Academic literature on the topic 'Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)"

1

Dauda, Paris. "Pengaruh Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Penentuan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)." Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro 2, no. 2 (2019): 78–87. http://dx.doi.org/10.56858/jmpkn.v2i2.20.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Penentuan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dalam penelitian ini dianalisis mengenai pengaruh variabel-variabel ekonomi makro (Jumlah Uang Beredar dan Inflasi) terhadap penentuan kebijakan suku bunga SBI. Dengan didukung oleh beberapa teori tentang Suku Bunga, SBI, Jumlah Uang Beredar dan Inflasi, maka penelitian ini dapat dilakukan untuk melihat berbagai pengaruh variabel-variabel tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh, variabel Inflasi dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif terhadap suku bunga SBI, sementara itu pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: 1) variable inflasi berpengaruh positif tidak signifikan. 2) variable jumlah uang beredar berpengaruh positif signifikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Herdini, Anita, Yoyo Sudaryo, and Nunung Ayu Sofiati (Efi). "ANALISIS TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI), INFLASI DAN NILAI KURS DOLLAR AS TERHADAP HARGA SAHAM." Jurnal Indonesia Membangun 20, no. 03 (2021): 1–21. http://dx.doi.org/10.56956/jim.v20i03.57.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman saat ini, sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Dengan kemudahan teknologi pada era digitalisasi saat ini, berinvestasi di Pasar Modal yang semakin mudah untuk diakses oleh masyarakat. Di dalam pasar modal, investasi saham merupakan bentuk investasi yang paling diminati. Salah satu investasi saham yang memiliki risiko tinggi adalah investasi pada perusahaan perbankan. Seorang investor tentunya membutuhkan banyak informasi sebelum melakukan investasi. Informasi tersebut digunakan untuk menganalisis perusahaan mana yang sahamnya dapat menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Nilai Kurs Dollar AS terhadap Harga Saham perusahaan Bank BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
 Data diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (IDX) dan situs resmi Bank Indonesia dengan periode waktu tahun 2014 sampai 2018. Jumlah populasi penelitian ini adalah 6 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 4 perusahaan dengan melewati tahap purposive sampling. Teknik analisa yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Nilai Kurs Dollar AS berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Bank BUMN. Hasil uji determinasi juga menunjukkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh ketiga variabel yaitu Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Nilai Kurs Dollar AS memiliki pengaruh sebesar 86%. Hasil penelitian ini diharapkan ketiga variabel tersebut dapat dijadikan pedoman, baik oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengelolaan perusahaan, maupun oleh para investor dalam menentukan strategi investasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Maulida, Dhestrian Pungkas. "THE Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Assset Pada Bank Devisa Di Indonesia." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 3 (2021): 1109. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i3.2260.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Posisi Devisa Netto, dan Suku Bunga SBI secara parsial terhadap Return On Asset pada Bank Devisa di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2013 serta menguji dan menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Posisi Devisa Netto, dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) secara simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumber datanya diperoleh dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan. Hasil penelitian dalam taraf signifikan 5% menemukan bahwa pengaruh antara (1) Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh siginifikan terhadap Return On Asset (ROA), (2) Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA), (3) Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif siginifikan terhadap Return On Asset (ROA), (4) Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA), (5) Loan to Deposit ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA), (6) Posisi Devisa Netto (PDN) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil koefisien determinasi dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Return on Asset sebesar 590,447% sedangkan sisanya sebesar 96,3% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Negara, Andi Kusuma, and Erni Agung Nugrohojati. "TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN." Jurnal Comparative: Ekonomi dan Bisnis 5, no. 1 (2023): 59. http://dx.doi.org/10.31000/combis.v5i1.8088.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to obtain empirical evidence of the influence of the inflation rate, interest rates on Bank Indonesia Certificates (SBI) and Gross Domestic Product (GDP). The independent variables used are inflation, SBI interest rates, and Gross Domestic Product (GDP). The dependent variable used is the Composite Stock Price Index (IHSG) policy. In this study, the macroeconomic factors used were the inflation rate, SBI interest rates and GDP. The data taken is the monthly closing price of each dependent and independent variable. The sampling method is 60 months of closing price data. The data used is secondary data with documentation data collection methods. The analytical tool used is multiple linear regression. The partial results of the study show that only GDP has a significant effect on the JCI on the IDX, while the inflation rate and SBI interest rates do not have a significant effect on the IHSG on the IDX. And simultaneously shows that the inflation rate, SBI interest rates and GDP have a significant effect on the IHSG on the IDX. Keywords: JCI, inflation rate, SBI interest rate, GDP. The purpose of this research is to obtain empirical evidence of the influence of the inflation rate, interest rates on Bank Indonesia Certificates (SBI) and Gross Domestic Product (GDP). The independent variables used are inflation, SBI interest rates, and Gross Domestic Product (GDP). The dependent variable used is the Composite Stock Price Index (IHSG) policy. In this study, the macroeconomic factors used were the inflation rate, SBI interest rates and GDP. The data taken is the monthly closing price of each dependent and independent variable. The sampling method is 60 months of closing price data. The data used is secondary data with documentation data collection methods. The analytical tool used is multiple linear regression. The partial results of the study show that only GDP has a significant effect on the JCI on the IDX, while the inflation rate and SBI interest rates do not have a significant effect on the IHSG on the IDX. And simultaneously shows that the inflation rate, SBI interest rates and GDP have a significant effect on the IHSG on the IDX. Keywords: JCI, inflation rate, SBI interest rate, GDP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Ega Rusanti, A.Syathir Sofyan, Syarifuddin, and Nurfiah Anwar. "INSTRUMEN STUDI KOMPARATIF KEBIJAKAN MONETER KONVENSIONAL DAN ISLAM DALAM PENGENDALIAN INFLASI." Jurnal Asy-Syarikah: Jurnal Lembaga Keuangan, Ekonomi dan Bisnis Islam 2, no. 2 (2020): 1–10. http://dx.doi.org/10.47435/asy-syarikah.v2i2.414.

Full text
Abstract:
Kebijakan moneter Bank Indonesia dilakukan untuk memengaruhi kegiatan ekonomi riil dan stabilitas harga dengan menggunakan mekanisme transmisi yang ada. Dalam pelaksaaannya Bank Indonesia saat ini bertanggungjawab untuk mencapai sasaran moneter melalui instumen kebijakan jalur konvensional dan syariah diantaranya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dan Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS). Dalam penulisan paper ini menggunakan kajian kepustakaan melalui analisis isi terhadap penelitian sebelumnya. Segala informasi yang didapatkan berkaitan dengan topik penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan serta bersifat deskriptif kualitatif. Hasil analisis yang didapatkan, menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan moneter konvensional melalui jalur suku bunga dengan SBI dan PUAB terbukti lebih mampu mempengaruhi JUB dan akhirnya mengendalikan inflasi. Namun pada instrumen kebijakan moneter jalur syariah dengan menggunakan SBIS dan PUAS dengan system Profit and loss sharing (PLS) dari berbagai hasil penelitian yang di analisis menemukan jika instrumen tersebut masih memilki andil yang kecil pada pengendalian inflasi namun terbukti memberikan kontribusi pada output sektor rill.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Agustina, Agustina, and Fitry Sumartio. "Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan." Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil 4, no. 1 (2014): 51–60. http://dx.doi.org/10.55601/jwem.v4i1.213.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap pergerakan harga saham baik secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2007 sampai 2011. Metode analisis data yang dipakai yaitu metode analisis regresi linier berganda yang sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik. Dengan metode purposive sampling, diperoleh sebanyak 6 perusahaan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa secara simultan, Net Profit Margin (NPM), Dividen Per Share (DPS), tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat inflasi dan kurs berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. Namun secara parsial, hanya dividen per share yang berpengaruh terhadap pergerakan harga saham, sedangkan net profit margin, tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs valuta asing tidak berpengaruh terhadap pergerakan harga saham pada perusahaan pertambahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007 sampai 2011
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Erisandi, Erisandi. "PENGARUH COST OF LOANABLE FUND (COLF) DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN." Jurnal Perspective Business 1, no. 1 (2017): 1–12. http://dx.doi.org/10.37090/jpb.v1i2.22.

Full text
Abstract:
This study aims to analyze the effect of the Cost of Loanable Fund (COLF) and the interest rate of Bank Indonesia Certificates (SBI) on the amount of credit granted. This research was conducted on PT.Bank Mandiri, Tbk 2000 - 2012. The results showed that partially Cost of loanable funds affect the amount of credit significantly while partially the interest rate of Bank Indonesia Certificates has no effect on the amount of credit significantly. Meanwhile, simultaneous test results show the Cost of loanable Fund and SBI have a significant effect on the amount of Loans Provided. The advice given to Bank Mandiri is that the bank management must be able to maintain the appropriate Cost of loanable Fund value. This is because based on the results of empirical research in the field of Cost of loanable funds have a strong and strong correlation to the amount of credit provided, in relation to the SBI which is a factor Given and Bank Indonesia policy, Bank Mandiri must be able to follow and make appropriate policies to improve the credit given at the optimum point. Keywords: Cost of loanable Fund, Bank Indonesia Certificates, Total Credit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Harahap, Isnaini, and Khairina Tambunan. "The Effect of SBI and SBIS as Monetary Instruments on the Indonesian Economy." Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam 11, no. 1 (2022): 1. http://dx.doi.org/10.22373/share.v11i1.8603.

Full text
Abstract:
As a developing nation, Indonesia uses Gross Domestic Product (GDP) as a measure of economic expansion. To maintain a high GDP, however, it is necessary to address a number of issues, including inflation, interest rates, and exchange rates. In an effort to resolve the issues, monetary operations, including the use of the Bank Indonesia Certificate (Sertifikat Bank Indonesia - SBI) and the Bank Indonesia Sharia Certificate (Sertifikat Bank Indonesia Syariah - SBIS) instruments, were carried out. These instruments should theoretically provide a positive effect on the economy. This study aims to determine the impact of the SBI and SBIS instruments on the economy of Indonesia. Data were obtained in a time series format from the Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik - BPS) and Bank Indonesia websites. It was interpolated on a monthly basis and analyzed using the VAR VECM method to determine short-term and long-term effects. The findings show that the SBIS variable has a significant impact on economic growth, whereas the SBI has no effect on the Indonesian economy. This result suggests that the Indonesian monetary authorities should consider using SBIS as a tool to support economic growth rather than SBI.==========================================================================================================ABSTRAK – Pengaruh SBI dan SBIS Sebagai Instrumen Moneter terhadap Ekonomi Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang menjadikan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai indikator pertumbuhan ekonomi. Namun untuk mempertahankan PDB yang tinggi, terdapat beberapa masalah diantaranya inflasi, suku bunga maupun nilai tukar. Untuk mengatasi persoalan tersebut secara moneter, dilakukan operasi moneter diantaranya dengan menggunakan instrument SBI dan SBI. Secara teoritis, kedua instrument harus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak instrument SBI dan SBIS terhadap perekonomian Indonesia. Data penelitian dikumpulkan dalam bentuk time series dari situs BPS dan BI. Data tersebut diinterpolasi secara bulanan dan dianalisis dengan metode VAR VECM untuk menemukan dampak SBI dan SBIS pada periode jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak yang signifikan variabel SBIS terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara SBI tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Implikasi temuan ini adalah otoritas moneter harus lebih mempertimbangkan SBIS dibandingkan SBI sebagai instrumen operasi moneter guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Syahrizal, Ahmad, and Syahril Ahmad. "PERBANDINGAN RETURN DAN RESIKO REKSADANA SYARI’AH DENGAN REKSADANA KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP DANA KELOLAAN." ILTIZAM Journal of Shariah Economic Research 3, no. 2 (2019): 30. http://dx.doi.org/10.30631/iltizam.v3i2.502.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional (dilihat dari return dan risiko, Sharpe Indeks dan Treynor Indeks serta dari Jensen Alpha) serta pengaruhnya terhadap dana kelolaan. Populasi penelitian ini adalah reksa dana syariah dan konvensional yang listing di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian adalah jenis reksa dana syariah dan reksadana konvensional selama periode 2011 sampai 2016. Pengujian hipotesis menggunakan uji beda independent sample t-test dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver. 17. Sedangkan data yang digunakan adalah Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/Unit), Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks IHSG serta data suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) triwulan periode 2011- 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksa dana syariah dan konvensional berbeda signifikan dan berpengaruh cukup signifikan terhadap dana kelolaan. Secara bisnis kinerja reksa dana syariah tidak kalah menguntungkan dengan reksa dana konvensional, dan secara religius lebih dapat dipertanggung jawabkan, karena sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Chaidir, Taufiq, and Gusti Ayu Arini. "Guncangan Indikator Makro Terhadap Transmisi Kebijakan Moneter Pada Jalur Nilai Tukar." Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan 1, no. 1 (2019): 54–66. http://dx.doi.org/10.29303/e-jep.v1i1.7.

Full text
Abstract:
Dinamika perubahan indikator moneter dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter, dipedomani sebagai instrumen pengendalian sasaran akhir stabilitas harga dan nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelambanan waktu (time lag) yang dibutuhkan oleh indikator inflasi, jumlah uang beredar (JUB), suku bunga sertifikat Bank Indonesia (rSBI), dan nilai tukar (kurs), sekaligus untuk membuktikan guncangan (shock) dan respon indikator-indikator tersebut dalam transmisi kebijakan moneter pada jalur nilai tukar di Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif (post positivisme). Adapun sumber data adalah data sekunder time series dalam bentuk data bulanan selama periode 2008.1–2016.12. Model analisis menggunakan Vector Autoregresive dan Vector Error Corection Model (VAR-VECM). Hasil pengujian perilaku data menunjukkan bahwa seluruh variabel stasioner dan berkointegrasi pada derajat 1. Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur nilai tukar membutuhkan time lag atau kecepatan sekitar 6 bulan hingga terwujudnya sasaran akhir kebijakan moneter (inflasi). Guncangan (shock) indikator makro pada jalur nilai tukar terhadap perubahan suku bunga SBI relatif lemah, sedangkan indikator nilai tukar (kurs), hanya mampu menjelaskan variasi inflasi sebesar 3,15 persen, lebih kecil dibandingkan dengan porsi yang dapat dijelaskan oleh indikator jumlah uang beredar (JUB). Bank Indonesia sebagai otoritas moneter tertinggi, harus dapat mendeteksi volatilitas nilai tukar agar inflasi dapat dikendalikan pada tingkat yang ditargetkan dan stabil. Kata Kunci : guncangan, transmisi kebijakan moneter, volatilitas, nilai tukar, kelambanan waktu, vector error corection model
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography