To see the other types of publications on this topic, follow the link: Menghafal Al-Qur'an.

Journal articles on the topic 'Menghafal Al-Qur'an'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Menghafal Al-Qur'an.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Salamah, Muh. Haris Zubaidillah, and Alfianor. "METODE MENGHAFAL AL-QUR'AN DI PONDOK TAHFIZH MADINATUL QUR'AN BANJARMASIN." Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan 02, no. 01 (2024): 31–44. https://doi.org/10.5281/zenodo.13723374.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode menghafal Al-Qur'an serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam proses menghafal Al-Qur'an di Pondok Tahfizh Madinatul Qur'an Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian terdiri dari sepuluh orang santriwati dan dua orang pengajar di Pondok Tahfizh Madinatul Qur'an Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode utama yang diterapkan dalam menghafal Al-Qur'an adalah metode wahdah (menghafal per ayat) dan metode takrir (pengulangan). Faktor-faktor pendukung keberhasilan menghafal Al-Qur'an meliputi motivasi dari ustadzah dan lingkungan pondok, niat dan tujuan santriwati yang kuat, muroja'ah yang konsisten, serta adanya jadwal teratur untuk menghafal dan muraja'ah Al-Qur'an. Sementara itu, faktor-faktor penghambat mencakup kurangnya fokus dan motivasi, gangguan dari teman, rasa bosan dan futur, kelelahan dan kantuk, serta godaan setan dan rasa malas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemilihan metode yang tepat dan menyenangkan sangat penting dalam proses menghafal Al-Qur'an. Dengan memahami faktor-faktor pendukung dan penghambat, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penghafalan Al-Qur'an di lembaga-lembaga pendidikan Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Taufik, Muhammad, Surya Hadi Darma, and Usep Setiawan. "Efektivitas Penerapam Metode Hanifida Dalam Menghafal Al-Qur'an." Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 5, no. 01 (2024): 19–32. http://dx.doi.org/10.52593/pdg.05.1.02.

Full text
Abstract:
Kurangnya motivasi santri dalam menghafal Al-Qur’an merupakan sesuatu hal yang sering dijumpai di berbagai lembaga terutama pada lembaga yang mempunyai program tahfidz. Metode Hanifida sebagai salah satu teknik menghafal al-Qur’an diharapkan mampu meningkatkan kemampuan santri dalam menghafal al-Qur’an di Asrama Darul Hikam Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus. Penelititan ini menggunakan pendekatan dan metode kualitatif desktiptif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan jenis dan sumber data disertai dengan triangulasi sebagai analisis data untuk mendapatkan fokus masalah yang diteliti. Hanifida digunakan sebagai teknik dalam menghafal al-Qur’an untuk meningkatkan kemampuan santri dalam menghafal al-Qur’an. Metode Hanifida merupakan teknik menghafal al-Qur’an yang memiliki keunikan dengan memuat gambar, kata kunci, rumus dan cerita sehingga membuat santri lebih mudah, merasa senang dalam proses menghafal al-Qur’an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hamidah, Dewi Nurul Hamidah, and Rina Yulius. "Analisa Pengaruh Aplikasi Hafalan Al-Quran Juz 30 Berbasis iOS Terhadap Motivasi Pengguna Menggunakan Model MSLQ." MULTINETICS 10, no. 1 (2024): 60–72. http://dx.doi.org/10.32722/multinetics.v10i1.6672.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negera dengan populasi penduduk beragama islam terbesar didunia, akan tetapi jumlah penghafal Al-Qur'an di Indonesia masih relatif kecil. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya motivasi dalam menghafal Al-Qur'an. Salah satu pendekatan yang dapat membantu meningkatkan motivasi dalam menghafal yaitu pendekatan melalui media aplikasi, mengingat penggunaan gadget di Indonesia terus meningkat, maka pendekatan media aplikasi menjadi solusi yang potensial. Melalui aplikasi proses menghafal dapat menjadi lebih interaktif dengan memanfaatkan teknik surprising and delightful. Penelitian ini dibatasi pada Al-Qur’an Juz 30 yang merupakan bagian akhir dari Al-Qur’an. Selain membangun aplikasi hafalan Al-Qur’an, penelitian ini juga menganalisis pengaruh aplikasi hafalan Al-Qur'an Juz 30 berbasis iOS terhadap motivasi pengguna menggunakan Model Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). Hasil pengukuran menunjukkan adanya pengaruh antara aplikasi hafalan Al-Qur'an dengan motivasi pengguna dalam menghafal. Aplikasi hafalan Al-Qur'an memberikan pengaruh sebesar 26,2% terhadap motivasi pengguna, sementara 73,8% motivasi menghafal dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aplikasi hafalan Al-Qur'an memiliki pengaruh terhadap motivasi pengguna dalam menghafal, namun masih terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi motivasi tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yana, Yana, and Hasyimsyah Nasution. "Metode tahfizh Al-qur'an pada siswa: studi komparatif antara sekolah dasar islam terpadu haniful fikri dan sekolah dasar islam terpadu darul mukhlisin aceh tamiang." Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 10, no. 1 (2024): 386. http://dx.doi.org/10.29210/1202424401.

Full text
Abstract:
Menghafal Al-Qur'an merupakan kegiatan mulia yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan spiritual dan intelektual siswa. Metode yang efektif dalam proses menghafal Al-Qur'an sangat penting untuk mengatasi kendala yang dihadapi para penghafal, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode menghafal Al-Qur'an antara Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Haniful Fikri dan (SDIT) Darul Mukhlisin Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif komparatif dengan pendekatan field research. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara terhadap kepala sekolah, guru tahfizh, dan siswa di kedua sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sekolah menggunakan metode talaqqi dalam pembelajaran tahfidzul Qur'an. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan dan bacaan Al-Qur'an siswa. Faktor pendukung utama meliputi peran guru, orang tua, sarana prasarana yang memadai, dan lingkungan yang kondusif. Sedangkan faktor penghambat utama berasal dari internal siswa, seperti rasa malas, bosan, dan kesulitan mengatur waktu, serta faktor eksternal seperti penggunaan gadget yang berlebihan. Kesimpulannya, implementasi metode talaqqi di kedua sekolah memberikan dampak positif terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an siswa. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan metode pembelajaran tahfidzul Qur'an yang efektif dan strategi untuk mengatasi tantangan dalam proses menghafal Al-Qur'an pada tingkat sekolah dasar)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Syarifuddin, Said, and Samad Baso. "Makna Menghafal Al-Qur’an Bagi Masyarakat." Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law 1, no. 1 (2020): 49. http://dx.doi.org/10.33096/altafaqquh.v1i1.18.

Full text
Abstract:
Masyarakat Lempangeng mempunyai tradisi menghafal al-Qur'an yang diwarisi dari generasi ke generasi. Penelitian ini berusaha untuk menyingkap tradisi masyarakat Lempangeng menghafal al-Qur'an sejak priode 80-an hingga penghujung tahun 90-an dan priode 2000-an hingga saat sekarang (2019). Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap model air, yaitu reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Namun tiga tahap tersebut berlangsung secara simultan,dengan tujuan untuk menyajikan data dan informasi yang akurat bagi para pejabat Kementerian Agama dalam menyusun kebijakan pembangunan dalam bidang agama dan masyarakat umum yang ingin menekuni menghafal al-Qur'an.Dalam penelitian ditemukan kegiatan kegiatan tahfizh al-Qur'an pernah ramai dan semarak di kampong Lempangeng, yaitu pada priode tahun 80-an hingga priode penghujung tahun 90-an. Pada priode ini masyarakat lempangeng memeliki motivasi yang kuat dalam menghafal al-Qur'an. Sementara masyarakat yang menekuni tahfizh al-Qur'an setelah priode tersebut, yaitu tahun 2000-an hingga saat ini (2019) memiliki motivasi yang lemah. Saat ini, kegiatan tahfizh al-Qur'an di Lempangeng sudah tidak ramai lagi.Masyarakat yang menekuni dan juga sudah tidak menerapkan metode tahfizh al-Qur'an secara penuh, seperti yang digunagan oleh generasi sebelumnya.Akibatnya, hasil hafalan al-Qur'an yang dicapai tidak memuaskan. Oleh karena itu, untuk membangun kembali kegiatan tahfizh al-Qur'an yang semarak, guna mencetak hafizh-hafizh al-Qur'an di Lempangeng, maka dibutuhkan bantuan dan kerjasama dari beberpa pihak, mulai dari masyarakat setempat, masyarakat yang pernah menekuni tahfizh di kampong itu, maupun pemerintah daerah Kab. Pangkep, guna mengembalikan tradisi tahfizh yang pernah semarak di kampong itu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Zahra, Syifa Adilla, Nur Aditiya, Refty Ani Arum Daty, Nurilmi Hidayah, Putri Putri, and Nurul Azizah. "Qur'an Memorization Ability: A Research Study on the Effectiveness of the Wahdah Method." Action Research Journal Indonesia (ARJI) 7, no. 2 (2025): 976–91. https://doi.org/10.61227/arji.v7i2.427.

Full text
Abstract:
Metode memegang peranan penting dalam keberhasilan menghafal Al-Qur'an. Keberhasilan atau kegagalan dalam menghafal sangat bergantung pada metode yang digunakan. Tanpa metode yang tepat, proses belajar menghafal tidak akan berhasil. Metode adalah bagian penting dalam pembelajaran setelah tujuan. Penelitian ini ingin mengetahui apakah metode Wahdah efektif membantu siswa kelas VIII dalam menghafal Al-Qur'an dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-eksperimental). Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII MTs Darul Huffaz pada semester pertama tahun ajaran 2024/2025. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan teknik simple random sampling dengan kelompok eksperimen dan kelompok control. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket model Likert. Data dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode Wahdah efektif dalam membantu siswa meningkatkan kemampuan hafalan mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode menghafal yang inovatif seperti Wahdah berpotensi meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur'an, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits. Penelitian ini berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan membuktikan efektivitas metode Wahdah dalam menghafal Al-Qur'an. Metode ini terbukti meningkatkan kualitas hafalan, menjaga kesuciannya, dan memberikan dukungan efektif bagi pendidik dan peserta didik. Temuan menunjukkan pentingnya menggunakan metode interaktif yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mencapai hasil menghafal yang lebih cepat, mudah, dan akurat. Penelitian ini membuka peluang pengembangan metode menghafal yang lebih kreatif dan relevan, serta membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dengan meningkatkan motivasi dan disiplin siswa dalam menghafal Al-Qur'an. Selain itu, penelitian ini membuka peluang untuk mengembangkan metode menghafal yang lebih kreatif dan relevan. Menciptakan lingkungan belajar yang Mendukung Dengan memilih metode yang sesuai, lingkungan belajar akan menjadi lebih mendukung, baik bagi penghafal maupun pendidik. Siswa akan lebih termotivasi dan disiplin dalam menghafal, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Aziz, Mursal, Dedi Sahputra Napitupulu, and Sri Haryuni. "Strategi Guru Tahfidz dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an di SD Islam Terpadu Al Fikri Kampung Pajak." Instructional Development Journal 7, no. 3 (2024): 752. https://doi.org/10.24014/idj.v7i3.32149.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui strategi guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al Qur'an peserta didik SDIT Al Fikri kampung pajak Labuhanbatu Utara Tahun Ajaran 2023/2024 (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat strategi guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al Qur'an peserta didik SDIT Al Fikri kampung pajak Labuhanbatu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan; (1) strategi guru tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al Qur'an peserta didik yaitu menggunakan metode tiqror, metode talaqqi dan metode tasmi '. (2) Faktor pendukung dalam penerapan strategi guru tahfidz terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri peserta didik itu sendiri berupa minat, bakat dan kecerdasan dalam menghafal Al Qur'an. Faktor eksternal berasal dari luar diri peserta didik yaitu lingkungan sosial di sekitar peserta didik, motivasi guru, dorongan dari orang tua dan tempat menghafal. Faktor penghambat dalam penerapan strategi guru tahfidz adalah kurangnya minat peserta didik dalam menghafal Al Qur'an, peserta didik yang belum bisa membaca Al Qur'an, dan pengaruh teman atau kelompok dalam menghafal Al Qur'an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Mahfuz, Kartika Jumianti, Laili Nuzulia, and Linda Kusumawati. "Kontribusi Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Mengatasi Aspek Kognitif Pada Remaja Yang Mengalami Ketergantungan Terhadap Gadget." Kasta: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan 3, no. 2 (2023): 109–17. https://doi.org/10.58218/kasta.v3i2.699.

Full text
Abstract:
Menghafal Al-Qur'an merupakan kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan menghafal Al-Qur'an berarti kita berusaha menjaga keaslian Al-Qur'an dalam ingatan kita karena sejatinya Al-Qur'an adalah pedoman hidup umat Islam. Namun permasalahan yang ada saat ini adalah dimana umat Islam hanya menghafal Al-Quran tanpa memperhatikan kaidah bacaan yang tentunya akan merusak isi dan hafalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran murobbi dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an di Ma’had Al-Jamiah IAIN Curup.Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian peran murobbi di Ma'had Al-Jami'ah IAIN Curup sangat baik. Hal ini dikarenakan murobbi telah menjalankan tanggung jawabnya sebagai murobbi mulai dari membimbing, mendidik, mengendalikan dan mengawasi sehingga dapat meningkatkan hafalan Al-Qur'an mahasanti ma'had al-jami'ah IAIN Curup. Faktor pendukung dan penghambat Murobbi dalam meningkatkan hafalan Al-Qur'an di Ma'had Al-Jami'ah IAIN Curup yaitu kemauan Murobbi, kelancaran, tanggung jawab bahasa jawa, kelancaran dan lain-lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Julaiha, Siti, Abdillah Syafei, Indriana Rahmawati, and Lina Revilla Malik. "Meningkatkan Keterampilan Orang Tua dalam Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Al-Qur'an dengan Pelatihan Parenting." TAFANI: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 2 (2023): 183–90. https://doi.org/10.21093/tafani.v2i2.8409.

Full text
Abstract:
Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan parenting di RA Ishlahul Ummah Samarinda dalam mendidik anak mencintai Al-Qur'an dengan menghafal sejak dini. Pengabdian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan parenting di RA Ishlahul Ummah Samarinda efektif dalam mendidik anak mencintai Al-Qur'an dengan menghafal sejak dini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hafalan Al-Qur'an, kemampuan membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar, dan kecintaan anak terhadap Al-Qur'an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lauchia, Rara, Fazza Erwina Dwi, and Mulyadi Ahmad. "Penerapan Metode Muroja’ah Dalam Menghafal Al-Qur’an." JURNAL ILMU PENDIDIKAN & SOSIAL (SINOVA) 1, no. 1 (2023): 13–22. https://doi.org/10.71382/sinova.v1i1.11.

Full text
Abstract:
Al-Qur'an is a guide to life for Muslims. Memorizing and reading the Qur'an is one of the suggestions commanded by Allah SWT to the people of the Prophet Muhammad SAW. For those who read one letter of the Qur'an, he will get 10 goodness. The purpose of this research is to find out the importance of learning the Koran, Fadhilah reading the Koran, the method of memorizing the Koran and the application of the muroja'ah method in memorizing the Koran. The method used in this research is the library research method. The result is that the application of the muroja'ah method in memorizing the Al-Qur'an is very easy to do so we are happy to memorize the Al-Qur'an. In this method, we not only memorize verses of the Qur'an, but we also know the contents of the verses of the Qur'an so that it is easier to implement in everyday life. In our opinion, this method is very helpful for those who want to memorize the Al-Qur'an so that it is easier, insha Allah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Noviyani, Dedek, and Elli Nur Hayati. "Reflections on Memorizing the Qur'an on the Spiritual Intelligence of Santri Ma'had Al-Mubarok Al-Islami Litahfidzil Qur'an Al-Karim." Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 11, no. 3 (2023): 427. http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v11i3.11976.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to describe the reflection of the effect of memorizing the Koran on the spiritual intelligence of students. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The sampling technique used was purposive sampling, while data collection was carried out by observation and interviews. Then the data analysis process used thematic analysis (tradition) The results of this study indicate that memorizing the Koran affects the spiritual intelligence of the five subjects and of course there have been many changes from before and after memorizing the Koran to the spiritual intelligence of Ma'had Al-Mubarok students to make the students better in living their daily lives. The conclusion of this study is that the five subjects felt the impact of memorizing the Koran on their spiritual intelligence. There were supporting factors which influenced, namely pure intention because of Allah, and consistent worship (istiqomah) and the motivation of parents, teachers, and families. While the inhibiting factors are laziness and the temptation to use gadgets.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui refleksi pengaruh menghafal al-Quran terhadap kecerdasan spiritual santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan adalah purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Kemudian proses analisis data menggunakan tradisi analisis tematik (Thematic Analysis). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa refleksi kelima subjek menghafal al-Quran berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual mereka. Banyak perubahan dari sebelum dan sesudah menghafal al-Quran terhadap kecerdasan spiritual santri Ma’had Al-Mubarok sehingga menjadikan santri lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari penelitian ini kelima subjek merasakan pengaruh dari menghafal al-Quran terhadap kecerdasan spiritual sehingga mengalami perubahan dari sebelum dan sesudah menghafal Quran. Ada dua faktor pendukung yang mempengaruhi yaitu niat semata karna Allah dan ibadah yang istiqomah, serta motivasi orang tua, guru dan keluarga. Sedangkan faktor penghambatnya adalah rasa malas dan godaan penggunaan gawai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Yamin, Mochammad Ashabul. "AKULTURASI PANCA INDRA METODE YADAIN LI TAHFIZIL QUR’AN." TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin 20, no. 2 (2021): 336–72. http://dx.doi.org/10.30631/tjd.v20i2.169.

Full text
Abstract:
The law of maintaining the purity of the Qur'an for all Muslims is fardhu 'ain (mandatory) for Muslims to maintain the authenticity of the contents and lafal of the Qur'an, either by studying, memorizing, thinking and studying the interpretation of the Qur'an. However, many people are afraid of memorizing the Qur'an because the language of the Qur'an is a foreign language and there are many and many verses in common, and what is no less important is the method of memorizing the Qur'an. They don't know yet, how to memorize the Qur'an easily, happily while still paying attention to the reading in accordance with the rules of ulumut tajwid while still paying attention to the tadabur side of the Qur'an when interacting with the Qur'an, either by memorizing or memorizing. Slowly, as time progressed, the methods of memorizing the Qur'an were perfected so that the Tahfiz al-Qur'an Quarantine Foundation formulated a sophisticated acceleration method that was given to Muslims who were able to answer the needs of the community if they wanted to memorize the Qur'an, namely memorizing the Qur'an using the Yadain Method by using the potential that exists within the five senses, which if in the process of memorizing it is done well with ‘ulum al-tajwid, it will make the process of memorizing the Qur'an easy. In this study, the author uses a qualitative approach which the author is directly involved in the field has applied the yadain method. The benefit in the application of this yadain method is to print a memorizer of the Qur'an by knowing the location of the verse and the number of the verse or what can be called (visualization of the Qur'an), then having the ability to memorize what is in the contents of the verses of the Qur'an. So that the messages contained in the Qur'an can reach him through contemplation of the verses of the Qur'an with the assistance of the translation of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. Hukum menjaga kemurnian al-Qur’an bagi semua muslim ialah fardhu ‘ain (wajib) bagi para pemeluk Islam untuk menjaga keotentikan isi dan lafal al-Qur’an, baik dengan mempelajari, menghafal, mentadaburi dan mempelajari tafsir al-Qur’an. Akan tetapi banyak di antara masyarakat yang takut menghafal al-Qur'an dikarenakan bahasa al-Qur'an merupakan bahasa asing dan jumlahnya yang banyak serta mempunyai banyak kesamaan ayat, dan juga yang tidak kalah penting ialah metode dalam menghafal al-Qur’an pun mereka belum ketahui, bagaimana cara menghafal al-Qur’an dengan mudah, dengan bahagia yang tetap mengindahkan bacaan sesuai dengan kaidah ‘ulum al-tajwid beserta tetap memperhatikan sisi tadabbur al-Qur’an sewaktu berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dengan menghafal ataupun memuraja‘ah. Perlahan waktu yang terus berjalan mengalami penyempurnaan metode-metode dalam menghafal al-Qur’an sehingga menjadikan Yayasan Karantina Tahfiz al-Qur’an merumuskan sebuah metode akselerasi yang mutakhir yang diberikan kepada umat Islam yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat apabila hendak menghafal al-Qur’an, yaitu menghafal al-Qur’an Metode Yadain dengan menggunakan potensi yang ada dalam diri berupa panca indera, yang apabila dalam proses menghafalnya dilakukan dengan baik dengan dibekali ‘ulum al-tajwid maka akan menjadi mudah proses menghafal al-Qur’an tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang penulis secara langsung terlibat di lapangan telah menerapkan metode yadain. Manfaat dalam penerapan metode yadain ini ialah mencetak seorang penghafal al-Qur’an dengan mengetahui letak ayat dan nomor ayat atau yang bisa disebut (visualisasi al-Qur’an), kemudian mempunyai kemampuan mentadaburi apa yang berada dalam isi kandungan ayat al-Qur’an sehingga pesan-pesan yang berada dalam al-Qur’an tersebut dapat tersampai padanya melalui perenungan ayat al-Qur’an dengan dibantu terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Oktavia, Gifa, Afifah Febriani, Hasnah Hasnah, Vinni Sabrina, and Ikhwan Rahman. "Enam Metode Menghafal Al-Qur'an Mahasiswa di Perguruan Tinggi Al-Qur'an Indonesia." Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah 9, no. 1 (2024): 12–23. http://dx.doi.org/10.34125/jkps.v9i1.105.

Full text
Abstract:
Memorizing the Quran is a very noble activity, it is not just a label of glory that will be obtained by those who memorize the Quran, but also provides intercession for their parents. To be able to memorize 30 juz of the Quran is not an easy matter, because it requires seriousness, motivation and appropriate methods in memorizing the Quran. This research aims to explore the methods used by students in memorizing the Quran at Indonesian Quran Colleges. This research uses a qualitative method with a case study type. Data sources were taken from twenty informants through direct interviews using a set of interview protocols. The informants involved were selected using a purposive sampling technique, from three intake year classes, namely 2019, 2020 and 2021. All interview data obtained was analyzed theoretically using the Milles & Hubberman Interactive Analysis Model technique. Research findings found six dominant methods used by Indonesian Quran College students in memorizing the Quran. The six methods are i) bi al-nadzar method, ii) sima'i method, iii) thariqah tasalsuli method, iv) thariqah jam'i method, v) thariqah muqassam method, vi) wahdah method. This research has revealed the dominant methods used in memorizing the Quran. Apart from that, the results of this research can be used as a reference for anyone who wants to become a memorizer of the Quran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Nasier, Gamal Abdel. "The Effect of Interest In Al-Quran And Arabic Language Ability Towards The Achievement of Tahfizh Al-Qur’an." AL-HAYAT: Journal of Islamic Education 2, no. 2 (2018): 231. http://dx.doi.org/10.35723/ajie.v2i2.36.

Full text
Abstract:
The enthusiasm of Muslims in memorizing the Qur'an from time to time is increasingly felt. This can be observed in the emergence of boarding school programs that focus on the Qur'an or more precisely the Tahfidzul Al-Qur'an boarding school. Interest in memorizing the Qur'an and the ability to speak Arabic can be a person's influence in achieving the recitation of the Qur'an. The focus of this research will be to discuss the influence of the interest in memorizing the Qur'an and the ability of the Arabic language to memorize Al-Qur'an's achievements in the hope of contributing ideas for the future of Al-Qur'an education in Indonesia.Pesatnya animo dan semangat umat Islam dalam menghafal Al-Qur’an dari waktu ke waktu kian terasa. Hal ini dapat dicermati bermunculannya program pesantren-pesantren yang konsen tehadap Al-Qur’an atau lebih tepatnya pesantren Tahfidzul Al-Qur’an. Minat menghafal Al-Qur’an dan kemampuan berbahasa Arab kiranya dapat menjadi pengaruh seseorang dalam berprestasi terhadap hafalan Al-Qur’an. Fokus dalam penelitian ini akan membahas pengaruh minat menghafal Al-Qur’an dan kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi hafalan Al-Qur’an dengan harapan dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk masa depan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Yeny, Yeny, and Nita Priyanti. "Eksplorasi Menghafal Al-Qur’an Melalui Metode Kauny Berbasis Digital di Daycare Bunda Piara Bogor." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 7, no. 10 (2024): 11485–93. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v7i10.6054.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penting untuk ditekankan bahwa teknologi harus digunakan sebagai alat, bukan sebagai pengganti nilai-niali tradisional dan komunitas dalam pendidikan agama. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan konten digital yang berpegang pada syariat dan nilai-nilai Islam dengan tetap memperhatikan etika dan moralitas. Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi, digitalisasi metode kauny dalam menghafal AL-Qur'an pada anak usia dini dapat menjadi solusi yang relevan dan evektif. Penelitian ini merupakan penelitian “mixed methods” dengan menggunakan “sequential exploratory”. Subjek penelitian adalah adalah 5 orang pengajar dan 25 peserta didik di Daycare Bunda Piara Bogor. Data diperoleh dengan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: Penerapan Digitalisasi Metode Kauny pada Daycare Bunda Piara dilaksanakan berdasarkan ketersediaan media umum yang tersedia di internet belum memiliki aplikasi atau program khusus. Hasil penelitian terkait tantangan/hambatan dalam penerapan digitalisasi metodel kauny dalam menghapal al-qur'an untuk anak usia dini pada Daycare Bunda Piara pada dasarnya masih terkait belum ada atau belum memiliki aplikasi khusus dalam pembelajaran. Metode kauny berbasis digital dalam menghafal Al-Qulr’an lebih menyenangkan dan membulat siswa mudah untuk mengingat dan menghafal dengan adanya teknik baby reading, cerita bergambar, dan kata kait yang ada di dalam gambar. Eksplorasi menghapal Al Qur’an melalui metode kauny berbasis digital memiliki manfaat dalam penerapan digitalisasi, yaitu meningkatkan motivasi dan keterlibatan, mempermudah akses dan fleksibilitas dan personalisasi pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sinta Rahmawati, Dena Ristiyanti, Indra Lesmana, and Muhammad Nandang Kusumah. "Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 7 Bandung." Ulul Albab: Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (2023): 107–23. http://dx.doi.org/10.30999/ululalbab.v1i2.3333.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMKN 7 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Subjek penelitian terdiri dari siswa SMKN 7 Bandung. Temuan menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa dalam PAI terutama berasal dari hafalan Al-Qur'an, karena tidak semua siswa mahir membacanya. Program PAI di SMKN 7 Bandung mengamanatkan bahwa siswa harus menghafal setidaknya Juz 30 Al-Qur'an untuk lulus. Persyaratan ini telah menimbulkan keluhan siswa, karena banyak yang tidak mahir dalam membaca Al-Qur'an, sehingga sulit untuk menghafal. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam menghafal Al-Qur'an merupakan faktor utama yang menghambat pembelajaran PAI di SMKN 7 Bandung. Meskipun demikian, para guru PAI telah berhasil menyampaikan materi pelajaran. Para guru telah mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan menerapkan program tahsin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Arif, Uswatun Khasanah, and Zudan Rosyidi. "Strategi Menghafal Al-Qur’an Terhadap Keberhasilan Penghafal Al-Qur’an." Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan 16, no. 1 (2024): 154–60. http://dx.doi.org/10.47435/al-qalam.v16i1.2406.

Full text
Abstract:
The aim of carrying out this research is to find out the strategy for memorizing the Al-Qur'an by alumni of the Amanatul Ummah Islamic boarding school quickly in completing memorizing 30 juz. The phenomenological qualitative research method is the research method used in this research, the data collection method uses the interview method. Interviews were conducted with alumni who are also memorizers of the Al-Qur'an at the Amanatul Ummah Pacet Islamic Boarding School. The results of this research show that the success of memorizing the Al-Qur'an cannot be separated from the process of memorizing the Al-Qur'an. Every memorizer of the Qur'an or resource person must have different strategies and methods. They struggle to be able to complete memorizing up to 30 juz (khatam). Many of the alumni completed memorizing the Al-Qur'an when they were in grade 12. Until now, they are trying to maintain their memorization. Not only memorizing, they also maintain the memorization that has been memorized by murajaah or repeating the memorized verses until they are fluent and not easily lost. Apart from memorizing and murajaah, the way to ensure that memorization is not lost is to take care not to commit sins, for example, such as dating someone of the opposite gender.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Rohim, Abd, Benny Prasetya, and Ulil Hidayah. "HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI DALAM MENGHAFAL AYAT AL-QUR'AN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS." JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL-ILMI 5, no. 1 (2022): 1. http://dx.doi.org/10.32529/al-ilmi.v5i1.1252.

Full text
Abstract:
Al- Quran hadits suatu mata pelajaran yang terdapat dalam sekolah swasta maupun negri berbasis agama. Dalam proses pembelajarannya tidak jauh dari bagaimana cara mengetahui serta memahami makna yang terdapat dalam Al-Qur'an. Profesionalisme guru dan motivasi menghafal Al-Quran merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi penunjang bagi perolehan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur'an hadits. Riset ini menggunakan kuantitatif. Riset kuantitatif ialah jenis riset menyugukan dalam bentuk angka, dimana pengambilan data melalui survei angket yang di sebarkan melalui via google form. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar dampak faktor tersebut terhadap hasil belajar mata pelajaran Al-Quran hadits. Studi kasus dilakukan pada siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah dengan sampel responden sebanyak 32. Hasil perolehan data dianalisa menggunakan SPSS 21 menunjukkan bahwa Profesionalisme Guru dan Motivasi Menghafal Al-Qur'an memiliki hubungan yang signifikan terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Ladun Hakim and Agustini. "Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Pendidikan Hafidzul Qur’an." Educatia : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam 12, no. 2 (2023): 173–99. http://dx.doi.org/10.69879/cx6v9c33.

Full text
Abstract:
Bahasa Arab dan Al-Qur'an adalah dua hal yang saling berkaitan, karena bahasa Arab digunakan sebagai bahasa dalam Al-Qur'an. Mempelajari bahasa Arab bukan hanya sebagai mata pelajaran yang ada, namun menjadi suatuibadah yang dapat dilakukan, karena bahasa Arab menjadi syarat utama dalam membaca Al[1]Qur'an. Selain membaca, manusia diwajibkan untuk menghafal, memahami, dan mengamalkan apa yang terkandung dalam Al-Qur'an. Tentunya, untuk melakukan keempat hal tersebut dibutuhkan penguasaan terhadap bahasa yang dipakai, yaitu bahasa Arab. Tujuan dari artikel ini adalah, untuk meneliti apakah terdapat urgensi pembelajaran bahasa Arab bagi hafizhul Qur'an. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat analisis deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik wawancara, dimana sampel yang diwawancarai adalah para penghafal Al[1]Qur'an. Dari wawancara yang sudah dilakukan, penulis mendapatkan korelasi atau hubungan antara pembelajaran Al- Qur'an dengan menghafal Al-Qur'an. Maka, berdasarkan hasil wawancara dan berbagai referensi jurnal, terdapat urgensi pembelajaran bahasa Arab bagi hafizhul Qur'an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Hakim, Azizul, Sabaruddin Garancang, Sitti Aisyah Chalik, Erlangga Syarifuddin, and Muhammad Ahmad. "Pendampingan dan Pelatihan Menghafal Al-Qur’an untuk Mengembangkan Program Tahfiz di Pesantren Sultan Hasanuddin, Gowa." KHIDMAH: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 3, no. 2 (2023): 115–21. http://dx.doi.org/10.24252/khidmah.v3i2.39992.

Full text
Abstract:
Masyarakat di Indonesia mayoritas beragama Islam, dengan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai pedoman mereka. Dewasa ini kegiatan menghafal al-Qur’an dan para penghafal al-Qur’an di Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Pengabdian ini dilakukan untuk melakukan pendampingan dan pelatihan menghafal al-Qur’an kepada santri-santri yang mengikuti program tahfiz di Pesantren Sultan Hasanuddin agar para santri mampu menghafal al-Qur'an. Pesantren Sultan Hasanuddin sebenarnya bukan sebuah Pesantren Tahfidz al-Qur’an, tapi keinginan dari para santri dan orang tua mereka sehingga muncullah program tahfiz yang masih baru ini di lingkungan Pesantren Sultan Hasanuddin sebagai respon positif dari pihak pesantren bagi para orang tua dan santri-santri yang ingin menghafal al-Qur’an. Pengabdian ini dilakukan dengan metode pendampingan dan pelatihan kepada santri yang mengikuti program tahfiz yang selama ini terhenti akibat tidak adanya pembina yang bertanggung jawab atas program tersebut. Setelah dilakukan pengabdian, santri-santri yang mengikuti program tahfiz memiliki minat yang sangat tinggi untuk menghafal al-Qur'an. Hal ini menunjukkan bahwasanya program tahfiz tersebut perlu dikembangkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Zumna Dwi Nafisa. "تأثير تعليم اللغة العربية على قدرة حفظ القرآن الكريم لدي طالبات معهد باب السلام الإسلامي كالى بنينج جومبانج جاوى الشرقية". FASHOHAH : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab 5, № 1 (2025): 1–13. https://doi.org/10.33474/fsh.v5i1.22207.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran bahasa Arab terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an santri Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Jombang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis penelitian deskriptif dimana variabel digambarkan didukung oleh data numerik yang dihasilkan dari keadaan sebenarnya. pengumpulan data menggunakan observasi, tes serta dokumentasi. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa 1. Pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Jombang menggunakan metode seleksi (metode yang menggabungkan beberapa metode). 2. Kemampuan santri dalam menghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening umumnya diklasifikasikan sebagai cukup tinggi. 3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan pada pembelajaran bahasa Arab terhadap kemampuan menghafal Al-Quran. Hasil menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,874 yang berarti pengaruh variabel pengajaran bahasa Arab (X) terhadap variabel kemampuan menghafal Al-Qur'an (Y) adalah sebesar 0,874, jika persentasekan menjadi 87,4% atau mendekati 87%. Dapat disimpulkan dari perhitungan di atas bahawa nilai 0,874 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ariga, Muhammad Safari, Azzam Askarul Haq, Nizam Alwi, and Nur Hamzah. "Pelatihan Mudah Menghafal Al-Qur’an Juz 30 terhadap Siswa Kelas VI di MIN 2 Kubu Raya." Arfannur 4, no. 2 (2023): 129–40. http://dx.doi.org/10.24260/arfannur.v4i2.1938.

Full text
Abstract:
Training to easily memorize the Al-Qur'an, especially for juz 30 for class VI students at MIN 2 Kubu Raya aims to make it easier for students to learn to memorize. The surahs in juz 30 are quite short and brief, this certainly makes it easier for students to start memorizing if they start from a short surah before finally starting a longer surah. There are many methods of memorizing the Qur'an. However, the PKM-KI program is designed using four common methods and is quite easy to use. These methods are Talqin, Tafahhum, Tikrar, and Muraja'ah. Talqin is a method of submitting memorization to the teacher so that it can be corrected. Tafahhum is a method of understanding verses or readings so that knowing their interrelationships will facilitate the memorization process. Tikrar is a method of repeating reading. Muraja'ah is a method of repeating old readings so that the memorization is always maintained. The basic aim of the PKM-KI program with the theme of memorizing the Al-Qur'an implemented at MIN 2 Kubu Raya is to educate students about easy ways to memorize, motivate students to memorize the Al-Qur'an so that they love the Al-Qur'an. Because the fruit of memorizing the Qur'an is good for yourself and your parents. So by holding this program it can help madrasas to improve the quality of students' memorization during the month of Ramadan and beyond. ABSTRAK Pelatihan mudah menghafal Al-Qur’an terutama untuk juz 30 bagi siswa kelas VI di MIN 2 Kubu Raya bertujuan untuk memudahkan siswa dalam belajar menghafal. Surah-surah di juz 30 cukup pendek dan singkat, hal ini tentu memudahkan bagi siswa untuk mulai menghafal jika dimulai dari surah yang singkat sebelum pada akhirnya memulai surah yang lebih panjang. Metode menghafal Al-Qur’an diketahui banyak macam jenisnya. Namun program PKM-KI ini dirancang dengan menggunakan empat metode yang umum dan cukup mudah digunakan. Metode tersebut adalah Talqin, Tafahhum, Tikrar, dan Muraja’ah. Talqin adalah metode dengan menyetorkan hafalan kepada guru agar dapat diperbaiki. Tafahhum adalah metode memahami ayat atau bacaan sehingga dengan mengetahui keterkaitannya akan memudahkan proses menghafal. Tikrar adalah metode mengulang-ulang bacaan. Muraja’ah adalah metode mengulang kembali bacaan lama sehingga selalu terjaga hafalannya. Tujuan dasar program PKM-KI dengan tema menghafal Al-Qur’an dilaksanakan di MIN 2 Kubu Raya adalah untuk mengedukasi siswa tentang cara menghafal yang mudah, memotivasi siswa untuk menghafal Al-Qur’an sehingga mereka mencintai Al-Qur’an. Karena buah dari menghafal Al-Qur’an adalah kebaikan bagi diri sendiri dan orang tua. Sehingga dengan diadakannya program ini dapat membantu madrasah untuk meningkatkan kualitas hafalan siswa pada momentum bulan Ramadhan dan selanjutnya. Kata kunci: Pelatihan, Menghafal, Al-Qur’an, Juz 30
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Munfaridah, Lely Ayu. "EFEKTIVITAS MENGHAFAL AL-QUR'AN DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP TARUNA JAYA SURABAYA." Journal of Higher Education and Academic Advancement 1, no. 7 (2024): 133–38. https://doi.org/10.61796/ejheaa.v1i7.776.

Full text
Abstract:
Tujuan artikel ini untuk menjelaskan efektivitas menghafal Al-Qur’an dalam upaya membentuk karakter siswa di SMP Taruna jaya Surabaya. Permasalahan yang dirumuskan 1) Apa Strategi yang diterapkan dalam pembentukan karakter melalui program menghafal Alquran di SMP Taruna jaya surabaya? 2) Bagaimana efektivitas program menghafal Alquran terhadap pembentukan karakter siswa di SMP Taruna jaya surabaya?. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan instrumen penelitian yang digunakan yakni wawancara. Hasil penelitian yakni efektivitas menghafal Al-Quran memiliki hubungan yang baik dengan pembentukan karakter siswa. selaku penulis melakukan penelitian di SMP Taruna Jaya Surabaya. Bahwa setelah mengikuti program tahfidz Al-Quran SMP Taruna Jaya yang salah satu kurikulumnya, anak-anak semakin bersemangat terhadap hal-hal yang baik, seperti mencintai shalat berjamaah, menghargai hafalan shalat, dan semakin taat pada nasehat orang lain. lebih tua, dan memiliki antusiasme yang lebih besar untuk belajar dengan teman-teman seusianya. Hal ini dapat menjadi contoh atau model bagi fasilitas pendidikan anak usia dini lainnya untuk mengadopsi inisiatif serupa guna menghasilkan generasi yang lebih baik dan lebih bermoral
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Furqan, Muhammad, Martin Kustati, Gusmirawati Gusmirawati, and Rezki Amelia. "Pendampingan Metode Talaqqi: Kunci Sukses Membentuk Hafiz Qur'an yang Berkualitas di Rumah Tahfiz Nur Jannah." Altifani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, dan Dakwah 4, no. 2 (2024): 66–75. https://doi.org/10.32939/altifani.v4i2.4828.

Full text
Abstract:
Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendampingandengan metode talaqqi: kunci sukses membentuk hafiz Qur'an yang berkualitas di rumah tahfiz Nur Jannah ini bertujuan untukmemberikan bimbingan dan pendampingan kepada anak-anak di sekitar Kelurahan Tanjung Aur agar dapat membaca dan menghafal ayat-ayat suci al-Qur'an dengan baik dan benar sertalancar. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Aur, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat. Pesertayang mengikuti pendampingan ini sebanyak 20 orang anak yang berasal dari tiga kecamatan tetangga. Metode pendampinganyang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan tahapan pendampingan meliputi tahap pertamapersiapan, yaitu memberikan pelatihan kepada peserta didiktentang tajwid dan membaca ayat-ayat al-Qur'an dengan baikdan benar. Tahap kedua pelaksanaan yaitu peserta didikdiberikan waktu untuk menghafal sejumlah ayat atau surah sesuai dengan target yang ingin dicapai. Tahap ketiga evaluasiyaitu peserta didik menyetorkan hafalannya kepada guru denganbenar. Hasil dari pendampingan dengan menggunakan metodetalaqqi adalah peserta didik mampu memahami dan meningkatkan kualitas membaca ayat-ayat al-Qur'an sesuaikaidah ilmu tajwid dengan baik dan benar. Dari aspek hafalan, peserta didik dengan mudah menghafal al-Qur'an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Hasanah, Siti Mutmainah Tul. "Pengaruh Metode Integrated, Listening, Hand, Attention, Matching (ILHAM) Terhadap Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Siswa." Permata : Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2022): 1. http://dx.doi.org/10.47453/permata.v3i1.642.

Full text
Abstract:
This study discusses the influence of the method of integreted, listening, hand, attention, matching (ILHAM) on the ability of memorizing Al-qur'an students SMI IT Al-Marwat Lemahabang Cirebon. The study was motivated by the application of the method of ILHAM. The method of ILHAM is a method of memorizing the Qur'an that combines various kinds of intelligence. The integration of intelligence that is carried out continuously can improve the intelligence of the students, who are then able to contribute positively in the improvement of kemampan memorize Al-Qur'an. This study aims to determine how much influence the use of the Integrated, Listening, Hand, Attention, Matching (ILHAM) method has on the students' ability to memorize the Qur'an at SMP IT Al-Marwat Lemahabang Cirebon. This research is a type of quantitative research with an associative approach. Questionnaire data collection techniques to obtain data on the application of the ILHAM method (X) and documentation to obtain data on the ability to memorize the Qur'an (Y). Based on the results obtained from the field and the calculation using the formula of simple linear regression, it can be concluded that. First, the application of the method of ILHAM in SMPIT AL-Marwat Lemahabang Cirebon by 80,53% rounded to 81%, which means good. Second, the percentage of the ability to memorize the Qur'an students in SMPIT Al-Marwat Lemahabang Ciebon by 86,76% rounded up to 87% which means very high. Third, there is a positive and significant influence of the application of the method of ILHAM on the ability of memorizing Al-Qur'an students on the program tahfidz in class VIII and IX SMPIT Al-Marwat Lemahabang, which amounted to 62%. Based on the above description can be concluded that there is a positive and significant influence of the application of the method of ILHAM on the ability of memorizing Al-Qur'an students in SMPIT Al-Mawat Lemahabang Cirebon. Based on the description above, it can be concluded that there is a positive and significant influence from the application of the ILHAM method on the students' ability to memorize the Qur'an at SMPIT Al-Mawat Lemahabang Cirebon.
 Abstrak
 Penelitian ini membahas pengaruh metode integreted, listening, hand, attention, matching (ILHAM) terhadap kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa SMI IT Al-Marwat Lemahabang Cirebon. Kajiannya dilatar belakangi oleh penerapan metode ILHAM. Metode ILHAM merupakan metode menghafal Al-Qur’an yang memadukan berbagai macam kecerdasan. Integrasi kecerdasan yang dilakukan secara terus menerus tersebut dapat meningkatkan kecerdasan siswa, yang kemudian mampu berkontribusi positif dalam peningkatan kemampan menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode ILHAM terhadap kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa di SMP IT Al- Marwat Lemahabang Cirebon. Penelitian ini merupaan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan menggunakan metode asosiatif. Teknik pengumpulan data angket untuk mendapatkan data tentang penerapan metode ILHAM (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang kemampuan menghafal Al-Qur’an (Y). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari lapangan dan perhitungan dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana, dapat disimpulkan bahwa. Pertama, Penerapan metode ILHAM di SMPIT AL-Marwat Lemahabang Cirebon sebesar 80,53% dibulatkan menjadi 81% yang artinya baik. Kedua, Porsentase kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa di SMPIT Al-Marwat Lemahabang Ciebon sebesar 86,76% yang dibulatkan menjadi 87% yang artinya sangat tinggi. Ketiga, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan metode ILHAM terhadap kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa pada program tahfidz di kelas VIII dan IX SMPIT Al-Marwat Lemahabang yang sebesar 62%. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan metode ILHAM terhadap kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa di SMPIT Al-Mawat Lemahabang Cirebon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Muhammad Wais Khairudin, Helmi Aziz, and Nurul Afrianti. "Peran Guru Tahfidz dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an Siswa Kelas VII di SMP PGII 1 Bandung." Bandung Conference Series: Islamic Education 4, no. 2 (2024): 668–75. http://dx.doi.org/10.29313/bcsied.v4i2.14577.

Full text
Abstract:
Abstract. This research aims to determine the role and strategies of tahfidz teachers in improving the ability to memorize the Al-Qur'an for class VII students at SMP PGII 1 Bandung. The role of tahfidz teachers and the strategies used by tahfidz teachers in improving students' ability to memorize the Al-Qur'an is the core of the research. Knowing that each individual has a different ability to memorize the Al-Qur'an, some are even not fluent in reading the Al-Qur'an, which affects the quality of their memorization, which is of interest to researchers to find out the role of tahfidz teachers in improving students' ability to memorize the Al-Qur'an. The method used in this research is a descriptive qualitative approach. The data collection was carried out through primary and secondary data using data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. In improving students' ability to memorize the Al-Qur'an, tahfidz teachers act as motivators, mentors, teachers, evaluators, facilitators and role models. After conducting research, it was found that not all students have the same ability in memorizing the Al-Qur'an, so the tahfidz teacher must know each student's understanding. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, dan strategi guru tahfidz dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa kelas VII di SMP PGII 1 Bandung. Peran guru tahfidz dan strategi yang digunakan oleh guru tahfidz dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an pada siswa menjadi inti dari penelitian. Mengetahui bahwasanya setiap individu mempunyai kemampuan menghafal Al-Qur’an yang berbeda bahkan ada yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an sehingga mempengaruhi dalam kualitas hafalannya menjadi ketertarikan peneliti untuk mengetahui peran guru tahfidz dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pendekatan kualitatif. Adapun pengambilan data yang dilakukan melalui data primer maupun sekunder dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa, guru tahfidz berperan sebagai motivator, pembimbing, pengajar, evaluator, fasilitator, dan sebagai teladan. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan hasil bahwasanya tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang sama dalam menghafalkan Al-Qur’an, sehingga guru tahfidz harus mengetahui kepahaman masing masing siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

El Zamzama, Munfa'ati. "KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN EFISIENSI PEMAHAMAN MAKNA KOSAKATA PADA SANTRI PONDOK PESANTREN WALISONGO JOMBANG." FASHOHAH : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab 3, no. 1 (2023): 1–9. http://dx.doi.org/10.33474/fsh.v3i1.19148.

Full text
Abstract:
Salah satu komponen utama bahasa Arab adalah kosa kata karena bahasa merupakan rangkaian kosa kata. Begitu juga dengan Al-Qur'an yang ayat-ayatnya merupakan rangkaian kosa kata sehingga penghafal Al-Qur'an lebih mudah untuk dihafal jika menguasai kosa kata tersebut dengan baik. Dapat dikatakan bahwa hafiz memiliki salah satu aset terpenting dalam menghafal Al-Qur'an, yang akan mengarahkan hafiz Al-Qur'an untuk memahami maknanya sehingga membuat ayat-ayat tersebut terjebak dalam ingatan untuk jangka waktu yang lebih lama dari pada yang lain. hanya menghafal tanpa. Tahu artinya sama sekali. Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan menghafal Al-Qur’an santri Pondok Pesantren Walisongo Jombang (2) Bagaimana efisiensi hafalan Al-Qur’an Pemahaman makna kosakata dari ayat-ayat yang dihafal oleh santri Pondok Pesantren Walisongo Jombang (3) Bagaimana hubungan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan efisiensi pemahaman makna kosakata pada santri Pondok Pesantren Walisongo Jombang? Metode penelitian dalam penelitian ini adalah: Peneliti disini menggunakan metode kuantitatif. Prosedur pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi awal di Pondok Pesantren Walisongo Jombang. Kemudian peneliti mengembangkan sistem alat tes, angket dan wawancara. Alat tes dan angket akan dibagikan kepada Serta melakukan wawancara dengan mahasiswa dan dosen untuk menyempurnakan penelitian. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan kemampuan kosa kata di Pondok Pesantren Walisongo Jombang dengan hasil uji korelasi Spearman sebesar 0,863 (positif), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel X dan Y. Kata Kunci: Kosa Kata, Bahasa Arab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Nidia, Erma, Muh Haris Zubaidillah, and M. Ahim Sulthan Nuruddaroini. "Dampak Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Penghafal Al-Qur'an." Jurnal Basicedu 6, no. 4 (2022): 6012–22. http://dx.doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3132.

Full text
Abstract:
Al-Qur’an adalah kalam yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril sebagai pegangan hidup kepada seluruh manusia terutama orang islam. Al-Qur’an diturunkan berbahasa Arab agar terjaga dan terpelihara keabadiannya. Belajar bahasa Arab banyak memiliki manfaat, terutama berpengaruh terhadap penghafal al-Qur’an salah satunya memberikan kemudahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang di rasakan mahasiswa dalam belajar bahasa Arab terhadap hafalan al-Qur’an mereka. Metode kualitatif jenis penelitian phenomenology digunakan sebagai metode penelitian ini. Adapun pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Amuntai jurusan Pendidikan Bahasa Arab sebagai subjek dari penelitian ini. Adapun teknis analisis menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa pembelajaran bahasa Arab berdampak positif, salah satunya adalah memberikan kemudahan dalam menghafal al-Qur’an, sebab dengan belajar bahasa Arab bisa memahami makna al-Qur’an yakni mudah dalam mengingat, cepat dalam hafalan, lebih teliti dalam menghafal, serta terasa nikmat saat menghafal. Selain itu, memahami kaidah-kaidah bahasa Arab, dan mempunyai banyak kosakata bahasa Arab. Secara teoritis penelitian ini memberikan kontribusi terutama kepada penghafal al-Qur’an yang belajar bahasa Arab. Secara praktis penelitian ini memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang dampak pembelajaran bahasa Arab terhadap penghafal al-Qur’an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Mundiri, Akmal, and Irma Zahra. "Implementasi Metode STIFIn dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an di Rumah Qur’an STIFIn Paiton Probolinggo." Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 5, no. 2 (2017): 201. http://dx.doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.201-223.

Full text
Abstract:
<p><strong>Bahasa Indonesia:</strong></p><p>Al-Qur’an sebagai salah satu pedoman yang mewartakan prinsip dan doktrin ajaran Islam mempunyai apa yang disebut dengan kepastian teks (<em>qat’i al-wurud</em>). Dalam proses menjaga kepastian teks tersebut, terdapat peran serta manusia yang salah satu caranya dengan menghafalkan al-Qur’an. Namun, menghafal al-Qur’an tidak semudah yang dibayangkan sebagaimana menghafal suatu lagu atau syair. Problem yang dihadapi oleh seseorang yang sedang menghafal al-Qur’an memang banyak dan bermacam-macam. Mulai dari faktor minat, bakat, lingkungan, waktu, sampai pada metode menghafal itu sendiri. Metode STIFIn sebagai salah satu metode menghafal al-Qur’an dalam implementasinya menawarkan solusi menghafal cepat yang dilakukan mulai sebelum proses menghafal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam implementasinya, dengan cara memetakan penghafal berbasis pada teori hereditas, sehingga berimplikasi pada rekayasa pembelajaran yang berbeda antar masing-masing potensi. Demikian pula dengan tes kemampuan hafalan guna mengetahui kekuatan dan kemampuan masing-masing dalam menghafal al-Qur’an. Hal tersebut kemudian diikuti dengan klasifikasi penghafal al-Qur’an berdasarkan teori sirkulasi STIFIn ketika melaksanakan kegiatan setoran kepada pembina, sehingga dalam pelaksanaan metode STIFIn sangat membantu santri untuk bisa menghafal al-Qur’an dengan lebih mudah dan nyaman, karena menyesuaikan metode dengan potensi genetik masing-masing.</p><p> </p><p><strong>English:</strong></p><p>Al-Qur'an as one of the guidelines that proclaim the principles and doctrines of Islamic teachings has what is called the certainty of the text (<em>qat'i al-wurud</em>). In the process of maintaining the certainty of the text, there is the human role that as memorizer of the holy Qur’an. However, memorizing the Qur'an is not easy as imagined as memorizing a song or poem. The problem faced by someone who is memorizing the Qur'an is many and varied. Starting from the interest factor, talent, environment, time, until the method of memorizing itself. The STIFIn method as one of the methods of memorizing the Qur'an in its implementation offers a solution to memorize quickly that began before the memorization process. The results of this study indicate that in its implementation, by mapping the memorizers based on the theory of heredity, so that it implies different learning engineering between each potential. Similarly, the tests of the ability of memorizing to know the strength and ability each person in memorizing the Holy Qur'an. It is then followed by the classification of the who memorized the Qur'an based on the STIFIn circulation theory when carrying out the deposit activities to each coach, so in the implementation of STIFIn method is very helpful for santri to be able to memorize the Qur'an more easily and comfortably, because have adjusted the method with their respective genetic potential.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Misransyah. "Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Budaya Pesantren Terhadap Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Santri-Santriwati Pondok Pesantren Ibnu Sabil dan Nurul Ichsan." Rayah Al-Islam 8, no. 3 (2024): 1636–43. https://doi.org/10.37274/rais.v8i3.1128.

Full text
Abstract:
Kemampuan menghafal Al-Qur'an merupakan aspek penting dalam pendidikan pesantren dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti Kecerdasan Emosional dan Budaya Pesantren. Kecerdasan Emosional mencakup kemampuan mengenali dan mengelola emosi yang membantu meningkatkan fokus dan ketekunan santri dalam menghafal. Budaya Pesantren mendukung lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur'an.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kecerdasan Emosional dan Budaya Pesantren terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an santri di Pondok Pesantren Ibnu Sabil dan Nurul Ichsan, Kota Bontang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis data melalui statistik deskriptif dan inferensial menggunakan IBM SPSS 25. Sampel penelitian terdiri dari 95 santri kelas VII-XII, dan data dikumpulkan melalui observasi serta dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan Emosional dan Budaya Pesantren secara signifikan berpengaruh terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an, baik secara individual maupun simultan. Nilai signifikansi masing-masing adalah 0.017 untuk Kecerdasan Emosional dan 0.009 untuk Budaya Pesantren, lebih kecil dari 0.05. Secara simultan, uji F menunjukkan nilai signifikansi 0.000 dan F hitung 9.539, membuktikan bahwa kedua variabel ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan menghafal Al-Qur'an santri. The ability to memorize the Qur'an is an important aspect of pesantren education and is influenced by factors such as Emotional Intelligence and Pesantren Culture. Emotional Intelligence includes the ability to recognize and manage emotions that help increase the focus and perseverance of students in memorizing. This study aims to analyze the effect of Emotional Intelligence and Boarding School Culture on the ability to memorize the Qur'an of students at Ibnu Sabil and Nurul Ichsan Islamic Boarding Schools, Bontang City. The method used is quantitative with data analysis through descriptive and inferential statistics using IBM SPSS 25. The research sample consisted of 95 students in grades VII-XII, and data were collected through observation and documentation.The results showed that Emotional Intelligence and Boarding School Culture significantly influenced the ability to memorize the Qur'an, both individually and simultaneously. The significance value of each is 0.017 for Emotional Intelligence and 0.009 for Boarding School Culture, smaller than 0.05. Simultaneously, the F test shows a significance value of 0.000 and F count of 9,539, proving that these two variables have a significant influence on the ability to memorize the Qur'an of students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Farouq, Muhammad Ayyinna Yusron. "STRATEGI DAN MOTIVASI MAHASISWA PENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN TAHFIZUL AL-QUR’AN NURUL FURQON MALANG." Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 19, no. 1 (2023): 68–77. http://dx.doi.org/10.23971/jsam.v19i1.4564.

Full text
Abstract:
Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci Allah yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Menjadi santri yang menghafalkan Qur’an sekaligus mahasiswi akan melewati banyak dinamika kehidupan. Menghafal Al-Qur'an merupakan perbuatan terpuji dan mulia. PPTQ Nurul Fruqon sebagai wadah para penghafal Qur’an berusaha menerapkan strategi dan, motivasi yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sumber data penelitian adalah mahasiswa fakultas sosial humaniora dan fakultas sains dan teknologi di PPTQ Nurul Furqon. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan penyajian data, reduksi data penarikan kesimpulan dan verifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui strategi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa PPTQ Nurul Furqon Malang, dan (2) mengetahui motivasi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa pondok PPTQ Nurul Furqon Malang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diambil kesimpulan tentang (1) motivasi mahasiswa dalam menghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Nurul Furqon Malang diantaranya (a) menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an, (b) membahagiakan keluarga. Strategi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Nurul Furqon Malang adalah adalah (a) Manajemen Waktu, (b) Murajaah Al-Qur’an, (c) Teratur Menambah Hafalan (Takrir), (d).Istiqomah Setoran dan Nderes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Uswatun, Uswatun, Patimah Patimah, Nor Ilman Syaputra, and Sri Watini. "Implementasi Model ATIK dalam Mengembangkan Kemampuan Menghafal Qur’an Anak Kelas 2 SDIT SUIS Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari Bogor." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 4 (2023): 2457–63. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v6i4.1828.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kemampuan menghafal anak melalui model ATIK. hafalan Al Qur'an merupakan hal yang penting untuk dikembangkan anak. karena Al Qur'an berhubungan langsung dengan urusan akhirat yang akan menjadi tempat abadi bagi seluruh manusia. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi dalam mengembangkan kemampuan menghafal anak melalui model ATIK. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Miels dan Hubeman. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa: implementasi model ATIK dalam mengembangkan kemampuan anak dalam menghafal Al-Qur’an. Dalam model ATIK ini anak menggunakan empat tahapan yaitu tahap persiapan, tahap mengamati, tahap mengerjakan dan tahap menyetor. Mereka sangat antusias dan lebih bersemangat dalam menghafal. Hal ini terlihat dari anak-anak berlomba-lomba untuk maju menyetorkan hafalannya. . Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa model ATIK dapat mengembangkan kemampuan anak dalam menghafal Al Quran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Salma, Atikah Jihan, Mohammad Zakki Azani, and Saddam Husein. "PERAN USTADZAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGHAFAL AL QUR’AN." Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices 6, no. 2 (2022): 212–23. http://dx.doi.org/10.23917/iseedu.v6i2.22122.

Full text
Abstract:
The background of this research is in Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Ikhlas Sukoharjo Regency. The process of memorizing the Qur'an is a relatively very difficult activity, compared to reading and understanding it. At Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Ikhlas, the motivation of students in memorizing the Qur'an is still weak. Providing motivation is very necessary for memorizing the Qur'an to increase enthusiasm. In this regard, the ustadzah acts as a guide and motivator for students. Optimizing the role of ustadzah is very important. The problem is how the role of ustadzah is in increasing the intrinsic and extrinsic motivation of students in memorizing the Qur'an. And what are the inhibiting factors for students in memorizing the Qur'an? This research aims to describe the role of ustadzah in increasing the intrinsic and extrinsic motivation of female santri's memorization of the Qur'an at Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Ikhlas, as well as the inhibiting factors of female santri in memorizing the Qur'an. This research is descriptive qualitative research, taking the location at the Al Ikhlas Qur'an Tahfidzul Islamic Boarding School in Sukoharjo Regency as the object of research. The research was taken using observation, in-depth interviews, and documentation. The analysis is done by giving meaning to the data collected.The results of this study show the role of ustadzah in increasing the intrinsic motivation of memorizing Al Qur'an students, namely that the motivation already exists within the students which will make it easier to achieve the desired goals. Which is instilled by getting closer to the Creator Allah SWT. The efforts made by the ustadzah by inviting students to pray 5 times and tahajud prayers together. And the role of the ustadzah in increasing extrinsic motivation is by solving the problems of students in memorizing the Qur'an, giving rewards in the form of grades and mushaf, giving punishment for students who do not reach the memorization target, and providing guidance methods in the process of memorizing the Qur'an. And the inhibiting factors of students in memorizing the Qur'an are lack of straightening their intentions and goals, lack of patience and despair in memorizing the Qur'an, lack of room or inadequate place so that activities run less effectively and parents who play a less role in the process of memorizing the Qur'an so that they lag when returning to the boarding school.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Endang Dwi Hartati. "Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Minat Hafalan Al-Qur’an Siswa Kelas VII pada Ekstrakurikuler di SMP Negeri 5 Medan." Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman 1, no. 2 (2022): 108–13. http://dx.doi.org/10.61253/cendekiawan.v1i2.60.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran guru pendidikan agama Islam dalam mensukseskan kegiatan hafalan Al-Qur'an siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 5 Medan. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) Peran guru PAI sebagai pembimbing sangat baik dan aktif melalui cara pendampingan dan pengarahan yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar melalui cara justifikasi pendeknya. panjang dan tajwid, serta mengajak membaca Al-Qur'an bersama. (2) Peran guru PAI sebagai motivator melalui komunikasi dan perhatian yang baik dengan menceritakan kisah tokoh Al-Qur'an dan Ustadz atau kakak kelas yang sudah mampu menghafal Al-Qur'an, serta contoh kakak kelasnya yang sudah bisa menghafal lebih banyak surat dari mereka. (3) Peran guru PAI sebagai evaluator, yaitu pertama, untuk kegiatan sehari-hari pada proses pertama dalam Tahfidz klasik adalah membaca dan mengikuti anak. Kedua, secara individu anak maju satu persatu, sifat guru yang menghalalkan membaca dan tajwid. Ketiga, adalah makhluk. (4) Faktor penghambat dalam meningkatkan daya ingat siswa Al-Qur'an yaitu latar belakang pendidikan siswa yang berbeda merupakan faktor utama dalam pengajaran guru PAI untuk meningkatkan minat siswa dalam proses menghafal Al-Qur'an. Dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Ada yang sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan baik, ada yang tidak lancar, bahkan ada yang sama sekali tidak bisa membaca. Kemudian dari keadaan ekonomi orang tua dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung. Ada orang tua yang keadaannya tidak harmonis dan ada pula yang orang tuanya tidak harmonis sehingga siswa tidak mendapatkan perhatian yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Afifah, Makrifatu Nur, Aep Saepudin, and Huriah Rachmah. "Implementasi Metode Talaqqi dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Quran." Bandung Conference Series: Islamic Education 2, no. 2 (2022): 515–22. http://dx.doi.org/10.29313/bcsied.v2i2.3834.

Full text
Abstract:
Abstract. A memorizer of the Qur'an must be accustomed to reading the Qur'an carefully and fluently, if the memorizer of the Qur'an is not fluent in reading the Qur'an then he will have difficulty in memorizing the Qur'an. Based on field data at at Miftahul Khoir Dago Bandung Islamic Senior High School, there are 16 students and 10 students are less fluent and tartil in reading the Qur'an so that this can hinder memorizing the Qur'an. In this problem, at Miftahul Khoir Dago Bandung Islamic Senior High School took steps by using the talaqqi method as a strategy for memorizing the Qur'an. This study aims to determine the planning of the talaqqi method, the implementation of the talaqqi method, the supporting and inhibiting factors, and the evaluation of the talaqqi method in improving the ability to memorize the Qur'an. The method that the researcher uses is descriptive qualitative, with the type of research being field research which is also called fielded research. In collecting data, the researcher used observation, interview, and documentation techniques. Results Based on research conducted at SMA-IT Miftahul Khoir Dago Bandung, the talaqqi method makes it easier for students to memorize the Qur'an and makes it easier for teachers to know the abilities of their students. Because this method is very easy to apply to students face-to-face or face-to-face, both from depositing the memorization to the delivery of the material, so that by using the talaqqi method most of them can achieve their memorization targets.
 Abstrak. Seorang penghafal Al-Qur’an haruslah terbiasa membaca Al-Qur’an dengan teliti dan fasih, jika penghafal Al-Qur’an tidak fasih dalam membaca Al-Qur’an maka ia akan akan kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an. Berdasarkan data lapangan di SMA-IT Miftahul Khoir Dago Bandung terdapat 16 siswa dan 10 siswi kurang fasih dan tartil dalam membaca Al-Qur’an sehingga ini dapat menghambat menghafal Al-Qur’an. Dalam permasalahan ini SMA-IT Miftahul Khoir Dago Bandung mengambil langkah dengan cara menggunakan metode talaqqi sebagai strategi menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan metode talaqi, pelaksanaan metode talaqqi, faktor pendukung dan penghambat, serta evaluasi metode talaqqi dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an. Metode yang peneliti gunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian lapangan yang disebut juga fieled research. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA-IT Miftahul Khoir Dago Bandung metode talaqqi mampu memudahkan siswa dalam menghafal Al- Qur’an dan memudahkan guru untuk lebih mengetahui kemampuan siswanya. Karena metode ini sangat mudah diterapkan pada siswa dengan cara berhadap-hadapan atau bertatap muka baik dari menyetorkan hafalan sampai dari cara penyampaian materinya, sehingga dengan menggunakan metode talaqqi murid sebagian besar dapat mencapai target hafalannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Fatmawati, Rini, Sri Slamet, Isnaini Budi Hastuti, Suherman Suherman, Rita Rahmaniati, and Azmi Khusnani. "Pengenalan Hafalan Al-Qur'an dengan Metode Zahrawain untuk Meningkatkan Ketangguhan Literasi Anak." Buletin KKN Pendidikan 5, no. 2 (2023): 137–46. http://dx.doi.org/10.23917/bkkndik.v5i2.23167.

Full text
Abstract:
Menghafal Al-Qur'an adalah usaha untuk membiasakan seorang mukmin dengan kitab sucinya. Menumbuhkan minat anak untuk menghafal Al Qur’an memang tidak semudah yang dibayangkan. Anak-anak di PPWNI (Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia) Klang Selangor, Malaysia terlihat tidak mampu menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan bersekolah dari keluarga. Padahal, mereka adalah calon-calon generasi penerus bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Untuk mengatasi permasalahan di atas, tim pengabdi ini mengadakan kegiatan dalam bentuk pengenalan hafalan Qur’ an dengan metode Zahrawain bagi anak-anak di PPWNI Klang Malaysia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, pelatihan dan evaluasi. Dampak dari program ini adalah anak-anak tidak hanya bisa menghafal Al Qur’an saja tetapi juga dapat membaca surat yang mereka hafal. Dari hasil kegiatan dapat dilihat bahwa sebagian besar anak-anak sudah hafal dan hanya sedikit yang belum hafal surat An-Naas. Selanjutnya efek dari hafalan Al Qur’an tersebut berdampak pada ketangguhan literasi hafalan dan bacaan mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Shofiyani, Deti, Abdul Azis, and Iwan Setiawan. "Efektivitas Metode Al-Qasimi Terhadap Kemampuan Santri dalam Menghafal al-Qur’an." Bestari | Jurnal Studi Pendidikan Islam 17, no. 2 (2021): 132. http://dx.doi.org/10.36667/bestari.v17i2.510.

Full text
Abstract:
This article aims (1) to determine the ability of students to memorize Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City before using the Al-Qasimi Method. (2) to determine the ability of students to memorize Al-Qur'an in Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City after using the Al-Qasimi Method. (3) to determine the ability of students to memorize Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City before and after using the Al-Qasimi Method. This type of research is a quantitative research with educational and psychological approaches. The population in this study were 20 students in class 2B of the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City, with a total sample of 20 students in class 2B of Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City. The sample was taken by using purposive sampling technique. The instruments used in this study were observation and tests. The analysis technique used is descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. Based on data analysis using descriptive statistics, the following results were obtained: (1) the ability of students to memorize the Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City before using the Al-Qasimi method obtained an average value of 63.25 (2) ) The ability of students to memorize the Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City after using the Al-Qasimi method obtained an average score of 85 (3) There is a difference in the ability of students to memorize the Qur'an in the ability of students to memorize Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City. This is evidenced by the difference between the pretest and posttest scores carried out by the researcher. Based on data analysis using SPSS version 20, it is known that the Sig. (2-tailed) of 0.000 <0.05, it can be concluded that there is a significant difference between the scores of the students' ability to memorize Al-Qur'an at the Manarul Hasan Islamic Boarding School, Banjar City between before and after using the Al-Qasimi method.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sulfiana, Faridah Faridah, Sudirman P, and Kusnadi Kusnadi. "PENDAMPINGAN HAFALAN DOA-DOA HARIAN DAN JUZ 30 DI TK/TPA NURUL HAYAT DUSUN SAFAERE DESA PUNCAK KECAMATAN SINJAI SELATAN." Jurnal Panrita: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (2022): 12–21. http://dx.doi.org/10.47435/jcs.v1i1.1135.

Full text
Abstract:
TK/TPA merupakan tempat menuntut ilmu bagi generasi Islam. Pada usia ini, anak-anak diajarkan banyak hal, seperti doa harian dan surah-surah. Dalam metode menghafal dengan dua metode Talaki dan Takrir ini, metode Talaki ini adalah metode menghafal Alquran yang dilakukan dengan mendengarkan pembacaan puisi Alquran yang dibacakan atas wasiat guru penghafal Alquran. Takrir berarti cara belajar Al-Qur'an langsung dari ahlinya dalam membaca Al-Qur'an dan metode Takril. Artinya, mengulang hafalan atau menghafal apa yang dihafal atau didengar guru. Sebagai hasil dari pengajaran doa harian dan menghafal juz 30, yaitu membantu santri dan santri wati mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka, Anak yang berkepribadian mulia dan mumpuni dalam bidang agama dapat membantu siswa menghafal doa harian dan juz 30 dengan menyebutkan yang benar, dan membantu santri dan santriwati di TK/TPA Dapat meningkatkan hafalan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Nurhartanto, Armin. "Penerapan Pembelajaran Metode One Day One Ayat Dalam Menghafal Juz 'Amma Di TK Muslimat VI Andongrejo Kec. Banjarejo Kab. Blora Tahun Pelajaran 2021/2022." JURNAL PEDAGOGY 15, no. 1 (2022): 164–76. https://doi.org/10.63889/pedagogy.v15i1.146.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan hasil riset lapangan yang dilakukan peneliti dengan melibatkan mahasiswa. Pengaruh globalisasi dan modernitas serta peningkatan IPTEK khususnya pengaruh handphone semakin hari semakin al-Qur'an ditinggalkan anak-anak dalam belajarnya. Diperlukan peran dari orangtua, sekolah dan masyarakat dalam mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teorinya Miles dan Hiberman, meliputi reduksi, pemaparan dan conslusi/ keksimpulan. Teknik validasi data dengan cara trianggulasi sumber penelitian. Membiasakan anak-anak untuk menghafal Al-Qur'an sejak usia dini merupakan upaya Mendidik anak yang baik.Karena anak-anak pada usia dini berada pada masa keemasan (golden age). Menghafalkan Al-Qur'an ada banyak cara yang bias digunakan, salah satunya yaitu dengan menggunakan metode One Day One Ayat. Metode ini merupakan cara menghafalkan Al-Qur'an satu hari satu ayat saja. TK Muslimat IV andongrejo Blora merupakan salah satu TK Islam yang melaksanakan kegiatan pembelajaran menghafal juz "˜amma menggunakan metode one day one ayat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Pelaksanaan pembelajaran metode one day one ayat di TK muslimat IV andongrejo menggunakan metode klasikal dan setoran. Metode klasikal yaitu menghafal Juz "˜Amma bersama-sama, yakni guru menyampaikan secara lisan materi hafalan kemudian siswa menirukan atau menghafal secara bersama-sama dan berulang-ulang sampai siswa hafal. Sedangkan metode setoran yaitu setiap siswa melakukan setor hafalan kepada guru mengaji, dan setiap siswa memiliki jangkauan hafalan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan anak itu sendiri. Penerapan one day one ayat ini dilaksanakan secara sistematis yakni tersusun dan terjadwal yang dilakukan berulang-ulang, sehingga siswa lebih mudah dalam menghafal, Keyword : metode one day one ayat, menghafal juz "˜Amma.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Arini, Junita, and Winda Wahyu Widawarsih. "Strategi dan Metode Menghafal Al-Qur'an di Pondok Tahfidz Darul Itqon Lombok Timur." JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN 17, no. 2 (2022): 170–90. http://dx.doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4578.

Full text
Abstract:
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini yaitu: (1) Strategi menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon Bilasundung adalah dengan strategi pengulanagan per 1 juz, 3 juz, dan muraja’ah kelompok, pembiasaan menggunakan satu jenis mushaf, selalu memperhatikan ayat yang serupa, tidak berpindah ayat sebelum ayat yang dihafalkan benar-benar hafal. (2) Metode menghafal adalah metode wahdah, metode sima’i, menggabung hafalan baru dengan yang lama, membuat target hafalan, semaan dengan sesama teman hafizh, dan memperbanyak membaca Alquran. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam menghafal Alquran: (a)Faktor Penghambat tidak menguasai makhraj dan tajwid, jarang muraja’ah, tidak bisa membagi waktu antara sekolah dengan menghafal, rasa malas, dan kurang konsentrasi. (b) Faktor pendukung menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon adalah kesadaran diri sendiri yang meliputi cita-cita menjadi hafizh Alquran dan keinginan membalas jasa orang tua serta motivasi yang meliputi dorongan orang tua dan nasihat berharga dari pimpinan pondok Tahfizh Darul Itqon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Kamalludin, Wildan, Ganjar Muhammad Ganeswara, and Fahrudin -. "INTERNALISASI NILAI KARAKTER DISIPLIN SISWA MELALUI KEGIATAN MENGHAFAL AL-QUR'AN." journal TA'LIMUNA 9, no. 2 (2020): 101. http://dx.doi.org/10.32478/talimuna.v9i2.462.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi karakter disiplin siswa pada kegiatan menghafal Qur’an di Sekolah Dasar Sedunia. Paradigma penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru tahfidz SD Sedunia. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan Teknik purposive dengan memilih sejumlah informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan kegiatan menghafal Al-qur’an merupakan kegiatan yang bisa mengnternalisasi nilai karakter disiplin di sekolah dasar. Guru membuat perencanaan seperti rencana pelaksanaan pembelajaran, metode dan strategi yang jelas untuk mencapai target capaian hafalan siswa. Tahap pelaksanaan, guru menjaga konsistensi dalam penerapan aturan sekolah maupun kelas. Tahap akhir, guru melakukan refleksi terhadap hafalan dan perilaku disiplin siswa pada tiap pembelajaran. Kegiatan seperti menghafal Al-qur’an, muroja’ah, dan mengikuti aturan mampu menginternalisasi nilai disiplin siswa. Upaya internalisasi nilai disiplin ini tidak terlepas dari keteladanan guru-guru.Â
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Mukmin, Muhammad, Abdul Rasyid Sabirin, and Sariudin Sariudin. "PENERAPAN APLIKASI MENGHAFAL AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS ANDROID." JURNAL INFORMATIKA 11, no. 2 (2022): 195. http://dx.doi.org/10.55340/jiu.v11i2.1027.

Full text
Abstract:
<em>Utilization of information systems is needed to support the development and increase in interest in learning, one of which is interest in learning to memorize the Al-Qur'an. It is no longer difficult for us to learn the Koran because now to get information about the Koran itself, it is widely available in cyberspace. itself is widely available in cyberspace. The problem faced in memorizing the Qur'an is that it is rare to repeat the memorization of the Qur'an and often forget to remember the location of the memorized verses. The research objective is to make it easier to memorize the Al-Qur'an Juz 30 and this application is intended for every Muslim who has the will to memorize the Al-Qur'an. This research produces an application that can help memorize the Al-Qura'an juz 30 anywhere and anytime, by compiling verses of the Al-Qura'an, especially juz 30.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Umami Ningsih, Inggit, Bakti Komalasari, Asma Nurtika, Sugita Sari, and Riski Saputri. "Implementasi Metode Jibril dalam Menghafal Al-Qur’an Para Santri." Muaddib: Islamic Education Journal 6, no. 1 (2023): 27–34. http://dx.doi.org/10.19109/muaddib.v6i1.18973.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi metode Jibril dalam proses menghafal Al-Qur'an oleh para santri di Pondok Pesantren Tahfiz Al-Kautsar Curup serta kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Tahfiz Al-Kautsar Curup. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menyajikan hasil temuan dengan jelas dan mendalam serta menghasilkan kesimpulan yang solid terkait dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi metode Jibril dalam penghafalan Al-Qur'an oleh para santri di Pondok Pesantren Tahfiz Al-Kautsar Curup, serta memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan metode pembelajaran Al-Qur'an di lembaga serupa di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode Jibril yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an Al-Kautsar Curup melibatkan langkah-langkah terstruktur, termasuk pembacaan ayat oleh guru, peniruan oleh santri, dan penilaian terhadap kemampuan bacaan. Ini membentuk dasar yang kuat untuk pembelajaran Al-Qur'an yang efektif. Meskipun demikian, penilaian dan pemantauan terus-menerus diperlukan untuk memastikan setiap santri menguasai hafalan dengan baik. Selain itu, jadwal terstruktur lima kali sehari yang diterapkan Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an Al-Kautsar Curup juga mampu meningkatkan kedisiplinan belajar. (2) Metode Jibril di Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an Al-Kautsar Curup memiliki kelebihan dalam pembelajaran Al-Qur'an, seperti adanya audio murattal yang memfasilitasi pemahaman dan motivasi yang diberikan oleh guru. Namun,terdapat kekurangan juga seperti kesulitan siswa dalam menangkap bacaan guru, variasi latar belakang kemampuan, dan kendala waktu memengaruhi efektivitas pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Syahrillah, Ahmad Riandy, Shakyla Anina Dara Finka, Achmaf Ruslan Afendi, and Mohammad Zainul Fajri. "Hubungan Menghafal Al-Qur’an Dengan Intelek Spiritual Siswa Kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda." Ta'limDiniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 4, no. 1 (2023): 15–31. http://dx.doi.org/10.53515/tdjpai.v4i1.78.

Full text
Abstract:
Menghafal Al-Qur'an merupakan kewajiban agama dalam Islam. Menghafal Al-Qur'an dari hafalan memerlukan hafalan yang lengkap dari setiap informasi ayat, termasuk fonetik, wakaf, dan unsur-unsur lain dari ayat-ayat yang dipelajari. Menghafal Al-Qur'an adalah salah satu bentuk dzikir, atau mengingat Allah, dan ketika Anda menjaga Allah dalam pikiran Anda, emosi Anda akan tenang. Selama belajar di Madrasah Tsanawiyah di Samarinda, Indonesia, peneliti melihat adanya perbedaan sikap siswa di kelas tahfidz dibandingkan dengan siswa di kelas biasa. Anak-anak di tahfidz kemudian menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan sikap menghargai orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki korelasi antara hafalan Al Quran dengan kecerdasan spiritual, dan jika ada seberapa kuat korelasi tersebut. Siswa yang telah menyelesaikan satu tahun proses menghafal Alquran di kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dipilih secara acak untuk dijadikan sampel sebanyak 65 orang yang dipekerjakan dalam penelitian kuantitatif ini. Kuesioner dan catatan tertulis digunakan untuk mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan tes untuk validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan linieritas untuk memastikan bahwa datanya bagus dan metodenya bagus. Data dianalisis dengan korelasi product moment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hidayati, Titin Nur, and Fathur Rahma. "Inovasi Program Menghafal Al-Qur’an di Pesantren Dar Al-Dzikra Assunniyyah Wonorejo Kencong." JURNAL PAI: Jurnal Kajian Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2023): 174–89. http://dx.doi.org/10.33507/pai.v2i2.1168.

Full text
Abstract:
Most Islamic boarding schools innovate by including Al-Qur'an memorization activities as one of the superior programs that receive special attention. Public interest in the Tahfidz Al-Qur'an program is getting bigger day by day. The proof is that many parents choose Islamic boarding schools that have the tahfidz Al-Qur'an program in them as a priority choice for their children, so that their children will later become Muhafidz Qur'ans who will certainly be the pride of their parents, especially in the afterlife. But memorizing the Qur'an is not an easy thing as easy as turning our palms. There are many processes that we have to go through in it. So using the right method and carrying out several innovations in it will facilitate our steps in getting the maximum quality of memorization. The commitment to maintaining a lifetime of memorization must also be instilled so that this awareness grows automatically within ourselves. This research paper will discuss the meaning of memorizing the Qur'an, the legal basis for memorizing the Qur'an, various methods of choice in memorizing the Qur'an, the methods applied at the Tahfidz Al-Qur'an Dar al-dzikra Assunniyyah Islamic Boarding School and innovation provided by Islamic boarding schools to produce superior and competent hafidz Qur'an graduates.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Syahrir, Muhammad Ichsan. "Kurikulum Adab Penghafal Al-Qur’an Perspektif Al-Ajurri." Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam 14, no. 3 (2021): 195. http://dx.doi.org/10.32832/tawazun.v14i3.4514.

Full text
Abstract:
<p class="15bIsiAbstractBInggris">Al-Qur'an is a guidebook for Muslims in carrying out their life activities. Not a few among Muslims try to memorize the Qur'an. The success of memorizing the Qur'an is closely related to the etiquette that must be carried out by those who memorize it. In this study, the author explores the thoughts of a prominent cleric, Imam Al-Ajurri. Researchers tried to trace the curriculum of Qur'an memorization etiquette in the book Akhlak Hamalatil Qur'an. The method used in this research is library study. The results obtained in this study are things that must be considered by someone who wants to successfully memorize the Qur'an is that he must improve morals and pay attention to etiquette while memorizing the Qur'an. Among the etiquette that must be considered, namely, sincere for Allah, not saying dirty or dirty words, always fearing God, being devoted to both parents, not doing evil deeds, being polite to the teacher, and always paying attention to etiquette in assemblies.</p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak </strong> </p><p class="16bIsiAbstrak">Al-Qur’an merupakan kitab pedoman umat Islam dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Tidak sedikit di antara umat Islam yang mencoba menghafalkan Al-Qur’an. Keberhasilan menghafal Al-Qur’an terkait erat dengan adab-adab yang harus dilaksanakan oleh yang menghafalkannya. Dalam penelitian ini, penulis menggali pemikiran seorang ulama terkemuka, Imam Al-Ajurri. Peneliti mencoba menelusuri kurikulum adab penghafal Al-Qur’an dalam kitab Akhlak hamalatil Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah hal yang harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin berhasil menghafal Al-Qur’an adalah ia harus memperbaiki akhlak dan memperhatikan adab selama menghafal Al-Qur’an. Di antara adab yang harus diperhatikan yaitu, ikhlas karena Allah, tidak berkata kotor ataupun jorok, selalu bertakwa kepada Allah, berbakti pada kedua orang tuanya, tidak melakukan perbuatan jahat, bersikap sopan terhadap gurunya dan senantiasa memperhatikan adab-adab dalam bermajelis.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Hakim, Tio Imam. "PEMBELAJARAN MENGHAFAL AL- QUR'AN DENGAN METODE ZAHRAWAIN DI SEKOLAH TAHFIDZ BALITA ZAHRAWAIN INDONESIA KLECO SURAKARTA." ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam 7, no. 1 (2023): 7. http://dx.doi.org/10.30821/ansiru.v7i1.14979.

Full text
Abstract:
Sekolah Tahfidz Balita Zahrawain Kleco Surakarta merupakan lembaga pendidikan pra sekolah yang berada di Kleco Surakarta yang bercirikan dan bernafaskan mencetak para penghafal Al-Qur’an sejak dini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menghafal Al-Qur’an di Sekolah Tahfidz Balita Zahrawain Indonesia Kleco Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan model interaktif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pelaksanaan pembelajaran menghafal Al-Qur’an Balita Zahrawain Indonesia Kleco Surakarta pada masa New Normal dilaksanakan setiap hari senin, selasa, kamis dan jum’at. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dari pukul 08.30- 11.00 WIB. Dalam proses menghafal Al-Qur’an di STB Zahrawain Kleco ada 3 tahap yaitu: pembukaan, inti/materi, dan penutup. Metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an adalah metode Zahrawain berbasis audio visual yang terdiri dari talqin (menambah hafalan) dan muroja’ah (menambah hafalan). Metode Zahrawain mempunyai beberapa keunggulan, yaitu metode yang menekankan pada kefasihan bacaan dengan adanya video contoh bacaan yang benar, serta proses talqin yang pendek dengan penggalan bacaan setiap 2-3 kata, kata yang terulang sebanyak 3x sehingga mudah diikuti oleh anak usia balita hingga dewasa sekalipun. Hasil menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan metode Zahrawain yaitu balita mampu menghafal 10 Juz dari Al-Qur’an. Pada Sekolah Tahfidz Balita Zahrawain Balita Kleco balita mampu menghafal 3 juz dari Al-Qur’an, yaitu Juz 30, Juz 29 dan Juz 1. Evaluasi yang digunakan yaitu ujian lisan pada tengah semester dan akhir semester. Faktor pendukung yang mempengaruhi yaitu peran orang tua dalam memonitoring hafalan santri balita, motivasi siswa dan pemberian reward atau penghargaan. Sedangkan faktor penghambat yang mempengaruhi pembelajaran menghafal Al-Qur’an adalah kondisi suasana hati (mood) peserta didik balita dan disiplin waktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Mustopa, Mustopa, and Zainal Arifin Madzkur. "MUSHAF BAHRIYAH." SUHUF 13, no. 2 (2020): 247–67. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v13i2.578.

Full text
Abstract:
Mushaf Bahriyah ditetapkan menjadi salah satu jenis Mushaf Standar Indonesia guna memfasilitasi santri atau masyarakat yang menghafal Al-Qur'an. Sistem pojok mushaf ini memberikan kemudahan dalam menghafal Al-Qur'an. Melalui studi lapangan dan literatur diperoleh gambaran bahwa Mushaf Bahriyah sebagai mushaf standar kurang mendapat respons dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya penerbit yang mencetak mushaf ini. Penerbit Menara Kudus mencetak mushaf model Bahriyah, namun tidak bisa dimasukkan dalam kategori mushaf standar Bahriyah karena tidak mengikuti butir-butir yang distandarkan Kementerian Agama. Tetapi, mushaf Menara Kudus inilah yang banyak digunakan di pesantren untuk menghafal Al-Qur'an, karena memang jaringan pesantren dan distribusinya sudah terbangun. Seiring dengan maraknya penerbitan mushaf standar Usmani yang menggunakan sistem pojok yang menjadi ciri Bahriyah, mushaf standar ini semakin kehilangan peran dan fungsi, karena ciri utamanya telah diadopsi pada mushaf standar Usmani. Kaidah imla’i yang sebagian besar digunakan di dalamnya menambah problematika sendiri pada mushaf standar Bahriyah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Meiyanti, Rini. "IMPLEMENTASI TRANSFORMASI FOURIER PADA APLIKASI DALAM BANTU MENGHAFAL AL-QUR’AN." Jurnal Informatika Kaputama (JIK) 7, no. 2 (2023): 210–15. http://dx.doi.org/10.59697/jik.v7i2.130.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas mengenai efektivitas menghafal Al Quran secara online bagi muslim di Indonesia. Keberhasilan menghafal firman Allah bagi muslim di era milenial sangat dipengaruhi oleh sistem pembelajaran dan pelatihannya. Salah satu aspek pembelajaran adalah memilih dan menerapkan metode yang diyakini bermanfaat dalam menghafal Alquran. Tujuan penelitian ini adalah upaya menemukan cara untuk mengenal dan menguji hafalan Our'an dengan komputasi yang tidak kompleks dan menghasilkan tingkat keakurasian yang lebih baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dan sekumpulan sampel suara bacaan Al-Qur’an surah Al- Baqarah ayat 1-10 untuk pelatihan (training data set) dan sekumpulan sampel suara untuk pengujian (testing data set). Sinyal-sinyal analog direkam dan ditransformasikan menggunakan Transformasi Fourier. Pengukuran evaluasi unjuk kerja sistem pengujian hafalan Al-Qur'an pada umumnya menggunakan dua parameter, yaitu detection rate dan false positive rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengujian hafalan Al-Qur'an menggunakan pendekatan transtormasi Fourier mampu mengenali atau memiliki detection rate berkisar 80%, dan memiliki false positive rate berkisar 20%. Oleh karena itu aplikasi bantu dalam menghafal Al-Quran dengan menggunakan Transformasi Fourier dapat bekerja secara optimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Saprin, Muhammad Yahya, and Ahmad Syarif. "Efektivitas Penerapan Metode Menghafal Al Qur'an terhadap Kemampuan Hafalan Santri di Pondok Pesantren Al Imam Ashim Makassar." ISTIQRA 10, no. 1 (2022): 85–94. http://dx.doi.org/10.24239/ist.v10i1.1023.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas efektivitas penerapan metode menghafal al-Qur’an terhadap kemampuan hafalan santri di Pondok Pesantren Al-Imam Ashim Makassar. Teori behavioristik yang memandang belajar sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons, dan metode merupakan salah satu stimulus dari guru yang dapat diterapkan untuk pembelajaran menghafal al-Qur’an pada pondok pesantren Al-Imam Ashim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Al-Imam Ashim Makassar dengan jumlah 460 orang, sampel sebanyak 48 santri. penerapan metode menghafal al-Qur’an melalui pembelajaran tahfiz} al-Qur’an efektif terhadap kemampuan hafalan santri di Pondok Pesantren Al-Imam Ashim Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography