Academic literature on the topic 'Makronutrienty'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Makronutrienty.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Makronutrienty"

1

Wardatu, Aggra, Ardesy Melizah Kurniati, Riana Sari Puspita Rasyid, Syarif Husin, and Liniyanti D. Oswari. "Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Makronutrien dengan Kecukupan Dan Keseimbangan Asupan Makronutrien Pasien Diabetes Melitus Tipe 2." SRIWIJAYA JOURNAL OF MEDICINE 2, no. 2 (2019): 94–98. http://dx.doi.org/10.32539/sjm.v2i2.68.

Full text
Abstract:
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Penatalaksanaan DM dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi nutrisi medis dan aktivitas fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologi. Terapi nutrisi medis berupa pengaturan diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Untuk mencapai diet yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kalori maka pasien DM harus mempunyai pengetahuan gizi yang baik terkait penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makronutrien dengan kecukupan dan keseimbangan asupan makronutrien pasien DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional, dilakukan di Puskesmas Sako Palembang pada bulan November-Desember 2018. Sampel pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berobat di Puskesmas Sako Palembang. Data diperoleh dengan cara wawancara langsung pada pasien kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. Hubungan tingkat pengetahuan tentang makronutrien dengan kecukupan asupan makronutrien pasien DM tipe 2, didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) dan hasil analisis mengenai hubungan tingkat pengetahuan tentang makronutrien dengan keseimbangan asupan makronutrien pasien DM tipe 2 didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang makronutrien dengan kecukupan dan keseimbangan asupan makronutrien pasien DM tipe 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nur'aini, Hesti, and Andika Saputra. "Karakterisasi Sumberdaya Pangan Lokal Spesifik Daerah di Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu." AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian 5, no. 2 (2018): 32–48. http://dx.doi.org/10.37676/agritepa.v5i2.777.

Full text
Abstract:
Pangan lokal merupakan salah satu kekayaan alam yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikembangkan demi kemajuan suatu daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis makronutrien komoditas pangan lokal yang ada di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi produk pangan lokal, inventarisasi metode pengolahan dan analisis makronutrien produk pangan lokal di Kabupaten Mukomuko. Analisis makronutrien yang dilakukan meliputi kadar karbohidrat, protein dan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Mukomuko memiliki produk pangan lokal sebanyak 12 (dua belas) jenis, yang terdiri dari makanan atau lauk pauk sebanyak 6 (enam) jenis yaitu rendang lokan, sambal lokan, sate lokan, krasak mungkus, samba nioh, ikan kering kurau dan jajanan (cemilan) sebanyak 6 (enam) jenis yaitu juodak karyok, juodak sangengek, juodak itai, juodak sagon kering, atau kerupuk tortila. Hasil analisis makronutrien juodak itai menunjukkan kadar karbohidrat sebesar 25,29%, kadar protein 4,62% dan kadar lemak 8,63%, sedangkan untuk juodak sangengek, menunjukkan kadar karbohidrat 18,14%, kadar protein 3,12% dan kadar lemak 22,36%. Selanjutnya, juodak sagon pasir memiliki kadar karbohidrat 16,38%, kadar protein 2,58% dan kadar lemak 1,86%.
 
 Kata kunci : pangan lokal, Kabupaten Mukomuko, makronutrien
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Ibrahim, Rumaisha Hasnah, Aryono Hendarto, Saptawati Bardosono, and Ali Khomaini Alhadar. "Hubungan Asupan Kalori Total dan Makronutrien dengan Derajat Obesitas pada Remaja Obesitas Usia 14-18 Tahun di Jakarta." Sari Pediatri 21, no. 3 (2019): 159. http://dx.doi.org/10.14238/sp21.3.2019.159-63.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Asupan kalori yang tinggi, terutama makronutrien, diduga merupakan salah satu etiologi obesitas. Penelitian pada remaja mengenai hal tersebut masih sangat jarang.Tujuan. Mengetahui hubungan antara asupan total kalori dan jenis makronutrien, terhadap IMT remaja obesitas usia 14-18 tahun.Metode. Studi potong lintang dengan menggunakan data sekunder. Kriteria subjek adalah usia 14-18 tahun, memenuhi kriteria obesitas menggunakan kurva CDC 2000, tidak menggunakan obat anti-obesitas atau anti-oksidan, serta informed consent telah diperoleh. Data asupan total kalori dan jenis makronutrien diperoleh menggunakan kuesioner 24-hour food recall. Hasil. Sebanyak 69 subjek masuk dalam penelitian ini. Nilai rerata IMT semua subjek adalah 33,76 kg/m2. Dengan menggunakan nilai tersebut sebagai cut-off, subjek dibagi dalam dua kelompok yakni kelompok derajat obesitas 1 (IMT kurang dari nilai rerata) sebanyak 35 subjek dan derajat obesitas 2 (IMT lebih dari nilai rerata) sebanyak 34 subjek. Tidak terdapat perbedaan rerata total asupan kalori yang signifikan antara kelompok derajat obesitas 1 (1950 ± 487,77) dan derajat obesitas 2 (2140 ± 2140,30), p=0,135. Jenis makronutrien yang dikonsumsi, baik itu karbohidrat, lemak, dan protein, juga tidak memengaruhi derajat obesitas secara signifikan.Kesimpulan. Asupan kalori total dan jenis makronutrien tidak berhubungan dengan derajat obesitas pada remaja usia 14-18 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Riani, Risky Ika. "HUBUNGAN KECUKUPAN ENERGI DAN MAKRONUTRIEN DALAM SARAPAN DENGAN TINGKAT KONSENTRASI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS." Medica Arteriana (Med-Art) 2, no. 2 (2020): 88. http://dx.doi.org/10.26714/medart.2.2.2020.88-93.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Tingkat konsentrasi salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi yang baik. Kebutuhan nutrisi per hari salah satunya dipenuhi oleh sarapan. Salah satu kegunaan sarapan yaitu memenuhi 20-25% energi total yang dibutuhkan untuk dalam waktu sehari penuh. Jumlah energi yang harus terpenuhi dalam sarapan yaitu sekitar 370-555 kkal dan protein sekitar 9,8-14,7 gram. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan dari kecukupan energi dan makronutrien dalam sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unimus yang berusia 18-25 tahun sebanyak 58 sampel. Uji statistik menggunakan uji chi-square untuk analisis bivariate.Hasil: Mayoritas asupan energi dan makronutrien dalam sarapan responden tergolong buruk. Hasil analisis diketahui bahwa tidak adanya hubungan bermakna antara asupan energi (p=0,185), asupan karbohidrat (p=0,577), asupan protein (p=0,342), dan asupan lemak (p=0,413) dalam sarapan terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa.Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecukupan energi dan makronutrien dalam sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa.Kata Kunci: Konsentrasi, Makronutrien, Sarapan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Juliningrum, Peni Perdani. "ASUPAN ZAT GIZI MAKRONUTRIEN PADA TODDLER." Indonesian Journal of Health Science 11, no. 1 (2019): 40. http://dx.doi.org/10.32528/ijhs.v11i1.2236.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yunita, Reni, and Hesti Nur'aini. "Identifikasi Pangan Tradisional Di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu." AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian 5, no. 1 (2019): 123–33. http://dx.doi.org/10.37676/agritepa.v5i1.723.

Full text
Abstract:
Pangan lokal adalah pangan tradisional yang dihasilkan dari suatu daerah di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam makanan pokok, maupun makanan ringan. Pangan tradisional adalah pangan yang sudah turun temurun dihasilkan atau dikonsumsi, menggunakan bahan lokal dan diolah secara khas di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis produk pangan lokal dan menganalisis sifat makronutrien yang terdapat dalam makanan tradisional di Kabupaten Kepahiang, Analisis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
 Hasil analisis menunjukkan bahwa pangan tradisional di Kabupaten Kepahiang terdiri dari 18 jenis makanan yaitu 8 jenis jajanan, 4 jenis lauk pauk dan 6 jenis minuman. Analisis makronutrien pada lemang mengandung 3,98 % protein, 4,93% lemak dan 23,45 % karbohidrat. Serawo mengandung 3,87 % protein, 5,12% lemak dan 22,89 % karbohidrat, sedangkan bajik mengandung 3,67 % protein, 5,45% lemak dan 22,54% karbohidrat.
 Kata kunci: pangan tradisional, Kabupaten Kepahiang, makronutrien
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Laksmitawati, Dian Ratih, Umi Marwati, and Vergie Indriani. "Pengaruh Fermentasi Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Kadar Makronutrien Dan Nilai Indeks Glikemik Mencit." Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi 6, no. 1 (2019): 21. http://dx.doi.org/10.26874/kjif.v6i1.124.

Full text
Abstract:
<p>Bahan pangan berindeks glikemik rendah makin diminati masyarakat. Salah satu karbohidrat sebagai bahan pangan adalah umbi suweg. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh fermentasi bakteri asam laktat pada kadar makronutrien (protein, lemak, karbohidrat) dan indeks glikemik tepung umbi suweg <em>(Amorphophallus campanulatus)</em>. Umbi suweg diiris tipis, difermentasi dengan 10% isolat bakteri asam laktat T1-2,isolat bakteri dari penelitian sebelumnya, kemudian diinkubasi pada suhu ruangan selama 4 hari. Hasil fermentasi kemudian dibuat tepung. Tepung suweg terfermentasi diuji untuk menentukan indeks glikemik menggunakan mencit percobaan. Kadar makronutrien karbohidrat, lemak dan protein ditentukan secara kimia.Hasil pengujian menunjukkan selama proses fermentasi BAL 0-4 hari terjadi peningkatan viabilitas BAL dari hari ke-0 sampai hari ke-2 (3,64x10<sup>8</sup>- 20,38x10<sup>8 </sup>sel/ml) dan mengalami penurunan setelah hari ke-2 (14,63x10<sup>8</sup>-7,91x10<sup>8 </sup>sel/ml), jumlah total asam semakin meningkat (0,2066%-1,2599%) seiring dengan pH yang menurun (5,43-4,37). Hasil penetapan kadar protein tepung suweg terfermentasi BAL 7,41% dan tanpa fermentasi BAL 6,05%. Kadar lemak tepung suweg terfermentasi BAL 0,46% dan tanpa fermentasi BAL 0,38%. Kadar karbohidrat tepung suweg terfermentasi BAL 81,7% dan tanpa fermentasi BAL 82,15%. Nilai indeks glikemik tepung suweg terfermentasi BAL 64,6 dan tanpa fermentasi BAL 69,4. Berdasarkan uji statistik<em>, </em>kadar makronutrien (lemak, karbohidrat, protein) dan indeks glikemik menunjukkan tidak beda nyata (P>0,05).Fermentasi BAL 10% pada tepung suweg selama 4 hari dengan tidak berpengaruh pada nilai indeks glikemik dan kadar makronutrien karbohidrat, lemak dan protein.</p><p> </p><strong>Kata kunci</strong>: Fermentasi, Bakteri Asam Laktat, umbi suweg, makronutrien, indeks glikemik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Lukitaningsih, Endang. "KAJIAN GLISEMIK INDEKS DAN MAKRONUTRIEN DARI UMBI-UMBIAN DALAM UPAYA PENCARIAN SUMBER PANGAN." Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia 13, no. 1 (2015): 18–23. http://dx.doi.org/10.23917/pharmacon.v13i1.22.

Full text
Abstract:
Dewasa ini, di Indonesia eksplorasi untuk mencari bahan pangan alternatif pengganti beras masih terus dilakukan. Kandungan makronutrien dan kajian glisemik indeks dari umbi ganyong (Canna edulis Kerr.), walur (Amorphophallus variabilis), porang (Amorphophallus Oncophyllus Prain), suweg (Amorphophallus campanulatus Bl ) dan uwi (Dioscorea alata L.) telah dilakukan pada penelitian ini dan bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah pemilihan pangan alternatif, terutama bagi penderita diabetes mellitus dan obesitas. Pengukuran kandungan makronutrien meliputi kandungan karbohidrat mereduksi dan tidak mereduksi, protein dan serat dilakukan mengacu pada metode AOAC (1990), sedangkan glisemik indeks ditetapkan secara in vivo menggunakan hewan percobaan tikus jantan galur Wistar. Glisemik indeks sampel umbi-umbian seluruhnya lebih rendah dari glisemik indeks beras (72,8). Harga glisemik indeks sangat dipengaruhi oleh kandungan serat, sedangkan pengaruh kandungan karbohidrat terhadap harga glisemik indeks tidak dapat diamati. Walur dan porang memiliki kandungan serat yang besar, yaitu masing-masing 15,09% dan 11,27%, sedangkan harga glisemik indeks masing-masing sekitar 20,6 dan 16,9. Kata kunci: glisemik indeks, makronutrien, karbohidrat, serat, protein
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

ARIFFIN, FARAH DIYANA, AMINAH ABDULLAH, SHAHRUL HISHAM ZAINAL ARIFFIN, and KOK MENG CHAN. "Macronutrients content of Red Seaweed Kappaphycus alvarezii and Kappaphycus striatum." Jurnal Sains Kesihatan Malaysia 15, no. 02 (2017): 19–27. http://dx.doi.org/10.17576/jskm-2017-1502-03.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Shabariah, Rahmini, and Thera Cahya Pradini. "Hubungan Antara Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Pada Balita di TK Pelita Pertiwi Cicurug Sukabumi." Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) 1, no. 2 (2021): 41. http://dx.doi.org/10.24853/mjnf.1.2.41-47.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita kekurangan gizi. Status gizi pada berat badan menurut tinggi badan dikategorikan menjadi gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, overweight dan obesitas. Masalah yang dapat muncul dari kondisi tersebut menjadikan perlunya diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang dan gizi lebih, salah satu contohnya adalah faktor asupan gizi. Tujuan: untuk Mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dengan status gizi pada balita di TK Pelita Pertiwi Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Metode: penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analitik dengan desain yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan metode total sampling. Jumlah sampel sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, lembar food recall, microtoise dan timbangan berat badan. Hasil: hasil penelitian ini, sebanyak 56 responden balita di TK Pelita Pertiwi diperoleh status gizi kurang 28,6%, gizi baik 55,4%, overweight 10,7% dan obesitas 5,4%. Hubungan antara asupan zat gizi makronutrien energi dan mikronutrien kalsium, mg dan fe dengan status gizi pada balita didapatkan hubungan yang signifikan (P<0,05 chi square) sedangkan hubungan antara asupan zat gizi makronutrien karbohidrat, protein dan lemak dan mikronutrien vit A, Vit D, sodium, fosfor, iodine dan zink serta ASI Exclusive dengan status gizi pada balita tidak ditemukan hubungan yang signifikan (P>0,05 chi square). Kesimpulan: kesimpulan dari penelitian ini, terdapat adanya hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makronutrien energi dan asupan zat gizi mikronutrien kalsium, mg dan fe dengan status gizi pada balita di TK Pelita Pertiwi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography