To see the other types of publications on this topic, follow the link: ”rational choice” (instrumentell) teori.

Journal articles on the topic '”rational choice” (instrumentell) teori'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 18 journal articles for your research on the topic '”rational choice” (instrumentell) teori.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Strapazzon, Carlos Luiz, and Robison Tramontina. "As bases metodológicas/epistemológicas da rational choice theory (RCT) e a análise econômica do Direito." Prisma Juridico 14, no. 2 (January 7, 2016): 107–38. http://dx.doi.org/10.5585/prismaj.v14n2.5036.

Full text
Abstract:
O presente trabalho tem como tema central as bases metodológicas e epistemológicas da Teoria da Escolha racional (RCT), base instrumental da análise econômica do direito (EAL). Pretende expor a base epistemológica da RCT. Sustenta que a epistemologia de Lakatos é o referencial dessa. Desdobra-se, argumentativamente, em três momentos: a) apresentação da metodologia da Análise Econômica do Direito; b) explicitação do ferramental metodológico da RCT expressos nas teorias de Arrow e Downs, respectivamente e c) apreciação critica da base epistemológica da RCT. Adota uma abordagem descritiva-reconstrutiva fundada em técnicas típicas da pesquisa bibliográfica. Palavras-Chave: Análise econômica do Direito – Teoria da escolha Racional – Epistemologia lakatiana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nannestad, Peter. "»Rational Choice« - teori og studiet af økonomisk politik - en oversigt." Politica 23, no. 4 (October 1, 1991): 418. http://dx.doi.org/10.7146/politica.v23i4.115679.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

.., Rosidin. "Analisis Teori Pilihan Rasional Terhadap Transformasi Madrasah." MADRASAH 7, no. 2 (January 29, 2016): 22. http://dx.doi.org/10.18860/jt.v7i2.3325.

Full text
Abstract:
<span><em>Madrasa transformation from time to time is based on rational choice which </em><span><em>decisioned by leaders, managers, and society. Within the perspective of </em><span><em>RCT, that rational choice prefer to the economic concept of making profis </em><span><em>and inhibiting loss. </em><span><em>As the transformation of the earlier educational institution, Madrasa </em><span><em>Nizhamiyah depicts rational choice from its historical background, </em><span><em>implemented educational practices, qualifiation of its graduates, and</em><br /><span><em>society responses towards it. </em><span><em>Rational choice which generally bases madrasa transformation in </em><span><em>Indonesia is heterogeneous. It shows from non-cooperative action with the </em><span><em>government (madrasa in the era of colonization); cooperative action with </em><span><em>the government (madrasa in the era of the old order); cooperative action </em><span><em>with society needs and working world (madrasa in the era of the new order) </em><span><em>and the inclusive-predictive action with the world development (madrasa in </em><span><em>the era of reformation and globalization).</em><br /><span><strong>Keywords: </strong><span><em>Transformation, Madrasa, RCT, Rational Choice</em></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><br class="Apple-interchange-newline" /></span></span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mukhamad Busro Asmuni and Meidi Kosandi. "Faktor Politik Uang dalam Perilaku Memilih Masyarakat pada Pilkada Kabupaten Temanggung Tahun 2018." Indonesian Governance Journal : Kajian Politik-Pemerintahan 3, no. 2 (November 1, 2020): 71–85. http://dx.doi.org/10.24905/igj.v3i2.1597.

Full text
Abstract:
Tujuan penulisan ini adalah untuk menguji bagaimana faktor politik uang dalam mempengaruhi perilaku memilih masyarakat yang terjadi pada pilkada Temanggung tahun 2018. Tulisan ini termasuk dalam kajian perilaku memilih, diantara beberapa studi perilaku memilih di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku memilih diantaranya adalah agama, identifikasi partai, hubungan etnik, kualitas dan kinerja kandidat, serta faktor lain dengan menggunakan pendekatan sosiologis, psikologis dan rational choice. Tulisan ini memfokuskan pada studi mengenai politik uang sebagai faktor dalam mempengaruhi perilaku memilih dengan pendekatan rational choice. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah teori politik uang dan rational choice dalam perilaku memilih. Tulisan ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif, dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden, tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error (MoE) 5%. Penelitian ini menemukan bahwa praktik politik uang pada pilkada Temanggung 2018 terjadi dengan menggunakan model pemberian uang tunai yang dilakukan oleh tim sukses atau kandidat pada saat sebelum pemilihan. Berdasarkan hasil survey responden, terdapat temuan yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif bahwa politik uang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Temanggung pada Pilkada 2018; Implikasi teoritis pada penelitian ini menunjukkan bahwa studi perilaku memilih khususnya pendekatan rational choice masih relevan digunakan dalam kasus pilkada kabupaten Temanggung tahun 2018.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sastrawati, Nila. "PARTISIPASI POLITIK DALAM KONSEPSI TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S COLEMAN." Al-Risalah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum 19, no. 2 (February 24, 2020): 187. http://dx.doi.org/10.24252/al-risalah.v19i2.12730.

Full text
Abstract:
Social action is an important aspect in analyzing behavior, including in analyzing the political participation of individuals and society. Diverse forms of political participation indicate that individuals make choices of political participation based on subjective considerations with reference to costs and rewards. In the conception of Rational Choice Theory from James S. Coleman, there are 2 main essences, namely actors and resources. Actors as actors of participation, have the power to use resources, including external resources or political modalities so that the actors' political objectives are achieved.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ruman, Yustinus Suhardi. "Praktik Demokrasi Pasca-Pemilu di Tingkat Lokal: Preferensi para Aktor Elite dalam Perspektif Teori Pilihan Rasional." Humaniora 6, no. 2 (April 30, 2015): 264. http://dx.doi.org/10.21512/humaniora.v6i2.3340.

Full text
Abstract:
Electoral democracy generates the political elites. Because these political elites are born through a democratic process, they are expected to practice their power in accordance to the basic principles of democracy. One of them is to open the opportunity and acces of people to participatie in decision making proceses. Nevertheless, the problem is that the political elites who were elected through electoral democracy tend to close the participation of citizen in policy making process. To analyze how the political elites formulated the policy and what the rationality of the policy was, this article used rational choice theory. Article used secondary data to analyze the problem. Results of the analysis showed that democracy in local level after elections was determined by rationality, preferences, and interests of the political elites. The practices of power of the elites in local level in the context of rational choice theory made opportunity and access for the people obstructed. It then affects the existing development policies reflect only rationality, preferences, and interests of some elites.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hawing, Hardianto, and Nursaleh Hartaman. "Politik Uang Dalam Demokrasi Di Indonesia." Journal of Social Politics and Governance (JSPG) 3, no. 1 (July 30, 2021): 45–53. http://dx.doi.org/10.24076/jspg.v3i1.533.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh politik uang terhadap perilaku memilih pada Pemilukada Enrekang tahun 2018. Teori digunakan adalah teori partisipasi politik, uang kontestasi politik, dan teori perilaku memilih. Metodologi penelitian menggunakan metode kuantitatif, bentuk survey dan wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan bentuk: kusioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah multi stage random sampling. Responden dijadikan sampel sebanyak 276 orang. Praktek politik uang berpengaruh pada pemilih ekonomi lemah juga pada ekonomi kuat. Meskipun terjadi dimana-mana, namun tidak semua masyarakat memilih karena politik uang. Terdapat daerah dimana pemilih tidak terpengaruh oleh faktor tersebut. Pemilih cenderung memilih kandidat berdasarkan faktor sosiologis, psikologis, dan rational choice Meskipun ada kecenderungan faktor politik uang mempengaruhi perilaku memilih. Di beberapa wilayah, politik uang menjadi faktor utama menentukan pilihan. Hasil dari uji pengaruh variabel politik uang terhadap perilaku pemilih sebesar 0,429 dengan nilai signifikansi (sig)=> 0,05 dengan nilai koefisien sebesar 0,261 atau 26,1 persen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

HM, Pahrudin. "MEKANISME PENGELOLAAN KARET RAKYAT TABIR ILIR JAMBI DALAM PERSPEKTIF TEORI PILIHAN RASIONAL." Jurnal Sosiologi Reflektif 12, no. 1 (December 28, 2017): 97. http://dx.doi.org/10.14421/jsr.v12i1.1293.

Full text
Abstract:
Rubber is a cultivated plant and became the lifeline of many peoples since a long time ago, without exception farmers in Tabir Ilir which became one of the rubber centers in Jambi Province with 15.787 hektares and 8.050 family. To get the result, rubber farmers in Tabir Ilir applies the rubber management mechanism independently and handed it over to others. The application of these two mechanisms is done by the rubber farmers based on their rational choice perspective. Rubber farmers with enough resources will choose how to manage independently, whereas for those who do not have sufficient resources, will choose to hand over their rubber management to others. The management mechanism chosen by these rubber farmers has an impact on the income inequality they earns. On the one hand, there are those who earns more than the management of rubber they do, while on the other hand there are those who get little results.Karet merupakan tanaman yang dibudidayakan dan menjadi tumpuan kehidupan banyak orang sejak lama, tak terkecuali petani di Tabir Ilir yang menjadi salah satu sentra karet di Provinsi Jambi dengan 15.787 hektares dan 8.050 keluarga. Untuk mendapatkan hasilnya, petani karet di Tabir Ilir menerapkan mekanisme pengelolaan karet secara mandiri dan menye-rahkannya kepada pihak lain. Penerapan kedua mekanisme ini dilakukan oleh petani karet berdasarkan perspektif pilihan rasional mereka. Petani karet dengan sumberdaya yang cukup akan memilih cara mengelola secara mandiri, sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki sumberdaya yang memadai, akan memilih menyerahkan pengelolaan karetnya kepada orang lain. Mekanisme pengelolaan yang dipilih oleh petani karet ini berdampak pada ketimpangan pendapatan yang mereka peroleh. Di satu sisi, ada orang yang menghasilkan lebih dari pengelolaan karet yang mereka lakukan, sementara di sisi lain ada mendapat hasil yang kurangKeywords: rubber farmer, management mechanism, rational choice, unequility.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ramadani, Shintia, and Sofia Trisni. "Analisis Kebijakan Luar Negeri Filipina Terhadap Cina Terkait Sengketa Laut Tiongkok Selatan pada Masa Duterte." Intermestic: Journal of International Studies 4, no. 1 (November 29, 2019): 46. http://dx.doi.org/10.24198/intermestic.v4n1.4.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan proses pengambilan kebijakan luar negeri Filipina terhadap agresivitas Cina terkait sengketa kedua negara di Laut Cina Selatan. Kebijakan luar negeri Filipina pada era pemerintahan Duterte berbeda daripada pemerintahan sebelumnya. Penulis menggunakan teori pembuatan kebijakan rational choice model dari Charles Kegley dan Shanon Blanton. Sementara metodenya adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan data sekunder. Dalam pembahasan penulis menemukan bahwa para aktor pembuat kebijakan, terutama Duterte dan didukung oleh Senat, memiliki motivasi mempertahankan kepentingan ekonomi dan keamanan yang besar terhadap Tiongkok. Oleh karena itu, pada tahap pemilihan kebijakan, Filipina mengeluarkan kebijakan rasional yang bersifat kooperatif di dalam menghadapi agresivitas Tiongkok.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Abdullah, Ilyas, Jamaie Hamil, and Sity Daud. "Pendekatan Teori Pilihan Rasional: Analisis Terhadap Budaya Politik Melayu Terengganu." Sains Insani 3, no. 1 (September 4, 2018): 81–91. http://dx.doi.org/10.33102/sainsinsani.vol3no1.28.

Full text
Abstract:
In the context of politics and elections in Terengganu, Malay community response against the non-dominant political party other than UMNO and PAS are less encouraging. This can be seen based on election results in Terengganu from 1959 until the year 2013. Although other parties such as the National Party, the Parti Melayu Semangat 46 (S46) and Parti Keadilan Rakyat (PKR) to participate and won several seats in elections in Terengganu, but support on the party is inconsistent as well as the support provided to the party UMNO and PAS. This factor driven by the level of development of the State of Terengganu, which slowly makes the approach of the campaign of a simple logic and approach for immediate consumption, are more easily accepted and practical in attracting the support of the people. The culture has played an important role in guaranteeing victory UMNO in Terengganu from the year 1961 until 1995 with so comfortable. Even so, the Malay political culture has changed the string of political unrest that occurred in 1998. The unrest has led to the rise of civil awareness. Reform movement aimed at alerting citizens formed to demand the freedom of better democracy, economic reforms and social changes also. Change of political culture in Malaysia post PRU to-10 can also be associated with rational choice theory. Malay society becomes more rational in particular in the context of the selection of leaders. Economic development will no longer be the sole factor in providing adherence to the ruler. Malays also impose certain conditions that must be evaluated and interpreted again before you give loyalty and support to the ruling. Malay community in Terengganu today no longer simply give their loyalty to the government but has changed by giving priority to matters that are not of a material such as good governance, administrative transparency, a fair and balanced development as well as other civil claims of a universal. Keywords: Rational Choice Theory, Malay Political Culture. ABSTRAK: Dalam konteks politik dan pilihan raya di Terengganu, sambutan masyarakat Melayu Terengganu terhadap parti politik bukan dominan selain UMNO dan PAS adalah kurang menggalakkan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan keputusan pilihan raya di Terengganu dari tahun 1959 sehingga tahun 2013. Meskipun parti-parti lain seperti Parti Negara, Parti Melayu Semangat 46 (S46) dan Parti Keadilan Rakyat (PKR) turut terlibat dan memenangi beberapa kerusi dalam pilihan raya di Terengganu, namun sokongan yang diberikan ke atas parti tersebut tidak konsisten sepertimana sokongan yang diberikan kepada parti UMNO dan PAS. Faktor ini banyak didorong oleh tahap pembangunan negeri Terengganu yang perlahan menjadikan pendekatan kempen yang bersifat simple logic dan pendekatan for immediate consumption lebih mudah diterima dan praktikal dalam menarik sokongan rakyat. Budaya tersebut telah memainkan peranan penting dalam menjamin kemenangan UMNO di Terengganu dari tahun 1961 sehingga 1995 dengan begitu selesa. Walaupun begitu, budaya politik Melayu telah berubah rentetan daripada pergolakan politik yang berlaku pada tahun 1998. Pergolakan tersebut telah membawa kepada kebangkitan kesedaran sivil. Gerakan Reformasi dibentuk bertujuan untuk menyedarkan rakyat untuk menuntut kebebasan demokrasi yang lebih baik, pembaharuan ekonomi dan juga perubahan social. Perubahan budaya politik di Malaysia pasca PRU ke-10 juga boleh dikaitkan dengan teori pilihan rasional. Masyarakat Melayu menjadi lebih rasional khususnya dalam konteks pemilihan pemimpin. Pembangunan ekonomi tidak lagi menjadi faktor tunggal dalam memberikan kepatuhan kepada pemerintah. Masyarakat Melayu turut mengenakan syarat-syarat tertentu yang perlu dinilai dan ditafsirkan semula sebelum memberikan ketaatsetiaan dan sokongan kepada pemerintah. Ketaatsetiaan tidak lagi diberikan secara semberono bahkan telah berubah daripada nilai materialis yang mementingkan kemewahan dan kemajuan kebendaan kepada kecenderungan baru dengan memberi keutamaan kepada perkara-perkara yang tidak bersifat materialis seperti urustadbir yang baik, ketelusan pentadbiran, pembangunan yang adil dan seimbang serta tuntutan-tuntutan siviliti lain yang bersifat sejagat. Kata kunci: Teori Pilihan Rasional, Budaya Politik Melayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Firmansyah, Muhammad Zaenuddin, and Puspitasari Puspitasari. "Pemanfaatan Drone sebagai Bagian dari Kontra Terorisme." Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan 20, no. 1 (June 30, 2021): 43–58. http://dx.doi.org/10.35967/njip.v20i1.148.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk melakukan tinjauan dan evaluasi terkait pemanfaatan drone dari segi sisi regulasi dan prosedur tetap pengamanan VVIP dan Objek Vital Nasional Indonesia terhadap serangan drone berdasarkan kejadian pahit yang menimpa Presiden Venezuela dan Objek Vital Nasional Saudi Arabia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan perwira terkait, dilengkapi dengan studi dokumen mengenai regulasi dan dilakukan supaya lebih mudah memahami pentingnya peran pengamanan terhadap VVIP dan Objek Vital Nasional digabungkan dengan potensi teroris menggunakan pesawat tanpa awak (UAV) merujuk pada teori-teori cumulative extremism, rational choice dan routine activity. Seperti terdapat regulasi penggunaan drone terbaru, Paspampres yang melakukan pengamanan anti drone secara statis dan mobile serta Kepolisian melakukan upaya pengamanan Objek Vital Nasional yang terus mengikuti perkembangan zaman. Meskipun serangan teroris drone secara faktual belum terjadi di Indonesia, peneliti merekomendasikan adanya pembuatan regulasi dalam bentuk pendataan penjual dan pembeli drone oleh Kementerian Perhubungan yang dibantu Kepolisian, membangun laboratorium dan memperkuat teknologi anti drone di kawasan perbatasan dan sebagai sky monitoring system, membentuk koalisi kerja sama instansi/lembaga terkait sampai dengan satuan tugas anti drone, pelatihan pasukan khusus, dan membentuk satuan anti drone seperti D’Artagnan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Robby, Abdul, and Rakhmadsyah Putra Rangkuty. "Eksistensi Hiburan Kibot pada Acara Resepsi Pernikahan Masyarakat Tamiang." Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) 1, no. 2 (December 30, 2020): 134. http://dx.doi.org/10.29103/jspm.v1i2.3115.

Full text
Abstract:
This research focuses on the causes of kibot entertainment still exist in Tamiang society and the motives of people choosing kibot as entertainment. Coleman's rational choice theory was used in analyzing research data. The research method is a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Meanwhile, the data analysis technique in this study used an interactive analysis method. The research findings illustrate that people see kibot as a rational choice based on economic value considerations because of its affordable prices. Kibot entertainment also has social value as a prestige that is given through the recognition of others. In addition, the existence of kibot entertainment is based on the guidance of people around them who help them with their work at the wedding reception. On the basis of these motives, kibot entertainment continues to exist in demand by the Tamiang community, especially the people of Kampung BaboAbstrakPenelitian ini berfokus pada penyebab hiburan kibot masih eksis di tengah masyarakat dan motif masyarakat memilih kibot sebagai hiburan. Teori pilihan rasional Coleman digunakan dalam menganalisis data penelitian. Metode penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif. Temuan penelitian menggambarkan masyarakat melihat kibot sebagai sebuah pilihan rasional atas pertimbangan nilai ekonomi karena harga yang terjangkau. Hiburan kibot juga memiliki nilai sosial sebagai sebuah prestise atau gengsi yang diberikan melalui pengakuan orang lain. Selain itu, eksistensi hiburan kibot dilandasi oleh tuntunan dari orang-orang sekitar yang membantu pekerjaan mereka dalam acara resepsi pernikahan. Atas dasar motif-motif tersebut menjadikan hiburan kibot tetap eksis diminati oleh masyarakat Tamiang khususnya masyarakat Kampung Babo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Putri, Desty Amalia, Anisa Fahri, Dea Puspita, and Meisya Rizkiya. "PERGERAKAN KELOMPOK TERORIS THE RED BRIGADES DI ITALIA TAHUN 1968 – 2004." PKM-P 4, no. 1 (June 30, 2020): 24. http://dx.doi.org/10.32832/pkm-p.v4i1.595.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pergerakan kelompok The Red Brigades dalam melakukan aksi terornya di Italia periode tahun 1968-2004. Banyak kelompok sayap kiri yang muncul karena adanya krisis ekonomi yang terjadi pada saat itu dan anggapan bahwa pemerintah Italia yang cenderung condong ke Amerika Serikat yang terkenal sebagai negara kapitalis. Red Brigades adalah salah satu dari sekian banyak kelompok sayap kiri yang muncul karena adanya krisis ekonomi dan juga kesenjangan sosial. Dengan berjalannya waktu, tujuan utama Red Brigades yang awalnya memfokuskan kepada kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah lama kelamaan menjadi ambigu. Para pemimpin Red Brigades menjadikan kesempatan ini untuk menghancurkan pemerintahan dan menjadikan Italia sebagai negara yang menganut paham komunisme. Tulisan ini menjelaskan bagaimana awal kemunculan kelompok teroris Red Brigades mampu menggoyahkan pemerintah Italia sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bubar. Penulis menggunakan teori rational choice dan konsep kelompok kepentingan untuk menganalisis kasus. Teknik yang dipergunakan adalah studi dokumen dan penelusuran literatur atau dengan menggunakan studi kepustakaan. Studi dokumen dan penelusuran literature ini merupakan suatu alat pengumpulan data yang melalui data tertulis. Hasil dari tulisan ini menunjukan bahwa bagaimana Red Brigades telah menjadi kelompok terorisme yang anarkis yang menjadikan kesenjangan sosial sebagai alasannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Emita, Vivi, Zusmelia Zusmelia, and Marleni Marleni. "PERAN PERANTAU TERHADAP PEMBANGUNAN DI JORONG GALOGANDANG, NAGARI III KOTO KEC. RAMBATAN KAB. TANAH DATAR." Jurnal Ilmu Sosial Mamangan 2, no. 1 (June 6, 2013): 1–7. http://dx.doi.org/10.22202/mamangan.v2i1.1362.

Full text
Abstract:
Marantau is a tradition of Minangkabau society. Likewise with Galogandang society, apart from wander into a tradition of economic factors and natural conditions as well as a stimulus for people to wander Galogandang. Factors livelihood homogeneous and inadequate fulfillment of everyday life so that people Galogandang 70% Barada was overseas. Analysis in this study using the theory of rational choice. The approach used is qualitative approach with descriptive method. Informants in this study is masayarkat and strangers Galogandang. Data collection techniques, observation, interviews, and documents. Analysis of the data used in this research is the analysis of qualitative data that is interactive analysis proposed by Miles and Huberman. From the results of this study concluded that the role of migrants to the development of Nagari in Jorong Galogandang can be divided into two parts, namely, the development of physically seen an increase in development such as the construction of the Grand Mosque, mosque, TPA, bakl sources of clean water, and non-physical looks Scholarships the education of children of school achievement. Viewed wander impact on socio-economic, such as construction of houses is getting better, and people's incomes Galogandang that no longer depend on pertaniann only.Merantau merupakan suatu tradisi masyarakat Minangkabau. Demikian halnya dengan masyarakat Galogandang, selain dari merantau menjadi suatu tradisi faktor ekonomi dan keadaan alam juga sebagai pendorong bagi masyarakat Galogandang untuk merantau. Faktor mata pencaharian hidup yang bersifat homogen dan kurang mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari sehingga masyarakat Galogandang 70% barada di rantau. Analisa pada penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah masyarakat dan perantau Galogandang. Teknik pengumpulan data, observasi lapangan, wawancara, dan dokumen. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa peran perantau terhadap pembangunan Nagari di Jorong Galogandang dapat dibagi atas dua bagian yaitu, pembangunan dari segi fisik terlihat peningkatan pembangunan seperti pembangunan Mesjid, mushala, TPA, bak sumber air bersih, dan non fisik terlihat dengan adanya beasiswa pendidikan anak-anak yang sekolah berprestasi. Dilihat dampak merantau terhadap sosial ekonomi masyarakat seperti pembangunan rumah penduduk yang semakin bagus, dan pendapatan masyarakat Galogandang yang tidak lagi bergantung pada pertanian saja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Stocké, Volker. "Entstehungsbedingungen von Antwortverzerrungen durch soziale Erwünschtheit / Determinants for Respondents’ Susceptibility to Social Desirability Bias." Zeitschrift für Soziologie 33, no. 4 (January 1, 2004). http://dx.doi.org/10.1515/zfsoz-2004-0403.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungDie Rational-Choice Theorie und deren Generalisierung im Modell der Frame Selektion beanspruchen beide eine vollständige und die Interdependenz der Entstehungsfaktoren berücksichtigende Erklärung des sozial erwünschten Antwortverhaltens in Umfragen. Die hierbei vorhergesagten Erklärungsfaktoren wurden bisher nur unvollständig und oft mit widersprüchlichen Ergebnissen empirisch untersucht. Der vorliegende Beitrag überprüft daher theorievergleichend zentrale Vorhersagen der beiden Ansätze am Antwortverhalten über Einstellungen zu Ausländern. Die Ergebnisse bestätigen im ersten Schritt die Vorhersagen der „reinen“ Rational-Choice Theorie, wonach mit sozial erwünschtem Antwortverhalten nur dann zu rechnen ist, wenn die motivationalen, kognitiven und sozialen Vorbedingungen gleichzeitig erfüllt sind. Diese bereits sehr differenzierte Prognose erweist sich allerdings bei der Analyse der im Modell der Frame-Selektion zusätzlich angenommenen kulturellen Faktoren als unvollständig. Mit diesen Determinanten einer „kooperativen“ Rahmung der Interviews lässt sich die vollständige Ausschaltung instrumentell rationaler Anreize durch soziale Erwünschtheit vorhersagen. Die Gültigkeit der Rational-Choice Theorie ist demnach auf wichtige, aber eben nur spezielle und im Rahmen des Modells der Frame-Selektion vorhersagbare Bedingungen beschränkt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Supriyadi, Mohammad. "Mengukur Politisasi Agama dalam Ruang Publik: Komunikasi SARA dalam Perdebatan Rational Choice Theory." Jurnal Keamanan Nasional 1, no. 3 (December 28, 2015). http://dx.doi.org/10.31599/jkn.v1i3.32.

Full text
Abstract:
Tulisan ini memberikan gambaran runtuhnya pengaruh isu primordialisme di ruang publik dan digantikan dengan kearifan konvensional. Penelitian ini mengambil aspek pengaruh isu SARA pada aspek rasionalitas pemilih. Penulis menemukan beberapa aspek yang mendukung kesimpulan penelitian, antara lain; bahwa isu SARA tidak terlalu direspek pemilih rasional. Pemilih rasional lebih melihat masalah yang ada dan mengevaluasi kinerja pemerintahan sebelumnya. Di lain pihak, emosi antusias terhadap isu etnisitas akan memantabkan pilihan politik terhadap pemilih etnis minoritas, sebagai bentuk penguatan komunitas. Dengan menggunakan pendekatan teori pilihan rasional (rational choice theory), penulis melihat bahwa komunikasi politik yang dibangun melalui isu SARA di ruang publik dalam kehidupan masyarakat modern, tidak lagi mampu memengaruhi pemilih rasional. Pemilih rasional (rational choice), menentukan pilihan berdasarkan pada keuntungan yang diperolehnya (maximizing benefit). Dalam faktor ini sikap pemilih lebih dipengaruhi karakteristik dan track record kandidat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Mukhlis, Maulana. "Analisa Kritis Atas Motif Policy Community dalam Kolaborasi (Studi Kasus Kebijakan Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Lampung)." Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi 5, no. 2 (November 14, 2017). http://dx.doi.org/10.34010/agregasi.v5i2.443.

Full text
Abstract:
Diskursus kontemporer menunjukkan bahwa collaborative governance (kolaborasi pemerintahan) merupakan strategi ideal dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan dinamika kebijakan publik. Beragam elemen penting yang melekat di dalamnya telah menjadikan pendekatan ini dipakai oleh banyak pemerintah daerah dalam menimplementasikan kebijakan dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik. Provinsi Lampung menggunakan pendekatan collaborative governance dalam kebijakan pemindahan pusat pemerintahan sejak tahun 2007 namun ternyata terhenti di tengah jalan. Ironisnya, para aktor (policy community) yang sejak awal berkonsensus untuk berkolaborasi tidak melakukan reaksi apapun ketika salah satu pihak membatalkan konsensus itu. Teori collaborative governance yang oleh para pendukungnya digadang-gadang selalu berimplikasi positif terhadap keberhasilan sebuah kebijakan nyatanya tidak selalu benar. Analisis kritis dalam artikel ini menunjukkan bahwa para aktor (kolaborator), meskipun akhirnya berkonsensus terhadap tujuan bersama, sesungguhnya juga tetap memiliki motif tersembunyi (self-interest nya) masing-masing. Pendekatan rational choice akan mengawal riset ini untuk mengungkap motif kolaborasi dari para aktor sebagai policy community.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Damanuri, Aji. "RASIONALITAS KONVERSI BANK KONVENSIONAL KE BANK SYARI’AH." Justicia Islamica 9, no. 1 (February 22, 2016). http://dx.doi.org/10.21154/justicia.v9i1.338.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong>RASIONALITAS KONVERSI </strong></p><p align="center"><strong>BANK KONVENSIONAL KE BANK SYARI’AH</strong><strong></strong></p><p align="center"><em> </em></p><p align="center"><em>Aji Damanuri</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Abstract</em></strong><em>: Shari</em><em>&gt;</em><em>’ah banking, for the last ten years, has increased in prosperity not only at the quantity of conventional banks but also at the count of assets and customers. This economical opportunity drives amount of conventional banks both to convert their institutions to be shari</em><em>&gt;</em><em>’ah banks and to open officially shari</em><em>&gt;</em><em>’ah platform units with their own assets. This system takes a significant question, is the conversion effected by both banker ideological factor and capitalists or pure economical rational calculation? Is a religious consideration linked to economical rationality? This paper is to elaborate the conversion using not only ‘choice theory’ (teori pilihan) but also ‘rational action’ (tindakan rasional) to seek religious action possibility in a reasonable way of shari</em><em>&gt;</em><em>’ah banking.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: shari</em><em>&gt;</em><em>’ah bank, conversion, rational action, religiosity. </em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography