To see the other types of publications on this topic, follow the link: Ramuan Herbal.

Journal articles on the topic 'Ramuan Herbal'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Ramuan Herbal.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Amalia, Riski, Irfanita Nurhidayah, Anda Kamal, Nani Safuni, and Naria Fitriani. "Edukasi Peningkatan Daya Imunitas Tubuh dengan Pemanfaatan Ramuan Herbal di Desa Reuleung Karieng Kabupaten Aceh Besar." Idea Pengabdian Masyarakat 4, no. 03 (2024): 197–202. http://dx.doi.org/10.53690/ipm.v4i03.290.

Full text
Abstract:
Sistem imunitas tubuh harus ditingkatkan agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Pemanfaatan ramuan herbal sebagai terapi alternatif dalam pemeliharaan dan preventif penyakit. Masyarakat desa harus bisa memahami manfaat besar dari ramuan herbal karena selalu terpapar dengan pengobatan herbal. Kegiatan edukasi masyarakat ini dilakukan di Desa Reuleung Karieng Kabupaten Aceh Besar. Metode edukasi yang dilakukan meliputi demonstrasi, diskusi dan tanya jawab. Tujuan dari edukasi yang dilakukan yaitu untuk memperdayakan masyarakat agar memanfaatkan ramuan obat herbal sebagai bagian dari complementary alternative medicine dan biofarmaka dalam upaya preventif penyakit dan promotif kesehatan. Hasil kegiatan edukasi ini yaitu masyarakat Desa Reueleung Karieng tampak antusias, semangat, meningkatkan pengetahuan diri, serta aktif dalam bertanya selama proses pengolahan ramuan ramuan herbal. Masyarakat juga menyatakan bahwa akan menerapkan pengolahan ramuan herbal untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya. Kegiatan edukasi pemanfaatan ramuan herbal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan daya imunitas tubuh mampu meningkatan pengetahuan masyarakat dan peningkatan peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan ramuan obat tradisional yang dapat dipergunakan untuk peningkatan kesehatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Rusminingsih, Esri, Agus Murtana, and Ambar Winarti. "Penyuluhan Dan Pendampingan Pembuatan Ramuan Herbal Alami Untuk Peningkatan Imunitas Tubuh Dalam Menghadapi Wabah Covid-19 Di KSP Estu Mandiri Klaten." Jurnal Pengabdian Perawat 1, no. 1 (2022): 27–33. http://dx.doi.org/10.32584/jpp.v1i1.1518.

Full text
Abstract:
Penularan COVID-19 secara luas di seluruh dunia diakui oleh WHO sebagai pandemi. Risiko penularan COVID-19 yang sangat tinggi menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi di Indonesia. Maraknya beragam informasi hoax yang beredar dimasyarakat terkait produk herbal dan suplemen kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan COVID-19 perlu mendapatkan perhatian serius, dibutuhkan upaya untuk memberikan informasi dan edukasi yang benar tentang jenis, manfaat dan efek samping ramuan herbal pada masyarakat agar masyarakat bijak dalam memilih bahan herbal yang aman meningkatkan imunitas dalam mencegah COVID-19. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan penyuluhan dan pendampingan pembuatan ramuan herbal alami sebagai terapi komplementer untuk peningkatan imunitas tubuh dalam menghadapi wabah Covid-19 di KSP Estu Mandiri Klaten. Metode pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan cara membuat herbal alami untuk meningkatkan imunitas menggunakan ramuan kunyit asam. Pertama peserta diberikan materi penyuluhan tentang jenis, manfaat, efek samping herbal dan cara membuat ramuan herbal, dilanjutkan pendampingan pembuatan ramuan herbal kunit asam. Kunyit dipilih sebagai bahan utama ramuan karena mengandung zat aktif yang memiliki manfaat imunomodulator, antiinflamasi dan antioksidan. Hasil kegiatan penyuluhan dan pendampingan pembuatan Ramuan Herbal Alami Untuk Peningkatan Imunitas Tubuh Dalam Menghadapi Wabah COVID-19 diikuti oleh 25 peserta. Rerata hasil pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan adalah 53,2, setelah penyuluh terjadi peningkatan pengetahuan dengan rata-rata nilai 88,8. Rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 35,6. Peserta mampu menjelaskan kembali jenis, manfaat, efek samping herbal dan antusias dalam membuat ramuan herbal. Setiap peserta mendapatkan 1 botol hasil pembuatan herbal kunyit asam. Peserta menyatakan rasa ramuan herbal segar dan enak dikomsumsi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Insulistyowati, Anie, Maksudi Maksudi, and Agus Budiansyah. "Bobot Karkas Dan Lemak Abdomen Ayam Broiler Yang Diberi Ramuan Herbal Sebagai Feed Additive Dengan Lama Waktu Yang Berbeda." Jurnal Pertanian Terpadu 11, no. 2 (2024): 103–10. http://dx.doi.org/10.36084/jpt..v11i2.524.

Full text
Abstract:
Penggunaan ramuan herbal sering digunakan dalam ransum maupun air minum ayam broiler dengan tujuan untuk menjaga daya tahan tubuh dan performanya. Durasi pemberian ramuan herbal pada ternak dapat memberikan efek yang positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pemberian ramuan herbal temulawak, kunyit dan probiotik terhadap bobot karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Penelitian menggunakan 200 ekor DOC broiler MB-202 dalam kandang koloni yang diisi dengan 10 ekor per kendang dengan pakan komersil Novo-511 Non-AGP. Perlakuan yang diterapkan dalam rancangan acak lengkap adalah lama waktu pemberian ramuan herbal yaitu: P0: tanpa ramuan herbal (ad-libitum), P1: pemberian selama1 minggu, P2: pemberian selama 2 minggu, P3: pemberian selama 3 minggu, dan P4: pemberian selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ramuan herbal 1sampai 4 minggu nyata meningkatkan konsumsi dan bobot karkas mutlak, namun tidak nyata dalam menurunkan lemak abdomen. Disimpulkan pemberian ramuan herbal selama 1 minggu sudah mampu meningkatkan bobot karkas mutlak dan cenderung menurunkan lemak abdomen ayam broiler.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Santoso, Agus Muji, Guruh Sukma Hanggara, Zainal Afandi, et al. "Penerapan Video Edukasi untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Ramuan Herbal Selama Pandemi Covid-19 bagi Kelompok Remaja Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk." Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (2021): 126–37. http://dx.doi.org/10.53624/kontribusi.v1i2.34.

Full text
Abstract:
Ramuan herbal dapat berpotensi besar untuk meningkatkan ketahanan tubuh dalam masa pandemi jika digunaan secara tepat. Rendahnya pengetahuan tentang takaran, teknik pengolahan, pola konsumsi ramuan herbal, dan efek sampingnya menjadikan fokus untuk program pengabdian masyarakat dengan memberikan informasi yang komprehensif tentang penggunaan ramuan herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara baik dan benar. Program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dalam moda daring melalui media jejaring sosial secara asinkronus sesuai tahap ODSIMED (observasi, pengembangan, sosialisasi, implementasi, monitoring, evaluasi, diseminasi) Program ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran tentang penggunaan ramuan herbal yang tepat. Khususnya tentang teknik pengolahan ramuan herbal (skor N-Gain 0,77).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Salmah. "PENGARUH PENAMBAHAN RAMUAN HERBAL PADA AIR MINUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE LEMAK PADA AYAM KAMPUNG SUPER." IJED 1, no. 3 (2020): 410–16. https://doi.org/10.5281/zenodo.4285032.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ramuan herbal yang ditambahkan dalam air minum terhadap persentase karkas dan persentase lemak pada ayam kampung super. Materi yang digunakan adalah 84 ekor ayam kampung super. Tanaman herbal yang digunakan adalah bawang putih (<em>Allium satuvum</em>), Kencur (<em>Kaempferia galangal</em>), kunyit (<em>Curcuma domestika</em>), temulawak (<em>Curcuma xanthoriza</em>), jahe (<em>Zingiber officinale</em>), daun sirih (<em>Piper Better </em> Linn ), sereh. Tanaman diekstrak, dicampur dengan gula pasir, tetes tebu dan difermentasi dengan MA-11. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan tujuh ulangan, perlakuan diberikan dalam air minum dengan masing-masing perlakuan adalah R<sub>o</sub> = air minum tanpa penambahan ramuan herbal, R<sub>1</sub> = 1 liter air minum + 3 ml ramuan herbal, R<sub>2</sub> = 1 liter air minum + 6 ml ramuan herbal. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan ramuan herbal 3 ml dan 6 ml pada air minum memberikan pengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap persentase karkas, sedangkan untuk persentase lemak, penambahan herbal 3 ml dan 6 ml memberikan pengaruh sangat nyata (P&lt;0,01). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian ramuan herbal hingga 6 ml yang ditambahkan pada air minum tidak menyebabkan perubahan persentase karkas namun pemberian 6 ml, terjadi penurunan persentase lemak ayam kampung super.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nono, Ferdianus, Dyah Lestari Yulianti, and Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih. "Pengaruh penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive terhadap in come over feed cost ayam broiler." Jurnal Sains Peternakan 5, no. 2 (2017): 100–105. http://dx.doi.org/10.21067/jsp.v5i2.3160.

Full text
Abstract:
&#x0D; ABSTRAK&#x0D; Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan ramuan herbal terhadap income over feed cost ayam broiler. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah: ayam broiler DOC. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan ramuan herbal dalam air minum dengan level penggunaan sebagai berikut : P0: tanpa penambahan ramuan herbal, P1:air + 10 % ramuan herbal, P2: air + 15 % ramuan herbal, P3: air + 20% ramuan herbal. Variabel yang di amati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, biaya pakan, dan income over feed cost ayam broiler. Data yang diperoleh (income over feed cost) di analisis dengan menggunakan analisis ragam dengan rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya pakan tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan P3 diikuti berturut-turut oleh P1, P2, P0 dan yang terendah adalah P0. Sedangkan pada P0 biaya pakan paling rendah karena tidak ada penggunaan ramuan herbal. Berdasarkan data penerimaan, penerimaan tertinggi terdapat pada kelompok kontrol P1 Rp 31.430,6 sedangkan penerimaan terandah terdapat pada kelompok P0 sebesar Rp 24.814,8.100 Rendahnya penerimaan dalam penelitian ini disebabkan oleh rendahnya bobot badan ayam broiler selama penelitian. Income Over Feed Cost selama penelitian yang tertinggi terdapat pada kelompok P3 (3.568), dan terendah terdapat pada perlakuan P1 (979) P0 (1.964), P2 (1.937) karena biaya pakan lebih tinggi dari pada penerimaan.Ini berarti bahwa penggunaan ramuan herbal dalam air minum berpengaruh sangat nyata (P&lt; 0,01) terhadap Income Over Feed Cost. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive memberikan pengaruh sangat nyata terhadap IOFC ayam broiler.&#x0D; &#x0D; Abstract &#x0D; The purpose of this study was to determine the effect of using herbal ingredients on income over feed costs of broiler chickens. The material used in this study was: broiler DOC. This study was designed using a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and each treatment consisted of 4 replications. The treatment used in this study is the use of herbal ingredients in drinking water with the use level as follows: P0: without the addition of herbal ingredients, P1: water + 10% herbal ingredients, P2: water + 15% herbal ingredients, P3: water + 20% herbal concoctions. The variables observed in this study were feed consumption, feed costs, and income over feed costs for broiler chickens. The data obtained (income over feed cost) is analyzed using a variety of analysis with a completely randomized design (CRD). The results showed that the highest feed costs were found in the P3 treatment group followed by P1, P2, P0 and the lowest was P0. Whereas at P0 the cost of feed is lowest because there is no use of herbal ingredients. Based on acceptance data, the highest revenue was in the P1 control group of Rp. 31,430.6 while the lowest acceptance was in the P0 group of Rp. 24,814.8,100. The low acceptance in this study was caused by the low body weight of broiler chickens during the study. Income Over Feed Cost during the highest research was found in the P3 group (3,568), and the lowest was found in the treatment of P1 (979) P0 (1,964), P2 (1,937) because the cost of feed was higher than acceptance. drinking water has a very significant effect (P &lt;0.01) on Income Over Feed Cost. Based on the results of the study it can be concluded that the use of herbal ingredients as additive feeds has a very significant effect on IOFC broiler chickens.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

N., Prabewi,, and Junaidi, P. S. "Pengaruh Pemberian Ramuan Herbal Sebagai Pengganti Vitamin dan Obat-Obatan dari Kimia Terhadap Performan Ternak Ayam Kampung Super." Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian 11, no. 22 (2015): 97. http://dx.doi.org/10.36626/jppp.v11i22.141.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui performan ternak ayam kampung super dengan pemberian ramuan herbal. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri-dari tiga perlakuan pemberian air minum,: Perlakuan (PH0)air minum non herbal (tanpa herbal), (PH1)air minum yang dicampur dengan ramuan herbal difermentasi selama 4 hari , (PH2) air minum yang dicampur dengan ramuan herbal yang difermentasi selama 6 hari .Setiap perlakuan ulangannya sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 9 petak percobaan. Tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam sehingga setiap perlakuan jumlah ayam kampung super sebanyak 15 ekor, dan jumlah ternak ayam kampung super untuk penelitian ini total 45 ekor dipelihara mulai umur 1 hari atau DOC sampai umur 63 hari. Variabel penelitian yang diamati konsumsi pakan, FCR, pertambahan bobot badan, mortalitas, bobot hidup umur panen, persentase karkas. Metode analisis data dianalisis menggunakan Analyses Of Variance (ANOVA), bila terdapat perbedaan maka diuji lanjut menggunakan metode Duncan’s New Multeple Rage Test (DNMRT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ramuan herbal pada ayam kampung super memberikan hasil yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap konsumsi pakan, bobot hidup umur panen, FCR, persentase karkas dan pertambahan bobot badan. Sedangkan pada variabel persentase mortalitas tidak berbeda nyata.Kesimpulan yang dapat diambil adalah perlakuan ramuan herbal fermentasi selama 6 hari yang diberikan melalui air minum sebagai pengganti vitamin, obat-obatan dari bahan kimia dapat mempertahankan performan ayam kampung super, hal tersebut terbukti bahwa variabel konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot hidup umur panen, persentase karkas dan sehingga mendapatkan efisiensi pakan yang maksimal atau FCR terendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hayati, Ari, and Nour Athiroh. "Pengetahuan dan Manfaat Empiris Literasi Herbal di Griya Jamu Siti Ara Kota Batu Dalam Rangka Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia 5, no. 2 (2023): 116. http://dx.doi.org/10.36722/jpm.v5i2.1297.

Full text
Abstract:
&lt;p&gt;&lt;em&gt;Permasalahan yang memerlukan solusi di&lt;/em&gt; &lt;em&gt;mitra Griya Jamu Siti Ara yaitu belum dilakukan identifikasi nama ilmiah jenis herbal yang dimanfaatkan secara empiris. Tujuan pengabdian adalah menggali pengetahuan empiris manfaat herbal di Griya Jamu Siti Ara. Metode pelaksanaan meliputi eksplorasi jenis herbal melalui pengamatan langsung di lapangan dengan pencatatan nama lokal tumbuhan yang dikoleksi di lahan Griya Jamu Siti Ara. Setiap jenis tumbuhan didokumen. Dilakukan pencatatan pengetahuan meliputi nama lokal, tingkat pengetahuan aspek pemanfaatan herbal, dan jumlah jenis herbal yang diketahui oleh responden melalui wawancara langsung. Partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegiatan adalah partisipasi aktif, mulai perencanaan, penyusunan jadwal, pelaksanaan kegiatan, dan partisipasi mitra dievaluasi melalui kuesioner. Hasil pengabdian menunjukkan persepsi responden tentang herbal menunjukkan variasi jawaban dan cenderung kategori persepsi rendah, mengindikasikan perlunya dilakukan literasi berupa penulisan buku tentang herbal di Griya jamu Siti Ara Batu yang akan bermanfaat untuk meningkatkan pengenalan herbal secara lebih mudah dan efisien. Eksplorasi keanekaragaman jenis herbal yang secara empiris terdapat dalam ramuan untuk mengobati suatu penyakit meliputi 18 jenis pada ramuan A dan 20 jenis herbal pada ramun B.&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;p&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;Kata kunci&lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;strong&gt;&lt;em&gt;: &lt;/em&gt;&lt;/strong&gt;&lt;em&gt;Empiris, Herbal, Literasi, Pengetahuan&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Dewi perwito sari, Asti Rahayu, Ira Purbosari, Indra Dwi Framono, and Fithri Farchah Frischah Sari. "SOSIALISASI JAMU SAINTIFIK UNTUK PANYAKIT DIABETES MELITUS." Jurnal Penamas Adi Buana 7, no. 02 (2024): 168–76. http://dx.doi.org/10.36456/penamas.vol7.no02.a8064.

Full text
Abstract:
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang memiliki indikasi peningkatan kadar glukosa darah. Selain mengobati diabetes dengan obat-obatan, banyak orang yang menggunakan bahan-bahan alami terutama tanaman untuk mengobati diabetes. Jamu Saintifik merupakan salah satu ramuan jamu yang secara ilmiah telah terbukti khasiatnya. Jamu ini merupakan hasil riset dari B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional). Ramuan Jamu Saintifik Diabetes Melitus terdiri dari daun salam, herba sambiloto, kulit kayu manis, dan temulawak. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari program penanganan penyakit tidak menular (PTM) jangka panjang yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif DM tipe 2. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang jamu saintifik untuk penyakit diabetes melitus. Metode yang dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan menunjukkan dan menjelaskan secara ilmiah ramuan herbal penyakit DM tipe 2 kepada masyarakat Kampung Herbal Nginden Surabaya. Kemudian dilakukan simulasi pembuatan jamu saintifik yang disaksikan langsung oleh peserta, kemudian peserta diminta melakukannya sendiri di bawah pengawasan fasilitator. Berdasarkan hasil kuesioner pre-test dan post-test kepada responden, didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sejumlah 26,19% pada responden kader Kampung Herbal Nginden Surabaya terkait jamu saintifik untuk penyakit diabetes melitus
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Johari, Arina, and Nurul Jamilah Rosly. "Herba dalam Perubatan Tradisional Melayu: Analisis Persepsi, Pengetahuan dan Pengamalannya dalam Kalangan Generasi Z." International Journal of Advanced Research in Food Science and Agriculture Technology 1, no. 1 (2025): 1–13. https://doi.org/10.37934/fsat/1.1.113a.

Full text
Abstract:
Herba tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Melayu, iaitu sebagai ramuan dalam makanan malah paling penting untuk tujuan perubatan. Namun, didapati hanya golongan lama yang masih percaya dan mengamalkan penggunaan herba ini; sebaliknya pula bagi Generasi Z. Jika dibiarkan situasi ini berlanjutan pasti mengimplikasikan kesan ke atas imej dan jati diri orang Melayu. Maka, kajian ini dilakukan bertujuan meneroka definisi, ciri-ciri dan kegunaan tumbuhan herba dalam perubatan tradisional orang Melayu serta menganalisis persepsi, pengetahuan dan pengamalannya dalam kalangan Generasi Z. Analisis ini mengaplikasikan metod rujukan sumber dan pembacaan bagi mendapatkan maklumat tentang jenis dan makna tumbuhan herba; metod temu bual separa struktur terhadap 40 responden iaitu 10 pengamal perubatan tradisional dan 30 Generasi Z. Dapatan memperlihatkan tumbuhan herba digunakan sebagai elemen kesihatan dan perubatan tradisional dalam tiga situasi, iaitu i) Ramuan/ aroma makanan; ii) Ramuan ubat untuk kegunaan luar; dan iii) Ramuan jus/tonik/ubat untuk diminum/makan. Generasi Z pula secara majoritinya didapati kurang mempercayai tumbuhan herba boleh merawat penyakit malah didapati kurang kesedaran dan pengetahuan tentang bentuk, jenis dan maknanya. Dapatan turut memperlihatkan Generasi Z tidak berminat dan tiada motivasi untuk mengetahui tentang tumbuhan herba selain mengalami sindrom budaya popular dalam amalan atau pola pemakanan yang dipilih. Kajian ini diharap akan dapat memberi nilai terhadap tumbuhan herba yang semakin dilupakan oleh generasi muda sekali gus meningkatkan pengetahuan dan kesedaran masyarakat supaya terus menghargai serta melestarikan tumbuhan herba ini sebagai unsur perubatan tradisional Melayu merentas zaman. The Malay community considers herbs to be essential components of their daily life, using them as food ingredients and much more so for medicinal purposes. But it was discovered that only the elderly continued to utilise and believe in the benefits of this herb, while generation Z was the opposite. Allowing this condition to persist will undoubtedly affect the image and identity of Malays. Thus, the purpose of this study was to investigate the types and meanings of herbal plants used in Malay traditional medicine as well as to analyse the perceptions, knowledge, and practices of the herb among Generation Z. This study is conducted through library research method to obtain information about the types and meanings of herbal plants; semi-structured interview with 40 respondents, comprising 10 traditional medicine practitioners and 30 generation Z. Findings have found that Malay people use herbal plants as medicines in three situations: as food ingredients, as external medicinal substances, and as juice or drinking medicine. Generation Z, on the other hand, was found to be the majority not only have no belief that herbal plants may cure illness, but also found to lack awareness and knowledge about their meanings, types and uses. Findings also show that generation Z lacks interest and motivation to learn about herbal plants in addition to experiencing popular culture syndrome in their chosen dietary practices. It is hoped that this study will be able to provide value to herbal plants which are increasingly being overlooked by the younger generation thus broaden the knowledge and awareness of the community so that they continue to appreciate and preserve herbal plants as an element of Malay traditional medicine across the ages.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Yuliana, Yuliana, Idawati Idawati, and Eka Warni. "PENYULUHAN TENTANG PENGGUNAAN RAMUAN HERBAL PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN MANE KABUPATEN PIDIE." Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat 1, no. 1 (2024): 1–8. http://dx.doi.org/10.70410/japm.v1i1.14.

Full text
Abstract:
Prevalensi penggunan obat herbal meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan ibu hamil. Di daerah pidie masih sangat kental dengan budaya dan kepercayaan penggunaan ramuan yang di racik sendiri untuk Kesehatan ibu baik sebelum hamil dan bahkan sedang hamil. Literatur yang diterbitkan menunjukkan prevalensi penggunaan obat herbal bervariasi antara 22,3-82,3% selama kehamilan. Ramuan yang paling umum digunakan adalah pepermin, jahe, timi, kamomil, sage, adas manis, fenugreek, dan teh hijau. Alasan paling umum tujuan penggunaan yaitu untuk pengobatan gangguan gastrointestinal dan gejala pilek dan flu. Mayoritas penggunaan selama trimester pertama kehamilan tanpa konsultasi ke dokter atau bidan. Mayoritas ibu hamil di sarankan oleh keluarga dikarenakan lebih efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping dari pada pengobatan modern terutama selama kehamilan. Banyak ibu hamil yang belum mengetahui resiko terhadap penggunaan ramuan herbal bagi kehamilannya, sehingga kegiatan pengabdian pada masyarakat ini perlu dilakukan bertujuan dapat memberikan pengetahuan bagi ibu hamil tentang penggunaan herbal saat hamil. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu penyuluhan yang melibatkan ibu hamil, wanita usia subur, keluarga dan perangkat desa. Hasil yang di peroleh dari penyuluhan ini ibu hamil antusia mengikuti kegiatan dan aktif dalam bertanya menunjukkan bahwa informasi yang di sampaikan oleh pemateri menambah pemahaman dan pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan ramuan herbal yang selama ini sudah menjadi tradisi yang berlaku di dalam keluarga dan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Dwi raharjo, Rahma Nofria, Mardi Satria Rahman, Wulan Mustika, Triana Guspita Sari, and Arnayulis Arnayulis. "Perbandingan Performa Broiler yang Diberikan Multivitamin Pabrikan dengan Ramuan Herbal Soko Alam." JURNAL TRITON 16, no. 1 (2025): 52–61. https://doi.org/10.47687/jt.v16i1.846.

Full text
Abstract:
Daging broiler banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena merupakan sumber protein hewani yang mudah diperoleh serta memiliki harga yang terjangkau dibanding sumber protein hewani lainnya. Selain keunggulan yang telah dipaparkan sebelumnya, ternyata daging broiler memiliki ancaman residu yang tertinggal pada daging akibat pemberian vitamin pabrikan secara berlebihan selama pemeliharaan. Upaya yang dapat dilakukan guna meminimalisir cemaran residu pada daging dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan vitamin pabrikan dan digantikan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan performa broiler yang diberikan vitamin pabrikan dan ramuan herbal soko alam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan pada 200 ekor broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ramuan herbal soko alam berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap bobot badan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, namun tidak berpengaruh (P&gt;0,05) terhadap konsumsi pakan. Performa broiler yang diberikan multivitamin pabrikan memiliki nilai yang tinggi dibanding broiler yang diberikan ramuan herbal soko alam, namun dosis pada P3 (3,0gram ramuan herbal soko alam/2liter air) menjadi dosis yang direkomendasikan untuk dapat diaplikasikan pada pemeliharaan broiler karena performanya hampir menyaingi performa multivitamin pabrikan. Penelitian ini menyajikan beberapa sumberdaya lokal yang dapat digunakan oleh peternak sebagai multivitamin alami sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk pabrikan, dan mendorong pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada disekitar peternak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Tuloli, Teti Sutriyati, Nurain Thomas, Multiani S. Latif, and Zulfiayu Zulfiayu. "Peningkatan Kesadaran Tentang Side Effect Of Herbal Medicine Pada Masyarakat Di Kelurahan Hutuo Kabupaten Gorontalo." Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society 3, no. 3 (2024): 69–76. https://doi.org/10.37905/phar.soc.v3i3.27587.

Full text
Abstract:
Obat tradisional yang digunakan untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh telah berkembang dengan berbagai variasi bentuk. Bentuk obat tradisional yang ada saat ini seperti bubuk, cairan,tablet, rajangan, obat gosok dan lainnya. Menurut hasil Riskesdas 2018 proporsi pemanfaatan pengobatan tradisional di Provinsi Gorontalo sebanyak 25,8% dalam bentuk ramuan jadi, dan 42,6% ramuan buatan sendiri, Kota Gorontalo menempati peringkat ke-4 terbanyak proporsi pemanfaatan obat tradsional dengan jumlah 24,16% ramuan jadi dan 40,83% ramuan buatan sendiri. Tujuan pelaksaanan Kegiatan Join Kemitraan ini adalah Meningkatkan kesadaran masyarakat Kelurahan Hutuo, Kabupaten Gorontalo tentang efek samping obat herbal serta memotivasi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kejadian efek samping obat herbal. Kegiatan Join Kemitraan ini dilaksanakan melalui edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya kesadaran Masyarakat akan kejadian efek samping obat .Program Kegiatan Join Kemitraan ini dilaksanakan mulai 2 September 2024 di Desa Hutuo, Kabupaten Gorontalo dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang Masyarakat Desa Hutuo, Kabupaten Gorontalo. Adanya sinergitas yang baik antara Aparat desa, Kader Kesehatan, Masyarakat desa dan Tim dari Dosen dan Mahasiswa maka seluruh program pengabdian join kemitraan dapat terlaksana dengan baik dan sukses guna mewujudkan Kelurahan Hutuo bebas dari efek samping obat herbal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Purba, Eva Dewi Rosmawati, M. Seto Sudirman, and Rachmawati Felani Djuria. "Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Ramuan Tradisional pada Ibu Nifas di Wilayah Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat Tahun 2020." JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASE 1, no. 2 (2021): 75. http://dx.doi.org/10.52365/jond.v1i2.358.

Full text
Abstract:
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dieksplorasi sebagai bahan obat tradisional. Salah satu penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah ramuan herbal untuk ibu nifas. Penyehat tradisional (Hatra) menggunakan ramuan herbal dalam pengobatan pada ibu nifas ada yang telah menyiapkan ramuan herbal tersebut dalam bentuk sediaan obat siap pakai (bentuk sediaan padat seperti pil, serbuk dan parem). Penggunaan jamu atau herbal hendaknya memperhatikan aspek pengawasan peredaran dan pengawasan obat tradisional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat berupa pelatihan pembuatan obat tradisional serta pemberian informasi terkait pendaftaran dan ijin edar Obat Tradisional. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pemberian penyuluhan, diskusi dan pelatihan pembuatan obat tradisional dalam pengobatan ibu masa nifas. Hasil Kegiatan pengabdian ini menghasilkan 4 obat tradisional jamu bersalin yakni parem perut dan parem badan untuk membersihkan kotoran/darah kotor, jamu seduh untuk menghilangkan pegel-pegel/ meningkatkan stamina dan jamu seduh untuk menghindari masuk angin. Kesimpulan kegiatan pengabdian efektif dalam meningkatkan ketrampilan dalam pembuatan obat tradisional jamu bersalin dan meningkatkan jumlah masyarkat yang mengetahui cara pembuatan jamu bersalin tersebut yang selama ini hanya turun menurun dalam satu keluarga saja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Yanto, Erwan Arist, Yuli Ermawati, and Aditya Surya Nanda. "Peningkatan Produktivitas Ramuan Herbal Di Kelurahan Gadel Kecamatan Tandes Kota Surabaya Dengan Penerapan Manajemen Produksi Administrasi Dan Pemasaran." Abdimas: Papua Journal of Community Service 2, no. 2 (2021): 63. http://dx.doi.org/10.33506/pjcs.v2i2.1133.

Full text
Abstract:
Ditengah merebaknya Covid – 19 atau virus Corona berbagai produk herbal laris manis di pasaran tak terkecuali produk UMKM minuman ramuan herbal tradisional ikut terdongkrak. Momentum ini harus di manfaat sebaik mungkin oleh pelaku usaha. Mitra kami adalah Ibu Sunarti yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Yanto, berdomisili di Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Beliau menitipkan ramuan herbalnya di toko – toko kelontong sekitar yang memiliki lemari pendingin. Karena keterbatasan ramuan herbal yang hanya menjual produk sinom, keterbatasan administrasi pembukuan, keterbatasan IPTEK dan permodalan membuat ibu Sunarti tidak berani memperluas pasar. Padahal semangat dan potensi produk ramuan herbal sangat menjanjikan. Solusi yang di berikan yang pertama yaitu dengan melakukan uji coba penambahan varian produk. Kedua, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan dan usaha, Ketiga, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran, baik secara offline ( pelabelan, brosur, kartu nama dan konsinyasi ) maupun online ( sosial media, marketplace ) untuk meningkatkan jangkauan pasar. Metode yang di gunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Rencana yang akan dilakukan oleh tim adalah dengan memberikan pelatihan untuk manajemen usaha mereka ( mulai dari proses pengelolaan produksi, pembukuan sederhana, pemasaran efektif dan inspirasi pengusaha sukses ) dengan mendatangkan para pakar yang kompeten untuk mendongkrak usaha mereka. Setelah itu tim akan mengawal mitra untuk membuat label yang modern dan menarik dengan merek yang mereka ciptakan. Kemudian mendampingi mitra dalam memasarkan produk secara offline dan online agar jangkauan pasar lebih luas. Dengan begitu diharapkan pendapatan dan kesejahteraan mitra akan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Yanto, Erwan Arist, Yuli Ermawati, and Aditya Surya Nanda. "Ppm Pengusaha Ramuan Herbal Di Kelurahan Gadel Kecamatan Tandes Kota Surabaya." Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 3 (December 14, 2020): 943–50. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.744.

Full text
Abstract:
Ditengah merebaknya Covid – 19 atau virus Corona berbagai produk herbal laris manis di pasaran tak terkecuali produk UMKM minuman ramuan herbal tradisional ikut terdongkrak. Momentum ini harus di manfaat sebaik mungkin oleh pelaku usaha. Mitra kami adalah Ibu Sunarti yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Yanto, berdomisili di Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Beliau menitipkan ramuan herbalnya di toko – toko kelontong sekitar yang memiliki lemari pendingin. Karena keterbatasan ramuan herbal yang hanya menjual produk sinom, keterbatasan administrasi pembukuan, keterbatasan IPTEK dan permodalan membuat ibu Sunarti tidak berani memperluas pasar. Padahal semangat dan potensi produk ramuan herbal sangat menjanjikan.&#x0D; Solusi yang di berikan yang pertama yaitu dengan melakukan uji coba penambahan varian produk. Kedua, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan dan usaha, Ketiga, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran, baik secara offline ( pelabelan, brosur, kartu nama dan konsinyasi ) maupun online ( sosial media, marketplace ) untuk meningkatkan jangkauan pasar.&#x0D; Metode yang di gunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Rencana yang akan dilakukan oleh tim adalah dengan memberikan pelatihan untuk manajemen usaha mereka ( mulai dari proses pengelolaan produksi, pembukuan sederhana, pemasaran efektif dan inspirasi penegusaha sukses ) dengan mendatangkan para pakar yang kompeten untuk mendongkrak usaha mereka. Setelah itu tim akan mengawal mitra untuk membuat label yang modern dan menarik dengan merek yang mereka ciptakan. Kemudian mendampingi mitra dalam memasarkan produk secara offline dan online agar jangkauan pasar lebih luas. Dengan begitu diharapkan pendapatan dan kesejahteraan mitra akan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Septianawati, Paramita, Tisna Sendy Pratama, Hadis Pratiwi, and Mambodyanto Sumoprawiro. "PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP SWAMEDIKASI OBAT HERBAL PADA MAHASISWA KEDOKTERAN SELAMA PAN-DEMI COVID19." Herb-Medicine Journal 3, no. 2 (2020): 39. http://dx.doi.org/10.30595/hmj.v3i2.7474.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Coronavirus disease (COVID 19) sudah terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. FK UMP memiliki misi keunggulan dalam bidang Herbal. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap pola penggunaan obat herbal pada mahasiswa FK UMP selama menghadapi COVID 19. Jenis penelitian adalah penelitian cross sectional yang dilakukan pada April 2020. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai media untuk memperoleh data. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 41 responden. Analisis deskriptif dilaporkan untuk menggambarkan demografi, frekuensi pengetahuan dan sikap mahasiswa FK UMP terhadap swamedikasi obat/ramuan herbal selama Pandemi COVID 19. Sebanyak 46,4% mahasiswa meminum obat herbal selama pandemic COVID 19. Adapun ramuan herbal yang dikonsumsi adalah jahe (15%), bawang putih (24,4%), Echinacea sp. (7,3%), kunyit (5,1%), kemangi (10,3%), kurma merah (7,7%), jeruk (43,6%) dan jambu (17,9%). Dengan demikian, penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai obat herbal dan pengetahuan tentang COVID 19 adalah baik. Sikap tentang penggunaan obat herbal dan sikap selama menghadapi pandemi COVID 19 pada mahasiswa FK UMP termasuk kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa swamedikasi obat herbal selama pandemic COVID 19 di kalangan mahasiswa FK UMP rendah, dikarenakan obat herbal yang dikonsumsi selama pandemic COVID 19 hanya untuk peningkatan imunitas tubuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Kurniawati, Darini, and Iwan Yuwindry. "Studi Farmakovigilans Obat Herbal Di Kota Banjarmasin Dengan Metode Naranjo." Journal Pharmaceutical Care and Sciences 2, no. 1 (2021): 23–35. http://dx.doi.org/10.33859/jpcs.v2i1.132.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2018 mendapatkan data bahwa masyarakat Indonesia 30,4% mengkonsumsi jamu tradisional baik dalam bentuk ramuan jadi maupun ramuan buatan sendiri . Pemerintah Indonesia mendorong pemakaian herbal karena bahan baku obat jadi masih diperoleh dari luar negeri ( Dani Pratama, 2020).&#x0D; Tujuan penelitian ini untuk melihat kemungkinan adanya efek samping terhadap penggunaan obat herbal masyarakat kota Banjarmasin dengan metode Naranjo.&#x0D; Metode penelitian ini observasional deskriptif dengan rancangan cross secsional dengan pengambilan sampel Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklsusi yang ditetapkan peneliti wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara. Analisis data menggunakan Naranjo.&#x0D; Hasil penelitian dari data karakteristik umur yang dominan umur 31-50 tahun sebanyak 13 (42%), jenis kelamin mayoritas perempuan 22 (71%), status pekerjaan mayoritas wiraswasta 19 (61 %), status pendidikan mayoritas SMA 15 (48 %), status pendapatan mayoritas diatas dua juta 10 (32 %). Masyarakat mayoritas menggunakan obat herbal 27 (87 %), sumber informasi obat herbal dari keluarga 20 (65 %), obat herbal mayoritas dari toko obat tradisional 11 ( 35 %), mayoritas obat herbal diseduh 11 (35%). Dari analisis kausalitas menggunakan algoritma Naranjo diketahui bahwa pasien yang menggunakan obat herbal pada kejadian efek samping sebanyak 6 subyek dengan kategori possible.&#x0D; Simpulan: Kejadian efek samping penggunaan obat herbal dengan kategori Possible.&#x0D; &#x0D; Kata Kunci: obat herbal, Naranjo, Possible
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Marwati, Marwati, Asril Burhan, Muh Azwar AR, et al. "PEMBUATAN TEH HERBAL DARI TANAMAN SAMBUNG NYAWA." E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (2022): 1081–86. http://dx.doi.org/10.47492/eamal.v2i2.1535.

Full text
Abstract:
Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya sampai menjadi produk sediaan secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional yang dibuat dalam bentuk seduhan teh herbal dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pengolahan bahan baku sampai pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Anggaraeni, Komang Rosa Tri, and I. Dewa Ayu Agra Darmawati. "STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK AKUPRESUR DAN RAMUAN HERBAL SEDERHANA SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT I ITEKES BALI." Jurnal Keperawatan Sriwijaya 10, no. 1 (2023): 17–21. http://dx.doi.org/10.32539/jks.v10i1.167.

Full text
Abstract:
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan Tingkat I ITEKES Bali tentang akupresur dan ramuan herbal sederhana untuk pencegahan COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang melibatkan 123 orang orang mahasiswa keperawatan tingkat 1 ITEKES BALI yang aktif dalam perkuliahan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya yang akan di bagikan melalui google form kemudian data dianalisis secara univariat dengan bantuan Program SPSS. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa yang memiliki kategori baik mengenai teknik akupresur sebanyak 85 orang (69,1%) dan yang cukup sebanyak 38 orang (30,9%) sementara untuk ramuan herbal sederhana tingkat pengetahuan dalam kategori baik berjumlah 75 orang (60,9%) dan kategori cukup berjumlah 48 orang (39,1%). Simpulan: Pengetahuan tentang akupresur lebih baik dari pada herbal sederhana, sehingga masih perlu ditingkatkan sosialisasi dan upaya peningkatan pengetahuan lainnya. Sehingga mahasiswa mampu menyebarluaskan informasi tentang akupresur dan herbal lebih baik di masa yg akan datang kepada masyarakat luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Putri, Rury Eryna, Sonny Kristianto, Gandul Atik Yuliani, et al. "Edukasi Optimalisasi Bahan Alam sebagai Ramuan Herbal Kesehatan Reproduksi Remaja di MA Permata Kota Mojokerto." Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 8, no. 4 (2025): 2061–76. https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i4.18733.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Bahan alam Indonesia dilaporkan memiliki beragam senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan fenolik, yang menunjukkan aktifitas antibakteri dan antioksidan yang tinggi sehingga dimanfaatkan sebagai ramuan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Namun, kurangnya perilaku perawatan diri sejak remaja dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan informasi yang memadai tentang cara menjaga kebersihan diri pada masa tersebut. Termasuk rendahnya kesadaran penggunaan bahan alam herbal. Edukasi tentang peningkatan pengetahuan tentang bahan alam sebagai bahan ramuan kesehatan reproduksi kepada siswa di dalam sataun pendidikan menjadi langkah strategis untuk membina siswa memahami problema di atas. Program ini menyasar siswa putri kelas X, Madrasah Aliyah (MA) Permata Kota Mojokerto. Metode pelaksanaannya meliputi tahap persiapan (survey awal), pelaksanaan program edukasi dan demo pembuatan jamu, lalu evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi berupa skor pre- dan post-test, didapatkan peningkatan signifikan performa siswa berupa pengetahuan bahan alam, ramuan yang dapat dibuat dari bahan alam, dan khasiat bahan alam untuk kesehatan reproduksi, yang ditandai dengan pergeseran distribusi skor ke rentang 90-100 atau skor maksimal. Melalui program edukasi di MA Permata Kota Mojokerto ini dapat menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan yang baik bahan alam serta pembuatan dan penggunaan ramuan herbal yang tepat untuk menjaga kesehatan reproduksi Kata Kunci: Herbal, Learning Outcomes, Jamu, Student Awareness ABSTRACT Indonesia's natural resources are reported to contain various active compounds such as alkaloids, flavonoids, and phenolics, which exhibit high antibacterial and antioxidant activities. Those natural resources are valuable as herbal remedies for maintaining reproductive health. However, a lack of self-care practices during adolescence can stem from limited awareness and insufficient information on personal hygiene, including a lack of understanding about the use of herbal natural resources. This program aims to educate students to increase their knowledge about natural resources as ingredients for reproductive health remedies, providing a strategic step to help adolescence address these issues. The program targeted female 10th-grade students of Madrasah Aliyah (MA) Permata, Mojokerto. The implementation included preparatory stages (preliminary surveys), program execution through educational sessions, herbal remedy-making demonstrations, and evaluations. Based on the evaluation, significant improvements were observed in students’ performance, reflected by increased knowledge about natural ingredients, herbal remedies that can be created from them, and their benefits for reproductive health. This was evidenced by a shift in score distribution to the 90-100 range, or the maximum score. This educational program at MA Permata Mojokerto successfully fostered awareness and understanding of natural ingredients, as well as the proper preparation and use of herbal remedies to support reproductive health. Keywords: Herbal Remedies, Learning Outcomes, Jamu, Student Awareness
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Priani, Sani Ega. "PELATIHAN PEMANFAATAN THIBBUN NABAWI UNTUK MEMBANTU TERAPI DIABETES MELITUS DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNG." Dharmakarya 12, no. 2 (2023): 249. http://dx.doi.org/10.24198/dharmakarya.v12i2.39432.

Full text
Abstract:
Diabetes melitus adalah slah satu penyakit gangguan metabolik dengan prevalensi yang terus meningkat baik di dunia ataupun di Indonesia, termasuk di kota Bandung. Penggunaan bahan herbal sudah banyak diteliti mampu membantu terapi diabetes melitus, termasuk diantaranya bahan herbal yang masuk ke dalam kategori thibbun Nabawi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman/keterampilan masyarakat terkait pemanfaatan thibbun Nabawi untuk membantu terapi diabetes melitus. Kegiatan dilakukan terhadap kader PKK di Keluarahan Tamansari. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan yakni pemberian materi tentang pemanfaatan thibbun Nabawi untuk terapi diabetes melitus, pelatihan pembuatan ramuan herbal berbasis thibbun Nabawi, dan penyebaran e-booklet untuk masyarakat luas terkait materi pengabdian melalui perantara kader PKK. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pemberian pre-test dan post-test. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diketahui terjadi peningkatan pengetahuan mitra sebesar 253,42% tentang pemanfaatan thibbun nabawi untuk membantu terapi diabetes melitus dan 92,59% untuk pelatihan pembuatan ramuan herbal. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM yang dilakukan berhasil peningkatkan pemahaman dan atau keterampilan masyarakat terkait pemanfaatan thibbun Nabawi untuk membantu terapi diabetes melitus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Prabewi, Nur, and Nuryanto Nuryanto. "Pengaruh Penambahan Cairan Ramuan Herbal Fermentasi Terhadap Performan Ayam Broiler." Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian 11, no. 21 (2015): 23. http://dx.doi.org/10.36626/jppp.v11i21.125.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari (23 Maret sampai 3 Mei 2014) di Laboratorium Ternak Unggas, STPP Magelang, Menggunakan 50 ekor DOC ayam broiler, dipelihara dalam 10 unit sangkar box @ 5 ekor untuk mengetahui pengaruh penambahan 25 % cairan ramuan herbal fermentasi pada air minum terhadap performan ayam broiler.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 25 % cairan ramuan herbal fermentasi pada air minum ayam broiler, sampai umur 6 minggu rata – rata berat badannya mencapai 2,44 kg per ekor, pakan yang dihabiskan sebanyak 3,95 kg per ekor dan konversi pakannya 1,61 lebih baik (P &lt; 0,05) dibanding ayam broiler yang diberi minum airsumur, yakni untuk menghasilkan bobot badan 2,49 kg per ekor kg per ekor, perlu pakan 4,22 kg per ekor dan konversi pakannya 1,69.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Anggaraeni, Komang Rosa Tri, and I. Dewa Ayu Agra Darmawati. "STUDI DESKRIPTIF GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK AKUPRESUR DAN RAMUAN HERBAL SEDERHANA SEBAGAI PENCEGAHAN COVID-19 PADA MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT I ITEKES BALI." Menara Medika 5, no. 1 (2022): 16–21. http://dx.doi.org/10.31869/mm.v5i1.3521.

Full text
Abstract:
Pendahuluan. Dunia sedang menghadapi krisis kesehatan dan sosial-ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh pandemi COVID-19. bersamaan dengan meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19, semakin kuat juga isu bahwa beragam tanaman herbal dan pengobatan tradisional akupresur di Indonesia dapat menyembuhkan penyakit yang diakibatkan oleh virus corona atau SARS-CoV-2. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang melibatkan 123 orang orang mahasiswa keperawatan tingkat 1 ITEKES BALI yang aktif dalam perkuliahan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner melalui google form kemudian data dianalisis secara univariat dengan bantuan Program SPSS for Windows 20,0 version. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa yang memiliki kategori baik mengenai teknik akupresur sebanyak 85 orang (69, 1%) dan yang cukup sebanyak 38 orang (30, 9%) sementara untuk ramuan herbal sederhana tingkat pengetahuan dalam kategori baik berjumlah 75 orang (60, 9%) dan kategori cukup berjumlah 48 orang (39, 1%). Diskusi. Rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswa sarjana keperawatan ITEKES Bali tentang teknik akupresur dan ramuan herbal sederhana sebagai upaya pencegahan COVID-19 berada dalam kategori baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Basrun, Ahmad, Hamdan Has, and La Malesi. "Performa Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Fase Grower yang diberi Kombinasi Herbal (Jahe, Kunyit dan Daun Sirih) Melalui Air Minum dengan Dosis Berbeda." Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo 3, no. 3 (2021): 319. http://dx.doi.org/10.56625/jipho.v3i3.19690.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Performa Puyuh (Coturnix CoturnixJaponica) Fase Grower yang diberi Kombinasi Herbal (Jahe, Kunyit, dan Daun Sirih) MelaluiAir Minum dengan Dosis Berbeda.Materi penelitian yang digunakan yaitu burung puyuh(coturnix coturnix japonica) yang berumur 14 hari dengan jumlah total puyuh 100 ekor denganjenis kelamin jantan dan betina. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalahkonsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisis sidik ragam akan dilakukan uji lanjut dengan uji duncan.Hasil penelitianpemberian ramuan herbal menunjukkan pengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap konsumsiransum dengan nilai 17,040 g, 15,811 g, 15,886 g, dan 16,279 g. Pertambahan bobot badanberpengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) dengan nilai 3,35 g, 3,49 g, 3,42 g, dan 3,46 g. Konversipakan berpengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) dengan nilai 5,11, 4,59, 4,68, dan 4,71.Kesimpulanbahwa pemberian ramuan herbal melalui air minum dengan dosis berbeda hingga taraf 15%belum mampu meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversipakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Pramono, Taufik Budhi, Sri Marnani, Teuku Junaidi, Agung Cahyo Setyawan, Ais Lulu Nasikhah, and Triana Sri Wulan. "Ramuan jamu herbal pada pakan terhadap performa pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp)." Lempuk: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan 2, no. 2 (2023): 11–15. https://doi.org/10.35891/lempuk.v2i2.4520.

Full text
Abstract:
Immunity and growth were problems in main focus in fish farming bussiness. The use of herbal ingredients in feed can be a solution. The aim of this research was to determine the effect of adding herbal supplements to feed in increasing the growth of Tilapia. The method used was a field experiment bya selecting tilapia in pond (8x3 m2). Adding natural supplements to feed begins with making herbal concoctions, then supplementing them with 50 mL/Kg feed..Fish were given feed at 3%/body weight for 1 month. The absolute growth in lenght and weight were 7.09±1.38 cm and 136.05±27.48 g. The feed conversation ratio was around 1.28, the feed efficiency was around 77.7% and the survival rate reached 100%. Herbal concoctions can increase immunity and optimal growth. .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Triyono, Agus, Widhi Astana, and Fajar Novianto. "Pengaruh Formula Jamu Hiperglikemia Pada Quality Of Life Pasien di Klinik Saintifikasi Jamu Tawangmangu." Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) 1, no. 3 (2018): 177–81. http://dx.doi.org/10.32734/tm.v1i3.286.

Full text
Abstract:
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degenerative dengan murbiditas dan mortalitas yang terus meningkat. Herbal medicine telah banyak digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah (KGD) pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek penggunaan ramuan jamu hiperglikemia terhadap kualitas hidup atau quality of life (QoL) pasien DM. Penelitian ini merupakan studi kohort dengan menggunakan kuesioner Short Form-36 (SF-36) sebagai alat pengukuran kualitas hidup 40 subjek penelitian dengan KGD sewaktu 200 – 300 mg/dl. Pasien diberi ramuan jamu temulawak ,kunyit, dan meniran tiga kali sehari selama 56 hari. Kualitas hidup subjek diukur pada hari ke 0, 28, dan 56. Pengaruh penggunaan jamu terhadap QoL dianalisis menggunakan uji t berpasangan.Sebanyak 58% dari subjek penelitian adalah perempuan. Hasil penelitian membuktikan terdapat perbedaan yang signifikan antara QoL sebelum dan setelah pemberian jamu selama 56 hari, (p=&lt;0,05). Ramuan jamu batang brotowali, herba sambiloto, rimpang temulawak, rimpang kunyit, dan herba meniran dapat meningkatkan QoL pasien DM.&#x0D; &#x0D; Diabetes mellitus (DM) is a degenerative disease with increased morbidity and mortality. Herbal medicine has been widely used to control blood glucose levels in DM patients. This study aimed to analyze the effect of consumehyperglycemic jamu formula on quality of life (QoL) in DM patients. This study was a cohort study using a Short Form-36 (SF-36) questionnaire as a quality of life measurement tool of 40 subjects with blood gluces levels at 200 - 300 mg / dl. The patient received a jamu fomula of ginger, turmeric, and meniran three times a day for 56 days. The quality of life of the subjects was measured on days 0, 28 and 56. The effect of the admintration of jamu on QoL was analyzed using paired t test. A total of 58% of the research subjects were women. &#x0D; The results showed that there were significant differences of QoL before and after administration of jamu for 56 days (p = &lt;0.05). Jamu formlua of brotowali stems, bitter herbs, curcuma rhizomes, turmeric rhizomes, and meniran herbs can increase the QoL of DM patients
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Romdhoni, Muhammad Fadhol, Dewi Karita, and Ira Citra Ningrom. "D’TAMU (Desa Wisata Jamu): Hilirisasi Jamu Saintifik Diabetes Melitus." JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) 2, no. 3 (2021): 202–8. http://dx.doi.org/10.36596/jpkmi.v2i3.184.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari program jangka panjang terkait penanggulangan penyakit tidak menular/Non Communicable Disease (NCD) secara mandiri oleh masyarakat, yang bertujuan untuk menggulangi masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif yakni Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2) di wilayah kerja Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Bantarwuni, kecamatan Kembaran, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang memiliki angka kejadian sekitar 1.233 kasus. Penyakit tersebut sangat mengganggu kualitas hidup manusia sehingga akan mempengaruhi roda perekonomian masyarakat karena jika telah terkena penyakit tersebut maka seseorang tidak akan dapat bekerja secara optimal. Penanganan DMT2, selain dengan obat medis, dapat diberikan jamu saintifik. Pemahaman masyarakat penyiapan jamu saintifik secara benar merupakan hal yang penting disamping pemahaman tentang khasiat dan kandungan dari ramuan jamu itu sendiri. Metode pengabdian yang digunakan adalah dengan cara memperlihatkan secara langsung dan memberikan penjelasan tentang ramuan jamu saintifik untuk gangguan DMT2 kepada masyarakat yang hadir. Selanjutnya dilakukan simulasi penyiapan jamu saintifik yang disaksikan secara langsung oleh peserta dan selanjutnya peserta diminta untuk melakukannya sendiri dengan supervise dari penyaji. Setelah pengabdian ini, masyarakat menjadi faham tentang ramuan jamu saintifik untuk gangguan DMT2 dan mereka dapat melakukan penyiapan jamu saintifik dengan baik sesuai panduan.Abstract: This engagement is part of a long-term program related to the prevention of non-communicable diseases (NCD) independently by the community, which aims to tackle health problems, especially degenerative diseases, namely Diabetes Mellitus Type-2 (T2DM) in the working area of Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) of Bantarwuni, Kembaran, Banyumas, Central Java which has an incidence of around 1,233 cases. Handling of T2DM, apart from medical drugs, can be given scientific herbal medicine. Therefore, public understanding of the correct preparation of scientific herbal medicine is essential in understanding the properties and contents of the herbal concoctions themselves. Therefore, the service method used is by showing directly and explaining scientific herbal concoctions for T2DM disorders to the people present. Furthermore, a simulation of the preparation of scientific herbal medicine was carried out, which was witnessed directly by the participants. Then the participants were asked to do it themselves with supervision from the presenter. After this service, the community became aware of scientific herbal concoctions for T2DM disorders, and they were able to prepare scientific herbs properly according to the guidelines
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Yusnaini, Yusnaini. "Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Inovasi Teknologi Excellent Care Menuju Masyarakat Sehat, Sejahtera Dan Bebas Covid-19 Di Desa Darul Amin Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara." Abdimas Galuh 3, no. 1 (2021): 193. http://dx.doi.org/10.25157/ag.v3i1.5126.

Full text
Abstract:
Desa Darul Amin merupakan desa yang berada di Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Indonesia. Survey awal selama masa pandemi covid-19 didapatkan beberapa permasalahan berupa masyarakat sering berkumpul bersama bila ada acara/kegiatan, masyarakat merasa khawatir ke tempat layanan kesehatan, prevalensi penyakit tertinggi seperti hipertensi, rematik, asam urat dan diabetes. Adapun hasil pertanian masyarakat berupa jagung, padi, jahe,kunyit, lengkuas dan minyak kelapa. Oleh karena itu, pentingnya pengembangan inovasi teknologi excellent care sebagai sarana fasilitas pelayanan kesehatan dan bisnis online untuk mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera dan bebas covid-19. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari pemberdayaan kader kesehatan, desiminasi ilmu tentang ramuan herbal, pengembangan inovasi teknologi excellent care dan kunjungan tim tenaga kesehatan untuk layanan homecare kepada masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesehatan melalui layanan konsultasi dan homecare, mendukung program pemerintah dalam penerapanan social distancing, memberikan peluang bisnis bagi masyarakat dalam mempromosikan ramuan herbal serta mengembangkan Desa Darul Amin sebagai desa percontohan yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan online yang dapat memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat dan kader di Desa Darul Amin. Adapun hasil capaian kegiatan yaitu masyarakat sudah memanfaatkan layanan kesehatan online, masyarakat sudah mempromosikan ramuan herbalnya melalui www.excellentcare.com, kader dan tenaga kesehatan sudah mendapatkan penghasilan dari layanan homecare.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Sausan, Salwa, Mariama Fitriana, Lalu Khairi Abdillah, et al. "Uji Aktivitas Antidepresan Ramuan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Dengan Metode Tail Suspension Test (TST)." Unram Medical Journal 12, no. 2 (2023): 157–61. http://dx.doi.org/10.29303/jk.v12i2.4390.

Full text
Abstract:
Depresi adalah gangguanmental yang terkait dengan peningkatan stress oksidatif yang menggaggu kerja sistem saraf. Ramuan herbal buah adas telah digunakan secara empiris oleh masyarakat Sumbawa sebagai antidepresan alami. Peneltian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antidepresan dan dosis efektif ramuan buah adas khas Sumbawa terhadap penurunan immobility time pada mencit jantan (Mus musculus). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental pada 12 ekor mencit jantan yang terbagi dalam 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif yang diberikan Na CMC 0,5%, kontrol positif yang diberikan amitriptilin 3,25 mg/kg BB dalam Na CMC 0,5%, kelompok uji I yang diberikan ramuan buah adas 325 mg/kg BB, dan kelompok uji II yang diberikan ramuan buah adas 650 mg/kg BB. Aktivitas antidepresan diukur berdasarkan jumlah penurunan immobility time dengan metode Tail Suspension Test (TST) selama 6 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ramuan buah adas dengan dosis 325 mg/kg BB dan 650 mg/kg BB memiliki aktivitas antidepresan yang berbeda signifkan (P&lt;0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Ramuan buah adas dengan dosis 325 mg/kg BB ditetapkan sebagai dosis efektif karena memiliki persentase aktivitas antidepresan sebesar 93,78%, mendekati persentase aktivitas antidepresan kontrol positif amitriptilin yaitu 100%. Sementara itu, dosis 650 mg/kg BB kemungkinan memiliki aktivitas antidepresan dengan persentase aktivitas antidepresan 54,14% dibandingkan dengan kontrol positif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Puji Dyah Nurhayati, Awik, Shabrina Syifa Ghaissani, Edwin Setiawan, et al. "Produk Herbal Ramah Lingkungan di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Masyarakat." Sewagati 6, no. 4 (2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.12962/j26139960.v6i4.98.

Full text
Abstract:
Desa Oro-Oro Ombo merupakan salah satu kawasan tersertifikasi pertanian organik di Kota Batu yang memiliki potensi empon empon seperti jahe, laos, kencur, kunyit dan temulawak. Pengembangan potensi empon empon ini sangat menjanjikan karena memilik banyak khasiat untuk kesehatan. Hal ini didukung dengan beredar kabar bahwa virus corona bisa ditangkal dengan ramuan jamu, yang terdiri dari ramuan jahe yang disebut mpon-mpon atau empon-empon. Permasalahan dalam kegiatan pengabdian ini adalah bahwa pengolahan empon empon masih sederhana, yaitu hanya dijual dalam kondisi segar ataupun produk jamu. Empon empon hanya dimanfaatkan sebagai tambahan produksi pertanian saja, belum dilakukan pengembangan teknologi untuk membuat produk herbal yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa produk jamu belum memenuhi standar sesuai standar karena bahan baku produk jamu. Solusi yang diajukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Pengembangan Teknologi Pengolahan Produk Herbal Ramah Lingkungan di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur sebagai usaha peningkatan potensi daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan pembuatan produk herbal yang ramah lingkungan. Kegiatan yang dilakukan adalah persiapan, observasi, koordinasi, sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan. Target luaran yang akan dicapai dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat dari ITS ini adalah peningkatan keterampilan dan penghasilan masyarakat melalui pembuatan produk herbal yang ramah lingkungan secara mandiri bahkan bisa menjadi pemasok komoditas herbal ke daerah lain. Produk – produk herbal yang berhasil di produksi oleh tim KKN ABMAS ini meliputi: Sabun Herbal dari Kelor dan Kunyit, Djamoe Imoen sebagai Peningkat Imun Tubuh dari Jahe, Kunyit, dan Serai, Cookies dengan Selai Bunga Belimbing Wuluh, Sinom berpemanis stevia, Herbal Chewy candy, Boba herbal jahe merah, Sabun cair herbal, Produk Susu Temulawak Tubruk dengan menggunakan pemanis alami Stevia. Kegiatan pengabdian masyarakat inipun berhasil terpublikasi dengan baik melalui beberapa kanal media diantaranya: wesbite metrotimes.news, akun instagram maupun twitter Pusat Kajian KPBI ITS, serta live streaming youtube channel ITS pada saat pelaksanaan BUMDES JATIM AWARD ITS yang dihadiri oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan mendukung mewujudkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan efisiensi pemanfaatan potensi empon empon sebagai produksi herbal ramah lingkungan sebagai usaha peningkatan produktivitas masyarakat. Lingkungan pertanian yang bersih, nyaman dan tertata selanjutnya dapat menjadi pionir daerah Wisata Herbal di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Meiriyama, Meiriyama, and Sudiadi Sudiadi. "Penerapan Algoritma Random Forest Untuk Klasifikasi Jenis Daun Herbal." Jurnal Teknologi Sistem Informasi 3, no. 1 (2022): 131–38. https://doi.org/10.35957/jtsi.v3i1.3176.

Full text
Abstract:
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam penyediaan sumberdaya tumbuhan obat atau tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai media pengobatan tradisonal. Obat tradisional merupakan warisan lama turun temurun dari zaman dahulu, baik itu dalam bentuk ramuan maupun jamu. Tanaman obat merupakan spesies tanaman yang dipercaya sebagai obat alami tanpa kandungan kimia. Akan tetapi masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis – jenis tanaman herbal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Klasifikasi Jenis Daun Herbal menggunakan Random Forest berdasarkan fitur HOG. Citra yang telah dipisah antara data latih dan data uji di ubah menjadi greyscale dan di resize menjadi 816x612 piksel, kemudian citra di ekstraksi menggunakan fitur HOG sehingga menghasilkan vektor sepanjang 1x3168. Algoritma Random Forest yang digunakan untuk klasifikasi daun herbal memiliki akurasi keseluruhan sebesar 85,33%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Susilawati, Ni Luh Putu Arya, Putu Lakustini Cahyaningrum, and Ida Bagus Wiryanatha. "PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK MENGATASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KOTA DENPASAR." Widya Kesehatan 3, no. 2 (2021): 1–6. http://dx.doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2079.

Full text
Abstract:
Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Diabetes Melitus dengan menggunakan metode purposive sampling. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian di dapatkan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus yaitu : kunyit putih, sambiloto, brotowali, meniran, kelor, pegagan, mimba/intaran, insulin, sereh wangi, jahe merah, sirih merah, binahong, kayu secang, ciplukan, pare, turi, daun wijaya kusuma, daun kersen. Tata cara pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus adalah dengan meracik tanaman obat menjadi ramuan yang dikemas ke dalam bentuk kapsul, teh herbal, jamu / loloh, mandi uap / steam, membuat ramuan untuk rendaman dan membersihkan luka. Implikasi dari pemanfaatan tanaman sebagai obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus, kadar gula yang diderita oleh informan menurun, selain itu informan tidak merasakan gangguan lagi seperti : gatal di kulit, susah tidur, sering diare, sering panas dalam, sering nyeri saat menstruasi. Informan merasakan imunitas lebih terjaga, bau badanhilang, lebih sehat dan kuat dalam melakukan aktivitas sehari - hari, metabolisme tubuh semakin baik, serta kualitas tidurnya menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi ramuan herbal tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Djajanti, Agust Dwi, Zakiah Thahir, Hernawati Basir, Suhartini, and Sukirawati. "RAMUAN HERBAL ALAMI YANG AMAN UNTUK ANAK SEBAGAI ALTERNATIF PENURUN DEMAM DAN PEREDA BATUK PILEK." JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI 2, no. 1 (2023): 22–27. http://dx.doi.org/10.59060/jpmy.v2i1.281.

Full text
Abstract:
Kasus penyakit Gagal Ginjal Akut atau AKI (Acute Kidney Injury) pada Anak yang terjadi pada akhir Agustus sampai Oktober 2022 di 27 provinsi di Indonesia yang diakibatkan karena mutu produk sirop obat secara komprehensif, melalui sampling berbasis risiko, dan pengujian yang diawali dengan pengembangan metoda analisis pengujian cemaran EG/DEG pada produk jadi. Pengujian yang dilakukan terhadap bahan baku pelarut yang dicurigai mengandung EG/DEG melebihi persyaratan yang ditetapkan dimana diketahui EG/DEG yang melebihi ambang batas dapat menyebabkan penyakit Gagal Ginjal Akut.. Hal ini yang menyababkan ketakutan masyakakat mengkonsumsi obat kimia pada anak dalam bentuk sediaan sirup. Melalui kegiatan ini hendaknya dapat memberikan penjelasan melalui edukasi kepada masyarakat bahwa untuk megatasi peristiwa yang terjadi, ada alternatif pengobatan herbal yang dapat dimafaatkan, meyakinkan masyarakat akan kefektifan serta keamanan ramuan herbal yang berasal dari tanaman obat yang ada disekitar kita untuk dapat dimanfaatkan sebagai obat demam dan batuk flu pada anak. Mudah dibuat, hygienis serta harganya terjangkau. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan penyajian vidio cara pembuatan ramuan herbal untuk demam dan batuk flu pada anak. Kegiatan PKM berjalan dengan baik dan mendapatkan antusias dan respon positif dari warga Kelurahan Sombalabella Kecamatan Pattalassang Kabupaten Takalar, yang dibuktikan dengan tingkat pengetahuan warga yang meningkat dari 65 % menjadi 74,2 % setelah pemberian edukasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Lestari, Rini, Dwi Septi Fatinah, Duwik Istifani, and Rinawidiastuti Rinawidiastuti. "Pengaruh Pemberian Ramuan Herbal guna Meningkatkan Produktivitas Broiler (Gallus Domesticus) Stunting." Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan 9, no. 2 (2020): 167–73. http://dx.doi.org/10.37729/suryaagritama.v9i2.722.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bawang putih dan temulawak terhadap produktivitas broiler stunting. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mencari referensi melalui jurnal yang memiliki topic pembahasan sama terkait. Teknik pengumpulan data narrative review dengan: 1. Pengambilan formulasi herbal dari jurnal yang terkait. 2. Penarikan dengan kesimpulan serta inti dari jurnal untuk dijadikan objeck narrative review. Berdasarkan review jurnal dapat disimpulkan bahwa pemberian ramuan herbal (temulawak dan bawang putih) dapat meningkatkan produktivitas broiler stunting. Penggunaan tepung bawang putih untuk perlakuan berkisar 0,02%-2,0% sedangkan temulawak dapat diberikan sebanyak 1%dan 2%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Saili, Takdir, Rahim Aka, Fuji Astuty Auza, Wa Laili Salido, and Awal Maulid Sari. "Kolesterol, Asam Urat, dan Glukosa Darah Ayam Buras yang Diberi Pakan dengan Ramuan Herbal dan Ekstrak Kerang Bakau (Polymesoda erosa)." Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 6, no. 2 (2019): 225. http://dx.doi.org/10.33772/jitro.v6i2.5652.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ramuan herbal yang dikombinasikan dengan ekstrak kerang bakau (Polymesoda erosa) di dalam pakan terhadap kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam buras. Penelitian menggunakan 100 ekor ayam buras yang dipelihara mulai dari umur satu hari (DOC) sampai dengan umur 16 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas R0 (pakan basal + 0% probiotik herbal + 0% ekstrak kerang bakau), R1 (pakan basal + 0,75% probiotik herbal + 1,5% ekstrak kerang bakau), R2 (pakan basal + 1,5% probiotik herbal + 3% ekstrak kerang bakau), R3 (pakan basal + 2,25% probiotik herbal + 4,5% ekstrak kerang bakau) dan R4 (pakan basal + 3% probiotik herbal + 6% ekstrak kerang bakau). Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kolesterol darah yang diperoleh adalah berturut-turut 185,00±7,30 (P0), 185,75±6,80 (P1), 153,25±19,06 (P2), 167,75±17,72 (P3), 214,00±19,18 (P4). Rataan asam urat dalam darah yang diperoleh adalah 3,95±0,58 (P0), 6,70±4,23 (P1), 4,10±0,64 (P2), 4,32±1,27 (P3), 6,30±2,27 (P4). Sedangkan rataan glukosa darah yang diperoleh adalah 231±20,19 (P0), 188,50±24,63 (P1), 223,50±32,19 (P2), 227,25±68,61 (P3), 236,50±28,43 (P4). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ramuan herbal dan ekstrak kerang bakau dalam pakan dapat mempengaruhi kadar kolestrol darah, namun tidak mempengaruhi kadar asam urat dan glukosa darah ayam buras. Kadar kolesterol darah terendah diperoleh pada perlakuan R2 dan R3 yang nyata berbeda dengan perlakuan R0, R1 dan R4.Kata Kunci: ayam buras, ramuan herbal, kolesterol, asam urat, glukosa darah.ABSTRACTKeywords: blood glucose, cholesterol, herbal concoction, uric acid, village chickenThe objectives of this research was to evaluate the effect of agricultural by product-based feed supplemented with herbal concoction (HC) and mud clams extract (MC) on blood cholesterol, uric acid and blood glucose concentration. Completely randomized design was used with 4 treatments and 4 replications. Ninety day old chick of local village chicken was used in this experiment and kept up to 16 weeks during the experiment. The treatments consisted of basal feed (R0), basal feed + 0.75% HC + 1.5% MC (R1), basal feed + 1.5% HC + 3.0% MC (R2), basal feed + 2.25% HC + 4.5% MC (R3), basal feed + 3.0% HC + 6.0% MC (R4). All data were analyzed using analysis of variance and different between treatments were proved using Duncan multiple range test. The results showed that the concentrations of blood cholesterol gained (mg/dl) were 185.00±7.30 (P0), 185.75±6.80 (P1), 153.25±19.06 (P2), 167.75±17.72 (P3), 214.00±19.18 (P4). The concentration of uric acid gained (mg/dl) were 3.95±0.58 (P0), 6.70±4.23 (P1), 4.10±0.64 (P2), 4.32±1.27 (P3), 6.30±2.27 (P4). Whereas, the glucose concentration gained (mg/dl) were 231.00±20.19 (P0), 188.50±24.63 (P1), 223.50±32.19 (P2), 227.25±68.61 (P3), 236.50±28.43 (P4). Based on variance analysis it was concluded that the treatments gave a significant effect (P&lt;0.05) on blood cholesterol concentration, but had no effect (P&gt;0.05) on uric acid and blood glucose concentration. Blood cholesterol concentrations were significant lower in treatment R2 and R3 compared to treatment R0, R1 and R4.Keywords: blood glucose, cholesterol, herbal concoction, uric acid, village chicken
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Qorirotul Uyun, Mashudi Mashudi, and Dahruji Dahruji. "Pengaruh Budaya Dan Sertifikasi Halal Terhadap Loyalitas Konsumen Jamu Ramuan Madura Di Kecamatan Kwanyar." MENAWAN : Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi 2, no. 1 (2023): 295–309. http://dx.doi.org/10.61132/menawan.v2i1.211.

Full text
Abstract:
The demand for Madurese herbal medicine products is increasing significantly in every region, this cannot be separated from Madura herbal medicine producers as providers of halal products. In this study, the object of research was the producer of Madurese herbal medicine in the Kwanyar Madura sub-district area. This research was conducted on producers to find out what factors influence the influence of culture and halal certification on consumer loyalty. This research aims to find out the process of Madurese herbal medicine producers in Kwanyar sub-district to obtain halal certification from the halal product guarantee administration body (BPJPH) using an analytical approach. multiple linear variables through cultural influence, halal certification, consumer loyalty. The method used in this research is quantitative using multiple linear analysis tests. The sampling technique is the technique used for sampling in this research with a non-probability sampling technique using a purposive sampling approach. This test consists of normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, autocorrelation test, t test, f test, and multiple linear analysis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Damayanti, Cory Nelia, Mujib Hannan, and Syaifurrahman Hidayat. "Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan Rumah dengan Tanaman Herbal untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Kampung KB Desa Pangarangan Kabupaten Sumenep." Jurnal ABDIRAJA 6, no. 1 (2023): 52–56. http://dx.doi.org/10.24929/adr.v6i1.1143.

Full text
Abstract:
Seiring bertambahnya penduduk dan perumahan, pekarangan rumah semakin sempit bahkan seringkali terbengkalai. Sebagaimana kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah di Kampung KB Desa Pangarangan akibat rendahnya pengetahuan tentang pemanfaatan pekarangan rumah. Padahal pekarangan mempunyai manfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun tanaman herbal untuk pengobatan. Banyak yang belum mengetahui bahwa tanaman herbal di pekarangan rumah memiliki fungsi estetika maupun ramuan alami untuk pengobatan. Oleh sebab itu, dianggap penting bagi kami sebagai tim pengabdian untuk melakukan penyuluhan dan demonstrasi kepada masyarakat (khususnya wanita) tentang pemanfaatan pekarangan rumah dengan tanaman herbal. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pendampingan. Hasil yang diperoleh adalah dapat meningkatkan pemberdayaan wanita dalam hal pemanfaatan pekarangan rumah dengan tanaman herbal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Informasi yang diberikan mengenai jenis, manfaat dan tata cara mengolah tanaman herbal. Salah satu program yang dapat dilaksanakan oleh perempuan dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, khususnya di bidang pangan adalah program penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Selain itu, terdapat perubahan perilaku dari warga setelah mengetahui manfaat pekarangan rumah dengan tanaman herbal. Perubahan perilaku tersebut terlihat dengan adanya tanaman herbal di setiap pekarangan rumah warga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Hardianti, Hardianti, Rifdah Rifdah, Waode Yulia Amanda Putri, Aulia Silvayani, and Sahratul Wilda. "Studi Fenomenologi Penggunaan Obat Herbal Dikalangan Mahasiswa Farmasi Unismuh." Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan 8, no. 1 (2025): 1–11. https://doi.org/10.31850/makes.v8i1.1249.

Full text
Abstract:
Obat tradisional/obat herbal merupakan ramuan dari berbagai jenis bagian tanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan merupakan warisan dari para leluhur atau nenek moyang yang terus dilestarikan secara turun-temurunyang memiliki efek samping tebilang kecil, biaya relatif murah, sebagai alternatif pengobatan, dan mudah untuk didapatkan . tujuan penelitian ini untuk memahami pengalaman penggunaan obat herbal, memahami presepsi dan makna penggunaan obat herbal, dan faktor yang mendorong mahasiswa menggunakan obat herbal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan pwngumpulan data dengan wawancara kepada Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Makassar. Penggunaan obat Herbal dikalangan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Makassar berfikir bahwa obat herbal adalah salah satu obat yang aman untuk dikonsumsi serta memiliki efek samping yang minim, harganya yang terjangkau membuat obat herbal banyak diminati, selain itu obat herbal juga merupakan obat turun-temurun dari nenek atau kakek dan lebih banyak menggunakan obat herbal karena dengan pengalaman pribadi Studi fenomenologi tentang penggunaan obat herbal di kalangan mahasiswa farmasi akan memberikan wawasan mendalam tentang pengalaman, persepsi, dan motivasi di balik penggunaan obat herbal. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat mendalami narasi individu, memperoleh wawasan yang mendalam tentang motif dan harapan terkait dengan penggunaan obat herbal, serta mencari hubungan antara faktor-faktor ini dengan pendidikan farmasi mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Irne Wida Desiyanti, Meinita Wulansari, and Amir Fathah. "PENYULUHAN PRAKTEK CARA PEMBUATAN RAMUAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI ERA PANDEMI." Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara 4, no. 2 (2023): 38–45. http://dx.doi.org/10.57214/pengabmas.v4i2.224.

Full text
Abstract:
Sejak ditemukannya, virus Corona menyebar dengan sangat cepat di seluruh dunia. Hingga 26 April 2020, sebanyak 2.804.796 jiwa penduduk dunia terkonfirmasi telah terpapar virus Corona, dan sebanyak 193.170 jiwa diantaranya mengalami kematian (WHO, 2020). Di Indonesia sendiri hingga 21 Maret 2022, tercatat 5.96.182 jiwa terkonfirmasi terpapar virus corona dan 153.892 jiwa diantaranya meninggal dunia (Kemenkes RI, 2022). Di Sulawesi Utara tepatnya di Kota Bitung, hingga 21 Maret 2022, tercatat sebanyak 4.497 jiwa yang terkonfirmasi terpapar virus corona dan 69 jiwa lainnya meninggal dunia. Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Kelurahan Pateten 2 Kecamatan Aertembaga Kota Bitung, yang dilaksanakan pada Jum'at 25 Maret 2022. Narasumber dalam kegiatan ini adalah dosen S1 Kebidanan dan Farmasi. Tahapan yang dilakukan terdiri dari tahap persiapan dengan melakukan survey tempat, selanjutnya analisis masalah serta penetapan masalah. Evaluasi diperoleh dengan melakukan analisis terhadap hasil pre-test dan post-test. Hasil pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan terkait cara pembuatan ramuan herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh. Peserta juga dapat mempraktekkan secara mandiri cara pembuatan ramuan herbal peningkat imunitas tubuh. Melihat keantusiasan dan manfaat yang diperoleh peserta, oleh karena itu penyuluhan ini dapat di tindak lanjuti ke kelurahan-kelurahan lainnya dan bekerja sama dengan dinas Kesehatan setempat untuk memperhatikan Kesehatan warga dengan memberdayakan warga setempat untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada dilingkugan sekitar untuk meningkatkan imunitas tubuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Rhahmah, Annisa. "OPTIMASI PEMBUATAN TEH HERBAL DAUN MURBEI (Morus Alba)." Jurnal Teknologi Agro-Industri 2, no. 2 (2016): 14. http://dx.doi.org/10.34128/jtai.v2i2.14.

Full text
Abstract:
Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering yang biasanya digunakan sebagai minuman yang berkhasiat obat dan tidak mengandung kafein. Salah satu jenis tanaman yang daunnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan teh herbal adalah murbei. Hal ini tentunya dapat menjadi sebuah peluang dalam pembuatan sebuah produk yang dapat menunjang kesehatan. Rancangan produk teh herbal ini menggunakan 3 tahap yaitu optimasi cara pengeringan, optimasi lama pengeringan dan optimasi penambahan rasa dengan menggunakan parameter uji kadar air, uji fitokimia (alkaloid dan flavonoid), uji vitamin C, uji kafein, dan uji organoleptik. Analisis data yang digunakan adalah uji F (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji DMRT(Duncan Multiple Range Test). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa cara pengeringan terbaik menggunakan oven 70oC dengan lama pengeringan terbaik 30 menit dan untuk rasa terbaik dengan perbandingan 1:1 antara teh herbal daun murbei dengan jahe.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Thoybatunnisa, Ega, and Muh Risnain. "Pembuatan Apotek Hidup Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Lembar Selatan, Kec. Lembar, Kab. Lombok Barat, NTB." Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 5, no. 4 (2022): 74–78. http://dx.doi.org/10.29303/jpmpi.v5i4.2238.

Full text
Abstract:
Apotek hidup adalah penggunaan lahan untuk ditanami tumbuhan yang berkhasiat obat yang dapat digunakan untuk keperluan sehari hari. Iklim tropis di Indonesia sangat sesuai untuk bercocok tanam. Oleh karena itu penting untuk memanfaatkan lahan kosong dalam pembuatan apotek hidup. Tujuan pembuatan apotek hidup untuk memberi pengetahuan terkait cara penanaman dan pemanfaatan tanaman herbal dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode demostrasi yang terdiri dari tahap persiapan kemudian tahap pelaksanaan pembuatan apotek hidup. Hasil dari pembuatan apotek hidup di Desa Lembar Selatan tepatnya di belakang Kantor Desa Lembar Selatan dapat menambah pengetahuan masyarakat terkait tumbuhan apa saja yang dapat digunakan sebagai pengobatan herbal dan cara penanamannya. Sehingga masyarakat sekitar dapat membuat ramuan herbal atau jamu untuk meningkatkan kesehatan dari hasil pembuatan apotek hidup.&#x0D;
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Kartika, Tina, Nanda Utaridah, Andi Windah, and Zaimasuri Zaimasuri. "Literasi Pencegahan Sakit: Menjadi Lansia yang Bahagia dan Sehat di Panti Jompo Tresna Werdha Natar Lampung Selatan." Jurnal Pengabdian Dharma Wacana 3, no. 2 (2022): 116–23. http://dx.doi.org/10.37295/jpdw.v3i2.297.

Full text
Abstract:
Banyaknya tanaman herbal di lingkungan sekitar lokasi pengabdian di Panti Jompo Tresna Werdha Natar, dan biaya yang tidak mahal. Maka perlu pemahaman melalui literasi yang terpercaya untuk penggunaan tanaman herbal dari kementrian kesehatan republik Indonesia anjuran dari kementrian kesehatan republik Indonesia. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah 1. Mensosialisasikan dan menelusuri literasi pencegahan sakit, malalui ramuan obat tradisonal yang terpercaya, dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2. Mensosialisasi cara hidup bahagia dan sehat di usia senja. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah: pesiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan diawali diskusi materi materi yang akan disampaikan, surat tugas, Pembahasan materi oleh tim pelaksana serta penyepakatan rencana kegiatan di lokasi bersama peserta. Pelaksanaan pada selasa tanggal 17 Mei 2022 dengan metode ceramah, tanya jawab, dan evaluasi. Evaluasi dengan memberikan pertanyaan yang telah dirancang sebelumnya. Pertanyaan dengan pre test dan post test, untuk mengetahui pemahaman dalam kegiatan pengabdian ini. Hasil pengabdian adalah peningkatkan pemahaman literasi pencegahan sakit, malalui ramuan obat tradisonal yang terpercaya, dari kemenntrian kesehatan Republik Indonesia dan meningkatkan pemahaman cara hidup bahagia dan sehat di usia senja di Panti jompo Tresna Werdha Natar ini telah memberikan dampak positif bagi peserta pengabdian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Asih Triastuti, Arde Toga Nugraha, Riyanto, and Yon Haryanto. "Peningkatan Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Melalui Vaksin dan Pembuatan Ramuan Herbal Peningkat Sistem Imun." Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 5, no. 1 (2022): 76–80. http://dx.doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1259.

Full text
Abstract:
Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, Covid-19 secara nyata telah mengubah perilaku dan cara hidup masyarakat dunia dan sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini berimplikasi terhadap ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga yang baik akan berdampak baik terhadap kapasitas keluarga menghadapi berbagai dampak dan perubahan akibat pandemi dan pascapandemi. Berbagai laporan menyatakan bahwa pemberdayaan komunitas merupakan kunci keberhasilan menghadapi pandemi. Komunitas yang memiliki budaya kesehatan, basis pendidikan dan sosial yang baik akan berhasil merespon, menelaah, dan menghadapi pandemi (dan masalah kesehatan/sosial lain yang mungkin muncul) dengan strategi yang terukur dan dapat berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah.&#x0D; Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, dan berbudaya sehat. Mitra pada pengabdian ini adalah masyarakat dusun Pucung-Umbulsari yang terletak 24 km dari Kampus Universitas Islam Indonesia. Berdasarkan hasil need assesment awal yang telah dilakukan oleh pengusul dan pamong masyarakat (ketua RT dan RW), dilaksanakan kegiatan promosi vaksin covid-19 dan pembuatan ramuan herbal untuk meningkatkan sistem imun. Kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari proses community recovery untuk menangani permasalahan selama pandemi dan untuk menyiapkan masyarakat beradaptasi pada kebiasaan baru. Kegiatan promosi kesehatan dan pelatihan dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. &#x0D; Dampak sosial yang terukur dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan kesadaran warga akan pentingnya vaksin Covid-19 untuk mencegah prevelensi dan kesakitan akibat covid-19 Selain itu, kemampuan warga dalam membuat ramuan herbal untuk meningkatkan sistem imun juga telah meningkat dan ada inisiasi dari ibu PKK untuk membuat ramuan secara berkelompok.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Dewi, Ratnasari. "Pemanfaatan 12 Bahan Alami Dan Pembuatan Resep Tradisional Warisan Leluhur Untuk Meredakan Nyeri Akibat Batu Ginjal." Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat 5, no. 2 (2024): 427–30. https://doi.org/10.35311/jmpm.v5i2.485.

Full text
Abstract:
ilmu farmakologi dan ilmu etnobotani. Tanaman obat tradisional atau lebih dikenal dengan tanaman herbal, yaitu bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun- temurun telah digunkan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Batu ginjal ini dapat diobati dengan mineral yang terkandung dalam daun keji beling. Mineral yang dapat menghancurkan batu ginjal ini dibagi menjadi dua, yaitu natrium dan kalium, namun komponen terbesarnya adalah kalium. Kegiatan ini merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai kegiatan akademik dalam mengamalkan dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. Kegiatan ini mengambil tema pemanfaatan ramuan tradisional yang dapat menghilangkan rasa nyeri akibat penyakit batu ginjal. Pembuatan ramuan ini selain murah,mudah didapatkan dan tanpa efek samping.Sudah dibuktikan dari sejak zaman dahulu kala oleh nenek moyang kita,yang akan dilaksanakan di Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan, maka berkewajiban dalam mengaplikasikan ilmu dan mempraktekkan kepada masyarakat sehingga dapat diterapkan sebagai usaha promotif, preventif dan kuratif pada pemeliharaan keseshatan. Maka dari itu penulis akan melakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya masyarakat di Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar untuk memanfaatkan beberapa tanaman yang sering digunakan sebagai bahan baku ramuan tradisional penghilang rasa nyeri pada pasien batu ginjal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Wulandari, Siswi, Agung Nugroho Widhi, Nadya Sukma Larasati, and Juliana Putri Handayani. "EDUKASI TENTANG OBAT HERBAL (UNTUK DEMAM) BERDASAR FORMULARIUM RAMUAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA (FROTI)." BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 4 (2022): 507–12. http://dx.doi.org/10.31949/jb.v3i4.3277.

Full text
Abstract:
Indonesian people have been using traditional Indonesian medicinal ingredients for health care, disease prevention, and health care since ancient times. Health education is very necessary considering that the ingredients in FROTI are used as a complement to treatment if used in conjunction with conventional medicine after being communicated to medical personnel (doctors). Community service is carried out by providing training on the rational use of ingredients and according to the instructions for use, it is hoped that it can help the community in maintaining and improving health for 100 respondents (community) and will be held in July 2022 in the Campurejo village, Kediri City. The method used is counseling while still paying attention to health protocols. Activities in community service with SAP Health education in order to increase knowledge about updating the use of herbal medicines by utilizing Family Medicinal Plants in the surrounding area. Community service by providing health education 15 respondents had good knowledge before counseling and 75 respondents had good knowledge after health education. Community service by providing the practice of making herbal medicines 15 respondents had a good category before counseling and 35 respondents had a good category after the practice of making herbal medicines.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wahyuni, Indah, and Ken Widyatwati. "Ramuan Herbal Untuk Pengobatan Penyakit Perempuan dalam Naskah Tradisional Pulau Penyengat." Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara 15, no. 2 (2024): 179–98. http://dx.doi.org/10.37014/jumantara.v15i2.5108.

Full text
Abstract:
The manuscript of Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Pulau Penyengat (PTpMPP) contains various types of illnesses along with their herbal ingredients, one of which is illness related to women. This study aims to present the transliteration and editing of the text of the treatment of female diseases in the PTpMPP manuscript and explain the ethnomedicine studies contained therein. The methods used are data collection through field studies and literature studies, data processing through manuscript description, transliteration, and text editing, and data analysis using ethnomedicine theory. The main data source used is the PTpMPP manuscript in Jawi script and Malay language, kept at Yayasan Inderasakti, Penyengat Island as an authentic representation of local traditional medicine. The results of this study present an edited text with five causes of female illness, namely meroyan (ordinary), meroyan throughout the body, meroyan bleeding, meroyan oil to the liver, and women who do not menstruate. Each illness has its own herbs and medical practices used, belonging to the naturalistic medical system.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hartono, Hartono, and Livia Ary Kusumastuti. "Tingkat Kepatuhan Penggunaan Ramuan Jamu Saintifik Hiperglikemia pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT Tawangmangu." Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) 8, no. 1, Oktober (2019): 29–37. http://dx.doi.org/10.37013/jf.v1i8.77.

Full text
Abstract:
Diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan gula darah tinggi. Tingkat kepatuhan dengan terapi pengobatan dapat meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat herbal ilmiah hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus di Rumah Penelitian Obat Herbal Hortus B2P2TOOT Tawangmangu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menggunakan pengumpulan data yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengujian kepatuhan menggunakan kuesioner MMAS-8. Data yang dipelajari meliputi usia, jenis kelamin, jenis obat, pendidikan, pekerjaan, durasi penderitaan, dan tingkat kepatuhan pasien serta faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan. Hasil penelitian terhadap 96 responden menunjukkan bahwa termasuk kategori tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat herbal ilmiah hiperglikemia adalah tinggi 48%, tingkat kepatuhan sedang 43% dan tingkat kepatuhan rendah 9%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan penggunaan obat herbal ilmiah hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus di Rumah Penelitian Obat Herbal Hortus B2P2TOOT Tawangmangu tergolong kategori tinggi yaitu 48%
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Hardi, Yelini Fan, Aryaprana Nando, Willie Japaries, and Cinderella Sisilia Indradjaja. "Terapi Hemoroid Kronis dengan Herba Berdasarkan Diagnosis Traditional Chinese Medicine: Laporan Dua Kasus." Cermin Dunia Kedokteran 49, no. 8 (2022): 440–42. http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v49i8.271.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Hemoroid merupakan penyakit yang sering dijumpai dan cukup mengganggu. Tujuan: Mengulas kasus hemoroid kronis yang berhasil diterapi dengan bahan herbal alami berdasarkan diagnosis ilmu pengobatan tradisional Tiongkok (TCM). Kasus: Kasus pertama, pria 38 tahun; kasus kedua, wanita 48 tahun, keduanya telah menderita hemoroid selama lebih dari 10 tahun. Kasus pertama berhasil diterapi dengan lalapan daun pepaya dikukus dan kasus kedua berhasil diterapi dengan ramuan herbal klasik. Pemilihan terapi pada kedua kasus didasarkan atas diagnosis sindrom TCM, yaitu kelemahan energi limpa (ICD-11:SF70). Simpulan: Terapi herbal yang tepat berdasarkan diagnosis klinis TCM dapat mengatasi hemoroid kronis.&#x0D; Background: Hemorrhoid is a common disease and cause discomfort. Aim: To report two chronic hemorrhoid cases successfully treated with natural herbal preparations based on accurate TCM diagnosis. Case: First case, male aged 38 years, second case, female aged 48 years, both suffered from hemorrhoid for more than 10 years. The first case was successfully treated with steamed papaya leaves and second case was with classic herbal preparation. Both cases were treated based on accurate TCM diagnosis: spleen Qi deficiency pattern (ICD-11:SF70). Conclusion: Accurate herbal therapy based on TCM clinical diagnosis can treat chronic hemorrhoids.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Juwaher Makatita. "Pelatihan Pembuatan Ramuan Herbal Pada Kelompok Peternak Ayam Kampung di Desa Werwaru, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya." Bumi : Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat 2, no. 2 (2024): 26–31. http://dx.doi.org/10.61132/bumi.v2i2.448.

Full text
Abstract:
Community service activities aim to provide training for local chicken farmers about herbal concoctions in the form of a mixture of lemongrass stalks, ginger, turmeric, galangal, garlic and brown sugar to improve the health of local chickens which will later support the growth and maintain the immunity of the local chickens. The method of implementing community service carried out to the local chicken farmer group in Werwaru Village, Southwest Maluku Regency is by using lecture methods, discussions and direct practice on making and using herbal concoctions that are given directly to local chickens. The results of the implementation of this community service are able to increase the knowledge of farmers, especially in making herbal concoctions to maintain the stamina and immunity of local chicken health. The conclusion of this community service is that training in making herbal concoctions in the form of a mixture of lemongrass stalks, galangal, ginger, brown sugar, garlic for local chickens is very interesting and of interest to farmers and increases farmers' understanding of the importance of using herbal ingredients that are around the farmer's environment to support the health of livestock, both local chickens and other livestock that are kept.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography