To see the other types of publications on this topic, follow the link: Model hidrodinamika.

Journal articles on the topic 'Model hidrodinamika'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Model hidrodinamika.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Satria, Dhimas, Romi Wiryadinata, Ni Ketut Caturwati, Haryadi Haryadi, and Imron Rosyadi. "Analisa Parameter Hidrodinamika Remotely Operated Vehicle (ROV) Kelas Obervasi." ROTASI 20, no. 4 (2019): 221. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.20.4.221-225.

Full text
Abstract:
Remotely Operated Vehicle (ROV) teknologi observasi bawah laut di perairan selat Sunda yang telah dikembangkan memiliki keterbatasan dari segi manuver, yaitu hanya dapat bergerak vertical dengan kedalaman yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter hidrodinamika yang terbaik, yaitu matriks inersia, matrik coriolis, dan redaman hidrodinamika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fixed mesh, dimana diasumsikan fluida bergerak pada kecepatan dimana ROV bergerak dan model ROV diam (statik). Representasi gerak ROV dengan mengubah kemiringan ROV terhadap arah aliran fluida. Hasil dari penelitian adalah parameter hidrodinamika, yaitu (matriks inersia benda tega ROV), (Matriks koefisien untuk benda tega Coriolis), (inersia hidrodinamika), (matriks koefisien untuk hidrodinamika dengan Coriolis dan nilai sentripetal) memberikan koefisien inersia badan ROV kerangka rotasi terhadap titik pusat bumi. Sedangkan parameter hidrodinamika yaitu redaman hidrodiniamika menggambarkan gaya redaman hidrodinamika dan momen berkerja terhadap gerak relatif antara badan kendaraan dengan fluida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Purwasasmita, Mubiar, and Khoirul Hadi. "MODEL HIDRODINAMIKA BIOREAKTOR TANAMAN : KONSEP PERMEABILITAS." Reaktor 15, no. 3 (2015): 154. http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.15.3.154-164.

Full text
Abstract:
Abstract HYDRODYNAMIC MODEL OF THE PLANT BIOREACTOR (THE PERMEABILITY CONCEPT). Water flow is important in transport of plant nutrients. To accomadate water flow in plant bioreactor, it is necesary enough space by adding compost, i.e. material from plant residue which contains many of capillary tube. Many hydrodynamic models of water flow in porous and capillary medium are proposed, but there is no the specific model for plant bioreactor which contains particle beads and capillary tube. There are three models are proposed in this study, one each other are different in complexity. The first model has four parameters with mean error of 0.457, the second one has five parameters with error of 0.464, and the last one has seven parameters with mean error of 0.574. From the models, it is found that increasing in particle size or compost fraction will result in increasing permeability. With the compost to bed volume ratio of 1:4, the permeability increase significantly compared to the soil and sandstone. By taking into account of the permeability value in the governing equation of single cyllindrical root system, the water flow is not a rate limiting step for a long of the root. In order to ensure the existence of water flow in the bioreactor, it is suggested to use compost to bed volume ration of 1:1. Keywords: flow in capillary-porous media; permeability; root water uptake;the plant bioreactor Abstrak Aliran air dalam bioreaktor sangat penting dalam perpindahan nutrisi tanaman. Untuk memfasilitasi aliran air dalam bioreaktor tanaman, diperlukan rekayasa ruang melalui penambahan kompos, berupa material bekas tanaman yang mengandung pipa-pipa kapiler. Sudah tersedia berbagai model hidrodinamika untuk aliran lambat melewati unggun, namun belum ada yang secara khusus untuk bioreaktor tanaman yang memiliki butiran partikel dan potongan pipa kapiler. Pada kajian ini terdapat tiga model aliran yang ditinjau, masing-masing hanya berbeda dari sisi kompleksitasnya. Model pertama memiliki empat parameter dengan kesalahan rata-rata 0,457, model kedua memiliki lima parameter dengan kesalahan rata-rata 0,464, dan model ketiga dengan tujuh parameter dengan kesalahan rata-rata 0,574. Dengan menggunakan model tersebut diperoleh bahwa permeabilitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran partikel dan atau fraksi kompos. Penambahan kompos seperempat dari volume unggun total akan memberikan peningkatan permeabilitas yang signifikan dibandingkan dengan tanah dan batuan pasir biasa. Dengan memasukkan parameter ini kedalam persamaan pengambilan air pada sistem akar silinder tunggal, maka perpindahan air bukan lagi menjadi tahap pembatas laju di sepanjang akar. Untuk menjamin ketersediaan aliran, disarankan menggunakan kompos sebesar setengah dari volume unggun total.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Kushadiwijayanto, Arie Antasari, Nining Sari Ningsih, and Muchamad Al Azhar. "Analisis Sensitifitas Model Pasang Surut di Laut Indonesia Bagian Timur Menggunakan ROMS_Agrif." Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat 16, no. 2 (2019): 69. http://dx.doi.org/10.20527/flux.v16i2.5439.

Full text
Abstract:
Pasang surut laut memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika laut di Indonesia bagian Timur.Oleh sebab itu pemodelan hidrodinamika yang melibatkan pasang surut menajadi kunci penting dalam membantu memahami proses fisis di perairan ini. Penelitian ini memberikan ulasan mengenai pengaruh masukan model seperti kedalaman minimum daerah model dan parameter kekasaran yang diharapkan bermanfaat dalam perkembangan model hidrodinamika di perairan ini. Model hidrodinamika menggunakan ROMS_Agrif dengan memvariasikan nilai kedalaman minimum dan parameter kekasaran. Beberapa data pengamatan lapangan digunakan untuk memvalidasi hasil model. Dari penelitian ini diketahui bahwa perubahan kedua parameter tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil model. Hasil model terbaik diperoleh dengan masukan kedalaman minimum sebesar 20 m dan parameter kekasaran bernilai 5 mm. Komponen M2 merupakan komponen pasut yang paling sensitif terhadap perubahan kedua parameter tersebut. Hasil model terbaik secara umum memberikan hasil yang lebih besar dari data pengukuran. Hal ini dapat terjadi karena pengaturan syarat batas model bagian selatan masil belum representatif sehingga masukan energi dari Samudera Hindia tidak teredam dengan baik di bagian utara Australia. Meskipun demikian, hasil model dapat diperbaiki dengan meningkatkan resolusi model.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wiyadi, Haidar Thahir, Muslim Muslim, and Jarot Marwoto. "Pemodelan Hidrodinamika pada Musim Barat di Pantai Gosong Kalimantan Barat sebagai Calon Tapak PLTN Pertama di Indonesia pada Tahun 2025." Indonesian Journal of Oceanography 4, no. 2 (2022): 97–106. http://dx.doi.org/10.14710/ijoce.v4i2.14308.

Full text
Abstract:
Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pembangunan rencananya akan dimulai tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi hidrodinamilka di perairan Pantai Gosong pada musim barat. Model hidrodinamika bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan sebaran berbagai macam limbah radionuklida yang terlepas ke lautan ketika PLTN mengalami kecelakaan. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pemodelan 2D. Model disimulasikan menggunakan Modul Hidrodinamika pada software MIKE 21 dengan skenario selama 15 hari dengan kondisi saat pasang tertinggi dan surut terendah pada Januari 2025. Berdasarkan hasil yang didapat, perairan Pantai Gosong memiliki tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Parameter angin berperan lebih besar terhadap hidrodinamika. Hasil model menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kondisi pasang tertinggi dan surut terendah, yang mana kecepatan arus saat surut terendah lebih besar ketimbang kecepatan arus saat pasang tertinggi. Pola pergerakan arus saat kondisi pasang dominan ke arah timur laut dengan kecepatan 0,010 m/s – 0,610 m/s, arah arus berasal dari selatan kemudian berbelok ke arah timur laut. Pola pergerakan arus pada saat kondisi surut dominan ke arah barat laut dengan kecepatan sebesar 0,010 m/s – 1,021 m/s, arah arus berasal dari timur laut kemudian berbelok ke arah barat laut. Kata kunci: Model Hidrodinamika, Musim Barat, Pantai Gosong Abstract Indonesia plans to build the first nuclear power plant (NPP) in Gosong Coast, Bengkayang Regency, West Kalimantan Province. Construction is planned to start in 2025. This study aims to analyze the hydrodynamic conditions in the waters of Gosong Beach in the west monsoon. The hydrodynamic model can be used as a reference for estimating the distribution of various kinds of radionuclide waste that is released into the ocean when a nuclear power plant has an accident. The method used is quantitative method with 2D modeling. This model is simulated using the Hydrodynamics Module on MIKE 21 software with a scenario for 15 days which includes conditions during the highest and lowest tides in January 2025. Based on the results obtained, the waters of Gosong Beach have mixed semidiurnal tidal type. Wind parameters play a greater role in hydrodynamic conditions. The model results show a significant difference between the highest and lowest tide conditions, where the current velocity at the lowest low tide is greater than the current velocity at the highest tide. The pattern of current movement during tidal conditions is dominant to the northeast at a speed of 0.010 m/s – 0.610 m/s, with the current direction coming from the south and then turning to the northeast. The pattern of current movement at low tide is dominant to the northwest with a speed of 0.010 m/s – 1.021 m/s, with the current direction coming from the northeast and then turning to the northwest. Keywords: Hydrodinamic Model, West Monsoon, Gosong Coast
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Tauviqirrahman, Mohammad, Mufti M. Suryaman, and Muchammad Muchammad. "Pengaruh Kekasaran Permukaan terhadap Performa Slider Bearing Bertekstur dengan Menggunakan Pendekatan CFD." ROTASI 21, no. 1 (2019): 56. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.21.1.56-60.

Full text
Abstract:
Dalam teori pelumasan klasik hidrodinamika, asumsi permukaan kontak bearing yang benar-benar halus sering kali digunakan. Meskipun demikian, telah dibuktikan bahwa asumsi tersebut tidak realistis dikarenakan pada umumnya, tidak ada permukaan bearing yang benar-benar halus. Tulisan ini membahas pengaruh kekasaran permukaan terhadap performa slider bearing bertektur dengan menggunakan pendekatan CFD (computational fluid dynamic). Model kavitasi multi-phase digunakan untuk memodelkan fenomena kavitasi yang lebih riil. Performa slider bearing dengan tingkat kekasaran permukaan tertentu dibandingkan dengan slider bearing halus dengan menvariasikan kondisi inersia. Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan bahwa tekanan hidrodinamik dan daya dukung beban berkurang dengan bertambahnya kekasaran permukaan. Selain itu, jika bearing dirancang agar memiliki kondisi inersia yang rendah, daya dukung beban akan menjadi lebih besar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Suciaty, Fitri, and Ari Setiawan. "SEDIMENTASI DI PANTAI SANTOLO WILAYAH PESISIR SELATAN JAWA BARAT DAN MODEL PENANGGULANGANNYA." Jurnal Kelautan Nasional 16, no. 1 (2021): 65. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v16i1.9778.

Full text
Abstract:
Pantai Santolo merupakan daerah pesisir yang terletak di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Permasalahan sedimentasi dan pendangkalan pada mulut muara Sungai Cilauteureun yang berada di kawasan Pantai Santolo membuat ketidaklancaran arus lalu lintas pelayaran dan menyebabkan penurunan jumlah kapal motor yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Cilauteureun. Hal ini berakibat pada kurang optimalnya pemanfaatan sumberdaya perikanan di area tersebut. Jetty sepanjang 185 m yang telah dibangun pada bagian timur mulut sungai harus dipotong pada akhir tahun 2019 karena sedimentasi telah menyebabkan terbentuknya tombolo yang menutup alur lalu lintas kapal. Pemodelan hidrodinamika 2-dimensi dan pemodelan transpor sedimen dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan software Delft3D untuk menganalisis faktor-faktor hidrodinamika yang berpengaruh terhadap proses sedimentasi yang terjadi di Pantai Santolo terutama di area muara Sungai Cilauteureun sehingga dapat diketahui penanggulangan yang sesuai untuk permasalahan tersebut. Simulasi pemodelan hidrodinamika dilakukan untuk skenario musim barat dan musim timur, sedangkan pemodelan transpor sedimen dilakukan dengan durasi selama satu tahun. Jetty sepanjang 120 m di bagian utara Pulau Santolo dan “sand by passing” pada tombolo yang terbentuk di belakang potongan jetty direkomendasikan pada studi ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Icha, Meidji Untari, Meilan Demulawa, and Rifai Rusni R. "KAJIAN MODEL HIDRODINAMIKA SEBARAN POLA ARUS PERMUKAAN DI TELUK PALU." Jurnal Kuantum 3, no. 1 (2022): 30–37. https://doi.org/10.5281/zenodo.7095400.

Full text
Abstract:
Penelitian mengenai pola arus di Teluk Palu sangat jarang dilakukan, padahal perairan ini merupakan daerah potensi strategis secara ekonomi. Studi mengenai pola arus Teluk Palu dilakukan dengan memanfaatkan model Coherens menggunakan Bahasa pemrograman fortran dengan mengabaikan gaya pembangkit angin sebagai pembangkit arus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus pada Teluk Palu bervariasi baik arah maupun kecepatannya. Besar kecepatan arusnya berkisar antara 0,01 m/s hingga 0,33 m/s. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan pasang surut baik saat purnama maupun perbani. Model pola arus laut permukaan di Teluk Palu ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembangunan dan pengembangan sekitar area teluk, bagi masyarakat dan juga bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Ali, Baharuddin, Nurman Firdaus, and N. Nurhadi. "Analisa Hidrodinamika Kapal Container Sarat Rendah." Kapal 14, no. 3 (2017): 65. http://dx.doi.org/10.14710/kpl.v14i3.15594.

Full text
Abstract:
Kapal container sebagai sarana angkutan barang berpengaruh vital terhadap laju percepatan perekonomian nasional. Kondisi perairan Indonesia yang kedalaman dan fasilitas pendukung pelabuhan bervariasi serta efisiensi operasional kapal menjadi pertimbangan dalam mendesain kapal. Penggunaan kapal sarat rendah tipe barge bermesin sebagai pengangkut container, Self Propelled Container Barge (SPCB) saat ini banyak menjadi pilihan operator kapal dalam melayani pengiriman barang dengan container. Penelitian ini menyajikan analisis hidrodinamika kapal SPCB 100 TEUs dengan metode pengujian model meliputi seakeeping, turning dan zig-zag manuvering serta resistance test. Dari hasil uji seakeeping diketahui bahwa respon gerak kapal pada kondisi gelombang sea-state 4 masih dalam batas toleransi dengan memperhatikan kombinasi kecepatan dan arah heading kapal. Kinerja manuvering turning dan zig-zag kapal dalam batas aman yang ditetapkan IMO. Dari hasil uji resistance didapatkan kecepatan maksimal yang optimum kapal adalah 12 knot. Selain besaran terukur, uji hidrodinamika dengan model memberikan gambaran fenomena saat kapal beroperasi di laut, sehingga menjadi informasi yang penting dalam desain dan operasional kapal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Diastomo, Hanif, Totok Suprijo, and Ivonne Milichristi Radjawane. "Simulasi Gerak Sampah Laut Terapung Menggunakan Model Numerik di Selat Bali." Jurnal Teknik Lingkungan 27, no. 1 (2021): 34–41. http://dx.doi.org/10.5614/j.tl.2020.27.1.3.

Full text
Abstract:
Abstrak: Model numerik digunakan untuk simulasi arus di perairan Selat Bali dan pergerakan sampah laut terapung di sekitar wilayah Pantai Kuta pada bulan Desember 2011 dan Februari 2012. Medan kecepatan u dan v dari model hidrodinamika digunakan sebagai input untuk simulasi pergerakan sampah laut terapung. Dari 5 titik sumber di wilayah Jembrana, Tabanan, dan Badung dilepaskan sebanyak 1 partikel di masing-masing titik sumber. Hasil simulasi dengan kecepatan arus rata-rata sebesar 0,025 m/detik. Dari hasil simulasi tersebut dapat terlihat bahwa keberadaan sampah laut terapung yang berada di wilayah Pantai Kuta, Bali berasal dari ke 5 sumber tersebut. Sampah tersebut membutuhkan waktu 2-8 hari agar bisa mencapai wilayah Pantai Kuta tergantung dari jarak titik sumber ke Pantai Kuta, Bali. Kata kunci: sampah laut terapung, hidrodinamika simulasi trajektori, Selat Bali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Radjawane, Ivonne M., Bagus S. C. Saputro, and Andi Egon. "Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Kepulauan Bangka Belitung." Jurnal Teknik Sipil 25, no. 2 (2018): 121. http://dx.doi.org/10.5614/jts.2018.25.2.5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Irianto, Eko Winar. "Analisis Hidrodinamik Rotary Distributor Hidraulik Teknologi Ega-Sattira dan Pengembangannya untuk Irigasi Tetes-Putar." Jurnal Irigasi 11, no. 1 (2016): 55. http://dx.doi.org/10.31028/ji.v11.i1.55-66.

Full text
Abstract:
Biofilter tetes adalah teknologi pengolahan air limbah domestik yang memiliki efisiensi pengolahan zat organik yang tinggi, tetapi kebutuhan energinya rendah. Ega Sattira merupakan gabungan teknologi antara “lahan basah buatan” dan biofilter tetes beraerasi. Salah satu keberhasilan proses biofilter pada Ega Sattira diantaranya disebabkan oleh sistem rotary distributor yang digerakkan secara hidrolis. Analisis hidrodinamik rotary distributor hidraulik diperlukan untuk menghasilkan sistem operasi dan proses yang lebih baik dan efisien pada Teknologi Ega Sattira. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis dan merumuskan model hidrodinamika aliran terjadinya putaran hidrolis secara gravitasi pada teknologi Ega-Sattira; 2) memanfaatkan fenomena gerak rotary distributor sebagai alternatif teknologi irigasi tetes-putar (drip-rotary irrigation) yang merupakan bagian dari irigasi hemat air; 3) mengusulkan rancangan dasar (basic desain) sistem irigasi tetes-putar yang dapat diaplikasikan secara mudah, murah, namun efisien dalam operasi dan pemeliharaanya. Model hasil analisis hidrodinamik menunjukkan bahwa jumlah putaran per satuan waktu berbanding lurus dengan percepatan gravitasi, tinggi muka air di tangki, koefisien friksi dan koefisien kritis aliran, tetapi berbanding terbalik dengan diameter pipa rotary distributor. Uji kalibrasi antara putaran hitung dengan putaran aktual menghasilkan persamaan Y= 0,0014X dengan r2= 0,82. Hasil formulasi tersebut dapat diterapkan untuk perencanaan sistem irigasi putar hidraulik dalam mendukung teknologi irigasi hemat air.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Nahdliyani, Hilyatun, Baharuddin Baharuddin, and Ira Puspita Dewi. "PEMODELAN SIRKULASI ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN MIKE 21 FLOW MODEL FM." Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal Ilmu Kelautan 2, no. 2 (2024): 1. http://dx.doi.org/10.20527/m.v2i2.11756.

Full text
Abstract:
Perairan Teluk Balikpapan dipengaruhi oleh Selat Makassar sebagai pintu masuk utama Arus Lintas Indonesia (Arlindo), angin musim, pengaruh debit sungai, pelabuhan dan alur pelayaran yang cukup padat. Selain itu bentuk topografi dan kedalaman yang beragam serta adanya pulau-pulau kecil sangat mempengaruhi dinamika pola arus pada perairan tersebut. Pada penelitian simulasi hidrodinamika arus ini dilakukan dengan menggunakan model numerik MIKE 21 Flow Model FM, untuk menganalisis sirkulasi hidrodinamika arus di perairan Teluk Balikpapan dengan gaya pembangkit angin dan pasang surut. Kemudian, hasil keluaran dari model tersebut diverifikasi sesuai dengan data pengukuran lapangan yang telah dilakukan. Verifikasi antara hasil pengukuran lapangan dengan simulasi yang ditunjukkan dengan nilai RMSE memiliki kesesuaian data yang baik, yaitu untuk pasut memiliki nilai sebesar 0,06917 dan arus memiliki nilai komponen U sebesar 0,00277 dan komponen V sebesar 0,00824.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Watofa, Agustinus Apomfires, Widodo Setiyo Pranowo, and Dian Adrianto. "Pemodelan Hidrodinamika 2 Dimensi Arus dan Gelombang untuk Operasi Pendaratan Amfibi di Pesisir Pulau Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Studi Kasus:Labuhan Lemian Pulau Selaru)." Jurnal Hidropilar 7, no. 2 (2022): 69–94. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v7i2.218.

Full text
Abstract:
Operasi Pendaratan Amfibi merupakan operasi militer yang bersifat ofensif maupun defensif dari laut menggunakan kapal pendarat untuk memproyeksikan kekuatan darat disuatu pesisir pantai dengan kemungkinan terdapat area musuh. Informasi tentang daerah dengan waktu yang efektif untuk melakukan pendaratan sangat penting demi keberhasilan suatu operasi. Berkaitan dengan operasi ini, perlu dibuat sebuah penelitian untuk mengetahui karakteristik dan pola Arus dan Gelombang di daerah pendaratan, mensimulasikan data Arus dan Gelombang serta bisa menampilkan data yang informatif. Sehingga tujuan dari pemodelan hidrodinamika untuk mengetahui pola dan karakteristik Arus dan Gelombang baik itu arah, kecepatan dan tinggi. Dengan menampilkan kondisi pemodelan hidrodinamika 2 dimensi daerah pendaratan tersebut.
 Salah satu metode atau caranya dengan pendekatan pemodelan numerik, analisa karakteristik arus laut dan gelombang laut untuk pendaratan dengan mengkonversi arah dan kecepatan angin serta arah dan tinggi gelombang menggunakan perangkat lunak Software Mike 21, perangkat lunak ArcGIS 10.4.1, sumber data sekunder dari Disosemet Pushidrosal dan juga PLI Nomor 382 Tahun 2018 dari Dispeta Pushidrosal dengan digitasi menghasilkan angka kedalaman dan garis pantai. Hasil dari pemodelan hidrodinamika berupa data Arus dan Gelombang yang didukung juga oleh angin dan pasang surut, dalam menampilkan hasil ada juga perhitungan RMSE dan Korelasi untuk mengetahui nilai error dan kedekatan antara nilai hasil dari data lapangan dengan data dari simulasi model. Dengan menampilkan simulasi animasi diharapkan mampu menggambarkan area tersebut dengan pendaratan kapal, pasukan dan manuver didaerah yang telah digunakan dengan menampilkan parameter sebagai data output dari Flow Model dan Spectral Wave per tiga jam di empat Musim yang berbeda dalam satu tahun yang digunakan sebagai informasi penting untuk melakukan pendaratan.
 Dalam pemodelan dengan Software Mike 21 akan mendapatkan pola dan karakteristik Arus dan Gelombang di daerah pendaratan, dimana dari hasil perhitungan RMSE dan Korelasi untuk data Arus dan Gelombang menghasilkan data arus dengan nilai RMSE 0.034 (3.4 %) Korelasi 0.00456 untuk data Gelombang dengan nilai RMSE 0.184(18.4 %) dan Korelasi 0.417 data-data tersebut dihitung dengan membandingkan antara data lapangan dan data model. Sedangkan untuk pemodelan hidrodinamika membutuhkan peralatan yang memiliki kapabilitas cukup tinggi sehingga memudahkan dalam pengolahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Badrun, Yeeri, and Amin Ridhoni. "MODEL SEBARAN SEDIMEN SUSPENSIMUARA SUNGAI SIAK RIAU." Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan 3, no. 2 (2013): 55–62. http://dx.doi.org/10.37859/jp.v3i2.161.

Full text
Abstract:
Simulasi hidrodinamika aliran dan sedimen menggunakan modul yang terdapat dalam perangkat lunak MIKE21, yaitu Hydrodinamika Modul dan Mud Transport Modul. Model hidrodinamika tersebut merupakan model dengan metode elemen hingga dua dimensi horisontal dan rerata kedalaman. Dengan model numeris ini dapat diprediksi pola aliran, elevasi muka air dan komponen kecepatan horisontal baik pada kondisi aliran permanen (steady flow) maupun aliran tak permanen (unsteady flow) serta sedimentasi. Di dalam simulasi sebaran sedimen di muara Sungai Siak, dilakukan dalam 3 skenario input konsentrasi yaitu: skenario 1 dengan input konsentrasi 0,1 kg/ m3, skenario 2 dengan input konsentrasi 0,5 kg/ m3 dan skenario 3 dengan input konsentrasi 1 kg/ m3. Hasil simulasi pola arus disajikan dalam bentuk vektor dan kontur kecepatan serta dalam bentuk grafik. Secara visual kecepatan yang terjadi akibat terjadinya pasang surut adalah pada saat surut kecepatannya berkisar antara 0,20 m/detik sampai 0,34 m/detik dan saat pasang berkisar antara 0,01 m/detik sampai 0,02 m/detik. Pada saat pasang sebaran sedimen suspensi akan mengarah ke selatan dan pada saat surut sebaran sedimen suspensi cenderung ke arah utara. Perubahan elevasi dasar sungai akan meningkat secara signifikan dengan bertambahnya konsentrasi sedimen. Perubahan sangat terlihat jelas dari input konsentrasi 0,5 kg/ m3 ke 1 kg/m3 yaitu dari 0,036 cm/tahun menjadi 0,9 cm/tahun. Sedangkan pada dasar laut belum mengalami perubahan elevasi dasar karena konsentrasi sedimen terdifusi secara merata ke segala penjuru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Syahrul, Syahrul, Siti Mechram, Purwana Satrio, and Agus A. Munawar. "Simulasi Model Aliran Fluida Dan Kebutuhan Daya Pompa Pada Sistem Hidrodinamika." Rona Teknik Pertanian 9, no. 1 (2016): 40–49. http://dx.doi.org/10.17969/rtp.v9i1.4383.

Full text
Abstract:
Abstrak. Sistem hidrodinamika merupakan suatu kesatuan sistem dimana di dalamnya terdapat air yang mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dimana tempat tersebut bisa berupa tangki, bak atau tempat penampungan lain. Sistem ini banyak diterapkan di bendungan, saluran-saluran irigasi, industri air minum dan bahkan industri-industri pengolahan pangan dan hasil pertanian. Para ilmuwan dan insinyur mempelajari sistem ini untuk menganalisa perubahan energi yang terjadi di sepanjang pipa akibat friksi di sepanjang pipa, katup, belokan, keran, dan perubahan diameter pipa. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk membangun sistem model simulasi dalam program Visual Basic yang dapat digunakan untuk menganalisa karakteristik fluida dan menghitung kebutuhan daya pompa yang optimum pada sistem. Hasil studi menunjukkan bahwa sistem yang dibangun dapat menganalisa sistem hidrodinamika dengan cepat dan akurasi simulasi mencapai 0.99, 1 dan 0.99 untuk analisa bilangan Reynold, head loss, dan daya pompa yang diperlukan sistem. Modeling Simulation To Determine Fluids Flow And Power Requirement In Hydrodynamic System Abstract. Hydrodynamic system is a whole system where the water as the fluid is flow through pipe from a reservoir to another. This system can be find in an irrigation channels, water supply industries and even though in food processing industries. Scientist and engineers were analyze this system especially in head loss which caused by the friction in pipes, valves, elbows, joints and change of pipe areas. The objective of this study is to build a simulation program in microsoft visual basic which can be use to analyze and compute fluids flow characteristic and the required power pump. The result shows that hydrodynamic simulation program can analyze the system fastly and from the regression analyzes were given a high values for coefficient of correlation (r) whereas 0.9995 for reynold number prediction, 1 and 0.9972 both for system head loss and power requirement prediction respectively.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Adibhusana, Made Narayana, I. Gede Hendrawan, and I. Wayan Gede Astawa Karang. "Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Pesisir Barat Kabupaten Badung, Bali." Journal of Marine and Aquatic Sciences 2, no. 2 (2016): 54. http://dx.doi.org/10.24843/jmas.2016.v2.i02.54-59.

Full text
Abstract:
Finite Volume Coastal Ocean Model (FVCOM) is using for numerical modeling of hydrodynamic tidal water in west coast of Badung regency, Bali. The model result is validation with field observations data in the area using the equation Root Mean Square Error (RMSE). Field tidal data elevation of sea level elevation measurements were obtained by using the palm of tidal. Field data speed and direction of sea currents obtained using Lagrangian method. Excellent results obtained with RMSE values tidal elevation of sea level by 0.24 m dan RMSE values for sea current is 0.125 m/s. The results of model simulations show sea current patterns in the waters of the west coast of Badung regency, Bali relatively the same at the spring tide and neap tide conditions. The pattern of sea currents at high tide shows current vector that moves in toward the water of the west coast of Badung regency area from Bali Strait and the Indian Ocean. At the time of low tide sea current vector movement towards Bali Strait and the India Ocean. Sea current velocity in the eastern waters of the west coast of Badung regency (longitude of 115,05°– 115,17°) is higher than the sea current velocity in western waters area (longitude of 114,95°– 115,05°). Sea current velocity in the waters of the west coast of Badung regency on the condition of the spring tide range from 0.005 to 0.025 m/s, on the other side the sea current velocity on the neap tide conditions range from 0.005 to 0.012 m/s.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sabrina, Purwanti Lelly. "KARAKTERISTIK FISIS TELUK AMBON MENGGUNAKAN PEMODELAN HIDRODINAMIKA 3 DIMENSI." Majalah Ilmiah METHODA 13, no. 1 (2023): 11–21. http://dx.doi.org/10.46880/methoda.vol13no1.pp11-21.

Full text
Abstract:
Outer Ambon Bay (TAL) and Inner Ambon Bay (TAD) are part of Ambon Bay, which are semi-enclosed waters bounded by a narrow threshold. The characteristics of TAL are strongly influenced by the condition of the Banda Sea waters. Physical characteristics in the Banda Sea are influenced by the phenomenon of upwelling during the southeast season which brings water masses with high salinity and low temperature into the TAL. The condition of Ambon Bay is also influenced by the density gradient and tidal upwelling phenomenon. A 3-dimensional hydrodynamic modeling simulation was conducted to see the tidal upwelling phenomenon that affects the physical dynamics in Ambon Bay. The model simulation time was adjusted to the southeast season, namely June 1 - October 31, 2015. Comparison of simulated tidal elevation values with observation data showed a Root Mean Square Error (RMSE) value of 0.11 m with a correlation coefficient of 94.3%. The distribution of water temperature from the model simulation shows the same value as the satellite image data, which is 26°C.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Yasra, Ezikri, Widodo Pranowo, Petrus Subardjo, Dwi Haryo Ismunarti, and Nawanto Budi Sukoco. "Eksperimen Numerik Hidrodinamika 3-Dimensi Terhadap Sistem Diskritisasi Hybrid dan Sigma Perairan Selat Capalulu Maluku Utara." Jurnal Chart Datum 8, no. 1 (2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v8i1.211.

Full text
Abstract:
Model numerik hidrodinamika tiga dimensi merupakan salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis suatu fenomena perairan dengan mempertimbangkan pergerakan fluida secara horizontal dan vertikal. Pendekatan ini dilakukan untuk memperoleh nilai dan karakteristik fluida ditengah keterbatasan data lapangan untuk mengetahui profil vertikal perairan. Model dapat dibangun dengan dua pendekatan diskritisasi vertikal yaitu diskritisasi Sigma dan Hybrid. Kedua diskritisasi tersebut dijadikan perbandingan untuk mengetahui kecocokan formula terhadap kondisi perairan sebenarnya. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan data bulan Januari 2019 melalui kedua tipe diskritisasi dengan menggunakan perlakukan yang sama sehingga diketahui perbedaan nilai yang dihasilkan dari kedua metode tersebut. Kedua tipe diskritisasi memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing diskritisasi vertikal. Data hidrodinamika 3-dimensi yang dihasilkan menunjukan bahwa nilai kecepatan arus lebih besar dihasilkan dengan menggunakan diskritisasi Sigma jika dibandingkan dengan menggunakan Hybrid. Selain itu tren penggurangan kecepatan terhadap kedalaman juga teramati dengan baik sehingga diskritisasi Sigma bersifat lebih realistis dibandingkan Hybrid. Hasil verifikasi model dengan model lain pada aspek pasang surut menunjukan bahwa nilai RMSE dan Korelasi Pearson Diskritisasi Hybrid lebih rendah dibandingkan Sigma. Diskritisasi Sigma dengan nilai RMSE 0,05706 RMSE dan 0,965 Korelasi Pearson dan Diskritisasi Hybrid 0,0576 RMSE dan 0,966.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Isnaeni, Kholillah Yudicia, Mutiara Rachmat Putri, and Wiwin Windupranata. "Pemodelan Hidrodinamika Perairan Subang: Analisis Awal Sebelum Pembangunan Pelabuhan Patimban." Journal of Marine Research 13, no. 2 (2024): 265–82. http://dx.doi.org/10.14710/jmr.v13i2.37913.

Full text
Abstract:
Studi ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi hidrodinamika baik secara horizontal maupun vertikal di perairan Subang sebelum dilakukannya pembangunan Pelabuhan Patimban (2018). Simulasi dilakukan dengan menggunakan model numerik yang dikembangkan oleh Deltares (DELFT3D) untuk menghasilkan output berupa salinitas, suhu, dan arus secara 3D dengan 5 lapisan kedalaman serta tinggi muka air secara 2D. Simulasi menggunakan grid kotak yang seragam dan grid bersarang (domain 1 dan 2). Verifikasi dari model menunjukkan hasil yang baik yaitu 0,07-0,09 untuk RMSE dan 0,9 untuk CC. Hasil model menunjukkan bahwa kondisi hidrodinamika di perairan Subang didominasi oleh pasut secara umum, dan debit sungai saat kondisi high discharge. Adanya input debit sungai memungkinkan terjadinya stratifikasi secara vertikal pada perairan yang dangkal yang seharusnya merupakan mixed layer (seragam). Pengaruh debit sungai mengakibatkan nilai salinitas di Perairan Subang turun dari 33 ppt menjadi kurang dari 31 ppt dan nilai suhu dari 33ºC menjadi kurang dari 31ºC. Debit sungai juga mempengaruhi kondisi arus, ketika debit tinggi maka arus akan searah dengan debit dan magnitudo arus naik hingga 0,1 m/s secara vertikal dan >0,5 m/s secara horizontal di permukaan pada daerah dekat muara. Pengaruh debit sungai terhadap kondisi hidrodinamika di Perairan Patimban yang cukup signifikan menunjukkan bahwa dalam rencana pembangunan Pelabuhan Patimban perlu mempertimbangkan kondisi hidrodinamika dan debit sungai, sehingga kondisi alami Perairan Patimban tidak terganggu oleh aktivitas pelabuhan. This study describes horizontal and vertical hydrodynamic conditions in Subang waters before the construction of Patimban Port (2018). The simulation was carried out using a numerical model developed by Deltares (DELFT3D) to produce 3D outputs of salinity, temperature, and currents with five layers of depth and 2D tinggi muka air. The simulation uses a structured and nested grid (domains 1 and 2). Verification of the model shows good results, namely 0.07-0.09 for RMSE and 0.9 for CC. The model results show that tides dominated the hydrodynamic conditions in general. However, the river discharge generally dominates the hydrodynamic conditions in Subang waters during high discharge. River discharge inputs allow vertical stratification in shallow waters, which should be a mixed layer (uniform). The influence of river discharge resulted in a decrease in the salinity value in Subang waters from 33 ppt to <31 ppt and a temperature value from 33ºC to <31ºC. River discharge also affects the current condition. When the discharge is high, the current will be in the direction of the discharge. The high discharge condition makes the current magnitude rises to 0.1 m/s vertically and> 0.5 m/s horizontally on the surface near the estuary. The significant influence of river discharge on hydrodynamic conditions in Patimban Waters shows that the Patimban Port development plan needs to consider hydrodynamic conditions and river discharge, so that the natural conditions of Patimban Waters are not disturbed by port activities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Santosa, Mochamad Guruh Gatot. "Propulsi Kapal dalam Tinjauan Uji Model." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 10, no. 1 (2016): 25–30. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v10i1.2630.

Full text
Abstract:
Daya tahanan kapal berhubungan dengan daya mesin yang dibutuhkan suatu kapal untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Sehingga prediksi tahanan kapal sangatlah penting untuk dilakukan sebelum kapal tersebut dibangun. Setelah dilakukan prediksi tahanan kapal maka perlu diprediksi kebutuhan daya mesin atau prediksi powering, Di Laboratorium Hidrodinamika hal ini dilakukan dengan pengujian self propulsion test. Pada uji ini akan diketahui interaksi antara bentuk badan kapal dan desain propeller yang terpasang. Dengan memvariasikan variabel pengujian maka akan diketahui tenaga mesin yang optimum dari kecepatan kapal yang direncanakan serta diketahuinya efektifitas desain propeller yang akan terpasang di kapal. Pada tulisan ini disajikan tentang uraian penentuan tenaga mesin pada sebuah kapal melalui uji model.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Milasari, Ayuk, Dwi Haryo Ismunarti, Elis Indrayanti, Farid Muldiyatno, Aris Ismanto, and Aziz Rifai. "Model Arus Permukaan Teluk Lampung pada Musim Peralihan II dengan Pendekatan Hidrodinamika." Buletin Oseanografi Marina 10, no. 3 (2021): 259–68. http://dx.doi.org/10.14710/buloma.v10i3.38293.

Full text
Abstract:
Lokasi geografis Teluk Lampung yang terletak di Pulau Sumatra bagian Selatan dan dipisahkan dari Pulau Jawa melalui Selat Sunda mempunyai akses langsung dengan perairan lepas dari Samudera Hindia. Hal ini akan berpengaruh terhadap pola sirkulasi arus permukaan yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan arus permukaan di Teluk Lampung dengan menggunakan pendekatan model hidrodinamika khususnya pada musim peralihan II (Oktober – November 2020). Verifikasi model dilakukan dengan cara membandingkan hasil model arus dengan hasil pengukuran arus lapangan menggunakan currentmeter valeport yang dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober sampai 9 November 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permukaan dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan prosentase arus pasang surut sebesar 89,09 %. Tipe pasang surut adalah tipe campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl 0,4. Kecepatan arus maksimum 0,168 m/s ke arah 352° dan arus minimum 0,017 ke arah 33°, sehingga arah pergerakan cenderung bolak balik. Pada kondisi pasang, arus bergerak ke utara yaitu dari Selat Sunda masuk ke perairan Teluk Lampung, dan sebaliknya pada saat surut arus bergerak ke arah selatan keluar dari perairan Teluk Lampung menuju Selat Sunda. The geographical location of Lampung Bay, which is located in the southern part of Sumatra Island and separated from Java Island by the Sunda Strait, has direct access to the waters off the Indian Ocean. This will affect the surface current circulation pattern that is formed. This research aims to model surface currents in Lampung Bay using a hydrodynamic model approach, especially in 2nd transitional monsoon (October - November 2020). Model verification is carried out by comparing the results of the current model with the results of field current measurements using a valeport current meter which was carried out from 12 October to 9 November 2020. The results showed that the dominant surface current was generated by tides with a tidal current percentage of 89.09%. The tidal type is a mixed type of mixed tide prevailing semidiurnal with a Formzahl value of 0.4. The maximum current speed is 0.168 m/s in the direction of 352° and the minimum current is 0.017 in the direction of 33°, so that the direction of movement tends to be back and forth. At high tide, the current moves northward from the Sunda Strait into the waters of Lampung Bay, and vice versa at low tide the current moves southward out of the waters of the Lampung Bay towards the Sunda Strait.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ahmad, Mujahid Syaiful. "KAJIAN SEAKEEPING KAPAL FERRY RO-RO 750 GT BERBASIS PENGUJIAN HIDRODINAMIKA." ROTOR 11, no. 2 (2018): 8. http://dx.doi.org/10.19184/rotor.v11i2.9336.

Full text
Abstract:
The Ferry Ro-Ro is a ship that functions to crossing inter island and to transport vehicles, passengers and goods. Building a ship requires a very large investment value so that the design of the ship is a very important consideration by conduct the intens study to determine the performance of a ship, one of them is the performance of the ship motion, endurance, and reliability while sailing which can be seen by conducting a hydrodynamic test in the form of a seakeeping test on the Ferry Ro-Ro Ship Model. This study conduct the seakeeping testing due to Ferry Ro-Ro 750 GT Ship Model which aims to predict the pattern of ship behavior by using the seakeeping test methods at Manoeuvering and Ocean Basin at Laboratorium Hidrodinamika Indonesia at Balai Teknologi Hirdoinamika - BPPT with th parameter Wave Height Hs = 2.50 m, Wave Period Tp = 9.00 s by heading 180 deg and 135 deg, and model scale is 1 : 21.19. The seakeeping test procedure for the Ferry Ro-Ro 750 GT Ship Model is based on ITTC No 7.5-02-07-02 standards. Testing of the ship model is conducted by using the method of free running where ship moving at a speed of 12 knots (actual scale). Analysis of measurement results is displayed in the form of Response Amplitude Operator (RAO) and statical analysis. The hydrodynamic test results in the form of a seakeeping test of Ferry Ro-Ro 750 GT Ship Model shows the value of Root Mean Square (RMS) of each direction of the ship relative to the direction of arrival of the wave (heading) 180 deg with roll value = 0.825 deg and pitch value = 2.231 deg. And heading 135 deg with roll value = 2.410 deg and pitch value = 1.797 deg, where NORDFORSK 1987 criteria standard for RMS roll value is 6 deg, and RMS pitch value is 1.5 deg.
 Keywords: Seakeeping, Ferry Ro-Ro, Hydrodynamics
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Venansius, Venansius, Arie Antasari Kushadiwijayanto, Risko Risko, Yusuf Arief Nurrahman, and Shifa Helena. "Amplitudo K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan Berdasarkan Hasil Pemodelan Dua Dimensi." Jurnal Laut Khatulistiwa 3, no. 3 (2020): 77. http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v3i3.41917.

Full text
Abstract:
Karakteristik pasang surut Komponen K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau telah dipelajari menggunakan model Princeton Ocean Model (POM) hidrodinamika Dua-Dimensi. Persamaan hidrodinamika Dua-Dimensi dengan suku non-linearnya diselesaikan secara eksplisit melalui metode beda hingga. Prosedur penelitian diawali dengan pengukuran elevasi muka air selama 30 hari. Masukan model adalah data elevasi dan arus pasang surut dari hasil Tidal Model Driver (TMD) serta data batimetri pushidorsal yang diberikan pada bagian syarat batas. Model dijalankan selama 30 hari, dalam hal ini simulasi elevasi muka air selama 3 hari pertama digunakan sebagai spin up dan hasil simulasi 27 hari terakhir dianalisis untuk mendapatkan amplitudo dan keterlambatan fase yang akan diverifikasi dengan data lapangan. Hasil simulasi model cukup baik ketika diverifikasi dengan data observasi, selisih amplitudo dan keterlambatan fase iyalah K1 (4 cm dan 273⁰), M2 (16 cm dan 101⁰). Elevasi dianalisis harmonik untuk mendapatkan arah perambatan gelombang pasang surut sehingga dapat menunjukan pola sebaran amplitudo dan fase. Amplitudo K1 berkisar dari 14 cm sampai 26 cm dan M2 berkisar antara 12 cm sampai 26 cm. Sedangkan arah penjalaran gelombang K1 masuk dari Utara yang menyebar ke Selatan dan gelombang M2 masuk dari Barat Laut yang merambat ke arah Tenggara Pulau Tambelan. Berdasarkan hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa gelombang pasang surut komponen K1 masuk dari Samudra Pasifik dan gelombang komponen M2 masuk dari laut Natuna Utara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Pasaribu, Roberto, Aris Kabul Pranoto, Abdul Rahman, and Descreena Ayu. "PEMODELAN POLA ARUS PASANG SURUT MENGGUNAKAN MIKE 21 DI PERAIRAN JAKARTA - CIREBON." Maspari Journal - Marine Science Research 16, no. 1 (2024): 20–30. http://dx.doi.org/10.56064/maspari.v16i1.9.

Full text
Abstract:
Pasang surut adalah proses naik turun nya muka air laut yang disebabkan oleh gaya tarik -menarik benda angkasa, terutama matahari dan bulan, terhadap massa air laut di bumi. Data arus pasang surut memberikan gambaran hidrodinamika di daerah pesisir dan dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan pantai serta untuk mitigasi bencana di wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemodelan arus pasang surut dengan menggunakan metode Flow Model Mike 21. Penelitian dilaksanakan pada Maret - April 2023, yang berlokasi di sepanjang perairan Jakarta - Cirebon, sedangkan pengumpulan dan pengolahan data dilakukan di Pushidrosal TNI-AL, Jakarta. Hasil pengolahan dan analisa data menghasilkan pemodelan pola arus pasang surut disepanjang perairan Jakarta – Cirebon, dimana pasang surutnya bertipe campuran condong keharian tunggal, kecepatan arus rata-rata adalah 0.307 m/s dengan kecepatan maksimal terjadi di sekitar perairan Cirebon sebesar 0.592 m/s dan kecepatan minimum terjadi sekitar perairan Jakarta sebesar 0.023 m/s. Kata kunci: Pasang Surut, Arus laut, Pemodelan Hidrodinamika, Mike 21.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Jamaluddin, Andi Jamaluddin, and Dewi Kentjanawati Kentjanawati. "KAJIAN EKSPERIMEN VISCOUS FORM FACTOR PADA HAMBATAN KAPAL KATAMARAN." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 7, no. 1 (2018): 1–6. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v7i1.3193.

Full text
Abstract:
Kapal katamaran saat ini banyak menarik perhatian karena memiliki tingkat efisiensi dan performansi hidrodinamika yang lebih baik dibandingkan dengan kapal konvensional (bentuk monohull). Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pakar perkapalan adalah memprediksi secara akurat karakteristik hidrodinamika hambatannya. Makalah ini mengkaji secara eksperimental di kolam tarik (towing tank) untuk mendapatkan nilai viscous form factor pada lambung kapal katamaran pada beberapa variasi kecepatan. Viscous form factor merupakan komponen hambatan yamg penting dalam menghitung hambatan viskos kapal. Model uji adalah katamaran simetris dengan beberapa bervariasi jarak antara lambung. Hasil pengujian di towing tank dibandingkan dengan hasil uji di terowongan angin (wind tunnel). Hasil uji model disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan didiskusikan dengan beberapa hasil kajian para pakar lainnya. Pada penelitian eksperimental ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa viscous form factor pada lambung katamaran adalah lebih besar dibandingkan demihull. Fenomena ini menunjukkan adanya efek interaksi hambatan yang ditimbulkan oleh jarak antara lambung. Disamping itu, semakin besar jarak antara lambung maka semakin kecil nilai viscous form factor-nya. Fenomena ini dapat dijadikan masukan bagi para designer dalam memprediksi total hambatan kapal dan selanjutnya menentukan besar daya mesin kapal katamaran secara akurat dan rasional
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Wahyuni, Dwi Sukma Wahyuni, and Engki A. Kisnarti Kisnarti. "Review Penentuan Residence Time Partikel pada Perairan." Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) 5, no. 2 (2023): 62–70. http://dx.doi.org/10.30649/jrkt.v5i2.68.

Full text
Abstract:
Residence time merupakan lama waktu tinggal suatu partikel di perairan. Pergerakan partikel dapat dianalisis dengan menggunakan parameter sirkulasi arus. Kajian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan lama waktu tinggal partikel di perairan. Model yang digunakan untuk menentukan pergerakan partikel, yaitu model numerik hidrodinamika khususnya model Lagrange Finite Volume Coastal Ocean Model (FVCOM) dan CRT (Coastal Residense Time). Dalam mendeskripsikan pergerakan partikel dimodelkan menggunakan Mike 21 FM. Hasil dari model CRT dengan resolusi tinggi memiliki nilai error yang lebih kecil, dibandingkan menggunakan model FVCOM. Karakteristik CRT sendiri menggunakan cara logaritmik sehingga memiliki grid yang sama untuk menentukan lama waktu tinggal partikel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Nurlianti, Desi, Mario Putra Suhana, and Risandi Dwirama Putra. "Model Hidrodinamika 2 Dimensi Gelombang Laut Permukaan di Sekitar Lokasi Reklamasi Kota Tanjungpinang." Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology 16, no. 3 (2023): 203–16. https://doi.org/10.21107/jk.v16i3.15543.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Sabhan, Sabhan, Widodo Setiyo Pranowo, Mulia Purba, and Alan Frendy Koropitan. "Model Perpindahan Vertikal Massa Air Oleh Interaksi Arus Dan Topografi Di Teluk Palu." POSITRON 10, no. 1 (2020): 42. http://dx.doi.org/10.26418/positron.v10i1.37263.

Full text
Abstract:
Tofografi Teluk Palu unik dengan degradasi kedalaman yang tinggi sehingga membentuk kemiringan lereng yang curam. Tofografi teluk menyebabkan arus pusaran (eddy) membentuk siklonik dan antisiklonik sebagai salah satu penggerak upwelling. Penelitian ini menggunakan model hidrodinamika dengan pendekatan volume hingga dengan koordinat vertikal sigma. Model dibangkitkan oleh pasang surut dan angin. Hasil model menunjukkan korelasi pasang surut (r = 0,9937) yang baik dengan kondisi di Teluk Palu. Eddy Siklonik yang terbentuk mempunyai diameter yang berbeda untuk setiap kedalaman oleh efek dari tofografi aliran di Teluk Palu. Lokasi perpindahan vertikal massa air ke atas yang dikenal sebagai upwelling bersesuaian dengan eddy siklonik yang terbentuk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Indra Kusuma, Yohanes, Sahat Monang. S, Widodo S. Pranowo, and Nur Riyadi. "Pemodelan Hidrodinamika Barrier Wall dan Sedimentasi di Perairan Dermaga Kolam Koarmatim Surabaya." Jurnal Chart Datum 4, no. 1 (2018): 28–42. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v4i1.126.

Full text
Abstract:
Dermaga Koarmatim memiliki nilai strategis dalam menyiapkan unsur pemukul di laut dalam mengemban tugasnya agar mampu memberikan hasil yang optimal sesuai yang diharapkan oleh pimpinan TNI AL. Akan tetapi ancaman alamiah akibat pendangkalan dari berbagai sumber bisa mengurangi nilai efektivitas dari fungsi dermaga itu sendiri. Oleh karena itu, dibangun suatu pemodelan hidrodinamika menggunakan software Mike 21 dengan beberapa asumsi untuk mengetahui karakteristik perairan tersebut beserta sebaran sedimentasinya berikut cara mengurangi sebaran sedimentasi itu sendiri dengan metode barrier wall. Verifikasi hasil model pasang surut dengan data pasang surut BIG berkatagori baik dengan nilai RMSE 0,0649 dengan korelasi konsistensi datanya mencapai nilai 0,9949. Arus tertinggi berkekuatan 0,4 meter/detik dan gelombang tertingginya mencapai 0,0000871 meter. Hasil pemodelan sebelum adanya bangunan barrier wall menghasilkan nilai akumulasi transpor sedimen tertinggi dalam satu bulan sebesar 166,603 gram/liter dan nilai SSC (Suspended Sediment Concentration) sebesar 2,891405214 kilogram/meter3. Perubahan nilai setelah adanya bangunan model barrier wall pada transpor sedimen tertinggi sebesar 85,341 gram/liter dan nilai SSC tertinggi 2,97618518 kilogram/meter3. Berdasarkan data diatas, maka dapat dihitung perbedaan estimasi pengerukan dermaga pada kala waktu 5 serta 10 tahun sebelum dan sesudah adanya bangunan model barrier wall.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Irwan, Asep, Dimas Setiya Gunawan, Martin Wahyunus, and Hadi Mulyanto. "Simulasi Pemodelan Numerik Hidrodinamika dan Aliran Sedimen pada Bendung PLTA Musi – Bengkulu." JOURNAL OF APPLIED SCIENCE (JAPPS) 2, no. 2 (2020): 001–11. http://dx.doi.org/10.36870/japps.v2i2.179.

Full text
Abstract:
This research aims to identify Hydro-Power Plant (PLTA) sedimentation in Musi-River, Bengkulu, Indonesia. Based on field
 observation and simulation modeling Surface Modeling System 8.01.
 High sediment levels cause accumulation of reservoirs and loss of
 direct storage, which in turn causes loss of production potential for the Musi Hydro-Power Plant, Bengkulu. The data used in this modeling are bathymetry, current velocity of measurement results, water level, and grain size of sediment. Based on field observations, it was found that basic sediment types were dominated by silt and sand. The highest elevated sediment content values of 0.166 gr/l, current velocity in the upstream was 0.54 - 0.61 m/s while the middle section was 0.43 m/s. After the hydrodynamic model is carried out, then the sedimentation model has values that vary throughout the area model, this is influenced by several factors, one of which is the current movement that can affect the amount of water bottom friction. Volume of sediments obtained in the weirs at the PLTA Musi is 211,588 m3 during the simulation of 1 month if multiplied in 1 year, then it obtained 2539,056 m3. From the results of this research, PLTA Musi must prevent this sedimentation bymaking sediment traps in the upstream.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nasir, Muchammad, and Ahmad Syafiul. "Optimalisasi Penempatan Sensor Untuk Pengukuran Distribusi Tekanan Model Kapal Bersayap." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 5, no. 1 (2019): 32–36. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v5i1.3358.

Full text
Abstract:
Efek fenomena hidrodinamika yang perlu dikaji dalam perancangan operasional proses pendaratan model WISE (Kapal bersayap) di air adalah masalah hydrodynamic impact pada konfigurasi badan (main hull) dan pontoon, untuk itu perlu dilakukan uji model proses landing pada model kapal bersayap tersebut. Untuk mengetahui hydrodynamic impact pada main hull dan pontoon model kapal bersayap di pasang beberapa sensor tekanan. Sebelum dilakukan Pemasangan sensor perlu dilakukan Simulasi pemodelan dengan menggunakan program komputer dengan menggunakan metode elemen hingga (FEM). Pada simulasi pemodelan ini main hull dan pontoon model kapal bersayap digambarkan dalam bentuk 3 Dimensi. Dari hasil simulasi dapat diperoleh distribusi tekanan yang terjadi pada main hull dan pontoon pada saat model dijatuhkan ke air, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk optimalisai penempatan sensor tekanan pada model kapal bersayap.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Puspita, Hery Indria Dwi, Ahmad Yasim, Rudianto Rudianto, Robertoes Koekoeh Koentjoro Wibowo, Ramli Firdaus Kusnadi, and Muhamad Arju Nabilul Akmal. "PENGARUH PENAMBAHAN SKEG TERHADAP OLAH GERAK DAN HAMBATAN KAPAL NELAYAN DI PELABUHAN PERIKANAN PUGER, JEMBER." Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 14, no. 2 (2023): 169–79. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.14.169-179.

Full text
Abstract:
Kapal ikan merupakan kapal yang digunakan melakukan aktivitas penangkapan ikan, pengangkutan ikan, dan lain-lain. Kapal penangkap ikan di Puger memiliki ciri khas tersendiri yang mana memiliki bentuk lambung gemuk dan lebar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapal dalam olah geraknya. Namun, akan berdampak pada besarnya resistance kapal. Sehingga diperlukan komponen sebagai peredam gerakan kapal tanpa membuat bentuk lambung kapal yang gemuk dan lebar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapal dalam kondisi perairan laut lepas terutama di Perairan Puger, sebagai landasan terkait uji karakteristik hidrodinamika pada kapal ikan di Perairan Puger dengan menambahkan komponen skeg guna meminimalisir terjadinya kecelakaan kapal oleng di masa yang akan datang. Obyek penelitian ini menggunakan model kapal yang sudah beroperasi dan kemudian dilakukan penggambaran ulang serta dimodifikasi dengan penambahan skeg yang selanjutnya dilakukan analisis hidrodinamika kapal diantaranya hambatan dan olah gerak kapal dengan menggunakan metode numerik. Sehingga diperoleh hasil hambatan dan olah gerak kapal dari pengembangan variasi lambung kapal ikan yang lebih baik 86-98% daripada tanpa menggunakan skeg. Penggunaan skeg terhadap karakteristik hambatan dan olah gerak kapal yang lebih baik yang sesuai dengan wilayah Perairan Puger.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Hidayah, Zainul, Minkhatul Maula, and Maulinna Kusumo Wardhani. "Pemodelan Arus dan Muatan Padatan Tersuspensi di Perairan Estuari Muara Bengawan Solo Ujung Pangkah Gresik." Buletin Oseanografi Marina 12, no. 1 (2023): 87–97. http://dx.doi.org/10.14710/buloma.v12i1.42322.

Full text
Abstract:
Ujung Pangkah merupakan muara dari Sungai Bengawan Solo yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Secara administrasi, daerah ini masuk kedalam wilayah Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Aliran Sungai Bengawan Solo yang bermuara di perairan estuari ini membawa sedimen yang terlarut dalam bentuk Muatan Padatan Tersuspensi (MPT) yang persebarannya dipengaruhi oleh pergerakan arus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sirkulasi arus di perairan estuari Ujung Pangkah Gresik dan menganalisis pengaruh pergerakan arus dan pasang surut terhadap sebaran MPT. Simulasi model hidrodinamika digunakan pada penelitian ini dengan input data utama adalah pasang surut dan batimetri. Hasil penelitian menjelaskan bahwa model hidrodinamika yang diperoleh untuk menjelaskan pergerakan arus pasang surut dengan kecepatan berkisar antara 0,12 -0,38 m/s. Pola sebaran menunjukkan bahwa konsentrasi MPT yang tinggi umumnya terjadi pada saat kondisi perairan surut, sedangkan pada saat kondisi pasang, nilai konsentrasi MPT cenderung rendah. Pada saat kondisi surut terendah, hasil simulasi menunjukkan konsentrasi MPT yang tinggi (360 - >440 mg/l) tepat di mulut sungai dan menyebar ke bagian utara muara. Sementara itu, di bagian timur dan selatan muara, konsentrasi MPT relatif lebih rendah, berkisar antara 80–240 mg/l. Model hidrodinamika yang diperoleh cukup baik untuk menjelaskan pergerakan arus dan MPT (MAPE <20%). Ujung Pangkah is the estuary of the Bengawan Solo River which is one of the longest rivers in Indonesia. Administratively, this area is included in the Ujung Pangkah District, Gresik Regency. The flow of the Bengawan Solo River into the estuary carries dissolved sediments in the form of suspended solids which distribution is influenced by current movements. This study aims to determine the pattern of current circulation in the Ujung Pangkah estuary and analyze the effect of current and tidal movements on the distribution of suspended solids. Hydrodynamic model simulation is used in this study with the main data inputs are tides and bathymetry. The results of the study explain that the hydrodynamic model explain the movement of tidal currents with velocities ranging from 0,12 to 0,38 m/s. The distribution pattern shows that high suspended solids concentrations generally occur during low tide conditions, whereas during high tide conditions, suspended solids concentrations tend to be low. At the lowest low tide, the simulation results show high suspended solids concentrations (360 to >440 mg/l) at the estuary and distributed to the northern part of the estuary. Meanwhile, in the eastern and southern parts of the estuary, suspended solids concentrations were relatively lower, ranging from 80–240 mg/l. The hydrodynamic model obtained in this study was sufficient to explain the current movement and MPT (MAPE <20%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Mintarso, Cahyadi. "Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Naga Listrik Skala Laboratorium." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 3, no. 1 (2010): 33–36. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v3i1.4111.

Full text
Abstract:
PLTO – Naga Listrik merupakan pembangkit listrik tenaga alternative ombak laut yang dirancang semi mengapung di permukaan air laut terdiri dari beberapa rangkaian silinder memanjang sesuai karakteristik ombak di daerah pengoperasiannya. Rangkaian ini dilengkapi dengan system mekanik yang mampu bergerak bebas sesuai gerakan ombak. Energi gerakan mekanik ini akan disalurkan ke generator listrik dengan mengubah gerakan mekanik translasi menjadi gerakan putar. Untuk mendukung optimasi rancangan PLTO-Naga Listrik di kolam uji untuk memvalidasi hasil rancangan. Pada kegiatan TA 2009 dilakukan pengkajian performansi prototip model melalui uji fisik di kolam uji hidrodinamika dengan kondisi model ombak untuk kandidat perairan yang ditetapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Handayani, Yanny. "LAJU PENGENDAPAN DAN KONSENTRASI HIDROKARBON DI SEDIMEN PERAIRAN SUNGAI DONAN." Lembaran publikasi minyak dan gas bumi 57, no. 2 (2023): 1–7. http://dx.doi.org/10.29017/lpmgb.57.2.1560.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah menghitung sebaran hidrokarbon di permukaan perairan, ketebalan hidrokarbon di permukaan perairan dan laju pengendapan konsentrasi hidrokarbon di sedimen dengan pendekatan model hidrodinamika menggunakan Persamaan Stokes. Metode pelaksanaan dilakukan sampling in situ maupun ex situ pada tujuh stasiun sejak Mei sampai Juni 2010. Laju pengendapan hidrokarbon kecepatan 0,0054 m/detik, proses pengendapannya berkisar 15,43 menit dengan ketebalan rerata lapisan minyak 0,047 mikrometer, volume minyak yang tumpah di perairan sekitar 102 mililiter dengan jarak distribusi sebaran minyak di permukaan air 281,63 meter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Wisha, Ulung Jantama, Semeidi Husrin, and Joko Prihantono. "Hydrodynamics Banten Bay During Transitional Seasons (August-September) (Hidrodinamika Perairan Teluk Banten Pada Musim Peralihan (Agustus–September))." ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences 20, no. 2 (2015): 101. http://dx.doi.org/10.14710/ik.ijms.20.2.101-112.

Full text
Abstract:
Perairan Teluk Banten merupakan wilayah yang sibuk dengan aktivitas wisata bahari, industri, permukiman dan lain-lain. Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak-dampak negatif seperti pencemaran, erosi, dan masalah lingkungan lainya. Pemahaman mengenai kondisi hidro-oseanografi sangat penting sebagai langkah untuk pengelolaan dan perlindungan wilayah pesisir dan laut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik hidrodinamika di Perairan Teluk Banten pada musim peralihan (Agustus - September) berdasarkan data primer (data satu bulan arus, pasang surut, suhu) dan data sekunder (batimetri, kualitas air dan nutrient). Simulasi model diolah menggunakan MIKE 21, didukung dengan penggunaan CD-Oceanography. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pola arus di Perairan Teluk Banten didominasi arus pasut dengan kecepatan berkisar antara 0-0,41 m.s-1, ditunjukkan oleh hasil pengolahan dalam bentuk stick diagram dan scatter plot yang menunjukkan pergerakan arus cenderung teratur dan arah arus dominan menuju ke arah Tenggara dan Selatan, hal ini juga didukung dengan hasil Current rose dengan menggunakan software WR plot. Kecepatan arus di permukaan lebih besar dan menyebar dibanding kecepatan arus di dekat dasar perairan. Simulasi arus permukaan (nilai error MRSE 12,25 %) menunjukkan bahwa arus bergerak sesuai dengan pengaruh pasang dan surut dengan kecepatan berkisar antara 0-0,42 m.s-1. Simulasi juga memperlihatkan distribusi konsentrasi nutrient dan kualitas perairan dipengaruhi oleh karakteristik hidrodinamika Teluk Banten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Setiahardja, Teddy S. "Pengembangan Alat Ukur Berbasis Loadcell Untuk Pengujian Tahanan Model Kendaraan Tempur Amphibi." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 4, no. 2 (2019): 66. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v4i2.3531.

Full text
Abstract:
Pengujian tahanan kapal yang biasa dilakukan di laboratorium hidrodinamika pada umumnya menggunakan dinamometer pengukur tahanan yang sudah terintegrasi dalam sistem peralatan di kolam uji (Towing Tank). Terkait dengan pengujian tahanan model yang khusus seperti model kendaraan tempur amphibi, dilakukan perancangan dan pengembangan alat ukur tahanan model berbasis loadcelluntuk memenuhi situasi dan kondisi model tersebut. Validasi dan verifikasi alat ukur tahanan dilakukan dengan langsung melakukan pengujian terhadap model fisik kendaraan tempur amphibi yang mempunyai skala 1:3, data hasil pengukuran dibandingkan dengan data yang diperoleh dari simulasi atau perhitungan secara numerik. Adanya perbedaan data hasil pengujian model fisik sebesar 1,71% dengan data perhitungan numerik menunjukkan bahwa alat uji tahanan yang dikembangkan dapat diandalkan dan digunakan untuk pengujian-pengujian tahanan model berikutnya.Keywords : Ship Resistance testing, Measuring Resistance, loadcell, numeric Calculation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Yasra, Ezikri, Dwi Haryo Ismunarti, Widodo Setiyo Pranowo, and Johar Setiyadi. "Karakter Perairan Kepulauan Sula dan Kepulauan Taliabu Berdasarkan Pemodelan Hidrodinamika 3D." Buletin Oseanografi Marina 11, no. 3 (2022): 330–46. http://dx.doi.org/10.14710/buloma.v11i3.44100.

Full text
Abstract:
Perairan Kepulauan Sula dan Taliabu merupakan perairan yang memisahkan dua laut dalam di bagian utara dan selatan kepulauan, Laut Maluku dan Laut Banda, dengan tiga pulau besar utama yaitu Pulau Mangoli, Pulau Taliabu, dan Pulau Sanana. Perairan tersebut memiliki dinamika yang kompleks dengan topografi dasar perairan yang tidak teratur dan adanya sill pada kolom perairan serta dilintasi oleh Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) pada Pintasan Lifamatola. Kompleknya dinamika perairan dengan pengaruh pasang surut yang kuat menyebabkan diperlukan suatu kajian tersendiri untuk menguraikan berbagai fenomena oseanografi yang terjadi sehingga diperoleh berbagai pemahaman baru mengenai perairan tersebut. Pendekatan numerik melalui pemodelan hidrodinamika tiga dimensi dilakukan untuk mengetahui profil oseanografi perairan. Fokus utama dilakukan pada aspek arus laut dan pasang surut dengan penyederhanaan barotropik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari ERA-5, PUSHIDROSAL, MIKE DHI, dan BRSDM KKP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Kepulauan Sula dan Taliabu memiliki karakter pasang surut Campuran Condong Harian Ganda dengan dominansi konstituen Pasut pada bagian utara kepulauan adalah K1 dan pada bagian selatan kepulauan M2. Karakteristik arus memiliki sifat yang bervariasi diantara kecepatan maksimum dan rerata. Hasil model memperlihatkan bahwa kecepatan maksimum mencapai 5,555 m/s dengan kecepatan rata-rata tertinggi 2,373 m/s. Pola arus pada saat kecepatan maksimum bergerak menuju utara sedangkan pada kecepatan rerata arus bergerak condong ke arah barat dengan pergerakan menuju selatan. The waters of the Sula and Taliabu Islands are waters that separate the two-deep seas in the northern and southern parts of the archipelago, the Maluku Sea and the Banda Sea, with three main large islands, namely Mangoli Island, Taliabu Island, and Sanana Island. These waters have complex dynamics with irregular bottom topography and sill in the water column and crossed by the Indonesian Through Flow (ARLINDO) on the Lifamatola Passage. The complexity of the dynamics of the waters with strong tidal influences requires a separate study to describe the various oceanographic phenomena that occur so that new understandings of these waters are obtained. A numerical approach through three-dimensional hydrodynamic modeling is carried out to determine the oceanographic profile of the waters. The main focus is on the aspects of ocean currents and tides with barotropic simplification. The study was conducted using secondary data obtained from ERA-5, PUSHIDROSAL, MIKE DHI, and BRSDM KKP. The results showed that the waters of the Sula and Taliabu Islands have a Mixed Tide Prevailling Semi diurnal with the predominance of the Tidal constituents in the northern part of the archipelago K1 and the southern part of the islands M2. Current characteristics vary between maximum and average speeds. The model results show that the maximum speed reaches 5,555 m/s with the highest average speed of 2,373 m/s. The current pattern at the time of maximum speed moves towards the north while at the average speed the current moves towards the west with a movement towards the south.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Anisa, Nur, Mario Putra Suhana, and Harish Wirayuhanto. "Pemodelan Hidrodinamika 2-Dimensi Arus Laut Permukaan Perairan Desa Berakit Kabupaten Bintan." Rekayasa 16, no. 2 (2023): 148–55. http://dx.doi.org/10.21107/rekayasa.v16i2.17227.

Full text
Abstract:
Information related to ocean currents is not yet available in Berakit Village waters, ocean currents are an important parameter to determine the condition of a waters. An alternative that can be used to determine the condition of ocean currents is to use hydrodynamic modeling. The purpose of the study was to analyze the distribution pattern and characteristics of surface ocean currents. This research was conducted by conducting 2-dimensional hydrodynamic modeling simulating ocean currents for 1 (one) year in December 2020-November 2021 using MIKE 21 software by sampling in 6 (six) different conditions, namely at the highest tide, lowest tide, high tide. towards the ebb and flow of the full moon, the ebb towards the negligible tide, the tide towards the ebb tide and the ebb towards the negligible tide. The model results were validated by the RMSE formula with a value of 2%, the model results were very good, so that they could be used as a reference in providing an overview of the real conditions of the pattern and current distribution at the research location. The movement of ocean currents at the time of the full moon and negligible dominant currents move towards the south of the waters, while at the time of the full tide and negligible the dominant currents move towards the north of the waters. In the north season, the current velocity ranges from 0.00006 m/s-0.125 m/s with the dominant movement towards the north. East monsoon currents move predominantly north and south with speeds ranging from 0.0000003 m/s-0.129 m/s. In the south monsoon the dominant current moves to the north and south at a speed of 0.0000007 m/s-0.13 m/s. in the west season, the dominant current moves to the north and south at a speed of 0.00001 m/s-0.12 m/s. The speed of the dominant ocean currents is greater at high tide compared to low tide, this is due to differences in sea level elevation in the opposite direction of motion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Hutomo, Fernandito Suryo, Aris Ismanto, Heryoso Setiyono, Lilik Maslukah, and Rikha Widiaratih. "Model Sebaran Limbah Bahang Di PLTU Tanjung Jati B Jepara." Indonesian Journal of Oceanography 3, no. 1 (2021): 76–88. http://dx.doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.10352.

Full text
Abstract:
PLTU Tanjung Jati B sedang menambah unit operasionalnya. Adanya penambahan unit ini akan menambah luasan limbah air panas yang lebih luas dari sebelumnya. Bertambahnya luasan limbah air panas ini memerlukan analisa pola sebarannya untuk dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan pada perairan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran suhu perairan setelah adanya penambahan unit 5 & 6 PLTU Tanjung Jati B Kabupaten Jepara pada musim barat, peralihan I, timur, dan peralihan II. Penelitian ini menggunakan data primer berupa suhu lapangan dan debit simulasi air bahang . Data sekunder berupa pasang surut, batimetri, arus, dan angin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model hidrodinamika adveksi-dispersi dengan menggunakan aplikasi Delft3D. Hasil penelitian ini adalah pola sebaran suhu air bahang akan mengikuti pola arus yang ada, dimana arah sebaran pada Musim Barat dan Peralihan I condong ke arah timur, lalu pada Musim Timur dan Peralihan II condong ke arah barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Bachtiar, Huda, and Leo Sembiring. "Usaha Awal Pengembangan Dan Validasi Model Hidrodinamika Di Laut Utara Jawa; Derivatif Model Detail Pasang Surut Dari Model South China Sea." JURNAL TEKNIK HIDRAULIK 6, no. 2 (2018): 117–30. http://dx.doi.org/10.32679/jth.v6i2.519.

Full text
Abstract:
Pengembangan model sistem dapat digunakan untuk monitoring kondisi perairan maupun dapat digunakan sebagai prediksi kondisi perairan di masa yang akan datang. Model sistem global yang terverifikasi menunjukan tingkat kepercayaan suatu model. Pengembangan model sistem global Pantai Utara Jawa (Model North JaVa sea/Model NJV) merupakan salah satu dukungan terkait upaya pengembangan kawasan pantai terpadu di Jakarta (Program National Capital Integrated Coastal Development/Program NCICD). Model NJV merupakan model resolusi lebih detail dari model South China Sea (model SCS) yang dikembangkan oleh Riset Institut Deltares, Belanda. Sebagai langkah awal, pembangkit utama di batas terbuka model adalah elevasi pasang surut dengan komponen pasut O1, P1, K1, N2, M2, S2, dan K2. Validasi model dilakukan di tiga stasiun; di Teluk Jakarta, Indramayu, dan Porong. Hasil simulasi elevasi pasut secara umum menunjukan tendensi yang hampir serupa dengan data pengamatan, dimana elevasi pasang surut berada di fase yang sama dengan data pengamatan dan amplitudo pasut lebih rendah dibandingkan dengan data pengamatan dengan perbedaan sekitar 0.07-0.10 m. Verifikasi arus pasut dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data TMD yang memiliki komponen pasut yang sama, dimana model TMD merupakan model yang terverifikasi secara global. Dengan jumlah komponen pasut yang sama hasil simulasi menunjukan arah arus pasut dominan cenderung memiliki arah yang sama dengan data TMD, walaupun maginutude arus untuk hasil simulasi lebih kecil dengan data TMD perbedaan rata-rata sekitar 0.01 m/det
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Syamsuar, Sayuti. "Simulasi dan Verifikasi Prestasi Terbang Model Remote Control Flying Boat Saat Hidroplaning." WARTA ARDHIA 42, no. 1 (2017): 1. http://dx.doi.org/10.25104/wa.v42i1.294.1-6.

Full text
Abstract:
Pesawat Wing In Surface Effect A2B tipe B konfigurasi Lippisch mempunyai hambatan air yang cukup besar dibandingkan tenaga mesin saat hydroplaning. Makalah ini berisikan bagian dari analisis dalam perancangan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika dan hidrodinamika dari remote control model jenis Flying Boat pada fase hydroplaning. Pada awalnya, dilakukan pemotretan 3D terhadap pesawat model Flying Boat menggunakan kamera laser untuk menghasilkan solid drawing pada program CATIA. Model 3D dianalisis dengan menggunakan piranti lunak CFx pada program AnSys. Planform sayap, memiliki dihedral dan menggunakan airfoil jenis NACA 23012. Karakteristik aerodinamika dan hidrodinamika untuk model 3 D dipresentasikan pada posisi sudut alpha =00. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah 0 sampai25 knots. Untuk memverifikasi data hasil simulasi, digunakan data uji terbang pesawat udara tanpa awak Alap-alap yang mempunyai T/W rasio yang sama, yaitu sudut pitch, kecepatan arah sumbu Z pada sumbu benda, ketinggian dan kecepatan. Gaya angkat aerodimaka arah sumbu Z pada simulasi RC model Flying Boat sebanding dengan gaya angkat aerodinamika arah sumbu Z pada UAV Alap-alap saat take off.
 [The Hydroplaning Flight Performance Simulation and Verfication of a Flying Boat Remote Control Model] The Wing in Surface Effect Aircraft A2B type B with Lippisch configuration has higher hydrodynamics drag compared to engine powered aircraft during hydroplaning. This paper explains parts of analysis in aircraft design to identify the aerodynamics and hydrodynamics characteristics of flying boat remote control model during hydroplaning phase. At first, flying boat model was three dimensional photographed using laser camera in order to produce solid drawing for CATIA program. The three dimensional model, later, analyzed by using CFx software in AnSys program. The wing planform has dihedral angle while the airfoil used is NACA 23012. The aerodynamics and hydrodynamics characteristics of this three-dimensional model is represented for alpha =00. Whilst the speed used in simulation was 0 to 25 knots. In verifying the data of the simulation results, the Unmanned Aerial Vehicle UAV Alap-alap flight test data was used in which it has the same T/W ratio for the pitch angle, acceleration in Z body axis, altitude, and speed. The aerodynamics lift in Z axis of flying boat model during simulation is proportional to the aerodynamics lift in Z axis of UAV Alap-alap during take-off.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Novico, Franto, and Citrawan Sinaga. "KONDISI HIDRODINAMIKA PERAIRAN SUNGAI LIAT BANGKA BERDASARKAN MODEL MIKE 21-HD-AD SEHUBUNGAN DENGAN MORFOLOGI AKIBAT PENAMBANGAN DI LAUT." JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 10, no. 1 (2016): 39. http://dx.doi.org/10.32693/jgk.10.1.2012.214.

Full text
Abstract:
Penambangan timah di perairan sekitar Sungai Liat- Bangka oleh kapal keruk dan hisap telah menyebabkan terjadinya perubahan kondisi dasar laut yang sangat besar dengan ditemukannya batimetri yang sangat tidak beraturan di sekitar wilayah foreshore, terutama pada bagian barat muarasungai.
 Pendekatan model numerik dengan menggunakan software Mike 21 HD-AD menjadi metode pilihan untuk mendapatkan gambaran kondisi hidrodinamika sekitar muara dan garis pantai sekitar Sungai Liat. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa dengan perkiraan pelaksanaan kegiatan penambangan 24 jam sehari selama 15 hari model operasi maka kondisi sebaran buangan akan terbawa hingga jarak terjauh 15 km ke arah selatan, sementara sebaran bergerak ke arah utara sejauh 5 km dari lokasi sumber buangan. Waktu yang dibutuhkan untuk sebaran mencapai garis pantaiadalah 27 jam setelah penambangan dioperasikan. Sementara nilai kecepatan arus maksimum pada saat bulan penuh sebesar 1.5 m/det dengan arah arus dominan ke utara sementara pada saat bulan mati kecepatan maksimum sebesar 1.2 m/det dengan arah arus dominan ke tenggara.
 
 Kata kunci : Kondisi Hidrodinamika Sungai Liat, Model Numerik, Buangan Tambang
 
 
 The mining activities using dredging vessel and suction vessel that have done near river mouth of Sungai Liat and along coast line yielded a big deformation of sea floor bathymetry at foreshore especially west side a river mouth.
 Mike 21 HD-AD software as numerical model was selected as method to describe hydrodynamic conditions around river mouth and along coastline near the Sungai Liat River. Based on simulations where the mining operation is predicted 24 hours a day within 15 days operation model therefore a range of outsource dispersion of 15 km to south while 5 km flows to the north from the mine dumps position. A dispersion of mine dumps would be achieve a coastline in 27 hours since the mining begun. In addition, maximum current in spring time shows 1.5 m/sec to the north direction whereas in neap time the current shows 1.2 m/sec to the southeast direction.
 
 Keywords: Hydrodynamic Condition, Sungai Liat, Numerical Model, Mine dumps
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Setyanto, Taufiq Arif, Hari Subagja, Chandra PZM, and Nurhadi. "Piezoelectric Impact Sensor untuk Pengukuran Water Impact pada Pengujian Model Bangunan Kelautan di Laboratorium Hidrodinamika BPPT." Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim 4, no. 2 (2019): 51. http://dx.doi.org/10.29122/jurnalwave.v4i2.3532.

Full text
Abstract:
Salah satu hasil perancangan sensor berbasis piezoelectric material untuk pengukuran beban impact telah berhasil dilakukan. Contoh penggunaan/ penerapan sensor ini adalah untuk mengetahui respon benturan/impact pada proses mating pengujian model bangunan kelautan (lepas pantai) pada kolam uji. Untuk mengetahui karakteristik sensor pada kondisi penggunaan pada kolam uji, sebelum pengujian telah dilakukan proses kalibrasi terlebih dahulu. Sebagai acuan alat ukur digunakan seperangkat alat ukur berupa load cell untuk pengukuran. Sedangkan untuk mengengukur beban impact sebenarnya digunakan seperangkat komputer dengan software bantu dan interface yang berfungsi untuk pembacaan signal keluaran baik dari load cell maupun dari impact sensor.Keywords : impact sensor, piezoelectric material, impact load.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mahardika, Danang Imaddudin, Muhammad Helmi, and Agus Anugroho Dwi Suryoputro. "Pola Sebaran Material Padatan Tersuspensi Berdasarkan Pemodelan Hidrodinamika 2D Saat Pasang dan Surut di Perairan Pulau Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa." Indonesian Journal of Oceanography 4, no. 3 (2022): 44–56. http://dx.doi.org/10.14710/ijoce.v4i3.14383.

Full text
Abstract:
Perairan Karimunjawa khususnya pada perairan Pulau Menjangan Besar memiliki fungsi yang penting bagi masyarakatnya seperti jalur pelayaran kapal, perikanan, dan wisata. Oleh karena itu harus adanya pengawasan terkait kualitas air salah satunya adalah material padatan tersuspensi. Sampel material padatan tersuspensi diambil secara langsung dilapangan dengan beberapa parameter lainnya seperti batimetri dan arus. Untuk mengetauhi pola sebaran material padatan tersuspensi dilakukan dengan pendekatan model hidrodinamika 2D menggunakan perangkat lunak Mike 21 dengan beberapa modul seperti modul Hidrodinamika untuk pemodelan arus dan Mud Transport untuk pemodelan material padatan tersuspensi. Model ini mensimulasikan sebaran material padatan tersuspensi selama periode 1 bulan. Verifikasi hasil model untuk arus dalam arah u dan v mendapat besaran 7,9% dan 6,1 % untuk arus. Hasil pemodelan didapatkan bahwa material padatan tersuspensi tersebar mengikuti pola arus pasang surut. Saat kondisi pasang material padatan tersuspensi akan bergerak mendekati daratan dan berkumpul sementara, sebaliknya pada saat surut material padatan tersuspensi akan tersebar diperairan dan bergerak kearah perairan terbuka.Kata kunci: Material Padatan Tersuspensi, Karimunjawa, Pola Sebaran, Mud Transport Abstract Karimunjawa waters have important functions for its people, such as shipping lanes, fisheries, and tourism. Therefore, there must be monitoring related to water quality, one of which is suspended solids. Suspended solid material is a very small sediment (suspended) that floats in the water column. Samples of suspended solids were taken directly in the field with several other parameters such as bathymetry and current. To find out the distribution pattern of suspended solids, a 2D hydrodynamics modeling approach was used using Mike 21 software with several modules such as the Hydrodynamics module for flow modeling and Mud Transport for suspended solids modeling. This model simulates the distribution of suspended solids over a period of 1 month. Verification of the current model in derection of u dan v results is 7.9% and 6.1% for current. The modeling results show that the suspended solids are dispersed following the current pattern in the waters and tidal currents are the main factor in the distribution of suspended solids.Keywords: Total Suspended Sediment, Karimunjawa, Distribution Pattern, Mud Transport
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Atikha Az-Zahra, Isnaini Cahyaningrum, Balqis Al Khansa Ayunita, Bagoes Alvin Wijaya, Nawanto Budi Sukoco, and Arochim. "Pemodelan Hidrodinamika untuk Menganalisis Arus Eddy di Perairan Laut Banda Bulan Desember 2016." Jurnal Hidrografi Indonesia 7, no. 1 (2025): 51–58. https://doi.org/10.62703/jhi.v7i1.132.

Full text
Abstract:
Pergerakan arus laut oleh arus Eddy yang terbentuk dari interaksi yang kompleks antara angin, perbedaan densitas di kolom air, batimetri bawah laut dan morfologi pulau di laut Banda menjadi fokus dalam penelitian ini. Dinamika arus Eddy akan mempengaruhi ketersediaan nutrusi, produktifitas perairan dan rantai makanan bagi ekosistem di Laut Banda. Kemunculan arus Eddy berusaha dianalisa secara spesifik selama musim barat di bulan Desember tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui korelasinya secara fisis dengan proses upwelling dan downwelling. Metode yang digunakan untuk mensimulasikan dinamika arus di Laut Banda adalah menggunakan pemodelan hidrodinamika dengan konfigurasi 2D. Data angin dari website European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF) Copernicus dengan jenis data reanalysis ER5 hourly data on single levels dan prediksi pasang surut pada bulan Desember 2016 digunakan sebagai data penggerak model. Hasil pemodelan menunjukkan adanya empat kejadian arus Eddy di Laut Banda, termasuk arus Eddy siklonik dan antisiklonik yang memiliki diameter bervariasi antara 4,44 km hingga 9,31 km. Perbedaan jenis arus Eddy ini berpengaruh terhadap dinamika upwelling dan downwelling di perairan tersebut. Temuan ini mengindikasikan pentingnya pemahaman terhadap fenomena arus Eddy untuk studi oseanografi dan perencanaan sumber daya laut oleh pemerintah untuk mengaplikasikan hasil penelitian terhadap proses pengambilan keputusan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wirawan, Regina Eugeny Destin, Yessi Nirwana Kurniadi, and Fitri Suciaty. "Re-design Breakwater di PPI Tulandale Berdasarkan Analisis Hidrodinamika dan Sedimentasi. (Hal. 30-41)." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 5, no. 3 (2019): 30. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v5i3.30.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPangkalan Pendaratan Ikan Tulandale berada di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Breakwater di PPI Tulandale tidak dapat melindungi kolam pelabuhan dari gelombang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah re-design breakwater pada PPI Tulandale agar dapat melindungi kolam pelabuhan. Simulasi hidrodinamika, transpor sedimen dan transformasi gelombang dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Mike 21 untuk 2 buah skenario. Pada skenario alternatif 1, mulut pelabuhan di perkecil menjadi 50 m dan skenario alternatif 2 pada kondisi breakwater eksisting ditambah bangunan breakwater tegak lurus garis pantai sepanjang 200 m. Simulasi dilakukan selama 15 hari. Hasil analisis pada pemodelan, kondisi arus saat pasang purnama dan perbani bergerak dari arah barat daya kearah timur laut dengan kecepatan 0,00–0,08 m/s untuk alternatif 1, sedangkan kecepatan arus alternatif 2 arus sebesar 0,08–0,16 m/s. Hasil pemodelan hidrodinamika, transpor sedimen dan transformasi gelombang menunjukan bahwa bentuk re-design breakwater pada alternatif 2 efektif untuk melindungi kolam pelabuhan di PPI Tulandale karena dapat mereduksi gelombang sebesar 46,7% dari gelombang diluar kolam pelabuhanKata kunci: re-design breakwater, hidrodinamika, sedimentasi ABSTRACTTulandale Fishing Port Tulandale is located in Rote Ndao district, The province of Nusa Tenggara Timur. The Breakwater in Tulandale Fishing Port could not protect the port basin from the height of waves. The aimed of this study is to re-design breakwater in Tulandale Fishing Port in order to protect the port basin. The Hydrodynamic, sediment transport and waves transformation simulation are applied in this study by using mike 21 software for 2 scenarios. In the first scenario, the port basin width is reduced to 50 m and the second scenario is using the existing breakwater condition with the added breakwater building Perpendicular along the coast line for 200m. The simulation run of 15 days. The result show that the condition during the spring tide and neap tide move from south west to north east with 0.00-0.08 m/s for first scenario, while the current speed for the second scenario is is 0.08-0.16 m/s. Hydrodynamic result, sediment transport and wave transformation model that the shape of re-design breakwater on the second scenario more effective to protect the port basin at The Tuandale Fishing Port because the wave decrease at 46.7% from outside the port basin.Keywords: re-design breakwater, hydrodynamics, sedimentation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Ondara, Koko, Ulung Jantama Wisha, Syahrul Purnawan, and Guntur Adhi Rahmawan. "Model Numerik Hidrodinamika Arus dan Gelombang Dengan Pendekatan Fully Spectral Formulation untuk Pengembangan Kawasan Dermaga Perikanan Banda Aceh." Jurnal Kelautan Nasional 18, no. 2 (2023): 89. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v18i2.11002.

Full text
Abstract:
Salah satu potensi wilayah perairan Banda Aceh adalah di bidang perikanan, baik itu perikanan tangkap ataupun perikanan budidaya. Dermaga perikanan di wilayah pesisir Kota Banda Aceh adalah dermaga yang terletak di Pelabuhan pendaratan Ikan (PPI) Ulee Lheue. Kondisi arus dan gelombang menyulitkan proses bongkar muat dan banyaknya kapal yang rusak pada saat bersandar merupakan permasalah yang terjadi di perairan sekitar dermaga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi morfologi, arus dan gelombang di perairan tersebut sehingga hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan dalam melakukan revitalisasi dan peengembangan kawasan tersebut. Penelitian dilakukan dengan melakukan simulasi dan pemodelan hidrodinamika dengan menggunakan data batimetri, pasang surut, arah dan kecepatan angin serta morfologi garis pantai. Hasil menunjukkan bahwa tinggi gelombang maksimum di perairan dermaga perikanan Ulee Lheue 0,33 meter, energi gelombang 46,6 w/m dan periode maksimum 3,68 detik. Arah arus permukaan disekitar pesisir pantai di sekitar dermaga terlihat menyusuri bentuk morfologi pantai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Umam, Choirul, Widodo S. Pranowo, and Khoirol Imam Fatoni. "Studi Perbandingan Karakteristik Pasang Surut Hasil Perhitungan Data Lokal Dengan Model Pasang Surut Global Di Perairan Indonesia." Jurnal Chart Datum 5, no. 2 (2020): 97–112. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v5i2.149.

Full text
Abstract:
TPXO 7.1 adalah model pasang surut yang berasal dari asimilasi data altimetri dengan model hidrodinamika. Dalam penelitian ini model TPXO 7.1 dijalankan menggunakan perangkat lunak Tidal Model Driver (TMD) untuk memprediksi. Penelitian dilakukan di 11 lokasi yaitu Sabang, Natuna, Marina Ancol, Sendang Biru, Sebatik, Lembar, Makassar, Maritain NTT, Ternate, Jayapura dan Merauke. Lokasi tersebut mewakili beberapa jenis geomorfologi perairan pesisir. Pengamatan data telemetri pasut diperoleh dari Pushidrosal dan BIG. T-tide matlab toolbox digunakan untuk menganalisis komponen harmonik pasang surut. Analisis data pengamatan dan prediksi telah dilakukan dan memberikan nilai RMSE (Root Mean Square Error). Hasil penelitian menunjukkan, nilai korelasi tertinggi terjadi di perairan Sebatik (R=0,9822), dan nilai korelasi terendah terjadi di perairan Marina Ancol (R=0,7689). Berdasarkan analisis tipe pasang surut antara data pengamatan dan prediksi, tipe pasang surut di perairan Marina Ancol mempunyai perbedaan. Tipe pasang surut Marina Ancol adalah harian tunggal (Formzahl= 4,53) berdasarka data pengamatan, sedangkan berdasarkan data prediksi campuran condong harian tunggal (Formzahl=2,69).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Wurjanto, Andojo, and Harman Ajiwibowo. "Analisis Hidrodinamika di Perairan Lemong, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung Menggunakan Piranti Surface-Water Modeling System." Rekayasa 13, no. 2 (2020): 154–63. http://dx.doi.org/10.21107/rekayasa.v13i2.6480.

Full text
Abstract:
Pantai Lemong merupakan bagian dari Kawasan Pantai Pesisir Barat, Provinsi Lampung yang berpotensi terkena abrasi akibat gelombang dari Samudera Hindia. Rencana pengamanan pantai diperlukan untuk mencegah abrasi. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik pasang surut dan arus di perairan Lemong sebagai parameter untuk perencanaan pengaman pantai. Analisis pasang surut dan arus dilakukan dengan pemodelan numerik pada modul RMA2 dari perangkat lunak Surface-Water Modeling System (SMS). Data yang digunakan pada pemodelan adalah batimetri dan elevasi pasang surut setempat yang didapatkan dari hasil survei. Pemodelan dilakukan dengan metode online nesting dengan empat tingkat resolusi grid dengan resolusi tertinggi pada 1 x 1 km2 saat mendekat ke Perairan Pantai Lemong. Hasil pemodelan divalidasi dengan data lapangan berupa elevasi pasang surut pada dua titik di perairan dangkal dan tiga titik di perairan dalam. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tunggang pasang surut di wilayah Pantai Lemong mencapai 1,4 m dengan tipe mixed – dominan semi diurnal. Hasil pemodelan juga menunjukkan pola arus di Perairan Lemong yang memiliki arah dominan menuju Tenggara saat pasang dan menuju Barat Laut saat surut. Untuk pengembangan model berikutnya, disarankan agar menyertakan data kecepatan arus hasil survei lapangan dalam proses validasi sehingga kesesuaian hasil pemodelan dengan lapangan dapat lebih ditingkatkan.Hydrodynamic Analysis Using Surface-water Modeling System in Lemong Waters, West Lampung Regency, Lampung ProvinceLemong Beach is part of the western coast of Lampung Province which is prone to abrasion caused by the Indian Ocean waves. This study aims to identify the tidal and current characteristics in Lemong waters as a part of coastal protection planning. The tidal analysis is performed by using the RMA2 module from Surface-Water Modeling System (SMS). Data utilized in the model including bathymetry and local tidal elevations from field surveys. Modeling is conducted using an online nesting method utilizing four stages of grid resolution with 1 x 1 km2 as the highest used around the Lemong Beach Waters. The model is validated with the tidal elevations measured in two points in shallow water and three points in deep water areas. The modeling result shows that the tidal range of Lemong Beach Waters is approximately 1.4 meters as a mixed tide, dominantly in semi-diurnal. The model also shows that the current pattern in Lemong Beach Waters is dominantly moving towards southeast during flows and towards northwest during ebbs. Modeling can be further improved by including current speed from field measurement in the validation process.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!