Academic literature on the topic 'Omkering'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Omkering.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Omkering"

1

Silvya E. Wangga, Maria. "MEKANISME PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG." ADIL: Jurnal Hukum 3, no. 2 (May 16, 2019): 333. http://dx.doi.org/10.33476/ajl.v3i2.814.

Full text
Abstract:
<p>Fenomena tindak pidana pencuciaan uang dilakukan secara sistematis, rapi dan<br />sulit diungkapkan dengan melibatkan pemangku kekuasaan seperti eksekutif,<br />legislatif dan yudikatif terus meningkat, sebagaimana yang dikemukakan oleh<br />Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Negara (PPATK) bahwa sepanjang<br />tahun 2007-2011 terdapat 2.258 transaksi keuangan yang mencurigakan. Salah<br />satu hal yang diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang<br />Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang adalah pembalikan beban<br />pembuktian (omkering van bewijslast atau Shifting the burden of proof) kepada<br />terdakwa terhadap harta kekayaan yang terkait dengan perkara bukan berasal atau<br />terkait dengan tindak pidana yang ditentukan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang- </p><p>Undang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Mekanisme pembalikan<br />beban pembuktian (omkering van bewijslast atau Shifting the burden of proof)<br />yang dilakukan oleh terdakwa hanya dilakukan dalam pemeriksaan di pengadilan<br />dengan mengajukan alat bukti yang cukup. Apabila terdakwa tidak dapat<br />membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan berasal dari tindak pidana maka<br />pembuktian tersebut hanya berlaku untuk harta kekayaannya saja sehingga unsur unsur</p><p>perbuatan seperti menempatkan, mentransfer, membayarkan,<br />membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan dan menitipkan harta kekayaan<br />harus dapat dibuktikan oleh jaksa penuntut umum. Penerapan pembalikan beban<br />pembuktian (omkering van bewijslast atau Shifting the burden of proof) perlu<br />didukung dengan peningkatan kemampuan sumber daya aparat penegak hukum<br />dalam menerapkan metode penelusuran dan pengungkapan harta kekayaan dan<br />mewajibkan penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaan baik<br />sebelum, selama dan setelah menjabat</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Idham, Ibrahim. "Ganti Rugi dan Tanggung Gugat Produk." Jurnal Hukum & Pembangunan 25, no. 1 (February 1, 1995): 30. http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol25.no1.466.

Full text
Abstract:
Tanggung jawab produk (product liability) adalah suatu gugat ganti rugi tanpa "kesalahan"(schuld, fault). Pasal 1365 KUH Perdata mengatur tanggung jawab pada umumnya, yaitu baik karena kesalahan (schuld) atau kelalaian dalam hal tidak ada suatu kontrak. Dalam hal tanggung gugat produk perlu dibedakan antara tanggung jawab mutlak (strict liability) dengan tanggung jawab dengan pembuktian terbalik (omkering van bewijslast). Perundang- undangan RI telah mengatur mengenai tanggung gugat mutlak yaitu dalam Undang-Undang lingkungan hidup. Karangan ini mencoba menguraikan tanggung gugat produk baik dari tinjauan hukum perdata maupun pidana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Syahroni, Muh Arief, M. Alpian, and Syofyan Hadi. "PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI." DiH: Jurnal Ilmu Hukum 15, no. 2 (July 11, 2019): 124–33. http://dx.doi.org/10.30996/dih.v15i2.2478.

Full text
Abstract:
Penerapan sistem pembalikan beban pembuktian (omkering van de bewijslast) secara terbatas di dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 dianggap sebagai instrumen luar biasa disebabkan karena cara ini menyimpang dari prinsip umum hukum pidana yang dirumuskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHAP). Dengan meletakkan beban pembuktian kepada terdakwa, maka asas yang diberlakukan dalam tindak pidana korupsi ini pun beralih dari praduga tidak bersalah (presumption of innocence) menjadi praduga korupsi (presumption of corruption) atau praduga bersalah (presumption of guilt). Penerapan pembalikan beban pembuktian terbalik ini adalah salah satu sarana dan merupakan suatu terobosan hukum dalam konteks pembaharuan hukum pidana yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk memberantas korupsi yang sudah mengakar di Indonesia. Pengimplementasian sistem ini diharapkan mampu mengeliminasi tingkat kesulitan pembuktian yang dihadapi selama ini dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang cenderung dilakukan dengan sangat rapi dan menyeluruh. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dasar hukum pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dengan mengunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Sedangkan pengumpulan bahan dilakukan dengan studi dokumen kemudian bahan hukum tersebut penyusun uraikan dan hubungkan sedemikian rupa, sehingga disajikan dalam penjelasan yang sistematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi hanya terbatas dilakukan terhadap delik pemberian (gratification) yang berkaitan dengan suap (bribery), dan bukan terhadap delik-delik lainnya dalam tindak pidana korupsi. Delik-delik lainnya dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang tertuang dalam pasal 2 sampai dengan pasal 16 beban pembuktiannya tetap berada pada Jaksa Penuntut Umum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Nauta, Aukje, Sonia Sjollema, and Siebren Houtman. "De Omkering." Gedrag & Organisatie 29, no. 2 (June 1, 2016). http://dx.doi.org/10.5117/2016.029.002.011.

Full text
Abstract:
In dit artikel beargumenteren we dat organisaties steeds meer losgezongen raken van basale behoeften van mensen. Daarom pleiten we voor een omkering: een beweging die het werk aanpast aan de mens – in plaats van de mens aan het werk. Hoe richten we de toekomst van werk zo in, dat basale menselijke behoeften optimaal tot hun recht komen?
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Van De Kauter, Gerd. "Grappige vreemdelingen: lachten met 'de barbaren' in de Late Oudheid." Van Mensen en Dingen: tijdschrift voor volkscultuur in Vlaanderen 7, no. 3-4 (August 11, 2009). http://dx.doi.org/10.21825/vmend.v7i3-4.5198.

Full text
Abstract:
Humor is van alle tijden. Zo is er ook humor terug te vinden in overgeleverde bronnen uit de Middeleeuwen of de Late Oudheid. In het onderstaande artikel gaat het specifiek over humor in de relatie tussen ' de beschaafde mens' en 'de barbaren'. Deze humor gaat gepaard met enorme overdrijvingen van de gangbare stereotypen en ook een zekere ongerijmdheid staat centraal. Er werd in grote mate gebruik gemaakt van ironie, sarcasme of rol omkering.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Lubach, R. D. "Aardbevingsschade en het aansprakelijkheidsrecht: over vergoeding van waardevermindering en omkering van de bewijslast." Maandblad voor Vermogensrecht 14, no. 2 (February 2016). http://dx.doi.org/10.5553/mvv/157457672016014002004.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

"Boekenrubriek." Tijdschrift voor Arbeidsvraagstukken 26, no. 3 (September 1, 2010). http://dx.doi.org/10.5117/2010.026.003.010.

Full text
Abstract:
Fatale remedies is een interessant boek over een belangwekkend onderwerp, namelijk de onbedoelde gevolgen van beleid. Het is een thema dat Godfried Engbersen eigenlijk al gedurende zijn gehele loopbaan als academisch socioloog heeft geïntrigeerd. Toch blijft er bij de vooraf hooggespannen lezer na lezing een licht gevoel van onbehagen achter. Dat komt enerzijds door de volstrekte ontmythologisering van de maakbaarheid van een complexe samenleving als de onze, maar anderzijds ook door de door Engbersen gekozen opzet van zijn boek. Om met het laatste te beginnen, het boek is vooral een retrospectief en niet zozeer een analyse van de vraagstukken van dit moment in de context van de economische crisis, of een op de toekomst gerichte analyse. Voor het merendeel betreft het eerder gepubliceerde artikelen, al of niet aangevuld met een actualiserend nawoord. Het boek start met een interessant, voornamelijk theoretisch hoofdstuk over de onbedoelde effecten van beleid. Een belangrijke inspiratiebron voor de auteur is het in 1981 door Sam Sieber gepubliceerde boek Fatal Remedies: The Ironies of Social Intervention. Volgens Sieber roept beleid een tweetal reacties op dat ertoe leidt dat de beoogde doelstellingen niet of maar gedeeltelijk worden bereikt. Aan de ene kant roepen beleidsinterventies tegendraadse gedragsreacties op. Aan de andere kant treedt bij interventies vaak een omkering op, waarbij juist het tegengestelde wordt bereikt. In de volgende hoofdstukken illustreert Engbersen dit voornamelijk ten aanzien van het minderheden- en immigratiebeleid en het socialezekerheidsbeleid. Hij sluit daarbij aan bij empirisch onderzoek dat door hemzelf en zijn onderzoeksgroep voor een belangrijk deel op stedelijk niveau is uitgevoerd.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Omkering"

1

Snibbe, Chantal. "Die tonale aspekte in die toonreekse van Dallapiccola se seriele komposisies." Diss., Pretoria : [s.n.], 2004. http://upetd.up.ac.za/thesis/available/etd-07152004-104604/.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Omkering"

1

Bosman, Betty. Omkering bewijslast bij kennelijk onredelijk ontslag, de wens de vader van de gedachte?: Een rechtsvergelijkende excursie. Tilburg: Tilburg University Press, 1993.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Taccoen, Luc. Op de plaats van de waarheid kan niet meer gesproken worden: De omkering van het goede in het kwade. Antwerpen: Garant, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Taccoen, Luc. Op de plaats van de waarheid kan niet meer gesproken worden: De omkering van het goede in het kwade. Antwerpen: Garant, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

The last shall be first: The rhetoric of reversal in Luke. Sheffield: JSOT Press, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

G. A. van der Wal. De omkering van de wereld: Over achtergronden van milieucrisis en zinloosheidsbesef. Ambo, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Giesen, I. Bewijs En Aansprakelijkheid: Een Rechtsvergelijkend Onderzoek Naar de Bewijslast, de Bewijsvoeringslast, Het Bewijsrisico En de Bewijsrisico-Omkeri. Boom Juridische Uitgevers, 2001.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography