To see the other types of publications on this topic, follow the link: Naseath.

Journal articles on the topic 'Naseath'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Naseath.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Syamsurijal, Syamsurijal. "Parupama; Nasehat yang Menghibur." Jurnal Lektur Keagamaan 15, no. 2 (December 30, 2017): 295. http://dx.doi.org/10.31291/jlk.v15i2.525.

Full text
Abstract:
Movement of literacy in the community, making oral tradition has lost own place. Folklore and fairy tales told through oral began to be replaced by comics, movies on television and writing through gadgets. In local communities, the oral tradition is still an important means of informing messages. One of the living oral traditions and the media to express criticism is Parupama in South Sulawesi. This paper explains how this parupama tradition is used by community to convey advice, messages and criticism through jokes. Advice and criticism is channeled through in an entertaining way. The data in this paper were obtained through qualitative research in two places, namely Tanah Toa Kajang and Tamaona village located in Bulukumba district, South Sulawesi.Key word: Message, Oral tradition, Criticism, Parupama Gerakan literasi di tengah masyarakat telah membuat tradisi lisan kehilangan tempat. Cerita rakyat dan dongeng yang disampaikan melalui lisan mulai digantikan dengan komik, film di televisi dan tulisan melalui gadget. Padahal di masyarakat lokal sendiri, tradisi lisan masih menjadi sarana penyampaian pesan yang penting. Salah satu tradisi lisan yang masih hidup dan menjadi media menyampaikan nasehat adalah Parupama yang hidup dalam masyarakat Sulawesi Selatan. Tulisan ini menggambar­kan bagaimana tradisi Parupama ini digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan nasehat, pesan dan kritikan melalui lelucon. Nasehat dan kritikan disalurkan dengan cara menghibur. Data dalam tulisan ini dida­pat­kan melalui penelitian kualitatif di dua tempat, yaitu desa Tanah Toa Kajang dan desa Tamaona, berada di kabupaten Bulukumba, Sulawesi-selatan. Kata Kunci: Pesan, tradisi lisan, kritik, parupama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Pahutar, Agus Anwar. "NASEHAT PERNIKAHAN DALAM PERSFEKTIF HADIS." FORUM PAEDAGOGIK 12, no. 1 (July 13, 2020): 12–30. http://dx.doi.org/10.24952/paedagogik.v12i1.2598.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membicarakan persoalan seputar nasehat pernikahan, pengertian nasehat, dalil perlunya nasehat, materi nasehat saat pernikahan, tujuan nasehat, hak dan kewajiban suami dan isteri, indikator rumah tangga Islami, dambaan ayah dan ibu terhadap dua anaknya yang menikah. Pembahasan tersebut akan dilihat dari persfektif hadis Nabi Muhammad Saw. sehingga dapat digunakan menjadi sumber atau panduan untuk menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Karena contoh sentral pemimpin keluarga yang berhasil membina rumah tangga adalah Rasulullah Muhammad Saw. Tentu hal ini dapat dilihat dalam hadits-hadits Nabi dan Siroh-siroh Nabi Saw.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Anjar, Tri. "PERANAN KONSULTASI KONSELOR SEKOLAH." GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling 1, no. 1 (September 13, 2011): 51. http://dx.doi.org/10.24127/gdn.v1i1.353.

Full text
Abstract:
Konsultasi sebagai satu komponen bimbingan adalah segala usaha memberikan asistensi kepada seluruh anggota staf pendidik dan pada orang tua siswa demi perkembangan siswa yang lebih baik (Winkel, 1997). Sedangkan konseling adalah usaha membantu merefleksi diri siswa melalui wawancara konseling individual maupun kelompok, terlebih lagi bila permasalahan yang dihadapi siswa belum terselesaikan secara tuntas. Konsultasi dalam kamus bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan berupa nasehat atau saran yang sebaik-baiknya”. Konsultan dinyatakan sebagai orang ahli yang memberikan petunjuk atau nasehat dalam suatu kegiatan. Konsultasi diartikan sebagai tukar pikiran untuk meminta pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Artinya lebih menekankan pada unsur nasehat yang diberikan oleh orang yang berkompeten dibidangnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Nurfitria, Siti. "TAHAPAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI BUDAYA KASAURAN KARUHUN (NASEHAT LELUHUR)." Jurnal Ecopsy 4, no. 3 (December 18, 2017): 124. http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v4i3.4291.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Roff, William R. "Nasehat: Distance and Authority in a Malay Sultanate." Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society 85, no. 2 (2012): 99–102. http://dx.doi.org/10.1353/ras.2012.0001.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Palupi, Arum Ngesti. "TIGA HAL YANG MERUSAK NEGARA MENURUT TEKS BABAD SINELAN NASEKAH." Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara 9, no. 1 (August 7, 2019): 61. http://dx.doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.233.

Full text
Abstract:
Babad Sinělan Nasěkah merupakan salah satu satu dari sekian banyak karya sastra Jawa peninggalan para leluhur yang bisa dikaji dan diteliti. Naskah ini merupakan koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta dengan nomor koleksi 0100/pp/73 yang berbentuk tembang macapat yang ditulis menggunakan aksara Jawa dan menggunakan bahasa Jawa dengan sedikit serapan dari bahasa Arab, Melayu dan Belanda. Babad Sinělan Nasěkah tergolong ke dalam teks piwulang. Dalam teks piwulang terkandung ajaran-ajaran hidup yang berguna tidak hanya pada masa karya sastra itu ditulis, tetapi juga dimasa sesudahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis agar kandungan ajaran yang ada di dalam teks Babad SinělanNasěkah dapat diungkapkan dan dijadikan pedoman hidup. Namun, keadaan teks yang ditulis dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa merupakan sebuah persoalan tersendiri, sebab tidak semua pembaca memahami aksara dan bahasa Jawa. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan penyuntingan teks yang dalam penelitian ini menggunakan metode perbaikan bacaan. Setelah disunting, selanjutnya teks diterjemahkan dengan menggunakan gabungan antara metode terjemahan kata per kata, harfiah, setia, dan semantik. Selanjutnya, teks diinterpretasikan isinya dengan metode hermeneutik. Dari proses filologis dan interpretasi yang dilakukan terhadap teks inidiketahui bahwa di dalamnya terdapat nasihat mengenai tiga hal yang bisa merusak negara. Tiga hal tersebut adalah wanita, aparat pemerintah yang berkhianat, dan aparat pemerintah yang tidak jujur. Nasihat tentang tiga hal yang merusak negara tersebut diwujudkan dalam bentuk hikayat Arab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Taher, Muhammad Syu'aib, and Masrap Masrap. "Pendidikan Etika Budaya Komunikasi Melalui Media Sosial Berbasis Al-Qur’an." Alim | Journal of Islamic Education 1, no. 1 (April 2, 2019): 47–72. http://dx.doi.org/10.51275/alim.v1i1.119.

Full text
Abstract:
Isyarat tentang etika budaya komunikasi di media sosial berbasis Al-Qur’an mengutamakan penyampaian kalimat thayyibah yang mengandung unsur solidaritas, kooperatif, ekualitas dalam bingkai menjaga persatuan ummat. Di dalam al-Quran juga ditemukan dua macam makna etika budaya komunikasi, yaitu: makna etika budaya secara konotatif dan denotatif. Konotatif yaitu makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang di kenakan pada makna Konseptual, sedangkan makna denotatif yaitu makna dalam arti wajar secara ekplisit (makna wajar, makna yang sesuai apa adanya). Artikel ini juga menemukan model komunikasi secara konotatif : da’wah (mengajak, menyeru kebaikan), nasehah (memberi masukan untuk kebaikan), hiwar (berdialog), Jidal (adu argumen), bayan (menjelaskan), tadzkir (memberi peringatan), tabligh (Menyampaikan), indzar (peringatan keras), ta’aruf (saling mengenal), tawashi (saling memberi pesan), mauidzoh (saling memberi nasehat), tabsyir (memberi kabar gembira), idzkhol al-surur (menyenangkan hati orang). Sedangkan komunikasi secara denotatif, yaitu: qowlan kariman (Perkatan yang mulia), qowlan layyinan (perkataan lemah lembut), qowlan sadidan (perkataan yang benar), qawlan maysuran (perkataan yang mudah), qawlan balighan (perkataan yang jelas), qowlan ma’rufan (perkataan yang baik). Artikel ini memiliki kesamaan dengan: Andi Faozi Hadiono (2016) yang mengatakan bahwa: Manusia berkomunikasi untuk menyelesaikan hal-hal yang penting bagi kebutuhanya. Manusia berkomunikasi untuk menciptakan, memupuk hubungan yang baik dengan orang lain. Harold Dwight Lassweel (1978) mengatakan bahwa manusia hidup tidak bisa terhindar dari kegiatan komunikasi. Sasa Djuarsa Sanjaya mengatakan manusia hidup sangat memerlukan komunikasi. Sebaliknya, artikel ini memiliki perbedaan dengan : Rerin Maulida dan Suryatno (2016) yang menjelaskan tentang Media social -Media Sosial, Twiter, Face book, Instagram, Path, WhatsAp tanpa menghubungkan medsos sebagai salah satu perangkat media da’wah. Metode penelitian dalam disertasi ini adalah metode penelitian kualitatif dan library research. Metode penafsiran yang dipilih dalam disertasi ini adalah metode tafsir Maudu’i. Sedangkan pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan humanistic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Jacco, Danial, and Mohammad Mousa. "Financial Management Organization on NASET ‎Exchange." Betriebswirtschaftliche Forschung und Praxis 9, no. 2 (June 10, 2018): 40–54. http://dx.doi.org/10.21859/bfup-09021.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Jacco, Danial, and Mohammad Mousa. "Financial Management Organization on NASET ‎Exchange." Betriebswirtschaftliche Forschung und Praxis 9, no. 2 (June 1, 2018): 1–12. http://dx.doi.org/10.29252/bfup.9.2.1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Yusron, Akhmad. "KELUARGA ISLAMI SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN DASAR ANAK." MIDA : Jurnal Pendidikan Dasar Islam 4, no. 1 (January 31, 2021): 1–10. http://dx.doi.org/10.52166/mida.v4i1.602.

Full text
Abstract:
Abstrak Orang tua merupakan pemegang amanah dalam memberikan kebutuhan biologis, merawat, dan memberikan pendidikan. Lingkungan keluarga punya peranan penting dalam pendidikan anak dititikberatkan pada curahan kasih sayang yang mengiringi proses pendidikan. Dimensi praktis pendidikan Islam memerlukan pengawasan yang optimal yang dapat diberikan oleh orang tua dalam lingkungan kelurga. Keluarga Islami melalui implementasi Living Sunnah dan dioptimalkan dengan beberapa metode, seperti; keteladanan, Pembiasaan, Hukuman, dan Nasehat. Metode Pembiasaan dapat dilakukan oleh keluarga Islami melalui perintah menutup aurat, salat berjamaah lima waktu, dan sebagainya. Implementasi metode Pembiasaan, metode Nasehat harus terintegrasi dengan metode Keteladanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Suazini, Esa Risi. "Persepsi Remaja Mengenai Nasehat Reproduksi Pada Saat Mengalami Menarche di Garut." Jurnal Medika Cendikia 6, no. 01 (June 25, 2019): 9–20. http://dx.doi.org/10.33482/medika.v6i01.97.

Full text
Abstract:
Teenagers are susceptible to falling into promiscuity. The impact of promiscuity is contracting Sexually Transmitted Diseases (STDs). Greater impact can be experienced by adolescents who have experienced menarche, other than contracting STDs can also unwanted pregnancy, abortion and young pregnancy. Adolescents need guidance in dealing with life, based on data from the Ministry of Health in 2015, amounting to 14% or about 6 million adolescents to have free sex. Adolescent reproductive health problems can continue to reproductive health problems in adulthood. The purpose of this study was to determine the perceptions of young women regarding reproductive advice when she experienced menarche in Garut. This research is useful as a reference for parents to pay more attention to adolescents and as input to the government in developing new strategies in increasing knowledge, forming adolescent attitudes and behavior in reproductive health. The research method used is the mix method by means of a later interview survey to get a generalization of the phenomenon from the perception of the respondent (grounded theory).The results of the study obtained answers that the majority of respondents did not get optimal reproductive advice, mothers as the main people who provide reproductive advice and advice that adolescents get when experiencing menarche are general interaction, attention to worship, cleanliness, types of food and drinks and advice in the form of myths or cultures that develop in the community
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Utomo, Bimo Setyo. "Trilogi Persaudaraan yang Rukun Menurut Mazmur 133: Sebuah Nasehat, Dasar, dan Berkat." JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO 1, no. 2 (January 18, 2019): 101–13. http://dx.doi.org/10.46929/graciadeo.v1i2.15.

Full text
Abstract:
Psalm 133 is known as one of the 15 Songs of Ascents and specifically this Psalm teaches about the importance of living in a harmonious brotherhood for the people of Israel in the context of God's people. In essence, Psalm 133 contains a trilogy which are: advice, foundation, and blessing regarding harmonious brotherhood. There are two depictions used by the Psalmist in this section to teach about harmony; first oil for the ordination of Imam Aaron and second, the dew from Mount Hermon. These two things were formulated by the psalmist to teach also the purpose of harmony, that God's blessings could be poured out on His people. God's blessing can be in the form of success, well-being or the tranquility of life in a long period of time that will certainly benefit the lives of His people. Abstrak Mazmur 133 dikenal sebagai salah satu dari 15 nyanyian ziarah (Songs of Ascents) dan secara spesifik Mazmur ini mengajarkan pentingnya hidup dalam persaudaraan yang rukun bagi orang Israel dalam konteks umat Allah. Secara garis besar, Mazmur 133 memuat sebuah trilogi yakni sebuah nasehat, dasar, dan berkat mengenai persaudaraan yang rukun. Ada dua penggambaran yang dipakai oleh Pemazmur dalam bagian ini untuk mengajarkan tentang kerukunan, yaitu minyak untuk penahbisan Imam Harun dan juga embun dari Gunung Hermon. Dua hal ini dirumuskan oleh pemazmur untuk mengajarkan pula mengenai tujuan dari sebuah kerukunan, yakni supaya berkat Allah dapat dicurahkan kepada umat-Nya. Berkat Tuhan dapat berupa keberhasilan, kesejahteraan atau kesentosaan hidup dalam kurun waktu yang panjang yang pasti bermanfaat bagi kehidupan umat-Nya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Zahara, Mina. "NILAI KARAKTER DALAM PARNO ADAT PERNIKAHAN DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI." Nazharat: Jurnal Kebudayaan 25, no. 1 (June 1, 2019): 22–36. http://dx.doi.org/10.30631/nazharat.v25i1.16.

Full text
Abstract:
Parno merupakan salah satu bentuk sastra lisan, Parno Adat pernikahan yang ada di Kecamatan Siulak berisikan tentang nasehat-nasehat bagaimana seharusnya adab seorang isteri dan suami ketika sudah berumah tangga dan mengajarkan aturan hidup bermasyarakat dengan keluarga pasangan. Parno digunakan dalam budaya masyarakat kerinci dalam kurun waktu yang cukup lama. Salain itu didalam Parno juga terdapat sumbangan berharga dari ajaran Islam dalam melengkapi berbagai aktifitas adat di Kerinci Parno adalah suatu bentuk karya lisan yang lahir dan berkembang dari masyarakat tradisional yang disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar disebarkan diantara kolektif tertentu dari waktu yang cukup lama. Nilai-nilai karakter yang terdapat dalam parno adat pernikahan Siulak adalah antara lain tanggungjawab, disiplin, santun, amanah, Percaya diri, kreatif, peduli, mandiri, berpikir kritis dan suka menolong.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Hikami, Muhammad Waston Al. "KESADARAN TRANSENDENTAL SEBAGAI PILAR UTAMA PENDIDIKAN BERWATAK DALAM UNTAIAN NASEHAT LUQMAN AL HAKIM." MUDARRISA: Journal of Islamic Education 1, no. 1 (June 1, 2009): 1. http://dx.doi.org/10.18326/mdr.v1i1.1-12.

Full text
Abstract:
Luqman the Wise, one of man who is mentioned in the Holy Qur`an, is not a prophet neither messenger of God. He is just an ordinary man like us. What differing between us and him is the noble idea of this man regarding the way he educates his children. Luqman educated his children by planting the consciousness of God in the heart of his children. By this awareness, children will raise not only with strong intellectual ability but also beautiful manners, respecting values of humanities and coloring their live with high values of moralities. This article explores Luqman wise words that were recorded in Surah Luqman verses 13 until 19 and evaluates the key success of Luqman’s education system. Compared to modern concept of character education, Luqman method was in accordance with its spirit and goal. Furthermore, the writer found that the core value which is always exists and building all Luqman’s wise words is the consciousness of the existence of God. In Islamic perspective, this transcendental awareness is the basic value for all process of character building in creating good habituation and manner known as akhlaaq al kariimah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Adriansyah, Muhammad Ali, and Marwita Rahmi. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Moralitas Remaja Awal." Psikostudia : Jurnal Psikologi 1, no. 1 (June 15, 2012): 1. http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v1i1.2122.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi moralitas remaja awal. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan empat subjek dan tujuh informan penelitian, diantaranya: kepala sekolah, pengasuh pondok pesantren, tokoh masyarakat dan orang tua masing-masing subjek penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi remaja awal, yaitu (1) Penerapan pendidikan agama Islam di pesantren. dalam proses pembelajarannya, guru menyampaikan materi dengan jelas, sistematis, terdapat evaluasi pembelajaran dan metode pembelajaran bervariasi; (2) Interaksi sosial subjek cenderung memiliki sifat kurang terbuka, memendam masalah, pemalu dan terdapat faktor sugesti. Selanjutnya interaksi sosial guru hanya sekedar memberikan nasehat, tidak ada diskusi moral dan memberikan nasehat setelah subjek melakukan pelanggaran moral dengan cara tatap muka pribadi; dan (3) Pola pengasuhan yang diterapkan kepada subjek bersifat ambivalent.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Wahid, Muhammad Yeni Rahman. "Kontribusi KH. Zainal Abidin Munawwir di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, 1989 M – 2014 M." JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) 2, no. 2 (December 12, 2018): 58. http://dx.doi.org/10.30829/j.v2i2.1735.

Full text
Abstract:
<p>KH. Zainal Abidin Munawwir memiliki kontribusi yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, antara lain adalah pemikiran-pemikiran tentang ilmu fiqh, nasehat-nasehat dalam menyikapi permasalahan masyarakat masa kini, dan hasil dari pemikiran serta pendapatnya diwujudkan dalam menulis kitab /buku. Adapun kontibusi yang paling menonjol adalah peran Mbah Zainal dalam perkembangan dan kemajuan Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, yang diwujudkan dengan mendirikan dua lembaga pendidikan agama klasik (<em>salaf</em>), yaitu: Madrasah Salaiyyah II dan Perguruan Tinggi Ma’had Aly al-Munawwir Krapyak. Untuk mengetahui lebih dalam tentang KH. Zainal Abidin Munawwir maka digunakan pendekatan biografi dan menggunakan teori peran sosial yang dikemukakan oleh Erving Goffman. Penelitian ini berusaha mengungkap sejarah perjalanan hidup K.H. Zainal Abidin Munawwir sejak lahir hingga wafatnya serta kontribusinya dalam masyarakat, sehingga dalam penulisannya, peneliti menggunakan metode historis.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Amalia, Rosa. "Manajemen nasehat nutrisi dalam praktek dokter gigi Management of nutrition advised in dentist practice." Journal of Dentomaxillofacial Science 10, no. 1 (February 28, 2011): 55. http://dx.doi.org/10.15562/jdmfs.v10i1.253.

Full text
Abstract:
The evidence of relation between nutrition and oral health has addressed nutrition issues on a new urgency indental practices as a part of efforts in developing quality of care. Nutrition is a modifiable factors and could beadviced to patients that ensure progression and maintainance of oral health status. Dietary advice to patientsshould be positive and personalized if possible and can be in line with general health. This paper is intended toprovide an overview of management of dietary advice for patients with dental caries, periodontal disease and oralsurgery which could be implemented in dental practice setting. The appropriate and specified nutrition advice canhelp patient recover from dental disease and achieved the best result of dental treatment and prevention.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Amin, Mujid Farihul. "Jenis dan Struktur Tema-Rema dalam Cerita Pendek “Nasehat untuk Anakku” Karya Motinggo Busye." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 16, no. 1 (February 28, 2021): 112–21. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.16.1.112-121.

Full text
Abstract:
This study aims to determine what types of themes are contained in the short story "Advice for My Son" by Motinggo Busye and how the structure pattern of the teen theme is. The methodological framework consists of three strategic stages in the research, namely the data collection stage, the data analysis stage, and the data analysis result presentation stage. The results obtained from this study are that in the short story "Advice for My Son" by Motinggo Busye, there are topical / ideational themes including topical themes with markings and topical themes with markings, textual themes, and interpersonal themes. The structure of the themes contained in the short story "Advice for my Son" by Motinggo Busye is in accordance with the theme-rema theory, namely the theme is located at the beginning and the unit after the theme is rema.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sumarno, Sumarno, and Dewi Ratnaningsih. "Kritik Sajak F Rahardi “Nasehat Nenek Pada Cucu Laki-Lakinya yang Sedang Patah Hati”." Edukasi Lingua Sastra 19, no. 1 (April 28, 2021): 39–54. http://dx.doi.org/10.47637/elsa.v19i1.319.

Full text
Abstract:
Literature criticism could be used as media for connecting the reader and the literature. Stages done in literature criticism is started by interpretation, analysis, and evaluation. Based on interpreation, analysis, and evaluation, this rhyme use clear diction, so it’s become inappropriate for student. In addition, some Indonesian words such as berak, kencing, cebok, and kentut are assumed as inappropriate words. Thus, this literature has low education value for young readers, like students. The use of inappropriate enjambemen also creates and produces unclear meaning in every line of literature.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Herman, Herman. "PERILAKU KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU." Idarah (Jurnal Pendidikan dan Kependidikan) 4, no. 1 (June 10, 2020): 59–72. http://dx.doi.org/10.47766/idarah.v4i1.837.

Full text
Abstract:
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku komunikasi kepala sekolah dalam mengelola dan menggerakkan para guru untuk meningkatan kinerjanya. Komunikasi kepala sekolah dengan para guru dapat berfungsi menyampaikan perintah, menyalurkan informasi atau berita, memberikan nasehat dan memberikan penilaian terhadap kinerja para guru. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan cara membaca berbagai literatur untuk mendeskripsikan perilaku kepala sekolah dalam peningkatan kinerja para guru. Berdasarkan hasil pembahasan bahwa perilaku komunikasi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru dapat digolongkan efektif apabila perilaku komunikasi kepala sekolah tersebut berfungsi sebagai berikut: (1) komunikasi sebagai perintah (instructive) peningkatan kinerja guru; (2) komunikasi sebagai informasi (informative) peningkatan kinerja guru; (3) komunikasi sebagai nasehat (influencing) peningkatan kinerja guru, dan (4) komunikasi sebagai evaluasi (evaluative) peningkatan kinerja guru. Hasil kajian ini dapat direkomendasikan kepada kepala sekolah, pengawas dan stakeholder pendidikan lainnya supaya dapat terus-menerus membangun perilaku kominikasi yang baik dalam upaya peningkatan kinerja para guru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Muis, Abdul, and Matsura Matsura. "Peran Guru PAI dalam Menciptakan Suasana Religius Peserta Didik." Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman 1, no. 1 (July 2, 2017): 55–65. http://dx.doi.org/10.36835/edukais.2017.1.1.55-65.

Full text
Abstract:
Latar belakang dari judul Penelitian ini adalah lantaran masih lebarnya jurang pemisah antara pemahaman agama masyarakat dalam hal ini para pelajar dengan perilaku religius yang diharapkan. Maka dalam hal ini diperlukan adanya peran guru PAI dalam menciptakan suasana religius di SMA Negeri 2 Situbondo. Fokus penelitian dari judul skripsi di atas adalah: (1) Bagaimana Peran Guru PAI dalam Menciptakan Suasana Religius di SMA Negeri 2 Situbondo Tahun Pelajaran 2014/2015?, (2) Apakah Faktor-faktor yang Mendukung Peran Guru PAI dalam Menciptakan Suasana Religius di SMA Negeri 2 Situbondo Tahun Pelajaran 2014/2015?.Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif deskriptif.Sedangkan hasil penelitian dari judul artikel di atas sebagai berikut: adalah menggunakan model formal yang di perkuat dengan memberi tambahan kegiatan keagamaan, membiasakan peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, memulai dan mengakhiri pelajaran dengan do’a, menampilkan video-video hikmah, melihat individu dan kemampuan peserta didik, memberi nasehat-nasehat, berdzikir dan mendo’akan peserta didik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

MUSLIMIN, MUSLIMIN, MISDAH MISDAH, and WAHAB WAHAB. "PEMBINAAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA UNTUK PENINGKATAN DISIPLIN SISWA." ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar 1, no. 2 (June 18, 2021): 12–19. http://dx.doi.org/10.51878/elementary.v1i2.118.

Full text
Abstract:
Artikel ini adalah hasil dari penelitian yang berjudul Pembinaan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Untuk Peningkatan Disiplin Siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pembinaan karakter melalui kegiatan pramuka dalam meningkatkan disiplin siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Pontianak Peneliti menggunakan metode penelitian menggunakan desain studi kasus (Case Study) dengan metode kualitatif sumber datanya pembina pramuka, (Observasi, Wawancara dan Dokumentasi). Adapun hasil penelitian ini (1) Bentuk pembinaan karakter melalui kegiatan pramuka dalam meningkatkan disiplin siswa yaitu Bentuk langsung dan tidak langsung, Bentuk mata pelajaran tersendiri dan terintegrasi dalam semua mata pelajaran, Bentuk kegiatan-kegiatan di luar mata pelajaran, Bentuk keteladanan, Bentuk nasehat-nasehat dan memberi perhatian, Bentuk reward dan punishment (2) Implementasi pembinaan karakter melalui kegiatan pramuka dalam meningkatkan disiplin siswa yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kecintaan pada alam dan semesta manusia, Kecintaan pada tanah air dan bangsa, Kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan, Tolong-menolong, Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, Jernih dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, Hemat cermat dan bersahaja dan Rajin terampil dan gembira.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Krisharyanto, Edi. "Tanggung Jawab Advokat Dalam menjalankan Profesi Terhormat (Officium Nobile)." NORMA 1, no. 1 (July 1, 2004): 19. http://dx.doi.org/10.30742/nlj.v1i1.1047.

Full text
Abstract:
Meski sebagai proftsi terhomat (officiun nobile) dan bersedia memberi nasehat dan bantun hukun kepada orangrorang yang memerlukanya dalan menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran, namun demikian tuntutan untuk melakukan pekerjaan dengan sikap correct dan sopan serta jujur dan bertanggung jawab melekat pada advokat tersebut agar terhindar jeratan hukum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Zakiyah, Zakiyah. "Déwi Malêka: the Javanese Islam manuscript." Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 6, no. 1 (June 1, 2016): 127. http://dx.doi.org/10.18326/ijims.v6i1.127-160.

Full text
Abstract:
This paper concerns on the Javanese Islam manuscript entitled Déwi Malêka Code Br.16 saved at the National Library of Republic Indonesia in Jakarta and Cod.Or 7562 preserved at the Library of Leiden University the Nether- lands. The objectives of this study are to describe the physical condition of the manuscripts and to examine the content of those two texts especially the Islamic and Javanese values. Data was collected using documentary research and analyzed using codicology, philology and Islamic studies. The finding of this research shows that these manuscripts tell about the story of Dèwi Maléka, a queen of Rum. From this story, it can be understood about the Islamic and Javanese values that are presented as questions and answers. In the last chapter of each text, there are some advises related to what should not be done by human being refereeing to the Javanese values. Artikel ini membahas manuskrip Islam Jawa berjudul Déwi Malêka kode Br.16 yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta dan manuskrip dengan kode Cod.Or 7562 yang berada di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda. Penelitian ini fokus pada deskripsi kondisi fisik naskah, dan isi dari dua teks tersebut, khususnya terkait dengan nilai-nilai Islam dan Jawa yang terkandung dalam teks. Data dikumpulkan dengan menggunakan s tudi dokumentasi dan dianalisis dengan bantuan ilmu filologi, kodikologi dan studi Islam. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kedua naskah bercerita tentang Dèwi Maléka, ratu negeri Rum. Dari cerita yang dipaparkan dalam bentuk Tanya jawab dapat diketahui bahwa naskah ini berisi tentang nilai- nilai Islam dan Jawa. Pada bagian akhir teks terdapat nasehat terkait dengan apa-apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia. Nasehat-nasehat tersebut merujuk kepada nilai-nilai Jawa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Sasongko, Agung, Latifah Latifah, and Rabiatul Adwiya. "Perancangan Prototipe Aplikasi Mobile Tadzkirah." Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) 4, no. 2 (December 27, 2018): 197. http://dx.doi.org/10.26418/jp.v4i2.29266.

Full text
Abstract:
Pengguna internet kini semakin meningkat dari sisi kuantitas pengguna serta waktu. Rata-rata lama waktu yang digunakan para pengguna mengakses internet berkisar 4 jam sehari, hal ini sebagai acuan dasar penyebaran dakwah harus memanfaatkan internet sebagai medianya. Tadzkirah sebagai upaya pengingat kebaikan dalam ajaran agama Islam kepada para pemeluknya sudah dipandang perlu memanfaatkan aplikasi mobile berbasis internet sebagai asisten pribadi bagi untuk mengingatkan dalam hal kebaikan. Pada penelitian ini membahas mengenai perancangan prototipe aplikasi mobile Tadzkirah berbasis Android yang terintegrasi dengan website tadzkirah.org. Aplikasi mobile ini memiliki fitur menampilkan masjid terdekat serta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi terdekat dengan menunjukkan lokasi kegiatan berupa peta google map. Perhitungan lokasi terdekat menggunakan euclidean distance, yaitu menghitung derajat kedekatan antara dua titik vektor. Nilai derajat yang digunakan kurang dari 0.6, atau radius sekitar 6-7KM dari titik lokasi pengguna. Aplikasi juga menyuguhkan nasehat-nasehat singkat kebaikan sehari-sehari. Bentuk data untuk komunikasi antara aplikasi mobile dengan web menggunakan format JSON. Dari hasil pengujian rata-rata waktu yang dibutuhkan menyuguhkan informasi 0.9 detik diluar pengambilan gambar, hal itu disebabkan format JSON lebih sederhana dari HTML pada website.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Br. Tarigan, Eris Masuhika. "ANSAMBEL MUSIK KARO DALAM UPACARA PENGOBATAN CABURKEN BULUNG." Grenek Music Journal 2, no. 2 (April 8, 2013): 94. http://dx.doi.org/10.24114/grenek.v2i2.3845.

Full text
Abstract:
Jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan upacara pengobatan Caburken Bulung yang dilaksanakan oleh masyarakat Karo, serta mendeskripsikan fungsi Ansambel musik Karo terhadap pelaksanaan upacara pengobatan Caburken Bulung pada masyarakat Karo. Landasan teoritis dari penelitian kualitatif ini ialah fenomenologi sedangkan yang lainnya yaitu interaksi simbolik, kebudayaan, dan etnometodologi diajadikan sebagai dasar tambahan yang melatarbelakangi secara teoritis penelitian kualitatif. Landasan teoritis yang terdapat dalam penelitian ini adalah mengenai pengertian upacara Caburken Bulung, bentuk ansambel musik Karo, fungsinya, dan bentuk penyajiannya. Peneliti melaksanakan penelitian di desa Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti melakukan prosedur penentuan informan, yaitu menentukan informan yang tahu dan terlibat dalam proses peleksanaan upacara Caburken Bulung tersebut. Metode dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif dan dengan tehnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini memaparkan bagaimana bentuk ansambel musik Karo, fungsi ansambel musik Karo dalam pelaksanaan upacara Caburken Bulung, serta penyajian ansambel musik Karo dalam pelaksanaan upacara Caburken Bulung. Dalam penyajiannya Ansambel musik Karo mempunyai fungsi sebagai iringan dalam sesi telah-telah. Sesi telah-telah ialah sesi yang mana rakut sitelu berbicara memberi wejangan, nasehat-nasehat kepada pihak yang melaksanakan upacara Caburken Bulung tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Dewi, Dilla Tiara Kusuma. "Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab Di SD Negeri 1 Pamijen." Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar 2, no. 2 (August 12, 2019): 115. http://dx.doi.org/10.33603/.v2i2.2357.

Full text
Abstract:
Bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru kelas dengan cara memberikan nasehat, memberikan motivasi, memberikan contoh, memberikan koreksi atau penilaian, membimbing, mengingatkan, dan memberikan hukuman pada peserta didik. salah satu ctontoh terlaksana bimbingan konseling telah diterapkan disekolah tersebut adanya peserta didik yang telah melaksanakan sikap tanggung jawab seperti mengerjakan PR, berangkat tepat waktu, memakai seragam sesuai aturan, mengerjakan PR secara berkelompok, dan bertanggung jawab pada setiap perbuatan yang dilakukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Dewi, Dilla Tiara Kusuma. "Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab Di SD Negeri 1 Pamijen." Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar 2, no. 2 (August 12, 2019): 115. http://dx.doi.org/10.33603/cjiipd.v2i2.2357.

Full text
Abstract:
Bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru kelas dengan cara memberikan nasehat, memberikan motivasi, memberikan contoh, memberikan koreksi atau penilaian, membimbing, mengingatkan, dan memberikan hukuman pada peserta didik. salah satu ctontoh terlaksana bimbingan konseling telah diterapkan disekolah tersebut adanya peserta didik yang telah melaksanakan sikap tanggung jawab seperti mengerjakan PR, berangkat tepat waktu, memakai seragam sesuai aturan, mengerjakan PR secara berkelompok, dan bertanggung jawab pada setiap perbuatan yang dilakukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Bancin, Kerdi. "NASEHAT TENTANG KEKUATIRAN STUDI EKSEGETIS MATIUS 6:25-34 DAN REFLEKSINYA PADA KEHIDUPAN UMAT KRISTEN MASA KINI." Areopagus : Jurnal Pendidikan Dan Teologi Kristen 18, no. 2 (September 10, 2020): 161–69. http://dx.doi.org/10.46965/ja.v18i2.343.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to find out what advice about anxiety is based on the book of Matthew 6: 25-34 and to explore the advice about concerns and to reflect it on today's Christians. The research method in writing this scientific paper is a qualitative method with an exegetical study approach. The interpretation method used is the terms and steps of biblical interpretation, so the steps used by researchers are as follows: book recognition, text analysis, textual criticism by comparing opinions of experts and analyzing them, comparison of translations, general context and specific context, general context, special context, form criticism, literary criticism, sitz im leben, verse by verse interpretation, overall interpretation and the scope. As a result of the exegetical study of Matthew 6: 25-34, concerns in the lives of Christians is a teaching of Jesus to strengthen the belief of Christians to put their hope in Jesus.Worry only exists in people who do not know God, and people who often feel anxious are grouped in people who lack faith and belief that God is the only helper and the way of salvation. God has provided everything for humans and humans do not need to think about what will happen tomorrow, but Christians must adopt a good lifestyle every day and they need not think or worry about an uncertain future. Because tomorrow has its own prosperity and only God knows what will happen tomorrow. Jesus wants Christians to seek God's kingdom and God's truth, which means to be obedient and faithful to God. If Christians have sought the kingdom of God, God will provide what is needed by His people. Keyword : Worry
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ismail, Hijir. "Sebuah Formulasi Permasalahan Optimalisasi Produksi Tambang Galian Marmer." Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 14, no. 2 (March 19, 2018): 187. http://dx.doi.org/10.20956/jmsk.v14i2.3559.

Full text
Abstract:
Optimalisasi produksi tambang galian marmer dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan model/formulasi matematis. Linear Programming menjadi salah satu pilihan terbaik dalam pemecahan masalah yang kompleks dalam berbagai kasus produksi tambang marmer. Sebagai suatu perusahaan, maka objective function (Z) adalah seoptimal mungkin memperoleh keuntungan (profit) dari suatu kegiatan produksi dengan tetap memperhitungkan fungsi kendala secara benar. Formulasi dengan Linear Programming memberikan nasehat atas kualitas dan kuantitas marmer yang seyogyanya diproduksi sesuai perkembangan pasar (demand) dan waktu kontrak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Madeni, Madeni, and Salman Al Farisi. "PENDIDIKAN PEMUDA DALAM PERSPEKTIF HADITS." Jurnal Bina Ummat: Membina dan Membentengi Ummat 2, no. 01 (May 6, 2020): 47–63. http://dx.doi.org/10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v2i01.29.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan aspek-aspek pendidikan pemuda dalam perspektif hadits serta untuk mengetahui bagaimana metode pendidikan pemuda dalam perspektif hadits. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (Library research) dikarenakan sumber-sumber datanya bersumber dari sumber-sumber tertulis, baik yang berkaitan langsung dengan materi yang dikaji maupun tidak secara langsung. Kemudian dari segi penajiannya materi ini bersifat deskriptif analisis, sebab penelitian ini berusaha menggambarkan secara utuh metode dan aspek-aspek pendidikan pemuda sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hasil Penelitan: Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap hadits-hadits pendidikan pemuda Akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan melalui penelitian ini bahwa konsep pendidikan pemuda perspektif hadits sebagai berikut: Pertama, Tujuan pendidikan pemuda dalam hadits nabi adalah untuk pemenuhan aspek-aspek aqidah, aspek keilmuan dan intelektualitas pemuda, aspek sosial kemasyarakatan dan aspek akhlak. Kedua, Program pendidikan pemuda dalam persepektif hadits adalah memenuhi aspek-aspek yang terdapat dalam tujuan pendidikan pemuda yaitu aspek aqidah, aspek keilmuan dan intelektualitas aspek sosial kemasyarakatan dan aspek akhlak. Ketiga, Proses pendidikan bagi pemuda memerlukan bimbingan dan arahan dari pendidik sebagaimana dalam hadits nabi SAW, Nabi selalu membimbing, memberikan nasehat kepada para pemuda dengan menggunakan beberapa proses atau metode diantaranya: metode nasehat, metode menyerukan secara, metode memberikan hadiah, metode Perumpamaan atau Tamsil (Permisalan), metode perintahkan dan larangan , metode halaqah atau majlis, metode lemah lembut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Pasaribu, Rina Doriana, Tria Feni Setia, and Lusiana Gultom. "SOSIAL, BUDAYA SERTA PENGETAHUAN IBU HAMIL YANG TIDAK MENDUKUNG KEHAMILAN SEHAT." Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) 9, no. 1 (January 29, 2019): 72–78. http://dx.doi.org/10.36911/pannmed.v9i1.358.

Full text
Abstract:
Sosial dan budaya kehamilan merupakan faktor tidak langsung penyumbang angka kematian ibu.Tingkat kurangnya pengetahuan ibu hamil juga menjadi faktor lainnya.Dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia yaitu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sosial dan budaya serta pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Penelitian bersifat deskriptif dengan data primer.Populasi penelitian adalah semua ibu hamil di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 pada bulan Mei sampai Juni 54 ibu hamil.Pengambilan sampelnya dengan teknik total populasi. Dari hasil penelitian dari segi sosial umumnya ibu hamil berinteraksi dengan suami dan tetangga (100%), orang tua (27,77%),mertua (12,96%),bidan (11,11%),sesama ibu hamil (9,25%).Interaksi Ibu hamil saat ada keluhan memiliki persentase dengan suami(100%),orang tua (18,51%),mertua dan tetangga (9,25%) bidan (12,96%),interaksi terdekat ibu hamil dengan suami (100%),orang tua (22,22%) mertua dan bidan (5,55%). sumber nasehat saat hamil bersumber dari mertua (62,96%),orang tua (53,70%) tetangga (37,30%).dari segi budaya umumnya ibu hamil memiliki kepercayaan berpantang makan, perilaku, mengikuti nasehat saat hamil,melaksanakan upacara kehamilan.Berdasarkan pengetahuan ibu hamil berpengetahuan kurang (68,51%),berpengetahuan baik (7,41%) dan cukup (24,08%). Disarankan bagi kepala desa agar meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan bekerjasama dengan bidan dan melakukan pendekatan melalui orang terdekat ibu hamil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Juhaepa, Juhaepa, Hasbi Indra, and A. Rahmat Rosyadi. "Program Bimbingan dan Konseling pada Pasangan Rawan Perceraian Menurut Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili." Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam 14, no. 2 (August 31, 2021): 116. http://dx.doi.org/10.32832/tawazun.v14i2.4517.

Full text
Abstract:
<p class="15bIsiAbstractBInggris">This research aims to find out the guidance and counselling program of Shaykh Wahbah az-Zuhaili in dealing with the issue of domestic divorce. This research is a literary study of his works. This study resulted in several programs, including A husband must give advice, direction and coaching to his wife. He also has to deal with every problem. Other programs to overcome household problems are advice and guidance, bed separation, punches, and appointing judges to mediate the problems.</p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak</strong></p><p class="16bIsiAbstrak">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program bimbingan dan konseling dari karya Syaikh Wahbah az-Zuhaili dalam menangani masalah perceraian rumah tangga. Penelitian ini merupakan studi literatur terhadap karya-karya beliau. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan di antaranya: pasangan suami dan istri yang memiliki masalah dalam keluarga harus berupaya memahami kaidah-kaidah membangun rumah tangga dalam nilai-nilai Islam, pasangan suami istri mesti memahami hak dan kewajiban masing-masing. Seorang suami mesti memberikan nasehat, arahan dan pembinaan kepada istrinya. Ia juga harus mengatasi setiap permasalahan. Adapun program lainnya untuk mengatasi masalah rumah tangga yaitu: nasehat dan bimbingan, pisah ranjang, pukulan, dan mengangkat hakim untuk menengahi permasalahan yang terjadi.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

BP, Silvia Anggreni, Ekasyafutra Ekasyafutra, Neviyarni Suhaili, Mudjiran Mudjiran, and Herman Nirwana. "PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PEBENTUKAN NILAI MORAL PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR." Ensiklopedia of Journal 3, no. 3 (June 23, 2021): 220–25. http://dx.doi.org/10.33559/eoj.v3i3.780.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam bimbingan konseling bagi pembentukan nilai moral pada siswa di sekolah dasar. Metode dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru mampu mengembangkan moral yang nilai-nilai dari siswa. Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling adalah membimbing, mengingatkan, memberi nasehat dan memberikan motivasi kepada siswa, memberikan penanaman konsep demokrasi, mengembangkan pemahaman diri melalui kehidupan siswa . Selain itu, guru juga melakukan pembiasaan nilai-nilai akhlak kepada siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Subratha, Hesteria Friska Armynia, I. Wayan Gede Artawan Eka Putra, and Dyah Pradnyaparamita Duarsa. "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Beraktivitas dalam Rumah di Kabupaten Tabanan." Public Health and Preventive Medicine Archive 4, no. 2 (December 1, 2016): 142. http://dx.doi.org/10.15562/phpma.v4i2.72.

Full text
Abstract:
Latar belakang dan tujuan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja dan meninggalkan bayinya di rumah lebih dari delapan jam sehari banyak yang tidak memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pemberian ASI ekslusif pada ibu yang beraktivitas dalam rumah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Metode: Penelitian survei cross sectional dilakukan pada ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan dengan sampel sebanyak 132 orang yang dipilih secara convenience di wilayah kerja Puskesmas Marga I Tabanan. Pengumpulan data dilakukan Bulan Maret-April 2016 dengan wawancara di rumah responden tentang: karakteristik sosial-demografi, pengetahuan, persepsi, konseling selama kehamilan dan persalinan, inisiasi menyusu dini (IMD), dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan dan pemberian ASI eksklusif. Data dianalisis dengan STATA 12.1 secara univariat, bivariat (dengan chi square test) dan multivariat menggunakan regresi poisson.Hasil: Sebanyak 66,67% responden memberikan ASI eksklusif secara penuh dalam waktu 6 bulan. Alasan yang dikemukankan oleh responden tidak memberikan ASI eksklusif 6 bulan adalah ASI tidak mencukupi (32,58%), ASI tidak keluar (13,64%), nasehat keluarga (8,33%), bayi tidak mau disusui (6,06%), nasehat tenaga kesehatan (2,27%) dan agar payudara tidak berubah bentuk (1,52%). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah paritas <3 (adjusted PR=1,50; 95%CI: 1,01-2,15), memberikan IMD (APR=1,80; 95%CI: 1,13-2,90) dan dukungan keluarga (APR=1,4; 95%CI: 1,10-1,76).Simpulan: Faktor yang secara signifikan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah paritas <3, IMD dan dukungan keluarga yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Shabrina, Elfi, Hasnawati Hasnawati, and Fadhilah Fadhilah. "GAMBARAN PERILAKU PEMAAFAN DALAM KONFLIK PERSAHABATAN." Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam 10, no. 2 (November 20, 2019): 141–51. http://dx.doi.org/10.15548/alqalb.v10i2.957.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengungkap Gambaran Perilaku Pemaafan dalam Konfilk Persahabatan pada dua remaja akhir. Teori pemaafan yang dipakai terdiri dari empat fase yaitu fase pengungkapan (uncovering phase), fase keputusan (decision phase), fase tindakan (work phase) dan fase pendalaman (outcome phase) (Nashori, 2008). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian/informan penelitian ini adalah dua remaja akhir di Batuang Taba Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung. Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena sampel disesuaikan dengan tujuan pengambilan data penelitian. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data, koding, dan tahap Interprestasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran proses memaafkan yang dilakukan oleh kedua remaja akhir secara keseluruhan hampir sama namun faktor pendorong untuk melakukan tindakan memaafkan kedua subjek berbeda, “M” terdorong untuk memaafkan lebih didominasi oleh faktor religiusitas yang dimilikinya serta dorongan oleh teman-teman sedangkan “I” di dorong oleh di dorong oleh motivasi dan nasehat-nasehat yang di berikan teman-temanya. Kedua remaja melakukan tindakan memaafkan dalam waktu kurang lebih satu tahun. Setelah memaafkan mereka merasakan adanya perasaan positif, manfaat dan hikmah yang dapat diambilnya. Bentuk konflik dalam hubungan persahabatan ini adalah pengkhianatan kepercayaan yaitu sahabat menjalin hubungan dekat dengan orang yag dikasihi oleh sahabatnya. Sedangkan tingkatan kondisi perilaku memaafkan kedua remaja ialah pada tingkat Al-afw sebab masih ada luka yang membekas dan masih teringat akan kejadian tersebut, walaupun kedua subjek telah membuka lembaran baru dengan teman-teman barunya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Syaikhon, Muhammad. "Pengembangan Keagamaan pada Anak Usia Dini di KB Taam Adinda." JCE (Journal of Childhood Education) 3, no. 2 (March 6, 2020): 26. http://dx.doi.org/10.30736/jce.v3i1.91.

Full text
Abstract:
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan judul Pengembangan Keagamaan pada Anak Usia Dini di KB TAAM Adinda desa Kepatihan Menganti Gresik yang bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pendidik dalam mengembangkan keagamaan pada anak usia dini di KB Taam Adinda desa Kepatihan Menganti Gresik dan metode yang digunakan oleh pendidik. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa: Upaya-upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam mengembangkan keagamaan pada anak usia dini di KB TAAM Adinda desa Kepatihan Menganti Gresik adalah dengan cara, Pertama memberikan reward (hadiah) kepada peserta didik karena telah meraih sebuah prestasi, seperti reward yang diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan tilawati dan mampu membaca al-Qur’an dengan baik, peserta didik yang telah menghafal materi (do’a pilihan, hadis pilihan, surat-surat pilihan dan lain-lain). Kedua, memberikan nasehat kepada peserta didik dengan bahasa yang halus, lembut, tidak melukai perasaan, dan senatiasa mendorong untuk melakukan kebaikan. Nasehat ini bertujuan untuk memberitahukan kepada peserta didik secara perlahan tentang apa yang seharusnya mereka lakukan. Ketiga, melakukan kerjasama dan pertemuan dengan wali murid secara rutin sebagai wadah untuk sharing baik dari pihak sekolah mengenai masalah-masalah sekolah kepada wali murid ataupun sebaliknya. Kerjasama ini juga dilakukan dalam mengadakan kegiatan-kegitan keagamaan khususnya dalam memperingati hari besar islam. Metode yang digunakan KB TAAM Adinda dalam mengembangan keagamaan pada anak usia dini antara lain adalah metode bermain, metode cerita, metode keteladanan, metode pembiasaan, metode demonstrasi, dan metode tanya jawab. Metode ini digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di KB TAAM Adinda untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang keagamaan khususnya agama Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sofjan, Dicky. "Gender Construction in Dakwahtainment: A Case Study of Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh." Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies 50, no. 1 (June 26, 2012): 57–74. http://dx.doi.org/10.14421/ajis.2012.501.57-74.

Full text
Abstract:
This case study examines the phenomenon of dakwahtainment, a concept amalgamating Islamic propagation and entertainment. It focuses on the highly popular daily live programme entitled Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh (literally: Heart to Heart with Mother Dedeh). The programme involves a female penceramah (preacher) providing taws}iyyah or nasehat (spiritual advice) to the jamaah (congregation), while offering religious verdicts on various aspects of life confronting Indonesian women. One of the main pillars of the programme’s success has been its tightly observed winning formula held dearly by the producer and the creative team, which stipulates 70% tuntunan (spiritual guidance) and 30% tontonan (entertainment viewing). Based on an exploratory, single case study design, research findings suggest that the Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh programme is constructed on a gendered understanding that is inconsistent and contradictory, which tend to simultaneously empower and disempower Muslim women viewers.[Tulisan ini merupakan studi kasus mengenai dakwahtainmen yang mempertemukan dakwah pada satu sisi dan hiburan pada sisi lainnya. Diskusi akan difokuskan pada program televisi “Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh.” Program ini melibatkan penceramah yang menyampaikan taws}iyyah dan nasehat yang merespon persoalan-persoalan yang kerap dihadapi perempuan Muslim di Indonesia. Salah satu kunci kesuksesan program ini adalah keberhasilan produser dan tim kreatif yang memadukan 70% tuntunan dan 30% tontonan. Tulisan ini menemukan bahwa program Hati ke Hati Bersama Mamah Dedeh dikonstruk berdasarkan pengertian relasi gender yang rancu dan saling bertentangan. Karena itu, program ini dapat memberdayakan pemirsa perempuan dan sekaligus memperlemah mereka.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Judrah, Muhammad. "PEMBINAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK." Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan 8, no. 1 (April 17, 2020): 73–82. http://dx.doi.org/10.47435/al-qalam.v8i1.205.

Full text
Abstract:
Pola pembinaan orang tua, secara praktis, tampaknya ada beberapa pola pembinaan di antaranya pola pembinaan melalui keteladanan, pola melalui pembinaan dengan pembiasaan, pola pembinaan dengan pemberian nasehat, pola pembinaan dengan pengawasan, dan pola pembinaan dengan targib dan tarhib. Meskipun semua pola tersebut tidak semua orang tua yang menerapkannya. Peranan orang tua dalam pembentukan akhlak anak di Desa Saotengah dinilai sangat berpengaruh karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan yang berpengaruh terhadap pembentukan akhlak anak, dan orang tua sebagai pengatur tata laksana rumah tangga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Nasution, Milana Agustina. "KESENIAN DIDONG ALO DAN DIDONG TEPOK PADA ACARA PESTA PERKAWINAN JUELEN DI GAYO LUES." Grenek Music Journal 2, no. 2 (April 8, 2013): 71. http://dx.doi.org/10.24114/grenek.v2i2.3842.

Full text
Abstract:
Pada awalnya kesenian Didong berfungsi sebagai penyebaran agama Islam lewat syair- syair nasehat agama. Kesenian Didong Alo berperan sebagai penunjuk jalan dan penyambutan tamu pada perkawinan juelen.Didong tepok hanyalah sebagai hiburan yang dilaksanakn pada malam hari sampai pagi.Musik yang digunakan dari kedua Didong ini sangatlah sederhara yaitu seperti vokal, tepukan tangan dan bantal kecil. Proses pertunjukan Didong Alo dilakukan dengan beberapa tahap yakni diawali dengan persiapan untuk menyambut tamu dari pihak mempelai laki –laki. Kemudian, para pedidong menyambar tamu seperti burung yang mengepakkan sayapnya, sedangkan didong tepok dilakukan dengan membentuk lingkaran lalu mulailah ritme yang bervariasi dan para ceh mendendangkan syair didongnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Imawati, Diana. "LATAR BELAKANG PENYEBAB TAWURAN PADA REMAJA." MOTIVA JURNAL PSIKOLOGI 1, no. 1 (May 11, 2018): 73. http://dx.doi.org/10.31293/mv.v1i1.3500.

Full text
Abstract:
Tujuan peneliti ini adalah ingin mengetahui penyebab mengapa remaja suka melakukan tawuran. Hasil dari penelitian adalah (1). Terdapat remaja atau anak-anak muda Kayutangi dalam pengelompokan atau gank dan mereka mudah terpancing emosi, (2) . Remaja membawa pisau dan sejenisnya. Ketika polisi tahu mereka pergi ke lokasi yang bersangkutan untuk mengamankan situasi dengan menangkap mereka. Saran-sarannya adalah (1). Untuk menganjurkan keamanan lokal untuk dijaga, (2). Orangtua harus membimbing anak-anak mereka dengan baik dengan memberikan perhatian, nasehat, kontrol, mendampingi dan mencintai mereka, (3). Polisi membuat peta lokasi, (4). Sekolah mengajarkan sikap yang baik (5).Pemerintah membawa keluar kegiatan positif untuk remaja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rangkuti, Ahmad Nizar, and Fawziyah Tansyah Siregar. "Penanaman Sikap Amanah Peserta Didik di Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Swasta Syahbuddin Mustafa Nauli Kabupaten Padang Lawas Utara." Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah 5, no. 1 (April 17, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.25299/al-thariqah.2020.vol5(1).3736.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penanaman sikap amanah dalam proses pembelajaran, evaluasi, dan pelaksanaan salat berjamaah oleh Peserta Didik di MTs. Swasta Syahbuddin Mustafa Nauli. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman sikap amanah terhadap peserta didik yang dilakukan di MTs. Swasta Syahbuddin Mustafa Nauli dilakukan oleh kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan pegawai. Sikap amanah yang ditanamkan pada peserta didik berkaitan dengan amanah kepada Allah SWT, amanah kepada orang lain dan amanah terhadap diri sendiri dengan memberikan keteladanan dan nasehat kepada peserta didik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Khosiin, Nur. "NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KARYA-KARYA KH. R. ASNAWI." Islamic Review : Jurnal Riset dan Kajian Keislaman 7, no. 1 (September 28, 2018): 72–93. http://dx.doi.org/10.35878/islamicreview.v7i1.134.

Full text
Abstract:
This research is focus direction to study about Islamic education values in the KH. R. Asnawi field trip, wich written in the Jawab Soalipun Mu’taqod, Fsalatan and Syi’iran Nasehat holy books. Researcher is tried to bring interpretation toward KH. R. Asnawi think up with looking method his harmony and determine rationale. In the KH. R. Asnawi psychology contemplation and history it’s turn up initial by KH. R. Asnawi field trip. From this holy book too virified about values relevance with Islamic education goal. Researcher used the type of literature research to study in a dept and intensive manner about meaning which consist from that study with to do research approach according to interpretative-descriptive.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ahmadiy, Ahmadiy. "Kisah-Kisah Penyimpangan Seksual dalam Al-Qur`an." Syariati : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum 5, no. 01 (May 1, 2019): 11–26. http://dx.doi.org/10.32699/syariati.v5i01.1182.

Full text
Abstract:
Al-Qur`an merupakan petunjuk bagi manusia, artinya semua yang disampaikannya merupakan pesan dan nasihat-nasihat, sehingga menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam membentuk pribadi manusia dari dahulu sampai sekarang. Diantara metode Al-Qur`an dalam menyampaikan pesan dan nasehat adalah melalui kisah. Al-Qur`an membawakan banyak sekali kisah, baik berkenaan dengan perjalanan para Nabi dan Rasul juga berbagai peristiwa yang terjadi antara mereka dengan orang-orang yang beriman maupun orang-orang yang tidak beriman. Al-Qur`an juga berkenaan dengan beberapa kisah sejumlah orang atau kelompok, seperti kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha, dan kisah Nabi Luth dan kaumnya, dan kisah-kisah lainnya. Kisah-kisah dalam Al-Qur`an itu sarat dengan pesan dan nasihat, baik secara tersurat maupun tersirat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Winandi, Woro, and Alimudin Alimudin. "KEDUDUKAN HUKUM BAP ATAS PENYIMPANGAN PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PENERAPAN PASAL 56 KUHAP." Sapientia Et Virtus 1, no. 2 (March 20, 2014): 136–52. http://dx.doi.org/10.37477/sev.v1i2.146.

Full text
Abstract:
Kebutuhan akan jasa hukum dari seorang advokat, bentuknya bermacam-macam, antara lain: nasehat hukurn, konsultasi hukum, legal audit, pembelaan baik di luar maupun di dalam pengadilan serta pendampingan perkara pidana lainnya. Bantuan Hukum yang diperlukan oleh tersangka yang terkena Pasal 56 ayat (1) KUHAP merupakan implementasi dari Hak Asasi Manusia (HAM) dalam memperoleh bantuan hukum untuk persidangan perkaranya. Berdasarkan ketentuan Pasal 56 ayat (1) KUHAP, yang mengadopsi pedoman Miranda Rule atau Miranda Principle, formalistic legal thinking dapat tercapai dengan kehadiran penasehat hukum yang bersifat imperative ini, sehingga hak asasi tersangka tetap diperhatikan, dan terjaminnya pemeriksaan yang fair dan manusiawi terhadap diri tersangka. Jika diabaikan akan mengakibatkan hasil pemeriksaan atau hasil penyidikan menjadi tidak sah (illegal) atau batal demi hukum (null and void).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Rosikum, Rosikum. "Pola Pendidikan Karakter Religius pada Anak melalui Peran Keluarga." Jurnal Kependidikan 6, no. 2 (November 30, 2018): 293–308. http://dx.doi.org/10.24090/jk.v6i2.1910.

Full text
Abstract:
Penanaman pendidikan karakter sejak dini merupakan harga paling mahal yang perlu dibayar oleh orang tua pada anaknya. Karakter menjadi dasar utama pendidikan karakter lainnya. Dengan memiliki karakter anak akan mampu menghiasi perbuatan-perbuatannya yang baik berlandaskan nilai-nilai religiusitas. Tulisan bertujuan mendeskripsikan tentang pendidikan karakter religius pada anak melalui peran keluarga. Dalam keluarga orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Karakteristik anak berkarakter terlihat apabila anak dalam perilaku sehari hari didasarkan pada pengabdian keyakinan terhadap Tuhan, mau menjalankan ibadah, memiliki pengetahuan agama yang cukup, memiliki penalaman beragama dan mampu mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya pendidikan karakter dalam keluarga dapat dilakukan dengan beberapa metode yakni : Pengajaran, pembiasaaan,nasehat dan motivasi, pengawasan dan pemberian penghargaan dan hukuman
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Abidin, Zainal. "ETHOS PEMBELAAN HUKUM BAGI PENCARI KEADILAN DITINJAU DARI SUDUT FILSAFAT ORANG-ORANG SULAWESI SELATAN DIMASA LAMPAU." Jurnal Hukum & Pembangunan 14, no. 3 (June 7, 2017): 263. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol14.no3.1027.

Full text
Abstract:
pembelaan/pemberian nasehat merupakan salah satu jaminan realisasi Negara Hukum Indonesia, maka ingin penulis kemukakan sepotong kalimat Perjanjian Pemerintahan antara rakyat Wajo' dan pemimpinnya di Lapa 'deppa' pada kira-kira tahun 1476, sebagai berikut: Maradeka to Wajo'e, na ja jiangalcna maradeka, tanaemi ata, naia to mak-ketanae maradeka maneng, adek assmaturusennami napopuang (= Orang-orang Wajo'itu merdeka, merdeka sejak dilahirkan, hanya negeri mereka yang abdi, sedangkankan siempunya negeri merdeka semua, dan hanya hukum adat yang disepakati bersama oleh mereka yang dipertuan oleh mereka). Kalimat ini mengandung arti pengakuan terhadap adanya hak-hak asasi manusia, diakuinya bahwa negara itulah yang harus mengabdi kepada seluruh rakyat, d.k.l. para pejabat negara adalah abdi rakyat (public servant), rakyat adalah. pemilik negara (kedaulatan rakyat), dan hukumlah yang memerintah/berkuasa (rule of adat law).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hosaini, Hosaini. "Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik." Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman 2, no. 1 (July 2, 2018): 65–83. http://dx.doi.org/10.36835/edukais.2018.2.1.65-83.

Full text
Abstract:
Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu komponen yang harus diutamakan oleh manusia di dalam menjalani kehidupan menuju hidup yang lebih baik. Penelitian ini terfokus pada strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tentang data-data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang didapat di lembaga. Kesimpulan Bahwa penerapan strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo adalah memberi tambahan kegiatan keagamaan, membiasakan peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, memulai dan mengakhiri pelajaran dengan do’a, menampilkan video-video yang mengandung hikmah, melihat individu dan kemampuan peserta didik, memberi nasehat dan tanya jawab, berdzikir dan mendo’akan peserta didik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Ali, Kemas Mas'ud, Aida Imtihana, Fajri Ismail, and Herman Zaini. "PENERAPAN POLA ASUH TERHADAP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG." Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 2 (February 15, 2018): 279. http://dx.doi.org/10.19109/tadrib.v3i2.1797.

Full text
Abstract:
Pola asuh yang diterapkan di asrama cenderung bersifat otoriter atau berpusat pada satu figur saja. Melalui gaya pembinaaan yang seperti ini diharapkan santri akan patuh dan berkembang kearah yang diharapkan oleh pondok pesantren. Gaya pengasuhan yang otoriter berpengaruh terhadap kondisi santri yang tinggal di pondok pesantren bila dibandingkan dengan pola asuh yang lainnya seperti permisif dan demokratis. Pengaruh yang menonjol salah satunya terhadap kedisiplinan santri. Oleh sebab itu, Pembina harus membiasakan santri untuk mengikuti serangkaian kegiatan pondok pesantren dan menaati peraturan yang berlaku. Strategi untuk mencapai tujuan mendisiplinkan santri antara lain melalui keteladanan pengasuhnya melalui nasehat-nasehat, bimbingan dan ta’zir (hukuman). Oleh karena itu, sangat menarik untuk mengambil penelitian tentang pola pengasuhan anak yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Amalul Khair Palembang.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survey dengan mewawancarai sejumlah responden yang terpilih, yaitu pengasuh pondok pesantren, santri dan pengusaha yang berada di sekeliling pondok pesantren. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan pada penduduk di sekitarnya, tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat. Analisis data dimulai dengan tabulasi data dilanjutkan dengan tabulasi silang dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesantren menerapkan aturan yang harus ditaati oleh setiap santri, apabila terjadi pelanggaran, santri akan mendapatkan hukuman dari riang sampai ke berat, seperti membersihkan pekarangan di sekitar Pesantren, dipukul pada bagian telapak kaki, dan dijemur dalam waktu tertentu. Disiplin dilakukan melihat situasi dan kondisi, adakala diperketat dan di hari lain diperlonggar. Kiyai selalu dijadikan figur bagi santri. Oleh karena itu, mereka sering mengadakan berkomunikasi dengan Kiyai, sedangkan Kiyai merespon semua keluhan santri. Di samping itu, Kiyai selalu memberikan wejangan kepada santri. Kiyai selalu memberikan kebebasan kepada para santri untuk menumbuhkem-bangkan bakat mereka, jika mereka mendapatkan prestasi akan diberi penghargaan/apresiasi oleh Kiyai. Kiyai selalu membangkitkan semangat para santri agar tidak terlalu bergantung kepada seseorang dan menekankan agar santri dapat hidup mandiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Iye, Risman. "NILAI-NILAI MORAL DALAM TOKOH UTAMA PADA NOVEL SATIN MERAH KARYA BRAHMANTO ANINDITO DAN RIE YANTI." TELAGA BAHASA 7, no. 2 (January 15, 2020): 195–206. http://dx.doi.org/10.36843/tb.v7i2.55.

Full text
Abstract:
Karya sastra diciptakan selain untuk memberikan hiburan atau kesenangan, juga menjadi sarana penanaman nilai moral. Keberadaan nilai moral dalam sastra diharapkan mampu memunculkan nilainilai positif bagi pembaca, sehingga mereka peka terhadap masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berperilaku baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai-nilai moral dalam kajian sosial budaya tokoh utama pada novel Satin Merah karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan.. Data penelitian ini berupa novel yang berjudul Satin Merah karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil data secara keseluruhan, peneliti menemukan empat macam moral yakni, (1) moral murni dalam nasehat sosial pada tokoh utama; (2) moral terapan dalam pendidikan padah tokoh utama; (3) moral terapan dalam nasehat pendidikan pada tokoh utama; dan (4) moral terapan dalam pendidikan pada tokoh utama.Kata kunci: moral, novel, Satin Merah Moral Values in Main Characters in Satin Merin Novel Brahmanto Anindito and Rie YantiLiterary works collected in addition to providing entertainment or pleasure, also become a means of obtaining moral values. Moral added value in literature is expected to be able to bring up positive benefits for readers so that they are sensitive to problems related to social life and encourage good behavior. This study aims to analyze moral values in the social studies of the main characters in the Satin Merah novel by Brahmanto Anindito and Rie Yanti. This research is a type of library research. The research data are in the form of a novel entitled Satin Merah by Brahmanto Anindito and Rie Yanti. The method used in this research is the descriptive qualitative method. Based on the overall data results, the researcher found four types of morals namely, (1) pure morals in social advice to the main character; (2) applied morals in education of the main characters; (3) used morals in educational information to the main character; and (4) applied morals in knowledge of the main character.Keywords: moral, novel, Satin Merah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography