To see the other types of publications on this topic, follow the link: SPASCAL.

Journal articles on the topic 'SPASCAL'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'SPASCAL.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Ginting, Erika Sari. "Sumatera Utara: Pengembangan Potensi Daerah dalam Dikotomi Spasial dan Non Spasial." JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) 3, no. 2 (2020): 139–53. http://dx.doi.org/10.31289/jaur.v3i2.3157.

Full text
Abstract:
North Sumatera is a province with various characteristics, both spatial and non -spatial. For many years there has been a debate about the large spatial gaps in development exist in North Sumatera. In this paper, the province is divided into four groups. The allocation of a regency into a group based on two dichotomies. Firstly, the spatial dichotomy between the regencies near Lake Toba and outside the lake area. Secondly, the economic development dichotomy among the regions of North Sumatera. The method to determine high or low growth region was Typology Klassen. The result is two region near the Lake Toba are high growth regions, however five of them are still stated as low growth regions. Meanwhile, for the regions outside Lake Toba, six of them are high growth regions and eight of them are still in the low growth regions. In order to improve the economic growth of every region, it is important to promote and develop strategic local.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Putri, Rizky Oktaviana Eko, and Ulil Nurul Imanah. "Studi tentang Kemampuan Spasial Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Mojokerto." MAJAMATH: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 1, no. 2 (2018): 135. http://dx.doi.org/10.36815/majamath.v1i2.235.

Full text
Abstract:
Kemampuan spasial adalah aktivitas kognitif untuk menvisualisasikan objek dalam pikiran termasuk kemampuan untuk mengubah sudut pandang ketika melihat sebuah objek. Kemampuan spasial sangat penting dalam pembelajaran Geometri. Namun, ada kecenderungan dalam pembelajaran tidak memperhatikan aspek ini. Hal ini dapat dilihat dari guru yang hanya focus pada kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi kemampuan spasial dari siswa SMP. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP di kota Mojokerto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. The Purdue Spatial Visualization Test (PSVT) digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan spasial siswa. Subjek penelitian dikelompokkan ke dalam tiga kategori kemampuan spasial, yaitu kemampuan spasial tinggi, sedang dan rendah. Dari analisis statistik diperoleh data bahwa mayoritas siswa berada pada tingkat kemampuan spasial sedang, dengan presentase sebesar 69%. Sedangkan sisanya berada pada tingkat kemampuan spasial tinggi, yaitu 16%, dan kemampuan spasial rendah, yaitu sebesar 15%. Selanjutnya, berdasarkan analisis data disarankan pada guru untuk menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan spasial siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Gunanto, Gunanto, Dhomas Hatta Fudholi, and Lizda Iswari. "ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN REKLAME." JITU : Journal Informatic Technology And Communication 3, no. 1 (2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.36596/jitu.v3i1.56.

Full text
Abstract:
Regional autonomy is the surrender of authority from the center to the regions to regulate and manage the interests of the local community according to their own initiatives based on the aspirations of the people, as stated in Law No. 32 of 2004 concerning Regional Government. With the existence of regional autonomy, the regional government is expected to be better to explore the potential of local revenue sources in financing all regional development activities through increasing Original Local Government Revenue (OLGR). One component of OLGL that has a contribution in Pekalongan Regency is Regional Tax. Regional tax, one of which is advertisement tax, is one component of the OLGL that contributes to regional development. Clustering algorithm, one of which is k-means clustering can be applied to advertisement tax data so that it can be known that ad grouping is based on distance from the market, distance to traffic light and vehicle volume. From each of these groupings can also be seen each of the characteristics so that it is known which groups have the largest amount of tax and the number of tax donations. From this research, a web-based system has been successfully developed that is able to process the spatial analysis of the distribution of billboards with the clustering method in Pekalongan Regency. From the results of clustering analysis, it can be seen that the Subdistrict passed by the coastline has a correlation with the high amount of advertisement tax in Pekalongan Regency, this can be seen in the results of clustering using the k-means algorithm, where advertisements are in clusters that have average quantities the highest taxes are all in the sub-district that is crossed by north coast way. The closeness to the market and traffic light has a correlation with the high amount of billboard bill advertising tax in Pekalongan Regency, wherein the clusters that have the highest volume of vehicles the average size of the billboard tax is high.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hermanto, Didik, and Diah Indrawati Ningrum. "Profil Kemampuan Spasial Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Ditinjau Dari Perbedaan Gaya Kognitif." APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 4, no. 1 (2018): 16–23. http://dx.doi.org/10.31597/ja.v4i1.340.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP yangbergaya kognitif Field Dependent(FD) danField Independent(FI) dalam menyelesaikan masalah geometri. Dari hasil analisis data diperoleh deskripsi bahwa: dalam memahami masalah, subjek menggunakan kemampuan spasial dengan pengimajinasian dan pengkonsepan. Dalam merencanakan penyelesaian masalah, subjek FI menggunakan kemampuan spasial dengan pengimajinasian, pengkonsepan, dan pencarian pola, sedangkan subjek FD menggunakan kemampuan spasial dengan pengimajinasian dan pengkonsepan saja.. Dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah, subjekmenggunakan kemampuan spasial dengan pengimajinasian, pengkonsepan, dan pencarian pola. Dalam memeriksa kembali hasil penyelesaian, subjek FD menggunakan kemampuan spasial dengan pengkonsepan saja,, sedangkan subjek FI menggunakan kemampuan spasial denganpengimajinasian dan pengkonsepan tetapi tidak melalui pencarian pola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Setyarini, Yohana Enggar, Suyono Suyono, and Widyanti Rahayu. "Metode Regresi Poisson Terboboti Geografis pada Pemodelan Data Spasial." Jurnal Statistika dan Aplikasinya 1, no. 1 (2017): 33–42. http://dx.doi.org/10.21009/jsa.01104.

Full text
Abstract:
Data spasial adalah data yang memiliki informasi geografis. Data spasial dapat memiliki pengaruh spasial terhadap variabel terikat dalam bentuk heterogenitas spasial atau dependensi spasial. Oleh karena itu, diperlukan pemodelan spasial yang dapat digunakan untuk menampung pengaruh spasial tersebut. Jika variabel terikat berdistribusi Poisson maka pemodelan spasial yang tepat digunakan adalah model Regresi Poisson Terboboti Geografis (RPTG). Model RPTG merupakan bentuk spasial dari regresi Poisson global. Model RPTG diestimasi menggunakan metode maksimum likelihood dan dilanjutkan dengan metode Newton-Raphson. Model RPTG menghasilkan estimasi parameter yang tidak stasioner atau berbeda-beda untuk setiap wilayah. Model RPTG dalam penelitian ini digunakan untuk memodelkan angka kematian penderita DBD di Jawa Timur tahun 2013. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Model RPTG lebih baik dalam memodelkan angka kematian penderita DBD dibanding regresi Poisson global. Model RPTG memiliki nilai AIC=53.205 dan =74.16, sedangkan model regresi Poisson global memiliki nilai AIC=59.6301 dan =64.83.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Setyawan, Dimas Bagus Dwi, I. Nyoman Sudana Degeng, and Nurmida Catherine Sitompul. "The Effect of Miniature Home, Pictures, and Spatial Intelligences on Students' Understanding of Geometric Space Concepts." Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 1 (2020): 64–71. http://dx.doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.147.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah ada efek interaktif dari media (miniatur rumah vs gambar) dan kecerdasan spasial pada kemampuan untuk memahami konsep ruang. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh penggunaan media (miniatur rumah vs gambar) dan kecerdasan spasial terhadap pemahaman konsep spasial siswa sekolah dasar kelas satu. Subjek penelitian adalah siswa dari sekolah dasar di Surabaya yang berjumlah 66 siswa yang ditugaskan. ke dalam kelas kontrol dan eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kelompok kontrol posttest asigment acak. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kecerdasan spasial dan pemahaman konsep ruang. Data dianalisis menggunakan ANOVA setelah tes untuk homogenitas dan normalitas dilakukan, Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa (1) ada pengaruh yang signifikan menggunakan miniatur rumah, gambar, dan kecerdasan spasial pada pemahaman siswa tentang konsep spasial, (2) ada pengaruh yang signifikan dari tingkat kecerdasan spasial dalam memahami konsep ruang. Kelompok siswa yang memiliki kecerdasan spasial tinggi mendapatkan hasil belajar ruang geometrik lebih baik daripada kelompok siswa yang memiliki kecerdasan spasial rendah, dan (3) tidak ada pengaruh interaktif antara pembelajaran menggunakan rumah miniatur sebagai media dan gambar sebagai media dan kecerdasan spasial siswa pada subjek ruang geometris untuk siswa pertama sekolah dasar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Dewi, Yuni Kartika Sita, Budi Handoyo, and Purwanto Purwanto. "Model problem based learning dengan geospatial information: Implementasi dalam pembelajaran Geografi dengan untuk kemampuan spatial thinking." Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial 1, no. 3 (2021): 388–98. http://dx.doi.org/10.17977/um063v1i3p388-398.

Full text
Abstract:
Berpikir spasial lekat dengan geografi karena salah satu pendekatan geografi merupakan pendekatan keruangan (spasial). Kemampuan berpikir spasial menjadi penting karena setiap fenomena geografi yang dikaji mencakup suatu ruang yang mempengaruhi ruang lainnya. Kegiatan pembelajaran yang dapat membangun kemampuan berpikir spasial yaitu menggunakan model Problem Based Learning menggunakan informasi geospasial sebagai media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based learning menggunakan informasi geospasial terhadap kemampuan berpikir spasial siswa kelas X IIS di SMAN Bandarkedungmulyo Jombang. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu pretest postest. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal essaisebanyak 8 butir untuk mengukur kemampuan berpikir spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning menggunakan media informasi geospasial berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

ROSA, MILA, MAIYASTRI MAIYASTRI, and HAZMIRA YOZZA. "PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI SPASIAL DI PROVINSI JAWA TIMUR." Jurnal Matematika UNAND 9, no. 4 (2021): 347. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.9.4.347-356.2020.

Full text
Abstract:
Analisis regresi spasial merupakan hasil pengembangan dari metode regresi linear klasik yang dilakukan dengan mempertimbangkan adanya pengaruh lokasi atau spasial pada data yang dianalisis. Analisis regresi spasial dapat digunakan jika terdapat autokorelasi spasial antar daerah. Autokorelasi spasial tersebut dapat diukur dengan statistik uji Moran’s I. Pada penelitian ini akan dibentuk model untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan analisis regresi spasial. Berdasarkan pengujian menggunakan statistik uji Moran’s I diperoleh bahwa pada data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terdapat autokorelasi positif. Selanjutnya dilakukan analisis regresi spasial menggunakan Spatial Autoregressive Model (SAR) dengan parameter ρ = 0, 00001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masingmasing lokasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur adalah persentase penduduk miskin, persentase rumah tangga yang memiliki tempat buang air besar sendiri dan persentase kepadatan penduduk.Kata Kunci: Autokorelasi spasial, Uji Moran’s I, Spatial Autoregressive Model
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nugrahaeni, Martha Dwi, Istijabatul Aliyah, and Galing Yudana. "Pengaruh Karakter Spasial Pola Hulu Hilir Pertanian Padi Organik Terhadap Peningkatan Ekonomi Pedesaan, Gempol, Klaten." Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif 14, no. 2 (2019): 244. http://dx.doi.org/10.20961/region.v14i2.22600.

Full text
Abstract:
<p class="AbstractTitle"><em>Analisis spasial terfokus pada identifikasi karakter spasial dan pola spasial. Teori Von Thunen menjelaskan hubungan antara karakter spasial yang terbentuk dalam kegiatan ekonomi pertanian. Hulu hilir pertanian padi organik meliputi karakter spasial pola pengadaan bahan baku, budidaya, dan pasar. Pertanian organik memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi pedesaan. Perkembangan pertanian organik di Desa Gempol dari tahun 2016 - 2018 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Desa Gempol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, analisis skoring, dan regresi linear berganda. Berdasarkan analisis spasial diketahui bahwa, pola pengadaan bahan baku dilakukan secara terpusat dengan proses pendistribusian melalui Karang Taruna dan Wanita Tani; pola lokasi budidaya adalah pola menggerombol, dan pola pasar yang terbentuk adalah menyebar. Berdasarkan analisis skoring, karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik memiliki pengaruh yang kuat. Analisis peningkatan ekonomi pedesaan dilakukan dengan teknik skoring. Peningkatan ekonomi yang terjadi di Desa Gempol dari Tahun 2016-2018 adalah peningkatan tinggi. Analisis dengan software SPSS digunakan untuk mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Selain itu pada peningkatan ekonomi pedesaan komponen pendapatan dilakukan analisis dengan Microsoft Excel karena data yang homogen. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa tingkat pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap jejaring ekonomi pertanian, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, biaya, serta pendapatan adalah pengaruh kuat.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Revildy, Windy David, Siti Sarah Sobariah Lestari, and Yollanda Nalita. "PEMODELAN SPATIAL ERROR MODEL (SEM) ANGKA PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING) DI INDONESIA TAHUN 2018." Seminar Nasional Official Statistics 2020, no. 1 (2021): 1224–31. http://dx.doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.662.

Full text
Abstract:
Balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Data mengenai kondisi stunting di Indonesia bersumber dari pendataan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menempatkan Indonesia di peringkat ketiga negara dengan status stunting tertinggi di Asia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji prevalensi balita pendek di tiap provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi spasial. Pemilihan analisis spasial didasarkan pada adanya ketergantungan spasial angka prevalensi di satu wilayah dengan wilayah lainnya. Hal tersebut diperkuat oleh hasil uji Indeks Moran menunjukkan adanya efek dependensi spasial. Berdasarkan uji Lagrange Multiplier, depedensi spasial terjadi pada error sehingga model spasial yang cocok digunakan adalah Spatial Error Model (SEM). Hasil pengujian menunjukkan prevalensi balita pendek di suatu wilayah dipengaruhi oleh 5 variabel independen di wilayah tersebut dan residual spasial dari wilayah lain yang berdekatan dan memiliki karakteristik yang sama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sari, Eva Martia, Nizaruddin Nizaruddin, and Rizky Esti Utami. "Profil Berpikir Kreatif Sisiwa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Kecerdasan Visual Spasial." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 3, no. 1 (2021): 69–77. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v3i1.7180.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan visual spasial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tes kecerdasan visual spasial yaitu 2 siswa dengan kecerdasan visual spasial tingkat tinggi, 2 siswa dengan kecerdasan visual spasial tingkat sedang, dan 2 siswa dengan kecerdasan visual spasial tingkat rendah kelas IX SMP N 1 Jaken Kota Pati yang dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan visual spasial dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes kecerdasan visual spasial, tes pemecahan masalah untuk memunculkan berpikir kreatif, dan pedoman wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil tes dan wawancara 1) siswa dengan kecerdasan visual spasial tinggi menunjukkan semua indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu pada aspek kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility), kebaruan (novelty) dan memenuhi semua aspek pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban. 2) Siswa dengan kecerdasan visual spasial sedang menunjukkan semua indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu pada aspek kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility), kebaruan (novelty) dan hanya mampu memahami tiga aspek pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, dan melaksanakan pemecahan masalah. 3) siswa dengan kecerdasan visual spasial rendah hanya menunjukkan hanya menunjukkan satu aspek berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency) dan hanya mampu memahami tiga aspek pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, dan melaksanakan pemecahan masalah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Kurniawan, Andri, Wiedya Nurchasanah, and Bias Osean Ali. "Variasi Spasial Kontribusi dan Struktur Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017." Media Komunikasi Geografi 20, no. 2 (2019): 161. http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v20i2.21049.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian dirumuskan untuk menganalisis variasi spasial kontribusi dan struktur PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 -2017. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder khususnya terkait data PDRB. Unit analisis yang digunakan meliputi seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Untuk merepresentasikan secara spasial dilakukan pemetaan melalui pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pola spasial antara besaran kontribusi dengan pertumbungan kontribusi kabupaten/kota terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah. Perbedaan pola spasial tersebut ditunjukkan dengan adanya pola hubungan yang cenderung berkebalikan. Secara spasial terdapat variasi kontribusi dengan pola yang berbeda antara kelompok sektor primer, sekunder, dan tersier. Pola sebaran spasial sektor primer cenderung lebih merata dibandingkan dengan sektor sekunder dan tersier. Untuk sektor sekunder dan tersier cenderung membentuk klaster maupun koridor. Dari perbandingan struktur PDRB kabupaten/kota, sebagian wilayah berkembang ke arah spesialisasi dan sebagian wilayah lain berkembang ke arah diversifikasi.Kata Kunci : Variasi Spasial; Kontribusi; Struktur Ekonomi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Adil, Ahmat, and Bambang Krismono Triwijoyo. "Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jaringan Irigasi dan Embung di Lombok Tengah." MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer 20, no. 2 (2021): 273–82. http://dx.doi.org/10.30812/matrik.v20i2.1112.

Full text
Abstract:
Irigasi sebagai alternatif pengairan lahan tadah hujan pada musim kemarau, digunakan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Pemetaan Jaringan irigasi dan embung pada Kabupaten Lombok Tengah menggunakan sistem data spasial dan non-spasial, yang selama ini masih menggunakan pemetaan secara konvensional. Data Spasial dapat menunjuk posisi geografis dengan setiap karakteristik memiliki satu lokasi yang harus ditentukan dengan cara yang unik. Pemetaan dengan model data spasial, dirancang dengan tahapan seperti analisa kebutuhan perangkat lunak, desain, pembuatan kode program dan pengujian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis spasial, merupakan kumpulan – kumpulan dari teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sangat bergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Manipulasi data, akan menampilkan jendela manipulasi data non-spasial jaringan irigasi, embung, dan kecamatan. Pada jendela manipulasi data, pengguna dapat melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan terhadap data tabular yang ada, dan memiliki fasilitas pencarian sesuai dengan data yang sedang diakses.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Gobang, Ambrosius A. K. S., Antariksa Sudikno, and Agung Murti Nugroho. "PERKEMBANGAN SPASIAL HUNIAN SUKU BAJO DI KAMPUNG WURING KOTA MAUMERE." ARTEKS, Jurnal Teknik Arsitektur 2, no. 1 (2018): 1. http://dx.doi.org/10.30822/artk.v2i1.136.

Full text
Abstract:
Kondisi spasial hunian Suku Bajo di kampung Wuring Kota Maumere dilihat pada karakteristik hunian masyarakat sebagai kampung awal peradaban muslim dan menjadi pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Sikka. Latar belakang sejarah sebagai tinjauan dalam menggali terbentuknya hunian masyarakat serta aspek geografis, sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan analisis deskriptif kualitatif dan bersifat naturalistik yaitu menggambarkan dan menginterpretasi catatan budaya Suku Bajo berupa keterangan sejarah, dokumen peta, maupun artefak yang berwujud fisik hunian masyarakat Suku Bajo. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji perkembangan spasial yang terbentuk berupa sistem spasial hunian dan aspek-aspek yang melandasi pembentukan spasial hunian Suku Bajo pada kawasan kampung Wuring sebagai upaya untuk memahami kondisi awal hingga terbentuknya hunian kampung saat ini. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang sistem spasial hunian mencakup organisasi ruang, orientasi ruang dan hirarki ruang dalam lingkup mikro hunian berupa konsep ma’bunda-ma’buli. Selain itu gambaran perkembangan spasial hunian berupa bentuk panggung tumbuh dan panggung diaruma yang berdampak terhadap messo lingkungan karena adanya aspek non fisik yang melandasi pembentukan spasial hunian di kawasan kampung Wuring. Kata kunci: spasial, hunian, suku Bajo, kampung Wuring
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Agung, Kristoforus, Mahendradewa Suminto, and Arti Wulandari. "DIMENSI SPASIAL DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI." spectā: Journal of Photography, Arts, and Media 1, no. 2 (2018): 141–48. http://dx.doi.org/10.24821/specta.v1i2.1905.

Full text
Abstract:
Fotografi yang pada umumnya berfungsi sebagai alat dokumentasi telah berkembang selaras dengan kemajuan teknologi dan daya kreatif manusia. Fotografi tidak sekadar menciptakan citraan yang begitu akurat, rinci, dan objektif dalam mengapresiasikan realitas (representasi). Namun, fotografi juga memberikan dampak yang sangat luas. Fotografi menghasilkan tata bahasa baru berupa bahasa visual, dan yang paling penting adalah kemampuan membentuk etika cara pandang baru terhadap suatu kenyataan. ‘Dimensi Spasial dalam Fotografi Ekspresi’ adalah sebuah konsep penciptaan karya fotografi seni sebagai ungkapan ekspresi dalam merespon visualisasi jarak-ruang yang dilihat melalui pemanfaatan framing sebagai metafora terhadap keberjarakan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Pengembangan unsur framing dalam perwujudan karya sebagai visualisasi mengenai dimensi spasial.Kata Kunci: dimensi spasial, fotografi ekspresi, framing
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Wijayanto, Bayu, Widia Sutriani, and Farisha Luthfi. "Kemampuan Berfikir Spasial dalam Pembelajaran Abad 21." Jurnal Samudra Geografi 3, no. 2 (2020): 42–50. http://dx.doi.org/10.33059/jsg.v3i2.2495.

Full text
Abstract:
Pada saat ini sistem pembelajaran sudah berbasis teknologi digital agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan berdaya saing. Selain itu, model Problem Based Learning (PBL) juga menjadi cara untuk melatih siswa agar dapat berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk pembelajaran pada abad ke-21, kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi dan urgensinya, dan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Adapun metode yang digunakan yaitu studi literatur dan eksperimen. Studi literatur digunakan dalam menganalisis permasalahan terkait pembelajaran pada abad ke-21 dan kecerdasan spasial. Sedangkan metode eksperimen digunakan untuk melihat kemampuan berpikir spasial dengan model Problem Based Learning. Hasil penelitian ini yaitu bentuk pembelajaran pada abad ke-21 saat ini berbasis teknologi digital karena sumberdaya manusia mulai digantikan oleh artificial intelligence mengikuti perkembangan zaman. Kecerdasan spasial dalam pembelajaran geografi menjadi suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa karena berkaitan dengan kemampuan untuk menilai suatu fenomena secara spasial. Model Problem Based Learning yang diterapkan mempengaruhi kecerdasan spasial siswa dengan nilai thitung 10,43 > ttabel 2,03.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Utomo, Budi, and Ramayana Dwi Putri. "The Influence of Project-Based Learning (PJBL) Model on Spatial Thinking Ability in Class SMA PGRI 2 Palembang." Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi 19, no. 1 (2019): 42–46. http://dx.doi.org/10.21009/spatial.191.06.

Full text
Abstract:
Salah satu tujuan belajar geografi adalah emberikan kemampuan berpikir spasial kepada siswa. Namun berdasarkan observasi di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir spasial siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kemampuan berpikir spasial pada mata pelajaran geografi kelas X di SMA PGRI 2 Palembang. Untuk mengetahui pengaruh Project Based Learning (PJBL) terhadap kemampuan berpikir spasial maka peneliti menggunakan metode Eksperimen.
 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kemampuan berpikir spasial pada mata pelajaran geografi kelas X di SMA PGRI 2 Palembang dapat disimpulkan bahwa, hasil analisis data rata-rata hasil tes kemampuan berpikir spasial siswa kelas eksperimen sebesar 76,02 sedangkan kelas kontrol rata-rata sebesar 61,72. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh thitung = 8,43 kemudian dibandingkan dengan ttabel = 1,66, maka thitung> ttabel yaitu 8,43 >1,66. Hasil ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kemampuan berpikir spasial pada mata pelajaran geografi kelas X di SMA PGRI 2 Palembang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Zulheri, Evan Ilham, Yudiantri Asdi, and Hazmira Yozza. "MODEL REGRESI SPASIAL LAG PADA KASUS PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SUMATRA UTARA TAHUN 2016." Jurnal Matematika UNAND 8, no. 2 (2019): 59. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.8.2.59-66.2019.

Full text
Abstract:
Regresi spasial adalah regresi yang melibatkan pengaruh spasial. Regresi spasial lag adalah suatu pendekatan pada analisis regresi spasial. Pada penelitian ini model regresi spasial lag digunakan untuk memodelkan data penyakit demam berdarah dengue (DBD) di provinsi Sumatra Utara. Pemodelan ini didahului oleh pengujian autokorelasi spasial dengan uji moran I. Diperoleh bahwa terjadi autokorelasi pada data penyakit demam berdarah dengue (DBD) di provinsi Sumatra Utara dan didapatkan model sebagai berikut:y = −412, 053 + 0, 246971Wy + 7, 91774x2 + 2, 59216x3 + 3, 23628x4.Pada model dapat dijelaskan bahwa jika nilai pada X2 (tingkat kemiskinan) naik 1% maka banyak penderita DBD di daerah tersebut akan bertambah 7,91774 orang, jika nilai pada X3 (perilaku hidup bersih) naik 1% maka banyak penderita DBD di daerah tersebut akan bertambah 2,59216 orang dan pada nilai X4 (akses sanitasi) naik 1% maka banyak penderita DBD di daerah tersebut akan bertambah 3,23628 orang. Jika penderita DBD di suatu daerah bertambah 1 orang, maka hal ini akan menambah jumlah penderita DBD di daerah-daerah yang bertetangga dengannya sebesar 0,246971 orang.Kata Kunci: Regresi spasial lag, uji moran I, Autokorelasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

J.F. Bobby Saragih. "SENSATOPIA." Jurnal Koridor 9, no. 2 (2018): 228–35. http://dx.doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1363.

Full text
Abstract:
Kala pendekatan fisik tidak mampu memahami karya arsitektur secara tuntas maka pendekatan metafisik dapat digunakan (Hardjoko, 2011). Dan perkembangan pengetahuan arsitektur pun akan terjadi bila ide dan gagasan yang melatarbelakangi kehadiran objek tidak dibatasi (Yatmo, 2014). Dalam kehidupan perkotaan, kehadiran anak bermain di jalan adalah sebuah fenomena yang jamak terlihat dan jalan tersebut kadang berubah fungsi dan tidak jarang berfugsi bersamaan, sebagai jalur transportasi dan sebagai spasial yang digunakan anak bermain dan akhirnya jalan tidak lagi terdefenisi dengan jelas. Apakah jalan tersebut masih didefinisikan sebagai jalur transportasi atau sebagai spasial bermain? ambiguitas ini menjadi sebuah dilema dalam memahami spasial arsitektur. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif berbasis grounded theory. Sebagian besar data bersifat data primer yang diperoleh dengan metode wawancara terhadap anak usia sekolah dasar serta melalui pengamatan berkala terhadap perilaku bermain anak. Analisis dilakukan dengan pendekatan coding terhadap setiap ucapan yang disampaikan anak. Penelitian ini lebih berpihak kepada melihat makna dibalik setiap ucapan dan perilaku bermain anak melalui pendekatan metafisik dengan focus pada spasial. Dari penelitian ini diperoleh pemahaman baru bahwa bagi anak bermain itu lebih bersifat kepada laboring mind, dan dari proses analisa tersebut dapat dipahami bahwa bagi anak spasial bermain adalah spasial yang mampu memberikan kesenangan dan kegembiraan bagi anak oleh sebab itu tak salah bila anak sering terlihat bermain di spasial yang tidak semestinya. Oleh sebab itu bagi anak ternyata jalan atau tempat-tempat lainnya adalah spasial yang berpotensi menimbulkan sensasi yang dapat dicerap oleh indera anak. Dan akhirnya dari sensasi yang dihadirkan oleh jalan tersebut dan menghantarkannya sebagai topos (tempat) yang memberikan sensasi yang melahirkan istilah baru sebagai sensatopia. Jalan bukan lagi didefinisikan sebagai jalur transportasi dan bukan juga sebagai spasial bermain. Jalan adalah Sensatopia yang kehadirannya berwujud Spasial Berbasis Stimulus Sensasionalistic.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Pribadi, Agus. "PEMANFAATAN KAMERA DENGAN SENSOR APS-C PADA PENELUSURAN LAPANGAN KAWASAN RAWAN BENCANA UNTUK INFORMASI SPASIAL MITIGASI BENCANA SIGDa." Jurnal Teknologi dan Informasi 9, no. 1 (2019): 12–23. http://dx.doi.org/10.34010/jati.v9i1.1410.

Full text
Abstract:
Data spasial yang diaplikasikan Bappeda Kabupaten Lombok Barat pada SIGDa memerlukan pembaruan data spasial tiap tahunnya. untuk mendukung penyusunan perencanaan program pembangunan dan program kerja Pemda Kabupaten Lombok Barat. Penyusunan perencanaan program pembangunan pemerintah juga memperhatikan adanya potensi bencana alam. Pemda Kabupaten Lombok Barat memerlukan upaya pembaruan data spasial secara tahunan, penyediaan yang cepat, efisien dan biaya yang murah. Perangkat foto udara sederhana merupakan alternatif pilihan untuk keperluan survey mitigasi bencana. Citra hasil pemotretan udara dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembaruan data spasial.
 Pemanfaatan drone dan kamera bersensor APS-C pada penginderaan, dapat diaplikasikan pada pengamatan dari udara. Analisa citra foto udara membuktikan bahwa kualitas citra memenuhi kebutuhan informasi spasial. Citra foto referensi dan citra hasil pemotretan menggunakan kamera bersensor APS-C memiliki kemiripan. Pembaruan data spasial dapat didukung dengan menggunakan pemantauan udara menggunakan wahana terbang tanpa awak dan kamera dengan sensor APS-C.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sofiyah Radliyatullah, Fauziyyah, and Yohanes Basuki Dwisusanto. "Integrasi spasial dalam perancangan batas fisik perumahan kota, Studi kasus: Perumahan Setra Duta, Bandung, Jawa Barat." ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 5, no. 2 (2020): 317–28. http://dx.doi.org/10.30822/arteks.v5i2.456.

Full text
Abstract:
Semakin meningkatnya jumlah penduduk suatu kota, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan warga akan rumah tinggal. Kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal, dijawab oleh pihak pengembang dengan membangun perumahan pada sejumlah wilayah. Namun, fenomena yang terjadi saat ini adalah pembangunan perumahan seringkali tidak memperhatikan keberadaan permukiman yang sudah ada terlebih dahulu, sehingga terciptalah batas fisik dengan kualitas fisik spasial yang buruk dan menimbulkan sekat-sekat antara perumahan baru dengan lingkungan sekitarnya. Batas fisik yang membatas perumahan kota ini tentunya mendorong fenomena segregasi spasial pada lingkungan sekitarnya. Dalam menanggapi fenomena tersebut, maka tujuan utama dari jurnal ini adalah untuk mengetahui sejauh mana integrasi spasial yang diterapkan pada batas fisik perumahan Setra Duta Bandung. Metode pembahasan dilakukan dengan menganalisa masalah dan peluang yang muncul pada batas fisik di kawasan studi, bersinergi dengan studi literatur mengenai integrasi spasial pada batas fisik perumahan kota. Dalam pengamatan, didapati bahwa batas fisik pada perumahan Setra Duta menunjukan segregasi spasial dengan bagian kota yang melingkupinya. Segregasi spasial tercipta akibat adanya sesuatu berupa fisik yang menyebabkan atau memperjelas perbedaan yang ada. Fenomena ini dapat berdampak negatif seperti memburuknya kualitas fisik spasial dan ruang bersama pada area perbatasan perumahan.
 © 2020 Fauziyyah Sofiyah Radliyatullah, Yohanes Basuki Dwisusanto
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Saefudin and Diki Susandi. "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA SPASIAL POTENSI LEMBAGA PENDIDIKAN KETERAMPILAN." JSiI (Jurnal Sistem Informasi) 7, no. 2 (2020): 123–31. http://dx.doi.org/10.30656/jsii.v7i2.2380.

Full text
Abstract:
Abstrak – Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengelola, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Perpindahan Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) “Mandiri” perlu analisis berbasis spasial dengan SIG. SIG merupakan suatu alat yang tepat untuk mengelola data spasial, SIG memungkinkan untuk analisis data tabulasi dan spasial secara cepat dan akurat. Dalam melakukan analisa spasial berbasis SIG akan dilakukan tahapan antara lain, digitasi ke data vektor dari image raster, pembuatan model kriteria analisa potensi dengan membandingkan antara potensi Lembaga Pendidikan Ketrerampilan lama dan Lembaga Keterampilan Pendidikan baru, pengumpulan data untuk dimasukan dalam database SIG, melakukan analisa proximity terhadap model kriteria, penentuan model strategi pengembangan dan memberikan rekomendasi dari hasil analisis. Analisa kebutuhan yang diperlukan untuk analisa spasial Potensi Lembaga Pendidikan Keterampilan “Mandiri” menggunakan pendekatan Zachman Framework. Sedangkan untuk melakukan perancangan sistem digunakan pemodelan desain sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil analisis spasial berbasis SIG untuk lembaga baru diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk pembuatan roadmap pengembangan lembaga baru.
 
 Kata Kunci - Sistem Informasi Geografis, Analisa Spasial, Framework Zachman, Buffer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Supriadi, Supriadi, Wildan Wildan, Aliefman Hakim, L. R. Telly Savalas, and Mukhtar Haris. "Model Mental dan Kemampuan Spasial Mahasiswa Tahun Pertama dan Ketiga Pendidikan Kimia di Universitas Mataram." Jurnal Pijar Mipa 16, no. 3 (2021): 282. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v16i3.1366.

Full text
Abstract:
Pembelajaran kimia yang lengkap menuntut mahasiswa untuk memahami materi kimia dengan menghubungkan tiga level representasi, yaitu representasi makroskopik, simbolik, dan submikroskopik. Kemampuan menghubungkan ketiga level representasi tersebut disebut dengan model mental. Model mental terdiri atas model mental saintifik, sintetik, dan inisial. Dalam mengembangkan model mental, dibutuhkan kemampuan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model mental dan kemampuan spasial mahasiswa pendidikan kimia tahun pertama dan tahun ketiga Universitas Mataram dan menganalisis hubungan antara model mental dan kemampuan spasial mahasiswa. Ini merupakan penelitian eksperimen semu. Data dianalisis menggunakan uji beda (uji t) dan uji regresi linear. Berdasarkan uji t, tidak ada perbedaan model mental antara mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua dengan nilai signifikansi sebesar 0,861>0,05. Selain itu, kemampuan spasial mereka juga tidak berbeda, yaitu dengan nilai signifikansi sebesar 0,328>0,05. Terdapat hubungan antara model mental dan kemampuan spasial mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa tahun pertama (81,25%) dan tahun ketiga (79,5) memiliki kemampuan spasial sangat rendah. Selain itu, model mental dari sebagain besar mahasiswa tahun pertama dan tahun ketiga juga masih pada level paling rendah, yaitu level inisial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas belum mampu meningkatkan kemampuan spasial dan model mental mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Muhlisah, Muhlisah, and Herlina Herlina. "PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN KOLASE BERBASIS SAINTIFIK DI TK AISYIYAH KOTA MAKASSAR." TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 2 (2021): 73. http://dx.doi.org/10.26858/tematik.v5i2.20289.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan Kecerdasan Visual Spasial anak melalui kegiatan kolase berbasis saintifik kelompok B1 Taman Kanak-kanak Aisyiyah Maccini Tengah Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini berjumlah 16 anak dan 1 guru. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan visual spasial pada siklus 1 pertemuan I belum berkembang karena kecerdasan visual spasial anak belum meningkat, pada siklus 1 pertemuan II sudah ada perubahan namun masih kurang karena kecerdasan visual spasial belum mencapai standar yang ingin dicapai. Pada siklus II pertemuan I kecerdasan visual spasial anak sudah mengalami peningkatan, siklus II pertemuan II sudah mengalami peningkatan dengan baik selain itu, guru dan aktifitas anak didik juga mengalami peningkatan dikategoriikan sangat baik. Kesimpulan hasil penelitian yaitu peningkatan kecerdasan visual spasial melalui kegiatan kolase berbasis saintifik kelompok B1 Taman Kanak-kanak Aisiyah Maccini Tengah Kota Makassar dikatakan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Kartikakirana, Renindya Azizza. "IDENTIFIKASI URBAN SPATIAL STRUCTURE MENGGUNAKAN DATA SPASIAL GOOGLE EARTH DAN GOOGLE MAPS." Jurnal Pengembangan Kota 9, no. 1 (2021): 1–12. http://dx.doi.org/10.14710/jpk.9.1.1-12.

Full text
Abstract:
Struktur spasial wilayah dipengaruhi oleh perkembangan kota. Perkembangan kota yang cepat pada akhirnya memicu perubahan urban spatial structure. Tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) mengidentifikasi pusat-pusat kegiatan/struktur spasial di kecamatan tersebut; (2) mengidentifikasi perkembangan struktur spasial Kecamatan Depok pada periode tahun 2007 ke 2019 dilihat dari bentuk morfologi/urban form. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deduktif-kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data spasial yang bersumber dari Citra Google Earth pada periode waktu tahun 2007 dan 2019 dan Google Maps. Identifikasi struktur spasial menggunakan analisis indeks sentralitas jumlah fasilitas pada setiap blok permukiman, sedangkan perkembangan struktur spasialnya dilihat dari elemen urban form (penggunaan lahan, pola jaringan jalan, kepadatan bangunan dan pola bentuk bangunan). Struktur spasial Kecamatan Depok termasuk kategori polycentric and dispersed. Bentuk morfologi Kacamatan Depok cenderung masuk kategori bentuk linier bermanik. Perkembangan lahan terbangun Kecamatan Depok menyasar daerah non terbangun pada sisi utara, tengah, dan timur wilayah. Daerah terbangun yang disasar merupakan lahan pertanian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Faizah, Siti. "KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI RUANG BERDASARKAN KECERDASAN SPASIAL DAN KECERDASAN LOGIKA." Ed-Humanistics : Jurnal Ilmu Pendidikan 1, no. 1 (2016): 62–72. http://dx.doi.org/10.33752/ed-humanistics.v1i1.18.

Full text
Abstract:
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting, sehingga matematika diajarkan pada tingkat SD sampai perguruan tinggi. Salah satu materi yang diajarkan pada siswa sejak SD adalah tentang geometri, kemudian pada tigkat SMP materi tersebut dikembangkan menjadi geometri ruang. Dalam mempelajari geometri ruang tidak terlepas dari kemampuan spasial karena kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk menghasilkan, menyimpan, mengambil dan mengubah gambar tiga dimensi yang terstruktur dengan baik. Sehingga kemampuan spasial siswa SMP dalam memecahkan masalah geometri ruang yakni siswa mampu berusaha mengembangkan kemampuan penginderaan spasialnya yang sangat berguna dalam memahami relasi dan sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika dan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan pemberian alasan.Kata Kunci: Kemampuan spasial, geometri ruang, kecerdasan spasial dan kecerdasan logika
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sandria, Tivani Monic, and Ahyuni. "Kategori Pertanyaan Berpikir Spasial Di Dalam Buku Teks Geografi Sma Kelas Xii Terbitan Erlangga." JURNAL BUANA 3, no. 1 (2019): 77. http://dx.doi.org/10.24036/student.v3i1.294.

Full text
Abstract:
Abstrak
 
 Artikel ini dibuat untuk (1) menganalisis kategori pertanyaan berpikir spasial yang terdapat di dalam buku teks geografi terbitan Erlangga dan Wangsa Jatra Lestari, dan (2) tanggapan guru mengenai kemampuan berpikir spasial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis konten. Sumber data penelitian adalah buku teks Wangsa Jatra Lestari kelas X, Erlangga kelas X, XI, dan XII. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan metode kuesioner. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 1368 pertanyaan; 716 merupakan kategori Nonspasial dengan persentase 52,34%, 233 pertanyaan kategori Spasial Primitif dengan persentase 17,03%, 335 pertanyaan Spasial Sederhana dengan persentase 24,49%, dan 84 pertanyaan Kompleks spasial dengan persentase 6,14%. Selain itu, juga ditemukan bahwa guru geografi tidak memahami kemampuan berpikir spasial, karena hanya berpatokan pada Taksonomi Bloom sebagai dasar pembelajaran. 80% guru geografi mengetahui taksonomi berpikir selain Taksonomi Bloom, 20% lainnya tidak. Seluruh guru berasumsi bahwa High Order Thinking Skills (HOTS) sama dengan kemampuan berpikir spasial menurut Jo-Bednarz. 60% guru menyatakan bahwa pertanyaan di dalam buku teks geografi sudah cukup sesuai dengan kurikulum. 40% lainnya menyatakan tidak, karena pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam buku geografi hanya dipenuhi oleh soal-soal C1. Sedangkan standar untuk SMA adalah C1-C4.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Alimuddin, Herman, and Andi Trisnowali. "PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI SISWA YANG MEMILIKI KECERDASAN LOGIS." HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 2 (2018): 169. http://dx.doi.org/10.31100/histogram.v2i2.238.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan spasial dalam menyelesaikan masalah geometri siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis ditinjau dari perbedaan gender. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang dipandu oleh tes kecerdasan logis matematis, tes linguistik, TKSMG dan pedoman wawancara yang valid. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian tes kecerdasan logis matematis pada beberapa calon subjek untuk memperoleh subjek penelitian sebanyak 4 subjek terdiri dari 2 subjek laki-laki dan 2 subjek perempuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan, dalam menyelesaikan masalah geometri: (1) terkait kerangka acuan, subjek laki-laki dominan menggunakan kemampuan spasialnya sedangkan subjek perempuan menggunakan kemampuan spasial dan penalaran logisnya secara bersama-sama (2) terkait konservasi jarak, subjek laki-laki dan subjek perempuan menggunakan kemampuan spasial dan penalaran analitiknya serta kemampuan menarik suatu kesimpulan, (3) terkait representasi spasial, subjek laki-laki dan subjek perempuan mengintegrasikan kemampuan spasial dan kecerdasan logis matematisnya, (4) terkait rotasi mental, subjek laki-laki dominan menggunakan kemampuan spasialnya sedangkan subjek perempuan kurang menggunakan kemampuan spasialnya, (5) terkait hubungan proyektif, subjek laki-laki dan perempuan mengintegrasikan kemampuan spasial dan penalaran logisnya, (6) kemampuan spasial subjek laki-laki dan subjek perempuan yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi berada pada level tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Yanuarto, Wanda Nugroho. "Deskripsi Pemahaman Geometri Siswa Berdasarkan Level Van-Hiele Ditinjau dari Kecerdasan Spasial Siswa." AlphaMath : Journal of Mathematics Education 6, no. 1 (2020): 26. http://dx.doi.org/10.30595/alphamath.v6i1.7491.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemahaman geometri berdasarkan level Van Hiele ditinjau dari kecerdasan spasial pada siswa kelas X MA Al Hidayah 1 Purwareja Klampok, deskripsi yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Dalam penelitian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu siswa yang memiliki kcerdasan spasial tinggi, rendah, dan sedang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Uji validasi yang digunakan yaitu triangulasi teknik, dengan membandingkan antara hasil tes dan hasil wawancara siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) siswa yang memiliki kecerdasan spasial tinggi mampu mencapai tahapan level van hiele ke 3 (Pemahaman Deduksi). 2) siswa yang memiliki kecerdasan spasial sedang mampu mnecapai tahapan level van hiele ke 2 (Deduksi Informal). 3) siswa yang memiliki kecerdasan spasial rendah mampu mencapai tahapan evel van hiele ke 1 (Analisis).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Rahmah, Ihdiny Mauhiya Miftahar. "Dikotomi Keruangan Wilayah: Karakteristik Wilayah dan Daya Saing Daerah Provinsi Jawa Timur." JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) 3, no. 2 (2020): 154–65. http://dx.doi.org/10.31289/jaur.v3i2.3142.

Full text
Abstract:
Pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan potensi masing-masing daerah. Pembangunan daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, implementasi pembangunan daerah masih belum merata di seluruh wilayahnya. Dalam tulisan ini, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan Provinsi Jawa Timur dengan pendekatan spasial dan non-spasial untuk mengetahui karakteristik secara lebih rinci. Untuk analisis spasial, dilakukan melalui analisis wwwwxwdikotomi sesuai dengan kondisi geografis Provinsi Jawa Timur di mana sebagian wilayahnya terletak di Pulau Jawa dan sebagian lagi terletak di Pulau Madura dan beberapa pulau di sekitarnya. Di sisi lain, analisis juga dilakukan pada aspek non-spasial yang dilakukan dengan dikotomi antara daerah maju dan terbelakang. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penentuan Daerah Tertinggal 2015-2019, ada 4 kabupaten yang masih termasuk dalam daerah Tertinggal. Berdasarkan analisis spasial dan non-spasial yang mengidentifikasi karakter masing-masing daerah, penulis telah mengembangkan beberapa rekomendasi strategi untuk masing-masing daerah. Strategi-strategi ini termasuk meningkatkan daya saing melalui peningkatan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai pembangunan inklusif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Perdana, Dwi, Ariyano Ariyano, and Amay Suherman. "Korelasi antara Kecerdasan Visual-Spasial dengan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Dasar Bidang Studi Teknik Mesin." Journal of Mechanical Engineering Education 4, no. 2 (2018): 169. http://dx.doi.org/10.17509/jmee.v4i2.9629.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pada tingkat korelasi antara kecerdasan visual-spasial dengan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah dasar bidang studi teknik mesin. Penelitian dilakukan terhadap 42 mahasiswa teknik mesin konsentrasi produksi dan perancangan Universitas Pendidikan Indonesia, berusia antara 20 – 24 tahun dengan memberikan dua jenis tes pengukur kecerdasan visual-spasial, yaitu Deferential Aptitude Test (DAT) dan Flanagan Aptitude Classification Test (FACT). Pengukuran bekerja sama dengan Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI. Hasil menunjukkan bahwa korelasi antara kecerdasan visual-spasial dengan hasil belajar kimia teknik berada pada tingkat hubungan yang dapat dianggap tidak ada, korelasi antara kecerdasan visual-spasial dengan hasil belajar matematika teknik berada pada tingkat hubungan yang dapat dianggap tidak ada, dan korelasi antara kecerdasan visual-spasial dengan hasil belajar fisika teknik berada pada tingkat hubungan yang dapat dianggap tidak ada ( untuk kima teknik, untuk matematika teknik, dan untuk fisika teknik). Hal ini dikarenakan oleh tidak adanya instrumen khusus untuk mengukur tingkat kecerdasan visual-spasial yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah dasar bidang studi teknik mesin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mahmudati, Rina, and Luluk Alawiyah. "SEBARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN VISUAL-SPASIAL SISWA DENGAN BUTIR SOAL HOTS (HIGH ORDER THINKING SKILL)." Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 5, no. 3 (2018): 333–37. http://dx.doi.org/10.32699/ppkm.v5i3.480.

Full text
Abstract:

 Rendahnya kemampuan visual spasial siswa terlihat pada hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa setengah dari jumlah objek observasi tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang mengutamakan aspek kemampuan spasial. Padahal kemampuan ini sangat diperlukan dalam memecahkan permasalah geometri ruang. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan visual spasial tersebut, salah satunya dengan melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi, melalui butir soal HOTS. Soal HOTS merupakan proses berpikir yang mengutamakan aspek menganalisis/mengurai (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui sebaran peningkatan kemampuan visual spasial siswa dengan menerapkan butir soal HOTS. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA Muhammadiyah Wonosobo tahun ajaran 2018/2019 yang diambil 65 sampel,sejumlah 32 siswa untuk kelas eksperimen dan 33 siswa ada kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan spasial.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan visual spasial siswa yang menerapkan butir soal HOTS meningkat secara signifikan, dari 9,344 menjadi 13,563 yaitu sebesar 4,219. Sebaran peningkatan secara signifikan terjadi pada kategori kurang sebelumnya 40,63%, menjadi 0%. Selanjutnya pada kategori sangat baik semula 0% meningkat 15,62 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Aini, Rahma Nur, Yanuar Hery Murtianto, and Dina Prasetyowati. "Profil Kemampuan Spasial Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif pada Siswa Kelas VIII SMP." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 1, no. 5 (2019): 90–96. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v1i5.4455.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa pada materi lingkaran ditinjau dari gaya kognitif reflektif siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Semarang tahun ajaran 2018/2019, dengan subjek penelitian kelas VIII B. Untuk mengetahui jenis gaya kognitif siswa, maka dilakukan MFFT (Matching Familiar Figure Test). Sedangkan, untuk dapat mengetahui kemampuan spasial siswa maka dilakukan dengan pemberian tes yang mencakup 3 komponen kemampuan spasial yaitu Spatial Visualization, Spatial Orientation, dan Spatial Relation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes gaya kognitif, soal tes kemampuan spasial dan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan penentuan subjek penelitian yaitu 2 siswa reflektif, kemudian pemberian tes kemampuan spasial dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Dari hasil penelitian menggunakan triangulasi metode, yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh dengan membandingkan hasil tes tertulis dengan hasil wawancara. Dalam penelitian menunjukkan bahwa subjek reflektif menunjukkan ketercapaian kemampuan spasial pada tingkatan tinggi karena subjek reflektif berpikir lama dan mendalam untuk mempertimbangkan keputusan jawaban.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Hantari, Anjas Ninda, and Ardhya Nareswari. "PENGARUH WISATA TERHADAP PERUBAHAN SPASIAL PERMUKIMAN DI DESA WISATA ADILUHUR, KEBUMEN." MODUL 21, no. 2 (2021): 81–90. http://dx.doi.org/10.14710/mdl.21.2.2021.81-90.

Full text
Abstract:
Sektor pariwisata kini sangat berkembang dan menjadi sektor unggulan dalam pengembangan suatu wilayah. Salah satu pengembangan wisata aternatif yaitu melalui Desa Wisata. Desa Adiluhur ditetapkan sebagai Desa Wisata karena mengembangkan sektor pariwisata pada permukimannya. Berkembangnya pariwisata maka mempengaruhi perkembangan akomodasi wisata yang diiringi oleh berlangsungnya perubahan pada fisik lingkungan permukiman. Perubahan fisik permukiman di Desa Adiluhur meliputi berkembangnya pembangunan dan terbentuknya ruang atau bangunan baru pada permukiman. Pengembangan wisata berdampak pada terbentuknya aktivitas dan pengelolaan wisata yang mempengaruhi perubahan fisik dan spasial permukiman. Adanya wisata di Desa Adiluhur yang berdampak pada perubahan spasial permukiman, maka pertanyaan penelitian adalah Bagaimana spasial permukiman Desa Adiluhur sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata dan bagaimana pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman Desa Wisata Adiluhur? Berdasarkan analisis terdapat momentum waktu perubahan spasial permukiman yaitu dari sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur. Pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur yaitu terjadi perubahan fisik area terbangun, terbentuknya elemen wisata pada permukiman, terbentuk aktivitas dan pengelolaan wisata serta terjadi perubahan elemen fisik permukiman
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Arnis, Fitri Mustika, and Edi Syahputra. "ANALISIS LINTASAN BERPIKIR SISWA SMP UNTUKMENYELESAIKAN MASALAH SPASIAL SETELAH MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK." Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika 13, no. 2 (2020): 73–78. http://dx.doi.org/10.24114/paradikma.v13i2.23714.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil tes kemampuan spasial siswa yang diajar dengan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik 2) mengetahui lintasan berpikir siswa SMP untuk menyelesaikan masalah spasial setelah Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Ali Imron Medan dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP sebanyak 31 orang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ialah, tes kemampuan spasial dalam menyelesaikan masalah geometri dan pedoman wawancara. Subjek untuk wawancara dipilih sebanyak 6 orang berdasarkan dengan tingkat kemampuan spasial matematisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kemampuan spasial matematis pada siswa berkemampuan rendah memiliki proporsi tertinggi yaitu sebanyak 12 siswa, diikuti pada siswa berkemampuan tinggi 10 siswa dan berkemampuan sedang sebanyak 9 siswa. Jadi, persentase tingkat kemampuan spasial matematis siswa dengan kemampuan ‘rendah’ sebanyak 38,7%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 29%, dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 32,3%. 2) Tahapan proses berpikir kreatif yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana hasil dan temuan pada penelitian ini adalah orientation, preparation, incubation, illumination dan verification yang akan dilewati sebagai titik lintasan berpikir siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Septiana, Siska Indah, and Niken Puruhita. "PENGARUH PEMBERIAN IKAN TERI (Engraulis encrasicolus) PADA MEMORI SPASIAL TIKUS SPRAGUE DAWLEY USIA SATU BULAN." Journal of Nutrition College 4, no. 1 (2015): 1–9. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v4i1.8614.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Memori spasial merupakan bagian dari kognitif yang berperan penting dalam kehidupan. Ikan teri (Engraulis encrasicolus) merupakan salah satu jenis oily fish yang memiliki kandungan omega-3 dalam bentuk EPA dan DHA yang tinggi. Asam lemak omega-3 berperan pada tingkat aktivitas plastistas sinaptik yang mengatur fungsi hipokampus yang merupakan bagian otak pusat pengaturan memori dan proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ikan teri terhadap kemampuan spasial tikus usia satu bulan.Metoda: Penelitian eksperimental murni dengan post test only with control group design yang diterapkan pada 21 tikus Sprague dawley usia satu bulan dengan random allocation sampling dalam 3 kelompok yaitu kontrol, kelompok pemberian ikan teri dan kelompok pemberian minyak ikan. Subjek diberikan diet dengan ikan teri sebanyak 1,5 gram per 200 gram berat badan dan minyak ikan sebanyak 167 mg per 200 gram berat badan yang dicampurkan ke pakan selama 14 hari. Pengujian kemampuan spasial menggunakan uji Morris Water Maze yang akan mengukur tingkat kemampuan observasi spasial dan spasial bias subjek. Data dianalisis dengan nonparametik Wilcoxon dan Multivariate ANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Terdapat perbedaan persen penurunan waktu pencarian landasan yang nyata pada kelompok pemberian ikan teri yaitu penurunan sebesar 67.89% dibandingkan dengan kelompok kontrol (21.53%) namun tidak berbeda nyata dengan kelompok minyak ikan. Terdapat perbedaan pada tingkat spasial bias antar kelompok namun tidak terbukti signifikan secara statistika.Kesimpulan: Pemberian diet dengan ikan teri (Engraulis encrasicolus) meningkatkan kemampuan observasi spasial namun tidak menurunkan tingkat spasial bias pada anak tikus sehat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Muradi, Hengki. "SPATIAL DURBIN MODEL UNTUK PERAMALAN INFLASI DI PULAU JAWA." Jurnal Saintika Unpam : Jurnal Sains dan Matematika Unpam 2, no. 2 (2019): 149. http://dx.doi.org/10.32493/jsmu.v2i2.3322.

Full text
Abstract:
Inflasi merupakan indikator makro ekonomi yang penting bagi sebuah negara. Inflasi yang rendah dan terkendali merupakan harapan bagi semua bangsa di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan inflasi di Pulau Jawa dengan mengguankan pendekatan model spasial durbin. Data yang digunakan adalah data sekunder BPS selama periode 2015-2018. Peubah yang digunakan untuk menduga inflasi adalah tingkat kemiskinan dan UMK. Pada penelitian ini diperoleh nilai , yang berarti model Spasial Durbin yang dibangun mampu menjelaskan variasi pada Inflasi sebanyak 64,92%, pada inflasi terdapat pengaruh spasial autoregresive. Kemudian, ada pengaruh signifikan peubah tingkat kemiskinan dan UMK terhadap inflasi, namun secara spasial keduanya tidak berpengaruh signifikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Putri, Azlin Atika. "Kegiatan Montase dalam Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. 2 (2021): 997–1006. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v6i2.1624.

Full text
Abstract:
Studi pendahuluan terhadap subjek penelitian, bahwa sebagian besar anak belum memiliki kemampuan visual spasial yang baik, yang ditunjukkan dari kesulitan-kesulitan anak dalam hal visual spasial pada saat belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah Action research dengan model Kemmis dan Mc Taggart, melalui dua siklus yang terdiri dari delapan pertemuan pada siklus I dan enam kali pertemuan pada siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK FKIP UNRI Kota Pekanbaru provinsi Riau. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase. Rata-rata skor kecerdasan visual spasial pra siklus sebesar 30,06, kemudian mengalami peningkatan menjadi 38,46 pada akhir siklus I dan mengalami peningkatan kembali menjadi 47,53 pada akhir siklus II.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Hidayanti, Ifa Hasna, Sumarmi Sumarmi, and Dwiyono Hari Utomo. "Pengaruh Model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring terhadap Kemampuan Berpikir Spasial Siswa SMA." Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4, no. 9 (2019): 1222. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v4i9.12730.

Full text
Abstract:
<p class="Abstrak"><strong>Abstract:</strong> Spatial thingking ability is a person’s ability to see space as an object of phenomena. Spatial thingking has important role in geography learning to understand the geographic phenomena that occur, physical or social phenomena. The study aims to determine the effect of react on students’ spatial thingking abilities. The research subject was class student X SMAN 1 Tulungagung. Spasial thingking measurements were carried out essay test and analyzed with t-test. The result show that the gain score spatial thingking in experiment class 21,94 and control 18,53. The result hypotesis prove that (REACT) has positive influence on student’s spatial ability.</p><strong>Abstrak:</strong> Kemampuan berpikir spasial merupakan kemampuan seseorang dalam melihat sebuah ruang sebagai objek fenomena. Berpikir spasial mempunyai peran penting dalam pembelajaran Geografi untuk memahami fenomena-fenomena Geografi yang terjadi, baik itu fenomena fisik maupun fenomena sosial. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh model <em>REACT</em> terhadap berpikir spasial siswa. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Tulungagung. Berpikir spasial diukur menggunakan tes esai dan dianalisis memakai uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai <em>gain score</em> berpikir spasial pada kelas eksperimen 21,94 dan kelas kontrol 18,53. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa (REACT) memiliki pengaruh terhadap berpikir spasial siswa SMA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Handayani, Amalia, Sunandar Sunandar, and Sutrisno Sutrisno. "PENGARUH MODEL PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) BERBANTU GEOGEBRA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL PADA MATERI DIMENSI TIGA." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 2, no. 4 (2020): 286–91. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v2i4.6124.

Full text
Abstract:
Penelitian ini di latar belakangi dengan pentingnya motivasi belajar dan kemampuan spasial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui apakah kemampuan spasial siswa menggunakan model Problem Based Learningberbantu geogebra lebih baik daripada kemampuan spasial siswa menggunakan model konvensional pada materi dimensi tiga; (2) Mengetahui pada katagori motivasi belajar siswa manakah yang lebih baik antara tinggi, sedang dan rendah; (3) Mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar; (4) Mengetahui pada model Problem Based Learningmanakah yang lebih baik antara motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah; (5) Mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga; (6) Mengetahui apakah pada motivasi belajar tinggi, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional; (7) Mengetahui apakah pada motivasi belajar sedang, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional; (8) Mengetahui apakah pada motivasi belajar rendah, kemampuan spasial siswa dengan model Problem Based Learning lebih baik daripadamodel model pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII. Melalui cluster random samplingterpilih sampel penelitian yaitu X MM sebagai kelas eksperimen dan kelas XII TKR sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan spasial menggunakan model Problem Bassed Learning ataupun model Konvensional. (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kategori motivasi belajar siswa dengan menggunakan model Problem Bassed Learning ataupun model Konvensional terhadap kemampuan spasial. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar. Sehingga dengan model pembelajaran dan kategori motivasi manapun sama baiknya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Ersyi Darfia, Novreta, and Widdya Rahmalina2. "ANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAMPAR PROVINSI RIAU." Jurnal Infrastruktur 5, no. 2 (2019): 69–77. http://dx.doi.org/10.35814/infrastruktur.v5i2.1010.

Full text
Abstract:
Pemanasan global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas peristiwa iklim ekstrem seperti kekeringan. Penanggulangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekeringan perlu dilakukan. Akan tetapi informasi mengenai kekeringan lahan masih kurang untuk saat ini. Informasi mengenai kondisi keadaan permukaan diperlukan baik dalam bentuk data numerik maupun data spasial. Seiring dengan kemajuan teknologi, informasi spasial suatu wilayah dapat dilakukan dengan mudah. Sistem informasi geografis memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran indeks kekeringan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar Provinsi Riau. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan informasi spasial penyebaran indeks kekeringan sehingga dapat diambil tindakan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari kekeringan tersebut. Terdapat dua analisis utama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu analisis indeks kekeringan menggunakan metode KBDI dan analisis spasial indeks kekeringan metode KBDI tersebut. Analisis spasial menunjukkan hasil bahwa sifat kekeringan di lokasi penelitian didominasi oleh sifat “Sedang”. Kekeringan dengan kategori “Tinggi” dimulai pada bulan Juni dan berakhir di bulan September dengan sebaran kekeringan “Tinggi” terbesar terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Pada DAS Kampar tidak terjadi kekeringan “Ekstrim”. Kekeringan dengan kategori “Rendah” terjadi pada bulan November dan Desember.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Nuna, Sofyan, Resmawan Resmawan, and Dewi Rahmawaty Isa. "Identifikasi Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Ditinjau dari Kemampuan Spasial pada Topik Prisma dan Limas." Jambura Journal of Mathematics Education 1, no. 2 (2020): 90–97. http://dx.doi.org/10.34312/jmathedu.v1i2.7675.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan koneksi matematis siswa ditinjau dari kemampuan spasial pada topik prisma dan limas. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yang melibatkan siswa SMP Negeri 1 Telaga Biru sebagai subjek penelitian. Subjek penelitian sebanyak 46 orang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Instrumen penelitian menggunakan tes essay untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa, tes objektif untuk mengukur kemampuan spasial dan wawancara untuk melengkapi dan memperkuat informasi tambahan yang diperlukan. Kemampuan koneksi matematis diukur dengan 3 indikator yaitu: (1) mengenal dan menggunakan hubungan antara ide-ide matematika; (2) memahami bagaimana ide-ide matematika berhubungan dan saling berkaitan sehingga merupakan satu sistem yang utuh; dan (3) mengenal dan menerapkan matematika pada masalah kehidupan sehari- hari. Kemampuan spasial diukur dengan 5 indikator yaitu: (1) kemampuan persepsi; (2) kemampuan visualisasi; (3) kemampuan rotasi; (4) kemampuan relasi; dan (5) kemampuan orientasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,49% siswa dengan kemampuan spasial tinggi, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori sangat baik, 62,91% siswa dengan kemampuan spasial sedang, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori baik, dan 56,56% siswa dengan kemampuan spasial rendah, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Akbar, Khairul. "Eksplorasi Penelaran Spasial pada Konstruk Rotasi Mental dengan Media Google SketchUp." Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar 5, no. 1 (2021): 143–64. http://dx.doi.org/10.26811/didaktika.v5i1.203.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir spasial siswa pada konstruk rotasi mental sebelum dan sesudah mengeksplorasi media Google SketchUp. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian dipilih masing-masing dua orang siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen penelitian adalah tes tertulis penalaran spasial konstruk rotasi mental dan pedoman wawancara. Prosedur penelitian adalah (1) siswa mengerjakan soal pre-test ; (2) wawancara awal; (3) siswa melakukan eksplorasi rotasi dengan media Google SketchUp; (4) siswa mengerjakan soal post-test; (5) wawancara akhir. Hasil pre-test t dan wawancara awal menunjukkan siswa kesulitan melakukan penalaran spasial pada konstruk rotasi mental pada indikator rotasi segala arah dengan objek kubus. Hasil posttest dan wawancara akhir menunjukkan keenam siswa mampu melakukan penalaran spasial konstruk rotasi mental untuk semua indikator. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media Google SketchUp dapat merubah cara berpikir spasial konstruk rotasi mental.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sirri, Evi Latifatus, Khomsatun Ni'mah, and Nani Ratnaningsih. "Analisis Kemampuan Spasial Siswa Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Selama Pembelajaran Daring." JIPMat 6, no. 1 (2021): 34–42. http://dx.doi.org/10.26877/jipmat.v6i1.8088.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan spasial siswa kelas 9 ditinjau dari kemandirian belajar siswa selama pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan spasial dan angket kemandirian belajar siswa selama pembelajaran daring. Subjek penelitian ini terdiri dari enam orang siswa dari kelas 9C dengan kategori kemandirian belajar tinggi dan sedang. Teknik analisis data dengan deskripsi hasil tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan spasial matematis subjek penelitian dengan kriteria kemandirian belajar yang tinggi ataupun rendah, sama-sama belum optimal, dari lima indikator kemampuan spasial rata-rata siswa hanya menguasai dua indikator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Samuel J. Litualy, Piet Soumokil, Juliaans E. R. Marantika &. "PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GAMBAR BERSERI DAN KECERDASAN SPASIAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI." JURNAL TAHURI 16, no. 2 (2019): 10–21. http://dx.doi.org/10.30598/tahurivol16issue2page10-21.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi; 2) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spasial terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi; 3) untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara kecerdasan spasial tinggi yang diajarkan dengan metode gambar berseri maupun konvnsional dan kecerdasan spasial rendah yang diajarkan dengan metode gambar berseri maupun konvensional terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi. Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon, tahun akademik 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian berjumlah 18 mahasiswa yang dipilih secara acak pada setiap kelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni (1) tes menulis karangan deskripsi dan (2) tes DAT atau space relation untuk mengukur kecerdasan spasial. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama dan kedua adalah uji Mann Whitney. Sedangkan hipotesis ketiga dibuktikan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran gambar berseri lebih baik daripada metode pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Selain itu, hasil keterampilan menulis karangan deskripsi pada kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan tinggi tidak lebih baik daripada kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan spasial rendah. Serta terdapat perbedaan pengaruh antara kecerdasan spasial tinggi yang diajarkan dengan metode gambar berseri maupun konvensional dan kecerdasan spasial rendah yang diajarkan dengan metode gambar berseri maupun konvensional terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Prasetya, Ruwanda. "PENGGUNAAN CITRA RESOLUSI TINGGI GEOEYE-1 UNTUK PEMBUATAN BASISDATA SPASIAL DI WILAYAH PERBATASAN." Seminar Nasional Geomatika 2 (February 9, 2018): 445. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2017.2-0.440.

Full text
Abstract:
<p>Salah satu wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan wilayah darat negara lain yakni Pulau Sebatik. Pulau Sebatik terbagi menjadi dua negara, yakni Indonesia di sisi selatan dan Malaysia di sebelah utara. Salah satu daerah administrasi yang ada di Pulau Sebatik adalah Kecamatan Sebatik Timur yang terletak di koordinat 4,148° LU dan 117,787° BT. Wilayah perbatasan menjadi wilayah yang rawan terhadap berbagai permasalahan. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah kurang terkelolanya potensi sumberdaya wilayah yang disebabkan belum tersedianya data spasial sebagai sarana perencanaan dan pembangunan. Kesadaran yang masih rendah terkait pentingnya ketersediaan data spasial di wilayah perbatasan sangat membantu untuk analisis pengambilan kebijakan, seperti optimalisasi sumber daya di wilayah perbatasan, menjadi salah satu penyebab utama dari ketidaktersediaan data spasial di wilayah perbatasan. Basisdata spasial akan berperan sebagai suatu sumber data dasar yang digunakan untuk membantu pengelolaan potensi permasalahan-permasalahan dan optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya di wilayah tersebut. Letak daerah Kecamatan Sebatik Timur yang berada pada sebuah pulau kecil yang berada di wilayah perbatasan negara membuat semakin pentingnya kebutuhan basisdata spasial dengan resolusi yang tinggi. Citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit GeoEye-1 yang memiliki resolusi 1,5 meter. Ekstraksi data geospasial dari citra GeoEye-1 tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik interpretasi visual. Interpretasi visual yang dilakukan akan menghasilkan data spasial berupa peta-peta tematik.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: Wilayah perbatasan, basisdata spasial, GeoEye-1, penginderaan jauh</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Wahyuni, Arie, and Destia Wahyu Hidayati. "PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF BERBASIS ICT TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL MAHASISWA." Jurnal Informa 6, no. 1 (2020): 6–9. http://dx.doi.org/10.46808/informa.v6i1.165.

Full text
Abstract:
Kemampuan berfikir kreatif dan kemampuan spasial merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran pada objek tiga dimensi, salah satunya pada materi volume benda putar. Adanya kemampuan berfikir kreatif, mahasiswa akan lebih memberikan ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah soal matematika. Sedangkan adanya kemampuan spasial, mahasiswa akan dapat mempresentasikan objek-objek abstrak. ICT merupakan media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan objek-objek abstrak. ICT dapat juga membantu mahasiswa dalam pemahaman objek tiga dimensi dalam bentuk abstrak menjadi bentuk nyata. ICT dalam penelitian ini dengan bantuan software authograph. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT berpengaruh secara spesifik terhadap kemampuan spasial mahasiswa. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas data, uji korelasi, dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang kuat antara kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT dan kemampuan spasial. Kemampuan berfikir kreatif berbasis ICT memberikan pengaruh yang cukup signifikan sebesar 68,6% terhadap kemampuan spasial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

LESTARI, AMI, HAZMIRA YOZZA, and IZZATI RAHMI HG. "PEMODELAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI SPASIAL." Jurnal Matematika UNAND 9, no. 3 (2020): 222. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.9.3.222-230.2020.

Full text
Abstract:
Analisis regresi spasial merupakan pengembangan dari analisis regresi linier klasik dengan melibatkan unsur lokasi ke dalam model. Pada penelitian ini dibentuk model untuk menentukan faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin menurut kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat dengan menggunakan analisis regresi spasial. Pemodelan ini didahului oleh pengujian autokorelasi spasial dengan uji Getis-Ord G. Berdasarkan koefisien autokorelasi Getis-Ord G diperoleh bahwa pada data jumlah penduduk miskin terdapat autokorelasi positif. Selanjutnya dilakukan analisis regresi spasial menggunakan Spatial Error Model (SEM) dengan parameter λ = −0, 723224, yang menunjukkan bahwa jika suatu wilayah yang dikelilingi oleh wilayah lain sebanyak n, maka pengaruh dari masing-masing wilayah yang mengelilinginya dapat diukur sebesar 0, 723224. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Barat adalah jumlah penduduk, persentase laju pertumbuhan ekonomi, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.Kata Kunci: Autokorelasi spasial, Uji Getis-Ord G, Spatial Error Model
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Anjarsari, Elly. "MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SPASIAL SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA." JURNAL REFORMA 7, no. 2 (2019): 55. http://dx.doi.org/10.30736/rfma.v7i2.77.

Full text
Abstract:
Kajian ini dibuat dengan tujuan mengetahui bagaimana pendekatan saintifik diaplikasikan dalam pembelajaran matematika pada proses mengembangkan kemampuan spasial. Pada pendekatan ini siswa diberi kebebasan untuk merencanakan aktivitas belajar dan mencari berbagai sumber belajar yang dapat diperoleh diluar kelas. Dalam pendekatan saintifik yang terdapat pada kurikulum 2013 mencakup beberapa aktivitas belajar, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan saintifik para peserta didik mampu menghasilkan ide kreatif dan inovatif, terutama dalam membantu mengembangkan kemampuan spasial mereka. Hasil kajian menunjukkan pendekatan saintifik dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan spasial dan memberi rangsangan kreativitas dan kemandirian siswa dalam menentukan suatu pengetahuan yang baru.
 
 Kata Kunci: Kemampuan Spasial, Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Matematika
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Yulius, Yulius. "Distribusi Spasial Kualitas Air di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Lombok Tengah." MAJALAH ILMIAH GLOBE 20, no. 1 (2018): 35. http://dx.doi.org/10.24895/mig.2018.20-1.598.

Full text
Abstract:
<p>Ketersedian data dan informasi terkini kualitas air menjadi sangat penting dalam mengelola kawasan konservasi secara komprehensif. Kajian kualitas air dapat dilakukan dengan pendekatan spasial. Penelitian distribusi spasial kualitas air telah dilakukan di perairan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 25 – 30 September 2015. Terdapat 29 stasiun pengamatan yang terdistribusi pada zona perairan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kualitas perairan KKLD Lombok Tengah yang dinilai dari 11 parameter dengan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang dilakukan adalah metode survei pada daerah teluk di perairan Lombok Tengah dengan metode pengambilan sampel secara <em>purposive sampling</em>. Analisis distribusi spasial kualitas air dilakukan dengan menggunakan SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi spasial kualitas air parameter suhu, pH dan klorofil yang bernilai cukup tinggi berada di dekat wilayah pesisir sebaliknya dengan nilai salinitas. Distribusi spasial kualitas air di Teluk Kuta parameter bernilai cukup tinggi adalah TSS, TOM, DO, fosfat, dan amoniak. Pada Teluk Mawun yang bernilai cukup tinggi adalah TSS, TOM, dan nitrat, sedangkan di Teluk Bumbang parameter bernilai cukup tinggi adalah DO, nitrat, dan nitrit. Distribusi spasial kualitas perairan di lokasi penelitian diharapkan akan berguna untuk kebijakan pengelolaan kawasan konservasi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography