To see the other types of publications on this topic, follow the link: Laboratorium Pendidikan.

Journal articles on the topic 'Laboratorium Pendidikan'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Laboratorium Pendidikan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Setiyawan, Adhi. "Desain Laboratorium Pendidikan Berbasis Keterampilan Literasi Digital." Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan 6, no. 1 (July 17, 2021): 59–68. http://dx.doi.org/10.14421/edulab.2021.61.05.

Full text
Abstract:
Digital literacy skills in learning services are needed during the COVID-19 Pandemic. The application of digital literacy in learning requires the support of long-term support unit stability. Many researchers have applied computers and information to improve learning, but research on supporting components and laboratory correlations as a support for the long-term stability of digital literacy is still scarce. The laboratory as a supporting unit has a strategic role in the development of digital literacy-based instructional services. This paper aims to conceptualize an Education Laboratory based on digital literacy skills in Indonesia. The concept of an educational laboratory is constructed using qualitative research methods through exploration involving the components of Lecturers, Schools, Students, and Pranata Lab, Department, and Faculties. The integrative framework for digital literacy at the micro and macro laboratory levels is the core of the discussion. The two basic strategies in this paper are the first strategy of the corelasional framework. The second strategy is regarding the conceptualization of the laboratory which is reduced to the function and scope of the laboratory. The findings of this paper are the Conceptualization of Educational Laboratories as academic support, research facilities, and public facilities. Abstrak: Keterampilan literasi digital dalam layanan pembelajaran sangat dibutuhkan pada masa Pandemi COVID-19. Penerapan literasi digital pada pembelajaran membutuhkan dukungan stabilitas unit pendukung jangka panjang. Banyak peneliti telah mengaplikasikan komputer dan informasi dalam perbaikan pembelajaran, Namun penelitian komponen pendukung dan korelasi laboratorium sebagai pendukung stabilitas jangka panjang literasi digital masih langka. Laboratorium sebagai unit penunjang memiliki peran strategis dalam perkembangan layanan instruksional berbasis literasi digital. Makalah ini bertujuan mengonseptualisasi Laboratorium Pendidikan berbasis keterampilan literasi digital Perguruan Tinggi dan sekolah/madrasah. Konsep laboratorium pendidikan dikonstruk melalui metode penelitian mix method melalui penelitian korelasional dan eksplorasi melibatkan Dosen, Sekolah, Mahasiswa dan Pranata Laboratorium, Program studi dan Fakultas. Kerangka kerja integratif tingkatan mikro dan makro menjadi inti pembahasannya. Dua strategi dasar makalah ini adalah pertama korelasional. kedua konseptualisasi laboratorium yang direduksi menjadi fungsi dan ruang lingkup laboratorium. Temuan makalah ini adalah konsep laboratorium pendidikan sebagai pendukung akademik, fasilitas penelitian, dan layanan publik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nuryanti, Nuryanti. "PENGGUNAAN MEDIA LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH." Satya Widya 32, no. 1 (December 5, 2016): 19. http://dx.doi.org/10.24246/j.sw.2016.v32.i1.p19-28.

Full text
Abstract:
<p>Pendidikan merupakan proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai,sikap dan ketrampilan. Pendidikan sebagai wahana yang tepat dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Oleh karena itu kualitas pendidikan harus dioptimalkan. Hal ini akan tercapai apabila semua unsur yang menyangkut pendidikan terutama dalam kegiatan belajar mengajar dapat terpenuhi secara maksimal. Salah satu komponen yang mempengaruhi berhasilnya kegiatan pembelajaran dalam sebuah Perguruan Tinggi adalah penggunaan Laboratorium sebagai media dalam pembelajaran. Namun apakah para dosen dan mahasiswa IKIPVeteran Semarang terutama jurusan pendidikan sejarah dalam menggunakan media laboratorium pada pembelajaran sejarah telah maksimal? Dan bagaimana kondisi laboratorium sejarah di IKIP Veteran Semarang? Inilah alasan utama pelaksanaan penelitian ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para dosen dan mahasiswa menggunakan media laboratorium sejarah dan bagaimana kondisi yang sebenarnya laboratorium sejarah IKIP Veteran Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para dosen dan mahasiswa pendidikan sejarah IKIP Veteran dalam menggunakan media laboratorium sejarah belum optimal. Penggunaan media laboratorium sejarah hanya sebatas pada waktu dosen dan mahasiswa melaksanakan perkuliahan praktek laboratorium sejarah saja walaupun kondisi laboratorium sejarahnya sudah hampir komplit dan lengkap dengan segala sarana dan prasarananya, Jurusan pendidikan sejarah juga telah berupaya untuk menambah koleksi media laboratorium sejarah, namun kesadaran para dosen dan mahasiswa pendidikan sejarah IKIP Veteran menggunakan media laboratorium sejarah masih sangat kurang sekali dalam pembelajaran sejarah.</p><p> </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Indarto, Pungki, Muhammad Saiful Amri, and Alif Mufivian Wicahyo. "Laboratorium Microteaching Portable Outdoor Pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga Fkip Ums." Jurnal Porkes 3, no. 1 (June 30, 2020): 20–25. http://dx.doi.org/10.29408/porkes.v3i1.1947.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Raharjo, Raharjo. "Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20, no. 2 (July 1, 2017): 99–104. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.20.2.99-104.

Full text
Abstract:
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun tidak.Laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan dengan baik, karena Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik, dan selalu berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang dan sebagainya.Sehingga diharapkan semua Pranata Laboratorium dapat berperan secara aktif dan bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di laboratoriumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Imansari, Nurulita. "MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (Studi Kasus di FKIP-Universitas PGRI Madiun)." JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO) 2, no. 1 (October 12, 2017): 1. http://dx.doi.org/10.25273/jupiter.v2i1.1735.

Full text
Abstract:
<p class="Abstract">Fungsi Laboratorium Pendidikan Teknik Elektro adalah sebagai tempat praktikum mata kuliah bidang teknik elektro serta tempat untuk melakukan penelitian bagi mahasiswa dan dosen. Fokus penelitian adalah manajemen Laboratorium Pendidikan Teknik Elektro. Fokus dijabarkan menjadi empat sub fokus, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan Laboratorium Pendidikan Teknik Elektro. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengkaji perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan Laboratorium Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIVERSITAS PGRI Madiun.</p><p class="Abstract">Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan peran dan studi dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) Perencanaan : merumuskan tujuan yang akan dicapai, mengumpulkan data, penyusunan program kerja ; (2) Pengorganisasian : mengidentifikasi kegiatan yang perlu dilakukan, mengelompokkan jenis-jenis kegiatan tersebut, penyusunan struktur organisasi, perumusan wewenang dan tanggung jawab, peyusunan staf personil ; (3) Penggerakan : sistem koordinasi, pelatihan, studi banding ; (4) Pengawasan : alat dan bahan, kegiatan praktikum, administrasi, perawatan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Farida Nurlaila Zunaidah. "Implementasi Perkuliahan DARING Matakuliah Pendidikan Laboratorium IPA Pada Masa Pandemi." JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA 6, no. 1 (July 31, 2020): 103–15. http://dx.doi.org/10.29407/jpdn.v6i1.14466.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan implementasi perkuliahan daring matakuliah Pendidikan Laboratorium IPA pada mahasiswa PGSD semester 4 selama masa pandemi covid-19. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk uraian kata-kata yang menggambarkan tahapan pelaksaan perkuliahan daring. Hasil dari penelitian ini adalah perkuliahan daring Pendidikan Laboratorium IPA terdiri atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemberian tugas terstruktur berupa laporan hasil kegiatan praktikum. Kata kunci: implementasi perkuliahan daring, matakuliah Pendidikan Laboratorium IPA, masa pandemi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Reksodiputro, Mardjono. "Laboratorium Hukum sebagai Wadah Pendidikan dan Penulisan Hukum." Jurnal Hukum & Pembangunan 24, no. 6 (June 9, 2017): 485. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol24.no6.1055.

Full text
Abstract:
Pendidikan dan latihan kemahiran hukum merupakan bidang perkuliahan baru dalam kurikulum nasional tahun 1993 (Keputusan Mendikbud No. 17/1993). Dalam kurikulum nasional ini juga terdapat ketentuan yang menyatakan perlu dan pentingnya pendidikan hukum terapan melalui pengenalan ketentuan-ketentuan hukum positif dan kasus-kasus atau bahan dokumentasi lainnya bagi para mahasiswa hukum. Dengan demikian mereka tidak hanya mempunyai "wawasan" ilmu pengetahuan hukum akan tetapi juga dapat menerapkannya secara profesional analitis dalam masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kartikasari, Subekah Nawa. "Peran Laboratorium Sebagai Pusat Riset Untuk Meningkatkan Mutu Dari Lembaga Pendidikan Pada Jurusan THP_FTP_UNEJ." Jurnal Temapela 2, no. 1 (July 17, 2019): 17–27. http://dx.doi.org/10.25077/temapela.2.1.17-27.2019.

Full text
Abstract:
Mengingat strategisnya posisi laboratorium dalam manajemen perguruan tinggi, maka perlu perangkat laboratorium dapat menunjang pelaksanaan pendidikan pada perguruan tinggi berjalan secara efektif dan efisien. Kualitas pengelolaan laboratorium di THP_FTP_UNEJ dapat diketahui melalui evaluasi personal laboratorium. Hal tersebut dimaksudkan agar kegiatan laboratorium mampu memenuhi kebutuhan pengguna secara efektif dan efisien, serta merata untuk semua pengguna. Tujuan penelitian adalah mengetahui kualitas pengelolaan, menjaga mutu laboratorium dan tingkat keselamatan kerja. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, studi observasi, dan angket secara kualitatif. Sarana peralatan dan penunjang laboratorium alat katagori 1, 2 dan 3 yang berada dilaboratorium cukup lengkap, serta mukhtahir menunjukkan nilai 38,55 - 45,13% dengan skor baik.Ketersediaan bahan kimia mempunyai nilai 35,15 % dengan skor baik dan penggunaan fasilitas laboratorium mudah dan transparan mempunyai nilai (41,72%) dengan skor baik. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan menunjukkan nilai 64,17 % dengan nilai kurang baik. Peran PLP dilaboratorium menunjukkan nilai 25-36% dengan skor memuaskan. Berdasarkan integritas dan kinerja PLP menunjukkan nilai 25 - 36 % dengan skor memuaskan. Lembaga juga memfasilitasi program training, seminar yang diperlukan PLP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nurhadi, Arisal. "MANAJEMEN LABORATORIUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN." Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan 4, no. 01 (June 29, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.32678/tarbawi.v4i01.832.

Full text
Abstract:
Abstract. This article examines laboratory management in an effort to improve the quality of learning in schools, how to plan, implement, and evaluate laboratory management in schools. Planning of the laboratory in the school by looking at the needs of goods and budget. This planning can be done at the end of each semester by means of coordination meetings between laboratory heads, infrastructure representatives, and principals. Implementation of the laboratory includes procurement, storage, structuring, inventation, use, and maintenance. Procurement is done in accordance with existing needs and adjusted to school budget. Storage is done by making the codes and placed sessuai with place and its usefulness. The arrangement is done according to the encoding per cabinet or shelf or locker or storage warehouse. Inventory is done by taking notes of newly arrived items by giving a code or sticker. Use of laboratory facilities and infrastructure is used in accordance with the needs and usefulness of each item. Maintenance by repairing lightly damaged goods and removal for heavily damaged items. The evaluation of the management of the laboratory in an effort to improve the quality of learning in schools is done by coordination meeting at the end of the year between the head of the laboratory, the vice principal of the facilities and prsasarana, and the principal. Keywords. Infrastructure Facility, Laboratory, Quality of Learning Abstrak. Artikel ini mengkaji tentang manajemen laboratorium dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen laboratorium di sekolah. Perencanaan laboratorium di sekolah dengan melihat kebutuhan barang dan anggaran yang ada. Perencanaan ini dapat dilakukan pada tiap akhir semester dengan cara rapat koordinasi antara kepala laboratorium, wakil sarana prasarana, dan kepala sekolah. Pelaksanaan laboratorium meliputi pengadaan, penyimpanan, penataan, inventasisasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Pengadaan barang dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan disesuaikan dengan anggaran sekolah. Penyimpanan dilakukan dengan cara membuat kode-kode dan ditempatkan sessuai dengan tempat dan kegunaannya. Penataan dilakukan sesuai dengan pengkodean per almari atau rak atau loker atau gudang penyimpanan. Inventarisasi dilakukan dengan mencatat barang-barang yang baru datang dengan memberi kode atau stiker. Penggunaan sarana dan prasarana laboratorium digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan dari masing-masing barang. Pemeliharaaan dengan melakukan perbaikan pada barang-barang yang rusak ringan dan dilakukan penghapusan untuk barang-barang yang rusak berat. Evaluasi manajemen labratorium dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dilakukan dengan cara rapat koordinasi pada akhir tahun antara kepala laboratorium, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prssarana, dan kepala sekolah. Kata Kunci. Sarana Prasarana, Laboratorium, Mutu Pembelajaran Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Bafadal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar; dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2012. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hidayat, Ara dan Imam Machali. 2010. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa. Juhji, J. 2015. “Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) bagi Remaja Kurang Mampu (Studi Deskriptif di PKBM Hasanah Ilmu Legok, Kabupaten Tangerang)”. Lembaran Masyarakat. 1 (02): 169-180 (2015). Terdapat pada laman: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lembaran/article/view574/481 Juhji, J. 2016. “Peran Urgen Guru dalam Pendidikan”. Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang Kependidikan. 10 (1): 52-62 Tahun 2016. Terdapat pada laman: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/73/75 Purwanto, M. Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga. Richard, Decaprio. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press. Suhardan, Dadang. Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta. Syukur NC, Fatah. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail. Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: GP Press.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Suprapti, Suryani Catur, and Aryudhi Armis. "Evaluasi Kualitas Udara Dengan Mengukur Kadar Total Suspended Particulate (TSP) di Laboratorium Akrilik Program Studi D III Teknik Gigi." Jurnal Analis Kesehatan 9, no. 1 (July 10, 2020): 29. http://dx.doi.org/10.26630/jak.v9i1.2114.

Full text
Abstract:
Laboratorium pendidikan merupakan unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan. Laboratorium pendidikan teknik gigi dibedakan menjadi: laboratorium akrilik, laboratorium logam, dan laboratorium keramik/porselen. Bahan dasar akrilik adalah metil metakrilat (MMA). MMA dilaporkan dapat menjadi faktor iritan bagi paru-paru, kulit maupun mata. Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah: untuk mengetahui nilai TSP sebelum praktikum , selama praktikum dan setelah praktikum di laboratorium akrilik, untuk mengetahui kualitas udara sebelum, selama, dan setelah praktikum, serta untuk mengetahui perbedaan kualitas udara sebelum praktikum, selama praktikum, sesudah praktikum pada kondisi tanpa perlakuan dan dengan perlakuan . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik data primer, yaitu kadar debu (TSP) sebelum, selama, dan setelah praktikum. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Akrilik Jurusan Teknik Gigi, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang pada bulan Agustus-Desember 2019. Teknik <em>sampling</em> yang digunakan <em>purposive sampling</em> dengan jumlah sebanyak 18 sampel. Data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan uji t independen untuk melihat perbedaan kadar TSP sebelum, selama, dan sesudah praktikum dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah <em>Total Suspended Particulate</em> (TSP) di laboratorium akrilik jurusan teknik gigi masih masih tergolong baik. Dari seluruh waktu pengukuran hanya pada saat pagi hari yang terdapat perbedaan secara bermakna antara kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Prasetyo, Eko, M. Syamsul Maarif, and Komar Sutriah. "Perencanaan Kebutuhan Pranata Laboratorium Pendidikan di Institut Pertanian Bogor." Jurnal Sains Terapan 6, no. 1 (June 30, 2016): 38–51. http://dx.doi.org/10.29244/jstsv.6.1.38-51.

Full text
Abstract:
The objective of the research was to analyze requirement planning, ideal number as well as formulating planning strategy for Laboratory Education Staff (LES) at Bogor Agricultural University. Data was collected by filling the questionnaire and interview with laboratory staff of Bogor Agricultural University, then documentation. Completely randomized design and Antilon (anti-ln/enilai y) was performed to analyze the data, then geometric mean value was analysed by qualitative descriptive, whereas formulation of strategy was performed by SWOT matric. The result shows that time activities allocation by LES were still low as well as less ideal number of LES. In addition, according to SWOT matric analysis, formulation of the strategies to improve work quality of LES were development of staff capability, providing adequate tools and materials, escalating of staff performance and refinement of leadership manner.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Genesa Hatika, Rindi, Ika Daruwati, Yeza Febriani, and Dedi Mardiansyah. "Analisis Penguasaan Konsep Fisika Menggunakan Laboratorium Virtual Pada Mahasiswa Pendidikan Fisika Tahun Ajaran 2019/2020." Jurnal Edu Research 9, no. 2 (December 30, 2020): 48–53. http://dx.doi.org/10.30606/jer.v9i2.778.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis penguasaan konsep fisika menggunakan laboratorium virtual pada mahasiswa pendidikan fisika. Laboratorium virtual yang digunakan adalah program Crocodile Physics. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Fisika pada mahasiswa semester I tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 17 mahasiswa. Desain penelitian ini adalah memiliki bentuk pre-eksperimental desain one group pretest posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian mendapati bahwa penguasaan konsep diperoleh dengan nilai N-gain sebesar 0,70. Ini bermakna bahwa penguasaan konsep fisika mahasiswa menggunakan laboratorium virtual berada pada kategori tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Nulngafan, Nulngafan, and Ahmad Khoiri. "ANALISIS KESIAPAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA BERBASIS TEKNOLOGI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0." Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 8, no. 1 (January 30, 2021): 10–17. http://dx.doi.org/10.32699/ppkm.v8i1.1531.

Full text
Abstract:
Kondisi ideal laboratorium IPA disekolah yang memenuhi PP RI No.19 Tahun 2005 telah menetapkan 8 standar laboratorium dan Permendiknas No 24 Tahun 2007 standar Sarana dan Prasarana pendidikan, namun faktanya tidak demikian kondisi ketersediaan dan kesiapan laboratorium IPA belum berfungsi dengan baik, Desain Based Research (DBR) yang terdiri dari: Identifikasi dan analisis masalah, Perancangan solusi, Siklus berulang dalam pengujian dan penyempurnaan rancangan, serta Refleksi untuk menghasilkan prinsip-prinsip desain dan implementasi. Metode pengumpulan data melalui survei, angket kesiapan dan ketersediaan Laboratorium IPA dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis validasi produk, keterlaksanaan produk, analisis repons serta keefektifan produk kebijakan yang ditawarkan. Hasil analisis Kesiapan Laboratorium IPA berbasis teknologi kriteria belum mencapai 50% artinya kurang siap, Evaluasi penyelenggaraan Laboratorium IPA tertinggi diperoleh sekolah negeri wilayah kota sebesar 85% kategori sangat baik, sedangkan skor terendah diperoleh sekolah swasta wilayah desa sebesar 66,25% kategori cukup, sedangkan ketersediaan Sarana dan prasarana Laboratorium IPA telah memenuhi standar Permendiknas No 24 Tahun 2007 sebesar 78,3% kategori baik. Perlunya kebijakan penelitian pendidikan untuk dapat mengatasi masalah laboratorium IPA di era revolusi industry 4.0 berupa revitalisasi pengelolaan Laboratorium IPA pada sistem cyber dan laboratorium virtual berbasis Teknologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Istiyaningsih, Rumiyatun. "MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi UPGRIS )." EQUILIBRIA PENDIDIKAN : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi 1, no. 1 (October 30, 2017): 27. http://dx.doi.org/10.26877/ep.v1i1.1800.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prasarana dan sarana meliputi manajemen Laboratorium komputer dalam pengembangan surat meyurat Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan pada Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Semarang.subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 yang telah melakukan praktek surat menyurat tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 34 orang. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1) Prasarana dan sarana di laboratorium administrasi perkantoran masih belum sesuai dengan standar yang seharusnya berada di ruang laboratorium, 2) Perencanaan manajemen laboratorium dilakukan pada awal tahun pelajaran yang melibatkan ketua program studi dan kepala laboratorium, 3) Kurangnya tenaga pengelola laboratorium sehingga adanya rangkap tugas, seperti kepala laboratorium Program studi merangkap sebagai teknisi laboratorium, 4) Pengawasan dilakukan oleh koordinator laboratorium dengan meminta bantuan kepada guru pengguna. Pengawasan yang digunakan adalah pengawasan preventif yaitu dengan memasang tata tertib di dinding ruang laboratorium, 5) Hambatan dalam manajemen laboratorium adalah belum adanya kerjasama laboratorium dalam kegiatan magang yang di lakukan oleh universitas. Kata Kunci : prasarana dan sarana, manajemen laboratorium
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Luthfia, Erien, and Dewi Puspa Ariyanti. "PENGEMBANGAN MODUL ASUHAN KEHAMILAN TERSTANDAR DAN UJI COBA EFEKTIVITAS MODUL DI JURUSAN KEBIDANAN." Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 7, no. 3 (September 30, 2020): 253–59. http://dx.doi.org/10.32699/ppkm.v7i3.1273.

Full text
Abstract:
Institusi pendidikan bidan perlu membuat suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kompetensi lulusannya. Pembelajaran di laboratorium merupakan bagian penting dalam keseluruhan proses pembelajaran pendidikan kebidanan. Laboratorium merupakan faktor utama dalam keberhasilan proses belajar mengajar apabila mempunyai fasilitas alat laboratorium yang lengkap, salah satunya modul. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Reseacrh and Development), dengan sampel mahasiswa Jurusan Kebidanan, dosen pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan, dan Validator ahli. Penelitian ini menghasilkan modul asuhan kehamilan terstandar, hasil uji statistik menunjukkan Modul Asuhan Kehamilan ini efektif terlihat dari meningkatnya keterampilan mahasiswa dalam pemeriksaan kehamilan dan mahasiswa dapat mempraktikkan Asuhan Kehamilan lebih tepat dibandingkan tanpa menggunakan modul terstandar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Salmon, Salmon, and Bartolomius Harpad. "PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN STAF LABORATORIUM KOMPUTER STMIK WIDYA CIPTA DHARMA SAMARINDA." Sebatik 22, no. 1 (June 1, 2018): 22–29. http://dx.doi.org/10.46984/sebatik.v22i1.206.

Full text
Abstract:
Dalam perkembangannya STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda dibantu unsur pelaksana akademik yang salah satunya adalah bagian laboratorium komputer. Tugas utama dari staf laboratorium komputer diantarannya: pelayanan administrasi praktikum, persiapan praktikum, pengrekrutan dan pembinaan asisten laboratorium komputer, memantau serta mengawasi pelaksanaan praktikum dan ujian praktikum. Mengingat pentingnya peranan staf laboratorium komputer sebagai salah satu elemen organisasi laboratorium komputer untuk pencapaian tujuan dan perkembangan STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda. Dalam penentuan staf laboratorium komputer pihak manajemen mengalami kesulitan didalam menentukan staf yang tepat untuk diposisikan pada laboratorium komputer mengingat banyaknya pelamar dari tingkat pendidikan yang sama. Pemilihan Staf Laboratorium Komputer Pada STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda dilakukan dengan metode Analytical Hierartical Process (AHP).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Asmoro, Cahyo Puji, Hana Susanti, Renardi Erwinsyah Putra, and Hendri Sulistyo. "Pengembangan Sistem LMGZ dalam pengelolaan laboratorium di Universitas Pendidikan Indonesia." WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 4, no. 1 (February 1, 2019): 24. http://dx.doi.org/10.17509/wapfi.v4i1.15814.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Dwiyanti, Aris Naeni, Mawan Akhir Riwanto, and Wahyu Nuning Budiarti. "Pengembangan Laboratorium Virtual Berbasis Pendidikan Karakter untuk Siswa Sekolah Dasar." Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series 2, no. 1 (December 19, 2019): 22. http://dx.doi.org/10.20961/shes.v2i1.36169.

Full text
Abstract:
This study aims to 1) Develop prototype technology in the form of character education based virtual laboratories 2) Know the quality of prototype technology in the form of character education based virtual laboratories. This type of research is research and development research using the Borg &amp; Gall research model which consists of 10 stages. Subjects, populations and samples in this study include teachers, Elementary School Students, Media Specialists, Material Experts, Linguists and Psychologists. The results of this study are 1) The prototype of technology in the form of a virtual laboratory based on character education for class IV 2013 curriculum consists of 1 theme, in 1 the theme consists of 8 experiments 2) The quality of the virtual laboratory according to the assessment of media experts, material experts, linguists, experts psychology, teachers, and students are in the good category.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sutrisno, Edy. "Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan." Jurnal Bimas Islam 12, no. 2 (December 27, 2019): 323–48. http://dx.doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113.

Full text
Abstract:
Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari suku, ras dan agama, yang berbeda-beda sehingga diperlukan toleransi dalam memahami semua perbedaan yang ada, begitu juga pada lembaga pendidikan kultur warganya juga beraneka ragam. Oleh sebab itu moderasi beragama sangat tepat sekali diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama pada masyarakat yang multikultural. Moderasi beragama sebagai jalan tengah dalam mengadapi perbedaan baik kelompok ekstrem maupun fundamental. Untuk menerapkan moderasi beragama dimasyarakat multikultural yang perlu dilakukan adalah; menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis laboratorium moderasi beragama dan melakukan pendekatan sosio-religius dalam beragama dan bernegara Kata Kunci: Moderasi Agama, Institusi, Pendidikan Indonesia is a pluralistic country consisting of different ethnicities, races and religions, so tolerance is needed in understanding all the differences that exist, as well as the cultural education institutions of its citizens are also diverse. Therefore religious moderation is very appropriate to be applied in national and state life, especially in multicultural societies, it is also expected that religious moderation is a middle way in dealing with differences in both extremes and fundamental groups. To implement religious moderation in multicultural societies, what needs to be done is; make educational institutions as a basis for religious moderation laboratories and take socio-religious approaches in religion and state. Keywords: The Religion Moderation, Education Institution
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Effendi, Abdurachman. "IDENTIFIKASI BAHAYA DI LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK DENGAN METODE PENILAIAN KUANTITATIF DET NORSKE VERITAS DAN 3D MODEL." Jurnal TEMAPELA 1, no. 1 (July 26, 2018): 7–15. http://dx.doi.org/10.25077/temapela.1.1.7-15.2018.

Full text
Abstract:
PLP, laboran dan teknisi laboratorium pendidikan yang bertugas di perguruan tinggi dan sekolah, rentan terhadap risiko keselamatan dan kesehatan saat melaksanakan tugas dan fungsinya. Data mengklarifikasi beberapa kasus kecelakaan yang berakibat cidera pada korban terjadi di laboratorium pendidikan. Cidera yang diderita korban ada yang bersifat cidera permanen, ringan, maupun gangguan kesehatan. Kecelakaan yang terjadi juga mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas dan peralatan praktikum dan penelitian yang ada di laboratorium. Hazard di laboratorium membutuhkan penerapan instrument keselamatan dan kesehatan kerja yang benar dan berkelanjutan. Aktivitas praktikum dan penelitian di laboratorium sistem tenaga elektrik sebagian besar menggunakan peralatan yang dioperasikan dengan supplai listrik bertengangan 220 V hingga 380 V. Kesalahan kecil yang terjadi saat mengoperasikan peralatan dapat berisiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera bahkan kematian. Diperlukan suatu manajemen risiko yang kegiatannya meliputi identifikasi bahaya, analisis potensi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko. Kegiatan identifikasi bahaya dan analisis potensi bahaya dilakukan dengan menggunakan metode penilaian kuantitatif yang diterbitkan oleh Det Norske Veritas dan 3D Model. Penilaian tingkat resiko dilakukan berdasarkan parameter peluang, kuantitas dan kegawatan dari risiko bahaya. Penelitian ini menyimpulkan potensi bahaya pada Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung pada level bahaya sedang dan rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wijaya, Subur. "PERAN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ( Studi Kasus di SMA Negeri 3 Malang)." journal EVALUASI 2, no. 2 (September 4, 2018): 398. http://dx.doi.org/10.32478/evaluasi.v2i2.160.

Full text
Abstract:
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut laboratorium, adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi Laboratorium agama adalah suatu unit penunjang akademik yang di dalamnya terdapat alat peraga praktik keagamaan, mulai dari yang berbasis hard copy, e-book, software digital, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah tidak hanya sekedar teori keagamaan saja dalam artian peserta didik hanya mampu mendengarkan akan tetapi lebih dari itu, para peserta didik diajak untuk mengeksploitasi dan mempraktikkan pengetahuan agama yang didapat melalui sarana media laboratorium agama.Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.Proses kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium agama sedikit banyak dapat menciptakan atmosfir pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan, berdasarkan pengamatan peneliti salah satu indikasinya adalah siswa dapat lebih aktif dalam menyimak pelajaran yang disampaikan. Dalam proses transfer of knowledge yang di lakukan di lab agama bisa dikatakan peserta didik dapat cepat menerima materi karena mereka bukan hanya dari sisi teori tetapi sedikit banyak mereka dapat mengapikasikannya langsung, dengan cara mempraktikan, berdiskusi, tanya jawab dan lain-lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Kuron, Meidy Atina, and Arnold Umboh. "PENGARUH VIRTUALISASI LABORATORIUM BERBASIS ELECTRONICS WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR UNSRIT." ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika 7, no. 1 (May 5, 2021): 1. http://dx.doi.org/10.31764/orbita.v7i1.2788.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenggunaan laboratorium virtual pada mata kuliah Elektronika Dasar sangatlah penting sebagai salah satu solusi mengatasi keterbatasan fasilitas pada laboratorium real di Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. Virtualisasi laboratorium Elektronika Dasar ini dapat berfungsi selayaknya laboratorium real yang memanfaatkan media komputer dan software Electronics Workbench (EWB) dalam pembelajaran. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh virtualisasi laboratorium berbasis Electronics Workbench (EWB) terhadap hasil belajar mahasiswa semester II Program Studi Teknik Informatika pada mata kuliah Elektronika Dasar di Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. Metode yang digunakan adalah Pre-Eksperiment One-Group Pretest-Posttest Design dengan pengujian analisis paired sample t-test dengan sample penelitian diambil total sampling. Hipotesis penelitian dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS untuk memperoleh t hitung dengan taraf kepercayaan 95% dimana t hitung > t tabel yaitu 19,126 > 2,055 dan berdasarkan nilai signifikansi yaitu Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan virtualisasi laboratorium berbasis EWB terhadap hasil belajar mahasiswa Teknik Informatika UNSRIT Semester II materi Elektronika Dasar materi penguat transistor. Selanjutnya dilakukan pengujian N-Gain score untuk melihat efektivitas penggunaan virtualisasi laboratorium berbasis EWB dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa Teknik Informatika UNSRIT dengan hasil 0,40 termasuk pada kategori sedang. Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan pada jurnal Nasional terakreditasi SINTA 4 Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika p-ISSN : 2460-9587, i-SSN : 2614-7017 Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Mataram. Kata kunci : virtualisasi laboratorium; electronics workbench (EWB); elektronika dasar. ABSTRACTThe use of virtual laboratories of the Basic Electronics courses is very important as a solution to overcome the limited facilities in real laboratories at Sariputra Indonesia University, Tomohon. Virtualization of the Basic Electronics laboratory can function like a real laboratory that utilizes computer media and the Electronics Workbench (EWB) software in learning. The specific purpose of this study was to determine the effect of laboratory virtualization based on Electronics Workbench (EWB) on the learning outcomes of second semester students of the Informatics Engineering Study Program in Basic Electronics at Sariputra Indonesia University, Tomohon. The method used is the Pre-Experiment One-Group Pretest-Posttest Design with paired sample t-test analysis testing with the research sample taken by total sampling. The research hypothesis was analyzed with the SPSS application to obtain t count with a confidence level of 95% where t count > t table, that result 19,126 > 2,055 and based on the significance value of Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05, it can be concluded that there is a significant effect of based laboratory virtualization based on EWB to students learning outcomes of Informatics Engineering UNSRIT Semester II Basic Electronics material transistor amplifier. Furthermore, the N-Gain score test was carried out to see the effectiveness of using laboratory virtualization based on EWB to improving the learning outcomes of UNSRIT Informatics Engineering students with a result of 0.40 which was included in the moderate category. The output targeted in this study is expected to be published in a SINTA-accredited National journal 4 Journal of Study, Innovation and Physics Education Application p-ISSN: 2460-9587, i-SSN: 2614-7017 Study Program of Physics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Muhamadiyah University, Mataram. Keywords : virtual laboratories; electronics workbench (EWB); basic electronics.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Bagia, I. Wayan. "MODEL MANAJEMEN LABORATORIUM KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI." Bisma: Jurnal Manajemen 6, no. 1 (April 19, 2020): 31. http://dx.doi.org/10.23887/bjm.v6i1.24425.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan deskriptif tentang Model Manajemen Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Pendidikan Ganesaha (Undiksha) yang ada sekarang dan yang terpadu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan populasinya adalah dosen, pimpinan jurusan dan fakultas, mahasiswa FE Undiksha, dan stakeholder. Dalam menentukan jumlah responden sebagai sumber data maka pengembilan responden secara: populasi dilakukan pada dosen, pimpinan jurusan dan fakultas; mahasiswa jurusan menggunakan sampel dengan teknik stratified random random sampling yang alokasinya proporsional; serta pada stakeholder dengan menggunakan teknik propursive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, pencatatan dokumen, dan diskusi kelompok fokus. Kemudian data dianalisis secara deskriptif. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Manajemen Laboratorium Kewirausahaan FE Undiksha yang ada sekarang ini belum perpadu karena laboratoriun kewirausahaan masih menjadi milik prodi dan kelola dengan pola manajemen yang tidak jelas aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Ke depannya disepakati bahwa FE Undiksha diharapkan memiliki Model Manajemen Laboratorium Kewirwusahaan Terpadu yang memiliki 5 divisi, yaitu divisi (1) kreatif, (2) litbang, (3) diklat, (4) kerja sama dan humas penyandang dana (dudi, prodi/fakultas, universitas), dan (5) klinik konsultasi usaha dengan pola manajemen yang jelas baik dari fungsi perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Rahmatul, Rahmatul Ulya. "Hubungan Manajemen Laboratorium dengan Pencapaian Kompetensi KDPK dan Antenatal Care Mahasiswa Semester IV Prodi DIII Kebidanan Stikes Sumatera Barat." Jurnal Bidan Komunitas 3, no. 2 (May 31, 2020): 73–79. http://dx.doi.org/10.33085/jbk.v3i2.4614.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori, laboratorium/pembelajaran praktik dan praktik klinik. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar, bahwa beban studi pendidikan Diploma terdiri dari 40 % teori dan 60 % praktik. Berdasarkan hal tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan pengelolaan pembelajaran praktik/praktik klinik atau disebut juga pembelajaran Laboratorium yang efektif dan efisien. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara manajemen laboratorium dengan pencapaian kompetensi dalam praktik KDPK dan Antenatal Care mahasiswi Semester IV Prodi DIII Kebidanan STIKes Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan retrospektif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang akan ditetapkan dalam penelitian ini yaitu total sampling sebanyak Jumlah populasi penelitian terdiri dari 89 orang mahasiswi semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil: penilaian manajemen laboratorium sebagian besar yaitu 64% (cukup). Pencapaian kompetensi praktik KDPK sebagian besar adalah 62,2 (sedang) dan untuk praktik Antenatal Care sebagian besar yaitu 61.4 (sedang). Terdapat hubungan yang bermakna antara manajemen laboratorium dengan pencapaian kompetensi dalam praktik KDPK dan Antenatal Care mahasiswa prodi DIII Kebidanan STIKes Sumbar, dengan keeratan hubungan yang cukup dengan arah yang positif. Kesimpulan: Manajemen laboratorium yang cukup perlu ditingkatkan pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar dapat tercapai kompetensi mahasiswa dalam praktik kebidanan yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Basri, A. Said Hasan. "URGENSI LABORATORIUM BKI DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI MAHASISWA." Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam 11, no. 1 (June 1, 2014): 99–124. http://dx.doi.org/10.14421/hisbah.2014.111-06.

Full text
Abstract:
Laboratorium bagi institusi pendidikan seperti jurusan BKI fakultas Dakwah dan Komunikasi memiliki arti penting bagi eksistensinya, serta berperan penting dalam pengembangan kompetensi mahasiswanya. Melalui laboratorium inilah kualitas mahasiswa sebagai calon lulusan akan dihasilkan. Oleh sebab itu, laboratorium yang ideal dan representatif guna mendukung Tri Dharma perguruan tinggi harus direalisasikan dan ditingkatkan mutunya, karena keberadaannya sangat strategis bagi eksistensi jurusan BKI, serta kualitas mutu lulusan. Laboratorium yang ideal dan representatif tersebut, paling tidak harus memenuhi empat komponen, yaitu adanya organisasi laboratorium, fasilitas sarana dan prasarana, administrasi serta tata kelola. Melalui empat komponen inilah harapannya laboratorium jurusan BKI dapat menjadi bagian kurikulum yang mampu memfasilitasi pengembangan kompetensi mahasiswa, sehingga mampu mengaplikasikan keilmuannya secara praktis sekaligus dapat memberikan bantuan pelayanan terhadap masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Wahyono, Irawan Dwi. "Personalisasi virtual laboratory menggunakan kecerdasan buatan." TEKNO 29, no. 1 (March 11, 2019): 86. http://dx.doi.org/10.17977/um034v29i1p86-96.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi pembelajaran di industri 4.0 dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang pesat salah satunya adalah aplikasi virtual. Salah satu aplikasi pembelajaran virtual yang dikembangkan saat ini adalah laboratorium virtual. Penggunaan laboratorium virtual dalam Revolution 4.0 sangat berguna terutama lembaga pendidikan yang tidak memiliki cukup ruang dan peralatan. Penelitian laboratorium virtual telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Pengembangan laboratorium virtual yang dikembangkan adalah media, model dan bahan di laboratorium virtual. Laboratorium virtual yang ada adalah pembelajaran satu arah. Laboratorium virtual tidak memiliki umpan balik dengan pengguna terutama keinginan dan kemampuan pengguna di laboratorium virtual. Diperlukan pembelajaran laboratorium berdasarkan keinginan dan kemampuan pengguna. Model pembelajaran ini dikenal sebagai personalisasi. Penelitian ini mengembangkan laboratorium virtual yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Kemampuan dan kemauan pengguna diproses oleh kecerdasan buatan untuk menentukan model, media dan bahan yang cocok untuk pengguna. Hasil uji coba di laboratorium virtual ini memperoleh nilai akurasi menurut pengguna berdasarkan hasil personalisasi yang diperoleh sebesar 90,8%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Mitarlis, Mitarlis, and Nuniek Herdyastuti. "PELATIHAN PENGELOLAAN LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA BAGI GURU-GURU MGMP KIMIA BLITAR." Jurnal ABDI 4, no. 1 (December 13, 2018): 45. http://dx.doi.org/10.26740/ja.v4n1.p45-50.

Full text
Abstract:
Community Service Activities (PKM) have been carried out regarding the management of chemical education laboratories in the form of training. The training was given to teachers of Blitar Regency MGMP members. The training activities aimed to increase teachers' knowledge about the management and management of the Chemistry Education Laboratory. The implementation method started from preparation and planning, implementation and evaluation. The results of the training showed an increase in participants' understanding of the management of chemical laboratory. Training activities can be carried out well, and receive positive responses from participants. As many as 67% of participants sent a report on the implementation of laboratory management tasks as a post test in their respective schools. Related to the implementation of the evaluation of the training showed a positive response as indicated by the dominant percentage in the positive (very good and good) total answer statements between 70-90%. Judging from its total usefulness, 89% stated that training activities were very useful and beneficial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Marisa, Valentina, and Indah Muliati. "Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Program Tahfidz Al-Qur’an." An-Nuha 1, no. 2 (May 27, 2021): 108–15. http://dx.doi.org/10.24036/annuha.v1i2.41.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas tentang pendidikan karakter melalui program tahfidz al-Qur’an. Latar belakang dari penelitian ini masih kurangnya pengoptimalan pendidikan karakter di sekolah dan realita yang ada masih maraknya tindak kejahatan baik di media elektronik dan media cetak, dan berkurangnya rasa gemar membaca al-Qur’an pada siswa. Maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui program tahfidz al-Qur’an, kemudian untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang ditanamkan dalam program tahfidz al-Qur’an di SMP Pembangunan Laboratorium UNP. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sehingga didapatkan data yang digunakan untuk menggambarkan situasi di lapangan dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui program tahfidz al-Qur’an di SMP Pembangunan Laboratorium UNP sudah berjalan dengan baik dalam membentuk karakter jiwa Qur’ani siswa. Pelaksanaannya mencakup pembelajaran tahfidz al-Qur’an dan internalisasi nilai-nilai karakter. Dengan adanya pendidikan karakter melalui program tahfidz al-Qur’an siswa nampak memiliki karakter jujur, percaya diri, pekerja keras, menghargai waktu, memiliki harga diri, dan mandiri. Hal ini terlihat pada akhlak peserta didik selama pembelajaran dan diluar pembelajaran memberikan dampak positif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Pujani, Ni Made. "PENGEMBANGAN KETERAMPILAN LABORATORIUM ASTRONOMI BERBASIS KEMAMPUAN GENERIK SAINS BAGI CALON GURU FISIKA." Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 18, no. 2 (January 17, 2014): 230. http://dx.doi.org/10.18269/jpmipa.v18i2.55.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah Program Pembelajaran Keterampilan Laboratorium Astronomi Berbasis Kemampuan Generik Sains (PPKL-BKGS) untuk meningkatkan keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains Astronomi. Perangkat program pembelajaran keterampilan laboratorium Astronomi dikembangkan menggunakan strategi research and development, dengan subyek penelitian mahasiswa calon guru yang sedang mengikuti perkuliahan IPBA pada Jurusan Pendidikan Fisika suatu LPTK di Bali. Instrumen yang digunakan adalah asesmen kinerja keterampilan laboratorium, tes kemampuan generik sains, lembar observasi, dan angket respon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPKL-BKGS efektif dalam mengembangkan keterampilan laboratorium Astronomi dengan peningkatan sebesar 0,63, serta efektif dalam meningkatkan kemampuan generik sains calon guru dengan peningkatan %g sebesar 34,81 tergolong sedang. Tanggapan mahasiswa adalah positif terhadap implementasi PPKL-BKGS. Kata Kunci: astronomi, kemampuan generik sains pengembangan, keterampilan laboratorium
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Rakhman, Khusna Arif, A. Rasyid Saraha, and Nurfatimah Sugrah. "Pengembangan video penggunaan alat gelas laboratorium kimia di universitas." Jurnal Inovasi Pendidikan IPA 3, no. 2 (October 8, 2017): 161. http://dx.doi.org/10.21831/jipi.v3i2.15667.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan peneletian tentang pengembangan media video penggunaan alat gelas di Laboratorium pada mahasiswa tahun I Program Studi Pendidikan Kimia. Penelitian ini bertujuan menghasilkan video penggunaan alat gelas di laboratorium yang layak digunakan sebagai panduan mahasiswa program studi pendidikan kimia FKIP Universitas Khairun dalam melakukan praktikum. Media video pengguaan alat gelas di Laboratorium ini dikembangkan berdasarkan kaidah pengembangan media pembelajaran yang diadaptasi dari tahap pengembangan 4D. Hasil pengembangan berupa video pengenalan dan penggunaan alat gelas di laboratorium dengan durasi 18 menit. Dari segi validitas media video, kedua produk tersebut dinyatakan sangat valid oleh 3 orang validator dengan nilai rata-rata 3,81 dari skala 4 dengan kategori sangat valid. Produk media video juga diukur keterbacaannya oleh 10 mahasiswa prodi pendidikan kimia FKIP Universitas Khairun dengan persentase keterbacaan sebesar 79,17%. Sedangkan angka keterlaksanaan praktikum menggunakan panduan kedua video tersebut di Laboratorium sebesar 67,50%. Video Development of Use of Chemical Laboratory Equipment in University AbstractThe research has been conducted to develop of video use of glassware in the laboratory at the first year students of the educational chemistry department. This study aims to produce a video of glass tools usage in a laboratory that was suitable to be used as a practicum module for students of educational chemistry department FKIP Khairun University. Video development methods based on learning media development principles adapted from the 4D development stage. The results of the development of a video introduction and use of glassware in the laboratory with a duration of 18 minutes. The validity of both was expressed by 3 validators with an average rating of 3.81 from a scale of 4 with very valid categories. Video products are also measured legibility by 10 students of educational chemistry department FKIP Khairun University with a percentage of legibility of 79.17%. While the practical implementation the video usage on practicum in the Laboratory of 67.50%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Saputri, Nanda, Adlim Adlim, and Ratu Fazlia Inda Rahmayani. "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK UNTUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR." JTK (Jurnal Tadris Kimiya) 3, no. 2 (December 31, 2018): 114–24. http://dx.doi.org/10.15575/jtk.v3i2.3444.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian psikomotorik untuk praktikum kimia dasar di Lingkungan dan Laboratorium Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui respon validator dan uji coba terbatas terhadap instrumen yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian dalam bentuk rubrik dengan skala 1-4. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu: 1) perencanaan; 2) pengembangan; dan 3) evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi instrumen menunjukkan persentase rerata sebesar 92,86% dengan kategori sangat layak. Sedangkan hasil respon angket dosen pengampu mata kuliah praktikum, asisten laboratorium, dan mahasiswa praktikan mendapatkan tanggapan sangat baik dengan persentase masing-masing sebesar 100%, 100%, dan 99,13%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Bagia, I. Wayan. "Model Manajemen Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Undiksha Singaraja." Proceeding TEAM 2 (October 11, 2017): 846. http://dx.doi.org/10.23887/team.vol2.2017.220.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan deskriptif tentang Model Manajemen Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Pendidikan Ganesaha (Undiksha) yang ada sekarang dan yang terpadu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan populasinya adalah dosen, pimpinan jurusan dan fakultas, mahasiswa FE Undiksha, dan stakeholder. Dalam menentukan jumlah responden sebagai sumber data maka pengembilan responden secara: populasi dilakukan pada dosen, pimpinan jurusan dan fakultas; mahasiswa jurusan menggunakan sampel dengan teknik stratified random random sampling yang alokasinya proporsional; serta pada stakeholder dengan menggunakan teknik propursive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur, pencatatan dokumen, dan diskusi kelompok fokus. Kemudian data dianalisis secara deskriptif. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Manajemen Laboratorium Kewirausahaan FE Undiksha yang ada sekarang ini belum perpadu karena laboratoriun kewirausahaan masih menjadi milik prodi dan kelola dengan pola manajemen yang tidak jelas aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Ke depan disepakati FE Undiksha diharapkan memiliki Model Manajemen Laboratorium Kewirwusahaan Terpadu yang memiliki 5 divisi, yaitu (1) divisi kreatif, (2) divisi litbang, (3) devisi diklat, (4) divisi kerja sama dan humas penyandang dana (dudi, prodi/fakultas, universitas), dan (5) devisi klinik konsultasi usaha dengan pola manajemen yang jelas baik dari fungsi perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Ontoseno, R. Dion Handoyo, Muhammad Nurul Haqqi, and Moch Hatta. "LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK." Teknika: Engineering and Sains Journal 1, no. 2 (December 18, 2017): 125. http://dx.doi.org/10.51804/tesj.v1i2.134.125-130.

Full text
Abstract:
Sejalan dengan kemajuan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama dalam bidang jaringan komputer maka menuntut lembaga pendidikan terutama sekolah, yakni SMK YPM 7 Tarik dalam membangun sebuah Laboratorium TIK yang dilengkapi dengan internet agar dapat diakses oleh guru dan siswa untuk mendapat informasi yang update, cepat dan akurat. Akan tetapi kebebasan dalam memakai internet untuk download dan upload di laboratorium terkadang digunakan siswa untuk hal-hal yang kurang berguna dalam lingkungan pendidikan misalnya men-download film atau lagu. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu sistem mangement bandwidth untuk mengatur pemakaian bandwidth di tiap-tiap user laboratorium agar penggunaan bandwidth dapat optimal sesuai dengan porsi dan kebutuhan masing-masing client dengan pembatasan download maupun upload. Salah satu perangkat yang dapat memanajemen bandwidth adalah Router. Personal komputer (PC) router berbasis mikrotik merupakan alternatif untuk menekan biaya pembelian router pabrikan yang harganya masih mahal. Mikrotik sebagai sistem operasi karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu lisensinya murah, tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang besar, instalasi tidak rumit dan administrasinya mudah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Utari, Setiya, Ida Kaniawati, and Mr Purwanto. "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM DI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI." Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 6, no. 1 (June 1, 2005): 36. http://dx.doi.org/10.18269/jpmipa.v6i1.370.

Full text
Abstract:
Sulitnya mahasiswa dalam menghubungkan konsep-konsep fisika dasar terhadap berbagai kegiatan laboratorium menyebabkan mahasiswa tidak dapat bekerja di laboratorium dengan baik, sehingga kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya tidak maksimal. Penelitian ini telah mengembangkan model pembelajaran yang berkaitan dengan kerja mahasiswa di laboratorium. Metode Eksperimen dengan desain pre-post tes satu kelompok dipilih untuk mencoba mengembangkan model pembelajaran Laboratorium Fisika Dasar II yang terdiri dari 3 bagian pengajaran yaitu (1) presentasi dan diskusi tentang persiapan percobaan, (2) pelaksanaan eksperimen, dan (3) presentasi dan diskusi hasil percobaan. Hasil penelitian menunjukkan: Pada Tahap persiapan : kemampuan mahasiswa dalam merencanakan percobaan memiliki kategori cukup, namun kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi variabel-variabel terkait memiliki kategori rendah (1.13). Pada Tahap pelaksanaan : Kemampuan dalam melaporkan hasil eksperimen dan bekerja sama memperoleh skor yang paling tinggi (+ 73) sedangkan kemampuan terendah pada pemahaman spesifikasi alat yang berkaitan dengan ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan alat ukur. Sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengolahan data dan pelaporan serta kemampuan dalam menyimpulkan hasil eksperimen (+ 87%), sedangkan kemampuan menganalisis data hanya 14 % mahasiswa yang dapat menganalisa dari temuan data yang diperolehnya. Hasil Belajar mahasiswa setelah pembelajaran meningkat secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Analisis gain sebelum dan sesudah pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata gain skor ternormalisasi yang diperoleh yaitu 0.66, tingkat perolehan skor tersebut termasuk pada kategori sedang. Kata kunci : Firsthand experience, experiment, inquiry, dan learning outcome
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Guswantoro, Taat, Manogari Sianturi, Faradiba Faradiba, Samuel Gideon, Septina Severina Lumbantobing, Nya Daniaty Malau, Sumiati Sumiati, and Seprianus Seprianus. "Pelatihan Penggunaan Alat Laboratorium Fisika di SMP Pusaka Rawaselang." Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA 3, no. 1 (April 24, 2019): 22–26. http://dx.doi.org/10.21831/jpmmp.v3i1.22410.

Full text
Abstract:
Laboratorium merupakan sebuah sarana yang mendukung pembelajaran khususnya IPA, namun beberapa sekolah yang berada di daerah belum memiliki peralatan laboratorium yang memadahi, salah satunya adalah SMP Pusaka yang berada kecamatan Ciranjang. Pengukuran adalah salah satu materi dari pelajaran IPA, dalam melakukan pengukuran diperlukan alat ukur. Alat ukur yang sering diujikan di ujian nasional adalah jangka sorong, micrometer skrup dan multitester, tetapi alat ukur ini tidak tersedia di SMP Pusaka. Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kristen Indonesia melakukan pengabdian kepada masyarakat ke SMP Pusaka dengan melakukan kegiatan pelatihan penggunaan alat laboratorium berupa alat ukur jangka sorong, mikrometer skrup dan multitester serta menyumbangkan alat-alat tersebut. Pelatihan dilaksanakan kepada siswa kelas 7 SMP sejumlah 29 siswa, setelah pemaparan tim melakukan pendampingan kepada siswa untuk melakukan pengukuran dan mengisi lembar kerja yang telah disediakan, kemudian diberikan kuesioner untuk mengetahui pemahaman siswa dan kesan kepada instruktur. Dari hasil kuesioner yang dijawab oleh siswa menyatakan bahwa materi pelatihan mudah dipahami, diaplikasikan dan menambah pengetahuan, secara keseluruhan materi yang diajarkan mendapatkan respon baik dengan presentase rata-rata 86,6 %. Menurut kesan para siswa pelatih dari Pendidikan Fisika UKI memberikan perhatian, pendampingan dan penyajian materi yang baik dengan persentase rata-rata 85,4 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Nangraini, Wayan Pina, I. Ketut Margi, and I. Made Sarmita. "HUBUNGAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN PERSEPSI DAN SIKAP KEMULTIKULTURAN SISWA (Studi Kasus: SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, Bali)." Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha 2, no. 2 (September 23, 2020): 116. http://dx.doi.org/10.23887/jpsu.v2i2.28056.

Full text
Abstract:
AbstrakIndonesia memiliki masyarakat yang sangat multikultur, sehingga peluang terjadinya konflik sangat besar. Salah satu upaya pemeritah untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memperbaiki kurikulum yang didalamnya terdapat pengintegrasian pendidikan multikultural.Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis hubungan pengintegrasian pendidikan multikultural dengan persepsi siswa, 2) Menganalisis hubungan pengintegrasian pendidikan multikultural dengan sikap kemultikulturan siswa dan 3) Menganalisis bentuk nyata pengintegrasian pendidikan multikultural di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mix dan jenis data yang digunakan data primer dan data skunder. Hasil penelitian menunjukan : 1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengintegrasian pendidikan multikultural pada mata pelajaran sosiologi dengan persepsi siswa, 2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengintegrasian pendidikan multikultural pada mata pelajaran sosiologi dengan sikap kemultikulturan siswa, 3) Bentuk nyata pengintegrasian pendidikan multikultural di sekolah dilakukandengan pengintegrasian pendidikan multikultural di kelas dan di luar kelas.Kata kunci: Pendidikan Multikultural, Persepsi, Sikap Multikultural.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Anwar, Ruswana. "Pendidikan Era Pandemi COVID-19." Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science 4, no. 1 (March 25, 2021): 1–4. http://dx.doi.org/10.24198/obgynia.v4.n1.250.

Full text
Abstract:
Sejarah pendidikan profesi kedokteran melalui proses yang panjang dan berliku, membutuhkan upaya berkelanjutan yang lebih baik. Tujuan pendidikan profesi adalah untuk mendidik para profesional mengupayakan penyebaran pengetahuan, mempunyai pola pikir kritis dan perilaku etis, kompeten dalam sistem pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat.Pada era pandemi COVID-19, diperlukan pendekatan sistem reformasi pendidikan professional yang terintegrasi dan kepemimpinan yang lebih baik. Pandemi COVID-19 memberikan dampak menyeluruh termasuk pada pendidikan kedokteran. Sebagian besar rotasi mahasiswa kedokteran terhenti terkait pelayanan rumah sakit berfokus pada penanganan COVID-19 dan pembelajaran tatap muka dikelas serta praktik laboratorium ditunda, mahasiswa belajar secara jarak jauh. Pandemi COVID-19 telah merubah pelayanan publik dan potensi perubahan tatalaksana pendidikan kedokteran. Rotasi penugasan yang tinggi antar bagian dan ke berbagai RS jejaring akan meningkatkan risiko peserta didik sebagai faktor penyebab penyebaran. Meskipun demikian+ peserta didik PPDS juga memegang peranan terbesar pada pelayanan medis di RS pendidikan. Terdapat kekhawatiran yang tinggi peserta didik akan dampak COVID-19 pada proses pendidikan mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Helmi, Helmi. "STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH ALIYAH KHAIRUL HIKMAH DESA PASIR KECAMATAN MEMPAWAH HILIR KABUPATEN MEMPAWAH." CBJIS : Cross-Border Journal of Islamic Studies 1, no. 2 (December 17, 2019): 70–80. http://dx.doi.org/10.37567/siln.v1i2.142.

Full text
Abstract:
Strategi merupakan salah satu komponen dalam meningkat mutu pendidikan dimana didalmnya dapat diperankan langsung oleh Kepala Sekolah/Madrasah. Strategi yang tepat sangat dituntut untuk melakukan suatu perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Strategi Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan, faktor pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan, dan faktor peghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Khairul Hikmah Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Adapun meode penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu mengedepankan penelitian data atau realitas persoalan dengan berlandaskan pada pengungkapan apa-apa yang telah dieksplorasikan dan diungkapkan oleh responden dan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Strategi Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Khairul Hikmah adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui kegiatan workshop, memotivasi guru agar semangat untuk kuliah, diklat, penataran, dan sebagainya., Mesupervisi, dengan melakukan kunjungan kelas dan menganalisa RPP yang akan digunakan guru dan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), evaluasi terkait dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, Pembinaan Kedisiplinan Guru, melalui rapat tiap bulan dan teguran secara langsung, Peningkatan Sarana dan Prasarana, seperti pembuatan ruang kelas baru, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, kantin, tempat parkir, lapangan olahraga. (2) Faktor pendukung Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Khairul Hikmah adalah Kurikulum Pembelajaran, Administrasi /Manajemen, Sarana dan Prasarana, Ketenagaan (guru dan staf TU) dan Partisipasi Masyarakat. (3) Faktor penghambat Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Khairul Hikmah adalah sarana pra saran yang belum memadai, dan biaya oprasional sekolah yang belum satbail sumber pembiayaannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Nur, Hifizah. "Analisis Aktivitas Pendidikan di TK Laboratorium Aichi Jepang Berdasarkan Prinsip-prinsip Neurosains." Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini 7, no. 2 (October 27, 2020): 23–32. http://dx.doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i2.7803.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana metode bermain bebas yang dilakukan di TK jepang. Selain itu penelitian ini juga untuk melihat apakah aktivitas pendidikan di TK Jepang sesuai dengan prinsip-prinsip neurosains. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi kualitatif yang bersifat naturalistik. Peneliti mengobservasi aktivitas siswa-siswa kelas TK B di TK laboraturium Aichi University of Education selama satu hari, dari jam 09.00 sampai jam 14.00 JST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas di TK tersebut sangat seusai dengan 8 prinsip neurosains.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Istiandaru, Afit, Vita Istihapsari, and Harina Fitriyani. "STUDI KASUS KUALITAS LABORATORIUM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA." Jurnal Pendidikan Matematika RAFA 3, no. 2 (December 31, 2017): 214–22. http://dx.doi.org/10.19109/jpmrafa.v3i2.1743.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk memotret kualitas laboratorium media pembelajaran matematika Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Kualitas tersebut ditinjau dari: (1) fasilitas penunjang laboratorium, (2) program layanan laboratorium, dan (3) pemanfaatan media pembelajaran yang dihasilkan oleh laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Penelitian ini melibatkan lima subjek penelitian yang merupakan pengampu mata kuliah yang memanfaatkan laboratorium dan pengelola program studi sebagai pembuat kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas penunjang laboratorium sudah cukup mampu menunjang kegiatan akademik pada program studi pendidikan matematika. Hal yang perlu ditingkatkan di antaranya adalah bengkel pengembangan media pembelajaran yang dianggap memiliki kedudukan yang paling penting. Terdapat lima layanan laboratorium yang ditawarkan, di mana dua diantaranya berjalan dengan cukup berhasil ditinjau dari aksesibilitas dosen dan mahasiswa, yaitu (1) layanan perpustakaan dan (2) layanan praktikum. Sedangkan dari aspek pemanfaatan produk, media pembelajaran yang dihasilkan oleh laboratorium masih diakses oleh kalangan internal dengan pertimbangan: (1) uji keefektifan penggunaan produk yang belum dilaksanakan, (2) ketahanan produk yang masih harus ditingkatkan, dan (3) banyaknya produk yang dihasilkan masih terbatas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Suardinata, I. Wayan, and Junaedy Adi Prasetyo. "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA DAN PENENTUAN PENGADAAN BAHAN HABIS PAKAI PRAKTIKUM MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5." Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika 1, no. 2 (December 31, 2019): 7–11. http://dx.doi.org/10.33005/jifti.v1i2.16.

Full text
Abstract:
Laboratorium Teknik Informatika Politeknik Negeri Banyuwangi bertugas untuk menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pendidikan vokasi untuk mencetak tenaga terampil yang mampu bersaing di dunia kerja saat ini melalui kegiatan praktikum di laboratorium. Pengelola laboratorium mengalami kesulitan dalam mengelola, melaporkan dan mengambil kebijakan karena sedikitnya informasi tentang keadaan inventaris laboratorium baik peralatan maupun bahan habis pakai. Kesulitan juga dialami ketika menentukan pengajuan bahan habis pakai laboratorium pada setiap tahunnya, seringkali terjadi perbaikan berulang kali terhadap pengajuan bahkan pernah terjadi gagal pengadaan pada tahun tertentu. Hal ini disebabkan oleh proses inventarisasi serta pelayanan alat dan bahan habis pakai yang masih menggunakan formulir tertulis dan program spreadsheet seperti Microsoft Excel. Algoritma C4.5 merupakan algoritma dengan menggunakan pohon keputusan. Semakin banyak data yang digunakan sebagai bahan pembelajaran sistem, semakin tinggi tingkat akurasi kinerja algoritma ini. Hasil implementasi sistem informasi laboratorium menunjukkan bahwa sistem informasi berbasis web ini sudah mampu melayani kebutuhan peminjaman, pengembalian, pengelolaan dan pelaporan data inventaris laboratorium. Sedangkan implementasi algoritma C4.5 dalam menentukan kelayakan pengajuan pengadaan bahan habis pakai laboratorium menunjukkan tingkat akurasi sebesar 89.47%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Ramdan, Muhamad, Agung Baitul Hikmah, and Yanti Apriyani. "Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Sekolah Berbasis Web Pada SMK Muhammadiyah Kawali." Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE) 5, no. 2 (December 12, 2019): 80–89. http://dx.doi.org/10.31294/ijse.v5i2.6961.

Full text
Abstract:
Abstrak: Laboratorium sekolah khususnya sekolah kejuruan merupakan sarana penunjang yang sangat penting bagi keberlangsungan pendidikan. Di laboratorium ini siswa melakukan pembelajaran secara praktik yang secara signifikan membuat siswa menjadi lebih memahami materi. Aktifitas manajemen laboratorium sekolah di SMK Muhammadiyah Kawali adalah segala bentuk pencatatan barang maupun aktifitas yang terjadi di laboratorium. Mengingat pentingnya fungsi laboratorium, maka manajemen laboratorium yang baik merupakan kebutuhan yang mutlak. Hal ini memungkinkan sekolah untuk dapat lebih mudah mendapatkan data real dari keadaan barang dan aktifitas di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi manajemen laboratorium berbasis web, karena dibandingkan dengan basis kertas, aktifitas manajemen laboratorium menggunakan sistem informasi berbasis web dinilai lebih efisien untuk diterapkan, karena dengan web segala bentuk pencatatan bisa dengan mudah dilakukan dan apabila data diperlukan, semua pihak yang memiliki otorisasi bisa dengan mudah mendapatkan data tersebut. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi laboratorium Sekolah ini menggunakan metode waterfall dimana metode ini menggunakan pendekatan alur hidup perangkat lunak yang berurutan dimulai dari tahapan analisa, desain, implementasi, pengetesan dan perawatan. Berdasarkan penelitian ini, dihasilkan kesimpulan bahwa dengan adanya sistem informasi manajemen berbasis web diharapkan bisa menjadikan aktifitas manajemen laboratorium di SMK Muhammadiyah Kawali menjadi lebih baik.Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen, Laboratorium sekolah , Metode Waterfall
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Maulana, Arif, and Yusuf Karya Suhada. "Perancangan Aplikasi Repository Intranet Pada Laboratorium Komputer Kampus A STMIK Rosma." Infoman's 12, no. 1 (May 28, 2018): 14–24. http://dx.doi.org/10.33481/infomans.v12i1.46.

Full text
Abstract:
Sistem komputerisasi digunakan oleh banyak kalangan, dari industri rumahan, lembaga pendidikan, perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Laboratorium Komputer Kampus A STMIK ROSMA merupakan salah satu bagian yang berada pada STMIK ROSMA yang memanfaatkan teknologi komputer. Dalam hal pengelolaan penyimpanan berkas. Laboratorium Komputer Kampus A STMIK ROSMA memerlukan sebuah sistem repository yang terkelola dan terpusat pada satu tempat untuk penyimpanan berkas. Metode yang digunakan yaitu Analisis dan Perancangan Sistem. Metode Analisis meliputi analisis sistem berjalan dan mengidentifikasikan kebutuhan sistem. Berdasarkan permasalahan di atas perlu dirancang atau dibuat suatu sistem penyimpanan berkas yang dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan di Laboratorium Komputer Kampus A STMIK ROSMA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Putra, Deddy S., Muzal Kadim, Pramita GD, Badriul Hegar, Aswitha Boediharso, and Agus Firmansyah. "Diare Persisten: Karakteristik Pasien, Klinis, Laboratorium, dan Penyakit Penyerta." Sari Pediatri 10, no. 2 (November 30, 2016): 94. http://dx.doi.org/10.14238/sp10.2.2008.94-9.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Diare persisten menjadi perhatian setelah WHO berhasil menurunkan kejadian diare akut dengan upaya rehidrasi oral. Sepuluh persen diare akut karena infeksi berlanjut menjadi diare persisten dengan angka kematian pada balita 35%.Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien, manifestasi klinis, laboratorium, dan penyakit penyerta diare persistenMetode. Studi prospektif terhadap anak dengan diare persisten yang berobat di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak 1 Juni sampai 31 Agustus 2005. Data diperoleh dengan mengisi formulir kuesioner yang ditanyakan kepada ibu pasien dan catatan medis pasien saat pertama datang.Hasil. Didapatkan 41 anak menderita diare persisten, usia terbanyak di bawah 5 tahun. Pendidikan ibu terbanyak sekolah menengah atas (48,7%) dengan tingkat ekonomi rendah (80,5%). Sebagian besar anak telah mendapat antibiotik sebelumnya (48,2%). Demam ditemukan pada 63,4% anak, mual dan muntah 48,8%, dan tinja berlendir 53,7%. Penyakit penyerta, gizi buruk 36,6% anak, alergi susu sapi 31,7%, infeksi saluran kencing 24,4%, dan infeksi HIV 19,5%. Anemia dan hipoalbuminemia ditemukan beturut-turut pada 71,4% dan 64,7% anak.Kesimpulan. Diare persisten terutama mengenai balita dengan tingkat ekonomi keluarga dan pendidikan ibu rendah. Demam dan tinja berlendir merupakan manifestasi klinis yang paling sering dijumpai, sedangkan gizi buruk, alergi susu sapi, infeksi saluran kemih dan infeksi HIV merupakan penyakit yang paling sering menyertai diare persisten. Anemia dan hipoalbumineia merupakan kelainan laboratorium yang paling sering ditemukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nugroho, Rudy Agung, RR Dirgarini Julia Subagyono, Piter Lepong, and Idris Mandang. "Sosialisasi Dan Pelatihan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Laboratorium Bagi Guru-Guru SMA Dari Kota Samarinda Dan Tenggarong." Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA 2, no. 1 (March 13, 2018): 20–27. http://dx.doi.org/10.21831/jpmmp.v2i1.16152.

Full text
Abstract:
Merujuk pada Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), laboratorium sebagai sarana pendidikan mempunyai resiko sebagai tempat terjadinya gangguan pada K3. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan yang mendalam mengenai Manajemen K3 bagi guru-guru SMA pengelola laboratorium. Program pengabdian pada masyarakat yang berjudul sosialisasi dan pelatihan manajemen K3 laboratorium bagi 27 guru SMA kota Samarinda dan Tenggarong telah berlangsung untuk meningkatkan pengetahuan manajemen K3 di laboratorium. Program dilaksanakan dengan metode 25% teori; 75% praktek Manajemen K3, penilaian resiko, identifikasi bahaya dan penyusunan draft standard operational procedure (SOP) K3, Cardiopulmonary resuscitation (CPR), Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan bahaya psikososial bertempat di FMIPA Universitas Mulawarman. Hasil yang diperoleh (berdasarkan angket evaluasi) adalah 97% peserta menyatakan peningkatan pengetahuan tentang manajemen K3, penilaian resiko serta identifikasi bahaya, SOP K3, CPR, P3K dan adanya bahaya psikososial di lingkungan laboratorium SMA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Iswanto, Dais, and Herlambang Budi Mulyono. "Analisis Manajemen Laboratorium Terpadu Mikroskopis Di Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura Papua (Studi Kasus)." Indonesian Journal of Laboratory 4, no. 1 (April 30, 2021): 20. http://dx.doi.org/10.22146/ijl.v4i1.65346.

Full text
Abstract:
Keunggulan sebuah laboratorium pendidikan dapat direfleksikan dari kualitas dan profile manajemen yang dijalankannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen yang dijalankan di laboratorium terpadu mikroskopis Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (FK Uncen) Jayapura, Papua. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode kualitatif dan deskriptive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen laboratorium tergolong kurang maksimal dan sebagian saja yang berjalan sesuai kaidah manajemen secara baku. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengukuran indikator perencanaan (planing) sebesar 51,72 % mengindikasikan positif atau kategori “Baik” dan sebanyak 41,37 % masuk dalam kategori “Kurang”. Sedangkan tiga komponen manajemen lainnya yang terdiri dari organizing, actuating dan controoling masing - masing indikator menunjukkan hasil sebesar 55,55 % masuk dalam kategori “Baik” dan 44,44% terbilang “Kurang”. Temuan dapat digunakan sebagai bahan kajian penting dalam institusi untuk memperbaiki sistem manajemen laboratorium secara bertahap dan berkelanjutan agar diperoleh fungsi manajemen laboratorium yang ideal sesuai aturan yang semestinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Harkrisnowo, Harkristuti. "Beberapa Catatan mengenai Matkul Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum." Jurnal Hukum & Pembangunan 26, no. 5 (June 9, 2017): 399. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol26.no5.1072.

Full text
Abstract:
Reorientasi pendidikan tinggi hukum ditandai dengan mendekatnya pendidikan akademis dengan dunia profesi. "Laboratorium hukum" mempunyai peran yang cukup strategis daiam memblna applied approach, termasuk mata-mata kullah PLKH. Catatan penulis, (I) Faktor pertimbangan diterapkannya PLKH dalam kurikulum; (ii) materi perkuliahan PLKH yang menitikberatkan pada segi praktis; (iii) beberapa contoh mata kuliah PLKH yang berkaitan dengan perkembangan ilmu dan praktek hukiun dan (iv) kendala yang perlu diantisipasi seperti SDM, materi, dana dan sarana. Tentunya, pengajaran PLKH pada akhirnya ditentukan oleh kondisi setiap fakultas hukum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Taufan Ratri Harjanto, Saipul Bahri. "Design of Waste Chemical Treatment Based On Green Technology." Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian 1, no. 1 (November 25, 2019): 9–16. http://dx.doi.org/10.36760/jp.v1i1.11.

Full text
Abstract:
Instansi pendidikan yang menggunakan bahan-bahan kimia di laboratorium akan menghasilkan produk samping berupa limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan mahalnya biaya yang dikeluarkan serta risiko yang buruk terhadap lingkungan jika terjadi tumpahan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain alat olah limbah laboratorium pendidikan yang berbasis pada green techology, sehingga karakteristik limbah cair hasil pengolahan yang keluar dari alat yang dibuat akan sesuai dengan baku mutu lingkungan dan aman untuk di release ke lingkungan. Tahapan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: (1) tahap identifikasi awal, (2) tahap desain alat, (3) tahap interpretasi hasil dan simpulan. Hasil uji limbah cair laboratorium kimia yang digunakan terdapat parameter pH = 4, Mn2+ = 2,25 mg/L, dan Cr (krom total) = 1,57 mg/L belum memenuhi persyaratan baku mutu air limbah berdasarkan lampiran XVII Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014. Pengolahan limbah cair menggunakan desain alat pengolahan air limbah laboratorium dengan sistem pendekatan green technology cukup efektif dan dapat bekerja optimal dengan mereduksi limbah secara signifikan dengan hasil: nilai derajat keasaman (pH) = 6, mangan (Mn2+) dapat tereduksi hingga 91,1 %, krom total (Cr total) tereduksi hingga 93,6 %, warna hasil pengolahan jernih dan bioindikator dapat bertahan hidup dengan baik dalam kontaminasi limbah hasil pengolahan. Filtrat sisa (slurry) yang dihasilkan diimobilisasikan dengan cara diformulasi sebagai bahan batu bata semen yang dapat dimanfaatkan untuk bangunan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Ilyas, Ilyas, An Nisaa Al Mu’min Liu, and Hamsah Doa. "The Influence of Virtual Labs on the Students’ Learning Outcomes and Scientific Attitudes at Physics Education Study Program Flores University." Jurnal Pendidikan Fisika 8, no. 1 (January 24, 2020): 23–32. http://dx.doi.org/10.26618/jpf.v8i1.2831.

Full text
Abstract:
This study aims to determine learning outcomes and the scientific attitudes of students at physics education study programs using virtual lab. This type of research is quantitative research. It uses descriptive statistical analysis and inferential stattistics to illustrate data learning outcomes and the scientific attitudes of students at physics education study Universitas Flores using the virtual lab. Data collection techniques used in this study were test for learning outcomes and observatory techniques for the scientific attitude. From the results of descriptive analysis for learning outcomes, it shows that the average is 75,05 in the enough category. The results of inferential statistics show t count is 2,770, sig(2-tailed) 0,011. Because the sig(2-tailed) value of 0,011 is smaller than 0,05, thus it can be concluded that use of the virtual lab influences the learning outcomes. For the scientific attitudes it shows that the average is 76,14 in the enough category. The results of inferential statistics show t count is 3,875, sig(2-tailed) 0,001. Because the sig(2-tailed) value of 0,001 is smaller than 0,05, thus it can be concluded that use of the virtual lab influences the scientific attitudes of students at physics education study Universitas Flores.Keywords: Virtual Lab, Learning Outcomes, Scientific AttitudePenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan sikap ilmiah mahasiswa program studi pendidikan fisika Universitas Flores dengan menggunakan virtual laboratorium. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif , dengan analisis statistik deskfiptif dan statistik inferensial untuk menggambarkan hasil belajar dan sikap ilmiah mahasiswa program studi pendidikan fisika Universitas Flores menggunakan Virtual Laboratorium. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk mengukur hasil belajar serta lembar observasi untuk mengukur sikap ilmiah mahasiswa program studi pendidikan fisika. Dari hasil analisis deskriptif untuk hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa adalah 75,05 dalam kategori cukup, sedangkan hasil statistik inferensial menunjukkan nilai t hitung 2,770, sig(2-tailed) 0,011. Karena nilai sig(2-tailed) 0,011 lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa penggunaan virtual laboratorium berpengaruh terhadap hasil belajar fisika mahasiswa program studi pendidikan fisika Universitas Flores. Untuk sikap ilmiah berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata 76,14 dalam kategori cukup, sedangkan hasil statistik inferensial menunjukkan nilai t hitung 3,875, sig(2-tailed) 0,001. Karena nilai sig(2-tailed) 0,001 lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa penggunaan virtual lab berpengaruh terhadap sikap ilmiah mahasiswa program studi pendidikan fisika Universitas Flores.Kata kunci: Virtual Laboratorium, Hasil Belajar, Sikap Ilmiah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sinaga, Muhammad Zulham Efendi, Yuan Alfinsyah Sihombing, and Aghni Syahmarani. "OPTIMALISASI LABORATORIUM IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMP SWASTA ISLAM TERPADU IQRA’ MEDAN." ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 2 (October 2, 2019): 326–30. http://dx.doi.org/10.32734/abdimastalenta.v3i2.4151.

Full text
Abstract:
Laboratorium merupakan sarana yang sangat penting keberadaaannya di satuan pendidikan dasar dan menengah. Laboratorium dengan aktivitas praktikumnya dapat membantu pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajarinya di kelas sehingga meningkatkan minat belajar siswa terhadap sains. Salah satu kompetensi dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan siswa memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Ini bisa tercapai dengan bantuan laboratorium beserta alat peraga yang tersedia di sekolah. Kemampuan psikomotorik siswa akan terasah dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep sains. Kegiatan pengabdian kepada masyarkat dilakukan dengan beberapa metode yaitu survey awal terhadap permasalahan mitra, merancang alat peraga dan peralatan praktikum, praktikum sederhana di laboratorium danmembuat buku penuntun praktikum. Pada kegiatan praktikumdi laboratorium diperoleh nilai pre-test dengan rata-rata 51,38 dengan nilai tertinggi 70 dan terendah 20. Sedangkan nilai post-test memiliki rata-rata 79,31 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 30. Hasil pre-test dan post-test ini menunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata siswa sebesar 54,36%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography