To see the other types of publications on this topic, follow the link: Pornografi.

Journal articles on the topic 'Pornografi'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Pornografi.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Wicaksono, Aditya, and Sailal Arimi. "Dominasi Maskulin dalam Akronim Pornografis." Deskripsi Bahasa 3, no. 2 (2020): 127–36. http://dx.doi.org/10.22146/db.v3i2.4087.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan dominasi maskulin dalam akronim pornografis. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik, khususnya kajian bahasa dan gender. Data penelitian diperoleh di dalam media sosial twitter. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk akronim pornografis di twitter antara lain berupa, akronim tiga kata, akronim suku kata awal dengan suku kata awal, akronim suku kata awal dengan suku kata akhir, dan akronim dengan kata metatesis, campur kode ke dalam (bahasa Indonesia dengan bahasa daerah), campur kode ke luar (bahasa Indonesia deng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Azani, Alya Syafina, Jesica Jesica, Muhammad Rosuul, and Sumiyati Sumiyati. "PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENYEBARLUASAN KONTEN PORNOGRAFI DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN DENGAN MOTIF BALAS DENDAM (REVENGE PORN)." De Juncto Delicti: Journal of Law 4, no. 1 (2024): 1–16. http://dx.doi.org/10.35706/djd.v4i1.8085.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Banyaknya pelaku penyebar konten pornografi di sosial media membuat masyarakat resah. Pornografi adalah sesuatu yang memuat unsur seksual dan melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Di Indonesia sendiri telah banyak peraturan perundang undangan yang membahas mengenai tindak pornogrfi ini sendiri. Ketentuan pidana mengenai pornografi juga telah diatur dalam Pasal 29 UU No 44/2008 Tentang Pornografi. Ketentuan ketentuan mengenai pornografi ini juga di bbahas di beberapa undang undang, diantaranya ada pada KUHP dan juga pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Tra
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Juniar, Hartikasari. "PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGIRIM SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) PORNOGRAFI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK." PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGIRIM SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) PORNOGRAFI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK 28, Nomor 4 (2022): 157–68. https://doi.org/10.5281/zenodo.7431704.

Full text
Abstract:
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Apakah faktor terjadinya&nbsp; pornografi melalui <em>Short Message Service</em> (SMS) tersebut. Bagaimana pertanggungjawaban pidana pengirim <em>Short Message Service</em> (SMS) pornografi&nbsp; berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016&nbsp; tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Jenis p
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Ramsari, Nopi. "SOSIALISASI PEMBLOKIRAN SITUS PORNOGRAFI MENGGUNAKAN APLIKASI DI DESA NGAMPRAH KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) 1, no. 1 (2023): 12–24. http://dx.doi.org/10.56244/abdimas.v1i1.611.

Full text
Abstract:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa mensosialisasikan mengenai perkembangan teknologi dan internet, seiring dengan kemajuan teknologi tersebut tentunya memberikan dampak bagi kehidupan dalam masyarakat. Tidak hanya dampak positif, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif, seperti misalnya berkembangnya situs pornografi melalui berbagai macam media. Situs pornografi ini dapat memberikan pengaruh negatif bagi masyarakat terutama dikalangan anak-anak dan remaja. Khalayak sasaran dalam kegiatan PKM ini adalah warga desa ngamprah kecamatan ngamprah kabupaten bandung barat yang berjum
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Krisna, Diaz, Ronny Winarno, and Wiwin Ariesta. "Tinjauan Yuridis Konten Pornografi yang dikemas dalam Komik Digital." Juris Delict Journal 1, no. 2 (2025): 51–64. https://doi.org/10.52429/8nhj4p36.

Full text
Abstract:
Pornografi hingga saat ini masih menjadi permasalahan di Indonesia. Ditambah dengan Perkembangan teknologi saat ini, komik digital menjadi salah satu media yang populer di kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia. Namun, kemudahan akses dan distribusi komik digital juga membawa tantangan baru terkait penyebaran konten pornografi. Tentunya hal tersebut mempunyai dampak negatif bagi yang mengkonsumsinya. meskipun terdapat peraturan yang mengatur tentang pornografi, implementasi dan pengawasan terhadap konten pornografi dalam komik digital masih kurang efektif. Beberapa faktor yang mempengaruhi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rizky Isnia, Debby, and Amsori Amsori. "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK OBJEK KEJAHATAN PORNOGRAFI ONLINE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI Studi Kasus Putusan Nomor 1363/Pid.Sus/2017/PN JKT.SEL." IBLAM LAW REVIEW 1, no. 1 (2021): 51–77. http://dx.doi.org/10.52249/ilr.v1i1.11.

Full text
Abstract:
Masalah perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi objek kejahatan di Indonesia sangat penting karena mereka adalah generasi penerus masa depan bangsa. Salah satu ancaman bagi anak adalah pengaruh pornografi online dimana dunia online saat ini adalah hal yang umum bagi masyarakat. Agar masyarakat mengetahui apakah negara telah berupaya memberikan perlindungan hukum terhadap anak objek kejahatan pornografi online melalui Undang-Undang Pornografi dan untuk mengetahui sejauh mana Undang-Undang Pornografi dijadikan sebagai acuan mendapatkan perlindungan hukum dari pelaku kejahatan pornografi on
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Usfunan, Irene kerin, Christina Rony Nayoan, Marni Marni, and Fransiskus G. Mado. "HUBUNGAN RIWAYAT PAPARAN KONTEN PORNOGRAFI DENGAN TINGKAT ADIKSI PORNOGRAFI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3 KUPANG." PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 9, no. 1 (2025): 2030–40. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.43346.

Full text
Abstract:
Masa remaja adalah fase transisi yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang kompleks. Rasa ingin tahu yang tinggi, ditambah dengan kemudahan akses terhadap internet dan media sosial, membuat remaja rentan terhadap paparan konten pornografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat paparan konten pornografi dengan tingkat adiksi pornografi pada remaja di SMA Negeri 3 Kupang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 3 Kupang, dengan jumlah sampel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

I Gede Sathya Narayana Andrade, I Nyoman Gede Sugiartha, and I Made Minggu Widyantara. "Sanksi Pidana terhadap Pelaku yang Memperjualbelikan Konten Pornografi Pribadinya melalui Media Sosial Twitter." Jurnal Preferensi Hukum 5, no. 1 (2023): 8–13. http://dx.doi.org/10.22225/jph.5.1.8637.8-13.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan internet tidak selalu membawa dampak positif tetapi juga dampak negative, Banyak akun penyebar konten pornografi di media sosial, salah satunya platform Twitter yang menjadi sarang bagi pelaku untuk menyebarkan memperjual belikan konten pornografi pribadinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan sanksi pidana terhadap pelaku konten pornografi di media sosial dan sanksi pidana terhadap pelaku yang memerjual belikan konten pornografi di media sosial. membahas permasalahan ini penulis menggunakan tipe penelitian hukum normatif, adanya suatu bentuk dari norma dan ka
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Hidayattullah, Muhammad Fikri, Slamet Wiyono, Dairoh Dairoh, and Yustia Hapsari. "EDUKASI SEPUTAR PENCEGAHAN PERSEBARAN PORNOGRAFI DI MEDIA ONLINE UNTUK SISWA SMKN 2 KOTA TEGAL." Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 7, no. 3 (2020): 238–41. http://dx.doi.org/10.32699/ppkm.v7i3.1075.

Full text
Abstract:
Pornografi merupakan musuh yang tidak terlihat. Tapi efeknya nyata dan berbahaya. Siapapun yang mencoba bersentuhan dengannya akan terkena efek adiksi. Saat ini konten pornografi menyebar dengan sangat cepat melalui media online. Sehingga siapa pun mampu mengaksesnya tanpa pandang usia. Usia remaja adalah masa yang rentan terpapar pornografi. Ditambah lagi merebaknya fasilitas gadget berupa smartphone yang banyak dimiliki para remaja. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kali ini mengambil tema seputar edukasi dan pelatihan pemblokiran konten pornografi di media internet. Sesi edukasi b
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

I Wayan Dedi Arta, Anak Agung Sagung Laksmi Dewi, and I Made Minggu Widyantara. "Penyidikan Penjualan Video Porno oleh Pasangan Suami Istri (Pasutri)." Jurnal Konstruksi Hukum 4, no. 3 (2023): 301–6. http://dx.doi.org/10.22225/jkh.4.3.8048.301-306.

Full text
Abstract:
Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus penjualan konten pornografi selama periode pemulihan dari pandemi Covid-19. Pornografi telah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, di mana perkembangan teknologi yang semakin canggih telah dimanfaatkan oleh para pelaku penjualan konten pornografi melalui media sosial sebagai alat untuk melaksanakan tindakan mereka. Saat ini, kasus penjualan konten pornografi menjadi tindak pidana yang sering terjadi. Namun, karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang sifat ilegal pornografi, pelaku oknum seringkali dapat mel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Krisnalita, Louisa Yesami, and Sisi Rahayu. "Analisis Yuridis Mengenai Tindak Pidana Pornografi Secara Berlanjut." Justice Voice 1, no. 2 (2023): 71–80. http://dx.doi.org/10.37893/jv.v1i2.187.

Full text
Abstract:
Kejahatan pornografi dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan sehingga mengakibatkan semakin banyaknya kejahatan yang dilakukan di antaranya, pelecehan seksual, perkosaan, dan sebagainya. Perbuatan pornografi itu sendiri juga dapat memberikan dampak negatif terhadap moralitas bangsa Indonesia. Sehingga merugikan banyak orang. Oleh sebab itu perbuatan pornografi dilarang oleh norma agama, norma kesopanan, dan juga norma kesusilaan, maka perbuatan pornografi tersebut merupakan perbuatan yang tercela, maka perbuatan tersebut pantas untuk dinyatakan sebagai perbuatan kriminal (Tindak Pidana). Da
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sutatminingsih, Raras, and Josetta M. R. Tuapattinaja. "PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN ADIKSI PORNOGRAFI." Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique 1, no. 2 (2019): 45–51. https://doi.org/10.62144/jikq.v1i2.15.

Full text
Abstract:
Semakin meningkatkanya jumlah pelajar SMA yang terpapar unsur-unsur pornografi dewasa ini merupakan masalah besar di masyarakat. Paparan pornografi ini menyebabkan peningkatan jumlah pelajar SMA yang terkena adiksi pornografi dan berperilaku seksual aktif secara tidak tepat bahkan melakukan tindakan kekerasan seksual. Dampak negatif dari penggunaan situs pornografi menjadi hal yang mengganggu pihak guru yang peduli terhadap perkembangan psikologis anak didiknya sehingga dinilai perlu adanya upaya untuk memberikan tindakan pencegahan agar anak didiknya tidak sampai mengalami adiksi pornografi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Isnaini, Enik. "PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PORNOGRAFI DALAM MEDIA INTERNET." Jurnal Independent 2, no. 2 (2014): 29. http://dx.doi.org/10.30736/ji.v2i2.25.

Full text
Abstract:
Salah satu problem besar yang dibawa oleh teknologi informasi global melalui jaringaninternet adalah adanya berbagai situs yang menampilkan adegan pornografi. Seolah-olahsekarang ini sangat sulit untuk memproteksi jaringan internet dari serbuan pebisnis hiburanyang menjual pornografi.Rumusan masalah yang diangkat penulis dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan penanggulangan tindak pidana pornografi dalam media internet, (2) Bagaimana sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana pornografi dalam media internet. Maka metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah men
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ul Haq, Muhammad Zia, Intan Prameswari, and Dana Waskita. "Edukasi Bahaya Pornografi Untuk Anak Laki-Laki Usia 11-13 Tahun (Analisis Pengetahuan Dan Persepsi Visual)." Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan 19, no. 2 (2022): 175–85. http://dx.doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2022.vol19(2).10634.

Full text
Abstract:
Adiksi pornografi internet adalah fenomena sosial yang merajalela saat ini. Internet yang semakin cepat dan privat, mengakibatkan anak-anak terkena paparan konten pornografi sejak usia belia. Di sisi lain, konten edukasi bahaya adiksi pornografi internet yang memadai terbilang masih minim, dan hanya berfokus pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan anak usia Sekolah Dasar terhadap pornografi internet dari segi tingkat pengetahuan dan persepsi visual, guna memperoleh insight untuk perancangan materi edukasi bahaya pornografi untuk anak yang lebih aman dan mudah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Tampubolon, Jou Earness, and Zaenal Abidin. "“PORNOGRAFI PADA REMAJA PUTRI” STUDI FENOMENOLOGIS DESKRIPTIF TENTANG PENGALAMAN PSIKOLOGIS REMAJA PUTRI YANG TERPAPAR TAYANGAN PORNOGRAFI." Jurnal EMPATI 10, no. 3 (2021): 225–33. http://dx.doi.org/10.14710/empati.2021.31293.

Full text
Abstract:
Pesatnya perkembangan teknologi menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif dari kemajuan perkembangan teknologi ialah kemudahan akses informasi pornografi. Secara garis besar, penelitian kualitatif mengenai tayangan pornografi pada remaja putri di Indonesia masih terbatas. Padahal, dengan melakukan berbagai riset mengenai pornografi, dapat dibentuk preferensi program guna menanggulangi keterpaparan tayangan pornografi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengalaman psikologis subjek dalam menonton tayangan pornografi, tahapan yang dilewati, dan pro
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Tefiantoro Aji, Rangga Wais, Octa Reni Setiawati, Zulhafis Mandala, and Asri Mutiara Putri. "PENGARUH PORNOGRAFI MELALUI GADGET TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA SMP." Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 11, no. 1 (2024): 108–13. http://dx.doi.org/10.33024/jikk.v11i1.12857.

Full text
Abstract:
Abstrak : Pengaruh Pornografi Melalui Gadget Terhadap Perilaku Seksual Pada Siswa Smp. Pornografi dapat diartikan secara luas sebagai gambar atau video yang diproduksi secara profesional atau dibuat oleh penonton yang dimaksudkan untuk membangkitkan gairah seksual penonton. Pornografi tradisional bersumber pada tempat media tradisional seperti televisi, film, dan majalah. Menonton pornografi internet adalah melihat atau mengunduh gambar dan video secara online di mana alat kelamin terbuka, dan/atau orang-orang berhubungan seksual dengan tujuan untuk merangsang reaksi seksual pada penonton. unt
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Devi Juliyantini, Ni Komang, Luh Seri Ani, and I. Nyoman Sutarsa. "MENGANALISIS PENGARUH NIAT, PERSEPSI CONTROL PERILAKU DAN MEDIA INFORMASI, TERHADAP KONSUMSI PORNOGRAFI DALAM MENCEGAH PERILAKU SEK BERISIKO PADA SISWA LEMBAGA PRAKTEK KERJA PARIWISATA X DI KOTA SINGARAJA." E-Jurnal Medika Udayana 13, no. 6 (2024): 79. http://dx.doi.org/10.24843/mu.2024.v13.i06.p13.

Full text
Abstract:
Perilaku seksual berisiko pada remaja merupakan salah satu dampak negatif dari konsumsi pornografi. Sementara itu, pengaruh faktor perilaku seperti niat, persepsi kontrol perilaku dan media informasi terhadap konsumsi pornografi pada remaja masih bervariasi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh faktor niat, persepsi control perilaku dan media informasi terhadap konsumsi pornografi dalam mencegah perilaku seks berisiko pada remaja. Studi cross-sectional dilakukan pada siswa LPK Pariwisata di Kota Singaraja. Sebanyak 188 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih deng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ab. Rahman, Nor Azrina @. Nor Azura, Tengku Maaidah Tengku A. Razak, Nik Nurul Akmal Ab. Alim, Nur Kamilah Kamaruddin, Najahudin Lateh, and Nurhidayah Hashim. "Pornografi Dalam Kalangan Remaja Generasi Z Menurut Perspektif Islam Pornography Among Z Generation Adolescents From The Islamic Perspective." Online Journal of Research in Islamic Studies 8, no. 2 (2021): 67–78. http://dx.doi.org/10.22452/ris.vol8no2.7.

Full text
Abstract:
Pornografi telah menjadi satu ancaman kepada kesejahteraan masyarakat di negara ini. Rentetan daripada Perintah Kawalan Pergerakan akibat pandemik COVID-19 penglibatan remaja terhadap internet menjadi semakin meningkat dan tidak terkawal sehingga terdapat remaja yang terjebak ke dalam aktiviti pornografi. Tujuan kajian ini dilakukan adalah untuk mendapatkan maklumat berkaitan gejala pornografi dalam kalangan generasi Z dan ancaman pornografi dari aspek sosial kepada manusia. Metodologi kajian ini adalah berbentuk kualitatif iaitu menggunakan kaedah analisis dokumen dengan memilih artikel-artik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Demir, Beyza Nur. "Hukuki ve Etik Açıdan Yapay Zekâyla Üretilmiş Pornografi." fe dergi feminist ele 17, no. 1 (2025): 111–42. https://doi.org/10.46655/federgi.1644713.

Full text
Abstract:
Makalenin amacı, yapay zekâyla üretilmiş pornografiyi bir cinsel istismar biçimi olarak kavramlaştırmaktır. Yapay zekâyla üretilmiş pornografik içeriklerin hemen hepsi, söz konusu içerikte yer almaya rıza göstermeyen kadınları ve kız çocuklarını içermektedir. Yapay zekâyla üretilmiş pornografiden kadınlar ve kız çocukları orantısız ölçüde etkilendikleri için çalışmada pornografinin feminist eleştirisi benimsenecektir. Makalenin tezi, üretken yapay zekâyla etik bir biçimde pornografik içerik üretmenin olanaklı olmadığıdır. Çünkü üretken yapay zekâ modelleri, internetten rastgele taranan veriler
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Darmawan, Andreas James, and Dyah Gayatri Putri. "Kampanye Online Anti Pornografi: “Pornografi” untuk Kalangan Anak Muda." Humaniora 5, no. 2 (2014): 624. http://dx.doi.org/10.21512/humaniora.v5i2.3121.

Full text
Abstract:
Nowadays, the internet technology is getting an opportunity to visit pornographic sites. Thus, more and more people have a dependency with a pornography site that is not easy to be released. Campaign against pornography "porNOgraphy" aims to raise awareness of young people to know the risks as well as providing a solution to escape from addiction to pornography. Both impact and solutions to the campaign message is packaged in audio-visual communication, so it is very persuasive in getting people to stay away from pornography and is expected to be easily understood by the public. Hope on the im
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Purwanto, Adi, Farida Wahyu Ningtyias, and Mury Ririanty. "NIAT PENGHENTIAN AKSES PORNOGRAFI PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH." IKESMA 19, no. 1 (2023): 27. http://dx.doi.org/10.19184/ikesma.v19i1.24336.

Full text
Abstract:
Pornografi menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama pada remaja yang berdampak terhadap kerusakan otak, konsep diri, kesehatan mental dan perilaku seksual pranikah. Niat menjadi indikator kemauan remaja untuk berhenti mengakses pornografi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan niat penghentian akses pornografi disertai faktor latar belakang individu, sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan pada remaja di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan utama pada penelitian ini sebanyak 5 orang yang dipilih
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Khairunnisah, Melianggraini, Irman Syariar, dan. "TINJAUAN TERHADAP TINDAK PIDANA PORNOGRAFI DALAM DUNIA MAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI." LEGALITAS 7, no. 2 (2024): 91. http://dx.doi.org/10.31293/lg.v7i2.7594.

Full text
Abstract:
Dalam menanggulangi kejahatan cybercrime dalam bentuk pornografi melalui duniamaya, Indonesia telah mengeluarkan suatu kebijakan hukum dalam bentuk Undang-Undang yaitu Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Indonesia telah mengeluarkan suatu kebijakan hukum yang mengatur tentang sanksi pidana, tidak berarti bahwa kejahatan pornografi dalam dunia maya hilang begitu saja. Dalam menanggulangi kejahatan cybercrim
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Astuti, Rahma. "SKRINING TINGKAT ADIKSI PORNOGRAFI SISWA SMP DAN SMA TAHUN 2017." Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan 11, no. 2 (2019): 83–98. http://dx.doi.org/10.24832/jpkp.v11i2.226.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat adiksi pornografi siswa di jenjang SMP dan SMA. Saat ini sudah banyak anak dan remaja yang kecanduan mengakses konten pornografi. Mengakses konten pornografi sangat berbahaya bagi seorang remaja, karena mereka belum mampu berpikir secara kritis sehingga dapat terlena dan larut dalam situs porno tersebut. Kecenderungan remaja untuk menonton film porno secara berulang-ulang, berdampak pada sulitnya berkonsetrasi dalam belajar. Akibat dari sulitnya berkonsentrasi tersebut mengakibatkan hasil belajar yang juga rendah. Instrumen yang digun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Setiono, Kevin, Yosi Kristian, and Gunawan Gunawan. "Deteksi Citra Pornografi Memanfaatkan Deep Convolutional Neural Network." Journal of Intelligent System and Computation 3, no. 1 (2021): 01–06. http://dx.doi.org/10.52985/insyst.v3i1.172.

Full text
Abstract:
Internet merupakan salah satu sumber informasi yang sangat mudah diakses dan sangat lengkap pada zaman sekarang ini. Dari banyaknya konten tersebut terdapat konten pornografi yang meresahkan dan memberikan dampak buruk pada perkembangan anak-anak. Hingga tahun 2020 pemblokiran konten pornografi menyumbang 70 persen dibandingkan konten negative lainnya. Metode untuk mencegah/memblokir konten pornografi ada berbagai macam mulai dari memblokir websitenya hingga mendeteksi berdasarkan citra yang ada. Penelitian ini akan mencoba mendeteksi citra pornografi dengan bantuan Deep Convolutional Neural N
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Fairuzi, Yafi Maulana, and Rudi Cahyono. "Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Konsumsi Pornografi pada Remaja." CAKRAWALA 18, no. 2 (2024): 187–91. https://doi.org/10.32781/cakrawala.v18i2.741.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan Perilaku Konsumsi Pornografi pada remaja di Indonesia. Pola Asuh didefinisikan sebagai serangkaian metode dan strategi yang diterapkan oleh orang tua dalam proses mengasuh, membimbing, dan mendidik anak, sementara Pornografi merujuk pada perilaku remaja untuk mengakses dan mengkonsumsi konten pornografi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parental Authority Questionnaire (PAQ) untuk mengidentifikasi Pola Asuh, dan Skala Perilaku Konsumsi Pornografi untuk mengukur tingkat konsumsi Pornografi. S
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Fakhruddiana, Fuadah, Alfi Purnamasari, and Erny Hidayati. "Pelatihan Kontrol Diri untuk Mengurangi Intensitas Akses dengan Situs/Media Pornografi pada Remaja." Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) 8, no. 2 (2022): 155. http://dx.doi.org/10.22146/gamajpp.76746.

Full text
Abstract:
Perilaku interaksi pornografi melalui internet dapat ditunjukkan melalui intensitas seseorang dalam mengakses situs/media dengan konten pornografi. Dampak dari seringnya individu mengakses pornografi sudah terasakan baik dalam hal perilaku secara individu maupun sosial. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas Modul Pelatihan Kontrol Diri yang dirancang oleh peneliti untuk mengurangi intensitas mengakses situs/media internet yang mengandung konten pornografi. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas VII SMP ‘Y’ di Yogyakarta. Penelitian menggunakan one group pretest post test design. Dat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Mahendra, Robbil Iqsal. "Bentuk Perlindungan Hukum Korban Tindak Pidana Pornografi." Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC) 2, no. 2 (2021): 126–34. http://dx.doi.org/10.18196/ijclc.v2i2.12432.

Full text
Abstract:
Semakin majunya teknologi, maka semakin berkembang dan bertambahnya pula metode, teknik, dan cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan kejahatan melalui teknologi tersebut. Pada saat ini kejahatan yang dilakukan di media sosial sangat beragam dan sudah tidak menjadi sesuatu yang tabu lagi, salah satunya dengan meningkatnya kasus kejahatan kesusilaan. Tindak pidana pornografi merupakan salah satu bentuk kejahatan kesusilaan yang disebabkan karena kemajuan teknologi. Tindak pidana pornografi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan membuat masyarakat menjadikan media sosial sebagai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Nandang Raharja, Muhammad Yudhi, Octa Reni Setiawati, Sandhy Arya P, and Sri Maria P L. "PENGARUH PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI GADGET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP X DI KOTA BANDAR LAMPUNG." Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 10, no. 12 (2024): 3515–21. http://dx.doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12559.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pengaruh Paparan Pornografi Melalui Gadget Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa SMP X di Kota Bandar Lampung. Pornografi dapat didefinisikan secara luas sebagai gambar atau video yang diproduksi secara profesional atau dibuat oleh konsumen yang dimaksudkan untuk membangkitkan gairah seksual seseorang. Terdapat dampak negative dari penggunaan media gadget bagi remaja di antaranya yaitu dapat mengganggu dalam dunia Pendidikan gadget banyak disalah gunakan bagi kelompok remaja yang masih dijenjang pendidikan tingkat SMP, SMA dan perkuliahan. untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh papa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Handayani, Riska Willyanti, and Budi Purwoko. "Strategi Konseling Untuk Mengembangkan Regulasi Diri Dalam Penanganan Pornografi Pada Pelajar." TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling 8, no. 1 (2024): 11–19. https://doi.org/10.26539/teraputik.811582.

Full text
Abstract:
Abstrak: Saat pandemi virus Corona mereda, sekolah diizinkan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah melakukan pembiasaan kembali kepada peserta didik agar taat pada tata tertib yang berlaku. Konten pornografi dalam handphone menjadi temuan terbanyak dalam razia yang dilakukan oleh pihak sekolah. Penyebab perilaku menonton dan menyimpan konten porno diperkuat adanya aturan jaga jarak selama pandemi dan rendahnya regulasi diri pada peserta didik. Pornografi berdampak pada kepribadian peserta didik dalam hubungan sosial dan berpotensi menimbulkan masalah karir di masa depan. Regu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ramadani, Ardian Nugraha, and Dimas Avian Maulana. "ANALISIS KESTABLAN MODEL MATEMATIKA KECANDUAN PORNOGRAFI DI KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA." MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika 11, no. 3 (2023): 434–42. http://dx.doi.org/10.26740/mathunesa.v11n3.p434-442.

Full text
Abstract:
Internet yang menjadi sarana komunikasi dan interaksi yang utama bagi masyarakat dari berbagai kalangan telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Selain memberikan dampak positif, internet juga membawa dampak negatif terutama bagi perkembangan dan pertumbuhan otak remaja dan anak-anak terkait dengan masalah pornografi. Efek paparan yang paling banyak dirasakan adalah adiksi atau kecanduan. Kecanduan pornografi adalah perilaku yang tidak normal dimana seseprang mengalami kepuasasn seksual yang lebih banyak melalui literatur dan gambar-gambar pornografi. Pada penelitian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Nurhidayah, Nurhidayah, Umi Halwati, and Nawawi Nawawi. "Kasus Pornografi di Media Online (Analisis Framing terhadap Pemberitaan Dea OnlyFans)." Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan 17, no. 1 (2023): 173. http://dx.doi.org/10.35931/aq.v17i1.1796.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menjabarkan konstruksi Tribunnews.com, Kompas.com, dan detik.com dalam membingkai pemberitaan pornografi Dea OnlyFans. Bagian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah berita yang dibuat Tribunnews.com, Kompas.com, dan detik.com tentang pornografi Dea OnlyFans. Data penelitian diambil dengan cara mengunduh berita pornografi Dea OnlyFans di Tribunnews.com, Kompas.com, dan detik.com selama periode 25 Maret sampai 5 April 2022 dengan masing-masing mengambil 5 berita. Data disajikan berdasarkan analisis model Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki. Model, analisis ini dipilih karena P
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Ghofur, Waropun, Imas Kania Rahman, and Abdul Hayyie Al Kattani. "Pendidikan Pornografi di Kalangan Mahasiswa." JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 3 (2023): 1499–506. http://dx.doi.org/10.54371/jiip.v6i3.1697.

Full text
Abstract:
Pornografi terjadi karena modernisasi dan globalisasi yang berpengaruh pada kehidupan sosial. Sejarah mencatat bahwa pornografi ini sudah ada dan semakin marak dengan bantuan teknologi yang sangat pesat. Setiap kalangan dapat dengan mudah mengakses konten pornografi, hal ini semakin mempertinggi kasus pornografi. Mudahnya mengakses konten porno, mengakibatkan terjadinya Coolidge efek, atau bisa dibilang efek kebosanan melakukan hubungan seksual jika tidak terlebih dahulu mengakses konten porno. Jika hal ini dibiarkan, maka akan banyak penyimpangan yang terjadi. Salah satunya penyimpangan sex,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Fujiana, Fitri, Triyana Harlia Putri, Tamara Septia Chairunisa, Ridha Sri Rezeki, and Dialika Putri Miftazah. "Gambaran Paparan Pornografi Pada Mahasiswa di Kota Pontianak." Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) 6, no. 1 (2023): 1–6. http://dx.doi.org/10.33369/jvk.v6i1.27432.

Full text
Abstract:
Terpapar konten pornografi pada usia dewasa muda bukan hal yang tabu, begitu pula pada mahasiswa. Hal tersebut memiliki dampak yang cukup serius jika tidak segera ditangani karena mampu menurunkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia yang berujung pada terhambatnya Indonesia dalam mencapai bonus demografi tahun 2045. Hal ini dikarenakan terpapar konten pornografi akan meningkatkan kejadian perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan gambaran paparan pornografi pada mahasiswa di kota Pontianak. Penelitian ini mengaplikasikan desain kua
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Amrullah, Muhammad Nursuli, Octa Reni Setiawati, Syafik Arisandi, and Woro Pramesti. "HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI MELALUI GADGET TERHADAP PENGETAHUAN SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI BANDAR LAMPUNG." Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 10, no. 12 (2024): 3578–83. http://dx.doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12447.

Full text
Abstract:
Abstrak: Hubungan Paparan Pornografi Melalui Gadget Terhadap Pengetahuan Seks Pra Nikah Pada Remaja di Bandar Lampung. Perkembangan teknologi seperti gadget termasuk di Indonesia sangat pesat. Salah satu hal negatif dari perkembangan teknologi yaitu semakin mudah dan cepat dalam mengakses sesuatu seperti pornografi. Remaja yang kurang memiliki pengetahuan mengenai seks pra nikah akan mudah terpapar pornografi, dan sebaliknya jika remaja memiliki pengetahuan yang baik mengenai seks pra nikah maka kemungkinan akan terhindar dari paparan pornografi.untuk mengetahui apakah terdapat hubungan papara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

I Kadek Arya Sumadiyasa, I Nyoman Gede Sugiartha, and I Made Minggu Widyantara. "Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Cyber Crime Dengan Konten Pornogafi." Jurnal Interpretasi Hukum 2, no. 2 (2021): 372–77. http://dx.doi.org/10.22225/juinhum.2.2.3443.372-377.

Full text
Abstract:
Era globalisasi telah membawa perubahan dan kemajuan yang cepat dalam kehidupan tanpa batasan jarak dan waktu. Kemajuan juga telah menimbulkan keresahan baru dengan munculnya kejahatan yang canggih dalam bentuk cybercrime, salah satunya yaitu penyebaran konten pornografi melalui sarana internet yang masuk kedalam cybercrime yang merupakan kejahatan dengan menggunakan teknologi informasi. Permasalahannya adalah : 1) Bagaimanakah pengaturan hukum terhadap pelaku tindak pidana penyebaran konten pornografi melalui sarana internet yang di kualifikasikan sebagai Cyber Crirme? dan 2 Bagaimanakah Pert
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Liantoni, Febri, and Yusuf Rois Wahyudi. "DETEKSI CITRA PORNOGRAFI MENGGUNAKAN SKIN COLOR DETECTION DAN EIGENPORN BERDASARKAN RUANG WARNA YCbCr." Jurnal Mnemonic 5, no. 2 (2022): 145–49. http://dx.doi.org/10.36040/mnemonic.v5i2.4832.

Full text
Abstract:
Penggunaan pornografi adalah pengalaman gender yang dimulai pada masa remaja awal. Meskipun faktor penggunaan pornografi bervariasi di seluruh konteks sosial, paparan pornografi telah menjadi bagian normatif dari perkembangan seksualitas remaja. Dengan menjamurnya gambar-gambar porno di Internet, penting untuk mendeteksi gambar-gambar porno secara otomatis dengan menganalisis konten gambar. Sebagian besar sistem deteksi tradisional didasarkan pada fitur tingkat rendah dan menghasilkan banyak kesalahan positif karena gambar yang mengandung wilayah besar dengan warna seperti kulit. Pada peneliti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Irawan, Toni. "Pornografi Ditinjau Dari Perspektif Etika Kristen." LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta 1, no. 2 (2020): 87–109. https://doi.org/10.37731/log.v1i2.35.

Full text
Abstract:
Pornografi umumnya merupakan masalah besar dalam masyarakat, khususnya di kalangan banyak orang Kristen dengan berbagai dampak negatif yang diakibatkan. Alkitab pun memandang pornografi sebagai sesuatu yang salah dan tidak baik bagi orang kristen. Artikel ini akan memandang Pornografi dalam sudut etika kristen berdasarkan Alkitab melalui sebuah pendekatan biblikal yang sesuai dengan kaedah yang berlaku. sebagai kesimpulan dari artikel ini adalah Gereja perlu merancang kurikulum terpadu yang relevan tentang seksualitas dan permasalahan-permasalahan yang terkait didalamnya, gereja seharusnya mem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Soemitro, Herminie. "Tindak Wicara Pornografi." Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia 5, no. 1 (2015): 70. http://dx.doi.org/10.17510/wjhi.v5i1.320.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Flambonita, Suci, Vera Novianti, and Artha Febriansyah. "Bahaya Pornografi Melalui Media Elektronik bagi Remaja Berbasis Penyuluhan Hukum." Jurnal Abdidas 2, no. 3 (2021): 603–10. http://dx.doi.org/10.31004/abdidas.v2i3.324.

Full text
Abstract:
Penyuluhan tentang bahaya pornografi melalui media elektronik bagi remaja sebagai akibat dari kemajuan komunikasi/teknologi tersebut, justru sangat mengganggu psikologis perkembangan jiwa anak-anak dan remaja. Hal ini dikarenakan melihat dan menonton gambar dan film yang bukan konsumsi mereka, mereka meniru adegan yang ada di dalam internet tersebut. Bertalian dengan hal pornografi, ada semacam dampak yang sangat signifikan yaitu jika sudah maniak terhadap tontotan yang berbau pornografi, maka akan menjadi kecanduan yang disebut kecanduan pornografi. Dimana perilaku berulang untuk melihat hal-
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Muqsit, Ilham Muhaimin, Andy Usmina Wijaya, and Rahmadi Mulyo Widianto. "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU PORNOGRAFI." Jurnal Ilmu Hukum Wijaya Putra 1, no. 1 (2023): 25–34. http://dx.doi.org/10.38156/jihwp.v1i1.93.

Full text
Abstract:
Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat canggih, banyak manfaat dan kemudahan yang diberikan oleh alat teknologi tersebut tetapi perkembangan ini juga membawa akibat negatif. Namun Pelaku Pornografi juga memiliki hak yang harus dilindungi dibawah payung hukum yang tidak dapat dihapuskan bahkan oleh hukum. Rumusan masalah yang diangaat ialah Apakah yang Dimaksud Pornografi Berdasarkan Hukum di Indonesia dan apakah Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Pornografi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa hukum mem
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Melati, Amelia Suci Indah, Annisya Yuda Septiani, Linda Fitrisusanti, Nyanyu Septia, and Rini Anggraini. "Literature Review: Peran Orang Tua dalam Mencegah Bahaya Pornografi pada Remaja." Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal 14, no. 02 (2023): 183–92. http://dx.doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.798.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Perkembangan teknologi membuat akses pornografi menjadi lebih mudah melalui berbagai platform online. Dikhawatirkan hal ini akan berdampak buruk bagi remaja. Oleh karena itu, peran orang tua diperlukan untuk mengawasi tontonan atau media yang diakses anak-anak di Internet. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur review terkait peran orang tua dalam mencegah bahaya pornografi pada remaja.&#x0D; Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode LR (Literature Review). Data dikumpulkan dengan mendokumentasikan semua artikel yang memiliki penelitian serup
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Santoso, Wayan Santoso. "Pertanggungjawaban Pidana Content Creator pada Konten yang Bernuansa Pornografi di Indonesia." Jurnal Analisis Hukum 6, no. 2 (2023): 147–59. https://doi.org/10.38043/jah.v6i2.4511.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi membawa perubahan sosial yang signifikan dan membuat dunia menjadi tanpa batas. Konten asusila, juga dikenal sebagai pornografi online, merupaka suatu jenis kejahatan di media sosial yang sedang populer sekarang ini. Berdasarkan penjelasan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui larangan pornografi pada konten di dunia maya dan mengkaji pertanggungjawaban pidana bagi content creator pada konten yang bernuansa pornografi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif yang menggunakan peraturan perundang-undangansebagai objek
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Jayadi, Syahriman. "KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA CYBER DI BIDANG PORNOGRAFI ANAK (CYBER CHILD PORNOGRAPHY) DI INDONESIA." LAW REFORM 6, no. 2 (2011): 1. http://dx.doi.org/10.14710/lr.v6i2.12473.

Full text
Abstract:
Child pornography (Pornografi anak) di Indonesia saat ini semakin marak dan semakin mengkhawatirkan. Kemajuan informasi dan teknologi yang demikian pesat memberi manfaat yang cukup besar. Tetapi ternyata juga berdampak negatif luar biasa. Media pornografi anak semakin mudah untuk diakses melalui media elektronik dan cetak. Begitu mudahnya setiap anak untuk melihat materi pornografi melalui internet, handphone, buku bacaan dan VCD. Kemudahan mengakses materi pornografi dapat mencontoh aktifitas seksual sesuai dengan adegan yang ditontonnya. Inilah yang menyebabkan kekerasan seksual terhadap ana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Arba Choirul Umam and Poppy Febriana. "Analisis Semiotik Unggahan Akun Instagram @fapstronautindonesia dalam Menghentikan Perilaku Kecanduan Pornografi." Jurnal Komunikasi Profesional 7, no. 3 (2023): 474–92. http://dx.doi.org/10.25139/jkp.v7i3.5915.

Full text
Abstract:
Seringnya mengkonsumsi konten pornografi hingga melakukan masturbasi memiliki efek kecanduan pada penikmatnya dan dalam aktivitas menonton video, foto hingga ilustrasi yang berbau pornografi akan menjadi rutinitas tersendiri bagi orang yang sudah kecanduan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terus mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melawan pornografi di internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan makna dari setiap gambar unggahan yang dijadikan bahan penelitian pada akun Instagram @fapstronautindonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deng
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Indiantoro, Alfalachu, Ferry Irawan Febriansyah, Aries Isnandar, Surisman Surisman, Rika Maya Sari, and Ida Yeni Rahmawati. "Penyuluhan Hukum: Bahaya Pornografi pada Mahasiswa Lintas Fakultas di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Ponorogo." Borobudur Journal on Legal Services 2, no. 2 (2022): 68–74. http://dx.doi.org/10.31603/bjls.v2i2.6349.

Full text
Abstract:
mahasiswa strata 1 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo masuk pada masa Remaja, masa transisi antara kanak-kanak dan dewasa. rentang usia 12-13 hingga kisaran 20 tahun. Perubahan signifikan masa remaja meliputi fisik, kognitif, sosial dan watak atau kepribadian. Masa ini juga disebut masa labil dan proses pencarian jati diri dengan mencoba hal-hal baru termasuk perilaku yang beresiko. kasus pornografi di Kabupaten Ponorogo telah menjadi hal yang sangat umum, karena sangat mudah diakses oleh setiap kalangan usia. Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang No. 44, Tahun 2008 tentang Pornografi. W
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Renardi, Andre, Marlina Marlina, and Ibnu Afan. "ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA MENYEBARLUASKAN PORNOGRAFI MENGUPLOAD VIDEO DI MEDIA SOSIAL (Studi Putusan Nomor 2661/Pid.Sus/2020/PN. Mdn)." Jurnal Ilmiah METADATA 4, no. 2 (2022): 442–57. http://dx.doi.org/10.47652/metadata.v4i2.275.

Full text
Abstract:
Pornografi membawa dampak sangat buruk bagi kehidupan manusia, maka harus ada usaha bersama seluruh masyarakat melawan pornografi supaya tidak semakin jauh menjerumuskan kepada pengingkaran akan hakikat sebagai manusia. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan yuridis empiris dengan menggunakan data primer dan didukung dengan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa pengaturan hukum tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial dic
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Tarigan, Ahmad Junaedy, Adil Akhyar, and Mustamam Mustamam. "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PORNOGRAFI DALAM MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK." Jurnal Ilmiah METADATA 5, no. 1 (2023): 196–210. http://dx.doi.org/10.47652/metadata.v5i1.318.

Full text
Abstract:
Pornografi membawa dampak sangat buruk bagi kehidupan manusia, maka harus ada usaha bersama seluruh masyarakat melawan pornografi supaya tidak semakin jauh menjerumuskan kepada pengingkaran akan hakikat sebagai manusia. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa pengaturan hukum tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial dicantumkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana kemudian diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengatur tindak pidana pornografi di dalam Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Lalu Putra Kurniawan, Fathur Rauzi, and Ika Yuliana Susilawati. "Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Kejahatan Pornografi Bedasarkan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik." Unizar Recht Journal (URJ) 3, no. 1 (2024): 93–104. https://doi.org/10.36679/urj.v3i1.165.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Bagaimanakah Undang Undang ITE Mengatur tindak Pidana Kejahatan Pornografi dan dasar pertimbangan hakim terhadap pelaku Tindak Pidana Kejahatan Pornografi dalam Putusan nomor 82/Pid.B/2023/PN Sbg. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Hukum Normatif dengan Pendekatan Peraturan Perundang-Undangan, Pendekatan Konseptual dan Studi Kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Pertama, Bagaimanakah Undang Undang ITE Mengatur tindak Pidana Kejahatan Pornografi a.Berdasarkan Tindak pidana pornografi dalam sistem hukum pidana Indonesia antara lain diat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Adinda Setyaning Utami. "Implikasi Yuridis Terhadap Privasi Akses Pornografi." Jurist-Diction 6, no. 4 (2023): 587–604. http://dx.doi.org/10.20473/jd.v6i4.51219.

Full text
Abstract:
Abstract People who consume pornographic content are more likely to support violence. Law No. 44 of 2008 concerning pornography has been regulated regarding prohibited actions, which are contained in Article 4 - Article 14 of the Pornography Law. Meanwhile, just watching for himself then his act will not be an offense, but if it begins with the activity of downloading pornographic files (and not for himself) then disseminating it is an offense in the provisions in Articles 5 and 6 of the Pornography Law and of course it can. convicted. Therefore, writing focuses on the basis of consideration t
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Rahmania, Tia, and Handrix Chris Haryanto. "PERSEPSI PORNOGRAFI PADA ANAK (STUDI PENDAHULUAN PADA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR ISLAM “X”)." INQUIRY: Jurnal Ilmiah Psikologi 8, no. 1 (2017): 55–74. http://dx.doi.org/10.51353/inquiry.v8i1.129.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data awal terkait dengan konseppornografi dan sumber media yang dianggap memberikan paparan mengenai kontenpornografi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isidengan menggunakan kuisioner terbuka yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Pertanyaanyang dibangun adalah “pornografi itu seperti apa?”, “media sosial apa saja yang seringdikunjungi”, “jenis media sosial yang dikunjungi dan pernah secara tidak sengaja melihatkonten pornografi”, dan “jenis media sosial yang dikunjungi untuk secara sengaja melihatkonten porno
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!