To see the other types of publications on this topic, follow the link: Pasutus.

Journal articles on the topic 'Pasutus'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Pasutus.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Samosir, Uli Arta Meritua, and Mira Hasti Hasmira. "Semiotik Panggilan Pasutri Pada Kalangan Remaja di Daerah Pasaman Barat." Jurnal Perspektif 2, no. 3 (July 29, 2019): 133. http://dx.doi.org/10.24036/perspektif.v2i3.80.

Full text
Abstract:
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat penggunaan panggilan pasutri di kalangan remaja yang berpacaran di daerah Pasaman Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna dari panggilan pasutri. Penelitian ini menggunakan kajian semiotik berdasarkan kajian semiotik model Charles Sanders Peirce. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan 35 orang informan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan model triangle meaning semiotics. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna dari penggunaan panggilan pasutri di kalangan remaja yang berpacaran di Pasaman Barat yaitu ketika punya pacar, maka harus memiliki panggilan spesial. Ketika merasa rindu dan lelah harus diungkapkan dengan menggunakan panggilan pasutri agar apa yang dirasakan dapat tercurahkan. Selain itu makna panggilan pasutri yaitu panggilan pasutri dalam sebuah hubungan dapat meningkatkan keakraban atau kedekatan antara perempuan dan laki-laki yang sedang berpacaran. Dan yang terakhir makna dari panggilan pasutri yaitu ketika seseorang menggunakan panggilan pasutri pada saat berpacaran, maka hubungan mereka merupakan suatu hubungan pacaran yang serius. Selain itu penggunaan panggilan pasutri pada saat berpacaran ini juga dapat meningkatkan keseriusan dalam menjalin suatu hubungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Naibaho, Saira Lastiar, and Stefani Virlia. "RASA PERCAYA PADA PASUTRI PERKAWINAN JARAK JAUH." Jurnal Psikologi Ulayat 3, no. 1 (March 29, 2017): 34. http://dx.doi.org/10.24854/jpu12016-54.

Full text
Abstract:
<p>Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal dalam satu rumah dan hidup berdampingan setiap harinya. Perpisahan secara fisik antar pasutri merupakan suatu hal yang sangat berat, di mana pemenuhan tugas perkawinan menjadi tidak efektif karena pasutri tidak dapat bertemu setiap saat. Rasa percaya menjadi masalah penting bagi pasutri dengan jarak yang terpisah, yang dapat membantu pasutri mempertahankan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga pasutri dengan rentang usia 18-40 tahun yang menjalani perkawinan jarak jauh sejak awal pernikahan dengan usia pernikahan maksimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya dalam perkawinan jarak jauh dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu aspek keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan, dan bekerja sama. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi subyek tetap bertahan dengan kondisi pernikahan jarak jauh yakni faktor ekonomi dan budaya setempat yang mengharuskan subyek perempuan untuk menjaga orangtuanya yang sudah lanjut usia di tempat asal. Selain dua faktor tersebut, terdapat juga faktor lainnya, seperti faktor komunikasi, pemuasan kebutuhan seksual, dan usia pernikahan.</p><p><strong> </strong></p><strong>Kata kunci</strong>: pernikahan jarak jauh; kepercayaan; pasutri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Naibaho, Saira Lastiar, and Stefani Virlia. "Rasa percaya pada pasutri perkawinan jarak jauh." Jurnal Psikologi Ulayat 3, no. 1 (June 16, 2020): 34–52. http://dx.doi.org/10.24854/jpu44.

Full text
Abstract:
Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal dalam satu rumah dan hidup berdampingan setiap harinya. Perpisahan secara fisik antar pasutri merupakan suatu hal yang sangat berat, di mana pemenuhan tugas perkawinan menjadi tidak efektif karena pasutri tidak dapat bertemu setiap saat. Rasa percaya menjadi masalah penting bagi pasutri dengan jarak yang terpisah, yang dapat membantu pasutri mempertahankan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga pasutri dengan rentang usia 18-40 tahun yang menjalani perkawinan jarak jauh sejak awal pernikahan dengan usia pernikahan maksimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya dalam perkawinan jarak jauh dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu aspek keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan, dan bekerja sama. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi subyek tetap bertahan dengan kondisi pernikahan jarak jauh yaknifaktor ekonomi dan budaya setempat yang mengharuskan subyek perempuan untuk menjaga orangtuanya yang sudah lanjut usia di tempat asal. Selain dua faktor tersebut, terdapat juga faktor lainnya, seperti faktor komunikasi, pemuasan kebutuhan seksual, dan usia pernikahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yulita, Chrisdianti, Any Ashari, and Lucky Herawati. "Peran Suami Sebagai Educator Pada Pasutri Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim." DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN 10, no. 2 (December 29, 2019): 526–36. http://dx.doi.org/10.33859/dksm.v10i2.454.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas bagi pemerintah dan tenaga kesehatan, terkait tingginya AKI yang salah satunya disebabkan oleh kanker leher rahim. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim yaitu dengan melakukan deteksi dini. Dengan memberikan informasi melalui pendidikan kesehatan pada pasutri untuk memotivasi melakukan deteksi dini.Tujuan: Tujuan penelitian menganalisis peran suami penderita kanker leher rahim sebagai educator terhadap pengetahuan dan keikutsertaan pasutri dalam melakukan deteksi dini di Puskesmas Karangmojo II dan Semanu I Gunungkidul.Metode: Metode penelitian yaitu Quasi eksperimen dengan desain pretest and posttest with control group desain. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 42 pasutri untuk kelompok intervensi dan 42 responden untuk kelompok kontrol. Pendidikan kesehatan sebagai intervensi dilakukan oleh suami penderita kanker leher rahim sebagai educator menggunakan buku saku dan kader menggunakan leaflet. Data dianalisis menggunakan uji t-test, chi square, regresi linier, dan binary logistik dengan taraf siginifan α=0,05.Hasil: Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keikutsertaan pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi (p=0,000). Usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga, dan informasi sebelumnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan dan keikutsertaan.Simpulan: Kesimpulannya pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keikutsertaan pasutri dalam melakukan deteksi diniKata Kunci : Deteksi dini, educator, keikutsertaan pasutri, suami, kanker leher rahim
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Abdurrahman, Abdurrahman. "Keutuhan Pasangan Suami Istri Penderita Sakit Kronis Di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan." Ulumul Syar'i : Jurnal Ilmu-Ilmu Hukum dan Syariah 8, no. 2 (July 14, 2020): 71–87. http://dx.doi.org/10.52051/ulumulsyari.v8i2.71.

Full text
Abstract:
Penyebab utama menurut data Peradilan Agama Mahkamah Agung tahun 2010 adalah faktor ekonomi dan perselingkuhan. Ketika istri atau suami yang sakit, sangat memungkinkan terjadinya perceraian. Karena apabila istri sakit memungkinkan suaminya selingkuh dan apabila suami yang sakit maka secara rasio perekonomian akan menurun. Di Pesantren Hidayatullah terdapat pasutri yang salah satunya menderita sakit kronis namun kehidupannya semakin erat. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus yang diuraikan secara deskriptif tentang cara mempertahankan keutuhan pasutri yang salah satu pasangannya menderita sakit kronis di Ponpes Hidayatullah Balikpapan. Subyek dan objek penelitian yakni 4 pasutri. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Data diolah dengan teknik editing, klasifikasi, kemudian dianalisa dan disimpulkan. Hasil penelitian mengungkap bahwa pasutri tersebut mempertahankan rumahtangganya karena berlandaskan keimanan, syukur, bersabar, ridha, taat kepada pimpinan, menjaga komunikasi, menyamakan persepsi, saling terbuka, mengalah, memahami, dan menghargai dan didukung dengan kajian pustaka sebagai referensi untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan. Salah satu cara mempertahankannya adalah dengan kesabaran. Salah satu dari maqasid al-syari’ah tersebut dalam kaitannya dengan pernikahan adalah memelihara agama. Dalam hal ini pasutri di Hidayatullah lebih mementingkan keutuhan rumah tangga demi menjaga agama. Walaupun di sisi lain pasangan tersebut dibolehkan bercerai apabila tidak terpenuhi hak dan kewajibannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ridjal, Rilmar. "Analisa Pengaruh Komponen Pasang Surut Periode Panjang untuk Prediksi Pasang Surut (Studi Kasus Perairan di Prigi dan Padang)." Jurnal Chart Datum 1, no. 2 (December 31, 2015): 107–14. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v1i2.108.

Full text
Abstract:
Pasang surut (pasut) terbentuk dari komponen-komponen pasut yang mempunyai beda frekuensi dan amplitudo, salah satunya komponen pasut periode panjang, komponen pasut ini adalah jenis pasut yang mempunyai frekuensi yang rendah antara 0 hingga 0,5 siklus/hari. Komponen pasut periode panjang dipengaruhi faktor astronomi dan meteorologi, contoh komponen pasut periode panjang adalah Fortnightly (Mf), Monthly (Mm), Semi annual (Ssa), dan Annual (Sa). Diangkatnya penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komponen pasut periode panjang dalam prediksi pasut dengan menggunakan metode Least Square (kuadrat terkecil). Dari hasil penelitian menggunakan data ± 5 tahun di dapatkan hasil untuk komponen pasut Sa di Prigi dan komponen pasut Ssa di Padang mempunyai nilai paling besar daripada komponen pasut periode panjang yang lainnya, kemudian dari analisa dibuat prediksi pasut, selanjutnya divalidasi dari data yang diterima dengan prediksi, penulis juga menampilkan perbandingan validasi prediksi menggunakan komponen pasut periode panjang dan yang menggunakan 9 komponen utama pasut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pujiastuti, Diana Sri, M.R. Nababan, and Riyadi Santosa. "An Investigation into the Translation Techniques Used in the Female Characters in the Comic of Pasutri Gaje." International Journal of Linguistics, Literature and Translation 4, no. 6 (June 30, 2021): 211–16. http://dx.doi.org/10.32996/ijllt.2021.4.6.24.

Full text
Abstract:
This study is aimed to identify the translation techniques used in the female characters of the comic of Pasutri Gaje which contain annoying speech. This research is embedded in a descriptive qualitative approach conducted and the purpose of the research is to identify the translation techniques used in translating sentences accomodating expression of annoyance in the conversations of female characters in the comic pasutri gaje. Data were collected through content analysis and validated by rater through focus group discussions (FGD). The results show that there were 160 data in comic Pasutri Gaje which used 13 translations techniques, namely established equivalence, explicitation, modulation, paraphrase, implications, compensation, pure borrowing, variant borrowing, transposition, adaptation, reduction, literal, discursive creation, literal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Takahashi, Hideki, kachio Kozakai, Sinji Yamaguchi, Masaaki Takano, Toshio Nakagome, Yoshikazu Miura, and Yuzo Maruyama. "372. Plasma renin concentration by Renin IRMA Pasuteur." Japanese Journal of Radiological Technology 46, no. 8 (1990): 1343. http://dx.doi.org/10.6009/jjrt.kj00003322494.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Cindy, Evelyn, Linda Wati, and Erik Wijaya. "GAMBARAN TRIANGULAR OF LOVE PADA PASUTRI PASCA MELAHIRKAN." Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 1, no. 2 (February 1, 2018): 198. http://dx.doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.923.

Full text
Abstract:
Perubahan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan dapat membawa dampak terutama dalam hubungan terhadap pasangan. Perubahan tersebut antara lain perubahan fisik, perubahan dalam melakukan hubungan seksual, perubahan emosi dan mengurus anak. Fenomena perubahan yang terjadi pada ibu setelah pasca melahirkan dapat berdampak pada hubungan terhadap pasangan terutama dalam hal intimacy, passion, dan commitment. Robert Sternberg mengemukakan ketiga unsur cinta yaitu intimacy, passion, dan commitment haruslah seimbang agar menciptakan hubungan yang baik dan tahan lama (Papalia et al., 2009). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran triangular of love pada pasutri pasca melahirkan. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 April 2015 di Jakarta dengan melibatkan 392 pasang suami istri sebagai partisipan. Kriteria subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang berusia 21-40 tahun dan memiliki anak yang berusia enam minggu hingga empat tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sternberg Triangular Love Scale. Hasil penelitian menunjukkan dari ketiga dimensi yaitu intimacy, passion, dan commitment dimensi passion adalah dimensi yang paling rendah diantara dimensi intimacy dan commitment pada pasangan pasca melahirkan. Hasil juga menunjukan jika dilihat dari triangular love suami dari 392 subyek yaitu; a) 1 subyek cenderung rendah pada dimensi intimacy suami, b) 10 subyek cenderung rendah pada dimensi passion suami, dan c) cenderung tinggi 392 subyek pada dimensi commitment suami. Sedangkan, pada triangular love istri dari 392 subyek didapatkan hasil berupa; a) 6 orang cenderung rendah pada dimensi intimacy istri, b) 5 orang cenderung rendah pada dimensi passion istri, dan c) cenderung tinggi 392 subyek pada dimensi commitment istri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Khomsin, Khomsin, Widy Putra, and Ibnu Sofian. "ANALISA PERBANDINGAN KOMPONEN HARMONIK PASUT INSITU DAN DATA PASUT SATELIT ALTIMETRI JASON." Geoid 9, no. 1 (August 1, 2013): 11. http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v9i1.734.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Fitriana, Dina, Nadya Oktaviani, and Isna Uswatun Khasanah. "ANALISA HARMONIK PASANG SURUT DENGAN METODE ADMIRALTY PADA STASIUN BERJARAK KURANG DARI 50 KM." Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 6, no. 1 (September 13, 2019): 38–48. http://dx.doi.org/10.36754/jmkg.v6i1.113.

Full text
Abstract:
Pasang surut laut merupakan sebuah fenomena naik dan turunnya permukaan air laut di bumi akibat pengaruh gravitasi benda luar angkasa, terutama matahari dan bulan. Pengamatan pasang surut laut sangat penting dalam penentuan referensi vertikal, untuk menyatukan data-data pengukuran di laut dan di daratan agar dapat diterjemahkan dalam satu kesatuan sistem pemetaan. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas laut 3,25 juta km2 dari 7,81 juta km2 total luas wilayah Indonesia, sudah seharusnya memiliki stasiun pasang surut yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Penempatan stasiun tersebut juga harus tepat lokasi karena setiap perairan memiliki karateristik tersendiri. Badan Informasi Geospasial (BIG) mengelola 138 stasiun pasang surut (pasut) yang terdistribusi di seluruh wilayah Indonesia. Stasiun pasut tersebut pada umumnya ditempatkan di dermaga/pelabuhan, sehingga jarak antar staisun pasang surut menyesuaikan ketersediaan dermaga yang ada. Pada penelitian ini dilakukan analisa harmonik pasut dengan metode admiralty pada stasiun pasut BIG yang jarak antar stasiunnya kurang dari 50 km, disumsikan tipe pasut di lokasi yang berdekatan tersebut sama. Lokasi penelitian adalah stasiun pasut Ulee Lhue dibandingkan dengan stasiun pasut Malahayati, stasiun pasut Pel. Ciwandan dibandingkan dengan stasiun pasut Serang, stasiun pasut Sunda Kelapa dibandingkan dengan Pondok Dayung, dan stasiun pasut Pameungpeuk dibandingkan dengan stasiun pasut Pamayangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasut dilokasi yang dibandingkan tersebut memiliki karakteristik yang sama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Kuncoro, Nur Riyadi, Eka Djunarsjah, and Sofyan Rawi. "Analisis Penentuan Lowest Astronomical Tide (LAT) Berbasiskan Lama Waktu Pengamatan (Studi Kasus Perairan Benoa)." Jurnal Chart Datum 1, no. 1 (July 31, 2015): 29–34. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v1i1.9.

Full text
Abstract:
Berdasarkan definisi dari International Hydrographic Organization (IHO, 2005), Lowest Astronomical Tide (LAT) secara Internasional digunakan sebagai Chart Datum, yaitu acuan tinggi permukaan air yang digunakan untuk survei Hidro-Oseanografi. LAT ini ditentukan dengan prediksi pasut selama 18.61 tahun. Dalam penelitian ini akan ditentukan bagaimana nilai LAT jika diprediksi dengan data pengamatan pasut kurang dari satu tahun. Dalam penentuan LAT, dilakukan analisis konstanta pasut dan prediksi. Analisis konstanta pasut dihitung dengan menggunakan metode Least Square (kuadrat terkecil) mulai data pengamatan pasut satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, enam bulan sampai dengan data pasut 12 bulan, kemudian dari hasil analisis konstanta pasut tersebut diprediksi pasut selama 18.61 tahun. Hasil prediksi tersebut akan diperoleh perbedaan nilai LAT data pasut kurang dari satu tahun dengan data pasut selama satu tahun. Selanjutnya dari perbedaan nilai LAT tersebut dilakukan analisis tingkat signifikansi dengan menggunakan pendekatan statistik. Dari hasil perhitungan nilai LAT dengan menggunakan data pengamatan pasut selama satu tahun diperoleh kedudukan LAT sebesar 43.3 cm. Jika dibandingkan dengan nilai LAT dengan menggunakan berbagai variasi data kurang dari satu tahun akan menghasilkan tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam hal ini nilai LAT yang dihitung dengan data kurang dari satu tahun belum bisa disamakan dengan LAT dengan data pengamatan pasut satu tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Khatimah, Husnul, Indra Jaya, and Agus Saleh Atmadipoera. "PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ANTAR-MUKA INSTRUMEN MOTIWALI (TIDE GAUGE) UNTUK ANALISIS DATA PASANG SURUT." Jurnal Kelautan Nasional 11, no. 2 (July 16, 2016): 97. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v11i2.6111.

Full text
Abstract:
Instrumen MOTIWALI adalah alat untuk mengukur perubahan elevasi muka laut berbasis akustik, yang telah berhasil dikembangkan di Laboratorium Instrumentasi Kelautan ITK-IPB. Data hasil perekaman alat ini perlu dianalisis secara detail dengan membuat program untuk menentukan karakteristik komponen pasang-surut (pasut). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan program antar-muka (software) yang dapat menganalisis data deret-waktu pasut dengan metode Admiralty, sehingga diperoleh komponen utama pasut serta menampilkan prediksinya. Pengembangan software mencakup empat modul, yaitu modul filter data untuk melakukan parsing dan pengelompokan data, modul Admiralty untuk analisis data pasut, modul Formzahl untuk penentuan tipe pasut, dan modul prediksi pasut. Data yang digunakan untuk uji-analisis software ini adalah data elevasi laut karena pasut hasil perekaman MOTIWALI selama 15 hari di Perairan Pulau Pramuka, Kep. Seribu. Perbandingan nilai amplitude dan fase komponen pasut antara hasil penelitian ini dengan data Dishidros, serta metode harmonik least-squared diperoleh nilai galat kuadrat terkecil (RMSE) sebesar 1.89 cm dan 102.27°, yang berarti akurasi hasil analisis dengan software ini cukup tinggi. Jenis pasut di lokasi studi adalah harian tunggal (F=4.43), yang sesuai dengan penelitian sebelumnya. Modul prediksi fluktuasi pasut menampilkan hasil prediksi pasut yang memberikan informasi bermanfaat bagi aktivitas di kawasan studi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Malo, Sutrian, Gybert Mamuaya, and Royke Rampengan. "Konstanta pasut perairan laut di sekitar kepulauan Sangihe." JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS 5, no. 3 (June 1, 2017): 38. http://dx.doi.org/10.35800/jplt.5.3.2017.17805.

Full text
Abstract:
Konstanta pasut merupakan dua parameter yang dianggap konstan, yakni amplitudo beberapa komponen pasut dan keterlambatan fase dari pasang sebenarnya dalam pasut setimbang. Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan bagaimana keberadaan amplitudo konstanta pasut yang merambat di perairan laut sekitar Kepulauan Sangihe dan keakuratan data prediksi yang diperoleh dari sejumlah konstanta hasil perhitungan. Tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu mendeskripsikan besaran nilai amplitudo konstanta pasut dan menentukan keakuratan data prediksi pasut. Nilai konstanta pasut yang diperoleh dengan perhitungan kuadrat terkecil menunjukkan amplitudo dan fase pada masing-masing bulan (Juni, Juli, Agustus) memiliki kisaran antara 0,5-1 cm. Berdasarkan nilai konstanta tersebut, diketahui bahwa hasil prediksi yang baik digunakan sebagai keakuratan data prediksi adalah konstanta hasil pengukuran pasut dalam kurun waktu satu bulan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Ridho, Muhammad. "Urgensi Bimbingan Pra Nikah Terhadap Tingkat Pencerian." JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling) 2, no. 1 (November 26, 2018): 63–78. http://dx.doi.org/10.30631/jigc.v2i1.8.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Urgensi Bimbingan pra nikah di KUA Kecamatan Muara Tabir. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Bimbingan pra nikah terhadap tingkat perceraian di KUA Kecamatan Muara Tabir. Ingin mengetahiu upaya apa yang dilakukan KUA terhadap bimbingan pra nikah dalam mengurangi tingkat perceraian di Kecamatan Muara Tabir. Hasil penelitian ini menunjukkan Tingginya angka perceraian diantaranya disebabkan, banyak pasangan suami istri (Pasutri) yang tidak mengikuti bimbingan pra nikah. Faktor-faktornya adalah, Terjalinnya kerja sama dengan instansi-instansi yang terkait dengan baik, sehingga akan memperlancar dan membantu, adanya lembaga pendidikan nonformal, peran serta dari tokoh-tokoh agama, Akhirnya peneliti merekomendasikan kepada Ketua Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Tabir dan pasutri agar memperhatikan pasutri mengikuti bimbingan pra nikah selama 10 hari tersebut, para calon pengantin akan diberi materi menyangkut segala aspek kehidupan yang berkaitan tentang pernikahan. Disiplin dalam waktu mengikuti bimbingan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Iftikhar, Junaid, Meiling Lyu, Zhuoyi Liu, Nasir Mehmood, Nigarish Munir, Mohamed A. A. Ahmed, Wajjiha Batool, Mehtab Muhammad Aslam, Yuan Yuan, and Binghua Wu. "Sugar and Hormone Dynamics and the Expression Profiles of SUT/SUC and SWEET Sugar Transporters during Flower Development in Petunia axillaris." Plants 9, no. 12 (December 14, 2020): 1770. http://dx.doi.org/10.3390/plants9121770.

Full text
Abstract:
Flowering is the first committed step of plant sexual reproduction. While the developing flower is a strong sink requiring large quantity of sugars from photosynthetic source tissues, this process is under-temper-spatially controlled via hormone signaling pathway and nutrient availability. Sugar transporters SUT/SUC and SWEET mediate sugars movement across membranes and play a significant role in various physiological processes, including reproductive organ development. In Petunia axillaris, a model ornamental plant, 5 SUT/SUC and 36 SWEET genes are identified in the current version of the genome. Analysis of their gene structure and chromosomal locations reveal that SWEET family is moderately expanded. Most of the transporter genes are abundantly expressed in the flower than in other organs. During the five flower developmental stages, transcript levels of PaSUT1, PaSUT3, PaSWEET13c, PaSWEET9a, PaSWEET1d, PaSWEET5a and PaSWEET14a increase with the maturation of the flower and reach their maximum in the fully open flowers. PaSWEET9c, the nectar-specific PhNEC1 orthologous, is expressed in matured and fully opened flowers. Moreover, determination of sugar concentrations and phytohormone dynamics in flowers at the five developmental stages shows that glucose is the predominant form of sugar in young flowers at the early stage but depletes at the later stage, whereas sucrose accumulates only in maturated flowers prior to the corolla opening. On the other hand, GA3 content and to a less extent IAA and zeatin decreases with the flower development; however, JA, SA and ABA display a remarkable peak at mid- or later flower developmental stage.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ni Putu Candra Lestari and Ni Putu Ira Puspita Dewi. "TANDA EMOSI TROPES SYMBOL PADA KOMIK INDONESIA PASUTRI GAJE." JURNAL SPHOTA 12, no. 2 (September 29, 2020): 11–23. http://dx.doi.org/10.36733/sphota.v12i2.987.

Full text
Abstract:
This study aims to describe symbolic form of sign used to describe the emotions of Pasutri Gaje comic characters. Theoretically, this study discusses tropes symbols as additional elements whose existence has a major influence on conveying the emotions of the characters to the readers. This is a descriptive qualitative study. Apply the theory of semiotics proposed by Ferdinand de Saussure about dichotomy signifie dan significant and Pierce about triadic feature of sign. Datas sourced from picture of online comic Pasutri Gaje season 1 until episode 13 season 3. Datas is collected by observing method with recording and note-taking technique. Data were analysed by extralingual equivalent methods and comparative relational techniques. Data presented used formal and informal method. There seven kind of emotions symbol called tropes symbol used in comic. There were cross popin for angry sign, sweat drops to clumsy sign, drool to show feeling tempted, chibi to show childish side, dog ear/tail to express innocence in expecting something, blush to express feeling embarrassed, and shadow over face to show extreme anger. Tropes symbols fulfills the element of signification in accordance with the concept proposed by Pierce hence it can convey the emotional situation of character to the readers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Dewi, Ratna Cintya, Oky Sukma Hakim, and Ejha Larasati Siadari. "PEMODELAN MIKE21 DALAM KEJADIAN BANJIR ROB MENJELANG GERHANA BULAN DI PESISIR SEMARANG." Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 5, no. 3 (April 29, 2019): 46–52. http://dx.doi.org/10.36754/jmkg.v5i3.74.

Full text
Abstract:
Pesisir Semarang merupakan wilayah yang rentan terkena dampak bencana banjir rob. Hampir setiap bulan wilayah tersebut tergenang akibat pasang air laut. Peristiwa banjir rob yang paling diingat publik adalah saat terjadi menjelang gerhana bulan tanggal 31 Januari 2018. Peringatan dini informasi banjir rob perlu dibuat dengan tingkat akurasi tinggi dan dalam bentuk yang mudah dipahami masyarakat untuk kepentingan mitigasi. Tipe pasang surut (pasut) di Pesisir Semarang perlu diidentifikasi untuk mengetahui kecenderungan waktu kejadian banjir rob. Model Hidrodinamika Mike 21 digunakan untuk mengolah data pengamatan pasut sepanjang tahun 2017 menjadi informasi prakiraan pasut sepanjang bulan Januari 2018. Nilai akurasi prakiraan pasut Mike 21 diukur dengan Root Mean Square Error (RMSE), serta dibandingkan dengan keakurasian prakiraan pasut dari Pushidrosal (Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut) dan BIG (Badan Informasi Geospasial). Hasil prakiraan pasut terbaik selanjutnya diolah pada aplikasi ArcGIS, dengan mengambil nilai prakiraan pasang tertinggi pada hari kejadian sebagai data input untuk pembuatan peta luas genangan banjir rob. Puncak kejadian banjir rob cenderung terjadi pada pukul 06.00 WIB dan 17.00 WIB, yang mana berdasarkan hasil identifikasi di Pesisir Semarang termasuk tipe pasang surut harian ganda. Prakiraan pasut dari Mike 21 memiliki nilai RMSE terbaik. Nilai RMSE prakiraan pasut Mike 21, Pushidrosal dan BIG berturut-turut bernilai 10 cm, 30 cm dan 22 cm. Nilai pasut tertinggi baik model Mike 21 maupun hasil pengamatan terjadi pukul 20.00 WIB. Pemodelan nilai pasut tertinggi dari Mike21 sebesar 122 cm menghasilkan peta luas genangan banjir rob sebesar 1753.35 ha, sedangkan nilai pasang tertinggi hasil pengamatan sebesar 133 cm menghasilkan 185.31 ha lebih luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Kurniawan, Ridho, Arie Antasari Kushadiwijayanto, and Risko Risko. "Pengaruh Kelengkapan Data Pasang Surut Laut Terhadap Kualitas Hasil T_Tide." Jurnal Laut Khatulistiwa 2, no. 3 (October 25, 2020): 137. http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v2i3.34432.

Full text
Abstract:
Abstract: Pengaruh kelengkapan data terhadap kualitas hasil t_tide telah dikaji menggunakan data elevasi muka air laut yang diperoleh dari sofware Tidal Model Driver (TMD) di Selat MalakaTingkat kesalahan hasil analisis harmonik dan prediksi pasut oleh t_tide dihitung menggunakan root mean square dan distance error. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis harmonik terbaik diperoleh apabila panjang data masukan adalah 45 hari pada periode pengukuran dari pasut purnama ke purnama. Prediksi terbaik didapatkan apabila panjang data 30 hari pada pengukuran dari pasut perbani ke perbani. Untuk data rusak teratur, hasil analisis harmonik terbaik didapatkan apabila panjang data 15 hari dengan kerusakan 5% dan periode pengukuran dari pasut purnama ke purnama. Sedangkan hasil prediksi terbaik, untuk data yang rusak teratur, diperoleh apabila panjang data masukan adalah 30 hari dengan persentase kerusakan sebesar 20% dan periode pengukuran dari pasut perbani ke perbani. Untuk data rusak acak, hasil analisis harmonik terbaik didapatkan apabila panjang data 60 hari dengan kerusakan 20% dan periode pengukuran dari pasut perbani ke perbani. Sedangkan hasil prediksi terbaik, untuk data yang rusak acak, diperoleh apabila panjang data masukan adalah 30 hari dengan persentase kerusakan sebesar 20% dan periode pengukuran dari pasut perbani ke perbani.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Wijaya, Katherine, Rianda Elvinawanty, and Yulinda Septiani Manurung. "Apakah Pasutri Puas dengan Pernikahannya? Peranan Neuroticism terhadap Marital Satisfaction." Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah 12, no. 1 (May 10, 2020): 75–81. http://dx.doi.org/10.15294/intuisi.v12i1.22978.

Full text
Abstract:
Setiap pasangan memiliki pengalaman sendiri di dalam pernikahannya. Pernikahan tidak terlepas dengan permasalahan rumah tangga. Permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut mampu mempengaruhi kepuasan dalam pernikahan yang dirasakan oleh setiap pasangan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan tersebut adalah salah satu trait kepribadian Big Five yaitu neuroticism. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan neuroticism dengan marital satisfaction. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek berjumlah 167 pasangan atau 334 subjek yang dipilih dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang dalam penelitian ini adalah Skala Neuroticism dan Skala Marital Satisfaction. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data Pearson Product Moment Correlation. Hasil analisis data menunjukkan r = -0.544, p=.000 (p < 0.01), yang menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara neuroticism dengan marital satisfaction. Hal ini yang berarti bahwa emosi atau tingkat neuroticism pasangan yang tinggi akan menurunkan kepuasan pernikahan yang dirasakan. Every spouse has their own experience in their marriage. Marriage is inseparable from household problems. These problems can influence spouse‟s satisfaction in their marriage. One of the factors that influence this satisfaction is one of the Big Five personality traits which is neuroticism. This study aims to find relationship between neuroticism and marital satisfaction. This study is a quantitative study with 167 spouses or 334 subjects as sample that was chosen with purposive sampling method. The measuring instruments used are Neuroticism Scale and Marital Satisfaction Scale. Analysis data used is Pearson Product Moment Correlation. The data analysis result showed r= -0.544, p=.000 (p< 0.01), means there is a negative relationship between neuroticism and marital satisfaction. This means that the higher emotion or neuroticism level can reduce the marital satisfaction that spouses sense.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Parapat, Andri Daniel, Wahyudi Nugraha, Dewi Sekar Arum, and Eva Novita. "PEMBUATAN CO - TIDAL CHART DI WILAYAH UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA DAN GORONTALO." Seminar Nasional Geomatika 3 (February 15, 2019): 861. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2018.3-0.1077.

Full text
Abstract:
Pasang surut merupakan fenomena naiknya permukaan laut yang dipengaruhi gaya gravitasi matahari dan bulan. Pengetahuan mengenai pasang surut ini sangat penting untuk mendukung kegiatan maritim terlebih Indonesia yang dikenal dengan Negara kepulauan. Fenomena pasang surut bisa dibuat dalam bentuk peta co - tidal . Studi mengenai co - tidal chart sudah pernah dilakukan sebelumnya di beberapa daerah perairan di Indonesia, yaitu studi co - tidal chart di perairan Pulau Sebatik di Kalimantan Timur oleh Sihaloho (2005), studi perairan Indonesia oleh Prayoga (2008), dan studi di perairan sekitar Pulau Jawa oleh Paradipta (2012), studi di perairan sumatera oleh Aviantoni (2014). Penelitian ini akan membuat c o - Tidal chart menggunakan data komponen pasut Badan Informasi Geospasial (www.tides.big.go.id) dan juga melakukan ekstraksi data menggunakan Tidal Model Driver (TMD) dengan bantuan perangkat lunak Matlab. Selain itu juga digunakan data hasil 19 stasiun pasut di wilayah Utara Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo sepanjang 750 km. Komponen harmonik pasut dihitung menggunakan metode least square . Komponen pasut yang digunakan pada penelitian ini yaitu M2, S2, O1, K1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai masing-masing komponen pasut tidak jauh berbeda pada pola co - tidal masing-masing komponen antara menggunakan hasil TMD dan model pasut BIG, selain itu nilai yang dihasilkan antar daerah juga tidak terlalu besar selisih nilai amplitudonya sedangkan dari data hasil pengolahan 19 stasiun pasut yang dilakukan pengukuran diperoleh nilai yang tidak jauh berbeda antar stasiun, hal ini dikarenakan pemasangan stasiun pasut yang digunakan dalam survei memiliki jarak yang dekat. Komponen M2 menjadi komponen yang memiliki pengaruh yang dominan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Supriyono, Widodo S Pranowo, Sofyan Rawi, and Bambang Herunadi. "Analisa dan Perhitungan Prediksi Pasang Surut Menggunakan Metode Admiralty dan Metode Least Square (Studi Kasus Perairan Tarakan dan Balikpapan)." Jurnal Chart Datum 1, no. 1 (January 2, 2020): 9–20. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v1i1.7.

Full text
Abstract:
Pengamatan pasut dilakukan untuk menentukan nilai komponen pasut yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan kerekayasaan dan pemetaaan. Metode least squares dapat digunakan untuk menentukan komponen-komponen pasut selain metode Admiralty. Metode penentuan komponen pasut dan prediksinya yang umum menggunakan beberapa metode, yaitu metode Admiralty, metode semi grafik, metode least squares dan lainnya. Metode yang umum digunakan adalah metode Admiralty, sedangkan metode lain jarang digunakan. Dengan berkembangnya teknologi komputer, maka berkembang pula metode alternatif lain. Salah satunya adalah metode least squares yang menggunakan bahasa program Matlab untuk eksekusinya. Perhitungan menggunakan metode least squaresmenghasilkan nilai komponen amplitude yang mendekati nilai komponen hasil perhitungan metode Admiralty tetapi berbeda pada nilai fase. Metode least squares memberikan akurasi yang cukup baik pada hasil prediksi dan dengan komponen yang lebih banyak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Luthfi, Mohammad. "Strategi Komunikasi Interpersonal Mediator Bimas Islam dan Pasutri Dalam Mencegah Perceraian." Sahafa Journal of Islamic Communication 1, no. 2 (January 9, 2019): 171. http://dx.doi.org/10.21111/sjic.v1i2.2742.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Fauziah, Irma. "PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI." Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 3, no. 1 (February 25, 2016): 99. http://dx.doi.org/10.21580/phen.2013.3.1.177.

Full text
Abstract:
<p>In learning mathematical economics, the calculation of life insurance premiums is a matter concerning the application of a combination of compound interest, probability, differential and integral. Life insurance with multilife concept is the one of ap- plied in actuarial mathematics. A functions, in the actuarial cal- culation, related to death sequence in multilife concept is called as contingent function. Usage that function in calculation of insurance premium will assist the insurer in giving the benet precisely.<br />Contingent probabilities are resulted by multiplication be- tween the force of mortality of life in the last sequence of death which have been determined and probabilities of life all family member in multilife status. Insurance formulation is obtained by mutiplying this probabilities with <em>v</em>t discount factor and they are integrated by using the assumption of a uniform distribution of death throughout the year of age.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Arnol, Muhammad, Rosiana Sabang, and Rahmiyah Rahmiyah. "ANALISIS KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT." Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 14, no. 1 (November 14, 2016): 65. http://dx.doi.org/10.15578/blta.14.1.2016.65-68.

Full text
Abstract:
Kegiatan ini bertujuan untuk peramalan pasang surut dan menyediakan informasi yang menyangkut keadaan pasang surut di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Lokasi pengamatan dilakukan di Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan selama 15 hari terhitung mulai tanggal 21 Mei sampai dengan 1 Juni 2015. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu tiap satu jam. Pengamatan pasut dilakukan melalui pengamatan secara langsung dengan membaca skala pada rambu pasang surut (pasut). Berdasarkan grafik pasut tersebut, diketahui bahwa dengan periode pengamatan pasut selama 15 hari tersebut, kondisi spring tide (kondisi pasang saat bulan purnama atau bulan mati) dan neap tide (pasang perbani) telah berhasil diamati. Tinggi air yang mewakili kondisi neap tide terjadi pada saat pertengahan periode pengamatan (pada hari ke-7) sedangkan spring tide diwakili oleh tinggi air pada saat hari pertama (ke-1) dan terakhir (ke-15) pengukuran. Kondisi ini terjadi dalam waktu tertentu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Widisanto, Harso, Widodo S. Pranowo, Sahat Monang S, and Hendrawan Setiadi. "Studi Konstanta Harmonik Pasang Surut Terhadap Data Suhu Permukaan Laut di Perairan Pulau Pari." Jurnal Chart Datum 2, no. 2 (December 30, 2016): 139–51. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v2i2.100.

Full text
Abstract:
Salah satu permasalahan dalam survei hidro-oseanografi adalah kendala teknis pada saat pengamatan pasut, seperti palem miring atau terlepas dari pondasinya, kemudian juga jika pengamatan menggunakan alat otomatis tidak jarang alat tersebut hilang atau berpindah tempat, sehingga harus dilaksanakan pengamatan ulang. Penelitian ini melakukan eksperimen menentukan tipe pasut berdasarkan analisis harmonik terhadap data runtut waktu (time series) suhu permukaan laut di Pulau Pari (2 stasiun T-Logger), Kepulauan Seribu. Hal ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa pasang surut dan suhu permukaan laut secara bersama-sama mendapatkan transferan energi matahari secara langsung, dan juga yang dipantulkan oleh bulan. Analisisharmonik menggunakan T_tide_v1.3 beta, kemudian konstanta harmonik yang diperoleh digunakan untuk melakukanperhitungan prediksi pasut. Tipe pasut ditentukan menggunakan rumus bilangan form. Hasil penelitian ini menghasilkan total sekitar 27 konstanta harmonik. Secara umum karakteristik suhu permukaan laut di Pulau Pari dipengaruhi oleh kombinasi sistem matahari dan bulan. Konstanta diurnal signifikan antara lain K1 (~ 1.1541°C,freq0.041781 cph), P1 (~0.38°C, freq 0.041553 cph), dan O1 (~0.06°C, freq 0.038731 cph).Konstanta semidiurnal signifikan antara lain S2 (~ 0.2321°C, freq 0.083333 cph), M2 (~0.1298°C, freq 0.080511 cph), N2 (~0.0772°C, freq 0.078999 cph), dan K2 (~ 0.0632 °C, freq 0.08356 cph). Konstanta laut dangkal (higher harmonics) signifikan antara lain MS4 (~ 0.047°C, freq 0.16384 cph) dan M4 (~0.025°C, freq 0.16102 cph). Tidak dihasilkan konstanta periode panjang signifikan dalam hal ini. Adapun tipe pasut yang dapat diturunkan dari konstanta harmonik di perairan Pulau Pari adalah diurnal (pasang surut harian tunggal).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Quraisy, Muh Imam, Zahir Zainuddin, and ZulfajriBasri Hasanuddin. "SISTEM MONITORING DAN ESTIMASI PASANG SURUT AIR LAUT PADA KANTOR PERHUBUNGAN LAUT KAB. MAJENE." JURNAL IT 10, no. 1 (October 10, 2019): 24–30. http://dx.doi.org/10.37639/jti.v10i1.91.

Full text
Abstract:
Pasangsurut air lautmerupakansuatufenomenaalam yang biasaterjadisetiaphari.Fenomenapasangdansurutnyapermukaan air lautbiasadisebutpasanglaut (ocean tide).Pasangsurut (pasut) terjadidikarenakanolehperbedaangayagravitasidaripergantianposisibulandanmatahari yang relatifpadasatutitikdipermukaanbumi. Pasut di bumidapatdibagimenjaditigayaitu: pasutatmosfer (atmospheric tide), pasutlaut (ocean tide) danpasutbumipadat (bodily tide). Perkembanganteknologidan internet saatinisemakinpesatdanberusahauntukmenjawabsemuakebutuhanmanusia.Teknologi yang berkembangmengarahkepadasistem yangterhubungkejaringan internet yang dapatberdirisendiri, berdimensikecil, dankompak. Monitoring ketinggian air lautmerupakansuatuhubunganfungsional yang dibuatuntukmemudahkanmendapatkaninformasitransportasiperairan, di daerahMajene. Dalamproyekakhirinimengacudarihal di atas, sudahsepantasnyaalat monitoring danestimasiketinggian air lautsecaraotomatis yang terhubungkejaringan internet sudahdapatditerapkansebagaialatinformasiuntukmendapatkan data pasangsurut air lautsecara detail, untukmenunjangaktifitas di perairanKab. Majene.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Pramudito, Edo, Dudy D Wijaya, and Endro Sigit K. "Komparasi Komponen Pasut Utama Hasil Pengolahan Data Satelit Altimetri Dengan Data Stasiun Pasang Surut (Studi Kasus Perairan Serang Banten)." Jurnal HIDROPILAR 5, no. 2 (July 19, 2020): 57–70. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v5i2.161.

Full text
Abstract:
Pasang surut adalah proses naik turunnya permukaan air laut secara hampir periodik karena gaya tarik menarik bumi dengan benda-benda angkasa, terutama bulan dan matahari. Pasang surut tidak hanya mempengaruhi lapisan di bagian permukaan saja, melainkan seluruh massa air dengan energi yang sangat besar. Data pengamatan pada bulan Agustus 2016 yang diolah menggunakan Least Square dan mendapatkan konstata pasut M2, S2, N2, K2, K1, O1, P1, M4 ,MS4 data tersebut dibandingkan dengan data Konstanta pasut yang sama dan dimodelkan dari Satelit Altimetri oleh Oregon State University, Model Kontanta Pasut tersebut bernama Tidal Model Driver (TMD) yang menghasilkan konstanta pasang surut M2, S2, N2, K2, K1, O1, P1, M4 ,MS4 dan dari tiap tiap konstanta pasang surut menghasilkan Amplitudo dan Fase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemiripan dan selisih data yang dihasikan dan, kemudian digambarkan menggunakan Software Ocean Data View (ODV) menjadi 2D Horizontal di perairan utara Serang Banten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Koswara, Koswara, Sahat Monang S, Johar Setiyadi, and Widodo S. Pranowo. "Perbandingan Konstanta Harmonik Antara Suhu Permukaan Laut dan Pasang Surut di Perairan Tanimbar." Jurnal HIDROPILAR 3, no. 2 (December 29, 2017): 83–92. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v3i2.80.

Full text
Abstract:
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah komparasi (perbandingan) dengan tujuan untuk mendapatkan karakteristik berdasarkan analisis konstanta harmonik dan mawar arahnya, serta untuk mengetahui tipe pasutnya. Sehingga dapat dicari kemungkinannya apakah tipe pasut dari konstanta harmonik hasil pengolahan data Suhu Permukaan Laut tersebut dapat digunakan sebagai alternatif untuk prediksi pasang surut ataukah tidak. Adapun data pasang surut diperoleh dari Stasiun Pasang Surut di Saumlaki milik Badan Informasi Geospasial. Proses pengolahan data Suhu Permukaan Laut dan Pasang Surut dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak t_tide-v1.3beta sampai dengan mendapatkan 9 (sembilan) konstanta harmonik yang biasa dipakai dalam survei Pushidrosal, yang terdiri dari konstanta Harian Ganda (M2, S2, N2, K2), konstanta Harian Tunggal (K1,O1, P1) dan konstanta Perairan Dangkal (M4, MS4). Secara umum berdasarkan analisis harmonik, 9 konstanta harmonik diperoleh dari hasil pengolahan kedua data utama. Namun, untuk konstanta harmonik K2 dari data SPL adalah tidak signifikan, sedangkan konstanta harmonik M4 dari data pasang surut adalah yang tidak signifikan. Kedua konstanta harmonik tersebut tidaklah berpengaruh terhadap penentuan tipe pasut. Secara eksperimental, dengan asumsi nilai amplitudo konstanta harmonik adalah sebagai nilai indek tidak bersatuan, berdasarkan selisih indeks konstanta pasang surut dikurangi indeks elevasi suhu permukaan laut maka tipe pasang surut di Tanimbar adalah campuran condong ke harian ganda. Tipe tersebut sama dengan tipe pasut yang dihasilkan oleh konstanta harmonik berdasarkan data pasut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Astuti, Eny. "KOMPARASI KEPUASAN SEKSUAL ANTARA PEMAKAI AKDR DAN SUNTIK 3 BULAN." Jurnal Keperawatan 9, no. 1 (August 26, 2020): 45–51. http://dx.doi.org/10.47560/kep.v9i1.209.

Full text
Abstract:
Banyaknya masyarakat yang mengeluh tentang efek samping dari AKDR menyebabkan pasangan suami-istri (pasutri) bisa mengalami masalah dalam memenuhi kebutuhan seksualitasnya sehingga dapat menganggu kenyamanan dan aktifitas rutin yang biasa dilakukan. Dengan adanya efek yang dirasakan oleh pasangan suami-istri (pasutri), mereka lebih banyak memilih jenis kontrasepsi lain yang dianggap lebih aman dan tidak menimbulkan efek terhadap kepuasan seksual yaitu menggunakan KB suntik 3 bulan. Tujuan dalam penelitian ini ialah mengetahui perbedaan antara pemakaian AKDR dan suntik 3 bulan terhadap kepuasan seksual di BPS Listiyani. Desain penelitian ini menggunakan studi komparatif, sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah Suami Pasangan Usia Subur (PUS) yang memakai AKDR di sebanyak 14 responden dan yang memakai suntik 3 bulan sebanyak 14 responden. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode pengisian kuisioner tertutup dan kemudian di analisis menggunakan uji Chi-square Test dengan perangkat lunak SPSS for windows 16. Hasil analisis data menunjukkan data didapatkan nilai X2 hitung > X2 tabel maka Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini ialah ada perbedaan antara pemakaian AKDR dan Suntik 3 bulan terhadap kepuasan seksual di BPS Listyani. Sehingga penulis menyarankan untuk dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dan nyaman bagi suami-istri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Tarunamulia, Tarunamulia, Hasnawi Hasnawi, Rezki Antoni Suhaimi, Akhmad Mustafa, and Mudian Paena. "PERSPEKTIF PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PANTAI DI TELUK GERUPUK DAN TELUK BUMBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT." Jurnal Riset Akuakultur 10, no. 1 (March 31, 2015): 117. http://dx.doi.org/10.15578/jra.10.1.2015.117-126.

Full text
Abstract:
Tersedianya informasi mengenai karakteristik pantai menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan perencanaan dan pengelolaan perikanan budidaya pesisir berbasis lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pantai khususnya aspek topografi dan hidrologi di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), hubungannya dengan status eksisting dan kemungkinan pengembangan perikanan budidaya. Variabel topografi dan hidrologi teluk yang diukur meliputi: pasang surut (pasut), kedalaman, dan kelandaian pantai. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik pasut dengan tunggang pasut sekitar 2,85 m secara teknis masih tergolong ideal untuk pengembangan berbagai sistem budidaya tambak udang (tradisional plus, semi-intensif, intensif, dan super-intensif). Khusus untuk tambak intensif dan super-intensif, tunggang pasut yang besar harus dicermati sehubungan dengan jauhnya jarak pengambilan air bersih. Secara umum Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang dengan luas ± 940 ha (9,4 km2) dan kedalaman rata-rata perairan 4,17±0,12 cukup mendukung untuk kegiatan budidaya rumput laut. Berkembangnya pemanfaatan lahan selain budidaya rumput laut di sekitar dan pada teluk seperti pemukiman, pariwisata, dan budidaya tambak, dapat memengaruhi kualitas kimia fisik perairan dan kemungkinan berkaitan erat dengan menurunnya produksi rumput laut pada tahun-tahun terakhir. Dengan batasan karakteristik topografi dan hidrologis teluk yang menjadi pusat berlabuhnya aktivitas penggunaan lahan pantai dan darat, dibutuhkan perhatian serius mengenai rencana umum tata ruang wilayah teluk termasuk penanganan limbah agar tidak berdampak negatif secara ekologis dan sosial yang pada akhirnya akan mengganggu keberlanjutan usaha perikanan budidaya di wilayah ini. hidrologi, topografi, perikanan budidaya, Teluk Gerupuk, Nusa Tenggara Barat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Lon, Yohanes S. "PROGRAM KPPK DI KEUSKUPAN RUTENG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN PASUTRI AKAN HAKIKAT PERKAWINAN KATOLIK." Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (February 16, 2020): 1–13. http://dx.doi.org/10.36928/jrt.v3i1.292.

Full text
Abstract:
For Catholics, marriage is a divine calling of God. Marriage is one of the seven sacraments within the Church. It is the symbol of the God’s salvation. Through marriage a husband and a wife can experience the salvation of God. Both of them also has functioned to reveal the God’s grace, salvation and blessings for each other. The Catholic Church also consider a family as a a mini or small church. A mommitment to marry in Catholic ways is beautiful but not an easy decision. A couple may face challenges and problems. In order to increase of the couples’ understanding of Catholic Marriage and to strengthen them to cope with various marrietal problems, the Local Catholic Church of Ruteng Diocese provides an Course on Preparation of Catholic Marriage to the future couples who want to marry in Catholic Church. This articles aims at describing on how the program is planned, implemented and the expected result after joinging the course. This program is a way to educate and to rise the awareness of the couple about the Catholic marriage. It is considered useful. However, it would be better if it is run in more professional way. Moreover, this program should be added with continous other activities such as pastoral of marriage and marriage counceling. It is also an urgent to have marriage crisis centre that helps the couples who have problems of marriage.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Suratini, Ni Luh Putu, I. Ketut Arnawa, and I. Gusti Ngurah Alit Wiswasta. "Beach Development Strategy as Tourism Destination in Tabanan Bali." International Journal of Contemporary Research and Review 10, no. 01 (January 29, 2019): 21219–28. http://dx.doi.org/10.15520/ijcrr.v10i01.646.

Full text
Abstract:
The purpose of the study is to: (1). Analyzing the attractiveness of Pasut Beach as one of the tourist destinations in Tabanan Regency. (2). Analyze the strategy of developing Pasut Beach as a tourist destination in Tabanan Regency. The research location was determined by purposive sampling Pasut Beach, located in Tibubiu Village, Kerambitan District, Tabanan on the basis of having a very suitable potential to be developed into a tourist destination. The sample of the study was taken by 49 people consisting of elements from the Government, community leaders and tourism actors. This study uses qualitative qualitative analysis method (giving more detailed reviews and interpretations of the data obtained and SWOT analysis. Furthermore, in the SWOT method the External Strategy Factor Matrix (EFAS) model and the Internal Strategy Factor Matrix Model (IFAS) are used, followed by IFE matrix and EFE matrix to determine the weight, rating and score and to determine the strategy and position of the quadrant I - E matrix, Beach Pas po is in the position in quadrant I, with the S-O strategy where the values ​​of strength and opportunity are equally high ( use the power to get opportunities) by improving the quality of human resources, especially in the field of mastering technology, communication and information.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Onny P, Runiawan, Kamija, Anastasia Rita Tisiana Dwi K, and Jazim Aziz Mustikawan. "Pemanfaatan Software Tidal Model Driver untuk Memprediksi Pasang Surut (Studi Kasus Perairan Pondok Dayung, Sungai Barito dan Perairan Pulau Batek)." Jurnal HIDROPILAR 1, no. 1 (July 31, 2015): 37–45. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v1i1.19.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi dibidang Hidrografi sangat diperlukan guna untuk mendapatkan informasi survei hidrografi secara lengkap dan praktis. Salah satu yang dapat dimanfaatkan adalah software Tidal Model Driver (TMD). Pengaplikasian Software Tidal Model Driver (TMD) untuk memprediksi pasang surut di 3 (tiga) lokasi yaitu lokasi teluk di Perairan Pondok Dayung, lokasi sungai di Sungai Barito dan di Perairan Pulau Batek. Hasil prediksi pasut Software TMD yang berupa elevasi data pasut akan divalidasi dengan data lapangan sedangkan konstanta harmonik di validasi dengan konstanta harmonik hasil pengolahan dengan metode Admiralty. Metode untuk menguji keakuratan hasil prediksi TMD dengan data lapangan adalah metode Statistik menggunakan Regresi linear sederhana. Dengan metode ini dapat mengetahui seberapa jauh sebaran titik dilihat dengan diagram Regresi dan Akar kuadrat rata – rata dari prediksi pasang surut Software TMD dan pengamatan pasang surut. sedangkan Keluaran program TMD berupa konstanta harmonik (M2, S2, N2, K1, O1, M4, K2, P1 ) divalidasi dengan konstanta harmonik hasil pengolahan dengan metode Admiralty. Pengujian Software TMD di 3 (tiga) lokasi dengan karakteristik yang berbeda menggunakan metode Statistik menunjukan nilai akar kuadrat rata – rata residu terkecil dan Regresi linear adalah di stasiun pasut Pondok Dayung dan Perairan Pulau Batek sehingga pengaplikasian Software TMD sebaiknya dilaksanakan di teluk dan Perairan laut terbuka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Resda, Dodi Prima, Muhammad Zainuddin Lubis, and Dirgan Timbang. "Pemetaan Kedalaman Laut Menggunakan Multibeam Echosounder, (MB1) di Perairan Punggur, Kepri." JURNAL INTEGRASI 13, no. 1 (June 30, 2021): 84–92. http://dx.doi.org/10.30871/ji.v13i1.3042.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018 di perairan Punggur untuk melakukan penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei batimetri dan pasut bertujuan mendapatkan informasi kedalaman dan posisi di perairan Punggur yang berperan untuk mendukung aktifitas di sekitar perairan Punggur. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pemeruman menggunakan intrumen Multibeam Echosounder (MBES) System. Pasang surut mengetahui dinamika atau perubahan permukaan laut dengan demikian maka di lakukan survei batimetri dan survei pasang surut secara bersamaan yaitu pasang surut pada kegiatan survei batimetri bertujuan sebagai bidang acuan kedalaman untuk menentukan jenis/tipe Pasut dan ketinggian muka air laut rata-rata MSL(Mean Sea Level) sebagai titik referensi (titik nol) untuk pengukuran elevasi. Nilai Formzahl diketahui nilai besaran bilangan Formzahl adalah 1,35 Sehingga tipe pasut pada Perairan sekitaran pelabuhan yaitu tipe campuran condong ganda (Mixed mainly diurnal tides). Hasil pengukuran batimetri yang telah di koreksi dengan nilai MSL 1,35 meter yang menghasilkan akurasi pada nilai kedalaman. Hal ini menunjukkan dengan adanya perubahan nilai kedalaman di perairan punggur, Batam. Hasil penelitian menunjukan nilai kedalaman di perairan punggur berkisar antara 16 sampai 25 meter di bawah permukaan laut, sehingga nilai kedalaman atau batimetri di perairan tersebut tidak termasuk berada di daerah continental shelf yang menjelaskan dengan adanya nilai topografi landai. Kata kunci: Batimetri, Perairan Punggur, Pasang Surut, Multibeam Echosounder (MBES)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Dewi Nopitasari, Dewi, and Tri Tri Maghfiroh. "THE EFFECT OF SUPPLEMENTING IN PREGNANT MOTHERS ON LOW BORN BABY BABY IN COUPLIC CLINICS." Jurnal Ilmiah Wijaya 10, no. 2 (June 22, 2020): 110–18. http://dx.doi.org/10.46508/jiw.v10i2.31.

Full text
Abstract:
Background of the study : According to data from Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) in 2012, Infant mortality rate (IMR) of 32 deaths / 1,000 live births. The low level of awareness among pregnant women in taking supplements during pregnancy can lead to a variety of impacts for both the mother and baby, including the baby is born with low birth weight (LBW). Objective : Knowing Effect of Supplements On Pregnant Women Against Low Birth Weight Babies in Clinic Pasutri 2018th. Methods : This type of research is an analytical study using cross sectional approach. Respondents in this study were mothers with babies in Clinic Pasutri, the number of 81 respondents. The sampling technique in this study using random sampling techniques. The research instrument was a questionnaire and medical record that is presented in tabular form and processed using SPSS 16.0 type. Result : From 81 respondens obtained maternal pregnancy supplements during pregnancy as many as 53 people or about 65.4% with an incidence rate of low birth weight babies as much as 18 or about 22.2%, while women who did not take supplements of pregnancy by 28 people, or approximately 34.6% LBW incidence rate of about 17 babies, or about 21.0% of total births. Conclusion: There is a relationship effect of supplementation in pregnant women on low birth weight babies in BPS K, Bogor. This is evidenced by the results of P - value is 0.021, which means the value of P - value less than α 0.05.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sunaryo, Sunaryo, Sudarman Sudarman, Ahmad Lufti Ibrahim, and Johar Setiyadi. "Penentuan Kedalaman Menggunakan Metode RTK Tides (Studi Kasus Perairan Ancol Teluk Jakarta)." Jurnal HIDROPILAR 2, no. 1 (July 31, 2016): 41–48. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v2i1.41.

Full text
Abstract:
Batimetri adalah pengambilan data kedalaman di bawah air yang menunjukkan nilai ukuran kedalaman atau topografi 3-Dimensi dari dasar perairan. Sekarang ini tuntutan untuk mendapatkan peta batimetri secara real- time belum dapat diwujudkan. Berdasarkan International hydrographic Organization (IHO) pengamatan pasang surut harus dilakukan selama minimal 29 piantan (±30 hari) untuk mendapatkan koreksi pasut, guna mereduksi data kedalaman hasil survei batimetri. Untuk itu dengan metode RTK Tides, survei batimetri real-time diharapkan dapat memberikan metode alternatif di dalam melaksanaan kegiatan survei batimetri, dengan tuntutan hasil yang efisien dan sesuai standar IHO. Dengan mengganti komponen koreksi pasut ini dengan parameter undulasi geoid, selisih nilai tinggi Mean Sea Level (MSL)/Geoid ke chart datum dan mengukur tinggi antena GPS di kapal terhadap permukaan air laut, survei batimetri real-time bisa diwujudkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Rampengan, Royke M. "Amplitude of the Tidal Harmonic Constituents M2, S2, K1, and O1 in Waters Around the City of Bitung in North Sulawesi." JURNAL ILMIAH PLATAX 1, no. 3 (August 21, 2013): 118. http://dx.doi.org/10.35800/jip.1.3.2013.2569.

Full text
Abstract:
ABSTRACT This study was conducted to describe the amplitude of the tidal harmonic constituents M2, S2, K1, and O1 in waters around the city of Bitung in North Sulawesi. Calculations performed using the admiralty method. Based on calculations, it was found that the average amplitude of M2 is 34.8, S2 is 22.5, K1 is 20.3, and O1 is 11.7. The tidal behaviour in the study area is mixed tide predominant semidiurnal, with average Formzahl number of about 0.6. Keywords : amplitude, tidal, Bitung ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan amplitudo pasut harmonik M2, S2, K1, dan O1 di perairan sekitar kota Bitung di Sulawesi Utara. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode admiralty. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa rata-rata amplitudo M2 adalah 34,8, S2 adalah 22,5, K1 adalah 20,3, dan O1 adalah 11,7. Perilaku pasang surut di daerah penelitian adalah air campuran dominan semidiurnal, dengan rata-rata jumlah Formzahl sekitar 0,6. Kata kunci : amplitudo, pasut, Bitung
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Rajuddin, Rajuddin, and Ali Baziad. "ETIK, HUKUM DAN SOSIAL PADA PENANGANAN INFERTILITAS." AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh 3, no. 1 (February 16, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.29103/averrous.v3i1.435.

Full text
Abstract:
Pasangan suami isteri akan menempuh segala cara untuk mendapatkan keturunan, karena keturunan adalah anugerah yang dititipkan tuhan kepadanya. Bila pasangan suami isteri sudah berusaha tetapi keturunan belum mereka peroleh atau disebut infertilitas, maka usaha untuk memperoleh keturunan akan dilakukan mulai dari teknik sederhana sampai yang menggunakan teknologi yang canggih serta modern, namun tetap saja angka keberhasilan nya masih rendah. Dewasa ini telah diciptakan suatu metode untuk membantu para pasutri mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara Assisted Reproductive Technology (ART), atau artinya dalam bahasa Indonesia Teknologi Reproduksi Berbantu. Salah satu metode ART adalah in vitro fertilization (IVF), atau yang dikenal dikalangan dokter maupun orang awam adalah Bayi Tabung . Dari semua cara penanganan infertilitas, maka ART banyak menimbulkan masalah etik, hukum dan sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Muarif, Muarif, Ario Damar, Sigid Hariyadi, Dewayani Sutrisno, and Mennofatria Boer. "PENGEMBANGAN VARIABEL-VARIABEL INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE) BAGI PENGENDALIAN TUMPAHAN MINYAK DI EKOSISTEM MANGROVE." Jurnal Kelautan Nasional 11, no. 1 (April 15, 2016): 21. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v11i1.6064.

Full text
Abstract:
Ketepatan suatu indeks dalam menggambarkan kondisi lingkungan sangat ditentukan oleh ketepatan dalam memilih variabel-variabel pembentuknya. Survei pakar internasional telah dilakukan untuk menilai validitas variabel-variabel terpilih dari indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak. Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove hasil studi literatur dan telah disaring melalui survei pakar internasional adalah sebanyak 26 variabel yang meliputi tipe pasut, rentang pasut, tinggi gelombang, curah hujan, jumlah hari hujan, lama penggenangan pasang, jenis substrat, tipologi mangrove, jenis mangrove, umur flora mangrove, jumlah jenis mangrove, keberadaan flora invasif, kerapatan pohon, kerapatan anakan, kerapatan semai, perbandingan anakan dan pohon, kondisi ekosistem mangrove, jenis fauna, umur fauna, kemampuan gerak fauna, ruang hidup fauna, keberadaan flora mangrove dilindungi, keberadan fauna dilindungi, keberadaan nurshery habitat, keberadaan spawning ground, dan status lindung ekosistem mangrove. Variabel-variabel tersebut mampu mewakili 6 karakteristik ekosistem mangrove. Variabel-variabel yang memiliki rangking yang tertinggi adalah variabel keberadaan nurshery habitat, sedangkan variabel yang memiliki rangking terendah adalah keberadaan flora invasif. Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove telah diujicoba di Pesisir Kabupaten Indramayu, dan mendapatkan sebaran IKE ekosistem mangrove tergolong mulai cukup peka sampai peka, dengan sebagian besar tergolong peka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Haris Nasution, Abdul, and Bayu Satria. "LABUHAN DELI SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN KESULTANAN DELI ABAD XVIII." Historis | FKIP UMMat 2, no. 2 (December 15, 2017): 7. http://dx.doi.org/10.31764/historis.v2i2.187.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai kegiatan di Labuhan Deli sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Deli dan apa penyebab terjadi perpindahan pusat pemerintahan yang dilakukan Kesultanan Deli. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui study pustaka, wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian proses perpindahan pusat pemerintahan diawali dengan mempersiapkan kawasan baru, secara kewilayahan Labuhan Deli mampu memberikan kontribusi dalam menjalankan pemerintahan baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada. Tuanku Panglima Pasutan yang berinisiatif memindahkan pusat pemerintahan pada tahun 1728, penyebab utama perpindahan pusat pemerintahan Kesultanan Deli adalah faktor ekonomi dan faktor politik, hal tersebut dikarenakan pada saat itu keramaian Selat Malaka mampu memberikan keuntungan jika pusat pemerintahan lebih dekat dengan pesisir pantai dan berperan sebagai pintu gerbang tol transportasi yang melalui jalur sungai Deli sedangkan faktor politiknya untuk mempermudah mengawasi kasawan taklukan Deli, pembangunan sarana pusat pemerintahan, seperti Istana, Masjid, dan Dermaga. This study aims to find out various activities in Labuhan Deli as the central government of Deli Sultanate and what causes the transfer of government center conducted Deli Sultanate. Technique of collecting data of this research through literature study, interview and observation. From the results of the research process of moving the center of government begins by preparing new areas, in the territory Labuhan Deli able to contribute in running the government be it natural resources and human resources available. Tuanku Panglima Pasutan who took the initiative to move the central government in 1728, the main cause of the transfer of the central government of Deli Sultanate is the factor of economic and political factors, it is because at that time the crowds of the Strait of Malacca can provide benefits if the center of government closer to the coast and acts as a door gate of transportation toll through Deli river while the political factor to facilitate overseeing Deli delinquent kasangan, development of central government facilities, such as the Palace, Mosque, and Dock.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Lubis, Muhammad Zainuddin, Widya Rika Puspita, Budiana Budiana, Jhon Hericson Purba, and Rahman Hakim. "Identifikasi Kedalaman Perairan (Batimetri) Terhadap Nilai Kedalaman Data Satelit di Perairan Batu Ampar, Batam." Journal of Applied Sciences, Electrical Engineering and Computer Technology 1, no. 2 (August 31, 2020): 6–12. http://dx.doi.org/10.30871/aseect.v1i2.2356.

Full text
Abstract:
Kedalaman (batimetri) laut memberikan berbagai informasi penting mengenai suatu area laut. Selain untuk navigasi pelayaran, kedalaman dan lain sebagainya, dengan mengetahui kedalaman sebenarnya pada sebuah area laut tersebut dapat dibuat sebuah sistem yang bisa mengidentifikasi kedalaman perairan pada tersebut. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pasang surut merupakan fluktuasi muka air laut yang terjadi akibat gaya tarik benda-benda di langit, terutama pada matahari dan juga bulan terhadap massa air pada laut bumi. Kemudian dilakukan pengolahan data pasang surut menggunakan metode perhitungan kuadrat terkecil (least square) untuk mengetahui nilai konstanta harmonik. Hasil dari pengolahan data tersebut menghasilkan nilai formzahl standart error. Berdasarkan pengukuran langsung yang dilakukan di perairan Batu Ampar, Batam mendapatkan nilai kedalaman -4,15 meter sampai -13,00 meter di bawah permukaan laut dengan rata-rata kedalaman yaitu -7,24 ± -2,03 m dibawah permukaan laut. Hasil pengukuran pasut selama 15 hari (11-25 September 2018), diperoleh nilai formzahl sebesar 0,6660815047 yang menandakan bahwa pelabuhan Batu Ampar memiliki tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Nilai-nilai elevasi water level dari hasil perhitungan pasut adalah: HHWL = 2,3 m; MHWL = 2 m; MSL = 1,65 m; MLWL = -0,25 m; LLWL = -0,6 m. Uji regresi dan standard error didapatkan: Standard Error = 6,593932009 dan nilai regresi = 0,0057044.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Nugraha, Achmad T., Gunawan Prayitno, and Lailatul A. Khoiriyah. "Land Suitability and Economic Performance in the Pasuruan Region for Coffee Development." International Journal of Sustainable Development and Planning 16, no. 2 (April 23, 2021): 229–36. http://dx.doi.org/10.18280/ijsdp.160203.

Full text
Abstract:
The identification of superior commodities is one of the initial stages of the development of the agro-policy area. This study aims to identify the leading agricultural commodities, land suitability, and the Pasuruan Regency's economic performance. Determination of superior commodities using Location Quotient (LQ) analysis, shift-share analysis, land suitability analysis, potency and problem analysis, and final analysis of district government policy. We found that coffee is the most widely produced plantation commodity in Pasuruan Regency. The shift-share analysis shows that coffee and tobacco grow faster than any other commodity. The land suitability analysis shows that coconut, coffee, cane, and tobacco could be planted in all Pasurua Regency areas. The Government should support coffee's economic performance in the provision of seed, training, organization of coffee events, and sale of coffee processing technology. However, several areas need to be addressed, including cooperative enterprises, agricultural terminals, and business certainty. Besides, cooperation with other industries is also needed to develop international markets.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Maryam, Yutdam Mudin, and Abd. Rahman. "Model Numerik Sebaran Sedimen Tersuspensi di Muara Sungai Pulege Kabupaten Donggala." Gravitasi 18, no. 2 (April 23, 2020): 106–18. http://dx.doi.org/10.22487/gravitasi.v18i2.15065.

Full text
Abstract:
Sungai Pulege memiliki peran penting sebagai penyalur material tersuspensi dari daerah hulu menuju laut. Proses sebaran sedimen di perairan laut dipengaruhi oleh faktor fisika oseonografi. Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan pola sedimen tersuspensi untuk menentukan sebaran konsentrasinya di muara Sungai Pulege. Dalam penelitian meliputi data primer berupa kosentrasi sedimen tersuspensi, dan debit sungai sedangkan data sekunder berupa peta batimetri, RBI, data pasut, arus dan angin. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, analisis sampel sedimen tersuspensi menggunakan metode Gravimetri di laboratorium FMIPA UNTAD dan pembuatan model sebaran konsentrasi sedimen tersuspensi menggunakan pendekatan matematik SED2D dalam Software Surface Water Modelling System (SMS). Hasil penelitian dengan menggunakan modul SED2D menunjukkan bahwa nilai konsentrasi maksimum sedimen tersuspensi yang berada di sekitaran sungai khusususnya di stasiun I sebesar 0.40 gram/liter, dan menyebar kearah sekitaran Perairan Pantai Tanamea khususnya pada stasiun II sebesar 0.03 gram/liter. Nilai debit Sungai Pulege pada saat pengukuran sebesar 14.37 /det. Arus dominan disekitaran Perairan Pantai Tanamea adalah arus pasut, dan kecepatan arus maksimum 0.27 /det. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai konsentrasi sedimen tersuspensi terbesar berada didaerah sungai dan mengecil ketika menuju laut. Hal ini mengakibatkan di daerah muara sungai tidak terjadi pendangkalan dan tidak dapat mengganggu ekosistem, biota laut sekitaran Pantai Tanamea. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebaran sedimen tarsuspensi di wilayah yang dikaji sangat dipengaruhi oleh arus pasang surut, dan pada Stasiun II arah sebaran sedimen tersuspensi dominan ke barat laut. Kata kunci : Sedimen tersuspensi, Debit Sungai, SED2D, Perairan Selat Makassar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hendra, Hendra, Widodo S. Pranowo, and Nawanto Budi. "The Construction of Prototype of a Tactical Oceanographic Map for Navigation of Submarine in Sunda Strait." Jurnal Chart Datum 5, no. 2 (July 14, 2020): 145–54. http://dx.doi.org/10.37875/chartdatum.v5i2.152.

Full text
Abstract:
Selat Sunda merupakan salah satu selat yang dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) yang digunakan untuk kepentingan jalur pelayaran niaga, selain itu juga digunakan sebagai jalur pelayaran militer termasuk sebagai jalur lintas kapal selam. Dalam pelaksanaan tugas operasi kapal selam dibutuhkan suatu peta yang secara khusus dibangun untuk menunjang kegiatan operasi yang dibuat dari data-data oseanografi fisik seperti temperatur, salinitas, dan sound speed yang selanjutnya diolah untuk menentukan batas lapisan termoklin dalam empat musim. Serta memberikan informasi Penampangan Horizontal, Diagram Vertikal, Profil Termoklin, Model Arus dan Konstanta Pasut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Safi’i, Ayu Nur, Agung Syetiawan, Hollanda Arief Kusuma, Yustisi A. Lumban Gaol, Aninda W. Rudiastuti, and Nadya Oktaviani. "OPTIMALISASI DATA SATELIT ALTIMETRI UNTUK MENGHITUNG KONSTANTA HARMONIK PASANG SURUT." Seminar Nasional Geomatika 3 (February 15, 2019): 777. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2018.3-0.960.

Full text
Abstract:
Pasang surut air laut adalah fenomena perubahan vertikal muka air laut secara periodik di pesisir laut atau di lautan. Pengamatan pasang surut bertujuan untuk mendapatkan karakteristik dan tipe pasang surut suatu perairan. Perkembangan teknologi saat ini, pasang surut dapat ditentukan menggunakan satelit Altimetri. Satelit Altimetri menangkap fenomena permukaan laut dari hasil pengukuran jarak dari permukaan laut ke satelit. Hasil prediksi pasang surut sangat ditentukan oleh lama pengamatan pasang surut, interval data dan lokasi pengamatan. Lama pengamatan dan interval pasang surut mempengaruhi keberhasilan proses pemisahan interfensi gelombang setiap konstantanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui standar minimal data yang diperlukan untuk menghasilkan prediksi pasut yang ideal. Penelitian ini penting mengingat satelit altimetri memiliki interval pencuplikan data yang lama di satu tempat (revisit time) , berbeda dengan pengamatan pasang surut konvensional yang menghasilkan data sesuai dengan keinginan pengguna. Hal ini akan mengakibatkan fenomena aliasing frekuensi komponen utama pasang surut. Metode penelitian adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif, kelompok satelit altimetri akan dianalisis panjang data yang tersedia dan seberapa besar konstanta yang bisa dihasilkan dari data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok data Topex Jason series dapat menghasilkan 42 konstanta pasut dengan panjang data 26 tahun pengamatan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa satelit Altimetri yang paling optimal untuk penentuan pasang surut air laut adalah kelompok satelit altimetri Topex/Poseidon/Jason1/Jason2/Jason3 phase a dengan 42 konstanta pasang surut, satelit altimetri ERS1 phase c/ERS2 phase a/Envisat dengan 39 konstanta pasang surut dan satelit Geosat phase b dan GFO phase a dengan 34 konstanta pasang surut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Lumban-Gaol, Jonson, Nyoman Metta N. Natih, and Marlis Yulianto. "Kajian Lahan Potensial untuk Budidaya Perikanan dari Citra Satelit di Pantai Timur Belitung." Majalah Geografi Indonesia 32, no. 2 (September 30, 2018): 198. http://dx.doi.org/10.22146/mgi.33420.

Full text
Abstract:
Pemetaan lahan yang potensial untuk budidaya perikanan dilakukan melalui pemetaan topografi dan tutupan lahan dari citra satelit serta survei lapang di perairan pantai Timur Belitung. Peta Topografi estimasi dari citra satelit mempunyai pola yang sama dengan hasil pengukuran terestris dimana ketinggian lahan semakin meningkat mulai dari garis pantai menuju daratan. Data hasil pengukuran topografi secara terestris lebih tinggi dari data topografi estimasi dari data satelit. Tipe pasut di perairan pantai Belitung timur adalah tipe tunggal. Data pasut ini digunakan menjadi acuan untuk pengukuran topografi secara terestris. Peta tutupan lahan hasil intrepretasi dari citra satelit diklasifikasikan menjadi kelas: hutan primer, hutan sekunder, belukar, rawa/air, lahan terbuka, permukiman dan galian tambang. Berdasarkan peta topografi, peta tutupan lahan dan data pasang surut maka lahan di wilayah kajian pesisir pantai Timur Belitung potensial dikembangkan untuk budidaya perikanan seluas 9.000 ha. ABSTRACT Mapping potential land for aquaculture was done through topography, and land cover mapping derived satellite imagery and field survey in the east coast of Belitung. Topographic data derived satellite, and terrestrial measurement shows that topographic patterns increase as we move from the coastal line to inland. Topographic data from the terrestrial measurement was higher than satellite estimations. The type of tide in the east coast Belitung’s is the diurnal type. Within this research, tidal data was used as a reference terrestrial topographic measurement. Land coverage maps from satellite images were classified into primary and secondary forests, grove forests, marsh/water lands, open land, inhabited land, and mining areas. According to topographic, land cover map, and tide pattern it can be confirmed that the eastern coastal area of Belitung has the potential to be developed into an aquaculture fishery area of 9,000 ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Marantika, Happy Ary Wahyu, and Khomsin Khomsin. "PERBANDINGAN NILAI CHART DATUM DARI LIMA VARIASI DATA BERDASARKAN LAMA PENGAMATAN PASANG SURUT AIR LAUT DI STASIUN PASUT JAKARTA." Geoid 15, no. 2 (July 13, 2020): 203. http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v15i2.7122.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Solom, Jeri, Arie Antasari Kushadiwijayanto, and Yusuf A. Nurrahman. "Karakteristik Pasang Surut di Perairan Kuala Mempawah." Jurnal Laut Khatulistiwa 3, no. 2 (July 30, 2020): 55. http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v3i2.37223.

Full text
Abstract:
Muara Mempawah. Pada penelitian ini telah dilakukan survei pasang surut dan analisis terhadap karakteristik pasang surut di Muara Mempawah. Pengukuran pasang surut dilakukan dengan interval 1 jam selama 30 hari pada pengukuran dengan tiga stasiun pengamatan. Metode yang digunakan dalam pengolahan data pasang surut pada penelitian ini adalah metode Least Squares. Tipe pasang surut dapat diperoleh dengan cara membandingkan besarnya amplitudo komponen diurnal terhadap komponen semi-diurnal. Komponen pasang surut yang paling dominan di Muara Sungai Mempawah adalah K1. Berdasarkan nilai amplitudo dari ketiga komponen harmonik utama pasut, dihitung bilangan Formzahl, hasil analisis menunjukan didapatkan tipe pasang surut pada daerah penelitian adalah pasang surut campuran dominan pada harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal). Dengan demikian pasang surut di Kuala Mempawah dapat dikategori Meso tidal dengan tunggang pasang surut masing-masing kisaran 100cm- 200cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sunardi, Nanang Hadi P, Adhi Kusuma N, and Johar Setiyadi. "Prototipe Alat Ukur Pasang Surut Menggunakan Microcontroller Arduino Dengan Sensor Ultra Sonic." Jurnal HIDROPILAR 2, no. 2 (December 30, 2016): 89–97. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v2i2.45.

Full text
Abstract:
Terdapat 2 (dua) tipe peralatan pengukur pasang surut air laut yaitu manual dan otomatis. Pengukuran pasang surut sendiri dalam pelaksanaan survei Hido-Oseanografi yang dilaksanakan Pushidrosal bertujuan sebagai koreksi data kedalaman. Prototipe alat pengukur pasut ini menggunakan sensor ultra sonic dengan basis microcontroller arduino. Perancangan alat dilakukan dengan sistem kerja terintegrasi secara menyeluruh terdiri dari rangkaian master dan slave (sensor). Data yang dihasilkan alat berupa tanggal, waktu dan tinggi air dalam satuan cm (sentimeter). Pada saat pengujian, alat memiliki nilai rata-rata error sebesar 1.3% pada jarak 1m, 9.44% pada jarak 2m, 0.71% pada jarak 3m dan 4.81% pada jarak 4m. Pengambilan sampel data pasang surut dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 31 Oktober sampai dengan 03 November 2016 dengan rambu ukur sebagai pembanding, data disajikan dalam bentuk grafik pasang surut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography