To see the other types of publications on this topic, follow the link: Silikon.

Journal articles on the topic 'Silikon'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Silikon.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Nasution, Sarah Purnama. "PENGGUNAAN BAHAN SILIKON SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI SEDOTAN PLASTIK." Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain 2, no. 1 (August 24, 2021): 119–26. http://dx.doi.org/10.25105/jsrr.v2i1.10104.

Full text
Abstract:
AbstractUse of Silicon Materials as an Alternative to Replacing Plastic Straws. Continuous development hasresulted in many changes in the pattern of people’s living needs, especially in the use of natural resources.This results in reduced natural resources and damage to natural sustainability. One example is the useof plastic straws in the lives of Indonesian people. The use of plastic straws is increasing with increasingconsumption patterns of the Indonesian people. However, these problems can be minimized by the useof environmentally friendly raw materials. Materials that can be an alternative to the problem are theuse of silicon instead of plastic straws. Silicon is a harmless chemical that is synthetic polymer rubberwhich is chemically formed through a series of oxygen-oxygen, which can be used for several times. Thisscientific paper aims to analyze the use of plastic straws in everyday life that have an impact on theenvironment. analyze the impact of alternative use of straws made of silicon so that it can help reducethe use of plastic, and formulate recommendations for making bottled bottles, and ready to eat places ofsilicon.Keywords: chemicals, environmentally friendly plastics, plastic straws, silicon AbstrakPenggunaan Bahan Silikon Sebagai Alternatif Pengganti Sedotan Plastik. Perkembanganzaman yang terus menerus mengakibatkan banyaknya perubahan pada pola kebutuhan hidupmasyarakat terutama pada penggunaan sumber daya alam. Hal tersebut mengakibatkanberkurangnya sumber daya alam dan terjadinya kerusakan pada kelestarian alam. Adapunsalah satu contohnya yaitu penggunaan sedotan plastik dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Penggunaan sedotan plastik semakin meningkat dengan bertambahnya polakonsumsi masyarakat Indonesia. Namun permasalahan tersebut dapat diminilisasi denganpenggunaan bahan baku ramah lingkungan. Bahan yang dapat menjadi alternatif darimasalah tersebut yaitu penggunaan silikon sebagai pengganti sedotan plastik. Silikonmerupakan bahan kimia yang tidak berbahaya yaitu karet polimer sintetis yang secara strukturkimianya terbentuk melalui rangkaian silicone-oxygen, dapat digunakan untuk beberapa kalipenggunaan. Makalah ilmiah ini memiliki tujuan yaitu menganalisis penggunaan sedotanplastik dalam kehidupan sehari-hari yang berdampak terhadap lingkungan. menganalisisdampak dari alternatif penggunaan sedotan yang terbuat dari silikon sehingga dapatmembantu pengurangan penggunaan plastik, dan menyusun rekomendasi pembuatan botolkemasan, dan tempat makan siap saji dari bahan silikon.Kata kunci: bahan kimia, plastik, ramah lingkungan, sedotan plastik, silikon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Schaefer, D. "Silikon-Tenside/ Silicone Surfactants." Tenside Surfactants Detergents 27, no. 3 (May 1, 1990): 154–58. http://dx.doi.org/10.1515/tsd-1990-270305.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Tursunov, Ikrom gulamjonovich, Abdurahim Abduraxmonovich Okhunov, and Odiljon Oxundadaevich Mamatkarimov. "ABOUT THE SILICON SENSITIVITY OF THE DEEP LEVEL WITH ALTERNATING PRESSURE." IIUM Engineering Journal 19, no. 2 (December 1, 2018): 164–71. http://dx.doi.org/10.31436/iiumej.v19i2.794.

Full text
Abstract:
ABSTRACT: This paper discusses the strain sensitivity of silicon with deep levels under variable pressure. It is shown that in the pressure swing in silicon with deep levels, there is a redistribution of the primary spatial inhomogeneities in the distribution of impurities so that the electron-hole relaxation after stress relief will occur in the new potential relief. ABSTRAK: Kajian ini membincangkan tentang sensitiviti kepekaan strain silikon pada pelbagai tahap dalam tekanan. Keputusan menunjukkan terdapat ketidakharmonian agihan pada spasial utama dalam agihan kotoran dengan ayunan tekanan dalam silikon pada tahap dalam, supaya relaksasi lubang-elektron setelah pelepasan tekanan akan berlaku dalam pelepasan potensi baru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Septiadi, Andi, Teguh Triyono, and Joko Triyono. "Analisa pengaruh variasi media quenching dan penambahan silikon pada paduan al-si remelting velg sepeda motor terhadap sifat fisik dan mekanis." Jurnal Teknik Mesin Indonesia 11, no. 2 (March 5, 2018): 66. http://dx.doi.org/10.36289/jtmi.v11i2.55.

Full text
Abstract:
Penempatan aluminium ringan, tahan korosi tinggi, kerapatan rendah, bisa terbentuk dengan baik, dan konduktivitas yang tinggi baik termal maupun elektrik. Proses pelelehan memiliki cacat (porositas) namun kelemahan peleburan adalah kemampuan material berkurang seiring dengan perlakuan. Penambahan Silikon pada bahan bertujuan untuk memperbaiki karakteristik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh varian silikon dan diquenching dengan varian pendingin.. Bahan yang digunakan adalah Aluminium-Silicon (Al-Si) dari limbah motor velg. Metode pengolahan casting yang dilakukan dengan menggunakan pengecoran pasir. Bahan peleburan Al Si dengan penambahan silikon (Si) 2 %, 4 % dan 6 %. Spesimen ini dibentuk berdasarkan kekuatan tarik JIS Z 2202. Perlakuan panas telah dilakukan pada spesimen dengan suhu 520oC selama 1 jam, dan diquenching dengan air dan minyak sebagai media pendingin. Pengujian dilakukan; Uji bahan, uji tarik, uji kekerasan, dan struktur mikro. Hasil pengujian kekuatan tarik dan kekerasan menunjukkan nilai rata-rata meningkat dengan penambahan silikon dan quenching treatment. Kekuatan tenstile dan spesimen kekerasan menggunakan air sebagai media pendingin memiliki nilai lebih baik daripada minyak SAE 40 sebagai media pendingin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Heriyanti, Heriyanti, Winda Mustika Sari, Sutrisno, and Rayandra Asyhar. "Analisis Kandungan Silikon (Si) pada Batubara PT. Tambang Bukit Tambi Provinsi Jambi." Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry 11, no. 2 (December 20, 2019): 57–63. http://dx.doi.org/10.22437/jisic.v11i2.7761.

Full text
Abstract:
[Analysis Of Silicone (Si) in Coal of PT. Tambang Bukit Tambi Jambi Province]Batubara merupakan komoditas hasil tambang dan merupakan produk andalan di Provinsi Jambi. Batubara merupakan endapan sedimen yang terdiri dari komponen organik dan anorganik, yang mengandung jenis-jenis mineral yang terikat didalamnya, yaitu diantaranya C, Si dan Al. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kandungan silikon untuk menentukan jenis batubara yang dihasilkan oleh PT. Tambang Bukit Tambi. Metode yang dilakukan adalah dengan mengekstraksi batubara menggunakan NaOH 3M dan HCl 1 M dan dilanjutkan engan metode metalotermis. Hasil ekstraksi diperoleh silika adalah massa rata-rata sebesar 4,89 gram dengan persentasi kadar 46,57%. Kadar silikon yang didapatkan dari hasil metalotermis yang dianalisis menggunakan AAS adalah sebesar 7,23%. Berdasarkan kadar silikon, maka batubara PT. Tambang Bukit Tambi dikategorikan dalam jenis batubara sub bituminus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pratomo, Sri Bimo, Martin Doloksaribu, Husen Taufiq, R. Henny Mulyani, and Eri Indra Lesmana. "PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SILIKON DAN PERLAKUAN PANAS PADA BAJA PADUAN RENDAH TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO UNTUK APLIKASI TRACKLINK TANK." Metal Indonesia 40, no. 1 (June 30, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.32423/jmi.2018.v40.1-9.

Full text
Abstract:
Penambahan unsur silikon (Si) terhadap baja paduan rendah mampu memberikan peningkatan terhadap sifat mekanik. Pembuatan tapak kendaraan tempur menggunakan variasi penambahan unsur silikon (Si) sebesar 0,5%; 0,9%; 1,2% dan 1,6%Si. Pada tiap spesimen diberikan perlakukan panas annealing, normalizing dan normalizing kipas. Pengujian komposisi kimia, kekerasan, ketahanan aus dan pengujian struktur mikro dilakukan terhadap spesimen tapak kendaraan tempur. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan meningkat terhadap peningkatan kandungan silikon sebesar 29,61 HRC pada kandungan silikon sebesar 0,5%Si; 30,93 HRC pada 0,9%Si; 33,38 HRC pada 1,2%Si dan 34,96 HRC pada 1,6%Si. Uji ketahanan aus menunjukkan bahwa persentase kehilangan massa semakin kecil (ketahanan aus semakin besar) terhadap peningkatan kandungan silikon yaitu 0,1581% pada kandungan silikon sebesar 0,5%Si; 0,0465% pada 0,9%Si; 0,0404% pada 1,2%Si dan 0,0182% pada 1,6%Si. Perbedaan kandungan unsur silikon (Si) mempengaruhi fasa bainite dari baja paduan rendah; semakin tinggi kandungan unsur silikon (Si) maka fasa bainit semakin tersebar merata dan memiliki butir yang semakin halus. Sifat mekanik optimal didapatkan pada kandungan silikon sebesar 1,6%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Soost, F., C. Stoll, and P. Meister. "Injizierbares Silikon." Der Hautarzt 52, no. 10 (October 1, 2001): 903–6. http://dx.doi.org/10.1007/s001050170058.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Adjiantoro, Bintang, and Efendi Mabruri. "Pengaruh Waktu Pelindian pada Proses Pemurnian Silikon Tingkat Metalurgi Menggunakan Larutan HCl[Effect of Leaching Time on Purification Process of Metallurgical Grade Silicon by Using Acid Solution]." Metalurgi 27, no. 1 (June 26, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.14203/metalurgi.v27i1.133.

Full text
Abstract:
IntisariPENGARUH WAKTU PELINDIAN PADA PROSES PEMURNIAN SILIKON TINGKAT METALURGI MENGGUNAKAN LARUTAN HCl. Proses pemurnian silikon tingkat metalurgi (MG-Si)dengan menggunakan metoda pelindian asam pada konsentrasi 2,45mol/L HCl telah dilakukan dengan memvariasikan waktu pelindian pada temperatur didih (±100 °C) dan gerakan pengadukan mekanik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelindian MG-Si dengan HCl dapat digunakan untuk menghilangkan unsur pengotor logam. Persentase hasil efisiensi ekstraksi dari unsur pengotor yang terkandung di dalam MG-Si dengan pelarutan HCl masing-masing mencapai 99,996 % untuk Al, 98,247 % untuk Ti dan 98,491 % untuk Fe pada waktu pelindian 120 jam. Sedangkan efisiensi larutan HCl terhadap unsur pengotor dengan gerakan pengadukan mekanik mencapai 99,04 %.Kata kunci : Silikon tingkat metalurgi, Pemurnian dengan proses kimia, Pelindian asam, PengotorAbstractEFFECT OF LEACHING TIME ON PURIFICATION PROCESS OF METALLURGICAL GRADE SILICON BY USING ACID SOLUTION. The purification process of metallurgical grade silicon (MG-Si) using acid leaching method at a concentration of 2.45 mol/L HCl was performed by varying the leaching time atboiling temperature ( ±100 °C) and with mechanical stirring. The results showed that the leaching process of MG-Si with HCl can be used to eliminate the element of metal impurities. The extraction efficiency of impurity elements contained in the MG-Si by HCl dissolution is 99.996 % for Al, 98.247 % for Ti and 98.491 % for Fe at leaching time of 120 hours. Whereas the leaching efficiency of HCl solution on the impurities using mechanical stirring is 99.04 %.Keywords : Metallurgical grade silicon, Chemical purification, Acid leaching, Impurities
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

la Cour, M., A. Lux, and S. Heegaard. "Visusminderung unter Silikon." Klinische Monatsblätter für Augenheilkunde 227, no. 03 (March 2010): 181–84. http://dx.doi.org/10.1055/s-0029-1245295.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Otto, Angelika. "Konsum in Silikon." NeuroTransmitter 27, no. 12 (December 2016): 66–67. http://dx.doi.org/10.1007/s15016-016-5828-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Hanaldi, Kus. "ANALISA KETAHANAN AUS BESI COR EN-JN2019 DENGAN METODE FACTORIAL DESIGN TERHADAP UNSUR PADUAN DAN LAJU PENDINGINAN." Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik 6, no. 1 (June 30, 2016): 11. http://dx.doi.org/10.37209/jtbbt.v6i1.64.

Full text
Abstract:
Salah satu material yang dapat digunakan pada kondisi lingkungan abrasif adalah white cast irons atau abrasion-resistant cast iron. EN-JN2019 adalah salah satu jenis besi cor yang dapat digunakan pada kondisi ini. Pada besi cor ini terkandung unsur karbon, silikon, mangan, dan chromium. Analisa ketahanan aus material ini telah dilakukan dengan menggunakan factorial design terhadap dua kombinasi kandungan chromium (1% dan 2%), dua kombinasi kandungan silikon (1% dan 1,5%) dan dua kombinasi ketebalan sampel (5mm dan 30mm). Ketebalan sampel merupakan representasi dari laju pendinginan. Kajian terhadap kekerasan, struktur mikro, uji impact dan uji aus dari delapan sampel yang dihasilkan dari proses pengecoran telah dilaksanakan pula. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan menurun dengan meningkatnya ketebalan dan disertai dengan perubahan struktur mikro sebagai hasil dari laju pendinginan yang semakin lambat. Penambahan kandungan chromium meningkatkan kekerasan karena adanya pembentukan karbida. Penambahan kandungan silikon menurunkan kekerasan akibat pembentukan grafit yang lebih mudah. Pengaruh kandungan chromium dan silikon terhadap kekerasan memiliki ketergantungan satu dengan lainnya, karena penambahan silikon menekan pertumbuhan karbida. Dari hasil pengujian impact didapatkan hasil, pada semua variasi chromium, silikon dan ketebalan tidak memiliki pengaruh terhadap harga impact. Sedangkan dari hasil pengujian keausan didapatkan bahwa kekerasan berbanding lurus dengan nilai wear resistant, semakin tinggi kekerasan maka nilai wear resistant akan semakin meningkat.Kata kunci: ketahanan aus, EN-JN2019, kandungan chromium, kandungan silikon, laju pendinginan, factorial design, pembentukan karbida.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Eckle, V. S., N. Lambiris, D. Grund, M. Vogtmann, C. Ruwwe-Glösenkamp, A. Uhrig, N. Suttorp, M. Witzenrath, and H. Müller-Redetzky. "Akutes respiratorisches Versagen durch Silikon-Injektion." Pneumologie 73, no. 10 (September 9, 2019): 582–85. http://dx.doi.org/10.1055/a-0992-2706.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungEin 35-jähriger Patient stellte sich mit Fieber, Dyspnoe und Petechien in der Notaufnahme einer Universitätsklinik vor. Im Röntgen-Thorax zeigten sich bipulmonale Infiltrate. 5 Tage zuvor hatte sich der Patient Silikonöl als kosmetischen Laieneingriff subkutan in den Penis injizieren lassen. Bei zunehmender respiratorischer Verschlechterung musste der Patient analgosediert und intubiert werden. Im CT des Thorax und in der Bronchoskopie zeigte sich eine diffuse alveoläre Hämorrhagie. Die Diagnose einer Pneumonitis mit einem schweren akuten respiratorischen Versagen aufgrund eines Silikon-Embolisations-Syndroms wurde gestellt. Neben Bauchlagerung und Lungen-protektiver Beatmung wurde mit einer Kortison-Stoß-Therapie behandelt. Nach 19 intensivstationären Behandlungstagen konnte der Patient auf die Normalstation verlegt werden. In der ambulanten Nachsorge zeigte sich eine altersentsprechende Lungenfunktion. Fazit Bei Fieber, Atemnot und alveolärer Hämorrhagie sollte im Zusammenhang mit kosmetischen Eingriffen differenzialdiagnostisch an eine Silikon-Pneumonitis gedacht werden. Unter Hochdosis-Kortison-Therapie und Lungen-protektiver Beatmung kann ein schweres respiratorisches Lungenversagen bis zur vollständigen Ausheilung erfolgreich therapiert werden.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Schmidt, G. "Silicone Surfactants; Part III / Silikon-Tensider; Teil III." Tenside Surfactants Detergents 27, no. 5 (September 1, 1990): 324–28. http://dx.doi.org/10.1515/tsd-1990-270520.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ferdini, R., K. Schöppe, and E. Wölbert. "Silikon-Implantate am Großzehengrundgelenk." Zeitschrift für Orthopädie und ihre Grenzgebiete 126, no. 06 (March 18, 2008): 606–8. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1044493.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Siewert, J. R., and H. F. Weiser. "Silikon-Prothese als Antirefluxoperation." DMW - Deutsche Medizinische Wochenschrift 108, no. 42 (March 26, 2008): 1601–3. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1069793.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Herbst, Matthias. "Silikon und kein Ende!" ästhetische dermatologie & kosmetologie 4, no. 1 (February 25, 2012): 46–47. http://dx.doi.org/10.1007/s12634-011-0268-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Kathmann, Wiebke. "Silikon - Meilenstein beim Fingergelenksersatz." Orthopädie & Rheuma 24, no. 6 (December 2021): 20. http://dx.doi.org/10.1007/s15002-021-3434-9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Meirinawati, Hanny. "SILIKON TERLARUT UNTUK PERTUMBUHAN DIATOM." OSEANA 43, no. 1 (April 30, 2018): 27–36. http://dx.doi.org/10.14203/oseana.2018.vol.43no.1.10.

Full text
Abstract:
DISSOLVED SILICON FOR DIATOM GROWTH. Silicon is the second most abundant element in the earth’s crust. Silicon is an essential nutrient for diatom growth (Bacillariophyceae). Diatom require dissolved silicon to build silicate cell walls (frustule). Factors regulating diatom growth rate are cell size, concentration, heat, temperature, and concentration of Fe and Zn. The main source of dissolved silicon in the ocean is chemical weathering of rocks. The availability of dissolved silicon plays an important role in controlling the biogeochemical that regulates primary production, atmospheric CO, climate and ocean circulation. Changes in Si:N and Si:P ratios can affect the phytoplankton composition. Beside that, the function of silicon can reduce carbon dioxide levels from the atmosphere. This paper aims to provide information on the process of the occurrence of dissolved silicon in the sea and the function of dissolved silicon especially for diatom growth.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Rifina, Irma, Ninis Hadi Haryanti, and Tetti Novalina Manik. "Purifikasi Kuarsa Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan." Jurnal Fisika FLUX 14, no. 2 (February 12, 2018): 101. http://dx.doi.org/10.20527/flux.v14i2.4469.

Full text
Abstract:
Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi kuarsa yang tersebar di beberapa daerah, salah satunya di Daerah Ambungan. Dalam penelitian ini, kuarsa Daerah Ambungan dilakukan purifikasi untuk menghasilkan silikon yang lebih murni dan aplikatif. Proses purifikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode magnesiotermik dan leaching asam hidroflurik (HF) berulang yang kemudian dikarakterisasi menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) dan X-Ray Difraction (XRD). Analisa hasil karakterisasi menggunakan software Match! menyatakan bahwa purifikasi magnesiotermik dengan perbandingan 1:1 (kuarsa : magnesium) memiliki persentase silikon yang lebih baik yakni sebesar 12,9% jika dibandingkan dengan perbandingan 2:1 (8,5%) dan 2:1 (4,2%), sedangkan proses leaching asam hidroflurik berulang menyebabkan terjadinya reaksi pengikatan kembali Silikon dan pengotor hingga kemurniannya berkurang secara signifikan mencapai 1,8%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

BALCI, Selvi Merve. "SİLİKON EMÜLSİYONLARININ BURUŞMAZLIK BİTİM İŞLEMLERİNDEKİ ÖNEMİ." EJONS INTERNATIONAL JOURNAL ON MATHEMATICS, ENGINEERING & NATURAL SCIENCES 5, no. 20 (December 20, 2021): 840–44. http://dx.doi.org/10.38063/ejons.522.

Full text
Abstract:
Son zamanlarda tüketicinin az buruşan veya hiç buruşmayan kumaşlara talebi gittikçe artmaktadır. Bu sebeple son yıllarda buruşmazlık bitim işlemleri ile ilgili yapılan çalışmalar önemli bir yere sahiptir. Geleneksel buruşmazlık bitim işlemlerinde kullanılan kimyasallar hem formaldehit açığa çıkarmakta hem de mukavemet kaybına sebep olmaktadır. Yapılan bazı çalışmalarda formaldehit ve türevleriyle işlem gören kumaşların yıkama sırasında çekmelerinin azalıp buruşmazlık açısının artığı gözlemlenmiştir. Bu işlemlerde kullanılan kimyasallardan DMPU (Dimetilolpropilenüre) ve DMDHEU (Dimetiloldihidroksietilenüre) selüloz zincirlerini bozup kumaş mukavemetinin düşmesine sebep olurlar. Bu sebeple son yıllardaki çalışmalarda mukavemet kaybının azaltılıp buruşmazlık açısının arttırılması hedeflenmiştir. Bu çalışmada formaldehit açığa çıkaran geleneksel buruşmazlık bitim işlemi kimyasalları yerine alternatif olan silikon emülsiyonu kullanımı araştırılmıştır. Yapılan çalışmalarda kumaşa uygulanan silikon emülsiyonunun buruşmazlık açısını arttırdığı gözlemlenmiştir. Anahtar Kelimeler buruşmazlık, buruşmazlık açısı, silikon emülsiyonu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Widi, I. Komang Astana, Wayan Sujana, Gerald Adityo Pohan, and Putu Suwendra Saskara. "Analisa Uji Tarik Dan Impak Komposit Epoxy Rami -Agave – Karbon dengan Campuran Epoxy-Karet Silikon (30%, 40%, 50%)." JURNAL FLYWHEEL 11, no. 1 (February 19, 2020): 10–14. http://dx.doi.org/10.36040/flywheel.v11i1.2506.

Full text
Abstract:
Dunia industri masa kini terus mengembangkan komposit guna memenuhi berbagai aplikasi untuk memenuhi kualitas produk-produk lokal dalam negeri menghadapi daya saing produk luar negeri. Komposit polimer bermatriks epoxy berpenguat serat karbon, serat rami dan serat agave telah dimanfaatkan secara luas dengan karakteristik kekuatan yang tinggi, namun kekurangan dari komposit tersebut adalah sifat elastisitas yang rendah. Maka dari itu pada penelitian ini penulis menggunakan karet silikon sebagai salah satu penguat pada komposit bermatriks epoxy dengan penguat serat karbon kevlar, serat rami dan serat agave dengan metode laminasi. Kekuatan tarik tertinggi ditemukan pada spesimen dengan 30% dengan rata-rata 12,5133 Kgf/mm2 sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada spesimen 50% dengan rata-rata 7,4333 Kgf/mm2. Pada pengujian impak didapat Harga impak tertinggi pada spesimen 30% dengan rata-rata 0,0202 joule/mm2 sedangkan harga impak terendah terdapat pada spesimen 50% dengan rata-rata 0,0172 joule/mm2. Penggunaan karet silikon sebagai penguat pada komposit menunjukan bahwa kekuatan tarik dan kekuatan impak mengaami penurunan kekuatan dengan meningkatnya fraksi volume karet silikon (30%, 40%, dan 50%). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan karet silikon sebagai penguat pada bahan komposit mempengaruhi kekuatan mekanisnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Falk, S., H. Neudert, and A. Radeljic. "Axilläre Silikon-Lymphadenopathie nach Mammaaugmentation." Geburtshilfe und Frauenheilkunde 56, no. 01 (January 1996): 55–57. http://dx.doi.org/10.1055/s-2007-1023249.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Aronsohn, R. B. "Lip Enhancement with Silikon 1000." American Journal of Cosmetic Surgery 21, no. 3 (September 2004): 145–50. http://dx.doi.org/10.1177/074880680402100305.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Bulmahn, Maren. "Bilanz 2017: Alles fürs Silikon." Nachrichten aus der Chemie 66, no. 6 (June 2018): 612. http://dx.doi.org/10.1002/nadc.20184073190.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Larena-Avellaneda, A., E. S. Debus, R. Siegel, C. K�rner, U. A. Dietz, S. Franke, and A. Thiede. "Die Silikon-beschichtete Polyester-Prothese." Gef�sschirurgie 9, no. 2 (May 1, 2004): 105–10. http://dx.doi.org/10.1007/s00772-004-0340-9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Hagl, Anneliese. "Bemessung von strukturellen Silikon-Klebungen." Stahlbau 76, no. 8 (August 2007): 569–81. http://dx.doi.org/10.1002/stab.200710060.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Ansorge-Schumacher, Marion B. "Mit Silikon zum robusten Enzym." Nachrichten aus der Chemie 62, no. 12 (December 2014): 1175–78. http://dx.doi.org/10.1002/nadc.201490417.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Asche, Stefan. "Bauteile bestellen aus reinem Silikon." VDI nachrichten 75, no. 45 (2021): 22. http://dx.doi.org/10.51202/0042-1758-2021-45-22.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Weber, F. "Etude clinique d'un nouvel implant en silicone de Silikon Optik." Klinische Monatsblätter für Augenheilkunde 196, no. 05 (May 1990): 322–24. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1046184.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Andarini, Novita, Tanti Haryati, and Rika Yulianti. "Pemurnian Silikon (Si) Hasil Reduksi Silika dari Fly Ash Batubara." BERKALA SAINSTEK 6, no. 1 (July 4, 2018): 49. http://dx.doi.org/10.19184/bst.v6i1.7933.

Full text
Abstract:
Fly ash merupakan limbah hasil pembakaran batubara yang mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan.. Salah satu senyawa kimia dengan persentase tinggi di dalam fly ash adalah senyawa silika (SiO2). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silikon murni hasil dari reduksi silika dari fly ash batubara. Silika diperoleh dengan metode ekstraksi yaitu dengan menggunakan NaOH 3M dan HCl 1M, dilanjutkan dengan pemurnian silika menggunakan HCl 37%. Silika murni yang diperoleh kemudian direduksi menggunakan metode metalotermal dengan logam magnesium. Komposisi massa silika dan magnesium yang digunakan dioptimasi dengan empat variasi perbandingan massa silika:magnesium masing- masing 1:0,8 ; 1:1,5; 1:2 dan 1:2,5. Produk optimum hasil dari proses reduksi kemudian dimurnikan menggunakan 150mL HCl 2M lalu dipanaskan pada suhu 80oC sambil distirer selama 3 jam. Hasil analisa XRF (X-Ray fluorescence) menunjukkan persentase kadar silika yang diperoleh dari proses ekstraksi yaitu 79,72% dan meningkat kadar kemurniannya menjadi 93,76% setelah dilakukan pemurnian. Karakterisasi produk dari reaksi reduksi silika oleh magnesium menggunakan XRD dengan program software Match 3 secara keseluruhan terhadap semua variasi massa silika:magnesium menunjukkan bahwa silikon yang dihasilkan hanya diperoleh pada variasi silika:magnesium 1:0,8 yaitu sebanyak 4,8%. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya puncak 2 theta pada titik 42.77 o, 48.43o dan 78.39o. Kemurnian silikon kemudian meningkat menjadi 5,6% setelah dilakukan pemurnian.Kata Kunci: fly ash, pemurnian, reduksi, silika, silikon
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Murniati, Riri. "Nanokomposit Karet Alam/Silikon Sebagai Otot Sintetik Dengan Sifat Mekanik Seperti Otot Manusia." JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 10, no. 1 (May 12, 2018): 38–45. http://dx.doi.org/10.25077/jif.10.1.38-45.2018.

Full text
Abstract:
Penggunaan kadaver di dalam studi medis sudah lazim digunakan terutama sebagai media pembelajaran dan pelatihan tindakan medis seperti bedah. Akan tetapi kadaver manusia membawa sejumlah masalah yang tidak dapat dihindari. Sehingga perlu dicari material substitusi yang dapat digunakan untuk mengganti kadaver. Penggunaan material substitusi ini perlu memperhatikan potensi Indonesia agar dapat membantu perkembangan bangsa. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia. Maka dipilihlah komposit karet alam sebagai pengganti kadaver manusia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik dari komposit karet alam yang disintesis tersebut. Selain itu komposisi material yang digunakan juga penting untuk diperhatikan. Material yang digunakan adalah foaming agent, gelling agent, curing agent, activator, stabilizer dan filler. Filler yang akan digunakan adalah nanosilika, kaolin dan kalsium karbonat. Material yang telah dibakar kemudian dikarakterisasi mekanik dengan Universal Testing Machine untuk menentukan modulus Young dan FTIR untuk melihat struktur gugus fungsi penyusun nanokomposit dari polimer karet alam ini. Pengujian sampel kontrol juga dilakukan pada sampel yang dibuat dari karet sintetis (silikon) dan daging sapi. Penelitian ini menghasilkan beberapa material yang memiliki kemiripan karakteristik mekanik dengan anggota tubuh bagian dalam. Karet komposit lateks 50% dan Silikon 50% pengujian 1 (0,070 MPa) menyerupai kerongkongan (0,77 MPa) serta pengujian 2 (0,041 MPa) memiliki karakteristik mekanik yang menyerupai usus manusia (0,0356 MPa). Karet komposit lateks 75% dan Silikon 25% pengujian 1 (0,196 MPa) dan pengujian 2 (0.136 MPa), memiliki karakteristik menyerupai tulang rawan pada lutut pria remaja (0,13 MPa).Kata kunci:Kadaver, karet alam, karakteristik mekanik, silikon
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

dpa. "Faltenfrei mit „zweiter Haut“ aus Silikon." hautnah dermatologie 32, no. 4 (July 2016): 12. http://dx.doi.org/10.1007/s15012-016-2164-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Plaza, Tobias, and Stephan Lautenschlager. "Penisschwellung durch Fremdkörperreaktion auf Silikon-Injektion." JDDG: Journal der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft 8, no. 9 (August 24, 2010): 689–92. http://dx.doi.org/10.1111/j.1610-0387.2010.07427_supp.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Feldmann, H. "Gefärbte Silikon-Folien für die Mittelohrchirurgie." Laryngo-Rhino-Otologie 66, no. 10 (October 1987): 562. http://dx.doi.org/10.1055/s-2007-998733.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Wenzel, Martin, Jochen Kammann, and Renate Allmers. "Zur Bioverträglichkeit von Intraokularlinsen aus Silikon." Klinische Monatsblätter für Augenheilkunde 203, no. 12 (December 1993): 408–12. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1045697.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Prahs, P., C. Valmaggia, and H. Helbig. "Subretinales Silikon und Perfluorcarbon bei Grubenpapille." Klinische Monatsblätter für Augenheilkunde 227, no. 03 (March 2010): 191–93. http://dx.doi.org/10.1055/s-0029-1245270.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Artaria, L., F. Ziliotti, and A. Ziliotti-Mandelli. "Langzeitergebnisse nach Implantation faltbarer Silikon-Hinterkammerlinsen." Klinische Monatsblätter für Augenheilkunde 204, no. 05 (May 1994): 268–70. http://dx.doi.org/10.1055/s-2008-1035532.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Stock, W., and K. Wolf. "60. Die Kapselfibrose bei Silikon-Implantaten." Langenbecks Archiv f�r Chirurgie 369, no. 1 (December 1986): 303–8. http://dx.doi.org/10.1007/bf01274377.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Schaaf, B., B. Abeln, C. Richter, M. Feldmann, E. Toups, J. Simon, S. Reese, R. Seewald, A. Schiebahn, and U. Reisgen. "Bestimmung von Material- und Modellparametern hyperelastischer Silikonklebungen im konstruktiven Glasbau/Determination of material and model parameters of hyperelastic silicone bondings in structural glass construction." Bauingenieur 96, no. 01-02 (2021): 37–46. http://dx.doi.org/10.37544/0005-6650-2021-01-02-63.

Full text
Abstract:
Zusammenfassung Der Einsatzbereich geklebter Glaskonstruktion unter Verwendung von Silikonen mit hyperelastischem Materialverhalten ist aufgrund hoher bauaufsichtlicher Hürden sehr eingeschränkt. Hinsichtlich der Bemessung von Structural Silicone Glazing (SSG) Klebungen ist die Europäische Technische Zulassungsrichtlinie ETAG 002 für Silikon-Klebungen das einzige normative Dokument. Darin wird eine Berechnungsmethode empfohlen, bei der sich die Normalspannungen aus der einwirkenden Kraft über die Klebfläche berechnen, was jedoch als eine grobe Schätzung angesehen werden kann und dazu beiträgt, dass hohe Sicherheitsfaktoren anzusetzen sind. Im Rahmen von FE-Berechnungen zur Bemessung von Klebverbindungen wird das Material des Klebstoffs in der Regel durch hyperelastische Materialmodelle wie Ogden oder Mooney-Rivlin beschrieben. Diese Materialmodelle und ihre Herleitungen sind jedoch komplex und die Bestimmung der Materialparameter wird als aufwändig empfunden. Der Beitrag gibt einen Überblick über den Stand der Technik und beschreibt verschiedene Kennwertversuche sowie die Bestimmung der Materialparameter innerhalb des Programms ANSYS und gibt einen Ausblick auf ein neu entwickeltes Materialmodell.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Harni, Rita, Efi Taufiq, and Widi Amaria. "Pengaruh Formula Fungisida Nabati Minyak Cengkeh dan Serai Wangi terhadap Penyakit Busuk Buah Kakao." Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar 1, no. 1 (March 1, 2014): 41. http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v1n1.2014.p41-48.

Full text
Abstract:
<p>Penyakit utama busuk buah kakao disebabkan oleh Phytophthora palmivora dapat menurunkan hasil 20%-30%. Pengendalian penyakit<br />dengan fungisida nabati saat ini banyak dikembangkan, dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari fungisida sintetik. Fungisida<br />nabati yang digunakan adalah minyak cengkeh dan serai wangi karena mudah didapat dan bersifat fungisidal. Penelitian bertujuan<br />menganalisis pengaruh formula fungisida nabati minyak cengkeh dan serai wangi terhadap perkembangan penyakit busuk buah kakao<br />(BBK) yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Penelitian dilaksanakan di kebun petani Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat,<br />menggunakan rancangan acak kelompok 7 perlakuan, 4 ulangan. Setiap perlakuan diamati 20 buah kakao berukuran 8-10 cm.<br />Perlakuan yang diuji adalah 1) minyak cengkeh+serai wangi, 2) minyak cengkeh+asam salisilat, 3) minyak cengkeh+silikon, 4) serai<br />wangi+asam salisilat, 5) serai wangi+silikon, 6) fungisida sintetik sebagai pembanding, dan 7) kontrol. Larutan formula (5ml/liter)<br />disemprotkan pada buah setiap 2 minggu sekali sampai buah masak atau dipanen. Parameter yang diamati adalah persentase serangan,<br />intensitas serangan, kadar senyawa fenol, dan bobot biji kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula fungisida nabati<br />cengkeh dan serai wangi yang diperkaya dengan asam salisilat dan silikon dapat menekan intensitas serangan penyakit busuk buah<br />kakao sebesar 20,48%-65,62%, tidak berbeda nyata dengan fungisida sintetik (73,15%). Besarnya tingkat penekanan penyakit sejalan<br />dengan kandungan senyawa fenol pada kuit buah kakao. Semakin tinggi kadar fenol pada kulit buah, maka semakin tinggi penekanan<br />penyakit busuk buah kakao. Penggunaan formula fungisida nabati dapat menekan kehilangan produksi kakao 23,94%-43,02%.<br />Formula terbaik dan dapat dianjurkan untuk pengendalian penyakit busuk buah kakao adalah minyak cengkeh+serai wangi,<br />cengkeh+asam salisilat, dan serai wangi+silikon.</p><p>Kata Kunci: Kakao, Phytophthora palmivora, busuk buah kakao, fungisida nabati</p><p>Black pod disease caused by Phytophthora palmivora is a major disease on cacao crops, which can cause yield losses until 20%-30%. Disease<br />control using botanical fungicide such as the use of clove and citronella oil, which have fungicidal effect, have been developed to reduce the negative<br />impact of synthetic fungicide residues. The objectives of this study was to analyze the effect of clove and citronella oil as botanical fungicide formula<br />on the development of black pod disease and seed weight of cocoa in the field. The study was carried out at farmer’s fields in Mamuju District, West<br />Sulawesi using a randomized block design with 4 replications and 7 treatment. In each treatment was observed 20 cacao pods with size 8-10 cm. The<br />treatments were 1) clove + citronella oil, 2) clove oil + salicylic acid, 3) clove oil + silicone, 4) citronella + salicylic acid, 5) citronella + silicone,<br />6) synthetic fungicides as a comparison treatment, and 7) control. The botanical formula was applied by spraying onto the entire surface of pod with<br />a concentration of 5 ml/litre every 2 weeks. Observations were include the percentage of attacks, intensity of the attack, the levels of phenolic<br />compounds, and seed weight of cacao. The results showed that the formula of botanical fungicide containing clove and citronella oil enriched with<br />salicylic acid and silicon can suppress disease attack of black pod (20.48%-65.62%), which was not significantly different from synthetic fungicide<br />(73.15%). The level of disease suppression in line with phenolic compounds of cocoa husk. In which, high phenolic contents can reduce black pod<br />disease at a higher level . The use of botanical fungicides formula can suppress the yield loss until 23.94% to 43.02%. The best formulas that can<br />be recommended in suppressing intensity of black pod disease were clove oil + citronella, clove oil + salicylic acid, and citronella + silicon.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Adnan, Septian Rahmat. "Analisa Rietvield Pada Material Barium Zirkonium Titanat (BZT)." JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN 5, no. 1 (April 13, 2020): 1–3. http://dx.doi.org/10.52447/jktm.v5i1.1870.

Full text
Abstract:
Pada penelitian ini dilakukan proses Rietvield refinement pada material Barium Zirkonium Titanat (BZT) yang ditumbuhkan pada substrat Silikon (Si) untuk mengetahui sruktur kristal BZT. Dari hasil kurva XRD yang dicocokan dengan data base COD didapatkan bidang kristal yang muncul adalah (110), (101), (111), dan (200) .Hasil refinement kurva XRD menunjukan menunjukan struktur kristal BZT adalah Tetragonal dengan parameter kisi c/a : 1,01. Kurva error antara kurva hasil eksperimen XRD dan hasil refinement menunjukan perbedaan yang sangat kecil serta hasil chi – squared menunjukan tren linier. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa lapisan BZT telat berhasil tumbuh pada substrat Silikon (Si)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rajab, Abdul. "Distribusi Fasa Pulsa-Pulsa PD Minyak Silikon Dengan Tegangan Tinggi AC." Jurnal Nasional Teknik Elektro 1, no. 1 (September 1, 2012): 27–32. http://dx.doi.org/10.20449/jnte.v1i1.47.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mahmudin, Dadin, and Yusuf Nur Wijayanto. "Pemandu Gelombang Optik Polimer pada Substrat Silikon Dioksida untuk Panjang Gelombang 1,55 µm." Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi 14, no. 2 (June 29, 2016): 56. http://dx.doi.org/10.14203/jet.v14.56-60.

Full text
Abstract:
Cahaya dapat dirambatkan dengan efektif melalui pandu gelombang optik untuk aplikasi teknologi komunikasi. Pandu gelombang optik memiliki beberapa struktur seperti struktur melingkar (serat optik) dan struktur planar (pandu gelombang optik persegi).Serat optik pada umumnya digunakan untuk komunikasi jarak jauh dan pandu gelombang optik persegi digunakan untuk komunikasi jarak pendek. Dalam tulisan ini, dibahas pandu gelombang optik persegi dengan menggunakan bahan polimer pada substrat silikon dioksida untuk panjang gelombang optik 1,55 µm. Bahan polimer digunakan sebagai inti (core) dari pandu gelombang optik. Silikon dioksida dan udara digunakan sebagai selubung (cladding). Bahan polimer digunakan sebagai inti karena nilai indeks biasnya lebih besar dibanding material lain yang digunakan sebagai selubung. Analisis pandu gelombang optik dihitung dengan menggunakan software Wolfram Mathematica yang berdasarkan pada metode Marcatili dan persamaan Maxwell. Distribusi medan dan mode dispersi dari pemandu gelombang optik telah diperoleh untuk panjang gelombang optik 1,55 µm. Moda operasi dari pandu gelombang optik dapat dikontrol dengan mengatur ukuran panjang dan lebar dari inti. Analisis dan hasil pandu gelombang optik dibahas secara rinci.Pandu gelombang optik menggunakan bahan polimer pada substrat silikon dioksida dapat digunakan untuk rangkaian optik terpadu dan perangkat penginderaan optik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Ragg, J. C. "Eccentric compression of large varicose veins after foam sclerotherapy using a novel silicone gel pad." Phlebologie 43, no. 05 (September 2014): 250–56. http://dx.doi.org/10.12687/phleb2224-5-2014.

Full text
Abstract:
ZusammenfassungZiel: Wir evaluierten eine neuartige exzentrische Kompression, die ultraschalltransparentes Silikon-Gel zwischen selbstklebenden Fo-lien als individuelles Druckpolster verwendet.Methodik: Es wurden 120 Patienten mit 148 oberflächlichen Varizen (Ø 5,1–13,7 mm; MW: 7,6) nach Schaumverödung einbezogen: A) segmental randomisiert mit fokaler Kompression durch Silikon-Gel-Polster (Venartis® SGP) für 14 Tage plus Kompressionsstrumpf KKl. 2 (KS) tagsüber für 28 Tage, oder B) nur KS. Das SGP-System besteht aus einer selbstklebenden Basisfolie, auf die Silikon dem Venenverlauf folgend aufgetragen wird. Eine zweite Folie bedeckt Gel und Basisfolie. Den Patienten war Duschen erlaubt. Ermittelt wurden Querschnittsreduktion (QR, Ultra-schallscans) sowie klinische Parameter nach 2, 4 und 8 Wochen.Ergebnisse: Segmente mit SGP zeigten gegenüber KS eine höhere QR, im Mittel 52,5 vs. 23,1 % (2 Wo), 48,4 vs. 28,9 % (4 Wo) und 66,7 vs. 39,2 % (8 Wo). Entzündungsreaktionen waren unter SGP mit 12,4 vs. 39,9 % signifikant seltener, ebenso Verfärbungen mit 10,8 vs. 35,1 %. Minithrombektomien (8,1 vs. 29,7 %) und orale Analgetika (6,8 vs. 19,6 %) wurden seltener benötigt. Unerwünschte Wirkungen: Diskrete Hautirritationen (10,1 %).Schlussfolgerung: Indikationsspezifische Silikonhärten, Dosierungen, Tragezeiten und die Höhe externer Drücke bedürfen weiterer Untersuchungen, wobei die Ultraschalltransparenz neue Wege eröffnet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

K.S, Ratih Ponco, Erwin Siahaan, and Steven Darmawan. "PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al – Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO." POROS 14, no. 1 (September 8, 2017): 49. http://dx.doi.org/10.24912/poros.v14i1.831.

Full text
Abstract:
Abstract: PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al – Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO Ratih Ponco K.S., Erwin Siahaan dan Steven Darmawan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Aluminum is one of type in material non-ferrous metals are frequently and widely used in fields of application in industry. One application that performed in the industrial world, namely Aluminum Silicon (AlSi) which are used for the motor piston components. To get better mechanical properties then the integration of Aluminum Silicon research done by arranging the variety of Si element content on a percentage of 6, 8, and 10% Si.Testing is done by using a blend of 10% genuine with further lowering the Si content to reach 6% and 8% by adding pure aluminum. The test showed that the level of harness decreased 12,5% and also the ability of toughness decreased by 4%. Observation show that the microstructure is relatively homogeneous and there is a dominant form of micro-structure of pure Al and several dendrites CuAl.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Laili, Cut Diana, and Daniel Maranatha. "Pneumonitis Akut dan Gagal Napas Setelah Mendapatkan Injeksi Silikon Cair di Payudara." Jurnal Respirasi 1, no. 2 (April 1, 2019): 48. http://dx.doi.org/10.20473/jr.v1-i.2.2015.48-52.

Full text
Abstract:
Background; Liquid silicone is a synthetic polymer incorporating oxygen and the semimetallic element silicon. It is widely used in plastic and reconstructive surgery as it displays little change in physical characteristicswith temperature and age, is poorly immunogenic, and is not carcinogenic. Case; We report a case of a 27-year-old woman presented to the hospital with the chief complain progressive shortness of breath, pleuritic chest pain, productive cough, hemoptysis and fever after liquid silicone injections to the mammae for cosmetic augmentation. Physical examination: tachycardia, tachypneu, hypertermia and diffuse rhonchi throughout the lungs. Abnormalities laboratory tests gave leuchositosis, granulositosis, increasing trassaminase serum, D-dimer elevation, Arterial blood gas analysis results respiratory disstres tipe 1. Chest radiograph showed difus bilateral infiltrates, CT angiography was negative for an acute embolus but demonstrated infiltrates in superior lobus dextra, segment lateral lobus medius dan segment apicoposterior Sinistra. Conclusion; Patients with diagnosis of acut pneumonitis and respiratory disstres syndroma after liquid silicone injection to the mammae, supportive therapy with O2 Ventilator and methylprednisolon low dose gives satisfactory result with radiological and clinical
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Supardi, Agus. "Karakteristik Flashover pada Isolator Non Keramik." Emitor: Jurnal Teknik Elektro 2, no. 2 (April 20, 2018): 63–68. http://dx.doi.org/10.23917/emitor.v2i2.6002.

Full text
Abstract:
Unjuk kerja isolator non keramik dalam kondisi terpolutan adalah lebih baik daripada isolator porselin. Paper ini menggambarkan mekanisme penumpukan polutan pada isolator dan proses terjadinya flashover. Isolator silicone rubber yang diletakkan di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama menghasilkan sebuah lapisan tipis yang merupakan campuran dari debu, garam dan minyak silikon. Khut atau embun pagi menghasilkan titik air pada permukaan isolator dan membentuk daerah konduktif. Pelepasan titik dimulai dari daerah-daerah tersebut yang menyebabkan berkurangnya hidropobisitas isolator. Busur pita kering yang terjadi secara simultan bisa mendorong terjadinya jlashover. ifgangan jlashover pada isolator non keramik terpolutan adalah /ebih besar daripada isolator keramik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Khafidh, Muhammad, Abdullah Firdaus, and Ilham Akbar Velayati. "Analisis Sifat Mekanik Karet Silikon sebagai Kandidat Prepusium Sintetik pada Alat Peraga Khitan." Jurnal Rekayasa Mesin 15, no. 3 (December 28, 2020): 176. http://dx.doi.org/10.32497/jrm.v15i3.1977.

Full text
Abstract:
Khitan atau sunat (sirkumsisi) merupakan proses tindakan medis berupa pembuangan sebagian dari kulit luar penis (prepusium) yang membungkus kepala penis (glans). Di Indonesia, khitan banyak dilakukan pada anak laki-laki ketika mencapai masa usia 7 sampai 12 tahun. Tindakan khitan dapat dilakukan oleh berbagai profesi tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, dan mantri sunat. Untuk melatih keterampilan tindakan khitan, salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan alat peraga khitan sebagai sarana latihan memotong dan menjahit kulit penis. Tetapi, alat peraga khitan masih minim ditemukan di Indonesia. Salah satu poin penting dari alat peraga khitan adalah adanya kulit sintetis yang sifat mekaniknya mirip kulit asli agar ketika latihan memotong dan menjahit mempunyai <em>feeling</em> yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menganalisis sifat mekanik karet jenis silikon sebagai material pengganti prepusium pada alat peraga khitan. Pengujian sifat mekanik dari prepusium dan karet silikon menggunakan <em>Dynamic Mechanical Analyzer</em> (DMA). Hasil penelitian menunjukkan modulus elastisitas prepusium dan silikon mempunyai tren yang sama, tetapi mempunyai nilai eksak yang berbeda. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap beberapa praktisi khitan di Yogyakarta, kulit sintetis mudah dipotong dan dijahit serta mempunyai <em>feeling</em> yang mendekati sebenarnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Siska Titik Dwiyati, Syamsuir Syamsuir, and Muhammad Teguh Pangestu. "KEHILANGAN MASSA LAPISAN TEMBAGA-NIKEL/TEMBAGA-NIKEL-SILIKON PADA LARUTAN HCl." Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur 7, no. 1 (January 15, 2022): 27–34. http://dx.doi.org/10.21009/jkem.7.1.4.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari variasi waktu elektroplating tembaga-nikel dan tembaga-nikel-silikon terhadap laju korosi dari baja karbon rendah. Elektroplating tembaga-nikel dan tembaga-nikel-silikon dilakukan selama 10, 20 dan 30 menit. Kemudian dilakukan uji korosi dengan metode penurunan berat selama 60 menit, namun tiap 15 menit sampel di timbang untuk melihat massa yang hilang. Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 30 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan dengan variasi waktu spesimen tembaga-nikel lainnya, yaitu kehilangan massa menit ke 15 sebesar 0,0022 gram, kehilangan massa 15 menit kedua (30 menit) 0,0014 gram, kehilangan massa 15 menit ketiga (45 menit) 0,0014 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit) adalah 0,0021 gram. Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel-silikon pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 20 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan variasi waktu lainnya, yaitu kehilangan massa pada 15 menit pertama 0,0021 gram, kehilangan massa 15 menit kedua (30 menit) 0,0008 gram, kehilangan massa 15 menit ketiga (45 menit) 0,0013 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit) adalah 0,0015 gram.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Klee, D., W. Breuers, M. Bilo-Jung, H. Höcker, and Ch Mittermayer. "Modifizierung von Silikon zur Verbesserung der Zelladhäsion." Biomedizinische Technik/Biomedical Engineering 33, s1 (1988): 27–29. http://dx.doi.org/10.1515/bmte.1988.33.s1.27.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography