Academic literature on the topic 'Stav fotonu'

Rumah produksi Bakso Aci Tata Snack memiliki produk bakso aci dengan pemasaran menggunakan digital marketing. Media promosi yang digunakan adalah Shopee dan Instagram. Kegiatan pemasaran yang saat ini sedang digunakan lebih dominan adalah kemampuan dalam menggunakan perangkat elektronik berupa smartphone, perangkat personal komputer atau laptop, dan pengetahuan tentang internet untuk meningkatkan penjualan. Pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada tenaga kerja dan pemilik Rumah Produksi Bakso Aci Tata Snack. Kegiatan ini diikuti seluruh karyawan yang berjumlah 16 orang dan dilaksanakan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan usulan perbaikan digital marketing. Kegiatan ini mengungkapkan persamaan penggunaan Shopee dan Instagram yang meliputi fitur foto produk yang menarik, gratis ongkos kirim, follower yang ditingkatkan, tampilan toko menarik, tema konsisten dan daya tarik caption serta posting. Sedangkan yang membedakan untuk akun Shopee menggunakan star seller dan live chat. Adapun akun Instagram menggunakan Instagram for Business dan live streaming.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dengan film documenter pendudukan Jepang di Indonesia dalam pembelajaran sejarah dalam meningkatkan motivasi belajar dan kesadaran sejarah siswa kelas XI SMA Plus informatika Ciamis. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian diperoleh dari pengamatan kegiatan pembelajaran, informan (siswa, guru, dan kepala sekolah), dokumen, dan foto kegiatan dengan tahapan planning, action, observing, dan reflecting. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang dicapai siswa pada siklus I untuk sikap motivasi belajar rata-rata 67,9, siklus II meningkat 76,66, dan siklus III mencapai 83,11. Untuk sikap kesadaran sejarah siswa memperoleh rata-rata siklus I 68,8, siklus II meningkat 79,4, dan siklus III mengalami peningkatan 85,05. Selanjutnya, peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata post test yakni siklus I 69,5 meningkat 74,42, dan pada siklus III meningkat 79,8. Dengan persentase ketuntasan klasikal siklus I 42,85%, siklus II meningkat 60%, dan siklus III meningkat 85,71%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sejarah adalah 75 dengan persentase ketuntasan klasikal minimal ditentukan 75%. Persentase Ketuntasan Klasikal Minimal skala sikap motivasi belajar dan kesadaran sejarah adalah 80%.

Este ensayo se propone leer la figura del poeta y los modos con que Vallejo la construye en su escritura (sobre todo en la poesía y en las cartas) para confrontarla con los textos iconográficos, en especial con la fotografía. Como punto de partida, se pretende discernir los alcances de la pobreza del autor tal como esta se registra en la biografía, es decir, como creciente intensificación particularmente en los últimos años de su estadía europea. La hipótesis del ensayo consiste en sostener que Vallejo se esmera en construir esa imagen en las poses y el vestido registrados en las fotos y, de esa manera, sitúa su propia imagen al resguardo para impedir poner en riesgo la dignidad del escritor. Por eso el dandismo de Vallejo es un dandismo de la pobreza, y el uso del traje su expresión más elocuente. ABSTRACTThis paper intends to understand the poet’s figure and how Vallejo built it in his writing (especially in poetry and letters) to compare it with the iconographic texts, especially photography. As a starting point, it is intended to discuss the author’s poverty scope reflected in his biography that is to say in increasing intensification, particularly in the last years of his European stay. The hypothesis of this paper is Vallejo’s endeavor to build an image through the poses and clothing in the photos and, thus, protecting his own image to prevent compromising his dignity. So the dandyism of Vallejo is a dandyism of poverty and the use of a suit is his most eloquent expression. Keywords: Vallejo, poet’s figure, dandyism, poverty, iconographic texts, photography, biography.

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ini merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia berdasarkan DIKTI Tahun 2015 PTS mendapat peringkat 125 dari 3320 Perguruan tinggi swasta di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor penyebab dari mahasiswa tidak puas terhadap pelayanan yang di terima dengan menggunakan metode Servqual di Fakultas Teknik Industri, (2) Menentukan upaya evaluasi perbaikan kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa dengan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Development (QFD) sebagai acuan penentuan prioritas tindakan perbaikan yang akan di lakukan oleh Universitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Servqual maka dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan (gap) antara kepuasan dan harapan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan saat ini di Fakultas Teknik Industri (FTI) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) relative masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semua indicator atau atribut layanan memiliki nilai negatif, yang berarti bahwa layanan jasa pendidikan yang diberikan oleh FTI PTS saat ini belum sesuai dengan harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui bahwa tingkat kinerja FTI PTS dan tingkat kepentingan mahasiswa saat ini cukup baik dan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya atribut yang masuk pada kuadran II, yaitu sebanyak 23 atribut dari 37 atribut yang merupakan jumlah keseluruhan. Tingkat kinerja FTI PTS juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa sementara tingkat kepentingan mahasiswa terlihat dari tingkat harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengukuran terlihat bahwa rata-rata secara “Memuaskan” dengan nilai sebesar 78.38% sedangkan rata-rata secara keseluruhan tingkat harapan mahasiswa FTI PTS berada pada kategori “sangat Penting” dengan nilai sebesar 78.38 %. Hasil temuan utama maka dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan prioritas utama secara urutan, yaitu : (1) Penggunaan internet menjadi ada, (2) Penginputan nilai mata kuliah ≤ 2 minggu setelah berakhirnya ujian, (3) Kemampuan staf menanggapi keluhan mahhasiswa secara cepat, (4) Dukungan Sistem Informasi Akademik (SIA), (5) Kemampuan staf menyelesaikan complain paling lambat 3 hari, (6) Ketersediaan area parkir yang luas, (7) Kemampuan security mengatur kendaraan di area parkir, (8) Ketersediaan area kantin yang memadai, dan (9) Ketersediaan tempat foto copy.Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Servqual, Importance-Performance Analysis (IPA), Quality Function Development (QFD).

Dialoguing with the theoretical intersection between central references of the Critical Theory of Society and the philosopher Guy Debord, through literature review and case studies, this article sought to discuss the theme of suicide.com. Although the term has been coined, it was done, generically, for suicide cases in which the author uses some digital resource to the act. Therefore, suicide.com shows its characteristics and forms of manifestation that differs between cases in which the suicides are encouraged and directed by websites and/or internet users where, in general, such practices are restricted to the forums. accompanied by the chats, having as a visual record eventual images of the process; creation of suicide groups where people meet in forums to talk about the subject and they create a collective death pact; or cases where the suicide makes the practice public in video and live, from the access of Internet users to the webcam. However, the proposed approach embraced a new understanding of the concept, which could be based on the following premises: a) the suicide, as a social phenomenon, is limited to the historical context and cultural factors of its time and space, therefore, the media is an inherent component of contemporary suicide practices; b) suicide.com, however, is not just the virtualized replication of traditional suicide; It is the result of the processes of public spectacularization of private life in virtual environments.ResumoDialogando com a intersecção teórica entre referências centrais da Teoria Crítica da Sociedade e o filósofo Guy Debord, por meio de revisão bibliográfica e de estudos de caso, o presente artigo buscou discutir a temática do suicídio.com. Apesar de o termo já ter sido cunhado, o mesmo foi feito, genericamente, para casos de suicídio em que o autor utiliza algum meio digital para o ato. Assim sendo, o suicídio.com apresentou suas próprias características e formas de manifestação, que se diferem entre casos nos quais os suicidas são incentivados e orientados por sites e/ou usuários da internet onde, em geral, tais práticas ficam restritas aos fóruns, sendo acompanhadas pelos chats, tendo como forma de registro visual eventuais fotos do processo; criação de grupos suicidas onde as pessoas se encontram em fóruns sobre o assunto e criam um pacto de morte coletiva; ou casos em que o suicida torna a prática pública em vídeo e ao vivo, a partir do acesso dos internautas à webcam. Todavia, a propositura levantada abarcou uma nova compreensão do conceito, que pôde ser alicerçado nas seguintes premissas: a) o suicídio, enquanto fenômeno social, está circunscrito ao contexto histórico e aos fatores culturais de seu tempo e espaço, portanto, a mídia é um componente inerente às práticas contemporâneas de suicídio; b) o suicídio.com, porém, não é somente a replicação virtualizada do suicídio tradicional; é consequente dos processos de espetacularização pública da vida privada em ambientes virtuais.Palavras-chave: Suicídio.com, Sociedade do espetáculo, Cibercultura, Suicídio.Keywords: Suicide.com, Society of the spetacle, Cyberculture, Suicide.ReferencesADORNO, Theodor Wiesegrund; HORKHEIMER, Max. Dialética do esclarecimento: fragmentos filosóficos. Trad. Guido Antonio de Almeida. Rio de Janeiro: Jorge Zahar, 1985.ALMEIDA, Ana Filipa. Efeito de Werther. In: Análise psicológica, Lisboa, v. 18, n. 1, p. 37-51, 2000.ANES, Eugenia Maria Garcia; SILVA, N.; SILVA, S. Suicídio: um problema de saúde pública. Jornadas de enfermagem da escola superior de saúde do IPB: livro de atas. Bragança: Escola Superior de Saúde. p. 524-532, 2013.BATEY, Mark. O significado da marca: como as marcas ganham vida na mente dos consumidores. Tradução Gabriel Zide Neto. Rio de Janeiro: Best Business, 2010.BESTGORE. Man cuts his femoral artery and bleeds live on ooVoo webcam. 2012. Disponível em: <http://www.bestgore.com/suicide/man-cuts-his-femoral-artery-bleeds-live-oovoo-webcam/>. Acesso em: 29 out. 2018.BLINDERMAN, Ilia. See The First “Selfie” In History Taken by Robert Cornelius, a Philadelphia Chemist, in 1839. Openculture. 2013. Disponível em: < http://www.openculture.com/2013/11/the-first-selfie-in-history-1839.html>. Acesso em: 20 jan. 2019.BRUM, Eliane; AZEVEDO, Solange. Suicídio.com. Revista Época. São Paulo, v. 2, n. 2, p. 27-30, fev. 2008.CAMUS, Albert. O mito de Sísifo. 5.ed. Rio de Janeiro: Record, 2008.CHRISTANTE, Luciana. Com sem saída. Revista Unespciência. 13. ed., p. 30-35, out. 2010.COSTA, Ana Luisa. A relação entre o suicídio e a internet: o fenômeno do ‘suicídio.com’. CONGRESSO DE CIÊNCIAS DA COMUNICAÇÃO NA REGIÃO SUDESTE, 19., Vila Velha/ES, 2014. Anais... Vila Velha: Intercom – Sociedade Brasileira de Estudos Interdisciplinares da Comunicação, 2014.CRUVINEL, Monica Vasconcelos. Rastros virtuais de uma morte (a)enunciada: uma análise dos discursos do suicídio pelas páginas “brasileiras” do Orkut”. 2008. 198 f. Dissertação (Mestrado em Linguística) - Instituto de Estudos de Linguagem, Unicamp, Campinas, 2008.CRUZ, Dulce Márcia; KRÜGER, Fernando. L. As estratégias de marketing dos jogos eletrônicos de simulação da vida. 2009. Disponível em: <http://www.prodemge.gov.br/images/revistafonte/revista_9.pdf#page=65>. Acesso em: 10 jan. 2019.DAYLY MAIL. 'Took all my pills, bye bye': Woman commits suicide on Facebook... and none of her 1,082 online friends help. Daily Mail Reporter. News. 06 Jan. 2011. Disponível em: <https://www.dailymail.co.uk/news/article-1344281/Facebook-suicide-None-Simone-Backs-1-082-online-friends-helped-her.html>. Acesso em: 02 Fev. 2019.DEBORD, Guy. A sociedade do espetáculo. Tradução Estela dos Santos Abreu. Rio de Janeiro: Contraponto, 1997.DURKHEIM, Émile. O suicídio. Estudo sociológico. Tradução Monica Stahel. 1. ed. São Paulo: Martins Fontes, 2000. (Coleção Tópicos).FIERRO, Mariana. Suicidios que se transmitieron en vivo por redes sociales. Azteca. 2018. Disponível em: <https://www.aztecaamerica.com/galerias/noticias/13206/suicidios-que-se-transmitieron-en-vivo-por-redes-sociales/7>. Acesso em: 19 maio 2019.GOETHE, Johann Wolfgang. Os sofrimentos do jovem Werther, trad. de Erlon José Paschoal, São Paulo, Estação Liberdade, 1999.GOMES, J. O. et al. Suicídio e internet: análise de resultados em ferramentas de busca. In: Psicologia e Sociedade, v. 26, n. 1, p. 63-73, 2014.HISTÓRIA DIGITAL. 35 fotos post mortem. História Digital. Curiosidades. 2014. Disponível em: <https://historiadigital.org/curiosidades/35-fotos-post-mortem-feitas-apos-a-morte/>. Acesso em: 02 Fev. 2019.LOUREIRO, Paulo Roberto Amorim; MOREIRA, Tito Belchior; SACHSIDA, Adolfo. Os efeitos da mídia sobre o suicídio: uma análise empírica para os estados brasileiros. IPEA. Texto para Discussão 1851. Rio de Janeiro, 2013.MENEGHEL, Stela Nazareth et al. Características epidemiológicas do suicídio no Rio Grande do Sul. Revista Saúde Pública, v. 8, p. 804-810, 2004.MORENO, Ana Carolina; DANTAS, Carolina; OLIVEIRA, Monique. Suicídios de adolescentes: como entender os motivos e lidar com o fato que preocupa pais e educadores. Globo. Ciência e Saúde, 2018. Disponível em: < https://g1.globo.com/ciencia-e-saude/noticia/suicidios-de-adolescentes-como-entender-os-motivos-e-lidar-com-o-fato-que-preocupa-pais-e-educadores.ghtml >. Aceso em: 08 mar. 2019.NAÇÕES UNIDAS. OMS: quase 800 mil pessoas se suicidam por ano. Nações Unidas Brasil, 2018. Disponível em: <https://nacoesunidas.org/oms-quase-800-mil-pessoas-se-suicidam-por-ano/>. Acesso em: 04 mar. 2019.O GLOBO. Mãe encontra vídeo no Youtube Kids que ensina crianças como cometer suicídio. OGlobo. Sociedade. 2019. Disponível em: <https://oglobo.globo.com/sociedade/mae-encontra-video-no-youtube-kids-que-ensina-criancas-como-cometer-suicidio-23482770>. Acesso em: 19 maio 2019.OOVOO. Fast facts & figures. OOVOO. Company Fact Sheet 2014. Disponível em: <http://www.oovoo.com/fact-sheet/ooVoo_FactSheet_0807V5.pdf>. Acesso em: 10 jan. 2018.OWEN, Jonathan. Teens die after logging into 'suicide chat rooms'. Independent. This Britain. 2006. Disponível em: <https://www.independent.co.uk/news/uk/this-britain/teens-die-after-logging-into-suicide-chat-rooms-415386.html>. Acesso em 06 mar. 2019.PACÍFICO, Marsiel; GOMES, Luiz Roberto. O espetáculo de si: uma proposição sobre a atualidade da sociedade do espetáculo. Comunicações. Piracicaba, v. 26, n. 1, p. 165-179, 2019.R7. Por desilusão amorosa! Garota anuncia suicídio em rede social e posta última foto antes de se matar. R7. Hora7. 2014. Disponível em: <https://noticias.r7.com/hora-7/fotos/por-desilusao-amorosa-garota-anuncia-suicidio-em-rede-social-e-posta-ultima-foto-antes-de-se-matar-16062018#!/foto/8>. Acesso em: 18 dez. 2018.SILVA, Manuely Costa. A influência dos grupos Emo, Gótico e Punk no desenvolvimento dos adolescentes. Monografia (Especialização em Educação e Psicopedagogia) – Pontifícia Universidade Católica. Campinas, p. 33, 2006.SOUSA, Ana Cristina. Eugenia Cooney, a ‘rainha-esqueleto’, é demasiado magra para o Youtube?. Público. Sociedade, 2016. Disponível em: <https://www.publico.pt/2016/10/25/sociedade/noticia/anorexia-ou-magreza-natural-1748753>. Acesso em: 10 nov. 2018.STELTER, Brian. Web Suicide Viewed Live and Reaction Spur a Debate. NYTimes. 2008. Disponível em: <https://www.nytimes.com/2008/11/25/us/25suicides.html>. Acesso em: 18 maio 2019.STOKES, Paul. Chatroom users 'goaded man in web suicide'. The Telegraph. UKNews. 2007. Disponível em: <https://www.telegraph.co.uk/news/uknews/1563053/Chatroom-users-goaded-man-in-web-suicide.html>. Acesso em: 18 maio 2019.TÜRCKE. Christoph. Sociedade Excitada: filosofia da sensação. Tradução Antonio A. S. Zuin e outros. Campinas: Editora da Unicamp, 2010.VEJA. A cada 40 segundos ocorre um suicídio no mundo. Veja. Saúde, 2018. Disponível em <https://veja.abril.com.br/saude/a-cada-40-segundos-ocorre-um-suicidio-no-mundo/>. Acesso em: 12 maio 2019.VIANA, Bruno Mariante. Teasers: imagens que provocam a utilização do teaser de cartaz da saga Star Wars frente ao imaginário do público pós-moderno. Monografia (Bacharelado em Comunicação Social, Habilitação em Publicidade e Propaganda) – Faculdade de Biblioteconomia e Comunicação, Universidade Federal do Rio Grande do Sul, Porto Alegre, p. 92, 2010.YOUTUBE. Eugenia Cooney. Disponível em: <https://www.youtube.com/user/eugeniacooney/about>. Acesso em: 10 jan. 2019.e3873103

Latar Belakang : COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Beberapa penelitian melaporkan tentang hubungan SARS-CoV-2 dengan kelainan pada mata. Pada era pandemi, pengelolaan pasien sakit mata harus hati-hati untuk mencegah penularan petugas medis. Laporan kasus ini menyajikan pengelolaan perforasi kornea pasien terkonfirmasi COVID-19. Metode : Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan oftalmologi dengan pemeriksaan penunjang lainnya. Laporan Kasus : Perempuan berusia 54 tahun dirujuk dengan keluhan keluar darah pada mata kiri sejak 17 jam sebelum sampai RS. Keluhan batuk atau demam 14 hari sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan perforasi kornea mata kiri disertai prolaps isi bola mata (iris, vitreus dan choroid). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan foto rontgen thorax normal, rapid test covid-19 reaktif dan hasil positif pada PCR dari swab nasofaring. Seluruh staf medis menggunakan alat pelindung diri (APD) tingkat tiga dalam melakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang. Dari hasil anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien didiagnosis dengan perforasi kornea spontan mata kiri dan terkonfirmasi COVID-19. Pasien direncanakan untuk eviserasi mata kiri dengan anestesi umum dan saat tindakan operator dan seluruh staf ruang operasi menggunakan alat pelindung diri (APD) tingkat tiga. Setelah operasi dilakukan, pasien kemudian dirawat di ruang isolasi khusus COVID-19. Swab nasofaring dilakukan ulang sehari setelah operasi dan keesokan harinya. Dua hari setelah operasi, pasien dipulangkan dan isolasi mandiri di rumah Kesimpulan: Laporan kasus ini menunjukkan manajemen perforasi kornea pada pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dilakukan sesuai alur khusus termasuk pada pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosis oftalmologi dan COVID-19, prosedur pembedahan dan perawatan pasca operasi. Kata Kunci : SARS-CoV-2, Perforasi Kornea, APD, PCR, Eviscerasi Introduction: Corona-Virus-Disease-2019 (COVID-19) is an important health problem that was defined as a pandemic by the World Health Organization (WHO). There are few reports on the association of SARS-CoV-2 with ocular abnormalities. In the pandemic era, management of ocular patients should be more careful to prevent transmission to medical staff. This report presenting the management of corneal perforation in confirmed COVID-19 patients. Method: The diagnosis was established based on history taking, physical and ophthalmology examination with other ancillary tests. Case Report : 54-year-old female patient referred with complaints of left eye bleeding since 17 hours ago. This patient never complaint about cough or fever 14 days before admission. From the ancillary test (complete blood count and chest x-ray are within normal limit, reactive rapid test for COVID-19, positive result of PCR nasopharynx). The patient was diagnosed with spontaneous corneal perforation on the left eye with COVID-19 confirmed. The evisceration procedure with general anesthesia was performed with exceptional precaution. Operator and all operating room staff wear the 3rd level of personal protective equipment (PPE). The surgery was successfully done and the patient then hospitalized in the COVID-19 isolated room. Nasopharynx swab performs the day after surgery and the next day after the first swab. Two days after surgery, the patient was discharged and followed by a self-isolation procedure. Conclusion: This case report presenting corneal perforation management in confirmed COVID-19 patients should be performed under a firm scheme including physical and ophthalmological examinations, ophthalmology and COVID-19 diagnosis enforcement, ancillary test, surgery procedure, post-operative care and also PPE utilization. Keyword : SARS-CoV-2, Corneal Perforation, 3rd level PPE, PCR, Evisceration

Ketika bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi terjadi di Sulawesi Tengah pada September 2018, kebutuhan kantor media (wire service) terhadap berita foto akan meningkat, menggerakkan pewarta foto melakukan peliputan melalui penugasan atau pengajuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses persiapan, peliputan, pengolahan, pemberitaan dan hambatan pewarta foto saat menjalankan tugasya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 ayat 1. Penelitian menggunakan deskriptif kualitatif (qualitative research). Hasil penelitian menunjukkan, pewarta foto yang melakukan peliputan wajib memiliki persiapan, baik informasi, peralatan peliputan dan perlengkapan pribadi. Untuk memudahkan melakukan peliputan harus memanfaatkan jaringan relasi sekecil apapun dan pemandu lokal (pixer). Tema peliputan juga beragam, tidak selalu tentang kesedihan dan kehancuran. Pengolahan foto menggunakan beberapa software editing yang sesuai dengan kode etik foto jurnalistik dan mengisi teks kedalam file foto. Proses foto publish di kantor berita bagi staf dan stringer juga berbeda. Berita foto yang dikirim staf/pewarta foto tidak lagi melalui proses seleksi namun hanya melalui proses koreksi foto dan teks. Foto yang dikirim stringer melalui proses seleksi oleh editor.

In verschillende publicaties wordt een foto van Koningin Elisabeth van België gereproduceerd waarbij zij een bezoek brengt aan de Prosper Claeysstraat bij het Sint Pietersstation. Veelal wordt dit gekoppeld aan de inhuldiging van de straat of aan de opening van de Wereldtentoonstelling van 1913. In de Beeldbank van de stad Gent staat er echter geen jaartal vermeld, wel de naam van de fotograaf, namelijk Géo Pieters. De vraag is dus: wanneer werd deze foto genomen?

Disertační práce pojednává o polarizačních nedokonalostech optických komponentů, které jsou využívány ke kontrole a k transformaci polarizačního stavu světla. Získané teoretické výsledky jsou pak využity ve vybraných aplikacích, jež ke své činnosti využívají právě polarizace světla. Konkrétně se jedná o zařízení měřící vibrace oscilujících objektů, dále o interferenční měření dvojlomu v transparentních materiálech a konečně, o vybraná témata z optické kvantové komunikace.

The goal of the thesis is to design the star-based mesh topology by introducing multiple pan-coordinators (hub/switches) under a multipath-fading environment and to improve the data transaction rate of a network which usually gets worst when there is a single pan-coordinator for synchronization of devices in conventional mesh topology; also reduce the hop-count as least as possible. Most of the work has been done on NS-2 network simulator; therefore the research model which has been used here is a simulation model. Altogether 3 simulations have been done. The first scenario is done on a simplest mesh network with a single coordinator and a radio propagation model which has been used is two-ray ground reflection model. The second scenario simulation is similar to the first scenario but in-order to provide multi-path signal fading and highly congested environment the propagation model which has been used this time is shadowing model. The final simulation which has been done is of multiple-star based mesh topology it also uses the similar radio propagation model which has been defined for second scenario. An intensive performance measurement of all the three simulations has been done in terms of transactions made per-second, packet drop rate along with an analysis of packet drop. An hop-count is also measured between star and mesh topology. For multiple star based mesh topology it can be assumed if multiple stars with a routing capability can be used then nodes in a network will be synchronized or re-synchronized with least number of hops in the congested network with a near-by pan-coordinator (hub/switch). One of the major applications of this topology can be automobile manufacturing industry where alot of machines are installed in a congested network and monitoring of every area is mandatory for swift production.

Greta Baars-Jelgersma schreef vanaf het midden van de jaren 1930 een veelzijdig en maatschappelijk geëngageerd vertaaloeuvre op haar naam van literaire en non-fictie werken uit Scandinavië, die later vaak klassiekers zijn geworden in het land van herkomst.1 Dat zij een breed scala aan Nederlandse uitgevers voor haar auteurs wist te interesseren, zegt zowel iets over de ontvankelijkheid in de jaren dertig van deze uitgevers voor vernieuwende literatuur uit Denemarken, IJsland, Noorwegen en Zweden als over het literaire netwerk dat Baars-Jelgersma om zich heen wist te weven. Een netwerk dat ze op eigen kracht opbouwde; Baars-Jelgersma was een selfmade woman en autodidact op het gebied van de Scandinavische talen en literaturen. In Scandinavië lag het zwaartepunt van haar netwerk in Noorwegen. Zo vertaalde ze in het interbellum werk van de progressieve journalist Odd Hølaas (1898-1968) die in de jaren dertig schreef over de positie van de Afro-Amerikanen in de VS, van de baanbrekende auteurs Aksel Sandemose (1899-1965) en de op latere leeftijd debuterende Cora Sandel (1880-1974) en van de door de gebroeders Grimm geprezen spookjesverzamelaars Per Chr. Asbjørnsen (1812-1885) en Jørgen Moe (1813-1882). Op de piano bij haar thuis stonden in 2010 de foto’s van haar man Herman Baars (1909-2004) en van haar favoriete auteur Knut Hamsun (1859-1952) zij aan zij. Ook na de Tweede Wereldoorlog koos ze als vertaler voor verrassende titels; zo vertaalde ze een bijzonder dagboek van de verzetsstrijder Petter Moen (1901-1944), werk van de communist Nordahl Grieg (1902-1943), van de controversiële Noorse ontdekkingsreiziger Thor Heyerdahl (1914-2002) en de Zweedse Nobelprijswinnaar Pär Lagerkvist (1891-1974). In 1951 zette ze een opmerkelijke stap. Als eerste vrouw in Nederland richtte ze een auteursbureau op, überhaupt een relatief nieuw verschijnsel in de internationale boekenbranche. Tot op hoge leeftijd bleef ze actief als vertaler en literair agent. Het feit dat ze autodidact was en de Nederlandse scandinavistiek zich vanaf de jaren vijftig steeds meer ging professionaliseren, was er misschien de oorzaak van dat er weinig aansluiting was tussen Baars-Jelgersma en de academische scandinavisten. Op latere leeftijd lijkt ze een einzelgänger te zijn geworden en in 2010 was ze als vertaler en literair agent in het vergeetboek terecht gekomen.