To see the other types of publications on this topic, follow the link: Metode 5S.

Journal articles on the topic 'Metode 5S'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Metode 5S.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Suroso, Oguzhan Virgi, and Bayu Ilham Pradana. "Penerapan Metode 5S Sebagai Upaya Pengurangan Pemborosan." Jurnal Kewirausahaan dan Inovasi 3, no. 1 (2024): 142–52. http://dx.doi.org/10.21776/jki.2024.03.1.12.

Full text
Abstract:
The objectives of this research are to analyze dissipation occurred in the new warehouse of 0-Phase Truss Aluminium in Batu City and to provide solutions through the application of the 5S method, which includes seiri, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke. This qualitative descriptive study starts by identifying the source of squandering through observations and interviews, whose results were used to find the root cause through the fishbone diagram. The next step is conducting the 5S valuation, followed by redesigning the 5S for the warehouse area. This study finds that 0-Phase Truss Aluminium has applied the 5S well, but the weak implementation of seiton and seiketsu still causes unnecessary movement, defects, and inventory. The redesigning of the 5S is the solution to reduce the dissipations and makes the warehousing activities more comfortable and optimal. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemborosan yang terjadi pada gudang baru 0-Phase Truss Aluminium di Kota Batu dan memberikan solusi masalah menggunakan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke). Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi sumber pemborosan melalui observasi dan wawancara, kemudian dicari akar permasalahannya menggunakan fishbone diagram. Langkah selanjutnya dilakukan penilaian 5S dan perancangan kembali 5S pada area kerja gudang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan 5S pada gudang baru 0-Phase Truss Aluminium sudah baik namun pada bagian seiton dan seiketsu masih lemah sehingga terjadi pemborosan yaitu unnecessary movement, defects, dan inventory. Perancangan kembali 5S menjadi solusi untuk mengurangi pemborosan-pemborosan tersebut dan membuat aktivitas pergudang lebih nyaman dan maksimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mutiara, Amaliyah, and Siti Aisyah. "Implementasi Pengarsipan Dokumen Menggunakan Metode 5S di Kantor Dinas Perikanan Lubuk Pakam." Jurnal Minfo Polgan 12, no. 2 (2023): 2146–50. http://dx.doi.org/10.33395/jmp.v12i2.13179.

Full text
Abstract:
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan departemen ini disimpan di gudang kantor dinas perikanan Lubuk Pakam kabupaten Deli Serdang. Akibat belum lengkapnya penerapan 5S Seiri (Sort), Seiton (Halus), Seiso (Polandia), Seiketsu (Standarisasi), dan Shitsuke (Maintain), maka gudang penyimpanan catatan dokumen digudang mengalami kendala. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan 5S pada penyimpanan arsip dokumen di kantor dinas agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah metode 5S dengan menggunakan kuesioner dalam mengidentifikasi, menganalisa serta mengetahui dampak penerapan 5S dilapangan kantor dinas perikanan lubuk pakam untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengetahui dampak penerapan 5S di lapangan, metode 5S digunakan bersamaan dengan survei. Sesuai hasil olahan data survei, jumlah dan persentasenya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Pramesari, Aldora, and Emmalia Adriantantri. "PERBAIKAN AREA KERJA MENGGUNAKAN METODE 5S." Jurnal Valtech 8, no. 1 (2025): 26–30. https://doi.org/10.36040/valtech.v8i1.13365.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan di PT. ARK, perusahaan tekstil yang memproduksi berbagai jenis handuk dengan beragam ukuran dan warna sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan memiliki keterbatasan ruang dan ketidakteraturan dalam penyimpanan produk jadi sehingga penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi gudang penyimpanan menggunakan metode 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode 5S di PT. ARK masih memerlukan perbaikan meliputi keterbatasan kapasitas penyimpanan, penataan barang yang kurang efisien serta belum optimalnya penerapan standar operasional. Oleh sebab itu diusulkan perbaikan seperti pemberian label dan kode barang, penjadwalan rutin untuk pembersihan area kerja, penyediaan peralatan kebersihan serta peningkatan kesadaran karyawan terhadap budaya 5S melalui reward dan punishment, agar meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas perusahaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Dilargo, M. Iqbal, Adiguna Sasama Wahyu Utama, and Hindra Kurniawan. "Peningkatan Efisiensi Ruang Kantor Melalui Metode 5S: Analisis Kualitatif Ruang Kantor Unit Taman Rekreasi PT. Selecta." PANDITA : Interdisciplinary Journal of Public Affairs 6, no. 2 (2023): 121–29. http://dx.doi.org/10.61332/ijpa.v6i2.70.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan metode 5S di PT. Selecta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis ruang kantor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode 5S belum ditemukan dalam penataan ruang kantor di PT. Selecta. Ketidakteraturan dan kekacauan lingkungan kantor menjadi indikasi ketiadaan praktik 5S. Kesimpulan penelitian ini adalah PT. Selecta belum menerapkan metode 5S dalam penataan ruang kantornya. Temuan ini menunjukkan perlunya PT. Selecta untuk mempertimbangkan penerapan metode 5S guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas ruang kantor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Maitimue, N. E., and Helga Y. P. Ralahalu. "PERANCANGAN PENERAPAN METODE 5S DI PABRIK SARINDA BAKERY." ARIKA 12, no. 1 (2018): 1–10. http://dx.doi.org/10.30598/arika.2018.12.1.1.

Full text
Abstract:
Metode 5S (Seiri, Seiso, Seiton, Seiketsu dan Shitsuke) merupakan metode penyempurnaan tempat kerja yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menjadi kondisi yang lebih baik.Sasaran 5S adalah peningkatan jumlah produksi dengan menghilangkan pemborosan (waste) selama proses produksi.Pemborosan-pemborosan tersebut harus dikurangi karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan berkurangnya untung suatu perusahaan.Penelitian ini merancang penerapan meotde 5S di Sarinda Bakery untuk menjamin ruang produksi bersih dan sehat, serta menata ruang tersebut agar memenuhi standar yang telah ditentukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Manik, Cindy Vivi Anggreni, Anita Christine Sembiring, and Irwan Budiman. "Analisis Kondisi Manajemen Dokumen dengan Metode 5S di Institusi Pendidikan." Blend Sains Jurnal Teknik 3, no. 1 (2024): 54–62. http://dx.doi.org/10.56211/blendsains.v3i1.577.

Full text
Abstract:
Sistem 5S adalah pendekatan sistematis untuk mengatur dan memelihara tempat kerja yang bersih dan efisien Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status pengelolaan dokumen dengan menggunakan sistem 5S. Pengelolaan dokumen pada institusi pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dokumen dapat digunakan sistem 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan melibatkan studi kasus pada institusi pendidikan terpilih. Pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan dokumentasi. Proses ini berfokus pada manajemen dokumen yang lebih efisien, dan pemantauan kualitas dokumen yang lebih baik. Dalam penelitian ini penulis mengkaji situasi pengelolaan dokumen di institusi pendidikan dengan mengunakan metode 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem 5S dapat meningkatkan efisiensi organisasi dan produktivitas pengelolaan dokumen di institusi pendidikan. Kajian ini merekomendasikan agar institusi pendidikan mengadopsi sistem 5S sebagai standar sistem pengelolaan dokumen untuk menjamin pengelolaan dokumen yang efisien dan efektif, yang penting untuk menjaga kualitas layanan akademik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ridyasmara, Syarofi, Ida Ayu Sri Adnyani, and Sultan Sultan. "Analisis Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Metode Kaizen." Jurnal Penelitian Inovatif 4, no. 4 (2024): 2217–26. http://dx.doi.org/10.54082/jupin.746.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menganalis implementasi metode kaizen (5S) dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mataram. Lbaoratorium yangbaik harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mengurangi dan menghindari potensi bahaya dan risiko kecelakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan kuesioner yang diberikan kepada 28 responden sebelum dan sesudah implementasi metode kaizen (5S). Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan signifikan pada beberapa aspek K3 setelah implementasi metode kaizen (5S). Penerapan metoode kaizen program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas area laboratorium, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kepuasan pengguna laboratorium. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode kaizen (5S) sangat efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, bersih, dan teratur di laboratorium.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Al-afgani, Moh Fadil, Retno Widiastuti, Syamsul Ma'arif, and Putri Rachmawati. "ANALISIS IMPLEMENTASI METODE 5S+SAFETY DI WAREHOUSE PERUSAHAAN FURNITURE." Journal of Industrial Engineering and Technology 5, no. 1 (2024): 45–54. https://doi.org/10.24176/jointech.v5i1.11718.

Full text
Abstract:
Manajemen warehouse yang tidak optimal dapat menyebabkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan risiko keselamatan kerja, khususnya di industri furniture yang kompleks. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan metode 5S+Safety di warehouse PT Alis Jaya Ciptatama untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Audit checklist 5S+Safety dilakukan sebelum dan setelah perbaikan dengan analisis fishbone untuk mengidentifikasi akar masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor awal rata-rata 1,417 pada semua pilar 5S+Safety meningkat menjadi 4,083 setelah usulan perbaikan. Perbaikan meliputi optimalisasi pemilahan barang, penataan rak, kebijakan pembersihan harian, pelatihan karyawan, audit rutin, dan aturan keselamatan yang lebih tegas. Implementasi ini terbukti efektif dalam menciptakan warehouse yang lebih terorganisir, aman, dan efisien. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur manajemen warehouse dan aplikasi metode 5S+Safety di industri furniture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Harefa, Resman Hendi Nofanolo, Exaudi Ziliwu, Firwanus Zega, Wakhinuddin Simatupang, and Yuliana Yuliana. "Optimalisasi Penilaian Non-Tes Berbasis Metode 5S untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Siswa SMK." Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 5, no. 6 (2024): 1079–84. https://doi.org/10.59698/afeksi.v5i6.404.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen non-tes berbasis metode 5S untuk meningkatkan penilaian diagnostik siswa SMK. Pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen quasi digunakan untuk mengukur pengaruh penerapan metode 5S terhadap kompetensi kerja siswa. Penelitian ini melibatkan siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMKS Pembda Nias sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi dan portofolio, kemudian dianalisis menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode 5S secara signifikan meningkatkan efisiensi dan kualitas penilaian non-tes. Skor rata-rata kinerja siswa meningkat dari 70,2 menjadi 85,4 setelah penerapan metode ini. Selain itu, peningkatan terlihat pada aspek kedisiplinan (+20,6%), pengorganisasian alat (+22,2%), dan keterampilan teknis (+22,9%). Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi metode 5S dalam pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kesiapan siswa menghadapi tuntutan dunia kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ahmad Farhan Hafiduddin and Nur Rahmawati. "Analisis Penerapan Metode 5s+Safety Pada Gudang Pusat PT. X." Ocean Engineering : Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim 2, no. 4 (2024): 182–95. https://doi.org/10.58192/ocean.v2i4.1822.

Full text
Abstract:
Central warehouse PT. X is a place to store materials needed for production. PT. X is a large company operating in the maritime and energy sectors. 5S work culture (Seiri, Seiton, Seiso, Seikatsu, Shitsuke) is a work culture adopted from Japan which aims to create an orderly work environment and increase safety, efficiency and reduce non-value added activities. The implementation of the 5S+Safety culture is implemented according to the SOPs in the central warehouse, but the implementation is not optimal. Implementation of the 5S+Safety method in the PT warehouse. X is considered not optimal because only 2S (Seiketsu and Shitsuke) is running well while 4S (Seiri, Seiton, Seiso, Safety) is not running well. Warehouse employees are advised to apply the 5R checklist and carry out routine independent audits which will be supervised by the department head. Therefore, this research was conducted to evaluate the implementation of 5S+Safety in PT. X’s central warehouse. Evaluation results using the 5S+Safety method support increasing company productivity and performance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Hasan, Hasan, Muhammad Arif, Melliana Melliana, Julanos, and Hanifatul Rahmi. "Penataan Gudang Spare Part Dengan Pendekatan Standar 5S dan Metode FIFO di PT XYZ." Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) 18, no. 2 (2023): 181–88. http://dx.doi.org/10.52072/arti.v18i2.673.

Full text
Abstract:
Keadaan gudang yang belum tertata dengan baik menyebabkan kinerja di gudang tidak efisien sehingga membuang banyak waktu dalam mencari spare part yang dibutuhkan. Penataan gudang spare part dengan standar 5S dan metode First In First Out dilakukan dengan tujuan agar gudang spare part sesuai dengan standar 5S dan menerapkan metode FIFO serta melakukan pengujian terhadap hasil penataan gudang spare part dengan standar 5S dan metode FIFO. Metode standar 5S dilakukan dengan beberapa proses yaitu, proses perencanaan, proses pembuatan rak pipa, pembuatan area khusus, penomoran dan penamaan rak, penamaan tempat, pembuatan garis pembatas, penempatan kode lokasi disesuaikan dengan sistem WMS untuk mempermudah pencarian dan penerapan metode FIFO. Proses pengujian dilakukan dengan cara pengukuran presepsi, sikap atau pendapat setiap operator di gudang dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil perhitungan indeks penilaian sesudah dilakukan penataan dengan menggunakan standar 5S dan penerapan metode FIFO menunjukkan indeks penilaian sebesar 92,85%. Nilai tersebut meningkat 27,2% dibandingkan dengan sebelum dilakukannya penelitian. Waktu operator dalam melakukan pencarian dan penyimpanan spare part lebih efisien
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

CHOIRON, MISBAHKUL, and Indro Kirono. "ANALISIS PENERAPAN 5S SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, DAN SHITSUKE WAREHOUSE PADA PT ABC." MANAJEMEN DEWANTARA 8, no. 3 (2024): 340–48. https://doi.org/10.30738/md.v8i3.18660.

Full text
Abstract:
Tujuan dari studi ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan penenumpukan barang yang tidak menggunakan metode 5s pada gudang dan upaya penanganan oleh PT. ABC yaitu gudang yang di Kabupaten Gresik. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan wawancara dengan dua informan pemilihan dan dokumentasi tentang data barang yang ada di gudang PT. ABC. Metode ini menggunakan analisis data 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua faktor internal yang bertanggung jawab atas penumpukan barang di PT. ABC: kurangnya penerapan metode 5S, tidak adanya gudang pengelolaan, keterbatasan tata letak. Salah satu upaya penyelesaian yang dilakukan adalah menerapkan metode 5s dan mengatur barang sesuai tata letak tempat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Faradilla, Arnes, Winnie Septiani, Nora Azmi, and Syafa Kansa. "PERANCANGAN RUANG KERJA DOSEN DAN PENATAAN DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE 5S DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS TRISAKTI." J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri 14, no. 2 (2019): 81. http://dx.doi.org/10.14710/jati.14.2.81-86.

Full text
Abstract:
Setiap Dosen memiliki tugas utama terkait dengan tridharma yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dan Penunjang Tridharma. Dokumen yang digunakan banyak dan harus disimpan dengan rapi di ruang kerja untuk keperluan kegiatan Dosen seperti Beban Kerja Dosen (BKD) dan kepangkatan. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan sebanyak 62,5% Dosen menyatakan kesulitan dalam menyimpan dokumen di ruang kerja dan sebanyak 81,25% menyatakan perlu adanya perbaikan di ruang kerja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ruang kerja Dosen dan penataan dokumen menggunakan metode 5S. Penelitian diawali dengan penguraian aktivitas Dosen dan pengelompokkan dokumen, perancangan ruang kerja dan fasilitas penyimpanan dokumen, identifikasi kondisi awal ruang kerja, penerapan 5S dan evaluasi hasil rancangan menggunakan Office 5S Audit Checklist. Penelitian ini menghasilkan penataan dokumen yang tersusun rapi berdasarkan prinsip 5S, rancangan almari dengan kriteria biaya yang tidak terlalu mahal, ukuran dan desain disesuaikan dengan ukuran ruangan dan dokumen yang akan disimpan. Hasil penilaian performansi 5S di ruang kerja Dosen sebelum penerapan 5S diperoleh skor rata-rata sebesar 56,83 dengan kategori rating fair, dan setelah penerapan 5S skor rata-rata menjadi 92 dengan kategori rating excellent yang menunjukan peningkatan sebesar 50%. Abstract[Planning Lecturer Working Room and Document Arrangement Using 5S Method In Department Industrial Engineering, Trisakti University] Every lecturer has main duty to fulfill Tridharma Perguruan Tinggi which are Education and Teaching, Research and PKM. All of the documents must be stored in order to easier the lecturer to necessity of BKD and raising the grade. The preliminary research about the lecture’s working room, the result stated that as much as 62.5% lectures have difficulties to store the documents in their working room. Several lecturers stated that the facilities such as board is unappropriate. Another 81.25% of lecturers stated is necessary to improve the system to store the documents their working room.The purpose of this research is to design the lecture’s working room and organize the documents using 5S method. The research is began with describing of lecturer activities and documents grouping, designing of lecturer’s room and facility of documents storage, initial identification of lecturer’s room, application of 5S method and evaluation of this application. This reseach has result of document structuring based on 5S method, document board which have criterion such as cheaper price, size and design appropriate with the room and documents will be stored. The result of 5S performance in lecturer’s room before using 5S method id 56.83 which is fair category, and after using 5S the score is increase become 92 which is excellent catogory. It can be conclude that there is increasing the score almost 50%.Keywords: ergonomic; office ergonomic; office 5S audit checklist; score 5S
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sabilah, Ade Irpan, Sita Kurniaty, and Puji Rahayu. "Analisis FMEA Mengurangi Potensi Kegagalan Produksi dan Penerapan Metode 5S di F&B Manufacturing." Jurnal Rekavasi 13, no. 1 (2025): 1–7. https://doi.org/10.34151/rekavasi.v13i1.5176.

Full text
Abstract:
ABSTRACT This study aims to analyze the effectiveness of implementing the 5S method in reducing potential production failures based on Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) findings at PT Niu, a company that manufactures Jelly Fruit Pouch products. Observations revealed a decline in the Quality Ratio to an average of 89.69%, caused by issues such as blunt cutting blades, faulty sensors, and inadequate machine maintenance. The FMEA analysis identified the highest Risk Priority Number (RPN) of 270 associated with improperly sealed packaging. The 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, and Shitsuke) was applied as a preventive approach to improve workplace conditions and reduce product defects. The 5S evaluation indicated that Seiri and Seiso aspects need special attention to improve cleanliness and order in the work area. In conclusion, integrating FMEA and 5S proves effective in minimizing process failures and improving both product quality and production efficiency. Keyword : Quality of Product, FMEA, 5S Method INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan metode 5S dalam mengurangi potensi kegagalan produksi berdasarkan temuan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT Niu yang memproduksi Jelly Fruit Pouch. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penurunan nilai Quality Ratio hingga rata-rata 89,69% disebabkan oleh berbagai permasalahan dalam proses produksi, seperti kondisi pisau pemotong yang tumpul, sensor yang bermasalah, serta kurangnya perawatan mesin. Melalui analisis FMEA, ditemukan bahwa mode kegagalan dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi adalah kemasan yang tidak tertutup rapat dengan nilai 270. Penerapan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) digunakan sebagai pendekatan preventif untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja dan mengurangi kerusakan produk. Evaluasi 5S menunjukkan bahwa aspek Seiri dan Seiso memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan kebersihan dan ketertiban area kerja. Kesimpulannya, integrasi FMEA dan 5S terbukti efektif dalam meminimalkan kegagalan proses serta meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. Kata kunci : Kualitas Produk, FMEA, Metode 5S
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nur, Muhammad. "Analisa Lingkungan Kerja dan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode 5S (Studi Kasus : PT. Gemilang Artha Prima Lestari Rimbo Panjang, Kampar)." Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 2, no. 2 (2016): 187. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v2i2.5103.

Full text
Abstract:
PT. Gemilang Artha Prima Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan daur ulang (Recycle) limbah ban bekas menjadi lembaran karet.Lingkungan kerja Pada perusahaan ini begitu kotor, tidak tertur dan tidak tertata sehingga kondisi ini juga berdampak kepada angka kecelakaan kerja.5S merupakan metode penataan lingkungan kerja yang berasal dari Jepang. 5S ini merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang secara bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Selain dengan metode 5S analisis permasalahan juga dilakukan dengan menggunakan metode Program Kesekamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi awal lantai produksi PT. Gemilang Artha Prima Lestari tidak sesuai dengan kriteria yang tercantum pada metode 5S dan usulan perbaikan yang di usulkan berdasarkan berdasarkan hasil perbandingan metode 5S dengan kondisi aktual program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada lantai produksi PT. Gemilang Artha Prima Lestari untuk metode Seiri menyisihkan peralatan kerja ketika proses produksi berlangsung, serta menyingkirkan tumpukan-tumpukan besi dan kayu yang tidak diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, Metode Seiton meletakkan alat pembersihan pada satu tempat yang tetap, dan menyediakan tempat penyimpanannya, metode Seiso membersihkan butiran karet yang berterbaran dan menyediakan tempat sampah untuk butiran karet, metode Seiketsu melakukan perawatan secara berkala dan membuatkan perancangan display peringatan, dan untuk metode Shitsuke menerapkan sistem kaizen (perbaikan secara terus-menerus), penanaman jiwa kedisiplinan pada pekerja, pembuatan tabel ceklist, pemberian reward (penghargaan).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Kantar, Bojana, and Nemanja Sremčev. "IMPLEMENTACIJA LEAN ALATA U SKLADIŠTU KOMPANIJE „ENERGY NET DOO“." Zbornik radova Fakulteta tehničkih nauka u Novom Sadu 36, no. 08 (2021): 1320–23. http://dx.doi.org/10.24867/13gi03kantar.

Full text
Abstract:
U ovom radu date su teorijske osnove kao što su pojam i razvoj logistike, logistika preduzeća, vrste i funkcije skladišta, istoija leana, filozofija leana kao i alati leana. U radu je opisano sprovođenje 5S metode i vizuelnog menadžmenta u skladištu kompanije „Energy Net“. Razmatrani su problemi koji se pojavljuju u funkcionisanju skladišta, izvršena je priprema zapo­slenih za promene, te konkretna primena 5S metode i vizuelnog menadžmenta. Svaki korak 5S metode je detaljno analiziran i sproveden, kao i vizuelani menadž­ment, kako bi se postigli što bolji konačni rezultati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Priyanto, Dika, and Indro Prakoso. "USULAN PERBAIKAN AREA KERJA MENGGUNAKAN METODE 5S GUNA TAHAP AWAL PENERAPAN LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS PT. XYZ)." JURNAL REKAYASA SISTEM INDUSTRI 6, no. 2 (2021): 64. http://dx.doi.org/10.33884/jrsi.v6i2.3655.

Full text
Abstract:
PT. XYZ is a company engaged in wood processing. The product produced is plywood according to customer demand. After observing the production floor, several problems were found, namely that there was unused equipment in the work area. This equipment is equipment that is damaged or is not used. Besides, the cleanliness of the production floor is also poorly maintained where there is still dirt and dust. This study aims to identify problems related to waste on the production floor and design and propose the 5S method to create an effective work environment. The method used in this study uses the 5S concept approach (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). 5S assessment is carried out using the audit checklist and evaluation checklist. The audit checklist and evaluation checklist are filled out by an auditor who knows clearly how the actual conditions on the production floor are. Data were collected in five work areas, namely rotary, press dryer, repair, assembling, and packing. The results of this study can be concluded that 1) problems on the production floor of PT XYZ include: there is no written procedure for elimination, there is no label on the work area, there is no regular cleaning, employees do not understand 5s, there are no procedures and 5s standards, there is no audit regarding 5s, there is no visual management system and standard procedures regarding 5s, lots of garbage scattered, dirty work surfaces and difficult to clean, everyone is not involved in 5s activities; 2) The results of the 5S assessment before improvement were 37.78% in the bad category. After planning the implementation of the improvement, the score rose to 80% in the good category
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Melawati, Ridha, and Angling Sugiatna. "USULAN PERBAIKAN LINGKUNGAN KERJA MENGGUNAKAN METODE KAIZEN 5S DI CV. CIARMY CIBADUYUT." Sistemik : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik 12, no. 2 (2025): 96–108. https://doi.org/10.53580/sistemik.v12i2.121.

Full text
Abstract:
CV. Ciarmy Cibaduyut merupakan perusahaan di bidang produksi sepatu jenis PDL. Dalam proses produksi, CV. Ciarmy Cibaduyut dihadapkan dengan beberapa kendala meliputi ketidakteraturan stasiun kerja, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan di area kerja, serta kesulitan dalam menemukan alat yang tepat saat dibutuhkan pada proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan lingkungan kerja secara menyeluruh dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan pada lingkungan kerja dengan menerapkan metode kaizen berdasarkan konsep 5S serta mengetahui dampak dari implementasi 5S terhadap waktu pencarian peralatan kerja. Hasil dari penelitian ini mencakup usulan perbaikan yang diterapkan di CV. Ciarmy Cibaduyut dan menghasilkan penilaian kondisi lingkungan kerja sebelum dan sesudah penerapan 5S yaitu seiri sebesar 20% meningkat menjadi 80% (sangat baik). Seiton sebesar 20% menjadi 80% (sangat baik). Seiso sebesar 25% menjadi 75% (baik). Seiketsu sebesar 0% menjadi 50% (cukup baik). Shitsuke sebesar 40% menjadi 100% (sangat baik). Implementasi dari konsep 5S memberikan dampak pada peningkatan efisiensi waktu rata-rata pencarian peralatan kerja. Sebelum diterapkan, waktu pencarian gegep mencapai 11,91 detik, sementara setelah diterapkan waktu pencarian mencapai 4,58 detik. Selanjutnya peralatan palu dari waktu 12,26 menjadi 4,60 detik, gunting yaitu 12,45 menjadi 4,28 detik, pulpen pola yaitu 12,17 menjadi 4,30 detik dan jarum yaitu 12,30 menjadi 4,28 detik.CV. Ciarmy Cibaduyut merupakan perusahaan di bidang produksi sepatu jenis PDL. Dalam proses produksi, CV. Ciarmy Cibaduyut dihadapkan dengan beberapa kendala meliputi ketidakteraturan stasiun kerja, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan di area kerja, serta kesulitan dalam menemukan alat yang tepat saat dibutuhkan pada proses produksi. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan lingkungan kerja secara menyeluruh dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan pada lingkungan kerja dengan menerapkan metode kaizen berdasarkan konsep 5S serta mengetahui dampak dari implementasi 5S terhadap waktu pencarian peralatan kerja. Hasil dari penelitian ini mencakup usulan perbaikan yang diterapkan di CV. Ciarmy Cibaduyut dan menghasilkan penilaian kondisi lingkungan kerja sebelum dan sesudah penerapan 5S yaitu seiri sebesar 20% meningkat menjadi 80% (sangat baik). Seiton sebesar 20% menjadi 80% (sangat baik). Seiso sebesar 25% menjadi 75% (baik). Seiketsu sebesar 0% menjadi 50% (cukup baik). Shitsuke sebesar 40% menjadi 100% (sangat baik). Implementasi dari konsep 5S memberikan dampak pada peningkatan efisiensi waktu rata-rata pencarian peralatan kerja. Sebelum diterapkan, waktu pencarian gegep mencapai 11,91 detik, sementara setelah diterapkan waktu pencarian mencapai 4,58 detik. Selanjutnya peralatan palu dari waktu 12,26 menjadi 4,60 detik, gunting yaitu 12,45 menjadi 4,28 detik, pulpen pola yaitu 12,17 menjadi 4,30 detik dan jarum yaitu 12,30 menjadi 4,28 detik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Tomić, Dragić. "IMPLEMENTACIJA 5S METODE U SKLADIŠTU UMETNIČKIH DELA (DEPOU) KULTURNOG CENTRA ,,LUKIJAN MUŠICKI” TEMERIN." Zbornik radova Fakulteta tehničkih nauka u Novom Sadu 36, no. 02 (2021): 319–22. http://dx.doi.org/10.24867/11gi10tomic.

Full text
Abstract:
U ovom radu prikazan je istorijski pregled razvoja kao i osnovni principi i karakteristike Lean sistema upravljanja, odnosno Lean menadžmenta s osvrtom na primenu Lean principa u uslužnom sektoru. Razmatrani su i određeni Lean alati kao što su: Just In Time (JIT), Kanban, Jidoka, Kaizen.U radu je opisano sprovođenje 5S metode u skladištu umetničkih dela (depou) Kulturnog centra „Lukijan Mušicki“ iz Temerina. Detaljno su razmatrani problemi koji se pojavljuju u funkcionisanju ustanove i njene organizacije, izvršeno je identifikovanje problematičnih segmenata, priprema same organizacije kao i zaposlenih za promene, te konkretna primena 5S metode sa svim njenim koracima. Svaki korak 5S metode je detaljno analiziran i sproveden kako bi se postigli što bolji konačni rezultati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Juniah and Edita Revine Siahaan. "EFEKTIFITAS METODE 5S (SWADDLING, SIDE/STOMACH POSITION, SUSHING, SWINGING, SUCKING) TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI SAAT IMUNISASI." Jurnal Keperawatan Bunda Delima 5, no. 1 (2023): 28–37. http://dx.doi.org/10.59030/jkbd.v5i1.61.

Full text
Abstract:
Imunisasi adalah proses untuk membuat imun seseorang kebal terhadap suatu penyakit, sehingga apabila terkena penyakit tersebut tidak terkena sakit atau hanya mengalami sakit ringan saja, efek saat suntik imunisasi adalah memiliki respon nyeri. Nyeri adalah kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang telah rusak atau yang berpotensi untuk rusak. Penatalaksanaan nyeri non farmakologis dengan metode 5S terhadap respon nyeri saat imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode 5S (Swaddling, Side/Stomach Position, Sushing, Swinging, Sucking) terhadap respon nyeri pada Bayi saat imunisasi berdasarkan literature review. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah studi literature review. Dari kelima jurnal menunjukkan bahwa penerapan metode 5S efektif dalam mengatasi nyeri, serta terbukti berpengaruh terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi. Berdasarkan dari 5 jurnal yang direview dapat disimpulkan bahwa metode 5S dapat diaplikasikan untuk mengatasi nyeri pada bayi saat imunisasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wijayanti, Dianita, Naimah Naimah, and Ari Kusmiwiyati. "Penggunaan metode 5s (swaddling, side, shushing, sucking dan swinging) dalam menurunkan respon nyeri pada bayi." Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 6, no. 1 (2022): 47–50. http://dx.doi.org/10.32536/jrki.v6i1.210.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Nyeri yang tidak segera ditangani akan menimbulkan efek peningkatan irama jantung, pernafasan lebih cepat, dan berdampak pada psikologis anak. Metode Harvey 5S (swaddling, side, shushing, sucking, dan swinging) merupakan perawatan yang meniru keadaan dalam rahim, sehingga meningkatkan rasa nyaman pada bayi. Tujuan: untuk mengidentifikasi tindakan invansif minor pada bayi, penerapan metode 5s dan efektivitas metode 5s dalam menurunkan nyeri secara fisik dan psikologis. Metode: Metode yang digunakan adalah Traditional Literature Review yang didapatkan dari 4 database yaitu Pubmed, Google Scholar, Science Direct, dan Wiley dengan langkah awal pencarian dengan memasukkan kata kunci sesuai dengan tema studi literatur dengan terbitan 5 tahun terakhir, kemudian jurnal disaring sesuai dengan tema. Hasil: tindakan invasif yang sering didapat oleh bayi yaitu imunisasi, pengambilan darah, dan Retinopathy of Prematurity. Kelima metode Harvey dapat diterapkan pada bayi yang mendapat tindakan invasif guna menurunkan respon nyeri sehingga meminimalisir dampak psikologis. Teknik yang sering digunakan adalah teknik swaddling dan sucking. Teknik ini membantu untuk menurunkan respon nyeri dan mengurangi dampak psikososial. Kesimpulan: pemberian metode 5S selama dan pasca tindakan invasif efektif dalam menurunkan durasi tangisan dan mendukung perkembangan psikososial anak yaitu rasa percaya dan tidak percaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Agung Brilian Priliana, Dewi Shofi Mulyati, and Anis Septiani. "Usulan Perbaikan Budaya Kerja Berdasarkan Metode 5S pada UKM Vanzz Mebel." Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science 5, no. 1 (2025): 107–14. https://doi.org/10.29313/bcsies.v5i1.17709.

Full text
Abstract:
Abstract. In running a company, it must be supported by workers who have good habits, To obtain quality workers, it is necessary to take measures to foster and train workers. The importance of worker habits affects the productivity produced. Therefore, training and coaching of workers must be carried out. Worker coaching can be done by company leaders. This Final Project research was conducted at UKM Vanzz Mebel which is a furniture company that produces chairs, tables, cabinets and so on. The problem in this company is that workers have bad habits, from bad habits workers have an impact on the company, namely experiencing delays in orders for furniture products. Bad habits such as not cleaning the sawdust that has been cut, there is no storage place for tools, production equipment is not stored in its place, the work environment is dirty and employees are not responsible for maintaining and cleaning the tools that have been used. To improve these bad habits, 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) was used. The 5S method collects data that supports the research process obtained by observation and interviews. The data collected is in the form of data on the number of equipment, raw materials, machines, and types of equipment, and types of raw materials. The 5S stages carried out include sorting, structuring, cleaning, standardizing and disciplining. The results obtained from the 5S method are the design of sorting, arrangement, cleaning, standardization and discipline at each work station. Proposals are given in the form of proposed improvements to work station layouts, proposed equipment cabinets and proposed fabric storage areas and proposed ways of disciplining workers. By conducting coaching using the 5S method, coaching will be carried out appropriately. Abstrak. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, harus didukung oleh pekerja yang memiliki kebiasaan baik, Untuk memperoleh pekerja yang berkualitas, perlu dilakukan tindakan pembinaan dan pelatihan pada pekerja. Pentingnya kebiasaan pekerja berpengaruh terhadap produktivitas yang dihasilkan. Maka dari itu harus dilakukan pelatihan dan pembinaan terhadap pekerja. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di UKM Vanzz Mebel yang merupakan perusahaan mebel yang memproduksi kursi, meja, lemari dan sebagainya. Permasalahan pada perusahaan ini yaitu pekerja memiliki kebiasaan buruk. Kebiasaan buruknya seperti tidak membersihkan serbuk kayu yang telah di potong, tidak ada tempat penyimpanan perkakas, peralatan produksi tidak disimpan pada tempatnya, lingkungan kerja terdapat banyak sampah dan pegawai yang tidak bertanggung jawab untuk merawat dan membersihkan alat yang telah digunakan, dari kebiasaan buruk pekerja berdampak pada perusahaan yaitu mengalami keterlambatan pesanan produk mebel Untuk memperbaiki kebiasaan buruk tersebut maka digunakan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Mengumpulkan data yang mendukung proses penelitian diperoleh dengan observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan adalah berupa data jumlah peralatan, bahan baku, mesin, dan jenis peralatan, dan jenis bahan baku. Tahapan 5S yang dilakukan meliputi pemilahan, penataan, pembersihan, standardisasi dan pendisiplinan. Hasil yang diperoleh dari metode 5S adalah rancangan pemilahan, penataan, pembersihan, standardisasi dan pendisiplinan pada setiap stasiun kerja. Usulan yang diberikan berupa usulan perbaikan lay out stasiun kerja, usulan lemari peralatan dan usulan tempat penyimpanan kain dan usulan cara pendisiplinan pekerja. Dengan melakukan pembinaan menggunakan metode 5S ini maka pembinaan akan dilakukan dengan tepat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Felani, Jerik, and Waluyo Prasetyo. "PENERAPAN DAN EFEKTIFITAS 5S DI PERUSAHAAN RETAIL MAKANAN." Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech 3, no. 1 (2020): 198–207. http://dx.doi.org/10.33379/gtech.v3i1.420.

Full text
Abstract:
PT Naku Freight Indonesia (NFI) bergerak dalam bidang retail makanan. Proses inbound dan outbound didalamnya meliputi penerimaan, penyimpanan, replenishment, picking, packing, dan pengiriman. Proses ini harus mengedepankan asas-asas efektifitas kerja, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja. Perusahaan telah melaksanakan Quality, Safety, Health, and Enviroment (QSHE) System. Salah satu cara implementasi QSHE System adalah dengan aplikasi Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) (5S). Metode 5S diterapkan karena sering terjadi penempatan peralatan kerja yang tidak pada tempatnya. Aplikasi metode ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase penerapan dan efektifitas Metode 5S di PT NFI. Kesimpulan yang dihasilkan yaitu: Prosentase ketercapaian penerapan 5S meliputi penerapan seiri (pemilahan) sebesar 100%, seiton (penataan) sebesar 100%, seiso (pembersihan) sebesar 100%, seiketsu (pemantapan) sebesar 100%, dan shitsuke (pembiasaan) sebesar 75%. Hasil prosentase tersebut menunjukkan ada 1 (satu) aspek dari 5S yang belum diterapkan secara keseluruhan yaitu shitsuke. Sehingga bisa disimpulkan penerapan shitsuke di PT NFI belum berjalan secara maksimal. Apabila pengukuran prosentase penerapan 5S dikonversi kedalam suatu predikat (bersifat kualitatif): penerapan seiri (pemilahan), seiton (penataan), penerapan seiso (pembersihan), seiketsu (pemantapan) dilaksanakan “efektif”, sedangkan penerapan shitsuke (pembiasaan) masih berjalan “cukup efektif”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Dahlan, Muhammad, Arfandi Ahmad, Andi Pawennari, and Yan Herdianzah. "Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Maynard Operation Sequence Technique (MOST) dan Metode 5S Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi." Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering 14, no. 3 (2022): 294. http://dx.doi.org/10.22441/oe.2022.v14.i3.063.

Full text
Abstract:
Industrial competition in the era of increasingly fierce globalization forces the industry to struggle to maintain competition. In order to be able to compete in the modern industrial era, not only in terms of the products that will be sold in the market in a short estimated time, but also in terms of all aspects of the industry in it. In this research, the problem that arises is the production process that has not been effective and efficient so that it affects the production time, which is slightly hampered, causing consumer demand not to be fulfilled at CV. Bewrsama's Noble Grace. This study aims to determine the ineffective movements performed by the operator when doing work. Calculating the standard work process time using the Maynard Operation Sequence Technique (MOST) method, to calculate the resulting standard output. Reduction in ineffective processes with 5S work methods. Research was conducted in several divisions starting from the process of receiving milk, processing, milling, and packaging by comparing the effects of MOST between before and after the implementation of 5S. The results obtained are that there are several ineffective movements such as searching, selecting and inspecting which can be reduced by implementing 5S. There was a decrease in the receiving division by 4.7%, processing 0.67%, milling 4.2% and packaging 14.17%. The resulting raw output increased by 4.96% in the packaging division, 2.04% in the processing division, 6.02% in the milling division, and 15.2% in the packaging division.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Devani, Vera. "Analisis Penerapan Konsep 5S di Bagian Proses Maintenance PT. Traktor Nusantara." Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 2, no. 2 (2016): 113. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v2i2.5095.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui persentase tanggapan positif dan negatif karyawan terhadap implementasi 5S, mengetahui masalah–masalah dalam penerapan 5S pada bagian proses maintenance, serta untuk menentukan proses pengendalian dan tindak lanjut penerapan 5S pada bagian proses maintenance di PT. Traktor Nusantara Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode 5S. 5S adalah teknik untuk menjaga mutu lingkungan sebuah perusahaan atau institusi dengan cara mengembangkan keterorganisirannya, perlunya tempat kerja yang aman dan nyaman, pengelolaan tempat kerja, dan pentingnya peningkatan efisiensi dan produktifitas. Responden pada penelitian ini adalah seluruh mekanik yang bekerja pada bagian maintenance PT. Traktor Nusantara Pekanbaru. Hasil pengolahan data terhadap konsep 5S secara keseluruhan indikator, dapat diketahui bahwa rata-rata yaitu sebanyak 84,91% responden memberikan tanggapan positif. Hal ini mengindikasikan bahwa pada umumnya mekanik PT. Traktor Nusantara sudah baik dalam memahami dan mengaplikasikan konsep 5S. Namun masih terdapat sekelompok mekanik yang memiliki respon negatif yaitu sebesar 15,08%. Masalah-masalah dalam penerapan 5S, mekanik kurang optimal dalam hal menerapkan prinsip-prinsip Seiketsu (pemantapan). Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengkodean peralatan dan mengaruskan setiap karyawan untuk mengembalikan perlengkapan kerja yang sudah digunakan ketempat asal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

GUNAWAN, GUNAWAN, Iftitah Ruwana, and Heksa Galuh. "MENINGKATKAN KESELMATAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI JERSEY DENGAN MANAJEMEN 5S." Jurnal Valtech 7, no. 1 (2024): 258–62. https://doi.org/10.36040/valtech.v7i1.7775.

Full text
Abstract:
Abstrak, Meningkatkan Keselamatan Kerja Pada Bagian Produksi Jersey Dengan Menggunakan Manajemen 5S, karena belum di terapkan medote 5S pada bagian produksi CV. Graono Jersey Probolinggo, meningkankan keselamatan para pekerja pada bagian produksi pada CV. Graono dan meningkatkan produktivitas para pekerja, metode yang di gunakan pada penelitian adalah 5S, kurangnya peduli pada lingkungan kerja oada CV. Graono menjadi permasalahan bagi para pekerja dan menggangu tingkat produktivitas, meningkatkan Keselamatan Kerja Pada Bagian Produksi graono jersey probolinggo Menggunakan Metode 5S Dari hasil penelitian didapatkan usulan perbaikan berdasarkan metode 5S sebagai berikut( 1) Seiri, memilah barang yang sudah tidak dipakai dengan barang yang masih di pakai agar memudahkan ketika di perlukan;( 2) Seiton, membuat area khusus untuk menata barang yang masih digunakan dengan yang sudah tidak digunakan agar tidak memakan banyak tempat di lantai produksi;( 3) Seiso, semua pekerja membersihkan area produksi dan harus ada jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerja yang bekerja di perusahaan;( 4) Seiketsu, driver wajib mendapatkan pengawasan pada saat bekerja agar para karyawan bekerja dengan tertib dan disiplin;( 5) Shitsuke, perusahaan seharusnya menetapkan jadwal periodik untuk melakukan inspection 5S fading tidak seminggu sekali. semua pekerja harus membiasakan bekerja dengan disiplin ilmu yang benar dan penuh tanggung jawab. Setelah dilakukan implementasi 5S pada bagian produksi Graono jersey probolinggo terjadi penurunan tingkat kecelakaan kerja dan peningkatan produktivitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Hidayat, Rizal Taufiq, Dwi Maryono, and Dwi Esti Wardani. "Pengaruh Faktor-Faktor Internal dan Eksternal terhadap Keberhasilan Penerapan Budaya Kerja 5S di SMK." IJIE (Indonesian Journal of Informatics Education) 7, no. 2 (2024): 111. http://dx.doi.org/10.20961/ijie.v7i2.81711.

Full text
Abstract:
<span id="docs-internal-guid-f25bb65c-7fff-3925-fd37-976c4977f61c"><span>Budaya kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) merupakan salah satu metode manajemen yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Penerapan budaya kerja 5S di SMK memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK yang siap kerja. Namun, masih ada beberapa gap dalam pemahaman tentang penerapan budaya kerja 5S di SMK, salah satunya adalah kurangnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan budaya kerja 5S. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan penerapan budaya kerja 5S di SMK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah siswa kelas Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMK Negeri 5 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan penerapan budaya kerja 5S di SMK adalah: Kebijakan sekolah: Sekolah memiliki kebijakan yang mendukung penerapan budaya kerja 5S, seperti program 7K dan prinsip 5S. Keterlibatan kepala sekolah: Kepala sekolah berperan penting dalam mendukung penerapan budaya kerja 5S, seperti memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada seluruh warga sekolah. Keterlibatan guru: Guru berperan penting dalam mengimplementasikan budaya kerja 5S di kelas, seperti memberikan contoh dan motivasi kepada siswa. Keterlibatan siswa: Siswa berperan penting dalam menerapkan budaya kerja 5S di lingkungan sekolah, seperti mengikuti kegiatan piket dan kebersihan. Sementara itu, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan penerapan budaya kerja 5S di SMK adalah: Dukungan orang tua: Orang tua berperan penting dalam mendukung penerapan budaya kerja 5S di rumah, seperti memberikan contoh dan motivasi kepada siswa. Lingkungan sekitar sekolah: Lingkungan sekitar sekolah yang kondusif dapat mendukung penerapan budaya kerja 5S di sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan penerapan budaya kerja 5S di SMK.</span></span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Apsari, Ayudyah Eka, Diyah Dwi Nugraheni, and Abul Fida Ismaili. "Edukasi 5S Untuk Mengurangi Inefisiensi Waktu Proses Pada Sentra Industri Batik, Bayat, Jawa Tengah." Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (JAMS) 5, no. 02 (2024): 100–106. https://doi.org/10.24967/jams.v5i02.3528.

Full text
Abstract:
Kondisi perusahaan batik yang masih jauh dari kata nyaman mengharuskan perusahaan untuk mengkondisikan stasiun kerja sesuai dengan kebutuhan. Buruknya kondisi ini dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang dapat membahayakan pekerja. Diperlukan adanya pengaturan untuk meminimalisir adanya potensi kecelakaan kerja. Pengaturan ini bertujuan meningkatkan performa kerja seperti menambah kecepatan kerja, akurasi, keselamatan kerja, mengurangi pemborosan tempat dan waktu. 5S sebagai salah satu metode yang digunakan untuk bisa mempermudah problem yang ada saat ini di sentra industri batik Bayat. Metode ini digunakan mengingat skala UMKM yang masih tergolong kecil, namun membutuhkan adanya pembenahan untuk meningkatkan kinerja dari keseluruhan proses yang ada. 5S sebagai metode yang sederhaana dapat diterapkan oleh perusahaan kecil maupun perusahaan besar sekalipun. Program 5S diharapkan menghilangkan pemborosan yang ada dapat diminimalkan sehingga terjadi peningkatan produktifitas dan efektivitas dari perusahaan. Kendala yang masih dirasakan saat ini, masih belum adanya pencatatan pengadaan barang secara terperinci. Hal ini menjadikan industri rumahan di daerah Bayat ini belum bisa memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Konsep 5S yang sederhana sering terabaikan. Industri tanpa 5S tak akan mampu berprestasi secara layak. 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerja secara benar. Tempat kerja yang tertata rapi, bersih, dan tertib memudahkan pekerjaan perorangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Rina Situmorang, Paskah, and Edy Syahputra Ritonga. "PENGARUH PELATIHAN DAN PENERAPAN METODE 5S OLEH KEPALA RUANGAN TERHADAP PERENCANAAN LOGISTIK DI RUMAH SAKIT SWASTA KOTA MEDAN." Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda 4, no. 2 (2018): 99–110. http://dx.doi.org/10.52943/jikeperawatan.v4i2.291.

Full text
Abstract:
Sikap kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) merupakan suatu sikap yang harus dimiliki seorang pekerja dalam sebuah organisasi. Dimana sikap kerja ini berawal dari kebulatan tekat yang dimiliki oleh anggota dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan dalam hal pemilahan alat-alat di Rumah Sakit. Dengan proses pemilahan, penataan, pembersihan, pemantapan dan pembiasaan terhadap alat-alat kesehatan serta komitmen yang kuat dari seluruh perawat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga asuhan keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu komponen penting dalam mendukung upaya penyembuhan adalah peralatan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan dan penerapan metode 5S oleh kepala ruangan terhadap perencanaan logistik di Rumah Sakit Swasta Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental study dengan desain one group pre test-post test. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala ruangan rawat inap yang ada di rumah sakit swasta kota medan berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh pelatihan dan penerapan metode 5S terhadap perencanaan logistik dimana Uji Mc Nemar pada fungsi perencanaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengendalian sebesar 0,002. Setelah intervensi penerapan metode 5S perencanaan logistik kepala ruangan yang meliputi fungsi perencanaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pengendalian mengalami peningkatan yaitu dalam kategori baik sebanyak 25 orang (100 %). Hasil observasi yang dilakukan peneliti kepada seluruh kepala ruangan di ruang rawat inap rata-rata sudah melaksanakan penerapan metode 5S yaitu pemilihan kebutuhan alat sesuai dengan pedoman penerapan metode 5S. Saran kepada seluruh kepala ruangan dan perawat yang ada di rumah sakit khususnya diruangan untuk terus melakukan perencanaan logistik dengan baik dan melaksanakan tugas pokok masing-masing sehingga fungsi perencanaan berjalan optimal sesuai prosedur dan pengadaan alat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Adriansyah, Adriansyah, Yesmizarti Muchtiar, and Noviyarsi Noviyarsi. "IMPLEMENTASI METODE 5S PADA LEAN SIX SIGMA DALAM PROSES PEMBUATAN MUR BAUT VERSING (Studi Kasus di CV. Desra Teknik Padang)." Jurnal Teknik Industri 9, no. 1 (2007): 63–74. http://dx.doi.org/10.9744/jti.9.1.63-74.

Full text
Abstract:
The objective of this research was to minimize processing time in manufacturing using 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) method. As well as quality, processing time is one of the important points to consider. Improvement had been done in every step of the process to achieve 3.4 defect per million (DPM). Although 6s had not been achieved yet, but 5S method in Lean Sigma have already improved the production process
 
 
 Abstract in Bahasa Indonesia : 
 
 Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan penggunaan Metoda 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam meminimalkan waktu proses pembuatan produk. Selain kualitas produk, waktu proses merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Perbaikan dari setiap proses dilakukan agar didapat 3,4 kegagalan persejuta (DPM). Walaupun 6s belum tercapai, tapi penerapan metoda 5S dalam Lean Sigma sudah menunjukkan perbaikan pada proses yang dilakukan.
 
 Kata kunci: 5S, six sigma, lean sigma
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nora Herliza, Ayu Sekar Sari, Nia Three Manurung, Hamdi Akhsan, and Iful Amri. "Optimalisasi Penerapan 5S dalam Pengelolaan Laboratorium Sekolah Menengah untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa." JURNAL PENDIDIKAN MIPA 15, no. 2 (2025): 843–51. https://doi.org/10.37630/jpm.v15i2.2775.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi strategi pengoptimalan penerapan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) dalam pengelolaan laboratorium sekolah menengah serta dampaknya untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa. Melalui tinjauan literatur yang sistematis menggunakan pedoman PRISMA, kami mencari berbagai artikel dan penelitian terdahulu yang bersumber dari Google Scholar, ScienceDirect. Dari 150 artikel yang ditemukan, 28 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan layak ditinjau. Kajian ini mengidentifikasi hubungan antara keteraturan laboratorium dan pengembangan keterampilan ilmiah. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi 5S secara konsisten meningkatkan efisiensi praktikum, membangun budaya kerja yang sistematis, serta memperkuat sikap ilmiah seperti ketelitian, keterbukaan terhadap bukti, dan pemikiran kritis. Tantangan seperti keterbatasan tenaga laboran, minimnya pemahaman tentang prinsip 5S, serta kurangnya pembinaan budaya kerja masih menjadi hambatan dalam optimalisasi metode ini. Strategi edukasi, mentoring, serta integrasi teknologi dalam manajemen laboratorium dapat memastikan efektivitas metode 5S dalam mendukung pembelajaran sains. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengelola pendidikan dalam merancang kebijakan yang mendukung pembentukan budaya kerja ilmiah dan peningkatan kualitas pembelajaran berbasis eksperimen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Setiyanto, Tegar, Ali Imron, Niswatin Niswatin, and Riyadi Riyadi. "Implementasi Pendidikan Karakter Budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) Sebagai Strategi Mengatasi Perundungan di UPT SMP Negeri 27 Gresik." Jurnal Dialektika Pendidikan IPS 4, no. 2 (2024): 9–18. http://dx.doi.org/10.26740/penips.v4i2.59990.

Full text
Abstract:
Abstrak Salah satu upaya penanaman pendidikan karakter kepada peserta didik dengan menggunakan budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun). Budaya ini menjadi pedoman bertingkah laku di UPT SMP Negeri 27 Gresik, dan sebagai program pembiasaan. Program pembiasaan diberikan melalui kegiatan 5S yang rutin dilakukan setiap hari. Namun, nilai karakter yang ada dalam budaya 5S ini masih belum bisa melekat sepenuhnya kedalam diri peserta didik. Sehingga perlu diberikannya pembaruan dengan penekanan budaya 5S pada semua kegiatan yang ada di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) dan Strategi untuk mengatasi perundungan di UPT SMP Negeri 27 Gresik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diambil menggunakan metode wawancara mendalam. Pihak yang terlibat dalam penelitian ini diantaranya WK kesiswaan, guru pendidikan ilmu pengetahuan sosial, guru pendidikan kewarganegaraan, guru bimbingan konseling, dan siswa. Penelitian ini menggunakan teknik interaktif oleh Miles Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) mampu meminimalisir tingkat perundungan di UPT SMP Negeri 27 Gresik. Budaya ini juga membentuk karakter dari siswa-siswi menjadi lebih beretika dengan ditanamkannya nilai karakter yang ada dalam budaya 5S ini seperti toleransi, cinta damai, bersahabat dan komunikatif, disiplin, dan bertanggung jawab. Program budaya 5S dikatakan berhasil dikarenakan meminimalisir dampak negatif dari perundungan. Meskipun perilaku perundungan meningkat setiap tahunnya, namun hampir semua perilaku perundungan bisa diselesaikan oleh siswa itu sendiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nanda Setyadi and Dira Ernawati. "Analisis Lingkungan Kerja Menggunakan Metode 5S dan Diagram Pie pada Gudang 03 Electrical Divisi Supply Chain PT. XYZ." Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil 2, no. 1 (2024): 16–29. http://dx.doi.org/10.61132/konstruksi.v2i1.41.

Full text
Abstract:
Until now, many warehouses in companies are still not neatly arranged, this is because the storage layout is not perfect, making it difficult for employees to reach the materials that will be taken for use in production activities. PT. XYZ is the largest shipbuilding company in Indonesia. PT XYZ also has several warehouses, one of which is Warehouse 03 electrical. This research aims to help optimize the efficiency level of Warehouse 03 Electrical PT. XYZ uses the 5S method and Pie Chart. The implementation of the 5S culture in Warehouse 03 electrical is implemented according to the applicable SOP, but the implementation is not yet optimal. Application of the 5S method in warehouse 03 electrical PT. XYZ It is felt that XYZ is not yet optimal because only 2S (Seiso and Seiketsu) is running optimally. while 3S (Seiri, Seiton, Shitsuke) has not run optimally. Therefore, this research was conducted to evaluate the application of the 5S method in the 03 electrical warehouse of PT. XYZ. The evaluation results using the 5S method and Pie Diagram aim to support and increase productivity in the Warehouse 03 electrical area as well as company performance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Utari, Panca Wahyu, Yetti Meuthia Hasibuan, and Rini Halila Nasution. "PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL BERBASIS 5S." JiTEKH 8, no. 2 (2020): 85–91. http://dx.doi.org/10.35447/jitekh.v8i2.350.

Full text
Abstract:
The facility layout design greatly affects the performance of a company. Poor facility layout will lead to poor material flow patterns and relatively high movement of materials, products, information, equipment and labor which causes delays in product completion and increases production costs. Facility layout design aims to analyze improvements in production activities. In preparing the layout of the facility, this research applies the 5S method to see what needs to be improved and to redesign the factory layout. The object of this research was conducted at PT. XYZ. The results showed that the redesign of the facility layout of the light bulb processing factory of PT.XYZ consists of several parts that must be improved in order to obtain the best final layout. The redesign of this facility layout does not have to require additional areas, this can be done by rearranging it. Based on the trial questionnaire before applyingthe 5S method,it was found that seiri,seiso,seiton,seiketsu,shitsuke needed improvement, while after redesigning using 5S method, it was found that only seiketsu and shitsuke needed improvement.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Veselinović, Luka. "PRIMENA 5S METODE NA SKLADIŠNO POSLOVANJE JKP „PUT“ NOVI SAD." Zbornik radova Fakulteta tehničkih nauka u Novom Sadu 38, no. 08 (2023): 965–68. http://dx.doi.org/10.24867/23gi07veselinovic.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Mahesa, Arfid Adam, Silvia Firda Utami, and Iksan Adiasa. "ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KERJA MENGGUNAKAN METODE 5S PADA RUANG PROSES PRODUKSI PUPUK ORGANIK DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TEGAL." Hexagon Jurnal Teknik dan Sains 2, no. 2 (2021): 59–65. http://dx.doi.org/10.36761/hexagon.v2i2.1088.

Full text
Abstract:
Peningkatan jumlah penduduk berperan besar dalam peningkatan jumlah sampah yang ditimbulkan. Salah satu daerah di Indonesia yang sudah menerapkan tata pengelolaan sampah agar dapat dimanfaatkan ialah Kota Tegal, melalui dinas lingkungan hidup Kota Tegal, pemerintah berupaya untuk menangani pengelolaan sampah, baik organik maupun non organik serta limbah berbahaya. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal masih didapati beberapa masalah seperti belum tersedianya gudang untuk menempatkan barang atau fasilitas yang jarang digunakan sehingga dapat menimbulkan pemborosan tempat, sehingga hal tersebut dapat menggangu pekerja dan termasuk dalam pemborosan tempat. Oleh karena itu masalah tersebut perlu diselesaikan. Pada penyelesaian masalah tersebut digunakan metode 5S. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang 5S dalam usaha pengurangan waste pada pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa luas area pengelolaan sampah organik adalah 200 m2 dengan panjang 20 m dan lebar 10 m. Dalam penelitian ini area kerja pada pengelolaan sampah organik akan dirancang 5S dan memberikan usulan layout baru karena di TPST Akhir Mintaragen Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal belum menerapkan 5S sehingga kurang tertatanya letak peralatan atau fasilitas di ruang kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah telah dirancang 5S guna memperbaiki sistem kerja pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal serta untuk menangani permasalahan yang ada di lokasi kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Qowim, Miftahul, Nina Aini Mahbubah, and M. Zainuddin Fathoni. "PENERAPAN 5S PADA DIVISI GUDANG (STUDI KASUS PT. SUMBER URIP SEJATI)." JUSTI (Jurnal Sistem dan Teknik Industri) 1, no. 1 (2020): 49. http://dx.doi.org/10.30587/justicb.v1i1.2032.

Full text
Abstract:
Dalam meningkatkan mutu, selalu ada banyak cara dan alat yang dapat digunakan, mutu untuk lingkungan tempat kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seketsu, Shitsuke) merupakan salah salah satu metode yang telah efektif dalam manajemen penataan gudang. PT. sumber urip sejati telah mengimplementasikan pendekatan 5S pada seluruh devisi. Namun pada devisi gudang tiga tidak dilakukan evaluasi dan assessment 5S. untuk mengetahui hasil implementasi 5S, maka dilakukan evaluasi dan assesment 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seketsu, Shitsuke) pada divisi gudang tiga. selain hal tersebut peneliti juga memberikan usulan perbaikan penerapan 5S. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi implementasi 5S.Hasil evaluasi dari penelitian diperoleh kategori evaluasi implementasi 5S adalah Seiri dalam kategori cukup dengan skor 59%, Seiton dalam kategori cukup dengan skor 49%, Seiso dalam kategori cukup dengan skor 48%, Seiketsu dalam kategori cukup dengan skor 50%, Shitsuke dalam kategori cukup dengan skor 44%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Samsudin, Ananda Eka Putra, Dewa Kusuma Wijaya, and Nur Islahudin. "Perbaikan proses printing menggunakan metode DMAIC dan 5S untuk mengurangi waste proses di UKM limit screen printing Semarang." JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri 4, no. 1 (2023): 97–107. http://dx.doi.org/10.37373/jenius.v4i1.468.

Full text
Abstract:
UKM Limit Screen Printing Semarang bergerak pada bidang bisnis sablon pakaian. Terkait faktor penyebab produk cacat hasil sablon, penelitian yang dilakukan pada UKM tersebut bertujuan untuk menentukan strategi perbaikan yang tepat untuk dapat mengurangi jumlah produk cacat hasil sablon menggunakan metode 5S. Metode 5S dapat mengidentifikasi permasalahan dengan penerapan konsep Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke atau dikenal juga dengan istilah 5R. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penerapan menggunakan metode 5S tersebut didapatkan perubahan yang diukur dalam indikator nilai DPMO (Defect Per Million Opportunities) dan nilai sigma. Dimana peningkatan nilai DPMO dan nilai sigma pada proses produksi sablon yaitu semula bernilai 42028,86 dengan nilai sigma 3,23 menjadi nilai DPMO 18072,289 dengan nilai sigma 3,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penurunan jumlah produk cacat hasil sablon yang dihasilkan maka dapat mempengaruhi perubahan peningkatan nilai DPMO dan nilai sigma pada UKM tersebut atau dalam hal ini dapat dikatan menjadi lebih baik. Melalui hasil penelitian diketahui pula faktor penyebab terjadinya kecacatan produk hasil sablon yaitu faktor bahan baku, alat dan proses cetakan. Usulan perbaikan yaitu pada area kerja produksi dimana mengacu pada metode 5S seperti menyediakan tempat penyimpanan alat, menyimpan kembali alat yang telah digunakan dan membuang bahan yang tidak diperlukan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Yudha, Ade, and Marwan. "Restrukturisasi Tata Letak Menggunakan Metode Tradisional Berbasis 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) di PT. CAS." Journal Technology and Industrial Engineering (JTIE) 1, no. 1 (2022): 30–41. http://dx.doi.org/10.59840/jtie.v1i1.21.

Full text
Abstract:
Untuk mencapai proses produksi yang lebih efisien, tata letak fasilitas harus direstrukturisasi. PT. CAS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri packaging carton. Dalam proses produksi carton box, terlihat sering terjadi downtime yang di akibatkan oleh penumpukan bahan sisa dan peralatan produksi yang berserakan. Sebuah metode yang sering digunakan untuk mengatasi downtime yang dialami dengan metode tradisional berbasis 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Analisis material yang dilakukan dengan metode 5S adalah analisis biaya material handling. Analisis metode 5S diperoleh tata letak yang rapi, yaitu Seiri memisahkan peralatan produksi yang digunakan dengan yang tidak digunakan, Seiton peralatan produksi disusun rapi di gudang peralatan produksi, Seiso menjaga kebersihan lingkungan, mesin dan peralatan produksi, Seiketsu diterapkan penjadwalan piket kebersihan kepada setiap karyawan produksi, Shitsuke melakukan sosialisai terhadap semua karyawan agar selalu membiasakan diri untuk berdisiplin. Dari hasil perbandingan didapati selisih keseluruhan yaitu Rp.365.423/harinya dengan persentase 59% dan 9.500.998/bulannya dengan persentase 59% yang berarti hasil restrukturisasi tata letak lebih efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sugmawati, Devia, and Inang Purnamasari. "Implementation Of 5S Culture As An Effort To Improve Primary School Students' Discipline And Personality (SD)." GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) 7, no. 2 (2024): 254–62. https://doi.org/10.33627/gw.v7i2.2953.

Full text
Abstract:
Pendidikan di tingkat sekolah dasar tidak hanya memfokuskan pada pengembangan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Salah satu nilai karakter yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Dalam hal ini, penerapan budaya 5S menjadi pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai positif pada siswa, dengan tujuan meningkatkan kualitas komunikasi antar individu serta menciptakan lingkungan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi budaya 5S di SD sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin dan pembentukan kepribadian siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di SD Negeri 05 Raba Ngodu Utara, Kota Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya 5S dapat meningkatkan kedisiplinan dan membentuk kepribadian siswa yang lebih sopan dan santun. Oleh karena itu, siswa tidak hanya belajar untuk mematuhi aturan sekolah, tetapi juga mengembangkan sikap saling menghormati, sopan, dan santun dalam berinteraksi. Dengan demikian, budaya 5S dapat menjadi metode yang efektif dalam mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan (PKN) yang berkaitan dengan kedisiplinan dan kepribadian. Budaya 5S perlu diterapkan secarakonsisten dalam kehidupan sehari-hari siswa untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter mereka. Siswa tidak hanya belajar untuk mengikuti aturan sekolah, tetapi juga membentuk sikap saling menghormati, sopan, dan santun dalam interaksi sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Kurniadi, Taufik, and Widyastuti Widyastuti. "PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS KANTOR NOTARIS DAN P.P.A.T. ANDINI PUSPASARI, S.H., M.Kn. KEBUMEN." Jurnal Inovasi Teknik Industri 1, no. 1 (2022): 18. http://dx.doi.org/10.26753/jitin.v1i1.794.

Full text
Abstract:
Ruang kerja kantor Notaris dan P.P.A.T. Andini Puspasari, S.H., M.Kn. Kebumen merupakan tempat untuk melakukan aktivitas kerja secara rutin. Saat ini ruang kerja kantor memiliki permasalahan yaitu kurang luasnya area pada aktifitas kerja di depan komputer dan ruang gerak antar pegawai terbatas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber permasalahan ruang kerja, merancang tata letak fasilitas dan melakukan validasi hasil rancangan. Perancangan dilakukan dengan metode 5S yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke. seiri diterapkan pada ruang kerja yaitu meletakkan peralatan pada tempatnya dan menyisihkan yang tidak perlu. Seiton yaitu barang-barang yang telah melewati proses seiri dilanjutkan dengan proses penataan peralatan yang telah dipilih tersebut. Seiso dilakukan pembersihan pada ruang kerja dan peralatan yang diperlukan. Seiketsu dilakukan pemantapan terhadap metode 5S yang telah diterapkan. Shitsuke pada bagian ini lebih difokuskan bagaimana untuk membiasakan diri terhadap penerapan metode 5S. Validasi dilakukan dengan metode chi square. Hasil pengujian menunjukan nilai 0,386, hal ini berarti bahwa perancangan ulang tata letak fasilitas ruang kerja terkesan nyaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sugiharto, Sugiharto, Rukman Tea, and Syafek Jamhari. "Evaluasi Penerapan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Dan Shitsuke (5s) Pada Departemen Transportasi PT. Prasadha Pamunah Limbah Indrustri Bogor." Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) 6, no. 2 (2019): 88–109. http://dx.doi.org/10.46447/ktj.v6i2.34.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas mengenai evaluasi penerapan 5S. Metode yang digunakanuntuk pengaturan area kerja menggunakan pendekatan dasar konsep 5S. Modelpenilaian untuk mengetahui kondisi area kerja dengan menggunakan cara audit. Melaluimetode ini area kerja akan berjalan lebih terorganisir dan terpelihara sehingga dapatmengurangi peluang terjadinya kecelakaan kerja.Saat ini area kerja yang ada di Departemen Transportasi berjalan cukup baik, Namummasih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki untuk meningkatkan penerapan 5S.Pada area kerja sebelum dilakukan perbaikan penerapan 5S masuk ke dalam kriteriacukup dengan persentase 41,66%. Setelah dilakukannya perbaikan pada area kerjamenghasilkan nilai program 5S sebesar 76,66% dan masuk ke dalam kriteria baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Nurjana, Anisa, Abdul Rasyid, and Hendra Uloli. "Minimasi Waste pada proses produksi roti menggunakan metode value stream mapping dan 5S di UMKM Massempo Bakery." Jurnal Teknik Industri Terintegrasi 8, no. 1 (2025): 32–41. https://doi.org/10.31004/jutin.v8i1.36173.

Full text
Abstract:
This study was conducted at UMKM Massempo Bakery with the aim of identifying and minimizing waste in its production process. Waste occurring during production can negatively impact efficiency and effectiveness, making improvements essential. The methods used in this research are Value Stream Mapping (VSM) and 5S. VSM was applied to map the value stream in the production process and identify existing wastes. The research findings revealed several types of waste, including defect, waiting, and motion. To minimize these wastes, improvements were made through the implementation of the 5S methodology, which includes Seiri (Sorting), Seiton (Set in Order), Seiso (Shining), Seiketsu (Standardizing), and Shitsuke (Sustaining). The implementation of 5S resulted in a more organized workspace, cleaner production areas, and a more efficient workflow, ultimately helping to reduce defects, shorten production times, and eliminate unnecessary motion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Nurmilawati, Sarah, Hasyrani Windyatri, and Gigih Hapsak Pradipto. "Analisis Dan Optimalisasi Antrian Di Bank X Cikarang Menggunakan Metode Simulasi Kejadian Diskrit dan 5S." RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business 4, no. 2 (2025): 4561–70. https://doi.org/10.31004/riggs.v4i2.1102.

Full text
Abstract:
Fenomena antrean panjang dalam layanan perbankan berdampak pada efisiensi operasional dan kepuasan nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengoptimalkan sistem antrean di Bank X Cikarang dengan menggunakan metode Simulasi Kejadian Diskrit/ Discrete Event Simulation (DES)serta Implementasi pendekatan Prinsip5S untuk perbaikan lingkungan kerja. Penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif melalui pemodelan menggunakan software Arena dan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan serta audit prinsip 5S. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem satu teller menghasilkan waktu tunggu rata-rata 12,59 menit dengan tingkat utilisasi 96%. Skenario usulan dengan dua teller menurunkan waktu tunggu menjadi 7,84 menit dan utilisasi menjadi 72%, menunjukkan peningkatan efisiensi. Audit awal terhadap penerapan prinsip 5S mencatat skor 28 dari 85 poin (30,6%), yang mencerminkan rendahnya keteraturan, kebersihan, dan standarisasi di area kerja. Usulan perbaikan mencakup Seiri (pemilahan dokumen), Seiton (penataan peralatan), Seiso (pembersihan berkala), Seiketsu (standarisasi SOP), dan Shitsuke (pelatihan rutin). Kombinasi metode DES dan 5S terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi pelayanan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih terstruktur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hidayanti Dliyaulhaq, Ajeng, and Muhammad Yusron Maulana El-Yunusi. "IMPLEMENTASI BUDAYA 5S DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SDN KEDUNGWONOKERTO." JS (JURNAL SEKOLAH) 9, no. 1 (2024): 75–88. https://doi.org/10.24114/js.v9i1.64796.

Full text
Abstract:
Abstrack : Education is a process in which educators work to shape the identity of their students in all aspects. The behavior of students will improve and become more civilized as a result of education. Character education aims to enhance the character, morality, and ethics of students; the 5S culture is an important component of this field. In this research, the researcher uses a qualitative research method. The methods of data collection include direct observation, interviews, and written notes. This study aims to document and analyze the use of the 5S culture in efforts to shape students' character. The results of this study show that the implementation of the 5S culture in character building has been carried out effectively through scheduled teacher duties, where students learn about the principles of 5S before classes start, greet each other when entering and leaving the classroom, and practice using polite language and manners. These activities help shape students' character by fostering respectful behavior and speech in their daily interactions. Keyword: The 5S Culture (Smile, Greet, Salute, Polite, Courteous), Character, Students Abstrak : Pendidikan adalah proses di mana pendidik bekerja untuk membentuk identitas siswanya dalam segala hal. Tingkah laku peserta didik akan berubah menjadi lebih baik dan lebih beradab sebagai hasil dari pendidikan. Pendidikan karakter berupaya untuk meningkatkan karakter, moralitas, dan etika siswa; budaya 5S merupakan komponen penting dari bidang ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan informasi meliputi observasi langsung, wawancara, dan catatan tertulis. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan menganalisis penggunaan budaya 5S dalam upaya membentuk kerakter peserta didik. Hasil dari penelitian ini, implementasi budaya 5S dalam membentuk karakter sudah dilaksanakan dengan baik melalui kegiatan piket guru berjadwal, peserta didik belajar tentang prinsipprinsip 5S sebelum kelas dimulai, saling menyapa ketika mereka masuk dan keluar kelas, dan berlatih menggunakan bahasa dan tata krama yang sopan. Dari kegiatan tersebut membentuk karakter peserta didik yang sopan santun dalam bersikap dan berucap dalam keseharian. Kata kunci: Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), Karakter, Peserta Didik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Andrie P., Agustinus, and Alex Alfandianto. "Analisis Elemen Gerakan Aktif dan Tidak Aktif Dengan Pendekatan 5S dan Micromotion Study." SAINTEK: Jurnal ilmiah Sains dan Teknologi Industri 1, no. 2 (2018): 69. http://dx.doi.org/10.32524/saintek.v1i2.239.

Full text
Abstract:
Perkembangan dunia industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi dengan kompetitornya. Oleh karena itu masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan produktifitas semakin menonjol dan perlu untuk diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di industri perakitan mobil Tamiya.Pada penelitian ini yang diteliti yaitu metode kerja dan layout kerja operator, kemudian dilakukan usulan perbaikan dengan menerapkan metode 5S pada lingkungan kerja. Setelah dilakukan pengolahan data dan pembahasan terhadap data pengukuran waktu perakitan, analisis metode 5S pada layout baik sebelum dan sesudah usulan perbaikan dan jumlah hasil produksi masing-masing layout kerja ternyata jumlah hasil produksi pada layout sesudah usulan perbaikan dilakukan mengalami peningkatan dibandingkan layout sebelum usulan perbaikan dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan indeks produktifitas yang meningkat dari sebelum usulan perbaikan dilakukan dimana indeks produktifitas sebelum usulan perbaikan adalah sebesar 97,5 %, sedangkan indeks produktifitas pada layout kerja sesudah usulan perbaikan 115 %. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa micromotion study dan metode 5S telah membawa efek yang baik bagi perbaikan metode kerja dengan menghilangkan gerakan tidak efektif dan menata lingkungan kerja agar lebih bersih dan rapi sehingga meningkatkan produktifitas kerja operator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Radojčić, Nataša. "PRIMENA 5S METODOLOGIJE NA RADNO MESTO U FILMSKOJ INDUSTRIJI." Zbornik radova Fakulteta tehničkih nauka u Novom Sadu 35, no. 05 (2020): 889–92. http://dx.doi.org/10.24867/07gi21radojcic.

Full text
Abstract:
Ovim master radom obuhvaćena je primena LEAN koncepta, korišćenjem 5S metodologije na radnom mestu u filmskoj industriji. Predstavljeni su teorijski aspekti kinematografije, filma, LEAN-a, kao i 5S metode koja se koristila za dobijanje rezultata unapređenja poslovanja. Na kraju rada su izvedeni određeni zaključci i predloženi su pravci daljeg unapređenja kompanije.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Suprayitno, Hadi, Dedi Rianto Rahadi, and Rusdianto Rusdianto. "Mencegah Kecelakaan Kerja Dengan Budaya 5R." Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma 1, no. 1 (2021): 20–29. http://dx.doi.org/10.33557/pengabdian.v1i1.1342.

Full text
Abstract:
Kecelakaan kerja tentu menjadi hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Melalui 5R atau 5S kemudian diciptakan ruang untk mengatur penataan ruang kerja demi mengurangi kecelakaan kerja. 5R atau 5S ini juga memiliki konsep yang sederhana untuk memberikan efektivitas dan efisiensi dari ruang kerja yang ada. Melalui budaya ini pula masyarakat kemudian diharapkan mampu menciptakan produktivitas yang lebih baik. Penelitian ini sendiri menggunakan metode deskriptif naratif dengan interaksi langsung bersama narasumber. Konsep 5R dan 5S juga terdiri dari konsep yang sederhana dimana memudahkan pemahaman dan implementasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Kusumanto, Ismu. "Perbaikan Metode Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Operator Pada Stasiun Pengemasan Di CV. Mie Sohun Ichlas." Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 2, no. 2 (2016): 175. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v2i2.5099.

Full text
Abstract:
Perkembangan dunia industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi dengan kompetitornya. Oleh karena itu masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas semakin menonjol dan perlu untuk diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di industri pembuatan mie sohun “CV. Mie Sohun Ichlas Pekanbaru”. Pada penelitian ini yang diteliti yaitu metode kerja dan layout kerja operator. kemudian dilakukan perbaikan dengan menerapkan metode 5S pada lingkungan kerja. Setelah dilakukan pengolahan data dan pembahasan terhadap data pengukuran waktu pengemasan, analisis metode 5S pada layout baik sebelum dan sesudah perbaikan, dan jumlah output standar masing-masing operator pada stasiun tersebut. Ternyata jumlah output standar pada kondisi sesudah perbaikan mengalami peningkatan dibandingkan kondisi sebelum perbaikan. Hal ini terbukti dengan indeks produktivitas yang meningkat dari sebelum perbaikan dilakukan dimana indeks produktivitas sebelum perbaikan operator stasiun pengemasan 1 dan 2 adalah sebesar 94,1% dan 92,6%, sedangkan indeks produktivitas layout kerja sesudah perbaikan masing-masing operator stasiun pengemasan 1 dan 2 adalah sebesar 104,5% dan 100,9%. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa metode 5S dan micromotion study telah membawa efek yang baik bagi perbaikan metode kerja dengan menghilangkan gerakan kerja yang tidak efektif dan menata lingkungan kerja agar lebih tertata rapi dan bersih sehingga produktivitas kerja operator dapat meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Andivas, Marulan, Imam Bayu Pamungkas, Jaimy Apolos, Elisabeth Mariska Felicia Ginargar Sianipar, Andi Anugrah Massomporang Irwan, and Nurfadilah Adeputri Awalia. "Efektivitas Implementasi Program 5S Pada Kantor Pemerintah Desa." Surya Abdimas 7, no. 2 (2023): 320–27. http://dx.doi.org/10.37729/abdimas.v7i2.2977.

Full text
Abstract:
Kurangnya perhatian terhadap penerapan 5S menyebabkan sering munculnya permasalahan di tempat kerja, program 5S diciptakan negara Jepang dan dikembangkan oleh negara Indonesia menjadi 5R. Pada program pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kantor BPD pada wilayah desa Karya Jaya, kecamatan Samboja Timur, kabupaten Kutai Kartanegara, menemukan permasalahan yang sering dihadapi pegawai yaitu sulitnya mendapatkan berkas APBDes dalam ruang kerja, kurangnya pemahaman terhadap penerapan 5S, kurangnya menjaga kebersihan, tidak mengembalikan barang ke tempatnya, dan tidak ada keterangan pada berkas. Untuk membantu pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode observasi, pengumpulan data dan dokumentasi, sedangkan untuk metode pelaksanaan kegiatannya yaitu dengan cara observasi pekerjaan sehari-hari dikantor BPD untuk mendapatkan data yang cukup yang diperlukan untuk pengolahan data dan dalam mempersiapkan penataan di kantor BPD dengan melibatkan perangkat desa sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatannya. Tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu mengetahui permasalahan dalam menerapkan 5S yang difokuskan pada dua area yaitu ruangan staff dan gudang. Hasil evaluasi menemukan kurangnya kesadaran pegawai yang menyebabkan implementasi tidak konsisten, serta barang yang disimpan pada ruangan staff dan gudang masih tercampur yang menyebabkan tidak produktifnya pegawai untuk bekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!