To see the other types of publications on this topic, follow the link: Masa Transisi.

Journal articles on the topic 'Masa Transisi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Masa Transisi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Putra, Bramana Nanditya, Alizamar Alizamar, and Frischa Meivilona Yendi. "The Effect of Group Guidance Services on Student Identity." Journal of Counseling, Education and Society 1, no. 1 (2020): 5. http://dx.doi.org/10.29210/08jces44800.

Full text
Abstract:
Masa remaja akhir yang mana merupakan masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa harus dilalui setiap individu sebelum individu menjadi seorang dewasa yang matang, bertanggung jawab dan kreatif. Masa remaja akhir juga merupakan masa transisi, masa dimana seseorang berada di suatu persimpangan antara apa yang diinginkan dan apa yang harus dilakukan. Untuk menjadi orang dewasa, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Putra, Decky, and Zulrafli Zulrafli. "Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Masa Transisi Pada Siswa Kelas Ix Di Smp Negeri 13 Pekanbaru." Jurnal Olahraga Indragiri 8, no. 1 (2024): 43–53. https://doi.org/10.61672/joi.v8i1.2779.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran penjas masa transisi pada siswa kelas IX di SMP Negeri 13 Pekanbaru. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah siswa SMP Negeri 13 Pekanbaru yang berjumlah 133 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket atau kuisoner yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran penjas masa transisi pada siswa kelas IX di SMP Negeri 13 Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Masa Transisi Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 13 Pekanbaru termasuk pada rentang nilai 81-100% atau dalam kategori Sangat Kuat dengan persentase sebesar 87.11%. Kata Kunci: Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Masa Transisi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Tarsis, Liana Tanudjaja. "Perlindungan Kepastian Hukum Bagi Penghuni dan Pemilik Satuan Rumah Susun Dalam Pengelolahan Rumah Susun di Jakarta." Legalitas: Jurnal Hukum 15, no. 1 (2023): 1. http://dx.doi.org/10.33087/legalitas.v15i1.329.

Full text
Abstract:
Rumah susun adalah bangunan bertingkat yang di bangun dalam suatu lingkungan dan terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal yang merupakan satuan satuan yang masing masing dapat dimiliki dan di gunakan secara terpisah, terutama untuk hunian yang dilengkapi dengan bagian bagian bersama , benda bersama dan tanah bersama yang di atur dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2011 Pasal 1. Dalam Pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Rumah Susun Pelaku pembangunan atau developer hanya diberikan waktu pengelolaan rumah susun sampai dengan masa transisi, kenyataan yang ada adalah pelaku pembangunan sampai masa transisi itu berakhir masih juga mengelolaannya. Pelaku pembangunan selama masa transisi adalah bekerja sama dan memberikan legalitas sepenuhnya kepada P3SRS untuk membuat hunian sarusun ini lebih nyaman dan baik sehingga adanya perlindungan bagi pemilik dan penghuni satuan rumah susun. Tetapi yang terjadi , pelaku pembangunan selalu intervensi yang berlebihan sehingga membuat posisi P3SRS ini tidak diakui keberadaaan , sehingga membuat pemilik dan penghuni yang sering di rugikan karena adanya dua legalitas yang mana harus dipatuhi. Maka perlunya ketegasan perlindungan hukum untuk Pemilik / Penghuni mendapatkan hunian yang nyaman dan aman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Nur, Maulida, Selly Ardelia, Pipit Safitri, et al. "School Readiness: Peran Stimulasi dan Kolaborasi Orang Tua-Sekolah dalam transisi PAUD ke SD." Journal Of Human And Education (JAHE) 5, no. 2 (2025): 596–600. https://doi.org/10.31004/jh.v5i2.2359.

Full text
Abstract:
Masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) merupakan fase krusial dalam perkembangan anak. Tidak semua anak dapat langsung beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga diperlukan persiapan yang matang, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Gerakan Transisi PAUD ke SD yang diluncurkan oleh Kemenristekdikbud bertujuan untuk menciptakan pengalaman transisi yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, keberhasilan transisi ini sangat bergantung pada kolaborasi antara orang tua, guru, dan lingkungan sekolah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan pendidik mengenai pentingnya kesiapan anak dalam menghadapi masa transisi. Fokus utama yang dibahas adalah stimulasi 6 pondasi dasar kesiapan sekolah, Metode yang digunakan dalam Sosialisasi ini mencakup survei, sosialisasi, dan diskusi interaktif yang melibatkan orang tua dan guru. Hasil dari Sosialisasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai konsep kesiapan sekolah serta strategi praktis dalam mendampingi anak selama masa transisi. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru, diharapkan anak-anak dapat menghadapi fase transisi ini dengan lebih nyaman dan menyenangkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Wicaksana, Irsandi Satria, Sabar Setia Widayat, and Dedi Usman Effendy. "METODE HIDDEN MARKOV MODEL UNTUK PEMANTAUAN MASA SUBUR WANITA BERBASIS ANDROID." JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 1, no. 01 (2020): 26–39. http://dx.doi.org/10.31328/jasee.v1i01.7.

Full text
Abstract:
Hingga saat ini masa subur atau ovulasi pada wanita dapat di ketahui dengan metode servik, monitoring suhu basal, metode peak day dan metode standard day. Dalam penelitian ini dikembangkan metode saliva ferning, yaitu dengan mendeteksi melalui kristal air liur. Citra saliva ferning didapat melalui mikroskop digital dengan perbesaran 100 kali. Citra akan diklasifikasikan berdasarkan pola citra dengan pola acak, pola titik garis dan pola garis yang dominan. Berdasarkan perbedaan pola citra maka akan diklasifikasikan untuk menentukan masa tidak subur, masa transisi, dan masa subur yang sedang berlangsung. Nilai piksel dari citra akan diidentifikasi menggunakan metode hidden markov model dan ditampilkan pada smartphone android. Hasil penelitian menunjukkan nilai piksel, untuk masa tidak subur sebesar 8463 hingga 33302, masa transisi 39442 hingga 77315 dan masa subur diatas 77702, dengan akurasi identifikasi sebesar 95%. Sampel saliva yang baik yaitu saliva yang tidak terkontaminasi, umumnya di pagi hari setelah bangun tidur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Niken Pratiwi, Dinda, and Trisni Handayani. "Efektivitas Sociopreneurship di Masa Transisi Covid-19." Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara) 11, no. 2 (2023): 46–55. http://dx.doi.org/10.47828/jianaasian.v11i2.157.

Full text
Abstract:
The large number of sociopreneurships in Indonesia is still felt to be insufficient to fulfill government programs. Nara Synergy is here to be part of sociopreneurship in Indonesia. This study uses a qualitative research method, which is based on the philosophy of postpositivism. The analysis in this study discusses several research sub focuses including 1) the main factors of sociopreneurship, 2) sociopreneurship stakeholders, and 3) the effectiveness of sociopreneurship. The results of the research show that the Berkah Usaha Bersama (BUB) Garbage Bank has been running effectively in line to establish the Garbage Bank.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Dewa, Dimas Danar. "Masa Depan Penataan Ruang di Indonesia dalam Masa Transisi Menuju Masyarakat 5.0." TATALOKA 24, no. 1 (2022): 62–73. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.24.1.62-73.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi menjadi tantangan dalam mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan di Indonesia di masa depan. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan kecenderungan penataan ruang di Indonesia dalam masa transisi menuju masyarakat 5.0. Penelitian ini menggunakan metode telaah kebijakan berbasis kata kunci dalam dokumen kebijakan terkait (keyword-based policy analysis) dengan teknik analisis term frequency. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa kecenderungan perubahan kebijakan penataan ruang di Indonesia berupaya untuk mewujudkan penataan ruang yang efisien dan saling terintegrasi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi. Selain itu, terdapat dua kelompok strategi yang dirumuskan dalam menghadapi perkembangan teknologi, yaitu mempersiapkan masyarakat yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing di masa transisi menuju masyarakat 5.0 serta transformasi sistem penataaan ruang berbasis teknologi yang responsif, interaktif, dan berkelanjutan, dengan integrasi penataan ruang fisik terhadap penggunaan ruang maya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Wasti, Ryan Muthiara. "PENGARUH KONFIGURASI POLITIK TERHADAP PRODUK HUKUM PADA MASA PEMERINTAHAN SOEHARTO DI INDONESIA." Jurnal Hukum & Pembangunan 45, no. 1 (2016): 76. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol45.no1.10.

Full text
Abstract:
Pemerintahan Soeharto menjadi sebuah tema menarik bagi hampir setiap penelitian karena keunikan dari pemerintahannya yang dikenal dengan sifat otoriter. Namun, keunikan tersebut hanya diteliti hingga akibat dari otoriternya yang telah menimbulkan kegerahan dari hampir seluruh rakyat dan akhirnya berujung pada berhentinya Soeharto sebagai kepala Negara Indonesia. Padahal dilihat dari kacamata hukum, transisi politik pada masa tersebut tidak hanya berpengaruh secara politik, tetapi juga secara hukum sehingga dapat dibedakan antara pemerintahan yang otoriter dan pemerintahan yang demokratis. Penelitian ini akan membahas permasalahan tersebut yang dibagi atas dua yaitu bagian pertama yang akan melihat konfigurasi politik yang terjadi di Indonesia pada masa transisi dari pemerintahan Soekarno menuju pemerintahan Soeharto, serta bagian kedua yang akan menganalisis bentuk produk hukum yang dibentuk dari konfigurasi politik yang dibangun setelah masa transisi tersebut dibandingkan dengan produk hukum sebelum dan sesudah masa transisi. Dengan dua permasalahan tersebut diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana seorang kepala negara memerintah akan mempengaruhi bentuk kebijakan yang diambil yang pastinya akan dituangkan dalam bentuk legislasi. Kesimpulan sementara adalah ada pengaruh yang signifikan antara konfigurasi politik dengan produk hukum yang dihasilkan oleh lembaga legislatif pada masa pemerintahan tersebut.Pemerintahan Soeharto menjadi sebuah tema menarik bagi hampir setiap penelitian karena keunikan dari pemerintahannya yang dikenal dengan sifat otoriter. Namun, keunikan tersebut hanya diteliti hingga akibat dari otoriternya yang telah menimbulkan kegerahan dari hampir seluruh rakyat dan akhirnya berujung pada berhentinya Soeharto sebagai kepala Negara Indonesia. Padahal dilihat dari kacamata hukum, transisi politik pada masa tersebut tidak hanya berpengaruh secara politik, tetapi juga secara hukum sehingga dapat dibedakan antara pemerintahan yang otoriter dan pemerintahan yang demokratis. Penelitian ini akan membahas permasalahan tersebut yang dibagi atas dua yaitu bagian pertama yang akan melihat konfigurasi politik yang terjadi di Indonesia pada masa transisi dari pemerintahan Soekarno menuju pemerintahan Soeharto, serta bagian kedua yang akan menganalisis bentuk produk hukum yang dibentuk dari konfigurasi politik yang dibangun setelah masa transisi tersebut dibandingkan dengan produk hukum sebelum dan sesudah masa transisi. Dengan dua permasalahan tersebut diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana seorang kepala negara memerintah akan mempengaruhi bentuk kebijakan yang diambil yang pastinya akan dituangkan dalam bentuk legislasi. Kesimpulan sementara adalah ada pengaruh yang signifikan antara konfigurasi politik dengan produk hukum yang dihasilkan oleh lembaga legislatif pada masa pemerintahan tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Maulani, Susan, and Shinta Mutiara. "Transisi PAUD SD : Implementasi Program pengenalan Sekolah Dasar di Taman Kanak-Kanak." JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS 9, no. 2 (2023): 265. http://dx.doi.org/10.24114/jbrue.v9i2.52619.

Full text
Abstract:
Masa transisi PAUD SD merupakan tonggak yang sangat penting dalam kehidupan anak, banyak anak yang memiliki kesulitan dalam menghadapi lingkungan baru juga miskonsepsi dalam implementasi penerimaan siswa baru dan implementasi pembelajaran pada masa transisi. Salah satu solusi program masa transisi PAUD SD adalah program pengenalan Sekolah Dasar di Taman Kanak-kanak (TK). Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi implementasi program pengenalan SD di TK Asfhiya Kota Bandung. Penelitian ini meggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Adapun subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan anak-anak TK Ashfiya. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program pengenalan sekolah adalah salah satu program transisi PAUD SD di TK Ashfiya dilakukan dalam pembelajaran selama satu hari mulai dari penyambutan siswa TK, Morning Assembly, Shalat Dhuha Bersama di kelas 1 & 2, Keliling SD Ashfiya dan melakukan pembelajaran Bersama SD kelas 1 dan 2. Diharapkan program ini memiliki dampak yang positif untuk anak-anak TK dalam menghadapi masa transisi ke SD
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lestari, Dwi Puji. "Pendampingan Orang Tua dalam Mendukung Transisi PAUD Ke SD di Raudhatul Atfhfal (RA) Masyithoh, Semuluh, Gunungkidul." I-Com: Indonesian Community Journal 3, no. 2 (2023): 781–88. http://dx.doi.org/10.33379/icom.v3i2.2633.

Full text
Abstract:
Transisi PAUD ke SD merupakan fase penting bagi anak. Masa transisi anak belum memiliki kesiapan untuk menerima proses belajar di SD. Jika fase transisi gagal maka akan gagal dalam proses belajar berikutnya. Peran orang menjadi faktor penting dalam mendukung fase transisi. Tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan bekal dukungan orang tua kepada anak yang akan mengalami transisi PAUD ke Sekolah Dasar. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini melalui 1) analisis situasi dengan melakukan dialog kepada orang tua terkait dengan kesiapan untuk mendukung anak memasuki jenjang SD, 2) melakukan rancangan program pendampingan untuk memberikan bekal pengetahuan untuk orang tua, 3) melaksanakan pengabdian, 4) melakukan evaluasi pengabdian dengan melakukan refleksi bersama. Hasil dari pengabdian ini adalah orang tua dapat memahami praktik baik dalam pendampingan transisi anak dari jenjang SD ke PAUD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tasmilah, Tasmilah, Devanto Shasta Pratomo, and Wildan Syafitri. "Pengaruh Modal Manusia terhadap Transisi Tenaga Kerja Formal Menjadi Informal pada Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia 23, no. 1 (2023): 65–80. http://dx.doi.org/10.21002/jepi.2023.05.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bermaksud mengkaji pengaruh modal manusia terhadap peluang transisi tenaga kerja formal menjadi informal pada masa pandemi Covid-19. Modal manusia dalam penelitian ini meliputi pendidikan, pelatihan, pengalaman, keterampilan, serta penggunaan teknologi digital dan internet. Dengan menggunakan data Sakernas Agustus 2019 dan 2020, penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengestimasi pengaruh modal manusia terhadap transisi tenaga kerja formal. Hasil yang diperoleh adalah modal manusia berpengaruh signifikan terhadap transisi tenaga kerja formal pada masa pandemi. Tingkat pendidikan, pelatihan, serta penggunaan teknologi digital dan internet akan mencegah tenaga kerja formal mengalami transisi menjadi informal. Sedangkan, pengalaman dan pelatihan berpengaruh positif terhadap transisi tenaga kerja formal menjadi informal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Hidayati, Fina, and Firdaus Muttaqien. "HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN QUARTER LIFE CRISIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ANGKATAN 2015." Psikoislamedia : Jurnal Psikologi 5, no. 1 (2020): 75. http://dx.doi.org/10.22373/psikoislamedia.v5i1.6302.

Full text
Abstract:
Dewasa awal merupakan masa transisi dari remaja ke dewasa. Mahasiswa termasuk dalam transisi dari remaja ke dewasa. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015 termasuk ke dalam transisi. Pada masa ini para mahasiswa menghadapi masalah didewasa awal yakni Quarter Life Crisis dimana mereka mencari arti kehidupadan dari kedewasaan. Self Efficacy mengetahui tentang kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi masalah didewasa awal. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Self Efficacy dengan Quarter Life Crisis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015. Maka metode penelitian dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, mean, uji kategori, uji linieritas dan uji korelasi product momen.Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015 memiliki Self Efficacy yang tinggi 84% sedangkan Quarter Life Crisis memiliki kategori sedang dengan presentase 94,7%. Koefiesiensi korelasi antara kedua variabel dengan nilai -0,421 dan nilai signifikan yakni 0,001<0,01 maka dengan demikian bahwa terdapat hubungan yang negatif antara variabel Self Efficacy dengan Quarter Life Crisis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Munadzir, Munadzir, and Radiyatun Adabiyah. "Islamisasi di Wilayah Bima (Studi Liminalitas Masyarakat Bima)." Alhamra Jurnal Studi Islam 4, no. 2 (2023): 171. https://doi.org/10.30595/ajsi.v4i2.18749.

Full text
Abstract:
Islam masuk ke Bima memang dengan cara yang damai dan penuh dengan kelembutan sehingga masyarakat Bima bisa menerima dakwah Islam tersebut akan tetapi yang lebih menarik adalah proses mereka menerima ajaran islam ini dan beralih dari keadaan mereka yang sebelumnya masih beragama kepercayaan (agama lokal). Yang menarik dibahas adalah bagaimana proses transisi masyarakat pada masa islam masuk ke Bima. Kemudian aspek apa saja dari yang mengalami prosos transisi pada masa islam masuk ke Bima? Menjawab pertayaan ini maka perlulah dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga menghasilkan novelty kebaruan dalam suatu penelitian.Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan analisis data kualitatif yang dilakukan secara deskiptif sistematik (systemic approach). Metode sejarah adalah serangkaian tahapan penelitian yang terdiri dari pemilihan topik yang tepat, mencarisumber-sumber sejarah yang relevan (heuristik), menilai sumber-sumber sejarah yang diperoleh (kritik sumber), sintesa fakta yang diperoleh dari kritik sumber (interpretasi) serta menyajikannya dalam bentuk tertulis (historiografi) untuk mendapatkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan teori liminalitas gagasan dari Victor Turner.Hasil dari penelitian ini adalah proses liminalisasi yang terjadi pada masa islamisasi di wilayah Bima ini sebagai berikut: pertama, proses liminalisasi yang terjadi pada masa islamisasi di daerah Bima adalah adanya pergeseran dari perilaku lama masyakarakat bima yang pra liminal memeprcayai animisme dan dinamisme pasca liminal mempercayai Tuhan yang maha Esa kemudian dengan adanya kepercayaan baru dan masih melaksanakan ritual dalam kepercayaan lama merupakan bentuk dari ambivalen proses liminalitas. Dalam aspek yang berbeda dalam aspek pemerintahan yang sebelumya kerajaan Bima hanya menggunakan hukum adat kemudian pasca liminal Pembagian ketugasan pemerintahan yaitu Majlis sya’ yang bertugas untuk hukum keagamaan dan Majlis Hadat yang mengatur jalannya pemerintahan. Proses liminalsasinya masih mengikuti keprcayaan lama yang taat akan keputusan raja. Kedua, aspek yang mengalami prosos transisi pada masa islam masuk ke Bima adalah aspek kepercaan dan aspek politik kenegaraan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Untung, Sulistiani. "TRANSIT, TRANSISI, DAN TRANSFORMASI TARI SRIMPI PANDHÈLORI GAYA YOGYAKARTA." Kebudayaan 16, no. 1 (2021): 71–88. http://dx.doi.org/10.24832/jk.v16i1.388.

Full text
Abstract:
ABSTRAK
 Tari Srimpi Pandhèlori merupakan tari klasik yang berasal dari Yogyakarta. Tari Srimpi Pandhèlori merupakan salah satu bentuk tari Srimpi yang cukup dikenal di kalangan masyarakat. Tari Srimpi Pandhèlori dari masa ke masa diduga mengalami perubahan kepemilikan. Tari ini diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI. Kemudian berkembang kembali di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono selanjutnya. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII, tari Srimpi Pandhèlori diberi tema berupa peperangan antara Dewi Kadarwati dan Umyum Madikin, yang diambil dari cerita ménak. Tari Srimpi Pandhèlori mengalami perubahan besar-besaran pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII. Kemudian di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX sempat terjadi kevakuman pelembagaan tari di lingkungan kraton Yogyakarta. Banyak perubahan yang terjadi pada tari Srimpi Pandhèlori masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII hingga Sultan Hamengku Buwono X. Proses transit terjadi di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII hingga awal pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX. Akhir pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX adalah proses transisi tari Srimpi Pandhèlori .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Alrasid, Harun. "Tentang Masa Peralihan." Jurnal Hukum & Pembangunan 27, no. 1 (1997): 1. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol27.no1.522.

Full text
Abstract:
Salah satu masalah yang terdapat dalam hukum tata negara Indonesia ialah tentang masaperalihan (transisi). Berkaitan dengan hal ini, berdasarkan sejarah ketatanegaraan Indonesiayang terbagi dalam empat periode, ada beberapa pengertian yang dapat diberikan tentang halmasa peralihan tersebut. Penulis sebagai seorang pakar tata negara, memberikan pengertiantentang masa peralihan tersebut dan kaitannya dengan kehidupan demokrasi dan politik negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar yang pernah dan sedang berlaku sampai saat ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Mulyawan, Rizki. "PROFIL ANTROPOMETRI ATLET SEPAKBOLA PROFESIONAL PADA MASA TRANSISI." MEDIKORA 18, no. 1 (2019): 17–26. http://dx.doi.org/10.21831/medikora.v18i1.29192.

Full text
Abstract:
Ada beberapa tahapan bagi pemain sepakbola dalam menjalani kompetisi, yaitu masa persiapan, masa kompetisi utama dan masa transisi. Dari ketiga tahap tersebut, masa transisi sering diabaikan oleh para pemain sepakbola di Indonesia. Hal ini sangat fatal, kadang ada pula yang salah dalam mempersepsikan masa transisi. Pengambilan data menggambarkan bagaimana kondisi atlet sepakbola profesional khususnya yang berdomisili di kota Bandung selama masa transisi (jeda kompetisi). Diperoleh 8 pemain sepakbola professional yang berasal dari kota Bandung dan sedang dalam waktu jeda kompetisi. Pengambilan data menggunakan Omron HBF 375 Karada Scan Body Composition Monitor. Lemak di area bawah kulit yang ada di seluruh tubuh berada dalam kondisi normal pada seluruh subjek, kecuali pada bagian lengan dan kaki sekitar 37,50% dari 8 subjek masuk dalam kategori tinggi lemak, 62,50% masuk dalam kategori normal. Sementara itu, kondisi otot rangka secara keseluruhan berada dalam kategori normal (100%). Jika dispesifikkan ke beberapa bagian tubuh, kondisi otot rangka di batang tubuh, dalam hal ini tubuh bagian atas, semua subjek kondisi otot rangkanya masih tergolong rendah (100%), kemudian di bagian lengan kondisi otot rangka kategori tinggi (100%) dan pada bagian kaki seluruh subjek memiliki kondisi otot rangka yang termasuk dalam kategori sangat tinggi (100%), dapat diartikan kondisi kaki ditopang oleh proporsi otot yang kuat. Pengambilan data lainnya, yaitu kadar lemak, data menunjukkan bahwa 37,50% dari jumlah subjek memiliki kadar lemak dengan kategori tinggi, dalam hal ini di atas normal, meskipun peningkatannya tidak melebih 20%, sementara 62,50% subjek berada dalam kategori normal. Kemudian instrumen lainnya, yaitu lemak yang melindungi organ vital (visceral fat), seluruh subjek dikategorikan normal (100%) dan indeks massa tubuh (BMI) pun berada dalam kategori normal (100%). Secara keseluruhan bisa dikatakan semua subjek dalam keadaan normal. Terdapat beberapa instrumen yang harus diperbaiki subjek ketika masa transisi, terkait komposisi lemak secara keseluruhan dan kondisi otot rangka bagian atas tubuh Pengambilan data ini berguna untuk menentukan program apa yang akan dibuat selanjutnya dalam masa transisi dan menjelang persiapan kompetisi. ANTHROPOMETRY PROFILE OF PROFESSIONAL SOCCER ATHLETES IN THE TRANSITION PERIODAbstractThere are several stages for soccer players in undergoing the competition, namely the preparation period, the main competition period and the transition period. Of the three stages, the transition period is often ignored by soccer players in Indonesia. This is fatal, sometimes there is wrong perception in transition period. Retrieval of data illustrates how the condition of professional soccer athletes, especially those who live in the city of Bandung during the transition period (competition break). Obtained 8 professional soccer players who came from Bandung and are on transition period (competition break). Data collectiong use Omron HBF 375 Karada Scan Body Composition Monitor. Subcutaneous fat in the whole body is in normal condition in all subjects, except in the arms and legs about 37.50% of 8 subjects included in the high-fat category, 62.50% included in the normal category. Meanwhile, the condition of skeletal muscle as a whole is in the normal category (100%). If specified to several parts of the body, skeletal muscle conditions in the trunk, in this case the upper body, all subjects with skeletal muscle conditions are still relatively low (100%), then in the arm the skeletal muscle conditions are high category (100%) and on feet have skeletal muscle conditions that are included in the very high category (100%), it meant that the foot's condition is supported by the proportion of strong muscles. Another data collected, in the name of fat content as general in the body, data showed that 37.50% of the total subjects had high fat content, in this case above normal, although the increase did not exceed more than 20%, while 62.50% subjects were in the normal category. Then other instruments, fat that protects vital organs (visceral fat), all subjects were categorized in normal (100%) and body mass index (BMI) was in the normal category (100%). Overall it can be said that data from all subjects are normal. There are several instruments that must be improved by the subject during the transition period, related to the overall fat composition and condition of upper body skeletal muscles. Data collection is useful to determine what programs will be made later in the transition period and preparation period.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Wahyudin, Syahrul, and Virna Sulfitri. "ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI SAAT MASA COVID-19 DAN SAAT MASA TRANSISI COVID-19." Jurnal Ekonomi Trisakti 4, no. 1 (2024): 351–60. http://dx.doi.org/10.25105/jet.v4i1.18291.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan guna mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan saat covid-19 dan masa transisi covid-19 pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio tingkat kesehatan bank dengan pendekatan RGEC (Risk profile, Good corporate governance, Earnings dan Capital) yang diterapkan yakni Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM), Good Corporate Governance (GCG) dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini menggunakan 45 sampel. Jenis data penelitian berupa data kuantitatif dengan sumber dari dokumentasi publikasi perusahaan yakni berbentuk laporan keuangan publikasi perusahaan Perbankan yang terdaftar BEI. Data dianalisis dengan menerapkan statistik deskriptif dan uji hipotesis melalui uji indenpendent sample T- Test. Penelitian ini mengaplikasikan metode kuantitatif komparatif, penentuan metode ini sebab penelitian ini mengidentifikasi efek dari suatu fenomena yakni covid-19 dengan data diperoleh saat terjadi covid-19 dan masa transisi covid-19. Berdasarkan temuan yang didapat, diketahui tidak ada perbedaan secara signifikan rasio NPL, LDR, GCG, NIM, dan CAR saat covid-19 dan masa transisi covid-19 dan terdapat perbedaan secara signifikan ROA saat covid-19 dan masa tansisi covid-19
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Hanifah, Siti, and Euis Kurniati. "Eksplorasi Peran Lingkungan dalam Masa Transisi Pendidikan Anak Usia Dini ke Sekolah Dasar." Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 5, no. 1 (2024): 130–42. http://dx.doi.org/10.19105/kiddo.v5i1.11576.

Full text
Abstract:
Transisi anak dari PAUD ke SD merupakan periode krusial dalam perkembangan pendidikan anak. Lingkungan belajar yang disediakan selama fase ini memiliki peran penting dalam mendukung adaptasi, perkembangan sosial emosional dan keterampilan akademik. Tujuan dalam penelitian adalah mengeksplorasi peran lingkungan dalam masa transisi PAUD ke SD. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Systematic Literature Review. Tinjauan literature review mendeksripsikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana lingkungan dapat ditingkatkan untuk mendukung transisi dan perkembangan holistik anak dari fase PAUD ke SD. Analisis data yang digunakan berupa data tematik untuk menyusun, menganalisis dan menyimpulkan pembahasan dengan kata kunci peran lingkungan, transisi paud ke sd, dan teori ekologi. Hasil penelitian didapatkan bahwa lingkungan yang dirancang dengan baik dapat membuat pengalaman belajar anak dengan optimal, merangsang minat belajar, dan mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kesimpulannya adalah efektifitas lingkungan dan adaptasi diperlukan untuk menawarkan pemahaman secara mendalam tentang meningkatkan kualitas transisi anak daro PAUD ke SD dari lingkungan anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Al musafiri, M. Rizqon. "Psychological Well-Being Dan Subjective Well-Being Terhadap Kejenuhan Akademik Siswa." Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam 12, no. 2 (2023): 157–76. http://dx.doi.org/10.30739/darussalam.v12i2.2319.

Full text
Abstract:
Psychological well-being merupakan konsep penting bagi kesejahteraan emosional dan mental seseorang. Terutama bagi siswa SMA, masa ini merupakan masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa, dimana mereka harus mengatasi berbagai masalah baik personal ataupun akademik. Bagi siswa SMA NU Genteng periode ini merupakan masa transisi penting dalam perjalanan hidup mereka, dimana mereka harus mengatasi berbagai permasalahan dan tekanan, baik akademis, sosial, maupun emosional. Perlunya pemahaman psychological well being dan subjective well being agar membantu mengatasi permasalahan kejenuhan akademik siswa. Sampel penelitian ini adalah 207 siswa SMA NU Genteng Kelas XII, baik dari jurusan IPS maupun IPA. Dipilih dengan menggunakan Teknik proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala psychological well-being yang dikembangkan berdasarkan teori Ryff dan Keyes. skala subjective well-being dikembangkan dengan teori Kahnemann, dan skala kejenuhan akademik dikembangkan dari teori Schaufeli. Hasil Uji Anova menunjukkan adanya pengaruh variable Psychological Well Being dan Subjective Well being dengan Kejenuhan Akademik. Pada uji ini diketahui hasil nilai signifikansi 0,001 < 0,05, maka hasil hipotesis dalam uji F disimpulkan terdapat pengaruh Psychological Well Being dan Subjective Well being dengan Kejenuhan Akademik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Irmansyah, Erik, and Rizal Cahya Ningrat. "Loneliness pada Masa Dewasa Awal." Jurnal Psikologi dan Konseling West Science 2, no. 04 (2024): 327–37. https://doi.org/10.58812/jpkws.v2i04.1849.

Full text
Abstract:
Kesepian merupakan pengalaman subjektif yang umum dialami pada masa transisi dewasa awal (18-30 tahun), khususnya saat peralihan dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi atau dunia kerja. Fenomena ini muncul ketika interaksi sosial atau hubungan seseorang tidak sesuai harapan, menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan emosional. Tinjauan sistematis mengidentifikasi dua dimensi kesepian: emosional akibat kurangnya hubungan dekat, dan sosial karena isolasi dari kelompok. Faktor utama yang berkontribusi adalah transisi kehidupan, dukungan sosial, dan strategi koping individu. Konsekuensinya serius, mencakup penurunan kesejahteraan, gangguan kesehatan mental, dan perilaku maladaptif, bahkan risiko kematian. Proses tinjauan sistematik dimulai dengan menentukan topik secara spesifik, merumuskan pertanyaan penelitian menggunakan formulasi SPIDER, dan mencari artikel relevan di database ilmiah seperti Google Scholar, Scopus, dan lainnya dengan kata kunci seperti loneliness. Artikel yang ditemukan disaring berdasarkan relevansi, tahun publikasi 5-10 tahun terakhir, dan dicek menggunakan convidence, kemudian dipilih berdasarkan judul dan abstrak. Dari 200 artikel yang diidentifikasi, hanya 10 yang relevan membahas faktor dan dampak loneliness pada dewasa awal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Ardi, Hanni Maksum, Mokhamad Munir Fahmi, Dibyo Setiawan, and Muhammad Yusup Efendi. "Perencanaan Transmisi Mekanik Roda Gigi dan Generator Turbin Vorteks PLTMH." Jurnal Teknik Mesin 20, no. 2 (2023): 55–63. http://dx.doi.org/10.9744/jtm.20.2.55-63.

Full text
Abstract:
Isu transisi energi menarik perhatian masyarakat global dengan upaya untuk konservasi energi di masa depan dan menjaga keberlangsungan ekosistem makhluk hidup. Transisi energi adalah proses konversi sumber energi berbasis fosil menjadi penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan seperti panel surya, air, panas bumi, dan angin. Upaya Indonesia dalam upaya menjalankan transisi energi bersih, Solusi pemanfaatan dengan penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro pada Turbin vorteks menjadi energi listrik dengan unit generator. Turbin vorteks memiliki kebutuhan head rendah. Konstruksi fisik turbin vorteks sudah tersedia di laboratorium, selanjutnya di susun perencanaan transmisi, roda gigi dan generator. Tujuan kegiatan ini menyusun perencanaan transmisi mekanik pada turbin vortex berupa roda gigi dan generator. Metodologi menggunakan pendekatan rancangan teknis baik mengacu standard perencanaan komponen elemen mesin maupun literasi jurnal yang telah dilakukan beberapa peneliti, hal tersebut diterapkan pada rancangan desain transmisi roda gigi dan generator. Hasil rancangan diperoleh daya rencana pembangkit sebesar 1500watt dengan putaran 250rpm, dari daya dan putaran tersebut, direncanakan transmisi roda gigi dan generator dengan hasil sebagai berikut: transmisi yang digunakan antara lain poros dimensi ⌀52 mm x 100 mm, kopling cakar tipe SX095. Roda gigi payung BG 134 S R2 Scheme 30 dengan rasio putaran 1:2. Puli yang terhubung dengan roda gigi dengan kode A127 dan puli yang tehubung dengan generator dengan kode A63,5. Puli di sambung dengan sabuk tipe V kode A44.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Fernanda, Stella Elizabeth. "Pemaknaan Kaum Muda Mengenai Peran Orang Tua Pada Masa Transisi Pemuda ke Dunia Kerja di Yogyakarta." Jurnal Studi Pemuda 11, no. 1 (2023): 57. http://dx.doi.org/10.22146/studipemudaugm.82484.

Full text
Abstract:
Pada era late modernity, pemuda dihadapkan dengan situasi transisi menuju dunia kerja yang penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Hal ini menimbulkan keresahan tersendiri bagi pemuda, mereka dituntut merespons segala situasi secara cepat dan strategis. Disini lah pemuda membutuhkan orang tua sebagai support system untuk membimbing dan mendampingi pemuda menghadapi masa transisi melalui penerapan pola pengasuhan yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran orang tua dalam masa transisi pemuda menuju dunia kerja melalui perspektif pemuda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun informan dalam penelitian ini merupakan lima pemuda yang berstatus sebagai mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua pemuda mendapatkan support system dari orang tua karena penerapan pola pengasuhan yang kurang tepat. Padahal, pemuda sangat membutuhkan support system dari orang tuanya dalam menghadapi tantangan-tantangan sulit dalam proses transisi. Pola pengasuhan berimplikasi terhadap kematangan pemuda dalam merespons risiko transisi sehingga diperlukan pola asuh yang tepat guna mendukung keberhasilan transisi pemuda menuju dunia kerja. Di sisi yang lain, pemuda telah memiliki bayangan pola asuh yang dinilai relevan untuk diterapkan di era modernitas lanjut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kusumaningtyas, Anisa, and Amalia Rahmandani. "HUBUNGAN ANTARA SELF-DISCLOSURE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PRODI D3 KEPERAWATAN POLTEKKES SEMARANG." Jurnal EMPATI 12, no. 4 (2023): 298–305. http://dx.doi.org/10.14710/empati.2023.28298.

Full text
Abstract:
Penyesuaian diri adalah kemampuan seorang dalam menghadapi situasi atau perubahan kondisi, seperti transisi ke lingkungan perkuliahan dan sistem pembelajaran teori-praktik. Self-disclosure adalah sebuah komunikasi dimana seseorang mengungkapkan informasi mengenai dirinya dan biasanya bersifat tersembunyi. Setiap mahasiswa akan mengalami masa transisi ke lingkungan baru, termasuk mahasiswa keperawatan. Masa transisi ini akan mendorong mahasiswa keperawatan untuk beradaptasi dengan suasana baru dan kurikulum baru. Pengungkapan diri akan membantu mahasiswa keperawatan untuk berkomunikasi mengenai kesulitan yang dialami dalam menyesuaikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-disclosure dengan penyesuaian diri pada mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Poltekkes Semarang. Subjek penelitian ini adalah 132 mahasiswa keperawatan diperoleh menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Self-Disclosure (24 aitem, α = 0,872) dan Skala Penyesuaian Diri (41 aitem, α = 0,930). Analisis data menggunakan Spearman’s Rho menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-disclosure dengan penyesuaian diri pada subjek penelitian ini (rxy = 0,678; p = 0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-disclosure, maka semakin baik penyesuaian diri yang dimiliki mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah self-disclosure, maka semakin buruk juga penyesuaian diri yang dimiliki mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ginsu, Maya Tevilla, Ivonne S. Saerang, and Joubert B. Maramis. "REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) MASA TRANSISI GUBERNUR DKI JAKARTA TERKAIT COVID-19 PADA PERUSAHAAN INDUSTRI SEKTOR PERDAGANGAN ECERAN." Jurnal EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 11, no. 3 (2023): 485–93. http://dx.doi.org/10.35794/emba.v11i3.49130.

Full text
Abstract:
Covid-19 yang merupakan penyakit lokal yang awalnya terjadi di Wuhan-China pada tahun akhir 2019. Mulai menyebar hampir keseluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia yang dikonfirmasi kasus pertama terjadi pada Maret 2020. Dengan adanya wabah Covid-19 di Indonesia hal ini mengganggu jalannya perekonomian baik di dalam negeri maupun global. Maka dari itu pemerintah Indonesia pun mengambil keputusan untuk melakukan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan untuk memulai menstabilkan perekonomian pemerintah pun mulai menerapkan PSBB Masa transisi yang peraturannya ditetapkan pada tanggal 4 juni 2020 oleh Gubernur DKI Jakarta dan mulai diikuti oleh beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Reaksi Pasar Modal dengan didapatkan adanya perbedaan Abnormal Return, Trading Volume Activity sebelum dan sesudah Penerapan PSBB Masa Transisi. Metode analisis yang digunakan adalah Studi Peristiwa (event study). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan terhadap abnormal return, Trading volume activity selama 15 hari sebelum dan 15 hari setelah peristiwa pengumuman PSBB masa transisi oleh gubernur DKI Jakarta terkait COVID-19 pada perusahaan industri perdagangan yang terdaftar di BEI. Investor diharapkan meningkatkan kepekaan terhadap pengumuman peristiwa PSBB yang memungkinkan akan berpengaruh terhadap abnormal return, trading volume activity dan abnormal return market. Kata Kunci : Pasar modal, abnormal return, trading volume actvity
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Mushlih, Amri, and Hurriyah Hurriyah. "Aktor Politik dan Gagalnya Transisi Demokrasi Mesir Tahun 2011-2013." Jurnal Politik 2, no. 1 (2017): 41. http://dx.doi.org/10.7454/jp.v2i1.81.

Full text
Abstract:
Studi ini membahas bagaimana peran aktor-aktor politik Mesir pada masa transisi yang menyebabkan kegagalan transisi demokrasi. Aktor-aktor tersebut diantaranya: 1) militer (SCAF (Supreme Council of Armed Forces)) yang mengambil alih kekuasaan sementara pada masa transisi; 2) kelompok Islam yang didalamnya termasuk Ikhwanul Muslimin dan kelompok Salafi; 3) elite rezim lama (status quo) yang merupakan elite sisa rezim Mubarak baik yang masih berada dalam struktur politik maupun yang telah tersingkir; dan 4) kelompok sekuler yang merupakan para elite dan aktivis masyarakat sipil yang muncul sejak revolusi anti-Mubarak. Interaksi aktor-aktor ini dianalisis dengan kerangka konsep transisi demokrasi dan teori elite dalam transisi yang dikemukakan oleh Higley dan Burton. Dari analisis tersebut, studi ini menemukan bahwa terjadi kegagalan elite settlement antara aktor-aktor politik Mesir akibat perbedaan ideologi dan gagalnya pengelolaan koalisi antara kelompok Islam dan kelompok sekuler. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tidak terjadinya elite convergence karena para aktor memiliki komitmen yang rendah terhadap demokrasi sebagai satu-satunya aturan main. Kedua hal tersebut menyebabkan instabilitas politik yang berujung pada kudeta militer yang menandai gagalnya transisi demokrasi Mesir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Putri, Wardah Dwi Wahyuni, Titin Florentina Purwasetiawatik, and Musawwir Musawwir. "Pengaruh Pola Asuh Otoriter Terhadap Kemandirian Pada Remaja Di Kota Makassar." Jurnal Psikologi Karakter 4, no. 1 (2024): 141–47. http://dx.doi.org/10.56326/jpk.v4i1.3424.

Full text
Abstract:
Masa remaja sering disebut sebagai masa transisi, mencari identitas diri baik secara negatif dan positif, hal ini disebut sebagai masa transisi perkembangan. Salah satu komponen penting dari perkembangan remaja yaitu kemandirian, dimana kemandirian remaja ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu pola asuh otoriter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh otoriter terhadap kemandirian pada remaja di Kota Makassar. Adapun sampel pada penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kota Makassar, berusia 11-18 tahun sebanyak 400 responden, menggunakan Teknik non-probability sampling. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan Teknik pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu skala kemandirian yang disusun oleh Muliya (2020) berdasarkan teori dari Steinberg (2002) dan skala pola asuh otoriter yang disusun oleh Hutabarat (2022) berdasarkan teori dari Baumrind (1991). Analisis data dilakukan menggunakan Teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pola asuh otoriter terhadap kemandirian sebesar 2.1% dengan arah pengaruh negatif, jadi semakin tinggi pola asuh otoriter maka semakin rendah kemandirian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Rahmawati, Gina Maliha, Rudiyanto Rudiyanto, and Leli Kurniawati. "Upaya Guru dan Kepala Sekolah Raudhatul Athfal dalam Mendukung Kebijakan Transisi PAUD ke SD." Aulad: Journal on Early Childhood 7, no. 3 (2024): 678–83. https://doi.org/10.31004/aulad.v7i3.752.

Full text
Abstract:
Kebijakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan agar tidak adanya miskonsepsi mengenai membaca, menulis dan berhitung (calistung) bagi anak usia dini. Dalam artikel ini, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat sejauh mana upaya yang dilakukan guru dan kepala sekolah Raudhatul Athfal (RA) dalam mendukung kebijakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu RA yang berada di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan guru dan kepala sekolah RA dalam mendukung kebijakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah: (1) memberikan stimulasi 6 fase pondasi melalui pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan anak, (2) mengadakan seminar yang berisikan sosialisasi terhadap orangtua mengenai apa saja yang harus dipersiapkan pada masa transisi PAUD ke SD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Azizah, Afna Hanung, Sri Warsini, and Kurnia Putri Yuliandari. "Hubungan Stres Akademik dengan Kecenderungan Depresi Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada pada Masa Transisi Pandemi COVID-19." Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 7, no. 2 (2023): 114. http://dx.doi.org/10.22146/jkkk.84827.

Full text
Abstract:
Background: College students as a group who are experiencing the transition from adolescence to early adulthood, are at risk of experiencing stress problems, especially academic-related stress. This condition has been exacerbated by the COVID-19 pandemic which has changed the education system in Indonesia. Experiencing high academic stress without any effort to overcome it, can potentially lead to depressive disorders. Research on the correlation between academic stress and depression tendencies among nursing students during the transition of COVID-19 pandemic has never been conducted.Objective: To determines the correlation between academic stress and depression on nursing students in School of Nursing, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing Universitas Gadjah Mada in post pandemic COVID-19.Method: This study was an analytic observational study with a cross-sectional design. The research population was nursing students in School of Nursing, FK-KMK UGM. Data was collected in December 2022. The samples were 185 respondents obtained through stratified random sampling. This study used Academic Stress Scale questionnaire and The Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9) questionnaire. Data were analyzed using Spearman’s correlative test.Results: All nursing students in UGM experienced moderate academic stress in post pandemic COVID-19 and the majority of respondents (43,8%) showed a mild tendency to depression. The correlation test between academic stress and depression analysis showed a correlation coefficient (r) of 0,597 with a significant value of 0,000. Conclusion: There is strong significant correlation with a positive direction between academic stress and depression in nursing students during post pandemic COVID-19.ABSTRAKLatar belakang: Mahasiswa sebagai kelompok usia yang mengalami transisi dari masa remaja ke dewasa awal, berisiko mengalami masalah stres, terutama yang bersumber dari proses akademik. Kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang mengubah sistem pendidikan di Indonesia. Tingginya kondisi stres akademik yang dialami dan tanpa upaya untuk mengatasinya, akan berpotensi menimbulkan gangguan depresi. Penelitian mengenai hubungan stres akademik dengan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan pada masa transisi pandemi COVID-19 belum pernah dilakukan sebelumnya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan UGM pada masa transisi pandemi COVID-19.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Ilmu Keperawatan UGM angkatan 2019, 2020, dan 2021. Jumlah sampel sebanyak 185 mahasiswa yang didapatkan melalui stratified random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah Skala Stres Akademik dan The Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9). Analisis data menggunakan uji korelatif Spearman. Hasil: Pada masa transisi pandemi COVID-19, semua responden mengalami stres akademik pada tingkat sedang dan mayoritas responden (43,8%) menunjukkan kecenderungan depresi pada tingkat ringan. Hasil analisis uji korelasi antara stres akademik dengan kecenderungan depresi menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,597 dengan nilai signifikansi 0,000.Kesimpulan: Terdapat hubungan kuat dengan arah positif antara stres akademik dan kecenderungan depresi pada mahasiswa ilmu keperawatan transisi pandemi COVID-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Azahra, Sheren, Nadya Putri Larasati, Dian Monica Erveline Basri, and Astrid Hapsari Rahardjo. "Studi Karakteristik Fasad Arsitektur Transisi pada Gereja di Jakarta." Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan 5, no. 01 (2023): 44–53. http://dx.doi.org/10.47970/arsitekta.v5i01.410.

Full text
Abstract:
Arsitektur di Indonesia sangat beragam, selain banyaknya suku dan budaya, juga masa penjajahan Belanda yang cukup lama, sehingga menyisakan warisan arsitektur. Terdapat 3 periodisasi gaya arsitektur kolonial yaitu arsitektur indsiche empire abad 18-19, arsitektur kolonial transisi di indonesia tahun 1890-1915 dan gaya arsitektur kolonial modern tahun 1915-1940. Penelitian ini dipilih arsitektur kolonial transisi, karena merupakan arsitektur kolonial awal yang ada di Indonesia. Penelitian bertujuan menganalisa karakteristik fasad gereja dibangun dalam kurun waktu tahun 1890-1915 kemudian dianalisa elemen fasad-nya, sehingga bisa diketahui apakah gereja tersebut menggunakan gaya arsitektur yang sedang berkembang di masa itu atau tidak. Variabel penelitian meliputi semua elemen fasad yang diteliti, yaitu: atap, kolom, pintu, ventilasi, jendela dan ornamen. Sedangkan studi kasus yang dipilih adalah gereja yang terdapat di Jakarta, sebab ketika itu Jakarta (Batavia) merupakan pusat pemerintahan, sehingga arsitekturnya mewakili arsitektur kolonial transisi. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana studi kasus dianalisa berdasarkan arsitektur kolonial transisi yang dipilih sebagai acuan, kemudian diketahui kesesuaiannya dan apakah studi kasus merupakan arsitektur kolonial transisi atau bukan. Setelah dilakukan penelitian, diketahui mayoritas gereja yang dipilih sebagai studi kasus memiliki karakteristik arsitektur kolonial pada fasad-nya, sehingga ada kesesuaian antara tahun dimana gereja tersebut dibangun dengan karakter arsitektur yang berkembang di masa tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Meiliana, Rahma, Meilla Dwi Nurmala, and Lenny Wahyuningsih. "Konsep Diri Remaja Pengguna Akun Korean Roleplayer Di Media Sosial Facebook." EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) 7, no. 2 (2024): 764–67. https://doi.org/10.33627/es.v7i2.2996.

Full text
Abstract:
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang mana fisik maupun mental remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa-masa transisi ini remaja banyak menemui masalah, terutama yang menyangkut tentang konsep diri. salah satu yang mempengaruhi pembentukan identitas diri remaja adalah role model atau tokoh idola yang dikaguminya. Saat ini banyak remaja yang menyukai artis K-Pop. Remaja penggemar K-Pop ini banyak aktif diberbagai platform seperti Fancafe, Instagram, Twitter, Facebook, dan lain sebagainya. Banyak juga remaja penggemar K-Pop yang memanfaatkan media sosial untuk membentuk suatu kelompok seperti Roleplayer World, sebuah dunia virtual dimana penggemar K-Pop berpura-pura menjadi artis idolanya. Pengguna akun Roleplay membawakan identitas dan berperan layaknya seperti seorang publik figur sehingga menciptakan realitas baru di dunia maya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Sedangkan untuk menguji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemilihan karakter yang diperankan oleh seseorang di dunia Roleplayer adalah bentuk diri yang ideal menurut mereka, yang hanya bisa mereka realisasikan identitas tersebut di dunia Roleplayer. Mereka berangan-angan menjadi sosok seperti karakter yang mereka perankan di dunia Roleplayer. Mereka menciptakan dunia yang berisi identitas ideal akibat kesenjangan antara diri ideal di dunia nyata dan dunia maya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Hinduan, Najmah Al. "Karakteristik dan Fungsi Puisi pada Masa Transisi dari Dinasti Umayyah ke Dinasti Abbasiyah." Tarling : Journal of Language Education 3, no. 2 (2020): 153–69. http://dx.doi.org/10.24090/tarling.v3i2.3555.

Full text
Abstract:
Pada masa transisi yaitu rentangan 100 tahun ini terdapat lima belas penyair yang representasi puisinya menjadi kajian penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh jenis puisi yang terdapat pada masa transisi yaitu madh, hija, naqaidh, zuhud, gazal, khamriyyat, dan fakhr. Ketujuh puisi ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk memenuhi fungsi yang berbeda-beda pula. Diantaranya yaitu diksi yang menggunakan kata-kata konotatif, imajinasi yang kuat, menggunakan banyak majas simile/tasybih, sinisme, sarkasme, personifikasi, dan metafora/istia’rah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Maesaroh, Siti, and Dhea Adela. "OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN PADA MASA TRANSISI MENUJU PEMBELAJARAN HYBRID." Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 8, no. 2 (2023): 3052–59. http://dx.doi.org/10.36989/didaktik.v8i2.625.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to describe how to optimize learning methods during the transition period towards hybrid learning so that understanding of the material is conveyed to students. This type of research uses a qualitative descriptive method. Data collected through observation, interviews and documentation. Test the validity of the data using triangulation techniques. The results of this study indicate that it is true to use hybrid learning as a solution in achieving student material towards an endemic transition. Thus, the learning method used in the implementation of learning at that time can be said to be effective because the learning objectives are achieved. This achievement is the result of hybrid learning where the teacher can convey material directly and obtain satisfactory learning outcomes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Sunaringtyas, Widyasih Sunaringtyas, and Lilik Setiawan. "Transisi Peran Sebagai Ibu Dengan Kemampuan Merawat Bayi Pada Primipara." HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN 13, no. 1 (2024): 113–18. https://doi.org/10.36763/healthcare.v13i1.447.

Full text
Abstract:
Transisi peran pada primipara adalah suatu keadaan dimana seorang wanita mengalami perubahan terutama ketika dia memulai tahap persalinan, selanjutnya akan menjadi seorang ibu dan menerima anggota keluarga baru. Menjadi seorang ibu juga memerlukan persiapan dan kemampuan karena akan mempunyai tanggung jawab baru merawat anaknya dengan baik dan maksimal.Tujuan penelitian untuk mengalisis hubungan transisi peran dengan kemampuan merawat bayi pada primipara. Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian 25 responden dan jumlah sampel 25 responden, menggunakan teknik sampling total sampling. Variabel independen yaitu Transisi peran dan variabel dependennya kemampuan merawat bayi. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pada setiap variabel. Analisis statistik menggunakan Spearman's rho dengan α < 0,05. Hasil penelitian didapatkan transisi peran optimal 92% dan kemampuan merawat bayi kurang 88%. Hasil uji statistik spearman rho p- value: 0,516 dengan r:0,136, artinya tidak ada hubungan antara transisi peran dengan kemampuan merawat bayi pada primipara. Kemampuan merawat bayi oleh ibu kurang mampu dilaksanakan terutama pada saat kemampuan merawat pada usia bayi satu bulan. Hal ini membutuhkan waktu untuk beradaptasi pada masa transisi peran sebagai ibu. Akan tetapi pada usia bayi lebih dari satu bulan ibu sudah mampu melakukan perawatan bayi sesuai dengan peran barunya. Untuk itu kemampuan merawat bayi diperlukan pengalaman yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan orang terdekat agar dapat meningkatkan kemampuannya, terutama pada bulan bulan pertama masa transisi sebagai ibu. Keywords: Transisi peran, Kemampuan, Bayi, Primipara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Rubiyanti, Yayu. "Konsep Ecotourism Masa Transisi Pandemi Covid-19 di Desa Wisata Kerajinan Bambu Brajan Yogyakarta." LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior 8, no. 2 (2021): 39–47. http://dx.doi.org/10.24821/lintas.v8i2.5202.

Full text
Abstract:
Situasi yang tidak menentu yang diakibatkan oleh pandemi global COVID-19 serta adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar menyebabkan masyarakat membatasi serta mempersempit aktivitas sosial yang berkaitan dengan kegiatan luar rumah. Pembatasan sosial ini menyebabkan tekanan yang tinggi pada masyarakat, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Mulai diberlakukannya masa transisi menuju normal baru disambut gembira oleh masyarakat dengan cara melakukan berbagai aktivitas di luar rumah meskioun dengan protokol yang ketat. Tujuan rekreasional seperti jogging, bersepeda menjadi trend setelah masa transisi normal baru diberlakukan. Jenis wisata yang relatif mampu mengakomodir kebiasaan baru masyarakat tersebut adalah wisata ecotourism. Ecotourism dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan sekaligus menyediakan berbagai fasilitas yang memenuhi batasan-batasan dalam protokol kesehatan. Salah satu destinasi wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata ecotourism adalah Desa Wisata Brajan. Desa ini berlokasi tidak terlalu jauh dari pusat kota, sehingga relatif mudah dijangkau.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan kriteria konsep wisata berwawasan ekologis sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki Desa Wisata Bambu Brajan Yogyakarta. Penelitian ini sangat penting dilakukan karena pada masa adaptasi baru transisi pandemi COVID-19 seperti terjadi saat ini juga memunculkan peluang untuk meningkatkan kunjungan wisata. Penelitian ini menggunakan metode design thinking, data penelitian didapatkan dari hasil observasi lapangan serta wawancara. Hasil penelitian yang ditargetkan adalah kriteria model ruang Desa Wisata Brajan yang sesuai dengan kaidah ecotourism pada masa transisi pandemi covid-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Razy, Mohammad Refi Omar Ar, Muhammad Miqdad Rojab Munigar, and Tarunasena Ma'mur. "AMBIVALENSI BIROKRAT HINDIA BELANDA: STUDI KASUS VISI HASAN MUSTAPA AKHIR ABAD XIX." Metahumaniora 14, no. 2 (2024): 101–10. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v14i2.56562.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan transisi politik di Kesultanan Aceh pada akhir abad XIX melalui sudut pandang Hasan Mustapa. Meskipun banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi Hindia Belanda dalam menaklukkan Aceh, namun masih sedikit penelitian yang mengkaji kondisi-kondisi tersebut dari sudut pandang pegawai negeri setempat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Melalui pembacaan catatan harian Hasan Mustapa, kami mencoba mengelaborasi visi Hasan dalam fase masa transisi dan pengintegrasian Aceh ke dalam wilayah Hindia Belanda. Hasan Mustapa, seorang pemuka agama dari Garut yang terkenal di Makkah karena murid-muridnya yang cendekia, diangkat sebagai Penghulu (1893–1895) di Kutaraja, Aceh, atas rekomendasi Snouck Hurgronje kepada Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda. Ambivalensi Hasan dalam memaknai masa transisi dan integrasi Aceh yang kompleks mencerminkan kewajiban ganda untuk memenuhi tugas birokrasi kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda sekaligus bersimpati pada perjuangan rakyat Aceh sebagai sesama Muslim. Selain itu, Sultan Muhammad Daud Syah muncul sebagai tokoh penting dalam perjuangan rakyat Aceh, yang melanjutkan perlawanan mereka dalam masa transisi dan integrasi Aceh. Meskipun banyak pemimpin dan pejabat tinggi ditinggalkan selama perang, perlawanan rakyat Aceh yang terus berlanjut menjadi tantangan yang signifikan bagi pemerintah kolonial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Waldjoto, Soewarno, Arlizar Djamaan, Welem Ada', and Yudha Herlambang. "HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI TARUNA — TARUNI TINGKAT I POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR." JURNAL VENUS 3, no. 5 (2021): 65–80. http://dx.doi.org/10.48192/vns.v3i5.401.

Full text
Abstract:
Dalam perkembangannya seorang manusia selalu mengalami transisi dan perubahan. Mulai dari bayi, prasekolah, sekolah, kuliah, pencarian kerja, dan sebagainya manusia dituntut untuk menghadapi berbagai perubahan dan tuntutan dalam hidupnya. Salah satu transisi adalah transisi sekolah. Transisi sekolah adalah perpindahan siswa dari sekolah yang lama ke sekolah yang baru yang lebih tinggi tingkatannya. Transisi ke sekolah tinggi / akademi asrama pentIng untuk diteliti karena sekolah tinggi asrama merupakan model sekolah yang memiliki tuntutan yang lebih tinggi jika dibanding se.kolah tinggi biasa. Perubahan tersebut adalah lingkungan sekolah dan asrama yang baru, pengajar dan teman baru, aturan dan irama kehidupan asrama, serta perubahan lain sebagai akibat jauh dari orang tua. Sementara tuntutan yang harus dihadapi siswa adalah tuntutan dalam bidang akademik, kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan stres pada masa awal sekolah (Wia'iastono, 2001). Penyesuaian dirl juga diperlukan Taruna Taruni Politeknik llmu Pelayaran (P1P) Makassar ketika memasuki tahun pertama masa perkuliahannya. Pada tahun pertama, siswa siswi yang disebut Taruna Taruni akan menghadapi perubahan dalam kesehariannya. Salah satunya adalah kehidupan di asrama dan pola belajar yang berbeda dari kehidupan sebelumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wahyuni, Molli, Yenda Puspita, Adityawarman Hidayat, and Suparja Suparja. "Workshop Penyusunan Silabus MPLS Untuk Transisi PAUD SD Yang Menyenangkan." Dinamika: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, no. 1 (2024): 16–21. https://doi.org/10.70437/bh6chy08.

Full text
Abstract:
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen masa adaptasi bagi peserta didik baru. Bagi anak usia dini, proses beradaptasi yang menyenangkan dalam masa MPLS merupakan hal yang sangat penting sehingga transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) menjadi proses transisi yang menyenangkan. Sesuai amanah dari Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan yang merupakan episode ke 24 dari Merdeka Belajar, guru diharapkan mampu menyusun kegiatan yang menyenangkan untuk diterapkan pada MPLS yang digelar selama dua minggu pertama sekolah. Pada kegiatan workshop yang digelar oleh Forum PAUD Kabupaten Kampar disajikan materi tentang best practice penyusunan Silabus MPLS bagi guru TK dan SD awal. Kegiatan dilaksanakan selama satu hari, pada 8 Juni 2024 di Balai Bupati Kampar, dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang perwakilan guru TK dan SD se Kabupaten Kampar. Workshop digelar dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Kegiatan ini memiliki luaran berupa susunan kegiatan MPLS hasil dari kolaborasi guru TK dan SD. Kelompok yang terbaik diberikan reward oleh Bunda PAUD Kabupaten Kampar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Taufiki, Reza Rizkina, Dinar Dina Karamani, and Mahardiansyah Suhadi. "RESILIENSI MENTAL REMAJA MELALUI KOMUNIKASI INTRAPRIBADI." Jurnal Digital Media dan Relationship 6, no. 2 (2025): 87–95. https://doi.org/10.51977/jdigital.v6i2.2036.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi resiliensi mental remaja pada masa transisi melalui komunikasi intrapersonal atau intrapribadi. Masa transisi ini, yang mencakup usia 16-24 tahun, ditandai oleh tantangan besar baik dari segi biologis, psikologis, maupun emosional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melibatkan wawancara mendalam dan observasi terhadap delapan informan berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal memainkan peran penting dalam memahami resiliensi mental remaja. Faktor-faktor fungsional dan struktural mempengaruhi bagaimana remaja memaknai dan merespon tantangan hidup.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Nadya, Aisha, Edi Purwanta, and Muhammad Nurwangid. "Konseptualissasi Bimbingan Karier bagi Siswa Berkebutuhan Khusus." Jurnal ORTOPEDAGOGIA 8, no. 1 (2022): 27. http://dx.doi.org/10.17977/um031v8i12022p27-34.

Full text
Abstract:
Transisi dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan akhirnya ke dunia kerja dirasakan menjadi tantangan bagi remaja. Siswa berkebutuhan khusus menghadapi tantangan tambahan dalam pengembangan karier dan transisi dari sekolah ke dunia kerja. Untuk memfasilitasi siswa berkebutuhan khusus, maka perlu adanya program bimbingan karier yang direncanakan secara komprehensif guna memudahkan proses transisi yang mereka jalani. Tujuan utama bimbingan karier adalah mempersiapkan siswa berkebutuhan khusus saat ini untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan berkontribusi baik sekarang maupun di masa depan. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review. Hasil dari penulisan artikel ini adalah program bimbingan karier yang komprehensif bagi siswa berkebutuhan khusus meliputi lima tahap perkembangan secara berurutan dan bertahap. Fase-fase tersebut adalah kesadaran karier, eksplorasi karier, pendidikan pra vokasi, pendidikan vokasi, dan pendidikan pasca vokasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Oktalia, Beta, Sri Tiatri, and Heni Mularsih. "EFEKTIVITAS PROGRAM PSIKOEDUKASI PENGEMBANGAN SELF-ESTEEM UNTUK MENINGKATKAN SELF-ESTEEM REMAJA KELAS 1 DI SMP X." Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 2, no. 2 (2018): 769. http://dx.doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i2.2301.

Full text
Abstract:
Masa transisi remaja dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama adalah tahap perkembangan yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Selama masa transisi ini, remaja menjadi rentan dan tingkat self-esteem cenderung menurun drastis. Masa transisi ke sekolah menengah pertama merupakan periode perkembangan yang tepat untuk intervensi pencegahan primer dan upaya untuk meningkatkan self-esteem remaja yang memiliki low self-esteem (Bos, Muris, Mulkens & Schaalma, 2006). Terbatasnya penelitian sebelumnya yang mengekplorasi psikoedukasi self-esteem pada mahasiswa namun, belum adanya penelitian ini terhadap remaja, maka hal ini mendasari penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program psikoedukasi pengembangan self-esteem untuk meningkatkan self-esteem remaja kelas 1 SMP di SMP X. Self-esteem merupakan sikap positif atau negatif individu dalam menilai dan menerima dirinya secara holisitik yang menggambarkan keyakinan individu akan rasa berharga diri sendiri. Partisipan penelitian adalah 8 orang siswa kelas 1 SMP berusia 12-13 tahun di sekolah X Jakarta yang memiliki masalah self-esteem. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksperimen dengan desain penelitian one group pre test-post test. Hasil pre-test dan post-test partisipan dengan Paired Sample T-Test menunjukkan (Z=0.17, p>0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa program psikoedukasi pengembangan self-esteem tidak efektif untuk meningkatkan self-esteem remaja kelas 1 SMP di SMP X. Penelitian memperlihatkan bahwa meskipun mean skor partisipan meningkatkan setelah diberikan intervensi psikoedukasi, namun tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Febriany, Tri Atika. "ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA PADA SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK." Jurnal Pengabdi 2, no. 1 (2019): 157. http://dx.doi.org/10.26418/jplp2km.v2i1.34555.

Full text
Abstract:
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai dengan timbulnya keinginan kebebasan dalam mencari jati diri. Kebebasan dan keinginan tersebut mendorong para remaja untuk melakukan hal-hal baru, termasuk melakukan hal yang dapat menimbulkan dampak kesehatan yang negatif bagi dirinya, salah satunya ialah perilaku seks pranikah. Pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan terhadao fisik, emosi, maupun psikologis termasuk kognitif. Perubahan biologis, psikologis dan sosial terjadi pada masa transisi remaja dari anak-anak ke dewasa, yang secara menyeluruh dapat menjadi masalah bagi remaja. Banyaknya permasalahan yang muncul pada masa remaja, sehingga memerlukan suatu layanan kesehatan bagi remaja yang memadai. Saat ini pelayanan kesehatan untuk remaja dirasa masih belum optimal, melalui program berbasis kesehatan dan konseling remaja, oleh karena itu Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Kota Pontianak melakukan kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja Milik Nasyiatul Aisyiyah (PASHMINA). Kegiatan ini merupakan salah satu solusi yang diberikan dengan harapan dapat mencegah dan mengatasi kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Winandi, Woro. "KEADILAN TRANSISIONAL SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PELANGGARAN BERAT HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA." Sapientia Et Virtus 2, no. 2 (2015): 98–121. http://dx.doi.org/10.37477/sev.v2i2.59.

Full text
Abstract:
Pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di negara-negara otoriter menimbulkan korban pelanggaran berat HAM. Akibatnya, pada saat terjadi masa transisi dari rejim otoriter kepada rejim yang demokratis muncullah tuntutan penyelesaian pelanggaran berat HAM yang disuarakan oleh korban pelanggaran berat HAM beserta ahli warisnya. Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia, yang pernah diperintah oleh rejim otoriter yang menggunakan hukum represif untuk melanggengkan kekuasaan pada periode 1966-1998. Seiring bergulirnya reformasi tahun 1998, terjadilah masa transisi di Indonesia yang membawa dampak reformasi di segala bidang, termasuk reformasi di bidang hukum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

-, Nabilah Aniq Fauziyah, and Rahmadi Yotenka. "Prediksi Peluang Transisi Data Pendaftaran ICE Institute Menggunakan Metode Rantai Markov." Emerging Statistics and Data Science Journal 3, no. 1 (2025): 437–44. https://doi.org/10.20885/esds.vol3.iss.1.art1.

Full text
Abstract:
Indonesia Cyber Education (ICE) Institute menyediakan mata kuliah daring dari Perguruan Tinggi ternama Nasional dan Internasional serta penyedia pembelajaran daring. ICE Institute mempunyai visi misi untuk dapat berperan dalam peningkatan perluasan akses dan pemerataan kualitas pendidikan untuk mendorong Angka Partisipasi Kasar (APK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang terjadinya kenaikan atau penurunan data pendaftar di ICE Institute pada 17 periode ke depan. Peramalan ini dilakukan menggunakan metode rantai Markov, perhitungan dengan metode ini dilakukan berdasarkan fenomena di masa yang akan datang tidak dipengaruhi oleh fenomena di masa lalu melainkan hanya dipengaruhi oleh fenomena saat ini saja. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa peluang terjadinya kenaikan jumlah pendaftar jika saat ini jumlah pendaftar dengan status naik adalah sebesar 46,57%. Jika saat ini jumlah pendaftar dengan status tetap maka peluang terjadinya jumlah pendaftar tetap sebesar 13,33% dan peluang terjadinya penurunan jumlah pendaftar pada minggu ke-4 bulan Maret 2023 jika saat ini jumlah pendaftar dengan status turun adalah sebesar 40%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Andriana, Chusnia, Burhanuddin Burhanuddin, and Ahmad Yusuf Sobri. "Strategi Inovatif dalam Penerapan Kebijakan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini." Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia 5, no. 4 (2025): 1025–41. https://doi.org/10.52436/1.jpti.751.

Full text
Abstract:
Masa transisi dalam pendidikan anak usia dini merupakan fase krusial yang memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Namun, proses ini sering menjadi tantangan bagi anak, orang tua, dan guru akibat perbedaan metode pembelajaran serta lingkungan belajar yang lebih terstuktur. Penelitian ini (1) Mendeskripsikan strategi inovasi yang diterapkan TK Muslimat NU 1 Tupang dalam kebijakan transisi pendidikan anak usia dini, (2) Mengidentifikasi strategi yang diterapkan sekolah dalam menciptakan proses transisi yang ramah anak, (3) Mengeksplorasi peran guru, orang tua, dan lingkungan sekolah dalam mendukung adaptasi anak selama transisi, dan (4) Memberikan rekomendasi praktis bagi lembaga PAUD dan SD dalam mengembangkan kebijakan transisi berbasis pengalaman anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan terdiri dari 10 guru, kepala sekolah, dan 2 wali murid. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta dokumentasi sekolah. Analisis data dilakukan secara sistematis melalui seleksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Kredibilitas data diuji dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan penelitian, triangulasi, diskusi sejawat, analisis kasus negatif, dan referensi tambahan. Hasil penelitian menunjukkan tiga strategi utama dalam kebijakan transisi di TK Muslimat NU 1 Tumpang: (1) Skrining awal, mencakup pemeriksaan kesehatan serta deteksi dini perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional, fisik motorik, dan nilai agama-moral anak, (2) Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan, dan (3) Program parenting, yang memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga. Strategi ini efektif dalam memfasilitasi adaptasi anak, mengurangi kecemasan, serta memberikan rekomendasi bagi lembaga PAUD lainnya dalam merancang kebijakan transisi yang lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Solikhah, Solikhah, Rochana Ruliyandari, and Tri Ani Marwati. "Pendidikan Kenakalan Remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Prambanan Yogyakarta." APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (2023): 13–21. http://dx.doi.org/10.47575/apma.v3i1.359.

Full text
Abstract:
Secara biologis masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa. Pada masa peralihan tersebut, remaja masih mencari jati diri dan identitas yang sebenarnya termasuk para remaja yang tinggal di panti asuhan. Remaja di panti asuhan memerlukan perhatian ekstra karena mereka kehilangan sosok orang tua pada usia belia. Remaja yang gagal dalam membentuk jati diri akan terlibat dalam perilaku menyimpang termasuk kenakalan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan edukasi pengetahuan dan pencegahan kenakalan remaja kepada remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Prambanan Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah ceramah tatap muka dan diskusi pada tanggal 20-21 Oktober 2022. Langkah untuk mengukur pemahaman remaja terkait materi edukasi tentang kenakalan remaja dan cara pencegahannya, maka dilakukan pre-test dan pos-test untuk mengukur pemahaman mereka tentang kenakalan remaja dan cara pencegahannya. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mereka dalam pencegahan kenakalan remaja sebanyak 21%. Pemahaman kenakalan remaja penghuni panti asuhan menjadi sangat penting dikarenakan remaja merupakan salah satu usia rentan dan masa transisi yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Sebagai salah satu bentuk keluarga baru yang belum mengenal satu sama lain, pemahaman kasih sayang dan perhatian antar penghuni panti perlu ditingkatkan untuk mencegah kenakalan remaja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Admin and Adriani. "ANALIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP IBA PALEMBANG." Jurnal Kesehatan dan Pembangunan 9, no. 17 (2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.52047/jkp.v9i17.21.

Full text
Abstract:
Remaja berdasarkan Peraturan Pemerintah Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 adalah penduduk dalam rentang usia 10 - 18 tahun. Masa remaja merupakan suatu periode transisi, masa transisi ini akan dialami oleh setiap anak. Pada masa ini seorang remaja akan mengalami pubertas. Pada awal masa memasuki pubertas, seorang remaja membutuhkan banyak informasi mengenai perkembangan dan perubahan yang akan di alami. Pengetahuan yang rendah tentang pubertas sangat berdampak pada sikap dan perilaku remaja saat menjalani masa pubertas tersebut. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain penelitian cross sectional, dan jumlah sampel sebanyak 80 orang, data diambil menggunakan kuesioner dan analisa univariat dan bivariat menggunakan sistem komputerisasi SPSS. Hasil penelitian yang ditampilkan berupa analisis univariat dan hasil bivariat. Dari hasil SPSS didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan remaja putri menghadapai masa pubertas (α 0,800) dan ada hubungan antara sikap dengan kesiapan remaja putri menghadapai masa pubertas (α 0,024). Diharapkan bagi institusi pendidikan dapat memberikan informasi pengetahuan, menambah referensi baru guna meningkatkan mutu pendidikan serta mempermudahkan bagi mahasiswa mendapatkan referensi tentang penelitian yang telah diuraikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Dewanti, Luthfia Nilam, and Heru Purnomo. "ANALISIS KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA TRANSISI PEMBELAJARAN." caXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar 2, no. 2 (2024): 78–87. http://dx.doi.org/10.31980/caxra.v2i2.846.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan belajar matematika siswa sekolah dasar di masa transisi pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan sampel yang digunakan sebagai subjek penelitian ini sebanyak 3 orang siswa sekolah dasar dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil tes kemampuan belajar matematika siswa yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh bahwa subjek FR mendapatkan skor 96 dengan kategori sangat baik, subjek MS mendapatkan skor 78 dengan kategori baik, dan subjek ZV mendapatkan skor 80 dengan kategori baik. Rata-rata skor hasil tes kemampuan belajar matematika siswa dalam penelitian ini adalah 84,6. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan belajar matematika siswa sekolah dasar pada masa transisi pembelajaran saat ini termasuk ke dalam kategori baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Marzuki, Suparman. "Mengungkap Kebenaran Pelanggaran HAM Masa Lalu di Era Transisi Demokrasi." Unisia 28, no. 55 (2005): 48–59. http://dx.doi.org/10.20885/unisia.vol28.iss55.art5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Halili, Halili. "Politik penegakan hak asasi manusia pada masa transisi d Indonesia." Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan 13, no. 2 (2016): 199–208. http://dx.doi.org/10.21831/civics.v13i2.12744.

Full text
Abstract:
This article was aimed at (1) discovering and constructing the political dynamics in formulating the Law of the Court of Human Rights; (2) analyzing its implication on the future of politic of Human Rights in Indonesia. This essay was a result of content analysis research with qualitative-comparative approach. The finding showed that (1) substantively, the formulation of Law No. 26 Year 2000 on Human Rights Court has fundamental weaknesses such as a partial adaptation of The Roma Statute, the course of human rights court was constructed weak by stating its authority only on investigation, whereas attorney General's Office authority on investigation lacks of detail prescription, deleting the responsibility of command such as those on the Rome Statute, etc. A lot of lacks indicate that the law was only an instrument of transitional authority. The ‘toothless’ law indicates the victory of the old regime in political battlement and tension with the new regime in reformation era. The politicization of handling of human rights violation before the release of the law of Court on which the Representative People Council has authority to propose but the decision maker is the President by Presidential Decree. 2) the political dynamic has an implication on two long term situations, hoarding impunity and the crises of human rights values.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hasan, Abdul Azis. "Pemerintahan Pada Masa Transisi Pergantian Kepala DaerahDalam Perspektif Otonomi Daerah." JURNAL AKTA YUDISIA 5, no. 2 (2021): 138. http://dx.doi.org/10.35334/ay.v5i2.1913.

Full text
Abstract:
Abstract Two problem formulations were discussed in this study, namely the politics of law of governance in the transition period of the replacement of regional heads in Indonesia and the organizational design and governance work in the transition period of the replacement of regional heads in the perspective of regional autonomy. As a normative legal research, it used the statute and the conceptual approaches. Based on the results of the study it was concluded that the politics of law of regional governance in the transition period of the replacement of regional heads in Indonesia are partially regulated in Law Number 10 of 2016 where regional heads are prohibited from replacing officials 6 (six) months prior to the date of the nomination of candidate pairs up to the end of the term of office and 6 (six) months from the date of inauguration unless obtaining written approval from the Minister. Furthermore, in Regulation of the Minister of Home Affairs No. 86 of 2017, it is regulated that the formulation of vision, mission and program of candidates for regional head and deputy regional head must be guided by the RPJPD and if there is a time lag between the elections until the inauguration of the elected regional head exceeds a period of 6 (six) months, the draft the RPJMD technocracy can be refined by referring to the vision, mission, and program of the elected regional head. The implementation of the two regulations has the potential to violate the principles of regional government implementation, namely professionalism, public Intertest, and effectiveness. In order to minimize the potential violations of the principle of regional government implementation, it is necessary to revise Law Number 10 of2016 and Permendagri Number 86 of 2017. Keywords: Regional Government, Transition Period Substitution of RegionalHeads, Transition
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!