Academic literature on the topic 'Pelugah 8'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Pelugah 8.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Pelugah 8"

1

Yagi, Renato. "ADAPTAÇÃO DOS PRINCÍPIOS DA COMPOSTAGEM LAMINAR AO PLANTIO DIRETO." Scientia Agraria 18, no. 4 (December 20, 2017): 17. http://dx.doi.org/10.5380/rsa.v18i4.52239.

Full text
Abstract:
A compostagem laminar é uma técnica usada particularmente para a conversão agroecológica de sistemas de produção hortícola e de fruteiras. Com o objetivo de se avaliar o princípio desta técnica às condições de um plantio direto de produção de milho silagem e feijão, foram avaliados em um delineamento blocos ao acaso, em esquema fatorial 2x4 com 4 repetições, 2 culturas de inverno (aveia preta e aveia preta com ervilhaca peluda) e 4 doses de cama de aviário (0, 8, 16 e 24 Mg ha-1), sobre as produtividades de matérias verde e seca de milho silagem planta inteira, de grãos de feijão “da seca” e sobre atributos químicos de um Cambissolo Háplico de textura franco-argilosa (0 a 0,1 m). O adubo orgânico foi aplicado a lanço sobre as plantas de cobertura de inverno que posteriormente foram trituradas por meio de triturador horizontal, com o intuito de se misturar e incorporar adubo e restos culturais sobre a superfície do solo. Incorporações de cama de aviário com resíduos de aveia preta e de aveia preta mais ervilhaca peluda proporcionam rendimentos crescentes de matérias verde e seca de milho silagem planta inteira e grãos de feijão, em solo de fertilidade alta. A compostagem laminar com cama de aviário e resíduos de aveia preta mais ervilhaca peluda aumenta os teores de C orgânico e de CTC da camada superficial do solo. A incorporação de cama de aviário com resíduos de aveia preta mais ervilhaca peluda ameniza o acúmulo de P do solo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Jayanti, Cicik Tri. "Tingkatan Makna Verba Prostitusi dalam Wacana Iklan Prostitusi Modern." JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts 1, no. 4 (April 30, 2021): 437–49. http://dx.doi.org/10.17977/um064v1i42021p437-449.

Full text
Abstract:
Abstract: The meaning of prostitution is generally attached to sexual services around paid intercourse. However, the meaning of prostitution has expanded based on data about modern prostitution advertisements through Twitter social media. This research is a qualitative descriptive study that uses modern prostitution advertising discourse as data sourced from social media Twitter. Data collection was carried out from February 2 to March 15, 2021. After the data is collected, five steps are carried out, namely: (1) recording the verb prostitution, (2) writing down the abbreviation for the verb prostitution, (3) providing meaning, (4) finding the differentiating factor in the field of meaning, and (5) giving the level of the verb prostitution. Through matrix data analysis, 44 prostitution verbs have been graded based on eight different meaning factors, namely (1) Incall, (2) outcall, (3) Talking, (4) Laughing, (5) Relaxing, (6) Caring, (7) Ditemenin curhat, (8) Curhat, (9) Talk cutiepie, (10) Bacain dongeng sebelum tidur, (11) Deeptalk, (12) Healing, (13) Touching, (14) Nokiss, (15) Nosex, (16) Mutualisme, (17) Mutualan, (18) Pacar Kontrak, (19) GFE, (20) Professional cuddler, (21) Cuddle only, (22) hug, (23) Cuddle, (24) Pelukan, (25) Cuddling, (26) Cuddlecare, (27) Deephug, (28) Cudlle care, (29) Cc, (30) Sekadar dusel, (31) Sleeping, (32) Kissing, (33) FK, (34) foreplay, (35) HJ, (36) BJ, (37) Lc, (38) Love care, (39) LC berfantasi, (40) VCS, (41) SL, (42) HS, (43) Morning sex, dan (44) LT. The level of meaning is based on the order from the lightest meaning to the one with the most complex level of prostitution. Keywords: prostitution verbs, differentiators of meaning, levels of meaning, advertising discourse, modern prostitution advertisements. Abstrak: Makna prostitusi pada umumnya dilekatkan dengan layanan seksual seputar hubungan badan yang berbayar. Akan tetapi, makna prostitusi ternyata meluas berdasarkan data wacana iklan prostitusi modern melalui media sosial twitter. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif yang menjadikan wacana iklan prostitusi modern sebagai data yang bersumber dari media sosial twitter. Pengambilan data dilakukan sejak 2 Februari hingga 15 Maret 2021. Setelah data dihimpun, dilaksanakan lima Langkah, yakni: (1) mencatat verba prostitusi, (2) menuliskan kepanjangan dari singkatan verba prostitusi, (3) memberikan pemaknaan, (4) menemukan faktor pembeda medan makna, dan (5) memberi tingkatan verba prostitusi. Melalui analisis data matrix, diperoleh 44 verba prostitusi yang telah digradasi berdasarkan delapan faktor pembeda makna, yakni (1) saluran, (2) lisan, (3) sentuhan, (4) interaksi, (5) pelukan, (6) rebahan, (7) bibir, dan (8) seksual. Adapun 44 verba prostitusi meliputi (1) Incall, (2) outcall, (3) Talking, (4) Laughing, (5) Relaxing, (6) Caring, (7) Ditemenin curhat, (8) Curhat, (9) Talk cutiepie, (10) Bacain dongeng sebelum tidur, (11) Deeptalk, (12) Healing, (13) Touching, (14) Nokiss, (15) Nosex, (16) Mutualisme, (17) Mutualan, (18) Pacar Kontrak, (19) GFE, (20) Professional cuddler, (21) Cuddle only, (22) hug, (23) Cuddle, (24) Pelukan, (25) Cuddling, (26) Cuddlecare, (27) Deephug, (28) Cudlle care, (29) Cc, (30) Sekadar dusel, (31) Sleeping, (32) Kissing, (33) FK, (34) foreplay, (35) HJ, (36) BJ, (37) Lc, (38) Love care, (39) LC berfantasi, (40) VCS, (41) SL, (42) HS, (43) Morning sex, dan (44) LT. Sementara kedelapan faktor pembeda makna mencakup (1) saluran, (2) lisan, (3) sentuhan, (4) interaksi, (5) pelukan, (6) rebahan, (7) bibir, dan (8) seksual. Tingkatan makna tersebut berdasarkan urutan dari makna yang paling ringan hingga yang memiliki tingkat prostitusi paling kompleks. Kata kunci: verba prostitusi, pembeda makna, tingkatan makna, wacana iklan, iklan prostitusi modern
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Kusumawijaya, Hendri, Hadi Sutanto, and Roziq Himawan. "Kaji Eksperimental Variasi Ukuran Butir dan Tekanan Penyemprotan Material Abrasif Dalam Proses Sand-Blasting Terhadap Kekasaran Permukaan dan Umur Lelah pada Stainless Steel 304." SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir 23, no. 1 (May 7, 2019): 22. http://dx.doi.org/10.17146/sigma.2019.23.1.5420.

Full text
Abstract:
KAJI EKSPERIMENTAL VARIASI UKURAN BUTIR DAN TEKANAN PENYEMPROTAN MATERIAL ABRASIF DALAM PROSES SAND-BLASTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DAN UMUR LELAH PADA STAINLESS STEEL 304. Proses sand-blasting merupakan salah satu jenis surface treatment dengan cara menembakkan partikel tekanan tertentu ke permukaan material sehingga menimbulkan tumbukan dengan tujuan menghilangkan kontaminasi seperti korosi, sisa pengecatan, kristalisasi garam, dan pelumas. Proses sand-blasting dilakukan setelah proses pengelasan dalam kegiatan penggantian komponen penunjang kerja PLTN, bertujuan untuk menghilangkan heat tint yang dapat mempengaruhi ketahanan komponen terhadap korosi dan mencegah terjadinya kontaminasi komponen pengganti yang dapat mempengaruhi performa pada kondisi lingkungan ekstrim. Eksperimen pada material stainless steel AISI 304 ini terbagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu proses sand-blasting pada spesimen uji, dilanjutkan dengan melakukan pengujian kekasaran permukaan, dan terakhir melakukan pengujian lelah. Dua jenis ukuran glass bead (Mesh 3, Mesh 8) dan tiga tingkatan tekanan penyemprotan material abrasif (4, 5, 6 bar) digunakan dalam proses sand-blasting. Hasil eksperimental menunjukkan bahwa proses sand-blasting merubah nilai kekasaran permukaan dan umur lelah pada material stainless steel AISI 304. Variasi ukuran glass bead Mesh 8 dengan tekanan penyemprotan material abrasif sebesar 5 bar menghasilkan nilai kekasaran permukaan dan umur lelah yang optimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Silva, Érika Andressa, Micael Stolben Mallmann, Monike Andrade Pereira, Dalvan José Reinert, and José Miguel Reichert. "Energia ultrassônica na avaliação da macroagregação de um Argissolo sob manejo conservacionista com diferentes plantas de cobertura." Agrarian 14, no. 52 (July 21, 2021): 223–32. http://dx.doi.org/10.30612/agrarian.v14i52.14311.

Full text
Abstract:
Sonificação tem sido uma ferramenta útil para mensurar a energia necessária para promover a dispersão dos agregados. Este trabalho objetivou avaliar o efeito de plantas de cobertura na macroagregação de um ARGISSOLO VERMELHO Distrófico arênico usando energia ultrassônica. Agregados (8-4,76 mm) foram coletados da camada de 0,0-0,05 m de profundidade em diferentes manejos com plantas de cobertura: VE - vegetação espontânea, AVNA - aveia preta + nabo forrageiro, AVER - aveia preta + ervilhaca peluda, GR - Grama Pensacola, AF - amendoim forrageiro. Solo descoberto (SD) foi utilizado como testemunha. Amostras compostas por 10 g de agregados foram submetidas à sonificação em níveis crescentes de energia. O uso do solo com VE afetou negativamente a estabilidade dos agregados, enquanto as plantas de cobertura AF, AVER e AVNA apresentaram resultados intermediários, com tendência a melhorar a agregação do solo em longo prazo. A macroagregação foi favorecida pelo manejo com GR, exigindo maior energia (> 33,5 J mL-1) para a dispersão do solo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Taryaman, Tatang, Hafid Abdullah, and Rudy S. Rachmat. "Pembuatan Komponen Guide, Cam Chain Pada Sepeda Motor Dari Bahan Baja Tahan Karat 316 L Dengan Teknologi Metalurgi Serbuk (Powder Metalurgy)." Metal Indonesia 26 (January 31, 2018): 3. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2004.v26.3-17.

Full text
Abstract:
Proses metalurgi serbuk merupakan suatu proses pengerjaan logam untuk menghasilkan komponen dengan ketelitian tinggi ataupun komponen yang memiliki porositi. Proses ini dapat digunakan untuk membuat benda-benda yang memiliki kekerasan yang sangat tinggi, seperti: mata pahat, dan juga dapat menghasilkan komponen yang melumasi sendiri. Salah satu komponen yang memiliki fungsi melumasi sendiri adalah bearing, bearing ini banyak digunakan untuk poros yang kondisi operasinya mengalami gesekan yang cukup tinggi, oleh karena itu fungsi melumasi sendiri sangat penting untuk mengurangi gesekan yang terjadi. Kemampuan melumasi sendiri dari komponen bearing dihasilkan oleh porositi yang ada pada produk yang dihasilkan oleh proses metalurgi serbuk. Pada saat komponen bekerja dan terkena gesekan akan timbul panas sehingga minyak pelumas yang terserap kedalam pori-pori komponen tadi akan keluar karena massanya memuai, dan pada saat dingin akan masuk kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik dan parameter proses pembuatan bearing menggunakan material baja tahan karat 316 L dengan teknologi metalurgi serbuk. Penelitian ini menggunakan target yaitu bearing untuk komponen guide, cam chain yang masih diimpor, dengan memvariasikan beban kompaksi yaitu 7-8 ton, 9-10 ton, 15-17 ton. Dan waktu sinter 140 menit dan 120 menit, sedangkan temparatur sinter yang digunakan adalah 1120oC. Kemudian hasil dari pengujian densiti, porositi, kekerasan dan struktur mikro dibandingkan dengan bearing impor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Santoso, Budi, Aura Nabilla, Sri Rahayu, Aprillena T. Bondan, and S. Selpiana. "Ekstraksi minyak biji ketapang menggunakan microwave pretreatment: pengaruh massa biji ketapang dan waktu radiasi." Jurnal Teknik Kimia 26, no. 2 (July 1, 2020): 80–87. http://dx.doi.org/10.36706/jtk.v26i2.543.

Full text
Abstract:
Bahan baku pelunak kompon karet umumnya banyak yang berasal dari minyak bumi (petroleum oil), yaitu jenis minyak mineral dengan kelemahan, antara lain tidak bersifat ramah lingkungan, dapat menyebabkan iritasi, korosif, dan bersifat karsinogenik. Alternatif lain yang dapat digunakan yaitu minyak nabati, salah satunya seperti minyak biji ketapang (Terminalia catappa). Proses ekstraksi biji ketapang dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan soxhlet dan memanfaatkan microwave pretreatment untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil ekstraksi minyak biji ketapang. Pada penelitian ini, waktu radiasi dalam microwave pretreatment yang digunakan bervariasi, yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 menit dengan massa biji ketapang 20, 40, dan 60 gram. Berdasarkan hasil yang didapatkan, diketahui bahwa peningkatan waktu radiasi dalam microwave pretreatment dapat meningkatkan persentase yield minyak yang dihasilkan. Adapun pengaruh massa diketahui mengalami peningkatan pada massa 40 gram dan mengalami penurunan pada massa 60 gram. Persentase yield minyak yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 50,233-60,187%. Pengujian sifat fisik dan kimia ditinjau dari densitas dan angka asam untuk mengetahui pengaruh variasi yang digunakan terhadap kualitas minyak yang dihasilkan. Densitas minyak ketapang paling tinggi sebesar 0,90112 gr/mL dan densitas minyak paling rendah sebesar 0,8568 gr/mL. Angka asam minyak terendah 1,7799 mg KOH/g minyak dan angka asam tertinggi 5,1463 mg KOH/g minyak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ahmad, Mahasin Mualana. "ANALISIS EKONOMIS PADA PENGADAAN KAPAL IKAN UNTUK NELAYAN DI WILAYAH PERAIRAN BANYU URIP UJUNG PANGKAH GRESIK." Develop 4, no. 1 (March 10, 2020): 20. http://dx.doi.org/10.25139/dev.v4i1.2173.

Full text
Abstract:
Banyu urip merupakan salah satu dari sekian banyak desa di lingkungan perairan laut utara kota Gresik. Mata pencahariaan utama masyarakatnya adalah sebagai nelayan. Untuk menghidupkan mata pencahariaan tersebut, nelayan membutuhkan kapal nelayan yang layak guna sesuai dengan umur kapal. Kapal nelayan di desa banyu urip rata-rata berumur 6-8 tahun, kapal nelayan menggunakan alat tangkap jaring dan garit dan tangkapan utama nelayan adalah kerang dan beberapa ikan laut lainnya. Dalam setahun nelayan bisa berlayar hingga 200 kali trip. Untuk mengembangkan potensi tersebut perlu dilakukan analisis ekonomis terkait benefit dari kapal nelayan bagi nelayan di sekitar wilayah perairan laut Banyu Urip. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya investasi awal, biaya pengeluaran dalam sekali trip, pendapatan rata-rata nelayan per tahun dan payback periode investasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menghitung biaya pengadaan kapal, menghitung biaya operasional sekali trip dan variable cost sehingga bisa diketahui pengeluaran dan pendapatan kemudian dilanjutkan analisis profitabilitas dan payback periode investasi. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan didapatkan nilai investasi kapal, yakni harga kapal, perlengkapan kapal dan juga mesin kapal sebesar Rp. 70.000.000,-, biaya pengeluaran yakni biaya bahan bakar, biaya minyak pelumas, biaya provisi, biaya reparasi kapal dan juga biaya penyusutan sebesar Rp. 27.399.101,-/tahun. Benefit pengadaan sebuah kapal nelayan Rp. 60.466.666,-/tahun dengan IRR 13.37 % dan payback periode terjadi selama 1.6 tahun.Kata Kunci: Ekonomis, Nelayan, Kapal Ikan, Banyu Urip
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Telly Pratiwi, Siska, Avira Riska, and Welly Ratwita. "EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica L.) DIBANDINGKAN DENGAN HIDROKLOROTIAZID PADA KELINCI (Lepus negricollis) JANTAN." Medika Kartika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Volume 2 No 2 (April 30, 2019): 88–97. http://dx.doi.org/10.35990/mk.v2n2.p88-97.

Full text
Abstract:
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang kaya akan flora yang berkhasiat obat, salah satunya putri malu (Mimosa pudica Linn). Masyarakat Indonesia menganggap bahwa tanaman putri malu ini memiliki banyak efek pengobatan, salah satunya sebagai peluruh air seni (diuretik) yang sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efek diuretik ekstrak daun putri malu dengan hidroklorotiazid yang sering digunakan sebagai terapi hipertensi. Penelitian ini menggunakan 9 ekor kelinci (Lepus negricollis) jantan sebagai hewan coba. Hewan coba dikelompokkan menjadi 3, yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif diberi 14 mL akuades sedangkan kontrol positif diberi hidroklorotiazid (HCT) 25 mg sebanyak 3,4 cc/ekor. Kelinci pada kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun putri malu 30% sebanyak 14 mL. Urine dikumpulkan dan diukur volumenya 8 kali 30 menit. Hasilnya dianalisis dengan uji Wilxocon dan One-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.Hasilnya, rata-rata volume urine kelinci setelah pemberian akuades adalah 4,32 mL; setelah pemberian HCT adalah 6,04 mL; dan setelah pemberian ekstrak etanol daun putri malu 30% adalah 8,05 mL. Ekstrak etanol daun putri malu 30% memiliki efek diuretik, dengan efektivitasnya yang lebih besar dibandingkan dengan HCT 25 mg dengan nilai p sebesar 0,018 sehingga dapat dikatakan bermakna secara statistika. Selain itu, mula kerja obat dari ekstrak etanol daun putri malu 30% sama dengan mula kerja HCT 25 mg, namun nilai p hitung yang diperoleh sebesar 0,477 sehingga padanya tidak bermakna secara statistika. Ekstrak etanol daun putri malu 30% memiliki efek diuretik yang lebih baik dibandingkan dengan HCT 25mg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Latif, Fausiah, Fauzan Hamdi, and Muh Amir. "ANALISIS FISIK PENGARUH LIMBAH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PADA BETON NORMAL." TEKNIK HIDRO 13, no. 2 (August 31, 2020): 39–46. http://dx.doi.org/10.26618/th.v13i2.4279.

Full text
Abstract:
Salah satu tantangan yang dihadapi para ahli teknologi beton adalah bagaimana memanfaatkan limbah industri sebagai bahan tambah atau substitusi parsial pada beton normal. Dalam hal ini, para ahli mengkaji dan meneliti tentang pemanfaatan limbah industri yang ada agar dapat dimanfaatkan terutama bahan limbah abu ampas tebu industri pabrik gula. Hal ini menjadi salah satu dari sekian solusi penanganan limbah yang ada dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi abu ampas tebu terhadap agregat halus pada beton normal secara fisik dan mekanik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari semen Portland Composit Cement (PCC), agregat halus Sungai Je’ne’berang Gowa, agregat kasar yang berasal dari batu pecah Bili-Bili dan air PDAM dan material limbah abu ampas tebu sebagai substitusi agregat halus berasal dari Pabrik Gula Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Alat yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya telah diperiksa kondisi dan kemampuannya serta telah dikalibrasi terlebih dahulu. Benda uji silinder dibuat dengan cara memasukkan beton segar dari molen ke dalam cetakan silinder ukuran 15 cm x 30 cm yang telah diolesi minyak pelumas. Pengisian ini dilakukan secara bertahap, yaitu tiap sepertiga bagian dilakukan penumbukan dengan tongkat baja sebanyak ± 25 kali. Setelah 24 jam, cetakan dibuka kemudian dilakukan perawatan dengan direndam di dalam bak air selama 28 hari. Benda uji beton normal sebanyak 9 sampel dan benda uji yang disubstitusi abu ampas tebu sebanyak 9 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai berat volume beton untuk komposisi pencampuran ampas tebu 8% yaitu 701,41 kg/m3, 10% yaitu 701,41 kg/m3 dan 12% yaitu 690,10 kg/m3 dari ketiga komposisi tersebut diperoleh berat volume beton yang maksimal yaitu komposisi pencampuran ampas tebu 12%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Manurung, Vuko A. T., Wenang Trirahardjo, and Bulan Ichwan. "MENGURANGI WAKTU PENGERJAAN AUTOLUBE PC2000-8 DENGAN GREASE CLOGGING DETECTOR DI PT. UT DAERAH BENGALONSANGKULIRANG." Technologic 11, no. 2 (December 14, 2020). http://dx.doi.org/10.52453/t.v11i2.295.

Full text
Abstract:
Abstrak--Tingginya angka kerusakan Autolube System pada PC2000-8, disebabkan komponen dari sistem Autolube yang sulit terdeteksi jika terjadi kerusakan. Tidak adanya alat yang bisa mendeteksi kondisi ini menyebabkan meningkatnya proses pengerjaan pada komponen tersebut. Untuk itu perlu dilakukan proses perbaikan sehingga proses perbaikannya tidak memakan waktu yang lama. Prosesnya dengan membuat alat yang mampu mendeteksi ada aliran pelumas yang menuju ke attachment dan ini langsung dapat diketahui secara realtime oleh mekanik melalui pesan instan yang dikirim langsung oleh controller alat tersebut ke Smartphone melalui aplikasi Telegram sebagai Security Alert Message. Alat tersebut berupa pemasangan micro controller di unit dan dengan memperhatikan sistem keamanan yang ada sehingga penambahan tersebut tidak mengganggu sistem yang sudah ada. Hasil dari proses perbaikan ini adalah mengurangi waktu perbaikan sebesar ± 75% dari waktu yang selama ini dilakukan serta umur pakai komponen menjadi tepat waktu dan juga meningkatkan Physical Avaibility unit tersebut. Kata Kunci : Autolube System, aliran pelumas, physical avaibility.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Pelugah 8"

1

Pelugah, ʻali ba-har!: Sipurah shel Pelugah 8, 1944-1948. [Yaḳum]: Golangraf, Ḳibuts Yaḳum, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography