa kini, tetapi pergumulan ini sudah terjadi di era Gereja Purba. Pergumulan doktrin Kristologi telah menjadi perdebatan di kalangan teolog dan masyarakat Kristen, bahkan di luar Kristen pun ikut-ikutan untuk menanggapinya. Persoalan teologi Kristen pada masa kini dapat dikatakan karena berakar dari pemahaman Kristologi yang berbeda-beda. Munculnya bidat Arianisme juga berkaitan dengan masalah Kristolog
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Harefa, Febriaman Lalaziduhu, Jeane Paath, and Ferdinan Pasaribu. "Konstruksi Kristologi Di Bumi Indonesia." SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 7, no. 1 (2020): 85–98. http://dx.doi.org/10.47154/scripta.v7i1.62.

Full text
Abstract:
Kristologi adalah pusat dari disiplin ilmi teologi, karena dalam studi Kristologi memuat tentang Pribadi dan Karya Yesus Kristus dalam rangka penyelamatan umat manusia dari dosa agar manusia memperoleh hidup yang kekal. Namun dewasa ini khususnya di Indonesia, finalitas doktrin Kristologi mengalami pergeseran makna oleh karena studi interpretasi radikal dari beberapa teolog. Bertolak dari pergumulan konteks dan didukung oleh filsafat Postmodern, mereka berusaha untuk melakukan Re-Kristologi yang selama ini diajarkan di dalam gereja-gereja dan menghasilkan model-model Kristologi Kontekstual khu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Lele, Jeni Isak, Santriana A. Luruk, Yanti E. Sole, and Ezra Tari. "KRISTOLOGI OA MATA MUSAN: Kajian Kristologi dalam Budaya Tetun." Jurnal Misioner 1, no. 1 (2021): 60–76. http://dx.doi.org/10.51770/jm.v1i1.4.

Full text
Abstract:
The understanding of Christ in local customs and culture is still very minimal. Christ has been known only from the western face. Discussions around the nature of Jesus as God or man. There are several writings on Christology in culture, for example, wayang in Javanese culture. Papuan also knew Jesus is known as the Reconciler. In Toraja, Jesus is known as Pangala Tondok. So the author wants to offer one of the Christologies in the Tetun culture. This research explores the Belu people's lives, especially in performing the oa mata musan ritual. This paper does not address the theological debate
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Jenbise, Diana. "KRISTOLOGI (Kristologi Menurut Kitab- Kitab Injil Dan Surat – Surat Paulus)." MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual 5, no. 2 (2024): 149–58. http://dx.doi.org/10.58983/jmurai.v5i2.144.

Full text
Abstract:
Studi ini menyoroti pentingnya untuk memahami gagasan Kristologi dalam keempat kitab Injil dan Surat – Surat Paulus. Kristologi merupakan inti iman Kristiani yang menjadi landasan dogmatis gereja untuk memahami siapa Yesus. Dalam tradisi Kekristenan di dunia ada berbagai pandangan mengenai pendapat mengenai siapa Yesus, namun untuk memahami siapa Yesus harus mendalami kembali intisari Kitab – Kitab Injil dan Surat – Surat Paulus. Konsep – konsep dasar Kristologi yang dikemukakan dalam Kitab – Kitab Injil dan Surat – Surat Paulus tidak serumit apa yang diperdebatkan paska Perjanjian Baru oleh p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Santoso, David Iman. "Kristologi Kitab Wahyu." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 6, no. 1 (2005): 29–43. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v6i1.137.

Full text
Abstract:
Kitab Wahyu ditulis adalah untuk menghibur dan menguatkan orang Kristen dan gereja pada waktu itu, yang mengalami banyak kekecewaan, penderitaan dan penganiayaan di bawah pemerintahan Romawi. Kitab ini ditulis agar mereka membaca dan menjadi tabah dan tetap bertahan menghadapi segala penderitaan, tetap setia dan berpegang teguh pada iman mereka, serta selalu berharap dan memandang pada Kristus yang adalah Anak Domba Allah yang menang, sebab orang Kristen dan gereja pada waktu mengalami banyak penganiayaan di bawah pemerintahan Romawi, bahkan banyak yang mati syahid (6:9-11; 7:14.) Oleh sebab i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Djadi, Jermia. "Apologetika tentang Kristologi." Jurnal Jaffray 1, no. 1 (2003): 42–55. http://dx.doi.org/10.25278/jj.v1i1.167.42-55.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Djadi, Jermia. "Apologetika tentang Kristologi." Jurnal Jaffray 1, no. 1 (2005): 42. http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v1i1.167.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Budiselić, Ervin. "Kristologija u Evanđelju po Ivanu kao okidač za učeništvo." Kairos 18, no. 1 (2024): 21–43. http://dx.doi.org/10.32862/k1.18.1.2.

Full text
Abstract:
U ovome članku razmatra se tema učeništva u poveznici s kristologijom budući da se ističe kako je kristologija pokretač ili okidač za to da netko postane Isusov učenik te se ponekad koristi i za revitalizaciju učenika. U svrhu dokazivanja ove teze, u prvome dijelu članka istražuje se korištenje pojma mathētēs: koga se sve direktno ili indirektno naziva Isusovim učenikom. U drugome dijelu članka istražuju se pojmovi koji spadaju u domenu učeništva, a sve to služi kao temelj za treći dio članka u kojemu se istražuje zašto netko postaje Isusov učenik, tj. što je to što neku osobu potakne ili moti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Aliyanto, Deky Nofa. "Tanggapan Terhadap Kristologi Saksi Yehuwa Kristus adalah Ciptaan Yang Pertama Berdasarkan Kolose 1:15." FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 2 (2019): 244–361. http://dx.doi.org/10.34081/fidei.v2i2.39.

Full text
Abstract:
“Kristus adalah Ciptaan yang Pertama” merupakan doktrin Kristologi yang diyakini oleh saksi Yehuwa yang dibangun terutama dari Kolose 1: 15. Meyakini Yesus Kristus sebagai ciptaan pertama yang diciptakan oleh Allah, maka pada saat yang bersamaan menolak bahwa Yesus Kristus sepenuhnya Allah. Penelitian ini bertujuan untuk menanggapi Kristologi dari Saksi Yehuwa tersebut dengan cara menginterpretasi Kolose 1: 15 dengan menggunakan metode riset Teologi biblika yaitu pendekatan hermeneutik dan pengkajian Alkitab untuk memahami makna teks dalam konteks penulis mula-mula. Hasil dari penelitian ini m
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Curkpatrick, Stephen. "Christian Scripture vs The Bible." SIAP: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 10, no. 2 (2021): 1–14. http://dx.doi.org/10.55087/siap.v10i2.2.

Full text
Abstract:
Penerimaan dan penggunaan Kitab Suci Kristen terjadi melalui prisma kristologis dalam memperhatikan bahasa bernuansa dimana kasih karunia diungkapkan dengan tulus. Tanpa adanya prisma ini, Alkitab dapat dengan cepat menjadi alat ukuran moral sebagai bentuk identitas Kristen; selain itu, Alkitab dapat mengasumsikan status katalog budaya dinamika sosiologis. Sebagai orientasi inheren kristologis, Kitab Suci Kristen adalah sumber imperatif Kristen khusus yang melampaui teks, bertekstur kristologis dan nuansa penafsirannya hadir di tengah kemanusiaan. Secara khusus Kitab Suci Kristen memiliki pusa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Mulait, Meki. "MENGIMANI YESUS KRISTUS SANG PEMBEBAS: SUATU UPAYA BERKRISTOLOGI DALAM KONTEKS PEMISKINAN GEREJA INDONESIA." Studia Philosophica et Theologica 18, no. 1 (2019): 71–91. http://dx.doi.org/10.35312/spet.v18i1.24.

Full text
Abstract:
In the Gospels there are various titles for Jesus. The name is given by the peoples of his name when he meets Jesus. There are times when they call Jesus “Christ the Son of the living God” (Matthew 16:16). They also call Jesus a teacher or rabbi. Jesus is also called the savior of the world for delivering salvation from God to the world. The meaning of Jesus’ titles based on the encounter provides an opportunity for the reflection of Christology in the context of different problems. Jesus the Liberator who is to be reflected in this article is a part of Christological reflection in the context
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Simanjuntak, Roy Martin. "Kristologi dalam Injil Yohanes." JURNAL TERUNA BHAKTI 1, no. 2 (2019): 75. http://dx.doi.org/10.47131/jtb.v1i2.15.

Full text
Abstract:
The issue of Christology from time to time is one very interesting theological topics to be discussed, both in intellectual circles, even church leaders in communities grow together in a group of local churches. The spread understanding or information about Christology are numerous and easy to find, therefore believers should to select sources so as not to cause a false understanding that led to the loss of the substance of Christology. It’s inevitable that people who are in this modern era of greatly affect the issue and the development of Christology. This discussion includes the concept Chr
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Tumbel, Daniel. "Kristologi Dalam Injil Sinoptik." Journal Kerusso 1, no. 2 (2016): 42–56. http://dx.doi.org/10.33856/kerusso.v1i2.45.

Full text
Abstract:
Confusion may occur in considering Jesus’ function in the Gospels without comprehending the different terminology used for Him. Without a clear understanding of such terms that are appled to Jesus, one will be left with a fragmentary perspective of the person of Jesus, which will result in misinterpreting God’s Word and miss His will for believers. The Gospels are the biographies that develop the life of Jesus Christ. They are the seed-bed from which Jesus’ twelve apostles and other followers derived most their theology and information about Him. Within the study Christology found in gospel ge
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Henriksen, Jan-Olav. "Begjærets kristologi, begjærets frigjøring." Dansk Teologisk Tidsskrift 72, no. 1 (2009): 1–17. http://dx.doi.org/10.7146/dtt.v72i1.106447.

Full text
Abstract:
The article explores how an analysis of how desire in human life may prove a fruitful approach to develop a contemporary Christology, i.e., an actual and relevant interpretation of the work and ministry of Jesus Christ. Taking its point of departure in desire as a pre-subjective and relational element in human life, it develops its importance in the life of Jesus, interpreting his ministry as shaped by a desire for the kingdom of God, understood as an open and lifegiving community. By understanding Jesus’ desire for the Kingdom as an open and opening desire, it also becomes possible to see the
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Nielsen, Helge Kjær. "Kristologi i nytestamentlige apokryfer." Collegium Biblicum Årsskrift (CBÅ) 8 (February 1, 2005): 31–47. http://dx.doi.org/10.7146/cb.v8i0.19906.

Full text
Abstract:
Kristologien spiller en betydelig vigtigere rolle i de nytestamentlige skrifter end i apokryferne. Dog er de kristologiske udsagn i apokryferne af interesse af flere grunde. De beskriver, hvilke kristologiske opfattelser der gjorde sig gældende i den ældste kirke. Desuden er apokryferne væsentlige som vidnesbyrd om de nytestamentlige skrifters virkningshistorie. Endelig skal det nævnes, at apokryferne også selv har haft en virkningshistorie
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Karlić, Ivan, and Antonio Musa. ""Primijenjena kristologija" fra Didaka Buntića." Nova prisutnost XIV, no. 3 (2016): 409–27. http://dx.doi.org/10.31192/np.14.3.4.

Full text
Abstract:
Vrijeme u kojem živimo, kao niti jedno vrijeme prije, obilježeno je potragom za autentičnim kršćanskim svjedočanstvom kao svojevrsnim "apologetskim" odgovorom na pitanja koja Kristovim učenicima postavlja svijet postmoderne. To toliko željeno i potrebno svjedočanstvo vjere koja ima ljubavlju biti djelotvorna ispunja praznine napuknutih koncepata života te daje nadu prevladavanja duboke podijeljenosti koju u sebi osjeća moderan čovjek. U toj stalnoj potrebi za obnovom pojedinca, Crkve i društva dragocjeno mjesto imaju svjedoci vjere, ljudi koji su u svome vremenu prošli zavojiti put obnove te p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Panjaitan, Firman, and Hendro Siburian. "Misi Kristologi dalam Konteks Kebudayaan." Logia 1, no. 1 (2019): 44–61. http://dx.doi.org/10.37731/log.v1i1.19.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Simanjuntak, Junihot M., and Ferry Simanjuntak. "Percaya Pada Tuhan Dalam Situasi Pandemi Covid-19." EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan 20, no. 3 (2022): 309–22. http://dx.doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1249.

Full text
Abstract:
Abstract This study explains the urgency and neutrality of Christology teaching in fostering the congregation's faith during the Covid-19 pandemic by developing teaching materials in supporting modules. This study used the qualitative method. The results of this study: 1) 69.8% of the congregation needed Christology teaching during the Covid-19 pandemic; 2) The Christology teaching module is acceptable in terms of content validity and readability and shows that all sub-modules have an average percentage of 86.9% in the easy category; 3) The response of the congregation after the teaching of Ch
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Panjaitan, Johannes, and Pardomuan Munthe. "Kajian Teologi-Dogmatis Terhadap Pemahaman Kristologi Disabilitas di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera." In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi 1, no. 2 (2021): 32–39. http://dx.doi.org/10.56393/intheos.v1i2.197.

Full text
Abstract:
Kristologi Disabilitas adalah pandangan dan pemahaman orang disabilitas mengenai Kristus. Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia tanpa terkecuali, sebagaimana Kristologi Fungsional yang memperlihatkan karya-karya Kristus bagi yang non disabilitas atau pun yang disabilitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pandangan Alkitab dan pandangan umum mengenai Kristologi dan disabilitas. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket dan wawancara. Dalam hal ini penel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Nehe, Evarisman, Esron Sibuea, Etaprida Zai, and Candra Gunawan Marisi. "Inkarnasi Yesus Kristus: Sebagai Langkah Interupsi Praktek Bully di Kalangan Siswa Abad 21." Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya 1, no. 1 (2023): 29–50. http://dx.doi.org/10.62282/pj.v1i1.29-50.

Full text
Abstract:
Masalah utama dialami oleh para pelaku pedagogi abad 21 ini adalah memudarnya nilai – nilai karakter peserta didik diantaranya terkait perundungan siber atau cyberbullying. Praktek Bully menimbulkan rasa malu, sakit secara fisik, terhina, terancam, dan bila terus berulang berdampak pada psikologis korban. Oleh karenannya masalah yang dirumuskan adalah Apakah itu inkarnasi dalam bingkai kristologi? dan Bagaimanakah persoalan Bully yang terjadi di kalangan siswa abad 21 ini? Dan tujuan penelitian hendak mengkaji makna inkarnasi Yesus Kristus dalam bingkai kristologi dan bagaimana integrasinya da
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Valen-Sendstad, Fartein. "Torleiv Austad: Kristologi – En innføring." Teologisk tidsskrift 2, no. 03 (2013): 302–4. http://dx.doi.org/10.18261/issn1893-0271-2013-03-08.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

KALAY, NELSON SEMOL. "KRISTOLOGI “LOGOS” DAN KONTEKS PLURALISME AGAMA." KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 1, no. 2 (2019): 108–28. http://dx.doi.org/10.37196/kenosis.v1i2.24.

Full text
Abstract:
Inkarnasi Logos merupakan suatu tema yang penting dalam wacana teologi Kristen. Dalam konteks pluralisme saat ini Kristologi ini ditinjau kembali secara kritis oleh para teolog (terutama teolog agama-agama) berdasarkan pada asumsi bahwa gagasan ini sangat eksklusif dan tidak mempromosikan dialog antar agama. Dalam artikel ini saya mencoba untuk menguji kembali asumsi ini dengan didasarkan pada investigasi biblis terhadap konsep Logos, terutama konsep Injil Yohanes. Menurut Yohanes, Logos memiliki tiga peran penting sebagai agen penciptaan, agen penyataan, dan agen penyelamatan. Sebagai agen pe
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Nielsen, Jakob Fløe. "Kristologien i Grundtvigs salmer." Grundtvig-Studier 41, no. 1 (1989): 121–40. http://dx.doi.org/10.7146/grs.v41i1.16024.

Full text
Abstract:
The Christology in the Hymns of GrundtvigBy Jakob Fløe NielsenThe intention of the paper is to show the coherent and complete Christological conception that lies behind the many specific christological expressions in Grundtvig’s hymns, a christology that was never thoroughly elaborated by Grundtvig himself. The superior christological scheme is the descent and abasement of the Son of God from heaven to the land of death and the following exaltation to divine glory. Grundtvig’s strong emphasis upon man’s preserved image of God in spite of the Fall has, however, the consequence that the exaltati
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sitorus, Novita Grace. "Dari “Ableist” menuju “Dis-ableist”: Membangun Gereja Yang Inklusiv Bagi Penyandang Disabilitas." Jurnal Teologi Cultivation 7, no. 1 (2023): 31–45. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2051.

Full text
Abstract:
“Ableism” merupakan tindakan diskriminasi/penghinaan/ejekan yang dilakukan kepada penyandang disabilitas. Tindakan tersebut acap kali menimbulkan efek negatif yang tentu sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penyandang disabilitas. Tulisan ini membahas tentang upaya transformasi gereja dari yang ‘ableist’ menuju “dis-ableist”. Kacamata kristologi dan ekklesiologi akan membantu rekontruksi pemikiran mengenai sikap gereja serta masyarakat seharusnya terhadap penyandang disabilitas. Baik kristologi dan ekklesiologi mengungkapkan model solidaritas serta penebusan universal yang membuka jala
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Yuliana, Fitri. "Redemptive-Historical Approach: Suatu Pendekatan Hermeneutis Injili Yang Kristosentris." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 17, no. 2 (2018): 147–61. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v17i2.313.

Full text
Abstract:
Di satu sisi, penekanan modernisme pada rasionalitas dan historisitas telah menghasilkan kristologi yang kritis-objektif. Di sisi lain, pascamodernisme yang berepistemologi pluralis menghasilkan kristologi yang subjektif. Menanggapi dan menjembatani dua sisi persoalan ini, pendekatan hermeneutis redemptive-historical diajukan sebagai pendekatan alternatif injili. Pendekatan yang berpusat pada Kristus sebagai kulminasi sejarah penebusan (seperti yang disaksikan Alkitab) ini mengaitkan tiga horizon yaitu: textual, epochal, dan canonical untuk menginterpretasikan teks Kitab Suci secara holistik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Gündüz, Şinasi. "Doketik Kristoloji ve Kur’an." İslam Tetkikleri Dergisi / Journal of Islamic Review 12, no. 1 (2022): 441–71. http://dx.doi.org/10.26650/iuitd.2022.1028480.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Usiel, Yupe, Vicky BGD Paat, Maywan Sinaga, Rosnita Temba Kagu, and Selvyen Sophia. "Implementasi Pemahaman Kristologi dalam Pendidikan Agama Kristen di Sekolah pada Era Industri 4.0." REAL DIDACHE: Journal of Christian Education 2, no. 2 (2022): 123–33. http://dx.doi.org/10.53547/rdj.v2i2.193.

Full text
Abstract:
There is a lot of understanding about Christology in various literatures and social media. Therefore, every believer should select the source so as not to cause misunderstanding. It cannot be denied that society in this modern era greatly influences the issue and development of Christological understanding. In this paper, the researcher uses a descriptive qualitative method with a literature study approach to analyze the documents that are the focus of the research discussion. The results of this study are Christian Religious Education in schools in the Industrial 4.0 era can provide Christolo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sigurdson, Ola. "Kristna kroppar? Om kristologi, kroppslighet och kön." Tidskrift för genusvetenskap 27, no. 1 (2022): 29–44. http://dx.doi.org/10.55870/tgv.v27i1.3967.

Full text
Abstract:
In this article Sigurdson poses three questions: Is there a specific notion of embodiment in the Christian tradition? If so, would a Christian body be a sexed body? And would a theological notion of embodiment have something to contribute to the ongoing philosophical discussion of the body, especially in feminist theory? The answer to all three questions is yes, and Sigurdson then shows how a Christian theology of embodiment takes its cue from the doctrine of incarnation. He develops this further through examples from the history of theology on how the body has been thematized in its existenti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Manurung, Frans Setiadi. "Teologi Keramahan Allah: Sebuah Pembacaan Kristologi Lukas." GEMA TEOLOGIKA 3, no. 2 (2018): 185. http://dx.doi.org/10.21460/gema.2018.32.410.

Full text
Abstract:
This paper is an attempt to present a hospitable christology model that is relevant for answering issues of plurality in the Indonesian context. The author raises one of the problems of christology, namely the controversy over the idea of Jesus’ subordination to and belief in God in both Luke’s writings. Developing the synthesis approach of Douglas H. Buckwalter, it is suggested that Luke’s Christology is traditional and does not show any conflict with these two ideas. Luke’s ability to build a synthesis in his Christology is precisely an important point for Luke in depiciting Jesus as a manif
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Sunjaya, Angga Putra. "Kristosentrisme Pneumatik sebagai Tawaran Teologis bagi Spiritualitas Kaum Muda Gereja." Theologia in Loco 4, no. 1 (2022): 33–53. http://dx.doi.org/10.55935/thilo.v4i1.235.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas hasil penelitian kualitatif terhadap spiritualitas kaum muda di Gereja Bethel Indonesia jemaat Bless Impact Generation (GBI BIG) dengan menggunakan metode investigatif dari Christian Smith dan Melinda Denton. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kaum muda memiliki spiritualitas yang bersifat moralistik, terapeutik, dan deisme. Artikel ini mengkritik spiritualitas yang demikian dari sudut bidik dogmatis. Melalui pandangan Kristologi David Wells sebagai aparatus teologis, penulis meyakini bahwa spiritualitas moralistik, terapeutik, dan deisme akan menghasilkan ke
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

ALAKAMAN, MARLEN TINEKE. "YESUS SEBAGAI HAMBA Kajian Kristologi Dan Relevansinya Pada Pelayan Gereja Di Jemaat GPM Nehemia Sektor Petra." KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 4, no. 1 (2018): 15–34. http://dx.doi.org/10.37196/kenosis.v1i1.20.

Full text
Abstract:
Konsep Yesus sebagai hamba adalah sebuah konsep Kristologi yang mewarnai konsep Kristologi Yesus lainnya dalam teologi Perjanjian Baru. Dalam konsep ini Yesus menunjukkan sebuah teladan yang baik dalam melayani banyak orang dimana, menyadari dirinya sebagai Anak Allah dan tahu benar bahwa Ia memiliki kekuasaan tetapi Ia rela mengosongkan diri-Nya dan menjadi sama dengan manusia melayani dengan setia dan taat bahkan ketaatan itu ditunjukkan-Nya lewat pengorbanan dan mengambil keputusan untuk meyerahkan diri-Nya disalibkan demi banyak orang. Menjadi seorang hamba yang memimpin dan menjadi seoran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Tulak, Yohanes Maria Vianney Bandaso'. "Yesus Kristus Sang Eran Dilangi’ dan Tomanurun Sejati: Kristologi Kontekstual dalam Budaya Toraja." Divinitas Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual 1, no. 1 (2023): 113–24. http://dx.doi.org/10.24071/div.v1i1.6627.

Full text
Abstract:
Selama berabad-abad Gereja terus berupaya untuk terus menerus merefleksikan Yesus dan seluruh karya-Nya sehingga kita bisa menerima ajaran iman tentang-Nya sebagaimana yang ada dalam Kitab Suci, ajaran Konsili, tradisi, dll. Rumusan iman mengenai Yesus Kristus itu lahir dan berkembang dalam konteks waktu dan tempat tertentu. Usaha untuk menemukan wajah Yesus dalam konteks tertentu inilah yang dimaksud dengan kristologi kontekstual. Gereja menyadari perlunya mengakarkan iman akan Yesus Kristus sesuai konteks di mana ajaran itu berkembang secara hic et nunc. Muncullah pertanyaan “Siapakah Yesus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Butarbutar, Marlon. "Kristologi Biblika Menurut Kaum Reformed Sebagai Salah Satu Dasar Apologetika Dalam Menghadapi Pengajaran Gnostik Di Era Postmodern." SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual 6, no. 2 (2020): 116–28. http://dx.doi.org/10.47154/scripta.v6i2.49.

Full text
Abstract:
Kristologi adalah merupakan pokok terpenting dalam ajaran iman Kristen. Kristologi juga bisa disebut sebagai pusat kekristenan itu sendiri, dengan itu kristologi adalah pusat dari ilmu theologia. Karenanya mempelajari Pribadi dan karya Kristus, berarti sedang berada pada pusat theologi Kristen. Yesus Kristuslah yang memberikan identitas kepada kekristenan, yang sekaligus membedakannya dari agama atau kepercayaan yang lain. Keistimewaan doktrin ini terletak dalam pribadi dan karya Yesus Kristus sebagai Tuhan yang menjadi finalitas jalan menuju kepada keselamatan yang kekal. Pemahaman yang benar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Gunawan, Suliana. "Rahasia Jati Diri Yesus dalam Injil Markus : Suatu Tinjauan terhadap Tesis William Wrede." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 2, no. 1 (2001): 113–21. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v2i1.48.

Full text
Abstract:
Kristologi dimulai ketika manusia mulai mengungkapkan kesaksian imannya di dalam nama Yesus. Momentum paling krusial yang tercatat di dalam Kitab Injil adalah ketika Petrus memberikan pengakuan kepada Yesus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Mat. 16:16; Mrk. 8:29; Luk. 9:20). Suatu pengakuan yang dibenarkan oleh Yesus sendiri, sesuai dengan kesadaran diri-Nya sebagai Mesias yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Dalam sejarah kekristenan studi kristologi yang signifikan telah banyak dilakukan dan telah memunculkan tantangan terhadap pemahaman kristologi tradisional gereja-
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sondegau, Kleopas. "Yesus Kristus Peagabega, Terobosan Kristologis Suku Migani, Papua." Perspektif 13, no. 1 (2018): 51–71. http://dx.doi.org/10.69621/jpf.v13i1.104.

Full text
Abstract:
The writer argues that doing Christology among the Migani people of Papua is underway. Ever since the Catholic missionaries have been among the Miganese and proclaimed Jesus Christ and his Gospel, they were reminded to their ideal figure named Peagabega. Peagabega was an ideal, storico-mythical figure for the Miganese , whose life reflects some similarities to Jesus’ life and preaching, who was so close and identified himself to the powerless and the very least in the society. The Miganese found out that the life story of Peagabega, retold from generation to generation, has helped them much in
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!