To see the other types of publications on this topic, follow the link: Pribadi introvert.

Journal articles on the topic 'Pribadi introvert'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 29 journal articles for your research on the topic 'Pribadi introvert.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Hakim, Lukman. "PENGUATAN EFIKASI DIRI PADA PRIBADI INTROVERT." Jurnal Konseling Pendidikan Islam 2, no. 1 (2021): 203–16. http://dx.doi.org/10.32806/jkpi.v2i1.38.

Full text
Abstract:
This article aims to explain the concept of strengthening self-efficacy in individuals who experience personal introverts through a community approach. The offer of the concept of activities designed by the supervisor by reaching out to intellectual, humanist and religiosity activities by emphasizing three main aspects of the individual namely cognitive, effective and psychomotor. Whereas in self-efficacy, increasing activities are needed: positive experiences (Mastery experience), other people's experiences (Vicarious experience), verbal persuasion and physiological and emotional states. Then the supervisor's offer to improve introverted individual selfefficacy is; Effective communication training activities and public speaking training, Creating live maps and presenting live maps, Community service activities or social services, Regular Community meetings, and My Forum sharing activities
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Jamilah, Islami. "HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SOSIAL DAN PRIBADI INTROVERT DENGAN AKTULISASI DIRI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 BAJARMASIN." Jurnal Bimbingan dan Konseling Fitrah Komunikasi Urgen 1, no. 2 (2018): 1–7. https://doi.org/10.5281/zenodo.2529137.

Full text
Abstract:
Tujuan dari&nbsp;penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara kecemasan sosial dan pribadi <em>introvert</em>&nbsp;secara bersama-sama dengan aktualisasi diri pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat korelasional (hubungan) dan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan Uji-F. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa adanya hubungan antara variabel X<sub>1 </sub>dan X<sub>2&nbsp;</sub>secara bersama-sama terhadap Y dari F hitung taraf signifikan 9.812 dan karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari F tabel sebesar 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kecemasan sosial dan pribadi <em>introvert</em> memiliki hubungan secara bersama-sama dengan variabel aktualisasi diri sebesar 0.364 berdasarkan perhitungan menggunakan rumus korelasi <em>product moment</em>.&nbsp; Maka, hasil menunjukkan adanya hubungan mantaram kecemasan sosial dan pribadi <em>introvert&nbsp;</em>dengan aktualisasi diri pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Banjarmasin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Lmirana, Azhari A., and Shienny Megawati. "Peran Komik Digital Mengenai Kepribadian Introvert Semangat Rani Lewat Kisah Karakter Utama Rani." Jurnal VICIDI 12, no. 1 (2022): 68–90. http://dx.doi.org/10.37715/vicidi.v12i1.2938.

Full text
Abstract:
Setiap manusia pasti dilahirkan dengan karakeristik yang berbeda antara satu sama lainnya. Untuk mengetahui tipe karakteristik ini pakar ahli psikologi dari zaman dahulu melakukan berbagai cara untuk terus mempelajarinya seperti melakukan pendekatan secara individu yaitu melalui tes kepribadian. Salah satu tipe kepribadian yang sudah banyak dikenali adalah kepribadian ekstrovert dan introvert. Namun sayangnya pribadi introvert kurang mendapatkan perlakuan positif seperti ekstrovert dikarenakan sifat karakteristik inrovert yang kurang menyukai interaksi, sehingga menimbulkan stigma yang buruk di masyarakat sampai melahirkan stereotip negatif. Karena itulah perlu ada representasi menarik tentang pribadi introvert agar bisa perlahan mengedukasi mereka. Dirancanglah sebuah projek komik digital bernama Semangat Rani yang mengangkat topik kepribadian introvert melalui narasi keseharian karakter utama Rani sebagai sudut pandang pribadi introvert sekaligus memberikan pendalaman kepada maskot di komik yaitu cerita latar belakang untuk menyampaikan pesan lewat storytelling dalam adegan komik agar pembaca dapat bersimpati ataupun terhubung secara mudah sekaligus membawakan nama brand identity sendiri. yang ditujukan kepada audiens di Indonesia dengan jangkaungan usia dari remaja hingga dewasa muda 15 – 25 tahun melalui media sosial Instagram. Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data dari studi literatur, wawancara dan survei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah isi konten sudah cukup efektif atau benar beserta media promosinya lewat penokohan karakter Rani sebagai maskot untuk komik Semangat Rani dengan harapan perancangan komik Semangat Rani dapat perlahan membangunkan kesadaran kepada audiens tentang introvert sehingga dapat mengubah stigma buruk yang selama ini ada di kepribadian ini.&#x0D; &#x0D; Kata Kunci : Kepribadian Introvert, Desain Karakter, Representasi, Komik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Faiz, Mohammad Irfan. "Layanan Konseling Pribadi Introvert Agar Bisa Beradaptasi di Lingkungan Baru Menggunakan Konsep Komunikasi Interpersonal." Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 9, no. 1 (2019): 35–44. http://dx.doi.org/10.29080/jbki.2019.9.1.35-44.

Full text
Abstract:
This research discusses the introvert adar personal guidance services that can adapt in new environments using the concept of interpersonal communication. This study aims to determine introverted personal counseling services to be able to adapt to new environments using the concept of interpersonal communication. This type of research uses literature. Who wants to get a theory about the analysis of how introverted personal counseling services can adapt to new environments using the concept of interpersonal communication consisting of the opening stage, the explanation stage (exploration, behavior change (including some concepts of interpersonal communication) between others: a) Finding yourself b) Finding the outside world Building and maintaining harmonious relationships, assessment ,follow-up stages
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Enjela Pulda Putri, Hidayani Syam, and Afriyeni Afriyeni. "UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK BERKEPRIBADIAN INTROVERT DI SMAN 1 KAPUR IX." Education : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan 3, no. 1 (2023): 75–86. http://dx.doi.org/10.51903/education.v3i1.292.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana usaha guru BK dalam membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik/konseli yang berkepribadian introvert di SMAN 1 Kapur IX. Metode penelitan yang penulis gunakan dalam penulisan artikel yang berjudul Upaya Guru BK dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Berkepribadian Introvert di SMAN 1 Kapur IX ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah guru BK dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan kesulitan yang dialami oleh peserta didik introvert dalam penelitian ini adalah kesulitan dalam bidang pribadi, sosial dan belajar, dan juga bisa berdampak kepada karirnya. Di bidang pribadi kesulitan yang di alami adalah pendiam dan pemalu, di bidang belajar kesulitan yang dialami adalah tidak aktif di kelas dan nilai ujian yang kurang memuaskan, dan di bidang sosial kesulitan yang dialami adalah sulit untuk bergaul. Lalu adapun upaya-upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan peserta didik berkepribadian introvert yaitu guru BK perlu untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti orang tua, teman sebaya, guru mata pelajaran, dan wali kelas untuk mengentaskan permaslahan yang dialami oleh peserta didik. Kemudain layanan yang diberikan guru BK dalam mengatasi kesulitan peserta didik berkepribadian introvert adalah layanan konseling individual dan layanan bimbingan kelompok.&#x0D;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Mirsanti, Nining. "Konsep Tafakur untuk Penguatan Efikasi Diri pada Pribadi Introvert." SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan 2, no. 2 (2019): 171–84. http://dx.doi.org/10.20414/sangkep.v2i2.945.

Full text
Abstract:
Since man was born he has been given various natural potentialsor in Islam called fitrah. The task of man is to develop that natureso that it runs according to its nature. In reality it can be foundvarious individuals with a degree of difficulty to develop theirnature, such as introverted individuals, one of the causes of whichis low self-efficacy. Therefore, the concept of tafakur is needed.The type of research used in this article is library research and thenature of this research is qualitative descriptive. The concept oftafakur is present to direct individuals to Islamic concepts to seethat all the realities of their lives are optimistically good that theprocess of adjusting themselves to the environment will be evenbetter, because tafakur is an activity carried out by humans topresent the world as a model and effectively treat it according toits purpose and how to deal with a problem by taking lessonsbehind the problem at hand, so that it does not cause conflict orconflict in itself which is understood as intrapersonalcommunication by understanding and providing solutions to itselfthat there are still many shortcomings in the individual, so theconcept of tafakur will very useful for improving introvertedpersonal self-efficacy.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ilham, Yanuar, Aliviantika Suherman, and Shinta Hartini Putri. "Konstruksi Makna Keterbukaan Diri Individu Introvert Dalam Komunitas Virtual Telegram." Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial 8, no. 1 (2024): 42. http://dx.doi.org/10.30829/komunikologi.v8i1.19719.

Full text
Abstract:
&lt;span&gt;Munculnya komunitas virtual telah memfasilitasi interaksi manusia di ruang online bersama. Salah satu komunitas tersebut, bernama Introvrend, yang diinisiasi oleh @cellaish, ditujukan untuk individu dengan kepribadian &lt;em&gt;introvert&lt;/em&gt; dikenal karena sifatnya yang tertutup dan gaya komunikasinya yang hati-hati. Penelitian ini, yang menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Alfred Schutz, bertujuan untuk memahami pengalaman, motif, dan signifikansi pengungkapan diri bagi &lt;em&gt;introvert&lt;/em&gt; dalam komunitas virtual ini. Studi ini, berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi dari tiga anggota Introvrend, menggunakan teknik analisis data seperti reduksi data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan, dengan memastikan validitas data melalui triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa &lt;em&gt;introvert &lt;/em&gt;merasakan kenikmatan dari tanggapan positif, dengan bebas berbagi cerita, dan terlibat dalam diskusi yang bermakna, meningkatkan kebahagiaan dan antusiasme dalam mengekspresikan pendapat mereka. Motif partisipasi dalam komunitas termasuk keunikan lingkungan introvert, keinginan untuk terhubung dengan individu sejenis, dan kenyamanan menggunakan ruang virtual untuk menyatakan diri. Peserta mencari pemahaman tentang introvert, berbagi cerita, saling mendukung, mendapatkan solusi atau saran, dan menerima kritik secara konstruktif. Penelitian ini menekankan bahwa pengungkapan diri, dalam konteks ini, menandakan kepercayaan untuk berbagi pemikiran dan perasaan pribadi, memupuk rasa keterbukaan dan koneksi di antara introvert di ranah virtual.&lt;/span&gt;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Jipri Suyanto, Fery Surahman Saputra, Yance Hidayat, et al. "Pendidikan kesehatan dengan pendekatan psikologis pada penderita tuberculosis yang introvert." JOURNAL OF Public Health Concerns 4, no. 4 (2024): 127–35. https://doi.org/10.56922/phc.v4i4.434.

Full text
Abstract:
Background: Tuberculosis (TB) continues to be one of the most significant public health problems worldwide. According to World Health Organization estimates, around 10.6 million people were diagnosed with the disease in 2021. Managing tuberculosis is becoming more difficult due to the fact that drug-resistant strains are becoming more common. This makes most tuberculosis patients withdrawn and less social, making them introverted. Introverted patients face their own set of problems in managing tuberculosis (TB), especially related to the level of participation in health services and health literacy. A health education strategy based on personal health psychology techniques is needed as an effort to approach health understanding to introverted tuberculosis patients. Purpose: To provide emotional support and improve health literacy in introverted tuberculosis patients. Method: This approach is implemented through a house-to-house visit method. Providing education about health, treatment, and providing social insight on how to behave towards the community. Evaluation using a questionnaire (emotional contingency theory) as a record of behavioral responses and patient facial expressions. Evaluation of facial expressions is grouped into 2 categories, namely positive = if the response is depicted with a bright and smiling face and responding to conversations well and negative = if the patient responds with less responsive, uncommunicative, and closed behavior. Results: More than eighty percent of patients showed symptoms of positive emotions that increased after the educational intervention. Most patients gained increased knowledge and understanding of tuberculosis. Positive patient expressions after the intervention showed that increased knowledge made tuberculosis patients better at interacting with the community. Conclusion: Community service activities with a psychological health approach by making direct home visits are very effective as an application of health education to introverted tuberculosis patients. With this concept, we have high hopes that patients will be able to gain a more comprehensive understanding of tuberculosis and increase compliance with their healing therapy. Awareness of psychological needs is part of mental health support for tuberculosis sufferers. Keywords: Emotional; Health education; Introvert; Personal health psychology; Tuberculosis Pendahuluan: Tuberculosis (TB) terus menjadi salah satu masalah paling signifikan bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 10,6 juta orang didiagnosis menderita penyakit tersebut pada tahun 2021. Mengelola tuberculosis menjadi lebih sulit karena fakta bahwa strain yang resisten terhadap obat menjadi lebih umum. Hal ini menjadi sebagian besar penderita tuberculosis menjadi tertutup dan kurang berinteraksi dengan sosial, sehingga menjadikan penderita tuberculosis berperilaku introvert. Pasien introvert menghadapi serangkaian masalah tersendiri dalam hal penanganan tuberculosis (TB), khususnya terkait tingkat partisipasi dalam layanan kesehatan dan literasi kesehatan. Diperlukan sebuah strategi pendidikan kesehatan yang didasarkan pada teknik psikologi kesehatan pribadi sebagai upaya pendekatan pemahaman tentang kesehatan kepada penderita tuberculosis yang introvert. Tujuan: Untuk memberikan dukungan emosional dan meningkatkan pemahaman kesehatan pada penderita tuberculosis yang introvert. Metode: Pendekatan ini diterapkan melalui metode kunjungan dari rumah ke rumah. Memberikan edukasi tentang kesehatan, pengobatan, dan memberikan wawasan sosial bagaimana bersikap kepada masyarakat. Evaluasi menggunakan kuesioner (teori kontingensi emosional) sebagai pencatatan tanggapan perilaku dan ekspresi wajah pasien. Evaluasi ekspresi wajah dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu positif=apabila tanggapan digambarkan dengan wajah yang cerah dan tersenyum serta menanggapi percakapan dengan baik dan negatif=apabila pasien menanggapi dengan perilaku yang kurang responsif, tidak komunikatif, dan tertutup. Hasil: Lebih dari delapan puluh persen pasien menunjukkan gejala emosi positif yang meningkat setelah dilakukan intervensi edukasi. Sebagian besar pasien mendapatkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang tuberculosis. Ekspresi positif pasien setelah intervensi menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan menjadikan pasien tuberculosis dalam berinteraksi dengan masyarakat menjadi lebih baik. Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan kesehatan psikologis dengan melakukan kunjungan ke rumah langsung sangat efektif sebagai penerapan edukasi kesehatan kepada pasien tuberculosis yang introvert. Dengan konsep ini, kami memiliki harapan besar bahwa pasien akan mampu memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang tuberculosis dan meningkatkan kepatuhan terhadap terapi penyembuhannya. Kesadaran akan kebutuhan psikologis adalah bagian dari dukungan mental kesehatan bagi penderita tuberculosis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Halimatusya'diyah, Alfin Luluk Kamalia, and Ventje Jany Kalukar. "Perspektif Psikolinguistik terhadap Kepribadian Ekstovert dan Introvert pada Anak Usia Dini." Jurnal Tinta 7, no. 1 (2025): 1–12. https://doi.org/10.35897/jurnaltinta.v7i1.1721.

Full text
Abstract:
Sudah umum diketahui bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa yang sering digunakan dalam kancah internasional. Upaya pemerolehan dan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua perlu dilakukan secara terencana dan sistematis guna mencapai target yang diinginkan. Pembelajaran dan pemerolehan bahasa Inggris kebanyakan dilakukan pada bidang formal seperti di sekolah-sekolah. Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib bagi siswanya. Terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar bahasa. Faktor internal biasanya terdapat dalam diri pribadi setiap pembelajar. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan faktor lingkungan. Penelitian ini akan membahasa faktor internal berupa tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, serta pengaruh motivasi dalam pemerolehan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif kualitatif dengan model analisis kategoris deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas IX MTS Lukmanul Hakim Muara Kaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proses pemerolehan bahasa kedua pada siswa berkepribadian ekstrovert dan introvert. Siswa ekstrovert dominan menguasai aspek reading dan speaking. Sedangkan siswa introvert cenderung dominan pada aspek vocabulary dan writing. Motivasi berupa adanya keinginan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi turut menjadi faktor keberhasilan pemerolehan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Kata Kunci: tipe kepribadian, motivasi, pemerolehan bahasa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Rahman, Abdul. "Religiusitas Pada Pemuda Berkepribadian Introvert di Tanjung Dapura Kota Makassar." Kasta: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan 3, no. 1 (2023): 20–32. https://doi.org/10.58218/kasta.v3i1.478.

Full text
Abstract:
Salah satu pembuktian dari religiusitas manusia yang beragama ialah adanya rasa syukur terhadap dirinya. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana sikap dan perilaku beragama yang terkait dengan rasa syukur bagi umat beragama, khususnya bagi kalangan pemuda yang berkepribadin introvert. Dalam penelitian ini, peneliti berupaya seobjektif mungkin untuk mengunkap makna dari realitas perilaku beragama dari subjek penelitian. Metode yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik pengamatan dan wawancara. Data yang telah terkumpul lalu dikategorikan berdasarkan tujuan penelitian, yang selanjutnya dianalisis dengan cara menyandingkannya dengan hasil kajian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur sebagai perilaku beragama bagi pemuda introvert diinternalisasi terhadap diri pribadi berupa kesyukuran terhadap hal-hal kecil tetapi sangat penting dalan kehidupan. Selain itu, rasa syukur juga dieksternalisasi dalam kehidupan kemasyarakatan sebagai perwujudan rasa kemanusiaan yang dituangkan dalam berbagai perilaku yang membawa manfaat bagi orang lain yang memerlukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Fauziah, Erna, and Fikri Maulana. "Tipe Kepribadian dan Pembelajaran Bahasa Perspektif Psikolinguistik pada Santri Pesantren Modern." IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam 5, no. 02 (2022): 205–14. http://dx.doi.org/10.37542/iq.v5i02.789.

Full text
Abstract:
Salah satu ciri khas pondok modern adalah bahasa yang digunakan oleh elemen pondok pesantren modern kebanyakan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai upaya menjawab tantangan zaman agar santri menjadi pribadi pembelajar yang juga mampu membimbing masyarakat dengan menggunakan beragam bahasa secara efektif dan tepat guna. Setiap dari santri memiliki tipe kepribadian baik introvert maupun ekstrovert yang dapat menunjang atau bahkan menghambat keberhasilan pembelajaran. Kemampuan pesantren modern dan santri dalam mengenali dan menggunakan tipe kepribadian dalam pembelajaran menjadi acuan bagi setiap unsur untuk tetap melakukan inovasi keberlanjutan terkait dengan metode dan pendekatan yang tepat sesuai tipe kepribadian santri di pesantren modern
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ratna Rucita Putri, Aulia Syifa Febriansyah, and Shiva Nur Aisyah. "Mengenal Tes Kepribadian Mbti: Cara Efektif Memahami Diri Dan Potensi Karir." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3, no. 2 (2025): 64–71. https://doi.org/10.58540/isihumor.v3i2.906.

Full text
Abstract:
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perekrutan karyawan dan pendaftaran siswa untuk menjamin kesesuaian kepribadian dengan jabatan atau pendidikan. Dengan kemajuan teknologi, sekarang tes kepribadian bisa dilakukan secara daring, yang membuat prosesnya lebih sederhana, efisien, dan efektif. Salah satu tes yang paling banyak dikenal adalah MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), yang dirancang oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers berdasarkan teori yang diajukan oleh Carl Jung. MBTI mengelompokkan kepribadian ke dalam 16 tipe berdasarkan empat preferensi yang bertolak belakang: sikap (Extrovert versus Introvert), fungsi persepsi (Sensing versus Intuition), metode penilaian (Thinking versus Feeling), dan cara hidup (Judging versus Perceiving). MBTI memberikan dukungan bagi individu dalam pengembangan pribadi dengan memperlihatkan wawasan tentang preferensi psikologis mereka, yang dapat digunakan dalam komunikasi, pengelolaan emosi, dan penyelesaian masalah. Alat ini juga berperan penting dalam konseling untuk mengenali kelebihan dan kekurangan pribadi, mencari karir atau bidang studi yang tepat, serta meningkatkan hubungan antarpribadi. Sebagai kesimpulan, MBTI merupakan alat yang bermanfaat untuk pengembangan diri dan penyesuaian dalam berbagai aspek kehidupan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Anthoni, Jean, Yulian Anouw, and Kristina Heluk. "STRATEGI YANG TEPAT DALAM MENGATASI KEHADIRAN PEMUDA DALAM IBADAH." NERIA 1, no. 2 (2023): 063–84. http://dx.doi.org/10.56942/neria.v1i1.151.

Full text
Abstract:
PenelitPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab menurunnya kehadiran pemuda dalam mengikuti ibadah pemuda di gereja GBI Penuai Pondok Persaudaraan.serta menjelaskan kajian teori tindakan terhadap faktor-faktor penyebab menurunnya kehadiran pemuda dalam mengikuti ibadah pemuda. GBI Penuai Pondok Persaudaraan. Faktor kesibukan, menunggu ajakan teman dekat, termasuk dalam tindakan sosial Rasional Instrumental. Faktor kejenuhan, kebosanan dalam ibadah, selanjutnya pribadi yang susah bergaul, tertutup atau introvert, beberapa hal di atas juga selaras dengan teori Tindakan Sosial Afektif. Faktor ibadah yang terkesan monoton atau tidak kreatif, hal tersebut selaras dengan teori Tindakan sosial Tradisional. Ibadah merupakan sarana pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan spiritualitas. Spiritualitas manusia terjadi dalam tiga bentuk relasi yaitu kepada Allah, alam, dan sesama manusia. Kehidupan pemuda akan selalu saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Kehidupan spiritualitas mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam tiga bentuk relasi kepada Allah, alam dan sesama manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Millah, Wahidah Nurul, and Uun Zulfiana. "Terapi Aktivasi Perilaku untuk Mengurangi Simtom Avolisi pada Pasien Skizofrenia." Fathana 2, no. 1 (2024): 26–33. https://doi.org/10.22373/fjpa.v2i1.529.

Full text
Abstract:
Subjek merupakan seorang laki-laki berusia 48 tahun dan belum pernah menikah. Subjek pertama kali dilarikan ke Rumah Sakit pada tahun 1997 ketika subjek berusia 22 tahun karena overdosis obat petidine dan koma hingga 2 minggu. Subjek menunjukkan perilaku agresi verbal dengan mengancam meledakkan rumah. Kondisi subjek saat ini menunjukkan gejala positif meyakini bahwa dirinya sedang hidup didalam neraka. Selain itu subjek merasa minum air soda setiap kali minum air putih. Beberapa gejala avolisi yang masih nampak yaitu, subjek enggan merawat diri, serta lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Hasil psikotes menunjukkan kemampuan intelegensi subjek berada pada taraf rata-rata, serta kondisi psikologis subjek menunjukkan subjek merupakan pribadi yang introvert serta cenderung mudah merasa cemas dan frustasi. Selain itu, subjek memiliki kebutuhan akan kasih sayang serta kebutuhan merasa bahagia dengan lawan jenis. Hasil pemberian aktivasi perilaku menunjukkan adanya perubahan positif pada aktivitas harian subjek
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Muaja, Michael E., Deetje J. Solang, and Theophany D. Kumaat. "GAMBARAN DINAMIKA KEPRIBADIAN PADA SUBJEK PELAKU PEMBUNUHAN DI LPKA KELAS II TOMOHON (Studi Kasus Pada Warga Binaan Di LPKA Kelas II Tomohon Yang Melakukan Kasus Pembunuhan Lebih Dari 1 Kali)." PSIKOPEDIA 4, no. 4 (2023): 279–86. http://dx.doi.org/10.53682/pj.v4i4.7648.

Full text
Abstract:
&#x0D; &#x0D; &#x0D; Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dinamika kepribadian pada subjek pelaku pembunuhan di LPKA Kelas II Tomohon. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja berusia 16 tahun dengan kasus pembunuhan lebih dari dua kali. Berdasarkan hasil dari beberapa psikotes yaitu tes grafis yang melingkupi, tes BAUM, DAP, HTP dan WARTEG serta hasil wawancara menunjukan bahwa subjek memiliki pribadi yang introvert cenderung paranoid, subjek kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain, subjek cenderung impulsif dan agresif dalam bertindak, dan pola pikir subjek yang cenderung didominasi oleh fantasi. subjek memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarga. Orangtua subjek tidak menjalankan peran dengan baik. Subjek cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Subjek memiliki fungsi id, ego dan super ego yang lemah. subjek tidak bertanggung jawab atas tindakannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa subjek memiliki kecenderungan schizoid yang menuju pada ganguan psikopatologi.&#x0D; &#x0D; &#x0D;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Aliya Nursyahbani, Neng Iqlima, Luluk Niha Uktafiani, and Eva Dwi Kurniawan. "PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL WILLIAM KARYA RISA SARASWATI." JURNAL SASINDO SASTRA INDONESIA 12, no. 3 (2023): 295. http://dx.doi.org/10.24114/sasindo.v12i3.54481.

Full text
Abstract:
Psikologi sastra berperan penting dalam memahami suatu karya sastra. Dalam sebuah karya sastra mengenai kehidupan manusia dapat menampilkan berbagai aspek kejiwaan melalui tokoh sebagai fenomena psikologis. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kepribadian tokoh utama dalam menjalin hubungan sosialnya. Rancangan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang di dukung oleh teori psikososial Erik Erikson. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perkembangan psikososial tokoh utama dari novel William karya Risa Saraswati, yang memiliki kepribadian unik berbeda dengan teman seusianya, William adalah sosok pribadi yang dewasa sebelum waktunya, memiliki sifat introvert, dengan karakter suka menyendiri, berfantasi, dan berimajinasi sehingga cenderung berpersepsi sendiri yang rame di kepala. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari delapan tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson, tokoh utama dari novel William karya Risa Saraswati hanya melewati empat tahapan perkembangan psikososial, yaitu kepercayaan vs ketidakpercayaan, otonomi vs rasa malu dan keragu-raguan, prakarsa vs rasa bersalah, dan semangat vs rasa rendah diri.Kata kunci: psikososial Erik Erikson, psikologi sastra, tokoh utama
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Haerunisya, Nur Ifani, Widya Putri Zzahrani, Ayu Sekar Sari, and Zelika Awine Windarti. "Sosialisasi Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak SD Negeri Maguwoharjo 1." GIAT : Teknologi untuk Masyarakat 2, no. 1 (2023): 69–77. http://dx.doi.org/10.24002/giat.v2i1.7232.

Full text
Abstract:
Teknologi saat ini semakin berkembang dengan pesat, salah satunya adalah gadget. Gadget merupakan salah satu bentuk fisik teknologi yang selalu berkembang dari tahun ke tahun. Penggunaan gadget secara berlebihan memiliki banyak dampak buruk bagi perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia dini. Hal ini bisa terjadi karena adanya dampak yang bisa memicu perilaku konsumtif yang berlebihan. Selain itu juga menyebabkan anak menjadi pribadi yang introvert atau lebih menutup diri karena kurangnya interaksi sosial. Namun, penggunaan gadget tidaklah sepenuhnya berdampak negatif kepada anak usia dini. Sebagian dari mereka memanfaatkan gadget untuk mengakses Artificial Intelligence (AI) yang mereka gunakan sebagai salah satu media pembelajaran, hal tersebut digunakan untuk mempermudah pihak pengajar maupun siswa yang menerima materi tersebut. Meskipun begitu dalam penggunaan gadget tetap harus dalam pengawasan orang tua. Karena pada anak usia sekolah dasar memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap sebuah hal baru yang memungkinkan dapat terjadinya resiko akan kekhawatiran orang tua mengenai penggunaan gadget yang berlebihan oleh anak-anak mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Maulidya, Salsabila. "Struktur Kepribadian Tokoh Euis dalam Film Keluarga Cemara Karya Yandy Laurens: Kajian Psikologi Sastra." Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan 17, no. 1 (2022): 10–21. http://dx.doi.org/10.14710/sabda.17.1.10-21.

Full text
Abstract:
Film menurut konteks komunikasi massa adalah gabungan dari berbagai teknologi seperti visual, audio, dan narasi. Salah satu film yang mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat adalah film Keluarga Cemara karya Yandy Laurens. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur kepribadian pada tokoh Euis dalam film Keluarga Cemara. Penelitian ini menggunakan teori utama teori psikoanalisis Carl Gustav Jung serta teori penunjang berupa naratif film. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Metode yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian berupa film Keluarga Cemara ini menggunakan metode utama yaitu teori psikoanalisis Carl Gustav Jung. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data ialah studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik menonton dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, fungsi perasaan meliputi perasaan emosi. Kedua, fungsi pengindra meliputi fungsi sensitif. Ketiga, fungsi pikiran meliputi Euis melihat rumahnya akan dijual. Keempat, fungsi intuisi meliputi Euis mempunyai firasat. Sikap jiwa dalam diri Euis adalah introvert. Fungsi jiwa yang dominan dalam diri Euis adalah perasaan. Berdasarkan ketidaksadaran pribadi pada diri Euis, yaitu tindakan impulsif, sedangkan ketidaksadaran kolektif pada diri Euis adalah Shadow meliputi sikap refleks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Putri, Nisa Zeni Cahya, Dian Pitaloka Priasmoro, and Dion Kunto Adi Patria. "Gambaran Tipe Kepribadian Mahasiswa DIII Keperawatan." Nursing Information Journal 4, no. 2 (2025): 85–91. https://doi.org/10.54832/nij.v4i2.929.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Kepribadian adalah elemen dasar yang memengaruhi cara individu berpikir, merasakan, dan bertindak, yang pada gilirannya berdampak pada kesejahteraan psikologis, kualitas hubungan interpersonal, serta kinerja dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tipe kepribadian yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan tingkat 3. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat 3 keperawatan Itsk Soepraoen Malang. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Variabel yang diteliti adalah Tipe Kepribadian. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada tanggal 2 maret 2024. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tipe kepribadian dan variable yang diteliti adalah tipe kepribadian. Analisa data menggunakan analisa data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia mahasiswa sebagian besar 20-25 tahun sebesar 94.4%, berjenis kelamin perempuan sebesar 59%, memiliki relasi pertemanan sebesar 74.4%. Sedangkan berdasarkan data khusus didapatkan sebagian besar memiliki tipe kepribadian ekstrovert sebanyak 26 orang (66.7%) dan hampir sebagian memiliki tipe kepribadian introvert sebanyak 13 orang (33.3%). Kesimpulan: Sehingga sangat penting diperhatikan adalah membangun kepribadian positif mahasiswa, fokus pada peningkatan keterampilan sosial, pengelolaan emosi, dan pengembangan diri melalui penetapan tujuan. Dorong rasa percaya diri, tanggung jawab, dan keseimbangan hidup. Ajarkan empati, toleransi, dan kepemimpinan beretika. Promosikan kebiasaan positif dan kreativitas untuk mendukung kesuksesan akademik dan kesejahteraan pribadi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Christiani, Ellen Angeline. "Komik Sebagai Media Edukasi Social Anxiety Disorder." Jurnal VICIDI 12, no. 2 (2022): 132–50. http://dx.doi.org/10.37715/vicidi.v12i2.3382.

Full text
Abstract:
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa adalah salah satu aspek penting dalam kesehatan manusia secara menyeluruh, dan sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena itulah, kita tidak dapat meremehkan gangguan mental yang terjadi dalam diri kita. Sayangnya, gangguan kesehatan mental seringkali dianggap tabu dan dianggap aib oleh banyak orang. Kecemasan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, yang merupakan naluri bertahan hidup yang diasah selama jutaan tahun evolusi. Akan tetapi, dikarenakan kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat akan gangguan kecemasan sosial ini, timbul banyak miskonsepsi dan stigma akan gangguan kecemasan sosial, seperti dianggap sebagai pribadi introvert, pemalu, sombong, hingga anti sosial. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, dirancang sebuah proyek konten komik digital S.A.D.aily, yang mengangkat topik gangguan kecemasan sosial di kehidupan sehari-hari yang disampaikan melalui sudut pandang seorang remaja, serta memberikan informasi edukasional seputar gangguan kecemasan sosial. Perancangan konten komik online ini ditujukan kepada remaja dan dewasa muda usia 14-25 tahun, yang merupakan rentang usia yang rawan akan gangguan kecemasan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah isi konten sudah cukup efektif dalam memberikan informasi seputar gangguan kecemasan sosial beserta media promosinya lewat penokohan karakter Iris sebagai representasi untuk komik S.A.D.aily dengan harapan perancangan komik S.A.D.aily dapat membangunkan kesadaran kepada audiens akan gangguan kecemasan sosial sehingga dapat mengubah asumsi, persepsi, dan stigma buruk yang selalu melekat pada gangguan kesehatan mental ini.&#x0D; &#x0D; Kata Kunci: Gangguan kecemasan sosial, Komik, Edukasi, Digital
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Roza, Faula, Andries Lionardo, and Raden Ayu Wulantari. "Keterbukaan Diri Klien NAPZA Pada Kegiatan Komunikasi Konseling Di Yayasan Rehabilitasi Sosial Cahaya Putra Selatan Palembang." Kaghas: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya 1, no. 1 (2019): 9–19. https://doi.org/10.47753/kaghas.v1i1.2.

Full text
Abstract:
Konseling adalah pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang memiliki masalah (klien) dengan tujuan untuk dapat menuntaskan masalahnya. Klien NAPZA adalah individu yang memiliki masalah terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Dampak penyalahgunaan narkoba membentuk individu menjadi individu yang tertutup. Dalam proses konseling terdapat pengungkapan yang harus dilakukan oleh klien. Penelitian ini menarik untuk diteliti dengan menggunakan metode kualitatif. Selain wawancara observasi non-partisipan dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data, ditemukan bahwa tujuh faktor-faktor keterbukaan diri yang mempengaruhi klien NAPZA ada membentuk perilaku keterbukaan diri di klien NAPZA Yayasan Cahaya Putra Selatan Palembang, (1) Besaran kelompok, pada konseling individu dan konseling kelompok klien NAPZA terbuka; (2) Perasaan menyukai, sikap positif yang diberikan konselor kepada klien NAPZA membuat klien menjadi inisiatif dalam mengemukakan pendapatnya; (3) Efek diadik, pengungkapan diri serta keakraban yang diberikan oleh konselor kepada klien NAPZA membuat klien NAPZA menjadi lebih inisiatif untuk turut mengungkapkan diri; (4) Kompetensi, menunjukkan klien NAPZA dengan latar belakang pendidikan rendah lebih cenderung sering melakukan keterbukaan diri daripada klien dengan latar belakang pendidikan tinggi; (5) Kepribadian, menunjukkan klien NAPZA tipe ekstrovert lebih terbuka daripada klien tipe introvert; (6) Topik, klien NAPZA terbuka menceritakan informasi tentang dirinya yang bersifat pribadi juga bersifat umum; (7) Jenis kelamin, seluruh klien NAPZA Yayasan Cahaya Putra Selatan berjenis kelamin pria. Ke 7 aspek tersebut, 4 diantaranya dinilai tidak sesuai dengan teori Faktor-faktor keterbukaan diri yang digunakan dalam pendekatan penelitian ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sungkowo, Sungkowo, Adiska Rani Ditya Candra, Margono Margono, Priyanto Priyanto, Rizam Ahada Nur Ulinnuha, and Febriana Wahyu Wijayanti. "IDENTIFIKASI PERSONALITY ATLET SELAM KOTA SEMARANG MELALUI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR." Journal of Sport Science and Fitness 9, no. 1 (2023): 11–17. http://dx.doi.org/10.15294/jssf.v9i1.62580.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui personality atau karakteristik atlet selam, Karakteristik atlet yang dimaksud adalah karakter pribadi individu yang khas dari masing-masing atlet pada suasana tingkah laku yang ditandai oleh pengaruh negatif dan gejala ketegangan jasmani. Metode menggunakan deskriptif kuantitaif dengan pengumpulan data menggunakan test MBTI (myers briggs type indicator ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa personality tiap atlet berbeda beda hasilnya. kategory ESTJ ada 3 atlet, sedangkan kategori lain masing-masing berjumlah 1 atlet yakni: ESKP, ESTP, ENTP, ISFP serta dua atlet lainnya memiliki kategori ISTJ. Atlet yang mempunyai sikap mudah beradaptasi dengan lingkungan ada 6 atlet, sedangkan dengan sikap tertutup, kurang bersosial dengan dengan teman sekitar atau berkarakter introvet ada 3 atlet. Simpulan dalam penelitian mengindikasikan bahwa para atlet harus mengetahui kepribadian nya dan pelatih di harapakan dapat memberikan solusi yang baik jika atlet mempunyai sikap kepribadian yang kurang baik, kurang berdaptasi/bersosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nurkhania, Nurkhania. "KEPRIBADIAN TOKOH DALAM NOVEL HELLO SALMA KARYA ERISCA FEBRIANI (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)." Prosiding Seminar Nasional Sasindo 4, no. 1 (2023). http://dx.doi.org/10.32493/sns.v4i1.36681.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk membedah kepribadian tokoh dalam novel Hello Salma karya Erisca Febriani. Teori yang digunakan adalah landasan teori dari salah satu filsuf yakni; Carl Gustav Jung. Jung menyimpulkan dalam proses evolusi psyche terdapat beberapa tingkatan, yaitu; 1. Kesadaran, 2. Ketidaksadaran Pribadi, 3. Ketidaksadaran Kolektif. Penelitian mengenai tipe kepribadian pada novel trilogy ini berjenis penelitian deskriptif. Pendekatan dari penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah Penelitian Sastra. Hasil penelitian ini adalah, Berdasarkan analisis novel Hello Salma karya Erisca Febriani, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yakni; pertama, tokoh Salma yang memiliki kesadaran, yaitu; intravert. Ketidaksadaran pribadi yaitu; Introvert-berpikir dan Ketidaksadaran kolektif yaitu shadow dan self. Kedua, tokoh Nathan yang memiliki kesadaran, yakni Ekstravert, ketidaksadaran pribadi, yaitu; Introvert-berpikir, introvert-perasa. Ketiga, tokoh Rebecca memiliki kesadaran introvert, ketidaksadaran pribadi sensitive, dan ketidaksadaran kolektif anima/animus dan persona. Keempat, tokoh Ridho yang memiliki tingkat ketidaksadaran kolektif, yaitu shadow.Kata Kunci: Psikologi Sastra, Novel Remaja, Kepribadian Tokoh
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Roza, Mutiara. "Perancangan Buku Ilustrasi Tentang Aku Seorang Introvert." Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif, December 31, 2020, 33–36. http://dx.doi.org/10.35134/judikatif.v2i2.10.

Full text
Abstract:
Introvert merupakan kepribadian yang cenderung menyukai kondisi tenang, reflektif terhadap apa yang mereka lakukan. Mereka memiliki kecenderungan untuk menjauhi interaksi dengan hal-hal baru. Orang dengan kepribadian Introvert secara umum terlihat lebih senang menyendiri. Banyak orang yang beranggapan kalau Introvert itu adalah sifat yang pemalu. Sebenarnya seorang Introvert lebih senang untuk melakukan kegiatan sosial mereka sendirian. Tetapi mereka tidak segan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Tujuan perancangan ini adalah untuk memperkenalkan kemasyarakat umum mengenai sifat dan karakter kepribadian introvert atau anti sosial, serta memberikan informasi mengenai ciri-ciri pribadi introvert. Sehingga yang memiliki kepribadian introvert tidak merasa di kucilkan dalam perbagaula dan bersosial. Metode penciptaan menggunakan mentode kualitatif dan menggunakan metode SWOT dalam menganalisis data. Percangan ini menggunakan dua media, media utama dan media pendukung. Media utama ialah perancangan buku ilustrasi aku seorang introvert dan beberapa media pendukung seperti poster, pembatas buku cerita, x-banner, gantungan kunci, stiker, tote bag, mug, dan t-shirt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Annisa, Annisa. "Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial Pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert." Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 4, no. 4 (2016). http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v4i4.4241.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kedalaman data apakah intensitas komunikasi pada subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi daripada pada subjek dengan tipe kepribadian introvert atau sebaliknya, selain itu dapat dimodifikasi dan lebih memperdalam data untuk mendapatkan pernyataan atau hasil yang sesuai dengan subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, dan menggunakan tes yang lebih akurat lagi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur Eysenck Personality Inventory (EPI), observasi, dan wawancara mendalam dengan keempat subjek. Hasil penelitian menunjukkan keempat subjek memiliki intensitas komunikasi yang berbeda yaitu pada subjek FP dan NA dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki intensitas komunikasi yang tinggi, yang sering berkomunikasi melalui jejaring sosial untuk membicarakan semua hal yang mereka inginkan, seperti masalah pribadi atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masing-masing subjek, selain itu ketika berkomunikasi langsung mereka juga sangat sering berbicara tentang semua topik pembicaraan yang ingin dibicarakan subjek dengan orang lain. Sebaliknya pada subjek AN dan IM dengan subjek tipe kepribadian introvert tidak banyak digunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi dan meskipun subjek menggunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi hanya ketika mendesak atau tidak punya waktu untuk bertemu dan membahas hal-hal yang ingin mereka bicarakan secara langsung, subjek dengan kepribadian introvert lebih suka berkomunikasi secara langsung karena mereka pikir lebih baik berkomunikasi secara langsung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Setiawati, Farida Agus, Agus Triyanto, and Nanang Erma Gunawan. "IMPLEMENTASI MBTI UNTUK PENGEMBANGAN KARIR MAHASISWA: STUDI PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING." JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN 8, no. 2 (2016). http://dx.doi.org/10.21831/jpipfip.v8i2.8272.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian individu denganMyers-Briggs Type Indicator (MBTI) pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling diFakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Di samping tipe kepribadian,penelitian akan mengukur kompetensi konselor yang dimiliki oleh para subjek. Tujuanberikutnya adalah mengetahui perbedaan kompetensi konselor berdasar berbagai tipekepribadian. Data dikumpulkan dengan teknik survey dengan menggunakan duainstrumen yaitu MBTI dan kompetensi konselor yang sudah diadaptasi dari AmericanSchool Counselor Association (ASCA) tahun 1992. Hasil menunjukkan subyek dengantipe ekstrovert berjumlah lebih banyak daripada yang introvert, cenderung memperolehinformasi dengan sensing daripada intuisi, membuat keputusan dengan feeling daripadathinking, dan orientasi terhadap dunia luar yang relatif sama antar subyek penelitian. Padakompetensi konselor, ada perbedaan rerata kompetensi pribadi pada subyek ekstrovertdan introvert (t=3.602 sig. p=.0.000) dan pada kompetensi keterampilan (t=2.167 sig.p=0.031). Sementara itu tidak ada perbedaan pada aspek pengetahuan dan professionalyang mana juga nampak pada tipe kepribadian sensing dan intuition, thinking dan feeling,dan judging dan perceiving
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Nasaru, Rahmatia, Moh Karmin Baruadi, and Ellyana Hinta. "Dinamika Kepribadian Tokoh dalam Novel Harapan di Atas Sajadah Karya Mawar Malka." Jambura Journal of Linguistics and Literature 1, no. 2 (2021). http://dx.doi.org/10.37905/jjll.v1i2.9231.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kepribadian tokoh dalam novel Harapan di Atas Sajadah karya Mawar Malka. Teori yang digunakan adalah psikologi Jung yaitu teori tentang pentingnya kesadaran dan ketidaksadaran membentuk pribadi yang utuh berkaitan dengan pengalaman dan hubungan dengan Sang Pencipta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan melalui dialog antar tokoh maupun cerita yang menggambarkan dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi, fungsi, dan tujuan penggunaan energi psikis. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi terdiri atas prinsip oposisi, kompensasi, dan penggabungan. Prinsip ini menjadi dasar terjadinya dinamika kepribadian yang awalnya memiliki kepribadian buruk menjadi lebih baik, (2) dinamika kepribadian dari segi fungsi penggunaan energi psikis yakni adanya kekuatan semangat, keingingan, dan kemauan, (3) dinamika kepribadian dari segi tujuan penggunaan energi psikis terdiri atas progresi dan regresi. Progresi kerpibadian tokoh menampilkan dua tipe keribadian yakni sikap ekstrovert (terbuka) dan sikap introvert (tertutup). Dengan demikian, dinamika kepribadian tokoh menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahan yang berhubungan dengan persoalan sosial dan hubungannya dengan Sang Maha Pencipta menuju ke arah lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Yuliana, Eka, Akhmad Riduwan, and Lilis Ardini. "PERSEPSI TENTANG AKUNTANSI: STUDI KUALITATIF DALAM KONTEKS STIKOM SURABAYA." Jurnal Akuntansi Bisnis 12, no. 2 (2019). http://dx.doi.org/10.30813/jab.v12i2.1778.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;ABSTRACT:&lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;em&gt; Accounting is one of favorite subject for high scholl students who are interested in the socio-humanistic field of study. The accountant profession is also considered by community having broader job opportunities. However, accounting professionals are still limited, as in Stikom Surabaya where the numbers of new accounting students are lesss than other majors. This fact needs to be explored so accurate reasons can be identified and particular information on the less interest on studying accountancy in Stikom Surabaya can be provide for further considerations. Therefore, this study applied qualitative analysis with an interpretive approach. The techniques for data collection where data collection where through Focus Group Discussion (FGD) and interviews. The respondents where 29 people consisting of high school students (class) XII, prospective applicants, accounting students in all levels, non accounting students, accounting teachers, school counsellors and parents. As the resulst, this study councluded that each participant had different perceptions on accounting study and the accounting profession. Most respondents argued that accounting profession dealt with number, had in door office activities, a boring job and serious profession and had no sense of humor. Overall, an accountants is considered as an introvert person. The respondent also conveyed that accounting subject was difficult owing to many calculations and formulas, that the accounting carrier was not prospective for the next 10 years and that the proffesion had highest risk that other professions. Moreover, the respondents mostly had no information that Stikom Surabaya provides accounting study. They just acknowledged that Stikom was imaged as the campus of engineering, information technology and design.&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;Keyword&lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;em&gt; : &lt;/em&gt;&lt;em&gt;Accountant profession, accounting department, perception about accounting&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt; &lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;em&gt; &lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;ABSTRAK:&lt;/strong&gt; Jurusan akuntansi adalah salah satu jurusan favorit yang diminati siswa SMA pada bidang Soshum dan profesi akuntan adalah profesi dengan peluang kerja yang luas. Akan tetapi tenaga profesi akuntan masih minim dan hal ini juga berdampak pada Stikom Surabaya dengan jumlah mahasiswa baru pada jurusan akuntansi paling sedikit peminatnya dibanding dengan jurusan lainnya. Hal ini perlu digali dari persepsi masyarakat tentang akuntansi yaitu profesi dan kuliah pada jurusan akuntansi agar dapat memberikan informasi penyebab tentang sedikitnya minat studi pada jurusan akuntansi Stikom Surabaya. Surabaya. Analisis kualitatif dengan pendekatan intrepretif dilakukan dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan adalah dengan &lt;em&gt;Focus Group Discussion&lt;/em&gt; (FGD) dan wawancara. Sejumlah 29 informan diwawancarai yang terdiri dari siswa SMA kelas XII, calon pendaftar, mahasiswa aktif jurusan akuntansi semua tingkat, mahasiswa aktif jurusan non akuntansi, guru akuntansi, guru bimbingan karir dan orang tua. Hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi tentang akuntansi dan profesi akuntan berbeda-beda. Sebagian besar informan berpresepsi bahwa akuntansi adalah pekerjaan yang hanya berkutat dengan angka dan hanya duduk di dalam ruangan sepanjang hari dan profesi akuntan adalah profesi yang membosankan, terlalu serius, tidak memiliki rasa humor dan akuntan adalah pribadi yang &lt;em&gt;introvert&lt;/em&gt;. Mata pelajaran akuntansi itu sulit dan banyak hitungan dan rumusnya dan karir pada bidang akuntansi tidak prospek untuk 10 tahun kedepan dan resikonya lebih besar dari profesi lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar informan menyatakan tidak mengetahui bahwa di Stikom Surabaya terdapat jurusan akuntansi dan menurut mereka &lt;em&gt;image&lt;/em&gt;nya adalah kampus teknik, teknologi informasi dan desain.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;Kata Kunci:&lt;/strong&gt; Profesi Akuntan, Kuliah Jurusan Akuntansi, Persepsi Tentang Akuntansi&lt;/p&gt;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Yuliana, Eka. "PERSEPSI TENTANG AKUNTANSI: STUDI KUALITATIF DALAM KONTEKS STIKOM SURABAYA." Jurnal Akuntansi Bisnis 12, no. 2 (2019). http://dx.doi.org/10.30813/jab.v12i2.1785.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;ABSTRACT:&lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;em&gt; Accounting is one of favorite subject for high scholl students who are interested in the socio-humanistic field of study. The accountant profession is also considered by community having broader job opportunities. However, accounting professionals are still limited, as in Stikom Surabaya where the numbers of new accounting students are lesss than other majors. This fact needs to be explored so accurate reasons can be identified and particular information on the less interest on studying accountancy in Stikom Surabaya can be provide for further considerations. Therefore, this study applied qualitative analysis with an interpretive approach. The techniques for data collection where data collection where through Focus Group Discussion (FGD) and interviews. The respondents where 29 people consisting of high school students (class) XII, prospective applicants, accounting students in all levels, non accounting students, accounting teachers, school counsellors and parents. As the resulst, this study councluded that each participant had different perceptions on accounting study and the accounting profession. Most respondents argued that accounting profession dealt with number, had in door office activities, a boring job and serious profession and had no sense of humor. Overall, an accountants is considered as an introvert person. The respondent also conveyed that accounting subject was difficult owing to many calculations and formulas, that the accounting carrier was not prospective for the next 10 years and that the proffesion had highest risk that other professions. Moreover, the respondents mostly had no information that Stikom Surabaya provides accounting study. They just acknowledged that Stikom was imaged as the campus of engineering, information technology and design.&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p class="Default"&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt; &lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;Keyword&lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;em&gt; : &lt;/em&gt;&lt;em&gt;Accountant profession, accounting department, perception about accounting&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt; &lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;em&gt; &lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;ABSTRAK:&lt;/strong&gt; Jurusan akuntansi adalah salah satu jurusan favorit yang diminati siswa SMA pada bidang Soshum dan profesi akuntan adalah profesi dengan peluang kerja yang luas. Akan tetapi tenaga profesi akuntan masih minim dan hal ini juga berdampak pada Stikom Surabaya dengan jumlah mahasiswa baru pada jurusan akuntansi paling sedikit peminatnya dibanding dengan jurusan lainnya. Hal ini perlu digali dari persepsi masyarakat tentang akuntansi yaitu profesi dan kuliah pada jurusan akuntansi agar dapat memberikan informasi penyebab tentang sedikitnya minat studi pada jurusan akuntansi Stikom Surabaya. Surabaya. Analisis kualitatif dengan pendekatan intrepretif dilakukan dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan adalah dengan &lt;em&gt;Focus Group Discussion&lt;/em&gt; (FGD) dan wawancara. Sejumlah 29 informan diwawancarai yang terdiri dari siswa SMA kelas XII, calon pendaftar, mahasiswa aktif jurusan akuntansi semua tingkat, mahasiswa aktif jurusan non akuntansi, guru akuntansi, guru bimbingan karir dan orang tua. Hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi tentang akuntansi dan profesi akuntan berbeda-beda. Sebagian besar informan berpresepsi bahwa akuntansi adalah pekerjaan yang hanya berkutat dengan angka dan hanya duduk di dalam ruangan sepanjang hari dan profesi akuntan adalah profesi yang membosankan, terlalu serius, tidak memiliki rasa humor dan akuntan adalah pribadi yang &lt;em&gt;introvert&lt;/em&gt;. Mata pelajaran akuntansi itu sulit dan banyak hitungan dan rumusnya dan karir pada bidang akuntansi tidak prospek untuk 10 tahun kedepan dan resikonya lebih besar dari profesi lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar informan menyatakan tidak mengetahui bahwa di Stikom Surabaya terdapat jurusan akuntansi dan menurut mereka &lt;em&gt;image&lt;/em&gt;nya adalah kampus teknik, teknologi informasi dan desain.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;Kata Kunci:&lt;/strong&gt; Profesi Akuntan, Kuliah Jurusan Akuntansi, Persepsi Tentang Akuntansi&lt;/p&gt;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography