To see the other types of publications on this topic, follow the link: NZS 4360.

Journal articles on the topic 'NZS 4360'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'NZS 4360.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Chen, Lijuan. "The risk management of medical device-related pressure ulcers based on the Australian/New Zealand Standard." Journal of International Medical Research 46, no. 10 (2018): 4129–39. http://dx.doi.org/10.1177/0300060518786902.

Full text
Abstract:
Objective To analyse medical device-related pressure ulcer (MDRPU) management modes and their possible risks and provide references to treat MDRPUs. Methods The Australian/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360:2004 risk management standard is the first national risk management standard in the world. Zhongshan Hospital adopted the standard to establish risk management modes to improve the MDRPU risk management process and to register, assess and analyse the key risks for MDRPUs. Eight risk types were identified and registered: organization management risk, environment risk, patient safety risk, human resource risk, infection risk, occupational safety risk, legal risk and reputational risk. Results Following the implementation of the AS/NZS 4360:2004 risk management standard in our institution, the organization management risk value decreased from 25 to 5; the environment risk value decreased from 25 to 5; the patient safety risk value decreased from 20 to 3; the human resource risk value decreased from 16 to 4; the infection risk value decreased from 9 to 1; the occupational risk value decreased from 9 to 6; the legal risk value decreased from 9 to 4; and the reputational risk value decreased from 12 to 2. Conclusion The AS/NZS 4360:2004 risk management standard was effective in managing the risk of MDRPUs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Lendra, Lendra, Apria Brita Pandohop Gawei, Lelo Sintani, Delia Monica Afanda, and Jermias Tjakra. "The Assessment of Occupational Safety and Health Risk Management on Construction Projects During the Covid-19 Pandemic." International Journal of Disaster Management 6, no. 1 (2023): 1–18. http://dx.doi.org/10.24815/ijdm.v6i1.30811.

Full text
Abstract:
The Covid-19 pandemic has weakened various business sectors, including the construction services business. This research aims to identify OHS risks in building construction projects during the Covid-19 pandemic, provide an assessment and provide control solutions for these risks. The research method begins with identifying risk factors and distributing risk assessment questionnaires to thirty building construction companies. Then determine the risk rating with the Relative Importance Index (RII) and the risk category using the AS/NZS 4360:2004 standard. The risk control questionnaire was finally distributed to three selected respondents, including a director, a project manager, and an OHS manager, all of whom have at least an undergraduate degree. Based on the analysis, it is found that there is a similarity in the ranking of risk factors from the calculation of the RII value and the AS/NZS 4360:2004 standard, indicating that there is a positive and significant relationship between these two methods. The top three risk factors based on RII are: Covid-19 spread, falling from a height, and being electrocuted. Based on the AS/NZS 4360:2004 standard, these three factors are considered high and moderate risk, while the risk control solutions are: comply with and implement health protocols, use PPE, strong/sturdy scaffolding, install safety nets, arranging safe electrical lines, conduct socialization, and educate workers about Covid-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Liku, James Everd Adolf Everd Adolf, and Patunru Pongky Pongky. "ANALISIS RISIKO KECELAKAAN MENGGUNAKAN METODE JOB RISK ASSESSMENT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMASANGAN PIPA GAS PADA PT. XYZ DI TANGERANG." IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan 5, no. 1 (2019): 33–39. http://dx.doi.org/10.36277/identifikasi.v5i1.70.

Full text
Abstract:
Analisa Risiko Kecelakaan Menggunakan Metode Job Risk Assessment pada Pelaksanaan Proyek Pemasangan Pipa Gas di PT. XYZ Tangerang. Penelitian ini membahas tentang nilai risiko dari setiap tahapan pekerjaan pemasangan pipa gas yang dilakukan oleh PT. XYZ tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, eksposur, dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan pemasangan pipa gas yang kemudian dikategorikan sesuai dengan standar level risiko semi kuantitatif AS/NZS 4360 tentang Risk Management untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap tahapan pekerjaan pemasangan pipa gas. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian bahwa kategori tingkat risiko secara keseluruhan pada tahapan pekerjaan pemasangan pipa gas adalah Acceptable dari 112 jenis bahaya, nilai rata � rata dari keseluruhan kemungkinan, eksposure dan konsekunsi 13,40% dengan jumlah risk reduction keseluruhan 72,62 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Indradi, Hanif Pradika, Mita Amaliyatul Hayat, Reyhan Qatrunada Usulu, Stella Kova, and Syti Sarah Maesaroh. "Manajemen Risiko Keamanan Aset pada Laboratorium IoT Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya." JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma) 6, no. 2 (2023): 102. http://dx.doi.org/10.32493/frkm.v6i2.26050.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan manajemen risiko pada keamanan aset dari laboratorium IoT ini sudah berjalan sepenuhnya dimitigasi dan klasifikasi kategori risiko dari aset laboratorium IoT menggunakan matriks analisis risiko AS/NZS 4360:2004. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan mengambil dua sumber data, yaitu data primer yang diperoleh dari wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan terdahulu. Penelitian ini diidentifikasi menggunakan metode checklist dan dianalisis menggunakan matriks analisis risiko AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak sepenuhnya risiko yang terjadi dimitigasi oleh Laboratorium IoT dan terdapat 13 risiko tergolong kategori risiko medium dan 10 risiko tergolong kategori tinggi. Sehingga, nantinya laboratorium IoT dapat menghindari ataupun mencegah risiko yang telah dikategorikan berdasarkan penanggulangan yang telah dibuat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Zhang, Peng, Lina Ma, Liquan Wang, Peifen An, Xiaohui Li, and Shuangtao Zhao. "Apply the systematic risk management—AS/NZS 4360:2004 to operate the project of preoperative evaluation." Journal of Hospital Administration 9, no. 5 (2020): 38. http://dx.doi.org/10.5430/jha.v9n5p38.

Full text
Abstract:
Objective: Currently, the medical adverse events stem in part from a lack of significant risk management in preoperative evaluation. This study was to apply the systematic risk management —AS/NZS 4360:2004 to perform the project of preoperative evaluation.Methods: With the idea of risk management, the doctor’s classification and surgery’s groups were graded to lay the foundation for project management. Then a preoperative evaluation center was established as a screening role in health management based on AS/NZS 4360:2004.Results: A total of 144 out of 1,436 patients were identified as ones with much risk mainly including clinical characteristics such as abnormal test (n = 27), cardiovascular disease (n = 27) and fever (n = 23) from pediatric (35%), general surgery (20%) and trauma (15.66%) department. Finally, the potential risk was reduced in the medical process meanwhile the quality of treatment was improved.Conclusions: This study shows that risk management could be applied into all aspects of hospital management as a drastic and practiced tool.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Jie, Ferry, Hasan Akpolat, Deepak Sharma, and James Irish. "Analysis of Advantages and Disadvantages of Current Operational Risk Management Models (AS/NZS 4360, AS/NZS ISO 9000, AS/NZS ISO 14000, AS/NZS 4801, AS/NZS 3806, AS/NZS 4444)." Winners 3, no. 2 (2002): 196. http://dx.doi.org/10.21512/tw.v3i2.3852.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rakhmawati, Nita Sofia. "Risk Management Analysis Using The AS/NZS 4360:2004 Method On Boilers At PT. Dharmapala Successful Business Cilacap." Kesmas Indonesia 16, no. 2 (2024): 124. http://dx.doi.org/10.20884/1.ki.2024.16.2.12524.

Full text
Abstract:
Boiler merupakan salah satu alat dengan berbagai potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut dapat berasal dari tahapan pengoperasian maupun pada tahapan perawatan. Untuk mencegah terjadinya risiko yang dapat terjadi, di perlukan managemen risiko yang tepat. Salah satu yang dapat digunakan yaitu managemen risiko metode AS/NZS 4360:2004. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisis risiko dengan metode AS /NZS 4360-2004 pada boiler di PT. Dharmapala Usaha Sukses Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analitik, dengan menggunakan 3 informan antara lain pimpinan, pengawaas dan pekerja. Penelitian di lakukan dengan wawancara dan observasi berpedoman lembar wawancara dan lembar observasi komponen boiler, yang di analisis yaitu pada tahap pengoperasian dan perawatan boiler. Analisis dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat potensi bahaya yang dapat menyebabkan risk level high pada aktivitas pengoperasian yaitu pengisian bahan bakar dan perawatan boiler yaitu aktivitas pengecekan belt conveyor. Risiko yang dapat terjadi adalah kematian akibat kebakaran. Upaya pengendalian yang sudah dilakukan perusahaan di antaranya memasang cyclone, serta dilakukan inspeksi. Peneliti menyarankan perusahaan dapat melakukan pengecekan rutin temperatur batu bara dan memasang safety sign pada area yang berbahaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Gilang, Anugrah, Mohammad Danil Arifin, Danny Faturachman, and Fanny Octaviani. "ANALISA K3 PADA GALANGAN X MENGGUNAKAN METODE JSA DAN AS/NZS 4360." Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada 12, no. 2 (2022): 48–62. http://dx.doi.org/10.70746/jstunsada.v12i2.249.

Full text
Abstract:
Penerapan dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan, baik dari segi pertimbangan efisiensi maupun safety, atau kepatuhan terhadap aturan-aturan yang masih berlaku guna menciptakan tanggung jawab sosial dari perusahaan. Faktor penyebab akan terjadinya kecelakaan di tempat kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor sepert lingkungan kerja, peralatan kerja, dan pengaruh faktor manusia (SDM), diantaranya bergurau ketika bekerja, motivasi yang kurang dan keterampilan pekerja yang kurang juga menjadi unsur penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja dari aspek SDM, begitu juga kedisiplinan yang kurang dalam melaksanakan aturan yang telah ditetapkan, terutama pemakaian APD. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa potensi dan bahaya apa saja yang dapat di identifikasi terkait dengan proses pekerjaan di Galangan X dengan menggunakan JSA serta mengetahui nilai risiko tiap-tiap proses pekerjaan di Galangan X menggunakan standar AS/NZS 4360. Berdasarkan fakta yang didapatkan dan di kumpulkan dilapangan bahwa insiden yang terjadi di Galangan X sebanyak dalam beberapa periode terakhir terdapat 27 kejadian dengan distribusi sebagai berikut: Kecelakaan kerja 16 kejadian, kebakaran 5 kejadian, peledakan 1 kejadian, hampir celaka 0 kejadian, penyakit akibat kerja 2 kejadian, dan insiden lainnya 3 kejadian. Dimana besarnya nilai risiko pada proses pekerjaan reparasi di Galangan X dengan nilai resiko tinggi sebesar 28% (16 pekerjaan), nilai resiko menengah 22% (13 pekerjaan), kemudian nilai resiko rendah sebesar 14% (8 pekerjaan), dan nilai resiko sangat rendah sebesar 36% (21 pekerjaan).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Schmid, Werner. "Risk Management Down Under - Die australisch-neuseeländische Risikomanagement-Norm AS/NZS 4360." RISKNEWS 2, no. 3 (2005): 24–28. http://dx.doi.org/10.1002/risk.200590054.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Devian Putri Monikasari, Ayu Wanda Febrian, and Randhi Nanang Darmawan. "Analisis Prinsip Ekowisata di Pantai Sejile Labuhan Merak Taman Nasional Baluran." TOBA: Journal of Tourism, Hospitality and Destination 2, no. 4 (2023): 65–74. http://dx.doi.org/10.55123/toba.v2i4.2743.

Full text
Abstract:
Sejile Beach is one of the beaches in the Baluran National Park area located in Sumberwaru Village, Banyuputih District, Situbondo Regency. This beach is know as Sejile because it has the potential and tourist attraction to be transformed into ecotourism by taking into account the existing problems. The aim of the research is to anlyze the principles of conservation and tourism with possible risks that occur through the AS/NZS 4360 in 2004 Risk Management approach, which is beneficial for managers and the community in managing tourism objects. This study uses a qualitative descriptive method with a risk management approach AS/NZS 4360, 2004, while the stages are: determining the risk context, risk analysis, evaluation, and risk control, for data collection techniques namely observation, interviews, literature studies, and documentation. This research is expected as a recommendation to the management and the community to consider frameworks or programs that have been built or are still in the planning stages at tourist sites, with possible risks that occur, both environmental and human factors, in order to make conservation tourism sustainable.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Yunika, Desva, Aila Karyus, and Sujiah Sujiah. "Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Pengelolaan Limbah Medis B3 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung." Malahayati Nursing Journal 7, no. 2 (2025): 675–91. https://doi.org/10.33024/mnj.v7i2.17854.

Full text
Abstract:
ABSTRACT Hospitals have large and complex health service organizations and activities so they have a high potential risk of work-related accidents and occupational diseases. B3 medical waste can be a means of accidents and disease transmission to health workers, visitors and medical waste management officers. Therefore, efforts are needed to minimize accidents and disease transmission. The aim of this research is to carry out risk identification, risk assessment, risk evaluation and control efforts in the process of managing B3 medical waste at the Bhayangkara Regional Police Hospital in Lampung. The type of research used is descriptive analytical research with mixed methods. To determine the value and level of risk based on the AS/NZS 4360:2004 standard. Next, risk control efforts are based on the results of the risk assessment. The potential risks found in this research are 9 risks in B3 medical waste management activities, namely being punctured/scratched/cut by sharp objects (syringes, ampoules, pieces of equipment, other sharp objects), falls/slips/sprains, unpleasant odors, exposure to liquids. chemicals, exposure to blood fluids, exposure to infectious diseases, low back pain, musculosceletal disorders and fatigue due to workload. The risk level in B3 medical waste management is low risk level. Control over potential risks consists of engineering control, administrative control and PPE (Personal Protective Equipment) control. For hospitals to maintain a low potential risk rating for B3 medical waste management. Keywords : Risk Management, K3RS, Medical Waste, AS/NZS 4360:2004 ABSTRAK Rumah sakit memiliki organisasi dan aktivitas pelayanan kesehatan yang besar dan kompleks sehingga memiliki potensi risiko tinggi terhadap kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja. Limbah medis B3 dapat menjadi sarana kecelakaan dan penularan penyakit pada petugas kesehatan, pengunjung dan petugas pengelola limbah medis. Oleh karena itu, diperlukannya upaya untuk meminimalisir kecelakaan dan penularan penyakit. Tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko dan upaya pengendalian pada proses pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif analitik dengan mixed methods. Untuk mengetahui nilai dan level risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004. Selanjutnya, upaya pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko. Potensi risiko yang ditemukan dalam penelitian ini terdapat 9 risiko pada kegiatan pengelolaan limbah medis B3 yaitu tertusuk/tergores/tersayat benda tajam (jarum suntik, ampul, pecahan alat, benda tajam lainnya), terjatuh/terpeleset/ terkilir, bau tidak sedap, terkena cairan kimia, terkena cairan darah, terpapar penyakit menular, low back pain, musculosceletal dicorders dan kelelahan akibat beban kerja. Tingkat risiko pada pengelolaan limbah medis B3 yaitu tingkat risiko rendah. Pengendalian terhadap potensi risiko terdiri dari pengendalian rekayasa teknik, pengendalian administratif dan pengendalian PPE (Personal Protective Equipment). Bagi pihak rumah sakit untuk mempertahankan peringkat potensi risiko pada posisi rendah terhadap pengelolaan limbah medis B3. Kata Kunci: Manajemen Risiko, K3RS, Limbah Medis, AS/NZS 4360:2004
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Junita, Rizka, Tahara Dilla Santi, and Putri Ariscasari. "Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pekerja Terowongan PLTA Aceh Tengah Menggunakan Metode HIRADC." Jurnal Penelitian Inovatif 5, no. 1 (2025): 567–76. https://doi.org/10.54082/jupin.1326.

Full text
Abstract:
Pekerjaan di confined space, seperti terowongan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi akibat berbagai faktor bahaya, termasuk getaran, pencahayaan rendah, dan arus listrik, sehingga diperlukan analisis risiko yang sistematis untuk meningkatkan keselamatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang dihadapi pekerja di terowongan PLTA Aceh Tengah menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC) serta menilai tingkat risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi selama tiga hari, di mana risiko dikategorikan ber-dasarkan skala probability dan severity dalam matriks risiko AS/NZS 4360. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa bahaya memiliki tingkat risiko ekstrem, terutama terkait dengan paparan getaran, pen-cahayaan yang tidak memadai, serta ergonomi yang tidak sesuai dengan standar keselamatan. Untuk men-gurangi risiko tersebut, penelitian ini merekomendasikan berbagai upaya pengendalian, seperti pelatihan keselamatan bagi pekerja, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, serta penerapan prosedur kerja aman guna meminimalkan potensi kecelakaan kerja. Kesimpulannya, metode HIRADC terbukti efek-tif dalam mengidentifikasi bahaya di confined space serta membantu dalam menetapkan langkah-langkah mitigasi yang dapat meningkatkan keselamatan pekerja. Implementasi hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi tingkat risiko dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman di sektor konstruksi PLTA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Pelga, Bella Nitia, and Nova Muhani. "Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proses Produksi Steel Billet di PT. San Xiong Steel Indonesia Tahun 2019." JURNAL DUNIA KESMAS 10, no. 1 (2021): 85–95. http://dx.doi.org/10.33024/jdk.v10i1.2985.

Full text
Abstract:
International labour organization (ILO) mencatat 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja. Angka kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 123.000 kasus kecelakaan kerja. PT San Xiong Steel Indonesia bergerak di sektor besi baja. Bahan baku pembuatan besi baja yang digunakan adalah scrap yang di proses melalui proses pemilahan scrap, cooking scrap, analisis laboraturium dan pencetakan. Adanya pemberitaan tentang kecelakaan kerja yang dialami karyawan PT San Xiong Steel Indonesia menjadi alasan bagi peniliti untuk memilih PT San Xiong Steel Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi steel billet di PT San Xiong Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif observasional untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko kecelakaan kerja. Subyek penelitian dalam skripsi ini sebanyak 11 informan. Identifikasi bahaya menggunakan teknik job hazard analysis (jha) dan analisa risiko menggunakan teknik semi kuantitatif yang mengacu pada standar as/nzs 4360:2004 yang mengalikan nilai consequence, exposure, likelihood untuk menentukan tingkat risiko. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dengan tingkat risiko acceptable sebanyak 10 risiko (28%), priority 3 sebanyak 11 risiko (30%) dan 15 risiko (42%) pada tingkat substantial. Saran yang dapat diberikan yaitu melakukan pengukuran pajanan bising, pelatihan ergonomi, menambah alat pelindung diri (apd) sesuai dengan jumlah pekerja dan menambah safety sign.Kata kunci : as/nzs 4360:2004, konsekuensi, pajanan, kemungkinan, level risiko.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Akbar, Fajar Khaula Rizkya. "ANALISIS RISIKO K3 PEMBERANTASAN HAMA PEKERJAAN PERTANIAN JERUK." Journal of Public Health Research and Community Health Development 3, no. 1 (2019): 01. http://dx.doi.org/10.20473/jphrecode.v3i1.13067.

Full text
Abstract:
Banyaknya peluang yang ada di sektor pertanian tentu saja akan ada banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, semakin banyak pekerja dan semakin kompleks metode atau teknologi yang digunakan akan meningkatkan resik terjadinya penyakit akibat kerja atau kecelakaan akibat kerja yang disebabkan pengetahuan yang kurang tentang penggunaan alat, unsafe action dan unsafe condition. Tujuan dari penelitian ini adalah menganilisis risiko K3 di petani jeruk desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 untuk analisis risiko pada pekerjaan petani jeruk di desa Sidorejo kabupaten Banyuwangi. Instrumen penelitian untuk menilai jenis risiko pekerjaannya menggunakan standar AS/NZS 4360:2004, kemudian untuk mengidentifikasi bahaya pada setiap tahapan pekerjaan menggunakan metode JSA dan guna mengumpulkan informasi dari pekerja menggunakan metode in-depth interview.Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko K3 yang terdapat pada pekerjaan petani jeruk khususnya pada tahap pemberantasan hama adalah risiko menghirup kabut pestisida (risk rating 6), mata terpapar kabut pestisida (risk rating 6), kulit terpapar kabut pestisida (risk rating 6), terpeleset (risk rating 1) dan terlalu lama membawa beban tangki di pundak (risk rating 5). Kesimpulan dari penelitian ini adalah risiko K3 paling tinggi yang dialami oleh petani terdapat pada proses pemberantasan hama, khususnya pada saat menyemprotkan pestisida. Paparan pestisida dapat melalui mata, pernafasan, dan kulit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Estri Kartika, Endang Purnawati Rahayu, Kamali Zaman, Herniwanti, and Nopriadi. "Analisis Manajemen Risiko dengan Metode AS/NZS 4360:2004 pada Tangki Timbun Minyak di Riau." Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat 7, no. 1 (2022): 218–26. http://dx.doi.org/10.31943/afiasi.v7i1.193.

Full text
Abstract:
Australian / New Zealand Risk Management Standard (AS/NZS 4360:2004) adalah metode mengidentifikasi risiko pada tangki timbun, melakukan penilaian dan merekomendasikan upaya pengendalian risiko. Jumlah korban kecelakaan tambang fatal terbesar disebabkan oleh kebakaran yaitu 75% terjadi pada kegiatan eksploitasi minyak. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis manajemen risiko pada tangki timbun di PT X. Jenis penelitian kualitatif analitik dengan instrumen wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan triangulasi sumber, data, dan metode. Penelitian dilakukan di PT X pada Mei - Agustus 2020. Informan penelitian yaitu informan utama (staff departemen produksi dan Production Operation Manager) dan informan pendukung (Head of HSSE, staff departemen Facility Engineering, dan staff tim maintenance). Hasil penelitian diperoleh beberapa risiko pada tangki timbun yaitu kebakaran, kebocoran tangki, ledakan tangki, overpressure, tersengat arus listrik, gigitan hewan liar, terhirup gas H2S, terjatuh, terpeleset, dan terjepit. Semua risiko tersebut tergolong kategori high risk, kecuali kebocoran tangki timbun yang tergolong extreme risk, sehingga diperlukan upaya pengendalian risiko secara komprehensif mengelola risiko tersebut. Disarankan kepada PT X segera melakukan perbaikan terhadap tangki yang mengalami kerusakan, melakukan simulasi kebakaran secara rutin dan pengecekan terhadap seluruh peralatan pemadam kebakaran, serta menjaga kebersihan di area tangki timbun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Yunita, Yosi, Arifia Ekayuliana, and Fitri Wijayanti. "Identification Of Potential Hazards Using The Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC) Method, Case Study: PT. X." MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering 6, no. 3 (2024): 301–12. https://doi.org/10.46574/motivection.v6i3.340.

Full text
Abstract:
PT. X is a company producing 3 kg LPG gas. The absence of a good OHS system and the many cases of work accidents are problems that must be resolved. Therefore, this research aims to identify potential hazards in the production area, assess risks, and implement risk control using the HIRARC method based on the Australian Standard/New Zealand Standard for Risk Management 13 scale (AS/NZS 4360). The type of research used is descriptive qualitative. The results of this study show that there are 13 potential hazards, 11 low risk categories, 3 medium risk categories, and 2 high risk categories. The form of control that can be done by applying good and correct PPE, changing manual conveyor equipment to automatic conveyors and providing google forms to determine worker readiness. PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi gas elpiji 3 kg. Belum terdapatnya sistem K3 dengan baik serta banyaknya kasus kecelakaan kerja menjadi suatu masalah yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki tujuan guna melakukan identifikasi terhadap potensi bahaya yang ada di area produksi, mengukur risiko, serta menerapkan pengendalian risiko mempergunakan metode HIRARC berdasarkan skala Australian Standard/New Zealand Standard for Risk Management 13 (AS/NZS 4360). Jenis penelitian yang dipergunakan yakni deskriptif kualitatif. Temuan penelitian ini menunjukan ada 13 potensi bahaya, 11 kategori low risk, 3 kategori medium risk, serta 2 kategori high risk. Bentuk pengendalian yang mampu dilakukan dengan penerapan APD yang baik dan benar, pergantian peralatan conveyor manual menjadi conveyor otomatis dan memberikan google formulir untuk mengetahui kesiapan pekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Hartono, Widi, Dewi Handayani, and Balqis Aqila Ahya. "ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN STANDAR AS/NZS 4360:2004 PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON." Matriks Teknik Sipil 11, no. 4 (2024): 391. http://dx.doi.org/10.20961/mateksi.v11i4.76561.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Laksamana, Dandi, Ayu Herzanita, and Imam Hagni Puspito. "ANALISIS MUTU STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN X-CHANGE MALL 2." Construction and Material Journal 4, no. 2 (2022): 117–22. http://dx.doi.org/10.32722/cmj.v4i2.4712.

Full text
Abstract:
Every construction is expected to run well and will be completed in accordance with the planning. Therefore, project quality control is needed. Project quality control is extremely useful for one-time development so that the building can achieve its predetermined quality and standards. The purpose of this study is to find out the quality control system of reinforced concrete of upper structures on Columns, Beams, and Plates and whether the quality results of the reinforced concrete structure can meet the specified requirements. The data used in this study were the results of concrete compressive strength tests and steel reinforcement tests that had been carried out in the laboratory. This research was needed to minimize delays and costs so as not to miss the predetermined quality and standards. This research used the AS/NZS 4360 calculation method in which the analysis was carried out by taking into account the level of risk of the probability that occurs and the impact on costs, where the quality applied must be in accordance with the RKS that has been set on the project, the calculation was carried out using Excel in accordance with the formula to determine the level of risk in each structural work. The data were collected by distributing the questionnaire to each individual where the questionnaire contained work items to be analyzed from the division. The calculation analysis has obtained the result of the risk level for each structural work, column work worth 5.20, beam work 5.97 and floor plate work worth 6.00 which means that the work of the structure has a moderate level of risk. Keywords: Quality Control, Construction Implementation, Risk Factors, AS/NZS 4360.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Herasymenko, Olena. "НАЦІОНАЛЬНІ СТАНДАРТИ З РИЗИК-МЕНЕДЖМЕНТУ: КОНЦЕПТУАЛЬНІ АСПЕКТИ". PROBLEMS AND PROSPECTS OF ECONOMIC AND MANAGEMENT 2(14), № 2 (14) (2018): 84–93. http://dx.doi.org/10.25140/2411-5215-2018-2(14)-84-93.

Full text
Abstract:
У статті розглянуто найпопулярніші та найуживаніші національні стандарти з ризик-менеджменту. Досліджено особливості кожного стандарту. Так, британський стандарт не передбачає етапу ідентифікації і є майже незастосовним для українських компаній. За результатами дослідження австралійський стандарт AS/NZS 4360:2004 є найбільш популярним у всьому світі, а тому процес управління ризиком подано графічно. Враховуючи аналітичну роботу, у статті лаконічно розглянуто основні ідеї серії австрійських стандартів, канадського та японського стандартів. Розглянуто також російський стандарт, що є професійним документом, орієнтованим на ризик-менеджерів, також досліджено стандарти, що безпосередньо стосуються управління ризиками в компаніях реального сектору економіки. Загалом виділено ключові моменти національних стандартів ризик-менеджменту, що можуть бути застосовними у вітчизняній практиці управління ризиками.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Puteri, Eka Pratama, Elvira Handayani, Ria Zulfiati, Annisaa Dwiretnani, and Wari Dony. "Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Muara Sabak." Jurnal Talenta Sipil 6, no. 1 (2023): 163. http://dx.doi.org/10.33087/talentasipil.v6i1.193.

Full text
Abstract:
Risk Management Of Occupational Safety And Health (K3) In Construction Project Implementation In Muara Sabak aims to find out how the implementation of K3 and identify the K3 risks that exist in the project as well as to control the risks. In this construction project, the researcher only reviewed the AC-WC layer work. The results of this study obtained risk levels for AC-WC layer work are classified as very high risk as much as 10%, high risk as much as 40% and medium risk as much as 50%. The appraisal method that reseacher used is Matrix risks scouring by AS/NZS 4360 : 2004.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Pramitasari, Ratih, Haikal Haikal, MG Catur Yuantari, Kristin Ishak Kurnia Dwi, and Chalobon Treesak. "Job Safety Analysis and Hazard Identification of Welding Process in Semarang - JSA Method AS/NZS 4360:2004." Disease Prevention and Public Health Journal 16, no. 1 (2021): 62–69. http://dx.doi.org/10.12928/dpphj.v16i1.4613.

Full text
Abstract:
Background: The welding workshop in Semarang City is spread over several areas in Semarang City. There are several types of work in welding workshops, namely, cutting raw materials, assembling, welding, grinding, sanding, and painting. This study aimed to analyze occupational safety and health risks in the informal welding workshop using the JSA (Job Safety Analysis) AS/NZS 4360:2004 Risk Management method. Method: This research was conducted using semi-quantitative method with descriptive analysis. A cross-sectional research design was used because data (observations, interviews, filling in risk analysis tables, work accidents, occupational diseases, and controls) were collected at a particular time. The study was conducted in Semarang, Central Java, and the population was all informal welding workshops. Result: This study showed that there are 8 types of welding tasks, 21 potential hazards, and 24 health consequences in a welding process. The total score calculated by multiplying "chance" by "severity" shows that 11 health consequences were acceptable risk while 13 others were high risk. Conclusion: The highest score of occupational health hazards was electric shock due to chipped cable, electric shock due to a chipped short circuit, and wet/rain/cloudy work area. Welders are recommended to follow the proper instruction in the welding process, and each workshop must provide a first aid box for its workers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Anthony, Muhamad Bob. "Analisa Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Menggunakan Standar AS/NZS 4360:2004 Di Perusahaan Pulp&Paper." JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri 2, no. 1 (2019): 84. http://dx.doi.org/10.30737/jatiunik.v2i2.332.

Full text
Abstract:
This research has the purpose to find out the value of the risk of the potential dangers of work and level of risk of the potential dangers of working and know the potential dangers of dominant work that led to the occurrence of accidents at the company's pulp paper process in & area the production of paper. This research approach by using the method of HIRA (Hazard Identification and Risk just my Assesment) using the standard AS/NZS4360:2004 to calculate values before there is risk control (basic risk) until after control of risk (existing risk). The results of the activities of the production process on the company PT. XYZ is acquired 16 basic risk activity that consists of a category acceptable risk as 6, priority 3 category 2 category, substantial risk (priority 2) as many as 3 risk, priority 1 category 4 category of risk and very high risk as much as 1. After control of the risk (the existing risk) obtained a decrease risk category can be received (acceptable) a total of 10 risk (62.5%), priority 3 as much as 5 risk (31.25%) and substantial category (priority 2) as much as 1 risk (6.25%) While the priority categories 1 and very high risk categories have been lost after a controlling or mitigating riskKeyword : AS/NZS 4360:2004, basic risk, existing riskPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui nilai risiko potensi bahaya kerja dan level risiko potensi bahaya kerja serta mengetahui potensi bahaya kerja dominan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan pulp&paper pada proses di area produksi kertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment) dengan menggunakan standar AS/NZS4360:2004 untuk menghitung nilai-nilai risiko sebelum ada pengendalian (basic risk) sampai setelah dilakukan pengendalian terhadap risiko (existing risk). Hasil penelitian dari kegiatan proses produksi pada perusahaan PT. XYZ ini didapatkan 16 kegiatan basic risk yang terdiri dari kategori acceptable sebanyak 6 risiko, kategori priority 3 sebanyak 2 risiko, kategori substantial (priority 2) sebanyak 3 risiko, kategori priority 1 sebanyak 4 risiko dan kategori very high sebanyak 1 risiko. Setelah dilakukan pengendalian terhadap risiko (existing risk) didapatkan penurunan resiko yaitu kategori dapat di terima (acceptable) sebanyak 10 risiko (62,5%), priority 3 sebanyak 5 risiko (31,25%) dan kategori substantial (priority 2) sebanyak 1 risiko (6,25%) sedangkan kategori priority 1 dan kategori very high risk telah hilang setelah dilakukan pengendalian atau mitigasi resiko. Kata Kunci: AS/NZS 4360:2004, basic risk, existing risk
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Dewi, Resti Nurmala. "Occupational Health and Safety Risk Analysis Using AS/NZS Standard 4360:2004 in a Fish Meatball Industry." Jurnal Teknik Industri 25, no. 1 (2023): 31–42. http://dx.doi.org/10.9744/jti.25.1.31-42.

Full text
Abstract:
The Indonesian fishing industry developed by 1.4% in 2020, compared to the previous year, as shown by the existence of around 773 seafood factories. Such growth caused the emergence of different working conditions due to the use of complex machines. In 2019, the industrialization process generated an immense potential for accidents on occupational health as the mishaps increased from 60 to 270 cases. For this reason, this study aimed to identify the value and level of risk, using HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) following AS/NZS 4360:2004 standards. The study was conducted at the fish meatball company located in East Java, for six months. The results showed that the company could manage the occupational health and safety, as indicated by the reduction of the levels of risk from acceptable (33.4%), priority 3 (14.3%), priority 2 risk (38.1%), priority 1 risk (9.5%), and very high risk (4.8%) to acceptable (76%) and priority 3 (24%). The risk assessment matrix had shifted from yellow (moderate) to green (low). Some recommendations implemented in the workplace included creating a safety organization, organizing training sessions among employees, fostering a safety culture, applying ergonomic principles, and controlling work hours.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Hartono, Widi, Dewi Handayani, and Farasheila Sabrina. "Analisis Manajemen Risiko Dampak Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi Jembatan Beton dengan Standar AS/NZS 4360:2004." Matriks Teknik Sipil 11, no. 4 (2024): 384. http://dx.doi.org/10.20961/mateksi.v11i4.76711.

Full text
Abstract:
<p>Proyek jembatan beton merupakan proyek pembangunan infrastruktur dengan kecelakaan kerja terbanyak. Berdasarkan data tersebut dilakukan penelitian apa saja potensi risiko kecelakaan kerja yang mendominasi dan bagaimana cara pengendalian dan penanggulangan kecelakaan kerja pada proyek kontruksi jembatan beton. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode semi-kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner untuk analisis kuantitatif dan wawancara untuk analisis kualitatif. Instrumen penelitian mengacu pada standar <em>Australia/New Zealand Standard </em>(AS/NZS) 4360:2004 dengan 3 tahap yaitu identifikasi risiko, penilaian risiko, dan respons risiko. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada proyek jembatan beton dapat disimpulkan bahwa risiko yang mendominasi yaitu pekerjaan pengukuran kerangka kontrol vertikal dan horizontal pada pekerjaan persiapan, pekerjaan fondasi pada pekerjaan struktur bawah jembatan, dan pekerjaan pemasangan <em>girder</em> pada pekerjaan struktur atas jembatan. Respons risiko tersebut yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membuat standar operasional prosedur (SOP).</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Nabila, Fira, Prihantono Prihantono, and Anisah Anisah. "IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO PADA PROSES PEKERJAAN PEMASANGAN ATAP SANDWICH PANEL." Jurnal PenSil 10, no. 3 (2021): 141–47. http://dx.doi.org/10.21009/jpensil.v10i3.23242.

Full text
Abstract:
Abstrak
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahaya dan risiko pada proses pekerjaan pemasangan sandwich panel, proses identifikasi bahaya dan risiko menggunakan instrumen lembar Job Safety Analysis sedangkan penilaian risiko menggunakan metode semi kuantitatif W.T Fine J yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 tentang Risk Management. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan, wawancara dan focus group discussion. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk tabel identifikasi bahaya dan penilaian risiko kemudian dideskripsi secara objektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam bahaya dalam proses pekerjaan pemasangan sandwich panel antara lain bahaya mekanis, listrik, fisik, biologi, ergonomis dan biologis. Risiko yang teridentifikasi sebanyak 21 risiko dengan 7 level risiko Very High (33%), 5 level Priority 1 (24%), 6 level Substansial (29%) dan 3 level Priority 3 (14%).
 Kata kunci: Identifikasi bahaya, penilaian resiko, JSA, sandwich panel
 Abstract
 This study aims to determine the hazards and risks in the work process of installing sandwich panels, the process of identifying hazards and risks using the Job Safety Analysis sheet instrument while the risk assessment uses the semi-quantitative W.T Fine J method which refers to the AS/NZS 4360:2004 standard on Risk Management. Data collection was carried out using field observations, interviews and focus group discussions. The data obtained were analyzed in the form of a table of hazard identification and risk assessment and then described objectively. The results showed that there were six hazards in the work process of installing sandwich panels, including mechanical, electrical, physical, biological, ergonomic and biological hazards. The identified risks were 21 risks with 7 levels of Very High risk (33%), 5 levels of Priority 1 (24%), 6 levels of Substantial (29%) and 3 levels of Priority 3 (14%).
 Keywords: Hazard identification, risk assessment, JSA, sandwich panel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Nabila, Fira, Prihantono Prihantono, and Anisah Anisah. "IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO PADA PROSES PEKERJAAN PEMASANGAN ATAP SANDWICH PANEL." Jurnal PenSil 10, no. 3 (2021): 141–47. http://dx.doi.org/10.21009/jpensil.v10i3.23242.

Full text
Abstract:
Abstrak
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahaya dan risiko pada proses pekerjaan pemasangan sandwich panel, proses identifikasi bahaya dan risiko menggunakan instrumen lembar Job Safety Analysis sedangkan penilaian risiko menggunakan metode semi kuantitatif W.T Fine J yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 tentang Risk Management. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi lapangan, wawancara dan focus group discussion. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk tabel identifikasi bahaya dan penilaian risiko kemudian dideskripsi secara objektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam bahaya dalam proses pekerjaan pemasangan sandwich panel antara lain bahaya mekanis, listrik, fisik, biologi, ergonomis dan biologis. Risiko yang teridentifikasi sebanyak 21 risiko dengan 7 level risiko Very High (33%), 5 level Priority 1 (24%), 6 level Substansial (29%) dan 3 level Priority 3 (14%).
 Kata kunci: Identifikasi bahaya, penilaian resiko, JSA, sandwich panel
 Abstract
 This study aims to determine the hazards and risks in the work process of installing sandwich panels, the process of identifying hazards and risks using the Job Safety Analysis sheet instrument while the risk assessment uses the semi-quantitative W.T Fine J method which refers to the AS/NZS 4360:2004 standard on Risk Management. Data collection was carried out using field observations, interviews and focus group discussions. The data obtained were analyzed in the form of a table of hazard identification and risk assessment and then described objectively. The results showed that there were six hazards in the work process of installing sandwich panels, including mechanical, electrical, physical, biological, ergonomic and biological hazards. The identified risks were 21 risks with 7 levels of Very High risk (33%), 5 levels of Priority 1 (24%), 6 levels of Substantial (29%) and 3 levels of Priority 3 (14%).
 Keywords: Hazard identification, risk assessment, JSA, sandwich panel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Zulfiar, Muhammad Heri, and Fernando Kusumawardana. "Risiko Kerugian Mutu Pekerjaan Konstruksi Pada Pembangunan Gedung Sekolah 4 Lantai." Bulletin of Civil Engineering 4, no. 1 (2024): 7–12. https://doi.org/10.18196/bce.v4i1.21901.

Full text
Abstract:
Pada umumnya tolak ukur keberhasilan proyek dinilai berdasarkan waktu penyelesaiannya yang singkat dengan pengeluaran biaya yang seminiminal mungkin. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian lebih mengenai faktor-faktor yang memiliki potensi kerugian pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung sekolah empat lantai yang berlokasi di Bantul. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penyebaran kuisioner serta wawancara langsung dengan pihak terkait didalam proyek agar didapatkan nilai risiko dengan pendekatan risk = event x impact, yang kemudian dituangkan dalam matriks resiko AS/NZS 4360. Penelitian ini menggunakan metode Work Breakdown Structure (WBS) untuk memecah proyek secara sistematis dan logis menjadi komponen- komponennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pekerjaan struktur bawah yang mencakup pondasi footplate/ cakar ayam, struktur kolom, dan struktur balok memiliki tingkat resiko rendah dengan rata-rata sebesar 4,06. Faktor kerugian yang sering terjadi adalahpadapekerjaan bekisting plat lantai, penulangan balok dan pekerjaan bekisting balok.In general, the benchmark for project success is usually assessed based on a short completion time with minimal costs incurred. Based on these things, further research is needed regarding the factors that have the potential for job losses in the four-story school building construction project located in the Building Construction of Al – Azhar 66 Islamic Junior High School in Bantul. This research was carried out based on distributing questionnaires and direct interviews with related parties in the project in order to obtain risk values using the risk = event x impact approach, which was then outlined in the AS/NZS 4360 risk matrix. This research applied Work Breakdown Structure (WBS) method to identify every component in the construction work. Results of this structure showed that footplate, column, and beam construction have low risk of quality loss with the 4.06 of average value. Loss factors often occur in floor formwork, beam reinforcement and beam formwork.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Arief, Noor Rokhman, Sumaryanto, and Sulistiyono. "Planning And Installation of Water Spray System in The Underground for The Fire Hazard Prevention in PC. GKBI Production Unit." INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTIDISCIPLINARY RESEARCH AND ANALYSIS 07, no. 10 (2024): 4938–44. https://doi.org/10.5281/zenodo.14032940.

Full text
Abstract:
Fire is a serious risk that can cause great losses, both moral and material. This study evaluates fire prevention and control at PC. GKBI Medari, which recently experienced a major fire due to lack of fire detection. Using the AS/NZS 4360: 2004 method, nine hazards with high, medium, and low risks were found. In the underground area of the cambric factory, there are deficiencies in the existing fire extinguishing system, especially in dealing with invisible fires. Hot and dirty air is sucked and channelled through PVC ducts to the air filter, but this system is not effective in extinguishing fires. This study recommends the installation of water spray at several underground points to improve fire protection.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Tsapi, K. T., G. F. Kuiate, and B. D. Soh Fotsing. "Fab labs and digital manufacturing in Cameroon - Minimising work accidents through JSA and AS/NZS 4360:2004 standard." International Journal of Engineering, Science and Technology 16, no. 2 (2024): 27–39. http://dx.doi.org/10.4314/ijest.v16i2.4.

Full text
Abstract:
The democratization of industrial processes, fueled by the proliferation of fabrication laboratories (Fab Labs), is gradually paving the way for the accelerated development of the use of advanced manufacturing technologies in African countries. However, a comprehensive study that provides a holistic view of the contributions of the Fab Labs in Cameroon is lacking. Therefore, this paper presents a critical analysis of the state of Fab Labsdevelopment in Cameroon.A case study was used to analyze the occupational health and safety (OHS) risks at the laser cutting and milling operator workstations at XYZ Fabby using the Job Safety Analysis (JSA) to identify hazards and the AS/ NZS 4360:2004 standardto calculate the risk score.The results showed that the Fab Lab ecosystem in Cameroon consists of 10 active labs, with universities hosting 40% and private companies and social enterprises hosting 60%. Through their various activities, these Fab Labs collectively empower user communities and bridge the digital divide, enabling economic and industrial development through innovative projects and better access to cross-cutting science, technology and engineering practices. The results of the risk analysis showed that the risk level of each hazardous activity of the laser cutter operator workstation consisted of two levels, i.e., substantial with 75.0% and acceptable with 25.0%. Meanwhile, the risk level of the milling machine operator workstation consisted of three risk levels, i.e., acceptable with 69.2%, priority 3 with 7.7% and substantial with 23.1%. Recommendations were made to reduce or eliminate the effects of hazards associated with machine use, such as proper training and adherence to clear safety policies and procedures to be implemented.University-industry partnerships were recommended to strengthen and expand the number of Fab Labs in Cameroon, promote rapid prototyping, and foster innovation and entrepreneurship from universities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ichsanurrizki, Rifaldi, and Budi Priyanto. "Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Timbunan Main Dam Bendungan Jragung." Jurnal Sosial Teknologi 3, no. 5 (2023): 432–36. http://dx.doi.org/10.59188/jurnalsostech.v3i5.736.

Full text
Abstract:
Pembangunan Bendungan Jragung banyak sekali membutuhkan tenaga kerja dan alat berat. Sehingga dalam pekerjaan proyek konstruksi tersebut memiliki banyak risiko kecelakaan kerja yang dapat mengganggu jalannya sebuah proyek konstruksi. Diperlukan adanya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan konstruksi (SMKK) untuk mengendalikan risiko dan menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Penelitian ini dilakukan untuk untuk memahami resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada pekerjaan timbunan maindam Bendungan .Jragung. Penilaian tingkat resiko berpedoman pada standar Australia Standart/New Zealand Standart (AS/NZS) 4360:2004. Dari hasil penelitian diperoleh total 15 risiko bahaya. Didapatkan 2 (13%) tingkat risiko dalam kategori rendah (Low), 4 (27%) tingkat risiko dalam kategori sedang (Medium) dan 8 (60%) tingkat risiko dalam kategori tinggi (Hard). Berdasarkan hasil analisis didapatkan risiko dominan masuk ke dalam kategori tinggi (Hard) dengan presentase 60%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Zainul, L. M. Zainul. "IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PETUGAS PENYAPU JALAN RAYA KOTA BALIKPAPAN." IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan 5, no. 1 (2019): 87–92. http://dx.doi.org/10.36277/identifikasi.v5i1.76.

Full text
Abstract:
Penyapu jalan dalam melakukan pekerjaan sangat rentan dengan berbagai risiko terutama risiko keselamatan dan kesehatan seperti risiko penurunan pendengaran akibat bising, stress, dehidrasi, tertabrak kendaraan, serta gangguan kesehatan akibat kelelahan, bakteri, gangguan sistem pernafasan disebabkan menghirup asap kendaraan dan debu, maupun virus. Tujuan penelitian mengetahui bahaya dan risiko terhadap keselamatan maupun kesehatan pekerja. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriktif kualitatif dengan rancangan crossectional. Dalam melakukan identifikasi dan penilaian risiko menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Standar AS/NZS 4360. Nilai risiko yang paling tinggi (extreme) berada pada bahaya kendaraan bermotor dengan risiko berupa tertabrak kendaraan bermotor (meninggal dunia) 1 (satu) kategori. Jumlah Risk Rating sebanyak 31 kategori dengan rincian 1 (satu) kategori Extreme, 13 (tiga belas) kategori High, 9 (sembilan) kategori Medium, dan kategori Low sebanyak 8 (delapan) kategori.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Kembara Alam, Bagas, Iman Fathurrahman, Muhammad Aprizal, and Yudis Rafi Mukarom. "Analisis Manajemen Risiko K3 Laboratorium." Jurnal Teknik Indonesia 3, no. 4 (2024): 45–55. http://dx.doi.org/10.58860/jti.v3i4.321.

Full text
Abstract:
Laboratorium Elektronika Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia dapat dikatakan sebagai tempat yang berisiko tinggi karena seringnya praktikum yang dilakukan dan tingginya risiko tersetrum dengan benda-benda yang berhubungan dengan listrik. Risiko pada laboratorium sangatlah banyak, diantaranya risiko biaya praktikum, produktivitas mahasiswa, mutu, dan waktu pelaksanaan. Risiko yang harus lebih diperhatikan adalah risiko kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Dengan adanya manajemen risiko ini diharapkan kecelakaan praktikum yang terjadi dapat dikurangi. Pada penelitian ini akan diidentifikasi bahaya K3, penilaian risiko K3, serta bagaimana cara mengendalikan terhadap risiko K3 yang ada pada praktikum dengan metode penilaian risiko berdasarkan dari NHS Highland yang diadopsi dari AS/NZS 4360:2004 Risk Management. Analisis risiko dilakukan dengan melakukan identifikasi risiko dengan cara review data, interview dan kuisioner. Setelah melakukan identifikasi, nilai dampak dan frekuensi dikalikan untuk mendapatkan nilai tingkat risiko pada tiap faktor risiko. Evaluasi risiko adalah hal selanjutnya dilakukan kemudian melakukan penangan risiko agar tidak berpengaruh besar pada tujuan proyek. Dari hasil penilaian risiko ditemukan risiko yang paling besar adalah potensi risiko tangan tergores tang potong kabel dengan indeks nilai risiko sebesar 10,55.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Saleh, Lalu Muhammad. "Tingkat Risiko Psikologis Karyawan ATC di Salah Satu Cabang Air NAV Indonesia." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 14, no. 4 (2018): 345. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i4.5206.

Full text
Abstract:
Air Traffic Controller (ATC) adalah profesi yang bertugas sebagai pemandu lalu lintas udara yang memiliki tingkat stres tinggi dalam bekerja. ATC bekerja mengedepankan otak sehingga beban mental dapat terjadi. Penelitian bertujuan melihat sejauh mana tingkat risiko psikologis yang dihadapi ATC dalam bekerja dan jenis hazard yang menjadi penyebab. Sampel penelitian adalah karyawan ATC di Makassar Air Traffic Service Centre yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran risiko menggunakan matriks penilaian risiko menurut standar AS/NZS 4360. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko paling tinggi yang dapat memengaruhi aspek psikologis dalam bekerja adalah karena pola kerja 3 hari kerja 1 hari istirahat, kurangnya jumlah teman dalam bekerja, jumlah pesawat yang diamati, suhu yang dingin. Kesimpulan penelitian adalah karyawan ATC mengalami risiko psikologis karena beratnya pola kerja 3-1, jumlah teman yang kurang, jumlah pesawat yang banyak, dan suhu yang dingin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Effendi, Mustika Sari, Dian Artanti Arubusman, and Syaiful Abbas. "AIRPORT RAMP RISK ANALYSIS AT HALIM PERDANAKUSUMA." JURNAL MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN LOGISTIK 2, no. 3 (2017): 275. http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v2i3.111.

Full text
Abstract:
In the last ten years airline industry has grown rapidly and has made airport ramp or apron busier with its activities. The work time in this area is relatively short, causing the work pressure higher than other areas. It is not surprising that accidents and incidents are more potential to happen here. By identifying the hazard and risk, and then doing a risk analysis, the level of risk can be known using a qualitative method referring to the Australian/New Zealand Standard or AS/NZS 4360:2004. It is clear that the highest risks of ramp activities are noise, being struck by operational vehicles, and being squeezed by GSE equipment. Meanwhile, the activities with high risk include fatique, dust, being squeezed by hydraulic during preparation, being scratched by iron, improper body position when putting mannual GSE, being struck down by things, falling down, and getting lavatory water splashed on.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sari, Mustika, Dian Artanti Arubusman, and Syaiful Abbas. "AIRPORT RAMP RISK ANALYSIS AT HALIM PERDANAKUSUMA." Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG) 2, no. 3 (2016): 275. http://dx.doi.org/10.54324/j.mtl.v2i3.111.

Full text
Abstract:
In the last ten years airline industry has grown rapidly and has made airport ramp or apron busier with its activities. The work time in this area is relatively short, causing the work pressure higher than other areas. It is not surprising that accidents and incidents are more potential to happen here. By identifying the hazard and risk, and then doing a risk analysis, the level of risk can be known using a qualitative method referring to the Australian/New Zealand Standard or AS/NZS 4360:2004. It is clear that the highest risks of ramp activities are noise, being struck by operational vehicles, and being squeezed by GSE equipment. Meanwhile, the activities with high risk include fatique, dust, being squeezed by hydraulic during preparation, being scratched by iron, improper body position when putting mannual GSE, being struck down by things, falling down, and getting lavatory water splashed on.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Hartono, Widi, Dewi Handayani, and Azharia Nur Hapsari. "Analisis Manajemen Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Fondasi dan Pile Cap Proyek Konstruksi Jembatan Beton dengan Standar AS/NZS 4360 : 2004." Matriks Teknik Sipil 11, no. 3 (2024): 277. http://dx.doi.org/10.20961/mateksi.v11i3.76705.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Tamim, Faisal, and Agus Ismail. "Analisis Manajemen Risiko dan Pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Pekerjaan Power House." Jurnal Konstruksi 18, no. 1 (2020): 1–10. http://dx.doi.org/10.33364/konstruksi/v.18-1.772.

Full text
Abstract:
Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3, penilaian risiko K3, serta bagaimana tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada pekerjaan Power house proyek pembangunan PLTMH Cikandang 1. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004. Identifikasi risiko dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan kuesioner. Setelah melakukan identifikasi, nilai dampak dan frekuensi dikalikan untuk mendapatkan nilai tingkat risiko pada tiap faktor risiko.Hasil perhitungan ranking risiko adalah hal selanjutnya yang dilakukan dengan mengurutkan nilai risiko, mulai dari yang terbesar sampai terkecil, kemudian melakukan penanganan dan pengendalian risiko agar tidak berpengaruh besar pada proyek. Sesuai dengan pengolahan data diperoleh nilai risiko dengan indeks risiko tinggi sebanyak 9 variabel, untuk penggolongan nilai risiko dengan indeks risiko sedang sebanyak 20 variabel, sedangkan untuk penggolongan nilai risiko dengan indeks risiko rendah adalah sebanyak 6 variabel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Riyadi, Rahmat, Oke Hendra, Rini Sadiatmi, Wildan Nugraha, and Direstu Amalia. "Potensi Bahaya pada Ujung Runway 24 Bandar Udara: Sebuah Implementasi Manajemen Resiko." Journal of Airport Engineering Technology (JAET) 1, no. 2 (2021): 54–60. http://dx.doi.org/10.52989/jaet.v1i2.13.

Full text
Abstract:
This research aims to analyzethe hazards that exist at the end of runway 24 at Juwata Tarakan Airport.Then how to reduce the risks that exist in the area.The method that used for this research is the qualitative method. the data collection has been gained by observation, attendingdirectly into the field to analyze the hazards that exist at the end of the runway 24, depth interview with key informant, and document study on the accident historical data of the airport, respectively. Furthermore, the data was analyzed by risk management standardizationof AS/NZS 4360. Theresult show thatthe runwaypositionis near withthe road so it couldendanger motorists who pass on the highway. Moreover, therisk of jet blastbursts might cause an accident. After this research was carried out, a solution was obtained to reduce the existing risks by implementing a system of opening and closing traffic on the highway. In addition, it can also be done by diverting the flow of traffic on the highway.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sutjahjo, Kusumo Dradjad, Tri Wulan Sari, and Fadhlina Sahara. "IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA PADA PEKERJAAN BEKISTING ALUMA SYSTEM PROYEK X." Construction and Material Journal 3, no. 2 (2021): 89–95. http://dx.doi.org/10.32722/cmj.v3i2.3847.

Full text
Abstract:
Work at height is a job with a high risk of accidents, such as in the formwork aluma system. Weak supervision and a lack of knowledge of the workforce on potential hazards and risk control of the formwork aluma system are some of the causes of the high incidence of work accidents in this work. This research was conducted on the formwork aluma system of the BRI Gatot Subroto tower project, South Jakarta. The goal is to determine the potential hazards and risk control of aluma system formwork. Risk analysis is carried out using the AS / NZS 4360: 2004 standard to determine the level of risk to the potential hazards of the aluma system formwork. Potential hazards in the formwork aluma system are falling, bumping, being cut, punctured and crushed, with the level of risk being at high, substantial, medium and low levels. Risk control is carried out by the control hierarchy, namely elimination, substitution, engineering, administration, and control of PPE.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Azevedo, Renan Araújo, Élida Cristina Dalpiás, Thyago Vinicius Marques Oliveira, et al. "IMPLANTAÇÃO DE GESTÃO DE RISCO EM UMA EMPRESA DE EMBARCAÇÃO DE CARGAS COM BASE NA NORMA ISO 31000." Revista Científica FAEMA 9, no. 2 (2018): 712–17. http://dx.doi.org/10.31072/rcf.v9i2.652.

Full text
Abstract:
Uma empresa de embarque de cargas, situada em Maringá-PR, passou por uma auditoria externa, após a mesma observou-se a necessidade da elaboração de um plano de ação para reduzir os efeitos de não-conformidades da empresa com seus clientes. Para reduzir o número de notificações foi preciso analisar as principais “não-conformidades” mediante análise crítica da auditoria, voltado ao plano de ação preventivo e não corretivo. Assim, o presente trabalho relacionou a confecção de plano de ação visando a ação preventiva e posterior sugestão de uma matriz para diagnosticar os riscos perante a norma neozelandesa - AS NZS 4360-1999 Risk management e ABNT ISO 3100:2009. Desta forma foi possível criar um método inovador para a gestão de segurança da embarcadora de cargas, na qual se tem ciência das gravidades e consequências dos principais riscos que circundam as atividades da empresa, trazendo assim foco e concentração de estudos futuros para execução de serviços.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Isnani, Yuliana, and Achmad Kusairi Samlawi. "ANALISA PENGENDALIAN RISIKO KERJA PREVENTIVE MAINTENANCE SINGLE POINT MOORING DENGAN METODE RISK ASSESMENT." JTAM ROTARY 1, no. 1 (2019): 81. http://dx.doi.org/10.20527/jtam_rotary.v1i1.1406.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the working risk of preventive maintenance Single Point Mooring and to determine the existing risk control on preventive maintenance activities Single Point Mooring in PT. Pertamina RU-V Balikpapan. This research is a qualitative descriptive research with observasional approach. The method used is case study on PT. Pertamina RU-V Balikpapan. Data obtained through observation, interview, and documentation. The validity of data is done by membercheck method, and data analysis using semi quantitative risk assesment with AS/NZS 4360 Standard. The results showed (1) the percentage of working risk of Single Point Mooring preventive maintenance activity using risk assesment method shows 29,41% low risk, 64,70% medium risk, and 5,88% high risk. (2) 6 risk controls methods are elimination, substitution, engineering control, isolation, administration control and personal protective equipment. The dominant control method used is the metod of personal protective equipment and administration control. The prevention of occupational injuries addressed to the environment of machines, work equipment, and especially human factors
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Perdana, Ilham, Anis Saleh, and Taufik Nur. "Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) di Pt Bumi Sarana Beton." Manufaktur: Publikasi Sub Rumpun Ilmu Keteknikan Industri 2, no. 3 (2024): 97–110. http://dx.doi.org/10.61132/manufaktur.v2i3.494.

Full text
Abstract:
The background of this research focuses on the importance of OHS in the manufacture field, especially considering the high number of work accidents reported by BPJS Ketenagakerjaan. This research aims to identify and assess the risk of hazards at PT Bumi Sarana Beton using Hazard Identification Risk Assessment Determining Control (HIRADC) and provide solutions to reduce work accidents. The HIRADC method is used to identify hazards, assess risks, and determine appropriate controls in accordance with the AS/NZS 4360: 2004 standard. The results showed that the production work area has several high risks such as pinching, respiratory distress, and slipping. Effective risk control implementation is expected to improve work safety and productivity. These findings have important implications for the management of PT Bumi Sarana Beton to improve OHS policies and provide adequate training and protective equipment for workers. In addition, this research is also expected to be a reference for other industries in implementing OHS optimally to reduce the risk of work accidents and improve workers' welfare
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Martalina, Surika, Husna Yetti, and Yuniar Lestari. "Identifikasi Bahaya dan Risiko Keselamatan Kerja Pada Saat Overhaul di Area Kiln PT. X tahun 2017." Jurnal Kesehatan Andalas 7, no. 1 (2018): 14. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7.i1.p14-18.2018.

Full text
Abstract:
Overhaul merupakan perbaikan mesin atau alat secara total yang dilakukan oleh perusahaan supaya kinerja mesin atau alat bekerja dengan baik. Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang banyak dengan waktu yang telah di tentukan serta tekanan kerja yang tinggi berisiko terjadinya kecelakaan kerja pada saat overhaul. Pengurangan terjadinya kecelakaan kerja maka dibutuhkan penelitian tentang Identifikasi bahaya dan risiko keselamatan kerja pada saat overhaul di area kiln PT X. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya dan risiko keselamtaan kerja pada saat overhaul di area kiln PT X. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode triangulasi dan semi kuantitatif berdasarkan Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360:2004. Hasil penelitian mendapatkan 91 bahayadan 126 risiko yang teridentifikasi dan sebagian besar dari kegiatan di area kiln adalah pemasangan scaffolding, pengelasan dan bongkar pasang alat yang rusak. Perusahaan ini perlu melakukan training Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada pekerja serta menumbuhkan budaya peduli antara pekerja agar tindakan unsafe action tidak terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Martalina, Surika, Husna Yetti, and Yuniar Lestari. "Identifikasi Bahaya dan Risiko Keselamatan Kerja Pada Saat Overhaul di Area Kiln PT. X tahun 2017." Jurnal Kesehatan Andalas 7, no. 1 (2018): 14. http://dx.doi.org/10.25077/jka.v7i1.774.

Full text
Abstract:
Overhaul merupakan perbaikan mesin atau alat secara total yang dilakukan oleh perusahaan supaya kinerja mesin atau alat bekerja dengan baik. Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang banyak dengan waktu yang telah di tentukan serta tekanan kerja yang tinggi berisiko terjadinya kecelakaan kerja pada saat overhaul. Pengurangan terjadinya kecelakaan kerja maka dibutuhkan penelitian tentang Identifikasi bahaya dan risiko keselamatan kerja pada saat overhaul di area kiln PT X. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya dan risiko keselamtaan kerja pada saat overhaul di area kiln PT X. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode triangulasi dan semi kuantitatif berdasarkan Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360:2004. Hasil penelitian mendapatkan 91 bahayadan 126 risiko yang teridentifikasi dan sebagian besar dari kegiatan di area kiln adalah pemasangan scaffolding, pengelasan dan bongkar pasang alat yang rusak. Perusahaan ini perlu melakukan training Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada pekerja serta menumbuhkan budaya peduli antara pekerja agar tindakan unsafe action tidak terjadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Fitriyani, Fitriyani, Aria Gusti, and Fauziah Hermawati. "Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja Industri Pembuatan Batu Bata di Korong Tanjung Pisang Nagari Sintuk Kabupaten Padang Pariaman." Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan 4, no. 1 (2023): 47–56. http://dx.doi.org/10.25077/jk3l.4.1.47-56.2023.

Full text
Abstract:
Berdasarkan hasil survei ILO tahun 2018 menyebutkan bahwa di Indonesia terjadi kecelakaan kerja sebanyak 29 kasus yang mengakibatkan kematian dalam 100.000 pekerja Indonesia dan sebanyak 380.000 (13,7%) pekerja meninggal setiap tahunnya karena kecelakaan kerja. Aktifitas pekerja industri batu bata berisiko untuk menyebabkan kecelakaan kerja seperti tertimpa batu bata hingga kebakaran, dan penyakit akibat kerja seperti low back pain, infeksi saluran pernapasan akut, dermatitis dan penyakit kulit lainnya, dan kerusakan kuku. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain crossectional. Kegiatan dilakukan dari April - Oktober 2021 dengan metode wawancara dan observasi. Analisis menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 dan formulir Job Safety Analysis (JSA). Hasil penelitian didapatkan dari 19 tahapan kerja, 4 tahapan kerja kategori risiko ektrim, 10 tahapan kategori risiko tinggi, 3 tahapan kerja kategori risiko sedang, dan 2 tahapan kerja kategori risiko rendah. Kesimpulan, diperlukan alat bantu kerja seperti mesin pengaduk, penggunaan sarung tangan, topi dan sepatu boots dalam bekerja dan pengaturan jam kerja.
 Kata Kunci : Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, JSA, Pekerja batu bata
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Heri Zulfiar, Muhammad, and Prabawati Ramaputri. "Analisis Potensi Keterlambatan Terhadap Proyek Gedung Perkuliahan Enam Lantai." Bulletin of Civil Engineering 4, no. 2 (2025): 1–6. https://doi.org/10.18196/bce.v4i2.21920.

Full text
Abstract:
Pembangunan suatu proyek konstruksi tidak selalu berjalan lancar, tapi terkadang tidak jauh dari berbagai permasalahan yang akan datang, mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan proyek yang hampir selesai. Pada umumnya tolak ukur keberhasilan proyek diniliai berdasarkan waktu penyelesaiannya yang singkat dengan pengeluaran biaya yang seminiminal mungkin. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang memiliki potensi menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan proyek perkuliahan enam. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penyebaran kuisioner serta wawancara dengan pihak terkait di dalam proyek guna didapatkannya nilai risiko dengan pendekatan kejadian resiko risk = event × impact, yang kemudian dituangkan dalam matriks risiko. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa terdapat 10 faktor utama yang memiliki potensi dapat menimbulkan keterlambatan pada proyek, dan pekerjaan berdasarkan keterangan matriks risiko AS/NZS 4360 didapatkan nilai rata-rata risiko terbesar ialah pekerjaan pondasi 7,31, pekerjaan lantai dasar nilai rata-rata risiko 6,91, dan pekerjaan yang memiliki nilai rata-rata risiko terendah adalah pekerjaan persiapan dengan nilai rata-rata risiko 6,50
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Isnaeni, Kemas Moh Ade, Sella Sella, Mirza Adiwarman, Sepriadi Sepriadi, and Roby Cahyadi. "I IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR) PADA AKTIVITAS LOADING OVERBURDEN DI PT X KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN." Jurnal Teknik Patra Akademika 15, no. 02 (2024): 79–85. https://doi.org/10.52506/jtpa.v15i02.270.

Full text
Abstract:
PT X merupakan salah satu kontraktor pertambangan di Indonesia yang dimana pada proses produksinya menggunakan alat berat dan peralatan lainnya. Identifikasi bahaya dan Penilaian Risiko merupakan sebuah metode atau teknik yang di gunakan untuk mengidentifikasi kejadian atau kondisi yang memiliki potensi risiko bahaya. Metode ini melibatkan penilaian risiko dengan menggunakan matriks penilaian risiko pada penelitian ini menggunakan metode secara kualitatif yang dimana peneliti menggali data dengan melakukan Observasi Lapangan, wawancara dan Studi Literatur. Adapun identifikasi bahaya yang di temukan peneliti di PT X sebanyak 12 potensi bahaya pada kegiatan loading overburden setelah di temukannya potensi bahaya tersebut dilakukan penilaian risiko bedasarkan AS/NZS 4360: 2004 dengan menggunakan dua parameter perhitungan likelihood dan consequence yang dimana hasil tersebut di masukkan ke tabel risk matriks bertujuan agar mengetahui tingkat risiko Adapun Upaya pengendalian bahaya dan risiko dengan penerapan menggunakan metode Hirarki pengendalian risiko dan bahaya meliputi eliminasi, subtitusi, rekayasa teknis, adiministrasi dan alat perlindung diri bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko dan bahaya menuju titik aman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Prastyasari, F. I., AAB Dinariyana Dwi Putranta, and E. B. Z. Arifah. "Risk Analysis of Coral Reef Damage Area due to Grounding Incidents in Karimunjawa National Park." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 1423, no. 1 (2024): 012025. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1423/1/012025.

Full text
Abstract:
Abstract The designation of Karimunjawa as a National Park in 1999 does not prevent any shipping activities performed by barges, passenger ship, LCT, or even tanker from entering Karimunjawa waters. Such condition can cause damages to coral reefs if the ship run aground. In addition, the possibility of coral reefs contamination due to tourists activities such as diving that requires vessels to transport them. Based on the historical data from 2017 until 2023, fourteen cases of vessel grounding in Karimunjawa were recorded. This study comprises of hazard identiLication, frequency analysis, severity analysis, and risk representation. The simulation result of IWRAP Mk2 shows that the grounding incident in Karimunjawa is 3.736 incidents/year. Meanwhile the projected coral reefs area that affected by the grounding incident reached 0.55% from the total coverage. Based on Risk Management Australia AS/NZS 4360 (2004), the results showed that support vessels have high risk of grounding, followed by passenger ships with a moderate risk level. Tankers and other types of vessels were found to have a low risk of grounding.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Irza Menka Deviliany Kaban, Razia Begum Suroyo, and Tri Niswati Utami. "Analysis of Occupational Safety and Health (K3) Risk Management in the Physics and Chemistry Laboratory of the Medan Occupational Safety and Health Center." International Journal of Public Health 1, no. 3 (2024): 138–51. http://dx.doi.org/10.62951/ijph.v1i3.88.

Full text
Abstract:
The many possible risks associated with laboratory work are unavoidable. This study aimed to determine and analyze hazards, risks, impacts, risk levels and occupational safety and health (OHS) controls in the physics and chemistry laboratories of the Occupational Safety and Health Center (OHS) Medan. This is a qualitative research method with phenomenological approach hazard identification using Task Risk Analysis method using AS/NZS 4360: 2004 semi-quantitative. The tolerable risk threshold in the chemistry lab was 52, priority 3 was 10, and major was 11. The only thing OHS controlled in the physics lab was the air conditioning system. The presence of SOP (work procedures), MSDS (material safety data sheet) documents, OHS signs, supervision, managerial support, and the use of PPE masks, gloves, long-hand lab coats, rubber shoes, and other safety measures were all necessary in chemistry labs. Expanding the space, adding SOP, installing ventilation are all suggested at the physics laboratorium, Adopting ANSI / AIHA Z9.5-2003 ventilation guidelines, changing or replacing processes with safer chemicals, providing OHS training, and wearing coveralls and glasses are all recommended in the chemistry laboratory.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Mahindra, Fahni, Yazid Fanani, and Fairus Atika Redanto Putri. "Identification of Hazards and Risk Assessment in the Workplace of PT. Nusantara Traisser Site PT. Vale Indonesia Sorowako, South Sulawesi." Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) 4, no. 2 (2024): 329–36. http://dx.doi.org/10.31284/j.jemt.2024.v4i2.5562.

Full text
Abstract:
The mining industry has a high risk of accidents, thereby prioritizing the understanding of safety and occupational health aspects. This research discusses the potential hazards and risk values for each work area of Nusantara Traisser Ltd. at the site of Vale Indonesia Pte Ltd. in 2023. Potential hazards came from field observations, and risk assessments were conducted by analyzing the probability, exposure, and consequence values of each identified hazard. These values were then adjusted according to the semi-quantitative risk level standards of William T. Fine. This research employed an observational approach using the AS/NZS 4360:2004 method for risk management. The results of the study indicated that the total number of potential hazards identified in the four work areas was 11, each with its respective risk value. The highest risk level reached 300, classified as priority 1, involving the hazard of mining traffic in the Anoa North Ground Training area (Mines HSOR Department) and the Enggano Coal and Sulfur Storage area. The recommended risk controls for each work area include elimination, engineering control, administration, and personal protective equipment (PPE).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography