To see the other types of publications on this topic, follow the link: Metoda ABCD.

Journal articles on the topic 'Metoda ABCD'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Metoda ABCD.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Majnarić, Tea, and Larisa Prpić Massari. "Dermatoskopija u dijagnostici različitih kliničkih tipova melanoma." Medicina Fluminensis 56, no. 2 (June 1, 2020): 113–20. http://dx.doi.org/10.21860/medflum2020_237298.

Full text
Abstract:
Melanom je zloćudni tumor kože i sluznica, izrazito sklon ranom limfogenom i hematogenom metastaziranju. Incidencija melanoma povećava se u cijelom svijetu, stoga je melanom sve značajniji javnozdravstveni problem. Dermatoskopija je neinvazivna dijagnostička metoda koja omogućuje vizualizaciju morfoloških struktura melanocitnih i nemelanocitnih kožnih promjena koje nisu vidljive golim okom te tako povezuje klinički pregled i patohistološku dijagnostiku. U analizi se koristi algoritam u dva koraka kojim se u prvom koraku procjenjuje je li promjena melanocitna ili nemelanocitna na temelju nazočnosti struktura kao što su pigmentna mreža, točke i globuli, homogena pigmentacija, radijalni tračci i paralelni uzorak. Ako je promjena melanocitna, u drugom koraku određujemo radi li se o dobroćudnoj ili zloćudnoj promjeni pomoću brojnih metoda kao što su analiza uzorka, lista sedam točaka, ABCD metoda te Menziesova metoda. Kod većine melanoma, neovisno o metodi koju koristimo, dermatoskopijom uočavamo neke od specifičnih kriterija za ovaj zloćudni tumor, a to su atipična pigmentna mreža, atipične točke i globuli, plavo-bijeli veo, nepravilni tračci, atipični vaskularni uzorak, asimetrična pigmentacija i regresijske strukture. No, pojedini klinički tipovi imaju i svoja specifična obilježja. Stoga, u ovom radu prikazujemo dermatoskopska obilježja vezana uz određeni tip melanoma, što dodatno omogućuje predviđanje patohistološke dijagnoze, prognoze i ishoda bolesti. Razvojem dermatoskopije došlo je do velikog napretka u ranoj dijagnostici melanoma, koja je preduvjet uspješnog liječenja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Adibroto, Tusy Agustin. "Implementasi Konsep SIDa dalam Upaya Revitalisasi Kawasan Pariwisata Kebon Sirih, Jakarta." Jurnal Teknologi Lingkungan 19, no. 2 (July 31, 2018): 239. http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v19i2.2841.

Full text
Abstract:
ABSTRACTJakarta urban management challenge is increasingly complex due to high population, changing of socio-economic condition, carrying capacity limitation and need to take notice to new paradigm related to mainstreaming of S&T and innovation through Co-regulation of Ministry of Research and Technology and Internal Affairs on Strengthening Regional Innovation System (SIDa). SIDa concept development in Jakarta follows factual condition of R&D institutions absence within Provincial Government Structure due to assumption that various components of SIDa such as best human resources, universities and research activities are already in Jakarta. So, Regional Research Council of Jakarta decided that SIDa strengthening will focus on 2 main issues: a) Interaction which led to collaboration among stakeholders (Academician - Business - Government and Public Society), and b) Learning. The aims is to implement results of studies in selected area of Kebon Sirih that has long been known as homestay location of backpackers which is currently in declining condition. Study conducted using Asset Based Community Development (ABCD) method that focuses on finding local potential both non-physical and physical. The result is proposed Revitalization of Kebon Sirih Tourism Area by developing 2 main potentials: 1) Culinary Center, 2) People’s Cultural Center, supported by 3) Environmental Arrangement. Revitalization expected to be carried out by local communities in cooperation with other stakeholders, namely Lurah as Urban Manager, local businesses as CSR funder, academician as implementer of S&T and innovation, to create independent and competitive urban community that produces resilient and smart communities and the occurrence collaboration among stakeholders.Keywords: SIDa concept, Jakarta Resilience, Jakarta Smart City, ABCD methodABSTRAK Tantangan pengelolaan perkotaan di Provinsi DKI Jakarta kian kompleks disebabkan tingginya jumlah penduduk, kondisi sosial-ekonomi yang terus berubah, keterbatasan daya dukung ekosistem serta perlunya memperhatikan paradigma baru terkait pengarusutamaan iptek dan inovasi melalui Perber Menristek dan Mendagri (no.3/2012 dan no.36/2012) tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Pengembangan konsep SIDa di DKI mengikuti kondisi faktual yaitu tidak adanya kelembagaan Litbang di Pemprov DKI Jakarta dikarenakan anggapan bahwa berbagai komponen SIDa terbaik seperti sumber daya manusia, perguruan tinggi dan berbagai kegiatan riset sudah ada di DKI Jakarta. Untuk itu Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta memutuskan Penguatan SIDa di Jakarta akan berfokus pada 2 isu utama yaitu a) Interaksi yang berujung kolaborasi antar pemangku kepentingan (Akademisi-Dunia Usaha-Pemerintah Daerah dan Masyarakat Umum), serta b) Pembelajaran. Bertujuan mengimplementasikan hasil kajian pada kawasan terpilih yaitu kelurahan Kebon Sirih yang telah lama dikenal sebagai lokasi homestay turis backpackers dari mancanegara yang saat ini menurun kondisinya. Kajian dilakukan menggunakan metoda Asset Based Community Development (ABCD) yang berfokus mencari potensi baik non-fisik (SDM) maupun fisik. Hasilnya adalah usulan Revitalisasi Kawasan Wisata Kebon Sirih dengan mengembangkan 2 potensi utama: 1) Pengembangan Pusat Kuliner, 2) Pengembangan Pagelaran Budaya Rakyat, yang didukung 3) Penataan Lingkungan. Revitalisasi akan dilaksanakan masyarakat lokal bekerjasama dengan stakeholder lainnya yaitu Lurah selaku Urban Manager, dunia usaha selaku penyandang dana, akademisi dalam rangka penerapan hasil iptek, agar tercipta masyarakat perkotaan yang mandiri dan berdaya-saing yang menghasilkan masyarakat berketahanan dan smart karena menggunakan hasil iptek serta terjadinya kolaborasi antar stakeholder terkait.Kata kunci: konsep SIDa, Jakarta Berketahanan, Jakarta Smart City, metoda ABCD
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Jelić, Miloje, Jugoslav Aničić, Jasminka Đurović, and Srećko Radojičić. "ABC COSTING METHOD." FBIM Transactions 2, no. 1 (January 15, 2014): 91–100. http://dx.doi.org/10.12709/fbim.02.02.01.09.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

SZCZĘŚNIAK, Bartosz. "A spreadsheet to support the Suzuki ABCD method." Scientific Papers of Silesian University of Technology. Organization and Management Series 2020, no. 142 (2020): 205–16. http://dx.doi.org/10.29119/1641-3466.2020.142.15.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Maliki, Maliki. "TAFSIR IBN KATSIR: METODE DAN BENTUK PENAFSIRANNYA." el-'Umdah 1, no. 1 (January 1, 2018): 74–86. http://dx.doi.org/10.20414/el-umdah.v1i1.410.

Full text
Abstract:
Ibnu Katsir muncul atau masuk dalam abad pertengahan (abad ke-8 H/abad ke-15 M), akan tetapi jika dilihat dari sisi metode dan bentuk tafsir nya. Ibnu Katsir berada dalam posisi “tengah-tengah”, artinya dari sisi bentuk ia berada dalam posisi klasik karena menggunakan bentuk tafsir bil ma’tsūr, sedangkan jika dilihat dari sisi metode Ibnu Katsir berada di posisi era pertengahan dengan menggunakan metode tahlili, dimana metode ini belum dilakukan ketika era klasik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Astrid Adisty, Adis, Rita Kurnia, and Daviq Chairilsyah. "Pengembangan Media Scrabble Pola untuk Kemampuan Mengenal Pola ABCD-ABCD Anak Usia 5-6 Tahun." PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 01 (September 30, 2021): 11–22. http://dx.doi.org/10.31849/paud-lectura.v5i02.7008.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media Scrabble Pola dalam meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD untuk anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development. Penelitian dilakukan di TK Tahfizh Amanah Ilyas Kampar dengan dilakukan uji kelayakan oleh 5 ahli pendidik, 2 orang ahli materi dan media, dan Uji coba terbatas kepada 8 peserta didik. Hasil validasi ahli media dan ahli materi memperoleh nilai 94,3% dan 83,25% dengan kriteria sangat layak. Selanjutnya hasil uji kelayakan dengan 5 ahli pendidik memperoleh 82,4% dengan kriteria sangat layak. Kemudian pada uji coba terbatas terhadap peserta didik memperoleh nilai 87,5% dengan kriteria sangat layak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media scrabble pola layak dan efektif untuk meningkatkan kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD anak usia 5-6 tahun dengan nilai 86,23% dengan kriteria “Sangat Layak”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Umriaty, Umriaty, Iroma Maulida, and Iroma Maulida. "Optimalisasi Kemampuan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Pembelajaran Homeschooling." Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan 7, no. 1 (February 10, 2020): 9–17. http://dx.doi.org/10.35316/oksitosin.v7i1.543.

Full text
Abstract:
One of the problems that can be encountered in children is developmental delay. Children with these limitations certainly need the form of special education services that are adequate and in accordance with the characteristics of the limitations of each child, so they are able to help children with special needs in learning. One form of educational services is the homeschooling program. Therefore researchers were interested in knowing how the steps taken by schools in determining learning strategies, types of learning strategies undertaken and steps in classroom management implemented in ABC'D homeschooling so learning objectives can be achieved. This type of research was observational using qualitative methods with case study design. Respondents in this study amounted to 5 people, namely the principal and representatives of teachers / educators in learning ABC Homes, as well as parents of children who study at ABC Homes, Homes class Mliwis. The results showed the steps carried out at ABCD Homeschooling in determining student learning strategies through stages: identification of the attributes / characteristics of obstacles in children, determining what teaching goals children should be able to achieve after completing a learning experience, choosing learning strategies, choosing material / appropriate materials to achieve goals, test strategies and materials (try it on children), conduct performance evaluations / observe the achievement of goals on children / students. The Learning Strategy applied in ABCD homeschooling was the ABA method, as well as other methods such as the method of task analysis, gradual teaching and motor perception training. Classroom management in homeschooling learning in Mliwis was carried out by placing students according to the type of child barrier and also adapted to the stages of children's abilities in one class. One suggestion that researchers can provide is if possible the need for variations in learning with visual methods (video / film) to help achieve learning objectives. Keywords: Home shcolling, development delays ABSTRAK Salah satu permasalahan yang dapat jumpai pada anak-anak adalah keterlambatan perkembangan. Anak-anak dengan keterbatasan tersebut tentu memerlukan bentuk layanan pendidikan khusus yang memadai dan sesuai dengan karakteristik keterbatasan masing-masing anak, sehingga mampu membantu ABK dalam belajar. Salah satu bentuk layanan pendidikan tersebut adalah homeschooling program. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimanakah langkah-langkah yang ditempuh sekolah dalam menentukan strategi pembelajaran, jenis strategi pembelajaran yang dilakukan dan langkah-langkah dalam pengelolaan kelas yang dilaksanakan dalam homeschooling ABC’D agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jenis penelitian ini adalah observasional menggunakan metode kualitatif dengan rancangan disain studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu kepala sekolah dan perwakilan guru/pendidik pada pembelajaran Homeschooling ABC’D, serta orangtua murid anak yang belajar di Homeschooling ABC’D kelas Mliwis. Hasil penelitian menunjukkan langkah-langkah yang dilaksanakan di Homeschooling ABCD dalam menentukan strategi pembelajaran siswa melalui tahapan: identifikasi atribut/karakteristik kendala pada anak, menentukan tujuan pengajaran apa yang harus bisa dicapai anak setelah selesai mendapatkan suatu pengalaman belajar, memilih strategi pembelajaran, memilihan materi/bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan, uji strategi dan materi (mencobanya pada anak), melakukan evaluasi performansi /pengamatan pencapaian tujuan pada anak/siswa didik. Adapun Strategi Pembelajaran yang diterapkan di homeschooling ABCD adalah metode ABA, serta metode lainnya seperti metode analisis tugas, pengajaran bertahap dan latihan persepsi motorik. Pengelolaan kelas pada pembelajan homeschooling di Mliwis dilaksanakan dengan cara menempatkan siswa sesuai jenis hambatan anak serta disesuaikan pula dengan tahapan kemampuan anak dalam satu kelas. Salah satu saran yang dapat peneliti berikan adalah jika memungkinkan perlu adanya variasi pembelajaran dengan metode visual (video/film) untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Kata Kunci : Homeschooling, keterlambatan perkembangan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Guntari, Ella Wahyu, Aldi Sidik Permana, and Fajri Rakhmat Umbara. "Prototype Sistem Informasi Eksekutif Dosen di Perguruan Tinggi Swasta ABCD." JUMANJI (Jurnal Masyarakat Informatika Unjani) 3, no. 02 (January 29, 2020): 53. http://dx.doi.org/10.26874/jumanji.v3i02.65.

Full text
Abstract:
Universitas ABCD merupakan salah satu lembaga institusi pendidikan tinggi swasta di Indonesia. Pengelolaan dan peningkatan kualitas di berbagai program studi yang ada menjadi perhatian utama level eksekutif, khususnya tenaga pengajar pendidikan tinggi (dosen). Untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar pendidikan tinggi, maka diperlukan sebuah sistem informasi yang membantu eksekutif untuk dapat mengakses data dosen, sehingga eksekutif dapat mengambil kesimpulan dari data dosen tersebut. Hasil output dari sistem informasi eksekutif tersebut berupa chart atau diagram laporan mengenai data dosen. Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah model prototype, tahapan metode prototype diantaranya adalah mendengarkan pelanggan, merancang dan membuat prototype kemudian dilakukan uji coba.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sepdian, Sepdian sepdian. "METODE METODE KONTROL PADA MOBIL LISTRIK." Jurnal Surya Teknika 6, no. 1 (February 22, 2020): 8–12. http://dx.doi.org/10.37859/jst.v6i1.1789.

Full text
Abstract:
Abstrak, Paper ini akan mengetengahkan tentang bagaimana terciptanya mobil listrik serta metode metode yg diperlukan untuk tercapainya sebuah mobil listrik. Konsep mobil listrik bukanlah barang baru. Seiring bertambah majunya teknologi baterai pada akhir abad ke 19, beberapa kendaraan listrik sudah mulai dibuat. Perkembangan dunia otomotif, menyebabkan peningkatan kebutuhan akan bahan bakar minyak yang dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Dengan kenaikan harga minyak bumi yang terus meningkat, maka pengembangan mobil listrik berpeluang besar menjadi penyelesaian masalah tersebut. Penggunaan mobil listrik dirasa efektif selain tidak menimbulkan polusi udara dan konstruksi mesinnya yang lebih sederhana. Penggunaan mobil listrik tentunya membutuhkan mesin listrik. Dipaper ini digunakan beberapa metode kontrol untuk membuat sebuah mobil listrik, seperti metode kontrol kecepatan putaran motor, metode kontrol EV/HEV Bidirectional, dan metode kontrol full cell atau metode kontrol untuk pengisian baterai. Kata kunci : Mobil listrik, motor dc, full cel, EV/HEV Bidirectional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nisa, Khaerun. "Panorama Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus : Sekolah Luar Biasa ABCD Dharmawanita Herlang)." EDUCANDUM 6, no. 1 (July 1, 2020): 106–16. http://dx.doi.org/10.31969/educandum.v6i1.339.

Full text
Abstract:
Setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, dalam hal ini Pendidikan Agama Islam untuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat panorama pembelajaran PAI pada anak berkebutuhan khusus pada SLB ABCD Dharmawanita Herlang, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran PAI. Dengan menggunakan metode kualitatif, diperoleh bahwa Kurikulum PAI yang digunakan pada SLB ABCD Dharmawanita Herlang mengikuti kurikulum pada sekolah umum, yaitu kurikulum 2013. Metode yang dominan digunakan dalam proses pembelajaran PAI, yaitu metode yang masih bersifat teacher learning centre, seperti metode ceramah dan metode demontrasi. Pembelajaran bersifat individual teaching. Sistem evaluasi tetap menggunakan tiga ranah ; kognitif, afektif dan psikomotorik, meskipun komponen kognitif tidak menjadi acuan utama, namun lebih kepada kemampuan peserta didik mengimplementasikan materi pembelajaran PAI dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kendala dalam penyelenggaraan pembelajaran PAI pada SLB ABCD Dharmawanita Herlang adalah pertama kurangnya guru PAI yang memiliki spesifikasi khusus dalam pendidikan luar biasa, kedua belum tersedianya kurikulum PAI yang dirancang khusus untuk anak berkebutuhan khusus, karena selama ini kurikulum PAI yang digunakan umumnya berasal dari sekolah umum yang sedikit mengalami modifikasi dan adaptasi untuk anak berkebutuhan khusus. Ketiga, minimnya ketersediaan buku-buku PAI bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang disediakan oleh pihak SLB, khususnya bagi peserta didik tunanetra yang membutuhkan buku braille. Keempat, perlunya guru melakukan pendekatan secara emosional sebab peserta didik yang berkebutuhan khusus memiliki kecenderungan akan lebih nyaman dan lebih mudah berkompromi terhadap instruksi yang disampaikan oleh guru, apabila telah memiliki kedekatan emosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sabrina, Tipani Ulfah, Taufiq Hidayat, Hartati Hartati, and Zahrul Umar. "Kajian Sedimentasi pada Muara Sungai Batang Arau Kota Padang." Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil 15, no. 1 (April 30, 2018): 37–44. http://dx.doi.org/10.30630/jirs.15.1.92.

Full text
Abstract:
Sungai Batang Arau mempunyai panjang sungai ± 29,72 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ± 172 km2, hulu sungai berada pada puncak bukit Punggung Lading Kecamatan Lubuk Kilangan dan Gunung Gadut Kecamatan Pauh Kota Padang, dan pada daerah hilir terdapat Pelabuhan Muara. Pelabuhan Muara dibangun pertama kali pada abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Saat ini pelabuhan Muara berfungsi sebagai pintu gerbang antar pulau terutama menuju ke Kepulauan Mentawai, Pulau Sikuai, dan sekitarnya, serta kembali lagi ke kota Padang. Akhir-akhir ini fungsi pelabuhan di muara sungai Batang Arau tempat keluar masuknya kapal – kapal terganggu karena terjadinya pendangkalan sungai. Ini terjadi karena tingginya tingkat pertambahan penduduk sehingga mempengaruhi perubahan tata guna lahan dari hutan sekunder, kebun dan sawah menjadi kawasan permukiman, serta bertambah luasnya kawasan tambang batu kapur yang digunakan untuk dasar pembuatan semen oleh PT Semen Padang pada DAS Batang Arau yang mengakibatkan bertambahnya debit puncak run off, meningkatnya erosi dan konsentrasi sedimen di DAS Batang Arau. Untuk menghitung angkutan sedimen di pelabuhan muara di DAS Batang Arau dilakukan dengan metoda Yang’s dan metoda Engelund& Hansen. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan Metode Yang’s didapat hasil 28703,83 ton/tahun dan dengan Metoda Engelund & Hansen didapat hasil 34587,43 ton/tahun. Dan untuk estimasi tebal endapan di pelabuhan Muara Batang Arau kota Padang didapat dari hasil kajian angkutan sedimen yang berdasarkan angkutan sedimen terbesar Metoda Engelund & Hansen hasilnya adalah 21,64 cm per tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Siddiq, Mohammad, and Hartini Salama. "Etnografi Sebagai Teori Dan Metode." Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam 18, no. 1 (May 27, 2019): 23–48. http://dx.doi.org/10.15408/kordinat.v18i1.11471.

Full text
Abstract:
Memahami masyarakat manusia merupakan suatu upaya yang selalu menarik untuk dilakukan. Di tengah-tengah upaya tersebutlah, etnografi hadir. Etnografi ditinjau secara harfiah dapat berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang menyeluruh dan terpadu (holistic-integratif), deskripsi yang kaya (thick description) dan analisa kualitatif dalam rangka mendapatkan cara pandang pemilik kebudayaan (native’s point of view). Umumnya etnografi digunakan oleh sebagian peneliti untuk memahami kebudayaan lain (other cultures). Sedangkan, sebagian lain berpendapat bahwa etnografi telah menjadi alat yang fundamental untuk memahami masyarakat kita sendiri dan masyarakat multikultural di seluruh dunia. Dalam tradisi pengetahuan Islam, sejenis deskripsi etnografi dapat kita temukan dalam berbagai literatur, misalnya deskripsi kebudayaan yang ditulis Ibnu Battutah seorang pengembara (traveler), petualang (adventurer), dan pengamat (viewer) pada abad ke XIII dalam perjalanannya mengelilingi dunia dan berinteraksi dengan berbagai kebudayaan lain. Selain Ibnu Bathuthah, ada pula ilmuan muslim bernama Ibnu Khaldun, seorang filosof, ahli sejarah, dan politikus abad ke XIV yang pemikirannya terus digulirkan dan menjadi bahan kajian dalam berbagai diskursus pemikiran sosial politik kontemporer. Berangkat dari pengalaman dan pengamatannya yang tajam, Ibnu Khaldun merajut pikiran-pikiran kritis tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem kemasyarakatan dan kenegaraan berikut kritik-kritik inovatif terhadap cakupan sejarah sebagaimana tertuang dalam karya besarnya Muqaddimah yang merupakan pengantar dari kitab Al Ibar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Saibah, Saibah. "INOVASI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK ABAD 21 DENGAN METODE MULTIPLE INTELEGENCES." EDUSOSHUM: Journal of Islamic Education and Social Humanities 1, no. 1 (July 2, 2021): 16–25. http://dx.doi.org/10.52366/edusoshum.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Education in the 21 century requires educators to be more creative, but there are still many educators who use monotonous learning methods so that students tend to get bored and ignore learning. Purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of multiple intelligence learning methods when applied in learning Akidah Akhlak. This study uses a qualitative research method with a phenemonological approach. The phenemonological approach used is the Schutz approach. Data analysis is an inductive analysis. The subjects that became the focus of this study were the Akidah Akhlak education teachers, seventh grade students of SMP Muhammadiyah one Jember. The results of the research of the Multiple Intelligences method are effective in learning because it can provide learning motivation to students and are able to hone the intelligence of each student.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Tri Habibie, Muhammad, Ahmad Husain, and Rio Wirawan. "Perancangan Aplikasi Inventarisasi Alat-alat Kesenian Tradisional Wayang Kulit pada Sanggar ABCD." Informatik : Jurnal Ilmu Komputer 16, no. 1 (May 2, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.52958/iftk.v16i1.1427.

Full text
Abstract:
Aplikasi web menjadi bagian yang sudah terintegrasi dengan kehidupan dunia komputer saat ini. Dengan web, seseorang bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah, tidak peduli seberapa jauhnya. Sehubungan dengan kebutuhan untuk membangun aplikasi web yang bersifat dinamis itulah banyak sanggar yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk mengatur segala hal berkaitan dengan inventarisasi alat-alat yang tersedia. Beberapa sistem yang saat ini berjalan di beberapa sanggar masih dilaksanakan secara konvensional menggunakan form kertas. Hal ini menyebabkan lambatnya proses yang dilaksanakan dan berdampak pula terhadap efisiensi waktu di berbagai sanggar. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode grounded (grounded research). Permasalahan yang akan dipecahkan dalam kegiatan ini yaitu, Bagaimana menyediakan sistem inventarisasi dengan memanfaatkan aplikasi inventarisasi pada proses pengolahan data alat-alat kesenian tradisional pada sanggar ABCD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Fitrianto, Achmad Room, Athifa W. Fitri Khoirunnisa, and Lailatul Amaliyah. "Membangun Kesadaran Masyarakat Dalam Pemeliharaan Bendungan Gondrok Sebuah aksi partisipatorif dalam memelihata Irigasi Pertanian Di Desa Bedohon, Jiwan, Madiun." Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2, no. 2 (September 26, 2020): 79–86. http://dx.doi.org/10.24036/abdi.v2i2.50.

Full text
Abstract:
Desa Bedoho dengan luas wilayahnya 75% area pertanian dan 25% permukiman masyarakat, menjadikan sektor pertanian menjadi sektor andalan perekonomian warganya. Kondisi alam seperti ketersediaan air dan kelayakan irigasi menjadi penting. Indonesia pada umumnya yang memiliki dua musim, kemarau dan penghujan, menjadikan pengaturan air untuk persawahan perlu dilakukan. Dimusim penghujan air akan sangat berlimpah sedangkan di musim kemarau air menjadi barang yang susah. Gondrok yang merupakan salah satu aliran irigasi yang berfungsi untuk irigasi dan manajemen pengairan memiliki peran penting dalam keberlangsungan aktifitas pertanian warga Desa Bedoho. Penelitian berbasis pendampingan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan gondrok demi kelancaran irigasi pertanian yang ada di Desa Bedoho. Dengan menerapkan metode Asset Based Community Development (ABCD), diharapkan dapat memberikan perubahan dan memanfaatkan secara optimal aset yang sudah ada. Keterlibatan antar berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menerapkan metode ABCD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Suardi, Suardi, Syahrir Mallongi, and Dahliah Baharuddin. "Model Pembangunan Pertanian Melalui Penerapan Agropolitan Berbasis Partisipasi di Kabupaten Pinrang dengan Pendekatan ABCD (Asset Based Community Development)." PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi 2, no. 4 (October 31, 2019): 48–61. http://dx.doi.org/10.33096/paradoks.v2i4.288.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Model Penerapan Asset Based Community Development Dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Partisipasi sebagai Model Pembangunan Pertanian di Kabupaten Pinrang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data Sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pinrang Tahun 2019 dan Dinas Pertanian Kabupaten Pinrang. Data dianalisis berdasarkan metode analisis data deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode analisis SWOT. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat 3 (tiga) faktor atau variabel penelitian di Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pinrang yaitu warga/masyarakat, organisasi, fasilitas yang merupakan bagian dari asset-asset sebagai berikut asset manusia, asset fisik, Asset sosial, Asset finansial, dan Asset natural. (2) Model Penerapan ABCD dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Partisipasi di Kabupaten Pinrang yang dapat memaksimalkan potensi pertanian (sumber daya alam) di wilayah setempat, meningkatkan serta membangun sarana dan prasarana pendukung kegiatan pengembangan agropolitan dapat meningkatkan sosial-ekonomi masyarakat serta dapat mengembangkan kemandirian masyarakatnya. Hasil identifikasi aset-aset yang ada di 8 Kecamatan yang ditetapkan dalam Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pinrang dan dari hasil analisis matriks SWOT dalam penelitian ini yaitu mengenai Model Pembangunan Pertanian Melalui Penerapan Agropolitan Berbasis Partisipasi di Kabupaten Pinrang Dengan Pendekatan ABCD diperoleh model penerapan ABCD dalam pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Partisipasi sebagai model pembangunan pertanian di Kabupaten Pinrang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Fathurrahmah, Nurulli, Moh Amin, and M. Shinwanudin. "Pendampingan Standarisasi Guru Taman Pendidikan Al-Qur`an Melalui Pelatihan Metode Tilawati Berbasis Aset." Janaka, Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 2 (May 31, 2020): 65–72. http://dx.doi.org/10.29062/janaka.v2i2.210.

Full text
Abstract:
A teacher of the Qur'an Education is required to determine the right method of learning the Qur'an. In addition, it takes skill and skill that is standard in implementing Qur'anic learning. Therefore, it is necessary to mentoring the standardization of Qur'anic learning through training, among other trainings in Tilawati method. This mentoring is done by the asset approach in the framework of Asset-based-Community Development (ABCD). Performance Achievement in this mentoring is the empowerment of religious leaders and society in providing accommodation and consumption. Community assets were successfully empowered to support the program's success.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Karsiwan, Karsiwan. "Kejayaan Lada Hingga Praktek Perburuhan di Lampung Abad ke XVIII Hingga Abad XX." Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 5, no. 1 (July 31, 2020): 11. http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v5i1.2710.

Full text
Abstract:
Abstrak: Kejayaan Lada Hingga Praktek Perburuhan di Lampung Abad ke XVIII Hingga Abad XX. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui kejayan lada Lampung dan praktek perburuhan yang terjadi di dalamnya, dari abad XVIII-XX. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, dengan empat unsur utama yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena menggunakan sumber dari data hasil tinjauan pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengumpulan data, kejayaan lada Lampung dan praktek perburuhan yang terjadi di dalamnya dari abad XVI-XX merupakan dua hal yang saling mendukung. Lada di Lampung dikenal dengan sebutan Lampung Black Papper karena kualitas dan ketenarannya, di masa Kesultanan Banten budidaya lada berkembang pesat dengan banyaknya perintah penanaman lada oleh Sultan melalui piagam yang dikirimkan ke pemimpin adat (Punyimbang). Pada awalnya praktek perburuhan di Lampung dilakukan secara sukarela, pada masa awal budidaya lada, dan berubah sejak Lampung berada di bawah Kesultanan Banten dengan perintah penanaman lada yang semakin besar, setelah kedatangan kolonialisme Belanda. Perburuhan masa itu terbagi menjadi tiga kelas yakni, 1) Buruh Lepas, 2) Buruh Bebas, 3) Buruh Kontrak.Kata Kunci: Lada, Buruh, Kolonialisme Belanda, Banten, Lampung
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Theofillius Baratova Axellino Kristanto and Ayu Aishya Putri. "Pengembangan Masyarakat berbasis Aset sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat melalui Sektor Wisata Kebugaran di Indonesia." Journal of Social Development Studies 2, no. 2 (October 29, 2021): 43–54. http://dx.doi.org/10.22146/jsds.2272.

Full text
Abstract:
Pengembangan wisata kebugaran di Indonesia haruslah menjadi prioritas utama pasca keterpurukan pariwisata ketika pandemi COVID-19 berlangsung. Berbekal pada potensi masa depan yang menggiurkan baik pada ranah global maupun domestik, sektor wisata kebugaran di Indonesia dapat menjadi kekuatan perekonomian negara. Namun, dengan adanya potensi yang gemilang juga diperlukan kondisi masyarakat yang matang guna mengelola potensi yang ada. Tulisan yang ditulis dengan metode kajian literatur secara naratif ini berusaha menganalisis pengembangan masyarakat berbasis aset atau Asset-Based Community Development (ABCD) sebagai pendekatan yang tepat bagi pemberdayaan masyarakat tersebut. Kemudian hasil analisis menunjukkan potensi masa depan wisata kebugaran Indonesia, langkah-langkah pengembangan ABCD, hingga tantangan pemberdayaan masyarakat yang ada. Tulisan ini kemudian menyimpulkan bahwa ABCD dinilai sebagai pendekatan yang tepat bagi pemberdayaan masyarakat guna pengembangan wisata kebugaran di Indonesia. Kata kunci: Pengembangan Masyarakat berbasis Aset , Pemberdayaan Masyarakat, Wisata Kebugaran. The development of wisata kebugaran in Indonesia must be the first priority after the loss of the tourism sector during the COVID-19 pandemic. With the future opportunity both in the global and domestic spheres, the health tourism sector in Indonesia can become the strength of the country’s economy. An advanced community condition is also needed to manage the existing opportunity. This paper, written using narrative literature review, attempts to analyze Asset- Based Community Development (ABCD) as the right approach for community empowerment. Then the results of the analysis show the future opportunity of Indonesian wellness tourism the steps for developing ABCD, and the challenges of community empowerment that exist. This paper then concludes that ABCD is considered the right approach for community empowerment for the development of health tourism in Indonesia. Keywords: Asset-Based Community Development, Community Development, Wellness Tourism.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kurniawan, Syamsul. "Tantangan Abad 21 bagi Madrasah di Indonesia." Intizar 25, no. 1 (October 17, 2019): 55–68. http://dx.doi.org/10.19109/intizar.v25i1.3242.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantangan abad 21 bagi madrasah di Indonesia. Secara reflektif, kajian ini ingin meninjau kembali ide, perlakuan, dan atau situasi yang ada, khususnya tentang madrasah pada abad 21 dan tantangan-tantangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Berdasarkan hasil pengkajian, bisa disimpulkan mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi madrasah di Indonesia pada abad 21, seperti: revolusi mental guru, membekali siswa yang terlahir sebagai digital natives dengan keterampilan abad 21, mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan reformasi kurikulum sesuai selera abad 21. Dalam merespon tantangan-tantangan ini, madrasah perlu mempertegas, menciptakan, dan mempertahankan points of difference atau distingsi dengan madrasah-madrasah zaman dulu yang oleh masyarakat dianggap ketinggalan zaman dan terbelakang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Leppa, Dewi Fatimah. "Metode Dakwah: Syiar Islam Ala Masyarakat Nusantara Abad 9-15 M." Jurnal Kajian Islam Interdisipliner 5, no. 2 (December 26, 2020): 97. http://dx.doi.org/10.14421/jkii.v5i2.1145.

Full text
Abstract:
Bukti arkeologi meninggalkan jejak, termasuk jejak untuk menelusuri awal mula agama Islam masuk ke Indonesia, antara abad ke-7 hingga ke-8 Masehi. Arkeolog Uka Tjandrasasmita menegaskan pentingnya bukti-bukti arkeologi dalam karyanya ‘Arkeologi Islam Nusantara’. Dalam karya tersebut, Uka mengungkapkan data-data arkeologi baik berupa makam-makam batu nisan, pecahan keramik dan ragam hiasan maupun arsitektur bangunan keraton yang merupakan material penting sebagai sumber sejarah. Semua itu bisa dimanfaatkan untuk mengetahui dan merekonstruksi bagaimana kedatangan Islam ke Tanah Air. Misalnya, makam di Nusantara memiliki persamaan tulisan dengan makam Islam yang ada di Gujarat, India. Persamaan tersebut dapat ditemukan pada makam Malik Ibrahim dibuat tahun 1419 H di Gresik, Jawa Timur dan makam Samudra Pasai pada tahun 882 H. Makam-makam yang ada di Gujarat dan Tanah Air juga memiliki bahan baku yang sama yaitu batu pualam. Dengan adanya persamaan tersebut bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang aktif, terutama hubungan dagang antara Gujarat, Samudra Pasai, dan Jawa Timur. Melalui perdagangan tercipta interaksi antara penduduk Tanah Air dan para pedagang Muslim dari Gujarat. Melalui interaksi ini juga para pedagang Muslim dari Gujarat tak hanya melakukan aktivitas dagang tetapi juga menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Air. Sejak zaman sebelum Islam Pelabuhan Banten merupakan Pelabuhan terpenting di tanah Sunda. Hal itu disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di tengah-tengah teluk Banten dengan jaringan Sungai Cibanten dan beberapa anak sungainya. Faktor alamiah ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi pihak yang mengelola pelabuhan para pedagang. Keadaan ini yang mengakibatkan Pelabuhan Banten menempatkan diri dalam dunia perdagangan internasional di Asia.[Archaeological evidence always leaves a trail, and these include traces to track earlier times when Islam arrived in Indonesia between the 7th and the 8th centuries (CE). Archaeologist Uka Tjandrasasmita stressed the importance of the archaeological pieces of evidence in his work ‘Archaeology of Islam Nusantara’, which reveals some archaeological data in tombs decorated with ceramic fragments and palace architecture, which were considered essential materials as historical sources. All of these can be used to find out and reconstruct how Islam came to Indonesia. For example. The tombs have the same writings as the Islamic tombs in Gujarat, India. The similarities are found in Malik Ibrahim’s tombs, created in 1419 H in Gresik, East Java, and the tomb of Samudra Pasai of Aceh in 882 H. The tombs in Gujarat and Indonesia have the same raw material made from marble. Given these facts, there is a historical relationship between Gujarat, India, and Indonesia, and this could happen due to trade relations between Gujarat and Samudra Pasai and East Jawa. Through trades, interactions between the Muslim traders of Gujarat and Muslim Indonesians took place, and through these interactions, Muslim Gujarati not only carried out trading activities but also spread the teachings of Islam in Indonesia. Some historical facts show that for a long, Banten Port had become the most important port in the land of Sunda. This is due to its geographical location is in the middle of Banten Bay connected with Cibanten River networking and some of its tributaries. This natural factor is very profitable for the Sultan in managing the trades. As a result, the Banten port played a significant role in international trade in Asia.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Cahya, Anisa Nilam, Soni Hartono, Reni Reni, Nur Hasanah, Muhammad Fikri Ajie, Muhammad Dian, Fazlur Rahman, et al. "Penguatan Literasi Anak Di Desa Kuala Sempang Kabupaten Bintan." JPPM Kepri: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau 2, no. 1 (February 28, 2022): 13–21. http://dx.doi.org/10.35961/jppmkepri.v2i1.421.

Full text
Abstract:
Penguatan literasi pada anak perlu ditanamkan sedini mungkin dan harus mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak, lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Arus globalisasi yang melaju pesat memaksa negeri ini menerima suatu perubahan besar yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat, dikarenakan adanya perkembangan teknologi, telekomunikasi, transportasi, ilmu pengetahuan dan aspek lainnya. Pengabdian ini dilakukan menggunakan pendekatan Asset Based Comunity Development (ABCD). Metode ABCD merupakan metode yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang ada dalam masyarakat sebagai sarana pengembangan berkelanjutan yang memuat proses untuk melihat potensi apa saja yang dimiliki masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini adalah menanamkan budaya literasi pada anak-anak di Desa Kuala Sempang Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Penulis berupaya memberikan bantuan dengan optimalisasi perkembangan anak-anak, sehingga mengurangi hambatan dalam persoalan pembelajaran yang dianggap mereka sulit dipahami. Sejumlah program penguatan literasi yang dilakukan adalah optimalisasi pemanfaatan taman bacaan Al-Ilmi, penguatan literasi agama bagi pelajar TPQ, penguatan literasi budaya serta memberi bimbingan belajar bagi siswa sekolah dasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Octaviani, Cresentia Zita. "Taman dan Lapangan Awal Abad ke-19 Sampai Awal Abad ke-21 di Kota Makassar." Tumotowa 4, no. 2 (December 14, 2021): 95–106. http://dx.doi.org/10.24832/tmt.v4i2.103.

Full text
Abstract:
Ruang terbuka hijau publik dalam hal ini taman dan lapangan awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20 merupakan bagian dari elemen kota Makassar. Taman dan lapangan yang terbagi berdasarkan peta lama awal abad ke-19 dan peta awal abad ke-20 terdiri dari: Koningsplein, Schietterrein voor Infanterie, Schietterrein voor Artillerie, Prins Hendrik Plein, Englsch Plein, Juliana Park dan Kerk Plein. Tulisan ini mengistilahkan “park” dalam penyebutan taman kota dan istilah “plein” dalam penyebutan lapangan. Penelitian ini dilatari oleh fenomena perkembangan bangunan yang semakin pesat di kota Makassar sehingga ruang terbuka hijau sebagai bagian esensial perkotaan semakin berkurang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan arkeologi perkotaan dalam analisis kartografi terhadap peta lama awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20 melalui overlay peta dengan kondisi eksisting lahan saat ini. Metode penelitian kualitatif juga dilakukan untuk menginterpretasi data berdasarkan studi pustaka dan observasi lapangan. Tulisan ini menghasilkan jumlah penurunan ketersediaan lahan ruang terbuka hijau publik dari awal abad ke-19 berjumlah 484.619 m² menjadi 344.828 m² saat ini (awal abad 21).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Taufik, Ahmad. "Argumen Metode Tafsir Mawdu’i." At-Tibyan 2, no. 1 (May 14, 2020): 74–89. http://dx.doi.org/10.30631/atb.v2i1.13.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menegaskan bahwa tafsīr mawḍū’i dapat menjadi metode alternatif di tengah keterbatasan metode tafsir tahlili, ijtimali, dan muqaran yang cenderung parsial dan atomis. Sebab, tafsīr mawḍū’i mampu mengidentifikasi ayat-ayat dalam topik yang sama dan dapat mengurai permasalahan secara lebih jelas dan spesifik. Metode seperti itu sangat dibutuhkan, mengingat persoalan sosial-keagamaan yang semakin kompleks dan perlu diselesaikan sesegera mungkin. Penggunaan metode tafsir tematik memiliki argumentasi yang kuat. Sebab, elemen utama tafsir ini disinyalir telah ada sejak Nabi Muhammad SAW masih hidup dan berlanjut sampai masa Salaf Saleh. Bahkan, dalam kitab tafsir mu’tabar yang ditulis Ibnu Katsir dan Thabari telah ditemukan beberapa unsur penafsiran tematik. Kendati demikian, sistematika tafsir tematik mulai berkembang pada abad XIV dan terus digunakan hingga saat ini. Dalam tulisan ini, penulis akan mengurai geneologi, signifikansi, dan sistematika tafsir tematik, sebagaimana yang telah diformulasikan oleh para sarjana klasik dan kontemporer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Lathifah, Miqro’ Fajari. "Analisis Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Abad ke 21." Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 5, no. 2 (November 30, 2020): 133–37. http://dx.doi.org/10.29303/jipp.v5i2.98.

Full text
Abstract:
Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Sumber Daya Manusia (SDM) pada abad ke 21 ini dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi salah satunya adalah berpikir kritis. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada abad ke 21. Media pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan studi pustaka sebagai tenkik pengumpulan data. Berdasarkan hasil kajian pustaka yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan untuk memenuhi kompetensi peserta didik pada abad ke 21 khususnya kompetensi berpikir kritis.Kata kunci: Abad ke 21; Media pembelajaran; Berpikir kritis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rahmatullah, Gusti, and Johan K. Runtuk. "Perencanaan Persediaan Suku Cadang Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Single Order Multiple Product Di PT. ABCD." JIE Scientific Journal on Research and Application of Industrial System 5, no. 1 (April 1, 2020): 48. http://dx.doi.org/10.33021/jie.v5i1.1271.

Full text
Abstract:
Spare parts are an important factor in the continuity of the production process for a manufacturing company. Its existence affects the company's operational processes. Besides, the inventory cost requires a large enough capital from the company's total capital. PT. ABCD currently has not applied the ABC method to determine the category of each part. This research was conducted by analyzing nine critical parts obtained from the ABC analysis results for the fast-moving category. The parts analyzed were focused on category A, with a fast-moving part value of 80.71% of the total existing parts. Based on Period Order Quantity (POQ) method, it was found that the total inventory cost applied by the company for the nine types of critical parts was IDR 37,054,735. In contrast, using the Economic Order Quantity (EOQ) method single order multiple products resulted in a total inventory cost of IDR 18 841,277, -. This result is better than the method established by the company, with savings of Rp. 18,213,458,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Shofwan, Arif Muzayyin. "Metode Belajar Menurut Imam Zarnuji: Telaah Kitab Ta’lim Al Muta’alim." Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual 2, no. 4 (November 13, 2017): 408. http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v2i4.96.

Full text
Abstract:
Sebelum para pakar Barat memperkenalkan metode belajar kepada dunia secara luas, sebenarnya Islam sudah memiliki metode belajar sendiri untuk para pelajar. Metode belajar tersebut telah ditulis oleh salah satu intelektual muslim abad pertengahan yang bernama Imam Zarnuji dalam kitab berjudul Kitāb Ta’līm al-Muta’allim. Tulisan ini bertujuan menelaah sekelumit biografi Imam Zarnuji dan metode belajar yang ditawarkan. Adapun metode penulisan dalam penelitian ini menggunakan riset perpustakaan dengan mengambil berbagai literatur yang sesuai dengan kajian. Tulisan ini menghasilkan dua temuan, yaitu: Pertama, Imam Zarnuji merupakan salah satu intelektual muslim abad pertengahan yang telah menulis metode belajar secara sistematis sebelum para pakar Barat memperkenalkan metode belajar modern. Kedua, dalam pandangan Imam Zarnuji, apabila para pelajar ingin sukses mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan, maka ada dua hal yang harus dilaksanakan, yaitu: (1) hendaknya melakukan dengan benar ketika menapaki jalan atau metode dalam menempuh ilmu pengetahuan; (2) hendaknya melaksanakan syarat-syarat dalam menempuh ilmu pengetahuan. Dengan melaksanakan kedua hal tersebut, maka para pelajar akan mendapatkan ilmu pengetahuan serta mendapatkan manfaat ilmu pengetahuan yang dicita-citakan,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Wahyuni, Leny Sri. "MEMBANGUN KOMPETENSI ABAD 21 MELALUI METODE CONSTRUCTIVE CONTROVERSY PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS." Tatar Pasundan : Jurnal Diklat Keagamaan 14, no. 2 (December 1, 2020): 199–208. http://dx.doi.org/10.38075/tp.v14i2.44.

Full text
Abstract:
This study aims to describe an image of cooperative learning model application through constructive controversy method in building 21st century competencies towards English learning. This study uses descriptive qualitative which took place at the second grade of SMKN 1 Talaga, Majalengka. Collecting data is done by using observation, interview, and documentation. The results illustrate that the ability to communicate, collaborate, think critically, and creatively in students can be built through controversial issues which make them challenged to discuss actively, intensively, and comprehensively. The use of 'gambits' in form of asking and giving opinions is quite effective to encourage students to analyze (communicate actively and effectively) related to the issues raised, collaborate intensively on various ideas to make decisions, and formulate solutions by constructing ideas from various results of divergent thinking. Keywords: 21st century competencies; English learning; cooperative learning model; constructive controversy method; controversy issues
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Firman, Firman, Dewy Kumala Tehuayo, Dewy Kumala Tehuayo, Nurliah Jafar, Habiebie Anwar, Suriyanto Bakri, Abdul Salam Munir, Harwan Harwan, Sitti Riatmi Nurhawaisyah, and Firman Nullah Yusuf. "Analisis Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Penetralan Asam Menggunakan Batugamping Dengan MetodE ABCC." Jurnal Geomine 9, no. 1 (August 20, 2021): 65–72. http://dx.doi.org/10.33536/jg.v9i1.900.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Hafid, Rosdiana. "LAHIRNYA PERJANJIAN LANRISANG DAN SALEMO ABAD XVII." Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya 8, no. 2 (December 1, 2017): 351–68. http://dx.doi.org/10.36869/wjsb.v8i2.126.

Full text
Abstract:
Kajian penelitian ini merupakan sejarah politik yang mewarnai kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan antara Kerajaan Balanipa dengan Kerajaan Bone. Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan tentang lahirnya Perjanjian Lanrisang dan Perjanjian Salemo. Metode yang dipergunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat tahap secara sistematis, yaitu: pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan sejarah. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tiga perjanjian lahir karena dilatari adanya konflik antara dua pihak.Konflik itu kemudian berkembang menjadi peperangan yang sangat merugikan semua pihak yang bertikai. Akhir dari peperangan itulah yang menutup dan mengakhiri segalanya dengan lahirnya sebuah perjanjian. Dua perjanjian itu melibatkan secara langsung Kerajaan Balanipa, yaitu Perjanjian Salemo satu dan Perjanjian Lanrisang. Sementara itu, Perjanjian Salemo tidak melibatkan secara langsung Kerajaan Balanipa, tetapi yang berkonflik adalah Todani Arung Bakke, raja dari Kerajaan Limae Ajatappareng.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Somantri, Diki. "ABAD 21 PENTINGNYA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU." Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi 18, no. 02 (July 24, 2021): 188–95. http://dx.doi.org/10.25134/equi.v18i2.4154.

Full text
Abstract:
: Penenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai betapa pentingnya kompetensi pedagogik guru di abad 21. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur, mencari semua informasi diberbagai sumber seperti jurnal-jurnal dan buku atau pun dokumen lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada abad 21, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh guru. Maka untuk menghadapi abad 21 ini, guru diwajibkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pedagogik.Kata Kunci: Abad 21, tantangan guru, peningkatan pedagogik, peningkatan profesionalitas guru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Lestari, Hanisa Sismaya, D. Disman, and Janah Sojanah. "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI METODE LATIHAN UNDERSTANDING CONCEPT THROUGH DRILL METHOD." Jurnal MANAJERIAL 17, no. 1 (January 29, 2018): 104. http://dx.doi.org/10.17509/manajerial.v17i1.9779.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman semakin maju termasuk dunia pendidikan. Memasuki era globalisasi di abad 21, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi persaingan. Pendidikan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan kualitas suatu negara. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat berpengaruh dalam berbagai aspek, salah satunya adalah aspek pendidikan.Indonesia terbagi atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tingi. Adapun salah satu jenis pendidikan formal pada pendidikan adalah pendidikan kejurusan. Pada pendidikan kejuruan, peserta didik di arahkan untuk mempunyai kemampuan dalam bidang tertentu khususnya pada program keahlian yang ada.salah satu pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki berbagai macam bidang keahlian yaitu Bisnis Manajemen. Pada bidang keahlian ini terdapat salah satu kompetensi keahlian yaitu Administrasi Perkantoran. Terdapat berbagai mata pejaran produktif untuk mendukung keterampilan perkantoran salah satunya teknologi perkantoran. Siswa SMK jurusan Administrasi Perkantoran dibekali berbagai macam kompetensi untuk menghadapi persaingan dunia global, salah satunya kompetensi keterampilan teknologi. Keterampilan teknologi ini salah satu keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Purdaryanto, Samuel. "DESKRIPSI HISTORIS DOKTRIN KRISTOLOGI." SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (December 27, 2020): 156–69. http://dx.doi.org/10.53687/sjtpk.v2i1.19.

Full text
Abstract:
Kristologi merupakan doktrin penting dan central bagi iman Kristen. Oleh karena itu, melihat sejarah doktrin Kristologi diperlukan untuk melihat asal dan perkembangannya. Penelitian ini merupakan deskripsi sejarah asal-mula dan perkembangan doktrin Kristologi. Peneletian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Metode ini dipilih agar lebih mudah dalam mengumpulkan data-data literatur yang berkaitan dengan topic penelitian. Pembahasan mengenai kehidupan dan pribadi Kristus sudah dimulai sejak abad permulaan. Penyesatan doktrin Kristologi sudah terjadi pada abad permulaan. Pandangan yang berbeda tentang doktrin kristologi membawa kepada pertikaian yang pada akhirnya harus diselesaikan melalui konsili. Diskusi mengenai Kristologi ini masih terus berkembang hingga mencapai puncaknya pada abad ke-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Oktari, Devyanne, Ilma Siti Salamah, Rizka Putri Ayuning, and Husen Windayana. "Persepsi Mahasiswa dalam Menghadapi Abad Ke-21." Aulad: Journal on Early Childhood 4, no. 3 (January 22, 2022): 222–29. http://dx.doi.org/10.31004/aulad.v4i3.207.

Full text
Abstract:
Pendidikan pada abad ke-21 mengalami banyak tantangan dan juga banyak yang harus dipersiapkan oleh calon tenaga pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berbagai persepsi mahasiswa dalam menghadapi abad 21 ini. Metode kualitatif merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini yang menghasilkan data secara deskriptif mengenai bagaimana calon tenaga pendidik mempersiapkan mentalitas dalam menghadapi abad 21 yang memiliki berbagai hal baru karena perkembangan zaman dalam mencetak generasi penerus bangsa. Hasil penelitian menunjukan para calon tenaga pendidik memahami tentang perubahan dan tantangan yang akan terjadi pada abad 21 dan tahu apa yang harus disiapkan baik dari segi kesiapan mental, pengetahuan yang luas juga wawasan dari pengalaman yang didapat. Guru sebagai barisan terdepan dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas menjadi pilar utama dalam perkembangan abad 21. Penelitian ini membuka pemikiran juga wawasan para mahasiswa tentang persiapan yang harus mereka hadapi kelak di masa yang akan datang. Pentingnya peran yang diemban oleh seorang guru mengharuskan guru untuk mampu bertugas secara profesional dan penuh tanggung jawab. Pada abad 21 ini mengarah pada penggunaan teknologi yang perlu diiringi dengan pengetahuan tinggi, keterampilan berpikir kritis, berinovatif, berkreasi dan iman serta taqwa. Mentalitas yang kuat dan persiapan diri yang matang harus dimiliki oleh calon tenaga pendidik dalam membawa pendidikan ke abad 21
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Ariyansyah, Ariyansyah. "Penerapan Beberapa Keterampilan Abad 21 Melalui Metode Kuliah Lapangan (Field Trip) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah." ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) 7, no. 1 (October 8, 2018): 1–9. http://dx.doi.org/10.33627/oz.v7i1.11.

Full text
Abstract:
Pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 diterapkan dengan harapan bahwa pendidikan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut agar menjadi pribadi yang unggul dan sukses dalam hidup. Penelitian ini dilakukan melalui metode Kuliah Lapangan (field trip)pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (TTTR) pada semester ketiga tahun 2017/2018. Kemunduran taksonomi di Indonesia sudah lama dirasakan. Sedikit sekali mahasiswa yang tertarik untuk mendalami karena menganggap taksonomi sebagai ilmu yang membosankan dan tidak berguna. Apabila keadaan ini dibiarkan maka masa depan yang suram bagi pertaksonomian Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini menerapkan keterampilan abad 21 melalui metode Field Trip. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di program studi pendidikan Biologi STKIP Bima dengan subyek penelitian adalah 32 mahasiswa program studi pendidikan biologi angkatan 2016. Hasil penelitian menunujukkan bahwa dengan pembelajaran menggunakan metode Field Trip dan menerapkan keterampilan abad 21 yakni keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2 sehingga kemampuan mahasiswa dalam menguasai konsep TTTR semakin meningkat. Peningkatan pemahaman konsep yang didapat dari nilai akhir mahasiswa pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa pembelajaran TTTR melalu metode field trip dengan menerapkan keterampilan abad 21 dapat menjadikan pemebelajaran pada mata kuliah TTTR lebih berkualitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Abduh, Muhammad, and Afifah Istiqomah. "Analisis Muatan Hots dan Kecakapan Abad 21 pada Buku Siswa Kelas V Tema Ekosistem di Sekolah Dasar." Jurnal Basicedu 5, no. 4 (July 8, 2021): 2069–81. http://dx.doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1124.

Full text
Abstract:
Kurikulum 2013 menuntut siswa berpikir HOTS didukung oleh keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diterapkan pada soal-soal yang terdapat pada buku siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konten HOTS dan keterampilan abad 21 pada soal-soal buku siswa kelas V dengan tema ekosistem. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi literatur. Teknik analisis data menggunakan model analisis isi dengan melakukan tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Validitas data menggunakan validitas expert judgement. Hasil penelitian analisis HOTS menunjukkan bahwa 59% soal di buku siswa kelas V berisi HOTS. Konten HOTS yang paling sering muncul adalah konten kontekstual. Selain itu, pada aspek keterampilan abad 21 menunjukkan bahwa setiap soal di buku siswa kelas V tema ekosistem memuat semua keterampilan abad 21 terkait dengan konten komunikasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wardhana, Adi Putra Surya, and Fiqih Aisyatul Farokhah. "Asketisme Perempuan Jawa Dalambayang Hedonisme Priayi Surakarta (Abad XIX- Awal Abad XX)." Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya. 21, no. 3 (December 28, 2020): 263–88. http://dx.doi.org/10.52829/pw.311.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian mengkaji diskursus asketisme perempuan Jawa dalam bayang hedonisme priayi Surakarta abad XIX sampai awal abad XX. Dalam beberapa naskah Jawa yang ditulis pada abad XIX hingga awal abad XX, perempuan Jawa dikonstruksi untuk hidup asketis. Sementara itu, priayi laki-laki dan penguasa tradisional Surakarta gemar merayakan kehidupan hedonismenya. Oleh sebab itu, ada beberapa permasalahan yang dibahas. Pertama, menganalisis kondisi sosial-politik di Surakarta abad XIX sampai awal abad XX yang mempengaruhi penyebarluasan diskursus asketisme perempuan Jawa; kedua, mengkaji hedonisme elit istana yang dirayakan di atas asketisme perempuan Jawa; ketiga, manganalisis motivasi tindakan dari konstruksi diskursus asketisme perempuan Jawa pada abad XIX hingga awal abad XX. Metode sejarah digunakan untuk menganalisis topik utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, penguasa tradisional di Surakarta mengalami kekalahan secara politik terhadap pemerintah kolonial Belanda. Hedonisme dirayakan di atas kontruksi asketisme perempuan Jawa dalam naskah-naskah piwulang estri sebagai pelampiasan atas kekalahan tersebut. Naskah-naskah piwulang estripun marak diproduksi dan direproduksi pada abad XIX – XX. Motivasi tindakan dalam konstruksi asketisme perempuan Jawa adalah untuk meraih kemenangan atas tubuh, hati, dan pikiran perempuan. Namun, perempuan Jawa pandai bernegosiasi sehingga mereka merebut ruang-ruang kekuasaan pada rumah tangga, ekonomi, dan ranjang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Yulianda Putri Rahmawati and Mohammad Salehudin. "Optimalisasi pembelajaran abad 21 pada SMP dan SMA." Journal of Instructional and Development Researches 1, no. 3 (December 31, 2021): 112–22. http://dx.doi.org/10.53621/jider.v1i3.67.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bagaimana memaksimalkan suatu pembelajaran pada abad ini. Ada beberapa konsep pembelajaran abad 21 yang harus dimiliki oleh dunia pendidikan sekarang ialah 21 stCentury Skills (keterampilan abad 21), Scientific Approach (pendekatan saintifik) dan Auntentik Assessment (penilaian autentik). Dari ketiga metode tersebut yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan agar dapat bertahan dan menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sepenuhnya difokuskan oleh peserta didik dan di dukung oleh guru dalam mengembangkannya ialah “keterampilan abad 21”. Keterampilan terdiri dari 1) Communication (Komunikasi); 2) Critical Thinking (Berpikir Kritis); 3) Collaboration (Kolaborasi); 4) Creativity (Kreatifitas) atau biasa disebut dengan 4C. tentunya degan hal ini dapat memberikan pengaruh yang hebat guna pemuda (generasi penerus) dalam menantang sebuah acuan kehidupan revolusi 4.0 (abad 21) dan tentunya peserta didik akan menjadi manusia pemikir, terampil serta sadar informasi, pengetahuan maupun teknologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa optimalnya pembelajaran abad 21 di tingkat SMP dan SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dan diatur dengan model survey. Populasi dan sampel didapatkan menggunakan teknik random sampling dengan menunjuk beberapa guru dan pelajar ditingkat SMP dan SMA untuk dijadikan responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sedikit responden yang menyatakan ketidak setujuannya dalam penerapan keterampilan 4C dan terdapat 32 dari 45 responden yang menyatakan persetujuannya dalam penerapan keterampilan 4C. Sehingga dalam menerapkan keterampilan tersebut dapat dikatakan maksimal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bagaimana memaksimalkan suatu pembelajaran pada abad ini. Ada beberapa konsep pembelajaran abad 21 yang harus dimiliki oleh dunia pendidikan sekarang ialah 21 stCentury Skills (keterampilan abad 21), Scientific Approach (pendekatan saintifik) dan Auntentik Assessment (penilaian autentik). Dari ketiga metode tersebut yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan agar dapat bertahan dan menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sepenuhnya difokuskan oleh peserta didik dan di dukung oleh guru dalam mengembangkannya ialah “keterampilan abad 21”. Keterampilan terdiri dari 1) Communication (Komunikasi); 2) Critical Thinking (Berpikir Kritis); 3) Collaboration (Kolaborasi); 4) Creativity (Kreatifitas) atau biasa disebut dengan 4C. tentunya degan hal ini dapat memberikan pengaruh yang hebat guna pemuda (generasi penerus) dalam menantang sebuah acuan kehidupan revolusi 4.0 (abad 21) dan tentunya peserta didik akan menjadi manusia pemikir, terampil serta sadar informasi, pengetahuan maupun teknologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa optimalnya pembelajaran abad 21 di tingkat SMP dan SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dan diatur dengan model survey. Populasi dan sampel didapatkan menggunakan teknik random sampling dengan menunjuk beberapa guru dan pelajar ditingkat SMP dan SMA untuk dijadikan responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sedikit responden yang menyatakan ketidak setujuannya dalam penerapan keterampilan 4C dan terdapat 32 dari 45 responden yang menyatakan persetujuannya dalam penerapan keterampilan 4C. Sehingga dalam menerapkan keterampilan tersebut dapat dikatakan maksimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Wijayanto, Bayu, Widia Sutriani, and Farisha Luthfi. "Kemampuan Berfikir Spasial dalam Pembelajaran Abad 21." Jurnal Samudra Geografi 3, no. 2 (June 30, 2020): 42–50. http://dx.doi.org/10.33059/jsg.v3i2.2495.

Full text
Abstract:
Pada saat ini sistem pembelajaran sudah berbasis teknologi digital agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan berdaya saing. Selain itu, model Problem Based Learning (PBL) juga menjadi cara untuk melatih siswa agar dapat berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk pembelajaran pada abad ke-21, kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi dan urgensinya, dan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Adapun metode yang digunakan yaitu studi literatur dan eksperimen. Studi literatur digunakan dalam menganalisis permasalahan terkait pembelajaran pada abad ke-21 dan kecerdasan spasial. Sedangkan metode eksperimen digunakan untuk melihat kemampuan berpikir spasial dengan model Problem Based Learning. Hasil penelitian ini yaitu bentuk pembelajaran pada abad ke-21 saat ini berbasis teknologi digital karena sumberdaya manusia mulai digantikan oleh artificial intelligence mengikuti perkembangan zaman. Kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi menjadi suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa karena berkaitan dengan kemampuan untuk menilai suatu fenomena secara spasial. Model Problem Based Learning yang diterapkan mempengaruhi kecerdasan spasial siswa dengan nilai thitung 10,43 > ttabel 2,03.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Pardosi, Fakhrurrozi. "METODE TALAQQI ULAMA HADIS." WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 4, no. 2 (October 6, 2020): 12. http://dx.doi.org/10.51590/waraqat.v4i2.85.

Full text
Abstract:
Hadis nabi saw., berfungsi sebagai penjelas tentang kandungan-kandungan Alquran. Banyak permasalahan di dalam Alquran yang bersifat umum, kemudian dirinci dan diperjelas oleh hadis-hadis Nabi saw., seperti salat, zakat, puasa, haji dan lain sebagainya. Keutamaan hadis Nabi ini pula lah yang kemudian mendorong para sahabat dan ulama-ulama setelah mereka untuk berantusias mempelajari, mendalami hingga mengajarkannya kepada umat setelah mereka. Salah satu kisah menarik dalam hal ini adalah kisah Umar bin Khattab bersama salah satu tetangganya. Di mana mereka berdua saling bertukar hadis, bergantian pergi belajar dan menuntut ilmu kepada nabi saw. Hadis-hadis nabi saw., sampai ke tangan umat belakangan melalui tangan-tangan para ulama. Hadis-hadis nabi tersebut berpindah-pindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Para sahabat adalah umat yang adil. Hadis-hadis nabi di zaman mereka betul-betul murni dan terjaga. Hingga datang pertengahan abad kedua hijriah. Ketika itu, mulailah bermunculan perawi-perawi yang suka berbohong dan mengatasnamakan hadis nabi saw. Seiringan dengan keadaan itu, tumbuh pula ilmu jarh dan ta`dil. Jadi, berita yang dibawa seseorang tidak langsung diterima sehingga diperiksa hafalan dan keadilannya terlebih dahulu, riwayatnya dibanding-bandingkan dengan riwayat yang siqah bahkan mereka melakukan rihlah untuk sekedar memastikan sebuah hadis itu berasal dari sanad aslinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Kila, Syahrir. "HUBUNGAN KERAJAAN MAKASSAR DENGAN KERAJAAN BUTON ABAD KE-17." Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya 7, no. 2 (December 1, 2016): 285–302. http://dx.doi.org/10.36869/wjsb.v7i2.132.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan hubungan antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton pada abad ke-17 Masehi. Metode yang dipergunakan adalah metode sejarah yang mencakup empat langkah yang sistematis. Selain itu, pengumpulan data lapangan juga ditunjang oleh metode wawancara bebas mendalam terhadap tokoh masyarakat, sejarawan dan budayawan. Hasil kajian menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan dan politik antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton telah ada pada abadke-16. Hubungan kekerabatan hanya dapat dilacak melalui tutur lisan dan hampir tidak ada data atau sumber tertulis yang menjelaskan hal tersebut, sedangkan hubungan politik yang terjalin lebih banyak diakhiri dengan konflik atau perang. Kedua pihak tercatat tiga kali berperang dan kekuatan pasukan yang sangat besar terjadi pada tahun 1666. Buton bertekuk lutut dan mengakui kekalahannya. Empat hari kemudian, pasukan Makassar kalah oleh pasukan VOC dan Arung Palakka bersama Buton. Semua pasukan Makassar di bawah pimpinan Karaeng Bontomarannu ditawan pada sebuah pulau kecil di depan Kota Baubau yang dikenal dengan nama Pulau Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Ibrahim, Bedriati, Suroyo Suroyo, Asril Asril, Piki Setri Pernantah, and M. Yogi Riyantama Isjoni. "Pelatihan Perangkat Pembelajaran Abad 21 Berbasis Merdeka Belajar Pada Guru IPS." Journal of Community Engagement Research for Sustainability 1, no. 2 (September 26, 2021): 67–73. http://dx.doi.org/10.31258/cers.1.2.67-73.

Full text
Abstract:
Perangkat pembelajaran abad 21 berbasis merdeka belajar berorientasi pada peserta didik dan bertumpu pada kesiapan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru-guru rumpun IPS harus menyesuaikan pembelajaran abad 21 dengan paradigma merdeka belajar. Metode pelatihan dan praktek langsung dan bimbingan serta dilakukan evaluasi dalam kegiatan pembuatan perangkat pembelajaran. Hasil dari pelatihan perangkat pembelajaran yaitu guru menguasai dan mampu menulis perangkat pembelajaran keterampilan abad-21, yang dibuktikan dengan perangkat pembelajaran berupa RPP satu lembar yang memuat keterampilan abad-21 dan konsep merdeka belajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mardiana, Dina, R. M. Teguh Supriyanto, and Rahayu Pristiwati. "Tantangan Pembelajaran Abad-21: Mewujudkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Mengaplikasikan Metode Pengajaran Bahasa." Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6, no. 2 (June 3, 2021): 1–18. http://dx.doi.org/10.33084/tunas.v6i2.2519.

Full text
Abstract:
Pembelajaran abad-21 menyajikan banyak tantangan bagi kompetensi guru bahasa, tak terkecuali guru kelas yang juga mengajarkan bahasa untuk dapat mewujudkan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang efektif di SD/MI. Kompetensi guru kelas di era digital pembelajaran abad-21 ini tak hanya dituntut untuk mampu mengaplikasikan pengetahuan teknologinya, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan pedagogiknya dalam kelas yang diampunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan acuan pustaka kepada guru kelas dalam usahanya menguasai dan mengaplikasikan metode pengajaran bahasa pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD/MI sebagai upaya untuk memenuhi standar salah satu kompetensi pedagogik guru kelas dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD/MI. Penelitian ini merupakan jenis studi pustaka (Library Research) yang dilaksanakan dengan menggunakan metode sembilan langkah dalam proses penelitian studi pustaka model Mary W. George. Hasil penelitian ini menyajikan secara deskriptif sepuluh metode utama pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Tarigan (2011) yang dapat dijadikan pustaka acuan bagi guru kelas untuk menguasai dan mengaplikasikan metode pengajaran bahasa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD/MI sesuai dengan kelas yang diampunya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Taufiq, M., Asrizal Saiin, M. Azmi, Aidillah Suja, and Supriyadin Hasibuan. "Peningkatan Literasi Sistem Perbankan Syariah Sebagai Penghimpun dan Penyalur Dana Berbasis Syariah Kepada Masyarakat Pada Kondisi Covid-19 Tahun 2020." JPPM Kepri: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau 1, no. 1 (January 29, 2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.35961/jppmkepri.v1i1.172.

Full text
Abstract:
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sistem perbankan syariah kepada masyarakat melalui Dewan Kemakmuran Masjid pada kondisi Covid-19 di Kota Tanjungpinang. Selain itu juga untuk meningkatkan inklusi perbankan syariah pada masjid-masjid dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode Asset Based Community-Driven Development (ABCD). Hasil yang didapat adalah, 1) terjadi peningkatan literasi tentang produk dan jasa Bank Syariah pada pengurus masjid dan DKM yang ada di Kota Tanjungpinang, 2) bersedianya pengurus masjid dan DKM untuk membuka rekening di Bank Syariah sebagai wujud dari inklusi keuangan syariah, sehingga dapat membantu korban dampak Covid-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Taufiq, Muhammad, Rahmatullah Mufassir, Muhammad Iqbal Alfani, Anas Amrulloh, Muhammad Adlan Syah, Alhamdany Albar Syani, Endang Tri Utami, et al. "Pendidikan Moral Agama Melalui TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang Sebagai Poros Pembangunan Generasi Umat." Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama 18, no. 2 (July 30, 2018): 143. http://dx.doi.org/10.14421/aplikasia.v18i2.1847.

Full text
Abstract:
M. Athiyah al-Abrasyi, salah satu pakar pendidikan Islam dari Mesir, mengatakan bahwa inti pendidikan Islam adalah budi pekerti. pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan dalam Islam. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memperhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak (pendidikan moral agama) maupun segi-segi lainnya. Khususnya dalam bidang pengembangan TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang, masyarakat sangat berharap dan langsung meminta kepada mahasiswa KKN untuk membenahi terkait manajemen TPQ tersebut., dikarenakan belum memiliki standarisasi dan manajemen yang baik dan jelas dalam aplikasi kegiatan harian-hariannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pembenahan manajemen TPQ yang lebih baik, tertib, dan berkelanjyan serta memberikan penanaman nilai-nilai agama kepada lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan adalah strategi dan pendekatan dengan konsep ABCD (Asset Based Community-driven Development). Yakni metode permberdayaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi, aset, kekuatan, dan pendayagunaan secara mandiri. ABCD mengupayakan terwujudnya sebuah tatanan kehidupan sosial yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku dan penentu pembangunan di lingkungannya atau yang sering disebut Community-Driven Develompment (CDD). Hasil pengabdian masyarakat berhasil dalam membenah TPQ Al Muttaqien baik manajemen, kurikulum dan metode pembelajaran, Job Discription yang jelas dan terstruktur, pembuatan buku profil TPQ, buku administrasi yang tertib dan lengkap, dan pendaftaran secara resmi lembaga TPQ ke Kementrian Agama Kabupaten Magelang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Arifin, Mubdiana, Mohammad Salman Said, Firman Nullah Yusuf, Harwan Harwan, Citra Aulian Chalik, Sitti Ratmi Nurhawaisyah, Nurliah Jafar, et al. "Analisis Karakteristik Penetralan Fly Ash Batubara Terhadap Air Asam Dengan Metode Acid Buffer Characteristic Curve." Jurnal Geomine 9, no. 3 (February 7, 2022): 218–28. http://dx.doi.org/10.33536/jg.v9i3.980.

Full text
Abstract:
Fly ash atau abu terbang batubara yang dihasilkan oleh sisa pembakaran batubara hanya dianggap sebagai limbah B3 dan sangat kurang dari segi pemanfaatan, pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa fly ash ternyata memiliki sifat alkalinitas yang dapat menetralkan air asam tambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik penetralan fly ash batubara terhadap air asam . Untuk menganalisis karakteristik penetralan fly ash digunakan metode Acid Buffer Characteristic Curve (ABCC), metode ini menggunakan system titrasi asam HCl dan H2SO4 (0.5 Molar) kedalam sampel dengan jumlah 0,4 ml setiap satu kali titrasi dan titrasi akan terus dilakukan sampai dengan pH 2. Kandungan fly ash dominan terdiri dari silaka (SiO2) 40.13%, Alumunium oksida Al2O3) 13,71%, Kalsium oksida (CaO) 12.50%, Besi Oksida (FeO) 20%. Hasil uji static nilai Acid Neutralizing Capacity dari fly ash adalah 337,88 kgH2SO4/ton dan nilai NAPP -326 kgH2SO4/ton ini mengindikasikan sifat alkalinitas yang tinggi dari fly ash. Grafik ABCC menunjukan karakteristik penetealan pada fly ash kurang maksimal pada pH diatas netral karena kandungan CaO yang tidak terlalu besar sehingga kapasitas buffer pada range pH tersebut tidak maksimal berbeda dengan karakteristik penetralan pada pH dibawah netral (6-3) fly ash sangat baik pada range pH tersebut karena kandungan gypsum, magnesium, dan alumunium oksida yang bereaksi pada range pH tersebut. Dari hasil pengujian ABCC mendeskripsikan bahwa karakteristik penetralan pada fly ash cukup baik tetapi memiliki kapasitas penyangga (buffer capacity) yang kecil pada pH 7-10.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Aripin, Ipin, Muhamad Kurnia Sugandi, Iim Halimatul Mu'minah, and Asep Mulyani. "PELATIHAN PEMBELAJARAN BIOLOGI ABAD 21." BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 3 (July 17, 2020): 150–58. http://dx.doi.org/10.31949/jb.v1i3.311.

Full text
Abstract:
PKM ini berupaya untuk memfasilitasi guru dan calon guru biologi untuk lebih memahami dan mengaplikasikan konsep pembelajaran biologi abad-21 melalui pembekalan teori dan praktik. PKM ini menggunakan metode diskusi, latihan, dan praktik terkait pembelajaran biologi abad-21 untuk penguatan kompetensi guru biologi abad 21 yang di dalamnya terdapat penguatan literasi teknologi dan keterampilan publikasi ilmiah. PKM ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting mengingat saat ini masih dalam masa pandemik Covid-19. Sebanyak 97 peserta mendaftar kegiatan ini dan diketahui bahwa sebagian besar (60%) peserta adalah mahasiswa pendidikan biologi dan 29% peserta adalah guru, sisanya dari masyarakat umum. Berdasarkan hasil kegiatan ini diketahui bahwa sebagian besar peserta sudah mengetahui tentang konsep dasar pembelajaran biologi abad-21, sudah pernah membuat RPP dan media pembelajaran biologi abad-21. Terdapat 38% peserta yang sudah mampu mengembangkan soal HOTS sebagai evaluasi pembelajaran biologi abad-21. Sebagian besar peserta sudah mampu untuk menganalisis soal HOTS yang mereka buat mengguanakan aplikasi excel template, Anates, tetapi mengalami kesulitan untuk menganalisis soal menggunakan aplikasi TAP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Dhita SBK, Aulia Novemy. "Studi Historis Sekolah Kedokteran Di Indoensia Abad XIX." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 10, no. 2 (July 30, 2020): 180. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v10i2.6481.

Full text
Abstract:
<p>Pandemi Covid-19 saat ini menggemparkan dunia. Berbagai pihak dari seluruh negara, putar haluan fokus pada Covid-19, terlebih tenaga medis. Peristiwa semacam ini pernah dialami Indonesia pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda yang kewalahan menghadapi penyakit Cacar. Berangkat dari peristiwa tersebut, sangat menarik untuk mengangkat permasalahan yaitu bagaimana sejarah sekolah kedokteran di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi sejarah sekolah kedokteran di Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah kedokteran di Indonesia berawal dari epidemi Cacar yang melanda Jawa pada abad ke-19 dan perkembangnnya tidak lepas dari Politik Etis. Pemerintah Kolonial Belanda lalu membentuk Dokter Djawa School, yang kemudian bermetamorfosa menjadi STOVIA dan Geneeskundige Hoge School. Berbagai kebijakan dan revitalisasi kurikulum mewarnai perjalanan sekolah kedokteran di Indonesia. Saat ini sekolah kedokteran tersebut termasuk pendidikan vokasi dan fakultas kedokteran pada lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Jamaludin, Maun. "Desain Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok pada PT “ABCD” Bandung Jawa Barat Indonesia." Jurnal Administrasi Bisnis 10, no. 2 (August 29, 2021): 143–54. http://dx.doi.org/10.14710/jab.v10i2.36302.

Full text
Abstract:
The objectives of this research are: (1) To simplify business processes so that supply chain management starts from raw materials to finished materials and distributes these products to end consumers effectively and efficiently; (2) Build a web-based supply chain management application system to make it easier for companies in their business processes. This research method uses qualitative methods. The final results of this study: (a) Application of supply chain management information system designed for PT. ABCD can reduce supply chain uncertainty in companies. Because the implementation of the system can help the company in controlling the procurement of raw materials that must always be available in accordance with the company's needs; (b) The supply chain management information system application that is designed can describe the correlation between suppliers and companies, companies and users who can facilitate ordering goods from suppliers to companies and vice versa, so that the delivery of ordered goods is in accordance with the order and arrives at the company on time and in the right amount; (c). Provide opportunities for suppliers to participate in the implementation of the system to provide online price quotes.Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) Mempermudah dalam proses bisnis sehingga dalam pengelolaan rantai pasok mulai dari bahan mentah sampai bahan jadi dan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen akhir dapat berjalan secara efektif dan efisien; (2) Membangun suatu sistem aplikasi manajemen rantai pasok yang berbasis website sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam proses bisnisnya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir penelitian ini antara lain (a) Penerapan sistem informasi manajemen rantai pasok yang dirancang untuk PT. ABCD bisa mengurangi ketidakpastian rantai pasok pada perusahaan. Sebab, penerapan sistem tersebut bisa membantu perusahaan dalam pengadaan dan mengendalikan bahan baku yang mesti selalu tersedia sesuai dengan keinginan perusahaan; (b) Aplikasi sistem informasi manajemen rantai pasok yang dirancang tersebut dapat menggambarkan korelasi pemasok dengan perusahaan, perusahaan dengan pemakai yang bisa mempermudah pemesanan barang dari pemasok ke perusahaan maupun sebaliknya sehingga pengiriman barang yang dipesan sesuai dengan pesanan dan sampai ke perusahaan tepat waktu dan tepat jumlah; (c) Memberi peluang kepada pemasok agar ikut serta ke dalam penerapan sistem tersebut untuk memberikan penawaran harga secara online
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Haerudin, Dingding, and Amanda Puspanditaning Sejati. "Implementasi Model Pembelajaran Abad 21 dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi Guru Bahasa Sunda di Kota Depok." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 11, no. 2 (June 29, 2020): 179–84. http://dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v11i2.3348.

Full text
Abstract:
Dilaksanakannya kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Abad 21. Indikator dalam Pembelajaran abad 21 meliputi empat hal, yaitu a) kemampuan belajar dan berinovasi yang mencakup: berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, inovatif, komunikasi, dan kolaborasi. b) literasi digital yang mencakup literasi informasi, media, dan teknologi. c) kecakapan hidup yang mencakup fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif dan mandiri, interaksi lintas sosial budaya, produktifitas dan akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggung jawab, d) karakter moral mencakup: cinta tanah air, nilai-nilai budi pekerti luhur: jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, dll. Pengetahuan terhadap perubahan penyusunan rencana pembelajaran belum sepenuhnya dimiliki oleh guru bahasa Sunda di Kota Depok. Oleh sebab itu melalui kegiatan ini, diharapkan guru memiliki pemahaman yang sama akan kaidah-kaidah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Abad 21. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan workshop, Melalui metode ceramah guru memperoleh pengetahuan tentang (a) menetapkan konsep materi kebahasaan dan kesastraan, (b) menginventaris prinsip-prinsip materi materi kebahasaan dan kesastraan, (c) menelaah fakta yang terkait dengan materi kebahasaan dan kesastraan, dan (d) menentukan prosedur pemahaman dan penyajian materi kebahasaan dan kesastraan. Melalui metode latihan dan workshop guru memperoleh pengalaman menyusun rencana pembelajaran abad 21. Guru memiliki pengalaman mengimplementasikan aspek: a) 4C yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, colabotatif; b) PPK yaitu religius, integritas, nasionalisme, gotong royong, kemandirian; c) literasi yaitu informasi, media, teknologi; dan d) HOTs yaitu C4 (analisis), C5 (evaluasi), dan C6 (kreasi). Hasil dari kegiatan ini adalah guru bahasa Sunda Kota Depok meningkat pemahamannya dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Abad 21 bidang studi bahasa Sunda. Luaran kegiatan ini adalah 1) memiliki model RPP Abad 21 bidang studi bahasa Sunda; dan 2) menghasilkan makalah yang siap dipresentasikan pada seminar nasional atau sebuah artikel yang akan dimuat dalam jurnal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography