Academic literature on the topic 'Packetlosses'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Packetlosses.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Packetlosses"

1

Masruroh, Siti Ummi, Ahmad Nurul Fajar, Mufid Fajar Alghifari, and Luh Kesuma Wardhani. "Performance Evaluation of OMDV and DSDV Routing Protocols with Video Streaming on the Wireless Mesh Network." International Journal of Interactive Mobile Technologies (iJIM) 14, no. 20 (2020): 184. http://dx.doi.org/10.3991/ijim.v14i20.13733.

Full text
Abstract:
<p>Video Streaming is a method to deliver multimedia content that allow files to be used or watched directly without the need to download and save it. Video streaming also include image processing, in image processing there is a component to compare the value of an image, that is PSNR. This research will compare the reactive and proactive routing protocol performance of AOMDV and DSDV using PSNR, Packetloss, and Throughput parameters in Wireless Mesh Network (WMN) for video streaming. The simulation uses 4, 16, 36, 64, and 100 nodes. The results of this research is AOMDV routing protocol with the greater variation in the number of nodes and the distance between nodes resulting in higher packet loss, decreasing throughput and decreasing values of PSNR. While in DSDV routing protocol with the greater variation in the number of nodes and distance between nodes has an impact on the increase of packetloss value, a very drastic decrease throughput value compared with the AOMDV routing protocol, a decrease in PSNR value and in some scenarios does not produce PSNR values. The comparison of PSNR values between the two routing protocols are also influenced by variations in the number of nodes and distances between nodes along with packetloss and throughput parameters. The greater packetloss will decrease the PSNR value generated.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Arifwidodo, Bongga, Wasis Rezki Baskoro, and Jafaruddin Gusti Amri Ginting. "Video Conference Pada Openstack Menggunakan Openmeeting Sebagai Infrastructure As A Service (Iaas)." Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 21, no. 2 (2020): 99. http://dx.doi.org/10.30595/techno.v21i2.8451.

Full text
Abstract:
Era Pandemi menyebabkan peningkatan penggunaan aplikasi konferensi video yang tiba-tiba dan siginifikan. Bagi perusahaan harus segera beradaptasi dalam hal aplikasi komunikasi. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan yaitu openmeetings. Openmeetings adalah aplikasi yang digunakan sebagai pengatur konferensi yang terinstal pada server. Umumnya server dibangun menggunakan komponen fisik, namun memiliki keterbatasan sehingga seringkali mengalami penurunan performa dalam segi kecepatan server dalam menjalankan layanan. Salah satu upaya meningkatkan performa server harus menambah atau mengganti perangkat keras sehingga kurang menguntungkan pada biaya operasional. Konsep Cloud selain dapat mengefisienkan biaya operasional server juga handal dalam hal ketersedian layanan. Cloud merupakan sebuah model Client-server, dapat diakses oleh pengguna dimana saja dan kapan saja. Membangun Cloud salah satunya dapat menggunakan openstack, merupakan software open source untuk membangun cloud. Penelitian dilakukan perbandingan harga cloud dengan komponen fisik serta pengujian Video Conference yang di jalankan dalam Cloud untuk mengetahui kinerja Cloud dari sisi Quality of Service (QoS) meliputi delay, packetloss, jitter dan throughput. Hasilnya disimpulkan menggunakan cloud lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan server fisik. nilai rata-rata terbesar pada sisi upload adakah throughput sebesar 639.85kbps, delay sebesar 30.22ms, jitter sebesar 10.35ms dan packetloss sebesar 0.94%, untuk nilai rata-rata terbesar pada sisi download adalah throughput sebesar 1,856.55kbps, delay sebesar 10.19ms, jitter sebesar 6.18ms dan packetloss sebesar 0.87%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hikam, Muhamad, and Raka Yusuf. "ANALISIS IMPLEMENTASI COS UNTUK MENGATASI MASALAH DELAY, JITTER, PACKETLOSS MENGGUNAKAN CBWFQ PCQ." Network Engineering Research Operation 6, no. 2 (2021): 121. http://dx.doi.org/10.21107/nero.v6i2.231.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sajati, Haruno, and Sudaryanto Sudaryanto. "PENGARUH ROUTING PROTOCOL SWITCH MULTILAYER UNTUK TRANSFER DATA PADA JARINGAN KOMPUTER." Jurnal Nasional Teknologi Komputer 2, no. 2 (2022): 81–91. http://dx.doi.org/10.61306/jnastek.v2i2.29.

Full text
Abstract:
Membandingkan kinerja perangkat switch multilayer apakah memiliki kinerja yang lebih dan dapatkah perangkat ini menggantikan peran router. switch multilayer memiliki lebih banyak port dimana penggunaan perangkat jaringannya dapat lebih efisien. Kekurangan pada penelitian sebelumnya dimana proses pengujian dilakukan secara simulasi. Kemudian untuk penelitian ini pengujian kinerja dilakukan secara real dengan menggunakan perangkat Cisco 2800 Router dan perangkat Cisco Catalyst 3750 Switch Multilayer. Hasil parameter QoS berdasarkan total rata-rata throughtput pada perangkat Cisco Catalyst 3750 Switch Multilayer menunjukkan nilai sebesar 81,4579Mbps lebih besar dibandingkan Cisco 2800 Router, sementara total rata-rata packetloss pada perangkat Cisco Catalyst 3750 Switch Multilayer menunjukkan nilai sebesar 0,0739% lebih kecil dibandingkan Cisco 2800 Router sedangkan total rata-rata delay pada perangkat Cisco Catalyst 3750 Switch Multilayer menunjukkan nilai sebesar 3,8090ms lebih kecil dibandingkan Cisco 2800 Router. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney komparasi terhadap 3 variabel hasil pengujian antara Cisco Catalyst 3750 Switch Multilayer dan perangkat Cisco 2800 Router pada α=0.05 dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan diantara nilai throughput, packetloss dan delay yang didapat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Helena Manurung, Cindy Tio, Jaenal Arifin, Fikra Titan Syifa, and Raditya Artha Rochmanto. "Pemanfaatan ESP32 Sebagai Sistem Pemantauan Kualitas Air Keran Siap Minum Secara Real-Time Menggunakan Aplikasi." Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) 4, no. 2 (2022): 93–98. http://dx.doi.org/10.20895/jtece.v4i2.535.

Full text
Abstract:
Pemantauan kualitas air keran siap minum sangat penting bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat mendeteksi kualitas air dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things. Pada penelitian ini, sensor Analog pH meter v2, Suhu DS18B20, dan Turbidity SEN0189 digunakan untuk mendeteksi nilai pH, Suhu, dan kekeruhan pada air. Disamping itu google firebase, MIT App Inventor dan WireShark digunakan sebagai pendukung teknologi IoT serta pemantau QoS. Ketiga sensor diuji untuk mencari nilai error menggunakan 3 sampel yang berbeda untuk masing-masing sensor. Cairan uji pH buffer 4,9;7,5;dan8,8 digunakan untuk menguji sensor pH. Sampel air suhu 29,1℃;8,7℃; dan 65,0℃ digunakan untuk menguji sensor suhu. Sampel air keruh 439NTU, 1404NTU, dan 2589NTU digunakan untuk menguji sensor turbidity.Pengujian Quality of Service menggunakan tiga parameter yaitu packetloss,delay, dan throughput. Hasil pengujian sensor pH, suhu, dan turbidity mendapatkan nilai error sebesar 0,85%;1,31%; dan 0,49% untuk pH; 1,90%; 3,09%; dan 1,39% untuk suhu; 2,58%;2,63%; dan 2,91% untuk kekeruhan. Hasil pengujian QoS mendapatkan nilai rata-rata packet loss 0,01%; delay 20,36 ms, dan throughput 581,14 bit/sec. Berdasarkan hasil nilai error, sensor pH,suhu dan turbidity cukup akurat. Pengujian packetloss dan delay sudah menampilkan hasil yang baik. Namun, hasil throughput masih harus ditingkatkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ahdan, Syaiful, Okta Firmanto, and Suci Ramadona. "Rancang Bangun dan Analisis QoS (Quality of Service) Menggunakan Metode HTB (Hierarchical Token Bucket) pada RT/RW Net Perumahan Prasanti 2." Jurnal Teknoinfo 12, no. 2 (2018): 49. http://dx.doi.org/10.33365/jti.v12i2.89.

Full text
Abstract:
Permasalahan tentang kontinuitas bandwidth pada sebuah jaringan sering kali terjadi, hal tersebut dikarenakan belum memanfaatkan Quality of Service secara optimal. Tanpa adanya manajemen bandwidth maka akan mengakibatkan terjadinya masalah pada bandwidth yang diterima oleh node pada suatu jaringan. Untuk meminimalkan masalah kontinuitas pada bandwidth maka perlu diterapkan metode HTB Hierarchical Token Bucket pada manajemen bandwidth dengan menggunakan router, agar dapat mendapatkan hasil QoS yang baik maka perlunya melakukan pengujian terdahap bandwidth yang digunakan dengan menggunakan beberapa parameter pengujian yaitu: Delay, Throughput, Packetloss dan Jitter. Hasil dari perhitungan dan analisis QoS yang didapatkan setelah penerapan metode HTB yaitu: pada paket berukuran 43,01MB delay yang didapatkan sebesar 2,9 ms dan hasil sebelum penerapan HTB adalah 5,1 ms, dengan menggunakan HTB delay mengalami optimasi sebesar 72,9% dari delay sebelumnya. Untuk hasil throughput nilai yang didapatkan sebesar 2535 Kbps dan hasil sebelum penerapan HTB sebesar 1657 kbps, dengan menggunakan HTB Troughput mengalami optimasi sebesar 34,6% dari nilai troughput sebelumnya. untuk nilai packetloss sama-sama tidak mengalami kehilangan packet yaitu dengan hasil 0%, untuk hasil jitter nilai yang didapatkan sebesar 2,95 ms dan hasil sebelum penerapan metode HTB sebesar 5,06 ms dengan menggunakan HTB Jitter mengalami optimasi sebesar 71.5 %.Kata kunci: Quality of Service, HTB, Management Bandwidth.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kholisatul ‘ulya, Nurul, Arif Nugraha Hernanjaya, and Suryanto Nugroho. "PERFORMANSI KUALITAS JARINGAN WIRELESS DI ITS PKU MUHAMMADIYAH." Jurnal Teknik Informatika dan Teknologi Informasi 1, no. 2 (2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.55606/jutiti.v1i2.568.

Full text
Abstract:
ITS PKU Muhammadiyah merupakan institusi pendidikan yang senantiasa mengikuti perkembangan teknologi. Untuk mendukung pembelajaran, maka pada setiap gedung telah terfasilitasi dengan jaringan internet yang berkualitas baik sedangkan di beberapa titik ada yang mengeluhkan lemahnya konektivitas jaringan sehingga pemanfaatan layanan internet sedikit terhambat. Pengukuran performansi jaringan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dan kualitas layanan jaringan internet berbasis wireless diITS PKU Muhammadiyah. Penelitian ini menggunakan parameter Quality of Service (QoS) yang terdiri dari Throughput, Packetloss, Delay dan Jitter. Hasil yang didapatkan bahwa secara umum kualitas jaringan dikategorikan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Agnestisya, Wury. "Analisis Perbandingan Kinerja Routing Statis dan Dinamis dengan Teknik RIP Pada Topologi Ring Dalam Jaringan LAN." Digital Transformation Technology 2, no. 2 (2022): 31–34. http://dx.doi.org/10.47709/digitech.v2i2.1801.

Full text
Abstract:
Aktivitas masyarakat tidak terlepas dari peran teknologi. Internet selalu berkembang dan sudah dapat diakses oleh seluruh orang, hampir seluruh pekerjaan menggunakan internet untuk mengakses apapun. Dengan internet kita dapat saling terhubung antar perangkat dan bisa mengakses secara luas, seperti antar gedung yang saling terhubung dengan pembagian ip dalam sebuah jaringan.Terdapat dua teknik peroutingan yang akan dibandingkan, yaitu secara statis dan dinamis dengan teknik RIP (Routing Information Protocol) dan menggunakan topologi ring untuk pertukaran data nya. Kedua routing akan dibandingkan untuk mengetahui troughput, delay, dan packet loss dengan keadaan sibuk dan tidak sibuk, tujuannya adalah ntuk mengetahui kinerja routing statis dan dinamis dengan teknik RIP (Routing Information Protocol). FTP (File Transfer Protocol) bisa digunakan untuk mengunduh atau mengunggah file dari pc ke server, mempunyai besaran sendiri dan bisa digunakan unuk mengakses troughput. Untuk mendapatkan hasil FTP bisa melalui traffic generator pada comand prompt. Hasil yang diperoleh untuk delay pada kedua routing bagus, karena rerata <150 ms. Routing static pada traffic tidak sibuk lebih rendah nilai delay, sedangkan pada routing static lebih rendah nilai delay pada traffic sibuk. Pada traffic sibuk dalam pada kedua router tidak memiliki nilai packetloss, sedangkan pada traffic tidak sibuk, routing dynamic dengan teknik rip mempunyai nilai packetloss lebih rendah dibanding routing static. Nilai throughput pada traffic tidak sibuk routing dynamic dengan teknik RIP lebih tinggi dibanding dengan routing static, sedangkan routing static mempunyai rerata nilai throughput pada traffic sibuk lebih tinggi dibanding routing rip
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mangkudjaja, Rumani, Arif Rudiana, and Agung Dewantara. "Analisa Perbandingan Performansi Skema Scheduling WFQ (Weighted Fair Queueing) dan PQ (Priority Queueing) pada Jaringan IP (Internet Protocol)." Jurnal SIFO Mikroskil 13, no. 1 (2012): 1–9. http://dx.doi.org/10.55601/jsm.v13i1.49.

Full text
Abstract:
Teknologi multimedia menyediakan layanan-layanan baru berupa video, FTP dan HTTP. Dengan meningkatnya penggunaan dan popularitas layanan multimedia saat ini menimbulkan suatu permasalahan yaitu permintaan bandwidth melebihi kapasitas yang disediakan oleh jaringan, yang menyebabkan terjadinya kongesti )kemacetan) dan antrian paket data. Dalam penelitian ini disimulasikan perbandingan antara dua skema penjadwalan yaitu WFQ (Weighted Fair Queueing) dan PQ (Priority Queueing) pada jaringan IP. Mekanisme penjadwalan dan manajemen antrian yang akan disimulasikan adalah paket video, FTP dan HTTP??? dengan menggunakan Network Simulator-2 (ns-allinone-2.33) sebagai softwarenya. Parameter-parameter QoS yang dianalisis, adalah throughput, delay, jitter dan packet loss. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada penelitian ini didapatkan : pada skenario 1, skema penjadwalan WFQ throughput-nya maksimal 0,064 Kbps, packet loss minimal yaitu 0%, delay terkecil yaitu 26,9258 ms, jitter terkecil 0,220379 ms. Pada skenario 2, ketika aplikasi yang dikirimkan adalah video, kedua skema memilki throughput dan packetloss yang sama yaitu 0,0608 Kbps dan 0%. Saat aplikasi yang dikirimkan adalah FTP dan HTTP kedua skema scheduling adalah sama untuk nilai throughput, packetloss, delay dan jitter masing-masing skema WFQ 1,762 Kbps, 1,2775 %, 59,7648 ms, 1,23053 ms sedangkan skema PQ 1,6792 Kbps, 1,26999 %, 69,6178 ms, 1,63239 ms. Pada skenario 3, untuk penjadwalan WFQ dengan sumber 5, 15, 30 throughput nya 0,128Kbps, 0,064Kbps, 225.875Kbps, 0,0636 Kbps, packet loss-nya yaitu 0%, 0%, 38.46%, dan 0,625% delay 27,09797ms hingga 52,5965ms, jitter 0,22399ms, 1,26147ms, 9,98519ms. Sedangkan pada skenario 4, pengaruh perubahan buffer 25, 100, 1000 skema penjadwalan WFQ throughput maksimal 0,0638667 Kbps, packet loss minimal yaitu 0,625%, delay terkecil yaitu 61,8178ms, jitter terkecil 6,77107 ms.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Amran, Ainun RatuBulqis, Ramdan Satra, and Farniwati Fattah. "Analisis Perbandingan Cloud Storage Pada Nextcloud Dan Owncloud." Indonesian Journal of Data and Science 2, no. 3 (2021): 103–16. http://dx.doi.org/10.56705/ijodas.v2i3.43.

Full text
Abstract:

 
 
 
 Penyimpanan menggunakan cloud pada saat ini merupakan hal penting, selain sebagai media penyimpanan utama maupun sebagai media penyimpanan sementara atau backup. Hal tersebut didukung dengan berkembangnya teknologi jaringan yang semakin baik hingga memudahkan user dapat melakukan download dan upload secara mudah. Saat ini terdapat banyak jenis cloud yang tersedia dan dapat diinstall secara mandiri diantaranya yaitu Nextcloud dan Owncloud, pada penelitian ini penulis mencoba membandingkan performa yang dimiliki Nextcloud dan Owncloud melalui pengujian Quality of Services dalam proses upload dan download dokumen pada kedua cloud tersebut. Hasil penelitian ini Nextcloud memiliki performa yang lebih bagus dibandingkan dengan Owncloud dengan nilai packetloss sama namun nilai Throughput Owncloud lebih kecil dibandingkan dengan Nextcloud.
 
 
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Packetlosses"

1

Nikola, Zogović. "Odnos energetske efikasnosti i pouzdanosti u bežičnim senzorskim mrežama." Phd thesis, Univerzitet u Novom Sadu, Fakultet tehničkih nauka u Novom Sadu, 2013. http://www.cris.uns.ac.rs/record.jsf?recordId=94113&source=NDLTD&language=en.

Full text
Abstract:
U ovoj disertaciji je kvantitativno određen odnosa energetskeefikasnosti i pouzdanosti u bežičnim senzorskim mrežama nafizičkom sloju i sloju kontrole pristupa medijumu. Pronađenesu optimalne vrednosti ovog odnosa u smislu vi&scaron;eciljneoptimizacije sa Pareto pristupom, bez preferenci.<br>In this dissertation we quantify energy-efficiency and reliabilitytrade-off in wireless sensor networks at physical and mediumaccess control layers. We find the trade-off optimal solutions inthe sense of multi-objective Pareto optimality, withoutpreferences.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Packetlosses"

1

Kitano, Toshihiko. "Reducing Packetloss Caused by Blocking." In 25th AIAA International Communications Satellite Systems Conference (organized by APSCC). American Institute of Aeronautics and Astronautics, 2007. http://dx.doi.org/10.2514/6.2007-3307.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hiyama, Masahiro, Elis Kulla, Makoto Ikeda, and Leonard Barolli. "Investigation of Channel Usage and Packetloss in a MANET Testbed for Stairs Indoor Scenarios." In 2011 International Conference on Broadband, Wireless Computing, Communication and Applications (BWCCA). IEEE, 2011. http://dx.doi.org/10.1109/bwcca.2011.80.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography