To see the other types of publications on this topic, follow the link: Rasista.

Journal articles on the topic 'Rasista'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Rasista.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Czaczkowska, Ewa K. "Prymas Stefan Wyszyński – „antysemita”, „rasista” i „faszysta”. Historia podwójnej manipulacji tekstami z „Ateneum Kapłańskiego”." Polonia Sacra 23, no. 4 (2019): 5. http://dx.doi.org/10.15633/ps.3503.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Helland, Frode. "Rasisme uten rasister i Norge." Agora 31, no. 03-04 (2015): 108–43. http://dx.doi.org/10.18261/issn1500-1571-2014-03-04-05.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Elgvin, Olav. "Strukturell rasisme i Norge: en funksjonalistisk tilnærming til rasisme uten rasister." Tidsskrift for samfunnsforskning 62, no. 01 (2021): 99–105. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-291x-2021-01-08.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Astutiningsih, Irana. "The Construction of Racism in Edward P Jones’s The Known World: A Genetic Structuralism Analysis." Metahumaniora 7, no. 1 (2017): 32. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v7i1.23322.

Full text
Abstract:
Wacana diskriminasi rasial telah menjadi perbincangan yang tak henti baik dalam konteks akademik maupun non-akademik. Sebagai hasil penelitian, artikel ini membincang wacana rasisme yang mewujud dalam konteks perbudakan dengan objek materi novel The Known World, sebuah novel karya Eward P Jones yang diterbitkan tahun 2003 dan berlatar fenomena perbudakan di abad ke-19. Dengan merujuk pada teori Strukturalisme Genetik yang digagas Lucien Goldman, riset ini berupaya untuk mengetahui bagaimana wacana rasis dalam perbudakan dikonstruksi dalam novel terkait dengan latar kontekstualnya di Amerika pada abad ke-19. Lebih jauh lagi, riset ini juga berupaya menemukan pandangan dunia terkait persoalan rasis sebagaimana terkonstruksi dalam novel. Melalui metode dialektik Goldman, hasil analisis menunjukkan bahwa diskriminasi rasial tidak hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih terhadap kulit hitam sebagai budak mereka, namun juga dilakukan oleh orangorang kulit hitam terhadap sesama kulit hitam. Dengan kata lain, ada wacana rasisme internal dimana orang kulit hitam yang telah dibebaskan dari perbudakan kembali mereproduksi wacana perbudakan dan rasisme dengan cara memiliki budak kulit hitam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Astutiningsih, Irana. "The Construction of Racism in Edward P Jones’s The Known World: A Genetic Structuralism Analysis." Metahumaniora 7, no. 1 (2017): 32. http://dx.doi.org/10.24198/mh.v7i1.23322.

Full text
Abstract:
Wacana diskriminasi rasial telah menjadi perbincangan yang tak henti baik dalam konteks akademik maupun non-akademik. Sebagai hasil penelitian, artikel ini membincang wacana rasisme yang mewujud dalam konteks perbudakan dengan objek materi novel The Known World, sebuah novel karya Eward P Jones yang diterbitkan tahun 2003 dan berlatar fenomena perbudakan di abad ke-19. Dengan merujuk pada teori Strukturalisme Genetik yang digagas Lucien Goldman, riset ini berupaya untuk mengetahui bagaimana wacana rasis dalam perbudakan dikonstruksi dalam novel terkait dengan latar kontekstualnya di Amerika pada abad ke-19. Lebih jauh lagi, riset ini juga berupaya menemukan pandangan dunia terkait persoalan rasis sebagaimana terkonstruksi dalam novel. Melalui metode dialektik Goldman, hasil analisis menunjukkan bahwa diskriminasi rasial tidak hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih terhadap kulit hitam sebagai budak mereka, namun juga dilakukan oleh orangorang kulit hitam terhadap sesama kulit hitam. Dengan kata lain, ada wacana rasisme internal dimana orang kulit hitam yang telah dibebaskan dari perbudakan kembali mereproduksi wacana perbudakan dan rasisme dengan cara memiliki budak kulit hitam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Hamar, Eleonóra, Csaba Szaló, and Eva Šlesingerová. "Konceptualizace pojmů rasa a rasismus: Sociologický pohled." Sociální studia / Social Studies 4, no. 4 (2007): 7–21. http://dx.doi.org/10.5817/soc2007-4-7.

Full text
Abstract:
Text vychází z teoretického předpokladu, podle nehož je zásadním východiskem každé sociálněvědné analýzy rasismu to, že při snaze o pochopení fenoménu "rasy" začíná zkoumáním jazyka, forem vědění, interpretací a praktických konsekvencí, které z těchto interpretací vyplývají. Každé vědění o "rase" je propojeno s praktikami moci, které konstituují hierarchické řády klasifikace subjektů a objektů. Rasistická ideologie takto vytváří své subjekty a objekty, tj. skupinu rasistů a skupinu stigmatizovaných. V souvislosti s reprezentací rasově definovaných Druhých a jejich sociálních identit v tomto textu představujeme tělo jako diskursivní objekt, do kterého jsou prostřednictvím ideje rasy umísťovány symbolické hranice nečistoty, nenávisti, ale i zdraví či touhy. Diskurzivní řád "rasy" není vedlejším produktem, nýbrž jedním z významných kulturních forem modernity. Při konstituci národního státu, jeho zdravé, plodící, rozmnožující se populace umožnila ideologie rasismu pojmout a ospravedlnit jak koloniální boje navenek, tak normalizační boje uvnitř národa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Alam, Sukma. "Jurnalisme Damai dalam Pembingkaian Berita Rasisme Mahasiswa Papua di Tribunnews.com dan Detik.com." Jurnal Pewarta Indonesia 2, no. 2 (2020): 121–36. http://dx.doi.org/10.25008/jpi.v2i2.33.

Full text
Abstract:
Penelitian ini meneliti kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Mahasiswa Papua dipersekusi oleh ormas dan warga sekitar karena diduga merusak bendera merah putih. Aparat keamanan ikut menjaga situasi justru diduga berujar rasis terhadap mahasiswa Papua hingga situasi nasional panas khususnya di daerah Papua dan Papua Barat. Tentu media tidak luput dari peristiwa tersebut untuk menentukan sikap dalam sebuah berita. Jika berita tidak mempertimbangkan penyelesaian konflik atau memperkeruh situasi menjadi panas maka di sinilah muncul jurnalisme damai (peace journalisme) sebagai wadah perdamaian dan berakhirnya konflik. Penelitian ini bertujuan, pertaa, untuk mengetahui framing tribunnews.com dan detik.com dalam berita kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua, dan kedua mengetahui jurnalisme damai dalam berita tribunnews.com dan detik.com terkait kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua. Hasilnya, frame tribunnews.com dan detik.com sama-sama meletakan mahasiswa Papua sebagai korban rasisme dan tidak bersalah. Sementara praktik jurnalisme damai bagi tribunnews.com selalu berusaha menyampaikan keadilan bagi mahasiswa Papua untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedangkan detik.com berusaha menyampaikan rekonsiliasi bahwa ujaran rasisme menyangkut bangsa Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kuntjoro, Bambang Ferianto Tjahyo. "RASISME DALAM OLAHRAGA." JURNAL PENJAKORA 7, no. 1 (2020): 69. http://dx.doi.org/10.23887/penjakora.v7i1.19503.

Full text
Abstract:
Rasisme dalam dunia olahraga banyak sekali terjadi, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Misalnya pemain kulit hitam diteriaki suporter bak “monyet”, dan lain-lain. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi pemain, tetapi juga dapat mengganggu jalannya pertandingan dan dapat merusak sportivitas dalam olahraga. Rasis dalam dunia sepakbola sering muncul dalam sebuah pertandingan antarnegara atau antarklub di Eropa yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu sebuah bangsa, ego etnis, dan adanya kesenjangan ekonomi antar dua negara.Dengan banyaknya aksi rasisme dalam dunia olahraga, membuat organisasi-organisasi olahraga di dunia bahkan di Indonesia membuat aturan yang sifatnya membatasi dan mempersempit ruang gerak aksi rasisme bagi setiap pelaku olahraga baik pemain, pelatih, maupun supporter. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”), unsur dengan sengaja dan tanpa hak selalu muncul dalam perumusan tindak pidana ciber. Bunyi Pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah sebagai berikut:Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan hukuman yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Aden, Zainul, Dimas Dewa Syaputra, and Dihan Ervatamia Diva Rigata. "Putih sebagai Kulit Ideal: Representasi Warna Kulit Perempuan Ideal dalam Iklan Dove Body Wash Tahun 2017." Jurnal Audiens 3, no. 1 (2021): 91–102. http://dx.doi.org/10.18196/jas.v3i1.11806.

Full text
Abstract:
Sebagai sarana promosi yang relatif sering digunakan, iklan merupakan media yang tepat untuk menawarkan suatu produk baik barang maupun jasa. Bentuk iklan di era sekarangpun telah bermacam-macam. Iklan akan menunjukkan keunggulan suatu produk tertentu yang mana di era sekarang produsen juga menyisipkan nilai-nilai tertentu yang menunjang daya tarik pembeli. Dalam prakteknya, sisipan nilai ini ternyata tidak semuanya bisa diterima oleh masyarakat. Iklan Dove yang dipublikasikan pada tahun 2017 merupakan salah satunya. Di tengah isu rasis yang tengah menjadi perbincangan hangat hampir di seluruh lapisan masyarakat serta keinginan untuk mendobrak standar kecantikan, Dove justru membuat iklan yang diasumsikan memuat nilai yang mendukung rasisme. Iklan inipun kemudian dikecam. Hal ini karena masyarakat beranggapan jika beberapa adegan dalam iklan tersebut adalah sebuah bentuk perbuatan rasisme. Utamanya karena dalam iklan tersebut seolah menggiring bahwa orang yang berkulit putih (yang dapat dihasilkan dengan menggunakan produk ini), jauh lebih menarik. Menggunakan metode penelitian semiotik, peneliti akan menemukan, mengungkapkan dan menganalisis sejauh mana makna yang dihasilkan dari hubungan struktural pada sistem tanda apa pun yang ditampilkan dalam suatu iklan, serta bagaimana reaksi masyarakat atas hal tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Irab, Yenita. "Rasisme." Jurnal Jaffray 5, no. 1 (2007): 50–58. http://dx.doi.org/10.25278/jj.v5i1.126.50-58.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Irab, Yenita. "Rasisme." Jurnal Jaffray 5, no. 1 (2007): 50. http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v5i1.126.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Wallerstein, Immanuel. "The Racist Albatross." Czech Sociological Review 36, no. 4 (2000): 459–74. http://dx.doi.org/10.13060/00380288.2000.36.4.05.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Orłowska, Ewa, and Andrzej Skowron. "Helena Rasiowa." Studia Logica 54, no. 1 (1995): 1–2. http://dx.doi.org/10.1007/bf01058529.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Rhizky, Deani Prionazvi. "Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting”." Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, no. 2 (2020): 73–84. http://dx.doi.org/10.37715/calathu.v2i2.1567.

Full text
Abstract:
Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia seringkali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film Blindspotting mengangkat tentang realitas yangterjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dimensi teks, nilai relasional, dan nilai ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana rasisme yang ada dalam film Blindspotting serta memberikan gambaran bagaimana analisis dari teori Norman Fairclough. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalu dimensi teks muncul kata-kata rasisme seperti negro, nigga, dan monster. Nilai relasional yaitu kelompok hitam sering dicurigai sebagai masyarakat yang membahayakan. Pembuat film ini merepresentasikan nilai ekspresif, yaitu sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi, dan antisemitisme.
 Kata kunci: wacana kritis, rasisme, film, diskriminasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Leinikki, Sikke. "Mikä rasittaa pätkätyössä?" Aikuiskasvatus 30, no. 4 (2010): 280–87. http://dx.doi.org/10.33336/aik.93896.

Full text
Abstract:
Väitöstutkimuksessaan Sikke Leinikki tutki korkeasti koulutettujen pätkätyötä tekevien kertomuksia ja hän asemoi myös itsensä kokemuksellisesti osaksi tutkimaansa kohdetta. Leinikki tarjosi mallitarinoita, joiden avulla pätkätyöläinen voi reflektoida omaa elämäänsä. Kerronnan malleista nousi esille, miten vaikeaa pätkätyöläisen on asemoida itseään työyhteisössä ja miten paljon sosiaaliset verkostot vaikuttavat selviytymiseen. Artikkelissa Leinikki kuvaa, miten pätkätyö sitoo ja sulkee. Pätkätyö näyttäytyy pikemminkin työttömyyden kuin vakinaisen työsuhteen vaihtoehtona. – Sikke Leinikin väitöskirja Pelon ja toivon välissä : pätkätyöläisen urakerronta (Helsingin yliopisto 2009).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Orlowska, Ewa. "Obituary—Helena Rasiowa." Journal of Applied Non-Classical Logics 4, no. 2 (1994): i. http://dx.doi.org/10.1080/11663081.1994.10510827.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Fanon, Frantz. "Rasisme og kultur." Agora 34, no. 01 (2017): 198–209. http://dx.doi.org/10.18261/issn1500-1571-2017-01-08.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Bangstad, Sindre. "Islamofobi og rasisme." Agora 31, no. 03-04 (2015): 5–29. http://dx.doi.org/10.18261/issn1500-1571-2014-03-04-02.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Veiteberg, Anne. "Rasisme på norsk." Kirke og Kultur 126, no. 4 (2021): 296–98. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-3002-2021-04-01.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Jakobsen, Rolv Nøtvik. "Rasisme på norsk?" Kirke og Kultur 126, no. 4 (2021): 345–56. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-3002-2021-04-05.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Indapawar, Alka S. "Vache Barve Kavitv! Kavitv Barve Rasiktv! Rasiktv Parttv! Sprshe Jaise!!" Sanshodhan 9, no. 1 (2020): 111. http://dx.doi.org/10.53957/sanshodhan/2020/v9i1/152494.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Rhizky, Deani Prionazvi. "Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting"." Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi 7, no. 2 (2021): 41–50. http://dx.doi.org/10.33084/restorica.v7i2.2600.

Full text
Abstract:
Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia sering kali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film“Blindspotting” mengangkat tentang realitas yang terjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara teks yang kemudian di analisis secara linguistik dengan memperhatikan kosakata, tata kalimat, dan semantik yang terdapat pada sebuah objek. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembuat film merepresentasikan Sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi dan antisemitisme.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kalina, Rimma S., Sergey G. Koshelev, Elena A. Zelepuga, et al. "APETx-Like Peptides from the Sea Anemone Heteractis crispa, Diverse in Their Effect on ASIC1a and ASIC3 Ion Channels." Toxins 12, no. 4 (2020): 266. http://dx.doi.org/10.3390/toxins12040266.

Full text
Abstract:
Currently, five peptide modulators of acid-sensing ion channels (ASICs) attributed to structural class 1b of sea anemone toxins have been described. The APETx2 toxin is the first and most potent ASIC3 inhibitor, so its homologs from sea anemones are known as the APETx-like peptides. We have discovered that two APETx-like peptides from the sea anemone Heteractis crispa, Hcr 1b-3 and Hcr 1b-4, demonstrate different effects on rASIC1a and rASIC3 currents. While Hcr 1b-3 inhibits both investigated ASIC subtypes with IC50 4.95 ± 0.19 μM for rASIC1a and 17 ± 5.8 μM for rASIC3, Hcr 1b-4 has been found to be the first potentiator of ASIC3, simultaneously inhibiting rASIC1a at similar concentrations: EC50 1.53 ± 0.07 μM and IC50 1.25 ± 0.04 μM. The closest homologs, APETx2, Hcr 1b-1, and Hcr 1b-2, previously demonstrated the ability to inhibit hASIC3 with IC50 63 nM, 5.5, and 15.9 μM, respectively, while Hcr 1b-2 also inhibited rASIC1a with IC50 4.8 ± 0.3 μM. Computer modeling allowed us to describe the peculiarities of Hcr 1b-2 and Hcr 1b-4 interfaces with the rASIC1a channel and the stabilization of the expanded acidic pocket resulting from peptides binding which traps the rASIC1a channel in the closed state.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Bartol, Wiktor, Ewa Orłowska, and Andrzej Skowron. "Helena Rasiowa, 1917-1994." Banach Center Publications 46, no. 1 (1999): 9–21. http://dx.doi.org/10.4064/-46-1-9-21.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Slačálek, Ondřej. "Jak nepsat o rasismu." Mezinárodní vztahy 55, no. 3 (2020): 92–100. http://dx.doi.org/10.32422/mv/cjir.1712.

Full text
Abstract:
V prvním čísle 55. ročníku (2020) Mezinárodních vztahů vyšel článek Tomáše Profanta s názvem Rasizmus v rozvoji a rozvojové spolupráci. Publikování textu spustilo živou diskusi, kterou se redakce rozhodla podpořit oslovením některých dalších autorů a autorek a transformovat do podoby diskusního fóra. Jednotlivé příspěvky, které na rozdíl od Profantova článku neprocházely plnohodnotným recenzním řízením, se tak vyrovnávají s argumenty a metodologickými postupy původního textu, rozvíjejí jej a lokalizují do místních podmínek či poukazují na empirické příklady, jež jej potvrzují. Celé fórum uzavírá odpověď Tomáše Profanta na jednotlivé vznesené připomínky. Byť fórum reaguje na konkrétní článek, doufáme, že by i tato diskuse mohla přispět k širší reflexi práce s konceptem rasismu a její implikace pro politickou praxi. Věříme, že právě v tomto je tato debata v současném akademickém i politickém kontextu velmi aktuální.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ferreira, Gilda. "Rasiowa–Harrop Disjunction Property." Studia Logica 105, no. 3 (2016): 649–64. http://dx.doi.org/10.1007/s11225-016-9704-x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Søbye, Espen. "Demografi, statistikk og rasisme." Agora 31, no. 03-04 (2015): 64–107. http://dx.doi.org/10.18261/issn1500-1571-2014-03-04-04.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Bangstad, Sindre. "Islamofobi, rasisme og religionskritikk." Kirke og Kultur 116, no. 04 (2011): 247–66. http://dx.doi.org/10.18261/issn1504-3002-2011-04-02.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Mikkelsen, Arild. "Grundtvig, rasisme og menneskesyn." Kirke og Kultur 127, no. 1 (2022): 78–81. http://dx.doi.org/10.18261/kok.127.1.9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Magh'firoh, Restu Hendriyani, Benny Rahmawan Noviadji, and Yohanes Halim. "Perancangan Kampanye Sosial Untuk Meningkatkan Kesadaran Remaja Mengenai Rasisme di Indonesia." Artika 5, no. 2 (2021): 92–108. http://dx.doi.org/10.34148/artika.v5i2.436.

Full text
Abstract:
Rasisme didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai ide yang memiliki potensi untuk membentuk suatu prasangka buruk pada suatu kelompok. Dimana permasalahannya di Indonesia masih ditemukan tindakan rasisme di media online dan kadang juga terjadi secara terselubung dan didepan mata. Perancangan kampanye ini dibuat untuk membantu meningkatkan kesadaran remaja awal hingga akhir kisaran umur 16-24 tahun agar bisa mengurangi tindakan rasisme di Indonesia. Pembuatan karya ini dimulai dari riset data menggunakan teknik observasi dengan studi komperator dan kompetitor, lalu melakukan wawancara untuk mencari perbedaan baik secara teknis dan desain. Kemudian untuk proses perancangannya dimulai dari melakukan pengumpulan data dari wawancara dan observasi lalu menyusun konten isi atau topik dari Instagram, kemudian membuat sketsa hingga hasil final dari konsep art untuk setiap postingan Instagram, dan yang terakhir pembuatan media pendukung untuk mempromosikan kampanye ini. Dari hasil perancangan ini menghasilkan sebuah kampanye berupa konsep art dan juga informasi seputar rasisme yang diupload di sosial media Instagram dan media pendukung berupa merchandise seperti kaos, sticker set, tumbler, masker, Notebook, Bucket hat, Totebag, Standing Pouch dan juga media pendukung yang diterapkan di sosial media seperti Story Instagram, dan Filter yang berguna juga sebagai media promosi dari kampanye ini. Dengan adanya kampanye ini diharapkan bisa membantu mengurangi adanya perilaku rasisme di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Dewi, Pangesti Rokhi, Tisna Prabasmoro, and Sri Rijati Wardiani. "RASISME DAN PERSPEKTIF ANAK DALAM NOVEL WHEN HITLER STOLE PINK RABBIT KARYA JUDITH KERR." Metahumaniora 10, no. 3 (2020): 256. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v10i3.30580.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif tokoh anak Yahudi, yakni Anna dan Max terhadap rasisme selama Hitler memimpin Jerman pada tahun 1933 yang tergambar dalam novel anak When Hitler Stole Pink Rabbit karya Judith Kerr. Dalam penelitian ini digunakan teori naratologi dari Genette (1980), dan konsep rasisme yang dikemukakan oleh Fredrickson (2015) dan Better (2008). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis novel. Hasil penelitian ini adalah terdapat dua jenis rasisme pada novel tersebut, yakni rasisme institusi yang ditunjukkan oleh Nazi dan individu yang ditunjukkan oleh anak dan orang tuanya yang pro terhadap Nazi, serta teman-teman sekolah Max. Penelitian ini pun menunjukkan fokalisasi Anna dan Max baik yang dituturkan oleh mereka sendiri maupun narator tentang rasisme sebagai bentuk represi terhadap fisik dan psikis mereka. Mereka dapat meresistensi semua rasisme yang mereka alami dengan menjadi orang Yahudi yang lebih baik untuk mematahkan prasangka yang melekat pada Nazi maupun orang-orang yang membenci mereka. Kata Kunci: rasisme, nazi, perspektif anak, sastra anak, naratologiAbstractThis research aims to analyze the Jewish children’s perspective, namely Anna and Max, on racism during Hitler's leadership in Germany in 1933 in the children's novel When Hitler Stole Pink Rabbit by Judith Kerr. The theories used in this research are narratology of Genette (1980), and the concept of racism proposed by Fredrickson (2015) and Better (2008). This study used descriptive qualitative method to analyze the novel. The article is to show the two occurrences of racism in the novel; racism shown by Nazis and individuals shown by children and parents who are pro-Nazi, as well as Max's school friends. The article examined Anna and Max’s focalizations, both spoken by themselves and by the narrator. The article eventually argues that Anna and Max’s perspective about racism is a form of repression towards their physical and psychological aspects. They withstand racial oppression by becoming better Jews to break the prejudices attached to the Nazis or those who associate them.Keywords: racism, nazi, children’s perspective, children’s literature, narratology
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Lehtovaara, Heidi. "Korkeasti koulutettujen maahanmuuttaneiden naisten kokemuksia työnhakuvaiheen syrjinnästä." Työelämän tutkimus 19, no. 4 (2021): 620–45. http://dx.doi.org/10.37455/tt.112503.

Full text
Abstract:
Korkeasti koulutetut maahanmuuttaneet naiset kohtaavat syrjivää kohtelua niin arkisissa kohtaamisissa, työnhakuvaiheessa kuin työelämässä. Tarkastelen artikkelissani laadullisen tutkimuksen keinoin, millaisia syrjinnän ja rasismin kokemuksia aineistosta nousi esiin ja millaisia strategioita haastateltavat kuvasivat käyttäneensä syrjintää ja rasismia kohdatessaan. Hyödynnän sukupuolentutkimuksen ja työelämän tutkimuksen teoriakeskusteluja. Kutsuin tutkimukseen 12 haastateltavaa, jotka edustavat monipuolisesti EU:n alueelta sekä sen ulkopuolelta muuttaneita. Tiedonkeruumenetelmänä käytin teemahaastattelua ja analyysimenetelmänä sisällönanalyysiä. Tulosten mukaan rasismia esiintyi jo ennen varsinaista työnhakuprosessia. Syrjintäkokemukset vaikeuttivat ja pitkittivät työnhakuprosessia. Strategiat syrjintää ja rasismia kohdatessa vaihtelivat yksilöllisesti, ja niitä myös vaihdeltiin tilannekohtaisesti. Pitkittynyt työnhakuprosessi ja sitä vaikeuttava syrjivä kohtelu vaikutti kielteisesti yksilön hyvinvointiin, työllistymiseen sekä työuran kehittymiseen. Artikkelin lopuksi esitän kehittämisehdotuksia rekrytointivaiheen syrjinnän vähentämiseksi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Umarela, Farid Hamid, Nindyta Aisyah Dwityas, and Devi Rosfina Zahra. "Representasi ideologi supremasi kulit putih dalam iklan televisi." ProTVF 4, no. 1 (2020): 64. http://dx.doi.org/10.24198/ptvf.v4i1.25172.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dimulai dari penemuan karakter blackface di iklan Bukalapak Pengakuan: Pengakuan: Awalnya Coba-Coba, Jadi Untung Terus. Iklan ini ditayangkan pada tahun 2018 dan dianggap rasis dan menyerang komunitas kulit hitam karena menggunakan wajah hitam dalam ceritanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana blackface terwakili dalam iklan serta untuk membongkar ideologi yang terdapat dibalik mitos-mitos mengenai ras kulit hitam. Konsep ideologi dalam iklan mengacu pada konsep yang diajukan oleh Storey, bahwa ideologi merupakan suatu bentuk gambaran ideal yang bertujuan untuk menarik perhatian melalui cara-cara seperti digunakan dalam teks termasuk iklan televisi sebagai produk media massa untuk mempresentasikan citra tertentu tentang dunia. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks kualitatif dengan metode Semiotika. Iklan dianalisis melalui analisis semiotik Roland Barthes, yang dikenal melalui denotatif, konotatif, dan mitosnya. Tanda-tanda dalam iklan dikaji secara bertahap untuk mendapatkan makna pesan dan juga membongkar mitos yang bersembunyi di balik ideologi yang terkandung dalam iklan. Hasil analisis semiotik menemukan bahwa iklan Bukalapak menunjukkan unsur rasisme yang terlihat dari penggunaan blackface sebagai wahana untuk menyampaikan komedi. Lelucon yang menjadikan ras hitam sebagai objek telah menjadi mitos. Praktek merendahkan ras kulit hitam menjadi hal yang biasa karena kepercayaan pada ideologi supremasi kulit putih yang tanpa disadari dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Di mana gagasan bahwa kulit putih lebih unggul daripada kulit hitam adalah keyakinan yang tidak berdasar untuk merendahkan ras kulit berwarna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Wig, Tore. "Strukturell rasisme: et statsvitenskapelig perspektiv." Tidsskrift for samfunnsforskning 62, no. 01 (2021): 121–27. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-291x-2021-01-11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Skinner, David. "Rasializované budoucnosti: Biologismus a měnící se politika identity." Sociální studia / Social Studies 4, no. 4 (2007): 53–80. http://dx.doi.org/10.5817/soc2007-4-53.

Full text
Abstract:
Tento článek zkoumá měnící se roli vědy ve veřejném diskursu o „rase“ a rasismu, přičemž prověřuje tvrzení, že nové biologické výklady lidského života („biologismus“) proměňují prožívání a chápání rozdílů mezi lidmi. V článku se dokazuje, že současný vývoj musí být interpretován v kontextu dvou předchozích období, kdy nedílnou součástí vědy byl nejprve rasismus a potom antirasismus. Rostoucí nadvláda biologismu podnítila jak utopické, tak dystopické předpovědi budoucnosti - podle jedněch dojde k obnově vědeckého rasismu, podle druhých věda konečně odstraní rasové myšlení. Tyto představy jsou sociálně i politicky přitažlivé, ale když je srovnáme s historickou zkušeností rasismu nebo se zjevným směřováním biologismu, tak zjistíme, že nejsou příliš věrohodné. Článek však ukazuje, že k významným změnám přece jen dochází. Nová biologie zpochybňuje existující pojetí příbuznosti, lidské jedinečnosti a rozdělení mezi přírodou a kulturou a proměňuje oblast, v níž se rasa diskutuje. Článek zdůrazňuje některé charakteristiky této nové situace, když zkoumá vznik nových vyjádření rasializované politiky, která využívá biologii při konstrukci identity a zároveň ji považuje za bojové pole.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Steen, Rune Berglund. "Et krafttak mot rasisme og diskriminering." Kirke og Kultur 122, no. 04 (2018): 311–21. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-3002-2018-04-02.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Tjhai, Nathan, and Sinta Paramita. "Pesan Propaganda Rasisme Film “8 Mile”." Koneksi 3, no. 2 (2020): 295. http://dx.doi.org/10.24912/kn.v3i2.6350.

Full text
Abstract:
Racism is used to define people based on perceptions of physical differences that imply genetic differences. Racism has become a social and cultural fact and this can be used to justify policies and discrimination and affect the lives of both the majority and minority races. This study uses Charles's theory, where this theory is famous for its triangles of meaning, namely signs, objects and interpretan to study the film "8 Mile". This research uses qualitative research methods and uses Charles Sanders Peirce's semiotic analysis. Propaganda has the meaning of a doctrine or act of a person or group of people spread through words, sounds, advertisements, commercials, music, pictures, and other symbols. Propaganda and Racism can be explained in the film "8 Mile". There are 24 scenes that can explain the author felt the existence of a strong racism and films that made Western propaganda for the world. Rasisme digunakan untuk mendefinisikan orang berdasarkan persepsi perbedaan fisik yang menyiratkan perbedaan genetik. Rasisme telah menjadi fakta sosial dan budaya dan hal ini dapat digunakan untuk membenarkan kebijakan dan diskriminasi dan mempengaruhi kehidupan, baik ras mayoritas maupun ras minoritas. Penelitian ini menggunakan teori Charles, di mana teori ini terkenal dengan segitiga maknanya yaitu atas tanda (sign), objek(object), dan intrepretan (interpretant) untuk mengkaji film “8 Mile”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Propaganda memiliki arti suatu doktrin atau tindakan seseorang atau sekelompok orang yang disebarkan melalui kata-kata, suara, iklan, komersial, music, gambar, dan simbol-simbol lainnya. Dalam Propaganda dan Rasisme dapat dijelaskan dalam film “8 Mile”. Terdapat 24 adegan yang dapat menjelaskan penulis merasakan adanya Rasisme yang kuat dan film yang dijadikan propaganda orang barat untuk dunia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Tus amigos del Servicio de Medicina Nuclear del Hospital "Virgen del Rocío", Desde Sevilla:. "Manuel González Gutiérrez de la Rasilla." Revista Española de Medicina Nuclear 27, no. 1 (2004): 67–68. http://dx.doi.org/10.1157/13056069.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Mabrur. "Argumentasi Penolakan Rasisme dalam Al-Qur’an." Jurnal Al-Fanar 4, no. 1 (2021): 31–44. http://dx.doi.org/10.33511/alfanar.v4n1.31-44.

Full text
Abstract:
This article examines and analyzes the arguments for the rejection of the Al-Qur'an against acts or views of racism. To understand this, there are three very substantial and logical reasons for rejecting the action. First, the affirmation of the Al-Qur'an about the dignity of human dignity which is legitimized by God based on QS. Al-Isrā’ [17]: 70. Second, the arguments of the Al-Qur'an in QS. al-Ḥujurāt [49]: 13 concerning plurality as a necessity that demands mutual respect and respect for others. Third, the firm ultimatum of Al-Qur'an in QS. al-Ḥujurāt [49]: 11 on the prohibition of insulting and insulting one particular group.
 To elaborate the arguments of the Qur'an, the researcher tries to analyze, understand and conclude with the maqashidi interpretive approach to explain the spirit, spirit and ideal-moral of the Qur'an as formulated by Abdul Mustaqim. Therefore, the assumption that is built is that the presence of the Al-Qur'an within the scope of human life is to create harm and prevent damage (mafsadat). With this step, leading to a concrete conclusion that the actions, attitudes or views of racism are a form of "arrogance" against plurality, on the other hand it is considered to be injurious to the principles of humanity that have been laid down by God.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Al Ramadhan, Muhammad Fakhran. "RASISME DALAM NOVEL THE KITE RUNNER." Paradigma 18, no. 2 (2021): 10–23. http://dx.doi.org/10.33558/paradigma.v18i2.2925.

Full text
Abstract:
Racism is rooted from colonial era that the colonizer considers their race that is different and higher than others. It produces social inequality between colonizer and their colonized. The Kite Runner depicts the story of life in Afghanistan in the middle of the tribal conflicts and war; Hazaras, the minority ethnic group genocide done by the Pashtun, the majority, children and women rapes, and civilians slaughter by Taliban. In the middle of the war, live two main characters, Amir and Hassan, ten years old boys who come from different social class yet living in the same roof. They both have the same father without their knowing, but with different mix of race. Different race and social class results in discriminative acts not just between the two of them but also among society. This research aims to analyze and find out how The Kite Runner depicts the racism in Afghanistn during 1970s up to 2001. Pashtun Taliban represented by Assef as the villain vs Pashtun, Amir as the main character. Pashtun vs Hazara is also known by the characters; Assef with Hassan, Amir and Hassan, Assef and Sohrab, Baba and Ali, Baba and Sanaubar. This research uses descriptive analytical method. This analysis is focusing on five aspects of racism, namely (1) discrimination, (2) segregation, (3) slavery, (4) prejudice, and (5) stereotype. It can be found that the discrimination is done by Amir and his Father, Baba who treat Hassan and Ali, who are from minority ethnic, as their slaves. Next is segregation and discrimination depicted by Assef, a young Afghanistan who praises Hitler and assumes that his ethnic is more decorous than others in Afghanistan and he tries to chase Hazara from Afghanistan. The slavery can be seen when Baba and Amir treats Ali and Hassan as their maid in their house. The prejudice can be seen when there are some Pashtun thinks of the hazrasa existence living together with Baba and Amir. From Prejudice, it results the stereotyping from other people of imagining the Hazara. The authoritarian government, Taliban, also show the mistreatment of racism to the Afghans. Afghans often get sexual harassment, being raped, or even being killed if the break the law of Taliban.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Zadnikar, Darij. "Determinante antirasističnega izobraževanja." Andragoška spoznanja 23, no. 2 (2017): 9–20. http://dx.doi.org/10.4312/as.23.2.9-20.

Full text
Abstract:
Vnovični vzpon fašizma v podobi »alt-desnice« kaže, da se liberalno antirasistično izobraževanje in propagiranje večkulturne družbe nista pokazali za posebej uspešni, navkljub velikim finančnim vložkom in institucionalnim prizadevanjem. Borni rezultati so posledica konceptualne redukcije rasizma na psiho- loško raven, na kognitivni spodrsljaj, ki ga ugotavljamo pri predsodkih, in na pomanjkljivo poznavanje, kar vse naj bi premagovali s primernim izobraževanjem in spoznavanjem drugih kultur. Nepoučenost o drugih kulturah pa je zgolj ena od determinant širše mreže rasizma, pri katerem gre v temelju za vzpostavljanje avtoritarne hierarhije z namenom izkoriščanja in zlorabe, brez katerih moderni ekonomski in politični sistem ne more obstajati. Sodobni rasizem postkolonialne dobe v razmerah kulturne in ekonomske globalizacije, pa tudi novih oblik komunikacije, ima vrsto novih značilnosti, ki zahtevajo drugačne pristope k antirasizmu. Ker ne gre zgolj za izobraževalni projekt in ker je v sodobni šoli znanje praviloma omejeno na instrumentalni vidik, zahteva premagovanje rasizma tudi ponovni premislek neuspeha doseganja izobraževalnih ciljev in temu ustrezne spremembe. Te spremembe zadevajo predvsem preseganje neoliberalizma, dekolonizacijo razvitih dežel in vključitev epistemologij Juga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Lánský, Ondřej. "Postkolonialismus a dekolonizace: základní vymezení a inspirace pro sociální vědy." Sociální studia / Social Studies 11, no. 1 (2014): 41–60. http://dx.doi.org/10.5817/soc2014-1-41.

Full text
Abstract:
Tato teoretická studie se zabývá některými metodologickými a teoretickými přínosy postkoloniálního myšlení pro současné sociální vědy a pro pochopení moderní společnosti a jejích významných vývojových trendů. Text tohoto článku nejprve představuje vybraná základní témata postkoloniálního myšlení a zároveň se pokouší obecný interpretační rámec postkolonialismu kontextualizovat pro české odborné prostředí a uzpůsobit jej pro použití v příslušné sociální analýze. Tento článek postupně představuje některá klíčová témata postkolonialismu: kritiku násilí vázaného na evropskou racionalitu, kritiku zobecněného rasismu a konečně zkoumání identity a subjektivity. Ústředním cílem textu je uchopit vyložené prvky a teorie, a poskytnout takto postkoloniálně informované sociálně-vědné nástroje pro zkoumání problému chudoby, rasismu a sociálního vyloučení v České republice.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sundgren, Eva. "Rasismi ja seksismi pois koulutuksesta ja koulutuksella." Aikuiskasvatus 34, no. 4 (2014): 280–86. http://dx.doi.org/10.33336/aik.94108.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Istiqomah, Nor. "RASISME DALAM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA (Perspektif Hadis)." Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin 17, no. 1 (2018): 44. http://dx.doi.org/10.18592/jiu.v17i1.2037.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Goldblatt, Robert. "Topological Proofs of Some Rasiowa-Sikorski Lemmas." Studia Logica 100, no. 1-2 (2012): 175–91. http://dx.doi.org/10.1007/s11225-012-9374-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Midtbøen, Arnfinn H. "Strukturell rasisme i en strukturelt inkluderende velferdsstat?" Tidsskrift for samfunnsforskning 62, no. 01 (2021): 106–15. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-291x-2021-01-09.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Anugrah, Andika, Thalita Ailsa Ardiningrum, and Andhika Srindra Faiz Ramadhan. "Representasi Rasisme Iklan Grab terhadap Ojek Pangkalan." Jurnal Audiens 3, no. 2 (2021): 72–80. http://dx.doi.org/10.18196/jas.v3i2.11961.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representgasi marjinalisasi Iklan Grab terhadap Ojek konvensional. Dimana iklan memiliki peranan besar dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat. Iklan dibuat berdasarkan pada representasi dari kehidupan masyarakat, hal ini kemudian menjadi realitas pada iklan. Iklan juga memiliki kekuatan dalam membangun ataupun merubah stereotype di masyarakat. Pada penelitian ini penulis menganalisa Iklan Grab. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisa menggunakan metode semiotika. Dimana metode semiotika ini menganalisa berdasarkan pada tanda-tanda yang dilihat dari iklan. Adapun hasil analisa tersebut kemudian diulas secara denotasi dan konotasi. Hasil penelitian ini telah menganalisa lima scene dalam Iklan Grab menunjukkan bahwasannya terdapat pesan marjinalisasi dalam iklan Grab terhadap ojek konvensional. Pada Iklan tersebut menyampaikan bahwasannya penggunaan ojek konvensional jauh lebih berbahaya, dan menyarankan untuk memilik ojek online melalui grab. Sehingga dengan demikian pesan yang ada dalam Iklan Grab ini merepresentasikan rasisme terhadap ojek konvensional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hagelund, Anniken. "Anstendighetens utside: «Rasisme» i norsk innvandringspolitisk diskurs." Tidsskrift for samfunnsforskning 45, no. 01 (2004): 3–29. http://dx.doi.org/10.18261/issn1504-291x-2004-01-01.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Orupabo, Julia. "Spranget fra hvem som er rasist, til når, hvor og hvordan." Tidsskrift for samfunnsforskning 62, no. 01 (2021): 116–20. http://dx.doi.org/10.18261/issn.1504-291x-2021-01-10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Dimitrijevic, Ljiljana, Aleksandar Radivojevic, and Ivan Filipovic. "Hydrological prognosis for high and low waters of the river of Rasina." Glasnik Srpskog geografskog drustva 90, no. 2 (2010): 29–46. http://dx.doi.org/10.2298/gsgd1002029d.

Full text
Abstract:
The river of Rasina arises on the slopes of the mountains of Goc and Zeljin, from spring arms of the Velika and Burmanska river. After the flow of 92.3 km, it flows into the river of Zapadna Morava 5 km downstream Krusevac, 134 meters above sea level. This work analyzes the frequency of occurrences of high and low waters, as well as their influence on the regime of Rasina and water management problems in its basin. .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography