To see the other types of publications on this topic, follow the link: Saruca Paşa.

Journal articles on the topic 'Saruca Paşa'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Saruca Paşa.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Dündar, Mesut, and Yusuf Acıoğlu. "Gelibolu Saruca Paşa Hamamı Üzerine Gözlemler." History Studies International Journal of History 12, no. 6 (2020): 3333–63. http://dx.doi.org/10.9737/hist.2020.968.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mangundjaya, Wustari L., and Lenny Utama Afriyenti. "Bermain Sebagai Sarana Pengembangan Kesejahteraan Fisik (Physical Well-being) pada para Lansia." Jurnal Pengabdian Sosial 1, no. 7 (2024): 661–66. http://dx.doi.org/10.59837/1mf8bz49.

Full text
Abstract:
Lansia atau lanjut usia adalah suatu masa dimana seseorang mulai memasuki masa penurunan kondisi fisiknya. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti mereka tidak dapat berkontribusi bagi masyarakat. Untuk itu, agar Lansia dapat berdaya guna maka mereka harus dipersiapkan dan didukung untuk mencapai kesejahteraan fisik maupun kesejahteraan psikologis. Dalam hal ini meskipun menyadari bahwa aktivitas fisik perlu dan bermanfaat bagi dirinya, tetapi dengan berbagai alasan tertentu mereka kadangkala enggan untuk melakukannya. Untuk itu, aktivitas fisik yang diberikan dengan cara bermain dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kesejahteraan fisiknya yang akan diikuti oleh kesejahteraan psikologis. Program pengabdian ini dilakukan pada sebuah komunitas di Pengalengan Jawa Barat yang mayoritas anggotanya adalah Lansia. Berbagai jenis permainan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dilakukan. Hasil menunjukkan bahwa para Lansia menyukai kegiatan tersebut dan menginginkan supaya kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Vegansyah Gautama, Maulana Raihan, and Mochamad Junaidi Hidayat. "DESAIN SARANA ANGKUT UNTUK PETANI GARAM." Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur 10, no. 2 (2022): 6. http://dx.doi.org/10.46964/jkdpia.v10i2.227.

Full text
Abstract:
Proses panen adalah proses dimana para petani mendapatkan hasil dari pengelolahan sumber daya alam yang kemudian dijual untuk kebutuhan rumahan hingga sektor industri. Garam merupakan sebuah kristal berwarna putih yang memiliki rasa asin dan dihasilkan dari mengelolah serta membudidayakan air laut oleh para petani tambak. Hasil panen garam dibawa menuju gudang penyimpanan oleh para petani garam dari tambak menuju gudang penyimpanan menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau sepeda motor dengan berat muatan mencapai 180 Kg. Proses angkut hasil panen garam ini memiliki sebuah permasalahan dimana para petani menjadi terbebani dengan adanya muatan didepan dan menyebabkan kesulitan berbeblok hingga rasa sakit yang dirasakan oleh pengemudi karena harus menahan beban. Tujuan dari penelitian ini adalah dengan mendesain sebuah sarana angkut untuk petani garam dalam mengangkut hasil panen garam. Data penelitian yang diambil guna menunjang penelitian ini adalah dengan mengunakan metode mix method atau metode campuran yang data nya diambil dengan wawancara, kuisioner, literatur seperti buku, jurnal, dan sumber website, observasi lapangan pada kegiatan panen dan angkut hasil panen oleh petani garam, serta simulasi pada desain, data tersebut kemudian dilakukan analisis oleh peneliti menggunakan analisis kebutuhan untuk melihat bagaimana kebutuhan desain terhadap produk yang desain pada penelitian ini guna menyelesaikan permasalahan pada proses angkut hasil panen garam oleh petani garam, selain itu konsep perancangan desain yang digunakan menggunakan minimalis utility dimana pada desain yang dibuat mengedepankan sisi fungsi dan kesederhanaan bentuk dibandingkan dengan aspek lainnya. Hasil desain akhir yang dibuat oleh peneliti kemudian dilanjutkan pada tahap produksi hingga uji coba produk untuk melihat bagaimana produk saat digunakan dilapangan oleh petani garam dan dapat memuat 3 karung dengan berat 180 Kg, serta dilakukan pameran yang dilakukan di kampus Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya guna memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang hasil akhir dari penelitian ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Fandi, Fandi, Irfan Faozun, Ade Warmansyah, and Danyaka Putra Aji. "ANALISA EFESIENSI PURIFIER PADA LABORATURIUM ENGINE HALL SEBAGAI SARANA PELATIHAN PARA PESERTA DIKLAT." JPB : Jurnal Patria Bahari 1, no. 1 (2021): 56–65. http://dx.doi.org/10.54017/jpb.v1i1.19.

Full text
Abstract:
Dalam sistem purifier berperan penting untuk pemisahan dari air dan kotoran, Fuel Oil Purifier berperan untuk pemisahan air, kotoran, dan serpihan-serpihan metal yang dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada mesin induk, dikarenakan penting alat tersebut bagi mesin induk maka penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peserta diklat yang mampu mengopersikan dan merawat fuel oil purifier. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan fasilatas laboratorium Engine Hall yang berada di Politeknik Pelayaran Sorong, memperkenalkan spesifikasi alat, mengoperasikan secara kelompok dan individu sehingga peserta diklat nanti diatas kapal percaya diri dalam megoperasikan dan merawat alat tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sani Susanti, Efridayanti Efridayanti, Imel Tamara Ambarita, Nurwidia Kasih, and Samuel Kristian Putra Hasibuan. "Analisis Manajemen Sarana dan Sarana pada SMAS Pertiwi Medan." Jurnal Yudistira : Publikasi Riset Ilmu Pendidikan dan Bahasa 2, no. 3 (2024): 295–306. http://dx.doi.org/10.61132/yudistira.v2i3.969.

Full text
Abstract:
In the field of education or within the scope of school facilities and infrastructure management is an important factor in creating an ideal and effective learning environment for students at school. With the planning, procurement, organization, use, and elimination of educational facilities and infrastructure, all these aspects are interrelated and affect each other. This procedure needs to be done carefully and precisely in order to create efficient and effective conditions within the school environment. Facilities and infrastructure in its implementation will be a good resource for students and teachers if managed properly will have a positive impact on both parties to create an attractive learning environment and increase student success. This study aims to determine how the management of facilities and infrastructure carried out by the school in SMAS Pertiwi Medan, whether the facilities and infrastructure in the school meet the criteria for good management of educational facilities and infrastructure. The method in this study uses qualitative research methods. From the results of the study, researchers found that in the management of facilities and infrastructure at SMAS Pertiwi Medan school has been adequate to be categorized as a school that has effective and good management of facilities and infrastructure for students in the school.This can be seen from the results of observations made by researchers in terms of existing buildings in the school, complete classrooms, libraries, laboratories, sports halls, and can be seen in areas outside the school such as vehicle parking facilities and also school canteens, this can increase student learning motivation by having adequate facilities and infrastructure for learning in SMAS Pertiwi Medan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rahmatillah, Asri. "Filsafat: Sarana Berpikir pada Manusia." Manhajuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no. 1 (2020): 42–58. https://doi.org/10.52030/manhajuna.v1i1.84.

Full text
Abstract:
Kegiatan berpikir merupakan salah satu keseharian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kehadirannya mampu mempengaruhi manusia terhadap berbagai aspek kehidupannya. Tujuan dalam penulisan artikel ini ialah untuk mengetahui serta memahami bagimana peran filsafat sebagai sarana berpikir manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yang dimulai dengan reduksi data, tabulasi data, klasifikasi data, interpretasi data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil paparan serta analisis menunjukkan, bahwa filsafat merupakan bagian penting dari sarana berpikir manusia, dimana proses berpikir filsafat yaitu berpikir secara mendalam, dari berbagai sudut pandang, serta menyeluruh, sehingga kebenaran yang pasti bisa ditemukan. Mengingat peran penting filsafat tersebut, maka tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Shyafary, Darius, and Aish Achyard Rahman. "DESAIN SARANA BAWA SKATEBOARD." Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur 3, no. 2 (2020): 8. http://dx.doi.org/10.46964/jkdpia.v3i2.87.

Full text
Abstract:
Skateboard adalah olahraga yang banyak diminati di luar negeri maupun Indonesia. Perkembangan olahraga skateboard di Indonesia masih tergolong sangat baru, Pada tahun 1980. beberapa orang sudah menekuni olahraga ini. Olahraga skateboard memerlukan papan skate yang memiliki roda dan truck pada bagian bawah papan. skateboarder memerlukan tools, baju ganti, dan air mineral pada saat bermain. Dan semua itu dibawa menggunakan sarana bawa khusus untuk perlengkapan skateboard. Sarana bawa skateboard pada umumnya memiliki tempat menyimpan air mineral, baju ganti dan tools. Namun, nilai estetika pada sarana bawa tersebut kurang terlihat. Masih banyak sarana bawa skateboard yang memiliki grafis sangat sederhana, dan tidak memiliki unsur lokal Indonesia. Sarana bawa skateboard yang memiliki unsur lokal Indonesia diperlukan karena banyak nya komunitas skateboard di Indonesia yang memiliki ciri khas masing-masing. Sarana bawa ini ditujukan untuk komunitas skateboard di Indonesia. Dengan adanya ciri khas, para skateboarder sangat mudah dikenali dilihat dari style mereka. Gerakan kembali mencintai produk Indonesia juga sudah dilakukan para anak muda Indonesia agar bangga dengan produk buatan negeri sendiri.
 Skateboard is a sports are much in demand abroad as well as Indonesia. The development of the sport of skateboarding in Indonesia is newest, In 1980. some people already pursue this sport. Skateboard sports requires that had wheels and a truck at the bottom of the board. skateboarder require tools, a change of clothes, and mineral water at the time of play. And all of that was taken using a special tool to bring skateboarding equipment. Bag of skateboarding in general have a place to save mineral water, a change of clothes and tools of skateboard. But, The aesthetic value on the means that take less visible. There are still many bag of skateboard that has a very simple graphic, and does not have a local culture of Indonesia. Bag of skateboard that has elements of Indonesian local because of its many skateboard community in Indonesia which has the characteristic of each. This bag is intended for the skateboard community in Indonesia. With the characteristic, the skateboarder very easily recognizable views of their style. “support your local product” has also been done by young people in Indonesia to be proud of the product of their own country
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Paskaliana, Virginia. "Peta Wisata Sebagai Sarana Role Play." Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran 1, no. 1 (2021): 11–26. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jcerdik.2021.001.01.02.

Full text
Abstract:
Keterampilan berbicara pada pelajaran Bahasa Jepang di SMA Negeri 6 Malang perlu mendapat perhatian lebih, karena peserta didik merasa tidak percaya diri dan pasif dalam berbicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Jepang siswa SMA Negeri 6 Malang dengan metode roleplay berbantuan peta wisata. Data dikumpulkan dari peserta didik kelas XI Bahasa, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: (1) Penggunaan metode roleplay berbantuan peta wisata dapat meningkatkan hasil tes lisan pada siklus pertama dan kedua; (2) respon siswa menunjukkan tanggapan positif pada penggunaan media peta wisata. Penggunaan media peta wisata yang sudah siswa pilih sendiri, membuat peserta didik lebih percaya diri dan menjiwai peran dalam roleplay saat menjadi guide dan wisatawan. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa penggunaan metode roleplay dapat meningkatkan keterampilan berbicara, dan dapat diaplikasikan pada materi yang sederhana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Dani eka ramdhani and Yuniana Cahyaningrum. "Kemudahan Dekayu ID Sebagai Sarana Pembelian Produk Souvenir Online." Inventor: Jurnal Inovasi dan Tren Pendidikan Teknologi Informasi 3, no. 1 (2025): 19–24. https://doi.org/10.37630/inventor.v3i1.2282.

Full text
Abstract:
Penerapan pada elemen elemen yang di kembangakan pada produk produk sebagai daya tarik dan menjadikan produk tersebut sebagai pilihan para konsumen sehingga berkembang pesat dikalangan jual beli online mauapun offline. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis dampak dari perkembangan e-commerce sebagai pendorong peningkatan jual beli produk yang dilakukan oleh antara pembisnis dan konsumen. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif seperti mengumpulkan data data yang di dapat pada web, pengumpulan data pada web mengunakan berbagai aspek mula dari pengunmpulan data saat dekayu merintis usahanya sampai memiliki nama dan brand. Dalam Menyusun kerangka paper ini pengumpulan data adalah sumber utama. Singkatnya dengan adanya e-commerce para konsumen sangat terbantu, dengan adanya web online para konsumen terbantu untuk melakukan transaksi pembelian barang melalui online tanpa harus menuju ke toko tersebut sehingga dapat menghemat waktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Saepudin, Encang. "LITERASI MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI." Dharmakarya 12, no. 2 (2023): 189. http://dx.doi.org/10.24198/dharmakarya.v12i2.37432.

Full text
Abstract:
Literasi media menjadi sangat penting karena merupakan sebuah perspektif untuk menafsirkan makna pesan sehingga dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana manusia memperlakukan media. Pembelajaran memerlukan media sebagai sarana penyampaian pesan, apalagi saat pandemi covid 19 yang terjadi saat ini berdampak besar bagi kehidupan bermasyarakat, salah satunya adalah pembelajaran jarak jauh. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan tema literasi media sebagai sarana pembelajaran anak usia dini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para guru mengenai literasi media pembelajaran. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan praktek. Hasil dari pelatihan adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan para peserta pengabdian kepada msyarakat tetang literasi media khususnya pemanfaatan berbagai media pembelajaran online dan proses pembelajaran literasi media. Secara khusus para peserta pelatihan dapat mengetahui proses pendidikan literasi media bagi anak usia dini dapat diuraikan dalam tiga tahapan pembelajarn yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yaitu para guru pendidikan akan usia dini dan para oramg tua memiliki pengetahuan tentang proses pendidikan literasi media yang akan diterapkan pada pendidikan anak usia dini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Susanto, Danny. "Karya Sastra Terjemahan sebagai Sarana Pembelajaran Sastra." Jurnal Tuturan 1, no. 1 (2018): 14. http://dx.doi.org/10.33603/jt.v1i1.1087.

Full text
Abstract:
Penerjemahan karya sastra sudah menjadi hal yang biasa di negara-negara Barat sehingga sebagian besar karya-karya sastra, terutama yang bernilai tinggi, sudah hampir pasti bisa ditemui dalam versi terjemahannya dalam berbagai bahasa. Penerjemahan merupakan salah satu sarana yang memungkinkan terjalinnya saling pemahaman di antara dua bangsa yang saling berbeda budaya dan bahasanya dan juga sekaligus meningkatkan apresiasi pada karya sastra asing dan juga karya bangsa sendiri. Minat para siswa (dan juga guru yang mengajarnya) pada bahasa dan sastra bisa lebih meningkat melalui pembelajaran sastra terjemahan maka di sisi yang lain tujuan pembelajaran bahasa Indonesia lebih mungkin tercapai dengan memberikan pengayaan sastra asing pada peserta didik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Adi Gunarta, I. Wayan, and Ida Ayu Wayan Arya Satyani. "Tari Rejang Pala Di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem: Kajian Bentuk Dan Fungsi." Mudra Jurnal Seni Budaya 35, no. 2 (2020): 172–81. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v35i2.1049.

Full text
Abstract:
Sejak beberapa tahun terakhir, Rejang mengalami geliat pertumbuhan yang begitu populer. Di tengah suburnya berbagai bentuk tari kreasi rarejangan, di Desa Nongan terdapat tari Rejang yang telah dua kali mengalami rekonstruksi, tahun 1984 dan 2019. Tahun 2019 desa setempat kembali melakukan rekonstruksi merujuk hasil penelitian berjudul Kontinuitas dan Perubahan Tari Rejang Balang Tamak di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, tahun 2017. Penulisan artikel ini bertujuan untuk meneliti bentuk dan fungsi Tari Rejang Pala, pasca rekonstruksi tahun 2019. Landasan teoritis yang digunakan adalah teori estetika dan teori fungsional. Model penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tari Rejang Pala ialah tarian sakral dalam upacara Usaba Desa, untuk menyambut Ida Betara Dalem pada prosesi memasar di Pura Pesamuhan Agung. Para penarinya dibagi dalam tiga klasifikasi umur, yaitu: (1) anak-anak disebut Rejang Alit; (2) remaja putri disebut Rejang Daha; dan (3) Ibu-Ibu disebut Rejang Lingsir. Fungsi primer Tari Rejang Pala, yakni sebagai sarana ritual, secara tidak langsung juga sebagai sarana hiburan pribadi, dan sebagai presentasi estetis. Fungsi sekundernya, sebagai pengikat solidaritas dan sebagai sarana komunikasi. Keunikan Tari Rejang Pala dapat dilihat pada gelungannya, yaitu dihiasi dengan berbagai macam buah-buahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Wisnugroho, Wildan Aji, Vera Septi Sistiasih, Muhad Fatoni, and Nurhidayat Nurhidayat. "Survei Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Atas Se-Kecamatan Ngawi." Jurnal Porkes 8, no. 1 (2025): 390–404. https://doi.org/10.29408/porkes.v8i1.27498.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Asyari, Daniar, Ratih Setiawati, Yunita Yasmin Istiqomah, and Husen Windayana. "Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah di Masa Pandemi Covid-19." Aulad: Journal on Early Childhood 4, no. 3 (2022): 230–34. http://dx.doi.org/10.31004/aulad.v4i3.209.

Full text
Abstract:
Pada penulisan ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana disekolah terutama di masa pandemi Covid-19. Sejak adanya Covid-19 yang melanda Indonesia kegiatan sekolah dan pembelajaran mengalami efek yang sangat signifikan. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang terkait sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pada penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau telaah Pustaka dengan mengkaji 15 jurnal, Adapun hasil dari penulisan pada artikel ilmiah ini yaitu : (1) Sekolah perlu memiliki sebuah nilai pemahaman yang baik dalam mengelola sarana dan prasarana di masa Pandemi Covid-19 (2) Sekolah dan para staff dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat yang dibutuhkan oleh sekolah dimasa Pandemi Covid-19 (3) Para tenaga pendidik harus berkompenten dalam mengoptimalkan sarana dan prasana sekolah di Masa Pandemi Covid-19 (4) Pihak sekolah dan guru perlu menjaga komunikasi dalam pengkoordinasian sarana dan prasarana sekolah (5) Pihak sekolah dan tenaga pendidik perlu memahami konsep sarana dan prasana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Puspadewi, Kadek Rahayu, I. Gusti Ayu Putu Arya Wulandari Wulandari, Anak Agung Inten Paraniti, and Ni Komang Safitri. "Eksplorasi STEAM Pada Sarana Upakara Tumpeng Kering." Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 9, no. 2 (2022): 236–45. http://dx.doi.org/10.31316/jderivat.v9i2.3869.

Full text
Abstract:
Dried tumpeng is one of the traditional ceremonies used by Hindus in Bali. This study aims to examine the elements of STEAM contained in dried tumpeng. This research is a qualitative descriptive study with an ethnographic design. The subject of this research is the community of entrepreneurs of dried tumpeng in Guwang Village, Sukawati District, Gianyar. The data in this study were obtained through interviews, observation, and documentation. The data was then analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation, and data conclusion. To get valid and objective data, triangulation method is used. The results showed that there were STEAM elements in the process of making dried tumpeng, namely the scientific element can be seen from the coloring process, adhesives and drying techniques used, the technological element can be seen from the dried tumpeng printing equipment, the machine element can be seen from the design of the printing equipment used, the art element can be seen from the various colors of the dried tumpeng, and the mathematical element can be seen from the raw production costs, income, sales, losses, and the comparison of the materials used. These STEAM elements can be used in social arithmetic learning. Students can be asked to make a project of making dried tumpeng from the beginning of manufacture, packaging to even the sales stage so that learning can be more meaningful. Keywords: Dried tumpeng, STEAM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Mardiah Astuti, Icha Suryana, Putri Dea Novita, Emiliya Emiliya, Lina Sari, and Rani Oktapiani. "Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pada Lembaga Pendidikan." Semantik : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya 1, no. 4 (2023): 01–12. http://dx.doi.org/10.61132/semantik.v1i4.33.

Full text
Abstract:
This research aims to understand the planning of educational facilities and infrastructure needs. Knowing the required facilities and infrastructure needs will have a significant impact on the success of the learning process and can contribute appropriately to the achievement of educational goals. The research method used is a literature review method by collecting materials from various sources such as journals, articles, the internet, books, and other sources related to the planning of educational facilities and infrastructure needs. The results of the study show that the steps in planning facilities and infrastructure needs include needs analysis, cost analysis, and priority analysis. The purpose of planning these facilities and infrastructure needs is to ensure the provision of facilities and infrastructure that meet the needs of students and the needs of all staff in educational institutions. This includes various specifications of items, such as consumables, non-consumables, immovable items, and items related to learning activities.
 
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Yulius, Elma. "Evaluasi Saluran Drainase pada Jalan Raya Sarua-Ciputat Tangerang Selatan." BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil 6, no. 2 (2018): 118–30. http://dx.doi.org/10.33558/bentang.v6i2.1407.

Full text
Abstract:
Tangerang Selatan merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang yang sering mengalami banjir. Penyebab permasalahan banjir yang melanda kota ini yang alih fungsi lahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat akibat pembangunan yang terus dilakukan dan saluran drainase yang sudah ada tidak mampu menampung air hujan. Salah satu contoh Jalan Sarua, Ciputat Tangerang selatan masih terjadi genangan atau banjir. Terjadinya genangan pada daerah ini karena sistem yang berfungsi untuk menampung banjir/genangan itu tidak mampu menampung debit yang mengalir, hal ini disebabkan oleh kapasitas sistem yang menurun dan debit aliran air yang meningkat. Selain itu, kondisi saluran drainase pada jalan Sarua juga tidak mampu mengalirkan air yang ada pada saluran, banyaknya sampah yang terdapat pada saluran, serta kurangnya perhatian masyarakat terhadap saluran drainase yang ada. Dalam penelitian ini dilakukan survey lokasi untuk meninjau kondisi eksisting pada saluran. Analisa yang digunakan untuk menghitung debit banjir dan debit saluran adalah menngunakan analisa hidrologi dan analisa hidrolika. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya perbedaan debit antara debit banjir dan debit saluran. Debit pada saluran lebih kecil dari pada debit banjir yang terjadi, sehinnga saluran tidak cukup lagi mengalirkan air hujan. Debit pada saluan didapat 1,05 m3/det sedangkan debit banjir yang terjadi 1,14 m3/det. 
 
 Kata Kunci : Drainase, Banjir, Debit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Shinthia, Shinthia Yosana Hendri, Nelfia Adi, Rifma, and Novriyanti Achyar. "Persepsi Guru Terhadap Pengelolaan Sarana Pembelajaran Di SMK Negeri 2 Padang." Journal of Practice Learning and Educational Development 3, no. 3 (2023): 322–28. http://dx.doi.org/10.58737/jpled.v3i3.225.

Full text
Abstract:
Observasi penulis di SMK Negeri 2 Padang terhadap pengelolaan sarana pendidikan yang masih belum terlaksana secara optimal menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pengelolaan fasilitas pembelajaran di SMK Negeri 2 Padang dilihat oleh para guru. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sebanyak 105 peserta penelitian, termasuk 53 peserta dari sampel, semuanya adalah guru SMK Negeri 2 Padang. Rumus Slovin digunakan untuk menghitung pengambilan sampel, dan metode Stratified Proportional Random Sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan model Skala Likert 47 item yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Data diolah dengan menggunakan rumus rata-rata (Mean). Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh bahwa skor rata-rata persepsi guru tentang: perencanaan sarana yaitu 4,02 berada pada kategori baik, pengadaan sarana 3,99 berada pada kategori baik, inventarisasi sarana 3,92 berada pada kategori baik, pemanfaatan sarana 4,15 berada pada kategori baik, penyimpanan sarana 3,98 berada pada kategori baik, pemilihan sarana 4,04 berada pada kategori baik, dan penghapusan sarana 4,03 berada pada kategori baik. Skor rata-rata secara keseluruhan adalah 4,02 berada pada kategori baik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pengelolaan sarana pembelajaran sudah baik. Maka dari itu pengelolaan sarana pembelajaran di SMK Negeri 2 Padang perlu untuk di tingkatkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Rabbani, Arya Zahid, and Rusi Rusmiati Aliyyah. "Persepsi Dosen mengenai: Manfaat, Pemeliharaan, Pengelolaan, Pengadaan, dan Penghapusan Sarana dan Prasarana di Perguruan Tinggi." Karimah Tauhid 3, no. 2 (2024): 2207–16. http://dx.doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i2.12065.

Full text
Abstract:
Sarana dan Prasarana pada perguruan tinggi adalah komponen yang penting sebagai penunjang keberlangsungan berjalannya kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui persepsi dari para dosen mengenai manfaat, pengelolaan, pemeliharaan, pengadaan, dan penghapusan sarana dan prasarana di perguruan tinggi. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif melalui wawancara langsung, fokus pada analisis terkait manfaat, pengelolaan, pemeliharaan, pengadaan, dan penghapusan sarana dan prasarana. Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen sarana dan prasarana perguruan tinggi dapat berfungsi optimal dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Laily, Nur, Ikhsan Budi Riharja, R. Yudi Sidharta, and Widhi Aristianti R. "MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PENJUALAN UMKM KERAJINAN DI GRESIK." SHARE "SHaring - Action - REflection" 8, no. 1 (2022): 43–48. http://dx.doi.org/10.9744/share.8.1.43-48.

Full text
Abstract:
Pandemi mengajarkan banyak hal baru pada semua aspek kehidupan termasuk di dalamnya kegiatan bisnis. Pada saat sebelum pandemi kegiatan bisnis kerajinan dalam pemasarannya lebih banyak dilakukan secara konvensional yaitu bertemu langsung antara pelaku UMKM dengan konsumen. Pada awal sampai pertengahan pandemi pelaku UMKM masih belum terbiasa melakukan kegiatan bisnis secara online sehingga usaha yang dijalankan mengalami penurunan omset penjualan. Salah satu cara untuk mempertahankan bisnis melalui inovasi pemasaran produk dengan menggunakan sosial media yang dilengkapi dengan informasi produk yang singkat, padat, jelas dan menarik. Para pelaku UMKM merasa belum terbiasa dan kurang memahami cara pemasaran online yang tepat. Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan kegiatan pelatihan pemasaran online dan pendampingan pembuatan media sosial sebagai sarana promosi yang baru. Kegiatan pendampingan ini dilakukan denga memanfaatkan media sosial seperti whatsapp, facebook, dan Instagram. Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring para pelaku merasa lebih nyaman menggunakan whatsapp status dalam memasarkan produknya di-bandingkan dengan menggunakan facebook dan Instagram. Menurut pelaku UMKM menggunakan whatsapp status jauh lebih mudah, efektif dan efisien karena dengan hanya membuka whatsapp pelaku UMKM dapat langsung berkomunikasi dengan calon pembeli maupun dengan pihak lainnya. Satu aplikasi semua kegiatan dapat dilakukan sehingga dirasa lebih efektif dan efisien dari sisi waktu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Hadiyat, Yudiana, and Leni Nurliana. "PEMANFAATAN TEKNIK ASCENDINGDAN DESCENDING SEBAGAI CARA EVAKUASI KEADAAN DARURAT DI BANGUNAN TINGGI LINGKUNGAN KESDM." JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA) 3, no. 1 (2018): 51–64. http://dx.doi.org/10.58522/ppsdm22.v3i1.97.

Full text
Abstract:
Keadaan darurat pada bangunan tinggi dapat berupa kebakaran, gempa bumi, dan jatuh tersangkut pada ketinggian. Jika kondisi-kondisi darurat tersebut terjadi pada bangunan yang tidak bertingkat maka proses evakuasi jauh akan lebih mudah dibandingkan dengan proses evakuasi pada bangunan tinggi. Kementerian ESDM merupakan salah satu kementerian yang memiliki bangunan tinggi di unit kerjanya, yang memiliki potensi terjadi keadaan darurat. Saat keadaan darurat terjadi maka sarana tanggap darurat seharusnya dapat digunakan dan para pegawai memahami tata cara penggunaannya. Harus ada cara atau metode penyelamatan diri dari gedung yang tinggi selain menggunakan sarana tanggap darurat yang telah ada. Salah satunya, yaitu turun dan naik dengan menggunakan tali. Kajian ilmiah kediklatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik ascending dan descendingdapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif evakuasi jika terjadi keadaan darurat, Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dari penelitian diperoleh bahwa sarana dan prasarana kondisi tanggap darurat yang ada di unit kerja KESDM belum dikelola dengan baik dan para pegawai kurang memahami cara penyelamatan diri. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya kartu pemeriksaan rutin terhadap sarana dan prasarana, para pegawai serta petugas keamanan pun tidak memiliki sertifikat kompetensi penanganan kebakaran kelas B. Teknik ascendingdan descendingdapat digunakan sebagai salah satu metode alternatif dalam proses evakuasi yang cukup mudah untuk dipelajari oleh para pegawai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Handayani, Oktarina Dwi. "WORKSHOP PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BAGI PARA VOLUNTEER DI RUMAH BELAJAR KITA (RBK) JAKARTA TIMUR." Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Hibah 1, no. 1 (2019): 286–95. http://dx.doi.org/10.22236/psd/11286-29578.

Full text
Abstract:
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan bagi para tutor atau volunteer pada Rumah Belajar Kita (RBK) Jakarta Timur untuk memberikan peningkatan kompetensi pada tutor/volunteer dalam upaya meningkatkan gerakan mari membaca buku (GEMARI BACAKU) pada masyarakat. Hasil identifikasi lapangan yang telah dilakukan ditemukan permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu minimnya sarana prasarana (buku, rak buku), kurangnya kompetensi tutor atau volunteer dalam pengelolaan Taman Baca Masyarakat (TBM), rendahnya minat baca masyarakat menyebabkan tidak konsistennya waktu para volunteer dalam pengelolaan TBM. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pengelolaan TBM bagi volunteer serta fundrising (pemenuhan sarana dan prasarana) dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah maupun swasta. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningktakan kompetensi volunteer dalam pengelolaan TBM sehingga dapat menjadi sarana dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sukma Irdiana, Kurniawan Yunus Ariyono, Kusnanto Darmawan, and Yatna Supriatna. "PELATIHAN MEDIA SOCIAL SEBAGAI SARANA INFORMASI KEGIATAN PKK DAN POSYANDU." J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2, no. 7 (2022): 5407–12. http://dx.doi.org/10.53625/jabdi.v2i7.3964.

Full text
Abstract:
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilisator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK. Kader posyandu yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perorangan maupun pelayanan posyandu secara rutin. Permasalahan yang timbul pada mitra adalah kurangnya pemahaman bagi para pengurus PKK dan kader posyandu dalam melaporkan kegiatan kedalam akun Facebook, Instagram dan TikTok, agar TP PKK Kabupaten dan Dinas yang terkait dapat membaca pergerakan atau kegiatan di wilayah desa dan kecamatan. Solusi yang di ambil oleh Tim Pengabdian adalah memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan bagi para pengurus PKK dan kader posyandu dalam pembuatan akun hingga pelaporan kegiatan melalui media masa. Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan di sambut dengan antusias yang tinggi oleh para peserta dengan banyaknya pertanyaan dan bukti dari pembuatan pelaporan lewat media masa yang dihasilkan. Hasil dari pelatihan da pendampingan ini pengurus TP PKK Desa dan Posyandu Se Kecamatan Pasrujambe dapat mengupload informasi kegiatan di akun Facebook, Instagram dan TikTok desa masing-masing.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Alhaq, M. Reza, Mohtana Kharisma Kadri, Maryo Inri Pratama, and Umar Mustofa. "Analisis Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Proteksi Kebakaran Pada Permukiman Kumuh pada Kelurahan Sidodamai, Kota Balikpapan." COMPACT: Spatial Development Journal 2, no. 2 (2023): 9–23. http://dx.doi.org/10.35718/compact.v2i2.915.

Full text
Abstract:
Di dalam dokumen profil kawasan kumuh pemerintah Kota Samarinda disebutkan bahwa Kawasan Steling di Kelurahan Sidodamai pada aspek kondisi proteksi kebakaran memiliki persentase sebesar 91.08% pada kriteria ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran dan sebesar 100% pada kriteria ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran. Dari hal tersebut diperlukannya pemenuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaaran terhadap bencana kebakaran pada Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaran guna mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran pada permukiman kumuh di Kawasan Steling Kelurahan Sidodamai. Pada penelitian ini menerapkan jenis penelitian kuantitatif, metode yang digunakan merupakan analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan kebutuhan sarana dan prasarana proteksi kebakaran yaitu Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Kendaraan Pemadam Kebakaran, Peralatan Pendukung Lainnya, Pasokan Air, Jalan Lingkungan, Sarana Komunikasi, dan Pos Pemadam Kebakaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Apriadi, Dedi, Indra Maulana Yusup Kusumah, and Heldan Muhammad Haidar. "APLIKASI SISTEM PEMESANAN DAN PENYEWAAN SARANA OLAHRAGA (SAROLA) MENGGUNAKAN ANDROID." Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi 11, no. 1 (2022): 39–42. http://dx.doi.org/10.58761/jurtikstmikbandung.v11i1.167.

Full text
Abstract:
Aplikasi Sarana Olahraga merupakan salah satu bagian dari sistem informasi pemesanan dan penyewaan sarana olahraga jarak jauh melalui media teknologi internet menggunakan sistem operasi android. Pemesanan dan penyewaan sarana olahraga yang dilakukan oleh sebagian besar tempat sarana olahraga salah satunya adalah yang menjadi bahan penelitian penyusun yaitu BCNY HOUSE, yang mana kegiatan terkait pemesanan dan penyewaan sarana olahraganya masih dilakukan secara konvensional dan sulitnya untuk mendapatkan informasi secara realtime. Konsep marketplace yang diterapkan pada Aplikasi Sarana Olahraga diharapkan dapat menjadi solusi atas kendala yang ada pada metode pemesanan dan penyewaan sarana olahraga yang konvensional. Sistem ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada para penyewa sarana olahraga dan para pemilik sarana olahraga, yang dimana aplikasi ini akan menjadi jembatan antara penyewa dan pemilik sarana olahraga serta akan menjadi wadah dari berbagai macam sarana olahraga lainnya. Aplikasi ini menawarkan berbagai kemudahan untuk mendapatkan informasi secara real time yang berkaitan dengan pemesanan dan penyewaan sarana olahraga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi Kualitatif, dengan metode penelitian pegumpulan data yang dilaksanakan di BCNY HOUSE dan metode Pengembangan Perangkat Lunak yang menggunakan metode waterfall (Classic Life Cycle).Model yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (1992: 24) ini memiliki langkah umum diantaranya adalah Analysis (Analisa), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi Kode Program), Testing (Pengujian) dan Deployment & Maintenance (Pengaplikasian & Pemeliharaan). Implementasi dari Aplikasi Sarana Olahraga ini dibuat dengan fasilitas meliputi manajemen sarana olahraga, manajemen data lapang, manajemen informasi sarana, manajemen booking, manajemen profile, manajemen jadwal sarana dan manajemen informasi laporan untuk admin. Kata Kunci : Apliksi, Pemesanan dan Penyewaan, Sarana Olahraga ,Sarola, Waterfall. UML.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

., Asep Irfan, and Delima . "SARANA SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA." Jurnal Sehat Mandiri 13, no. 2 (2018): 42–47. http://dx.doi.org/10.33761/jsm.v13i2.59.

Full text
Abstract:
ABSTRAK
 
 Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu di perhatikan karena penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak. Tahun 2015 angka kejadian diare tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang dengan persentase 8,41% yang tertinggi terdapat di wilayah Limau Manis Selatan.
 Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian Bulan Februari – Agustus 2016. Populasi adalah seluruh KK yang memiliki balita di Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Padang. Pengambilan sampel secara proporsional sampling sebesar 73 orang. Data dianalisis secara distribusi frekuensi dengan uji statistik chi square.
 Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi sarana: penyediaan air bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah dan pembuangan sampah keluarga dengan kejadian diare pada balita.
 Melalui Pimpinan Puskesmas disarankan untuk selalu mengaktifkan progam kesehatan lingkungan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan rumah tangga yang meliputi penyediaan air bersih, jamban, mengelola air limbah dan mengelola sampah. 
 
 Kata kunci : Diare, Air Bersih, Kotoran Manusia, Sampah, Air Limbah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sherin Agnes Tahulending and Winta Adhitia Guspara, S.T., M.Sn. "Pemanfaatan Batok Kelapa Pada Produk Sarana Bumbu Dapur." SERENADE : Seminar on Research and Innovation of Art and Design 1 (January 22, 2022): 76–83. http://dx.doi.org/10.21460/serenade.v1i1.16.

Full text
Abstract:
Batok kelapa memiliki karakteristik yang keras, awet, dan aman dalam berkontak langsung dengan makanan, sehingga membuat batok kelapa memiliki potensi untuk dijadikan material utama pada sarana bumbu dapur. Selain itu, keindahan corak yang terdapat di permukaan batok membuat finishing pada produk terlihat lebih baik, dan terkesan unik. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan sarana bumbu dapur dengan penerapan Teknik laminasi dan penggunaan Biovarnish pada batok kelapa yang menghasilkan pengembangan desain dari produk yang sudah ada. Hasil akhir dari penelitian adalah berupa sarana bumbu dapur yang merujuk pada pasar tertentu, yaitu pada user yang memiliki ketertarikan terhadap gaya bohemian. Produk sarana berfungsi sebagai penyimpanan bumbu dapur (Bersifat bubuk). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan material batok kelapa dalam pembuatan produk, sehingga menambah nilai guna lain pada batok kelapa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

S. Duna, Benny Irawan, Yunida Iashania, and Nuansa Mare Apui Ganang. "MANAJEMEN FATIGUE UNTUK MENCEGAH MICROSLEEP PADA DRIVER SARANA." JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN 23, no. 2 (2023): 34–39. http://dx.doi.org/10.36873/jtp.v23i2.10492.

Full text
Abstract:
Abstrak Fatigue is a physical and mental state that results in a decrease in work power and reduced body resistance to work safely and effectively. This research was conducted at PT. XX in July 2017 where the bus driver hit a water truck, the fatigue factor caused the incident. The research method used is descriptive quantitative research and interview results. This study aims to provide an overview of potential levels of fatigue and efforts to prevent accidents due to fatigue so as to provide insights and input to prevent mine accidents due to fatigue. The importance of the company's role in creating a Mining Work Safety system apart from the individual's role in terms of rest time management. Re-socializing the implementation of company regulations in the form of Job Safety Analysis (JSA) and Standard Operational Procedure (SOP), ensuring Fatigue Management System and implementation of Fatigue tests for all work partners on an ongoing basis are expected to be efforts to prevent or minimize potential similar mining accidents are repeated. Keywords: Fatigue, Driver, Mine
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Nelly, Nelly, Stevanus Stevanus, Rosna Rosna, and Ivan Haryono. "EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA CV. SARANA TELEMAXINDO." CommIT (Communication and Information Technology) Journal 4, no. 2 (2010): 98. http://dx.doi.org/10.21512/commit.v4i2.542.

Full text
Abstract:
Evaluation objectives of inventory information systems at CV. Facilities Telemaxindo was to evaluate the weaknesses of the implementation of internal control, as well as estimating and assessing possible risks that might arise. The research method used is literature study of reference books in the library, and field study consisted of observation, interviews with relevant parties, creating check lists, check the inventory information systems documentation, and testing of inventory application systems. The results are findings of control weaknesses in the implementation of security management, operational management control, boundary control, input control, and output control on the present inventory information system. These weaknesses could pose a risk and if not dealt soon it could hurt the company. The resulting conclusion of the security management control, boundary control, control input, and output control is not running well so that it needs to be improved in accordance with the recommendations, while operational management control has been running fairly well.Keywords: evaluation, information system, inventory
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Seputri, Natasha Marnafa Setiawan, and Yayuk Nurjanah. "Tinjauan Pengelolaan Piutang pada PT. Sarana Cipta Unggul." Jurnal Aplikasi Bisnis Kesatuan 3, no. 1 (2023): 85–94. http://dx.doi.org/10.37641/jabkes.v3i1.1866.

Full text
Abstract:
ABSTRACTReceivables are one component of assets that determine the smooth running of a company's operations. In the balance sheet reported in assets. Receivables are liquid current assets because they can be turned into cash immediately, namely within a maximum period of one year. In addition, the amount of company receivables in one period is generally quite material, so that the administration of the recording and presentation must be carried out properly, in accordance with the provisions stipulated in generally accepted financial accounting principles.The purpose of this review is to be able to find out how the policies regarding receivables are and find out how the policies and management of receivables are at PT Sarana Cipta Unggul which is engaged in renting forklifts and heavy equipment. The results of the review show the policy regarding receivables at PT. Sarana Cipta Unggul with the classification of trade receivables, other receivables, employee receivables and Affiliate receivables.The accounting treatment of accounts receivable at PT Sarana Cipta Unggul is actually in accordance with the company's Standard Operating Procedure. This is evidenced by the recognition of receivables by recording leases and receivables income with complete documents. In addition, there is also an aging analysis of receivables. But it still needs to be improved because the average calculation of accounts receivable is still 182.5 days. This indicates that the rotation is running slowly. This means that the collection section is still not working optimally or there are still a lot of bad debts. It is suggested to PT Sarana Cipta Unggul to review its receivables policy to minimize bad debts and to further improve its collection performance..
 Keywords: Receivables, Accounts Receivable Policy, Receivable Constraints
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Saefuddin, Saefuddin. "LEGENDA BANJAR SEBAGAI SARANA DAKWAH KEAGAMAAN (Banjar Legend as a Tool of Religious Preaching)." METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 8, no. 2 (2016): 289. http://dx.doi.org/10.26610/metasastra.2015.v8i2.289-302.

Full text
Abstract:
Legenda merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan dengan pristiwa sejarah pada masa lampau. Selain itu, legenda juga dikenal pada suatu kelompok masyarakat nusantara yang tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut dengan siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu dan masyarakat Banjar menyebutnya dengan istilah cerita legenda para datu.Penelitian mengenai legenda keagamaan cerita para datu di Kalimantan Selatan selain lebih populer di kalangan masyarakat Banjar, cerita para datu itu dapat dianggap lebih refresentatif untuk dijadikan bahan kajian. Selain itu, cerita para datu di dalamnya banyak mengandung unsur sarana dakwah keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif-kualitatif. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini ialah mengungkapkan nilai-nilai dakwah keagamaan melalui sarana cerita para datu yang dijadikan bahan analisis dalam penelitian ini.Abstract: Legend is a type of folklore which has a close relationship with a specific historical person or event in the past. Legend is shared by people in Nusantara based on a certain grouping which is called cycle that is a group of stories on a particular person or event. Banjarese people call this type of stories as the legends of datu, legenda para datu. Research on religious legends of datu stories in Kalimantan Selatan is not only popular amongst its people, it is also considered as a good source for a research. Method used in this research is descriptive-qualitative. the aim of this research is to describe the values of religious preaching in datu stories media which is the object of the research.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Minaratih, Martina, and Teresia Noiman Derung. "Weekend Paroki Sebagai Sarana Kesiapan Calon Katekis dalam Berpastoral." In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi 3, no. 2 (2023): 61–65. http://dx.doi.org/10.56393/intheos.v3i2.1858.

Full text
Abstract:
Tujuan penulisan artikel ini mengacu pada pentingnya keaktifan para calon katekis dalam menjalankan kegiatan Weekend Pastoral. Hal itu sebagai sarana persiapan diri menghadapi Gereja di masa mendatang dalam konteks keragaman budaya dan tradisi setempat. Kegiatan Week End merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan Institut Pastoral Indonesia dalam rangka pembinaan, penginternalisasian, motivasi, meningkatkan semangat, kemampuan serta keterampilan dalam pekerjaan pastoral. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, dan interpretasi pada teks-teks primer dan sekunder. Hasil penelitian menemukan bahwa calon katekis mendalami panggilannya dalam panca tugas gereja bagi perkembangan umat yang dibinanya menghadapi situasi zaman dan perubahannya yang berdampak bagi pertumbuhan iman umat. Misi pewartaan Sabda Allah masa kini diharapkan mampu mengayomi umat tanpa melepaskan identitas duniawinya. Pengenalan dan pendalaman akan karya keselamatan Allah masuk dalam situasi dunia masa kini melalui panca tugas gerejawi. Pekerja pastoral dapat diterima dalam pelayanannya, maka diperlukan persiapan mengenal budaya baru setiap generasi melalui keaktifan pada weekend.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Dirgantar, Harya Bima, Yulius Denny Prabowo, Yulia Ery Kurniawati, Paramaresthi Windriyani, and Hendri Septanto. "Pelatihan Pengenalan Game Maker Studio dan Workshop Pembuatan Game di SMAK Terang Bangsa Cirebon." ABDIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (2020): 45–49. http://dx.doi.org/10.53008/abdimas.v1i2.76.

Full text
Abstract:
Game merupakan salah satu aplikasi yang populer digunakan pada masa ini. Game juga dapat menjadi sarana pembelajaran dan sarana untuk melatih kemampuan kognitif. Salah satu genre game yang dapat melatih kemampuan kognitif adalah action. Pada pelatihan ini, para peserta diberikan teori dasar pembuatan game serta pengenalan salah satu game engine, yaitu Game Maker Studio. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tanggal 8 April 2020 dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini memberikan pengetahuan mengenai konsep permainan dan aplikasi yang digunakan untuk membuat permainan. Para peserta terlihat sangat antusias mengikutinya materi pelatihan. Keingintahuan peserta sangat besar, hal ini menjadikan materi pelatihan dapat tersampaikan dengan baik. Materi pelatihan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kreativitas para siswa-siswi dalam membuat permainan yang menarik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Ardiansyah, Didik Ardiansyah, Onenyen Atik harum Iskiantoro, Fitri Andiansyah, Ratna Ernawati, Tursino Tursino, and Enas Enas. "Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa (Studi Kasus SDN Bantarsari Kabupaten Cilacap)." BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 6, no. 1 (2024): 183–95. http://dx.doi.org/10.37216/badaa.v6i1.1571.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu penulis tentang pengelolaan sarana prasarana pendidikan yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri Bantarsari. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui proses pengelolaan sarana parasarana pendidikan, kendala serta upaya pengelolaan sarana prasarana pendidikan, dan kinerja guru dalam pemanfaatan sarana prsarana pendidikan di SD Negeri Bantarsari Kabupaten Cilacap. Dalam penenlitian ini penulis menggunakan metode deskrptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ialah teknik wawancara, obeservasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan diinterpretasikan menjadi kesimpulan penelitian. Setelah dilakukan analisis terhadap data-data penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah SD Negeri Bantarsari melaksanakan seluruh tahapan pengelolaan sarana pendidikan. Tahap perencanaan dilakasanakan dalam rapat kordinasi pada awal tahun pelajaran, melakukan analisis dan proyeksi kebutuhan sarana prasarana, dan penetapan program sekolah. Tahap pengadaan dilakukan dengan cara pembelian langsung oleh pihak sekolah dengan menggunakan anggaran yang tersedia dari dana BOS, serta bantuan pada pihak pemerintah daerah/pusat berupa block grand sarana prasarana pendidikan. Tahap pengaturan terdiri kegiatan inventarisasi yang dilaku kan oleh salah seorang guru yang diberi tugas sebagai pencatat sarana parasarana, dan kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh seluruh warga sekolah dibawah koordinasi kepala sekolah. Tahap penggunaan, sarana parasarana diatur sedemikian rupa agar para pemanfaat sarana tidak mendapati kesulitan dalam penggunaannya, namun sarana prasarana yang ada belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru dalam pembelajaran. Tahap penghapusan dimulai dari pemeriksaan, pemilihan, pengajuan penghapusan pada pihak dinas pendidikan, pelaporan pada pihak berwajib (sarana parasarana pendidikan yang hilang), pemusnahan, dan penghapusan pada buku inventaris. Kendala yang dihadapi sekolah dalam pengelolaan sarana prasaran pendidikan adalah keterbatasan anggaran khususnya untuk tahap pengadaan. Upaya yang dilakukan dalam pengadaan dengan memprioritaskan sarana prasarana yang sangat dibutuhkan bagi proses pembelajaran serta menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mencari sumber anggran lain agar sekolah tidak bergantung pada dan yang diberikan pemerintah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Saryoko, Andi, Susy Rosida, Sartini Sartini, Retno Sari, and Muhammad Fahmi. "Pelatihan Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Untuk Mendukung Wirausaha Warga Perumahan Griya Srimahi Indah." Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis 1, no. 2 (2022): 122–26. http://dx.doi.org/10.31294/abdiekbis.v1i2.882.

Full text
Abstract:
Perangkat keras membantu menyelesaikan pekerjaan manusia dengan cepat, pada penggunaan perangkat keras tidak terlepas dengan ICT tetapi sayangnya belum semua masyarakat mengetahui penggunaan ICT dengan maksimal. Penggunaan teknologi informasi yang tepat guna memberikan manfaat yang baik untuk para penggunaanya, baik untuk belajar, bekerja maupun berwirausaha. Pada saat pandemi covid 19 saat ini membuat sebagian para warga RT.016 RW.008 Perumahan Griya Srimahi Indah terdampak dari segi pendapatan mereka. Terdapat beberapa keluarga mengalami kesulitan finansial akibat terjadinya pengurangan pendapatan, penurunan penghasilan maupun pemutusan hubungan kerja yang mengharuskan mereka berpikir kreatif untuk mendapatkan pendapatan lain dari finansial pokoknya dengan berwirausaha. Hal ini membuat pemanfaatan teknologi informasi terutama internet serta aplikasi pendukung lainnya perlu di maksimalkan, maka diadakan pelatihan pemanfaatan internet sebagai sarana untuk mendukung wirausaha pada warga RT.016 RW.008 Perumahan Griya Srimahi Indah. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada warga Perumahan Griya Srimahi Indah terutama RT.016 RW.008 tahapannya adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari dua tahap, tahap 1 edukasi mengenai pemanfaatan internet, tahap 2 edukasi mengenai aplikasi canva untuk mendukung proses berwirausaha yaitu edukasi mengenai aplikasi canva yang dapat mendukung kegiatan berwirausahan warga pada Perumahan Griya Srimahi Indah, dan bagaimana cara membuat katalog produk menjadi lebih menarik dan enak di lihat oleh konsumen, Tahap yang ketiga adalah Monitoring dan Evaluasi. Tujuan pelatihan ini untuk membantu para warga untuk mendesain katalog produk dengan menarik yang mereka jual agar dapat meningkatkan minat beli masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Hasliadi, Nabila, and Rani Puspa Juwita. "Analisis Manajemen Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak." Aulad: Journal on Early Childhood 7, no. 2 (2024): 372–81. https://doi.org/10.31004/aulad.v7i2.728.

Full text
Abstract:
Sarana dan prasana pendidikan memainkan peran penting terhadap terselanggaranya pembelajaran yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Metode penelitian yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang guru. Teknik analisis data melalui proses menghimpun data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah memiliki manajemen yang sistematis dan terstruktur dengan baik terhadap sarana dan prasarana. Bentuk manajemen yang dilaksanakan dimulai dari tahapan perencanaan yang melibatkan seluruh pihak terkhsusus para guru. Tahapan selanjutnya yaitu pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana, sedangkan tahap akhir yaitu mereview/evaluasi yang dilaksanakan melalui rapat dan peninjauan bersama dengan guru, staf hingga wali siswa pada setiap aspek sarana dan prasana pembelajaran (fasilitas pada lingkungan belajar).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Santang, Santang. "TRADISI UPACARA BASIWAH DALAM MASYARAKAT HINDU KAHARINGAN DESA PENDREH." Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu 10, no. 1 (2019): 54–65. http://dx.doi.org/10.33363/ba.v10i1.167.

Full text
Abstract:
Upacara Kematian merupakan salah satu upacara yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu tahapan yang penting dalam upacara kematian yang tidak dapat dilewatkan bagi masyarakat Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara adalah Upacara Basiwah. Pada upacara ini para keluarga membersihkan diri dari pali yang sebelumnya terdapat dalam keluarga mereka. Upacara ini memiliki beberapa tahapan-tahapan yang dilaksanakan di hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga. Seperti halnya upacara lainnya Upacara Basiwah memiliki sarana-sarana upacara untuk mendukung pelaksanaan upacara. Sarana ini antara lain jukung limit dan hampong. Penelitian ini dimaksudkan untuk membahas mengenai pengertian, tahap-tahap, dan sarana pada Upacara Basiwah. Kata kunci: upacara basiwah, jukung limit, hampong, pander jampa, batumbang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Suripto, Suripto, Syaibatul Hamdy, Sofyan Helmi Purba, and Syamsuri Syamsuri. "Implementasi ISAK 35 pada Yayasan Al Ikhsan." Jurnal KARINOV 5, no. 2 (2022): 133. http://dx.doi.org/10.17977/um045v5i2p133-138.

Full text
Abstract:
Tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada Pengurus Yayasan Al Ikhsan sebagai pengelola Masjid Agung Sarua Permai, Ciputat, Tangerang Selatan dalam menyusun laporan keuangan Masjid sesuai ISAK 35. Sebelum kegiatan PKM dilaksanakan, dilakukan studi pustaka tentang Penerapan ISAK 35, PSAK 45, dan PSAK 1, kegiatan ini dilaksanakan mulai Minggu tanggal 21 November- 5 Desember 2021. Hasil dari pelaksanaan PKM ini adalah pengurus Yayasan Al Ikhsan memahami pentingnya laporan keuangan Masjid yang sesuai standar ISAK 35 serta menghasilkan Laporan Keuangan sesuai standar ISAK 35, yang Transparan, Akuntanbel dan dapat dipertanggungjawabkan. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman Masjid Agung Sarua Permai dan TKS Al Ikhsan terkait pentingnya Laporan Keuangan menunjukkan bahwa sebagian besar masjid belum menerapkan akuntansi sesuai dengan standar, sehingga sulit untuk mempertanggungjawabkan Amanah yang diberikan oleh umat. Jika pengurus masjid tidak dapat mempertanggungjawabkan amanahnya, maka akan berpotensi kehilangan kepercayaan. Namun, setelah diadakan pendampingan dan pelatihan kepada pengurus Yayasan Al Ikhsan menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil dan dapat diterima oleh pengurus, hal ini ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kendala selama PKM ini dilaksanakan, selain itu kegiatan PKM ini juga mendapatkan apresiasi dari segenap pengurus dan DKM Masjid Agung Serua Permai. Kata kunci—Implementasi ISAK 35, Laporan Keuangan, Yayasan Al Ikhsan Masjid Agung Sarua Permai Abstract The objective of this community service (PKM) implementation is to provide assistance and training to the management of the Al Ikhsan foundation as the manager of the Great Mosque of Sarua Permai, Ciputat, South Tangerang in compiling Mosque financial reports according to ISAK 35. Before PKM activities are carried out, a literature study is carried out on the implementation of ISAK 35, PSAK 45, and PSAK 1, this activity is carried out starting Sunday, November 21 - December 5, 2021. The implementation of this PKM has resulted in the Al Ikhsan Foundation's management comprehending the necessity of mosque financial reports that comply with ISAK 35 requirements and producing financial reports that are transparent, accountable, and responsible. It can be concluded that the understanding of the Great Mosque of Sarua Permai and TKS Al Ikhsan regarding the importance of Financial Statements shows that most mosques have not implemented accounting according to standards, making it difficult to account for the mandate given by the people. If the mosque administrator cannot account for his mandate, it will potentially lose trust. Nevertheless, after the assistance and training was provided to the management of the Al Ikhsan Foundation, it was revealed that this community service activity was successful and acceptable to the management, as evidenced by the absence of obstacles during this PKM implementation, and this PKM activity was also praised by all administrators and DKM of the Great Mosque of Serua Permai. Keywords—Implementation of ISAK 35, Financial Report, Al Ikhsan Foundation of the Mosque of Sarua Permai
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Hantono, Dedi, Ashadi, Ari Widyati Purwantiasning, Anisa, Ratna Dewi Nur'aini, and Yeptadian Sari. "Pengadaan Taman Bermain Anak Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda II Dusun Gunung Leutik Kabupaten Bogor." Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 2 (2020): 236–41. http://dx.doi.org/10.31849/dinamisia.v4i2.3897.

Full text
Abstract:
Perkembangan anak usia dini yang terpenting berada pada masa emasnya. Untuk menjaga potensi mereka dapat dilakukan beberapa stimulus diantaranya stimulus taktil yaitu berupa rangsangan gerak. Sekolah sebagai sarana utama dalam menghasilkan anak yang berpendidikan memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Khusus pendidikan anak usia dini, sarana bermain sangat diperlukan untuk melakukan stimulus taktil yang dibutuhkan para siswa sekolah pada level dasar. Atas dasar hal tersebut maka kegiatan pengabdian masyarakat ini mengadakan ruang bermain anak pada ruang publik agar dapat diakses oleh mereka dengan mudah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa taman bermain yang telah dibuat dapat meningkatkan aktivitas pendidikan dengan melihat perkembangan jumlah pengunjung pondok baca.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Adi, Yuniarso K. "Mata Uang Logam Cina: Salah Satu Sarana Rekonstruksi Sejarah." Berkala Arkeologi 14, no. 2 (1994): 173–81. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v14i2.718.

Full text
Abstract:
Mata uang merupakan salah satu sarana kegiatan perdagangan dan perekonomian yang menentukan. Hal tersebut terjadi sejak kehidupan masyarakat mulai mengenal perdagangan dan harga. Masyarakat pertama yang sudah mengenal dan mempergunakan mata uang sebagai alat tukar dan standar nilai secara resmi adalah Mesir, Yunani, dan Cina. Kegiatan perdagangan Cina mulai merambah Asia Tenggara sejak abad II SM. Bukti artefaktual yang dapat membantu mengungkapkan kegiatan perdagangan Cina di Indonesia salah satunya adalah mata uang logam Cina. Kajian inskripsi mata uang logam Cina adalah salah satu upaya untuk memberikan satu kontribusi penyediaan data analisa baru bagi intrepretasi data sejarah dengan harapan dapat dipergunakan untuk membantu merekonstruksi sejarah. Hal ini perlu dilakukan karena hingga sekarang, data tertulis yang telah disajikan dan diperoleh oleh para ahli untuk menginterpretasikan kegiatan hubungan dagang antara Cina dengan Indonesia pada masa-masa awal lebih banyak didasarkan pada berita-berita Cina.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sudarwati, Sudarwati, Anik Cahyaning Rahayu, and Susie Chrismalia Garnida. "PELATIHAN EVENT ORGANIZING SEBAGAI SARANA PENINGKATAN PROMOSI WISATA BUDAYA DESA JENISGELARAN, KECAMATAN BARENG, JOMBANG." ABDI MASSA: Jurnal Pengabdian Nasional (e-ISSN: 2797-0493) 4, no. 04 (2023): 25–32. https://doi.org/10.69957/abdimass.v4i04.1287.

Full text
Abstract:
Pengabdian ini berupa pelatihan event organizing sebagai sarana peningkatan wisata budaya di Desa Jenisgelaran, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Permasalahan di Desa Jenisgelaran adalah: a) banyak potensi wisata budaya yang dimiliki desa tersebut, tetapi potensi tersebut belum dipromosikan secara luas; b) semua kegiatan yang terkait dengan budaya masih ditangani oleh para sesepuh sehingga para generasi muda ewuh pakewuh apabila mau melakukan kegiatan; dan c) para generasi muda belum mempunyai pengalaman mengurusi kegiatan. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan event organizer (EO) supaya para anggota karang taruna mengetahui dan memahami serta mempraktikkan hal-hal yang terkait dengan event organizer. Tujuannya supaya tiap acara yang berkaitan dengan kegiatan budaya menjadi lebih baik dan lancar. Metode pada pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, presentasi, dan implementasi. Hasil pelatihan ini dapat dilihat dari antusias anggota karang taruna saat mengikuti semua tahapan pelatihan. Mereka dapat memahami dan menerapkan serta bisa membuat dan menyelesaikan latihan-latihan yang diberikan dengan baik. Peserta bisa mengimplementasikan pelatihan EO dengan baik pada 31 Agustus2023. Kegiatan itu berhasil berkat adanya kerja sama yang baik antara para pelaku seni, aparat desa, dan karang taruna. Harapannya, para peserta dapat terus mengimplementasikan pelatihan EO ini untuk meningkatkan promosi wisata budaya dan perekonomian masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Aulya, Melly Nur, M. Azkha Arrosyid, Moh Taufik Rais Apriyadi, et al. "Pemanfaatan Google Meet Sebagai Sarana Negosiasi dan Komunikasi Bagi Para Pelaku UMKM Dimasa Pandemi Covid-19." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi (JIMAWAbdi) 2, no. 2 (2022): 59. http://dx.doi.org/10.32493/jmab.v2i2.19566.

Full text
Abstract:
Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sektor UMKM yang menyebabkan para pelakunya harus menyesuaikan antara lain dengan menurunkan produksi barang/jasa, mengurangi jumlah/jam kerja karyawan serta jumlah saluran penjualan/pemasaran. Permasalahan ini tidak dapat dibiarkan terlalu lama tanpa solusi karena akan berpengaruh pada perekonomian usaha khususnya perseorangan dan perekonomian di Indonesia pada umumnya. Permasalahan yang timbul dalam memilih metode yang tepat untuk dipakai dalam proses rapat di tengah pandemi ini menjadi suatu masalah yang dialami para pelaku UMKM. Dengan begitu penggunaan Google Meet merupakan salah satu fitur dari Google yang bisa dimanfaatkan untuk Meeting Online untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 bagi para pelaku UMKM, Efektivitas dan manfaat Google Meet bagi para pelaku UMKM di masa pandemi sekarang. Metode yang dipakai dalam penelitian kali ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan secara online dengan menggunakan angket atau kuesioner yang disebarkan secara luas ke masyarakat khususnya para pelaku UMKM. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar para pelaku UMKM terdampak dengan adanya pandemi Covid-19, beberapa dari mereka menggunakan aplikasi Google Meet tetapi banyak juga yang tidak pernah menggunakan karena kurangnya teknologi keterampilan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Susanti, Lany, Hermanu Joebagio, and Sri Yamtinah. "Tradisi Tunggul Wulung Sebagai Sarana Penguat Jati Diri Bangsa." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 8, no. 01 (2018): 49. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v8i01.1893.

Full text
Abstract:
<em>Jati diri bangsa merupakan identitas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang menjadi ciri khusus. Jati diri bangsa merupakan suatu kebanggaan bahkan menjadi daya tarik tersendiri yang harus tetap dijaga dan dilestarikan secara turun temurun pada generasi muda penerus bangsa. Jati diri bangsa akan terlihat dalam karakter bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur bangsa. Akan tetapi akhir-akhir ini kita mulai di khawatirkan dengan melemahnya jati diri bangsa dalam masyarakat salah satunya disebabkan oleh dampak negatif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan degradasi moral pada masyarakat. Masyarakat cenderung individualis karena segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa bantuan orang lain yang pada akhirnya melunturkan nilai-nilai sosial yang selama ini berkembang dan berlaku di masyarakat seperti kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Kearifan lokal sebagai pusaka budaya memiliki peranan penting sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas bangsa. Penguatan jati diri suatu bangsa menjadi sangat penting pada era globalisasi dengan tujuan agar tidak luntur atau tercabutnya akar budaya yang diwarisi dari para pendahulu ditengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi. Bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati dan kekayaan keragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus di olah untuk kesejahteraan warga indonesia. Kearifan lokal merupakan modal budaya yang harus dikelola dan dikembangkan yang nantinya akan memperkuat identitas ke-indonesiaan. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif yang dilakukan pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung dengan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut yang dapat memperkuat Jati Diri Bangsa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam Tradisi Tunggul Wulung banyak nilai-nilai sosial sebagai penguat jati diri bangsa, diantaranya adalah kekeluargaan, gotong royong, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam persiapan tradisi hingga pada saat perayaan Tradisi Tunggul Wulung.</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Adhary, Adinda Fara. "PEMANFAATAN X PADA AKUN AUTOBASE @JDRAMAFESS SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN PENGGEMAR DRAMA JEPANG." Jurnal Common 8, no. 2 (2024): 208–23. https://doi.org/10.34010/common.v8i2.14045.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan menjamurnya kebudayaan pop Jepang secara mendunia, Indonesia menjadi salah satu negara yang merasakan dampak dari kebudayaan pop Jepang. Salah satu wujud kebudayaan pop Jepang yang sedang diminati oleh masyarakat penggemar pop Jepang di indonesia adalah drama Jepang. Fenomena tersebut, menghadirkan terciptanya akun autobase @jdramaafess pada aplikasi media sosial X, yang bertujuan sebagai media komunikasi dalam mencari informasi dan berdisuksi terkait drama Jepang maupun sarana menambah relasi antar sesama para penggemar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi, dan juga dokumentasi. Teknik penarikan sampel yang dilakukan menggunakan snowball sampling, dimana proses pemilihan informan didasarkan pada pertimbangan bahwa sumber data dengan informasi relevan dan sesuai masalah penelitian. Subjek pada penelitian ini adalah followers autobase @jdramaafess yang merupakan penggemar drama Jepang. Informan yang dipilih pada penelitian ini sebanyak 5 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para penggemar drama Jepang dapar memanfaatkan akun autobase @jdramaafess dengan sangat baik sebagai media komunikasi, diantaranya dalam memperoleh kebutuhan informasi, wadah untuk membangun sebuah relasi, sarana edukasi, dan sarana hiburan. Kata Kunci: Kebudayaan Pop Jepang, Drama Jepang, Autobase, X (Twitter).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Annisa, Annisa, and Zulfahmi Lubis. "Analisis Filsafat Bahasa Pada Kesalahan Pemahaman Autistik Akibat Kelemahan Missleadingness Pada Bahasa." Jurnal Sathar 1, no. 1 (2023): 42–54. http://dx.doi.org/10.59548/js.v1i1.42.

Full text
Abstract:
Bahasa pada hakikatnya merupakan sarana yang manusia gunakan untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, menuangkan emosinya, serta sebagai sarana manusia menuangkan buah dari pemikirannya di dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari, bagian yang paling penting dari bahasa bagi manusia adalah sarana mencari suatu kebenaran di dalam kehidupannya. Bahasa jika dikaji berdasarkan pandangan filsafat akan menunjukkan bahwa bahasa memiliki kelebihan dan kelemahan, salah satu kelemahan dari bahasa adalah adanya misleadingness atau menyesatkan. Metode yang digunakaan selama penelitian menggunakan pendekatan metode library research yang menghimpun data-data melalui kepustakaan seperti buku-buku, jurnal dan beberapa literatur yang ditemukan lainnya secara sistematis dan menggunakan prinsip-prinsip kemutakhiran (recency) serta prinsip relevansi (relevance). Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa dalam pemerolehan bahasa dikalangan masyarakat telah terjadi misleadingness atau menyesatkan dalam hal memaknai dan mendefenisikan beberapa atas dasar pemahaman yang ada di lingkungan sekitarnya. Istilah Autisik sering diperdebatkan dengan masalah memahaminya, berupa penyakit yang dapat menular bahkan juga menganggap sebagai orang yang mempunyai gangguan jiwa, jika sebenarnya ditelaah lebih lanjut akan ditemukan fakta yang berbeda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Wahab, Yasser S., Julianto J. J. Kalalo, and Lisa Mery. "Penggunaan Media E-mail sebagai Sarana Beracara Contante Justitie pada Pengadilan di Indonesia." Hasanuddin Law Review 1, no. 2 (2015): 194. http://dx.doi.org/10.20956/halrev.v1i2.79.

Full text
Abstract:
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan asas constante justitie pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta untuk mengetahui sinergitas proses beracara jika menggunakan sarana media internet e-mail dalam mewujudkan contante justitie. Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan bertumpu pada studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa meski prinsip contante justitie telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia, yaitu pada Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, namun pada praktiknya masih ketinggalan zaman, khususnya pada proses beracara jawabmenjawab, karena dilaksanakan secara “tradisional” dengan mewajibkan para pihak untuk menghadiri dan mengajukan surat (secara fisik) di depan persidangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wahab, Yasser S., Julianto J. J. Kalalo, and Lisa Mery. "Penggunaan Media E-mail sebagai Sarana Beracara Contante Justitie pada Pengadilan di Indonesia." Hasanuddin Law Review 1, no. 2 (2015): 194. http://dx.doi.org/10.20956/halrev.v1n2.79.

Full text
Abstract:
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan asas constante justitie pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta untuk mengetahui sinergitas proses beracara jika menggunakan sarana media internet e-mail dalam mewujudkan contante justitie. Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan bertumpu pada studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa meski prinsip contante justitie telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia, yaitu pada Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, namun pada praktiknya masih ketinggalan zaman, khususnya pada proses beracara jawabmenjawab, karena dilaksanakan secara “tradisional” dengan mewajibkan para pihak untuk menghadiri dan mengajukan surat (secara fisik) di depan persidangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Azizah, Nurul. "URGENSI KOMPETENSI MULTIKULTURAL DARI KONSELOR SEBAGAI SARANA MEMBANGUN INTEGRITAS BANGSA." Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling 1, no. 01 (2020): 12–19. http://dx.doi.org/10.36728/cijgc.v1i01.1170.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya. Keragaman ini merupakan kekayaan dan menjadi tantangan bagi Indonesia karena dapat menciptakan peluang tetapi di sisi lain juga dapat memicu konflik. Perbedaan latar belakang budaya akan mempengaruhi persepsi, cara berpikir, dan bahasa yang digunakan sehingga menimbulkan berbagai hambatan. Konselor memiliki peran untuk dapat menyalurkan kompetensinya dalam lintas budaya. Melalui kesadaran akan nilai-nilai budaya, pengetahuan dan pemahaman akan budaya, serta keterampilan budaya yang dimiliki oleh konselor. Kompetensi multikultural ini dapat menjadi jembatan bagi konselor untuk memberikan bantuan secara optimal. Nilai integritas penting untuk ditanamkan pada generasi muda sebagai penerus bangsa. Integritas akan membangun generasi muda untuk memiliki jiwa kepemimpinan, bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, serta membentuk kepribadian yang baik, jujur, komitmen, rendah hati, dan berwibawa pada diri generasi muda serta mencegah dari tindakan-tindakan yang anarkis dan radikal. Seseorang yang memiliki integritas diri akan memberikan pengaruh yang besar dan membawa manfaat dalam kehidupan. Hal ini membentuk generasi muda yang unggul. Dengan adanya penanganan yang tepat maka akan membantu mengembangkan dan meningkatkan kualitas para generasi muda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pascarina, Patrisia Amanda, and Dheandra Mutiara Kayana. "Penggunaan Instagram sebagai Sarana Branding “Smart Santri” Kampung Ndresmo Surabaya." Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, no. 1 (2020): 32–42. http://dx.doi.org/10.37715/calathu.v2i1.1258.

Full text
Abstract:
Fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo di sektor pariwisata mulai dimanfaatkan beberapa daerah untuk mempromosikan potensi wisata masing-masing. Surabaya, yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, mulai menyasar peluang desa wisata di kawasan Sidosermo yang disebut Kampung Ndresmo. Kampung Ndresmo memulai dengan mencanangkan branding sebagai Kampung Smart Santri. Usaha branding dimulai dari media sosial, yakni Instagram mereka @ndresmosotry sejak tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha branding Kampung Smart Santri dalam konten Instagram @ndresmostory dengan menggunakan pisau analisis semiotik Saussure yang bersifat deskriptif-kualitatif. Dengan memanfaatkan media sosial, branding sebagai Kampung Smart Santri ditampilkan melalui kegiatan sehari-hari para santri, baik laki- laki maupun perempuan, yang dekat dengan agama, hubungan antara santri, dan hubungan mereka pada para leluhur. Selain itu, usaha branding Kampung Smart Santri juga memanfaatkan unggahan berupa kata bijak para tokoh agama Islam serta ayat-ayat Al-qur’an melalui Instagram. Meskipun demikian, akun @ndresmostory belum menampakkan gambaran kuat branding “Smart Santri” dalam konten mereka. Ke depannya, penelitian serupa dapat membahas perancangan konten @ndresmostory agar dapat memenuhi kebutuhan branding mereka sebagai Kampung “Smart Santri”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Wira Putra, Ryan Eriandra. "Pelaksanaan Teaching Factory pada Bidang Pemesinan ditinjau Sarana Prasarana, Sumber Daya Manusia dan Dukungan Industri (Studi Kasus di SMK PGRI 3 Malang)." Jurnal Teknik Mesin dan Pembelajaran 4, no. 1 (2021): 20. http://dx.doi.org/10.17977/um054v4i1p20-28.

Full text
Abstract:
Abstrak: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2020 pengangguran terbanyak berasal dari SMK sebesar 8,49%. Dalam mengantisipasi hal tersebut, sekolah menyelenggarakan model pembelajaran Teaching Factory (Tefa). Hasil penelitian di SMK PGRI 3 Malang menunjukan dari pemenuhan sarana prasarana pada pelaksanaan Tefa berpatokan pada pengerjaan job order yang diberikan industri. Pada sumber daya manusia, guru sudah memiliki sertifikat kompetensi dan siswa pelaksana Tefa dipilih melalui rekomendasi para guru. Kemudian untuk dukungan industri hanya berupa job order dan training guru. Kata kunci: Teaching Factory, Sarana, Instruktur, Industri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography