To see the other types of publications on this topic, follow the link: Mekanisk.

Journal articles on the topic 'Mekanisk'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Mekanisk.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Jusufovic, Mirza, Terje Nome, Mona Skjelland, and Eva Astrid Jacobsen. "Mekanisk embolektomi ved hjerneinfarkt." Tidsskrift for Den norske legeforening 134, no. 20 (2014): 1961. http://dx.doi.org/10.4045/tidsskr.14.0734.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Vangsnes, Liv-Ellen. "Gir mekanisk brystkompresjon bedre hjerte-lunge-redning?" Tidsskrift for Den norske legeforening 135, no. 18 (2015): 1636. http://dx.doi.org/10.4045/tidsskr.15.0842.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Bjerva*, Marianne, Dag Berild, and Dag Jacobsen. "En veltrent mann med mekanisk aortaklaff og leggsmerter." Tidsskrift for Den norske legeforening 137, no. 2 (2017): 113–16. http://dx.doi.org/10.4045/tidsskr.15.1337.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

TIGERSTEDT, ROBERT. "En ny metod för mekanisk retning af nerver." Nordiskt Medicinskt Arkiv 13, no. 12 (April 24, 2009): 1–15. http://dx.doi.org/10.1111/j.0954-6820.1881.tb00896.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

ZANDER, G. "Om den habituela skoliosens behandling medels mekanisk gymnastik1." Nordiskt Medicinskt Arkiv 21, no. 22 (April 24, 2009): 1–22. http://dx.doi.org/10.1111/j.0954-6820.1889.tb00731.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

KLEEN, EMIL A. G. "Om inflytandet af mekanisk muskel- och hudretning på det arteriela blodtrycket hos kaninen." Nordiskt Medicinskt Arkiv 20, no. 10 (April 24, 2009): 1–15. http://dx.doi.org/10.1111/j.0954-6820.1888.tb01285.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Machfuroh, Talifatim. "PEMODELAN PEMANENAN ENERGI LISTRIK DARI MEKANISMEAUTOMATIC CLOSED DOOR." Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech 1, no. 1 (August 20, 2020): 26–32. http://dx.doi.org/10.33379/gtech.v1i1.265.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi telah mendorong peningkatan penggunaan energi, terutama penggunaan energi pada bangunan. Alternatif pemenuhan kebutuhan energi bangunan adalah dengan memanfaatkan bagian dari bangunan yang bergerak, untuk sebagai penghasil energi listrik. Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme pengkonversi yang dapat mengubah energi getaran mekanis menjadi energi listrik, diantaranya dapat menggunakan: piezoelektrik, elektrostatik dan elektromagnetik. Automatic door closer adalah sebuah alat mekanik yang digunakan untuk menutup pintu sesaat setelah pintu terbuka. Automatic door closer biasanya ditempatkan pada daun pintu bagian atas dan dekat dengan kusen atas pintu. Gerakan dari automatic door closer pada saat membuka dan menutup secara otomatis dapat dimanfaat sebagai pembangkit energi listrik dengan mengghubungkannya pada linier generator. Pada engsel pemutar pada automatic door closer dipasang roda gigi yang dihubungkan dengan roda gigi lain, dimana roda gigi yang kedua dipasangkan dengan rack yang kedua sisinya terdapat magnet yang sudah diberi lilitan. Gelombang magnet tersebut bergerak naik turun melewati kumparan sehingga menghasilkan energi mekanik yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Energi listrik ini adalah energi bangkitan dari pergerakan buka tutup dari daun pintu. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mekanisme automatic door closer dengan penambahan harvesting energy system mampu menghasilkan daya output sebesar 4,68 watt dan voltase yang dihasilkan sebesar 33,5 volt. Daya yang dihasilkan memang relatif kecil dikarenakan input yang diberikan juga kecil. Daya ini dapat untuk menghidupkan lampu-lampu kecil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hasanuddin, Hasanuddin, Zahrul Fuadi, Muhammad Rusdi, and Dewi S. Aryani. "ALAT PENGENDALI GULMA PADA TANAMAN PANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGGERAK MEKANIK PORTABEL UNTUK PETANI DESA LIEUE KECAMATAN DARUSALAM ACEH BESAR." Jurnal PEPADU 2, no. 2 (April 15, 2021): 144–48. http://dx.doi.org/10.29303/jurnalpepadu.v2i2.307.

Full text
Abstract:
Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Aceh Besar sampai saat ini masih menggunakan metode pengendalian gulma secara handweeding untuk mengendalikan gulma pada tanaman padi dan kedelai. Metode ini memerlukan waktu yang lama, tenaga kerja yang banyak serta kurang efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal itu, kepada masyarakat mitra ditawarkan solusi metode pengendalian gulma secara mekanis. Alat ini berupa sebuah roda terbuat dari rangka besi yang dilengkapi dengan garpu pengendali gulma. Pada saat berputar, garpu akan menarik gulma sehingga tercabut dari akarnya. Mekanisme pengendalian dilengkapi dengan roda pemandu dan alat pengarah sehingga memudahkan proses pengendalian. Adanya alat pengendali gulma dengan menggunakan penggerak mekanik portabel ini, proses pengendalian diharapkan bisa lebih efektif dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil padi dan kedelai. Hasil pengabdian memperlihatkan bahwa tim pengabdi telah berhasil membuat alat pengendali gulma pada tanaman pangan dengan menggunakan penggerak mekanik portabel. Hasil pengabdian lainnya adalah alat pengendali gulma dapat digunakan dengan baik dan para petani sudah terlatih dan dapat menggunakan dengan benar. Hasil pengamatan juga memperlihatkan bahwa dengan adanya alat tersebut, persentase penutupan gulma semakin rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Muhajir, Muhamad, Heru Suryanto, and Aisyah Larasati. "Struktur dan Sifat Mekanik Film Bacterial Cellulose dengan Disintegrasi Mekanis." JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) 3, no. 1 (August 7, 2018): 55–62. http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i22018p055.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Mahardika, I. Ketut. "CHARACTERISTIC OF MECHANICS TEACHING MATERIALS FOR INCREASING STUDENTS OF PHYSICS TEACHER CANDIDATES REPRESENTATION ABILITY ON VERBAL, MATHEMATICAL, PICTURE, AND GRAPHIC." Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 18, no. 2 (January 17, 2014): 214. http://dx.doi.org/10.18269/jpmipa.v18i2.53.

Full text
Abstract:
Penelitian ini adalah tentang karakteristik pengajaran mekanik untuk meningkatkan kemampuan representasi mahasiswa calon guru fisika pada verbal, matematika, gambar, dan grafis. Masalah penelitian adalah bagaimana karakteristik bahan ajar mekanik dapat membantu mahasiswa calon guru fisika dalam meningkatkan kemampuan representasi mereka pada verbal, matematika, gambar, dan grafis. Masalah penelitian ini diterjemahkan ke dalam dua pertanyaan. Pertama, bagaimana bahan ajar mekanik terdiri dari contoh aplikasi prinsip mekanika dalam gambar peristiwa fisika? Kedua, bagaimana pola penulisan bahan ajar mekanik bagi mahasiswa calon guru fisika? Penelitian ini merupakan pengembangan bahan ajar mekanika, menggunakan metode campuran model investigasi, yaitu: pengumpulan data kualitatif, membangun pengajaran mekanik, rancangan materi sehingga akan siap untuk divalidasi. Subjek penelitian diharapkan mampu meningkatkan kemampuan representasi pada verbal, matematika, gambar, dan grafis. Responden penelitian ini adalah mahasiswa fisika calon guru yang mengambil subjek fisika dasar fakultas keguruan dan pendidikan, Universitas Jember. Adapun teknik pengumpulan data adalah: observasi, angket, tes dan dokumentasi. Data dijabarkan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar mekanik terdiri dari contoh aplikasi prinsip mekanika dalam gambar acara fisika dan memiliki pola urutan bab, judul sub bab, deskripsi materi, contoh, uji kemampuan dan bibliografi. Kata Kunci: bahan pengajaran mekanik, calon guru fisika, kemampuan representasi pada verbal, matematika, gambar, dan grafik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Pramana, I. Made Wahyu, and I. Wayan Arya. "ANALISA PENENTUAN PARAMETER MEKANIK BATUAN DENGAN METODE RMR DAN GSI PADA KAWASAN PANTAI MELASTI, BALI." Jurnal Ilmiah MITSU 8, no. 2 (October 15, 2020): 61–67. http://dx.doi.org/10.24929/ft.v8i2.978.

Full text
Abstract:
Untuk dapat melakukan analisa stabilitas lereng batuan diperlukan penentuan karakteristik dan klasifikasi batuan serta parameter fisis dan mekanis dari batuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai parameter mekanik batuan dengan metode RMR dan GSI. Hasil dari penelitian ini adalah batuan kawasan pantai Melasti masuk ke dalam kelas batuan menengah (fair rock) dengan nilai GSI = 35 – 45. Parameter mekanik batuan kawasan pantai Melasti dari metode RMR adalah f = 25 – 35 dan c = 200 KPa – 300 KPa, sedangkan parameter mekanik dari batuan dengan menggunakan metode GSI adalah f = 24 – 29 dan c = 256 KPa – 330 KPa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Purbowaskito, Widagdo. "Pemodelan Konsep dan Rancangan Mekanik sebuah Purwarupa Unmanned Ground Vehicle untuk Pergerakan Omnidirectional." Dinamika Rekayasa 13, no. 2 (August 23, 2017): 51. http://dx.doi.org/10.20884/1.dr.2017.13.2.176.

Full text
Abstract:
Penggunaan UGV sebagai bagian dari otomasi disektor industri pertanian dilakukan secara intensif sebagai solusi dari masalah tenaga kerja dan produksi. Saat ini UGV yang dikembangkan pada sektor industri pertanian masih terbatas pada kemampuan bermanuvernya. UGV dengan kemampuan bermanuver yang tinggi dibutuhkan untuk melakukan beberapa pekertajaan pertanian dalam rangka untuk meningkatkan fisiensi produksi pertanian. Sehingga pada paper ini diusulkan sebuah ide baru berupa rancangan mekanik UGV untuk memperbaiki kemampuan bermanuver UGV. Paper ini menawarkan sebuah konsep perancangan mekanik untuk mendukung pergerakan <em>omnidirectional</em> sebagai kelebihan pergerakan UGV yang dirancang pada permukaan lahan pertanian. Suatu sistem <em>steering</em> independen dirancang pada UGV ini untuk mendukung mekanisme pergerakan <em>omnidirectional</em>. Sebelum proses pembuatan, konsep, rancangan, dan struktur UGV pertanian yang diusulkan dievaluasi menggunakan simulasi untuk memahami mengenai struktur rangka dan mekanisme geraknya. Pada penelitian ini, analisis struktur dan gerak dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak <em>computer aided design</em>. Hasilnya menunjukan bahwa sistem steering yang dirancang dapat digunakan sebagai mekanisme kemudi untuk mendukung pergerakan <em>omnidirectional</em>.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Putra, Endo Pebri Dani, and Hendra Saputra. "KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI LIMBAH KULIT PISANG MULI DENGAN PLASTICIZER SORBITOL." Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 24, no. 1 (April 4, 2020): 29. http://dx.doi.org/10.25077/jtpa.24.1.29-36.2020.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pati kulit pisang muli terhadap karakteristik film plastik biodegrdable dan untuk mengetahui konsentrasi pati kulit pisang muli terbaik. Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan pati kulit pisang muli 1 g, 1.5 g, 2 g, 2.5 g dan 3 g. Pengamatan pada produk plastik biodegradable yang dihasilkan adalah sifat fisik, sifat mekanik dan degradasi. Uji sifat fisik meliputi uji ketebalan, densitas, penyerapan air dan sifat mekanis termasuk uji kuat tarik, persen perpanjangan dan degradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak perpanjangan berpengaruh terhadap ketebalan, kepadatan, daya serap air, kekuatan tarik, persentase perpanjangan dan degradasi. Perlakuan terbaik berdasarkan sifat mekanik plastik biodegradable adalah penambahan 1 g pati kulit pisang muli.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Lidström, Allan. "EBP och verksamhet med personligt ombud." Socialvetenskaplig tidskrift 28, no. 1 (September 27, 2021): 95–118. http://dx.doi.org/10.3384/svt.2021.28.1.4076.

Full text
Abstract:
Evidensbaserad praktik (EBP) har länge varit föremål för en polariserad debatt inom socialt arbete. De mest uttalade meningsskiljaktigheterna rör EBP:s vetenskapssyn och i debatten accentueras detta ofta genom att EBP associeras med ett snävt metodologiskt fokus. Samtidigt har EBP i praktiken omtolkats på ett sätt som gjort att begreppet riskerar att urvattnas och inte bli förpliktigande. Varken ett snävt metodologiskt fokus eller ej förpliktigande tillämpningar är troligen optimala för att generera förbättringar i social omsorg eller för att ta till vara de reflektioner som gjorts inom socialtjänsten som kan vara värdefulla vid revidering av EBP. Den här studiens syfte är därför att göra delvis ny begreppsbildning tillgänglig och visa vad den kan betyda för att utveckla förhållningssätt och tillvägagångssätt. Det görs genom att analysera relationen mellan EBP:s grundläggande tillvägagångssätt och en socialtjänstpraktik (personligt ombud) som uppvisar den komplexitet som anses typisk för socialt arbete. Ett vidare syfte är att bidra med reflektioner om vilka element i EBP som behöver revideras respektive tas till vara för att EBP ska vara ett potentiellt önskvärt projekt i en sådan verksamhet. Det empiriska materialet utgår ifrån intervjuer i en ombudsverksamhet och det analyseras med teoretisk utgångspunkt i teknik- och vetenskapsstudier. Resultatet visar att den typ av kognitiva formaliseringar som tillämpas i strävan efter mekanisk objektivitet inom EBP kan vara problematiska i ombudsverksamheten. Samtidigt är formaliseringar i sig inte problematiska eftersom ombudsverksamheten, trots intryck av komplexitet, är mer formaliserad än vad den först verkar. De mest betydelsefulla formaliseringarna i verksamheten är dock inte kognitiva utan sociala och analysen pekar på att det kan vara värdefullt att komplettera EBP med medveten och strukturerad användning av sådana sociala formaliseringar för att stärka disciplinär objektivitet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Permatasari, Desy, Zuhaimi Zuhaimi, and Ali Jannifar. "ANALISA SIFAT MEKANIK ALUMINIUM ALLOY 6151 SETELAH MENGALAMI PERLAKUAN PANAS." Jurnal Mesin Sains Terapan 4, no. 1 (February 28, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v4i1.1737.

Full text
Abstract:
Perlakuan panas merupakan suatu proses pemanasan dan pendinginan yang terkontrol, dengan tujuan mengubah sifat fisik dan mekanis dari suatu bahan atau logam sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu metode perlakuan panas tersebut adalah dengan proses quenching. Proses ini dilakukan pada temperature 500°C waktu tahan 180 menit kemudian didinginkan dengan media minyak jarak, minyak kelapa, oli dan air. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa nilai kekerasan adalah 96,50 HRC dengan media pendingin minyak jarak. Hasil pengujian tarik memperlihatkan nilai yang diperoleh 41,35 kgf/𝑚𝑚2. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kekerasan setelah dilakukan perlakuan panas dan menurunkan nilai kekuatan tarik. Sementara hasil mikro struktur memperlihatkan bahwa diameter butiran bahan menunjukkan semakin kecil diameter butiran maka sifat mekanis bahan meningkat.Kata Kunci : Heat Treatment, Aluminium Alloy 6151, Sikat Mekanik, Struktur Mikro
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Khoirullah, Nur, Irvan Sophian, Dicky Muslim, and Yadvi Arma. "KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK TANAH MENGANDUNG MINERAL TIMAH DI DAERAH LAUT PAYAKUNDUR, PROVINSI KEPULAUAN RIAU." Buletin Sumber Daya Geologi 10, no. 1 (May 8, 2015): 58–66. http://dx.doi.org/10.47599/bsdg.v10i1.137.

Full text
Abstract:
Sifat fisik dan mekanik material (batuan ataupun tanah) merupakan sifat penting dalam memahami kekuatan dan karakteristik material. Daerah penelitian terletak pada Laut Payakundur dikenal sebagai Tin Belt of Sumatera yang kaya akan kandungan timah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikarakteristik fisik dan mekanik tanah yang dapat menunjang data pemboran geologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian lapangan melalui uji penetrasi standar dan sampel yang terambil diuji di laboratorium guna mendapatkan nilai sifat fisiknya. Karakteristik tanah yang ditemukan diklasifikasikan ke dalam USCS menjadi tanah CL, CH, SC, danSW. Nilai kadar air berkisar dari 13-80%. Nilai berat jenis berkisar dari 2,53-2,74. Nilai berat isi berkisar dari 14,7 sampai 21,5 KN/m 3 . Nilai N-SPT lapangan dikoreksi menjadi 70 % energi standar. Karakteristik sifat fisik tanah lokasi penelitian banyak dipengaruhi oleh air, sehingga menyebabkannilai kadar air yang cukup tinggi terutama pada tanah lempung. Pada satuan SW terdapat mineral cassiterite dan didominasi oleh bentuk butiran yang subangular yang diinterpretasikan tertransportasi dekat dari sumbernya. Korelasi dari nilai N-SPT dapat mengetahui nilai mekanika tanahnya namun ujilaboratorium untuk mekanika tanah tetap diperlukan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Aminuddin, Jamrud. "Persamaan Energi untuk Perhitungan dan Pemetaan Area yang Berpotensi untuk Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 9, no. 1 (January 11, 2018): 9–16. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v9i1.2647.

Full text
Abstract:
Gelombang laut merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) secara umum bekerja dengan mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik. Perhitungan energi gelombang laut membutuhkan persamaan yang mampu menghubungkan antara parameter gelombang laut yang diukur secara langsung dengan parameter energi rata-rata gelombang laut tersebut. Perumusan persamaan tersebut telah dilakukan dengan memanfaatkan konsep gelombang mekanis dimana energi total sebuah gelombang adalah penjumlahan linear antara energi kinetik dan energi potensial. Berdasarkan perumusan yang telah dilakukan diketahui bahwa parameter-parameter yang berpengaruh terhadap nilai rata-rata energi gelombang laut persatuan luas adalah massa jenis air laut, percepatan gravitasi, dan amplitudo gelombang laut. Selain itu, melalui perhitungan pada beberapa sampel data diketahui bahwa nilai energi rata-rata gelombang laut mendekati dua kali lipat ketinggian gelombang tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Cut Nurliza, Dennis, and Trimurni Abidin. "PRINSIP-PRINSIP DASAR PREPARASI SALURAN AKAR SECARA KHEMOMEKANIS." Dentika Dental Journal 18, no. 2 (December 4, 2014): 177–84. http://dx.doi.org/10.32734/dentika.v18i2.2027.

Full text
Abstract:
Preparasi saluran akar khemomekanis meliputi instrumentasi mekanik dan irigasi antibakteri untuk menghilangkan/mengeliminasi mikroorganisme dari sistem saluran akar. Berbagai instrumen dan teknik telah dikembangkan untukperawatan saluran akar. Sejak diperkenalkan pada tahun 1988, Nikel Titanium (NiTi) rotary instrumen menjadi populer dibidang endodonti karena kemampuannya untuk membentuk saluran akar dengan kesalahan prosedural yang minimal.Penggunaan instrumen NiTi membutuhkan pemahaman tentang metalurgi dasar termasuk mekanisme fraktur dankorelasi antara anatomi saluran akar. Tulisan ini bertujuan untuk membahas prinsip biologis preparasi saluran akarmenggunakan teknik instrumentasi saluran akar dengan sistem rotary NiTi serta membahas peran dan sifat irigasi saluranakar. Sebagai kesimpulan, perawatan saluran akar diarahkan untuk pengangkatan mikro-organisme dari sistem saluranakar dan pencegahan reinfeksi. Preparasi khemomekanis saluran akar melibatkan instrumentasi mekanik dan bahanirigasi antibakterial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Suhendra, Suhendra, and Feby Nopriandy. "Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Semi-Mekanis dengan Sistem Penjatah Berputar untuk Kacang Hijau (Vigna radiata L.)." POSITRON 8, no. 1 (May 31, 2018): 37. http://dx.doi.org/10.26418/positron.v8i1.23849.

Full text
Abstract:
Teknik bertanam kacang hijau umumnya masih dilakukan menggunakan tugal tradisional. Penggunaan tugal tradisional memiliki kelemahan yaitu membutuhkan 2 orang pekerja dan akurasi masuknya jumlah biji per lubang kurang seragam. Pengembangan dan modifikasi tugal tradisional menjadi tugal semi-mekanis perlu diupayakan untuk mengatasi permasalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun dan melakukan uji kinerja tugal semi-mekanis dengan sistem penjatah berputar untuk biji kacang hijau. Metode penelitian dilakukan dengan mengukur dimensi biji kacang hijau, menganalisis ukuran diameter lubang penjatah, mendesain mekanisme tugal, membuat dan merakit komponen tugal, melakukan uji fungsional dan uji kinerja serta menganalisis hasil uji kinerja. Hasil analisis diperoleh diameter lubang penjatah yang digunakan adalah 9,48 mm untuk memperoleh jumlah biji keluar dari tugal sebanyak 2 – 3 biji dalam satu kali penugalan. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa tugal semi-mekanis dengan penjatah berputar ini dapat meningkatkan persentase akurasi biji keluar tugal dibanding beberapa penelitian sebelumnya yaitu mencapai 98% dengan kapasitas penugalan 2 – 3 detik per lubang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Edwar, Pesta Parulian Maurid, Prananda Surya Airlangga, Agustina Salinding, Bambang Pujo Semedi, Teguh Sylvaranto, and Eddy Rahardjo. "Kesulitan “Weaning” pada Kasus Flail Chest Akibat Fraktur Sternum yang Tidak Teridentifikasi." JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) 10, no. 1 (March 1, 2018): 42. http://dx.doi.org/10.14710/jai.v10i1.20667.

Full text
Abstract:
Latar Belakang:Trauma toraks menyebabkan 20% dari semua kematian akibat trauma. Salah satu yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi adalah flail chestdan fraktur sternum merupakan sebagian kecil dari penyebab flail chest. Mengingat kejadiannya yang sangat jarang maka fraktur sternum sering menjadi jebakan diagnostik yang terlupakan pada flail chest.Laporan Kasus:Terdapat 2 kasus yang dilaporkan dengan trauma toraks. Kasus pertama adalah multitrauma dengan Injury Severity Score(ISS) 50, trauma kepala, trauma abdomen dan trauma ekstremitas. Setelah dilakukan stabilisasi hemodinamik selama 3 hari, pasien sulit disapih dari ventilasi mekanik. Setelah tidak ditemukan lagi sumber perdarahan dan hemodinamik stabil pasien segera disiapkan operasi daruratdan ditemukan penyebabnya adalah fraktur sternum yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Kasus kedua adalah trauma toraks dengan ISS 17, secara klinis tampak flail chestdan foto toraks antero-posterior yang normal. Setelah dilanjutkan CT scantoraks ditemukan fraktur sternum yang menyebabkan pernafasan tidak adekuat. Segera dilakukan fiksasi eksternal dan hasilnya memuaskan.Diskusi: Fraktur sternum seringkali disebabkan oleh mekanisme trauma toraks anterior yang berat dan dapat menimbulkan manifestasi flail chestsehingga dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas terlebih lagi bila disertai adanya trauma pada sistem organ lain serta penggunaan ventilator mekanik jangka panjang dan sepsis. Kejadian fraktur sternum sangat jarang dan foto toraks lateral pada kasus trauma juga jarang dilakukan sehingga seringkali fraktur sternum tidak teridentifikasi. Dengan mengetahui mekanisme trauma, gejala klinis yang tidak sesuai dengan gambaran foto toraks antero-posterior dan sulitnya penyapihan dari ventilasi mekanik maka penggunaan ultrasonografi untuk skrining diharapkan dapat membantu menghindari jebakan terlambatnya identifikasi fraktur sternum.Kesimpulan:Pada trauma toraks dengan adanya fail chest, diagnostik dini diikuti fiksasi eksternal akan mengurangi morbiditas dan mortalitas pada pasien fraktur sternum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Dahlan, Dahyunir. "PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA." JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 3, no. 2 (September 5, 2011): 48–54. http://dx.doi.org/10.25077/jif.3.2.48-54.2011.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh persen massa pembakaran serbuk kayu dan ampas tebu terhadap sifat mekanik dan fisis mortar. Bahan dicampur dengan komposisi 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% massa dari kedua jenis bahan tersebut. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuat tekan, kuat tarik dan densitas apabila campuran ditambahkan hingga 15% massa, kemudian menurun kembali seiring penambahan konsentrasi pembakaran serbuk kayu dan ampas tebu. Nilai optimum sifat mekanis didapatkan pada konsentasri optimal, bagi pembakaran serbuk kayu adalah 15% massa sementara bagi pembakaran ampas tebu adalah 10% massa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Hermawati, Hermawati, Jamaluddin Jamaluddin, and Lahming Lahming. "Rancang Bangun Alat Pembelah Buah Kakao (Theobroma cacao) Semi Mekanis." Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 6, no. 1 (February 15, 2020): 111. http://dx.doi.org/10.26858/jptp.v6i1.11124.

Full text
Abstract:
Penelitian ini adalah penelitian rekayasa atau rancang bangun yang membahas tentang kerja dan unjuk kerja dengan alat pembelah buah kakao semi mekanis. Proses penelitian ini menambahkan pembuatan setiap komponen, memeriksa alat pembelah buah kakao serta melakukan pengujian. Penelitian ini menghasilkan alat pembelah buah kakao yang bekerja dengan menggunakan sistem tekan ( pers ), di mana pembua dapat mengaktifkan buah kakao hingga terbelah atau terpecah. Proses pengujian dilakukan pada kali ulangan, dengan sekali tekan dapat memecah tiga buah kakao.Hasil dari pengujian alat ini menghasilkan rata-rata kapasitas efektif alat 1126 buah / jam, kerusakan hasil rata-rata biji rusak 2,4%, biji tidak tersaring 57,8% menghasilkan persenikatan penuh 97,6% dan rata-rata persentase biji tersaring hanya 42,2%, serta rendemen 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari kerja mekanik pembelah semi mekanis ini meningkat dan dapat mengurangi kerja dan kerusakan biji yang dihasilkan menggunakan dengan pembelahan manual yang menggunakan pisau atau golok yang diperuntukkan untuk buah kakao yang dibelanjakan untuk diganti hama penggerek buah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Yandriani, Rika, and Yerizal Karani. "PATOGENESIS HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI." Jurnal Kesehatan Andalas 7 (July 29, 2018): 159. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i0.844.

Full text
Abstract:
Apabila jantung menghadapi suatu beban hemodinamik maka ia akan melakukan kompensasi terhadap beban hemodinamik tersebut dengan cara: (1) menggunakan mekanisme Frank-Starling untuk meningkatkan formasi kontraksi, (2) meningkatkan massa otot jantung untuk menghadapi extra load dan (3) mengaktifkan mekanisme neurohormonal untuk meningkatkan kontraktilitas. Hipertrofi karena beban hemodinamik dapat berupa hipertrofi adaptif (fisiologis) atau hipertrofi maladaptif (patologi). Pola hipertrofi yang terjadi bisa konsentrik maupun eksentrik. Patogenesis terjadinya hipertrofi ventrikel kiri patologis karena adanya stimulasi primer berupa regangan mekanik jantung dan atau faktor neurohumoral yang akan diterjemahkan di dalam sel sebagai perubahan biokimia yang mengaktifkan messenger kedua (cytosolic) dan ketiga (inti) yang bekerja pada inti sel, mengatur transkripsi dan seterusnya menentukan ekspresi gen yang menginduksi hipertrofi ventrikel kiri. Hipertrofi ventrikel kiri patologis dapat mengalami peralihan menjadi gagal jantung disebabkan oleh disfungsi diastolik, disfungsi sistolik ataupun keduanya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Amaliyah, Desi Mustika, and Saibatul Hamdi. "SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN GYPSUM BERBAHAN PENGISI ALTERNATIF LIMBAH SERUTAN ROTAN." Jurnal Riset Industri Hasil Hutan 7, no. 1 (July 1, 2015): 21. http://dx.doi.org/10.24111/jrihh.v7i1.853.

Full text
Abstract:
Potensi limbah dari industri pengrajin rotan menghasilkan limbah serutan rotan yang cukup besar tiap tahunnya. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan guna memanfaatkan limbah rotan tersebut secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah serutan rotan sebagai bahan pengisi alternatif papan gypsum dan menganalisa kekuatan fisik dan mekanik papan gypsum yang dihasilkan. Bahan yang digunakan terdiri dari tepung gypsum, serutan rotan, serat fiber dan boraks. Pada penelitian ini papan gypsum yang berbahan pengisi serutan rotan, serat fiber dan atau campuran antara serutan rotan dengan serat fiber menggunakan konsentrasi bahan 0,5 %; 1,0 %; 1,5 %; 2,0 % dan 2,5 % serta diameter serutan rotan 2 mm; 3 mm; 4 mm. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis diukur berdasarkan standar mutu SNI 03-6434-2000. Berdasarkan pengujian papan gypsum menggunakan serutan rotan menghasilkan rerata kadar air berkisar antara 4,04-6,58 %, kerapatan 0,29-0,45 g/cm3, daya serap air 17,39-24,81 %, pengembangan tebal antara 0,077-0,654 % dan keteguhan patah (MoR) berkisar antara 15,51-65,29 kg/cm2. Dari hasil pengujian sifat fisis secara keseluruhan memenuhi standar mutu dan sifat mekanik belum memenuhi standar mutu papan gypsum SNI 03-6434-2000.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Marzuki, Marzuki. "Modifikasi optimasi mesin pengiris buah-buahan dan umbi-umbian pada mekanisme batang peluncur dengan penambahan double slider." Jurnal POLIMESIN 8, no. 1 (February 28, 2010): 729. http://dx.doi.org/10.30811/jp.v8i1.1333.

Full text
Abstract:
Pengirisan buah-buahan (Singkong, Sukun, Pisang, Ketela, Kentang,) pada industri rumah tangga untuk dijadikan makanan ringan dalam bentuk keripik dan asinan dewasa ini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan mesin pengiris umbi-umbian dan buah-buahan yang menggabungkan mekanis dan elektris belumlah efisien dalam mengoptimalisasi kapasitas produksi dan pengirisan buah-buahan dengan variasi profil irisan sehingga hasil irisan masih belum maksimal. Mekanisme engkol peluncur pada mesin sebagai dudukan mata potong masih menimbulkan slip dan getaran. Modifikasi pada mekanisme batang peluncur dengan penambahan double slider telah meningkatkan performa mesin mencapai 20 Y6 dari sebelumnya terhadap hasil keluaran. Hal ini dimungkinkan oleh semakin mulusnya gerakan mata irisan tanpa menimbulkan slip dan getaran sehingga memberikan tingkat keseragaman hasil irisan dan keseragaman ketebalan. Pengujian unjuk kerja 1 unit mesin setara dengan 4 - 5 orang pekerja yang mahir/ahli dengan kemampuan untuk variasi bentuk pemotongan dan ukuran dengan sistem mata potong yang dapat ditukar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat meminimalkan waktu penyelesaian proses pengirisan dan menekan biaya dan ongkos produksi.Kata kunci: Mekanisme Batang Peluncur, Slider, Batang Luncur, Profil irisan, Efisiensi mesin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Winardi, Yoyok, Fadelan Fadelan, Munaji Munaji, and Wisnu Nurandika Krisdiantoro. "Pengaruh Elektroda Pengelasan Pada Baja AISI 1045 Dan SS 202 Terhadap Struktur Mikro Dan Kekuatan Tarik." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 8, no. 2 (August 21, 2020): 86. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v8i2.27772.

Full text
Abstract:
Pengelasan logam adalah suatu proses pengelasan yang dilakukan pada dua jenis atau paduan logam yang berbeda. Pengelasan logam beda jenis banyak dipakai di berbagai industri, misalnya pembangkit listrik, industri transportasi, kontruksi sipil, dan lain-lain. Baja merupakan material yang banyak digunakan untuk kontruksi. Aplikasinya banyak disambung dengan logam lain. Penyambungannya dilakukan dengan pengelasan. Dalam penggabungan dua logam yang berbeda permasalahan yang sering timbul dalam pengelasan antara lain perbedaan titik lebur, koefisien muai, sifat fisis dan mekanis. Oleh karena itu dengan pemilihan elektroda pengelasan yang tepat akan menghasilkan sambungan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda pada baja AISI 1045 dan SS202 terhadap struktur mikro dan kekuatan tarik. Elektroda yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis E 6013 dan E 7018. Metode pengelasan menggunakan las SMAW. Struktur mikro dikarakterisasi menggunakan mikroskop optik. Kekuatan mekanik diuji menggunakan mesin uji tarik. Hasil pengamatan struktur mikro pada masing-masing spesimen menunjukkan adanya perbedaan susunan. Struktur mikro didominasi oleh ferit dan perlit. Dengan menggunakan elektroda E7018, menghasilkan perlit yang lebih halus. Berdasarkan uji tarik, terdapat perbedaaan yang signifikan. Pada spesimen E 6013 memiliki kekuatan tarik rata-rata sebesar 275,7 kN/mm2, sedangan E 7018 memiliki kekuatan rata-rata sebesar 419,5 kN/mm2. Sehingga bisa disimpulkan, jenis elektroda mempengaruhi kekuatan tarik pengelasan baja AISI 1045 dan SS202Kata Kunci: AISI 1045; elektroda; kekuatan tarik; SS202; struktur mikro Daftar RujukanArifin J, Purwanto H, Syafa’at I. (2017). Pengaruh jenis elektroda terhadap sifat mekanik hasil pengelasan smaw baja ASTM A36. Momentum, 13(1), 27–31.Budiarsa, I. N. (2008). Pengaruh besar arus pengelasan dan kecepatan volume alir gas pada proses las GMAW terhadap ketangguhan aluminium 5083. CAKRAM, 2(2), 112–116.Gutama H.K, Wulandari D. (2000). Pengaruh Arus Pengelasan Dan Jenis Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Steel 42. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Unesa, (1), 1–5.Huda M, Respati B.S.M, Purwanto H. (2018). Pengelasan plat kapal dengan variasi jenis elektroda dan media pendingin. Momentum, (14), 50–56.Kurniawan. Dwi. (2019). Analisa pengaruh variasi elekroda pengelasan smaw sambungan logam baja jis g 3131 sphc dengan baja aisi ss 201 terhadap sifat mekanis. [Skripsi] Institut Teknologi Nasional MalangNasrul,Y. L.M., H. Qolik S.A, (2016). Pengaruh variasi arus las smaw terhadap kekerasan dan kekuatan tarik sambungan dissimilar stainless steel 304 dan st 37. Jurnal Teknik Mesin, Universitas Negeri Malang (1), 1-12.Pareke S, Muchsin A.H, Leonard J. (2014). Pengaruh pengelasan logam berbeda (AISI 1045) dengan (AISI 316L) erhadap sifat mekanis dan struktur mikro. Sains dan teknologi, 3(2), 191–198.Pramono, A. (2011). Karakteristik mekanik proses hardening baja AISI 1045 Media Quenching Untuk Aplikasi Sprochet Rantai. Cakram 5(1), 32–38.Sugestian, M Rizsaldy. (2019). Analisa kekuatan sambungan las smaw horizontal down hand pada plate baja jis 3131sphc dan stainless steel 201 dengan aplikasi piles transfer di mesin thermoforming (stacking unit). [Skripsi] Institut Teknologi Nasional Malang.Suhermana , R. M. Ambaritab , R. K. Simangunsongc , P.J. Simanjuntak (2018). Pengaruh jenis elektroda E6013 pada pengelasan SMAW terhadap sifat fisis dan mekanis baja SA106 grade B. Prosiding Seminar Nasional Era Industri (SNEI) UPMI Medan, 50–54Tarkono, Zulhanif, Trisulohadi Ben Fikma (2013). Pengaruh kedalaman alur back chipping pada pengelasan listrik SMAW baja karbon sedang AISI 1045 terhadap uji kekuatan tarik. Fema, 1, 18–27.Trianto A. (2016). Penelitian stainless steel 202 terhadap pengaruh pengelasan gas tungsten arc welding(GTAW) untuk variasi arus 50 A, 100 A, Dan 160 A dengan uji komposisi kimia, uji struktur mikro, uji kekerasan dan uji impact. [Skripsi]. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UMS.Veranika R.M, Fauzie M.A, Ali H, Solihin M, (2019). Studi pengaruh variasi elektroda e 6013 dan e 7018 terdahap kekuatan tarik dan kekerasan pada bahan baja karbon rendah. Desiminasi Teknologi, 7.Wijoyo, & Aji, B. K. (2015). Kajian kekerasan dan struktur mikro sambungan las GMAW baja karbon tinggi dengan variasi masukan arus listrik. SIMETRIS, 6(2), 243–248. Yakub Y, Nofri M, (2018). Variasi arus listrik terhadap sifat mekanik mikro sambungan las baja tahan karat aisi 304. E-Jurnal WIDYA Eksakta, 1(I).7-11
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Junaidi. "Sifat Fisik Dan Mekanik Papan Komposit Dari Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Hasil Penguraian Secara Mekanis Dengan Perekat Gambir." Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa 15, no. 2 (April 13, 2020): 38. http://dx.doi.org/10.30630/jipr.15.2.165.

Full text
Abstract:
Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) are a solid waste product from the oil palm industry that are about 70% fiber. Previous research has indicated that this fiber can be used to produce composite board. Gambier can be used in an adhesive to produce these boards as it has strong adhesive properties. This research investigates the suitability of four types of OPEFB fiber resulting from different mechanical separation speeds and three adhesive made from differing concentrations of Gambier (12%, 14%, 16%) to produce high quality composite board. The results of the research suggest the type of the fiber and the concentration of the gambier used significantly influence the density of the resulting board and that there are interactions between these two variables. The water content of the board is significantly influenced by the type of OPEFB fibre but not by the concentration of gambier or any interaction between these variables. Thickness swelling, modulus of rupture (MOR) and modulus of elasticity (MOE) are all influenced by type of fiber and concentration of gambier without any significant interaction between these two factors. The best types of fiber was those labeled A and B. The best performing composite board was produced from the longer B fibers and 16% gambier adhesive. This board a had density of 0.86 g/cm3, MOR 251.3 kg/cm2 and strength parallel to the grain of 145.6 kg/cm2. This data suggests that the density, water content and MOR of the boards made with this combination of material meets standard SNI 03-2105-2006 however the thickness swelling of the board fails this standard.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Azwar, Azwar. "SISTEM KONTROL ROBOT INDUSTRI BERBASIS ATMEGA 16L." Simtek : jurnal sistem informasi dan teknik komputer 4, no. 1 (April 8, 2019): 1–5. http://dx.doi.org/10.51876/simtek.v4i1.39.

Full text
Abstract:
Pembuatan sistem robot pembantu kerja manusia dengan menggunakan mikrokontroller merupakan sebuah kemajuan di bidang teknologi, dengan adanya mikrokontroller maka kecerdasan tiruan dapat diaplikasikan dengan sistem robot yang memiliki fungsi untuk membantu kerja manusia. Namun pada kenyataannya masih banyak industri yang masih menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan yang sangat beresiko, untuk itu dibuatlah rancangan prototype robot industry Berbasis Mikrokontroler ATMega16L untuk mempermudah kerja manusia yang beresiko tinggi. Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler ATMega16L, rangkaian penerjemah motor DC IC L298, sistem mekanik lengan robot dengan komposisi mekanika gear. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini diprogram dengan menggunakan bahasa C. Sedangkan untuk sistem pengendalinya dilakukan dengan program yang telah di input ke mikrokontroller. Perangkat ini diuji dengan menggunakan pengujian white box testing. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan ATmega 16L sebagai Mikrokontroller Robot dapat diimplemetasikan walaupun disegi mekanik masih kurang maksimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Hanım HALAÇ, Hicran. "MEKANİK ESTETİK (!)." Journal of Turk-Islam World Social Studies 15, no. 15 (January 1, 2017): 495–503. http://dx.doi.org/10.16989/tidsad.1455.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Iqbal, Muhammad. "ARSITEKTUR PRODUK UNTUK RANCANGAN PRODUK ‘MULTIPLE CUTTERS’." Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI) 2, no. 03 (July 15, 2015): 61. http://dx.doi.org/10.25124/jrsi.v2i03.66.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas mengenai perancangan arsitektur produk untuk produk Multiple Cutter, sebuah produk yang dirancang untuk membantu proses produksi pemotongan permen susu, dodol,, maupun produk sejenis. Saat ini telah dirancang konsep awal produk tersebut. Paper ini menjelaskan mengenai langkah yang penting dari fase pengembangan produk, yaitu penentuan arsitektur produk. Arsitektur produk ditentukan dengan menganalisis interaksi antara komponen fisik yang memenuhi fungsi dalam produk. Langkah pada penentuan arsitektur produk pada tulisan ini adalah: 1) menentukan schematic produk 2) menentukan cluster terhadap elemen yang ada di produk, dengan pertimbangan pengelompokkan berdasarkan integrasi geomteris, function sharing, kemampuan vendor, kesamaan teknologi desain atau produksi, pengelompokkan perubahan, kemampuan mengakomodasi variasi, standarisasi, dan portability 3) membuat rough geometric layout dan 4) mengidentifikasi interaksi fundamental dan incidental. Berdasarkan konsep awal produk, maka arsitektur dibuat dalam bentuk enam chunks, yaitu pegangan, mekanisme pengaturan posisi pegangan, mekanisme pemasangan pemotong, pemotong, mekanisme pengaturan posisi pemotong, dan struktur utama. Seluruh elemen dibuat dengan konsep modular dengan elemen ‘struktur utama’ sebagai interface utamanya. Elemen-elemen tersebut terintegrasi ke interface utama dengan model arsitektur bus-modular. Interaksi insidental yang berhasil diidentifikasi adalah interaksi mekanik, yaitu berupa getaran dan tekanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Furqon, M., and Hafid. "PENGEMBANGAN PRODUK COR ALUMUNIUM PADA PROSES PENGECORAN CENTRIFUGAL (SPINNING CASTING)." Metal Indonesia 34, no. 1 (February 1, 2018): 8. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2012.v34.8-18.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pengembangan produk cor alumunium pada proses pengecoran centrifugal. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh suhu penuangan dan putaran terhadap sifat mekanik, struktur rnikro dan cacat produk cor dalam proses pengecoran centrifugal. Pengecoran centrifugal merupakan salah satu proses pengecoran yang dapat menghasilkan produk cor yang merniliki ketebalan yang kecil « 3 mm). Kondisi ini tidak bisa dihasilkan dengan proses pengecoran grafiti. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa melalui variasi parameter proses pengecoran yaitu suhu penuangan dan kecepatan putaran, diperoleh kondisi produk cor yang berbeda. Semakin tinggi suhu penuangan akan dihasilkan besar butir yang semakin kasar, yaitu pada suhu penuangan 860 DC adalah 51,3 Ii m dan pada suhu penuangan 760 DC adalah 31 Jl m. Semakin tinggi suhu penuangan prosentase porositi semakin meningkat, yaitu pada suhu penuangan 860 DC adalah 6,5% sedangkan pada suhu penuangan 760 DC adalah 2,8%. Dernikian juga ukuran cacat porositi semakin tinggi suhu penuangan semakin besar, pada suhu penuangan 860 DC adalah 121,1 micro meter sedangkan pada suhu penuangan 760 C adalah 64 micro meter. Hasil penelitian membuktikan bahwa putaran yang tinggi akan sifat mekanis dari material cor, namun suhu penuangan yang tinggi dapat menurunkan sifat mekanis dari material cor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Istana, Budi, Sunaryo Sunaryo, Ahmad Kafrawi Nasution, Abrar Ridwan, Legisnal Hakim, and Lega Putri Utami. "PELATIHAN HEAT TREATMENT SEDERHANA UNTUK SISWA SMK SE-PEKANBARU." Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI 1, no. 2 (December 25, 2017): 8–11. http://dx.doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.224.

Full text
Abstract:
Industri pengecoran logam umumnya menggunakan baja karbon sebagai bahan baku utama. Hal ini disebabkan oleh besarnya kebutuhan industri terutama industri pengolahan kelapa sawit, kertas dan industri lainnya terhadap komponen mesin yang diproduksi dengan teknik pengecoran logam. Banyak dipakainya baja karbon pada industri tersebut mengakibatkan bahan tersebut harus mengalami penyesuaian pada sifat mekanis yang diinginkan oleh pemakainya, salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan proses perlakuan panas, proses ini akan sangat bergantung pada komposisi kimia bahan, suhu pemanasan, waktu penahanan (hold time) dan kecepatan pendinginan (cooling rates). Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa SMK di lingkungan kampus tentang pengaruh proses pendinginan paska perlakuan panas terhadap sifat mekanik logam terutama nilai kekerasannya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa dalam mempelajari ilmu metalurgi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Akhmadi, Amin Nur, and Agus Suprihadi. "MANUFAKTUR TRAINER CUTTING MOTOR STARTER ENGINE DIESEL SEBAGAI MEDIA PERAGA PEMBELAJARAN PERAWATAN MESIN." Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 2, no. 2 (July 8, 2020): 71–76. http://dx.doi.org/10.35814/asiimetrik.v2i2.1302.

Full text
Abstract:
Sistem penggerak utama motor starter berfungsi untuk mempermudah proses menghidupkan engine, dimana sistem motor starter merupakan suatu sistem kelistrikan yang bekerja dengan tenaga elektromagnetik terhadap motor starter arus searah dengan mekanisme merubah energi listrik yang berasal dari baterai dengan sumber arusnya menjadi energi mekanik berupa putaran. Energi mekanik inilah yang selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan awal saat engine akan dihidupkan dengan cara memutar flywheel melalui perkaitan gigi antara roda gigi pinion pada starting motor dengan roda gigi cincin pada flywheel. Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, perancangan merupakan proses awal dari kegiatan pembuatan produk. Perancangan bertujuan untuk memberikan keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi langkah dalam proses pembuatan produk peraga, membuat peraga motor starter dengan memberi tanda alur garis pada bagian luar komponen motor starter dipresentasikan pada gambar pembuatan trainer motor starter cutting bisa digunakan sebagai alat peraga pada mata kuliah perawatan mesin yang mampu memberikan penjelasan tentang nama-nama komponen pada motor stater.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Kusumawardhani, Arianti, Shafiq Nurdin, and Mokh Suseno Aji Sari. "TEKNOLOGI SMARTPHONE ANDROID DAN APLIKASINYA SEBAGAI PENGENDALI PINTU AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)." Teknika: Engineering and Sains Journal 1, no. 2 (December 18, 2017): 89. http://dx.doi.org/10.51804/tesj.v1i2.127.89-94.

Full text
Abstract:
Pengoperasian pintu air pada aliran sungai saat ini masih menggunakan sistem manual dengan menggunakan campur tangan tenaga manusia untuk pengendali buka tutupnya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan sistem kendali berbasis smartphone berbasis android. Dalam penelitian ini penulis menggunakan smartphone android sebagai sarana untuk kendali pintu air. Smartphone dipilih oleh penulis karena saat ini menjadi alat komunikasi sehari-hari yang mobile di semua kalangan masyarakat sedangkan andriod merupakan sistem operasi yang sebagian besar dipakai pada smartphone tersebut. Smartphone berbasis android akan secara langsung mengendalikan buka tutup pintu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menggunakan program aplikasi. Masukan dari aplikasi akan memberikan informasi perintah yang diberikan, selanjutnya akan diterima oleh sistem kendali yang terhubung pada mekanisme gerakan mekanik pintu air sungai. Peralatan kendali menggunakan perangkat Arduino Uno yang mampu mengubah signal digital menjadi gerakan mekanik dalam mengoperasikan pintu DAS. Hasil penelitian yang diperoleh, penggunaan perangkat kendali Arduino Uno tidak menyediakan ruang dalam pengelolaan database secara online, maka dibutuhkan software pendukung lainnya untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai pengendali dan sistem android merupakan media penghubung informasi saling terkait merupakan sumber informasi yang terbuka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Dewi, Rozanna, Rahmi Rahmi, and Nasrun Nasrun. "PERBAIKAN SIFAT MEKANIK DAN LAJU TRANSMISI UAP AIR EDIBLE FILM BIOPLASTIK MENGGUNAKAN MINYAK SAWIT DAN PLASTICIZER GLISEROL BERBASIS PATI SAGU." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 8, no. 1 (June 19, 2021): 61. http://dx.doi.org/10.29103/jtku.v10i1.4177.

Full text
Abstract:
Edible film merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dikonsumsi dan digunakan untuk mengemas produk pangan. Edible film yang baik yaitu edible film yang memiliki nilai kuat tarik yang tinggi dan laju trasnmisi uap air yang rendah sehingga edible film mampu melindungi makanan dari gangguan mekanis dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, pada bulan oktober-februari tahun 2019 dengan tujuan untuk memperbaiki sifat mekanik dan laju trasnmisi uap air edible film menggunakan minyak sawit dan plasticizer gliserol. Proses pembuatan edible film terdiri dari pecampuran bahan, pembentukan gel, pencetakan dan pengeringan. Pengamatan meliputi sifat mekanik dan sifat laju trasnmisi uap air edible film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kuat tarik yang didapat berturut-turut adalah 22.947 Mpa, 33.146 Mpa, 37.461 Mpa, dan 30.792 Mpa. Persen pemanjangan didapat berturut-turut adalah 313 %, 440 %, 484 %, dan 354 %. Nilai laju transmisi uap air tertinggi adalah 3,42 g.m-2.hari-1 dan terendah sebesar 1,34 g.m-2.hari-1. Uji kuat tarik yang terbaik didapat pada sampel edible-3 adalah 37,461 Mpa. Persen pemanjangan terbaik yaitu pada sampel edible-2 adalah 484 %. Semakin kecil nilai laju transmisi uap air yang diperoleh maka ketahanan edible film terhadap uap air akan semakin bagus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Susilowati, Sri Endah. "STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI." JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN 2, no. 1 (August 8, 2017): 67–80. http://dx.doi.org/10.52447/jktm.v2i1.631.

Full text
Abstract:
Penggunaan serat alam mulai dilirik sebagai salah satu sumber material alternatif. Serat alam mudah ditemukan di lingkungan tempat tinggal kita dan merupakan energi terbarukan. Keunggulan utama penggunaan serat alam dibandingkan dengan serat sintetis yaitu serat alam dapat terurai oleh kondisi lingkungan (biodegradable), harganya murah dan mempunyai densitas yang rendah. Penggunaan serat alam sebagai bahan penguat dalam komposit masih memiliki kendala, yaitu ikatan yang dihasilkan antara serat dan matriks masih belum sempurna. Serat alam memiliki lapisan lignin (lapisan lilin) yang terdapat di seluruh permukaan serat. Lapisan lignin inilah yang mengakibatkan kurang baiknya ikatan antara serat dengan matriks. Karena itu dilakukanlah perlakuan untuk menghilangkan lapisan tersebut. Salah satu metoda yang digunakan adalah perlakuan alkalisasi, dimana serat direndam dalam larutan NaOH.Metode penelitian dilakukan dengan pengujian sifat mekanik (kekuatan bending, kekuatan tarik, SEM) pada komposit sekam padi dan matrik urea formaldehide dengan variasi perlakuan perbandingan sekam padi Vf = 30% ,40%, 50% dan 60% sedang urea formaldehide Vm = 70%, 60%, 50%, 40% dan perlakuan alkalisasi pada sekam padi masing-masing direndam dalam larutan alkali selama 4 jam. Komposit yang akan digunakan dibuat dengan metoda cetak tekan dan dilakukan pengujian sifat mekanik. Sebagai parameter pengujian peralatan uji yang digunakan adalah uji bending dengan ASTM D790 – 02 dan uji tarik dengan ASTM D 638-02. Alat uji yang digunakan adalah Universal Testing Machine.Kata kunci : sekam padi, urea formaldehyde, sifat mekanis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Setiawan, Agus, and Mega Nurhanisa. "Komposit Plastik Kayu Berbahan Polipropilena dari Limbah Gelas Air Mineral dan Pelepah Kelapa." PRISMA FISIKA 8, no. 2 (August 22, 2020): 122. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v8i2.41302.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini, komposit plastik kayu berbahan polipropilena dari limbah gelas air mineral dan pelepah kelapa telah berhasil difabrikasi. Metode penelitian dengan memvariasikan komposisi dari kedua bahan tersebut terhadap sifat fisik dan mekanik komposit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum telah dihasilkan papan komposit yang memenuhi Japan Industrial Standards (JIS) A 5908-2003. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 4 sampel yang telah dibuat, sifat fisis dan mekanis komposit sangat dipengaruhi oleh variasi komposisi plastik dan pelepah kelapa. Semakin besar komposisi plastik, nilai densitas, internal bonding (IB), dan kuat pegang sekrup cenderung meningkat. Sebaliknya, kadar air, pengembangan tebal, dan daya serap air cenderung menurun seiring dengan pertambahan komposisi plastik. Selain itu, hasil pengukuran nilai Modulus of Elasticity (MOE) dan Modulus of Rupture (MOR) yang menunjukkan adanya indikasi bahwa kedua besaran tersebut memiliki nilai maksimum untuk komposisi plastik dan pelepah kelapa 1:2
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Aryo Kusuma Yaniaja, Aryo Kusuma Yaniaja, Hendra Wahyudrajat Hendra Wahyudrajat, and Viola Tashya Devana. "Pengenalan Model Gamifikasi ke dalam E-Learning Pada Perguruan Tinggi." ADI Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (January 22, 2021): 22–30. http://dx.doi.org/10.34306/adimas.v1i1.235.

Full text
Abstract:
Abstrak Jurnal berikut menyajikan model pengenalan gamifikasi ke dalam bidang e-learning di perguruan tinggi. Konsep dan perbedaan antara teknik dan metode game mekanik dan game dinamika yang sudah dijelaskan. Dengan gabungan gamifikasi yang tepat ke dalam di bidang e-learning pada perguruan tinggi, efek positif pada proses pembelajaran dapat dicapai, seperti, kesenangan yang lebih tinggi, motivasi dan keaktifan mahasiswa yang lebih besar dalam proses belajar mengajar. Pentingnya tujuan, aturan, teknik, dan mekanisme gamifikasi yang menunjukan efek dinamika mahasiswa. Jurnal ini menyajikan perspektif yang berbeda tentang konsep gamifikasi di perguruan tinggi. Di dalam jurnal ini dijelaskan penggabungan karakteristik gamifikasi dan e-learning dapat menunjukkan kemungkinan penggunaan gamifikasi secara praktis di e-learning.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Setiajit, Sahid Bayu, Heru Sukanto, and Wijang Wisnu Raharjo. "Pengaruh waktu pengepresan terhadap sifat mekanik komposit kenaf / polypropylene." Jurnal Teknik Mesin Indonesia 11, no. 2 (March 6, 2018): 89. http://dx.doi.org/10.36289/jtmi.v11i2.60.

Full text
Abstract:
Komposit serat alam adalah salah satu komposit ramah lingkungan. Serat alami seperti rami, pisang, rosella, rami dan kenaf mampu menjadi bahan penguat yang baik untuk komposit termoset atau termoplast. Komposit yang menggunakan penguat serat alami dapat ditingkatkan dengan menambahkan waktu pressing dalam proses pembentukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi waktu tekan terhadap sifat mekanik komposit mat serat kenaf - PP. Mat komposit serat kenaf-PP diolah dengan metode hot press sederhana. Suhu yang digunakan dalam proses pengepresan 180 0C dengan tekanan 7bar. Variasi waktu tekan adalah 5, 10, 15, 20,25 menit. Sifat mekanis yang telah diuji adalah tensile, bending, impact dan density. Fakta komposit diamati dengan menggunakan mikroskop elektron scanning (SEM). Variasi waktu 25 menit yang menekan menghasilkan kekuatan lentur dan tarik komposit tikar serat kenaf-PP masing-masing: 39,37 MPa dan 25,27 Mpa. Kekuatan benturan tertinggi adalah 20,25 kJ/ m2 dari 5 menit variasi waktu tekan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sunard, Ade, and Adhes Gamayel. "Pemanfaatan Pantulan Bola Karet sebagai Pemanen Energi pada Piezoelektrik." Prosiding Seminar Nasional Teknoka 3 (January 11, 2019): 49. http://dx.doi.org/10.22236/teknoka.v3i0.2914.

Full text
Abstract:
Piezoelektrik adalah salah satu pemanen energi yang mampu mengubah energi mekanis dari getaran menjadi energi listrik. Piezoelektrik menjadi sumber energi yang menarik karena ramah lingkungan dan hanya membutuhkan tekanan berulang untuk menghasilkan listrik. Di sisi lain, bola karet adalah bola yang dapat melakukan gerakan pantulan secara berulang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih jauh tentang potensi panen energi pada bola karet dengan memanfaatkan piezoelektrik. Metode penelitian yang dilakukan adalah mengetahui nilai tegangan listrik dari pengujian jatuhnya bola karet pada ketinggian 15, 20, 25 cm tepat diatas piezoelektrik berukuran 120 x 50 mm. Hasil penelitian didapatkan bahwa dua bola karet yang dijatuhkan pada ketinggian 25 cm memiliki nilai tegangan listrik tertinggi yaitu 7,712 volt. Ketinggian awal bola karet berpengaruh terhadap energi mekanik yang dihasillkan. Semakin tinggi bola karet, kecepatan saat menumbuk piezoelektrik semakin cepat, sehingga lendutan pada piezoelektrik menjadi besar dan menghasilkan tegangan listrik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Murtalim, Fathan Mubina Dewadi, Amir, and Wanri Saputra Sigalingging. "PENGARUH PARAMETER TEMPERATUR QUENCHING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO REAR HUB SPINDLES." BUANA ILMU 5, no. 2 (May 1, 2021): 101–18. http://dx.doi.org/10.36805/bi.v5i2.1507.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi terutama dalam pengerasan logam mengalamai kemajuan yang sangat pesat. Perlakuan panas didefenisikan sebagai kombinasi operasi pemanasan dan pendinginan yang terkontrol dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu pada baja/logam atau paduan. Salah satu metode perlakuan panas tersebut dengan proses quenching. Proses perlakuan ini pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke temperatur tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru kemudian dilakukan pendinginan dengan kecepatan tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perubahan sifat mekanik dan struktur mikro yang terjadi pada material rear hub spindle yang digunakan untuk gigi power thresher setelah megalami proses perlakuan panas dengan media pendinginan oli. Dari hasil pengujian kekuatan bahan memperlihatkan bahwa nilai kekuatan tertingi terdapat pada specimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 875 oC dengan nilai kekuatan 602,46 N/mm2 dan nilai kekuatan terkecil pada spesimen uji yang diberi proses perlakuan panas pada temperatur 825 0C dengan nilai kekuatan tarik 537,50 N/mm2. Nilai kekerasan bahan tertinggi terdapat pada spesimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 875 oC dengan nilai kekerasan 219 HVN dan nilai kekerasan terkecil terjadi specimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 825 oC dengan nilai kekerasan 168 HVN. Dari hasil pengujian mikro struktur memperlihatkan bahwa diameter butiran bahan menunjukkan menurunnya diameter butiran selama proses hardening dengan quenching oli dimana semakin kecil diameter butiran maka sifat mekanis bahan meningkat. Kata Kunci : Rear Hub Spindles, Perlakuan panas, Sifat Mekanik, Struktur mikro
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Nope, Nelson Bastian. "MUTASI PEJABAT FUNGSIONAL KE DALAM JABATAN STRUKTURAL DI ERA OTONOMI DAERAH." Masalah-Masalah Hukum 44, no. 2 (April 24, 2015): 234. http://dx.doi.org/10.14710/mmh.44.2.2015.234-242.

Full text
Abstract:
This study aims to assess the functional officials mutation arrangements for structural positions in the era of regional autonomy, as well as procedures and mechanisms for the functional mutation officials have met the structural positions placement principle. The method used is a normative juridical research, the research focused on assessing the legislation. Research result shown that arrangememnt, procedure, and mekanism of mutation to funtional official to occupy structural position which done in region is by corporation of position judgment and promotion that has duty to give judgment to region head but didn’t give full care of qualification, competency, and assessment of goverment employee’s job so didn’t create the principle of appointmentPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaturan mutasi pejabat fungsional untuk menduduki jabatan struktural di era otonomi daerah, serta prosedur dan mekanisme mutasi pejabat fungsional untuk menduduki jabatan struktural telah memenuhi prinsip penempatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan pada pengkajian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur dan mekanisme mutasi pejabat fungsional untuk menduduki jabatan struktural yang dilakukan di daerah adalah melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan atau Baperjakat yang tugasnya memberikan pertimbangan kepada Kepala daerah namun tidak sepenuhnya memperhatikan kulifikasi, kompetensi dan penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil sehingga belum terciptanya asas penempatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Şenol, Süleyman, and Mehmet Budakçı. "MEKANİK ODUN MODİFİKASYON METOTLARI." Mugla Journal of Science and Technology 2, no. 2 (December 18, 2016): 53. http://dx.doi.org/10.22531/muglajsci.283619.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Recai;VATANDAŞ, GÜRHAN. "Kayısının Mekanik Davranışının Belirlenmesi." Tarım Bilimleri Dergisi 7, no. 4 (2001): 136–40. http://dx.doi.org/10.1501/tarimbil_0000000700.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nugroho, Budy, Triyono ., and Nurul Muhayat. "Pengaruh plunge depth dan preheat terhadap sifat mekanik sambungan friction stir welding polyamide." Jurnal Teknik Mesin Indonesia 11, no. 2 (March 6, 2018): 77. http://dx.doi.org/10.36289/jtmi.v11i2.57.

Full text
Abstract:
Pengelasan gesek stir welding merupakan metode penggabungan dengan memanfaatkan panas yang disebabkan gesekan antara benda kerja dan pin. Pengelasan ini menggunakan beberapa parameter seperti kecepatan alat rotasi, kecepatan pengelasan, dan kedalaman pemakanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman pemakanan. dan pemanasan awal pada sifat mekanik bahan poliamida friction stir welding. Penelitian ini menggunakan kedalaman 5,6 mm, 5,65 mm, 5,7 mm, dan 5,75 mm. Parameter yang dipertahankan konstan adalah kecepatan putaran alat 620 rpm, kecepatan pengelasan 7,3 mm / menit, dan sudut kemiringan alat 20. Panaskan awal 1700C dilakukan dengan metode non panas sebelum membandingkan kedua metode tersebut. Kekuatan tarik maksimum dan lentur itu didapat dari kedalaman pemakanan 5,7 mm dengan preheat. Nilai tegangan tarik dan bending maksimal sebesar 27,3 Mpa, dan 75,7 Mpa. Optimalisasi kedalaman pemakanan dan pemanasan awal membuat pengadukan(stir) lebih baik sehingga bahan cair bisa menyebar ke seluruh wilayah pengelasan. Penyebaran bahan cair meminimalkan kekosongan atau cacat pada daerah lasan. Akibatnya, karakteristik mekanis gabungan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Masyrukan, M. "PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR SEBAGAI PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK CORAN ALUMINIUM DENGAN MEDIA CETAKAN PASIR CO2." Media Mesin: Majalah Teknik Mesin 20, no. 1 (April 12, 2019): 1–7. http://dx.doi.org/10.23917/mesin.v20i1.7975.

Full text
Abstract:
Logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran, baik perubahan sifat fisis maupun mekanik yang disebabkan oleh proses pembekuan. Perubahan sifat ini antara lain dipengaruhi media pendingin yang digunakan pada saat proses pendinginan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan variasi temperatur pendinginan terhadap kekerasan hasil coran aluminium karena sifat fisis dan mekanis suatu logam sangat penting dalam kontruksi permesinan. Maka dalam penelitian ini digunakan media pendinginan yang berbeda yaitu : Air dengan suhu 15°C, Air dengan suhu 27°C dan Air dengan suhu 55°C. Dari pengujian kekerasan benda uji dengan media pendinginan air suhu 15°C mempunyai nilai kekerasan yang lebih baik dibanding air dengan suhu 27°C dan 55°C. Dari hasil pengujian komposisi kimia terdapat 17 unsur, tetapi hanya 4 unsur yang paling berpengaruh pada aluminium cor yaitu Si, Fe, Cu, dan Zn yang paling dominan. Dilihat dari unsur yang ada pada material ini dapat digolongkan logam aluminium paduan seng (Al-Zn).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Masyrukan, M. "PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR SEBAGAI PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK CORAN ALUMINIUM DENGAN MEDIA CETAKAN PASIR CO2." Media Mesin: Majalah Teknik Mesin 20, no. 2 (July 29, 2019): 25–31. http://dx.doi.org/10.23917/mesin.v20i2.8532.

Full text
Abstract:
Logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran, baik perubahan sifat fisis maupun mekanik yang disebabkan oleh proses pembekuan. Perubahan sifat ini antara lain dipengaruhi media pendingin yang digunakan pada saat proses pendinginan.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan variasi temperatur pendinginan terhadap kekerasan hasil coran aluminium karena sifat fisis dan mekanis suatu logam sangat penting dalam kontruksi permesinan. Maka dalam penelitian ini digunakan media pendinginan yang berbeda yaitu : Air dengan suhu 15°C, Air dengan suhu 27°C dan Air dengan suhu 55°C. Dari pengujian kekerasan benda uji dengan media pendinginan air suhu 15°C mempunyai nilai kekerasan yang lebih baik dibanding air dengan suhu 27°C dan 55°C. Dari hasil pengujian komposisi kimia terdapat 17 unsur, tetapi hanya 4 unsur yang paling berpengaruh pada aluminium cor yaitu Si, Fe, Cu, dan Zn yang paling dominan. Dilihat dari unsur yang ada pada material ini dapat digolongkan logam aluminium paduan seng (Al-Zn).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Yılmaz Ak, Hülya, and Mustafa Yıldız. "Practical Approach to Mechanical Ventilation." Kosuyolu Heart Journal 21, no. 1 (April 18, 2018): 65–69. http://dx.doi.org/10.5578/khj.53920.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Avar, Barış, Tuncay Şimşek, and Musa Göğebakan. "Mekanik Alaşımlama ile Üretilen Nanokristal Fe60Al30Cu10 (at.%) Tozların Yapısal ve Mekanik Özellikleri." Gazi Üniversitesi Fen Bilimleri Dergisi Part C: Tasarım ve Teknoloji 7, no. 1 (March 30, 2019): 184–92. http://dx.doi.org/10.29109/gujsc.470909.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hartono, Sherrine, and Joni Dewanto. "Perancangan Exoskeleton Untuk Terapi Range of Motion Pasif Lengan Atas Tahap Lanjut Penderita Stroke." Jurnal Teknik Mesin 18, no. 1 (April 30, 2021): 20–24. http://dx.doi.org/10.9744/jtm.18.1.20-24.

Full text
Abstract:
Pasien stroke biasanya mengalami gangguan motorik. Agar pasien stroke dapat mengembalikan kemampuan fisiknya, dilakukan fisioterapi. Fisioterapi untuk penderita stroke menggunakan latihan Range of Motion (ROM). Pada ROM pasif, energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau dapat juga dari alat mekanik. Karena itu, dirancang exoskeleton untuk membantu pasien stroke melakukan terapi ROM pasif untuk lengan atas. Dalam tugas akhir ini akan membahas perancangan exoskeleton mulai dari pembuatan konsep desain, analisa dan perhitungan elemen mesin, perancangan penyangga, dan perancangan sistem kontrolnya. Dari hasil perancangan diperoleh daya motor sebesar 0.12 kW. Exoskeleton yang dirancang tersusung atas 2 buah mekanisme 4 batang, 2 buah poros, sabuk gilir, sepasang roda gigi, motor, penyangga, screw jack, dan swivel wheel. Untuk sistem kontrol menggunakan pengontrol mikro AVR, chip darlington, LCD, dan sensor opto-interrupt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography