To see the other types of publications on this topic, follow the link: Mutsu (Ship).

Journal articles on the topic 'Mutsu (Ship)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 36 journal articles for your research on the topic 'Mutsu (Ship).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

ITAGAKI, Masafumi, Yoshinori MIYOSHI, Kazuhiko GAKUHARI, and Noboru OKADA. "Measurement of Xenon Reactivity in the Reactor of the Nuclear Ship “MUTSU”." Journal of Nuclear Science and Technology 30, no. 7 (July 1993): 702–11. http://dx.doi.org/10.1080/18811248.1993.9734536.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

ITAGAKI, Masafumi, Yoshinori MIYOSHI, Kazuhiko GAKUHARI, Noboru OKADA, and Tomohiro SAKAI. "Control-Rod Interference Effects Observed during Reactor Physics Experiments with Nuclear Ship “MUTSU”." Journal of Nuclear Science and Technology 30, no. 5 (May 1993): 465–76. http://dx.doi.org/10.1080/18811248.1993.9734503.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

ISHIDA, Toshihisa, Tsuyoshi KUSUNOKI, Masa-aki OCHIAI, Yoshimi TANAKA, Toshiaki YAO, and Kimio INOUE. "Response to Severe Changes of Load on the Reactor System of Nuclear Ship Mutsu." Journal of Nuclear Science and Technology 30, no. 2 (February 1993): 116–30. http://dx.doi.org/10.1080/18811248.1993.9734460.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

YAMAJI, Akio, and Yukio SAKAMOTO. "Comparison between Measured and Design Dose Rate Equivalents on Board of Nuclear Ship MUTSU." Journal of Nuclear Science and Technology 30, no. 9 (September 1993): 926–45. http://dx.doi.org/10.1080/18811248.1993.9734568.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

HIRAO, Yoshihiro, and Fujio KANEKO. "Evaluation of Ship Movements and Collision Frequency via AIS in the Waters off Mutsu-Ogawara." Journal of Japan Institute of Navigation 125 (2011): 43–48. http://dx.doi.org/10.9749/jin.125.43.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

HASHIMOTO, Kengo. "Comment on “Control-Rod Interference Effects Observed during Reactor Physics Experiments with Nuclear Ship MUTSU”." Journal of Nuclear Science and Technology 30, no. 11 (November 1993): 1201–3. http://dx.doi.org/10.1080/18811248.1993.9734609.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Guervilly, Jean-Hugues, Marion Blin, Luisa Laureti, Emilie Baudelet, Stéphane Audebert, and Pierre-Henri Gaillard. "SLX4 dampens MutSα-dependent mismatch repair." Nucleic Acids Research 50, no. 5 (February 15, 2022): 2667–80. http://dx.doi.org/10.1093/nar/gkac075.

Full text
Abstract:
Abstract The tumour suppressor SLX4 plays multiple roles in the maintenance of genome stability, acting as a scaffold for structure-specific endonucleases and other DNA repair proteins. It directly interacts with the mismatch repair (MMR) protein MSH2 but the significance of this interaction remained unknown until recent findings showing that MutSβ (MSH2-MSH3) stimulates in vitro the SLX4-dependent Holliday junction resolvase activity. Here, we characterize the mode of interaction between SLX4 and MSH2, which relies on an MSH2-interacting peptide (SHIP box) that drives interaction of SLX4 with both MutSβ and MutSα (MSH2-MSH6). While we show that this MSH2 binding domain is dispensable for the well-established role of SLX4 in interstrand crosslink repair, we find that it mediates inhibition of MutSα-dependent MMR by SLX4, unravelling an unanticipated function of SLX4.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Nusyirwan, Deny, Muhammad Bayu Purnama, and Prasetya Perwira Putra Perdana. "PROSES PERANCANGAN INOVASI FORM KAPALKU GUNA PENDATAAN KEPUASAN PENUMPANG KAPAL FERRY DARI PELABUHAN TANJUNGPINANG." Jurnal Terapan Abdimas 5, no. 2 (July 31, 2020): 207. http://dx.doi.org/10.25273/jta.v5i2.5992.

Full text
Abstract:
<p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>Passenger satisfaction is one of the important roles in companies and transportation services that are committed to social innovation. Maritime territories are areas which are mostly waters, in maritime areas, transportation services lead to the sea. The sea is a means of creating sea transportation called ships. The ship became one of the forms of transportation sophistication from the past until now. Ships are also one of the most reliable transportation in the maritime area, but at this time the problem arises because of the large number of ships and ship transportation services that are the livelihoods of the maritime community. That way the comparison between ships and ships is greatly improved, especially it can be concluded from the number of passengers and ship passenger charts. Today passenger satisfaction is given priority, especially in supporting facilities such as comfortable seats, conducive air conditioning, and good service. But the research method used in this innovation is the observation method which includes collecting data on user testing and user experience at that stage. The Kapalku Form is one of the innovations that applies passenger satisfaction data collection based on </em><em>information system</em><em>, the way it works is to press the selection button according to the colors provided, namely red, yellow, and green in each passenger seat. The incoming data will be calculated according to how many passengers press the button. Red means not satisfied, green means satisfied, and yellow means very satisfied. That way, data obtained through the sensitivity of the button will be sent via Bluetooth to Android. Furthermore, the data listed on android will appear on the monitor that can be accessed via Google form. The results of this study can be seen from the Google form data graph which is the android data transition through the sensitivity of the button, so that it can easily find out the level of service satisfaction on the ship in accordance with the criteria and improving the quality of the ship</em><em>.</em><em></em></p><p><strong>Abstrak.</strong> Kepuasan penumpang menjadi salah satu peran penting didalam perusahaan maupun jasa transportasi yang berdominan kepada inovasi sosial. Wilayah maritim adalah wilayah yang sebagaian besarnya adalah perairan, didalam wilayah maritim jasa transportasi mengarah kepada laut. Laut menjadi sarana terciptanya transportasi laut yang dinamakan kapal. Kapal menjadi salah satu bentuk kecanggihan transportasi dari dahulu hingga sekarang. Kapal juga menjadi salah satu transportasi yang dapat diandalkan tertuama di wilayah maritim, namun pada saat ini masalah muncul karena banyaknya kapal dan jasa transportasi kapal yang menjadi mata pencaharian masyarakat maritim. Dengan begitu perbandingan antara kapal dengan kapal sangat meningkat, tertutama bisa disimpulkan dari banyaknya penumpang dan grafik penumpang kapal. Dimasa sekarang kepuasan penumpang sangat diutamakan, terutama pada fasilitas yang mendukung seperti kursi yang nyaman, pendingin udara yang kondunsif, dan pelayanan yang baik. Namun metode penelitian yan digunakan pada inovasi ini adalah metode observasi yang mencakup pada pengambilan data pada user testing dan user experience pada tahapnya. Form Kapalku menjadi salah satu inovasi yang menerapkan pendataan kepuasan penumpang berbasis sistem informasi yang cara kerjanya adalah menekan tombol pilihan sesuai warna yang disediakan yaitu merah, kuning, dan hijau di masing-masing kursi penumpang. Data yang masuk akan di hitung sesuai dengan seberpaa banyak penumpang menekan tombol tersebut. Merah artinya tidak puas, hijau artinya puas, dan kuning artinya sangat puas. Dengan begitu, data yang didapatkan melalui kepekaan tombol akan dikirim melalui Bluetooth ke android. Selanjutnya data yang tertera di android akan tampil pada monitor yang dapat diakses melalui google form. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari grafik data google form yang merupakan transisi data android melalui kepekaan tombol, sehingga dapat dengan mudah mengetahui tingkat kepuasan pelayanan pada kapal sesuai dengan kiteria dan peningkatan mutu kualitas kapal tersebut.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ida Mulyati, Made, Nym Adiputra, Ketut Tirtayasa, and I. Putu Adiatmika. "Merancang Sepatu Olahraga Voli Dengan Pendekatan Ship." Jurnal Syntax Fusion 2, no. 07 (July 25, 2022): 641–45. http://dx.doi.org/10.54543/fusion.v2i07.208.

Full text
Abstract:
Era globalisisi saat ini, industri sepatu olahraga dituntut untuk meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing untuk kelangsungan produksinya. Dalam upaya meningkatkan mutu produk sepatu olahraga di dalam mendesain sebaiknya menggunakan pendekatan ergonomi total (PET). Tujuan menggunakan PET di dalam proses mendesain sepatu olahraga bertujuan untuk meminimalkan dampak dari penggunaan desain produk tersebut. Dampak seminimal mungkin dapat dilakukan dengan pendekatan SHIP atau SHIP Approach yaitu perbaikan dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek ergonomi dalam proses perancanagn produksi dari hulu sampai hilir dengan berkesinambungan dan terintegrasi. Pengalaman dan ilmu yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, masukan berbagai nara sumber, pakar ataupun praktisi untuk membahas semua permasalahan timbul atau dihadapi. Karakteristik pendekatan SHIP dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah sehingga dapat mencapai hasil yang dapat dibahas berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah aman untuk mendukung gerakan dalam berolahraga voli. Holistik merupakan salah satu bagian dari SHIP. Permasalahan yang muncul dalam mendesain sepatu olahraga semakin hari semakin kompleks. Hal tersebut disebabkan karena semakin majunya teknologi maka akan semakin mengertinya manusia akan kenyamanan maka semakin banyaknya tuntutan akan kenyamanan dalam menggunakan suatu desain produk, salah satunya desain sepatu olahraga voli. Perkembangan teknologi dan kehidupan masyarakat seakan-akan berjalan sebagai sesuatu yang terpisah. Oleh sebab itu, diperlukan paradigma baru dalam pemecahan masalah-masalah yang ada. Berpikir desain (Design thinking) adalah cara berpikir holistik yang mampu menghasilkan gagasan dan ide kreatif bagi pemecahan persoalan yang ada di masyarakat.Akan tetapi, berpikir desain di sini adalah desain dengan domain yang lebih luas dengan melibatkan pendekatan multidisiplin. Paradigma ini diharapkan dapat membuka peluang pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan holistik dan berbasis kelokalan Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Saputra, Anggi Eko, and Zufrah Inayah. "HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA OPERATOR STS (SHIP TO SHORE) CRANE DI TERMINAL TELUK LAMONG." Journal of Public Health Science Research 2, no. 1 (August 18, 2022): 28. http://dx.doi.org/10.30587/jphsr.v2i1.4417.

Full text
Abstract:
Kelelahan kerja merupakan menurunnya efisiensi, kualitas kerja dan menurunnya daya tahan tubuh dalam menyelesaikan pekerjaan serta dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis antara kelelahan kerja dengan produktifitas kerja pada operator STS (Ship To Shore) Cranedi Terminal Teluk Lamong.Penelitian dilakukan secara kuantitatif yang bersifat analitik obervasional dengan desian cross sectional. Populasi adalah pekerja Terminal Teluk Lamong yang bertugas sebagai operator Ship to Shore Crane sejumlah 49 orang. Jumlah sampel sebanyak 44responden diambil dengan rumus slovin dan teknik random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah kelelahan kerja pada operator Ship to Shore Crane di Terminal Teluk Lamong, sedangkan variabel terikat yaitu produktivitas kerja operator Ship to Shore Crane. Kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner Swedish Occuaptional Fatigue Inventory (SOFI) dan produktivitas kerja diperoleh dari perhitungan jumlah bongkar muat petikemas operator yang diperolah dari CMS (Crane Monitoring System) pada alat STS (Ship to Shore) Crane di periode pengukuran. Analisis menggunakan uji rank spareman pada tingkat kepercayaan 95%.Tingkat kelelahan kerja operator Ship to Shore CraneTerminal Teluk Lamong dalam kategori sedang dengan skor 1,13-4,87 yaitu sebanyak 30 operator (68,2%). Produktivitas kerja operator Ship to Shore Crane Terminal Teluk Lamong dalam kategori tinggi dengan ≥ 1250 boxes/bulan yaitu sebanyak 22 operator (50,0%). Ada hubungan kelelahan kerja dengan produktifitas kerja pada operator STS (Ship To Shore) Crane di Terminal Teluk Lamong dengan nilai koefisien sebesar -0,380 dan p<0,05.Perlu upaya peningkatan kapasitas kesehatan tenaga kerja dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja agar dapat mempersempit peluang terjadinya kecelakaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Saputra, Anggi Eko, and Zufrah Inayah. "HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA OPERATOR STS (SHIP TO SHORE) CRANE DITERMINAL TELUK LAMONG." Journal of Public Health Science Research 3, no. 1 (August 31, 2022): 29. http://dx.doi.org/10.30587/jphsr.v3i1.4478.

Full text
Abstract:
Kelelahan kerja merupakan menurunnya efisiensi, kualitaskerja dan menurunnya daya tahan tubuh dalam menyelesaikanpekerjaan serta dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis antara kelelahan kerjadengan produktifitas kerja pada operator STS (Ship To Shore) Cranedi Terminal Teluk Lamong.Penelitian dilakukan secara kuantitatif yang bersifat analitikobervasional dengan desian cross sectional. Populasi adalah pekerjaTerminal Teluk Lamong yang bertugas sebagai operator Ship toShore Crane sejumlah 49 orang. Jumlah sampel sebanyak 44responden diambil dengan rumus slovin dan teknik random sampling.Variabel bebas penelitian ini adalah kelelahan kerja pada operatorShip to Shore Crane di Terminal Teluk Lamong, sedangkan variabelterikat yaitu produktivitas kerja operator Ship to Shore Crane.Kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner SwedishOccuaptional Fatigue Inventory (SOFI) dan produktivitas kerjadiperoleh dari perhitungan jumlah bongkar muat petikemas operatoryang diperolah dari CMS (Crane Monitoring System) pada alat STS(Ship to Shore) Crane di periode pengukuran. Analisis menggunakanuji rank spareman pada tingkat kepercayaan 95%.Tingkat kelelahan kerja operator Ship to Shore CraneTerminal Teluk Lamong dalam kategori sedang dengan skor 1,13-4,87 yaitu sebanyak 30 operator (68,2%). Produktivitas kerja operatorShip to Shore Crane Terminal Teluk Lamong dalam kategori tinggidengan ≥ 1250 boxes/bulan yaitu sebanyak 22 operator (50,0%). Adahubungan kelelahan kerja dengan produktifitas kerja pada operatorSTS (Ship To Shore) Crane di Terminal Teluk Lamong dengan nilaikoefisien sebesar-0,380 dan p<0,05.Perlu upaya peningkatan kapasitas kesehatan tenaga kerjadan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja agar dapatmempersempit peluang terjadinya kecelakaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Hermansyah, Hermansyah. "KEPUASAN USER (INSTITUSI PENGGUNA) TERHADAP MUTU LULUSAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU." JURNAL MEDIA KESEHATAN 5, no. 1 (November 12, 2018): 13–32. http://dx.doi.org/10.33088/jmk.v5i1.176.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is known the picture of user satisfaction (user institution) for the quality of Poltekkes Kemenkes Bengkulu graduates. This is the kind exploratory and descritive research that are qualitative and quantitative. Unit analysis of research data is user institution where Poltekkes kemenkes Bengkulu graduates working. While the subject of study is the leadher-ship of the institution / head room in which graduate work and their partner work at the institute. Subjects in this study set by purposive sampling technique followed by a snow ball sampling tech-nique. Data was collected through structured interviews and filling out the questionnaire guidelines. Interviews were conducted to the leadership of institutions and co-workers. Data from Pol-tekkes Kemenkes Bengkulu graduates conducted using a questionnaire. The analysis showed that more than half (63.6%), users opinion said that the quality of graduates were good, the majority (72.7%) chairman and co-workers are satisfied with the performance of Poltekkes Kemenkes Bengkulu graduates, and 23.4% of graduates find a job < 3 months after graduation and 23.4% of graduates find job after waiting 3-6 months. Poltekkes Kemenkes Bengkulu should prepare the studends to have a competitive advantage began the process of selection and education to produce qualifiedgraduates.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hermansyah, Hermansyah. "KEPUASAN USER (INSTITUSI PENGGUNA) TERHADAP MUTU LULUSAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU." JURNAL MEDIA KESEHATAN 5, no. 1 (November 12, 2018): 13–32. http://dx.doi.org/10.33088/jmk.v5i1.176.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is known the picture of user satisfaction (user institution) for the quality of Poltekkes Kemenkes Bengkulu graduates. This is the kind exploratory and descritive research that are qualitative and quantitative. Unit analysis of research data is user institution where Poltekkes kemenkes Bengkulu graduates working. While the subject of study is the leadher-ship of the institution / head room in which graduate work and their partner work at the institute. Subjects in this study set by purposive sampling technique followed by a snow ball sampling tech-nique. Data was collected through structured interviews and filling out the questionnaire guidelines. Interviews were conducted to the leadership of institutions and co-workers. Data from Pol-tekkes Kemenkes Bengkulu graduates conducted using a questionnaire. The analysis showed that more than half (63.6%), users opinion said that the quality of graduates were good, the majority (72.7%) chairman and co-workers are satisfied with the performance of Poltekkes Kemenkes Bengkulu graduates, and 23.4% of graduates find a job < 3 months after graduation and 23.4% of graduates find job after waiting 3-6 months. Poltekkes Kemenkes Bengkulu should prepare the studends to have a competitive advantage began the process of selection and education to produce qualifiedgraduates.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Nurani, Tri Wiji, Sugeng Hari Wisudo, and Mohammad Imron. "IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PENANGKAPAN IKAN (Implementation of Quality Management on Fishing Industry)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 3, no. 2 (September 27, 2016): 103. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.3.2.103-113.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK<br />The Indonesian government has already paid high attention to the quality assurance of fishery products. It can be seen from the legislation and policies that have been established. In a Ministry of Marine Affari Regulation (Kepmen KP 01/MEN/2007) clearly stated that the quality assurance requirements and food safety of fishery products, start from the production, processing and distribution. Meanwhile, fisherman understanding of the qualityof fish product is still low. This study was conducted to assess the implementation of Kepmen KP 01/MEN/2007 in the fishing industry. Analysis of the the implementation of the quality elements refers to “The Aplication of the guidelines of PMMT based on the conception HACCP” (Dirjen Perikanan Tangkap, 1999). The results showed that the implementation of quality management system according Kepmen KP 01/MEN/2007 on fishing vessels in Palabuhanratu fishing port wasstill dificult to implement. In small vessels, factors that wascause the difficulty of implementation wasthe limited space of fishing boat and knowledge of fisherman. While in the long line and trolling, structural requirements, the feasibility of the ship and regristation of ship has already implemented, but related to hygiene and handling of fish on board have not implemented properly.<br />Key words: fishing industry, implementation of quality management, Kepmen 01/MEN/2007, PPN<br />Palabuhanratu</p><p>-------</p><p><br />ABSTRAK<br />Keberpihakan pemerintah terhadap jaminan mutu pada produk hasil perikanan sudah cukup tinggi, terlihat dari peraturan perundang-undangan ataupun kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Pada Kepmen 01/MEN/2007 tersirat dengan jelas persyaratan jaminan mutu dan keamanan pangan produk-produk perikanan, mulai dari proses produksi, pengolahan dan distribusi. Sementara itu pemahaman mengenai mutu ikan di tingkat nelayan sebagai pelaku utama industri penangkapan ikan masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana implementasi dari Kepmen 01/MEN/2007 pada industri penangkap ikan.Analisis kesesuaian implementasi unsur-unsur manajemen mutudilakukan dengan mengacu pada ”Pedoman Penerapan PMMT Berdasarkan Konsepsi HACCP” (Dirjen Perikanan Tangkap 1999). Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan atau implementasi manajemen mutu sesuai Kepmen No.01/Men/2007pada kapal penangkap ikan di PPN Palabuhanratu masih sulit untuk diimplementasikan. Pada kapal berukuran kecil, keterbatasan ruang dan keterbatasan pengetahuan ABK, menjadi faktor sulitnya implementasi, sPersyaratan struktur dan kelayakan kapal serta registrasi sudah diimplementasikan pada kapallongline dan pancing tonda, gistra.Namun terkait dengan higiene kapal dan penanganan masih belum diimplementasikan dengan baik.</p><p><br />Kata kunci: industri penangkapan</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Rahmawan, Guntur Adhi, and Wisnu Arya Gemilang. "STATUS BAKU MUTU AIR LAUT PERAIRAN TELUK AMBON LUAR UNTUK WISATA BAHARI KAPAL TENGGELAM SS AQUILA." EnviroScienteae 13, no. 2 (September 11, 2017): 139. http://dx.doi.org/10.20527/es.v13i2.3915.

Full text
Abstract:
Ambon Bay waters consist of two parts, Inner Ambon Bay and Outer Ambon Bay separated by a gap that is narrow and shallow. Ambon Bay has a lot of functionality and usability both in transportation, conservation, and tourism. The existence of one of the sites SS. Aquila sinking ship that sank since May 27, 1958, became one of the tourist attraction diving in Ambon Bay. Determination of water pollution index Ambon Bay becomes very important to do as support material and development of sea travel. Determining pollution index is done by direct measurement using the sea water quality parameters Water Quality Checker (DKK TOA WQC Type-24), as well as laboratory analysis to determine the chemical parameters of seawater (pH, TSS, salinity, turbidity, oil, grease). The results showed that the waters of the Bay of Ambon Affairs based on some parameters water quality standard for marine tourism is still included in accordance with the standard criteria by Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 51 Tahun 2004 on Guidelines for Determination of Water Quality Status.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Knicely, Breanna. "Abstract 1500: Exonuclease 1 recruitment in human DNA mismatch repair." Cancer Research 82, no. 12_Supplement (June 15, 2022): 1500. http://dx.doi.org/10.1158/1538-7445.am2022-1500.

Full text
Abstract:
Abstract DNA repair is the process by which cells identify and correct mutations present within the genome. These correction mechanisms maintain genomic stability and prevent the development of cancer. The DNA mismatch repair (MMR) pathway identifies and corrects small insertions, deletions, and misincorporations that arise within the genome as a result of errors during DNA replication. The process by which MMR corrects these mispairs includes recognition of the mispair by the MutS complex, recruitment of the MutL complex to the mutation site, excision of the mispair, and gap filling by DNA polymerase. MMR is also critical for inducing apoptosis after chemically induced mispairs, such as those from alkylating agents. Exonuclease 1 is the protein responsible for the excision step of MMR. However, MMR can occur in the absence of Exo-1. Thus, MMR can be separated into two subpathways: Exo1-dependent MMR and Exo1-independent MMR. In Exo1-dependent MMR Exo-1 binds to both the MutS complex and MutL complex. The MutL interaction is facilitated by an MLH1 interaction peptide (MIP) box. We recently identified a Msh2 interaction peptide (SHIP) box in yeast Exo1. This project aims to understand how MIP and putative human SHIP box motifs influence human Exo1 recruitment to MMR processes. We have created mutations within the predicted binding domains of human Exo1. We observe changes in localization of Exo1-mutant proteins within the cell, suggesting that changes in the overall MMR process may be present. We also observe changes in MMR-mediated apoptotic response when a subset of Exo1-mutations are expressed in the presence of endogenous wildtype Exo1, indicating a potential for a dominant negative interaction. Our ongoing studies are expected to shed more light upon how the changes in these interactions may affect the human MMR process and overall genomic stability. Citation Format: Breanna Knicely. Exonuclease 1 recruitment in human DNA mismatch repair [abstract]. In: Proceedings of the American Association for Cancer Research Annual Meeting 2022; 2022 Apr 8-13. Philadelphia (PA): AACR; Cancer Res 2022;82(12_Suppl):Abstract nr 1500.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Kitahara, Kentaro, Shogo Matsumoto, Toshiya Yamamoto, Junichi Soejima, Tetsuya Kimura, Hiromitsu Komatsu, and Kazuyuki Abe. "Parent Identification of Eight Apple Cultivars by S-RNase Analysis and Simple Sequence Repeat Markers." HortScience 40, no. 2 (April 2005): 314–17. http://dx.doi.org/10.21273/hortsci.40.2.314.

Full text
Abstract:
As the parents of the some of the apple cultivars were unknown and others were uncertain, we investigated the parent-offspring relationships of eight apple cultivars by S-RNase analysis and SSR markers. The paternal parent of `Hida' was identified as `Golden Delicious', not the previously mentioned `Orin'. It was indicated that `Ryoka No Kisetsu' and `Korin' showing identical SSR genotype are likely sports of `Fuji'. `Fuji', rather than `Toko', seemed to be a maternal parent of `Kotoku', but was not a paternal parent of `Orei', `Starking Delicious', `Nero 26', `Empire', or `Aori 3'. Previously mentioned `Mutsu', `Indo', and `Shin Indo' were excluded as paternal parents of `Hokuto'. `Tsugaru' and `Jonathan' and were identified as the respective paternal parents of three cultivars described as having unknown paternal parents, i.e., `Aika No Kaori', `Yoko', and `Tsugaru'.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Sinaga, Yulifa Esfana Putri, Garuda Ginting, and Melda Panjaitan. "Penerapan Data Mining Dalam Meningkatkan Mutu Perawatan dan Perbaikan Perlengkapan Alat-Alat Kapal Laut Menerapkan Metode K-Means Clustering." Jurnal Sistem Komputer dan Informatika (JSON) 2, no. 3 (May 30, 2021): 232. http://dx.doi.org/10.30865/json.v2i3.2626.

Full text
Abstract:
This study aims to propose in carrying out sailing activities on the KN. Arcturus ship every week, so that maintenance and maintenance activities need to be carried out properly and scheduled so as not to interfere with ongoing production activities. The current machine breakdown is still relatively high and requires a long repair time, what is proposed is preventive maintenance using the Clustering technique. The method used is K-Means Clustering. By using this method, the data that has been obtained can be grouped into several clusters, based on the similarity of these data, so that data that has the same characteristics are grouped into one cluster and those that have different characteristics are grouped into another cluster. We can use the abundance of data to find hidden information from these data. In order to find out the hidden information from these data, it is necessary to process the data. The data processing process is also known as data mining. With this grouping it will know the results of the analyzed data.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Ade Suhara. "ANALISA CACAT PRODUK GASKET MW 200N-E1 I DENGAN MENENTUKAN FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH UNTUK OPTIMASI MUTU PRODUK DI PT. SHIN-ETSU POLYMER INDONESIA KARAWANG." Industry Xplore 4, no. 1 (August 19, 2019): 83–91. http://dx.doi.org/10.36805/teknikindustri.v4i1.605.

Full text
Abstract:
Untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan maka PT. Shin-Etsu Polymer Indonesia melalui departemen produksi melalui perbaikan-perbaikan dengan mengoptimalkan semua hal yang berpengaruh terhadap mutu produk. Namun untuk bisa mengurangi kecacatan pada produk ini khususnya cacat burr (kelebihan) perlu dilakukan analisa. Atas dasar itulah dipilih topik analisa cacat untuk mengoptimalkan mutu. Dalam mengumpulkan dan pengolahan data digunakan Desain Eksperimen Taguchi dengan mengunakan Orthogonal Array L 827 suatu matriks keseimbangan dari faktor dan tingkatan faktor. Hasil dari analisa variansi (anova) dapat diketahui faktor-faktor yang berarti (significant) terhadap cacat. Setelah melakukan pengumpulan data, pengolahan data (dengan metode Taguchi). Maka variabel injection pressure adalah faktor yang berpengaruh dalam proses produksi (perhitungan rata-rata dan rasio S/N). Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan metode Taguchi Loss Function dapat diketahui bahwa dengan menggunakan kondisi optimum (cacat/rejection dikurangi) maka pabrik akan lebih untung dari sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari jumlah kerugian rata-rata yang menurun.pada setting awal Rp.56,37 menjadi Rp. 36,86 dengan setting kondisi optimum. Apabila dalam proses produksi menggunakan setting kondisi optimum maka jumlah rejection rata-rata tidak akan melebihi batas standar rejection yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu :13%. Dengan setting kondisi optimum hasil dari hasil pengolahan data yaitu A1 B1 C2 D2 E2 F1 G1 terjadi perbaikan mutu produk. Dengan demikian presentasi cacat dapat dikurangi. Kata Kunci : Optimasi, Analisa Cacat, Faktor yang Berpengaruh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sumartini, Ni Made. "Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Dokter Spesialis di RSUD Kota Bekasi." Kesmas: National Public Health Journal 3, no. 6 (June 1, 2009): 275. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v3i6.207.

Full text
Abstract:
Komitmen dokter pada rumah sakit mempengaruhi tingkat kehadiran, produktivitas dan mutu pelayanan di rumah sakit. Waktu dan tenaga yang tidak penuh diberikan dokter spesialis pada rumah sakit berpengaruh terhadap produktivitas yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini menilai hubungan budaya or- ganisasi, kepuasan kerja dengan komitmen dokter spesialis. Penelitian ini dilakukan pada 35 responden dokter spesialis dengan menggunakan pengukuran organinizational culture survey Denison, a job satisfaction survey Spector dan organizational commitment Allen & Meyer dengan skala yang dimodifikasi. Metoda analisis kuantitatif yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Sumber kepuasan dokter spesialis dengan komitmen yang tinggi adalah rekan kerja dan pekerjaan. Sumber ketidakpuasan adalah imbalan, promosi, supervisi dan kondisi kerja. Kepuasan kerja berhubungan dengan komitmen, tetapi budaya organisasi berupa praktek manajemen tidak berhubungan, karena belum terfokus pada keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas dan penghayatan misi dokter spesialis. Dokter spesialis berhubungan dengan praktek manajemen yang terfokus pada konsistensi dan kepuasan imbalan. Komitmen normatif berhubungan dengan praktek manajemen yang fokus pada penghayatan misi dan kepuasan profesi.Kata kunci : Budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen, mutu pelayananAbstractPhysician’s commitment has significant relationship with their level of attendances, and their productivity in term of services quality, which will leverage the total quality of hospital . Objectives of this research are: examining the relationship of organization culture toward physician’s commitment; and the relation- ship of job satisfaction toward the physician’s commitment; the relationship of both organization culture and job satisfaction toward physician’s commitment. Method: Respondent for this research are 35. Scale of organizational culture survey Denison, scale of job satisfaction survey Spector, and scale of organi- zational commitment Allen & Meyer are the measurement tools. The analysis quantitative is performed in univariate, bivariate and multivariate. Results : The physician has been highly committed to RSUD Bekasi. Physician’s’s satisfaction is influent by their type of job and the relationship within their professional colleagues. Their dissatisfaction can be influent by the lack of benefit and promotion opportunities, and the non-conducive work environment conditions.The job satisfaction level has significant relationship to organization commitment. Separately, organization commitment does not have significant relate to organ- ization culture. Organization culture, base on physician opinion, has not yet focus on empowerment; has not consistent in development of work instruction and implementation; has not adaptive with the change of organization environment; and has a lack of organization’s mission understanding. Physician’s continuans commitment has a relationship to management practices that focus on consistency and benefit . Physician’s normative commitment has a relation- ship to management practices that focus on organization mission, and their job satisfaction as a physician.Key words : Organization culture, job satisfaction, commitment, service quality
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Pratama, Andri, Mustaruddin Mustaruddin, and Fis Purwangka. "Tingkatan Mutu dan Mitigasi Risiko pada Penanganan Udang Windu di PPI Selili Samarinda ke Pasar Barong Tongkok, Melak." Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 29, no. 3 (March 18, 2024): 377–88. http://dx.doi.org/10.18343/jipi.29.3.377.

Full text
Abstract:
East Kalimantan has a superior commodity: tiger shrimp (Penaeus monodon). Some of these commodities are marketed to several areas in Samarinda City and to areas outside Samarinda City, namely West Kutai Regency (Barong Tongkok Market). The distribution process uses a cold chain (cool box) system for 12 hours of travel. Long distribution times cause product quality to decrease. This study aims to assess tiger shrimp's quality and handling strategies using a cold chain system at PPI Selili Samarinda City. The quality level is determined using organoleptic testing at points 1 (PPI Selili) and 2 (Pasar Barong Tongkok). The formal safety assessment (FSA) method is used to identify risks in each handling activity, risk assessment associated with tiger shrimp deterioration, risk control, and recommendations to minimize quality degradation. Based on organoleptic tests, the quality of tiger shrimp is included in the category of safe for consumption. Product handling activities included unloading products from ships, moving them to terminals, washing, structuring, packaging in cool boxes, transportation by shipping services, shipping to Melak Pasar Barong Tongkok, unloading from shipping services, and product arrangement. The highest potential risk is handling shipments to Melak Pasar Barong Tongkok, which has 22 potential hazards. Risk mitigation can be applied through socialization and evaluation related to suitable fish handling methods (CPIB) and making operational schedules for cleaning in the product loading and unloading area before and after handling activities. Keywords: formal safety assessment, risk management, handling strategy, transportation, tiger shrimp
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Siburian, Rikson, Lisnawaty Simatupang, and Minsyahril Bukit. "ANALISIS KUALITAS PERAIRAN LAUT TERHADAP AKTIVITAS DI LINGKUNGAN PELABUHAN WAINGAPU-ALOR SUMBA TIMUR." JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 23, no. 1 (April 8, 2017): 225. http://dx.doi.org/10.24114/jpkm.v23i1.6639.

Full text
Abstract:
AbstrakPelabuhan Kalabahi-Alor di lahan milik PT (persero) pelabuhan Indonesia III Cabang Kupang, dengan luas daerah daratan pelabuhan 71.131 m2 dan lingkungan kerja perairan 1.880 Ha. Sedangkan luas lingkungan kepentingan adalah 1.813 Ha. Dengan ukuran 4 x 5 meter untuk dermaga I dan 115 x 10 meter untuk dermaga II. Wilayah monitoring termasuk dalam wilayah Kelurahan Teluk Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor Provinsi NTT. Kegiatan ini dilakukan untuk analisis monitoring kualitas perairan laut di lingkunganpelabuhan umum Kalabahi-Alor.Kualitas air meliputi kualitas kimia-fisika perairan laut disekitar pelabuhan. Sampel air laut diambil dari 3 (tiga lokasi) yang berbeda. Hasil analisis dan pemantauan menunjukan bahwa kualitas air laut di kawasan pelabuhan merupakan dampak dari:kegiatan perkapalan (pengoperasian kapal dan kecelakaan kapal), limbah yang berasal dari limbah kapal (bongkar-muat barang), aktivitas pelabuhan lainnya (seperti kegiatan kuliner),saluran drainase yang bermuara kelaut, bocoran dan tumpahan pembongkaran muatan yang bercampur minyak dan oli dari sisa ballast dan air sisa pencucian, serta limbah pemukiman yang masuk secara langsung di pinggiran pelabuhan.Data kualitas (sifat kimia-fisika) air laut wilayah perairan pelabuhan Umum Kalabahi yang dilaksanakan secara analisis insitu maupun laboratorium menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diukur masih memenuhi baku mutu yang diizinkan oleh peraturan pemerintah.Kata Kunci: analisis, kualitas air laut, pelabuhan Waingapu AbstractKalabahi-Alor port on land owned by PT (Persero), the Indonesian port of Kupang Branch III, with an area of 71 131 m2 area of port land and waters 1,880 Ha working environment. While the broad sphere of interest is 1,813 Ha. With a size of 4 x 5 meters to the pier I and 115 x 10 meters to dock II. Monitoring region including the Gulf Pearl Village area, Teluk Mutiara, Alor Regency NTT Province. This activity is carried out for the analysis of sea water quality monitoring in the public ports Kalabahi-Alor. The quality of water include chemical-physical quality of the marine waters around the port. Sea water samples taken from 3 (three locations) are different. The results of analysis and monitoring showed that the seawater quality in the port area is the impact of: the activities of shipping (operation of ships and shipwrecks), waste from waste ship (loading and unloading), the activity of other ports (such as culinary activities), drainage channels which empties into the sea, leaks and spills that mixes the unloading of oil and oil from the remaining residual ballast water and washing, as well as residential waste that goes directly on the outskirts of the port. Data quality (chemical-physical) sea water port water area Kalabahi General conducted an in situ and laboratory analysis showed that all the measured parameters still meet quality standards permitted by government regulations.Keyword : analysiss, sea water quality, Waingapu port
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

PUTRIDWIADITIN, AMNESTI, Mercy Patanda, and Riena F Telussa. "PERBANDINGAN UJI ORGANOLEPTIK CUMI (Loligo sp) BEKU HASIL TANGKAPAN KAPAL CAST NET DAN PURSE SEINE DI MUARA ANGKE THE COMPARISON OF ORGANOLEPTIC FROZEN SQUID (Loligo sp) TESTING FROM CAST NET AND PURSE SEINE SHIP IN MUARA ANGKE." Jurnal Ilmiah Satya Minabahari 8, no. 2 (June 17, 2023): 1–16. http://dx.doi.org/10.53676/jism.v8i2.177.

Full text
Abstract:
Indonesia memiliki berbagai macam potensi sumber daya salah satunya adalah cumi.Melalui kegiatan perikanan tangkap, potensi tertangkap cumi hampir diseluruh perairanWilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia salah satunya yaitu perairanLaut Jawa. Cumi yang ditangkap di perairan Laut Jawa merupakan spesies Loligo sp. Cumimerupakan hasil tangkapan unggulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke.Armada perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke didominasioleh kapal dengan alat tangkap cast net dan kapal purse seine menduduki peringkat kedua.Cumi beku yang didaratkan kapal cast net maupun kapal purse seine dalam keadaan beku.Pendistribusian cumi sebagai sumber daya sangat strategis baik tingkat nasional maupuninternasional. Tujuandari penelitian ini yaitu menganalisis dan membandingkan kualitas hasil tangkapan cumibeku dari kapal cast net dan purse seine secara organoleptik. Analisis data yang digunakanialah data primer survei dan wawancara kepada 9 panelis pengawas mutu pemilik kapal dankepada responden di kapal sebanyak 10 orang yaitu kapten dan ABK (anak buah kapal).Hasil tangkapan cumi beku kapal purse seine maupun kapal cast net telah memenuhi standarSNI dengan nilai organoleptik 7.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Hanifah, Husna, Jusup Suprijanto, and Subagiyo Subagiyo. "Jumlah Total Bakteri dan Bakteri Coliform Pada Air Laut dan Sedimen Perairan Laut Kecamatan Kendal." Journal of Marine Research 9, no. 3 (July 16, 2020): 245–50. http://dx.doi.org/10.14710/jmr.v9i3.27480.

Full text
Abstract:
ABSTRAK: Perairan Laut Kendal terhubung dengan Sungai Buntu, Sungai Kendal, dan Sungai Blorong yang membawa limbah dari kegiatan di darat seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), peternakan, tambak, pertanian, dan kegiatan kapal dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hal ini akan mempengaruhi kualitas bakteriologis perairan laut Kecamatan Kendal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kualitas bakteriologis air dan sedimen perairan laut Kecamatan Kendal berbasis jumlah total bakteri dan Coliform. Sampel air laut dan sedimen diambil pada bulan Oktober Tahun 2019. Analisa bakteriologis dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Semarang menggunakan metode berdasarkan ISO 6222: 1999 dan SNI 01-2332.3 – 2015, SNI ISO 9308 –1: 2010 dan SNI 01-2332.1 – 2006. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total bakteri pada sampel air laut di stasiun 1 berkisar antara 190 Cfu - 240 Cfu, di stasiun 2 antara 340 Cfu - 380 Cfu. Jumlah total Coliform pada sampel air laut di stasiun 1 dan 2 adalah 1 Cfu/ 100 ml. Jumlah total bakteri pada sampel sedimen di stasiun 1 dan 2 yaitu antara 19.000 Cfu - 90.000 Cfu dan jumlah total coliform di kedua stasiun tersebut sebesar 3,6 MPN/g Coliform. Nilai total Coliform ini berada dibawah baku mutu air laut untuk biota laut, yang maksimum adalah 1.000 dengan toleransi <10%. Sedangkan untuk jumlah total bakteri tidak diatur dalam baku mutu air laut. Tetapi secara umum jumlah total bakteri di air laut terdapat 106 sel/ ml. Sehingga nilai hasil analisis total bakteri menunjukkan kualitas air laut yang masih baik. ABSTRACT: Kendal sea waters are connected to the Buntu River, Kendal River, and the Blorong River which carry waste from human activities such as domestic waste, fishery, agriculture, ship activities, and fish auction activities. These activities can influence the bacteriological quality of the waters of Kendal District. This research was conducted to analyze the bacteriological quality of seawater and sediments from Kendal Seawaters based on the total number of bacteria and Coliform. Seawater and sediment samples were taken on October 2019. Bacteriological analysis was conducted at the Semarang Fisheries Product Quality Testing Laboratory (BPMHP) using methods based on ISO 6222: 1999 and SNI 01-2332.3 - 2015, SNI ISO 9308-1: 2010 and SNI 01-2332.1 - 2006. The results showed the total number of bacteria in sea water samples at station 1 ranged from 190 Cfu - 240 Cfu, at station 2 between 340 Cfu-380 Cfu. The total amount of Coliform in seawater samples at station 1 and 2 are 1 Cfu / 100 ml. The total number of bacteria in sediment samples at station 1 and 2 are between 19,000 Cfu - 90,000 Cfu and the total number of coliforms at both stations are 3.6 MPN / g Coliform. The total value of this coliform is below the sea water quality standard for marine life, the maximum is 1,000 with a tolerance of <10%. Where as the total number of bacteria is not regulated in the seawater quality standard. But in general the total number of bacteria in seawater is 106 cells / ml. So the value of the total bacterial analysis shows that the quality of sea water is still good.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Jati, Arinto Kuncoro, Tri Wiji Nurani, and Budhi H. Iskandar. "SISTEM RANTAI PASOK TUNA LOIN DI PERAIRAN MALUKU (Supply Chain System of Tuna Loin in Maluku Waters)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 5, no. 2 (September 28, 2016): 171. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.5.2.171-180.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRACT<br />Fishing operation pattern in Maluku waters are highly dependent on natural conditions and others supporting technical factors such as fuel supply and other operational capital which generally unstructured and unmeasureable fishing operation management pattern. One important factor in determining quality control process is supplying-chain factor, i.e. loin tuna distribution which ranging from fish hooked on the ship until the receiving product by the consumer. The objectives of this study is to describe loin tuna supply chain system in Maluku. The supply chain was analyzed by using black box diagram system approach and market integration model used to identify a valuate the relationship of each supply chain component with destined market. The results showed that there is no market integration between Japanese markets and Maluku, but there is long term cooperation between American market and Maluku.</p><p>Keywords: tuna loin, supply chain,market integration, Maluku</p><p>-------</p><p><br />ABSTRAK</p><p>Pola penangkapan ikan tuna oleh nelayan di perairan Maluku sangat bergantung pada faktor kondisi alam dan teknis pendukung operasi penangkapan, seperti ketersediaan bahan bakar serta modal operasional. Hal ini berarti secara umum nelayan belum memiliki pola manajemen operasi penangkapan yang terstruktur dan terukur. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam penentuan proses pengendalian mutu adalah rantai pasok (supply chain), yaitu proses distribusi barang (tuna loin) mulai dari produksi ikan di atas kapal hingga produk dikonsumsi oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisa sistem rantai pasok pada produk tuna loin di Maluku. Analisis rantai pasok (supply chain) dengan pendekatan deskriptif dan model integrasi pasar digunakan untuk mengidentifikasikan sistem rantai pasok dan melihat seberapa jauh hubungan masing-masing elemen rantai pasok dengan pasar tujuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi integrasi antara pasar Jepang dengan Maluku, sedangkan pasar Amerika dan Maluku terintegrasi dalam jangka panjang.</p><p><br />Kata kunci: tuna loin, rantai pasok (supply chain), integrasi pasar, Maluku</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Simatupang, Sahat Maruli, and Ernani Lubis. "PENGARUH KEBERADAAN TANGKAHAN TERHADAP PENDARATAN HASIL TANGKAPAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA (Tangkahan Influence of Catch Landing in Sibolga Fishing Port)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 3, no. 1 (May 26, 2012): 23. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.3.1.23-33.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRACT<br />Fishing port which is an important infrastructure in the marine fisheries sector, need to be managed optimally so that its functions are fulfilled by existing provisions. However, in some areas, fishing ports function is hampered because many tangkahan are in around the location of the fishing port. This condition occurs as it does in the Territorial Fishing Port (PPN) of Sibolga and Belawan fishing port so the utilization is less than optimal. This study aims to determine the impact of tangkahan to the catch landing in Sibolga fishing port. The study was conducted in June-July 2009 in the five Tangkahan (UD Ilham, Sabena, Budi Jaya, Renta Sari, Sari Hope Sea) and Sibolga fishing port. This research was conducted by the case study method. The data are taken from primary and secondary. Primary data retrieved through observation and interviews with respondents: tangkahan owners, managers of Sibolga fishing port and fish quality measurement with organoleptic analysis. The analysis is done qualitatively and quantitative descriptive through the presentation of tables and graphs. The analysis showed that the presence of a negative impact on landed catch production in Sibolga fishing port. Production of Sibolga fishing port only 4.3 percent when compared with the production in tangkahan reaching 95.7 percent of total catch landed in the Teluk Tapian Nauli. Largest fishery business center is currently in many tangkahan not in Sibolga fishing port. The potential increase in the number of catches in Sibolga fishing port very large if all the ships could be transferred to this port. Comparison between the quality of the catch in Sibolga fishing port and tangkahan is very small (less than 1 scale) or the quality of the catch in both types of the landing site is almost the same.<br />Keywords: impact, Sibolga fishing port, tangkahan</p><p>------</p><p><br />ABSTRAK<br />Pelabuhan perikanan merupakan prasarana penting pada sektor perikanan laut. Namun di beberapa daerah, fungsi pelabuhan perikanan terhambat karena banyaknya tangkahan yang berada di sekitar lokasi pelabuhan perikanan. Kondisi ini terjadi seperti halnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga dan PPN Belawan sehingga pemanfaatannya kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak tangkahan terhadap pendaratan hasil tangkap-an di PPN Sibolga. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2009 di lima tangkahan (UD Ilham, Sabena, Budi Jaya, Renta Sari, Harapan Sari Laut) dan PPN Sibolga. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus. Data yang diambil adalah primer dan sekunder. Data primer diambil melalui pengamatan dan wawancara kepada responden pemilik tangkahan, pengelola PPN Sibolga serta pengukuran mutu ikan secara organoleptik. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatatif dan kuantitaif melalui penyajian tabel dan grafik. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan tangkahan berpengaruh negatif terhadap produksi ikan yang didaratkan di PPN Sibolga. Produksi PPN Sibolga hanya 4,3 % apabila dibandingkan dengan produksi di tangkahan-tangkahan yang mencapai 95,7 % dari jumlah ikan didaratkan di Teluk Tapian Nauli. Pusat bisnis perikanan terbesar saat ini berada di tangkahan-tangkahan bukan di PPN Sibolga. Potensi peningkatan jumlah hasil tangkapan di PPN Sibolga sangat besar jika semua kapal bisa dialihkan ke pelabuhan ini. Perbandingan mutu hasil tangkapan di PPN Sibolga dan di tangkahan sangat kecil (kurang dari skala 1) atau mutu hasil</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Purnama, Rahman Hakim, Diniah, and Ronny I. Wahju. "ESTIMASI KEGIATAN ALIH MUAT PADA KAPAL RAWAI TUNA BERDASARKAN DATA VMS DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN (Transshipment Activites Estimation in Tuna Longliner Base on VMS Data and Catch Composition)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 7, no. 2 (November 19, 2016): 179. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.7.2.179-189.

Full text
Abstract:
<p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong></strong>Transshipment in longline fisheries is a common activity at Nizam Zachman Jakarta fishing port. Publication of PERMEN KP No. 57 of 2014 causing strong protests among actors and unloading included in PPS over Nizam Zahman. The purpose of this research are to identify the movement patterns of longline vessels through VMS data and to estimate longline target catch by transshipment. This research was applied descriptive method. Primary data was derived from the VMS tracking data and interviews. Secondary data were obtained from 276 loading and unloading activities longline tuna catches. The results of this study indicated that the movement of the ship only accommodate the catch can be clearly identified by VMS. Transshipment activity, mostly happened to target catches which reaching 62% with bigeye tunadominantly 92.61%. On bycatch, there were three dominant species, that were mackerel scad, mackerel tuna and southern bluefin tuna. Fresh conditions dominate activity over the load by 89%, ie 46% of the quality of export whole quality and 43% reject quality. Fresh condition consists of six species, bigeye tuna (2,408,999 kg), yellowfin tuna (970,186 kg), Swordfish (47,774 Kg), southern bluefin tuna (4,435 kg), marlin (962 kg) and albacore (39 kg). Transshipment at Nizam Zachman Jakarta fishing port dominated by fishing vessel measured 61-100 GT and &lt; 50 days long trip. It shows that there was correlation between transshipment activity and fresh tuna industry.</p><p>Keywords: catch composition, transshipment, tuna longline, VMS data</p><p><strong><br />ABSTRAK</strong></p><p>Alih muat hasil tangkapan dalam perikanan longline umum terjadi di PPS Nizam Zachman Jakarta. Terbitnya PERMEN KP No 57 tahun 2014 menimbulkan protes keras di kalangan pelaku alih muat termasuk di PPS Nizam Zahman. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pola pergerakan kapal perikanan dalam melakukan kegiatan alih muat dan mengestimasi komposisi hasil tangkapan rawai tuna melalui kegiatan alih muat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data primer berasal dari data tracking VMS dan hasil wawancara. Data sekunder diperoleh dari 276 aktivitas bongkar muat hasil tangkapan rawai tuna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergerakan kapal yang hanya menampung hasil tangkapan dapat teridentifikasi dengan jelas melalui VMS. Kegiatan alih muat pada rawai tuna dominan terjadi pada hasil tangkapan utama mencapai 62% dengan spesies yang dominan yaitu tuna mata besar dengan prosentase sebesar 92,61%. Pada hasil tangkapan sampingan terdapat 3 spesies dominan yaitu layang, sunglir dan tuna sirip biru selatan. Kondisi segar mendominasi kegiatan alih muat sebesar 89%, yaitu 46% mutu kualitas ekspor utuh dan 43% mutu reject. Kondisi segar terdiri atas 6 spesies, yaitu tuna mata besar (2.408.999 kg), madidihang (970.186 kg), ikan pedang</p><p>(47.774 Kg), tuna sirip biru selatan (4.435 kg), setuhuk (962 kg) dan albakora (39 kg). Produksi alih muat didominasi oleh kapal berukuran 61-100 GT dan lama trip &lt;50 hari. Hal ini menunjukkan korelasi antara alih muat dengan kegiatan perikanan tuna segar.</p><p>Kata kunci: komposisi hasil tangkapan, alih muat, rawai tuna, data VMS</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Ramadhan, Rizky Ahmad, Ni Made Sri Maharani, Maria Goreti Ling, Ahmad Al Fauzan, Dwi Amanda Utami, Agung Setyo Sasongko, Ferry Dwi Cahyadi, and Sri Yudawati Cahyarini. "Analisis Konsentrasi Merkuri (Hg) Pada Sampel Sedimen Di Perairan Pulau Panjang Banten." Journal of Marine Research 13, no. 1 (November 6, 2023): 127–36. http://dx.doi.org/10.14710/jmr.v13i1.40868.

Full text
Abstract:
Pulau Panjang terletak di Teluk Banten, Provinsi Banten merupakan pulau kecil yang berdekatan dengan wilayah perkotaan dan industri, antara lain industri pangan, industri minyak dan gas, industri kapal dan industri pembuatan besi. Kehidupan masyarakat di Pulau Panjang sebagian besar memiliki pekerjaan dibidang perikanan. Kegiatan antropogenik berdampak pada kondisi perairan di Pulau Panjang salah satunya pencemaran logam berat yang dapat membahayakan kehidupan disekitar wilayah Pulau Panjang. Merkuri (Hg) merupakan salah satu pencemar yang berbahaya bagi lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Hg yang terkandung dalam sampel sedimen pesisir Pulau Panjang dan penyebarannya. Pengambilan sedimen permukaan perairan Pulau Panjang dilakukan bulan Februari 2023. Empat stasiun dan delapan titik penelitian pada setiap stasiun ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Logam berat Hg dianalisis dari setiap sampel sedimen menggunakan metode Cold Vapour Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS). Data angin bulan Februari 2023 didapatkan dari Instansi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Serang dan sekitarnya. Hasil yang diperoleh dari analisis merkuri memperlihatkan bahwa sedimen perairan Pulau Panjang memiliki konsentrasi Hg rata-rata 285,89 µg/kg, menurut mutu ANZECC & ARMCANZ (2000) nilai tersebut masuk dalam kategori lower. Sumber Hg pada sedimen diduga berasal dari aktivitas manusia yang berada di Pulau Panjang dan penyebarannya dipengaruhi oleh faktor angin dan arus pantai yang menyebabkan konsentrasi Hg berada menjauh dari tepi pantai.Panjang Island is located in Banten Bay, Banten Province, is a small island which is close to urban and industrial areas, including the food industry, oil and gas industry, ship industry and iron making industry. Most of Panjang Island’s people are fisherman. Antrophogenic activities impact on the conditition of the waters in Panjang Island, i.e. heavy metal pollution such as Mercury (Hg) which threathen marine life around the Panjang Island area. Mercury (Hg) is a pollutant that is harmful to marine environment. This study aims to determine the concentration of Hg contained in samples of coastal sediments from Panjang Island and its distribution. Surface sediment collection from the waters of Panjang Island will be carried out in February 2023. Four stations and eight sampling point in each station were determined using a purposive sampling method. Heavy metal Hg content in coastal sediment was analyzed using the Cold Vapor Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS) method. Wind data for February 2023 was obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) at Serang Maritime Station for the region surrounding Panjang Islands. The results show that the average Hg concentration in sediments of the Panjang Island Waters is 285. 89 µg/kg, according to the quality of ANZECC & ARMCANZ (2000) this value is included in the lower category. The source of Hg in the sediments is supposed originated from human activities surrounding Panjang Island and its distribution is influenced by wind and coastal currents which cause decreasing Hg concentrations from offshore.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Suherman, Agus, Herry Boesono, Faik Kurohman, and Abdul Kohar Muzakir. "Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Karangantu - Banten, Indonesia." Depik 9, no. 2 (July 29, 2020): 344–55. http://dx.doi.org/10.13170/depik.9.2.17457.

Full text
Abstract:
Karangantu Nusantara Fishing Port (NFP) accommodates production, processing and marketing activities, also fishermen development. Services for vessels as production facilities include: providing a home base for the fishing fleet, ensuring smooth loading of captured fishes, providing supplies for vessels such as fresh water, fuel, ice and others. This study aims to analyze the activities and operational performance and find out the determinants of the performance of Karangantu NFP. This research was conducted in October 2019 to January 2020 at the Karangantu NFP. Data analysis was performed using two methods; the first is a descriptive method to analyze the operational activities of the Karangantu NFP and assess operational performance based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 Number 20 / KEP-DJPT / 2015; the second is Structural Equation Model (SEM) method, which is to define the determinants of Karangantu NFP performance. The results showed that Karangantu NFP operational activities continued to increase. Ship visits during 2019 increased by 15.75%. The production volume of landed fish increased by 9.0%, but the value of production fell by 7.1% due to the catches of most fish with low economic value and poor fish quality. The performance evaluation of 27 criterias based on the Decree of Director General of Capture Fisheries in 2015 showed that the operational performance of the Karangantu NFP during October 2019-January 2020 performed well. Based on SEM test results, internal (human resource/personal, budget, fishermen, and productivity) variables have the most influence on NFP performance. Keywords: Performance, SEM, Fishing Port, Capture Fisheries, KarangantuABSTRAKPelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu menampung aktivitas produksi, pengolahan dan pemasaran, serta pembinaan nelayan. Pelayanan terhadap kapal perikanan sebagai sarana produksi meliputi: penyediaan basis bagi armada penangkapan, menjamin kelancaran bongkar ikan hasil tangkapan, menyediakan suplai logistik bagi kapal-kapal ikan seperti air tawar, bahan bakar minyak, es untuk perbekalan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan kinerja operasional serta mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2019 hingga Januari 2020 di PPN Karangantu. Analisis data dilakukan dengan dua metode; pertama metode deskriptif yaitu untuk menganalisis aktivitas operasional PPN Karangantu dan penilaian kinerja operasional berpedoman Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 Nomor 20/KEP-DJPT/ 2015; kedua metode Structural Equation Model (SEM) yaitu untuk mengetahui faktor-faktor penentu kinerja PPN Karangantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas operasional PPN Karangantu terus mengalami peningkatan. Kunjungan kapal selama tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 15,75%. Volume produksi ikan yang didaratkan naik sebesar 9,0 %, namun untuk nilai produksi turun sebesar 7,1 % disebabkan hasil tangkapan sebagian besar ikan yang nilai ekonomis rendah dan mutu ikan kurang baik. Penilaian kinerja terhadap 27 kriteria berpedoman keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2015 menunjukkan bahwa kinerja operasional PPN Karangantu selama Oktober 2019- Januari 2020 berkinerja Baik. Berdasarkan hasil pengujian SEM, variabel internal (sumberdaya manusia/pengelola, anggaran, nelayan dan produktivitas) mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja PPN.Kata kunci: Kinerja, SEM, Pelabuhan Perikanan, Perikanan Tangkap, Karangantu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Tanod, Wendy, Novalina Maya Sari Ansar, Frets Jonas Rieuwpassa, Jaka Frianto Putra Palawe, and Eko Cahyono. "Edukasi Penerapan EDUKASI PENERAPAN SISTEM RANTAI DINGIN PADA NELAYAN DAN PEKERJA MITRA DI PELABUHAN PERIKANAN PERINTIS DAGHO, KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA." Jurnal Ilmiah Tatengkorang 8, no. 1 (March 1, 2024): 1–9. http://dx.doi.org/10.54484/tkrg.v8i1.546.

Full text
Abstract:
Kampung Dagho merupakan sentra Perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung Dagho terdapat sarana dan prasarana berupa Pelabuhan Perikanan Perintis dan dua perusahaan penanganan ikan beku, yakni PT. Jassendo Santosa Mandiri dan PT. Perikanan Indonesia Persero. Hasil survei awal diperoleh informasi masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis dalam penanganan ikan melalui sistem rantai dingin. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin pada ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis Dagho. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus meliputi penjajakan, identifikasi masalah, penetapan pelaksanaan kegiatan, penyusunan materi dan instrument penyuluhan, pemberian materi, dan evaluasi. Materi penyuluhan yang diberikan, yaitu 1. faktor penyebab kemunduran mutu ikan; 2. penerapan sistem rantai dingin pada penanganan ikan, dan 3. pentingnya sanitasi dan hygiene pada proses penanganan ikan. Dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan nelayan dan pekerja tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin dan sanitasi hygiene selama proses distribusi ikan dari kapal hingga pada saat proses produksi. Sinergitas antara pemerintah, perusahaan dan akademisi sangat penting dilakukan secara berkala untuk mengedukasi para nelayan dan pekerja khususnya yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Perintis Dahgo. Dagho village is a fishery center in the Sangihe Islands Regency. Dagho village has facilities and infrastructure from a Pioneer Fishery Port and two frozen fish handling companies, namely PT. Jassendo Santosa Mandiri and PT. Perikanan Indonesia Persero. The initial survey results revealed that the knowledge and skills of fishermen and workers at the Pioneer Fishery Port still needed to be improved in handling fish through the cold chain system. This Stimulus Community Partnership Program activity aims to provide information on the importance of applying the cold chain system to fish caught by fishing communities and Dagho Pioneer Fishing Port workers. Implementing the Stimulus Community Partnership Program includes assessment, problem identification, determination of activity implementation, preparation of extension materials and instruments, provision of materials, and evaluation. The counseling materials provided were: 1. the factors causing the deterioration of fish quality; 2. application of cold chain systems in fish handling; and 3. the importance of sanitation and hygiene in the fish handling process. The activities of the Stimulus Community Partnership Program have increased fishermen's and workers' knowledge about the importance of implementing a cold chain system and sanitation hygiene during the fish distribution from ships to the production process. The synergy between the government, companies, and academics must be carried out regularly to educate fishermen and workers, especially those active in the Dahgo Pioneer Fishing Port.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Widyaningsih, Wiwid, Supriharyono Supriharyono, and Niniek Widyorini. "ANALISIS TOTAL BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN MUARA KALI WISO JEPARA." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 5, no. 3 (December 20, 2016): 157–64. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v5i3.14403.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kali Wiso merupakan sungai yang berada di tengah kota Jepara. Perairan ini menjadi tempat pembuangan limbah-limbah secara langsung. Limbah tersebut diantaranya limbah domestik, limbah pasar, limbah kapal, serta limbah TPI. Berdasarkan masukan limbah tersebut menjadikan muara ini tercemar. Perairan yang tercemar dapat dilihat dari pengamatan secara fisika, kimia, maupun biologis. Kondisi perairan yang tercemar secara biologis dilihat dari keberadaan bakteri patogen yang ada di perairan. Indikator bakteri yang digunakan yaitu bakteri coliform, karena sifatnya yang berkorelasi positif dengan bakteri patogen lainnya. Pemanfaatan perairan ini digunakan untuk kegiatan pelabuhan, tempat bersandar kapal nelayan, serta kegiatan perikanan yang ada di sekitar perairan Jepara. Oleh karena itu perlu diketahui kepadatan bakteri coliform sehingga dapat bermanfaat sesuai dengan peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total bakteri coliform serta mengetahui adanya bakteri Escherichia coli. Penelitain ini dilakukan pada bulan Maret 2016 di Muara Kali Wiso dengan dua kali pengulangan dalam kondisi pasang dan surut. Metode yang digunakan yaitu survei dengan teknik sampling purposive sampling. Metode analisa laboratorium yang digunakan berdasarkan SNI -01-2332-1991. Kepadatan bakteri coliform pada perairan muara Kali Wiso yaitu >110.000 sel/100ml dan bakteri Escherichia coli sebesar >110.000 sel/100ml. Pada kondisi pasang dan surut kepadatan bakteri coliform dan Escherichia coli memiliki nilai perikaraan yang sama, namun tidak menandakan bahwa total bakteri keduanya sama. Kepadatan bakteri coliform dan Escherichia coli telah melebihi batas kriteria mutu air yang telah ditetapkan. Keberadaan bakteri patogen ini bisa mengkontaminasi biota-biota yang ada di perairan. Sehingga jika biota tersebut dikonsumsi oleh manusia bisa menyebabkan gangguan kesehatan secara tidak langsung. Kata kunci: Muara Kali Wiso; Bakteri Coliform; Bakteri Escherichia coli ABSTRACT Kali Wiso is the river in the middle of Jepara. This river receives wastes disposal from surrounding across. The waste including domestic waste, market waste, ship waste, and waste from fish market. Based on the inputs of the waste that made the estuary polluted. Polluted waters can be seen from the observation of physical, chemical, and biological. The conditions of the waters which biologically polluted are recognized from the pathogenic bacteria existing in these waters. The indicator of bacteria used, namely coliform bacteria, because of its positive correlation with other pathogenic bacteria. The utilization of these waters is used for the activities of the port, fishing pout, and fishing activities in the waters around Jepara. Therefore, its important to know the density of coliform bacteria so that can be advantageous according to its purpose. The purpose of this study to determine total of coliform bacteria and the existence of Escherichia coli bacteria. This research conducted in March 2016 at Kali Wiso estuary with on the condition of ups and downs with two repetitions. The method used is a survey with purposive sampling technique. Laboratory analysis method used by ISO -01-2332-1991. The density of coliform bacteria in the waters of the Kali Wiso estuary is >110.000 cells/100ml and Escherichia coli bacteria is >110.000 cells/100ml. On the condition of ups and downs density of coliform bacteria and Escherichia coli have the same approximate value, but it does’nt signify that the total of bacteria both are the same. The density of coliform bacteria and Escherichia coli have exceeded the water quality criteria that have been set. The existence of these pathogenic bacteria can contaminate the biota in aquatic. Therefore, this biotics are consumed by humans, it can cause health problem indirectly. Keywords: Kali Wiso Estuary; Coliform Bacteria; Escherichia coli Bacteria
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mailinda, Desi, Endang Purnawati Rahayu, and Zainal Abidin. "Pengawasan Tempat Pengelolahan Makanan Pada Pelabuhan Sungai Duku Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru." Media Kesmas (Public Health Media) 2, no. 1 (April 30, 2022): 77–87. http://dx.doi.org/10.25311/kesmas.vol2.iss1.744.

Full text
Abstract:
Pelabuhan Sungai Duku Kota Pekanbaru merupakan tempat pelayanan penyerbangan kapal domestik serta tempat bongkar muat barang memungkinkan banyak orang saling berinteraksi, hal ini merupakan ancaman global terhadap kesehatan Masyarakat. Menurut Permenkes Nomor 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan yang dibutuhkan pemantapan dan peningkatan dalam kegiatan kesehatan yang berhubungan dengan upaya tersebut dapat berhasil guna dan bermanfaat khusus bagi masyarakat. Hal ini juga suatu upaya agar masyarakat aman dari penyebaran makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan mutu salah satu program. Tujuan program ini untuk mewujudkan wilayah pelabuhan bersih, nyaman dan sehat untuk komunitas pekerja serta masyarakat pelabuhan. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Upaya Strategi Program Pengembangan Tempat Pengelolaan Makanan Pada Pelabuhan Sungai Duku di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru Tahun 2020, Tujuan Umum penelitian ini yaitu Merumuskan program pengembangan tempat pengelolaan makanan pada pelabuhan sungai duku di wilayah kerja kantor kesehatan pelabuhan kelas II pekanbaru tahun 2020, dan tujuan khusus penelitian ini adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan identifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, perencanaan strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi untuk mencapai tujuan pengawasan tempat pengelolaan makanan di pelabuhan sungai duku. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian kualitatif research melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Pendekataan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei – September 2020 di Pelabuhan Sungai Duku Kota Pekanbaru Provinsi Riau dan lingkungan sekitar, subjek penelitian ini berjumlah 6 informan. Hasil penelitian ini diperoleh setelah dilakukan proses observasi langsung dan melakukaan wawancara serta dilanjutkan dengan telaah dokumen dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.Disarankan untuk ke pada pihak pengelola pelabuhan, Koordinator wilker sungai duku ( KKP Kelas II Pekanbaru ) dan otoritas pelabuhan serta instansi terkait yang ada di pelabuhan segera melakukan pembenahan sehingaa kegiatan ini bisa terlaksana Duku River Port in Pekanbaru City is a place of service for domestic ships as well as a place for unloading goods that allows many people to interact with each other, this is a global threat to public health. This is also an effort to keep the community safe from the distribution of food and beverages that do not meet the quality requirements of one of the programs carried out by the Pekanbaru Class II Port Health Office. The general objective of this research is the Program to formulate the development of food management places at the river duku port in the work area of ​​the Port Health Office. class II Pekanbaru in 2020. This study uses a qualitative research design through in-depth interviews, observation and document review. The approach used in this research is exploratory. This research was conducted in May–September 2020 at the Duku River Port, Pekanbaru City, Riau Province and the surrounding environment, the subject of this study found 6 informants. The results of this study were obtained after the process of direct observation and conducting interviews and continued with a document review by utilizing all strengths to seize and take advantage of opportunities as much as possible. It is recommended to the port management, the coordinator of the Sungai Duku wilker (Port Health Office Class II Pekanbaru) and the port authorities and related agencies at the port to immediately make improvements so that this activity can be carried out.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Affressia, Ricca, Erny Poedjirahajoe, and Soewarno Hasanbahri. "KARAKTERISTIK HABITAT MANGROVE DI SEKITAR PERTAMBANGAN TIMAH LEPAS PANTAI KABUPATEN BANGKA SELATAN (Characteristic Of Mangrove Habitat Around Tin Offshore Mining in South Bangka Regency)." Jurnal Manusia dan Lingkungan 24, no. 3 (September 29, 2017): 131. http://dx.doi.org/10.22146/jml.22997.

Full text
Abstract:
AbstrakKegiatan penambangan timah lepas pantai di Kabupaten Bangka Selatan dapat mengganggu komponen biotik mangrove terkait kualitas air meliputi suhu, kekeruhan, salinitas, oksigen terlarut, pH, kedalaman lumpur, kandungan logam berat dari air laut dan komponen abiotik mangrove seperti vegetasi mangrove dan Plankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik habitat mangrove berdasarkan kualitas perairan, vegetasi mangrove serta kandungan logam pada wilayah mangrove tanpa aktivitas pertambangan timah dan mangrove dengan aktivitas pertambangan timah. Metode pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara systemactic sampling with random start, kemudian dianalisis dengan analisis independent sample test. Pengujian kualitas perairan dan kandungan logam dilakukan dengan mengacu pada baku mutu kebutuhan biota laut KepMenLH 2004. Hasil penelitian ini menunjukkan ada beda nyata rata-rata ketebalan lumpur pada kawasan mangrove alami 64 dan 179 cm pada kawasan mangrove di wilayah pertambangan timah lepas pantai, salinitas 32,56 dan 11,79 ‰, derajat keasaman (pH) 7,3 dan 6,2, oksigen terlarut 15,14 dan 12,82 ppm, kekeruhan 32 dan 9 cm, kelimpahan plankton 435.273 dan 546.800 individu/mL dengan keanekaragaman plankton 4,08 dan 2,99. Kerapatan jenis mangrove alami yaitu 46.600 individud/ha dan kerapatan jenis di kawasan mangrove pertambangan timah lepas pantai sebesar 18.300 individud/ha dengan keanekaragaman jenis 0,74 dan 0,84 dan perbandingan Suhu 28,4 dan 28,7 oC berdasarkan analisis sample test tidak menunjukkan beda nyata. Kandungan logam Timbal (Pb) dan Cu (tembaga) memiliki nilai yang sama, yaitu Pb < 0,0161 mg/L dan Cu < 0,0069 mg/L. Kadar Pb dan Cu di kawasan mangrove alami dipengaruhi oleh kondisi kepulauan merupakan jalur transportasi kapal-kapal yang menggunakan bahan bakar, sedangkan pada wilayah pertambangan timah di pengaruhi oleh limbah buangan hasil penambangan timah.Abstract Tin offshore mining in South Bangka Regency activity can disturb biotic component of mangrove related to water quality such as temperature, turbidity, salinity, dissolved oxygen pH, the depth of mud, the content of heavy metal of sea and mangrove abiotic component such as mangrove vegetation and plankton. The purpose of this study was to find the characteristic of mangrove habitat based on water quality, vegetation, and the content of heavy metal in the mangrove area with and without tin mining activities. The method of sample this research was done in systematic sampling with random start, and then was analyzed by using independent sample test. The quality of water and the content of heavy metal was analyzed referred to sea water quality standards for heavy marine life KepMenLH 2004. The research showed, there were obvious different of the mud thickness average value at the natural mangrove 64 and 179 cm of mangrove area in tin mining offshore. Salinity 32.56 and 11.79 ‰, degree acidity (pH) 7.3 and 6.2, dissolved oxygen 15.14 and 12.82 ppm, turbidity 32 and 9 cm, plankton 435,273 and 54,800 individual/mL which species diversity 4.08 and 2.99. Species density of offshore mining in mangrove area is 18,330 individual/ha and the natural mangrove 46,600 individual/ha which species diversity 0.74 and 0.84 and comparison of temperature 28.4 and 28.7oC of independent sample test can’t show different real. The content of lead metal (Pb) and Cu (copper) having the same value, Pb <0.0161 mg/L and Cu <0.0069 mg/L. Levels Pb and cu in the natural mangrove was influenced by the island was the transportation ships using fuel, while in the tin mining areas were influenced by the waste disposal of tin mining.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Gigentika, Soraya, Tri Wiji Nurani, Sugeng Hari Wisudo, and John Haluan. "SISTEM PEMANFAATAN IKAN TUNA DI NUSA TENGGARA (Tuna Utilization System in Nusa Tenggara)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 8, no. 1 (August 11, 2017): 24. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.8.1.24-37.

Full text
Abstract:
<div class="WordSection1"><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Competition of tuna utilization in Nusa Tenggara has resulted in the inclining toward irresponsible utilization</em><em>,</em><em> which causes various issuess of tuna utilization system in Nusa Tenggara. The objectives of this research </em><em>are</em><em> to identif</em><em>y</em><em> the issues of tuna utilization system in Nusa Tenggara and the root of issues. Analysis data used three steps of Soft System Methodology (SSM), there were understanding</em><em> of</em><em> the issues situation, establish</em><em>ed</em><em> issues situation, and establish the issues definition. The results showed the issues in tuna utilization system in Nusa Tenggara are illegal installation of FADs; the depleted productivity of tuna fishing unit; inefficient fishing capacity utilization and over-input production input on tuna fishing units, fishermen catch baby tuna (undersized tuna), in</em><em> </em><em>optimal quality of landed tuna and conflicts related to FADs utilization. </em><em> </em><em>The solution that can be performed for these problems are</em><em>:</em><em> 1) Strict and effective law enforcement for illegal FADs and ideal allocated number of FAD's; 2) determining of optimum allocation number for tuna fishing unit (effort) and the right time for close session; 3) determining the size of the ship which is efficient and determining the optimum amount of effort;</em><em> 4) Establishing the regulations related to baby tuna fishing, developing the fishing technology which minimizes the catch of baby tuna and controlling the season and the location of the tuna fishing activities; 5) facilitating and training the fishermen and tuna fishing companies or trader for cold-chain handling; and 6) strict and effective law enforcement for fishermen trespassing the fishing area.</em><em></em></p><p class="TubuhTulisanAll"><strong><em>Keywords:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>Nusa Tenggara, root definition, tuna utilization system, Soft System Methodology</em><em></em></p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class="Abstrakisi">Persaingan dalam pemanfaatan ikan tuna di Nusa Tenggara mengakibatkan kegiatan pemanfaatan tersebut menjadi cenderung ke arah yang tidak bertanggungjawab, sehingga muncul berbagai permasalahan pada sistem pemanfaatan ikan tuna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan sistem pemanfaatan ikan tuna di Nusa Tenggara dan upaya yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga tahapan <em>Soft System Methodology</em> (SSM), yaitu memahami situasi permasalahan, menyusun situasi permasalahan, dan menyusun definisi permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan pada sistem pemanfaatan ikan tuna di Nusa Tenggara adalah pemasangan rumpon tanpa ijin, penurunan produktivitas unit penangkapan ikan tuna, belum efisiennya pemanfaatan kapasitas dan berlebihnya <em>input</em> produksi pada unit penangkapan ikan tuna, penangkapan <em>baby tuna</em>, belum optimalnya mutu ikan tuna yang didaratkan, serta adanya konflik penggunaan rumpon. Upaya penyelesaian yang dapat dilakukan untuk permasalahan-permasalahan tersebut adalah: 1) penegakkan hukum yang tegas dan efektif untuk rumpon yang tidak berijin serta penentuan alokasi jumlah rumpon yang ideal; 2) penentuan alokasi jumlah <em>effort </em>optimum untuk unit penangkapan ikan tuna dan waktu yang tepat untuk <em>close session</em>; 3) penentuan ukuran kapal yang efisien dan jumlah <em>effort</em> yang optimal; 4) pembuatan regulasi terkait penangkapan <em>baby tuna</em>, pengembangan teknologi penangkapan yang meminimalkan hasil tangkapan<em> baby tuna</em>, serta pengaturan musim dan lokasi penangkapan ikan tuna; 5) penyediaan fasilitas serta pelatihan kepada nelayan dan perusahaan perikanan tuna atau pengumpul ikan tuna untuk penanganan rantai dingin; serta 6) penegakkan hukum yang tegas dan efektif untuk nelayan yang melanggar jalur penangkapan ikan.</p><p class="TubuhTulisanAll" align="left"><strong>Kata kunci:</strong> Nusa Tenggara, <em>root definition</em>, sistem pemanfaatan ikan tuna, <em>Soft System Methodology</em></p></div>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Calil, Felipe A., Bin-Zhong Li, Kendall A. Torres, Katarina Nguyen, Nikki Bowen, Christopher D. Putnam, and Richard D. Kolodner. "Rad27 and Exo1 function in different excision pathways for mismatch repair in Saccharomyces cerevisiae." Nature Communications 12, no. 1 (September 22, 2021). http://dx.doi.org/10.1038/s41467-021-25866-z.

Full text
Abstract:
AbstractEukaryotic DNA Mismatch Repair (MMR) involves redundant exonuclease 1 (Exo1)-dependent and Exo1-independent pathways, of which the Exo1-independent pathway(s) is not well understood. The exo1Δ440-702 mutation, which deletes the MutS Homolog 2 (Msh2) and MutL Homolog 1 (Mlh1) interacting peptides (SHIP and MIP boxes, respectively), eliminates the Exo1 MMR functions but is not lethal in combination with rad27Δ mutations. Analyzing the effect of different combinations of the exo1Δ440-702 mutation, a rad27Δ mutation and the pms1-A99V mutation, which inactivates an Exo1-independent MMR pathway, demonstrated that each of these mutations inactivates a different MMR pathway. Furthermore, it was possible to reconstitute a Rad27- and Msh2-Msh6-dependent MMR reaction in vitro using a mispaired DNA substrate and other MMR proteins. Our results demonstrate Rad27 defines an Exo1-independent eukaryotic MMR pathway that is redundant with at least two other MMR pathways.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

DAFTAR ISI. "DAFTAR ISI." Industry Xplore 4, no. 1 (August 19, 2019). http://dx.doi.org/10.36805/teknikindustri.v4i1.606.

Full text
Abstract:
DAFTAR ISI JURNAL INDUSTRY EXPLORE 1. ANALISA JUMLAH MESIN IDEAL UNTUK MENCAPAI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI DI PT. XYZ Afif Hakim hal: 1-12 2. ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA BUBUR ORGANIK DAN PUDING RASA MITRA PROCIL KARAWANG Annisa Indah Pratiwi hal: 13-25 3. PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA IKM SEMPRONG DI KABUPATEN KARAWANG Muhamad Sayuti hal: 26-37 4. PEMANFAATAN METODE PENGECEKAN PASIR ALTERNATIF (BY VOLUME) UNTUK MEMPERSINGKAT WAKTU PENERIMAAN DELIVERY PASIR PADA PERUSAHAAN BETON N. Neni Triana hal: 38-57 5. ANALISIS PEMELIHARAAN KSB WKTB PUMP PADA WELL PAD 28 DI PT. GEO DIPA ENERGI (PERSERO) UNIT I DIENG DENGAN MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) Trio Yonathan Teja Kusuma1, Andhira Farizki Santoso2, Ahmad Muzaeni3 hal: 58-71 6. PENURUNAN CACAT PRODUK GARNISH-ASSEMBLY TAILGATE DI PERUSAHAAN OTOMOTIF MELALUI PENDEKATAN METODE DMAIC Aina Nindiani 1, Robi Nursikin 2, Ali Kustia 3, Tedi Sertiadi4, Ni Wayan Puji5 Wahyudi6 hal: 72-82 7. ANALISA CACAT PRODUK GASKET MW 200N-E1I DENGAN MENENTUKAN FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH UNTUK OPTIMASI MUTU PRODUK DI PT. SHIN-ETSU POLYMER INDONESIA KARAWANG Ade Suhara hal: 83-91
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography