To see the other types of publications on this topic, follow the link: Paribasa Bali.

Journal articles on the topic 'Paribasa Bali'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 37 journal articles for your research on the topic 'Paribasa Bali.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Gede, Agus Suyasa, I Wayan Gede Wisnu, and Ida Bagus Rai. "Analisis Paribasa Bali Pada Siaran Pan Balang Tamak Radio Nuansa Giri 91,2 Fm." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 10, no. 2 (2024): 77–86. https://doi.org/10.23887/jpbb.v10i2.62838.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan 1) bentuk Paribasa Bali baru penyiar Pan Balang Tamak radio Nuansa Giri 91,2 FM, 2) hubungan paribasa Bali di penyiar Pan Balang Tamak dengan pembelajaran bagi pendengar radio Nuansa Giri 91,2 FM, 3) manfaat paribasa Bali penyiar Pan Balang Tamak bagi pendengar radio Nuansa Giri 91,2 FM. Penelitian ini menggunakan dataualitatif. Subjek dalam penelitian adalah penyiar Pan Balang Tamak radio Nuansa Giri 91,2 FM dan objek penelitian ini adalah paribasa Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk paribasa Bali pada penyiar Pan Balang Tamak radio Nuansa Giri 91,2 FM terdapat 5 bentuk paribasa Bali, yakni bebladbadan, wewangsalan, tetingkesan, cecangkitan dan sesawangan. Jumlah keseluruhan bentuk paribasa Bali yang didapatkan sebanyak 43 temuan paribasa Bali yang terbaru, (2) Paribasa Bali di penyiar Pan Balang Tamak memiliki hubungan dengan pembelajaran bagi pendengar radio Nuansa Giri 91,2 FM, yakni bagi siswa bahwa terdapat paribasa Bali yang baru selain dari buku, bagi guru bahwa terdapat contoh bentuk paribasa Bali yang lain daripada buku-buku ajar, bagi ahli bahasa Bali bahwa penyiar Pan Balang Tamak merupakan pemerhati bahasa dan ikut mengembangkan variasi paribasa Bali, bagi masyarakat Bali adanya paribasa Bali di siaran Radio Nuansa Giri ini memberikan pembelajaran dan menambahkan kosakata, serta memberikan contoh dalam melestarikan bahasa daerah, (3) paribasa Bali dalam penyiar Pan Balang Tamak memiliki manfaat dalam menambahkan sarana berkomunikasi berbahasa Bali, pembelajaran bahasa Bali dan perkembangan bahasa Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Adhiti, Ida Ayu Iran, Gede Sidi Artajaya, and Ida Ayu Pristina Pidada. "PAPINDAN DALAM BAHASA BALI." Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni 11, no. 2 (2023): 311–24. http://dx.doi.org/10.59672/stilistika.v11i2.2855.

Full text
Abstract:
Abstrak
 Paribasa Bali adalah bahasa rinengga, yang dipakai sebagai alat untuk memperindah kata-kata dan pada saat berbicara atau melawak. Bahasa rinengga ini juga dapat dipakai sarana untuk mengeluarkan isi hati atau pikiran dengan perbandingan, sindiran mengenai keadaan dan tingkah laku manusia. Sementara yang dipakai untuk membandingkan adalah benda atau binatang. Beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut peribahasa dalam bahasa Bali seperti: basita paribasa, basita parihasa, paribahasa Bali, dan pralambang bahasa Bali. Sedangkan dalam karya sastra, ungkapan tradisi Bali yang kemudian dikenal dengan Paribasa Bali merupakan salah satu aspek dari kesenian Bali yang mengadung nilai-nilai luhur serta berpengaruh bagi pandangan masyarakat penuturnya. Sumber data penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data primer diperoleh dari sejumlah penutur asli yang digunakan sebagai informan. Sumber data skunder diperoleh dari sumber data yang sudah ada, terutama sumber-sumber kajian pustaka sebagai perbandingan.Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan yakni mengumpulkan beberapa sumber yang terkait dengan papindan bahasa Bali. Metode ini dibantu sourcesdalam bahasa Bali. Papindan merupakan salah satu bentuk dari paribasa Bali. Ditinjau dari segi fungsi, papindan berguna dalam kehidupan berbahasa bagi masyarakat Bali. Di samping ditinjau dari segi bentuk dan fungsi, papindan juga dapat dikatakan mempunyai ciri-ciri yang spesifik.
 Abstract
 Paribasa Bali is a rinengga language, used as a tool beautify words in general conversation as well as in jest. Rinengga is also used as a means to realize one’s heart’s content or thoughts for comparison, as well as express satire concerning the state and the behavior of mankind. At the same time, it is used to compare objects and animals. A number of terms are used to describe proverbs in Balinese language, such as: basita paribasa, basita parihasa, paribasa bali, and pralambang bahasa bali. Within literature, tradisional Balinese phrases, known as Paribasa Bali, make up one aspect of Balinese art containing noble values, which influence the view of society’s speakers.tive speakers as informant.The secondary data sources are taken from the existing data sources, especially in literature review sources as comparison. The data collection is done from library method which is collecting several sources related to Balinese papindan.This method is helped bynote taking techniques which is collecting data belonging to the form and fuction of papindan in Balinese. The data source of this research consists of primary data sources and secondary data sources are taken from the numbers of na. Papindan constitutes a forms of Balinese proverb. Reviewed from a functional perspective, papindan is useful within the speaking life of Balinese society. Apart from being reviewed from a structural and functional perspective, papindan can also be said to have specific characteristics.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Putu Putri Maharani, Ida Bagus Rai, and I Ketut Paramarta. "Analisis Paribasa Bali Pada Kumpulan Lagu Pop Bali Oleh Widi Widiana Feat Dek Ulik." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 11, no. 2 (2025): 87–94. https://doi.org/10.23887/jpbb.v11i2.76221.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mendeskripsikan tentang jenis – jenis dari Basita Paribasa Bali dalam kumpulan lagu Pop Bali Widi – Widiana feat Dek Ulik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk dapat mengetahui jenis – jenis Basita Paribasa Bali pada kumpulan lagu Pop Bali oleh Widi Widiana feat Dek Ulik. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini berupa kumpulan lagu oleh Widi – Widiana feat Dek Ulik. Pada objek penelitian ini adalah Basita Paribasa Bali dalam kumpulan lagu Pop Bali Widi – Widiana feat Dek Ulik. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa kartu data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan berupa memilih data, menyajikan data, menyimpulkan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa dari ke lima belas jenis Basita Paribasa Bali yang ada, dalam penelitian ini diperoleh jenis – jenis Basita Paribasa Bali dalam kumpulan lagu oleh Widi – Widiana feat Dek Ulik yaitu sebanyak lima jenis Basita Paribasa Bali meliputi; wewangsalan, peparikan, sesonggan, sesawangan, dan tetingkesan. Basita Paribasa Bali dalam lagu Pop Bali ditujukan agar dapat mewarnai Bahasa dalam menyampaikan isi hati dan dapat melestarikan Budaya Bali dalam berkomunikasi lewat nyanyian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sri Erlina, Ni Putu Pande Mirah, I. B. Made Ludy Paryatna, and Sukma Wirani. "Media Audio Visual Lagu Pop Bali Meningkatkan Kemampuan Paribasa Bali." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 8, no. 2 (2021): 96. http://dx.doi.org/10.23887/jpbb.v8i2.35602.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tata cara media audio visual untuk meningkatkan kemampuan paribasa Bali menggunakan lagu pop Bali siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Tabanan. (2) Media audio visual digunakan untuk meningkatkan kemampuan paribasa Bali menggunakan lagu pop Bali siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Tabanan. (3) Pendapat sisia kelas VIIIE SMP Negeri 1 Tabanan tentang media audio visual menggunakan lagu pop Bali. Penelitian ini menggunakan data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Tabanan, dan objek pada penelitian ini adalah pembelajaran paribasa Bali menggunakan paribasa Bali dengan lagu pop Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, tes, dan kuisioner. Hasil penelitian meliputi : Penerapan pembelajaran media audio visual dengan merencanakan kegiatan pembelajaran. Kemampuan siswa meningkat 59% dengan memanfaatkan media audio visual lagu pop Bali. Respon siswa sangan positif ketika pembelajaran menggunakan media audio visual lagu pop Bali. Terdapat pengaruh yang baik ketika pembelajaran menggunakan media audio visual lagu pop Bali untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam paribasa Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Arya, Ketut, I. Made Agus Wirawan, and Gede Aditra Pradnyana. "APLIKASI PENGENALAN PARIBASA BALI BERBASIS MOBILE." Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) 8, no. 2 (2019): 109. http://dx.doi.org/10.23887/karmapati.v8i2.18133.

Full text
Abstract:
Paribasa Bali merupakan gaya bicara berturut setiap individu masyarakat Bali yang mempunyai fungsi sebagai pemanis dalam berbicara atau menuliskan hasil karya. Berdasarkan survey terhadap 35 orang responden diketahui bahwa, semua responden setuju jika Paribasa Bali dipelajari dan dilestarikan melalui aplikasi mobile. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menghasilkan rancangan dan implementasi aplikasi pengenalan Paribasa Bali berbasis mobile. (2) untuk mengetahui respon penguna terhadap aplikasi pengenalan Paribasa Bali berbasis mobile. Pada penelitian ini menggunakan metode Research and develpoment (R&D) dengan model penelitian ADDIE yakni, Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Hasi dari penelitian ini adalah aplikasi yang diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Javascript dengan framework react native dan database yang digunakam yaitu firebase. Hasil yang diperoleh dari pengujian black box dan pengujian whitebox, yaitu semua proses dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. Respon pengguna melaui pengujian UEQ terhadap aplikasi pengenalan Paribasa Bali berbasis mobile berada pada tingkatan yang sangat memuasakan (exellent). Kata kunci: Paribasa Bali, React Native, Firebase, Mobile
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rahayu Trisnayanti, Komang, I. Made Iwan Indrawan Jendra, and Putu Eddy Purnomo Arta. "BASA BASITA PARIBASA BALI DALAM ALBUM MABALIH WAYANG KARYA KETUT BIMBO." Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra 14, no. 1 (2024): 87–91. http://dx.doi.org/10.25078/kalangwan.v14i1.2357.

Full text
Abstract:
Paribasa Bali adalah bicara atau kata-kata, ajaran, teguran, celaan, hardikan cambukan atau hukuman. Paribasa Bali dapat diartikan sebagai plastik (hiasan) yang digunakan dalam percakapan atau dalam pergaulan umum. Paribasa juga ada dalam lagu-lagu pop Bali, seperti salah satunya pada lagu album mabalih wayang karya Ketut Bimbo. Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah: apa saja jenis-jenis paribasa Bali yang ada pada lagu album mabalih wayang pakaryan ketut bimbo? Penelitian ini bertujuan untuk menandakan bahasa Bali menceritakan tentang paribasa supaya paribasa Bali diketahui oleh masyarakat bali dan supaya paribasa Bali itu dilestarikan agar tidak punah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori stilistika. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Simpen ada empat belas paribasa yaitu : sesonggan, sesenggakan, wewangsalan, sloka, beladbadan, sesawangan, cacimpedan, cecangkriman, sesimbing, cecangkitan, raos ngempelin, sipta/sasemon, peparikan, gegendingan dan menurut Tinggen paribasa ada tiga belas jenis yaitu : cecimpedan (teka-teki), bladbadan (permainan bunyi), raos ngempelin (kata mendua arti), sesawangan (perumpamaan), sesimbing (sindiran), sloka (bidal), sesenggakan (ibarat), sesonggan (pepatah), sesapaan (sapaan), wewangsalan (tamsil), peparikan (pantun), tetingkesan (litotes), sesawen (tanda,simbol). Namun jenis-jenis paribasa Bali yang terdapat dalam lagu album mabalih wayang karya Ketut Bimbo hanya enam antara lain: sesenggakan, wewangsalan, peparikan, sesawangan, cecangkitan dan sesimbing.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Paryatna, Ida Bagus Made Ludy, and Ida Bagus Putra Manik Aryana. "Basita Paribasa dalam Tembang Pop Bali sebagai Bentuk Pemertahanan Kearifan Lokal Bali." Dharma Sastra: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah 2, no. 1 (2022): 64–71. http://dx.doi.org/10.25078/ds.v2i1.943.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the basita paribasa in Balinese pop songs. Balinese pop songs are one of the means that are still consistent in the use of basita paribasa so that Balinese pop songs can be said to be a medium for maintaining local wisdom of basita paribasa. In this study, the selection of songs on the Ketut Bimbo album was limited by using a qualitative descriptive method. In the lyrics of Ketut Bimbo's songs on three albums, namely provocateur, playing bliyard, ipah-ipuh, containing paribasa cecangkitan, sesonggan, sesmbing, wewangsalan, sesemon, sesenggakan, sesawangan. Baribasa Bali in Balinese pop songs will affect the Balinese people in their use when communicating. This will have a positive impact on maintaining Balinese local wisdom in the field of language, namely the style of language commonly called basita paribasa as a beautification of the language of communication in society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Ni Kadek Sintia Dewi, I Ketut Paramarta, and Ida Bagus Putra Manik Aryana. "Analisis Paribasa Bali Dalam Pementasan Drama Gong Sancaya Dwipa Bangli “Manik Lebur Gangsa”." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 12, no. 1 (2025): 71–80. https://doi.org/10.23887/jpbb.v12i1.81573.

Full text
Abstract:
Drama gong merupakan salah satu jenis seni pertunjukan yang berkembang di Bali. Drama gong diketahui identik membawakan cerita kehidupan di suatu kerajaan. Pada saat membawakan ceritanya, para tokoh dalam pementasan drama gong tidak jarang menggunakan kata yang memiliki makna lain sebagai pemanis bahasa. Suatu bahasa yang dicurigai memiliki makna lain ini dikenal oleh masyarakat Bali sebagai paribasa Bali. Namun mengetahui jenis-jenis paribasa Bali dan makna yang terkandung didalamnya tersebut tidaklah mudah karena harus memperhatikan situasi dan konteks pembicaraannya. Mengetahui adanya keterkaitan antara paribasa Bali dengan drama gong, penelitian ini memiliki peluang yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis paribasa Bali beserta dengan maknanya dalam pementasan drama gong Sancaya Dwipa Bangli “Manik Lebur Gangsa”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah video pementasan drama gong Sancaya Dwipa Bangli “Manik Lebur Gangsa” pada YouTube Channel TVRI Stasiun Bali sedangkan objeknya adalah paribasa Bali. Data yang diperlukan akan dikumpulkan dengan cara membuat transkrip dialog masing-masing tokoh, kemudian mengelompokkan paribasa Bali yang ditemukan sesuai dengan jenis-jenisnya, dan terakhir mendeskripsikan makna dari paribasa Bali tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa paribasa Bali yang terdapat dalam pementasan drama gong Sancaya Dwipa Bangli “Manik Lebur Gangsa” hanya raos ngempelin sebanyak 7 contoh, sesonggan sebanyak 6 contoh, sesimbing sebanyak 6 contoh, bladbadan sebanyak 4 contoh, sesenggakan sebanyak 18 contoh, sesawangan sebanyak 7 contoh, sloka sebanyak 5 contoh, dan peparikan sebanyak 1 contoh. Dari keseluruhan contoh penggunaan paribasa Bali yang didapatkan, jenis paribasa bali yang paling banyak digunakan adalah sesenggakan dan yang paling sedikit adalah peparikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Pramidana, I. Dewa Gede Ananda Iswara, Ida Ayu Putu Purnami, and Ida Bagus Putra Manik Aryana. "Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Berparibasa Bali Menggunakan Media Audio Visual Lawak Bali." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 9, no. 2 (2022): 52–61. http://dx.doi.org/10.23887/jpbb.v9i2.46724.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tata cara menggunakan media audio visual lawak Bali untuk meningkatkan keterampilan berparibasa Bali siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Sukawati, mengetahui keterampilan siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Sukawati setelah menggunakan media audio visual lawa Bali dalam berparibasa Bali, serta pendapat dari siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Sukawati tentang media audio visual lawak Bali dalam pembelajaran Paribasa Bali. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Sukawati, dan objek dari penelitian adalah pembelajaran menggunakan media audio visual lawak Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1) tata cara guru menggunakan media audio visual lawak Bali dalam pelajaran Paribasa Bali sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat, (2) menggunakan media audio visual lawak Bali dapat meningkatkan keterampilan siswa berparibasa Bali, terdapat peningkatan nilai rata-rata siklus I 70,88 dan siklus II 81,63, (3) pendapat siswa tentang penggunaan media audio visual lawak Bali dalam pembelajaran Paribasa Bali pada siklus I baik, dengan skor 10,80 dan pada siklus II sangat baik, dengan skor 14,61. Berdasarkan hasil tersebut dalam disimpulkan terdapat pengaruh yang baik dan signifikan ketika menggunakan media audio visual lawak Bali dalam pembelajaran Paribasa Bali siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Sukawati.
 
 Kata kunci: Audio Visual, Keterampilan, Paribasa Bali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wati, Ni Made Ayu Sutrisna, Ida Ayu Sukma Wirani, and Ida Bagus Made Ludy Paryatna. "Meningkatkan Kemampuan Paribasa Bali Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa SMA Negeri 2 Tabanan." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 10, no. 2 (2024): 108–19. https://doi.org/10.23887/jpbb.v10i2.46883.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membahas: (1) Tata cara meningkatkan kemampuan paribasa Bali menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Tabanan. (2) Model Problem Based Learning (PBL) bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan paribasa Bali siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Tabanan. (3) Pendapat siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Tabanan tentang model Problem Based Learning (PBL) yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan paribasa Bali. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 2 Tabanan. Objek pada penelitian ini adalah pembelajaran paribasa Bali menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan objek yang menunjukkan produk adalah kemampuan siswa dalam paribasa Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, tes kemampuan siswa, dan kuesioner. Hasil penelitian meliputi: Penerapan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Kemampuan test siswa meningkat, pada nilai awal paribasa Bali sebelum menggunakan model Problem Based Learning adalah 61,05 atau 8,33% yang tuntas. Setelah menjalankan siklus I, yang didapatkan siswa dalam pembelajaran paribasa Bali menggunakan model Problem Based Learning (PBL) adalah 73,19 atau 38,8%, dalam siklus I ini, siswa belum dikatakan tuntas. Kemudian dilanjutkan dengan siklus II dengan mendapatkan perolehan 87,69 atau 100% tuntas. Peningkatan juga terjadi pada pendapat siswa di pembelajaran paribasa Bali menggunakan model Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan sebanyak 4,73%. Model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan hasil literature review memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan dan minat belajar peserta didik. Kata kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning (PBL), Paribasa Bali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Putra, I. Gusti Kade Ari Satria, I. Made Ardwi Pradnyana, and Gede Aditra Pradnyana. "PENGEMBANGAN GAME LABIRIN BERBASIS VIRTUAL REALITY UNTUK PENGENALAN PARIBASA BALI." INSERT : Information System and Emerging Technology Journal 1, no. 1 (2020): 1. http://dx.doi.org/10.23887/insert.v1i1.25871.

Full text
Abstract:
AbstrakMengenalkan peribahasa Bali untuk melestarikan budaya bali menjadi hal yang perlu diperhatikan saat ini. Pengembangan permainan peribahasa Bali dalam bentuk labirin merupakan salah satu sarana untuk mengenalkan jenis–jenis paribasa Bali yang sudah berkembang di kalangan masyarakat umum. Pada permainan labirin paribasa Bali ini pemain dapat melihat jenis–jenis paribasa Bali dalam bentuk 3 dimensi dan juga buku–buku paribasa Bali dalam bentuk 3 dimensi. Pengembangan Game Labirin Paribasa Bali ini menggunakan metode ADDIE. Ada lima tahap dalam metode ADDIE yaitu Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation) dan tahap Evaluasi (Evaluation). Pengembangan produk dengan metode ADDIE menghasilkan produk yang baik, karena pada setiap tahapan yang sudah dilalui, peneliti telah melakukan evaluasi dan revisi. Pengujian yang telah dilakukan seperti pengujian respon pengguna, yang pengujiannya difokuskan ke masyarakat umum yang berupa penyebaran angket dan mendapatkan hasil dengan persentase rata – rata sebesar 91%, yang artinya aplikasi termasuk kedalam kategori sangat baik AbstractIntroducing a Balinese prolingual to preserve Bali's culture to be worth noting today. Development of Balinese language games in the form of a maze is one of the means to introduce the types of Balinese Paribasa that has developed among the general public. In this Bali Paribasa Maze game players can see the type – the type of Balinese Paribasa in the form of 3-dimensional and also books – Books of Balinese Paribasa in the form of 3 dimensions. The development of this Bali Paribasa Maze Game uses the ADDIE method. There are five stages in the ADDIE method, namely analysis (Analysis), design, development, implementation and evaluation stage. Product development with ADDIE method produce a good product, because at every stage that has been passed, researchers have conducted evaluation and revision. Tests that have been done like user response testing, which tests are focused on the general public in the form of poll distribution and get a result with an average percentage of 91%, which means that the app belongs to the category very well.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ni Putu Swastini. "Mengidentifikasi Dan Memaknai Paribasa Bali Pada Cerpen Gedè Ombak Gedè Angin Pupulan Sawelas Carita Cutet Basa Bali Karya I Made Suarsa." Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial 2, no. 3 (2024): 297–308. http://dx.doi.org/10.61132/nakula.v2i3.1088.

Full text
Abstract:
Paribasa is used in everyday life to convey the ideas and emotions of the Balinese people, as evidenced by the short narrative Gedé Ombak Gedé Angin by I Made Suarsa and other Balinese discourses. Furthermore, I Made Suarsa's short novel Gedé Ombak Gedé Angin employs Balinese paribasa to convey moral, ethical, and social critique principles that serve as a set of guidelines for daily life. The purpose of this study is to identify the various forms and interpretations of Balinese paribasa in I Made Suarsa's short novel Gedé Ombak Gedé Angin.The present study employs many theoretical frameworks, including the theories of identification, meaning, short stories, Balinese paribasa, and sorts of Balinese people. Using interviews and literature study techniques, this study is qualitative in nature. The study's findings indicate that: (1) There are two varieties of Balinese paribasa in the short narrative "Lahru Kangkang Tinibanin Udan Sawengi." (2) Three different kinds of Balinese paribasa are mentioned in the short novel "Gedé Ombak Gedé Angin" The short novella "Mati Maha Prawiréng Rana" features three distinct varieties of Balinese paribasa. The short novella "Stri Ngarania, Apuy Padania" features two distinct varieties of Balinese paribasa.included five interpretations of the Balinese paribasa in I Made Suarsa's short story Gedé Ombak Gedé Angin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Turaeni, Ni Nyoman Tanjung. "PENGALIHWAHANAAN PARIBASA BALI LISAN KE DALAM LAGU BALI POPULER." Aksara 29, no. 2 (2017): 211. http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v29i2.124.211-224.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal Bali melalui ungkapan-ungkapan lisan dalam lirik lagu Bali populer. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ungkapan-ungkapan lisan yang terdapat dalam lirik lagu Bali populer. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian adalah bagaimana bentuk ungkapan-ungkapan lisan ditransformasikan melalui lirik lagu Bali populer dan bagaimana fungsi dan makna ungkapan lisan yang dimanfaatkan dalam lirik lagu tersebut. Berdasarkan tujuan penelitian ini, pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan teknik baca catat. Metode analisis penelitian ini menerapkan metode deskriptif analitik dengan teknik hermeneutik. Teori yang digunakan penelitian ini menggunakan transformasi. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan lisan yang tertuang dalam lirik lagu Bali populer sarat dengan kearifan lokal Bali, terutama tentang sistem kehidupan masyarakat dalam berperilaku terhadap lingkungan. Selain itu, melalui lirik lagu Bali populer yang mengandung unsur ungkapan lisan diharapkan dapat membangun pembentukan karakter generasi muda sekaligus melestarikan kearifan lokal dan memperkenalkan lagu-lagu Bali populer dalam masyarakat secara umum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ernawati, Kd Sintia, Ida Ayu Putu Purnami, and I. B. Made Ludy Paryatna. "SESELEH TATA WANGUN MANAH (STRUKTUR BATIN) LAN BASITA PARIBASA RING PUPULAN PUISI BALI ANYAR SANE MAMURDA “SANG KINASIH” PAKARDIN NI KADEK WIDIASIH." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 5, no. 1 (2018): 42. http://dx.doi.org/10.23887/jpbb.v5i1.20347.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) struktur batin, dan (2) basita paribasa yang ada dalam kumpulan puisi Bali modern yang berjudul “Sang Kinasih” karya Ni Kadek Widiasih. Subjek penelitian adalah kumpulan puisi Bali modern yang berjudul “Sang Kinasih” karya Ni Kadek Widiasih. Objek penelitian adalah struktur batin dan basita paribasa. Penelitian ini masuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi serta menggunakan sarana kartu data. Analisis data yang digunakan: (1) identifikasi data, (2) klasifikasi data, (3) menyajikan data, dan (4) kesimpulan. Hasil penelitian kumpulan puisi Bali modern yang berjudul “Sang Kinasih” karya Ni Kadek Widiasih, antara lain: (1) struktur batin ada empat, seperti: tema, rasa, irama dan amanat. (2) basita paribasa ada 7 jenis, seperti: sesonggan, sesenggakan, bebladbadan, sesawangan, papindan, cecangkitan, dan sasimbing.Kata kunci: Struktur Batin, Basita paribasa, Puisi Bali Modern.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

I Made Restu Adi Putra, Ida Bagus Rai, and Ida Ayu Sukma Wirani. "Meningkatkan Keterampilan Paribasa Bali Menggunakan Web Educandy Pada Siswa SMA Ngeri 1 Kuta Utara." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 11, no. 1 (2024): 11–17. https://doi.org/10.23887/jpbb.v11i1.64877.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi (1) supaya tahu cara-cara menggunakan sarana Web Educandy di pelajaran paribasa Bali dari siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Kuta Utara, (2) Supaya tahu di sarana Web Educandy digunakan meningkatkan pengetahuan paribasa Bali dari siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Kuta Utara, (3) Supaya tahu dari pendapat para siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Kuta Utara kegunaan sarana Web Educandy ketika digunakan di pembelajaran paribasa Bali. Data penelitian dikumpulkan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan kualitatif melalui observasi, tes dan kuesioner. Tes kuesioner digunakan sebagai alat utama dari pengumpulan data dalam penelitian ini untuk memastikan keadaan data. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Kuta Utara. Yang akan menjadi sasaran dalam pembelajaran menggunakan sarana Web Educandy dalam pembelajaran paribasa Bali. penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian dan pengembangan yang akan datang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Ni Komang Nelly Tri Astari, I Wayan Gede Wisnu, and Ida Ayu Sukma Wirani. "Meningkatkan Keterampilan Paribasa Bali Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achevement Division)." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 10, no. 1 (2023): 24–31. https://doi.org/10.23887/jpbb.v10i1.62530.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran paribasa Bali siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura. Objek dari penelitian ini merupakan siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan kuisioner. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan deskritif kualitatif dan deskritif kuantitatif. Pada penelitian ini hasil yang di peroleh adalah, 1) bentuk pembelajaran di dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keterampilan paribasa Bali siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura, 2) peningkatan pembelajaran menggunakn model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran paribasa Bali kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura, 3) pendapat siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran paribasa Bali dikelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura. Pada pelaksaan siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 73,02 kemudaian pada siklus II memperoleh rata-rata 82,94. Oleh karena itu dapat disimpulkan jika penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran paribasa Bali dikelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Semarapura.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sutarma, I. Gusti Putu. "Makna Paribasa Bali dalam “Geguritan Sampik: I Sampik Tong Nawang Natah” (Tinjauan Linguistik Kebudayaan)." Jurnal Bali Membangun Bali 3, no. 2 (2022): 111–24. http://dx.doi.org/10.51172/jbmb.v3i2.231.

Full text
Abstract:
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis dan makna paribasa Bali yang terdapat dalam Geguritan Sampik: I Sampik Tong Nawang Natah.
 Metode penelitian: Data dikumpulkan dengan metode simak yang dibantu dengan pencatatan yang selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif, metode padan ekstralingual dan teknik hubung banding yang bersifat ekstralingual. Untuk membahas permasalahan tersebut digunakan teori semiotik sosial.
 Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian disajikan dengan metode formal dan informal dengan teknik perpaduan keduanya. Dalam Geguritan Sampik: I Sampik Tong Nawang Natah didapatkan lima jenis paribasa Bali, yaitu sesonggan, sesenggakan, sesawangan, bladbadan, dan raos ngempelin.
 Implikasi: Jenis-jenis paribasa Bali tersebut menyiratkan makna: perbandingan, perumpamaan, sindiran, penyesalan, keadaan, pekerjaan sia-sia, nasib sial, kecantikan, keindahan, siap siaga, ditinggalkan, senda gurau, dan salah paham.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Dewi, Ni Putu Rustiana, I. A. Sukma Wirani, and Ida Ayu Putu Purnami. "PEMERTAHANAN KEARIFAN LOKAL BASITA PARIBASA RING PUPULAN TEMBANG HITS SAKING DEK ULIK." Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha 5, no. 1 (2018): 65. http://dx.doi.org/10.23887/jpbb.v5i1.20353.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menjelaskan: (1) kearifan lokal basita paribasa di kumpulan lagu hits Dek Ulik, (2) pendapat anak muda, dan (3) pendapat penyanyi dan pencipta lagu. Subjek penelitian: kumpulan lagu hits Dek Ulik. Objek penelitian: kearifan lokal basita paribasa. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan: (1) reduksi data; (2) deskripsi data; dan (3) kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian kumpulan lagu hits Dek Ulik, antara lain: (1) kearifan lokal basita paribasa yang ditemukan ada lima jenis, yaitu sasenggakan, wewangsalan, sesawangan, peparikan, dan sesonggan. (2) anak muda memberikan pendapat yang positif terhadap keberadaan basita paribasa di kumpulan lagu Dek Ulik walaupun basita paribasa sulit dipahami. (3) Dek Ulik sebagai penyanyi dan Raka Sidan sebagai pencipta lagu, mengetahui dan memahami keberadaan basita paribasa di lagu-lagunya, serta menyetujui apabila keberadaan tersebut dijadikan sebagai salah satu sarana untuk melestarikan kearifan lokal basita paribasa. Kata kunci: Kearifan Lokal, Peribahasa, Lagu Bali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Kasni, Ni Wayan, and I. Wayan Budiarta. "Balinese Women and Men and Their Language." International Journal of Linguistics 9, no. 5 (2017): 247. http://dx.doi.org/10.5296/ijl.v9i5.11961.

Full text
Abstract:
The use of language for men and women is tightly related with the culture and norm where the language is used. The language used for men and women termed as gender language in Bali is much influenced by its culture. Therefore this research was done to investigate what linguistics devices are used to show men and women and what are the functions of those devices. There are two kinds of data used in analyzing the problems, namely spoken data taken from the informants and written data taken from the book of Basita Paribahasa by W.Simpen (2010) and of Aneka Rupa Paribasa Bali written by I Nengah Tinggen (1988). The result of the study revealed that there are six linguistics devices; (1) morphological device, (2) article, (3) nouns, (4) verbs, (5) adjectives, and (6) figurative language. They are as the markers of female and male, describing characters and physical appearance, giving suggestion, and used in daily communication for seducing women.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Wiyasa, I. Putu, I. Gusti Ayu Puspita Dewi, and Gusti Nyoman Mastini. "CECIMPEDAN SEBAGAI SARANA BELAJAR KOSA KATA BAHASA BALI SERTA PENGENALAN LINGKUNGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR." Sang Acharya : Jurnal Profesi Guru 2, no. 1 (2021): 79. http://dx.doi.org/10.25078/sa.v2i1.3241.

Full text
Abstract:
<p>Pulau Bali terkenal dengan budaya dan beragam kearifan lokal di setiap masing masing daerahnya. Salah satu produk budaya Bali adalah bahasa Bali. Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Beralih dari bahasa, masyarakat Bali juga memiliki berbagai bentuk sastra lisan. Sastra lisan yang cukup dikenal adalah <em>Basita Paribasa Bali</em>, yang merurut para ahli dibagi menjadi beberapa bentuk. Salah satu diantaranya adalah <em>cecimpedan</em>. Dari segi bentuk, <em>cecimpedan</em> sama dengan teka-teki berbahasa Bali (Anom dkk, 2014), artinya ada penanya dan ada penjawab. Para leluhur yang menciptakan kesusastraan ini tentu memiliki fungsinya tersendiri. Apa sajakah fungsi dari permaian <em>cecimpedan </em>pada anak anak? Hasil pembahasan fungsi yang terdapat di dalam <em>cecimpedan </em>adalah (1) menyenangkan anak-anak, (2) melatih ketangkasan berpikir anak-anak secara spontan, (3) melestarikan kosakata agar tidak punah, (4) melatih anak-anak berpikir kreatif, dan (5) menambah wawasan lingkungan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Muliawan, I. Pande Made, I. Gede Suwantana, and I. Made Wiradnyana. "Pembelajaran Bahasa Bali Pada Kurikulum Muatan Lokal di Konsentrasi Keahlian Kuliner Smk Negeri 1 Tampaksiring." Dharma Sastra : Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah 5, no. 1 (2025): 24–31. https://doi.org/10.25078/ds.v5i1.4198.

Full text
Abstract:
Eksistensi lembaga pendidikan formal seperti SMA/SMK di Bali diharapkan menjadi wadah pelestarian bahasa Bali, namun belakangan muncul regulasi dalam dunia pendidikan yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa Bali dengan pelajaran seni budaya, sehingga bahasa Bali tidak lagi sebagai mata pelajaraan khusus di SMA/SMK. Permasalahan ini memantik jurusan kuliner di SMK Negeri 1 Tampaksiring untuk mempelajari bahasa Bali secara mendalam melalui inovasi internal bersifat konservasi terhada bahasa Bali. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran bahasa Bali pada kurikulum muatan lokal di konsentrasi keahlian kuliner SMK Negeri 1 Tampksiring. Data dalam penelitian ini dihimpun dengan metode wawancara, studi kepustakaan dan dokumen, serta dianalisis dengan teori pembelajaran dan teori fungsi. Data yang dianalisis secara teoritik kemudian disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pembelajaran bahasa Bali pada jurusan kuliner di SMK Negeri 1 Tampaksiring bertujuan untuk menepis kepunahan bahasa Bali ditengah gerusan pembudayaan bahasa asing di Bali, melestarikan bahasa Bali sebagai bahasa komunikasi lokal, menghargai perjuangan pelestarian bahasa Bali secara meregenerasi, memberikan spirit bagi pemerintah untuk konsisten melestarian bahasa Bali, serta membawa bahasa Bali ke ranah nasional maupun internasional. Tujuan ini ditindaklanjuti dengan pemberian materi pelajaran bahasa Bali yang relevan di tingkat SMA/SMK seperti pidarta, aksara bali, anggah ungguhing basa, kesusastraan Bali, puisi Bali modern, gancaran, dan paribasa Bali. Materi tersebut diinternalisasikan kepada siswa dengan metode bertahap mulai dari problem based learning, project based learning, diksusi, tanya jawab dan penugasan. Kedua, kendala dalam pembelajaran bahasa Bali pada jurusan kuliner seperti minimnya tenaga pendidik bahasa Bali serta masih adanya gaya konvensional dalam pengajaran oleh pendidik, kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran bahasa Bali seperti lontar dan prukpak, serta munculnya sikap apatis siswa terhadap bahasa Bali yang dinilai tidak memiliki fungsi komersial. Kendala tersebut kemudian diatasi dengan upaya relevan yakni melakukan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan pembelajaran khusus mengenai bahasa Bali, mengusulkan penyediaan sarana dan prasarana penunjang yang mampu mengakomodir minimnya daun lontar dan prukpak, serta aktif memberikan semangat kepada siswa untuk konsisten mempelajari bahasa Bali. Ketiga, Pembelajaran bahasa Bali yang diberikan kepada siswa jurusan kuliner berimplikasi pada siswa, salah satunya adalah kemampuan untuk mensosialisasikan inovasi masakan modern dari siswa kuliner terhadap masyarakat lokal dan mencetak generasi milenial yang militant terhadap bahasa Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Nariastini, Ni Luh, Ni Wayan Apriani, and Ni Kadek Ayu Paramandani. "Gaguritan Dharma Prawretti (Kajian Struktur, Nilai dan Fungsi)." Lampuhyang 14, no. 1 (2023): 160–79. http://dx.doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v14i1.337.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis struktur forma, 2) mengkaji nilai-nilai dan 3) mengetahui fungsi Gaguritan Dharma Prawretti dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian sastra yang dikaji dengan metode kualitatif dan formal. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan mimesis dan mitopoik. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara pencatatan dokumen dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode pengolahan data secara induktif dengan teknik Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka disimpulkan sebagai berikut. Struktur Forma dalam Gaguritan Dharma Prawretti, meliputi: (1) Ragam Bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa Bali terdiri atas Basa Alus Singgih, Basa Alus Sor, Basa Alus Mider Dan Basa Andap, bahasa Kawi dan Bahasa Sansekerta; (2) Gaya Bahasa yang digunakan adalah paribasa Bali berupa sesawangan; serta (3) Kode Sastra yang membentuk Gaguritan Dharma Prawretti adalah sejumlah 306 bait pupuh, yang meliputi Pupuh Pucung, Ginanti, Ginada, Sinom, Durma, Adri, Pangkur, Kumambang dan Semrandana. Dalam Gaguritan Dharma Prawretti terdapat nilai yang terkandung, meliputi: (1) Nilai Pendidikan Susila/Etika yaitu Dasa Sila (Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata), Catur Prawretti, Sadripu, Dharma Tattwa, Dewi Sampat dan Asuri Sampat; (2) Nilai Sosial yaitu Catur Warna, Catur Paramita, Tri Parartha Tatwa, dan Catur Guru; (3) Nilai Religius yaitu Tri Sandya, Panca Sembah, dan Widhi Tattwa. Fungsi Gaguritan Dharma Prawretti ada tiga yaitu: (1) Fungsi pendidikan etika/susila; (2) Fungsi Sosial; (3) Fungsi Religius.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Turaeni, Ni Nyoman Tanjung. "FUNGSI DAN MAKNA TRADISI LISAN CECANGKRIMAN BAGI MASYARAKAT BALI." BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 7, no. 1 (2020): 15–28. http://dx.doi.org/10.26499/bebasan.v7i1.79.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan makna tardisi lisan cecangkriman bagi masyarakat Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan teknik catat. Dalam pengolahan data dilakukan dengan tahapan klasifikasi data, penerjemahan data dan menganalisis data. Sumber data dalam kajian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari informan lapangan yang dikatagorikan sebagai penutur sekaligus sebagai penulis dan data sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh dari kumpulan paribahasa Bali yang memuat tentang cecangkriman. Untuk memahami fungsi dan makna nganalisis fungsi dan makna dari cecangkriman tersebut penulis menggunakan pendekatan teori fungsi folklore yang diungkapkan oleh Bascom dan dibantu dengan teori semiotik sosial untuk mengungkapkan sebuah teks yang menggunakan bahasa sebagai tanda. Hasil yang diperoleh dalam kajian tersebut adalah bahwa cecangkriman dapat berfungsi sebagai (1) sarana pendidikan; (2) sebagai nilai kearifan lokal; dan (3) sebagai alat pengawasan agar norma-norma masyarakat dipatuhi oleh anggota masyarakatnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Hermawan, Iyep Candra, and Aan Hasanah. "PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUNDA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA." Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn 8, no. 2 (2021): 116–28. http://dx.doi.org/10.36706/jbti.v8i2.15746.

Full text
Abstract:
ABSTRACTThis research reveals the values of character education based on Sundanese Local Wisdom (KLS) in relation to Core Competencies (KI) in learning Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in Junior High Schools. Character values become a reference in the world of education and must be applied in schools. In KLS, there are several character values that are revealed in 'paribasa or babasan' which is a treasure for the life of the Sundanese. These character values are relevant to those formulated by the Ministry of National Education as many as 18 character values. Meanwhile, the character values in Civics learning are as reflected in the KI formulation in elementary education for grades VII-IX. Based on the results of the analysis, it can be revealed that there is a significant relevance of SEA-based character values with character values in KI and those formulated by the Ministry of National Education. Of the 42 'paribasa' KLS character values, it can be classified into 12 character values that are relevant to the KI formulation. The KLS character values become enrichment materials in Civics learning in Junior High Schools.Keywords: Character education, Sundanese, local wisdom, core competence AbstrakPenelitian ini mengungkapkan tentang nilai-nilai pendidikan karakter berbasis Kearifan Lokal Sunda (KLS) dalam hubungannya dengan Kompetensi Inti (KI) dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Sekolah Menengah Pertama. Nilai-nilai karakter menjadi acuan dalam dunia pendidikan dan harus diterapkan dalam persekolahan. Dalam KLS memiliki beberapa nilai karakter yang terungkap pada ‘paribasa atau babasan’ yang menjadi khasanah bagi kehidupan orang Sunda. Nilai-nilai karakter tersebut relevan dengan yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak 18 nilai karakter. Sedangkan nilai-nilai karakter pada pembelajaran PPKn sebagaimana tercermin dalam rumusan KI pada pendidikan dasar kelas VII-IX. Berdasarkan hasil analisis dapat diungkapkan bahwa terdapatnya relevansi yang signifikan nilai-nilai karakter berbasis KLS dengan nilai-nilai karakter dalam KI serta yang dirumuskan oleh Kemendiknas. Dari sebanyak nilai karakter KLS 42 ‘paribasa’, maka dapat diklasifikasikan pada 12 nilai karakter yang relevan dengan rumusan KI. Nilai-nilai karakter KLS menjadi bahan pengayaan dalam pembelajaran PPKn di Sekolah Menengah Pertama.Kata Kunci: Pendidikan karakter, Kearifan lokal, Sunda, Kompetensi inti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Andriana, Septiana Dewi, and Fera Damayanti. "Desain Metaverse : The Future of Tourism Pariban Berbasis Augmented Reality Menggunakan Metode Markerless User Defined Target." JURNAL UNITEK 16, no. 2 (2023): 172–82. http://dx.doi.org/10.52072/unitek.v16i2.668.

Full text
Abstract:
The future of tourism nanti nya akan berada pada dunia Metaverse, dimana pelancong maupun wisatawan diberikan nuansa baru untuk bepergian dalam konteks virtual 3D. Nuansa baru di dunia Metaverse ini menyajikan pengalaman secara virtual untuk bisa melihat destinasi wisata terlebih dahulu sebelum langsung datang ke tempat wisata tersebut, tanpa mengurangi nilai esensial dari wisata tersebut. Pariban atau lebih lengkap nya dikenal dengan Wisata Pemandian Air Panas Pariban merupakan salah satu objek wisata iconic yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pariban sendiri memiliki lokasi area yang luas, dan menawarkan pemandangan alam berupa Gunung Sibayak. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri dari Pariban. Augmented Reality atau AR merupakan teknologi yang dapat menvisualisasikan dunia maya terhadap dunia nyata dalam bentuk penggabungan dari objek 2D atau 3D. Teknologi AR ini merupakan salah satu teknologi yang terpenting dari 2 teknologi (Virtual Reality / VR dan Cloud Computing) lainnya untuk memasuki era Metaverse. Markerless user defined target merupakan salah satu metode dari AR yang dapat digunakan saat melakukan tracking yang dapat berfungsi sebagai pembaca permukaan datar, jarak, bentuk objek, sudut kamera ataupun cahaya. Urgensi dari penelitian ini adalah membangun aplikasi AR Pariban yang diharapkan dapat menyongsong datangnya masa depan pariwisata di era Metaverse. Tujuan dari penelitian ini adalah menghadirkan pengalaman baru bagi pelancong dalam menjelajah Pariban dengan konsep virtual 3D untuk menikmati objek wisata tanpa harus datang terlebih dahulu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Tresnawati, Dewi, and Dindin Sihabudin Ahmad Wardi. "Rancang Bangun Aplikasi Game Teka Teki Silang Peribahasa Bahasa Sunda." Jurnal Algoritma 17, no. 2 (2020): 553–60. http://dx.doi.org/10.33364/algoritma/v.17-2.553.

Full text
Abstract:
Dewasa ini kebanyakan anak muda masyarakat Sunda kurang mengenal peribahasa dalam bahasa sunda sendiri yang menjadi kekayaan dari adat dan tradisi, dikarenakan kurangnya minat dalam mempelajari peribahasa dan sulitnya penafsiran membuat peribahasa kian ditinggalkan khususnya oleh kalangan muda. Game merupakan salah satu media yang sangat diminati oleh kalangan anak muda pada saat ini. Selain sebagai media hiburan, game juga dinilai memiliki dampak pada lingkungan beajar yaitu penemuan strategi belajar, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan intelektual, visual serta motorik. Digital Game Based Learning- Instructional Design merupakan metode yang cocok untuk digunakan dalam pembuatan Video dan Game karena karakteristik video dan game harus memberikan suatu pengalaman yang baru bagi penggunanya. Hasil dari penelitian ini yaitu suatu aplikasi untuk menanggulangi kesenjangan pengetahuan tentang paribasa di kalangan masyarakat serta melestarikan budaya lokal khas sunda yang kian hari kian terkikis di kalangan masyarakat sunda sendiri, serta dengan adanya game edukasi ini dapat memberikan pelatihan mengenai daya ingat, daya pikir serta konsentrasi dari pengguna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Rosady, Izma Ainur, and Prembayun Miji Lestari. "Peribahasa Jawa Dialek Tegal." Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture 5, no. 2 (2023): 81–95. http://dx.doi.org/10.32585/kawruh.v5i2.4463.

Full text
Abstract:
Peribahasa Jawa merupakan sekelompok kata atau kalimat yang mengkiaskan suatu maksud tertentu dalam susunannya. Kegunaan dari peribahasa Jawa mengandung nilai luhur berisi nasihat, prinsip hidup, atau tingkah laku dan juga terdapat petuah-petuah, penggambaran hidup yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Penggunaan peribahasa Jawa khususnya pada masyarakat Tegal biasanya muncul ketika menemukan seseorang yang berperilaku melanggar norma-norma kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, makna peribahasa dialek Tegal dengan kajian semantik yang berlokasi di Kecamatan Lebaksiu. Penelitian yang mengandung peribahasa Jawa ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh bersumber dari tuturan-tuturan masyarakat yang diteliti. Metode untuk memperoleh data melalui observasi lapangan dan melakukan wawancara pada narasumber. Setelah memperoleh data, kemudian analisis data dengan mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, mengolah data, dan mendeskripsikan hasil analisis data. Penelitian ini menghasilkan empat jenis peribahasa Jawa, yaitu paribasan, bebasan, saloka, pepindhan. Dari semua data yang diperoleh pada peribahasa Jawa dialek Tegal makna yang ditemukan yaitu makna kias.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Wahyudi, Heru, and Jesi Zapita. "Efek Infrastruktur Jalan, Listrik, PMDN (Penanaman Modal dalam Negeri) bagi Pertumbuhan PDRB di Pulau Sumatera." Jurnal Studi Pemerintahan dan Akuntabilitas 1, no. 2 (2022): 139–49. http://dx.doi.org/10.35912/jastaka.v1i2.1420.

Full text
Abstract:
Abstract: Purpose: This study aims to analyze and determine the effect of road infrastructure, electricity, domestic investment on GRDP growth on the Island of Sumatra. The data used in this study is panel data with a cross-section combination of 10 provinces and time series data from 2013-2019. Research methodology: This study uses secondary data sourced from the Badan Pusat Statistika (BPS). This study uses the Panel Data Regression Analysis method (Panel Data Regression Method) with a Fixed Random Effect (FEM) approach. Results: The results of this study indicate that electricity infrastructure and domestic investment have a positive and significant effect on the rate of GRDP growth in 10 (ten) provinces on the Island of Sumatra in 2013-2019. Meanwhile, road infrastructure has a negative and insignificant effect on the rate of GRDP growth in 10 (ten) provinces on the island of Sumatra in 2013-2019, assuming cateris paribus. Limitations: The limitation in this study to economic growth is seen in the long term at least last 10 years. Contribution: Infrastructure improvement especially road as a accommodation and transportation to help in accelerating economy activities. targeted electricity subsidies and investment types selection based on needs of each region especially the province in Sumatera. Keywords: 1. Road Infrastructure 2. Electricity 3. PMDN
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Guna Yasa, Putu Eka. "MODEL TERJEMAHAN IGB SUGRIWA DALAM KAKAWIN RĀMATANTRA: USAHA MENGALIRKAN MATA AIR SASTRA KE BERBAGAI TELAGA ZAMAN." Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra 12, no. 2 (2022): 1–12. http://dx.doi.org/10.25078/kalangwan.v12i2.1755.

Full text
Abstract:

 
 Abstrak
 Menerjemahkan merupakan salah satu puncak keahlian IGB Sugriwa yang kini semakin langka. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas dua hal, yaitu: (1) menelusuri karya-karya terjemahan yang dihasilkan oleh IGB Sugriwa; (2) model terjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa dalam Kakawin Rāmatantra. Untuk mencapai tujuan tersebut, artikel ini menggunakan metode penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis. Pada tahap penyediaan data, metode observasi dan wawancara digunakan untuk menemukan karya terjemahan IGB Sugriwa. Selanjutnya, terjemahan IGB Sugriwa diklasifikasikan menurut genre dan Kakawin Rāmatantra dianalisis untuk menemukan model terjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa. Berdasarkan analisis tersebut, artikel ini menemukan bahwa IGB Sugriwa telah menerjemahkan 13 karya sastra. Karya-karya terjemahan termasuk dalam karya sastra seperti Kakawin Dharma Shunya (1954), Kakawin Sutasoma (1956), Bharata Yuddha (1958), Kakawin Ramayana (1960), Kakawin Arjuna Wiwaha (1961) dan Kakawin Rāmatantra (t.t). Sedangkan karya terjemahan yang termasuk dalam pidato tersebut adalah Sang Hyang Kamahayanikan (1957) dan Sarasamuccaya (1967). Sementara itu, IGB Sugriwa juga cukup produktif menerjemahkan teks-teks yang berkaitan dengan historiografi tradisional Bali lintas marga seperti Babad Pasek (1957), Babad Blahbatuh (1958), Dwijendra Tattwa (1967), Babad Pasek Kayu Selem (tt), dan Pande Prasasti. (tt). Model penerjemahan yang dikembangkan oleh IGB Sugriwa dalam Kakawin Rāmatantra dirumuskan dalam empat tahap, yaitu (1) kosabasa (kosa kata); (2) kretabasa (tata bahasa), (3) bhasita paribhasa (gaya bahasa); dan bhasita mandala (konteks budaya.
 
 Kata kunci: IGB Sugriwa, Sastra, dan Model Penerjemahan
 
 
 
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Yulianto, Agus. "MEDIA-MEDIA PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI LISAN BANJAR SEBAGAI UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA IBU DI KALIMANTAN SELATAN." Multilingual 20, no. 1 (2021): 66–76. http://dx.doi.org/10.26499/multilingual.v20i1.179.

Full text
Abstract:
Abstrak Bahasa Banjar sebagai bahasa ibu bagi masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan saat ini sedang mengalami pergeseran pemakaian akibat pengaruh globalisasi. Hal itu menyebabkan diperlukannya upaya pemertahanan bahasa Banjar di tengah masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan banyak media sebagai sarana pemertahanan Bahasa Banjar melalui pelestarian kearifan lokal dalam tradisi lisan Banjar itu sendiri. Hal itu disebabkan media penyampai tradisi lisan Banjar adalah Bahasa Banjar. Hal itu berarti pelestarian kearifan lokal dalam tradisi lisan Banjar secara tidak langsung merupakan pemertahanan Bahasa Banjar itu sendiri. Oleh sebab itu, penelitian ini didasarkan pada dua tujuan penting, yaitu untuk mengetahui media-media penyampai kearifan lokal tradisi lisan Banjar dan untuk mengetahui tradisi lisan apa saja yang dapat digunakan untuk melestarikan bahasa ibu sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal pada masyarakat Banjar yang ada di Kalimantan Selatan. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah media-media yang dapat digunakan pemertahanan bahasa ibu melalui tradisi lisan dan jenis tradisi lisan apa saja yang dapat digunakan dalam pelestarian bahasa ibu sebagai wujud pelestarian kearifan lokal yang ada pada masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa media-media yang dapat digunakan adalah: 1) menggunakan televisi sebagai sarana pelestarian tradisi lisan Banjar; 2) membuat lomba-lomba penciptaan sastra tradisi dengan menggunakan bahasa daerah; 3) membuat karya sastra tradisi pada saat pembelajaran mulok di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah; 4) Pendokumentasian bahasa Banjar dan tradisi lisannya; 5) melakukan sosialisasi kepada para sastrawan, pelajar, dan budayawan mengenai pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam penciptaan karya sastra sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah dan kearifan lokal. Adapun tradisi lisan yang masih dapat digunakan untuk pelestarian bahasa daerah dan kearifan lokal adalah tradisi lisan yang masih hidup ditengah masyarakatnya, seperti: pantun, paribasa, dan cerita rakyat. Kata kunci: media, tradisi lisan, kearifan lokal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Mahayani, I. Gusti Ayu Made Keswari, I. Nyoman Suwija, and I. Nyoman Sadwika. "PARIBASA BALI DALAM LIRIK LAGU-LAGU POP BALI A.A. RAKA SIDAN SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENGAJARAN BAHASA BALI PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH ATAS." November 15, 2022. https://doi.org/10.5281/zenodo.7425708.

Full text
Abstract:
<em>Paribasa</em> Bali digunakan untuk memperindah dan pemanis dalam berbagai wacana bahasa Bali termasuk lagu-lagu pop Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, makna, dan fungsi <em>paribasa</em> Bali dalam lirik lagu-lagu pop Bali A.A. Raka Sidan serta mengetahui relevansinya terhadap pengajaran bahasa Bali pada jenjang pendidikan menengah atas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori paribasa Bali, lagu pop Bali, teori makna, dan teori fungsi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) terdapat 6 jenis <em>paribasa</em> Bali dalam lirik lagu-lagu pop Bali A.A. Raka Sidan, (2) terkandung 4 makna dan 5 fungsi <em>paribasa</em> Bali dalam lirik lagu-lagu pop Bali karya A.A. Raka Sidan, (3) adanya relevansi antara lagu-lagu A.A. Raka Sidan dengan pengajaran bahasa Bali khususnya <em>paribasa</em> Bali di kelas X dan kelas XI pada jenjang pendidikan menengah atas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Wandini, Dewa Ayu Sri intan, I. Nyoman Suwija, and Ni Wayan Sumitri. "STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA SATUA I LUBDAKA PADA BUKU KUMPULAN SATUA (DONGENG RAKYAT BALI)." November 30, 2021. https://doi.org/10.5281/zenodo.5741142.

Full text
Abstract:
Karya sastra Bali (<em>Paribasa Bali</em>) mempunyai potensi yang sangat besar dalam upaya pembentukan karakter anak didik, sehingga anak didik memiliki karakter yang kokoh berakar pada nilai-nilai budaya. Karya sastra (<em>Paribasa Bali</em>) adalah salah satu karya sastra&nbsp;&nbsp; yang dapat dijadikan acuan dalam pendidikan karakter. Paribasa Bali yang mengandung kearifan lokal diharapkan dapat memberikan kontribusi tersendiri dalam membentuk karakter-karakter anak didik. Masalah yang dibahas dalam penelitin ini adalah (1) bagaimanakah konsep kearifan lokal Bali (<em>Paribasa Bali</em>) mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik. (2) jenis-jenis pendidikan karakter apa saja yang ditemukan dalam <em>Paribasa Bali</em>. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Digunakan juga strategi survey bertujuan untuk mengumpulkan besar variabel melaui alat pengukur wawancara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui konsep dan jenis-jenis pendidikan karakter yang dapat diajarkan kepada anak didik melalui karya sastra khususnya <em>Paribasa Bali</em>.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Apriani, Ni Wayan. "ASPEK SOSIAL DAN NILAI DALAM PARIBASA BALI JENIS SLOKA SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI." Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra, April 7, 2025, 32–40. https://doi.org/10.25078/kalangwan.vi.4684.

Full text
Abstract:
Bali travel agencyis one form of Balinese culture that contains noble values ​​and has a great influence on the lives of Balinese people. Sloka is one type of Balinese paribasa classified by I Nengah Tinggen in his book entitled Aneka Rupa Paribasa Bali. In Bali, Sloka is known as one of the Balinese paribasa which is a figure of speech, which compares something with the state of objects, animals, and other characteristics in order to provide advice, deny, debate, and give advice to the listener in a subtle, precise, and precise way so that it will cause the listener to start the process of thinking about the intent or meaning of the sloka uttered by the speaker. The theories used in this study are value theory and sociology of literature theory. The type of research used is qualitative research. The data collection method used is document recording with processing techniques using non-statistical analysis techniques with induction and argumentation techniques. The results of this study are: 1). The social aspects contained in Balinese paribasa, especially sloka are cultural aspects and language aspects. The cultural aspect is seen from the daily life of Balinese people in their social interactions. While the language aspect is seen from the use of kepara or everyday language as the Balinese language of instruction. 2). The values ​​contained in several Balinese paribasa, especially sloka in this study are religious values, logical values, ethical values, and also aesthetic values.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Suwija, I. Nyoman. "NILAI –NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA BALI." Jurnal Pendidikan Karakter 3, no. 1 (2012). http://dx.doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1453.

Full text
Abstract:
Abstrak: Materi pembelajaran bahasa Bali sangat kental dengan nilai-nilai budaya Bali yang dijiwai oleh ajaran agama Hindu cukup banyak mengandung nilai-nilai karakter bangsa. Materi pelajaran yang meliputi bidang sastra, linguistik, dan sosiolinguistik, termasuk paribasa Bali, tembang Bali, dan lagu-lagu pop Bali sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa. Hal itulah yang perlu dipahami, serta digali lebih jauh, akhirnya direvitalisasi dan disampaikan kepada para anak didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, para guru bahasa Bali dapat ikut berperan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter. Kata Kunci: pendidikan karakter, revitalisasi, dan bahasa Bali CHARACTER EDUCATION VALUES IN BALINESE LANGUAGE LEARNING Abstract: Balinese language learning material which is strongly related to Balinese cultural values imbued by the teachings of Hindu religion which has pretty much contains of the nation’s cultural values. Subject matter which include in literature, linguistics, and sociolinguistics including Balinese proverb, Balinese song, and Balinese pop songs has educational values of the nation's character. That is what needs to be understood, and explored further, eventually revitalized and presented to the students in the process of learning. Thus, the Balinese language teachers can play a role in the cultivation of the values of character education. Keywords : character education, revitalization, and Balinese language
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

"NEW INSIGHTS INTO BALINESE PROVERBS: A SYNTACTIC PERSPECTIVE." Jurnal Kata 5, no. 1 (2021): 46–58. http://dx.doi.org/10.22216/kata.v5i1.63.

Full text
Abstract:
This study investigated two syntactic aspects of Balinese proverbs, namely sentence types and sentence functions. Descriptive qualitative method was applied in this study. The data were obtained from a Balinese proverbs book entitled Paribasa Bali by Ginarsa (2009), and analyzed based on Mac Coinnigh’s framework (2015). The results revealed that a number of Balinese proverbs have simple sentence type, while few of which have complex, compound, and compound-complex sentence type. Additionally, not all Balinese proverbs can be considered as a sentence, since some of which appear in the form of incomplete sentence and dependent clause. Meanwhile, in terms of sentence functions, the most common form among Balinese proverbs is declarative/indicative function, followed by some interrogatives, imperatives, and few combinations of two sentence functions. These findings indicate that Balinese people are more likely to use simple sentence and declarative/indicative function when it comes to passing proverbs in everyday context. However, it is also implied that Balinese people have the tendency to employ various types and functions of proverbs for specific purposes, such as performance and religious purposes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Nafiah, Izzun. "HUBUNGAN REALISASI ALOKASI DANA KESEHATAN DAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN IBU DI INDONESIA." Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia 5, no. 2 (2021). http://dx.doi.org/10.7454/eki.v5i2.3980.

Full text
Abstract:
Peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan ibu menjadi target penting bagi pemerintah Indonesia kaitannya dengan pencapaian target SDG’s. Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran untuk bidang kesehatan setidaknya 5% dari APBN dan 10% dari APBD diluar gaji. Besaran ini lebih kecil dibandingkan negara yang masuk dalam kategori low income. Padahal penelitian yang dilakukan WHO menunjukkan bahwa peningkatan alokasi dana kesehatan ini memiliki hubungan positif terhadap derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara realisasi alokasi dana kesehatan khususnya terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Sumber data dari SDKI2017 dan survei statistik keuangan pemerintah provinsi. Variabel dependen yang digunakan adalah jumlah kunjungan ANC setidaknya empat kali selama masa kehamilan, waktu kunjungan ANC pertama kali pada trisemester awal, pemanfaatan pelayanan persalinan dari sektor publik. dan melakukan PNC setidaknya dalam waktu dua bulan setelah melahirkan. Variabel Independen utama adalah realisasi alokasi dana kesehatan dan karakteristik sosial demografi ekonomi sebagai variabel kontrol. Dengan analisis regresi logistik biner hasil studi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi realisasi alokasi dana kesehatan semakin meningkatkan probabilitas ibu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ibu pada tahap antenatal care dan postnatal care akan tetapi menurunkan probabilitas memanfaatkan pelayanan persalinan di sektor publik dengan asumsi cateris paribus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Minggu, Teddy Desly, Veckie Adolf Rumate, and Debby Christina Rotinsulu. "ANALISIS PENGARUH BELANJA LANGSUNG, BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA BITUNG." JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH 18, no. 2 (2019). http://dx.doi.org/10.35794/jpekd.12793.18.2.2016.

Full text
Abstract:
ANALISIS PENGARUH BELANJA LANGSUNG, BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA BITUNG Teddy Desly Minggu, Veckie A, Rumate, Debby Ch. Rotinsulu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Magister Ilmu Ekonomi Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK Pengeluaran pemerintah daerah melalui belanja langsung maupun belanja tidak langsung merupakan alat intervensi pemerintah terhadap perekonomian yang dianggap paling efektif selama ini. Investasi dapat menjadi titik tolak bagi keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan di masa depan karena dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat yang pada gilirannya akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, dan akhirnya akan menurunkan tingkat kemiskinan. Nilai koefisien sebesar - 0.1941 yang signifikan menunjukkan bahwa perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (JPM) di Kota Bitung memiliki hubungan yang negatif dengan berubahnya Belanja Langsung (BL). Dengan perkataan lain, selama periode yang diteliti, dengan menjaga agar variabel-variabel lain tetap, 1 persen peningkatan dalam BL akan mengakibatkan pengurangan/penurunan rata-rata sekitar 0.1941 persen Jumlah Penduduk Miskin (JPM). Nilai koefisien sebesar - 0.0075, menunjukkan bahwa perkembangan jumlah penduduk miskin (JPM) di Kota Bitung memiliki hubungan yang negatif dengan meningkatnya BTL. Dengan perkataan lain, selama periode penelitian, dengan menjaga agar variabel-variabel lain tetap (ceteris paribus), 1 persen peningkatan dalam BTL akan mengakibatkan penurunan rata-rata sekitar 0.0075 persen dalam JPM. Nilai koefisien sebesar - 0.0589 menunjukkan bahwa JPM di Kota Bitung memiliki hubungan yang negatif dengan bertambahnya Investasi swasta (INV). Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya INV akan mengurangi Kemiskinan (JPM) di Kota Bitung. Dengan perkataan lain, selama periode penelitian, dengan menjaga agar variabel-variabel lain tetap, 1 persen peningkatan dalam INV akan mengakibatkan penurunan rata-rata sekitar 0.0589 persen JPM di Kota Bitung. Kata Kunci : Belanja Daerah, Investasi, Kemiskinan ABSTRACT Spending by local government through direct and indirect spending is a means of government intervention in the economy that are considered most effective for this. Investing can be a starting point for the success and sustainability of development in the future because it can create employment, so as to open up new employment opportunities for the community, which in turn will impact on the increase in people's income, and will ultimately reduce the level of poverty. The coefficient value of - 0.1941 Significant suggests that the development Poverty rates (JPM) in the city of Bitung has a negative correlation with the change in direct expenditure (BL). In other words, during the period under study, by keeping other variables remain, a 1 percent increase in the BL will lead to a reduction / average decline of about 0.1941 percent Poverty rates (JPM). The coefficient value of - 0.0075, indicating that the increase in the number of poor people (JPM) in the city of Bitung has a negative correlation with the increase in BTL. In other words, during the study period, by keeping other variables fixed (ceteris paribus), a 1 percent increase in BTL will lead to a decline on average of about 0.0075 percent of the JPM. The coefficient value of - 0.0589 indicates that JPM in Bitung City has a negative correlation with the increase in private investment (INV). This shows that with increasing INV will reduce poverty (JPM) in the city of Bitung. In other words, during the study period, by keeping other variables remain, a 1 percent increase in INV will result in an average decline of about 0.0589 percent of JPM in Bitung. Keywords : Local Expenditure, Investment, Poverty
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography