To see the other types of publications on this topic, follow the link: Perspektif Teologis.

Journal articles on the topic 'Perspektif Teologis'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Perspektif Teologis.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Bengu, Renny Tade. "ORIGINAL SIN DALAM PERSPEKTIF KRISTEN: SUATU KAJIAN TEOLOGIS DAN ETIS." SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 5, no. 2 (2024): 308–22. http://dx.doi.org/10.53687/sjtpk.v5i2.255.

Full text
Abstract:
Studi ini mendalami konsep dosa asal dalam perspektif teologis dan etis Kristen, menyajikan analisis yang komprehensif tentang implikasi teologis dan praktisnya. Dengan menyajikan latar belakang historis dan teologis, menyoroti relevansi topik ini dalam konteks Kristen kontemporer. Metodologi penelitian melibatkan pendekatan teologis yang mencakup analisis Alkitab, pemikiran teologis, dan kajian literatur terkait. Dengan mengulas secara mendalam universalitas dosa, refleksi terhadap pandangan yang menolak dosa asal, dan hubungan antara dosa asal dengan kerusakan total manusia serta implikasiny
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mufrodi, H. Udi. "TEORI ISLAM DALAM PERSPEKTIF SEJARAH." ALQALAM 17, no. 85 (2000): 1. http://dx.doi.org/10.32678/alqalam.v17i85.1471.

Full text
Abstract:
Dalam perspektif sejarah, perkembangan; teologi Islam terbagi dalam tiga tahap. Pertama persoalan-persoalan teologi timbul sejak zaman Rasulullah sebagai dampak heterogenitas. Kemudian, pada masa Bani Umayyah persoalan-persoalan teologi dikodifikasikan menjadi suatu disiplin ilmu yang bersifat sederhana. Kedua, pada masa Bani Abbas teologi Islam bercorak filosofis, metodelogis, dan sistematis. Ketiga, pada masa skolastik teologis Islam mengambil bentuk sintesa. Bagaimanapun bentuknya, teologi Islam timbul sebagai upaya merespon tantangan eksternal dan internal yang berkaitan dengan akidah Isla
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Saputra, Jefri Andri. "Menyuarakan Teologi Makan dalam Fenomena Limbah Makanan." PUSAKA 12, no. 1 (2024): 1–18. http://dx.doi.org/10.31969/pusaka.v12i1.1463.

Full text
Abstract:
Artikel ini adalah respons penulis terhadap fenomena limbah makanan. Beberapa peneliti sebelumnya menyebut limbah makanan menjadi masalah ekologis, ekonomis, dan sosial. Penulis menunjukkan bahwa limbah makanan juga termasuk dalam masalah teologis. Masalah lingkungan, pemborosan sumber daya, dan sifat rakus yang identik dengan limbah makanan juga merupakan pergumulan teologis. Penulis menganalisis fenomena limbah makan, penyebab dan dampaknya menggunakan perspektif teologi makan. Pengembangan teologi makan dalam tulisan ini, menggunakan tema penciptaan, tema pengorbanan dan kematian, serta tem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kawengian, Yohana, Karenadia Tumbel, and Junia Lape. "Representasi Tuhan Dalam Kitab Keluaran: Analisis Historis-Teologis Dan Relevansinya Dalam Konteks Modern." ORTHOTOMEO: Jurnal Penelitian Ilmiah 1, no. 2 (2024): 134–45. https://doi.org/10.5281/zenodo.14597621.

Full text
Abstract:
Kitab Keluaran merupakan bagian kedua dari Pentateukh yang mengandung narasi penting dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Artikel ini mengkaji representasi Tuhan dalam Kitab Keluaran dari perspektif historis, teologis, dan relevansinya di era modern. Kajian sebelumnya cenderung memisahkan dimensi historis dan teologis, sehingga relevansi keduanya dalam konteks modern belum dieksplorasi secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis teks, kajian tematik, pendekatan historis-kritis, dan refleksi teologis. Hasil peneliti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Vienshe, Nugraha. "“No Super Serum, Blond Hair, or Blue Eyes”: Penggambaran Mesias Kulit Hitam melalui Figur Superhero." Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 7, no. 1 (2023): 18–36. http://dx.doi.org/10.37368/ja.v7i1.535.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk memperlihatkan suatu refleksi teologis melalui film dengan cara membandingkan karakter Mesias melalui perspektif teologi kulit hitam gagasan James H. Cone dengan karakter Falcon dalam serial the Falcon and the Winter Soldier (2021). Melalui film superhero pun, penonton akan dapat lebih memahami isu-isu tertentu dan menarik refleksi teologis atasnya. Melalui metode kualitatif dan dibantu dengan pemahaman teologi kulit hitam James H. Cone, tulisan ini berusaha menemukan pesan teologis yang terkandung dalam serial the Falcon and the Winter Soldier. Pada akhirnya, melal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pandie, Suryandi Marino, and Ashar Mapule. "Teologi Penderitaan: Makna dan Implikasi Frasa “Mengutuki Hari Kelahirannya” dalam Ayub 3:1." In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi 5, no. 1 (2025): 28–34. https://doi.org/10.56393/intheos.v5i1.2720.

Full text
Abstract:
Penderitaan memengaruhi respons iman seseorang secara beragam: ada yang menerimanya dan semakin beriman, namun ada pula yang kehilangan iman. Ayub, seorang tokoh Alkitab yang dikenal beriman, menghadapi penderitaan mendalam yang memunculkan pertanyaan teologis. Penelitian ini bertujuan merumuskan teori teologi penderitaan berdasarkan makna frasa "mengutuki hari kelahirannya" dalam Ayub 3:1. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan Ayub mengutuki hari kelahirannya bukanlah penolakan literal terhadap eksistensi atau
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Tomusu, Anita Yumbu. "FONDASI ETIKA EKOLOGI DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KRISTEN." SESAWI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (2021): 176–93. http://dx.doi.org/10.53687/sjtpk.v2i2.54.

Full text
Abstract:
Etika Ekologi harus memiliki fondasi yang kokoh dari perspektif teologi Kristen. Agar setiap orang percaya memahami dasar kebenaran secara teologis perilaku mereka terhadap alam di sekitarnya. Alam sekitar manusia berada dalam kondisi kritis dari waktu ke waktu. Kondisi ini semakin diperparah karena kurangnya pemahaman manusia tentang alasan dan bagaimana harus bersikap dan bertindak menjaga dan melestarikan lingkungannya. Fondasi teologis Kristen dirumuskan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan membentuk sikap serta perilaku baru orang Kristen dalam hubungannya dengan Allah sebagai Pen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Timotius. "Perbandingan Konsep Kesucian dalam Kristen dan Hindu: Analisis Filosofis dan Teologis." Dekonstruksi 10, no. 01 (2023): 50–62. http://dx.doi.org/10.54154/dekonstruksi.v10i01.213.

Full text
Abstract:
Studi ini melihat konsep kesucian dalam agama Hindu dan Kristen dari perspektif teologi perbandingan. Sebagai dua agama yang berbeda, Hinduisme dan Kekristenan memiliki perspektif dan praktik yang berbeda tentang kesucian dalam hal ibadah dan kehidupan spiritual. Studi ini akan menganalisis aspek teologis dari kesucian dalam kedua agama ini, dengan penekanan pada kitab suci dan teks penting, serta praktik keagamaan yang terkait. Studi ini akan menemukan persamaan dan perbedaan dalam konsep kesucian antara Hindu dan kristen dengan menggunakan teknik analisis teologis perbandingan. Fokus utama p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Heydemans, Nency, Agnisye Tingginehe, Anatasya Puasa, Melisa Kobis, and Rafe Polii. "Teologi Minjung dan Aktivisme Mahasiswa: Menjawab Ketidakadilan Sosial Melalui Perspektif Teologis." HOSPITALITAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 1 (2025): 13–19. https://doi.org/10.70420/hospitalitas.v2i1.117.

Full text
Abstract:
Teologi Minjung merupakan salah satu pendekatan teologis yang lahir dari pengalaman ketidakadilan sosial dan penindasan terhadap kelompok marjinal, terutama di Asia. Dalam konteks Indonesia, aktivisme mahasiswa memiliki peran historis dan strategis dalam memperjuangkan keadilan sosial dan politik. Artikel ini mengkaji hubungan antara Teologi Minjung dan pergerakan mahasiswa, dengan fokus pada bagaimana perspektif teologis dapat memotivasi dan memberikan landasan etis bagi gerakan sosial. Mahasiswa, sebagai agen perubahan sosial, memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan ini. Dengan k
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Nendissa, Julio Eleazer, Sarah Farneyanan, Refail D. P. Sampepadang, Freby Marvin Rares, and Hendy J. E. Senduk. "Teologi Minahasa dalam Perspektif Kontekstual: Integrasi Nilai Budaya Lokal dan Keimanan Kristen." Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education 12, no. 1 (2025): 52–63. https://doi.org/10.24036/scs.v12i1.776.

Full text
Abstract:
Minahasa mempunyai teologis yang melekat pada diri masyarakatnya. Hal ini terlihat dalam kegiatan Mapalus atau gotong royong antar masyarakat yang saling membantu satu dengan lainnya. Penelitian ini membahas pentingnya penerapan teologi kontekstual dalam memahami iman Kristen di tengah budaya Minahasa, dengan menyoroti interaksi antara nilai-nilai budaya lokal dan prinsip-prinsip teologi Kristen. Teologi kontekstual berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan tradisi keimanan dengan budaya lokal, sehingga ajaran Kristen dapat diterima dan relevan dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini be
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sunarko, Adrianus. "DIALOG ANTARA TEOLOGI DAN FILSAFAT Perspektif Teologi Sistematik." LOGOS 17, no. 2 (2020): 79–105. http://dx.doi.org/10.54367/logos.v17i2.806.

Full text
Abstract:
Pengalaman mengajar teologi selama beberapa tahun menunjukkan adanya kesulitan yang dihadapi banyak mahasiswa dalam melihat relasi antara filsafat dan teologi. Susah payah mempelajari filsafat seringkali dikeluhkan karena tidak dilihat kaitan dan gunanya untuk teologi. Filsafat kadang bahkan dilihat sebagai sesuatu yang mempersulit orang untuk masuk dalam refleksi teologis. Dalam artikel ini berusaha ditunjukkan, bahwa dialog antara filsafat dan teologi sudah memiliki sejarah yang panjang. Melalui contoh-contoh yang konkret hendak diperlihatkan, bahwa bagi teologi dialog dengan filsafat dapat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Simorangkir, Sri Lina Betty Lamsihar, and Andreas Marhain Sumarno. "Tinjauan Teologis Konsep Hidup Berkelimpahan dalam Perspektif Teologi Kemakmuran." Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia 1, no. 2 (2021): 61–87. http://dx.doi.org/10.54403/rjtpi.v1i2.17.

Full text
Abstract:
Abstract: The Bible is the word of God which teaches the truth by understanding it through comprehensive study. In following Jesus, believers must return to the correct understanding of materiality and wealth so as not to be trapped. In this study, it was found that living in abundance in the teachings of prosperity theology does not indicate that God's children must be prosperous and abundant in material things. This study uses qualitative methods with exposition and exegesis approaches. Thus, it can be concluded that the theological review of the concept of abundant life in the perspective o
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Siti Mumun Muniroh, Alaika Akmal Zidan. "ANALISIS KOMPARATIF FAKTOR PENYEBAB FENOMENA KESURUPAN DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI ISLAM DAN PSIKOLOGI : STUDI KASUS DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN." INSPIRASI (Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam) 8, no. 2 (2024): 152. https://doi.org/10.61689/inspirasi.v8i2.658.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif terhadap faktor penyebab kesurupan dari perspektif teologi Islam dan psikologi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap siswa yang mengalami kesurupan dan guru pendidikan agama Islam yang sekaligus peruqyah. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa kesurupan lebih sering terjadi pada siswa perempuan, terutama dalam konteks kegiatan yang menuntut fisik dan psikologis, di mana tekanan tersebut sebagai faktor penyebab terjadinya kesuru
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Siregar, Viktor Deni, Mersi Yolandra Bohalima, Talizaro Tafonao, and Yunardi Kristian Zega. "Intervensi Teologis Kristen sebagai Perspektif Toleransi Pluralisme Agama-Agama." CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 2, no. 1 (2022): 100–111. http://dx.doi.org/10.54592/jct.v2i1.38.

Full text
Abstract:
The purpose of writing this article is to provide knowledge about the role of Christian theological perspectives in the issue of religious pluralism through the attitude of tolerance as an initial foundation for mutual life in the utterance of the existing society and religion. Problems that occur in the plural of religion often Christian theological interventions such as allowing things that really should be able to contribute solutions to problems in the values of Christian theology are not given as a sense of tolerance, so that the word tolerance is only a known literacy without action (all
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Karlau, Sensius Amon. "Kajian Teologis dan Yuridis Sistem Pendidikan menurut Struktur Teks Kejadian 1:1-31." PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 16, no. 2 (2020): 164–82. http://dx.doi.org/10.46494/psc.v16i2.107.

Full text
Abstract:
Pelaksanaan pendidikan yang merujuk pada landasan yuridis yang ditetapkan oleh pemerintah berdampak pada keberlangsungan perguruan tinggi teologi dan agama Kristen dalam komunitariannya karena pertimbangan kajian teologis sesuai learning outcome keilmuannya.Persoalan mendasar untuk diteliti yaitu bagaimana kisah penciptaan pada awal Kitab Suci memberikan perspektif mengenai sistem pendidikan yang dipahami sebagai kajian teologis. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya memperkaya pemahaman mengenai sistem pendidikan berdasarkan kajian teologis dan yuridis sebagai acuan edukasi bagi realisasi mu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Manalu, Yunita Sardo, Rikardo P. Sianipar, and Selviawati Selviawati. "Kajian Teologis Pelayanan Pastoral Berdasarkan Galatia 3:28 terhadap Partisipasi Wanita Pentakosta." Jurnal Teologi Cultivation 8, no. 2 (2024): 375–89. https://doi.org/10.46965/jtc.v8i2.2577.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi wanita dalam ibadah wanita pada tradisi Gereja Pentakosta Karismatik di Indonesia berdasarkan perspektif teologis Galatia 3:28. Ibadah wanita merupakan ruang penting bagi wanita untuk terlibat dalam pelayanan rohani yang lebih personal dan kontekstual. Namun, pemahaman teologis tentang partisipasi wanita dalam ibadah ini masih beragam, khususnya dalam tradisi Pentakosta Karismatik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, melalui analisis teks Alkitab dan literatur teologi yang relevan. Hasil penelitia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ama Bugis, Heribertus, F. X. Armada Riyanto, and Wenseslaus Jugan. "Allah dalam Perspektif Thomas Aquinas:." Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat dan Teologi 15, no. 1 (2024): 1–17. http://dx.doi.org/10.30822/lumenveritatis.v15i1.3085.

Full text
Abstract:
Fokus tulisan ini adalah menggali pandangan Thomas Aquinas tentang esensi dan eksistensi Tuhan, dengan fokus pada konsep "Esse sebagai Ipsum Esse Subsistens." Aquinas mengatakan bahwa Tuhan adalah eksistensi murni yang ada pada diri-Nya sendiri, tidak tergantung pada faktor eksternal. Dalam Summa Theologica, Aquinas merinci bahwa Tuhan adalah sumber keberadaan, kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Analisis kritis terhadap karya-karya Aquinas membantu memahami landasan filosofis dalam tradisi teologi Kristen. Konsep Ipsum Esse Subsistens menyoroti aspek keberlanjutan dan kekekalan Tuhan sebagai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Baluseda, David, and Ferdinan Pasaribu. "Analisis Kritis Teologi Feminis." SOTIRIA (Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen) 5, no. 1 (2022): 1–12. http://dx.doi.org/10.47166/sot.v5i1.46.

Full text
Abstract:
Penelitian ini membahas mengenai konsep teologi feminis tentang Allah. Adapun pendekatan yang Penulis pakai dalam penulisan karya ilmiah ini ialah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-teologis, dimana pendekatan ini akan mendeskripsikan seputar isu-isu di dalam teologi feminisme yang akan dikupas lebih dalam guna memahami konsep pemikiran, dan tokoh-tokoh teolog feminisme, serta perspektif mereka dalam memandang Alkitab. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini ialah memberikan sebuah penjelasan mengenai konsep teologi feminis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sulistio, Thio Christian. "Teologi Agama dari Perspektif Reformed : Sebuah Sketsa." Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 15, no. 2 (2014): 253–70. http://dx.doi.org/10.36421/veritas.v15i2.295.

Full text
Abstract:
Di kalangan Injili, teologi agama, yaitu sebuah pandangan teologis Kristen terhadap agama-agama lain, tidak banyak dibahas. Di tengah-tengah kekurangan tersebut penulis mencoba memberikan kontribusi untuk membangun teologi agama dari perspektif reformed. Dari perspektif reformed, manusia adalah makhluk religius dalam pengertian bahwa ia secara narutal akan mencari Allah karena penyataan Allah secara umum kepada manusia. Tetapi karena dosa manusia, respon ini menjadi respon yang salah arah, respon kepada sesuatu yang lain selain kepada Allah yang benar. Namun, karena anugerah umum Allah, manusi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Nurmela, Siti, Iis Amanah Amida, Hobir Asyari, Hafidin Nurhadi, and Andewi Suhartini. "Amaliah Dzikir Jahar dan Dzikir Khofi dalam Perspektif Teologi Pendidikan Islam." Journal of Education Research 5, no. 3 (2024): 3622–29. http://dx.doi.org/10.37985/jer.v5i3.1342.

Full text
Abstract:
Dzikir dalam perspektif pendidikan merupakan sarana untuk membantu peserta didik menyadari hakikat dirinya sebagai makhluk Tuhan, sehingga hadir kekuatan jiwa yang mendorong peserta didik mengatasi permasalahan yang dialaminya hingga diharapkan mampu menjadi problem solver di lingkungan sekitar, dan menjadi problem solver bagi bangsa kelak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menganalisis, serta mendeskripsikan landasan teologis amaliah dzikir jahar dan dzikir khofi dalam perspektif teologi pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode campuran yakni
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Supradnyana, I. Gede. "TADUMBURAKE ANU KEANGGA: MENYOAL (TEOLOGI) RAHIM PEREMPUAN DI POSO." KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 5, no. 2 (2020): 163–78. http://dx.doi.org/10.37196/kenosis.v5i2.76.

Full text
Abstract:
Rahim dan perempuan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Dalam tubuh perempuanlah terdapat rahim. Bila demikian, menghargai dan menghormati rahim sinonim dengan menghargai dan menghormati perempuan. Akan tetapi perjalanan sejarah manusia menunjukkan bahwa rahim tak lagi menjadi milik perempuan, dan segala hal yang menyertainya sepenuhnya dikontrol oleh dominasi laki-laki (patriarki). Tulisan ini hendak membahas tentang perspektif teologis mengenai rahim. Dalam tulisan ini, penulis tidak berpretensi menjadi seorang teolog feminis. Namun demikian, perspektif teologi feminis digunakan dalam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Bembid, Fransiskus Sailtus. "Peran Roh Kudus dalam Inkarnasi dan Implikasi Teologis-Filosofisnya." Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 5, no. 2 (2023): 97–108. http://dx.doi.org/10.36270/pengarah.v5i2.167.

Full text
Abstract:
Tulisan ini menjelaskan peran Roh Kudus dalam peristiwa inkarnasi. Ada dua masalah utama yang digeluti dalam penelitian ini, yaitu (1) apa peran Roh Kudus dalam inkarnasi dan (2) apa implikasi teologis dan filosofisnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan doktrinal. Melalui metode ini, peneliti melakukan analisis semantik terhadap teks Lukas 1:35 dan Matius 1:18 dalam perspektif katekismus Gereja Katolik. Kata yang secara khusus ditelusuri secara semantik adalah “turun atasmu,” “menaungi engkau,” dan “mengandung dari Roh Kudus.” Penelitian ini menemukan bahwa Roh Kudus be
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Andreas, Denny, and Sharon Evangelica Manete. "Tafsir Fungsional, AI, dan Etika: Menjembatani Peran dan Agensi Moral Manusia Dalam Teknologi." Voice 4, no. 2 (2024): 77. http://dx.doi.org/10.54636/2nj35e84.

Full text
Abstract:
Artikel ini mengeksplorasi persinggungan antara kecerdasan buatan (AI), teologi, dan etika, dengan fokus pada konsep Imago Dei dan implikasinya terhadap identitas dan agensi moral manusia. Penelitian ini dimulai dengan tinjauan literatur yang sistematis di tiga domain: perspektif teologis tentang Imago Dei, pertimbangan etis dalam AI, dan wacana filosofis tentang identitas manusia dan agensi moral. Kajian ini mengidentifikasi tema-tema dan perdebatan utama, memfasilitasi pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana AI dan teologi bersinggungan. Temuan-temuannya menekankan pentingnya menginteg
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Michael Lumanauw and Max Ray Wondal. "Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Teologi Sistematika:." KARDIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 3, no. 1 (2025): 1–13. https://doi.org/10.69932/kardia.v3i1.51.

Full text
Abstract:
Abstract: Human Rights and Systematic Theology are two things that have a relationship because both of these fields are made and compiled by humans who are similar creations and in the image of God. Therefore, the purpose of this article is to examine human rights within the framework of Systematic Theology to create a significant discourse for human rights amid secularization that emphasizes humans without the intervention of the Sovereign God. The research approach is qualitative using the content analysis method where the researcher analyzes human rights historically and Systematic Theology
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Maure, Okto Saul Tande, and Amirudin Amirudin. "Kajian Teologis Terhadap Citra Diri Manusia Sebagai Ciptaan Yang Mulia." Jurnal Teologi Cultivation 7, no. 1 (2023): 46–60. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2268.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan untuk melihat citra diri manusia dari perspektif teologis, dengan penekanan pada pandangan bahwa manusia adalah ciptaan yang mulia. Abstrak akan menjelaskan pengertian dan analisis teologis tentang citra diri manusia dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kajian ini akan dibahas pandangan teologis tentang penciptaan manusia menurut keyakinan agama tertentu, seperti pandangan dalam teologi Kristen, Islam, atau agama lain. Pembahasan akan melibatkan pemahaman tentang bagaimana manusia diciptakan menurut gambar Allah atau memiliki nilai dan martabat yang tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Kawengian, Yohana, Karenadia Tumbel, and Junia Lape. "Representasi Tuhan Dalam Kitab Keluaran: Analisis Historis-Teologis Dan Relevansinya Dalam Konteks Modern." ORTHOTOMEO : Jurnal Penelitian Ilmiah 1, no. 2 (2025): 134–45. https://doi.org/10.71304/1fpcqp05.

Full text
Abstract:
Kitab Keluaran merupakan bagian kedua dari Pentateukh yang mengandung narasi penting dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Artikel ini mengkaji representasi Tuhan dalam Kitab Keluaran dari perspektif historis, teologis, dan relevansinya di era modern. Kajian sebelumnya cenderung memisahkan dimensi historis dan teologis, sehingga relevansi keduanya dalam konteks modern belum dieksplorasi secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis teks, kajian tematik, pendekatan historis-kritis, dan refleksi teologis. Hasil peneliti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Kristianto, Paulus Eko. "Resensi Buku: Inses, Seksualitas, dan Teologi: Menuju Teologi Tubuh Menurut Perspektif Teologi Feminis Lintas Agama di Indonesia." Aradha: Journal of Divinity, Peace and Conflict Studies 3, no. 2 (2024): 173–76. http://dx.doi.org/10.21460/aradha.2023.32.1006.

Full text
Abstract:
Buku ini lahir dari tesis yang penulis, Obertina Modesta Johanis, pendeta Gereja Kristen Pasundan, pertahankan di Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta. Buku ini dimaksudkan mengarah pada upaya untuk merespons realita inses secara teologis. Pertanyaan utamanya yaitu sejauh mana teologi tubuh dengan perspektif teologi feminis lintas agama dapat menjadi sumbangan dalam usaha penghapusan tindak kekerasan seksual (inses) terhadap (anak) perempuan, khususnya di Indonesia? (Johanis 2022, 5) Pertanyaan itu coba dijawab melalui bangunan teologi imajinatif yang dapat menolong (anak) perempuan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Ranubaya, Fransesco Agnes, Reginald Reginald, Johannes Louis, Dendri Dendri, Yohanes Wilson B. Lena Meo, and Yohanes Endi. "Hubungan Antara Kitab Hukum Kanonik 1983 dan Konsili Vatikan II: Perspektif Teologi Pastoral." Jurnal Masalah Pastoral 13, no. 1 (2025): 17–31. https://doi.org/10.60011/jumpa.v13i1.193.

Full text
Abstract:
Studi ini meneliti hubungan antara Kitab Hukum Kanonik 1983 dan Konsili Vatikan II dari perspektif teologi pastoral. Kitab Hukum Kanonik 1983 merupakan reformasi yang signifikan dalam struktur hukum Gereja Katolik, dengan pergeseran dari pendekatan yuridis ke pendekatan pastoral yang sebagian besar dipengaruhi oleh pembaruan teologis Konsili Vatikan II. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesinambungan dan transformasi norma kanonik, terutama dalam penerapannya dalam kehidupan pastoral Gereja. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis tekstual, studi ini meninjau dokumen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Nata bura, Restia, Sindi Arnita Tulak, and Iin Iin. "Teologi Paulus Tentang Makna Salib." Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 4, no. 2 (2022): 11–25. http://dx.doi.org/10.55606/corammundo.v4i2.21.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu tentang teologi Paulus tentang makna salib. Paulus adalah satu-satunya penulis dalam Perjanjian Baru yang berulang kali menyebutkan salib dalam 1 Korintus 1:17-18; Galatia 5:11; Galatia 6:12, 14; Efesus 2:16; Filipi 2:8; Filipi 3:18 dan Kolose 1 :20; Kolose 2:14. Paulus berdasarkan 1 Korintus 1:23; 3:3,8; 1:23; 3:3,8; 2 Korintus 13:4 dan Galatia 2:20 juga berbicara tentang kematian Kristus. Bagi rasul Paulus, salib adalah yang terpenting karena itu adalah inti dari pesan Injil. Maka tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui makna salib yang sebenarnya berdasar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Simon, Simon, Stefanus Dully, Tomi Yulianto, and Adi Prasetyo Wibowo. "Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Teologi Pentakosta." Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia 1, no. 1 (2021): 65–77. http://dx.doi.org/10.54403/rjtpi.v1i1.5.

Full text
Abstract:
This paper discusses the pandami of COVID-19 in a Pentecostal theology perspective. The current pandemic is causing trouble for everyone, at the same time this epidemic encourages religious people to view and study from a theological point of view how this COVID-19 disease from the perspective of the Bible. This article was written using a qualitative method with a literature study approach. Within the internal of Christianity itself, the various interpretations of COVID-19 can be analyzed from a theological frame. In the perspective of Pentecostal theology, of course this pandemic is believed
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Simatupang, Jhonnedy Kolang Nauli. "PEREMPUAN DALAM TEOLOGI: PERSPEKTIF BARU UNTUK PEMIMPIN GEREJA." LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta 6, no. 2 (2025): 16–31. https://doi.org/10.37731/log.v6i2.234.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengkaji peran perempuan dalam teologi dan kepemimpinan gereja, yang semakin mendapat perhatian dalam konteks keadilan gender dan inklusivitas. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi kontribusi teologis perempuan serta tantangan yang mereka hadapi dalam kepemimpinan gereja. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, dengan menganalisis literatur terkait teologi feminis, interpretasi Alkitab, dan model kepemimpinan inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teolog perempuan menawarkan interpretasi alternatif terhadap teks-teks suci dan menyorot
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Hafidz, Inka Dinda Thiara Qurrotunnisa, and Nurmashinta Fadhilah. "KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF PURITAN TEOLOGIS." At Turots: Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 2 (2021): 96–107. http://dx.doi.org/10.51468/at-turots.v2i2.42.

Full text
Abstract:
Makalah ini menjelaskan konsep pendidikan orang tua dalam keluarga dalam sudut pandang kaum puritan teologis. Dari kajian literatur diketahui bahwa lingkungan keluarga menjadi tempat yang pertama dan utama orangtua memberikan pendidikan dan anggota keluarga menerima pendidikan, disini terjadi proses take and give. Ayah dan ibu dalam keluarga menjadi pendidik pertama dalam proses perkembangan kehidupan anak. Orang tua tidak sekedar membangun silaturahmi dan melakukan berbagai tujuan berkeluarga untuk reproduksi, meneruskan keturunan, dan menjalin kasih sayang. Akan tetapi, tugas utama keluarga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Hafidz, Inka Dinda Thiara Qurrotunnisa, and Nurmashinta Fadhilah. "KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF PURITAN TEOLOGIS." At Turots: Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 2 (2021): 96–107. http://dx.doi.org/10.51468/jpi.v2i2.42.

Full text
Abstract:
Makalah ini menjelaskan konsep pendidikan orang tua dalam keluarga dalam sudut pandang kaum puritan teologis. Dari kajian literatur diketahui bahwa lingkungan keluarga menjadi tempat yang pertama dan utama orangtua memberikan pendidikan dan anggota keluarga menerima pendidikan, disini terjadi proses take and give. Ayah dan ibu dalam keluarga menjadi pendidik pertama dalam proses perkembangan kehidupan anak. Orang tua tidak sekedar membangun silaturahmi dan melakukan berbagai tujuan berkeluarga untuk reproduksi, meneruskan keturunan, dan menjalin kasih sayang. Akan tetapi, tugas utama keluarga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Ruchanah, Siti. "KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF TEOLOGIS." Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan 13, no. 1 (2015): 123. http://dx.doi.org/10.21154/cendekia.v13i1.241.

Full text
Abstract:
Abstract: The leader is essentially someone who has the ability to influence the behavior of others in the work by using power. Morally, leadership is closely related to the duties and functions of human beings on this earth. Among the duties and functions of his birth into this world is to preserve and utilize natural resources for the welfare of mankind. Man is created as the caliph of God on earth. In the Qur’an described thata good leader is for the good society as well. In other words, a good society can only be led and only requires a good leader as well. Moral society will determine the
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Bambangan, Malik. "PERSPEKTIF TEOLOGIS TERHADAP ETIKA BISNIS KRISTEN." JURNAL LUXNOS 5, no. 2 (2019): 135–46. http://dx.doi.org/10.47304/jl.v5i2.22.

Full text
Abstract:

 
 
 Abstract: The perspective of the Christian faith in understanding the world of work is the same when it is involved in the work. In the business world, according to some opinions it is solely for profit. In the perspective of the Christian faith, business is a manifestation of one's faith responsibilities towards God and others. The perspective of the Christian faith in the business world must be understood as a service. Therefore, ethical business ethics in the perspective of Christian faith need to be understood and implemented based on the Word of God.
 Abstrak: Su
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Denny Firmanto, Antonius. "Signifikansi Ekumenisme Dalam Perspektif Teologis Katolik." Seri Filsafat Teologi 33, no. 32 (2023): 122–43. http://dx.doi.org/10.35312/serifilsafat.v33i32.198.

Full text
Abstract:
Ecclesiology discusses the identity, essence of existence, and function of the Church concerning the identity and mission of the Church in the world. It explored aspects of the experience of the Christian community as a framework for interpreting the experience of faith. Conflicts on interpretations and applications of the Scripture’s messages about justification by faith in the sixteenth century were the cause of the doctrinal divisions and conflicts between the Lutheran Confession and the Roman Catholic Church’s Council of Trent. This study exploited a qualitative research method by explorin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wiro, Gregorius. "Cinta Menurut Agustinus Hippo Perspektif Teologis." Jurnal Sosial Teknologi 5, no. 7 (2025): 2952–59. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v5i7.32342.

Full text
Abstract:
The concept of human life, if it is not based on goodness, there will be disputes. A paradoxical thing but inseparable from the reality that humans often experience disputes and peace. However, life is dynamic, every person wants to create a good even though it is not spared from perfection. Effort is proof that the process is something extraordinary so that the expected goals can be achieved. Likewise with human life, the process experienced to find one's identity is a process. The process is combined with the deepest sincerity so that wisdom flows continuously so that it gives aesthetics and
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Harming, H. "Kajian Etis-Teologis Terhadap Pandangan Pragmatisme Tentang Tindakan Aborsi." Sabda: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2020): 71–84. http://dx.doi.org/10.55097/sabda.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Artikel ini meneliti tentang tindakan aborsi dari perspektif pragmatisme dan perspektif Teologi Injili. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Tindakan aborsi menurut perspektif pragmatisme berdasarkan dampak yang terjadi setelah aborsi baik secara kesehatan maupun spiritual, sedangkan perspektif teologi injili, tindakan aborsi merupakan tindakan pembunuhan terhadap serta melanggar kekudusan manusia dan hal itu bertentangan dengan kitab suci.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Nor Amaliah. "PERMASALAHAN PERKEMBANGAN MINAT SEKOLAH YANG BERBASIS AGAMA DALAM PERSPEKTIF TEOLOGIS, CRITERIOLOGIS DAN AKSIOLOGIS SERTA SOLUSI ALTERNATIFNYA." Ed-Humanistics : Jurnal Ilmu Pendidikan 6, no. 1 (2021): 771–78. http://dx.doi.org/10.33752/ed-humanistics.v6i1.1460.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penyusunan ini merupakan buat mangupas sebagian permasalahan pertumbuhan atensi sekolah yang berbasis agama dalam perspektif teologi, criteriologi serta aksiologi. Teologi ialah ilmu yang menekuni seluruh suatu yang berkaitan dengan kepercayaan beragama. Permasalahan madrasah yang jadi atensi teologi dalam penyelenggaraan madrasah dibutuhkan pendirian, pegangan hidup serta pola pandang berfikir manusia. Criteriologi ialah cabang filsafat yang berupaya buat menetapkan benar ataupun tidaknya sesuatu benak ataupun pengetahuan bersumber pada dimensi tentang kebenaran. Aksiologi yakni i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Ningsih, Ni Made Tisna, I. Nyoman Subagia, and I. Gede Suwantana. "KEMULIAAN WANITA DALAM CERITA SABHA PARWA." Pangkaja: Jurnal Agama Hindu 27, no. 2 (2024): 188–96. http://dx.doi.org/10.25078/pjah.v27i2.3791.

Full text
Abstract:
Kemuliaan wanita dalam cerita Sabha Parwa dari Mahabharata mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari teologi Hindu tentang peran wanita dalam masyarakat dan spiritualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman tentang kemuliaan wanita dalam cerita epik Hindu ini dari perspektif teologi. Latar belakang masalah menyoroti pentingnya memahami peran wanita dalam karya sastra Hindu klasik untuk memperkuat nilai-nilai kesetaraan gender dan menghormati warisan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks, dengan fokus pada karakter-karakter wanita utama d
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Mahamboro, Dionius Bismoko, Hilarius Tandi Barana, and Rosalia Rachma Rihadiani. "Makna Teologis Tabernakel Berbentuk Alang di Toraja dari Perspektif Prinsip Dwilogi Mangunwijaya." Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 7, no. 1 (2024): 98–121. http://dx.doi.org/10.34081/fidei.v7i1.514.

Full text
Abstract:
Inkulturasi gereja sebagai rumah ibadat di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan menghadirkan unsur-unsur budaya lokal ke dalam arsitektur bangunan. Upaya ini sering memunculkan pertanyaan, apakah unsur-unsur budaya lokal yang dipakai sejalan dengan makna teologis dari bagian-bagian ruang liturgi. Tabernakel berbentuk lumbung padi pada Gereja Katolik St. Theresia, Rantepao di Toraja, merupakan salah satu contoh upaya inkulturasi dalam hal arsitektur bangunan gereja. Sejauh mana tabernakel berbentuk lumbung ini dapat mengungkapkan makna teologis tabernakel yang berakar pada tradisi liturgis-b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rapelowandi. "Landasan Pendidikan Kristen: Perspektif Teologis dan Kepemimpinan Transformasional." New Perspective in Theology and Religious Studies 6, no. 1 (2025): 015–33. https://doi.org/10.47900/7nbcfn13.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas landasan pendidikan Kristen dari perspektif teologis dan kepemimpinan transformasional. Perspektif teologis menekankan pentingnya konsep penciptaan, kovenan anugerah, iman, otoritas, dan kehidupan kekal dalam membentuk dasar pendidikan Kristen yang transformatif. Pendidikan Kristen tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga pada pembentukan karakter dan hubungan spiritual dengan Tuhan. Kepemimpinan transformasional dalam konteks pendidikan Kristen menekankan pentingnya pemimpin yang visioner, inspiratif, dan mampu memberdayakan semua anggota komunitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Siagian, Simon Petrus, and Ricu Sele. "Marpasar Dalam Perspektif Teologi Kristen." Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 2, no. 1 (2020): 70–85. http://dx.doi.org/10.37364/jireh.v2i1.28.

Full text
Abstract:
The term "Marpasar" is a place of mention in the Batak language which is determined as a person who earns a living by lending money. Marpasar becomes pros and cons for some members of the congregation and also clergy is based on theological and non-theological reasons. The theological reason is that in the Old Testament there was a prohibition about lending money. While non-theological reasons, the image of Marpasar perpetrators as loan sharks or extortionists have been formed in the public view due to high-interest rates. This article focuses on discussing Marpasar and how exactly the meaning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ahmad Sahid, Toto, Asror Maulana, and Nurfaizah. "Rekonstruksi Konsep Tauhid dalam Perspektif Filsafat: Pendekatan Epistemologis dan Ontologis." SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam 2, no. 4 (2024): 60–69. https://doi.org/10.59966/setyaki.v2i4.1360.

Full text
Abstract:
Tauhid, sebagai inti ajaran Islam, merupakan fondasi keimanan yang mendasari setiap aspek keyakinan dan praktik keagamaan. Dalam kerangka filsafat, Tauhid tidak hanya dipahami secara normatif-teologis tetapi juga dapat dianalisis melalui dua dimensi utama: epistemologi dan ontologi. Epistemologi Tauhid berfokus pada bagaimana pengetahuan tentang keesaan Allah diperoleh, mencakup wahyu, akal, dan pengalaman spiritual sebagai sarana utama manusia memahami Tuhan. Sementara itu, ontologi Tauhid mengeksplorasi hakikat keberadaan Allah sebagai entitas mutlak dan relasinya dengan alam semesta sebagai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Zacharias, Ardy. "Memahami Relasi Manusia sebagai Gambar Allah dan Artificial Intelligence dalam Perspektif Post-humanisme." Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 8, no. 1 (2025): 156–76. https://doi.org/10.34081/fidei.v8i1.590.

Full text
Abstract:
Tulisan ini membahas tantangan dan kompleksitas dalam memahami relasi manusia dan Artificial Intelligence (AI) di era post-humanisme. Fenomena ini memicu diskusi filosofis dan teologis tentang kebebasan, otentisitas, dan eksistensi manusia yang semakin terkait dengan teknologi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi literatur sebagai metode pengumpulan data, tulisan ini mengelaborasi relasi manusia dan AI untuk memperlihatkan kompleksitas eksistensi keduanya dalam proses “menjadi”. Oleh karena itu, pemahaman teologis mengenai eksistensi dan hakikat manusia sebagai gambar Allah pun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Pangemanan, Nanci, Friska Pasarrin, Yoberlian Napa', and Wiwin Nersilita. "Kajian Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Seko Tengah Dalam Perspektif Sosio-Teologis." In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi 4, no. 4 (2024): 133–41. http://dx.doi.org/10.56393/intheos.v4i4.2086.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak pembangunan PLTA di Seko Tengah ditinjau dari perspektif Sosio-Teologis, yang menyebabkan masyarakat Pro dan Kontra terhadap pembangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Bagaimana dampak terhadap lingkungan mengenai pengadaan PLTA di Seko Tengah dalam perspektif Sosio-teologis. Peneliti memulai dengan memaparkan lingkungan hidup yang berdampak bagi kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi Sosiologis maupun Teologis, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif Field Research. Akhir dari tulisan ini adalah pembang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Yatmini, Yatmini, and Le Siang. "Perspektif Teologis tentang Keselamatan: Belajar dari 1 Petrus 1: 3-12." Jurnal Teologi Injili 4, no. 2 (2024): 136–48. https://doi.org/10.55626/jti.v4i2.80.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan analisis teologis tentang keselamatan sebagai isu yang sering dipersoalkan dari berbagai perspektif, bahwa keselamatan tidak hanya ditujukan pada kehidupan setelah kematian saja, melainkan juga dalam komitmen iman sehari-hari sebagai orang percaya. Metode yang digunakan dalam menganalisis teks dalam topik 1 Petrus 1: 3-12 adalah metode kajian pustaka atau literatur. Hasil temuan perspektif teologis tentang keselamatan menurut 1 Petrus 1: 3-12 adalah kelahiran kembali, penuh pengharapan, dipelihara, bergembira, kemurnian iman, memperoleh puji pujian, men
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Solo, Rilla Anastasya, and William Cornelis Mbuilima. "Kewajiban Pemuda GMIT Kaisarea BTN Kolhua Ditinjau dari Perspektif Teologi Keanggotaan." CONSCIENTIA: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 2 (2023): 1–13. http://dx.doi.org/10.60157/conscientia.v2i2.35.

Full text
Abstract:
Kewajiban keanggotaan dalam Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) melekat pada setiap anggota, namun pemahaman terhadap tanggung jawab ini belum mencapai penerimaan yang signifikan dalam gereja. Meskipun menjadi tulang punggung gereja, kesadaran dan pelaksanaan hak dan kewajiban pemuda sebagai anggota yang sah masih kurang. Penelitian ini berfokus pada pemuda di GMIT Kaisarea BTN Kolhua untuk mengeksplorasi pemahaman mereka tentang teologi keanggotaan. Pertanyaan penelitian berkisar pada pemahaman mereka tentang teologi keanggotaan dan mengidentifikasi langkah-langkah teologis yang dapat dilaku
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Adiatmo, Kumoro, Simon Simon, and Steven Tommy Dalekes Umboh. "Kusta dalam Lensa Teologi dan Medis: Pemahaman Interdisipliner dari Imamat 13." Vox Dei: Jurnal Teologi dan Pastoral 5, no. 1 (2024): 37–52. http://dx.doi.org/10.46408/vxd.v5i1.550.

Full text
Abstract:
Literatur medis modern mengungkap bahwa kusta adalah penyakit yang dapat diobati dan tidak mudah menular. Sebaliknya, literatur teologis, terutama dari teks-teks Alkitab, sering memandang kusta sebagai simbol dosa dan ketidakmurnian, yang memperkuat stigma sosial terhadap penderita. Penelitian ini menggabungkan perspektif teologis dan medis untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kusta, dengan fokus pada Imamat 13. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dan studi kepustakaan, penelitian ini menganalisis berbagai sumber pustaka. Hasil menunjukkan bahwa pandangan teologis ku
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Poniman, Poniman. "Teologi Hindu dalam Teks Nīlacandra." Sphatika: Jurnal Teologi 10, no. 1 (2020): 1. http://dx.doi.org/10.25078/sp.v10i1.1521.

Full text
Abstract:
<p>Memahami ajaran-ajaran teologis di Nusantara memiliki banyak sumber untuk<br />dipelajari, tetapi secara mendalam tentu membutuhkan konsentrasi yang komprehensif untuk mencari berbagai sumber ajaran demi kesempurnaan pemahaman itu. Namun dari hal itu, kehadiran suatu pengajaran tentu membutuhkan terjemahan khusus sesuai dengan bidang keilmuannya. Dalam hal ini, ini merujuk pada teks klasik yang masih menggunakan bahasa Jawa Kuno untuk menjadi objek analisis untuk menemukan perspektif spesifik tentang pengajaran teologi, yaitu Teks Nilacandra.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!