To see the other types of publications on this topic, follow the link: Madiun, Indonesia (Kabupaten).

Journal articles on the topic 'Madiun, Indonesia (Kabupaten)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 32 journal articles for your research on the topic 'Madiun, Indonesia (Kabupaten).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Risal Ardiansyah Putra, Amelia Rosana Putri, and Faried Abdillah Santoso. "INVESTIGASI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS STUDI KASUS KABUPATEN MADIUN." Jurnal PenSil 10, no. 2 (May 31, 2021): 68–79. http://dx.doi.org/10.21009/jpensil.v10i2.20253.

Full text
Abstract:
Secara geografis, meskipun letak Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, tapi juga rawan terhadap potensi bencana alam, terutama bencana tanah longsor. Hal ini disebabkan banyakanya pegunungan dan gunung di Indonesia, termasuk Kabupaten Madiun yang memiliki Gunung Wilis. Kabupaten Madiun merupakan daerah yang terkena dampak dari bencana tanah longsor. Sehingga, paper ini bertujuan untuk menginvestigasi Kawasan Rawan Bencana (KRB) tanah longsor di Kabupaten Madiun dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari SRTM USGS, data BMKG, Google Earth, dan data BPS Kabupaten Madiun yang diolah menggunakan software ArcGis 10.7 dengan metode Analysis Union Overlay berdasarkan pembobotan pada peta parameter bencana tanah longsor. Data yang diolah menghasilkan peta kepadatan penduduk, geologi, curah hujan, kemiringan lereng, dan peta KRB Tanah Longsor Kabupaten Madiun. Peta KRB Tanah Longsor menunjukkan bahwa Kabupaten Madiun memiliki kerawanan yang relatif rendah (aman) terhadap tanah longsor. Daerah di Kabupaten Madiun yang berpotensi mengalami tanah longsor adalah sebelah barat Kabupaten Madiun yaitu kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Jiwan, dan sebagain Kecamatan Kebonsari dan Dolopo dengan luas sebesar 192.07 km2 untuk kerawanan tinggi dan 1.39 km2 untuk kerawanan sangat tinggi. Hal ini karena kecamatan-kecamatan tersebut memiliki curah hujan yang ekstrem dengan intensitas diatas 150 mm dan kepadatan penduduk yang relatif padat hingga sangat padat. Peta KRB Tanah Longsor Kabupaten Madiun dapat menjadi sumber referensi bagi warga setempat dan khalayak umum untuk mengetahui titik rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Madiun sehingga dapat mempersiapkan mitigasi bencana tanah longsor untuk meminimalisir dampak dan kerugian yang terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nur Hasan, Latif. "KOMPARASI HASIL BELAJAR BAHASA JAWA DI LINGKUNGAN KELUARGA BERBAHASA INDONESIA DENGAN LINGKUNGAN KELUARGA BERBAHASA JAWA SISWA SDN KINCANG 02 KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013." Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) 1, no. 2 (March 21, 2014): 1. http://dx.doi.org/10.22219/jp2sd.v1i2.1799.

Full text
Abstract:
Latif Nur Hasane-mail: ir3ng_mani3zt@yahoo.co.idAbstract:Student learning outcomes are influenced by several factors, one of which is thefamily environment factors. Family environment is very supportive of student learningoutcomes as well as a large influence on the child's language. The Java language is the mothertongue for the ethnic Javanese. This current uneasy parents when their children can not speakIndonesian or foreign language well, but not restless if not bias the Java language. Most parentsuse when communicating Indonesian at home. This study aims to determine the differences inlearning outcomes in subjects Javanese Indonesian language family environment with a familyenvironment Javanese fifth grade students at Madiun Elementary School District 02 Kincang.This study uses a quantitative approach, and the type of comparative research. The variables ofthis study is the result of study subjects Javanese Indonesian language students in a familyenvironment and student learning outcomes in the Java language family. The population in thisstudy were all fifth grade students at SDN Kincang 02 Madiun County totaling 42 people. 17Indonesian -speaking students in a family environment and 25 students in the Java languagefamily. Data collection techniques using structured interview techniques and documentation.Analysis using t test comparison analysis techniques. Based on the data analysis it can beconcluded that the results of the Java language learning Indonesian language students in thefifth grade families in Madiun County SDN Kincang 02 with an average of 70.06 categorizedwell, with a percentage of 52.94 % While the Java language students in the fifth grade familiesin Madiun County SDN Kincang 02 with an average of 74.8 is categorized well, with apercentage of 40 %. So that there are significant differences between the results of studysubjects in the Java language Indonesian language family environment and family environmentJavanese graders.Abstrak:Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktorlingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sangat mendukung hasil belajar siswa serta besarpengaruhnya terhadap bahasa anak. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu bagi etnis Jawa.Orangtua saat ini gelisah bila anaknya tidak dapat berbahasa Indonesia atau berbahasa asingdengan baik, tetapi tidak gelisah jika tidak bisa berbahasa Jawa. Kebanyakan orangtuamenggunakan bahasa Indonesia bila berkomunikasi di rumah. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan hasil belajar mata pelajaran bahasa Jawa di lingkungan keluarga berbahasaIndonesia dengan lingkungan keluarga berbahasa Jawa siswa kelas V di SDN Kincang02 Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan jenis penelitiankomparasi. Variabel penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran bahasa Jawa siswa berbahasaIndonesia di lingkungan keluarga dan hasil belajar siswa berbahasa Jawa di lingkungankeluarga. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V di SDN Kincang 02 KabupatenMadiun yang berjumlah 42 orang. 17 siswa berbahasa Indonesia di lingkungan keluargadan 25 siswa berbahasa Jawa di lingkungan keluarga. Teknik pengumpulan data menggunakanteknik wawancara terstruktur dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisiskomparasi tes t. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bahasaJawa siswa berbahasa Indonesia di lingkungan keluarga kelas V di SDN Kincang 02 KabupatenMadiun dengan rata-rata 70.06 dikategorikan baik, dengan persentase sebesar 52.94%. Sedangkansiswa berbahasa Jawa di lingkungan keluarga kelas V di SDN Kincang 02 KabupatenMadiun dengan rata-rata 74.8 dikategorikan baik, dengan persentase sebesar 40%. Sehinggaterdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mata pelajaran bahasa Jawa di lingku ngan keluarga berbahasa Indonesia dan lingkungan keluarga berbahasa Jawa siswa kelas V diSDN Kincang 02 Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan berdasarkanuji t diperoleh t0 > tt dimana pada taraf signifikan 5%, t0 = 3.4422 dan tt = 2.02.Kata Kunci: lingkungan keluarga, hasil belajar, bahasa jawa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Pratama, Khabibi Nurrofi', Kukuh Murtilaksono, and Hendrayanto Hendrayanto. "PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS CATUR KABUPATEN MADIUN." TATALOKA 19, no. 2 (May 31, 2017): 129. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.19.2.129-141.

Full text
Abstract:
Land use over its capability led to a watershed criticality. It was hypothesized by a lack of coordination in formulation and implementation of land use institution in watershed management. Catur watershed is one of critical watershed in Indonesia. This study aimed to formulate the development strategies of land use institution in Catur watershed. Institution analysis and development (IAD) framework was used to formulate it. The results showed land use problems in managing Catur watershed were 1) the overlap in determination of area function, 2) lack of socialization and supervision in implementing the regulation, and 3) a forum of coordination that has not been effective in accommodating the interests of each actors. Therefore, need an identification and involvement all the actors on conference of development planning (Musrenbang) to achieve a good governance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sulistyorini, Gandhis, Mujiati Mujiati, and Sri Kistiyah. "Penilaian Kualitas Data Hasil Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Partisipatif." Tunas Agraria 4, no. 2 (May 26, 2021): 175–91. http://dx.doi.org/10.31292/jta.v4i2.145.

Full text
Abstract:
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) merupakan Program Strategis Nasional, yang menjadi tantangan seluruh kantor pertanahan di Indonesia. Target PTSL yang semakin meningkat dan tugas Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) sebanyak 10 juta hektar sebagai sarana untuk mendapatkan objek Reforma Agraria. Kantor Pertanahan Kabupaten Madiun menghasilkan inovasi IP4T Partisipatif yang merupakan pilot project yang selanjutnya dilaksanakan di Kantor Pertanahan seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas hasil IP4T Partisipatif di Kabupaten Madiun berdasarkan standar kualitas akurat, lengkap, update, konsisten, dan relevan serta mengacu pada peraturan yang berlaku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan informan, observasi di Kantor Desa/Kelurahan dan Kantor Pertanahan, serta studi dokumen. Hasil penelitian mengenai kualitas data hasil IP4T Partisipatif di 3 desa/kelurahan termasuk dalam kategori ‘Berkualitas’. Secara berurutan poin hasil penghitungan di Kelurahan Mlilir, Kelurahan Wungu dan Desa Banaran adalah 64 poin, 69 poin dan 74 poin. Penilaian tersebut dikatakan berkualitas karena nilainya di atas 50 poin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Juniatmoko, Ronnawan, and Susanti Erikania. "Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat Sebagai Aktualisasi SDG’s di Kabupaten Madiun." Media Ilmiah Teknik Lingkungan 5, no. 2 (August 28, 2020): 91–100. http://dx.doi.org/10.33084/mitl.v5i2.1538.

Full text
Abstract:
SDG’s merupakan kelanjutan dari MDG’s. Dari hasil evaluasi diperlukan langkah konkret untuk mewujudkan pembangunan global pada tahun 2016-2030. Salah satu tujuan SDG’s pada pilar pembangunan lingkungan hidup antara lain memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses universal ke air dan sanitasi. Akses universal air menjadi prioritas pemerintah, melalui gerakan 100-0-100 yaitu mentargekan penyediaan 100% akses aman air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak. Kebutuhan akan air oleh manusia tidak ada habisnya, terutama air bersih. Maka dalam rangka percepatan capaian akses air bersih di wilayah Indonesia, perlu adanya evaluasi dari aspek teknologi, sosial, dan budaya. Pada studi kasus program percepatan capaian air bersih, Kabupaten Madiun, Desa Bodag menjadi salah satu kawasan strategis yang memiliki potensi sumber daya alam sebagai wilayah konservasi lingkungan dalam pelestarian hutan dan perlindungan air bersih. Sehingga memiliki potensi sumber mata air yang berkualitas. Namun permasalahan yang yang terjadi, hampir seluruh masyarakat tidak memiliki akses air bersih yang layak. Sehingga, penerapan teknologi distribusi air bersih diaplikasikan untuk meningkatkan kapasitas penduduk yang terlayani dengan air bersih dan diharapkan dapat mempercepat capaian akses aman air minum Indonesia di tahun 2020.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Junaedi, Nanang, and Candra Budi Susila. "Pelatihan Microsoft Office 2007 di Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun." JURNAL DAYA-MAS 5, no. 1 (June 2, 2020): 22–26. http://dx.doi.org/10.33319/dymas.v5i1.37.

Full text
Abstract:
Information Technology has grown rapidly in Indonesia. Almost all problems can be handled by a computer. For this reason, every level of society must be ready and able to follow along with the development of technology. After the development of information technology, typewriter users moved to the computer. Because of its more efficient performance. Now almost all people must have switched from being manually switched to computers, nowadays performance is demanded to be faster in solving a problem. Correspondence is a problem that is often handled by computer administrators in order to become faster, the making of letters or reports at the village level government should be using a computer. But in reality, there are still many village officials who cannot yet use computers, especially older employee. Even though in making letters or reports, village administrators are required to work faster. By referring to these problems, at this time service will be conducted a training aimed at village officials about their understanding of information technology, especially the ability of village officials to understand the making of letters or reports using Microsoft Office 2007. Microsoft Word 2007 and Microsoft Excel 2007, this programs is often used when making reports. In the future it is expected that all village administrators can understand the use of this application correctly and precisely. Keywords—: Microsoft Office 2007; Correspondence; Village Administrator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Prasetya, I. Made Agus, and Romy Hermawan. "DEMOCRATIC POLICING DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN KOLABORASI." DIALEKTIKA : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial 3, no. 2 (October 23, 2018): 56–64. http://dx.doi.org/10.36636/dialektika.v3i2.157.

Full text
Abstract:
Abstrak Reformasi lembaga kepolisian merupakan agenda yang penting untuk membangun masyarakat yang aman, tertib, dan damai. Paper ini bersifat preskriptif dalam pendekatannya dan menganalisis beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembentukan lembaga kepolisian baru atau mereformasi lembaga yang sudah ada sebelumnya. Kami berupaya mengintroduksi IP4T-P di Kabupaten Madiun sebagai pilot program/project bagi penyelesaian kasus dan/atau sengketa tanah di Indonesia. Kata Kunci: democratic policing, manajemen kolaborasi, sengketa tanah Abstact Reform of police institutions is an important agenda for building a safe, orderly and peaceful society. This paper is prescriptive in its approach and analyzes several things that can influence the success of the formation of a new police institution or reform of existing institutions. We are trying to introduce IP4T-P in Madiun district as pilot program/project to resolve land cases and/or disputes in Indonesia. Keywords: democratic policing, collaboration management, land disputes
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Amalina, Sharfina Nur. "ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR SEJARAH LOKAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN MADIUN." J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) 6, no. 1 (December 30, 2019): 30. http://dx.doi.org/10.18860/jpips.v6i1.7767.

Full text
Abstract:
<p>Learning local history is very important in the development of education in Indonesia. Local history is able to understand society about the origin of its history, so that the community is able to better deal with the future. Local history learning needs to be maximized in school education, one of which is by adding local history teaching material itself. This research was conducted with the aim to analyze the use of local history teaching materials in learning to support the literacy of local historical culture. This study uses descriptive qualitative methods that involve teachers and students. Research techniques used by observation, interviews, and reviewing several related documents. Observations were made at two high schools in Madiun Regency, namely SMAN 1 Mejayan and SMAN 1 Geger. The results showed that: (1) historical teaching materials used did not support the literacy of local historical culture, (2) students needed additional local history materials that allowed them to conduct research and improve the history of literacy connected with local history.</p><p><strong><em>Keywords: literacy; local history; madiun; teaching materials</em></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Haq, Arsyadani Sabilal, Budi Setiawan, and Suhartini Suhartini. "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL POLA TANAM DAN KEMITRAAN USAHA PETANI KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN MADIUN." Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan 9, no. 1 (March 9, 2021): 59. http://dx.doi.org/10.30598/agrilan.v9i1.1120.

Full text
Abstract:
Perkebunan kakao di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat. Terdapat beberapa pola tanam yang diusahakan petani dengan menggabungkan kakao dengan tanaman perkebunan lain. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun, sebagai salah satu penghasil kakao dan pemasok ekspor kakao dari Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha tani dari beberapa pola tanam kakao yang telah dibudidayakan masyarakat sejak lama sebagai dasar untuk pengembangan kakao lebih lanjut di Kab Madiun, serta menganalisis kemitraan yang terjalin antara petani kakao dengan perusahaan mitra yakni Gapoktan Guyub Santosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam monokultur dan multiple cropping semuanya layak secara finansial, tetapi monokultur kakao lebih layak jika dibandingkan dengan pola tanam campuran. Hubungan kemitraan antara petani kakao dengan Gapoktan saling menguntungkan, petani dapat menjual kakao dengan harga yang lebih tinggi, sedangkan Gapoktan mendapatkan pasokan kakao dengan kualitas yang baik. Kemitraan yang dijalankan digolongkan dalam bentuk pola dagang umum, antara petani dan mitra mengutamakan aspek pemasaran yakni melakukan pembelian dan penjualan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wahyuni, Sri, and Yogo Aryo Jatmiko. "Pengelompokan Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan dengan Pendekatan Average Linkage Hierarchical Clustering." Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik 10, no. 1 (August 15, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.34123/jurnalasks.v10i1.197.

Full text
Abstract:
Pulau Jawa masih merupakan pulau dengan persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia. Dalam menentukan kebijakan penanggulangan kemiskinan, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan.Selain itu, kemiskinan di setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga perlu adanya pengelompokan wilayah agar kebijakan yang akan dilaksanakan tepat sesuai dengan karakteristik wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengelompokkan kabupaten/kota di Pulau Jawa berdasarkan faktor-faktor kemiskinan tahun 2017 dengan pendekatan average linkage hierarchical clustering. Faktor-faktor kemiskinan yang digunakan sebagai dasar pengelompokan adalah tingkat pengangguran terbuka, persentase rumah tangga yang bekerja di pertanian, pengeluaran rumah tangga per kapita, dan rata-rata lama sekolah. Hasil penelitian menunjukkan ada dua kelompok wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa. Kelompok pertama, terdiri dari Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, Kota Surabaya, Kota Jakarta Pusat, Kota Malang, Kota Bandung, Kota Yogyakarta, Kota Jakarta Utara, Kota Depok, Kabupaten Bantul, Kota Salatiga, Kota Tangerang Selatan, Kota Madiun, Kabupaten Sleman, Kota Bekasi, Kabupaten Sidoarjo, Kota Semarang, Kota Tangerang, Kota Surakarta. Sedangkan sebanyak 99 kabupaten/kota lainnya masuk dalam kelompok kedua. Kelompok pertama merupakan kota-kota besar di Indonesia yang tingkat kemiskinannya rendah, sedangkan kelompok kedua sebagian besar terdiri dari kabupaten/kota yang dicirikan dengan wilayah perdesaan yang tingkat kemiskinannya tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Widodo, Tri Wahyu, Gunawan ., Fajar DNA, Tauhid Nursalim, Basuki Santoso, Eggi Diswanto, Eddy Kurniawan, and Taufiq Hidayat. "GREEN PEAFOWL (Pavo muticus) FEATHERS’S NEEDED FOR REOG PONOROGO." SIMBIOSIS 8, no. 2 (September 3, 2020): 83. http://dx.doi.org/10.24843/jsimbiosis.2020.v08.i02.p04.

Full text
Abstract:
Ringkasan. Kesenian Reog Ponorogo merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Barongan (dadak merak) sebagai salah satu unsur dominan Reog Ponorogo memanfaatkan bagian satwa dilindungi jenis merak hijau (Pavo muticus). Hasil penelitian yang dilakukan di salah satu penangkaran merak di Madiun dan terhadap 4 kelompok pengrajin dadak merak di Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) yang dilakukan pada tahun 2018, diketahui bahwa seekor merak jantan dapat menghasilkan 100-150 helai bulu setiap kali musim rontok, sedangkan kebutuhan sebuah barongan adalah 900 – 1.500 helai bulu merak. Sehingga untuk dapat mencukupi kebutuhan bulu merak untuk para pengrajin dadak merak yang ada di Kabupaten Ponorogo, dibutuhkan 20 buah penangkar merak hijau dengan jumlah jantan dewasa setidaknya 6-10 ekor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Utami, Yeni, Riska Ratnawati, and Kholifa Dwi Wahyuningtyas. "Pendampingan Ibu Hamil dalam Upaya Peningkatan Status Gizi dan Penurunan Anemia di Kelurahan Metesih Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun." APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 1 (September 1, 2021): 16–18. http://dx.doi.org/10.47575/apma.v1i1.228.

Full text
Abstract:
Mortalitas maternal dan neonatal adalah penyebab utama mortalitas di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan keduanya bersamasama menyebabkan 2,5-3,4 juta kematian penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sejumlah 40 persen kematian pada ibu hamil berhubungan dengan anemia. Di Indonesia, prevalensi anemia pada ibu hamil dan ibu nifas masih sangat tinggi, yakni 37,1 persen menurut data Riset Kesehatan Dasar. Di negara berkembang, satu dari dua ibu hamil diperkirakan anemia. Anemia menjadi masalah kesehatan berat (severe public health problem), jika prevalensinya lebih dari 40 persen dalam suatu wilayah. Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen. Pada ibu hamil, keadaan anemia ditandai dengan rendahnya kadar Hb, yaitu kurang dari 11 g/dl. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pendampingan ibu hamil, pojok gizi, cek HB pada ibu hamil. Metode yang di gunakan adalah terjun langsung memberikan pelayanan pemeriksaaan HB, penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan pendampingan pada ibu hamil. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini akan menghasilkan luaran berupa kesadaran ibu hamil untuk rutin melakukan periksa kehamilan dan cek HB secara berkala dan melakukan penyuluhan dan pendampingan pada ibu hamil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Utomo, Pradityo, and Arief Budiman. "Sosialisasi Deteksi Dini Hama Wereng Menggunakan Teknologi Informasi di Desa Cabean, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun." JURNAL DAYA-MAS 5, no. 1 (June 2, 2020): 1–6. http://dx.doi.org/10.33319/dymas.v5i1.32.

Full text
Abstract:
Indonesia is one of the largest rice producing countries in the world. In rural areas, the majority of the population has a livelihood as rice farmers. Being a farmer also has several obstacles, one of which is the attack of planthopper on rice plants. This makes the yield less optimal. Farmers must be vigilant from the outset against planthopper pests. Onward with the development of technology, farmers can use information technology as a learning tool to detect planthopper pests early and control them. The result of the development of information technology that every community uses and owns is an Android-based smartphone. For this reason, with the socialization of the application of early detection of planthopper pests and their control using biological agents can help farmers in managing rice plants. The app is made based on Android, so farmers can install the application into a smartphone to detect planthopper pests. Whereas for the control of planthopper pests selected using Biological Agent, because Biological Agents are a safer way to control planthopper pests than using pesticides. By utilizing Android applications and biological agents, farmers are expected to get maximum yields.Keywords—: Rice; Wereng Pest; Socialization; Biological Agents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Asokawati, Febriyanti Dwi, Juda Julia Kristiarini, and Fatimah Sari. "EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KATUK TERHADAP PRODUKSI ASI DAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WILAYAH KABUPATEN MADIUN." Journal of Health (JoH) 8, no. 2 (July 30, 2021): 114–20. http://dx.doi.org/10.30590/joh.v8n2.114-120.2021.

Full text
Abstract:
ASI merupakan makanan yang terbaik untuk kebutuhan bayi sejak awal kehidupan. Namun survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurangnya produksi ASI yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor psikologi ibu dan gizi. Beberapa jenis tanaman secara tradisional telah digunakan ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, salah satunya Sauropus androgynus atau daun katuk yang memiliki kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin C, vitamin D, kalsium, hingga asam folat tanpa mengurangi kualitas ASI. Ekstrak daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu sampai dengan 50,47%. Tujuan umum dari peneIitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian daun katuk terhadap produksi ASI dan peningkatan berat badan bayi di Di Praktik Mandiri Bidan WiIayah Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan pre-test dan post-test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel 60 ibu menyusui yang akan di beri instrumen pengukuran voIume asi, kartu kendaIi pengukuran voIume asi yang diisi oIeh ibu nifas yang akan di pantau produksi ASI nya setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk efektif dalam memenuhi kecukupan ASI dan terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi. Unntuk menguji kenaikan berat badan bayi menggunakan alat menggunakan Iembar observasi kenaikan berat badan bayi sebeIum di Iakukan peneIitian dan seteIah di Iakukan peneIitian Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji paired t-test menunjukkan bahwa terdapat hubungan pemberian ekstrak daun katuk terhadap peningkatan produksi ASI ibu nifas di praktik mandiri bidan wilayah Kabupaten Madiun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Farida, Nita Nur, and Edy Bachrun. "Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gantrung Kabupaten Madiun." JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat 2, no. 1 (June 24, 2021): 65–72. http://dx.doi.org/10.47575/jpkm.v2i1.208.

Full text
Abstract:
Penyakit Tuberculosis (TB) adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusisdan penularannya dapat melalui udara (batuk, bersin, bicara atau tertawa). Di Indonesia pada tahun 2010didapatkan prevalensi TB parusebesar 725 per 100.000 penduduk. Keberhasilan pengobatan TB sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil mulai tahun 2010-2014 penderita TB terbanyak berada di puskesmas Gantrung yaitu sebanyak 197 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kesembuhan penderita Tuberkulosis paru.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional, dengan desain Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah penderita TB paru di Puskesmas Gantrung yang terdiri 44 penderita diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (dukungan keluarga dan tingkat kesembuhan) dengan uji Fisher Exact Test. Persentase penderita yang keluarganya mendukung sebesar 52,3%, dan yang tidak mendukung sebesar 47,7%. Persentase penderia yang sembuh sebesar 75% dan yang gagal sebesar 25%. Hasil uji Fisher didapatkan nilai P value = 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat hubungan (OR = 2,1 ; 95% CI=1,341 - 3,289). Peningkatan peran serta keluarga tentang pengobatan TBC sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Saputra, Bagus Nugraha Adin, Yuda Wicaksana, Esa Dian Lestari, and Diana Ariswanti Triningtyas Triningtyas. "FENOMENA PERNIKAHAN DINI DI MASA PANDEMI COVID-19." PROSIDING SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 41 UTP SURAKARTA 1, no. 01 (August 18, 2021): 117–21. http://dx.doi.org/10.36728/semnasutp.v1i01.18.

Full text
Abstract:
Wabah Pandemi COVID-19 terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat luas. Di Indonesia, berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pusat dalam menanggulangi penyebaran virus COVID-19. Saat ini, pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 pada beberapa kota maupun kabupaten tertentu. Hal menarik untuk menjadi kajian dan perhatian bersama saat pandemi COVID-19 adalah fenomena pernikahan dini di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dihimpun melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti mengambil responden yang akan diwawancarai sebagai informan dengan ketentuan bersedia untuk diwawancarai. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles-Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pernikahan dini selama masa pandemi COVID-19 mengalami kenaikan hingga mencapai 175 orang/pasangan sepanjang tahun 2020. Fenomena pernikahan dini yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 disebabkan karena married by accident. Hubungan seksual ini rentan terjadi diantara mereka yang telah meningkat remaja menuju dewasa. Bentuk perilaku seksual ini, umumnya diawali saat mereka (pasangan) mulai berpacaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Murwani, Juli, and Oerip Pujiati. "PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI MADIUN, MAGETAN, NGAWI DAN PONOROGO." Assets: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan 5, no. 2 (April 26, 2017): 89. http://dx.doi.org/10.25273/jap.v5i2.1191.

Full text
Abstract:
Penelitan bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen modal kerja (<em>working capital</em>) terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Kabupaten-Kota Madiun, Magetan, Ngawi dan Ponorogo. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peran yang penting dalam menggerakan roda perekonomian di daerah. Sebagai lembaga keuangan yang ada di daerah dan bersentuhan langsung dengan masyarakat menengah ke bawah, penelitian tentang profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) penting dilakukan untuk menilai kinerja Bank Perkreditan Rakyat. Tipe BPR yang menjadi objek penelitian adalah BPR konvensional. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan triwulanan Bank Perkreditan Rakyat yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia tahun 2012-2014. Data diambil dengan menggunakan <em>metoda purposive</em> sampling. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) rasio manajemen modal kerja berupa rasio keuangan aktiva lancar/total aktiva berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BPR. 2) Rasio manajemen modal kerja berupa rasio keuangan hutang lancar/total aktiva tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BPR. 3) Rasio manajemen modal kerja berupa rasio keuangan current ratio berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BPR. 4) Rasio manajemen modal kerja berupa rasio keuangan rasio kas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BPR. 5) Rasio manajemen modal kerja berupa rasio keuangan rasio hutang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BPR
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Annisa, Winanda Rizky, and Siti Zunariyah. "PERUBAHAN POLA PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT DI DESA KALIGUNTING (Studi Kasus PHBM di Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur)." Journal of Development and Social Change 1, no. 1 (April 29, 2018): 76. http://dx.doi.org/10.20961/jodasc.v1i1.20744.

Full text
Abstract:
<h1>Abstract : The existence of forest in Indonesia nowadays could be identified as under critical condition. It was not only caused by illegal logging phenomenon, but also the habit of forest village community which implicitly gives contribution towards the decay of forest ecosystem. This research used qualitative-descriptive method with approach case studies. The change that occurred in Kaligunting Village could be identified as two aspect, including physical aspect and non-physical aspect. Related to physical aspect, cultivating pattern that turned to 3m x 3m impacted on forest sustainability and level of society participation in tumpangsari. Whereas, non-physical aspect change, including social change, economics change, and cultural change. Social change could be seen by the emergence of LMDH Sumber Tani which made level of participation, interaction and social distance, and social network increased. Economic change is visible through the emergence of business opportunity such as cassava flour which became main product of the village, up to the existence of production sharing form Perum Perhutani. Then, in the cultural aspect, the change is occurred in cultivation and harvesting ritual.</h1><h1><strong style="font-size: 10px;">Keyword : </strong><span style="font-size: 10px;">Social change, forest management, Forestry Departmen, PHBM, civil institutions</span></h1><p> </p><p><strong>Abstrak</strong><strong> </strong>: Keberadaan hutan di Indonesia saat ini dapat diidentifikasi karena berada dalam kondisi kritis. Bukan hanya disebabkan oleh fenomena illegal logging, tetapi juga kebiasaan masyarakat desa hutan yang secara implisit memberikan kontribusi terhadap kerusakan ekosistem hutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Perubahan yang terjadi di Desa Kaligunting dapat diidentifikasi sebagai dua aspek, termasuk aspek fisik dan non-fisik. Terkait dengan aspek fisik, pola budidaya yang berubah menjadi 3m x 3m berdampak pada kelestarian hutan dan tingkat partisipasi masyarakat dalam tumpangsari. Sedangkan, aspek non fisik berubah, termasuk perubahan sosial, perubahan ekonomi, dan perubahan budaya. Perubahan sosial dapat dilihat dengan munculnya LMDH Sumber Tani yang membuat tingkat partisipasi, interaksi dan jarak sosial, dan jejaring sosial meningkat. Perubahan ekonomi terlihat melalui munculnya peluang bisnis seperti tepung ubi kayu yang menjadi produk utama desa, hingga adanya bentuk bagi hasil Perum Perhutani. Kemudian, dalam aspek budaya, perubahan itu terjadi dalam ritual kultivasi dan panen.</p><p><br /> <strong>Kata Kunci</strong>: Perubahan sosial, pengelolaan hutan, Departemen Kehutanan, PHBM, lembaga sipil</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Muzakki, Hawwin. "Produksi Kue Brownies sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Ekonomi Singkong di Krajan Blimbing Dolopo Madiun." Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement 1, no. 2 (June 3, 2020): 87–99. http://dx.doi.org/10.37680/amalee.v1i2.303.

Full text
Abstract:
Cassava, one of the staple foods of Indonesian people beside rice and sago, is promoted by the government as rice consumption replacements, together with corn, sago or potatoes. Cassava is indeed very easy to plant in all types of land, as in Krajan Hamlet, Blimbing Village, Dolopo District, Madiun Regency where almost every house has cassava plants on its garden. This fact encourages the engagement team to take the initiative to provide training of creative cassava processing. This activity aims to increase the economical value of cassava, which is one of the assets in the Krajan Hamlet, and is expected to be able to increase the family income, most of which are former migrant workers. Through the ABCD (Asset Based Community Development) method with some of its tools, found that the innovative and creative cassava process training in the form of "Si Engkong" cake can provide new insights and knowledge about cassava processing that have high selling points within the community. With a better processing of cassava, "Si Engkong" cake is expected to become a new trade commodity for the residents of Krajan Hamlet and its surroundings, so that it can raise the community's economy level. Keywords: ABCD, cassava processing, economical value, processed cassava, training Abstrak Singkong, salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia selain nasi dan sagu, dipromosikan oleh pemerintah sebagai pengganti konsumsi beras, bersama dengan jagung, sagu atau kentang. Singkong memang sangat mudah ditanam di semua jenis tanah, seperti di Dusun Krajan, Desa Blimbing, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun di mana hampir setiap rumah memiliki tanaman singkong di kebunnya. Fakta ini mendorong tim pengabdi untuk mengambil inisiatif memberikan pelatihan pengolahan singkong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis singkong, yang merupakan salah satu aset di Dusun Krajan, dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga, yang sebagian besar adalah mantan pekerja migran. Melalui metode ABCD (Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset) dengan beberapa alatnya, ditemukan bahwa pelatihan proses singkong yang inovatif dan kreatif dalam bentuk kue "Si Engkong" dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang pemrosesan singkong yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan pengolahan singkong yang lebih baik, kue "Si Engkong" diharapkan menjadi komoditas perdagangan baru bagi penduduk Dusun Krajan dan sekitarnya, sehingga dapat meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. Kata Kunci: ABCD, nilai ekonomi, olahan singkong, pengolahan singkong, pelatihan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kadarusman, Guntur, and Bambang Eko Hari Cahyono. "Penggunaan Media Pembelajaran Pohon Ajaib dengan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Tunarungu Kelas II SDLB Dharma Wanita Jiwan Kabupaten Madiun." Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya 2, no. 1 (August 16, 2018): 61. http://dx.doi.org/10.25273/linguista.v2i1.2756.

Full text
Abstract:
<p>Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bagi siswa tunarungu kelas II SDLB. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, di SDLB Dharma Wanita Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan media pohon ajaib dan model pembelajaran <em>Make A Macth</em>. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengamatan dan tes. Kegiatan penelitian yakni pada pembelajaran penguasaan kosa kata bahasa Indonesia dilakukan dengan 2 siklus. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan media pohon ajaib dan model pembelajaran <em>Make A Macth</em> dapat meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia bagi siswa tunarungu kelas II SDLB. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya: 1) aspek penguasaan kosa kata siklus I adalah 64 pada siklus II menjadi 87 meningkat 23%, 2) melengkapi kalimat rumpang siklus I adalah 58 pada siklus II menjadi 84 meningkat 26%, 3) penerapan dalam kalimat siklus I adalah 60 pada siklus II menjadi 80 meningkat 20%, sehingga nilai keseluruhan siswa mengalami peningkatan 23%. Berarti hasil kegiatan pembelajaran menggunakan media pohon ajaib dengan model pembelajaran <em>Make A Match</em> menunjukkan adanya peningkatan dan memuaskan yaitu melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Susanto, Toni. "PERANAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PANCASILA SILA KELIMA DI RT.07 RW.03 DUSUN SEGULUNG, DESA SEGULUNG, KECAMATAN DAGANGAN, KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015." Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 4, no. 1 (October 3, 2015): 419. http://dx.doi.org/10.25273/citizenship.v4i1.1098.

Full text
Abstract:
Padakarang taruna terdapat satu program kerja yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama pada desa atau kelurahan yang di tempati. Hal ini sesuai dengan amalan Pancasila sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna Pancasila dan karang taruna serta peranan pemuda karang taruna dalam mengimplementaikan pancasila sila kelima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Segulung, Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.Sumber data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan triangulasi teknik.Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pancasila sila kelima adalah mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukannya demi terwujudnya kesejahteraan umum. Organisasi di masyarakat yang berperan mengajak masyarakat aktif mewujudkan kesejahteraan umum adalah karana taruna. Karang taruna tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggungjawab sosial untuk terus berusaha menanganinya. Peranan pemuda karang taruna dalam mengimplementaikan pancasila sila kelima ada tiga macam kegiatan.Kegiatan yang dilakukan yaitu, sinoman, kerja bakti dan kepanitian hari kemerdekaan dan hari besar keagamaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Hardini, Agustina Tyas Asri. "Mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Menggunakan Model Make A Match." Publikasi Pendidikan 10, no. 2 (June 11, 2020): 88. http://dx.doi.org/10.26858/publikan.v10i2.10712.

Full text
Abstract:
SD Kanisius Cungkup Salatiga merupakan salah satu sekolah yang potensial untuk dijadikan sekolah Adiwiyata, namun warga sekolahnya belum pernah mendapatkan sosialiasasi terkait sekolah Adiwiyata termasuk peserta didiknya. Untuk itu FKIP-UKSW terpanggil untuk membantu melakukan sosialisasi kepada warga sekolah di SD Kanisius Cungkup Salatiga terkait peran untuk menjaga lingkungan hidup. Sosialisasi yang dilakukan dikemas dalam pembelajaran yang menggunakan model make a match yang disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas II SD. Berdasarkan lembar kerja peserta didik sebagai evaluasi kegiatan, sejumlah 22 siswa (84,6%) dari 26 siswa telah berhasil membedakan kegiatan yang menjaga lingkungan dan kegiatan yang dapat merusak lingkungan. Siswa mampu memahami tindakan sehari-hari yang dapat dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.Dengan demikian model make a match yang dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat dianggap berhasil meningkatkan pemahaman siswa terkait peran untuk menjaga lingkungan.Aziz, H. A. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Metode Make A Match Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Surah Al-Qodr dan Al-‘Alaq Ayat 1-5 Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan, 4(1).Curran, Lorna. 1994. Metode Pembelajaran Make a Match. Jakarta: Pustaka Belajar.Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.Kadarusman, G., & Cahyono, B. E. H. 2018. Penggunaan Media Pembelajaran Pohon Ajaib dengan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Tunarungu Kelas II SDLB Dharma Wanita Jiwan Kabupaten Madiun. Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(1), 61-71.Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogjakarta: Kata Pena.Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta.Tim Adiwiyata Nasional. 2012. Buku PanduanAdiwiyata Sekolah Peduli dan BerbudayaLingkungan. Jakarta: Kementrian LingkunganHidup dan Kementrian Pendidikan danKebudayaan. Yuliana, Erfina dan Yari Dwikurnaningsih. 2019. Penerapan Model Make a Match Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Siswa. Publikasi Pendidikan: Jurnal Pemikiran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bidang Pendidikan, 9(2).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Saputro, Andry Jadi, and Soebijantoro Soebijantoro. "Kampung Wayang Dan Penguatan Materi Bahan Ajar Entreprenuer Sejarah." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 10, no. 2 (July 30, 2020): 222. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v10i2.6868.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji sejarah perkembangan kampung wayang di desa Kepuhsari dan potensinya sebagai penguatan materi bahan ajar entrepreneur sejarah bagi mahasiswa Program studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI MADIUN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung secara non partisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Wawancara dilakukan baik secara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disistematisasikan berdasarkan gambaran awal yang didapat. Analisis data penelitian ini berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Seni tatah sungging wayang kulit di desa Kepuhsari sudah berlangsung sejak abad ke 18. Keterampilan yang diperoleh dari abdi dalem keraton Mangkunegaran menjadikan kualitas produk seni tatah sungging wayang kulit kulit di desa Kepusari diakui secara nasional. Sampai saat ini kerajinan tatah sunggih wayang kulit dinilai oleh masyarakat desa Kepuhsari lebih menjanjikan secara ekonomi dari pada bertani. Hingga tahun 2015 di Desa Kepuhsari ini telah memiliki 135 kepala keluarga yang menekuni usaha sebagai pengrajin wayang kulit sehingga oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri mendapat predikat sebagai Kampung Wayang. 2) Terdapat karakter entreprenuer yang dapat dibangun oleh mahasiswa melalui pembelajaran entrepreneur yaitu a) Berani mengambil resiko, b) Mandiri dan c) cerdas dalam melihat peluang ekonomi pada kondisi exciting yang menjadi kekuatan dalam usaha pengembangan wisata sehingga potret kampung wayang di desa Kepuhrejo dapat diaplikasikan dalam praktik entrepreneur khususnya potensi seni budaya yang bersinergi dengan pariwisata di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ningrum, Nella Ayu. "TINJAUAN ATAS RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PEMERINTAH KOTA PONTIANAK (PERIODE TAHUN 2015-2019)." JAAKFE UNTAN (Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura) 10, no. 1 (June 15, 2021): 65. http://dx.doi.org/10.26418/jaakfe.v10i1.46056.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak selama periode 5 (lima) tahun yaitu tahun 2015-2019 serta kriteria efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif atau dengan cara mengumpulkan, menyusun dan mengklasifikasikan data sehingga diperoleh gambaran yang dapat dipahami mengenai masalah yang dihadapi serta dapat ditarik sebuah kesimpulan. Penulis melakukan pengumpulan data sekunder yang diperlukan untuk penelitian. Dari hasil analisis yang telah diolah menunjukan bahwa kontribusi Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak dari retribusi daerah rata-ratanya adalah sebesar 8,91% sisanya yaitu sebesar 91,09% dari Pendapatan Asli Daerah bersumber dari pendapatan pajak daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan juga pendapatan lain-lain dalam Pendapatan Asli Daerah yang sah. Tingkat efektivitas dari retribusi daerah sendiri mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2015 mendapatkan 94,94%, tahun 2016 mendapatkan 97,60%, tahun 2017 mendapatkan 86,36%, tahun 2018 mendapatkan 91,98% dan tahun 2019 mendapatkan 104,93%. Meskipun mengalami fluktuasi dalam 5 (lima) tahun (2015-2019), retribusi daerah termasuk dalam kriteria efektif dengan rata-rata persentase efektivitasnya sebesar 95,16%. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah; Retribusi Daerah; Efektivitas. DAFTAR PUSTAKA Asteria, B., (2015). Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jurnal Riset Manajemen STIE Widya Wiwaha, 51-61.Badan Pusat Statistik. (2020). Realisasi Pendapatan Daerah Otonom Kota Pontianak, 2016-2017 Actual Autonomous Income of Pontianak Municipality, 2016-2017. Pontianak: Badan Pusat Statistik.Bawuna, N. N., Kalangi, L., & Runtu, T., (2016). Analisis Efektivitas Kinerja Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro. Jurnal Ilmiah Berkala Efisiensi Universitas Sam Ratulangi, 593-603.Dwiastuti, N., (2018). Efektivitas Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Prosiding SATIESPE 2018. Pontianak, Indonesia: Universitas Tanjungpura.Ersita, M., & Elim I., (2016). Analisis Efektivitas Penerimaan Retribusi Daerah dan Kontribusinya Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA Universitas Sam Ratulangi, 889-897.Ferdiansyah, F., (2018). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Kontribusinya Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang 2012-2016). Jurnal Universitas Sriwijaya, 1-32.Handoko, S., (2013). Analisis Tingkat Efektivitas Pajak Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak. Jurnal Ilmiah Magister Ekonomi Universitas Tanjungpura, 1-17.Kusuma, M. K. A. A., & Wirawati, N. G. P., (2013). Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Se-Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 574-585.Lakoy, T. W., Engka, D. S. M., & Tumangkeng, S. Y. L., (2016). Kontribusi dan Pengaruh Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Minahasa Selatan (2005-2014). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Universitas Sam Ratulangi, 559-567.Laksmi, D. N., (2016). Kontribusi Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2006-2015 Kota Magelang. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 1-89.Marselina B. E., (2013). Analisis Kontribusi Pajak Parkir dan Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintah Kota Padang. Jurnal Universitas Negeri Padang, 1-23.Mauri A. P., Mattalatta, Hasmin., (2017). Analisis Pengaruh Penerimaan Retribusi Daerah dan Pajak Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Soppeng. Jurnal Mirai Management STIE Amkop Makassar, 175-193.Murniati S., Kasasih, D., (2017). Analisis Kontribusi dan Efektivitas Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Daerah Kota Palembang. Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang, 85-109.Putriani, E., (2016). Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba. Jurnal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 1-106.Ponto, C. D., Karamoy, H., & Runtu, T., (2015). Analisis penerapan Sistem dan Prosedur Pemungutan Pajak Hiburan di Kota Bitung. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado, 1-13.Peraturan Wali Kota Nomor 25 Tahun 2019, tentang Masterplan Pontianak Smart City Tahun 2019-2028Rahmadani A., (2018) Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batu Bara (Studi Kasus Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Batu Bara). Jurnal Akuntansi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 1-73.Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah-------------------. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah-------------------. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah pasal 1 angka 18-------------------. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pasal 1 ayat 10-------------------. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan DaerahSafrita, (2011). Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Jayapura. Jurnal Universitas Yapis Papua, 114-102.Sarno, (2012). Analisis Potensi dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah dalam Mencapai Kemandirian Keuangan Daerah di Kabupaten Sekadau Tahun 2006-2011. Jurnal Universitas TanjungpuraSitinjak, N. D., (2016). Tinjauan Pajak Daerah dan PDRB atas Efektivitas dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Madiun. Jurnal Universitas Merdeka Malang, 1-7.Temaja, I. D. G. A D., & Saputra, I. D. G. D., (2014) Pengaruh Retribusi Pelayanan Pasar, Pajak Hotel dan Restoran pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 209-220.Toduho, D. A. M., Saerang, D. P. E, & Elim A., (2014). Penerimaan Retribusi Pasar dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Akuntansi-EMBA, 1090-1103Tresnawati, R., & Putri, E. A., (2017). Tinjauan atas Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Bandung. Jurnal Akuntansi Riset (ASET) Universitas Widyatama Bandung, 73-80.Umbas, B. R., Nangoi, G. B., & Tirayoh, V., (2018). Analisis Pengelolaan Dan Kontribusi Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern Universitas Sam Ratulangi, 796-803.Widyaningsih, A., & Srimartina, A., (2007). Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten/Kota Wilayah Provinsi Jawa Barat. Jurnal Akuntansi Riset (ASET) Universitas UPI, 388-399.Yuliastuti, I. A. N., & Dewi, N. L. P. S., (2017). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar. Jurnal Riset Akuntansi (JUARA) Universitas Mahasaraswati Denpasar, 91-102.Zahari, M., (2016). Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jurnal Universitas Batanghari. 133-148
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

As'ad, Ali, Muhammad Natsir, and Ahmad Ali Munir. "DINAMIKA PENYELENGGARAAN MADIN TAKMILIYAH DI KABUPATEN JEPARA." Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 4, no. 2 (November 27, 2018): 107. http://dx.doi.org/10.32332/elementary.v4i2.1213.

Full text
Abstract:
Madrasah Diniyah sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berbasis keagamaan di Indonesia yang keberadaannya sudah di akui dalam Undang Uandang sesuai surat pendidikan dirjen nomor 3201 tahun 2013. Eksistensi dan peran Lembaga Pendidikan Diniyah Takmiliyah di Negara ini sudah tidak diragukan lagi.Eksistensi ini diperkuat dengan diberlakukan UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di dalamnya terdapat upaya mengakomodasi keberadaan lembaga ini menjadi bagian dari sistem pendidikan di negara ini, ketika Madrasah Diniyah Takmiliyah menjadi bagian dari pendidikan nonformal. Penelitian ini memfokuskan untuk menjawab dua permasalahan yang dirumuskan yaiu: 1) bagaimana penyelenggaraan MADIN di Kabupaten Jepara ?. 2) factor-faktor apa saja yang menyebabkan Madrasah Diniyyah Takmiliah di Jepara belum bisa bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain ? 3) Apa saja problem yang dihadapi oleh MADIN dan bagaimana upaya solusinya ? Rancangan Penelitian ini berupa penelitian studi kasus (case study) atau penelitian lapangan (field research), penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara mendalam tentang faktor penyebab bagi pendidikan madrasah Dinniyah Takmiliyah yang dianggap kurang kompetitif di dunia pendidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Hamdhan, Risky Al. "DAMPAK USAHATANI KOMODITAS PORANG TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KLANGON, KECAMATAN SARADAN, KABUPATEN MADIUN." Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad 5, no. 2 (January 11, 2021). http://dx.doi.org/10.24198/agricore.v5i2.30614.

Full text
Abstract:
AbstrakPorang menjadi komoditi ekspor unggulan Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Tanaman porang memiliki harga jual yang tinggi dan merupakan komoditi utama sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, serta kemakmuran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak usahatani komoditas porang terhadap kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari kelembagaan dan biaya produksi, pemasaran dan penerimaan serta pendapatan petani. Objek lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan bahwasannya Desa Klangon merupakan sentral produsen porang di Kabupaten Madiun dan sekaligus endemik porang Indonesia yang diberi dengan Madiun-1. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, ditinjau dari tingkat kesejahteraan rakyat di Desa Klangon ini mayoritas pada tingkat level sedang, dengan persentase 40,9% atau sebanyak 738 KK yang dalam kriteria menengah keatas. Dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif melalui proses reduksi data dan perhitungan, maka produksi awal (investasi awal) usahatani porang dengan luas lahan satu hektar dengan biaya Rp.87.660.000, rata-rata pendapatan pertahun yang diperoleh petani ialah Rp.260.340.000. Melihat potensi dan besarnya keuntungan dalam budidaya porang terhadap kesejahteraan masyarakat desa, untuk itu perlu adanya campur tangan Pemerintah Kabupaten Madiun guna melakukan pemilihan lokasi baru untuk budidaya porang. Serta perlu adanya peningkatan investasi pada komoditas tersebut karena mengingat masih sangat mungkin untuk ditingkatkan.Kata kunci: porang, klangon, kesejahteraan masyarakat, analisis usahataniAbstractPorang is the leading export commodity in Klangon Village, Saradan District, Madiun Regency. The porang plant has a high selling price and is the main commodity as a source of regional income, as well as the people's welfare. This study aims to describe the impact of porang commodity farming on community welfare as seen from the institutional and production costs, marketing and income and farmer income. The object of the research location was chosen based on the consideration that Klangon Village is the central producer of porang in Madiun Regency and at the same time is endemic to Indonesian porang given Madiun-1. The results of the study reveal that, in terms of the welfare level of the people in Klangon Village, the majority are at the medium level, with a percentage of 40, 9% or as many as 738 households in the upper middle criteria. By using qualitative descriptive data analysis through the process of data reduction and calculation, the initial production (initial investment) of porang farming with a land area of one hectare at a cost of Rp. 87,660,000, the average annual income earned by farmers is Rp. 260,340,000. Seeing the potential and the magnitude of the benefits in cultivating porang for the welfare of the village community, it is necessary for the Madiun Regency Government to intervene in selecting a new location for porang cultivation. And there needs to be an increase in investment in these commodities because it is still possible to increase it.Keywords: porang, klangon, community walfare, economic analysis of farming
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Putri, Lusy Riadina. "IMPLEMENTASI PROGRAM INVENTARISASI PENGUASAAN PEMILIKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T) PARTISIPATIF DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN." Jurnal Kebijakan Pemerintahan, December 21, 2020, 53–61. http://dx.doi.org/10.33701/jkp.v3i2.1339.

Full text
Abstract:
In order to realize the landreform in Indonesia at this time, National Land Agency/BPN Implement the IP4T Program (lnventarity Mastery, ownership, use and utilization land) which was then developed by BPN District Madiun and Regional Leadership Communication Forum/FORKOPIMDA Madiun Regency into a IP4T Participative Program. This activity is intended as a database of land areas and the synchronization of agricultural activities by involving other supporting elements such as Local Government of Madiun Regency, The Army Force, and The Police.The research methods are used through qualitative approaches with descriptive types. Data sources come from documents and informant. Data collection techniques are conducted through observation, interviews and documentation. The Data is analyzed by using SWOT analysis to provide priority implementation of alternative strategies produced.The result of this research are good to implementation of participatory IP4T Program in Kedungrejo village in Pilangkenceng subdistrict Madiun Regency, but there are constraints such as the movement of community participation is less evenly, limitation of technical equipment and operational problems of the absence of village boundary patok with Forest, lack of public knowledge about the regulations of the main procedures and ordinances of land registration.Strategies that can be done to effectively implement IP4T participatory Program with monitoring of the program in each stage process, holding a joint coordination with the Perhutani to determine the boundary between the Village with Forest, persuasive socialization by means of house to house so that the community as a target program can easily understand the purpose and objectives of the participatory IP4T Program.Keywords: Implementation, IP4T Participatory Program, and Land.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Widodo, Purno. "Peningkatkan Keterampilan Menulis Huruf Kapital Melalui Media Game Edukasi Kahoot pada Bahasa Indonesia Kelas 2 di SDN Kedungrejo 02 Kecamatan Pilangkenceng." Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan 9, no. 1 (July 1, 2021). http://dx.doi.org/10.20961/jkc.v9i1.53829.

Full text
Abstract:
<p>Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan hasil peningkatan keterampilan menulis menggunakan media game kahoot pada peserta didik Kelas 2 SDN Kedungrejo 02 Kecamatan Pilangkenceng. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus. Siklus I dan II masing-masing dua pertemuan. Pada tiap pertemuan terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Subjek penelitian adalah seluruh siswa II SDN Kedungrejo 02 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 7 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keberhasilan penelitian sesuai dengan indikator keberhasilan di dapat pada siklus II, yaitu 86% peserta didik tuntas KKM, nilai rata-rata peserta didik di setiap siklus mengalami kenaikan. Pada prasiklus nilai rata-rata peserta didik adalah 48,6 atau di bawah KKM. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 57,1. Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 74,3 atau di atas KKM. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media game edukasi kahoot berhasil meningkatkan keterampilan menulis huruf kapital dalam pembelajaran daring pada siswa kelas 2 SDN Kedungrejo 02 Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2020/2021.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Isi, Daftar. "DAFTAR ISI JURNAL JP2SD Jilid 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 1-58." Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) 1, no. 2 (March 21, 2014). http://dx.doi.org/10.22219/jp2sd.v1i2.1797.

Full text
Abstract:
JP2SD JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN SEKOLAH DASAR ISSN 2338-1140 Jilid 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 1-58DAFTAR ISIKomparasi Hasil Belajar Bahasa Jawa di Lingkungan Keluarga Berbahasa Indonesia dengan Keluarga Berbahasa Jawa Siswa SDN Kincang 02 Kabupaten Madiun Tahun 2013 (Latif Nur Hasan 1-9)Penanaman Jiwa Kewirausahaan pada Siswa Sekolah Dasar ( Rifki Afandi 10-19)Penggunaan Boneka Sebagai Media Simulasi Kreatif di Sekolah Dasar (Sri Agustin Mulyani 20-25)Meningkatkan Konsentrasi, Kemandirian, dan Hasil Belajar Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Media DOTMETI pada Siswa ABK Kelas IV SDN Inklusi Sumbersari I Malang (Tri Istiningsih 26-31)Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Menggunakan Media Circle Carton pada Siswa Kelas IV SDN Sempol Kecamatan Pagak Kabupaten Malang (Ulfa Yulina 32-39)Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Menggunakan Media Kartu Penuntun (KP) Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Malang (Vivi Megasari 40-47)Kajian Kantin Jujur dalam Rangka Peningkatan Pendidikan Karakter di Tingkat Sekolah Dasar Untuk Mewujudkan Siswa yang Kreatif Studi Kasus di SD Panggung Rejo 04 Kepanjen (Yulianti 48-58)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Wahyono, Nanang Dwi. "PEMETAAN DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KARET DI PROPINSI JAWA TIMUR." Jurnal Ilmiah Inovasi 14, no. 1 (July 22, 2016). http://dx.doi.org/10.25047/jii.v14i1.92.

Full text
Abstract:
Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting. Selain sebagai sumber lapangan kerja, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas. Pertumbuhan industri karet akan secara nyata meningkatkan devisa khususnya bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Indonesia pada umumnya. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan bentuk rencana aksi pengembangan industri karet di Provinsi Jawa Timur berdasarkan hasil dari pemetaan yang telah dibuat. Metodologi penelitian dilakasanakan dengan tiga tahap yaitu tahap pengumpulan dan kompilasi data primer, tahap survey lapangan dan tahap evaluasi dan analisa. Luas total tanaman karet di Provinsi Jawa Timur adalah 25.180 ha dan produktivitasnya per tahun adalah 23.963 ton tersebar di 10 (sepuluh) kabupaten, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Jombang, Ngawi, Madiun, Tulungagung, Kediri, dan Blitar. Rendahnya produktivitas kebun karet rakyat di Jawa Timur disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak produktif, penggunaan bibit bukan klon unggul serta kondisi kebun yang menyerupai hutan. Oleh karena itu perlu upaya percepatan peremajaan karet rakyat dan pengembangan industri hilir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Khoirur Roda`i, Riza, and Novi Triana Habsari. "Kesenian Gembrungan Di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun (Kajian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai Pembelajaran Sejarah Lokal)." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 6, no. 02 (July 10, 2016). http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v6i02.1043.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal apa saja yang terkandung dalam kesenian gembrungan di Desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dan potensinya sebagai pembelajaran sejarah lokal. Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah desa Kaibon Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Adapun untuk jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder, pustaka juga wawancara. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebagai berikut, kesenian gembrungan di Desa kaibon ada sekitar tahun 1968. Kesenian ini digunakan untuk memperingati hari-hari besar islam juga acara hajatan warga seperti contohnya, Isra’ Mi’raj, Maulud Nabi Muhammad SAW, Suro, khitanan, tingkeban, 7 bulanan, aqiqah. Kesenian ini memiliki banyak sekali nilai-nilai kearifan lokal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan jika kita mampu memahami dan menerapkannya. Nilai-nilai tersebut dntara lain : nilai pendidikan, nilai etika, nilai religi, nilai spiritual, nilai seni, nilai kekeluargaan, dan nilai budaya. Upaya untuk melestarikan kesenian gembrungan yaitu terdapat sebuah perkumpulan yang dinamakan perkumpulan seniman gembrung Desa Kaibon. Perkumpulan ini bertujuan untuk membahas tentang keberlangsungan kesenian gembrungan. Yang dibahas dalam upaya melestarikannya adalah untuk perawatan alat-alat musiknya, apakah terdapat kerusakan yang perlu diganti atau tidak. Jika terdapat kerusakan yang cukup serius, bersama-sama mencari solusi yang tepat untuk menggantinya. kesenian ini masuk dalam kategori materi ajar yang membahas tentang masa Hindu-Budha dan Islam. Dengan kompetensi dasar (KD) yaitu, mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rosikin, Ainur, and Yudi Hartono. "Museum Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) Di Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi (Latar Belakang Sejarah, Nilai, Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar)." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 6, no. 02 (July 10, 2016). http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v6i02.1039.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) dan nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan kepada masyarakat sebagai sumber belajar sejarah. Lokasi penelitian ini di Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem) dan sekitarnya Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan induktif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran dan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis model interaktif miles dan huberman.</p>Hasil penelitian diperoleh yaitu Benteng Van Den Bosch merupakan salah satu jejak peninggalan Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. Benteng Van Den Bosch dibangun pada tahun 1839-1845 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Van Den Bosch pada waktu menjajah daerah Ngawi. Benteng Van Den Bosch sering disebut Benteng Pendem. Hal ini dikarenakan bangunan Benteng Van Den Bosch dikelilingi gundukan tanah yang tingginya hampir menutupi bangunan. Benteng Van Den Bosch dibangun dengan tujuan untuk menguasai jalur transportasi air Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, serta untuk menghambat serangan lanjutan dari perang Diponegoro. Setelah Indonesia merdeka Benteng Van Den Bosch ditempati dan dikelola oleh satuan Yon Armed Kostrad 12 Ngawi sampai saat ini. Benteng Van Den Bosch mulai tahun 2011 dijadikan sebagai tempat wisata edukasi di Kabupaten Ngawi.Keberadaan Benteng Van Den Bosch mempunyai nilai-nilai luhur yang harus diwariskan kepada generasi muda. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Benteng Van Den Bosch seperti nasionalisme, patriotisme, cinta tanah kelahiran, semangat jiwa berjuang, dan pantang menyerah. Nilai-nilai tersebut dapat dijabarkan ke dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sehingga memiliki potensi menjadi sumber belajar sejarah. Penerapannya dengan mengajak peserta didik berkunjung dan melakukan kegiatan observasi di Benteng Van Den Bosch tentang peninggalan-peninggalan bangsa Belanda di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography