To see the other types of publications on this topic, follow the link: Potensi Desa.

Journal articles on the topic 'Potensi Desa'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Potensi Desa.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Larasati, Stephani Rangga. "Potensi Desa Pulutan." Jurnal Atma Inovasia 2, no. 3 (2022): 309–16. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v2i3.4741.

Full text
Abstract:
The group service program 52 Period 79 raised the potential of Pulutan Village and divided this potential into 3 aspects: (1) Agricultural Potential, (2) Processing Industry Potential, and (3) Natural Tourism Potential, as well as a pocketbook work program on the topic of Production and Cassava Chips Distribution. The results of the two programs are in the form of e-books and videos. The program objectives, such as the development of an urban farming system and the production and distribution of cassava chips, are in line with the vision and mission implemented by Pulutan Village. The mission of Pulutan Village is to create an orderly, cultured village towards a society that is competitive, advanced, independent, and prosperous. This program can increase the productivity of citizens, broaden residents' insights, and support the welfare of residents. The program is expected to inspire the people of Pulutan Village to develop the potential of their village. The method used in data search is through cultural studies via the internet and discussions with groups. For data processing, we carry out documentation from studies that we have obtained from the internet. The results of this service program are the development of urban farming techniques, development of agritourism, innovation of processed peanut products, and processed potato chips production and distribution. It is hoped that from this program, residents of Pulutan Village and readers will gain insight into the development of a village.Keywords — agriculture, production, distribution
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Purba, Minda, Aknes Marsela, Ririn Mustika, Ririn Subakti, Suci Khairani, and Adi Bejo Suwardi. "Potensi POTENSI PENGEMBANGAN AGROFORESTRI BERBASIS TUMBUHAN BUAH LOKAL." Jurnal Ilmiah Pertanian 17, no. 1 (2020): 27–34. http://dx.doi.org/10.31849/jip.v17i1.4113.

Full text
Abstract:
Agroforesi merupakan suatu system pengelolaan lahan yang dibuat untuk mengatasi masalah yang timbul akibat alih guna lahan untuk mengatasi masalah pangan. Agroforestri bertujuan agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Beragamnya tumbuhan buah lokal yang tumbuh di Aceh Timur sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi agroforestri tumbuhan buah-buahan local di kecamatan Birem Bayeun, kabupaten Aceh Timur, Indonesia. Penelitian ini dilakukan di 5 desa di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur yaitu desa Jamur Labu,desa Buket Seuleumak,desa Bukit Tiga, desa Blang Tualang dan desa Keude Birem. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi, survey, eksporasi, dan wawancara yang terstruktur melalui kuesioner. Sebanyak 125 orang responden yang tediri atas 25 orang per desa dipilih secara acak. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi persepsi masyarakat terhadap pengembangan buah lokal. Hasil penelitian telah menemukan sebanyak 30 jenis tumbuhan buah yang terdiri dari 20 famili dan 29 genus. Citrus sinensis merupakan jenis tumbuhan buah yang berpotensi dikembangkan di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Wula, Handrianus V. M. "Potensi Desa Wisata Rende." Jurnal Poros Politik 1, no. 1 (2019): 17–22. http://dx.doi.org/10.32938/jppol.v1i1.335.

Full text
Abstract:
Desa wisata dibentuk sebagai salah satu perwujudan pemerintah Indonesia dalam memberdayakan masyarakat pedesaan melalui pengembangan sektor pariwisata. Desa Rende merupakan salah satu dari dua desa wisata yang ada di kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran terkait potensi yang dimiliki oleh desa wisata Rende sebagai desa adat di Sumba Timur. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Desa ini memiliki kekayaan budaya seperti kampung adat, kuburan megalitik serta kerajinan tenun ikat. Kekayaan budaya dari desa ini dapat dinikmati di Kampung adat Praiyawang. Pemerintah dan penduduk desa setempat perlu bekerjasama dalam mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat melalui program desa wisata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Simbolon, Marlina Eliyanti, Aan Nurhasanah, and Lilis Lismaya. "Pemanfaatan Potensi Desa Kertawana Menuju Desa Unggul." Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 2 (2023): 72–77. http://dx.doi.org/10.32764/abdimasagama.v4i2.3644.

Full text
Abstract:
Permasalahan yang terjadi dalam pemberdayaan masyarakat adalah menggali potensi lokal desa, karena masih terdapat keengganan masyarakat untuk diberdayakan dalam perbaikan kehidupan sosial ekonom dan juga masih belum berjalannya pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa. Masyarakat desa baik sebagai individu maupun kelompok haruslah memahami arti penting serta manfaat untuk membangun diri, dengan mendayagunakan potensi yang ada pada dirinya maupun lingkungannya, sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan yang lebih baik. Sebagai suatu proses kemandirian mengandung segi-segi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan sehingga dengan demikian meliputi semua aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Kertawana, Kecamatan Kalimanggis, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini adalah pendampingan menggali potensi-potensi yang terdapat di desa, sehingga terwujudlah desa sejahtera dan mandiri. Peran serta aparat desa serta masyarakat sangat penting dan saling mendukung untuk melangkah bersama demi satu tujuan yaitu desa unggul.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Asbeni, Asbeni. "Strategi Pengembangan Ekonomi Desa Menuju Desa Mandiri." PATANI (Pengembangan Teknologi Pertanian dan Informatika) 4, no. 2 (2020): 21–25. http://dx.doi.org/10.47767/patani.v4i2.12.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi ekonomi yang dapat mendukung pengembangan ekonomi di desa Sekura, dan mengkaji faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya terhadap pengembangan potensi desa, serta mengkaji bagaimana langkah pemerintah desa dan masyarakat dapat menentukan strategi pengembangan ekonomi menuju desa mandiri, yaitu desa yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan tidak tergantung dengan bantuan dari pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Melalui kegiatan FGD Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Dari identifikasi, terdapat faktor-faktor internal yang menyebabkan Desa Sekura dapat mendorong pengembangan potensi ekonomi desa antara lain: Pertama, adanya keinginan untuk berkembang dari masyarakat itu sendiri. Kedua, Masyarakat memiliki kapasitas atau kemampuan untuk berwirausaha. Ketiga, kepala desa yang mampu mengorganisir masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa potensi ekonomi di Desa Sekura meliputi: sektor perdagangan, kewirausahaan dan industri, sedangkan, faktor pendukung utama adalah keadaan sarana dan prasarana ekonomi masyarakat desa yang sudah memadai. Adapun strategi pengembangan berdasarkan SWOT adalah : a) Pendirian BUMDes dengan memanfaatkan SDM dan SDA yang dimiliki; b) Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi yang dimiliki; c) meningkatkan kualitas masyarakat melalaui pelatihan tentang kewirausahaan; d) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang potensi wirausaha. Tingkat kepentingan dari berbagai macam strategi yang didapatkan dari hasil SWOT, adalah sebagai berikut : 1)Pendirian BUMDes dengan memanfaatkan SDM dan SDA yang dimiliki; 2)Meningkatkan kualitas masyarakat melalaui pelatihan tentang kewirausahaan; 3)Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi yang dimiliki; dan 4) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang potensi wirausaha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Kurniawan, Bagus Eka, Leni Ria Saputri, Lilis Nur Aini, and Rohim Rohim. "Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDES." Majalah Ilmiah Pelita Ilmu 5, no. 1 (2022): 1. http://dx.doi.org/10.37849/mipi.v5i1.294.

Full text
Abstract:
Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi . Pengembangan Potensi Desa dibidang Sumber Daya Alam secara program sudah berjalan dengan baik dimana pemerintah Desa Kertonegoro mampu menciptakan saluran air bersih bagi seluruh masyarakat dan potensi ini sudah dirasakan masyarakat kegunaannya dan masyarakat sangat puas dengan kinerja pemerintah untuk pengembangan potensi Desa ini, dan perlu dikembangkan pemerintah Desa kembali.Namun saat ini masih sangat sedikit desa yang mampu mengembangkan potensinya. Hal ini di sebabkan selama ini desa lebih banyak di posisikan sebagai objek pembangunan sehingga sangat menggantungkan pemerintah pusat. Rendahnya kreatifitas sentralistik pada masalalu banyak potensi yang di biarakan terbengkalai tidak di kembangkan sumber kemakmuran masyarakat, sekarang saatnya kita membangun desa berbasis pada potensi desa yang dimiliki. Pembagunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional,apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indeks kemakmuran masyarakat Indonesia. Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintah desa bersama sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non- fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa di manfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Pemetaan potensi desa sangat penting peranannya guna mendukung upaya pemerintah melakukan swasembada desa melalui pembuatan potensi desa dengan baik. Kendala yang dihadapi yaitu Kurang optimalnya pengelolaan dan pengembangan BUMDes dan potensi desa, Minimnya kolaborasi BUMDes dengan pihak-pihak terkait, kurangnya kesadaran untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola BUMDes dan potensi desa.Pengembangan Potensi Desa dibidang Wisata belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah Desa, dimana ada objek wisata yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian Desa namun tidak dikembangkan dengan baik dan pemerintah Desa Kertonegoro perlu mengembangakn potensi Desa dibagian Wisata dengan melibatkan masyarakat supaya lebih berkembang dan maksimal. Potensi Desa yang bisa dikembangakan di Desa Kertonegoro terdiri dari bidang pertanian, sumber daya alam, produksi usaha, dan bidang wisata. Namun untuk pengembangannya masyarakat hanya sebagian kecil yang ikut terlibat berpartisipasi masyarakat lebih mementingkan pekerjaannya sendiri dibandingkan ikut berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa, masyarakat yang tinggal di Desa Kertonegoro sendiri yang kurang perhatian atau memberi hati supaya berpartisipasi dalam Pengembangan Potensi Desa. Dan pemerintah Desa harus menambah program yang bisa mengupayakan seluruh masyarakat supaya terlibat dan berpartisipasi dalam pengembangan Potensi Desa. Dimana menggunakan metode pelaksanaan yaitu analisis SWOT karena dapat mengukur dan mengetahui kelemahan, kekuatan, ancaman, keuntungan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengetahui keungulan potensi desa. dalam pengembangan Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kristiawan, Yanuarius Benny. "Pemetaan Potensi Desa Ngestirejo." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 3 (2021): 409–16. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i3.3991.

Full text
Abstract:
The village potential mapping was carried out in Ngestirejo Village, Gunungkidul Regency which was selected in accordance with the decision of the Institute for Research and Community Service (LPPM) Atma Jaya University Yogyakarta (UAJY). The purpose of this paper is to see and describe the potential that exists in Ngestirejo Village that can be developed by the local community which can be found through various sources on the internet and written works of other sources. Ngestirejo Village has several village potentials that can be developed, such as in the tourism sector, which consists of natural and cultural tourism and agriculture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Visnhu, Bartolomeus Galih. "Kekayaan Potensi Desa Pengasih." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 2 (2021): 130–37. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i2.3904.

Full text
Abstract:
Tanaman jagung memiliki hasil panen yang paling besar di Desa Pengasih, pada sektor peternakan, pengolah limbah ternak berupa urin dan kotorannya untuk dijadikan pestisida dan biogas. Secara khusus tujuan penyuluhan ini adalah untuk melakukan pengembangan tanaman jagung menjadi lebih baik dengan memanfaatkan semua unsur yang ada pada tanaman jagung dan upaya agar produksi dan penjualan dapat dilaksanakan secara maksimal, serta pemanfaatan limbah hewan ternak sebagai barang produktif yang dapat menunjang pertanian dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Pengasih. Segala bentuk observasi yang dikerjakan untuk memperoleh data yang diperlukan ialah dengan menggunakan metode atau cara observasi secara daring atau online. Dengan memanfaatkan potensi desa dalam bidang pertanian, kelompok mengolah tanaman jagung menjadi beberapa olahan. Olahan-olahan tersebut terdiri dari beras jagung dan emping jagung yang terbuat dari biji jagung, pupuk kompos yang terbuat dari tongkol jagung, serta pakan ternak dari tanaman jagung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Akhmad Mulyadi and Teguh Imam Rahayu. "PENGEMBANGAN POTENSI DESA MENUJU DESA WISATA DI DESA BERMI." Public Service and Governance Journal 3, no. 1 (2022): 45–52. http://dx.doi.org/10.56444/psgj.v3i1.632.

Full text
Abstract:
Isu desa dengan segala sumber daya yang dimiliknya sudah bergulir sejak lama, untuk menjawab itu semua maka, pemerintah mengeluarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan segala optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga menjadi solusi terhadap permasalahan desa, Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan serta menganalisa Pengembangan Potensi Desa Menuju Desa Wisata Di Desa Bermi kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan mengacu pada teori dan analisis SWOT (Strength, Weaknesess, Opportunity, dan Threath). Pengembangan potensi desa sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli desa, tumbuh dan berkembangnya desa wisata bukan semata-mata peran dari satu stakeholder saja, namun perlu adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Keinginan Pemerintah Desa Bermi bersama masyarakat dalam pengembangan potensi desa menuju desa wisata belum dapat terwujud. Hal ini dikarenakan pemerintah desa belum membuat aturan baik berupa Peraturan Desa ataupun Peraturan Kepala Desa tentang desa wisata. Potensi yang dapat dikembangkan sejak lama ada adalah Sumur Gandeng, ini bisa menjadi modal utama sebagai maskot, icon, dan jargon Desa Bermi, “ke Sumur Gandeng, Pasti ke Bermi”, Inovasi desa menuju desa wisata belum tertata, hanya penambahan bangunan pintu gerbang masuk ke halaman Sumur Gandeng. Pengunjung yang datang ke Sumur Gandeng hanya orang yang memiliki kepentingan khusus (ritual) bukan menjadi pengunjung yang menikmati keindahan lokasi wisata. Partisipasi masyarakat Desa Bermi masih dipengaruhi oleh sesepuh desa dan masih bersifat partisipatif pasif atau “sendiko dawuh”. Pengelolaan desa wisata dilakukan oleh Pemerintah Desa, hanya dibantu beberapa orang dari masyarakat yang tugasnya hanya bersifat menjaga kondisi lingkungan di sekitar Sumur Gandeng.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Adyantari, Api. "Kajian Potensi Desa sebagai Pembangunan Sentra Wisata Desa Donotirto Kapanewon Kretek Kabupaten Bantul." Jurnal Atma Inovasia 2, no. 6 (2022): 644–51. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v2i6.5230.

Full text
Abstract:
Dalam Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat 17 Kapanewon (Piyungan, Dingo, Imogiri, Pleret, Banguntapan, Sewon, Pundong, Kretek, Bambanglipuro, Bantul, Jetis, Kasihan, Pajangan, Pandak, Sanden, Srandakan, dan Sedayu). Salah satu desa yang terdapat di dalam Kapanewon Kretek adalah Desa Donotirto. Sumber daya desa yang dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan desa, serta warganya disebut sebagai potensi desa. Tujuan program ini adalah untuk mencari Potensi desa yang terdapat pada Desa Donortirto. Terdapat dua macam potensi desa, yaitu potensi fisik dan non-fisik. Potensi desa fisik adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki desa yang berhubungan dengan sumber daya alam, sedangkan potensi desa non-fisik adalah potensi-potensi dalam suatu desa yang berhubungan dengan aspek sosial masyarakat desa. Potensi desa Donotirto yang dapat dikembangkan adalah letak strategis dan tersedianya lapangan kosong yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah sentra wisata yang dapat memikat perhatian masyarakat sekitar. Sentra wisata ini nantinya akan digunakan oleh masyarakat desa sendiri untuk menjual produk dan/atau sumber daya alam yang dimiliki desa, kepada para pengunjung. Potensi Desa Donotirto ini dikembangkan melalui pembangunan sentra wisata yang dapat berfungsi sebagai sumber penghasilan dan juga media bagi masyarakat desa untuk melakukan promosi secara offline.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Saleha, Titania Amelia, Nur Kholis Pamungkas, Elza Farida Sukmawati, and Sampir Andrean Sukoco. "Sosialisasi Pengembangan Potensi Desa Menjadi Desa Wisata." Majalah Ilmiah Pelita Ilmu 5, no. 1 (2022): 69. http://dx.doi.org/10.37849/mipi.v5i1.299.

Full text
Abstract:
Pasca pandemi COVID-19 terdapat banyak sekali kesenjangan diberbagai bidang kehidupan yang salah satu tentunya adalah ekonomi, yang terjadi di berbagai kalangan dimana salah satunya adalah penggerak utama roda pemerintahan itu sendiri. BUMDes merupakan salah satu pihak yang terdampak dalam hal ini dimana rendahnya serapan dan aliran dana menyebabkan kesulitan finansial dalam perputaran roda di BUMDes itu sendiri. Padahal telah diketahui bahwa BUMDes merupakan salah satu bidang yang menerima dana yang cukup besar dalam aliran dana desa. Oleh karenanya pengembangan BUMDes perlu segera dilakukan demi membantu menyokong perekonomian desa. Pengembangan potensi desa merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan BUMDes dimana potensi desa merupakan segala hal yang ada di desa baik yang bersifat fisik dan non-fisik yang dapat dimanfaatkan demi kemajuan desa itu sendiri. Minimnya pengembangan potensi desa sendiri merupakan salah satu alasan mengapa BUMDes cenderung sulit dapat melebarkan sayap usahanya karena terfokus pada bidang-bidang tertentu saja. Pada Desa Kemuningsari Kidul sendiri memiliki potensi dimana dapat dikembangkan menjadi desa wisata, namun karena beberapa kendala pengembangan tersebut hanya ide belaka. Padahal di era yang serba digital ini, wisata merupakan bidang yang paling potensial dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ayu, Isdiyana Kusuma. "Mengembangkan Potensi Desa Bringin Menjadi Desa Wisata." Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) 1, no. 1 (2019): 1. http://dx.doi.org/10.33474/jp2m.v1i1.4992.

Full text
Abstract:
Kawasan Desa Bringin adalah salah desa wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. Desa Bringin ini memiliki bentangan lahan yang luas yang bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata alam. Sampai saat ini potensi yang sangat melimpah ini masih belum dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Desain ini menggunakan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep pengembangan desa wisata air terjun Sumber Wiwit. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Wilayah desa wisata air terjun Sumber Wiwit terletak dikelilingi tebing tinggi dan tumbuh-tumbuhan hijau yang masih asri sekali udaranya. Potensi wisata ini cukup strategis baik dibidang agrowisata dan potensi lainnya. Dari kondisi di Desa Bringin dapat dijadikan potensi wisata sebagai daya tarik wisatawan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan desa wisata. Untuk mengetahui faktor pendukung pengembangan kawasan desa wisata di Desa Bringin dengan menggunakan variabel dengan analisis (1) Mempertahankan keragaman budaya, (2) Usaha tani di desa ini adalah usaha pembibitan sengon, dan (3) Toko souvenir. kesimpulannya bahwa kegiatan sehari-hari yaitu bertani yang adalah ciri khas Desa Bringin sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan desa wisata yang berbasis agrowisata. Desa Bringin juga memiliki wisata air terjun Sumber Wiwit. Konsep pengembangan yang bisa diterapkan antara lain menyediakan rute perjalanan wisata yang mengelilingi kawasan desa wisata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Fatullah, Rizki. "Peluang Mengembangkan Kebudayaan Desa Berbasis Potensi Desa." ABDIKARYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2, no. 1 (2020): 67–70. http://dx.doi.org/10.47080/abdikarya.v2i1.1068.

Full text
Abstract:
Student Work Program Activities Program Has Aims To increase the Potential of Cultural Skills in the Village Community Especially young people. The partners of the activity are non-productive youth in the angsana village, Kec. Mancak. The problem faced is the lack of potential of the agricultural sector so that the culture that will be lifted into superiority angsana village. The method of implementing this service is Survey Through observation, interview and problem analysis. The results of this program are increasing community knowledge and skills regarding the importance of pencak silat culture as a village cultural potential, and increasing public awareness of the importance of Pencak Silat culture.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Atmaja, Sukarta. "Peluang Mengembangkan Kewirausahaan Desa Berbasis Potensi Desa." ABDIKARYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 1, no. 1 (2019): 48–58. http://dx.doi.org/10.47080/abdikarya.v1i1.1043.

Full text
Abstract:
The government program is currently looking at villages that have the potential to be developed into a tourist center in the hope of changing the lives of rural communities. This research report aims to increase village entrepreneurship opportunities based on village potential. By using descriptive analytical methods, information gathering was obtained from the KKM results of Banten Jaya University students which were divided into 3 subdistricts in Serang Regency and one of them was in Padarincang Subdistrict, Kalumpang Village. The results of the study revealed that the opportunities for village entrepreneurship development were very large and were categorized as small businesses. Its superior products are agriculture, plantations and the potential use of natural resources. The entrepreneurship prospects in the villages have good opportunities provided they are supported by infrastructure, favorable regulations for business actors and the trust of other parties to establish partnerships with entrepreneurs in rural areas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Aldilah Kania Firanda Putri, Deden Syarifudin, and Meyliana Lisanti. "KAJIAN POTENSI EKONOMI DESA MENUJU DESA MANDIRI." Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 8, no. 1 (2022): 102–15. http://dx.doi.org/10.25157/moderat.v8i1.2597.

Full text
Abstract:
Dalam menaikkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga pedesaan, perlu dikembangkan faktor ekonomi potensial. Daerah yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi situasi sektor ekonomi di Desa Haurpugur Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung stakeholder. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitaif dan kualitatif yang didukung dengan metode wawancara semi terstruktur dengan menggunakan teknik analisis LQ, DLQ, ME, Shift Share dan Actor-Network Theory. Hasil penelitian di Desa Haurpugur terdapat komoditas unggulan meliputi sektor pertanian komoditas padi sawah, tomat dan mentimun; sektor peternakan komoditas ayam kampung, bebek, telur bebek dan burung puyuh; sektor perikanan komoditas ikan mas dan berdasarkan hasil perhitungan ME secara keseluruhan sektor yang ada memberikan efek pengganda bagi Desa Haurpugur dan untuk wilayah disekitarnya. Selain itu, terdapat upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan kelompok organisasi. Artinya, selain memiliki nilai basis, komoditas tersebut telah meningkatkan kelembagaan structural organisasi untuk memberikan peluang memanfaatkan secara maksimal kondisi eksisting dan sektor-sektor utama dibandingkan dengan desa-desa di Kecamatan Rancaekek.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Endro Pramono, Susilo Adi, Dwi Astutik, Hani Krisnawati, and Matinus Apun Heses. "Peluang Usaha Desa Dengan Memanfaatkan Potensi Desa." Faedah : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia 1, no. 1 (2023): 25–32. http://dx.doi.org/10.59024/faedah.v1i1.40.

Full text
Abstract:
Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani, buruh dan pedagang. Pertanian yang dilakukan oleh masyarakat diantaranya menghasilkan padi, ketela pohon, pisang, jagung dan buah-buahan. Dilihat dari ini maka masyarakat mempunyai potensi yang sangat besar, namun belum digali secara optimal, Sehubungan dengan ini, maka menjadi menarik untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan tujuan untuk menggali peluang usaha dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pelaksanaan dilakukan dengan cara ceramah dan diskusi kepada para peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian ini : masyarakat yang sudah mempunyai usaha mempunyai kesulitan untuk melakukan pengembangan dan diversifikasi, serta pemasaran. Diketahui pula masyarakat terutama yang telah melakukan usaha membutuhkan pendampingan untuk pembuatan logo, dan merk produk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Mulyadi, Akhmad, and Teguh Imam Rahayu. "PENGEMBANGAN POTENSI DESA MENUJU DESA WISATA DI DESA BERMI." Public Service and Governance Journal 3, no. 01 (2022): 45. http://dx.doi.org/10.56444/psgj.v3i01.2790.

Full text
Abstract:
<p class="abstract-header">Abstrak</p><p class="abstrak">Isu desa dengan segala sumber daya yang dimiliknya sudah bergulir sejak lama, untuk menjawab itu semua maka, pemerintah mengeluarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan segala optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga menjadi solusi terhadap permasalahan desa, Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan serta menganalisa Pengembangan Potensi Desa Menuju Desa Wisata Di Desa Bermi kecamatan Mijen Kabupaten Demak dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan mengacu pada teori dan analisis SWOT (Strength, Weaknesess, Opportunity, dan Threath). Pengembangan potensi desa sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli desa, tumbuh dan berkembangnya desa wisata bukan semata-mata peran dari satu stakeholder saja, namun perlu adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Keinginan Pemerintah Desa Bermi bersama masyarakat dalam pengembangan potensi desa menuju desa wisata belum dapat terwujud. Hal ini dikarenakan pemerintah desa belum membuat aturan baik berupa Peraturan Desa ataupun Peraturan Kepala Desa tentang desa wisata. Potensi yang dapat dikembangkan sejak lama ada adalah Sumur Gandeng, ini bisa menjadi modal utama sebagai maskot, icon, dan jargon Desa Bermi, “ke Sumur Gandeng, Pasti ke Bermi<strong>”, </strong>Inovasi desa menuju desa wisata belum tertata, hanya penambahan bangunan pintu gerbang masuk ke halaman Sumur Gandeng. Pengunjung yang datang ke Sumur Gandeng hanya orang yang memiliki kepentingan khusus (ritual) bukan menjadi pengunjung yang menikmati keindahan lokasi wisata. Partisipasi masyarakat Desa Bermi masih dipengaruhi oleh sesepuh desa dan masih bersifat partisipatif pasif atau “sendiko dawuh”. Pengelolaan desa wisata dilakukan oleh Pemerintah Desa, hanya dibantu beberapa orang dari masyarakat yang tugasnya hanya bersifat menjaga kondisi lingkungan di sekitar Sumur Gandeng. </p><p class="katakunci"><strong>Katakunci : </strong>pengembangan, potensi, analisis SWOT, Desa Wisata</p><p class="abstract-header"><em>Abstract</em></p><p class="katakunci"><em>The issue of the village with all its resources has been around for a long time, to answer all of that, the government issued Law no. 6 of 2014 concerning Villages with all the optimization of the use of existing resources so that they become solutions to village problems, this study aims to describe and analyze the Development of Village Potential Towards a Tourism Village in Bermi Village, Mijen District, Demak Regency with qualitative methods that produce descriptive data, with reference to on the theory and analysis of SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, and Threats). The development of village potential as an effort to increase village original income, growth, and development of tourist villages is not solely the role of one stakeholder/ but requires active participation from the community. The desire of the Bermi Village Government together with the community in developing the potential of the village to become a tourist village has not been realized. This is because the village government has not made any rules in the form of Village Regulations or Village Head Regulations regarding tourist villages. The potential that can be developed for a long time is the Coupled Well, this can be the main capital as the mascot, icon, and jargon of Bermi Village, "to the Coupled Well, Definitely to Bermi", Village innovation towards a tourist village has not been arranged, only the addition of the entrance gate building to the Sumur Gandeng page. Visitors who come to the Sumur Gandeng Well are only people who have special interests (rituals), not visitors who enjoy the beauty of tourist sites. Bermi Village community participation is still influenced by village elders and is still passive participatory or “sendiko dawuh”. The management of the tourist village is carried out by the Village Government, only assisted by a few people from the community whose only task is to maintain environmental conditions around the Articulated Well. </em></p><strong>Keywords</strong><strong> : </strong>development, potential, SWOT analysis, Tourism Village
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Kurniawati, Amithya irma, and Dwi kunto Nurkukuh. "IDENTIFIKASI POTENSI UNGGULAN DESA WISATA DI KABUPATEN SLEMAN." KURVATEK 3, no. 2 (2018): 15–20. http://dx.doi.org/10.33579/krvtk.v3i2.1041.

Full text
Abstract:
Keberadaan desa-desa wisata merupakan salah satu fenomena yang terjadi di Kabupaten Sleman. Keberadaan desa-desa wisata tersebut dapat mengembangkan desa-desa wisata tersebut pada khususnya dan Kabupaten Sleman pada umumnya. Tujuan dari paper ini adalah mengidentifikasi potensi unggulan desa-desa wisata di Kabupaten Sleman. Hasil dari paper ini menunjukkan bahwa desa-desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki beberapa potensi unggulan, yaitu: wisata alam, budaya, dan kreatif. Hal tersebut berdasarkan pada tema pengembangan yang terdapat dalam klasifikasi desa wisata di Kabupaten Sleman. Sembilan desa wisata di Kabupaten Sleman memiliki potensi unggulan wisata alam, delapan desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata budaya, dan empat belas desa wisata di kabupaten tersebut memiliki potensi unggulan wisata kreatif. Potensi wisata kreatif merupakan potensi unggulan paling besar yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Irawan, Agus, and Maheni Ika Sari. "Mewujudkan Desa Sehat Dan Sejahtera di Desa Candijati." National Multidisciplinary Sciences 1, no. 1 (2022): 48–52. http://dx.doi.org/10.32528/nms.v1i1.10.

Full text
Abstract:
Potensi desa adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan suatu desa. Potensi desa mencakup keadaan alam dan manusia yang ada di dalamnya beserta hasil-hasil kerja manusianya. Potensi suatu desa terdiri atas komponen alam dan komponen manusia. Tujuan penelitian ini adalah memetakan bagaimana mengembangkan potensi agrowisata yang ada di Desa Candijati. Hasil studi merekomendasikan masyarakat Candijati wajib paham sepenuhnya pentingnya kesehatan untuk menunjang kesejahteraan yang kita harapkan bersama. Untuk itu perlu adanya peningkatan kualitas air bersih, kompetensi sumber daya manusia dan pertipasi aktif masyarakat agar pembangunan desa dapat terwujud demi desa yang berkemajuan dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Bawono, Icuk Rangga, Rifda Naufalin, and Dimas Arya Denta. "PENGAMATAN POTENSI DESA DI KECAMATAN RAWALO." JURNAL ABDIKARYASAKTI 3, no. 2 (2023): 179–200. http://dx.doi.org/10.25105/ja.v3i2.17282.

Full text
Abstract:
Potensi desa mencakup semua sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dan tersimpan di desa. Semua sumber daya ini dapat dimanfaatkan untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan desa. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama) secara nyata menunjukkan komitmen negara dalam memberikan otonomi yang lebih kuat kepada desa serta mendorong kemandirian desa. LPPM UNSOED diundang sebagai narasumber untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan mendayagunakan potensi baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di desa. Sampel diambil di wilayah Desa Sanggreman, Desa Tipar, Desa Pesawahan, Desa Banjarparakan, Desa Losari, Desa Sidamulih, Desa Menganti, Desa Rawalo, dan Desa Tambaknegara. Dalam proses tersebut, BUMDes di wilayah Kecamatan Rawalo menyajikan potensi desanya yang beragam. Mulai dari Desa Sanggreman yang memiliki goa cikedang yang disinyalir memiliki sungai bawah tanah, pemandangan alam, dan hasil produk UMKM. Lalu Desa Tipar dengan pemandangan alam, embung desa, dan penyediaan sumber air. Desa Pesawahan dengan wisata religi dan pemandangan alam berupa persawahan. Desa Banjarparakan dengan rest area, gedung serbaguna, pembuatan fasilitas olahraga, dan embung desa. Desa Losari dengan agrowisata, rest area, pengolahan limbah, dan pemanfaatan tanah kas desa. Desa Sidamulih dengan sumber airnya dan embung desa. Desa Menganti dengan produk UMKM, rest area, pemanfaatan tanah lapang, dan pupuk untuk pertanian. Desa Rawalo dengan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu), pasar rawalo, dan pemandangan groundsill. Terakhir Desa Tambaknegara dengan pemandangan alam, kekayaan adat dan budaya yang masih kental di kalangan masyarakat serta erat hubungannya dengan religi, dan banyak masyarakat yang menjadi pelaku usaha dalam bidang perniagaan dan industri kreatif. Dari banyaknya potensi yang ada di wilayah Kecamatan Rawalo, yang sudah berjalan yaitu TPST dari Desa Rawalo. Untuk potensi yang lain sedang dalam proses rencana dan pembangunan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Fitria, Fitria, Muhammad Ilham Fahmi, Farichan Ridlo Fanani, et al. "Pengembangan Potensi Peninggalan Sejarah di Desa Bendoasri dan Tritik Nganjuk Sebagai Desa Wisata Edukasi Sejarah." Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (2022): 85–96. http://dx.doi.org/10.55506/arch.v1i2.35.

Full text
Abstract:
Desa Bendoasri dan Tritik, Nganjuk Jawa Timur merupakan desa yang memiliki kekayaan potensi peninggalan sejarah dan potensi alam yang tersebar di kawasan desa. Peninggalan benda bersejarah dan keindahan alam desa adalah potensi yang dikembangkan sebagai desa wisata berbasis pendidikan sejarah nasional. Namun, kedua desa memiliki kekurangan yang perlu diberdayakan yaitu masyarakat desanya dalam mewujudkan desa wisata berbasis edukasi sejarah. Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memetakan potensi dan kendala kedua desa dalam rangka mewujudkan desa wisata dengan menggunakan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan sehingga masyarakat bisa mengelola potensi desa secara mandiri dan berkelanjutan. Hasil kegiatan pemberdayaan dalam mengembangkan desa wisata berbasis edukasi sejarah nasional adalah masterplan desa wisata yang difokuskan pada pengembangan potensi peninggalan sejarah melalui pendekatan pengembangan pariwisata berkelanjutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Irhandayaningsih, Ana. "Strategi Pengembangan Desa Gemawang Sebagai Desa Wisata Eko Budaya." Anuva 3, no. 3 (2019): 283–90. http://dx.doi.org/10.14710/anuva.3.3.283-290.

Full text
Abstract:
Gemawang merupakan salah satu desa di Kecamatan Jambu, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Gemawang memiliki potensi unggulan yang dihasilkan oleh UKM kreatif bernuansa budaya, yaitu batik tulis dan batik warna alam. Potensi lainnya adalah berupa hasil alam seperti kopi, padi, peternakan lebah, singkong, dan talas. Potensi alam tersebut sebagian telah diolah dimanfaatkan menjadi potensi unggulan berupa produk kuliner yaitu singkong beku dan talas beku. Topografi desa Gemawang juga memiliki kualitas visual yang indah dengan didukung oleh ekologi khas desa di perbukitan. Sejak tahun 2012, Desa Gemawang dinobatkan sebagai desa vokasi karena banyaknya masyarakat yang memiliki keterampilan dalam berwirausaha. Dalam pengembangannya, perlu disusun suatu strategi yang berbasis pada keunggulan kompetitif Desa Gemawang, yaitu kekayaan alam (ekologi) dan kekayaan budaya. Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan Desa Gemawang sebagai desa wisata eko budaya. Salah satu model analisa yang dapat digunakan untuk pengembangan potensi Desa Gemawang adalah melalui analisas SWOT. Analisis ini digunakan untuk mengenali potensi dan kelemahan Desa Gemawang, berikut kesempatan dan hambatan eksternal yang dihadapi. Berdasarkan hasil analisis dari potensi tersebut dapat disimpulkan bahwa desa Gemawang dapat menjadi desa wisata eko budaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Harani, Arnis Rochma, Fahmi Arifan, Hermin Werdiningsih, and Resza Riskiyanto. "PEMETAAN POTENSI DESA MENUJU DESA WISATA YANG BERKARAKTER (Study kasus : Desa Pesantren Kec Ulujami Kab Pemalang)." MODUL 17, no. 1 (2017): 42. http://dx.doi.org/10.14710/mdl.17.1.2017.42-47.

Full text
Abstract:
Pengembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadikan desa-desa tertinggal menjadi desa yang maju, Dalam perkembangannya beberapa desa yang memiliki potensi mulai berubah, namun jika tidak diadakan pemetaan potensi yang ada akan menjadikan desa wisata dimana saja sama, tanpa ada kekhasan khusus. Sehingga diperlukan pemetaan potensi desa yang nantinya akan menjadi salah satu ciri dan dapat dikembangkan menjadi acuan desa wisata. Sehingga setiap desa memiliki karakter yang khas serta dapat menjadikan nilai jual tersendiri. Desa pesantren merupakan desa di daerah pesisir pantai yang lokasinya berada di Kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. Desa ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata, sehingga dibutuhkan pemetaan potensi yang ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Fadliliana Sari, Ifaty, Dewi Ayu Hidayati, Yuni Ratnasari, and Siti Habibah. "PENDAMPINGAN PEMETAAN POTENSI DESA DONO ARUM BERBASIS ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT GUNA MEWUJUDKAN DESA WISATA YANG BERKARAKTER DAN SMART VILLAGE." Jurnal Abdi Insani 9, no. 4 (2022): 1276–86. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i4.731.

Full text
Abstract:
Pembangunan desa menjadi salah satu fokus utama pembangunan nasional sejalan dengan program Nawacita dan SDGs Desa. Dalam rangka memandirikan desa, pemerintah memberikan anggaran dana desa yang dapat digunakan untuk kemajuan desa. Setiap desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan secara optimal. Diperlukan upaya menemukenali potensi desa secara menyeluruh. Maka dari itu, Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas masyarakat dalam melakukan identifikasi potensi desa atau kampung berbasis asset based community development di desa Dono Arum, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan yang dilakukan yaitu meliputi pelatihan, focus group discussion (FGD) dan asistensi dalam rangka pengidentifikasian potensi desa dan meningkatkan kapasitas institusional atau komunitas. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu tahap analisis kadaan, intervensi objek dan evaluasi atau refleksi. Secara khusus, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah memberikan gambaran kepada masyarakat lokal mengenai cara melakukan pemetaan potensi desa dengan baik dan benar. Memberikan pemahaman mengenai pengembangan desa berbasis smart vilage. Selain itu, kegiatan ini mengacu pada beberapa capaian diantaranya yaitu; terbentuknya komitmen bersama antara aparatur pemerintah desa, lembaga dan masyarakat untuk fokus pada pengembangan desa di tiga potensi yang menjadi karakteristik Desa Dono Arum. Potensi yang menjadi fokus utama diantaranya ialah (1) potensi sumber daya alam, (2) potensi sumber daya manusia dan teknologi dan (3) potensi pariwisata. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan pemahaman dan peningkatkan kapasitas masyarakat desa Dono Arum dalam melakukan pemetaan potensi desa berbasis aset dengan persentase peningkatan pengetahuan sebesar 4 persen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Putra Prakasa, S.T., M.Kom., Fedelis Brian. "Desa Karangsari dengan Potensi Perkembangannya." Jurnal Atma Inovasia 2, no. 2 (2022): 149–55. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v2i2.4461.

Full text
Abstract:
Desa Karangsari yang berlokasi di kecamatan Semin, Gunungkidul yang memiliki penduduk sebesar 5.456 jiwa. Hasilnya meliputi mengembangkan potensi desa di sektor pariwisata yaitu keberadaan goa dan air terjun yang tentu akan menarik perhatian para turis lokal maupun manca negara, yang kedua melestarikan budaya Desa Karangsari yang merupakan tarian khas desa tersebut yang bernama tari tayub dengan memanfaatkan kemajuan zaman dari segi teknologi informasi media sosial, misalnya YouTube, yang ketiga mengembangkan potensi desa di sektor peternakan yang dimana Desa Karangsari merupakan bagian desa dari kecamatan Semin yang memiliki populasi ternak besar di Kecamatan Semin terbilang besar bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di kabupaten Gunungkidul, hal ini ditandai dengan pada tahun 2018, populasi ternak mencapai sebanyak 13.254 ekor. Selanjutnya yang keempat mengembangkan potensi desa di sektor pertanian yang dimana mayoritas matapencaharian warga Desa Karangsari adalah petani hal ini didukung dengan Pertanian pada tahun 2018 di Kecamatan Semin mengalami perkembangan yang berarti. Pada tahun itu, Kecamatan Semin tidak mengalami puso sehingga luas panen lahan padi sawah pada tahun 2018 mencapai 3.858,4 hektare dan mayoritas sawah daerah Desa Karangsari adalah sawah tadah hujan, warga Desa Karangsari memiliki potensi panen pertanian yang tinggi, terutama di masa penghujan yang panjang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Praharsiwi, Caecilia Santi. "Menilik Potensi Wisata Alam Tangkil Cliff Desa Karangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 3 (2021): 227–33. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i3.3910.

Full text
Abstract:
Banyaknya potensi desa yang dimiliki Desa Karangsari membuat Desa Karangsari dari waktu ke waktu semakin berkembang. Namun, terdapat beberapa potensi yang masih harus dikembangkan, yaitu potensi alam, potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi budaya. Pengabdian ini berfokus pada salah satu potensi alam Desa Karangsari yaitu wisata Tangkil Cliff. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi dan masukan yang berguna bagi pengembangan wisata alam Tangkil Cliff yang berada di Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Dewangga, Dismas Persada. "Program Potensi Desa dan Pendayagunaan Bambu Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 5 (2021): 560–64. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i5.4429.

Full text
Abstract:
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan program kerja yang berfokus pada pengolahan hasil potensi desa dan pengembangan potensi desa. Program kerja ini dilakukan untuk membantu masyarakat desa dalam mengolah dan mengembangkan potensi desa yang dimiliki. Sehingga masyarakat bisa berkreasi dalam mengolah potensi desa dan bisa mengembangkan potensi desa menjadi lebih baik. Tujuan dari program kerja ini adalah untuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat desa serta untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat desa agar lebih mengetahui bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan potensi desa yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam program kerja ini adalah mengidentifikasi masalah, studi pustaka dan pengumpulan data, pemrosesan data, dan evaluasi dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diharapkan dari program kerja ini adalah pengolahan potensi desa yaitu mengolah bambu menjadi pakaian dan pengembangan fasilitas wisata yang ada di Wisata 4G (Gunung Gentong, Gendangsari, Gunungkidul).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Krusdewinta, Heva Auliya, and Kayyis fithri Ajhuri. "Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Optimalisasi Aset Based Community Development Di Desa Tambang Kecamatan Pudak." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 17, no. 1 (2025): 31–37. https://doi.org/10.55049/jeb.v17i1.390.

Full text
Abstract:
Pembangunan ekonomi yang berfokus pada optimalisasi potensi sumber daya desa di suatu daerah sangat penting untuk dipersiapkan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Desa Tambang di Kecamatan Pudak memiliki berbagai potensi desa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aset dan potensi yang ada di Desa Tambang sehingga dapat strategi-strategi pengembangan potensi desa agar dapat dikembangkan secara optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Pendekatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu aset-aset yang ada di di Desa Tambang, kemudian memetakan potensi ekonomi desa Tambang, kemudian dilakukan strategi pengembangan potensi desa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan desa Tambang memiliki aset-aset berupa komoditas dari sektor pertanian dan perkebunan, dan sektor peternakan. Aset-aset tersebut berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tambang. Pengembangan potensi ekonomi desa dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu mengadakan pelatihan dan pemberdayaan sebagai upaya perbaikan kualitas sumber daya manusianya, melakukan penguatan kelembagaan yang ada di desa untuk mendorong proses pengembangan potensi desa, serta melakukan pengembangan infrastruktur untuk menunjang proses optimalisasi aset desa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Rumbayan, Meita, Virginia Tulenan, Xaverius Senduk, and Putra Sholihin Thayeb. "PEMETAAN POTENSI DUSUN WISATA TULAUN." MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat 5, no. 1 (2022): 75. http://dx.doi.org/10.32529/tano.v5i1.1570.

Full text
Abstract:
Pemetaan kawasan dalam bentuk potret dan informasi potensi dengan memanfaatkan teknologi digital dapat mempermudah proses mendapatkan informasi dan melakukan kajian untuk kawasan Desa Wisata. Artikel mengkaji mengenai pemetaan berbasis foto dengan menggunakan drone pada lingkup kawasan dengan objek studi dusun Tulaun, Desa Lalumpe, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. Dusun wisata ini merupakan bagian dari wilayah pesisir desa Lalumpe yang memiliki potensi dan dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat. Dusun Tulaun terletak kurang lebih 60 km dari kota Manado, ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Strategi riset/pendekatan dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain: (1)Tahap studi literature dengan topik pemetaan desa wisata (2) Tahap diskusi kelompok terpusat dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan kelompok mitra (3) melakukan pemotretan kawasan dengan alat berupa drone untuk hasil pemetaan (4) melakukan identifikasi dan pemetaan potensi destinasi wisata (5)mengembangkan website profil wisata desa sebagai sarana promosi dan publikasi digital untuk introduksi potensi dusun wisata Tulaun. Hasil riset desa berupa pemetaan potensi sumber daya alam dan wisata dusun Tulaun di desa Lalumpe bisa menjadi starting point pengembangan menuju desa wisata digital dengan nilai tambah desa mandiri energi yang bisa menjadi pilot proyek percontohan untuk mendukung kebijakan green economy dan pariwisata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Zamroni, Ahmad, Mohammad Balafif, and Susi Tri Wahyuni. "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa dalam Optimalisasi Potensi Ekonomi Desa dengan Pendekatan Social Intrepreneur." Bharanomics 3, no. 2 (2023): 63–72. https://doi.org/10.46821/bharanomics.v3i2.573.

Full text
Abstract:
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga yang didirikan atau dibentuk oleh pemerintahan desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa bersama dengan masyarakat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi inovasi BUMDes dalam pendayagunaan potensi ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi Desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa serta memberikan sumbangan bagi pendapatan asli desa. Terdapat dua rumusan masalah yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) Bagaimana Strategi Pengembangan BUMDes Sekapuk Dalam Meningkatkan Potensi Desa?. (2) Bagaimana Cara Pemerintah Desa Dalam Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Desa Melalui Program Bumdes?. Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan proses-proses yang telah dilakukan yakni, a) pengumpulan data/dokumen; b) wawancara; c)menganalisis data yang sudah didapat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) BUMDes dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal Desa perlu ditingkatkan lagi. (2) BUMDes dalam mengoptimalkan potensi ekonomi desa luar biasa karena BUMDes Sekapuk bisa memberikan pelayanan masyarakat. BUMDes Sekapuk diharapkan bisa lebih mengembangkan pengelolahan potensi ekonomi lokal desa yang ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Visnhu, Bartolomeus Galih. "Pengembangan Potensi di Desa Ngentakrejo." Jurnal Atma Inovasia 3, no. 1 (2023): 035–42. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v3i1.5286.

Full text
Abstract:
Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat desa, pemberdayaan potensi desa merupakan hal yang sangat penting bagi kesejahteraan seluruh masyarakat desa. Arikel ini memiliki tujuan membantu masyarakat Desa Ngentakrejo dalam menganalisa, meningkatkan kualitas produk, serta pemasaran produk jamur krispi sebagai salah satu potensi di Desa Ngentakrejo. Kegiatan pengabdian di Desa Ngentakrejo dilakukan secara online karena adanya pandemic Covid-19. Maka, sumber data yang digunakan dari penelitian ini didapatkan secara online dengan metode penelitian deskriptif. Artikel ini secara khusus memiliki tujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi desa Ngentakrejo yakni jamur dengan menciptakan inovasi dan ide baru melalui cara bagaimana meningkatkan kualitas produk dan bagaimana cara pemasaran produk agar dapat diterima dan dipasarkan kepada masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Zahara, Vadilla Mutia. "PENGENALAN POTENSI WISATA DAN POTENSI UNGGULAN DESA TELUK MELALUI PEMBUATAN VIDEO PROFIL DESA." ABDIKARYA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 3, no. 2 (2021): 103–11. http://dx.doi.org/10.47080/abdikarya.v3i2.1455.

Full text
Abstract:
Teluk village, which is comprised mostly of pandeglang Regency of Banten, is full of tourist potential and plenty of potential fishing sectors. But that potential is still largely unknown to the general public. In order for that potential to grow and increase market-value or value-added so as to impact community and local economies, it is vital that an area promote its territory. One of the efforts was to create a village profile video that was uploaded on some social media like youtube. Teluk village profile video is an outlet for the implementation of the thematic untirta group 82 KKM, made with the purpose of introducing the presence and potential of the gulf village, using a virtual ethnographic approach where this method is used to look at social media phenomenon, and it uses qualitative data analysis methods to draw conclusions from observations, interviews, surveys, field observations, Which is used in promoting and introducing Teluk village potential with a preproduction/production/post video-production. Of the 30 respondents and communities who watch village profiles, there is a positive response from the user or people who watch these profiles include some positive comments and expressions of people's desire to get to know and visit Teluk village, and there are several regional improvement recommendations and hopes for developing infrastructure, development and governance from various aspects of Teluk village, It is hoped that the video will enable Teluk village to unveil and increase the added value of tourist potential and a preening potential for Teluk Labuan Village.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Dewangga, Dismas Persada. "Optimalisasi Potensi Desa dan Pengolahan Singkong Desa Kedungkeris." Jurnal Atma Inovasia 2, no. 1 (2022): 100–104. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v2i1.4477.

Full text
Abstract:
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang di berikan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta kepada mahasiswanya. KKN kali ini berfokus kepada program kerja potensi desa dan pengolahan tanaman singkong. Program kerja yang di lakukan saat ini memiliki tujuan yaitu untuk membantu masyarakat Desa Kedungkeris supaya bisa mengembangkan potensi desa yang di miliki, selain itu dapat membuat masyarakat Desa Kedungkeris menjadi lebih terbuka, dan memperoleh pengetahuan yang baru. Metode yang digunakan yaitu melihat permasalahan yang sedang terjadi, mengumpulkan data-data, pengolahan data, dan kesimpulan. Hasil dari program kerja potensi desa yaitu pariwisata yang ada di Desa Kedungkeris dapat berkembang. Selain itu tanaman singkong dapat di olah menjadi berbagai macam makanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Pratama, Brahma Putra. "Potensi Wisata dan Pengolahan hasil Pertanian Jagung Desa Banyuroto Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo." Jurnal Atma Inovasia 3, no. 3 (2023): 243–48. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v3i3.5270.

Full text
Abstract:
Desa Banyuroto merupakan sebuah Desa yang terletak di Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Banyuroto ini memiliki cukup banyak potensi di bidang sumber daya alam dan objek wisata nya. Tetapi, karena keterbatasan akses untuk informasi, komunikasi, teknologi serta dana potensi dari desa Banyuroto ini tidak termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, perlunya pemberdayaan melalui aktivitas edukasi tentang perencanaan dan pengelolaan potensi dari desa Banyuroto ini. Dari hasil pengumpulan data penulis memilih potensi wisata dari objek wisata Batu Lempeng dan hasil pertanian jagung yang dibuat dan dibahas dalam E-book potensi Desa, E-book buku ajar, Video potensi desa, dan video buku ajar. Hasil olahan jagung yang dibuat adalah Mie Jagung. Dari hasil video dan E-book diharapkan berguna dan upaya desa untuk memaksimalkan potensi desa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sugiarto, Sugiarto, Runi Asmaranto, Subhan Ramdlani, Mangku Purnomo, Ibnu Sam Widodo, and Aris Subagiyo. "Pengembangan Kawasan Banyuasin Desa Pelem Ponorogo Sebagai Destinasi Unggulan Dan Upaya Peningkatan Ekonomi." TEKAD : Teknik Mengabdi 1, no. 1 (2022): 45–58. http://dx.doi.org/10.21776/ub.tekad.2022.01.1.7.

Full text
Abstract:
Pengembangan desa wisata merupakan salah satu solusi untuk menggali dan mengidentifikasi potensi desa berdasarkan daya tarik desa yang mampu meningkatkan pembangunan ekonomi desa. Agar potensi dan keunggulan desa dapat termanfaatkan dengan baik dan dapat membantu masyarakat lebih sejahtera. Desa Pelem Merupakan salah satu desa di Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Kondisi geografis Desa Pelem berada di kawasan lembah dan perbukitan di wilayah Ponorogo bagian selatan. Berdasarkan data Indek Desa Membangun [IDM] yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memasukan Desa Pelem dalam kategori Desa Berkembang. Desa Pelem memiliki potensi strategis karena wilayahnya berada diantara lembah dan perbukitan menuju ke wilayah pegunungan di Kecamatan Ngrayun. Selain memiliki beberapa keunikan faktor alam, Desa Pelem juga memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan dan beberapa industri kreatif lainnya. Desa Pelem memiliki belik banyu asin yang berada di kaki bukit sebelah timur, konon dahulu airnya digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit. Pemerintah Desa berencana mengembangkannya menjadi destinasi wisata agar berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dan mampu menaikkan pendapatan asli desa. Potensi lainnya adalah potensi peternakan, potensi UMKM, potensi kelembagaan masyarakat, Kelompok Tani, BUMDes yang aktif, HIPPAM, prasarana ibadah, prasarana pendidikan, prasarana kesehatan [PINDES] dan yang paling penting adalah semangat guyup rukun yang terbangun di masyarakat. Semua potensi desa yang ada perlu dikelola dan dikembangkan secara terintegrasi dan menjadi modal dalam mengembangkan Desa Pelem menjadi desa yang maju, mandiri dan berdaya saing. Permasahannya pemerintah Desa Pelem belum memiliki konsep yang jelas terkait grand desain wisata Banyu Asin yang akan dilkembangkan. Sehingga nantinya dapat menjadi acuan dalam pengembangan wisata di Desa Pelem.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Dewangga, Dismas Persada. "Program Potensi Desa dan Pengolahan Hasil Bumi Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 4 (2021): 509–14. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i4.4430.

Full text
Abstract:
Desa Tegalrejo merupakan salah satu desa yang berada pada Kecamatan Gedangsari, kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan menggunakan metode pengambdian maka didapatkan beberapa potensi yang sangat bermanfaat dan unik bagi desa. Potensi desa tersebut terdiri dari potensi hasil bumi seperti pertanian, perkebunan dan lainnya, ada juga potensi tempat wisata berupa air terjun, serta ada potensi batik yang terdapat 4 ragam motif batik khas desa ini yaitu Ratuning Gedangsari, Ratuning Gedangsari 2, Pring Sedapur dan Sekaring Gedangsari.dari hasil pengumpulan data mengenai potensi desa, maka dibuatkan luran berupa video interaktif dan e-book yang menjelaskan tentang potensi desa tersebut. Penulis juga melakukan indentifikasi potensi dan memiliki potensi hasil bumi sebagai bahan pembahasan untuk dibuatkan buku saku tentang pengolahan hasil bumi dari buah srikaya yang kemudian akan dibuat dalam bentuk e-book buku saku dan video interaktif. Srikaya diolah menjadi selain isian untuk makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu isian dari bakpia kukus dan cemplon. Diharapkan kedua hasil yang yang dibuat untuk Desa Tegalrejo dapat bermanfaat dan menjadi inovasi baru untuk desa mengembangkan inovasi desa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Basri, Basri, Abdul Malik, Irfandi Irfandi, et al. "PELATIHAN PENGUATAN BUMDES DAN POTENSI DESA BAKKA BAKKA KEC.WONOMULYO KAB. POLEWALI MANDAR." SIPISSANGNGI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 1 (2024): 40. http://dx.doi.org/10.35329/jurnal.v4i1.4290.

Full text
Abstract:
Pelatihan bumdes,yang di laksanakan oleh KKN PUMD didesa bakka bakka ini untuk dapat mengetahui bagai mana cara mengelolah potensi yang ada di desa bakka sebagai mana regulasi pemerintah desa nomor 2 tahun 2016.metode yang digunakan dengan pendekatan yang dilakukan secara kualitatif. Dengan adanya pelatihan bumdes dan penguatan potensi desa,di desa bakka bakka adalah untuk menggali potensi yang ada di dessa bakka bakka serta membantu seluruh kalangan masyarakat dan pengurus bumdes yang ada di desa tersebut untuk sama sama mengetahui seperti apa metode yang dilakukan dalam mengelolah potensi yang ada. dan dengan adanya pelatihan ini juga untuk menambah wawasan masyarakat tentang cara pengelolaan potensi desa dengan baik dan benar.dan ada pun potensi yang belom terkelolah dengan baik itu bisa terkelolah dengan cara memberikan metode yang baru untuk mengelolah potensi yang ada di desa tersebut. Kata kunci: potensi desa,bumdes,desa bakka bakka. voter's education
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Djoko Sri Bimo, Fadloli, and Muhrom Ali Rozai. "PENDAMPINGAN ANALISIS POTENSI DESA DALAM MENINGKATKAN USAHA BADAN USAHA MILIK DESA." Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat 10, no. 1 (2024): 45–54. http://dx.doi.org/10.30997/qh.v10i1.11957.

Full text
Abstract:
Kabupaten Boyolali adalah Pemerintah Daerah yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Dalam upaya meningkatkan kesjahteranaan masyarakat desa, salah satu kebijakan pemerintah adalah setiap desa diwajibkan unutk membuat BUM Desa. Perkembangan Jumlah BUM Desayang begitu cepat, tanpa mengali potensi masing-masing desa akan berakibat perkembangan BUM Desa yang tidak bagus dan cendrung mengalami kerugian. Dengan adanya pengabdian ini diharpkan BUM Desa dapat mencari unit usaha baru yang bersumber dari Potensi yang dimilki oleh Desa itu sendiri. Pengabdian ini dilakukan dengan melakukan pendampingan terhadap BUM Desa dengan cara berdiskui dan menggali potensi yang dimiliki desa sehingga BUM Desa bisamengambil langkah untuk memaksimalkan potensi desa untuk dapat dikemmbangkan dan dapat menciptakan Keuntungan bagi BUM Desa dan sebagai sumber Pendapatan Asli Desa. Kegiatan dilakukan selama enam bulan. Pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahap, dimulai dari tahapan persiapan, tahapan sosialisasi dan pemahaman mengenai potensi desa, pelatihan mengenal dan mencari potensi desa untuk dikembangnkan menjai unit usaha BUM Desa, pendampingan pelaksanaan unit usaha dan terakhir adalah monitoring dan evaluasi kegiatan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Moh Royan Hadaf. "Pemetaan Potensi Desa Sebagai Bentuk Rancangan Membangun Desa Mandiri (Studi Pada Desa Jatirejoyoso Kabupaten Malang)." Journal of Governance Innovation 4, no. 1 (2022): 27–45. http://dx.doi.org/10.36636/jogiv.v4i1.1162.

Full text
Abstract:
Desa merupakan salah satu tempat yang dipergunakan untuk mengetahui setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti permasalahan ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Permasalahan tersebut tidak bisa lepas dari potensi desa baik itu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tanpa adanya pemetaan dan pengelolaan potensi desa secara maksimal dapat mempengaruhi tercapainya desa mandiri. Pemetaan potensi desa merupakan penentu yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu terkait sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pemetaan potensi desa juga dapat menentukan permasalahan yang terjadi terhadap masyarakat desa. Sehingga diperlukan pemetaan potensi sumber daya untuk mempermudah kinerja pemerintah desa dan kehidupan masyarakat desa menjadi lebih stabil. Untuk merealisasikan hal tersebut perlu adanya program kerja desa serta merealisasikan program kerja desa tersebut. Dalam penelitian ini obyek yang digunakan untuk pengamatan yaitu Desa Jatirejoyoso Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Desa jatirejoyoso merupakan salah satu desa berkembang di kecamatan kepanjen. Adapun untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Athoillah, Moh, Laila Masruro Pimada, Pusvita Yuana, and Girindra Mega Paksi. "PENDAMPINGAN IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI MELALUI PENDEKATAN MARKET SYSTEM DEVELOPMENT DI KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG." Jurnal Abdi Insani 11, no. 2 (2024): 1544–52. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1594.

Full text
Abstract:
Perkembangan suatu desa di Indonesia saat ini sering terabaikan oleh pemerintah setempat sehingga pembangunan difokuskan di daerah perkotaan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pemetaan potensi ekonomi di suatu desa agar menjadi acuan pemerintah dalam memberikan kebijakan yang tepat. Salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang memiliki berbagai potensi desa, yaitu Kecamatan Jabung. Kecamatan Jabung memiliki luas wilayah sekitar 135,89 km2. Kecamatan Jabung terdiri dari 15 desa yang masing-masing desa memiliki permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, terkhusus pada Desa Jabung dan Desa Kemiri. Desa Kemiri memiliki komoditas utama, yaitu pertanian kopi robusta dengan hasil produksi mencapai lebih dari 700 ton. Selain itu, Desa Jabung sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai peternak sapi perah. Dalam mengatasi permasalahan dan potensi yang ada, penulis melakukan pemetaan potensi ekonomi di Desa Jabung dan Desa Kemiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan kerangka pikir Sistem Pengembangan Pasar (market system development) yang memberikan gambaran dan penjelasan mengenai pemetaan potensi ekonomi di Desa Jabung dan Desa Kemiri, Kabupaten Malang. Artikel ini memiliki implikasi dalam pemetaan potensi ekonomi di Desa Jabung dan Desa Kemiri, Kabupaten Malang, Jawa Timur yaitu hasil kopi Desa Kemiri dan susu sapi di desa Jabung yang dapat menjadi rekomendasi kebijakan pemerintah daerah setempat atau daerah lain yang memiliki potensi yang sama, hal ini dapat berimbas pada optimalisasi potensi Desa Jabung dan Desa Kemiri, juga menaikkan perekonomian daerah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Arianto Kerubun, Melissa Renjaan, and Marselus Hungan. "PENGELOLAAN POTENSI DESA WISATA RUMADIAN KECAMATAN MANYEUW MELALUI KEBERLANJUTAN." Journal of Tourism Destination and Attraction 10, no. 2 (2022): 117–32. http://dx.doi.org/10.35814/tourism.v10i2.3338.

Full text
Abstract:
Pada tahun 2020 dinas pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara membentuk 25 desa wisataa. Pengembangan Desa wisataa didukung adanya potensi alam, sosial, budaya, sejarah dan lainnya. Salah satu desa yang potensial dan telah dikembangkan menjadi desa wisata adalah Desa Rumadian. Desa Rumadian memiliki potensi hutan mangrove yang masih alami, pertanian beras merah, sumber mata air, wisata buatan, kekhasan budaya dan tradisi serta potensi wisata sejarah yang mana dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Guna meningkatkan pariwisata Desa Rumadian melalui potensi-potensi yang dimiliki, maka dibutuhkan suatu konsep pengelolaan potensi desa wisata yang merujuk pada aspek pengelolaan sumber daya pariwisata, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan pemasaran, dan manajemen resiko. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengelolaan desa wisataa dan untuk menyusun konsep pengelolaan potensi desa wisataa Rumadian, Kec. Manyeuw. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif. Analisis Data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan setiap potensi desa wisata belum optimal dalam pengelolaan sumber daya pariwisata alam dan budaya, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya pariwisata serta belum memiliki manajemen resiko. Selanjutnya, pada penelitian ini menghasilkan suatu konsep pendekatan pengelolaan desa wisataa Rumadian yang berisi point-point penting dalam menghubungkan aspek pengelolaan sumberdaya pariwisata, pengelolaan sumberdaya manusianya, pengelolaan pemasaran dan manajemen resiko dengan potensi desa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rasmiati, Rasmiati. "PENGELOLAAN POTENSI DESA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA MELALUI OPTIMALISASI PERAN BUMDES DI DESA TOKKONAN KABUPATEN ENREKANG." Journal AK-99 4, no. 2 (2024): 499–513. https://doi.org/10.31850/ak99.v4i2.3397.

Full text
Abstract:
Pengelolaan Potensi Desa dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Optimalisasi yang dapat dilakukan terhadap Pengelolaan BUMDes dan untuk potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang dan dapat dikembangkan menjadi usaha BUMDes sehingga mampu mendukung Peningkatan Pendapatan Asli Desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan Pendekatan Kualitatif yang memanfaatkan informan dari unsur Aparat Desa, Kepala Dusun dan Tokoh Masyarakat. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain Mendukung Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) di Desa Tokkonan maka langkah penting yang harus dilakukan oleh Pihak Pemerintah Desa yakni mengoptimalisasikan Peran BUMDes. Agar potensi yang dimiliki oleh Desa Tokkonan dapat dikelola secara maksimal. Strategi yang dianggap tepat untuk mengoptimalkan kembali Peran BUMDes di Desa Tokkonan yakni melalui Proses dalam Konsep Pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari Penyadaran, Pelatihan, Pendampingan dan Evaluasi. Beberapa Potensi yang dimiliki oleh Desa Tokkonan seperti Potensi Tanaman Produktif, Potensi Wisata Religi dan Wisata Pendidikan serta Wisata Alam, memiliki nilai ekonomis yang cukup besar dalam mendukung Peningkatan Pendapatan Asli Desa, hanya saja karena tidak optimalnya peran BUMDes, sehingga potensi tersebut belum mampu dikelola secara maksimal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Aulia, Aidha, Lusyana Eka Wardani, Gunawan Prayitno, et al. "Pendampingan Focus Group Discussion Pemetaan Potensi Desa Bangelan, Kabupaten Malang." TEKAD : Teknik Mengabdi 1, no. 1 (2022): 1–8. http://dx.doi.org/10.21776/ub.tekad.2022.01.1.1.

Full text
Abstract:
Wilayah pedesaan pada umumnya dikenal dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Potensi suatu desa dikembangkan dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Desa Bangelan merupakan desa dengan sumber daya alam yang melimpah mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan, industri, hingga pariwisata. Untuk memetakan potensi Desa Bangelan tersebut, mahasiswa Departemen Perencanan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Bersama Dosen pembimbing mendampingi masyarakat melaksanakan Focus Group Discussion (FGD). Tujuan dilaksanakan FGD ini adalah untuk melakukan penggalian potensi desa yang dilaksanakan di Balai Desa Bangelan. Pelaksanaan dilakukan dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) dengan melibatkan anggota masyarakat. Peta potensi desa digunakan untuk menghasilkan data terkait keperluan pengembangan desa, juga ditujukan untuk mengetahui informasi, potensi, dan masalah yang ada di Desa Bangelan. Pendampingan FGD pemetaan potensi Desa Bangelan dilakukan dalam rangka memenuhi tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat (PKM).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Budiaman, Hendi, and Dewi Mulyanti. "REVITALISASI BADAN USAHA MILIK DESA DALAM MENGGALI POTENSI LOKAL DESA." Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 9, no. 1 (2021): 116. http://dx.doi.org/10.25157/justisi.v9i1.5020.

Full text
Abstract:
Artikel ini mendeskripsikan tentang pentingnya keberadaan Badan Usaha Milik Desa dalam menggali potensi lokal desa sebagai kemampuan yang dimiliki desa. BUMDesa sendiri tertuang dalam undang-undang Nomor. 6 tahun 2014 Tentang desa. Potensi lokal merupakan daya atau kekuatan yang dimiliki setiap desa untuk dikembangkan dengan maksud meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUMDes merupakan suatu Lembaga perekonomian desa yang memiliki perna penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Masalah yang hadir saat ini yaitu bahwa peran BUMDesa dipandang perlu dalam menggali, menghimpun, dan mengelola potensi lokal yang hadir di desa, sehingga perlu adanya upaya revitalisasi. Tata Kelola BUMDes yang professional dapat menjadi bagian dari usaha peningkatan ekonomi lokal sebagai bagian dari potensi lokal desa. Revitalisasi BUMDes bertujuan untuk menguatkan fungsi BUMDes itu sendiri sebagai wadah dalam menggali potensi lokal desa. Metode yang digunakan yaitu Deskriptif kualitatif. Menurut Nasution (2003:18) metode kualitatif disebut juga metode naturalistic, karena sifat data yang dikumpulkan bersifat kualitatif dan tidak menggunakan alat pengukur.Kata Kunci: Revitalisasi BUMDes; Potensi Lokal: Desa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Irsyad, Fadli, and Delvi Yanti. "EDUKASI PEMBUATAN PETA POTENSI SEKTOR PERTANIAN BERBASIS PARTISIPATIF BAGI MASYARAKAT DI DESA BATU TANJUNG KOTA SAWAHLUNTO." BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN 7, no. 2 (2024): 195–202. http://dx.doi.org/10.25077/bina.v7i2.582.

Full text
Abstract:
Desa Batu Tanjung yang terletak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat yang lebih dikenal dengan tambang batu baranya. Sehingga potensi pertanian dan peternakan masih belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Umumnya masyarakat desa berprofesi sebagai petani, namun belum mengetahui secara detail tentang potensi unggulan sektor pertanian dan peternakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk (1) Menggali informasi aktual potensi sektor pertanian dan (2) Pemetaan potensi sektor pertanian Desa Batu Tanjung berbasis partisipatif dan SIG. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini diantaranya survey potensi pertanian, dan pemetaan secara partisipatif dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil kegiatan ini menunjukkan Potensi komoditi unggulan Desa yaitu tanaman padi (320 ha), karet (76 ha), kakao (9 ha), kelapa (32 ha), dan pinang (35 ha). Potensi sektor pangan hampir merata terdapat di seluruh dusun yang ada di Desa Batu Tanjung. Beberapa potensi unggulan sektor peternakan Desa Batu Tanjung adalah kerbau (239 ekor), sapi (141 ekor), ayam ras (6264 ekor), dan puyuh (996 ekor). Kesimpulan dari kegiatan ini yakni potensi sektor pertanian dan perkebunan desa adalah padi, jagung, karet, kakao, pinang dan kelapa yang tersebar di seluruh dusun di Desa Batu Tanjung. Potensi sektor peternakan di Desa Batu Tanjung yaitu kerbau, sapi, dan ayam petelur. Selanjutnya kegiatan ini juga menghasilkan peta potensi sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan Desa Batu Tanjung dengan skala 1:120 dan telah diserahkan kepada Kepala Desa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Setiyawan, Clemens Felix. "Pembuatan Website Desa, Video Profile Desa, serta Pelatihan Art and Craft di Desa Padabeunghar Kecamatan Pesawahan Kabupaten Kuningan Jawa Barat." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2 (December 15, 2019): 109–16. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.488.

Full text
Abstract:
Sering perkembangan jaman ikut mendukung untuk membuat media promosi untuk suatu desa dimana media promosi tersebut berguna untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada pada desa tersebut dimana salah satu dari media promosi tersebut adalah video profile desa yang berisikan tentang kondisi serta potensi-potensi yang terdapat di desa tersebut selain video profile desa media promosi yang satunya adalah web desa yang berisikan tentang data-data dari potensi desa tersebut selain media promosi juga diadakan pelatihan membatik dan pembuatan motif batik khas desa tersebut dimana hal tersebut akan semakin memperlihatkan karakter dan ciri khas dari desa tersebut melalui motif batik yang akan dipatenkan buat desa tersebut dan itulah tadi pengabdian masyarakat yang kami lakukan di desa Padabeunghar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Istianah, Iis, Yuliah, Runeti, Kristian, Nur Kholis, and Imam Hadiwibowo. "SOSIALISASI PENGEMBANGAN DESA WISATA PLAWANGAN INDRAMAYU JAWA BARAT." BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 1 (2022): 51–62. http://dx.doi.org/10.37874/bm.v2i1.374.

Full text
Abstract:
Pengembangan desa wisata adalah salah satu bentuk pengembangan pariwisata yang dapat di kembangkan potensi-potensi yang ada di suatu desa. Fungsi pengembangan desa wisata merupakan sebagai wadah langsung bagi masyarakat akan kesadaran adanya potensi wisata dan terciptanya pesona lingkungan wilayah tersebut. Pengembangan desa wisata dewasa ini telah menjadi alternatif pembangunan ekonomi local yang diterapkan diberbagai daerah. Salah satu desa yang dikembangkan sebagai desa wisata adalah desa Plawangan, Kabupaten Indramayu. Desa Plawangan memiliki potensi pengembangan jika dilihat dari aspek potensi fisiknya, yaitu panorama persawahan yang hijau, sumber mata air Kali Beiji, taman Sri Rahayu, home industry berupa olahan makan bawang goreng, perkebunan rempah-rempah dan sayur. Pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan Desa Plawangan Sebagai desa wisata dengan mensosialisasikannya. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Mewu, Marina Yetrin Sriyati, Putu Sri Arta Jaya Kusuma, Gede Crisna Wijaya, and I. Made Chandra Mandira. "Pemanfaatan Blogspot sebagai Sarana Promosi Wisata Desa Sampalan Klod." ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT 6, no. 2 (2023): 485. http://dx.doi.org/10.33633/ja.v6i2.1229.

Full text
Abstract:
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat membawa dampak yang baik bagi pemulihan perekonomian dan perkembangan desa guna mewujudkan desa yang maju dan berkembang baik dari segi potensi alam maupun karya tangan masyarakatnya. Promosi online saat ini telah menjadi kebutuhan bagi setiap kalangan. Menjamurnya berbagai sosial media seperti facebook, twitter, instagram dsb, forum-forum jual beli online, portal iklan baris dan blog seakan-akan mengamini fenomena dahsyat ini. Sehingga kami dapat memanfaatkan media sosial dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang dilaksanakan di desa Sampalan Klod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali Indonesia sebagai upaya pengembangan potensi desa Sampalan Klod. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk lebih mempromosikan potensi Desa Sampalan Klod sebagai salah satu desa yang memiliki potensi yang cukup bagus untuk dijadikan desa wisata melalui media blog. Metode yang diterapkan ialah melalui pembuatan blogspot dan penulisan artikel blog untuk memberikan gambaran menarik terkait potensi desa wisata. Blog resmi yang telah direvitalisasi pada kegiatan pengabdian kali ini telah mampu mempromosikan potensi desa wisata dengan lebih baik lagi karena menampung berbagai kegiatan masyarakat Desa Sampalan Klod ini. Sehingga diharapkan para pembaca yang mencari informasi terkait potensi Desa Sampalan Klod memperoleh lebih banyak informasi. Pada akhirnya, Blog promosi potensi desa Sampalan Klod akan semakin berkembang dan potensi desa pun semakin dikenal luas dan dapat membawa dampak yang baik bagi Desa Sampalan Klod.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Intan M, Risma Intan M., and Maulinda Fitriani M. "Kajian Potensi Desa Wisata Di Dusun Pepe Desa Pajaran Kecamatan Saradan." Journal Of Human And Education (JAHE) 2, no. 1 (2022): 50–55. http://dx.doi.org/10.31004/jh.v2i1.44.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang potensi Dusun Pepe Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun sebagai destinasi Desa Wisata. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi lapangan, diskusi dengan berbagai pihak yang bersangkutan dan penyebaran kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana data yang diperoleh akan dianalisa menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dusun Pepe memiliki potensi yang rendah dimana dapat dikatakan jika desa tersebut tidak memiliki potensi untuk dijadikan sebagai desa wisata dan selanjutnya dapat dilakukan analisis mengenai usaha pengembangan potensi desa wisata. Kajian usaha pengembangan potensi desa wisata berdasarkan analisis SWOT yaitu: a). Kekuatan yang cukup besar berupa potensi alam. b). Kelemahan potensi wisata Dusun Pepe yaitu beberapa sarana yang belum mendukung dan belum adanya kesenian atau atraksi yang dapat ditampilkan. c). Dusun Pepe belum memiliki prospek dan cinderamata yang mendukung sehingga belum memiliki peluang untuk dijadikan desa wisata. d.) Berdasarkan aspek ancaman, di Dusun Pepe belum ada obyek yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata sehingga tidak ada ancaman. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa Dusun Pepe memiliki potensi yang sangat rendah untuk dijadikan sebagai desa wisata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Junedi, Sendy. "Pengembangan Potensi Desa dan Pemanfaatan Daun Pohon Jati di Desa Gari." Jurnal Atma Inovasia 1, no. 5 (2021): 565–69. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v1i5.4432.

Full text
Abstract:
Potensi desa adalah hal penting yang harus terus dikembangkan oleh suatu desa. Pengelolaan bertujuan untuk menunjang kualitas sebuah desa serta meningkatkan ekonomi desa tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menganalisis potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Program ini bertujuan untuk menganalisis potensi yang dimiliki Desa Gari, Wonosari, Gunung Kidul serta mencari cara pengembangannya. Mengingat adanya pandemic Covid-19, program dilakukan secara online, dimana seluruh informasi didapat dari data sekunder. Persiapan dan pelaksanaan program dilakukan seminggu sekali secara daring. Survey seperti analisis geografi desa dilakukan menggunakan bantuan Google Maps. Data statistik masyarakat, seperti usia, pekerjaan, status perkawinan, dan agama diambil langsung dari website resmi Desa Gari. Hasil analisis data sekunder menunjukan bahwa potensi yang dimiliki oleh Desa Gari yaitu pohon jati, jambu mete, batu kapur, dan tempat pengolahan gamping (tobong gamping). Keempat potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi produk-produk inovatif berupa tinta, pupuk, pakan ternak dan makanan keripik untuk daun pohon jati. Produk-produk kesehatan untuk batu kapur dan jambu mete, serta tempat wisata edukasi untuk tobong gamping. Dengan penyampaian bentuk-bentuk pengembangan potensi dalam bentuk e-book dan video, diharapkan penduduk desa dapat termotivasi untuk merealisasikan pengembangan potensi Desa Gari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography