To see the other types of publications on this topic, follow the link: Samuel <Buch, I.> 16-22.

Journal articles on the topic 'Samuel <Buch, I.> 16-22'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Samuel <Buch, I.> 16-22.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Tsumura, D. T. "Textual Corruptions, or Linguistic Phenomena? The Cases in 2 Samuel (MT)." Vetus Testamentum 64, no. 1 (January 20, 2014): 135–45. http://dx.doi.org/10.1163/15685330-12301140.

Full text
Abstract:
Abstract The MT of the Books of Samuel has usually been taken as textually corrupt due to scribal errors. However, many often advocated textual emendations can be seen as unnecessary when one understands the linguistic nature of the unusual forms. Some of the cases in 2 Samuel may be explained as phonetic spellings, such as omission of aleph (e.g. 20:5, 9), assimilations (e.g. 5:13a; 13:16; 18:3, 12), metathesis (20:14; 22:46), and sandhi (22:40; 23:9, 20, 21). Another example is aposiopesis in direct speech (13:16; also 1 Sam 1:22). Furthermore, new understandings of linguistic phenomena such as the “vertical grammar” of poetic parallelism (Ps 18:11; cf. 2 Sam 22:12) and discourse grammar, especially the sequence of the verbal forms in Hebrew narrative prose (e.g. 2 Sam 4:5-7) can aid analysis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wati, Julina, and Hasby Hasby. "Analisis Aktivitas Antosianin dari Buah Senggani (Melastoma candidum L.), Kulit Kopi (Coffea arabica L.), dan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) Sebagai Indikator Asam Basa." KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia 3, no. 2 (January 9, 2021): 1–6. http://dx.doi.org/10.33059/katalis.v3i2.3107.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dari ekstrak buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai indikator asam basa.Ekstrak ketiga sampel diperoleh dengan cara maserasi. Pengujian ekstrak sampel untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dilakukan dengan menggunakan Buffer pH 1-12. Pengujian ekstrak sampel sebagai indikator asam basa dilakukan dengan cara titrasi. Pada pengujian aktivitas senyawa antosianin, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah senggani pada pH 4-5 tidak berwarna, ekstrak kulit kopi pada pH 1-5 berwarna merah, sedangkan pada pH 6-12berwarna biru, bahkan tidak berwarna, serta ekstrak ubi jalar ungu pada pH 1-9berwarna merah dan pada pH 10-12 berubah menjadi warna hijau. Pada pengujian ekstrak sampel sebagai indikator alami, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada titrasi asam lemah-basa kuat menggunakan CH3COOH 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 Masing-masing ekstrak mengalami titik akhir titrasi yang berbeda-beda, yaitu 14 mL,25 mL, dan 27 mLuntuk ekstrak buah senggani, kulit kopi, dan ubi jalar ungu; sedangkan pada titrasi asam kuat-basa kuat menggunakan HCl 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 M masing-masing ekstrak mengalami titik akhir titrasi yang berbeda-beda pula, yaitu 19 mL, 23 mL, dan 22 mLuntuk ekstrak buah senggani, kulit kopi, dan ubi jalar ungu, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.)mengandung antosianin yang dapat digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam-basa yang sifatnya ramah lingkungan, murah, dan tidak beracun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Wati, Julina, and Hasby Hasby. "Analisis Aktivitas Antosianin dari Buah Senggani (Melastoma candidum L.), Kulit Kopi (Coffea arabica L.), dan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) Sebagai Indikator Asam Basa." KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia 3, no. 2 (January 9, 2021): 1–6. http://dx.doi.org/10.33059/katalis.v3i2.3107.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dari ekstrak buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai indikator asam basa.Ekstrak ketiga sampel diperoleh dengan cara maserasi. Pengujian ekstrak sampel untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dilakukan dengan menggunakan Buffer pH 1-12. Pengujian ekstrak sampel sebagai indikator asam basa dilakukan dengan cara titrasi. Pada pengujian aktivitas senyawa antosianin, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah senggani pada pH 4-5 tidak berwarna, ekstrak kulit kopi pada pH 1-5 berwarna merah, sedangkan pada pH 6-12berwarna biru, bahkan tidak berwarna, serta ekstrak ubi jalar ungu pada pH 1-9berwarna merah dan pada pH 10-12 berubah menjadi warna hijau. Pada pengujian ekstrak sampel sebagai indikator alami, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada titrasi asam lemah-basa kuat menggunakan CH3COOH 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 Masing-masing ekstrak mengalami titik akhir titrasi yang berbeda-beda, yaitu 14 mL,25 mL, dan 27 mLuntuk ekstrak buah senggani, kulit kopi, dan ubi jalar ungu; sedangkan pada titrasi asam kuat-basa kuat menggunakan HCl 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 M masing-masing ekstrak mengalami titik akhir titrasi yang berbeda-beda pula, yaitu 19 mL, 23 mL, dan 22 mLuntuk ekstrak buah senggani, kulit kopi, dan ubi jalar ungu, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.)mengandung antosianin yang dapat digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam-basa yang sifatnya ramah lingkungan, murah, dan tidak beracun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Diyatama, Niko Arinda Putri, Bambang Hadi Sugito, and Isnanto Isnanto. "PERBEDAAN EFEKTIVITAS MENGUNYAH BUAH APEL DAN BUAH SEMANGKA DALAM MENURUNKAN NILAI DEBRIS INDEKS." Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi 1, no. 2 (August 19, 2020): 14–20. http://dx.doi.org/10.37160/jikg.v1i2.523.

Full text
Abstract:
Gigi dan mulut bagian penting dalam tubuh manusia. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, kesehatan gigi dan mulut perlu diperhatikan. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut pada siswa SMP Miftahul Ulum Surabaya adalah tingginya nilai debris indeks, berdasarkan data pemeriksaan debris indeks menunjukkan bahwa rata-rata debris indeks sebesar 1.94 yang termasuk dalam katagori buruk. Debris tidak dapat dibersihkan dengan berkumur, debris dapat dibersihkan secara mekanis yaitu self cleansing, dilakukan dengan mengunyah buah yang mengandung banyak serat dan air, salah satunya buah apel dan buah semangka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas mengunyah buah apel dan buah semangka dalam menurunkan nilai debris indeks pada siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum Surabaya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimen (Eksperien Semu) pre-test dan post-test, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 siswa kelas VII, pengambilan responden dengan cara membagi menjadi 2 kelompok terdiri dari 16 siswa mengunyah buah apel dan 16 siswa lainnya mengunyah buah semangka. Pengumpulan data diperoleh dengan cara pemeriksaan langsung, dilakukan dengan mengukur kebersihan gigi dan mulut menggunakan metode Debris Indeks. Hasil penelitian ini adalah analisis data menggunakan uji independent sample T-test dengan nilai signifikan p=0,007 (p0,05) artinya mengunyah buah apel dan buah semangka terdapat perbedaan efektivitas dalam menurunkan nilai Debris Indeks. Sehingga buah semangka adalah buah yang lebih efektif dalam menurunkan nilai debris indeks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Putri, Nindy Ika, Surya Masniari Hutagalung, and Ahmad Bengar Harahap. "EINE ERSTELLUNG EINES DEUTSCHEN ONLINE BILDWÖRTERBUCHES FÜR ANFÄNGER." STUDIA Jurnal Pendidikan Bahasa Jerman 6, no. 1 (February 15, 2017): 46. http://dx.doi.org/10.24114/studia.v6i1.5722.

Full text
Abstract:
Das Ziel dieser Untersuchung ist es ein deutsches Online Bildwörterbuch für Anfänger zu entwickeln. Die Datenquelle dieser Untersuchung ist das Buch Studio d A1. Auf der Website gibt es 12 Themen, nämlich Cafe, Im Sprachkurs, Städte-Länder-Sprachen, Menschen und Häuser, Termine, Orientierung, Berufe, Berlin sehen, Ferien und Urlaub, Essen und Triken, Kleidung und Wetter, Körper und Gesundheit. Nach der Untersuchung der Website gibt es ein deutsches Online Bilderwörterbuch für Anfänger durch das Buch Studio d A1. Von dieser Untersuchung wird zusammengefasst, dass es 8 Bilder zum Thema Cafe, 30 Bilder zum Thema Sprachkurs, 16 Bilder zum Thema Städte-Länder-Sprachen, 22 Bilder zum Thema Menschen und Häuser, 8 Bilder zum Thema Termine, 17 Bilder zum Thema Orientierung, 11 Bilder zum Thema Berufe, 13 Bilder zum Thema Berlin sehen, 14 Bilder zum Thema Ferien und Urlaub, 25 Bilder zum Thema Essen und Triken, 9 Bilder zum Thema Kleidung und Wetter, 13 Bilder zum Thema Körper und Gesundheit gibt. Durch die Ergebnisse der Untersuchung können Kenntnisse über ein deutsch Online Bildwörterbuch für Anfänger auf der Website gewonnen werden. Schlüsselwörter : Ein deutsch Online, Bilderwörterbuch
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Antasionasti, Irma, Sri Sudewi, Imam Jayanto, and Jainer Pasca Siampa. "MEKANISME REAKSI FRAGMENTASI SENYAWA KIMIA DALAM KULIT BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.)." Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) 2, no. 2 (December 2, 2019): 61. http://dx.doi.org/10.35799/pmj.2.2.2019.26528.

Full text
Abstract:
ABSTRACTInvestigation of the fragment structure of ions and fragmentation reaction is crucial and needs to be done to reconstruct the chemical structure of the examined sample. Therefore, it is necessary to study the fragmentation mechanisms of chemical compound that identified from avocado peel to study the rules of the fragmentation reaction that occurs Sample analysis was examined using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) with ionization Electron Impact (EI). Two compounds foun in avocado peel are 1,2,4-trihidroksiheptadek-12,16-diyne and 1,2,4-trihidroksiheptadek-16-yne-18-ene following the principle of even electron positive (EE+) which tends to always form even electron positive (EE+) and even electron neutral (EE0). The fragmentation mechanisms in both compounds are σ bond dissociation reaction and i cleavage which forms even electron positive (EE+) and even electron neutral (EE0). The fragmentation mechanism of the compounds in avocado peel can be estimated through interpretation of GC-MS mass spectra with base peak m/z 87. Keywords : Persea americana Mill.; GC-MS; fragmentation; 1,2,4-trihidroksiheptadek-12,16-diyne; 1,2,4-trihidroksiheptadek-16-yne-18-ene ABSTRAKPenyidikan struktur ion-ion fragment serta reaksi fragmentasinya sangat penting dan perlu dilakukan untuk dapat merekonstruksi kembali struktur kimia sampel yang diperiksa. Oleh karena itu, perlu diketahui mekanisme fragmentasi senyawa kimia yang diidentifikasi dari sampel kulit buah alpukat untuk mengetahui kaidah reaksi fragmentasi yang terjadi. Analisis sampel dilakukan menggunakan Gas-Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) dengan cara ionisasi Electron Impact (EI). Dua senyawa yang terkandung dalam kulit buah alpukat yaitu senyawa 1,2,4-trihidroksiheptadek-12,16-diena dan senyawa 1,2,4-trihidroksiheptadek-16-ena-18-una mengikuti kaidah fragmentasi ion elektron genap positif (EE+) cenderung untuk selalu membentuk ion elektron genap positif (EE+) dan molekul elektron genap netral (EE0). Mekanisme fragmentasi pada kedua senyawa tersebut terjadi melalui reaksi dissosiasi ikatan σ dan reaksi pemutusan induktif membentuk ion elektron genap positif (EE+) dan molekul elektron genap netral (EE0). Mekanisme fragmentasi senyawa dalam kulit buah alpukat dapat diperkirakan melalui interpretasi spektrum massa GC-MS dengan base peak m/z 87. Kata kunci: Persea americana Mill.; GC-MS; fragmentasi; 1,2,4-trihidroksiheptadek-12,16-diena; 1,2,4-trihidroksiheptadek-16-ena-18-una
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Pattiasina, Margaretha, and Michael Tantoly. "KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH–BUAHAN DI PASAR MARDIKA KOTA AMBON." Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan 7, no. 3 (November 14, 2019): 298. http://dx.doi.org/10.30598/agrilan.v7i3.957.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian buah-buahan di Pasar Mardika. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode accidental sampling sebanyak 66 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden buah-buahan (semangka, pisang dan papaya) di pasar Mardika didominasi perempuan (74%) sebagai ibu rumah tangga yang berumur 21 – 40 tahun (66,66%) dan sudah menikah (71%) dengan tingkat pendidikan SMU (80%), dengan tingkat pendapatan didominasi pendapatan terendah yaitu < Rp 2.000.000 per bulan dan memiliki tingkat pengetahunan yang cukup tentang kesadaran gizi dan manfaat buah-buahan bagi kesehatan. Keputusan responden membeli buah-buahan di pasar Mardika ditentukan oleh kualitas buah yang bagus. 50 responden ( 76%), 30 responden (46%) dan 40 responden (61%) berturut-turut sangat setuju kualitas buah semangka, pisang dan papaya bagus. Sedangkan sebanyak 55 responden (83,33%), 58 responden (87,88%), dan 50 responden (75,76%) berturut-turut menyatakan bahwa harga semangka, pisang dan pepaya murah. Sebanyak 50 responden (76%), 22 responden (33%) dan 39 responden (59%) berturut-turut menyatakan sangat setuju untuk tempat penjualan karena tempat berada pada jalan raya yang dapat dilalui dengan berbagai kendaraan dan juga dekat dengan terminal bus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Meriatna, Meriatna, Suryati Suryati, and Aulia Fahri. "Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 7, no. 1 (January 29, 2019): 13. http://dx.doi.org/10.29103/jtku.v7i1.1172.

Full text
Abstract:
Pembuatan pupuk organik cair khususnya dari limbah buah-buahan dengan penambahan bio aktivator EM4 (Effective Microorganisme) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bio aktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K. Metode pembuatan pupuk organik cair ini yaitu limbah buah-buahan seperti buah semangka, jeruk, dan buah pepaya yang banyak mengandung air dihancurkan sebelum di fermentasikan. Kemudian bio aktivator EM4 disiapkan untuk penambahan dalam limbah buah-buahan yang sudah dikecilkan ukurannya. Limbah buah-buahan dimasukkan ke dalam galon air 5 liter, larutan bio aktivator EM4 kemudian dimasukkan ke dalam galon secara merata. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 10 hari, 13 hari dan 16 hari serta variasi penambahan jumlah bio aktivator EM4 sebanyak 40 ml, 50 ml, dan 60 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N, P, K terbaik didapat pada hari ke 13 dengan volume bio aktivator EM4 60 ml, untuk kandungan nitrogen yaitu 13,4 %, untuk kandungan phosfor 10,92 %, dan untuk kandungan kalium yaitu 6,39 %. Volume bio aktivator EM4 sangat berpengaruh terhadap kandungan N, P, dan K, dikarenakan semakin banyak volume bio aktivator EM4 maka kadar N, P, dan K juga akan semakin tinggi.Kata kunci:effective microorganisme, nitrogen, phosfor, kalium, pupuk organik cairPembuatan pupuk organik cair khususnya dari limbah buah-buahan dengan penambahan bio aktivator EM4 (Effective Microorganisme) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bio aktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K. Metode pembuatan pupuk organik cair ini yaitu limbah buah-buahan seperti buah semangka, jeruk, dan buah pepaya yang banyak mengandung air dihancurkan sebelum di fermentasikan. Kemudian bio aktivator EM4 disiapkan untuk penambahan dalam limbah buah-buahan yang sudah dikecilkan ukurannya. Limbah buah-buahan dimasukkan ke dalam galon air 5 liter, larutan bio aktivator EM4 kemudian dimasukkan ke dalam galon secara merata. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 10 hari, 13 hari dan 16 hari serta variasi penambahan jumlah bio aktivator EM4 sebanyak 40 ml, 50 ml, dan 60 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N, P, K terbaik didapat pada hari ke 13 dengan volume bio aktivator EM4 60 ml, untuk kandungan nitrogen yaitu 13,4 %, untuk kandungan phosfor 10,92 %, dan untuk kandungan kalium yaitu 6,39 %. Volume bio aktivator EM4 sangat berpengaruh terhadap kandungan N, P, dan K, dikarenakan semakin banyak volume bio aktivator EM4 maka kadar N, P, dan K juga akan semakin tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Situmeang, Ringkop, Arvita Netti Sihaloho, and Metias Halomoan Simanjuntak. "PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI ECENG GONDOK DAN PUPUK TSP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN PARE." Jurnal Rhizobia 1, no. 2 (August 15, 2019): 154–63. http://dx.doi.org/10.36985/rhizobia.v8i2.80.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi eceng gondok dan pupuk TSP dan interaksi kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare Penelitian dilakukan dilahan di Marihat, Pematangsiantar Pada ketinggian tempat 400 m dpl. Penelitian dilakukan mulai Juni sampai September 2019.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor A adalah Kosentrasi Pupuk Bokashi Eceng Gondokdengan 3 taraf yaitu E1 = Bokashi Eceng gondok 6 kg/plot, E2 = Bokashi Eceng gondok 11 kg/plot, E3 = Bokashi Eceng gondok 16 kg/plot. Faktor kedua adalah perlakuan dosis pupuk TSP dengan4 taraf. yaitu:T1= TSP 100 kg/ha=5,6 gram/plot T2 = TSP 200 kg/ha=11,2gram/plot, T3= TSP 300 kg/ha= 16,8gram/plot, T4= TSP 400 kg/ha = 22,5 gram/plot. Parameter yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Buah Per Tanaman Sampel, Berat Buah Per Tanaman Sampel (g), Berat Buah Per Plot (g).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan bokashi eceng gondok dan pemberian pupuk TSP berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati, sedangkan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Dewi, Devillya Puspita, and Kuntari Astriana. "Efektifitas Pemberian Jus Buah Bit (Beta Vulgaris. L) Sebagai Minuman Fungsional Penurun Tekanan Darah pada Lansia." JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) 3, no. 1 (October 26, 2019): 35. http://dx.doi.org/10.30595/jrst.v3i1.3596.

Full text
Abstract:
Buah bit merupakan salah satu bahan makanan lokal yang kaya kandungan gizi dan senyawa aktif. Kandungan yang tinggi dalam buah bit diantaranya adalah kalium. Senyawa aktif dalam buah bit diantaranya antioksidan (betalain). Mineral kalium dan antioksidan ini merupakan zat yang dapat menurunkan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian jus buah bit (Beta vulgaris L) terhadap kejadian hipertensi pada lansia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan Pre test post test control trial dengan intervensi pemberian jus buah bit beberapa 3 kali frekuensi kepada lansia. Sampel yang akan diambil berjumlah 22 lansia hipertensi. Data yang diambil tekanan darah, status gizi. Analisa data menggunakan paired t test. Dari hasil penelitian dapat diperoleh data bahwa sebagian besar responden berumur >60 tahun (elderly) 54,5%, jenis kelamin perempuan 90,1% dan mempunyai status gizi normal 59,1%. Tekanan darah sistolik sebelum pemberian jus buah bit 140-159 mmHg Borderline Isolated 40,9% dan sesudah pemberian jus buah bit 45,5%. Selisih tekanan darah sistolik sebelum dan setelah pemberian jus buah bit 15,86 dan selisih tekanan darah diastolik sebelum dan setelah pemberian jus buah bit sebanyak 5,00. Tekanan darah diastolik sebelum pemberian jus buah bit 90-104 mmHg (sedang) 45,5% dan setelah pemberian jus buah bit , 85 mmHg (normal) 36,4%. Ada pengaruh pemberian jus buah bit terhadap kejadian hipertensi pada lansia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Wijayati, Novelas Anandayu, and Rudi Hari Murti. "Seleksi Pedigree Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Generasi F4 berdasarkan Kekerasan dan Bentuk Buah." Vegetalika 10, no. 1 (February 26, 2021): 56. http://dx.doi.org/10.22146/veg.47339.

Full text
Abstract:
Seleksi tomat telah dilakukan pada generasi F4 menggunakan galur terpilih berdasarkan parameter kekerasan dan bentuk buah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi keragaman antar dan dalam galur tomat, kekerasan buah, nilai heritabilitas dalam arti luas, bentuk buah, dan juga komponen hasil. Penelitian dilaksanakan di Jl. Boyong, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta pada bulan Februari-September 2018 menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan lima belas galur sebagai perlakuan dan tiga blok sebagai ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varian sub-sampel, komponen varian, uji lanjut HSD Tukey pada taraf kepercayaan 95% dan Analisis Komponen Utama. Hasil nilai varian dalam galur lebih besar dari varian antar galur pada karakter umur berbunga, jumlah bunga per tandan, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per tandan, jumlah tandan per tanaman, rasio panjang per diameter, panjang, diameter, kekerasan, dan bobot buah. Pada generasi F4 diperoleh sebanyak 41 individu calon tanaman terpilih yang memiliki daya hasil tinggi, bentuk buah bulat/oval, dan kekerasan buah tinggi adalah pada 1A (2/30/1/1), 1A (3/4/2/3), 1A (3/4/2/2), 1B (3/22/1/2), 1B (3/22/1/6), 1A (1/13/1/6), 1A (3/4/4/6), 1A (3/4/4/2), 1A (3/4/4/1), 1A (1/27/4/1), 1A (3/4/1/9), 1A (3/4/1/8), 1A (3/4/3/8), 1A (1/27/3/8); 2A (2/30/2/7), 2A (1/13/1/2), 2A (1/13/1/4), 2A (1/13/1/10), 2A (1/13/1/1), 2A (1/13/1/5), 2A (3/4/4/2), 2A (3/4/4/5), 2A (1/27/3/6), 2A (3/4/2/2), 2A (3/4/1/7), 2A (3/4/3/7), 2B (3/22/1/8); 3A (3/4/3/2), 3A (3/4/3/9), 3A (3/4/3/1), 3A (3/4/3/8), 3A (1/13/1/8), 3A (1/13/1/7), 3A (1/27/4/9), 3A (3/4/2/2), 3A (1/27/1/10), 3A (1/27/1/7), 3A (1/27/1/2), 3A (3/4/1/6), 3A (3/4/4/7), dan 3A (3/4/4/8).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Khunafa', Alifatun, Ngadino Ngadino, Hadi Suryono, and Aries Prasetyo. "Perbedaan Toksisitas Larutan Buah Pare (Momordica charantia Linnaeus) dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linnaeus) Sebagai Biolarvasida Culex Sp." Jurnal Penelitian Kesehatan "SUARA FORIKES" (Journal of Health Research "Forikes Voice") 11 (March 2, 2020): 60. http://dx.doi.org/10.33846/sf11nk211.

Full text
Abstract:
One strategy to overcome the case of filariasis is by turning off the vector, namely Culex sp. Mosquitoes, and usually using chemicals as larvicides, in the long run, can cause resistance to larvae and environmental pollution. Bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can cause death in larvae because they contain chemical compounds alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and are safe for animals and the environment. This study aims to determine the differences in the toxicity of Bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruti (Averrhoa bilimbi Linnaeus) as Culex sp bio-larvacides. The research method was experimental, with the research design used is the post-test only control group design. Samples were Culex sp. third instar mosquito larvae. The study used 4 replications and 7 treatments with 25 larvae of each treatment. The concentration of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) were 0% (control); 11%; 22%; 44%. Data analysis was performed analytically using a probit test and a different test (Two Way Anova). The results showed a solution of bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) had the potential as a bio-larvacide and had a mortality rate at 0% concentration (control), in bitter melon fruit concentrations of 11%; 22%; 44% of 73%, 89%, 100%. Whereas in cucumber tree fruit concentration 11%; 22%; 44; by 95%, 99%, 100%. The different test showed that there was a significant difference between control, bitter melon (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) solution to Culex sp larvae mortality (α <0.05). Suggestions that can be given is that bitter melon fruit (Momordica charantia Linnaeus) and cucumber tree fruit (Averrhoa bilimbi Linnaeus) can be used as bio-larvacides and used as alternative larvacides as substitutes for chemical larvacides, and further research using different larvae is needed. Keywords: bio-larvacide; bitter melon fruit solution; cucumber tree solution; Culex sp ABSTRAK Salah satu strategi menanggulangi kasus filariasis adalah dengan cara mematikan vektor yaitu nyamuk Culex sp, dan biasanya menggunakan bahan kimiawi sebagai larvasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi pada larva dan pencemaran lingkungan. Buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linneus) dapat menyebabkan kematian pada larva karena mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, serta bersifat aman terhadap hewan dan bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan toksisitas larutan buah pare (Momordica charantina linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) sebagai biolarvasida Culex sp. Metode penelitian adalah eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Sampel berupa larva nyamuk Culex sp instar III. Penelitian menggunakan 4 replikasi dan 7 perlakuan dengan jumlah larva uji masing-masing perlakuan sebanyak 25 ekor. Konsentrasi buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linneus) yaitu 0% (kontrol); 11% ; 22% ; 44%. Analisis data dilakukan secara analitik menggunakan uji probit dan uji beda (Two Way Anova).Hasil penelitian menunjukkan larutan buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) berpotensi sebagai biolarvasida dan memiliki angka kematian pada konsentrasi 0% (kontrol), pada buah pare konsentrasi 11% ; 22% ; 44% sebesar 73%, 89%, 100%. Sedangkan pada buah belimbing wuluh konsentrasi 11% ; 22% ; 44; sebesar 95%, 99%, 100%. Uji beda menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol, larutan buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan larutan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp (α < 0,05). Saran yang dapat diberikan adalah agar buah pare (Momordica charantia linnaeus) dan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi linnaeus) dapat dimanfaatkan sebagai biolarvasida dan dijadikan sebagai larvasida alternatif sebagai pengganti larvasida kimia, serta diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan larva yang berbeda. Kata kunci: biolarvasida; larutan buah pare; larutan buah belimbing wuluh; Culex sp.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Purnama, Riesta Adyanti, Retno Setyowati, and Agung Wibowo. "Perilaku Petani terhadap Pertanian Buah Naga secara Organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri." Jurnal Agribest 5, no. 1 (March 31, 2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.32528/agribest.v5i1.4120.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengkaji perilaku petani dalam melaksanakan pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri; mengkaji faktor-faktor pembentuk perilaku petani dalam melaksanakan pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri; dan mengkaji hubungan antara faktor-faktor pembentuk perilaku dengan perilaku petani dalam melaksanakan pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik purposive atau sengaja. Lokasi penelitian di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri yaitu Gapoktan Beji Makmur dan Kelompok Wanita Tani Pelangi. Sampel ditentukan dengan metode proportional random sampling, sebanyak 50 responden. Analisis data yang digunakan adalah Rank Spearman IBM SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perilaku petani dalan pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri termasuk dalam kategori baik (2) Faktor pembentuk perilaku petani dalam pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri yaitu penyuluhan berada pada kategori sangat baik, pengetahuan berada pada kategori tinggi, motivasi berada pada kategori tinggi, sikap berada pada kategori baik, dan pendampingan berada pada kategori baik (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan, motivasi, dan pendampingan dengan perilaku petani terhadap pertanian buah naga secara organik, sedangkan faktor penyuluhan dan sikap tidak berhubungan signifikan dengan perilaku petani terhadap pertanian buah naga secara organik di Desa Beji Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Bakri, Saiful. "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BUAH MAJA (Aegle marmelos) TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)." Binomial 3, no. 1 (March 31, 2020): 26–38. http://dx.doi.org/10.46918/binomial.v3i1.469.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian pupuk organik cair buah maja terhadap produktivitas jamur tiram. Desain penelitian yang diterapkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak 16 dalam populasi baglog jamur tiram sebanyak 45. Dalam penelitian ini, terdapat 3 perlakuan dan satu kontrol (pembanding) dengan 4 kali pengulangan. P0 merupakan tanaman kontrol yang diberikan air biasa sedangkan P1, P2 dan P3 merupakan tanaman yang diberikan perlakuan pupuk organik cair buah maja dengan masing-masing konsentrasi P1=150 ml, P2=200 ml, P3=250 ml. Data penelitian ini dianalisis secara komparatif (perbandingan). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara jamur tiram yang diberikan pupuk organik cair buah maja dengan jamur tiram yang hanya diberikan air biasa saja. Dosis yang ideal untuk mencapai laju pertumbuhan diameter dan berat basah tubuh buah jamur tiram yang optimal adalah P3. Sedangkan dosis yang ideal untuk pertumbuhan jumlah tubuh buah adalah P1. Berdasarkan uji One Way Analysis of Variance (uji anova satu arah) diperoleh nilai Sig. 0,731 untuk diameter tubuh buah, 0,528 untuk jumlah tubuh buah dan 0,582 untuk berat basah tubuh buah yang masing-masing parameter penelitian tersebut nilai signifikasinya lebih besar dari nilai α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yang diberikan perlakuan pupuk organik cair buah maja (Aegle marmelos) dibandingkan dengan produktivitas jamur tiram yang tidak diberikan perlakuan pupuk organik cair buah maja walaupun hasilnya tidak berbeda secara signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Aswara, Marissa Fitrisia, E. Zaenal Arifin, and Gustaman Saragih. "Kesalahan Penggunaan Taksonomi Siasat Permukaan dan Ejaan dalam Happy Love Guide Karya Jose Aditya." Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia 3, no. 03 (February 22, 2021): 240. http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v3i03.8011.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan taksonomi dan ejaan dalam buku panduan <em>Happy Love Guide</em> karya Jose Aditya untuk mengungkapkan seberapa banyak kesalahan yang terdapat dalam buku panduan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi yang didalamnya terdapat upaya memutuskan tujuan, mendefinisikan istilah-istilah, mengkhususkan unit yang akan dianalisis, mencari data yang relevan, membangun hubungan konseptual, merencanakan penarikan sampel, dan melakukan pengodean kategori yang dilakukan secara objektif dan sistematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik sadap, yakni menyadap kesalahan data yang terdapat dalam buku <em>Happy Love Guide.</em> Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik pengubahan wujud dengan merekonstruksi kalimat. Hasil penelitian ini ditemukan 42 buah data kesalahan taksonomi siasat permukan dengan rincian sebagai berikut: (1) penambahan sebanyak 18 buah data, (2) pembentukan sebanyak 15 buah data, (3) penghilangan sebanyak 7 buah data, dan (4) pengurutan sebanyak 2 buah data. Sementara itu, ditemukan 45 buah data kesalahan ejaan dengan rincian sebagai berikut: (1) penulisan kata sebanyak 22 buah data, (2) penggunaan tanda baca sebanyak 9 buah data, (3) penggunaan huruf miring sebanyak 5 buah data, (4) penggunaan huruf kapital sebanyak 4 buah data, (5) penggunaan unsur serapan sebanyak 3 buah data, (6) penggunaan lambang bilangan sebanyak 2 buah data, dan (7) tidak ada kesalahan pada pemenggalan kata.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci:</strong> Kesalahan Berbahasa, Taksonomi Siasat Permukaan, Ejaan, Buku Panduan “Happy Love Guide”.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Silaen, Inchan Faolo, Boedi Hendrarto, and Mustofa Nitisupardjo. "DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN GASTROPODA PADA HUTAN MANGROVE TELUK AWUR JEPARA." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 2, no. 3 (August 29, 2013): 93–103. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v2i3.4187.

Full text
Abstract:
Teluk Awur Jepara merupakan pesisir yang memiliki hutan mangrove yang dijadikan permodelan untuk program rehabilitasi mangrove. Untuk pengelolaan kawasan hutan mangrove secara terpadu perlu diketahui keberadaan biota yang ada di dalamnya. Gastropoda merupakan penghuni tetap hutan mangrove dengan informasi yang masih kurang sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kelimpahan dan distribusi gastropoda di dalam hutan mangrove tersebut. Pengambilan sampel menggunakan 3 buah Line Transect sepanjang 100 m dengan jarak 30 m. Line ditempatkan tegak lurus dengan garis pantai. Pengamatan vegetasi mangrove menggunakan metode transek yang berukuran 10x10 m2 yaitu untuk pengamatan tingkat pohon, 5x5 m2 sebanyak dua buah dan 1x1 m2 sebanyak lima buah untuk pengamatan vegetasi mangrove tingkat pancang dan semai. Pengambilan data sampel gastropoda menggunakan kuadran 1x1 m2 sebanyak lima buah yang ditempatkan secara acak pada kuadran 10x10m2. Jenis gastropoda yang ditemukan di hutan mangrove Teluk Awur Jepara didapat 16 jenis yaitu Cerithidea cingulata, Cerithidea cingulata cingulata, Cerithidea quadrata, Cerithidea obtusa, Litorina carinifera, Littorina angulifera, Littorina scabra, Casidula nucleus, Casidula aurisfelis, Casidula multiflicata, Melampus nuxcastaneus, Melampus coffeus, Telescopium telescopium, Sphaerassiminea miniata, Neritina violacea dan Pythia plicata. Vegetasi mangrove yang paling mendominasi adalah Rhizophora mucronata baik pada tingkat pohon, pancang, dan semai. Jenis gastropoda yang paling melimpah dan mendominasi adalah Cerithidea cingulata dan Casidula nucleus. Cerithidea cingulata lebih mendominasi pada daerah mangrove terbuka sedangkan Casidula nucleus mendominasi pada daerah mangrove tertutup yaitu pada daerah mangrove yang lebih rapat. Distribusi gastropoda pada umumnya mengelompok. Keberadaan gastropoda pada hutan mangrove dipengaruhi oleh vegetasi hutan mangrove.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Irawan, Triono Bambang, Liliek Dwi Soelaksini, and Anni Nusraisyah. "Analisa Kandungan bahan organik Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Curahdami, Binakal dan Pakem untuk Penilaian Tingkat Kesuburan Tanah Sawah Kabupaten Bondowoso (2)." Jurnal Ilmiah Inovasi 21, no. 2 (August 30, 2021): 73–85. http://dx.doi.org/10.25047/jii.v21i2.2594.

Full text
Abstract:
Salah satu indikator kualitas tanah adalah kandungan bahan organik tanah, selain indikator yang lain seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Diambilnya bahan organik sebagai salah satu indikator yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang sangat labil dan kandungannya berubah sangat cepat tergantung manajemen pengelolaan tanah. Walaupun kandungan bahan organik tanah sangat sedikit yaitu 1 – 5% dari berat total tanah mineral, namun pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah sangat besar. Manfaat bahan organik sudah teruji kehandalannya dalam memperbaiki kualitas tanah. Tujuan penelitian ini adalah : (i) menetapkan letak pengambilan contoh tanah sawah untuk analisa kandungan bahan organik tanah sawah; (2) melakukan analisa kandungan bahan organik tanah dari sampel tanah sawah; (3) menginterpretasi hasil analisa kandungan bahan organik tanah tersebut sebagai bahan pertimbangan penambahan bahan organik di tanah sawah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di lima kecamatan Kabupaten Bondowoso selama enam bulan mulai bulan Juni 2020 sampai dengan Desember 2020. Jumlah sampel atau contoh yang akan dikerjakan pada kegiatan ini adalah sebanyak 75 buah yang tersebar di 5 kecamatan masing-masing tiga desa dan pada setiap desa diambil sebanyak 5 buah sampel tanah. Setiap lokasi pengambilan sampel tanah akan ditentukan posisi geografisnya dengan alat GPS (Global Position System). Hasil penelitian menunjukkan rekomendasi penambahan bahan organik tanah sawah sebagai berikut : (i) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Pakem dari rendah sampai sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 20 – 50 ton / ha; (ii) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Curahdami dan Binakal sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 16 – 40 ton / ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Lumunon, Gusta Nieskala, and Erlani Kartadinata. "Hubungan antara merokok dan katarak pada usia 45-59 tahun." Jurnal Biomedika dan Kesehatan 3, no. 3 (September 30, 2020): 126–30. http://dx.doi.org/10.18051/jbiomedkes.2020.v3.126-130.

Full text
Abstract:
LATAR BELAKANGKatarak merupakan suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh. Dikatakan bahwa di dalam rokok terdapat tembakau yang didalamnya mengandung nikotin, radikal bebas, dan karbon monoksida, yang dapat meningkatkan stres oksidatif dan memiliki peran penting dalam patogenesis katarak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara merokok dan katarak. METODEPenelitian ini menggunakan metode case control study. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan data sekunder rekam medik katarak dan kuesioner indeks Brinkman di Rumah Sakit Haji Jakarta Timur pada bulan September-Oktober 2019. Jumlah rekam medik sebanyak 74 buah yang terdiri dari 37 sampel katarak dan 37 sampel tidak katarak sebagai kontrol. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. HASILSebanyak 27 responden (73.0%) menderita katarak dan merokok, 10 responden (27.0%) menderita katarak dan tidak merokok. Kemudian untuk kontrol didapatkan 15 responden (40.5%) tidak menderita katarak dan merokok, 22 responden (59.5%) tidak menderita katarak dan tidak merokok. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dan katarak dengan p=0,005 (p < 0.05). KESIMPULANDapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dan katarak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Achyadi, Nana Sutisna, Yusman Taufik, and Darin Intan Khairunissa. "PENGARUH KONSENTRASI BUBUR BUAH DAN TEPUNG KEDELAI TERHADAP KARAKTERISTIK FIT BAR BLACK MULBERRY." Pasundan Food Technology Journal 4, no. 3 (January 12, 2018): 248. http://dx.doi.org/10.23969/pftj.v4i3.670.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh produk pangan darurat dan diharapkan sebagai alternatif produk pangan yang memiliki kandungan gizi lengkap sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan faktorial 3x3 dalam rancangan acak kelompok (RAK) dalam ulangan sebanyak 3 kali, dimana faktornya meliputi : pengaruh konsentrasi bubur buah (A) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu a1 (5%), a2 (10%), a3 (15%) serta konsentrasi tepung kedelai (B) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu b1 (14%), b2 (16%), b3 (18%). Respon pada penelitian ini adalah respon kimia, yaitu kadar protein, kadar karbohidrat, dan kadar lemak. Respon fisik yaitu kekerasan. Respon organoleptik yang meliputi warna, rasa, dan tekstur dan pengujian aktivitas antioksidan pada sampel terpilih.Konsentrasi bubur buah berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, kekerasan, rasa, dan warna. Konsentrasi tepung kedelai berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, tekstur, dan kekerasan. Interaksi antara konsentrasi bubur buah dan tepung kedelai berpengaruh nyata terhadap kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, dan kekerasan pada fit bar black mulberry. Berdasarkan respon fisik dan respon kimia yang telah dilakukan a3b3 (konsentrasi bubur buah 15% dan konsentrasi tepung kedelai 18%) adalah prduk terpilih dengan kadar karbohidrat 43,21%, kadar protein 11,53%, kadar lemak 9,23%, kekerasan 2,15 mm/sec/100 gram, dan aktivitas antioksidan sebesar 139,480 ppm (sedang).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Nilawati, Anita, and Hery Muhammad Ansory. "Aktivitas Antibakteri Pada Senyawa Turunan Kalkon Hasil Sintesis Dari Miristisin Buah Pala." Jurnal Farmasi Indonesia 14, no. 2 (January 21, 2019): 154–59. http://dx.doi.org/10.31001/jfi.v14i2.361.

Full text
Abstract:
Pala merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang selama ini hanya digunakan untuk keperluan pangan seperti bumbu dan rempah, serta industri makanan. Miristisin adalah senyawa khas penentu kualitas minyak pala dan memiliki beberapa gugus fungsional, yaitu alil, fenil, dan eter. Senyawa turunan kalkon merupakan metabolit sekunder golongan flavonoid yang dikenal mempunyai aktivitas biologi seperti antikanker, sitotoksik, antimikroba dan antimalaria. Sifat antibakteri berkaitan erat dengan struktur keton α, β tak jenuh substituen yang terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus metilendioksi, metoksi, Cl, Br, OH dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala.Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Escheresia Coli (E. Coli) dan Staphylococcus Aureus (S. Aureus). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan cakram/disc dari larutan senyawa turunan kalkon dalam pelarut aseton dengan konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% dan menggunakan kontrol positif Ciprofloxacin 5μg dan control negative pelarut aseton. Hasil pengujian kemudian dihitung zona hambat dari masing-masing konsentrasi untuk menentukan aktivitas antibakteri.Hasil uji antibakteri menunjukkan rata-rata diameter zona hambat larutan sampel pada konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% pada bakteri E. Coli berturut turut 13mm, 19mm, 22 mm dan 26 mm, sedangkan pada bakteri S. Aureus berturut-turut 7 mm, 7 mm, 9 mm dan 19 mm. Hasil uji tersebut menunjukkan serbuk turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala menunjukkan semakin besar konsentrasi sampel, semakin besar aktivitas antibakterinya. Aktivitas antibaketri kuat ditunjukkan pada bakteri E.Coli dengan konsentrasi 10%, sedangkan pada konsentrasi yang sama menunjukkan aktivitas sedang pada bakteri S.Aureus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Marjenah, Marjenah, and Putri N. P. "PENGARUH ELEVASI TERHADAP PRODUKSI BUAH KETAPANG (Terminalia catappa LINN.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL Elevation effect to tropical almond (Terminalia catappa Linn.) Fruits production as raw materials of biodiesel." Jurnal Hutan Tropis 5, no. 3 (April 1, 2018): 244. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v5i3.4791.

Full text
Abstract:
Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Bahan baku yang berpotensi dalam pembuatan biodiesel antara lain kelapa sawit, biji-bijian dari wijen, kapas, kedelai, jarak pagar, karet, alpukat, nyamplung, dan sebagainya. Biji ketapang salah satu yang dapat dibuat biodiesel. Ketinggian tempat di atas permukaan laut (dpl) mudah berubah dari satu tempat ke tempat lain, ini berpengaruh terhadap suhu udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada elevasi berapa produksi buah terbanyak dan jumlah biodiesel yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan di daerah sekitar Kalimantan Timur yang memiliki elevasi yang berbeda. Lokasi pengambilan sampel adalah Samarinda, Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara), sebanyak 118 batang pohon ketapang dijadikan sampel uji. Produksi buah per pohon harus diketahui untuk menentukan produksi biodiesel yang akan dihasilkan oleh tegakan ketapang per ha. Hubungan antara elevasi dan produksi buah akan diketahui dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan ukuran biji bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dari elevasi yang rendah ke elevasi yang lebih tinggi. Jumlah biji antara 22 – 69 biji/kg atau rata-rata 40 ± 11 biji/kg. Hasil sementara yang diperoleh pada seluruh elevasi adalah100 g bubuk biji ketapangmenghasilkan 49 - 65 mlminyak ketapang dan 58 – 80% crude biodiesel.Katakunci: Elevasi; produksi buah; Terminalia catappa; biodieselBiodiesel made from vegetable oilderived from renewable natural resources.Some potential raw material for making biodiesel that is palm oil, grains of sesame, cotton, soybean, jatropha, rubber, avocado, callophyllum etc. Tropical almond seed is one of the materials that can be made biodiesel. Elevation change from one place to another, ,this factor affects to the air temperature. The purpose of this study isto find out on the elevation of the largest fruits productionand the best biodiesel production. This research was conducted in East Kalimantan (Samarinda, Balikpapan, and Kutai Kartanegara regency). As much as 118 trees of tropical almond used as test samples.Production of fruits per tree should be knownto determine the production of biodiesel produced by stands per ha.The relationship between elevation and fruits production will be known by multiple regression.Research.result obtained that seed size variously from place to place and from low to higher elevation. Number of seeds between 22 - 69 seeds / kg (40 ± 11 seeds / kg). Temporary resultfor biodiesel production 100 g of tropical almond seed powderproduce 49 – 65 ml of tropical almond oil and 58 – 80% yield crude biodiesel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Riantini, Ni Wayan Ayu, Eniek Kriswiyanti, and I. Putu Sudiartawan. "Jenis dan Bagian Tumbuhan Bahan Boreh Penyakit Tuju (Rematik) di Desa Taro Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali." Metamorfosa: Journal of Biological Sciences 6, no. 2 (November 7, 2019): 206. http://dx.doi.org/10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p10.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tumbuhan bahan boreh untuk penyakit tuju di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini dilakukan di 14 Banjar dengan masing-masing banjar diambil 5 KK (Kepala Keluarga), total sampel 70 KK. Metode yang digunakan dalam penelitian: snowball sampling dan purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan 38 jenis tumbuhan bahan boreh tuju, dalam 22 famili, jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan dari famili Zingiberaceae (7 jenis), untuk pengobatan 6 jenis penyakit tuju yaitu tuju ayan, tuju desti, tuju moro, tuju gatal, tuju ucing-ucing, dan tuju windu. Bagian tumbuhan bahan boreh yaitu batang, bunga, buah, rimpang, umbi, daun, kulit batang, akar dan biji. Bagian yang paling banyak digunakan adalah daun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Turkiel, Jan. "Zjawiska atmosferyczne w Księdze Syracha." Studia Ecologiae et Bioethicae 6, no. 1 (December 31, 2008): 539–48. http://dx.doi.org/10.21697/seb.2008.6.1.39.

Full text
Abstract:
Sirach sagend in seinem Buch von atmosphärischen Bedingungen zeigt auf ihre sinnbildliche Bedeutung. Der Reif ist wie die Sünde, das schöne Wetter, das verursacht, dass sie den Reif verschwindet, ist die Belohnung für die Barmherzigkeit (Syr 3,15). Der Hagel, der Schnee, auch schnell fallend, ist das Zeichen ihrer Herrschaft über der Welt (Syr 39, 29; 43, 13.15.18; 46, 5). Der Raureif von Reihenfolge ist Zeichen ihrer Sorge für die Erde (Syr 43, 19). Der glühende Hitze ist das Sinnbild der Gabe geopfert mit dem unangenehmen Wort (Syr 18,16). Eine alleinige Verteidigung von solchen Gaben ist die Liebe zu Herrn (Syr 34, 16). Der Nebel ist das Sinnbild der Klugheit und die Arznei auf schlechte Wetterbedingungen alles gebunden mit dem geheimnisvollen Boten (Syr 24,3; 43, 22) Der Blitz und der Donner, ist das Sinnbild des Auftretens des klugen Menschen (Syr 32,10) Der Donner, der vergeht, kann mit dem Sinnbild der Reichtümer ungerecht erworben (Syr 40,13 zu sein) Aber kann der Donner, das Sinnbild ihrer Stimme sein. Er vergeht nie und dauert im mächtigen Echo - der Mensch, der nicht besudelt hat sich mit dem Reichtum ungerecht erworben (Syr 43, 17; 46,17.18.19).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Santoso, Dwi, Djunaedi Muhidong, and Mursalim Mursalim. "MODEL MATEMATIS PENGERINGAN LAPISAN TIPIS BIJI KOPI ARABIKA (Coffeae arabica) DAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffeae cannephora)." Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 22, no. 1 (March 1, 2018): 86. http://dx.doi.org/10.25077/jtpa.22.1.86-95.2018.

Full text
Abstract:
Pengeringan merupakan hal yang sangat penting pada pengolahan kopi, tanpa pengeringan yang baik, kualitas biji kopi tidak akan maksimal. Pengeringan lapisan tipis merupakan langkah fundamental dalam memahami perilaku pengeringan produk pertanian, termasuk kopi. Penelitian ini menggunakan biji Kopi yang sudah difermentasi, dibersikan, dicuci dan disortasi. Buah kopi Robusta diperoleh dari kecamatan Ulu Ere kabupaten Bantaeng. Dengan alat pengering tray dryer biji kopi dikeringkan dengan menggunakan tingkatan suhu (400C, 500C, 600C) dan kecepatan udara 1 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin cepat mendekati kadar air kesetimbangan. Sampel dengan suhu 600C membutuhkan waktu pengeringan yang lebih cepat (sekitar 16 jam) untuk mencapai kadar air kesetimbangan. Ada tiga jenis model pengeringan yang digunakan untuk mendeteksi perilaku MR yaitu model Newton, model Henderson & Pabis, dan model Page. Persamaan model Page untuk tiga tingkatan suhu dan dengan dua sampel yang berbeda menunjukkan nilai R2 yang lebih besar atau mendekati 1 dibandingkan dengan kedua model lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa model Page adalah model pengeringan terbaik karena memilki kesesuaian terhadap karakteristik pengeringan lapisan tipis biji kopi Robusta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Julimawati, Julimawati. "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAH." JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL 24, no. 2 (April 7, 2016): 147. http://dx.doi.org/10.17509/jpis.v24i2.1451.

Full text
Abstract:
Masyarakat sebagai salah satu aktor pembangunan, berperan penting dalam menentukan kualitas permukiman, sikap dan perilaku masyarakat akan membawa dampak terhadap kualitas lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengukur kualitas lingkungan di kawasan Baleendah; 2) mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman; 3) mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman; Populasi penelitian ini adalah keseluruhan Blok Komplek Permukiman yang ada di Baleendah dengan jumlah Blok sebanyak 22, dengan jumlah KK 4.023. Sampel penelitian diambil secara random sampling dengan menggunakan rumus Taro Yamane, Blok sampel terdiri atas: 1) Komplek Balesarakan Baleendah; 2) Komplek KTSM; dan 3) Komplek Puri Cikarees. Tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang dilakukan dalam bentuk observasi dan kuesioner. Tekhnik analisis data menggunakan prosedur deskriptif dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan kecendrungan bahwa kualitas lingkungan permukiman dapat dikatakan baik. Bentuk partisipasi dalam meningkatkan kuaitas lingkungan yang terdiri dari buah pikiran/ide, harta/uang, tenaga, keterampilan dan bentuk sosial. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah pendapatan, ketersediaan sarana prasarana, persepsi tentang kualitas lingkungan permukiman, peran tokoh masyarakat, motivasi dan jumlah anggota keluarga sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas linkungan di komplek permukiman.Kata kunci : Partisipasi Masyarakat, Kualitas Lingkungan Permukiman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Maryusman, Taufik, A'immatul Fauziyah, Iin Fatmawati, Nur Indah Firdausa, and Siti Imtihanah. "Pengaruh Kombinasi Diet Tinggi Serat dan Senam Aerobik terhadap Penurunan Berat Badan." Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 14, no. 1 (March 12, 2018): 56. http://dx.doi.org/10.24853/jkk.14.1.56-62.

Full text
Abstract:
Berat badan berlebih saat ini banyak ditakuti oleh orang yang ingin hidup sehat dan tampil menarik. Selain itu, masalah kesehatan sering muncul dikarenakan berat badan berlebih. Penanganan yang efisien salah satunya dengan cara kombinasi diet dan olahraga. Olahraga yang efektif adalah dengan olahraga secara aerobik, diantaranya senam aerobik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kombinasi diet tinggi serat dan senam aerobik dalam menurunkan berat badan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan randomized pre-post test control group design. Besar sampel 22 orang yang sebagian besar berusia lanjut. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan diet tinggi serat dan senam aerobik dan kelompok kontrol hanya diberikan senam aerobik. Diet tinggi serat diberikan penambahan buah yang mengandung tinggi serat berupa jambu klutuk dan apel merah per harinya. Untuk senam aerobik diberikan 3 kali/minggu dengan lama senam 30 menit. Pengukuran berat badan dilakukan sebelum dan sesudah 2 minggu perlakuan. Rerata penurunan berat badan pada kelompok perlakuan sebesar 1.1 ± 0.005 kg dan kelompok kontrol sebesar 0.41± 0.07. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan yang bermakna (p<0.05) antara sebelum dan sesudah perlakuan dan juga pada kelompok kontrol (p<0.05). Namun, tidak ada perbedaan penurunan berat badan yang bermakna (p<0.05) antara kelompok perlakuan dan kontrol. Dengan demikian kombinasi diet tinggi serat dan senam aerobik memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan. Diharapkan tenaga kesehatan selain menyelenggarakan senam bersama masyarakat, juga memberikan edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran dan buah yang mengandung tinggi serat. Kata Kunci: diet tinggi serat, senam aerobik, berat badan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Rosalyne, Irawaty, Warlinson Girsang, and Andri Novaldi Damanik. "PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa var aggregatum L.)." Jurnal Rhizobia 1, no. 1 (February 15, 2019): 83–96. http://dx.doi.org/10.36985/rhizobia.v8i1.74.

Full text
Abstract:
Penelitian dilaksanakan di Desa Sirube-Rube, Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun dengan ketinggian tempat ± 1000 meter diatas permukaan laut, penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hinggaDesember 2015.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Mikoriza dan pupuk NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: bibit bawang merah, pupuk Mikoriza, pupuk NPK Mutiara, insektisida dan fungisida. Alat yang digunakan adalah: cangkul, garpu, sprayer, ember, timbangan, gembor, papan nama dan kalkulator, Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor, pertama Dosis pupuk Mikoriza, C0 (tanpa pupuk Mikoriza), C1 (25 g/plot, C2 (50 g/plot), C3 (75 g /plot). Faktor kedua: Dosis pupuk NPK Mutiara, D0 (tanpa pupuk NPK Mutiara), D1(15 g/plot), D2 (25 g/plot), D3 (35 g/plot), diperoleh 16 kombinasi dan diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah siung (buah), produksi siung segar tanaman sampel (g), dan produksi siung per plot (Kg).Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Mikoriza dan pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 4 dan 6 MST dan tidak berpengaruh nyata untuk kombinasi serta pada parameter jumlah siung per rumpun (buah), berat siung per tanaman (g), dan berat siung basah per plot (kg).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Yulita, Kusuma Dewi Sri. "Identifikasi Molekuler Pohon Induk Beberapa Varietas Durian Asal Jepara Menggunakan Random Amplified Polymorphic DNA." Jurnal Hortikultura 23, no. 2 (May 20, 2016): 99. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v23n2.2013.p99-106.

Full text
Abstract:
Jepara dikenal sebagai salah satu sentra buah durian di Jawa Tengah. Di antara varietas durian asal Jepara yang banyak dikenal di pasar buah domestik ialah durian Petruk. Beberapa varietas lokal lain yang terdapat di Jepara yaitu Sutriman, Sukarman, Subandi, dan Sundari. Varietas tersebut secara formal belum dilepas tetapi memiliki potensi sebagai varietas unggul. Penelitian bertujuan memperoleh identitas kelima varietas durian lokal Jepara dan keragaman genetiknya berdasarkan profil sidik RAPD. Penelitian yang dilakukan meliputi koleksi lapangan sampel tanaman durian di Kabupaten Jepara dan Kebun Raya Bogor pada Bulan Maret-April 2009 dan analisis RAPD dilakukan di Laboratorium Genetika Tumbuhan, Pusat Penelitian Biologi-LIPI sejak Bulan Juli 2010-Maret 2011. Tujuh primer RAPD diseleksi dan tiga di antaranya terpilih untuk dianalisis, yaitu OPB-18, OPN-14, dan OPD-20. Ketiga primer ini menghasilkan 22 pita DNA yang dapat diskor, dimana 91,1% di antaranya merupakan pita-pita polimorfik. Beberapa pita merupakan pita spesifik yang merupakan identitas varietas tertentu, yaitu OPB-18 ukuran 1210 bp pada varietas Sutriman, 1200 dan 1300 bp pada varietas Subandi, 450 bp dijumpai pada varietas Petruk, dan OPN-14 ukuran 1200 bp pada varietas Sukarman. Profil RAPD ini kemudian digunakan untuk menganalisis sistem pengelompokan menggunakan metode UPGMA. Nilai kesamaan genetik berkisar antara 49−73% yang menunjukkan tingginya kesamaan genetik antarvarietas yang diuji, sehingga mengindikasikan rendahnya keragaman genetik di antara aksesi durian tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Pramono, Eko Kuncoro. "PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH PISANG CAVENDISH BERDASARKAN REFLEKTANSI CAHAYA LED." Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian 17, no. 2 (December 3, 2020): 88. http://dx.doi.org/10.21082/jpasca.v17n2.2020.88-94.

Full text
Abstract:
<p>Penentuan tingkat kematangan buah pisang cavendish biasanya dilakukan secara manual dengan membandingkan warna kulit buah pisang dengan bagan warna standar. Hal ini mempunyai kekurangan yaitu tidak konsisten dan sangat subyektif tergantung dari keahlian operator. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran tingkat kematangan buah pisang cavendish yang lebih akurat, mudah dan tidak merusak (non destruktif). Pengukuran kematangan buah pisang dilakukan berdasarkan faktor reflektansi cahaya, yaitu cahaya hijau (500-560 nm), jingga (580-610 nm), dan merah (600-650 nm) yang diperoleh dari LED. Sebuah spektrofotometer pada rentang spektrum 350-700 nm digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini, dengan sumber cahaya berasal dari lampu halogen untuk dapat memenuhi rentang panjang gelombang pada spektrofotometer. Hasil terbaik didapatkan dari pengukuran nilai reflektansi dengan cahaya merah (600-650 nm), dimana didapatkan nilai reflektansi sebesar 30%-39%, 39%-49%, 49%-59%, 59%-67% dan di atas 67% untuk tingkat kematangan 2,3,4,5 dan 6. Pengujian dengan menggunakan 71 sampel pada tingkat kematangan 2 sampai dengan 6 menghasilkan pengukuran 55 benar (77%), 11 kurang matang satu tingkat (16%) dan 5 lebih matang satu tingkat (7%). Sistem pemindaian (scanning) pada seluruh permukaan kulit pisang atau penggunaan citra kamera digital juga dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi hasil pengukuran.</p><p> </p><p><strong>Measurement of Cavendish Banana Ripeness Stage Based on LED Light Reflectance</strong></p><p>The determination of the ripeness stage of cavendish bananas is usually done manually by comparing banana peels with a standard color chart. This has the disadvantage of being inconsistent and very subjective depending on the expertise of the operator. This research was conducted to obtain the results of the measurement of the ripeness stage of cavendish banana which is more accurate, easy and not destructive. The ripeness stage measurement of banana was based on the light reflectance factor, which were green light (500-560 nm), orange (580-610 nm), and red (600-650 nm) obtained from the LEDs. A spectrophotometer in the spectrum range 350-700 nm was used as a comparison in this study, with light sources coming from halogen lamps to be able to meet the wavelength range of the spectrophotometer. The best results were obtained from the measurement of reflectance values with red light, where the reflectance values were 30%-39%, 39%-49%, 49%-59%, 59%-67% and above 67% for the maturity level of 2, 3 , 4, 5 and 6. Testing using 71 samples at maturity level 2 to 6 resulted in a prediction of 55 correct (77%), 11 less mature one level (16%) and 5 more mature one level (7%). A scanning system on the entire surface of a banana peel or the using image of digital camera can also be done to improve the accuracy of the measurement results.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Suryani, Rahmi, Mulda Muldarisnur, and Yuli Yetri. "Pengaruh Variasi Panjang Serat Ampas Tebu dan Serbuk Kulit Buah Kakao Terhadap Sifat Fisis, Mekanis, dan Konduktivitas Termal Papan Partikel." Jurnal Fisika Unand 8, no. 3 (September 27, 2019): 199–204. http://dx.doi.org/10.25077/jfu.8.3.199-204.2019.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah ampas tebu dan kulit kakao untuk pembuatan papan partikel dengan memvariasikan panjang serat tebu 1 sampai 5 cm dan serbuk kulit kakao yang lolos ayakan 60 mesh dengan perbandingan massa 50:50 menggunakan perekat isosianat sebanyak 16% dari massa sampel. Pengujian yang dilakukan yaitu uji fisis berupa densitas, kadar air, dan daya serap air. Uji mekanis berupa kuat lentur dan kuat patah serta uji konduktivitas termal. Hasil pengujian didapatkan nilai densitas berkisaran antara 0,95 - 1,3 g/cm3, nilai kadar air 0,100 - 0,135% dan nilai daya serap air 0,205 - 0,605%. Nilai kuat lentur berkisaran 6270 - 10800 kg/cm2, nilai kuat patah 17800 - 27500 kg/cm2, nilai konduktivitas termal berkisaran 0,00701 - 0,00924 W/mºC. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa panjang serat ampas tebu mempengaruhi nilai uji fisis, mekanis, dan konduktivitas termal papan partikel. Papan partikel yang dihasilkan sudah memenuhi SNI 03-2105-2006, namun pada pengujian mekanis uji kuat lentur nilai yang dihasilkan belum memenuhi standar dan nilai densitas papan yang didapatkan lebih tinggi dari standar.Kata kunci: serbuk kakao, papan partikel, konduktivitas termal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Syarifatunnisa, ,., Nurlan Kusmaedi, and Nur Indri Rahayu. "PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT PELONTAR BOLA TENIS MEJA BERBASIS MICROCONTROLLER." Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2, no. 1 (May 10, 2017): 51. http://dx.doi.org/10.17509/jtikor.v2i1.4953.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan teknologi alat pelontar bola tenis meja berbasis microcontroller. Pengembangan alat ini dilakukan peneliti agar alat yang dihasilkan lebih murah dari alat-alat yang ada dipasaran. Selain itu alat ini sudah menggunakan microcontroller dengan tipe arduino. Arduino merupakan sebuah platform elektonik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan. Alat ini memiliki dua menu, diantaranya menu mode yang di dalamnya terdapat empat variasi yaitu easy, medium, hard dan expert kemudian di menu kontrol terdapat submenu forward spin, backward spin, slow normal, fast normal, kanan, tengah dan kiri. Sampel pada penelitian ini adalah 100 buah bola tenis meja yang di uji coba pada alat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji validitas dan reabilitas alat. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D dengan menggunakan validitas konstruk yaitu pendapat ahli sedangkan uji reabilitas menggunakan SPSS versi 22 yaitu reabillity scale dengan alpha cronbach. Hasil validasi mengungkapkan bahwa alat sudah layak untuk dikembangkan dan hasil uji reabilitas alat (kecepatan dan jarak) memiliki nilai α = 1.000 yang berarti sempurna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Manengkey, Hermanto WK. "SEBARAN UKURAN BUTIRAN SEDIMEN GISIK SEKITAR GROIN PANTAI KALASEY." JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS 7, no. 3 (December 30, 2011): 132. http://dx.doi.org/10.35800/jpkt.7.3.2011.191.

Full text
Abstract:
ABSTRACTThis study was conducted to examine the effectiveness of groins built along one of the littoral area in the coastal region of Manado. Logically, in this region the marine processes is strong enough to bring out the sediment, which is why in this area was built groin structures as shore protection. Groin is a structure designed to keep beach sand from being transported away by longshore current or to reduce the transportion of sand. This study was conducted by observing the size distribution of beach sediments around the groin in Kalasey beach. The groins on the Kalasey beach analized for their beach sediment samples were 8 units with 22 beach sediment sample collection spaces. Sediment samples were processed in the laboratory through washing and drying. The sediment was then separated with a sieve. Sediment left on each sieve is weighed and the weights were plotted. This study shows that the presence of groins in Kalasey beach was apparently quite effective to withhold the flow of sediment transport because of longshore current in this shore area.Keywords:.sediment size distribution, groin, Kalasey beach, Manado.ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk melihat efektivitas groin yang dibangun di sepanjang litoral salah satu area dalam kawasan pantai Manado. Secara logis, pada kawasan ini proses laut cukup kuat dalam membawa sedimen keluar, itulah sebabnya sehingga pada kawasan ini dibangun struktur pelindung pantai berupa groin. Groin merupakan salah satu bangunan pelindung pantai yang direncanakan untuk menahan angkutan pasir oleh arus susur pantai (longshore current) atau mengurangi angkutan pasir. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati keberadaan sebaran ukuran sedimen gisik yang terhampar di sekitar groin tersebut. Rangkaian groin di pantai Kalasey yang dianalisis sampel sedimen gisiknya adalah sebanyak 8 buah groin dengan 22 ruang pengambilan sampel sedimen. Sampel sedimen ditangani di laboratorium dengan melakukan pencucian dan pengeringan. Setelah kering, sedimen dipisahkan dengan ayakan. Sedimen yang tertinggal di masing-masing ayakan ditimbang dan hasilnya digambarkan dalam grafik peubah distribusi granulometri. Penelitian ini menunjukkan keberadaan groin di Kalasey ini tampaknya cukup efektif menahan laju arus susur pantai dalam mengangkut sedimen keluar dari kawasan pantai ini.Kata kunci: distribusi ukuran sedimen, groin, pantai Kalasey, Manado.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Maimun, Teuku, Nasrul Arahman, Fikriatul Arifah Hasibuan, and Putri Rahayu. "Penghambatan Peningkatan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) pada Buah Kelapa Sawit dengan Menggunakan Asap Cair." Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia 9, no. 2 (October 1, 2017): 44–49. http://dx.doi.org/10.17969/jtipi.v9i2.8469.

Full text
Abstract:
Abstract One cause of the increase in free fatty acids (FFA) in Crude Palm Oil (CPO) is the activity of lipase-producing microorganisms in the oil palm fruit. Lipase is a biocatalisator which accelerate oil-hydrolysis reaction. High Free Fatty Acid Levels (FFA) will caused rancidity, change the taste and color of the oil. To solve this problem, post-harvest palm fruits should treat with some special treatment, e.g. addition of anti-microbial material, such as liquid smoke The purpose of this study was to determine the effect of liquid smoke on oil palm fruit, the inhibition of elevated levels of free fatty acids (FFA) on CPO. The factors reviewed in this study is the concentration of liquid smoke used; 5, 15, and 25% and the standing time; 12, 16 and 20 hours. The parameters observed in this study are free fatty acids (FFA), water, and impurities. The results showed that the higher the concentration of liquid smoke added, the higher inhibition of oil hydrolysis. CPO levels of FFA decreased at approximately 0,03 to 0,37% after the addition of liquid smoke. Highest inhibition on ALB increase was obtained in the treatment of the sample with the addition of 25% liquid smoke and 12 hours of standing time, which is 2,46%. Keywords: Crude Palm Oil (CPO), Free Fatty Acid (FFA), Water, Impurities, Liquid Smoke.Abstrak Salah satu penyebab peningkatan asam lemak bebas (ALB) di dalam Crude Palm Oil (CPO) adalah, karena adanya aktivitas mikroorganisme penghasil lipase di dalam buah kelapa sawit. Lipase merupakan biokatalisator yang mempercepat reaksi hidrolisis minyak. Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) yang tinggi menyebabkan ketengikan, perubahan rasa dan warna pada minyak. Untuk mengatasi masalah ini, buah kelapa sawit perlu diberi perlakuan khusus, yaitu penambahan bahan anti mikroba pada buah kelapa sawit pasca panen, salah satunya adalah asap cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan asap cair pada buah kelapa sawit, terhadap penghambatan peningkatan kadar asam lemak bebas (ALB) pada CPO. Adapun faktor yang ditinjau dalam penelitian ini adalah konsentrasi asap cair yang digunakan, yaitu 5, 15, dan 25% dan waktu pendiaman, yaitu 12, 16, dan 20 jam. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain, asam lemak bebas (ALB), air, dan kotoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asap cair yang ditambahkan, maka penghambatan hidrolisis minyak semakin tinggi. Kadar ALB pada CPO yang dihasilkan menurun sekitar 0,62 – 2,55% setelah penambahan asap cair. Penghambatan peningkatan ALB tertinggi diperoleh pada perlakuan sampel dengan penambahan 25% asap cair dan waktu pendiaman 12 jam, yaitu 2.46%. Kata kunci : Crude Palm Oil (CPO), Asam Lemak Bebas (ALB), Air, Kotoran (Impuritis), Asap cair (Liquid Smoke)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Reymond Alexander, Parjiman, and Massus Subekti. "ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI AVOMETER SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI MENGGUNAKAN MC5." Journal of Electrical Vocational Education and Technology 3, no. 1 (March 29, 2020): 31–37. http://dx.doi.org/10.21009/jevet.0031.06.

Full text
Abstract:
Abstract For measurement of voltage, the avometer that meets the standard of the tolerance limits set by the user of calibration measurements with MC5 is 17 avometer samples (89.5%) of the 19 samples avometer studied, including 9 avometer SMK and 8 avometers World Business Partners and Industries. For the measurement of the current, the avometer that meets the standards of the tolerance limits set by the user guide of each avometer at the time of calibration measurements with MC5 is 14 avometer samples (73.68%) of 19 samples avometer studied, including 6 avometer SMK and 7 avometers World Business Partners and Industries.. 3 pieces of avometer or 30% of which have exceeded the tolerance limit set by the manufacturer standard in the manual (user guide). From all the avometer samples that have been studied both analog and digital avometers available in Business Partners and Industries it can be concluded that 7 sample avometers (77.8%) that meet all the standards of tolerance limits set by the user guide are each avometer of flat the measurement of the voltage, current, and resistance of the 9 samples of the avometer studied. 2 pieces of avometer or 22.2% of them have exceeded the tolerance limit set by the manufacturer standard in the manual (user guide). Abstrak Untuk pengukuran tegangan, avometer yang memenuhi standar dari batas toleransi yang telah ditetapkan menurut user guide masing – masing avometer pada saat dilakukan pengukuran kalibrasi dengan MC5 yaitu 17 buah sample avometer (89,5%) dari 19 sample avometer yang diteliti, diantaranya 9 avometer SMK dan 8 avometer Dunia Mitra Usaha dan Industri. Untuk pengukuran arus, avometer yang memenuhi standar dari batas toleransi yang telah ditetapkan menurut user guide masing – masing avometer pada saat dilakukan pengukuran kalibrasi dengan MC5 yaitu 14 buah sample avometer (73,68%) dari 19 sample avometer yang diteliti, diantaranya 6 avometer SMK dan 7 avometer Dunia Mitra Usaha dan Industri. Untuk pengukuran hambatan, avometer yang memenuhi standar dari batas toleransi yang telah ditetapkan menurut user guide masing – masing avometer pada saat dilakukan pengukuran kalibrasi dengan MC5 yaitu 16 buah sample avometer (84,2%) dari 19 sample avometer yang diteliti, diantaranya 8 avometer SMK dan 8 avometer Dunia Mitra Usaha dan Industri. Dan dari 7 sample avometer (70%) yang memenuhi semua standar dari batas toleransi yang telah ditetapkan menurut user guide masing–masing avometer dari rata-rata pengukuran tegangan, arus, maupun hambatan dari 10 sampel avometer yang diteliti. 3 buah avometer atau 30% diantaranya sudah melewati batas toleransi yang telah ditetapkan standar pabrikan dalam buku manual (user guide). Dari semua sample avometer yang telah diteliti baik avometer analog maupun digital yang ada di Mitra Usaha dan Industri dapat disimpulkan bahwa 7 sample avometer (77,8%) yang memenuhi semua standar dari batas toleransi yang telah ditetapkan menurut user guide masing–masing avometer dari rata-rata pengukuran tegangan, arus, maupun hambatan dari 9 sampel avometer yang diteliti. 2 buah avometer atau 22,2% diantaranya sudah melewati batas toleransi yang telah ditetapkan standar pabrikan dalam buku manual (user guide).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Amraini, Amalia, Dhiny Easter Yanti, and Nurhalina Sari. "Hubungan Citra Tubuh, Pengetahuan Gizi dan Perilaku Makan terhadap Status Gizi Remaja di SMA Negeri 5 Kota Metro tahun 2017." JURNAL DUNIA KESMAS 9, no. 2 (May 17, 2020): 264–69. http://dx.doi.org/10.33024/jdk.v9i2.2916.

Full text
Abstract:
Status gizi remaja berhubungan dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah asupan energi dan zat gizi, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, perilaku makan, kebiasaan konsumsi serat (buah dan sayur), aktivitas fisik, perilaku, merokok, citra tubuh dan faktor genetik yaitu status gizi orang tua. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan citra tubuh, pengetahuan gizi dan perilaku makan terhadap status gizi remaja di SMA Negeri 5 Kota Metro. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode crossectional. Waktu penelitian yaitu bulan Juli-Agustus 2017 dengan populasi 421 dan mengambil sampel 130 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling sederhana. Pengumpulan data menggunakan alat ukur tinggi badan dan berat badan serta kuesioner.Analisis data menggunakan univariat dan analisis bivariat.Hasll uji Chi square diketahui bahwa dari 130 siswa yang diteliti yang memiliki status gizi kurus sebanyak 23 orang (17,7%), normal 91 orang (70%), gemuk 16 orang (12,3%). Adapun hubungan dengan status gizi remaja pada SMA N 5 Metro yaitu citra tubuh p value = 0,874, pengetahuan gizi nilai p value = 0,765 dan perilaku makan nilai p value = 0,354. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara citra tubuh, pengetahuan gizi dan perilaku makan terhadap status gizi remaja di SMA Negeri 5 Kota Metro. Adapun saran yaitu memberikan informasi kepada remaja terkait kebutuhan zat gizi serta perilaku makan yang baik guna menjaga agar tidak terjadi penyimpangan terkait citra tubuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Sigit, Prasetya. "Evaluasi Kualitas Hasil Praktek Las Busur Guna Menunjang Kerja Di Kapal." Majalah Ilmiah Bahari Jogja 17, no. 1 (February 7, 2019): 8–19. http://dx.doi.org/10.33489/mibj.v17i1.195.

Full text
Abstract:
Penelitian terhadap benda hasil praktek taruna, pada umumnya dilakukan secara visual, termasuk hasil praktek las busur taruna Jurusan Teknika Akademi Maritim Yogyakarta, karena metode tersebut yang dianggap paling praktis, akan tetapi metode tersebut belum bisa mengungkap kualitas hasil praktek, terutama berhubungan dengan sifat mekanis dan deposit logam. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini untuk mengetahui kualitas hasil praktek las busur,dengan melakukan pengujian tarik dan pengujian makro. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi penelitian 40 benda hasil praktek las busur taruna, dan sampel penelitian 50 % dari populasi. Kelulusan pengujian tarik, ditentukan dengan membandingkan data tegangan Tarik. Minimum bahan dasar dan bahan las. Sedangkan kelulusan uji makro ditentukan dengan ada tidaknya cacat di dalam deposit logam. Jumlah kelulusan dari kedua pengujian tersebut diprosentasekan. Dalam penelitian ini taruna dapat melakukan pengelasan sambungan I dengan hasil memenuhi syarat kelulusan uji tarik berjumlah 12 taruna atau ( 60% ), sedangkan taruna yang dapat melakukan pengelasan sambungan I dan T dengan hasil memenuhi syarat kelulusan uji makro, adalah untuk sambungan I sebanyak 16 buah (70%), sedangkan sambungan T sebesar 65 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Rachmawati, Nunung. "Penggunaan aplikasi mobile mindfulness GFR bermanfaat untuk mengelola stress mahasiswa di akademi keperawatan YKY Yogyakarta." Health Information : Jurnal Penelitian 12, no. 2 (December 26, 2020): 161–72. http://dx.doi.org/10.36990/hijp.v12i2.205.

Full text
Abstract:
Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang rentan mengalami stress akademik. Stres akademik dapat disebabkan oleh jadwal kuliah yang padat, kelas yang penuh, ujian skill lab dan ujian tertulis. Penggunaan tekhnologi dapat membantu mahasiswa melakukan manajemen stress secara mandiri. Penggunaan aplikasi android yang disebut “Get Fresh and Relax” ini diharapkan dapat menurunkan tingkat stres mahasiswa Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta sehingga dapat berpengaruh kepada indeks prestasi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif quasi eksperimen dengan rancangan penelitian pre dan post-test with control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 responden dengan purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan yang signifikan skor stres pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan nilai p < 0,05. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi mobile mindfulness GFR terhadap skor stres mahasiswa Akademi Keperawatan YKY Yogyakarta. Catatan PenerbitPoltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun. PendanaanAkademi Keperawatan YKY Yogyakarta No. 028.A/22/AKPER YKY/I/2020. Konflik KepentinganPenulis menyatakan bebas dari konflik kepentingan. Berbagi DataPermohonan berbagi data kepada peneliti dapat melalui e-mail korespondensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Ifriana, Fiadwita Nia, and Widyasari Kumala. "Pengaruh ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa." Jurnal Biomedika dan Kesehatan 1, no. 3 (December 31, 2018): 172–78. http://dx.doi.org/10.18051/jbiomedkes.2018.v1.172-178.

Full text
Abstract:
LATAR BELAKANGPseudomonas aeruginosa merupakan bakteri negatif-gram yang menjadi penyebab tersering infeksi di lingkungan Rumah Sakit yang dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Saat ini penggunaan antibakteri dari bahan alami mulai dikembangkan. Di seluruh dunia, ratusan tanaman dapat digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai pengobatan untuk infeksi bakteri. Biji buah pala (Myristica fragrans Houtt) mengandung minyak atsiri, saponin, terpenoid, flavonoid, yang diketahui berpotensi sebagai antibakteri. Maka dari itu penulis ingin mengetahui aktivitas antibakteri pada biji pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. METODEDesain penelitian ini adalah eksperimental sesungguhnya (True Experimental) laboratorium in vitro, menggunakan metode difusi cakram, dengan menggunakan sampel ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Terdapat 4 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Zona hambat yang terbentuk akan diukur menggunakan penggaris. Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 22. HASILHasil penelitian menunjukkan ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, hal ini dibuktikan dengan terbentuknya zona hambat pada kertas cakram. Zona hambat yang terbentuk bervariasi, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin luas zona hambat yang terbentuk. KESIMPULANEkstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dengan kategori lemah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Da Cruz, Paulimira Fernanda, Amanda De Cássia Paiva, Miguel Simião Pereira Júnior, and Jaqueline Jóice Muniz. "PROBLEMAS RELACIONADOS AOS MEDICAMENTOS EM PACIENTES ATENDIDOS NO PRONTO SOCORRO DE UM HOSPITAL UNIVERSITÁRIO." Infarma - Ciências Farmacêuticas 32, no. 4 (December 8, 2020): 383–90. http://dx.doi.org/10.14450/2318-9312.v32.e4.a2020.pp383-390.

Full text
Abstract:
Problemas relacionados aos medicamentos (PRM) são causados por falhas que afetam a efetividade e segurança dos medicamentos e representam um importante desafio para os sistemas de saúde. Este estudo teve por objetivo identificar e avaliar casos de PRM no Pronto Socorro (PS) do Hospital das Clínicas Samuel Libânio (HCSL). Trata-se de um estudo descritivo e transversal, realizado por meio de entrevistas a pacientes que procuraram atendimento no PS do HCSL. A identificação e classificação dos PRM foram baseadas no Segundo Consenso de Granada. Dos 100 pacientes entrevistados, houve alta prevalência de PRM no grupo de pacientes acima de 60 anos (46%), porém não houve diferença significativa entre sexo feminino (24%) e masculino (22%). Grande parte dos entrevistados teve pouca adesão ao tratamento (68%) e nível de escolaridade baixo, sem ensino fundamental (62%). Entre os avaliados, todos apresentaram algum tipo de PRM, sendo os mais encontrados: inefetividade quantitativa (78%) e problema de saúde não tratado (16%). Os casos de PRM atendidos no PS do HCSL são comuns em pacientes com doenças crônicas, com idade acima de 60 anos, devido a não adesão ao tratamento. Esses resultados demonstram a importância da implantação do seguimento farmacoterapêutico pautado na educação e atenção primária à saúde.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Saputri, Titien Indah, and Hartanti Sandi Wijayanti. "PERBEDAAN ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, ASAM FOLAT, VITAMIN B12 DAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU NIFAS YANG MELAKUKAN MUTIH DAN TIDAK MELAKUKAN MUTIH DI KECAMATAN GEBOG, KABUPATEN KUDUS." Journal of Nutrition College 4, no. 4 (October 1, 2015): 599–606. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v4i4.10168.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Mutih merupakan budaya pantang makan yang dilakukan ibu nifas dengan hanya mengkonsumsi nasi, tempe, tahu, beberapa jenis sayur dan buah. Rendahnya jumlah asupan dan variasi makanan menyebabkan ibu nifas berisiko mengalami defisiensi protein, zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Hal tersebut dapat menjadi faktor risiko terjadinya anemia gizi pada ibu nifas.Tujuan: Menganalisis perbedaan asupan protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dan kejadian anemia pada ibu nifas mutih dan tidak mutih.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel terdiri dari 16 ibu nifas mutih dan 16 ibu nifas tidak mutih. Pemilihan subjek penelitian dengan purposive sampling. Asupan zat gizi diperoleh dari Semiquantitative Food Frequency Questionaire dan kadar hemoglobin diukur menggunakan metode cyanmethemoglobin. Perbedaan kadar hemoglobin diuji menggunakan uji independent t-test, dan asupan zat gizi, meliputi protein, zat besi, asam folat, dan vitamin B12 menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: . Kejadian anemia pada ibu nifas mutih sebesar 93,7%, sedangkan pada ibu nifas tidak mutih hanya sebesar 25%. Terdapat perbedaan bermakna asupan protein (p<0.01), vitamin B12 ( p<0.01), dan kejadian anemia (p<0.01) antara ibu nifas mutih dan tidak mutih. Tidak terdapat perbedaan bermakna asupan zat besi dan asam folat antara ibu nifas mutih dan tidak mutih (p= 0.07 dan p=0.19). Asupan protein, zat besi, asam folat, dan vitamin B12 kedua kelompok tidak mencukupi kebutuhan seharusnya.Simpulan: Terdapat perbadaan kadar hemoglobin, asupan protein, dan vitamin B12 antara ibu nifas mutih dan tidak mutih.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Dewi, Fitriya Candra. "AKTIVITAS LARUTAN TANAMAN SIRIH HUTAN (Piper aduncum L.) SEBAGAI PEMICU PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae L)." Biolearning Journal 5, no. 2 (July 15, 2018): 1–10. http://dx.doi.org/10.36232/jurnalbiolearning.v5i2.269.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui aktivitas larutan tanaman sirih hutan (Piper aduncum L.) sebagai pemicu pertumbuhan jamur merang (Volvariella volvaceae). Penelitian ini merupakan eksperimen. Sampel adalah jerami tangkai buah padi, larutan hasil destilasi dari akar, batang, daun. Instrumen pengambilan data yakni dokumentasi, observasi, lup. Tempat penelitian di Laboratorium MAN Model Sorong dan Laboratorium MIPA UNIMUDA Sorong serta Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Sorong. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas. Uji hipotesis menggunakan uji mann-whitney. Analisa data dilakukan dengan menggunakan statistik SPSS 16. Hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi larutan akar terbaik yakni pada konsentrasi 25% a symp sig 2 tailed 0,280 > dari 0,05 pada hari ke 2. Konsentrasi larutan dari batang terbaik yakni 20% a symp sig 2 tailed 0,353 > dari 0,05 pada hari ke 5. Konsentrasi larutan dari daun terbaik yakni 30% a symp sig 2 tailed 0,353 > dari 0,05 pada hari ke 5. Larutan akar, batang dan daun secara keseluruhan dapat memicu pertumbuhanjamur Volvarialla volvaceae L dan yang terbaik adalah larutan dari daun dengan konsentrasi terbaik yakni 30% a symp sig 2 tailed 0,353 > dari 0,05 pada hari ke 5.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Azrimaidaliza, Azrimaidaliza, and Idral Purnakarya. "Analisis Pemilihan Makanan pada Remaja di Kota Padang, Sumatera Barat." Kesmas: National Public Health Journal 6, no. 1 (August 1, 2011): 17. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v6i1.114.

Full text
Abstract:
Konsumsi makanan seseorang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, faktor budaya, ketersediaan pangan, tingkat pendidikan, dan gaya hidup. Pengenalan berbagai jenis makanan tertentu sejak usia dini oleh keluarga mempengaruhi remaja dalam memilih makanan yang tergambar dari rasasuka atau tidak suka terhadap makanan secara kuat. Sekolah Menengah Atas (SMA) Adabiah merupakan salah satu sekolah swasta ternama yang ada di Kota Padang dan lokasi SMA tersebut cukup strategis berada di pusat Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya di SMA Adabiah tahun 2008 didapatkan sebesar 16% siswa mempunyai status gizilebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan pada siswa SMA Adabiah Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel siswa kelas 1 dan 2 yang berjumlah 111 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari semua jenis makanan, responden paling menyukai buah-buahan (86,5%) dan paling tidak suka pada makanan sumber protein nabati (63,1%). Faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan pemilihan makanan adalah alergi terhadap pemilihan makanan sumber protein hewani, remaja pria terhadappemilihan buah-buahan, dan aroma makanan terhadap pemilihan makanan pokok. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan kepada remaja mengenai konsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang.Kata kunci: Konsumsi makanan, pemilihan makanan, remaja, status giziAbstractFood consumption was associated to economic, culture, education and life style. Introducing variety of food in early age influences teenager in choosing food. Food preferences was the degree of like or dislike for food. Adabiah Senior High School is one of famous schools in Padang, located in center of Padang town which is very strategic. In this school, last researchindicated that 16% students were overweight. The aim of this research is to know factors related with student food preferences at Adabiah school in Padang. A cross sectional study was conducted with 111 samples. The result showed that 86,5% of respondents like fruits very much, while 63,1%dislike non-animal protein Factors related with food preferences were allergy to animal protein, boys for preferences of fruits and food smell for preferences of main food. Our suggestion are health education to teenager about variation and balance of food consumption for their nutritional and health status.Key words: Food consumption, food preference, teenager, nutrition status
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Dewi, Ulfah Puspita, and Fillah Fithra Dieny. "HUBUNGAN ANTARA DENSITAS ENERGI DAN KUALITAS DIET DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA REMAJA." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (October 3, 2013): 447–57. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3726.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Kualitas diet rendah dikaitkan dengan konsumsi makanan berdensitas energi tinggi yang secara langsung berkontribusi dalam peningkatan asupan energi total dan berakibat pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara densitas energi dan kualitas diet dengan IMT (Indek Massa Tubuh) pada remaja. Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, bertempat di SMA N 9 Semarang dengan jumlah sampel 71 remaja usia 16-18 tahun yang dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi identitas sampel, Indeks Massa Tubuh (IMT), densitas energi, kualitas diet, dan aktisfitas fisik. IMT diperoleh dari perhitungan Z-score berdasarkan BMI/U, densitas energi menggunakan recall 3x24 jam, kualitas diet menggunakan formulir DQI-I (Diet Quality indexs International), dan aktifitas fisik menggunakan kuisioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Data dianalisis dengan uji rank spearman. Hasil : Konsumsi makanan berdensitas energi tinggi lebih banyak pada perempuan (32,4%) dibandingkan laki-laki (5,9%). Kualitas diet pada laki-laki 8,8% tergolong tinggi sedangkan pada perempuan 100% tergolong rendah. Gizi lebih (obesitas dan overweight) pada remaja sebesar 35,2% dan secara umum lebih tinggi pada perempuan 37,8% dibandingkan laki-laki 32,3%. Ada hubungan signifikan antara kualitas diet dengan densitas energi (r = -0,502; p=0,000). Ada hubungan signifikan antara densitas energi dengan IMT (r = 0,569; p=0,000). Namun, tidak terdapat hubungan antara aktifitas fisik dengan IMT (r = -0,194; p=0,106). Simpulan : Remaja yang mengkonsumsi lebih banyak makanan berdensitas energi rendah (buah dan sayur) kualitas dietnya lebih baik dan IMT nya lebih rendah daripada remaja yang mengkonsumsi makanan berdensitas energi tinggi (sumber lemak). Kualitas diet rendah berhubungan dengan tingginya konsumsi makanan berdensitas energi tinggi yang dapat berdampak pada peningkatan IMT.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Residente, Residente. "Neumología." Acta Médica Colombiana 43, no. 2S (June 24, 2019): 198–219. http://dx.doi.org/10.36104/amc.2018.1403.

Full text
Abstract:
NM-1 PULMÓN HIPERLÚCIDO UNILATERAL (SÍNDROME DE SWYERJAMES O DE MC-LEOD) (RESTREPO ANDREA, CALLE MATEO, THORRENS JOSÉ GREGORIO, ORTEGA JORGE) NM-2 SÍNCOPE RECURRENTE CAUSADO POR HIPERTENSIÓN PORTOPULMONAR COMO PRIMERA MANIFESTACÍÓN DE CIRROSIS HEPÁTICA (RESTREPO ANDREA, TRUJILLO DANIELA, THORRENS JOSÉ GREGORIO) NM-3 NEUMONÍA ORGANIZADA SECUNDARIA AL TRATAMIENTO CON AMIODARONA, UN RETO CLÍNICO (RESTREPO ANDREA, CALLE MATEO, CAMPO FELIPE) NM-4 ¿CUÁL ES EL MEJOR CUESTIONARIO PARA IDENTIFICAR PACIENTES CON LA ENFERMEDAD PULMONAR OBSTRUCTIVA CRÓNICA EN COLOMBIA? (GONZÁLEZ ANDRÉS, ROMERO JOSÉ) NM-5 POLIANGEITIS MICROSCÓPICA COMO CAUSA DE HEMORRAGIA ALVEOLAR DIFUSA SILENTE. (BARRAGÁN ANDRÉS, CASTELLANOS DANIELA, CALDERÓN CARLOS) NM-6 SÍNDROME DE EMBOLISMO POR SILICONA UN RETO DIAGNOSTICO (PEDRAZA ATAHUALPA PAOLA ANDREA, TORRES CUELLAR JULIO CESAR, GIRÓN CÁRDENAS MARÍA CAMILA, ÁLVAREZ PERDOMO LUIS CARLOS) NM-7 ¿EPOC EXACERBADO EN EL ANCIANO?. TRAQUEOBRONCOMALACIA COMO MANIFESTACIÓN DE BRONCO-OBSTRUCCIÓN (BAUTISTA MIER HEIDER, SAAVEDRA ALFREDO, SÁNCHEZ EDGAR, CALLEJAS ANA) NM-8 NEUMONITIS DE HIPERSENSIBILIDAD, REPORTE DE CASO Y REVISIÓN DE LITERATURA (PÉREZ LUCY, VIBANCO KAREN, LOBELO JENNIFER, VELÁSQUEZ KATYA, SANTIAGO ERNESTO) NM-9 CURACIÓN DE TUBERCULOSIS PULMONAR CON RESISTENCIA EXTENDIDA CON ESQUEMA INDIVIDUALIZADO CON MEROPENEM (MARTÍNEZ LARRY, ALZATE DIEGO, CORTES MIGUEL, SILVERA MICHEL) NM-10 PRESENTACIONES ATÍPICAS DE TUBERCULOSIS PULMONAR (LOZANO JUAN-DAVID, ACOSTA MARÍA-FERNANDA, CONDE RAFAEL) NM-11 DOLOR TORÁCICO COMO MANIFESTACIÓN DE ANEURISMA DE ARTERIA PULMONAR SIN HIPERTENSIÓN PULMONAR (GUTIÉRREZ CAROL, RINCÓN EMILY, TOSCANO ANDRÉS, CONDE RAFAEL.) NM-12 EMBOLIA PULMONAR SECUNDARIA A INYECCIÓN DE BIOPOLÍMEROS (SALGADO-SÁNCHEZ JUAN, MOLINA-PIMIENTA LUISANA, GAMBOAQUIÑONES JORGE, PULIDO-ARENAS JORGE) NM-13 HEMOTORAX ESPONTANEO COMO PRESENTACIÓN DEL SARCOMA SINOVIAL MONOFÁSICO PLEUROPULMONAR (TORRES NATALIA, CAMARGO JESSICA, TARAZONA RAÚL) NM-14 COMBINACIÓN DE FIBROSIS PULMONAR Y ENFISEMA CON HIPERTENSIÓN PULMONAR (JURADO YAMILE, CUETO GUILLERMO, GOMEZ SAMUEL) NM-15 HIPERTENSIÓN PULMONAR TROMBOEMBÓLICA CRÓNICA. EXPERIENCIA EN EL HOSPITAL GENERAL DE MÉXICO: REPORTE DE 25 CASOS (JURADO HERNÁNDEZ YAMILE, CUETO ROBLEDO GUILLERMO, GÓMEZ LUCAS SAMUEL ALEJANDRO) NM-16 HIPERTENSIÓN PORTOPULMONAR EN UN PACIENTE CON HEPATITIS AUTOIMMUNE Y HEMOGLOBINURIA PAROXISTICA NOCTURNA. (JURADO YAMILE, RAMOS GUADALUPE, CRUZ RODRIGO, CRUZ FERRETI, KAREN, GOMEZ SAMUEL, CUETO GUILLERMO) NM-17 COMPORTAMIENTO DE LA HIPERTENSIÓN ARTERIAL PULMONAR (HAP) EN UNA COHORTE DE PACIENTES CON DISFUNCIÓN TIROIDEA (DT). (JURADO YAMILE, RAMOS GUADALUPE, SALAS KAREN, GÓMEZ SAMUEL, CRUZ RODRIGO, CRUZ MIGUEL, CUETO GUILLERMO, SEGOVIA ANTONIO) NM-18 SILICO-CHELONAEOSIS: CONOCIENDO A UN VIEJO AMIGO (BALCAZAR CARLOS MARIO, ALEJANDRO ALVAREZ, ORLANDO CASTAÑO, AGUDELO ESTEBAN.) NM-19 HIPONATREMIA ASOCIADA A TUBERCULOSIS EN UN HOSPITAL DE TERCER NIVEL EN LA REGIÓN SURCOLOMBIANA (MONDRAGÓN CARDONA ÁLVARO EDUARDO, ÁLVAREZ PERDOMO LUIS CARLOS, LEIVA PANQUEVA LINA MARÍA, FERNÁNDEZ MARTÍNEZ JUAN DANIEL, CUÉLLAR AZUERO MARÍA ISABEL, FLÓREZ PASTRANA DIANA CAROLINA, STERLING MIRANDA LUIS DAVID, CORTÉS LARA JOSE ALEJANDRO, SALAMANCA MUÑOZ DANIELA FERNANDA) NM-20 INUSUAL CASO DE PARACOCCIDIOIDOMICOSIS LARÍNGEA SIN AFECTACIÓN PULMONAR (ASTUDILLO YAMID, TRUJILLO JUAN, CALDERÓN MAURICIO) NM-21 MIGRACIÓN ENDOBRONQUIAL DE CUERPO EXTRAÑO (ASTUDILLO YAMID, RINCÓN EMILY, MENDOZA DAVID, PÁEZ NELSON) NM-22 DIAGNOSTICO DIFERENCIAL DE LA NEUMONIA QUE NO RESPONDE A TRATAMIENTO ANTIBIOTICO (BOTERO D. JULIAN, GARRIDO GUILLERMO, MÁRQUEZ F. VANESSA, OBANDO L. KAREN, OBREGON Q. DANIELA, OROZCO I. LUIS, TABARES ADRIÁN)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kustini, Indiah, and Elizabeth Titiek Winanti. "Upaya Mengurangi Genangan Banjir Di Kampus Unesa Ketintang Surabaya Dengan Parit Resapan." Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi) 2, no. 1 (June 11, 2020): 27. http://dx.doi.org/10.26740/proteksi.v2n1.p27-34.

Full text
Abstract:
KampusUnesa Ketintang selalu terjadi banjir pada setiap musim penghujan. Bila terjadi hujan deras dengan durasi 2-3 jam akan terjadi genagan setinggi 30 – 50 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab banjir, besar debit banjir tahunan dan menghitung parit resapan yang dapat mengurangi genangan banjir tahunan. Jenis penelitian kwantitatip, sampel penelitian lokasi genagan di kampus Unesa Ketintang. Metode pengambilan data 1) survey kondisi saluran,bozem, rumah pompa, lokasi parit, 2) dokumentasi data sekunder, 3) menghitung nilai laju peresapan. Hasil penelitian: 1) saluran drainase berkapasitas 0,470 m3/dt, banyak semak belukar, 2) saluran yang berada di kanan kiri sepanjang jalan berkapasitas 0,312 m3/dt terdapat sedimentasi dan sampah, 3) Debit bangunan Bosem hanya menampung 0,900 m3/dt, 4) rumah pompa yang berkapasitas 0,059 m3/dt banyak rerumputan dan bisa diperluas dan diperdalam, 5) Dua buah pintu pengatur kurang dioperasionalkan, sehingga air Saluran Pembuang Sekunder Wonorejo terjadi aliran balik masuk ke kampus. Total kapasitas pada saat banjir sebesar 1741 m3/dt, kurang efektif. Debit pada masa ulang 5th sebesar Q5 = 2,062 m3/dt, dapat menyebabkan banjir sebesar 0,321 m3/dt bila prasarana yang ada berfungsi. Berdasarkan percobaan jenis tanah dengan koefisien laju rembesan sebesar K = 16, 266 cm/jam atau 0,000467 m/dt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Fitriani, Fitriani, Yulistiana Evayanti, and Nurul Isnaini. "PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN 2019." Jurnal Kebidanan Malahayati 6, no. 2 (April 24, 2020): 230–35. http://dx.doi.org/10.33024/jkm.v6i2.1743.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Latar Belakang :Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam sel darah merah dan berguna untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh, hemoglobin adalah ikatan protein, garam besi, zat warna. Saat kehamilan, anemia dapat di cegah dan di obati dengan menggunakan zat besi dan suplemen asam folat. Vitamin C salah satu kombinasi yang baik untuk membantu penyerapan zat besi. Salah satu buah yang mengandung vitamin C dan senyawa bermanfaat untuk kesehatan yaitu tomat. Kandungan tomat dalam 180 gram adalah 24,6 mg vitamin, 0,49 mg zat besi, dan 27 mcg asam folat. Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada januari Tahun 2019 dari hasil observasi pada buku ANC diketahui 48 ibu hamil diantaranya 22 TM III.Tujuan : Mengetahui Pengaruh Pemberian Jus Tomat terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada ibu hamil trimester III di BPS Rohanah, STr.Keb.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan pra eksperimen dengan rancangan One group pretest – posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia trimester III sebanyak 22 responden. Sampel 15 orang, Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan analisa data yang digunakan adalah uji T-dependent. Hasil : Rata-rata kadar hemoglobin sebelum pemberian jus tomat 9.687 dan standar deviasi .4838. Nilai rata-rata kadar hemoglobin sesudah pemberian jus tomat 11.773 dan standar deviasi 1.0074. Ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap peningkatan kadar hb pada ibu hamil (p value 0,000 < 0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil. Bagi ibu hamil dapat mengkonsumsi jus tomat secara rutin guna pencegahan terjadinya anemia serta banyak istirahat istirahat yang cukup.Saran: Bagi ibu hamil dapat mengkonsumsi jus tomat secara rutin guna pencegahan terjadinya anemia serta banyak istirahat istirahat yang cukup. Kata Kunci : Jus tomat, kadar haemoglobin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Ginting, Martinus, Annasari Mustafa, and Iman Jaladri. "PEDOMAN GIZI SEIMBANG BERBASIS PANGAN LOKAL TERHADAP PENGETAHUAN, ASUPAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL." Jurnal Vokasi Kesehatan 6, no. 2 (January 19, 2021): 104. http://dx.doi.org/10.30602/jvk.v6i2.516.

Full text
Abstract:
Asupan gizi yang kurang pada ibu hamil dapat melahirkan anak dengan berat badan kurang dan pen- dek (stunting) serta perkembangan otak yang kurang sehingga berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pengetahuan, asupan zat gizi, dan status gizi ibu hamil sebelum dan sesudah edukasi menggunakan Pedoman Gizi Seimbang Berbasis Pan- gan Lokal. Populasi dan sampel adalah seluruh ibu hamil di Desa Sebatih (intervensi, n: 31) dan Desa Saham (kontrol, n: 16) menggunakan metode quasy experiment dengan desain Pretest-Post test with control group. Analisis menggunakan T-test dan Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terlihat kecenderungan peningkatan frekuensi konsumsi makanan untuk semua kelompok makanan pada minggu ke lima (setelah edukasi sebanyak 8 kali), kecuali makanan selingan. Kelompok makanan yang paling tinggi peningkatannya berturut-turut adalah lauk nabati (22,6%), sayuran (14,6%), lauk hewani (14,3%),makanan pokok (11,1%), dan buah (9,8%). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan risiko KEK pada ibu hamil dari 17,4 % menjadi 4,3 %. Perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol terlihat pada pengetahuan gizi (p=0,002), asupan energi (p=0,003), asupan zat besi (Fe) (p=0,012) dan asupan vitamin C (p=0,030). Edukasi gizi melalui penerapan Pedoman Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal dapat meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil, asupan zat gizi, terutama Zat Besi(Fe) dan Vitamin C, serta dapat menurunkan risiko KEK pada ibu hamil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Asridawati, Indah, Santi Perawati, and Yulianis Yulianis. "Studi Etnofarmasi pada Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Semambu Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Provinsi Jambi." PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) 17, no. 1 (July 31, 2020): 172. http://dx.doi.org/10.30595/pharmacy.v17i1.6938.

Full text
Abstract:
Suku Anak Dalam (SAD) merupakan suku minoritas yang mendiami kawasan hutan di Provinsi Jambi. SAD memiliki tradisi pengobatan untuk berbagai penyakit yang diwariskan dari leluhur dengan memanfaatkan sumber bahan alam yang ada. Studi ini bertujuan untuk mengetahui sumber bahan alam yang ada di daerah SAD dan kegunaan bahan alam tersebut untuk tujuan pengobatan berbagai jenis penyakit. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan metode kualitatif dan teknik pengambilan sampel snowball sampling terhadap dua orang informan yaitu Tumenggung Bujang Kabut dan Menti selaku dukun yang mengetahui pengobatan SAD melalui wawancara open-ended interview mengenai sumber bahan alam yang ada di Desa Semambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang sering dialami SAD adalah demam, gatal-gatal, cacingan, buang air besar (BAB) berdarah, batuk, flu, sakit gigi, sesak nafas, sakit perut, dan perawatan pasca melahirkan. Bagian bahan alam yang digunakan meliputi daun, buah, batang, akar, kulit, biji, empedu, daging, taring, dan lemak. Metode pengolahan yang digunakan antara lain direbus, ditumbuk, dibakar, dan diperas. Sedangkan penggunaan dilakukan dengan cara diminum, dimakan, dioles, ditempel, dan digosok. Sumber bahan alam yang digunakan di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi untuk pengobatan terdiri dari 27 spesies, yaitu 22 spesies tumbuhan dan lima spesies hewan. Penyakit yang paling sering diobati dengan bahan alam yaitu penyakit kulit (gatal-gatal). Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah daun dan cara pengolahan yang paling sering dilakukan yaitu dengan cara ditumbuk dan direbus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Sholihah, Ni'matush, Sri Andari, and Bambang Wirjatmadi. "Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Vitamin C, Zat Besi dan Asam Folat dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMAN 4 Surabaya." Amerta Nutrition 3, no. 3 (September 9, 2019): 135. http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v3i3.2019.135-141.

Full text
Abstract:
Background: The prevalence of anemia in adolescent girls was quite high and this is influenced by several factors, including low iron intake, low iron absorption, bleeding, malaria, worm infections and other infections, and also menstruation every month. Objective: The purpose of this research was to analyze the relationship between the level of protein, vitamin C, iron and folic acid with anemia among female teenagers. Method: This research a was case control design on class X at SMAN 4 Surabaya. The subject was 44 teenagers, consisting of 22 girls in the control groups and 22 girls in the case groups. Preliminary screening prior to the research found 36 people indicated anemia. Intake of protein, vitamin C, iron and folic acid were obtained through dietary food recall method 2 x 24 hours and compared to the Indonesian standard (AKG). Hemoglobin level was measured using the EasyTouch heamoglobin meter device. The statistical test used in the study was Pearson Correlation test. Result: The results showed that there was significant relationship between the level of protein consumption and incidence of anemia (p<0.001); iron consumption level and anemia (p=0.01) and level of folic acid intake and anemia (p<0.001). On the other hand, there was no significant relationship found between consumption level of vitamin C and anemia (p=1.0).Conclusion: There was significant correlation between level consumption of protein, iron, folid acid and the incidence of anemia, and no significant relationship was found between consumption level of vitamin C and anemia.ABSTRAKLatar Belakang: Prevalensi anemia pada remaja putri cukup tinggi dan hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya asupan zat besi yang rendah dan didukung oleh absorbsi yang rendah pula, pendarahan, penyakit malaria, infeksi cacing maupun infeksi lainnya, selain itu wanita juga mengalami menstruasi setiap bulannya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat konsumsi protein, vitamin c, zat besi dan asam folat dengan status anemia pada remaja putri.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan sampel kelas X di SMAN 4 Surabaya. Besar sampel dari penelitian ini yaitu 44 responden, yang terdiri dari 22 kelompok kontrol (kelompok yang tidak anemia) dan 22 responden kasus (kelompok yang anemia). Sebelumnya dilakukan pengambilan data awal untuk mengetahui jumlah populasi yang anemia, dan didapatkan sebanyak 36 orang terindikasi anemia. Data asupan protein, vitamin C, zat besi dan asam folat didapatkan melalui metode recall 2 x 24 hours lalu dibandingkan dengan AKG. Kadar hemoglobin diukur dengan alat easy touch. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji korelasi pearsonHasil: Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian anemia dengan tingkat konsumsi protein (p<0,001; OR=30,33), kejadian anemia dengan tingkat konsumsi zat besi (p<0,001; OR=8,737) dan yang terakhir hubungan antara kejadian anemia dengan tingkat konsumsi asam folat (p=0,01; OR=9,067). Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi vitamin C dengan kejadian anemia (p= 1,0).Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi protein, zat besi dan asam folat, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi vitamin c dengan anemia. Remaja putri disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan protein, zat besi dan asam folat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Yulianti, Farida, C. Martasari, NFN Karsinah, and Tangguh Hartanto. "Variasi Genetik Jeruk Keprok SoE (Citrus reticulata Blanco) Hasil Radiasi Sinar Gamma Menggunakan Penanda ISSR." Buletin Plasma Nutfah 16, no. 2 (October 10, 2016): 134. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v16n2.2010.p134-139.

Full text
Abstract:
<p>Genetic Variation of Keprok SoE Mandarin (Citrus reticulata Blanco) Resulted from Gamma Iradiation Based on ISSR Markers. SoE mandarin is one of the best mandarin from Indonesia which has been chosen as one of mandarin for import substitution. The citrus quality could be improved through breeding program, one of this program was mutation breeding using gamma rays irradiation. The research was aimed to obtain information of SoE mandarin genetic variation derived from gamma rays irradiation using ISSR marker. The research was conducted at Breeding and Tissue Culture Laboratory of Indonesian Citrus and Subtropical Research Institute (ICISFRI) from May to September 2008. Five ISSR primers were used to amplify DNA samples. Matrix data was counted and dendrogram of samples was established using UPGMA and SAHN methods. The resulst showed that 3 of the primers indicated polymorphism. About 22 locus were amplified from 3 primers, 9 (40.9%) locus showed polymorphism. The genetic similarity of SoE mandarin derived from gamma rays irradiation were 73-100%.</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Jeruk keprok SoE merupakan salah satu jeruk keprok unggulan Indonesia untuk mensubstitusi jeruk impor. Kualitas jeruk dapat ditingkatkan melalui program pemuliaan, salah satunya adalah melalui pemuliaan mutasi dengan menggunakan sinar gamma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang variasi genetik jeruk keprok SoE hasil radiasi sinar gamma menggunakan penanda ISSR. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Kultur Jaringan, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) pada bulan Mei-September 2008. Lima penanda ISSR digunakan untuk mengamplifikasi sampel DNA. Pengelompokan tanaman di dalam dendrogram dihitung menurut UPGMA menggunakan metode SAHN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga penanda mengindikasikan adanya polimorfisme. Dari 22 lokus yang terbentuk dari tiga penanda, sembilan lokus (40,9%) menunjukkan polimorfisme. Tingkat kesamaan genetik jeruk keprok SoE hasil radiasi sinar gamma berkisar antara 73-100%.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography