Academic literature on the topic 'Patriarkisk'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Patriarkisk.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Patriarkisk"

1

Ariyanti, Ni Made Putri, and I. Ketut Ardhana. "Dampak Psikologis dari Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Perempuan pada Budaya Patriarki di Bali." Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) 10, no. 1 (April 13, 2020): 283. http://dx.doi.org/10.24843/jkb.2020.v10.i01.p13.

Full text
Abstract:
Masyarakat Bali yang masih mempertahankan adat budayanya tidak terlepas dari budaya patriarki dengan sistem patrilineal yang juga terlihat jelas dalam kehidupan pernikahan yang menganut konsep purusa (laki-laki sebagai kepala keluarga). Masyarakat yang masih bercirikan budaya patriarki, tampak mendominasi posisi laki-laki dalam pengambilan keputusan, sehingga menimbulkan persoalan kekerasan dalam rumah tangga. Artikel ini mengkaji dampak psikologis dari kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan pada budaya patriarki. Untuk membahas permasalahan ini akan digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini diambil tiga kasus terhadap perempuan Bali yang mengalami kekerasan dalam rumah tangganya. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Artikel ini menyimpulkan bahwa faktor budaya patriarki menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan, serta dampak psikologis yang dialami oleh ketiga kasus adalah perasaan takut, pikiran negatif tentang diri, perasaan tidak berharga, perasaan tertekan, dan melampiaskan emosi marah kepada anak. Kata kunci: budaya patriarkhis, kekerasan dalam rumah tangga, keluarga Bali, pendekatan psikologis, perempuan Bali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Asmarani, Ratna. "LECUT BALIK EKSISTENSIAL EDNA PONTELLIER DALAM NOVEL THE AWAKENING KARYA KATE CHOPIN." ALAYASASTRA 16, no. 2 (November 29, 2020): 237. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v16i2.617.

Full text
Abstract:
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan Edna Pontellier dalam novel The Awakening karya Kate Chopin sebelum dan sesudah ia mengonstruksi kesadaran eksistensialnya. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis dampak lecut balik eksistensial yang mengikuti konstruksi dan kesadaran tokoh utama perempuan tentang kesadaran eksistensial. Konsep yang digunakan dalam analisis adalah Modus Keberadaan dari Sartre, Lecut Balik dari Faludi, dan konsep-konsep lain yang berkaitan, antara alin feminisme eksistensial dan patriarki. Metode penelitian sastra yang digunakan adalah metode konstekstual yang menggabungkan analisis intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulit bagi perempuan untuk menjalankan kesadaran eksistensialnya dalam dunia patriarkis. Terlalu banyak ragam lecut balik yang harus dihadapi yang mengarah kepada lecut balik eksistensial yang bersifat final bagi keberadaan perempuan.Kata kunci: eksistensi, lecut balik, feminisme eksistensial, patriarki
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Roosyidah, Ismiana, and Adi Bayu Mahadian. "Perempuan Muslim dalam Stand Up Comedy Sakdiyah Ma’ruf." Jurnal Komunikasi Global 9, no. 1 (June 30, 2020): 1–19. http://dx.doi.org/10.24815/jkg.v9i1.16547.

Full text
Abstract:
Dalam pandangan masyarakat, kultur dan tafsiran agama perempuan masih lekat dengan isu ketidakadilan gender. Khususnya bagi kaum feminisme, pandangan budaya dan keagamaan yang bersifat patriarkis menjadi tantangan untuk kebebasan perempuan dan kesetaraan gender. Dengan menggunakan metode Analisis Wacana Sara Mills, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi wacana perempuan dan Islam dalam stand up comedy Komika Santri oleh Sakdiyah Ma’ruf. Peneliti menganalisis stand up comedy Komika Santri yang dibawakan oleh Sakdiyah Ma’ruf melalui tiga tahapan level analisis yaitu level kata, kalimat, dan wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan masih diperbincangkan sebagai korban dalam stand up comedy Komika Santri. Sakdiyah Ma’ruf menegaskan wacana bahwa ketidakadilan terhadap perempuan yang digambarkan dengan adanya pelarangan perempuan dalam beraktivitas di luar dan pembatasan hak perempuan disebabkan oleh ideologi agama yang bersifat patriarki. Melalui wacana tersebut, Sakdiyah Ma’ruf mengesampingkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan terjadi karena praktik budaya patriarki yang menjadikan agama sebagai justifikasi untuk melakukannya.In the view of the community, culture and the interpretation of religion is still closely related to the issue of gender injustice. Especially for feminists, patriarchal culture and religion have challenged women's liberation and gender equality. Using Sara Mills’s discourse analysis method, this study sought to understand how Muslim woman was constructed in stand up comedy Komika Santri which was delivered by Sakdiyah Ma'ruf. Researchers analyzed the stand up comedy script through three levels of analysis, including words, sentences, and discourse. The research results showed that women were mainly discussed as victims in the stand up comedy Komika Santri. Sakdiyah Ma'ruf confirms discourse that social injustices against women such as the prohibition of women to perform an outdoor activity and the restrictions of women's rights was caused by religious-based patriarchal ideology. Through such a discourse, Sakdiyah Ma'ruf ignored that discrimination against women occurred because of the practice of patriarchal culture who made religion as a justification for doing so.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Fauziyah, Yayuk. "Ulama Perempuan dan Dekonstruksi Fiqih Patriarkis." ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman 5, no. 1 (January 22, 2014): 161. http://dx.doi.org/10.15642/islamica.2010.5.1.161-174.

Full text
Abstract:
In the historiography of Islam, female ulama did not as yet receive a sufficient attention from both the historians and the masses. It is this unfortunate thing that this paper is concerned with. It traces the origin of this marginalization—as it were—and finds out that all this is due to the domination of male ulama in the whole history of Islamic thought. While this domination might be acceptable for some, the unfortunate thing is that the male ulama in their turn will offer the patriarchal interpretation of Islam often at the expenses of women. This paper challenges this form of interpretation and calls for the necessity of methodological deconstruction toward a better and more humane understanding of Islam. It supports the efforts of Muhammad Arkoun whose critical method focuses on four stages of analysis in relation to the interpretation of religious text. These are historical analysis, anthropological, sociological and linguistic analysis. The first three are contextual while the fourth is textual. In its analysis, the paper employs an approach that represents a sound and acceptable balance between patriarchy and matriarchy. It believes that gender-based prejudices must be eradicated if we are to produce enlightened discourses of religion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Pratama, Aunillah Reza. "HAK-HAK PEREMPUAN DALAM TAFSIR AL-IBRĪZ DAN TAFSIR TĀJ AL-MUSLIMĪN." SUHUF 11, no. 2 (December 31, 2018): 283–308. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v11i2.359.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas isu hak-hak perempuan perspektif tafsir Al-Qur'an berbahasa Jawa. Artikel ini dilatarbelakangi fenomena budaya patriarkis yang masih berkembang dalam kehidupan masyarakat Jawa. Tafsir al-Ibrīz karya Bisri Musthafa dan Tāj al-Muslimīn karya Mishbah Musthafa sebagai objek kajian ini mencerminkan fenomena budaya patriarkis tersebut. Kajian ini mencoba mengetahui latar belakang dan sebab perbedaan penafsiran keduanya. Melalui analisis hermeneutika Gadamer, kajian ini menunjukkan bahwa nuansa patriarkis dalam penafsiran keduanya dipengaruhi oleh sumber penafsiran dan pendekatan yang digunakan. Keduanya menggunakan kitab-kitab tafsir dan fikih klasik karya ulama Timur Tengah yang juga patriarkis. Selain itu, penggunaan metode penafsiran taḥlīli dengan pendekatan tekstual (‘umūm al-lafẓi) juga memengaruhi hasil penafsiran yang cenderung patriarkis. Perbedaan penting di antara kedua tafsir tersebut dalam merespons isu gender terletak pada perbedaan situasi dan kondisi pada masa penulisannya. Mishbah cenderung lebih bisa merespons isu gender dibanding Bisri, karena sudah bersentuhan dengan pemikiran para tokoh pembaru yang saat itu mulai marak di Indonesia. Kata kunci: Hak-hak perempuan, gender, tafsir Jawa, Tafsir al-Ibrīz, Tafsir Tāj al-Muslimīn
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Setiawati, Titin. "Representasi Budaya Patriarki Dalam Film Istri Orang." KOMUNIKA 7, no. 2 (July 31, 2020): 66–76. http://dx.doi.org/10.22236/komunika.v7i2.6328.

Full text
Abstract:
Patriarki pada dasarnya adalah kekuasaaan laki-laki, dimana patriarki ini menyebabkan ketimpangan dalam relasi antara laki-laki dan perempuan. Patriarki menyebabkan posisi perempuan berada di bawah posisi laki-laki. Budaya patriarki ada dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dan sering tergambar dalam media massa, termasuk juga dalam film. Penelitian ini ingin membongkar bagaimana budaya patriarki yang terjadi dalam masyarakat direpresentasikan. Teori yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes dan bidang kehidupan yang berada dalam kontrol patriarki. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Istri Orang merepresentasikan patriarki dalam 5 bidang, yaitu daya produktif atau tenaga kerja perempuan, reproduksi perempuan, kontrol atas seksualitas perempuan, dan harta milik & sumber daya ekonomi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Yuwono, Nurbaity Prastyananda. "Perempuan dalam Kungkungan Budaya Politik Patriarkhis." MUWAZAH 10, no. 2 (December 25, 2018): 96. http://dx.doi.org/10.28918/muwazah.v10i2.1781.

Full text
Abstract:
Women's political participation in Indonesia can be categorized as low, even though the government has provided special policies for women. Patriarchal political culture is a major obstacle in increasing women's political participation, because it builds perceptions that women are inappropriate, unsuitable and unfit to engage in the political domain. The notion that women are more appropriate in the domestic area; identified politics are masculine, so women are not suitable for acting in the political domain; Weak women and not having the ability to become leaders, are the result of the construction of a patriarchal political culture. Efforts must be doing to increase women's participation, i.e: women's political awareness, gender-based political education; building and strengthening relationships between women's networks and organizations; attract qualified women political party cadres; cultural reconstruction and reinterpretation of religious understanding that is gender biased; movement to change the organizational structure of political parties and; the implementation of legislation effectively.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sakina, Ade Irma, and Dessy Hasanah Siti A. "MENYOROTI BUDAYA PATRIARKI DI INDONESIA." Share : Social Work Journal 7, no. 1 (July 30, 2017): 71. http://dx.doi.org/10.24198/share.v7i1.13820.

Full text
Abstract:
Sampai saat ini budaya patriarki masih langgeng berkembang di tatanan masyarakat Indonesia. Budaya ini dapat ditemukan dalam berbagai aspek dan ruang lingkup, seperti ekonomi, pendidikan, politik, hingga hukum sekalipun. Akibatnya, muncul berbagai masalah sosial yang membelenggu kebebasan perempuan dan melanggar hak-hak yang seharusnya dimiliki oleh perempuan. Meskipun Indonesia adalah negara hukum, namun kenyataannya payung hukum sendiri belum mampu mengakomodasi berbagai permasalahan sosial tersebut. Penyebabnya masih klasik, karena ranah perempuan masih dianggap terlalu domestik. Sehingga penegakan hukum pun masih cukup lemah dan tidak adil gender. Oleh karena itu, peran pekerja sosial sangat dibutuhkan pada situasi ini agar penyelesaian masalah bisa cepat dilakukan. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengumpulkan data melalui studi pustaka, yaitu buku dan jurnal. Hasilnya menunjukkan keterkaitan antara budaya patriarki dan berbagai permasalahan sosial serta realitas sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Yunityas, Sherly. "RESPONS TOKOH PEREMPUAN TERHADAP IDEOLOGI PATRIARKI DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: SUATU KAJIAN FEMINIS." Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia 6, no. 1 (June 30, 2015): 41. http://dx.doi.org/10.21009/arkhais.061.07.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya respons tokoh perempuan terhadap ideologi patriarki dalam novel Entrok karya Okky Madasari. Penelitian dilakukan dengan mencari ideologi patriarki pada lembaga-lembaga yang terdapat di dalam novel Entrok. Untuk menunjukkan adanya respons tokoh perempuan, peneliti menggunakan teori respon Stuart Hall sebagai pisau analisis yang utama. Stuart Hall membagi posisi masyarakat dalam merespons acara televisi ke dalam tiga bentuk, yakni: The Dominanthegemonic Position (Posisi Terhegemoni Secara Dominan), The Negotiated Position (Posisi Negosiasi), dan The Oppositional Code (Posisi Oposisional). Posisi masyarakat yang demikian menimbulkan respon yang berbeda-beda. Respons yang timbul, yakni respons mengalah, bekerja sama, dan melawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan pada novel Entrok mampu untuk menyuarakan perlawanannya, tetapi tidak sanggup untuk menghindar dari penindasan ideologi patriarki yang ada pada lembaga. Meskipun tokoh perempuan telah melakukan ketiga jenis respon menurut Stuart Hall, ideologi patriarki tetap tidak terkalahkan. Tokoh perempuan dalam novel ini tetap mengalami kekalahan dalam dominasi ideologi patriarki. Tokoh perempuan merespons ideologi patriarki dengan mengalah dan menyerah. Kata kunci: respons,ideologi patriarki, dan novel Entrok.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Luthfillah, Muhammad Dluha. "PATRIARKI DALAM KITAB SUCI YANG TERKOMODIFIKASI." SUHUF 12, no. 2 (December 31, 2019): 281–301. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v12i2.470.

Full text
Abstract:
Al-Qur’an Terjemahan Wanita adalah salah satu contoh mushaf yang terkomodifikasi (the commodified mushaf), sebuah fenomena Al-Qur’an kontemporer yang dicirikan dengan kebaruan tampilan, bentuk kaligrafi—termasuk pewarnaan teks, dan variasi parateks/teks tambahan. Dalam Al-Qur’an Terjemahan Wanita Cordoba yang saya teliti, teks tambahan baru ini memiliki lima titik narasi yang bernuansa patriarkis dan konservatif. Penelusuran sumber yang saya lakukan menunjukkan bahwa narasi-narasi patriarkis ini dirujuk dari karya-karya para tokoh dari gerakan Islamis tertentu. Dengan demikian, fenomena ini menunjukkan setidaknya dua hal. Pertama, pemilihan perempuan sebagai target konsumen membuktikan masih berlakunya tuduhan umum tentang identiknya perempuan pada pemujaan komoditas (commodity fetishism). Konsep yang terakhir ini juga menjelaskan mengapa Al-Qur’an untuk perempuan ini memiliki beragam fitur tambahan dan harus sebegitu stylish-nya. Kedua, kemunculan dan distribusi pemahaman konservatif ini merepresentasikan interseksi antara Islam dan konsumerisme, antara agama dan kapitalisme. Lebih jauh, ia menguatkan pandangan sosiolog yang mengatakan bahwa interseksi semacam ini hanya akan memproduksi dan mendistribusikan pemahaman konservatif tentang otoritas keislaman. Dalam keutuhannya, tulisan ini mencoba menawarkan model kajian baru terhadap perempuan dan Al-Qur’an.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Patriarkisk"

1

Ilstad, Sofie. "Genusperspektiv inom religionsundervisning : En intervjustudie om det praktiska arbetet inom grundskolans senare år." Thesis, Högskolan i Gävle, Avdelningen för humaniora, 2018. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:hig:diva-27187.

Full text
Abstract:
Syftet med studien var att undersöka hur en använder ett genusperspektiv inom religionsundervisning. Om en ser till hur makten fördelats mellan könen historiskt inom religioner och i religiösa urkunder kan en förstå problematiken med att genomföra en religionsundervisning inom världsreligionerna ur ett genusperspektiv. Världsreligionerna är i grunden patriarkaliska och det skapar problem när det kommer till att undervisa med ett genusperspektiv.   I dagens läroplaner är det ett krav att genomföra undervisning ur ett genusperspektiv och det ska följas av oss pedagoger i alla ämnen. Det är intressant att studera religionsundervisning utifrån dess historia och urkunder som i grunden är ur ett patriarkaliskt perspektiv. Hur ska en göra för att få med genusperspektivet inom religionsundervisning? Hur arbetar en i dag med detta?
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Norstedt, Hedman Terese. "Negating the mother & the maternal body in the Hebrew Bible : From Eve to Sarah, Rachel and Hannah." Thesis, Högskolan i Gävle, Avdelningen för humaniora, 2016. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:hig:diva-23657.

Full text
Abstract:
The purpose of this study has been to examine and identify a negation of the mother and the maternal body within the Hebrew Bible. The starting point has been an understanding of a denial of feminine powers related to reproduction and women being primarily presented as vessels for paternity. A selection of biblical narratives was made to elucidate this negation through the structure of the texts by using an interdisciplinary method which combines a feminist hermeneutic with Russian Formalism. Previous feminist theologies like that of Ilana Pardes, Phyllis Trible and Esther Fuchs have assisted in highlighting the presentations of the mother and her role in the texts. Formalism has allowed a rejection of authorial context and intent; the study is synchronic, i.e. focus is on the text and its internal structures.  Upon examination, the narratives have shown that the mother’s textual life span is chiefly limited to achieving maternity, but that as a mother she is in secondary position to the father, has no creative powers of her own, and lacks parental rights. The maternal body is entirely excluded from the Creation narratives, it is the sole reason for infertility, and it is rigidly controlled by the Father-God.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nyh, Johan. "From Snow White to Frozen : An evaluation of popular gender representation indicators applied to Disney’s princess films." Thesis, Karlstads universitet, Institutionen för geografi, medier och kommunikation, 2015. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:kau:diva-36877.

Full text
Abstract:
Simple content analysis methods, such as the Bechdel test and measuring percentage of female talk time or characters, have seen a surge of attention from mainstream media and in social media the last couple of years. Underlying assumptions are generally shared with the gender role socialization model and consequently, an importance is stated, due to a high degree to which impressions from media shape in particular young children’s identification processes. For young girls, the Disney Princesses franchise (with Frozen included) stands out as the number one player commercially as well as in customer awareness. The vertical lineup of Disney princesses spans from the passive and domestic working Snow White in 1937 to independent and super-power wielding princess Elsa in 2013, which makes the line of films an optimal test subject in evaluating above-mentioned simple content analysis methods. As a control, a meta-study has been conducted on previous academic studies on the same range of films. The sampled research, within fields spanning from qualitative content analysis and semiotics to coded content analysis, all come to the same conclusions regarding the general changes over time in representations of female characters. The objective of this thesis is to answer whether or not there is a correlation between these changes and those indicated by the simple content analysis methods, i.e. whether or not the simple popular methods are in general coherence with the more intricate academic methods.

Betyg VG (skala IG-VG)

APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Patriarkisk"

1

Darejan, Kvaracʻxelia, ed. Cerilebi Patriarkʻs. Tʻbilisi: "Iverielni", 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Patriarkʻis zapʻxuli: Romani. Tʻbilisi: Bakur Sulakauris gamomcʻemloba, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Adji, Muhamad. Perempuan dalam kuasa patriarki. Jatinangor, Sumedang: Sastra Unpad, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

cent, Petrus Comestor 12th, and Moulins, Guyart des, ca. 1251-ca. 1297, eds. The Historye of the Patriarks. Heidelberg: Winter, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nina, Johan. Perempuan Nuaulu: Tradisionalisme dan kultur patriarki. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Heraty, Toeti. Calon arang: Kisah perempuan korban patriarki : prosa lirik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Heraty, Toeti. Calon arang: Kisah perempuan korban patriarki : prosa lirik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Zumrotun, Siti. Membongkar fiqh patriarkhis: Refleksi atas keterbelengguan perempuan dalam rumah tangga. Salatiga, Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press, 2006.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Widaningsih, Lilis. Perempuan penyanyi dangdut pinggiran: Kompetisi dan definisi diri di tengah budaya pop dan budaya patriarkis : laporan penelitian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2005.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Katjasungkana, Nursyahbani. Kasus-kasus hukum kekerasan terhadap perempuan: Sebuah drama tentang patriarki dan dominasi laki-laki. Jakarta: LBH-APIK, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Patriarkisk"

1

Taguchi, Mayumi. "The Use of Sources in The Historye of the Patriarks and Caxton’s Golden Legend." In Editing and Interpretation of Middle English Texts, 267–84. Turnhout: Brepols Publishers, 2018. http://dx.doi.org/10.1484/m.tt-eb.5.114044.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Patriarkisk"

1

Hakim, Afri Mardani, and Yasnur Asri. "The Portrait of Women Resistance to Patriarki Culture in Novel Amba Pamuntjak Laksmi." In 1st Progress in Social Science, Humanities and Education Research Symposium (PSSHERS 2019). Paris, France: Atlantis Press, 2020. http://dx.doi.org/10.2991/assehr.k.200824.023.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography