To see the other types of publications on this topic, follow the link: Sum Kuning.

Journal articles on the topic 'Sum Kuning'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Sum Kuning.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Lestari, Hana Putri. "SEMIOTIKA RIFFATERRE DALAM PUISI “BALADA KUNING-KUNING” KARYA BANYU BENING." ALAYASASTRA 16, no. 1 (May 29, 2020): 75. http://dx.doi.org/10.36567/aly.v16i1.535.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini mendeskripsikan semiotika Riffaterre dalam puisi “Balada Kuning-Kuning” karya Banyu Bening yang dipublikasikan di situs Kompasiana. Puisi tersebut mengisahkan tentang korban pemerkosaan bernama Sum Kuning. Ciri khas puisi ini adalah penggunaan rima –ing dari awal sampai akhir bait puisi. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan semiotika. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ketidaklangsungan ekspresi puisi “Balada Kuning-Kuning” terdiri atas penggantian, penyimpangan, dan penciptaan arti; (2) Hasil pembacaan heuristik adalah puisi ini menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Sum Kuning. Hasil pembacaan hermeneutik, puisi ini merupakan kritik Banyu Bening atas kasus Sum Kuning yang belum ditemukan titik terangnya sampai sekarang; (3) Matriks puisi ini adalah kisah pemerkosaan Sum Kuning; (4) Hipogram puisi ini adalah hubungan intertekstual puisi dengan kisah Sum Kuning.Kata kunci: Sum Kuning, kuning, semiotika RiffaterreABSTRACTThis research describes Riffaterre's semiotics in "Balada Kuning-Kuning" poem by Banyu Bening, published by Kompasiana. “Balada Kuning-Kuning” tells of a rape victim named Sum Kuning. Characteristic of this poem is the used –ing rhymes from the beginning to the end of the poem. This research is a library research with a descriptive qualitative method with semiotics theory. The results showed (1) The unsustainability of expression "Balada Kuning-Kuning" is displacing, distorting, and creating of meaning; (2) Heuristic shows that this poem tells Sum Kuning’s raped insident. Hermeneutic shows that this poem is Banyu Bening's critique of Sum Kuning’s unsolved case; (3) Matrix this poem is Sum Kuning’s raped story; (4) Hypogram this poem is intertextual relation this poem with Sum Kuning’s story.Keywords: Sum Kuning, kuning, Riffaterre’s semiotics
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Roqib, Moh. "DISEMINASI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA MODEL PESANTREN MAHASISWA DI PURWOKERTO." IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya 15, no. 2 (March 13, 2018): 312–24. http://dx.doi.org/10.24090/ibda.v15i2.1089.

Full text
Abstract:
This paper captures the tolerance of religious community as a dis- semination model implemented by an-Najah Islamic Boarding School for University Students motored by Kiai (Islamic Expert) and followed by Santri (Islamic Boarding School students). There were two dissemination approaches that had been conducted by an-Najah, they were academic and direct approaches through daily life. In terms of academic approach, it was conducted through Islamic studies such as reviewing classical Is- lamic book ( Kitab Kuning ) as the general characteristic of Islamic board- ing school reference, seminar, and dialogue with Moslem and non-Mos- lem scholars. Besides of those Islamic studies, an-Najah students were also taught about the nature of tolerance to face the diverse opinions and beliefs of other religions. In addition, an-Najah students were also intro- duced the diversity as well as the value of tolerance in living laboratory in the form of life skill training and community service involving the stu- dents and youth interfaith cooperation. The process of tolerance dissemi- nation had been conducted regularly and incidentally. Therefore, those practices could be maintained as a routine activity. To sum up, the pri- mary theoretical and practical studies implemented in Islamic boarding school could broaden the insightful perspective and pure heart as what was established through the Islamic boarding school tradition in line with the value of prophetic education.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Roqib, Moh. "DISEMINASI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA MODEL PESANTREN MAHASISWA DI PURWOKERTO." IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya 15, no. 2 (March 13, 2018): 312–24. http://dx.doi.org/10.24090/ibda.v15i2.2017.pp312-324.

Full text
Abstract:
This paper captures the tolerance of religious community as a dis- semination model implemented by an-Najah Islamic Boarding School for University Students motored by Kiai (Islamic Expert) and followed by Santri (Islamic Boarding School students). There were two dissemination approaches that had been conducted by an-Najah, they were academic and direct approaches through daily life. In terms of academic approach, it was conducted through Islamic studies such as reviewing classical Is- lamic book ( Kitab Kuning ) as the general characteristic of Islamic board- ing school reference, seminar, and dialogue with Moslem and non-Mos- lem scholars. Besides of those Islamic studies, an-Najah students were also taught about the nature of tolerance to face the diverse opinions and beliefs of other religions. In addition, an-Najah students were also intro- duced the diversity as well as the value of tolerance in living laboratory in the form of life skill training and community service involving the stu- dents and youth interfaith cooperation. The process of tolerance dissemi- nation had been conducted regularly and incidentally. Therefore, those practices could be maintained as a routine activity. To sum up, the pri- mary theoretical and practical studies implemented in Islamic boarding school could broaden the insightful perspective and pure heart as what was established through the Islamic boarding school tradition in line with the value of prophetic education.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Harahap, Liska Chairani, Fauziah Syamsi, and Yarsi Efendi. "Inventarisasi Jamur Tingkat Tinggi (Basidiomycetes) Di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam." SIMBIOSA 6, no. 2 (December 30, 2017): 74. http://dx.doi.org/10.33373/sim-bio.v6i2.1143.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yang ada di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam dan data yang diperoleh dikembangkan menjadi media pembelajaran yaitu media poster. Metode yang digunakan adalah survei di sepanjang jalur hutan di TWA Muka Kuning Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam terdapat 7 famili yaitu Ganodermataceae, Hygrophoraceae, Hymenochaetaceae, Polyporaceae, Schizophyllaceae, Steccherinaceae dan Tricholomataceae. Dan 15 jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yaitu Amauroderma rugosum, Ganoderma applanatum, Ganoderma sp., Hygrocybe sp., Hymenochaete sp., Fomes sp., Microporus xanthopus, Panus sp., Polyporus sp., Pycnoporus sanguineus, Trametes sp., Schizophyllum commune., Nigroporus vinosus, Marasmius androsaceus dan Marasmius sp.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sinta, Putri, Lani Puspita, and Fauzia Syamsi. "Struktur Komunitas Jamur Tingkat Tinggi (Basidiomycetes: Polyporaceae) di Hutan Lindung Muka Kuning." SIMBIOSA 9, no. 1 (July 19, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.33373/sim-bio.v9i1.2294.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas jamur tingkat tinggi (kelas Basidiomycetes: famili Polyporaceae) di Hutan Lindung Muka Kuning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei dilakukan dengan menelusuri wilayah stasiun pengamatan di Hutan Lindung Muka Kuning. Jenis penelitian ini adalah eksploratif dan data diolah secara ekologi kuantitatif. Berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan 6 jenis jamur famili Polyporaceae, yaitu: Gloephyllum odoratum, Microporus xanthopus, Pycnoporus sanguineus, Trametes suaveolens, Trametes conchifer, dan Trametes versicolor. Substrat jamur yang ditemukan pada saat penelitian ini adalah batang kayu yang sudah mati. Berdasarkan analisis struktur komunitas, diperoleh Indeks Keanekaragaman Jenis yang tergolong sedang (nilai berkisar 1.05 - 1.63), Indeks Keseragaman Jenis yang tergolong tinggi (nilai berkisar 0.756 - 0.911), dan Indeks Dominansi yang tergolong rendah hingga sedang (nilai berkisar 0.223 - 0.452). Kerapatan jamur famili Polyporaceae berkisar antara 11 - 12 individu/m².
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Arisandi, Rossy, and Fauziah Syamsi. "Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera) di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam." SIMBIOSA 7, no. 1 (July 31, 2018): 64. http://dx.doi.org/10.33373/sim-bio.v7i1.1315.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman kupu-kupu di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam. Pengumpulan data menggunakan teknik survey dengan metode scan sampling, studi pustaka dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan interpretasi angka indeks yang berupa indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), indeks keseragaman Evennes (E) , indeks kekayaan Margalef (R), indeks Dominansi Simpson (D) dan indeks similaritas Sorenson (S). Dari penelitian ini diperoleh kupu-kupu sebanyak 23 spesies dan terdiri dari tiga famili yaitu famili Papilionidae, Pieridae dan Nymphalidae. Analisis indeks keanekaragaman kupu-kupu di lokasi penelitian tergolong sedang (2,29-2,66), keseragaman jenisnya tergolong hampir merata (0,73-0,85), kekayaan jenisnya tergolong sedang (2,81-3,52) dan tidak terdapat dominansi yang menonjol (0,08-0,12) serta indeks similaritas antara stasiun 1-2, 1-3 tergolong sedang (46,67 dan 50,00) dan indeks similaritas antara stasiun 2-3 tergolong tinggi (66,67).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Futwembun, Alowisya, Yuliana Rut Yabansabra, Nurhairi Nurhairi, and Desinta O. Sitokdana. "Uji Kelayakan Teh Herbal Kulit Batang Tali Kuning (Arcangelsia flava (L.) Merr)." SIMBIOSA 8, no. 1 (July 27, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.33373/sim-bio.v8i1.1870.

Full text
Abstract:
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh Herbal adalah sebutan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman yang juga disebut teh herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan ekstrak kulit batang tali (akar) kuning (A.flava.Merr) sebagai teh herbal. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu : kadar air 0,24 %, kadar ekstrak dalam air 42,38 %, kadar serat kasar 1,04 %, kadar abu larut dalam air dari abu total 3,37 %, kadar alkalinitas abu larut dalam air (sebagai KOH) %, kadar abu total 1,78 %, kadar abu tak larut dalam asam 0,01 % dan juga terdapat senyawa metabolit sekunder seperti: tanin, saponin dan flavanoid yang berguna dan bermanfaat bagi tumbuhan dan manusia. Uji kualitatif tersebut telah menghasilkan delapan parameter yang sesuai dengan SNI 3836:2013 Teh Kering dalam Kemasan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rahmani, Nanik, Ade Andriani, NFN Yopi, and Sri Hartati. "Production Of Malto-Oligosaccharides From Cassava Cultivar Kuning." Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian 12, no. 3 (January 10, 2017): 147. http://dx.doi.org/10.21082/jpasca.v12n3.2015.147-155.

Full text
Abstract:
<p>Characteristic the physic-chemical of Indonesia cassava starch from four cultivated varieties has been conducted for maltooligosaccharide production. Result of proximate analysis of the extracted starch indicated that the extracted starch was quite pure. The purity of the extracted starch was visually confirmed by microscopic analysis by using SEM micrographs at 2500X magnifications show that the integrity of the granules starch as intact. Based on the amylopectin and amylase content showed that one of cultivated variety of cassava, cultivated variety Kuning contain the amylopectin higher than amylase was compared with the other cultivated variety. The next focus research was analysis potential of starch from cultivated variety Kuning for maltooligosaccharide production by enzymatic hydrolysis by ?-amylase from marine bacterium Brevibacterium sp. The optimum hydrolysis condition for cultivated variety Kuning was obtained substrate concentration 4.5% (b/v), comparison of substrate: enzyme 1:2, temperature reaction 30oC with reducing sugars concentration of 13.359 ppm. The hydrolysis products of cassava starch cultivated variety Kuning were maltooligosaccharides mixture, yielding maltose, maltotriose, maltotetraose, maltopentaose. This result showed that cassava starch of cultivated varieties Kuning potential for maltooligosaccharides production.<strong> </strong></p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>PRODUKSI MALTOOLIGOSAKARIDA DARI UBI KAYU VARIETAS KUNING</strong></p><p><strong><br /></strong>Karakteristik fisiko kimia karbohidrat dari empat varietas kultivar asal Indonesia dilakukan untuk melihat potensinya sebagai bahan baku untuk produksi maltooligosakarida. Analisa proksimat karbohidrat hasil ekstraksi dari keempat varietas kultivar ubi kayu mengindikasikan bahwa karbohidrat yang dihasilkan cukup murni. Kemurnian dari karbohidrat tersebut terlihat setelah dikonfirmasi dengan analisa mikrokospis dengan menggunakan mikroskop electron SEM dengan pembesaran 2500X yang menunjukkan bahwa granulanya utuh. Berdasarkan kadar amilopektin dan amilosa menunjukkan bahwa salah satu varietas kultivar ubi kayu yaitu varietas Kuning mengandung amilopektin lebih tinggi dibandingkan kadar amilosanya jika dibandingkan dengan tiga varietas kultivar lainnya. Fokus penelitian selanjutnya adalah analisa potensi karbohidrat varietas kultivar Kuning tersebut untuk produksi maltooligosakarida dengan hidrolisis enzimatis oleh ?-amylase dari Brevibacterium sp. Kondisi optimum hidrolisis dari varietas kultivar Kuning diperoleh pada konsentrasi substrat 4.5% (b/v), perbandingan substrat dan enzim 1:2, suhu reaksi 30oC dengan kadar gula reduksi yang diperoleh 13.359 ppm. Produk hidrolisis dari ubi kayu varietas kultivar Kuning adalah berupa campuran maltooligosakarida yang terdiri atas maltose, maltotriose, maltotetraose, maltopentaose. Hasil ini menunjukkan bahwa karbohidrat ubi kayu dari varietas kultivar Kuning mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku untuk produksi maltooligosakarida.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Notowinarto, Notowinarto, and Lani Puspita. "Keanekaragaman, Bioekologi Ikan di Perairan Pantai Barat Pulau Rempang Kecamatan Galang Kota Batam." SIMBIOSA 8, no. 2 (December 27, 2019): 188. http://dx.doi.org/10.33373/sim-bio.v8i2.2182.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Juni hingga Oktober 2019, yang berlokasi di area perairan tangkap pantai Barat P. Rempang. Lokasi pengamatan terdiri dari 3 stasiun antara lain: P. Nibung (St. 1); P. Panjang Dalam (St. II); P. Panjang Luar (St. III). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman ikan, karakteristik taksonomi spesies ikan dan kondisi bioekologi ikan. Hasil identifikasi diperoleh bahwa ikan di perairan pantai Barat P. Rempang tergolong ke dalam 3 ordo, 18 famili, dan 29 spesies dengan 10 jenis ikan yang dominan yakni: Bandeng, Belanak, Dingkis, Gelam, Kurisi ekor kuning, Kurisi merah, Lingkis, Lebam, Mentimun tande dan Mentimun garis kuning. Kondisi kualitas fisika-kimia perairan parameter suhu, salinitas, DO, pH, kecepatan arus, dan kecerahan relatif normal. Analisis status ekobiologi memperlihatkan 10 spesies cenderung bernilai kecil yakni rata-rata < 1 atau berkisar 0,005 – 0,215 yang berarti bahwa pola pertumbuhan adalah allometrik (negatif) dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dari pertumbuhan bobot tubuh. Tinjauan faktor kondisi Fulton (K) memperlihatkan kisaran nilai 17,60 – 30,46. Faktor kondisi berat relatif (Wr) tertinggi terdapat pada ikan belanak (107,81) dan terendah pada ikan bandeng (103,13), dimana kedua jenis ikan ini masih pada rentang nilai yang berdekatan dengan nilai indikator 100 yang berarti bahwa terdapat keseimbangan antara mangsa dan predator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Bilalodin, Bilalodin, Zarah Irayani, Sehah Sehah, and Sugito Sugito. "SINTESIS DAN KARAKTERISASI PIGMEN WARNA HITAM, MERAH DAN KUNING BERBAHAN DASAR PASIR BESI." Molekul 10, no. 2 (November 1, 2015): 135. http://dx.doi.org/10.20884/1.jm.2015.10.2.5.

Full text
Abstract:
Sintesis dan karateristik pigmen warna hitam, merah dan kuning berbahan dasar pasir besi telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi pigmen menggunakan bahan baku pasir besi menggunakan metode kalsinasi. Pembuatan pigmen warna hitam dilakukan dengan mencampurkan pasir besi dengan larutan NaOH dan NH4OH lalu dipanaskan pada suhu 800 °C. Pigmen merah dibuat dengan melarutkan pasir besi dalam larutan H2SO4 dan dipanaskan pada suhu 650 °C. Sedangkan pigmen kuning dibuat dari serbuk pigmen merah lalu dilarutkan ke dalam larutan HCl serta dipanaskan pada suhu 250 °C. Serbuk pigmen dikarakterisasi mengunakan XRD, SEM-EDX dan PSA dan Crommameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk pigmen warna hitam, merah dan kuning memiliki struktur kristal kubik dengan bentuk morfologi permukaan dan ukuran butir sebagai berikut: pada pigmen hitam partikel berbentuk butiran bulat seragam dengan ukuran butir 926,4 nanometer, pigmen merah memiliki bentuk butiran bulat seragam dengan ukuran butir 72,2 nm dan pigmen warna kuning memiliki bentuk butiran bulat seragam dengan ukuran 349 nm. Kandungan utama unsur pigmen hitam, merah dan kuning adalah besi (Fe) dan oksigen (O). Serbuk pigmen warna hasil uji colorimetri coordinat L*a*b* yaitu pada pigmen warna hitam nilai L*a*b* dan DE adalah 23,76; 1,35; 1,43 dan 2,34, pigmen merah 43,23; 16,00; 17,30 dan 9,89, dan pigmen warna kuning 66,76; 14,84; 49,95 dan 4,862. Pigmen warna yang dihasilkan telah sesuai dengan standar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sulistiyana, Sulistiyana. "Analisis Kualitas Nata De Corn Dari Ekstrak Jagung Kuning Muda Dengan Variasi Lama Fermentasi." Indo. J. Chem. Res. 8, no. 1 (May 31, 2020): 79–84. http://dx.doi.org/10.30598/10.30598//ijcr.2020.8-sul.

Full text
Abstract:
In this research, nata de corn has been made from the young corn extract by Acetobacter xylinum. This research aims to make nata de corn with the variation of fermentation days and analyze the quality of nata de corn have been done. Fermentation days have been varied to look for the optimum conditions to obtain maximum quality. The variation of fermentation days was 11, 12, 13, and 14 days. Mass of young corn as substrate was 150 g/L solution. Then, Substrate was fermented using Acetobacter xylinum. The result of fermentation proses was called nata de corn. The nata de corn has been analyzed to obtain maximum % yield, water, and fibre content. The maximum % yield, water and fibre content were 46.82%, 93.13%, and 1.3%. This values in according to the standard quality of nata INS No.01-4317-1996.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Suherningtyas, Ika Afianita. "DISTRIBUSI SPASIAL IMBUHAN AIR TANAH BEBAS DI SUB DAS KUNING DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." Seminar Nasional Geomatika 2 (February 9, 2018): 195. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2017.2-0.412.

Full text
Abstract:
<p>Pengelolaan terhadap kawasan resapan air dikaitkan dengan batasan daerah aliran sungai (DAS). Air tanah dilereng selatan Gunungapi Merapi merupakan Sistem Akuifer Merapi (SAM) yang memiliki potensi sumberdaya air yang baik. DAS Kuning merupakan daerah imbuhan yang potensial. Informasi tentang kondisi daerah resapan penting untuk disajikan sebagai perencanaan sumberdaya air, khususnya air tanah. Penyajian distribusi keruangan imbuhan air tanah dapat memudahkan dalam melihat secara keruangan daerah kajian, mencakup kondisi dan parameter yang mempengaruhi imbuhan air tanah. Tujuan penelitian adalah menganalisis distribusi keruangan imbuhan air tanah, mengetahui potensi air tanah di DAS Kuning untuk memenuhi kebutuhan domestik, dan menyusun strategi pengelolaan air tanah di DAS Kuning. Metode yang digunakan menggunakan klasifikasi ESDM yaitu Panduan Teknis Pengelolaan Air tanah (Badan Geologi, 2007) melalui lima parameter yaitu kelulusan batuan, curah hujan, penutup tanah, kemiringan lereng, dan kedalaman muka air tanah. Data parameter dilakukan <em>overlay </em>dan dilakukan <em>scoring</em>. Metode strategi pengelolaan air tanah dengan menggunakan pendekatan analisis diskriptif dan wawancara narasumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh bagian DAS Kuning masuk pada klasifikasi imbuhan utama yang sangat potensial untuk dapat mengimbuh air tanah. Kabutuhan domestik di DAS Kuning sebesar 2.306.362 liter/tahun, sedangkan untuk potensi yang ada 3.085.820 liter/tahun. Strategi pengelolaan air tanah yang diterapkan di DAS Kuning melalui pendekatan teknis yaitu dengan kegiatan konservasi, pelestarian dan pengawatan, sedangkan pendekatan institusi melalui pengendalian dan pengawasan untuk menjaga kuantitas dan kualitas daerah imbuhan baik dan bersifat jangka panjang.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: air tanah, daerah resapan air, strategi pengelolaan air tanah.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Setiani, Ayu Diyah, Charlotte de Fraiture, Robiyanto H. Susanto, and Annelike Duker. "ECONOMIC VALUATION FOR WATER SUPPLY FROM MERAPI VOLCANO NATIONAL PARK (CASE STUDY: KALI KUNING SUB WATERSHED)." Journal of Natural Resources and Environmental Management 7, no. 1 (April 1, 2017): 29–36. http://dx.doi.org/10.19081/jpsl.2017.7.1.29.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Zhu, Xiao Qin, and Jin Long He. "Development and Outlook of Environmental Public Interest Litigation against Source Water Pollution – A New Judicial Practice in China." Applied Mechanics and Materials 316-317 (April 2013): 649–52. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amm.316-317.649.

Full text
Abstract:
Since 2007, some district courts in China set up Environmental Protection Tribunals, accepting environmental public interest litigations (EPIL) to protect source water. In this article, the authors try to sum up the experiences and problems of these three modes, they are, Guiyang Mode, Wuxi Mode and Kunming Mode. These three modes have respective innovations. They are also facing some challenges. The authors also offer some suggestions to deal with these problems.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Wen, Xing Ping, and Xiao Feng Yang. "Monitoring of Water Quality Using Remote Sensing Techniques." Applied Mechanics and Materials 29-32 (August 2010): 2360–64. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amm.29-32.2360.

Full text
Abstract:
Remote sensing techniques play increasingly important role over recent decades in both problems of global climate change and frequent deterioration of the status of aquatic ecology. In this paper, Landsat ETM+ imagery was used to monitors water quality in Kunming city, southwest China. Five over 30 square kilometers lakes which are Dianchi, Fuxian, Yangzong, Qilu and Xingyun Lake were extracted and investigated. Comparing spectra of different water quality, it can be conclude the reflectance of band 2 and band 3 change dramaticlly corresponding to different water quality, which are relate to the water pollutant. Therefore, the sum of band 2 and band 3 reflectance used as a water quality index was selected to detect water quality. Firstly, the remote sensing data was atmospheric corrected and the reflectance of band 2 and band 3 was added using band math. Secondly, density slice was applied to the processed sum image using suitable data ranges and colors, and six water quality level was outputed. Finally, the result image was projected and outputed. As shown from result, the water quality of Fuxian and Yangzong lake were the best, and Dianchi and Xingyun lake were the worst, Qilu lake was in the middle. Suitable water pollution controls and provention for Kunming lakes would be needed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Mulyana, Nanang. "Peran Disporapar Kabupaten Kuningan Dalam Meningkatkan Olahraga Prestasi Di Kabupaten Kuningan." JUARA : Jurnal Olahraga 3, no. 1 (January 26, 2018): 18. http://dx.doi.org/10.33222/juara.v3i1.212.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan Peran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata dalam peningkatan prestasi olahraga di Kabupaten Kuningan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Prestasi olahraga dapat diraih, jika dilakukan pembinaan yang baik dan benar, yaitu dilakukan secara terarah, terpadu dan berjenjang dari pemassalan, pemanduan bakat, pembibitan serta pembinaan lanjutan. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan faktor-faktor yang mengakibatkan kenapa pembinaan yang dilakukan kurang maksimal. Faktor pendukung adalah adanya kebijakan Pemerintah, potensi yang dimiliki daerah serta adanya kerjasama. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sistem birokrasi yang bertangga, rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), minimnya sarana dan prasarana yang ada serta kurangnya finansial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Kurniasari, Dessy, and Sri Atun. "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN." Jurnal Sains Dasar 6, no. 1 (May 22, 2017): 31. http://dx.doi.org/10.21831/jsd.v6i1.13610.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan mengetahui karakteristik nanopartikel dari ekstrak etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata) dan rasio optimal variasi konsentrasi kitosan dan NaTPP dalam pembuatan nanopartikel temu kunci. Pembuatan ekstrak temu kunci (Boesenbergia pandurata) menggunakan metode maserasi menggunakan etanol teknis 96% dilanjutkan evaporasi hingga terbentuk ekstrak kental temu kunci. Koloid nanopartikel dibuat dengan mencampurkan ekstrak temu kunci dalam etanol p.a, akuades, larutan kitosan dalam asam asetat glasial, dan larutan NaTPP. Ada 9 variasi komposisi antara larutan kitosan dan NaTPP yakni rasio (5:1); (10:1); (15:1); (20:1); (3,33:1); (8:1); (9:1); (11:1); dan (12:1). Padatan dalam koloid nanopartikel dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Endapan yang didapatkan disimpan dalam freezer. Koloid nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) dan Zeta Sizeruntuk mengetahui ukuran partikel dan nilai zeta potensial. Padatan yang didapatkan dari proses sentrifugasi selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk mengetahui kondisi morfologi padatan tersebut. Karakterisasi dengan KLT pada padatan yang didapatkan bertujuan untuk mengetahui kesamaan kandungan senyawa antara ekstrak etanol temu kunci dan ekstrak etanol temu kunci dalam sediaan berukuran nano. Koloid nanopartikel yang telah dibuat berwarna kuning dan setelah di sentrifugasi terbentuk padatan berwarna kuning kecokelatan. Karakterisasi menggunakan PSA menunjukkan ukuran partikel pada rentang 389-877 nm sebanyak 98,1% pada rasio konsentrasi kitosan dan NaTPP = (8:1). Nilai rerata zeta potensial adalah 41,87 mV. Hasil foto SEM menunjukkan morfologi partikel yang memiliki permukaan yang tidak rata. Rf keenam sampel menunjukkan hasil bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol temu kunci maupun ekstrak etanol temu kunci dalam sediaan nanopartikel adalah sama. Kata Kunci : kitosan, NaTPP, ekstrak etanol temu kunci, KLT, SEM, PSA, zeta sizer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Svestka, Z. "V. Solar Maximun Analysis." Transactions of the International Astronomical Union 20, no. 1 (1988): 71–75. http://dx.doi.org/10.1017/s0251107x00006957.

Full text
Abstract:
The basic results of the SMA were presented and summarized in two SMA Symposia Proceedings, edited by Simon (1984 (I) we will refer to this publication using abbreviation SIM) and by De Jager and Svestka (1986, DJS (II)). Other papers discussing SMA results can be found in Proceedings of SMM Workshops (Kundu and Woodgate, 1986 - KAW (III); Poland, 1986 - POL (IV); Dennis et al., 1987 (DOK (V)) and three other meetings held at Kunming (De Jager and Chen Biao, 1985, JCB (VI)) Irkutsk (Stepanov and Obridko, 1986 (SAO (VII)) and Sacramento Peak (Neidig, 1986, NEI (VIII)). A summary of Soviet contributions to the SMA (until 1985) was prepared by Stepanov (in SAO, p. 5). Kindly note that this Section does not mention most of the SMA results that belong to the topics of the subsequent sections of this report: thus the SMA results of space observations should be found in Section VI, radio observations in Section VII, etc. The present report will be mostly limited to those results of the SMA which use or interpret optical ground-based data.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Utiah, Devi R., Fredy J. Nangoy, Lucia J. Lambey, and Wapsiaty Utiah. "PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH LABU KUNING (Cucurbita moschata) DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS." ZOOTEC 38, no. 2 (July 1, 2018): 379. http://dx.doi.org/10.35792/zot.38.2.2018.20481.

Full text
Abstract:
UTILIZATION OF YELLOW PUMPKIN WASTE PRODUCT (Cucurbita moschata) IN RATION OF LAYING HENS ON INTERNAL EGG CHARACTERISTICS. The aim of this research is to know the effect of the use of yellow pumpkin flour/waluh (cucurbita moschata) in laying chicken feed against egg white index, egg yolk index, and yolk color. This study used 100 laying chickens aged 42 weeks. This research was conducted at Animal Product Technology Laboratory, Faculty of Animal Husbandry of Sam Ratulangi University. The observed variables consisted of egg white index, yolk index and yolk color. The method used is a complete randomized design consisting of five treatments and 5 replications. The treatment is the replacement of yellow pumpkin flour, with each treatment is R0 = Basic ration without using yellow pumpkin flour, R1 = Ration 98% 2% yellow pumpkin flour, R2 = base ration 96% + 4% yellow pumpkin flour, R3 = base ration 94% + 6% yellow pumpkin flour, R4 = base ration 92% + 8% yellow pumpkin flour. The results showed that the use of yellow pumpkin flour at level 2%, 4%, 6%, and 8% in the ration gave no significant effect (P> 0.05) on egg white index, yolk index, and yolk color. The conclusion is that the use of pumpkin flour waste up to 8% level in laying chicken feed gives the same result to egg white index, yolk index and yolk color.Key words: Pumpkin waste, egg, hen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Garside, Annisa Kesy. "Perancangan Sistem Informasi Manajemen untuk DistribuTion Requirement Planning." Jurnal Teknik Industri 2, no. 2 (April 29, 2010): 128. http://dx.doi.org/10.22219/jtiumm.vol2.no2.128-137.

Full text
Abstract:
A cigaretec ompanyP, T. DjagungP adio fteng ot fouble or problemin distributionth eirproduct especially in acuracy of product delivery that cause lost sale. One of method that can beusedt o makea good deliverys cheduleis usingD istributionR equiremenPt lanning.lt makest heinformation of delivery schedule from factory to distribution or from distributor to company canbe fastly done and have high accuracy. It means that the company need a InformationManagement System ( SIM ).This research'sa ims in to designS IM and DRP in PT. DjagungP adi using thesemethod( systemt)h ef actoryc ans aveh oldingc ostl ack of productc osto f DjagungP adip roducta sDjagungP adi" hijau" andD jagungP adi" kuning" from Rp 1.782.900,0t0o Rp 867.300,00fo r amontha ndn o morel acko f productin distributions ystem.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Nugroho, Yuni Agung, and Elik Murni Ningtias Ningsih. "HUBUNGAN MORFOLOGI VEGETATIF DAN GENERATIF SALAK PONDOH (Salacca zalacca ) DI SENTRA SALAK PONDOH KABUPATEN MALANG." Agrika 14, no. 2 (November 26, 2020): 172. http://dx.doi.org/10.31328/ja.v14i2.1321.

Full text
Abstract:
ABSTRAKDeskripsi hubungan sifat morfologi organ vegetatif terhadap organ generatif pada salak pondoh dapat digunakan sebagai dasar pemuliaan tanaman salak pondoh. Tujuan penelitian adalah: mendeskripsikan sifat morfologi dan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan sifat morfologi organ vegetatif dengan organ generatif salak pondoh di sentra salak pondoh di Ampelgading Malang. Data hasil survei lapang dianalisa deskriptif untuk mengkomparasikan sifat morfologi pada varietas salak di sentra salak pondoh di Ampelgading Malang, sedangkan data kuantitatif dianalisa untuk mengetahui hubungan antara karakteristik morfologi vegetatif terhadap generatif, dilakukan dengan analisa sidik lintas pada structural equation modeling (SEM). Ada dua varietas yang banyak ditanam di sentra salak pondoh Ampelgading yaitu: pondoh merah kehitaman dan kuning. Salak pondoh merah kehitaman memiliki karakteristik unggul daripada salak pondoh kuning, yaitu: buah lebih besar, manis dan tidak mudah rontok. Terdapat hubungan nyata antara sifat morfologi organ vegetatif dengan organ generatif (buah) pada salak pondoh di Ampelgading. ABSTRACTThe description of the relationship between the morphological traits of vegetative organs to generative organs in salak pondoh can be used as the basis for breeding pondoh salak plants. The research objectives were: to describe the morphological characteristics and to identify whether there was a relationship between the morphological characteristics of the vegetative organs and the generative organs of salak pondoh at the salak pondoh center in Ampelgading Malang. The field survey data were analyzed descriptively to compare the morphological characteristics of the salak variety in the center of salak pondoh in Ampelgading Malang, while the quantitative data were analyzed to determine the relationship between vegetative and generative morphological characteristics, using cross-fingerprint analysis in structural equation modeling (SEM). There are two varieties that are widely planted in the center of salak pondoh Ampelgading, namely: pondoh red-black and yellow. The red-black salak pondoh has superior characteristics than the yellow salak pondoh, namely: the fruit is bigger, sweet and does not fall off easily. There is a significant relationship between the morphological characteristics of vegetative organs and generative organs (fruit) in salak pondoh in Ampelgading.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Wahjusaputri, Sintha, Bunyamin Bunyamin, and Tashia Indah Nastiti. "Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Pemanfaatan Talas Beneng Sebagai Komoditas Unggulan Kelompok Tani Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) 2, no. 2 (December 1, 2018): 186–203. http://dx.doi.org/10.21009/jpmm.002.2.03.

Full text
Abstract:
Kegiatan ini hendak mengupayakan permasalahan yang ada pada mitra, dalam rangka mengembangkan usaha budidaya talas beneng yang memiliki daya saing menuju pengembangan Industri Kreatif. Talas Beneng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal, karena ukurannya yang besar dengan kadar protein tinggi dan warna kuning yang menarik yang merupakan ciri khasnya. Mitra dalam program ini adalah Kelompok Tani Bina Mandiri, Kelurahan Juhut, Kab. Pandeglang, Banten. Permasalahan kelompok mitra adalah: (1) adanya perubahan trend produk talas beneng; (2) kelompok sasaran belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola budidaya talas; (3) rendahnya kemampuan kelompok sasaran dalam pemanfaatan teknologi informasi (internet) sebagai sarana memasarkan dan manajemen bisnis. Solusi dalam program ini adalah: (1) pelatihan budidaya (pengelolaan) terhadap kadar asam oksalat talas beneng; (2) peningkatan kemampuan SDM dalam mengelola budidaya talas beneng; (3) pelatihan penggunaan teknologi informasi (internet) sebagai sarana pemasaran talas beneng; (4) pelatihan peningkatan kemampuan SDM terkait bidang manajemen dan keuangan. Target program adalah meningkatkan kemampuan kelompok sasaran dalam bidang pengetahuan teknik tanam, bidang manajemen pemasaran dan keuangan, dengan dukungan dari pemerintah daerah Provinsi Banten dan kemitraan yaitu industri dan akademisi dan perusahaan daerah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

ZHOU, JING, JUNMEI NIU, MINGJIA GUO, PEI WANG, and ZHENWEN LIU. "Rediscovery of Pimpinella crispulifolia (Apiaceae) after one century, and its new phylogenetic placement in Sium." Phytotaxa 487, no. 2 (February 24, 2021): 157–63. http://dx.doi.org/10.11646/phytotaxa.487.2.6.

Full text
Abstract:
Pimpinella crispulifolia, a species known only from the holotype locality (Laoguishan of Shilin County) collected in 1906, was rediscovered in Luquan County of Kunming City, China. To examine its systematic position, a phylogenetic reconstruction was performed based on nrDNA internal transcribed spacer (ITS) region under the framework phylogeny of Apiaceae subfamily Apioideae. It showed an affinity to Sium species of Oenantheae. Morphological similarity is reflected in its fascicled roots, simple pinnate leaves, long and reflexed styles, and ovoid, laterally compressed fruits with prominent and corky-thickened ribs. Therefore, a new combination of Sium crispulifolium (H.de Boissieu) J. Zhou is proposed with full taxonomic treatments. Its morphological description is also amended and completed with both living individuals and newly collected specimens.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Gumilar, M. Rangga. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan." Inkubis : Jurnal Ekonomi dan Bisnis 2, no. 2 (January 1, 2021): 89–98. http://dx.doi.org/10.36418/ink.v2i2.28.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penulisan Laporan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui gambaran umum SDM di Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal Pemalang. (2) Untuk mengetahui tata cara pengawasan kedisiplinan karyawandi Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal Pemalang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Dari kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal Pemalang kedepannya (1) Sebelum menerima calon karyawan baru untuk bagian SDM harus dites terlebih dahulu agar pekerjan yang di lakoninya lebih menghemat waktu karna tidak terlalu. (2) Pimpinan hendaknya lebih mengawasi sistem yang sedang diterapkan, karena tanpa pengawasan semua tidak akan berjalan baik dan pimpinan juga harus tegas dalam memberikan sanksi agar semua yang melanggar peraturan jera dan tidak ada lagi yang melanggar peraturan yang artinya kedisiplinan karyawan akan tercipta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Zurman, Zurman, Vince Ratnawati, and Yesi Muthia Basri. "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS (STUDI EMPIRIS PADA UNIVERSITAS DI PEKANBARU)." Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis 15, no. 2 (October 17, 2018): 186–211. http://dx.doi.org/10.31849/jieb.v15i2.1770.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti secara empiris pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap penggunaan sistem pengukuran kinerja (SPK) dan pemberdayaan psikologis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kependidikan di bagian keuangan pada Universitas di Pekanbaru yaitu: 1) Universitas Riau, 2) UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 3) Universitas Islam Riau, 4) Universitas Lancang Kuning, 5) Universitas Muhammadiyah Riau, dan 6) Universitas Abdurrab. Teknik pengambilan sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 151 orang tenaga kependidikan pada bagian keuangan di seluruh Universitas di Pekanbaru. Jumlah data yang diolah sebanyak 124 sampel dengan menggunakan teknik analisis SEM yang berbasis Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan aplikasi WarpPLS 5.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap pemberdayaan psikologis; (2) Penggunaan Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh terhadap pemberdayaan psikologis. (3) Penggunaan SPK memediasi hubungan antaran gaya kepemimpinan terhadap pemberdayaan psikologis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Nasikin, Mubaraq, F. J. Nangoy, C. L. K. Sarayar, and M. H. M. Kawatu. "PENGARUH SUBTITUSI SEBAGIAN RANSUM DENGAN TEPUNG TOMAT (Solanum Lycopersicum L) TERHADAP BERAT TELUR, BERAT KUNING TELUR DAN MASSA TELUR AYAM RAS." ZOOTEC 35, no. 2 (May 27, 2015): 225. http://dx.doi.org/10.35792/zot.35.2.2015.8346.

Full text
Abstract:
EFFECT OF SOME SUBSTITUTION RATION TOMATO WITH WHEAT (SolanumLycopersicum L) ON HEAVY EGGS, WEIGHT YELLOW CHICKEN EGGS AND EGG MASS RAS. This study aims to determine the most ration with flour substitute tomato (Solanum Lycopersicum L) on egg weight, yolk weight and mass of eggs. This research was conducted at the Company's Ranch Dharma Gunawan, located in the District Kayuwatu Mapanget Manado City, from September 14 to 16 November 2014. Measuring the quality of the eggs is done in Laboratory Animal Product Technology, Faculty of Animal Sciences University of Sam Ratulangi, using 100 chickens race laying. The material is divided into 25 units of cages, each occupied 4 tails. Research design used is completely randomized design (CRD) with 5 treatments with 5 replications. As for the level of treatment that is R0 = basic ration without using flour tomatoes, R1 = basic ration 98% + 2% tomato powder, basic ration R2 = 96% + 4% tomato powder, R3 = basic ration 94% + 6% tomato powder, R4 = basic ration 92% + 8% flour tomatoes. Variables observed included egg weight, yolk weight, and egg mass. Results of analysis of variance showed that the treatment was not significant effect (P> 0.05) on egg weight, yolk weight and mass of eggs. It can be concluded that the substitution of 2% -8% tomato powder no effect on the quality of egg weight, yolk weight and mass of eggs. Keywords: Tomato (Solanum Lycopersicum L), Egg, Chicken laying
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Nurjannah, Siti Nunung, and Euis Susanti. "Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana (Kb) di Kabupaten Kuningan Tahun 2018 (Studi Kuantitatif Dan Kualitatif)." Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal 9, no. 2 (December 3, 2018): 27–33. http://dx.doi.org/10.34305/jikbh.v9i2.64.

Full text
Abstract:
Program Kampung KB merupakan salah satu program inovatif pemerintah yang strategis dalam memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan mempersempit ruang lingkup sasaran yaitu dalam wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu. Penelitian ini didasari oleh pencanangan Kampung Keluarga Berencana di Kabupaten Kuningan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi program dan kendala pelaksanaan kegiatan Kampung KB. Jenis penelitian ini adalah mix-methode yaitu studi kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Sampel dalam penelitian ini adalah cakupan penggunaan Alat Kontrasepsi yang lengkap data-datanya pada setiap Kecamatan/Desa yang memiliki Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan yaitu total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah pengguna kontrasepsi sebelum dan sesudah menjadi kampung KB. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat, uji yang digunakan yaitu dengan beda T test berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Kampung KB di Kabupaten Kuningan secara umum berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari terjadinya peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB yaitu dari 5.244 akseptor menjadi 5.519 akseptor. Kemudian, beberapa kegiatan Program KB sebagian besar telah dilakukan seperti penyuluhan, pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja, Bina Keluarga dan UPPKS. Hanya saja dari penelitian kualitatif ditemukan beberapa kendala yang terjadi seperti kurangnya antusias dan pemahaman dari masyarakat dan kurangnya kerjasama antar SDM yang menjalankannya. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat peningkatan akseptor KB antara sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Kampung KB di wilayah Kabupaten Kuningan. Saran kepada Pemerintah Daerah agar membantu dalam merealisasikan wilayah/desa yang belum membentuk Kampung KB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Rahajaan, Jerry Dounald, Erik Kurniadi, Fahmi Yusuf, Erlan Darmawan, and Resma Mega Herawati. "PERANCANGAN KONSEP IDEAL DESA WISATA DI DESA CIBINUANG KABUPATEN KUNINGAN." Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 02 (December 30, 2020): 89. http://dx.doi.org/10.25134/empowerment.v3i02.3033.

Full text
Abstract:
Cibinuang Village is an area located in Kuningan District, Kuningan Regency. Cibinuang Village has many and varied natural resources. In the process of development activities Cibinuang tourism village has not fully used the detailed concept of tourism. The development of the concept of tourism in the Village of Cibinuang did not escape the existence of adequate natural resources and quality human resources. The availability of natural resources and their use in Cibinuang Village, even if simple and limited, will be able to improve the quality of the village and be a source of increased human resources for the community. In terms of improving the economy, knowledge and attractiveness of tourism. Efforts to design the concept of a tourist village, in improving the ability of rural communities in the field of tourism required a whole design concept to make it happen. It is understood together that one of the concrete manifestations of Higher Education gait besides education and research is Community Service and Service activities, this is in accordance with what is mandated in Law No. 20 of 2003 concerning National Education System article 24 (2) which states; "Universities have the autonomy to manage their own institutions as centers for the administration of higher education, scientific research, and community service." As a concrete step Faculty of Computer Science, Kuningan University with the core of Visual Communication Design, trying to respond to the needs of the community (Cibinuang Village) of the importance of developing Tourism Villages by doing Community Service with the title of the activity "The Concept of Designing Tourism Villages in Cibinuang Area Kuningan District of West Java Province" . Referring to the background of existing problems, problem solving is needed for the purpose of this activity are: Designing the concept of village tourism design for the people of Cibinuang Village, Kuningan Regency, to utilize natural resources in the area, which include: Hot Springs, Campgrounds, Sacred / Ancient Tombs. Creating a Tourism Village Study Plan for Cibinuang Village Community, Kuningan District to realize the Village program.Desa Cibinuang merupakan salah satu daerah yang terletak di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan. Desa Cibinuang memiliki sumberdaya alam yang banyak dan berfariasi. Dalam proses kegiatan pengembangan Desa wisata Cibinuang belum sepenuhnya menggunakan konsep wisata yang terinci. Perkembangan konsep pariwisata di Desa Cibinuang tidak luput dari adanya sumberdaya alam yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas. Ketersediaan sumber alam dan pemanfaatannya di Desa Cibinuang, sekalipun sederhana dan terbatas, akan dapat meningkatkan kualitas desa serta menjadi sumber peningkatan SDM bagi masyarakat. Dalam hal peningkatan ekonomi, pengetahuan, dan daya tarik pariwisata. Upaya perancangan konsep desa wisata, dalam peningkatan kemampuan masyarakat desa dalam bidang pariwisata diperlukan suatu konsep desain yang utuh untuk mewujudkannya. Dipahami bersama bahwa salah satu wujud nyata kiprah Perguruan Tinggi selain pendidikan dan penelitian adalah kegiatan Pengabdian dan Pelayanan kepada Masyarakat, hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 24 (2) yang menyatakan ; “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat”. Sebagai langkah kongkrit Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan dengan core Desain Komunikasi Visual, mencoba untuk merespon kebutuhan masyarakat (Desa Cibinuang) akan pentingnya pengembangan Desa Wisata dengan melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul kegiatan “Konsep Perancangan Desa Wisata Di Daerah Cibinuang Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat”. Mengacu pada latar belakang permasalahan yang ada maka dibutuhkan pemecahan masalah untuk tujuan kegiatan ini adalah: Merancang konsep Desain desa wisata bagi Masyarakat Desa Cibinuang, Kabupaten Kuningan, untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerahnya, yaitu meliputi: Sumber Air Panas, Bumi Perkemahan, Makam Keramat/Kuno. Membuat StudyPlan Desa Wisata bagi Masyarakat Desa Cibinuang, Kabupaten Kuningan untuk mewujudkan program Desa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Monteiro, Márcia Regina Pereira, Neuza Maria Brunoro Costa, Maria Goreti de Almeida Oliveira, Christiano Vieira Pires, and Maurílio Alves Moreira. "Qualidade protéica de linhagens de soja com ausência do Inibidor de Tripsina Kunitz e das isoenzimas Lipoxigenases." Revista de Nutrição 17, no. 2 (June 2004): 195–205. http://dx.doi.org/10.1590/s1415-52732004000200006.

Full text
Abstract:
OBJETIVO: Avaliar a qualidade protéica de farinhas de soja, que diferem entre si com relação à presença de lipoxigenases e/ou Inibidor de Tripsina Kunitz. MÉTODOS: Procedeu-se aos ensaios biológicos com ratos, em que foram avaliados a Razão da Eficiência Protéica, Razão Protéica Líquida, Utilização Protéica Líquida e a digestibilidade. Determinou-se a composição aminoacídica das farinhas e cálculo do Escore Químico Corrigido pela Digestibilidade. RESULTADOS: Os valores de Razão da Eficiência Protéica, Razão Protéica Líquida, Utilização Protéica Líquida para as variedades de soja foram inferiores aos valores obtidos para caseína. Para as farinhas sem Inibidor de Tripsina Kunitz foram obtidos valores de digestibilidade maiores que para as farinhas com Inibidor de Tripsina Kunitz, e esses foram bem próximos aos da caseína. Com relação ao teor aminoacídico, constatou-se que o aminoácido limitante dessa soja é lisina e não metionina, ao contrário do que aponta a literatura. CONCLUSÃO: A eliminação genética do Inibidor de Tripsina Kunitz melhora consideravelmente a digestibilidade da proteína de soja. Os resultados do Escore Químico Corrigido pela Digestibilidade não indicaram diferença entre as farinhas sem Inibidor de Tripsina Kunitz das farinhas derivadas de linhagens com Inibidor de Tripsina Kunitz, como foi observado pelos resultados da digestibilidade in vivo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Sinyakova, Lyudmila N. "Communication Failure in A. P. Chekhov’s Poetics: Architectonic Factor (A Nightmare, Enemies, An Awkward Business)." Vestnik NSU. Series: History and Philology 19, no. 2 (2020): 90–98. http://dx.doi.org/10.25205/1818-7919-2020-19-2-90-98.

Full text
Abstract:
Purpose. The article examines communication failure which is one of the major factor of Chekhov’s poetics. The problem of architectonics is based on dialogue principle in narrative and values unity. Results. A Nightmare is a story of social misunderstanding. A public character Kunin treats a country priest father Yakov as a hard-drinking person. He is highly snobbish and refuses to hear the poor priest. Finally, his revelation of someone’s else being, except his own, shakes him much. But his newly gained knowledge about social issues such as destitution is not deep. Later, Kunin calms down and ruminates over his lack of money to help father Yakov and the other poor person, the doctor. The author’s conclusion discredits his attempt to become a better person. Overall, the dialogue of positions is just quasi-communication. In his next work, Enemies, Chekhov’s poetic construction appears to be more complicated. Doctor Kirilov and Abogin, a rich man, both experience grief, but the reasons for their grief are entirely different. Doctor has lost his only little son an hour before, but Abogin compels him to save his wife. When they arrive to Abogin’s country-estate, it turns out that the woman has just run away with her lover. This farce provokes the doctor’s rage. He blames Abogin, saying that the rich man’s distress is empty and ridiculous. According to the author, the offended Kirilov can hardly be considered wrong. And once again, the author’s conclusion sums up the short story. An existential connotation manifests the communication breakdown. The third short story, An Awkward Business, is devoted to problem of total communication failure. The main character, doctor Ovchinnikov, is not heard at all. His business matter turns out to be a matter of further existence, but nobody wants to understand the essence of his trouble. Finally, his case is interpreted in a formal way and is not solved. The author simply lets things go on, standing outside the text. And this is the innovative feature of Chekov’s mature creative work. Conclusion. To sum up, in three Chekhov’s short stories communication failure is an important factor of poetics, which is developed in his later works.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Hamzah, Amir, and Dadang Suhardi. "TINGKAT LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL TECHNOLOGY PADA PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) KABUPATEN KUNINGAN." JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) 5, no. 2 (February 26, 2020): 97–108. http://dx.doi.org/10.34203/jimfe.v5i2.1485.

Full text
Abstract:
The purpose of this study is to examine the level of financial literacy and financial technology of SMEs in Kuningan Regency. The sample of this study were 250 SMEs. Sampling is done by Probability sampling with proportional random sampling technique. The data analysis method with Structural Equation Modeling (SEM). From the results of the study it was found that financial attitude has positive effect on financial technology, financial behavior has positive effect on financial technology, financial knowledge has positive effect on financial technology, financial technology has positive effect on financial inclusion.Thus, in order to achieve the level of financial literacy and financial technology in SMEs increases, SMEs must pay attention to the level of financial attitude, financial behavior, financial knowledge, financial technology so that SMEs financial inclusion also increases.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Hariati, Sri, Dinamella Wahjuningrum, Munti Yuhana, Kustiariyah Tarman, Irzal Effendi, and Fazril Saputra. "Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kapang Laut Nodulisporium sp. KT29 terhadap Vibrio harveyi." Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21, no. 2 (August 16, 2018): 251. http://dx.doi.org/10.17844/jphpi.v21i2.22855.

Full text
Abstract:
<p><em>Nodulisporium</em> sp. KT29 merupakan salah satu kapang endofit yang diisolasi dari alga merah<em> Eucheuma edule</em>, tidak bersifat toksik, dan bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak kapang laut Nodulisporium sp. KT29 terhadap <em>Vibrio harveyi</em>. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu kultivasi kapang, ekstraksi senyawa aktif, pengujian aktivitas antibakteri, kromatografi lapis tipis (KLT), bioautografi, serta pengamatan kerusakan sel bakte<em>ri Vibrio harveyi</em>. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak Nodulisporium sp. KT29 diuji terhadap bakteri Vibrio harveyi pada konsentrasi 0,125; 0,25; 0,5; 1 dan 2 mg/disc. Ekstrak <em>Nodulisporium</em> sp. KT29 membentuk zona hambat tertinggi pada konsentrasi 2 mg sebesar 45,33±0,71 mm. Hasil uji KLT ekstrak Nodulisporium sp. KT29 menunjukkan adanya 7 spot retardation factor (Rf) dengan tiga komponen warna yaitu cokelat, kuning dan ungu. Uji bioautografi menghasilkan 2 spot zona hambat yaitu 16 mm dan 13 mm pada Rf 0,94 dan 0,14. Pengamatan menggunakan SEM menunjukkan bahwa kerusakan pada morfologi sel Vibrio harveyi dengan pemberian ekstrak <em>Nodulisporium</em> sp. KT29 yang ditandai dengan lisis.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Septarini, Dina Fitri, and Erni Dwita Silambi. "ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada Aparatur Pemerintah di Kampung Yanggandur)." JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL 6, no. 2 (October 7, 2015): 73–90. http://dx.doi.org/10.35724/jies.v6i2.296.

Full text
Abstract:
Aparatur kampung merupakan bagian dari struktur pemerintahan yang paling bawah yang mengetahui secara pasti segala kondisi dan permasalahan yang ada di wilayahnya yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu target pengukuran kinerja harus berorientasi kepada masyarakat. Pengukuran kinerja pada organisasi publik yang umum dilakukan hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja, sehingga cenderung mengabaikan kinerja non keuangan seperti kepuasan pelanggan (masyarakat), efektivitas dan SDM yang berkemampuan dan berkomitmen tinggi. Pengukuran kinerja dengan balance scorecard merupakan pengukuran kinerja yang komprehensif karena mengukur kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan. Balance scorecard mencakup empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum aparatur kampung Yanggandur sudah memahami dengan jelas visi dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan kampung. Hal ini ditunjukkan oleh persentase jawaban responden terhadap pertanyaan terkait dengan visi, misi, dan strategi organisasi, di mana lebih dari 75% responden cenderung menjawab setuju, yang berarti mereka memahami visi, misi, dan strategi organisasi. Perspektif keuangan mencapai score 19,2%, perspektif proses bisnis internal memiliki score 25,9%, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencapai score 13,3%, dan perspektif masyarakat memiliki score 8,9%. Secara keseluruhan kinerja aparatur kampung Yanggandur apabila dianalisa menggunakan 4 perspektif dalam balanced scorecard memiliki score total sebesar 67,3% dan berada pada daerah kuning, yang berarti cukup bagus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Suparman, Rossi, Ade Saprudin, and Cecep Heriana. "KESIAPAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT (SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT) UNTUK BERMITRA DENGAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF." Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal 10, no. 2 (December 10, 2019): 122–29. http://dx.doi.org/10.34305/jikbh.v10i2.98.

Full text
Abstract:
Pelayanan kesehatan dalam Pelaksanaan JKN di Indonesia terdiri dari Promotif, Preventif, kuratif dan rehablitiatif, namun pada pelaksanaannya pelayanan promotive dan preventif oleh FKTP belum dilaksanakan secara optimal, salah satunya disebakan karena tidak tersedia Tenaga Kesehatan Masyarakat. Tenaga Kesehatan Masyarakat atau Sarjana Keshatan Masyarakat (SKM) dapat bermitra dengan FKTP untuk melaksanakan upaya promotive dan preventif dengan persyatakan tenaga kesehatan masyarakat harus siap melaksanakan kemitraan sebagai implementasi prakatik kesehatan masyarakat. Sampai dengan saat ini tidak tersedia data tentang kesiapan tenaga kesehatan masyarakat untuk bermitra dengan FKTP. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat/SKM yang mandiri untuk bermitra dengan FKTP di Kab. Kuningan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 80% responden tidak memiliki STR, sebanyak 85% belum menjadi anggota IAKMI, 90% tidak memiliki pengalaman bermitra dengan FKTP. Sebanyak 100 persen SKM siap bermita dengan FKTP dan memiliki kepercayaan diri atas kompetensinya. Simpulan bahwa sebagain besar tidak memiliki STR, bukan anggota IAKMI, pengetahuan baik, tidak memiliki pengalaman bermitra dan memiliki kepercayaan diri. Saran diharapkan SKM meningkatkan kompetensi untuk mendapatkan STR dan tergabung dalam orgnisasi profesi IAKMI dan bagi IAKMI dan AIPTKMI harus menyusun panduan praktik kesehatan masyarakat dan kemitraan dengan FKTP sebagai bagian dari praktik mandiri kesehatan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

A. Annisah and Muhammad Subhan. "Efektifitas regenerasi bentonit dan zeolit bekas untuk menyerap logam mangan dan besi dalam limbah cair laboratorium." Jurnal Teknik Kimia 26, no. 1 (March 1, 2020): 12–21. http://dx.doi.org/10.36706/jtk.v26i1.442.

Full text
Abstract:
Proses regenerasi telah dilakukan terhadap bentonit dan zeolit bekas yang merupakan limbah padat. Limbah padat berasal dari sisa kegiatan penelitian di laboratorium yang digunakan sebagai adsorben dalam penyisihan logam berat pada pengolahan limbah cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari adsorben dan mengetahui efektifitas dari bentonit dan zeolit hasil regenerasi untuk menyerap logam mangan dan besi yang terdapat dalam limbah cair. Limbah cair laboratorium yang diuji bersifat asam dengan pH 2,84, keruh dan berwarna kuning kecoklatan dengan kadar logam mangan 2,3487 mg/l dan besi 2,7934 mg/l. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan metode adsorpsi sistem batch. Adsorben sisa diregenerasi menggunakan larutan HCl. Morfologi dan komposisi dari adsorbent sebelum dan setelah regenerasi dianalisa menggunakan SEM-EDS. Untuk kandungan mangan dan besi dianalisa menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Variabel penelitian terdiri dari rasio bentonite : zeolite bekas, kecepatan pengadukan, dan waktu kontak. Karakteristik adsorben menggambarkan permukaan yang bersih dan terang dengan luas permukaan (porositas) yang besar dan terjadi penurunan persentase massa dari beberapa elemen yang terkandung dalam bentonit dan zeolite. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan kadar logam mangan sebesar 97,45 % pada rasio adsorben 1:3, waktu kontak 60 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Untuk logam besi terjadi penurunan sebesar 95,81% pada komposisi adsorben 3:1 pada waktu kontak 60 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Uji selanjutnya menunjukkan bahwa air limbah bersifat netral dan tidak berwarna. Adsorbent hasil regenerasi masih efektif untuk menurunkan kadar logam mangan dan besi dari limbah cair laboratorium.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Prasetio, Pajar Anugrah, Yuniarti Yuniarti, and Febby Fajar Nugraha. "THE IMPLEMENTATION OF PHYSICAL EDUCATION, SPORT AND HEALTH LEARNING THROUGH SPORTS GAME IN BUILDING PRIMARY STUDENTS’ CHARACTERS." PrimaryEdu - Journal of Primary Education 3, no. 1 (February 25, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.22460/pej.v3i1.1222.

Full text
Abstract:
This research aimed to investigate the implementation of physical education, sport and health learning through sports game in building primary students’ characters. The method employed in this research is qualitative descriptive. The subjects of this research were five graders and physical education teachers at SDN 1 Awirarangan, SDN 2 Awirarangan, SDN 1 Karangtawang, and SDN 2 Karangtawang, Kuningan, West Java. The data was taken interactively and continuously. The main instruments of this research were observation, interview and documentations. The data were analyzed in accordance with the frameworks proposed by Miles and Huberman which were data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusion and verification. The result showed that learning physical education through sports game is a media that can be used to build students’ characters. Through sports game, someone could gain self-control and work together very well. Values like responsible, honest, brave, cooperative, confident, tolerant, mutual respect, religious, polite, wisely accept victory and defeat could be gained through the implementation of sports game. To sum up, the implementation of physical education through sports game is an alternative media to build primary students’ characters.Key words: Physical education, Sports game, Character education
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Yu, Pengfei, Karen H. Rosenlof, Shang Liu, Hagen Telg, Troy D. Thornberry, Andrew W. Rollins, Robert W. Portmann, et al. "Efficient transport of tropospheric aerosol into the stratosphere via the Asian summer monsoon anticyclone." Proceedings of the National Academy of Sciences 114, no. 27 (June 19, 2017): 6972–77. http://dx.doi.org/10.1073/pnas.1701170114.

Full text
Abstract:
An enhanced aerosol layer near the tropopause over Asia during the June–September period of the Asian summer monsoon (ASM) was recently identified using satellite observations. Its sources and climate impact are presently not well-characterized. To improve understanding of this phenomenon, we made in situ aerosol measurements during summer 2015 from Kunming, China, then followed with a modeling study to assess the global significance. The in situ measurements revealed a robust enhancement in aerosol concentration that extended up to 2 km above the tropopause. A climate model simulation demonstrates that the abundant anthropogenic aerosol precursor emissions from Asia coupled with rapid vertical transport associated with monsoon convection leads to significant particle formation in the upper troposphere within the ASM anticyclone. These particles subsequently spread throughout the entire Northern Hemispheric (NH) lower stratosphere and contribute significantly (∼15%) to the NH stratospheric column aerosol surface area on an annual basis. This contribution is comparable to that from the sum of small volcanic eruptions in the period between 2000 and 2015. Although the ASM contribution is smaller than that from tropical upwelling (∼35%), we find that this region is about three times as efficient per unit area and time in populating the NH stratosphere with aerosol. With a substantial amount of organic and sulfur emissions in Asia, the ASM anticyclone serves as an efficient smokestack venting aerosols to the upper troposphere and lower stratosphere. As economic growth continues in Asia, the relative importance of Asian emissions to stratospheric aerosol is likely to increase.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Liu, Mei Hua, Yi Qiang Liang, Sheng Jian, and Xu Dong Zhang. "Flotation of a Copper-Lead Sulfide-Oxide Ore:Using a Combined Depressant for Galena and an Effective Activator D2 for Copper Oxide Minerals." Advanced Materials Research 634-638 (January 2013): 3368–74. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amr.634-638.3368.

Full text
Abstract:
The properties of a Cu-Pb oxide ore are investigated by XRD and SEM. Results show that the ore is characterized by chalcocite, galena, azurite and cerusite. Copper and lead phases analysis show that the oxidation rates of copper and lead are up to 70% and 72%, respectively. In order to get a good flotation performance for the difficult-to-treat ore, an efficient flotation technology of bulk flotation of Cu-Pb sulfides,separation of Cu-Pb sulfides, copper and lead oxides flotation has been developed. By applying the combined depressants (sodium thiosulfate + peroxide), activator Disulhydroxybenzen Thiodiazole (developed by Kunming Metallurgy Research Institute) in copper oxide flotation and sodium sulfide in flotation of lead oxide, chalcocite and galena can be separated and the Cu-Pb oxides can be activated. Results in closed circuit test show that when the feed assays 0.59% Cu, 2.40% Pb and 39.87 g/t Ag, marketable copper sulfide and oxide concentrates, lead sulfide and oxide concentrates can be obtained. At the same time, silver got enriched in the concentrates too. This study is expected to give a technical support in utilizing this complex Cu-Pb oxide ores.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Syabranie, Muhammad, and Raja Jusmartinah. "UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN BULUNGAN." WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA 11, no. 1 (January 15, 2013): 71–80. http://dx.doi.org/10.36456/waktu.v11i1.880.

Full text
Abstract:
Salah satu sektor pembangunan yang hampir tidak terpengaruh oleh sistem kuota atau resesi ekonomi adalah sektor jasa yang didalamnya termasuk jasa pariwisata. Di masa yang akan datang diperkirakan pariwisata akan cederung meningkat. Kabupaten Bulungan, merupakan salahsatu kabupaten yang berada di Propinsi Kalimantan Timur memiliki banyak potensi wilayah yang bisa dikembangkan menjadi obyek – obyek parisiwata yang selama ini terbengkalai tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep pengembangan potensi pariwisata dikabupaten Bulungan, Kalimantan Timur berdasarkan faktor pendukung dan penghambat.Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif yang menggambarkan secara tepatmengenai gejala – gejala obyek yang diteliti mengenai pengembangan potensi pariwisata diKabupaten Bulungan. Sampel penelitian ini mengambil 11 obyek yang berpotensi dapatdikembangkan menjadi kawasan wisata yang kesemuanya tersebar di kabupaten Bulungan.Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara untuk mendapatkan dataprimer serta penumpulan literatur pendukung obyek untuk mendapatkan data sekunder. Analisisyang digunakan adalah analisis SWOT untuk mendapatkan konsep pengembangan berdasarkanpendukung dan penghambat pengembangan kawasan.Hasil dari penelitian ini adalah yang menjadi pendukung berupa keunikan dari obyek – obyekwisata sehingga dapat membentuk jalur – jalur wisata sesuai dengan pengklasifikasian potensidari obyek wisata yang tersebar di kabupaten Bulungan. Jalur – jalur wisata berupa paket wisatayang terdiri dari paket wisata alam ( Pantai Tanah kuning, Air terjun Km 18, Air Hutan GunungSeriang Km 2, Pantai Bahari Karang Tigau, dan Pantai Nibung), paket wisata religi (Makamkeluarga Datu Adil, Makam Keramat Ahmad Maghribi, dan Masjid Tua), serta paket wisata budaya(Gunung Putih, dan Keraton Kesultanan Bulungan ). Penghambat dari pengembangan adalahkurang dukungan investor dan juga SDM yang mempunyai kemampuan bersaing
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Arifin, Slamet, Wahyudin Wahyudin, and Tatang Herman. "The effects of contextual group guided discovery learning on students' mathematical understanding and reasoning." Jurnal Prima Edukasia 8, no. 2 (July 26, 2020): 106–14. http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v8i2.33059.

Full text
Abstract:
In this study, we examine the effect of contextual group guided discovery (CGGD) learning approach on students' mathematical understanding and reasoning. This study was conducted through a quasi-experimental method with a control group pre and post-test design. The participants of this study were two groups of 4th-grade students in Kuningan, Indonesia. Each group was comprised of 22 students (N=44). While the experimental group was conducting mathematics learning with the CGGD learning approach, the control group was conducting mathematics learning with problem-based learning (PBL). The data were collected through a test of students' mathematical understanding (TSMU) and a test of students' mathematical reasoning (TSMR) developed by researchers. The results showed that there were significant differences in the gain score of students' mathematical understanding (SMU) (U = 134.00, Z= -2.539, P = 0.011 < 0.05) and students' mathematical reasoning (SMR) (U = 139.500, Z= -2.412, P = 0.016 < 0.05) between the experimental and the control group . The gain score and post-test score of SMU and SMR on the experimental group that implemented the CGGD learning approach were significantly higher than the control group. Therefore, we conclude that the CGGD learning approach was proven influential to empower SMU and SMR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Mustapah, Juwairiah, and Roslinda Rosli. "Tahap Kepuasan Pembelajaran Matematik Atas Talian Semasa Pandemik COVID-19." Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH) 6, no. 4 (April 8, 2021): 1–20. http://dx.doi.org/10.47405/mjssh.v6i4.752.

Full text
Abstract:
Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) telah dilaksanakan secara berperingkat iaitu bermula 18 Mac 2020 di bawah Akta Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Berjangkit 1988 dan Akta Polis 1967 (Ashley Tang 2020) dan tindakan undang-undang akan dikenakan kepada mereka yang gagal mematuhi arahan PKP (Kementerian Kesihatan Malaysia 2020). Salah satu kandungan PKP adalah penutupan semua institusi pendidikan selaras dengan saranan daripada UNESCO (Kementerian Kesihatan Malaysia 2020). Oleh itu, Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) telah mengambil inisiatif untuk menggantikan pembelajaran bersemuka kepada pembelajaran atas talian. Inisiatif ini dititikberatkan kepada calon Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) kerana mereka sangat terkesan dengan perubahan kaedah pembelajaran secara mengejut. Kajian ini di laksanakan untuk mengenal pasti tahap kepuasan calon SPM 2020 terhadap pembelajaran matematik atas talian secara sycncronus yang dijalankan sepanjang tempoh pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP). Bagi mencapai objektif kajian, dua soal selidik sedia ada digunakan iaitu Student Satisfaction Scale (SSS) dan Community of inquiry (CoI). Hasil daripada kajian tinjauan, calon SPM 2020 di pusat peperiksaan SMK Seri Kundang mempunyai tahap kepuasan yang tinggi (min = 191.90, sp = 20.49) terhadap pembelajaran matematik secara atas talian. Di samping itu, ujian-t sampel bebas digunakan untuk membandingkan min skor kepuasan calon SPM 2020 di mana tiada perbezaan yang besar antara min tahap kepuasan pembelajaran matematik secara atas talian bagi calon kerajaan dengan calon persendirian. Manakala, ujian korelasi Pearson dilaksanakan dan mendapati bahawa terdapat hubungan yang positif antara tahap pengalaman pembelajaran matematik dalam talian (M = 67.03, SD = 7.57) dengan persekitaran pembelajaran matematik atas talian (M = 123.86, SD = 14.20).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Utami, Nadya Damayanty, and Augusty Tae Ferdinand. "ANALISIS PENINGKATAN MINAT BERKUNJUNG KEMBALI PADA WISATAWAN MELALUI CITRA WISATA DAN NILAI BUDAYA (STUDI PADA KOTA KUNINGAN, JAWA BARAT)." Jurnal Sains Pemasaran Indonesia (Indonesian Journal of Marketing Science) 17, no. 3 (April 30, 2019): 207. http://dx.doi.org/10.14710/jspi.v17i3.207-221.

Full text
Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membangun sebuah model yang akan digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki gap mengenai citra wisata yang dimiliki daerah wisata terhadap minat berkunjung kembali pada wisatawan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah model yang baru untuk pemasaran pada bidang pariwisata.Penelitian ini mengambil sebanyak 170 responden wisatawan lokal yang berkunjung kembali ke Kuningan Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modelling) versi 24. Hasil analisis data untuk keseluruhan model telah memenuhi kriteria Goodness of Fit dengan nilai chi squere = 195.413, derajat kebebasan = 113, probabilitas = 0.000, CMIN/DF = 1.729, GFI = 0.898, AGFI = 0.862, TLI = 0,973, CFI = 0.977 dan RMSEA = 0.066. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model penelitian yang diajukan dapat diterima. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara citra wisata dengan resonansi pelanggan, nilai budaya dengan resonansi pelanggan, nilai budaya dengan ikon daerah wisata, ikon daerah wisata dengan minat berkunjung kembali dan resonansi pelanggan dengan minat berkunjung kembali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Diniaty, Dewi. "Analisis Kecacatan Produk Tiang Listrik Beton Menggunakan Metode Seven Tools dan New Seven Tools (Studi Kasus: PT. Kunango Jantan)." Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 2, no. 2 (December 1, 2016): 157. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v2i2.5102.

Full text
Abstract:
PT. Kunango Jantan merupakan sebuah industri yang memproduksi Tiang Listrik Beton dan telah mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh penjuru sumatra seperti Jambi, Palembang, Medan, Padang, Aceh dan daerah lainnya. Permasalahan pada perusahaan ini yaitu masih banyak terdapat jumlah produk cacat dan gagal (reject) ketika dalam proses produksinya.Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya produk gagal/reject dan menganalisa tindakan perbaikan yang harus dilakukan. Penulis menggunakan metode seven tools untuk mengetahui penyebab dari terjadinya produk gagal/rejectdan metode newseven toolsyang digunakan untuk melihat tindakan perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan faktor penyebab terjadinya produk gagal/reject. Berdasarkan pengolahan data diperoleh bahwa perbaikan produk reject/gagal yang diprioritaskan untuk perbaiki adalah kategori pecah dengan persentasi sebanyak 35,97 %, kategori keropos/ bolong sebesar 35,25 % dan kategori tipis sebelah sebesar 12,95 %. Adapun solusi yang diusulkan kepada pihak manajemen perusahaan adalah dengan memeriksa dan merawat mesin atau tools yang digunakan secara berkala, meningkatkan kualitas bahan baku, memperbaiki lingkungan kerja, meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) dengan melakukan pelatihan dan membuat SOP pada setiap stasiun serta unit kegiatan kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Febriyanti, Eka. "ANALISIS KEGAGALAN IMPELLER PENYEBAB KERUSAKAN POMPA AIR KAPAL LAUT." Majalah Ilmiah Pengkajian Industri 11, no. 2 (December 22, 2017): 85–94. http://dx.doi.org/10.29122/mipi.v11i2.1621.

Full text
Abstract:
Impeller merupakan bagian dari pompa sentrifugal yang digunakan  untuk kapal laut dan telah mengalami korosi seragam secara signifikan setelah satu tahun pengoperasian. Impeller terbuat dari ASTM B198-13A, grade C87400 yang merupakan jenis silicon brass. Hasil pemeriksaan visual menunjukkan bahwa seluruh permukaan kecuali pada bagian yang dilindungi oleh cat mengalami proses korosi di seluruh permukaan. Sedangkan pemeriksaan SEM menunjukkan adanya selective etching fasa-fasa tertentu. Hal pemeriksaan tersebut juga dikonfirmasi dengan pemeriksaan metalografi dimana menunjukkan adanya leaching dari fasa yang kaya akan unsur zinc mendekati zona terekspos. Oleh karena itu, mekanime korosi yang terjadi mengarah pada dezincfication. Analisis kimia dari material impeller menunjukkan bahwa material impeller yang diperiksa bukan jenis ASTM B584-836, namun agak mirip komposisi ASTM dimana merupakan jenis silicon brass dan merupakan jenis material kuningan yang tidak tahan serangan klorida tidak seperti leaded red brass.Â
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Chichi Rahmayanti, P. Hellen Wijaya, Christina Catur Widayati,. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja." Jurnal Ekonomi 23, no. 3 (October 24, 2018): 319. http://dx.doi.org/10.24912/je.v23i3.416.

Full text
Abstract:
This research aims to examine and analyze the influence of situational leadership style, organizational culture and compensation on performance of employees. The methods used in this research is descriptive method. The object of this research is all staff office division who worked in PT. CIMB NIAGA Kuningan Plaza Branch Office with a population 75 people. The sampling using the method of population (census) is to examine the entire population. The approach used in this research is a Structural Equation Models (SEM) with Smart analysis tools-PLS.The results showed situational leadership style gives a positive and significant influence on employee performance.organizational culture gives a positive and significant influence on employee performance. Compensation provides a positive and significant effect on performance employees. This is evidenced from the results of hypothesis testing (t-test) which shows the significance value of the independent variables.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Suryadi, Yadi. "THE APPLICATION OF BIORATIONAL PESTICIDES ON PADDY STEM BORER AND BACTERIAL LEAF BLIGHT." Jurnal Penelitian Saintek 24, no. 1 (May 16, 2019): 21–31. http://dx.doi.org/10.21831/jps.v24i1.23420.

Full text
Abstract:
This study was aimed at determining the effectiveness of pheromone traps for controlling yellow paddy stem borer (Scabpophaga. Incertulas) insects and testing the effectiveness of biocontrol agents consisting of a mixture of endophytic bacterial cultures (Bacillus firmus E65 and Burkholderia sp E76) and insect pathogens (Serratia marcescens, SKM) based on kaolin bioformulation to control HDB disease. Tests were carried out on the conditions of farmers’ organic land in Cianjur, West Java by installing pheromones to catch male insects in the experimental plots, and applying kaolin-based biopesticide formulations (2.5 g / L). The results show that the application of pheromone traps by using 100 traps in an area of 10 ha, caused the population of male insects to be caught to decrease by less than 40 moths per month. It also effects stem borers to decrease into zero infestations, while stem borer infestation in plots that are not applied to pheromones show <10% infestation. The effect of bioformulation on non-Sintanur cultivars on other minor pests also decrease compared to controls (cv. Sintanur). Kaolin-based bioformulation shows a decrease in bacterial leaf blight of about 84.7% compared to untreated (without bioformulation) plots.APLIKASI PESTISIDA BIORASIONAL TERHADAP PENGGEREK BATANG DAN HAWAR DAUN BAKTERI PADIPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas perangkap feromon untuk mengendalikan serangga penggerek batang padi kuning (PBPK) (Scirpophaga. incertulas) dan menguji efektifitas agen biokontrol yang terdiri atas campuran kultur bakteri endofitik (Bacillus firmus E65 and Burkholderia sp E76) dan patogen serangga (Serratia marcescens, SKM) berbasis bioformulasi kaolin untuk mengendalikan penyakit HDB. Pengujian dilakukan pada kondisi lahan organik petani di Cianjur Jawa Barat dengan cara memasang feromon untuk menangkap serangga jantan pada petak percobaan, dan melakukan aplikasi formulasi biopestisida berbasis kaolin (2,5 g/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi perangkap feromon dengan mengguna-kan 100 perangkap pada area seluas 10 Ha, menyebabkan populasi serangga jantan yang tertangkap menurun kurang dari 40 ngengat per bulan, dan serangan hama penggerek batang juga menurun menjadi nol infestasi, sementara serangan hama penggerek batang pada petak yang tidak diaplikasi feromon menunjukkan <10% infestasi. Pengaruh bioformulasi pada kultivar non-Sintanur terhadap hama minor lainnya juga menurun dibandingkan dengan kontrol (cv. Sintanur). Bioformulasi berbasis kaolin menunjukkan penurunan penyakit hawar daun bakteri sekitar 84,7% dibandingkan dengan petak tanpa perlakuan (tanpa bioformulasi).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Lokantara, I. Putu, and Ngakan Putu Gede Suardana. "Biokomposit Limbah Plastik Polypropylene Berpenguat Serat Lidah Mertua: Proses Ekstraksi dan Kekuatan Mekanis." Jurnal METTEK 5, no. 2 (November 30, 2019): 128. http://dx.doi.org/10.24843/mettek.2019.v05.i02.p10.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kekuatan tarik dan kekuatan bending biokomposit limbah plastik polypropylene berpenguat serat lidah mertua. Lidah mertua yang digunakan adalah lidah mertua yang pinggirannya daunnya kuning dengan usia yang seragam. Daun lidah mertua direndam dengan metode water retting selama 7 hari dan proses ekstraksi serat dilakukan secara manual. Polypropylene daur ulang yang digunakan berasal dari limbah plastik minuman gelas. Perlakuan kimia serat lidah mertua dengan konsentrasi 5% NaOH dan waktu perendaman 2 jam. Komposit dicetak dengan menggunakan press panas dengan suhu 200oC dan waktu penahanan 2 jam. Komposit dilakukan pengujian tarik dengan menggunakan ASTM D-570 dan uji bending dengan ASTM 790-03. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi pada fraksi volume 35% sebesar 71,606 MPa. Kekuatan tarik meningkat sebesar 28,9% dari fraksi volume 25% ke fraksi volume 35%. Hasil uji bending menunjukkan bahwa kekuatan bending tertinggi pada fraksi volume 35% sebesar 74,55 MPa. Kekuatan bending meningkat sebesar 22,9% dari fraksi volume 25% ke fraksi volume 35%. Dengan pengamatan foto mikro SEM, ikatan adhesi antara serat dan matrik terjadi dengan baik pada fraksi volume 35%. The purpose of this study was to determine the tensile strength and bending strength of lidah mertua fiber reinforced polypropylene. Lidah mertua is used whose leaf margins are yellow with a uniform age. Lidah mertua leaves were soaked by water retting method for 7 days. Fiber is extracted manually by hand. Recycled polypropylene used comes from glass beverage plastic waste. The chemical treatment of lidah mertua fibers 5% NaOH and a soaking time of 2 hours. Composites are molded using a hot press with a temperature of 200oC and a holding time of 2 hours. Composite tensile testing was carried out using ASTM D-570 and bending test with ASTM 790-03. Tensile test results showed that the highest tensile strength at 35% volume fraction was 71,606 MPa. Tensile strength increased by 28.9% from 25% volume fraction to 35% volume fraction. Bending test results showed that the highest bending strength at 35% volume fraction was 74.55 MPa. The bending strength increased by 22.9% from the 25% volume fraction to the 35% volume fraction. By observing SEM micro photographs, the bond between the fiber and the matrix occurs well at 35% volume fraction
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Giyanto, Giyanto. "ANALISA KERUSAKAN RISER TUBE PADA MESIN LPDC DAN UPAYA PENCEGAHANNYA." Jurnal Teknik Mesin Cakram 1, no. 2 (February 1, 2019): 30. http://dx.doi.org/10.32493/jtc.v1i2.2245.

Full text
Abstract:
Abstrak : Riser tube pada mesin LPDC penggantian setiap 10 x 8 jam ( 80 Jam ). Kerusakan yang terjadi pada umumnya retak dan keropos pada permukaan body Riser Tube. Akibat kerusakan tersebut cairan laju kuningan yang masuk ke cetakan tumpah ke lokasi sekitar mesin. Tujuan penelitian kerusakan Riser Tube adalah untuk menganalisa penyebab terjadinya kerusakan retak dan keropos serta upaya memperpanjang umur pakai. Analisa pengkajian penyebab utama terjadinya kerusakan Riser Tube dilakukan melalui pengujian komposisi kimia, Uji kekerasan, Uji scanning elektron microscopy ( SEM ), Uji metalografi dan pengamatan perubahan sifat mekanis logam material Riser Tube akibat pengaruh panas pada proses peleburan di tungku furnace. Kesimpulan penyebab utama retak dan keropos disebabkan thermal fatique dan korosi suhu tinggi. Digunakan untuk pengembangan kualitas serta optimasi usaha memperpanjang umur operasional ( Life time ) meliputi perbaikan desain, material, manufaktur, cara pemasangan serta penerapan system manajemen pemeliharaan yang tepat.Kata kunci: LPDC, Riser Tube, Kerusakan, Pengujian, Pemeliharaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Harjadi, Dikdik, and Wely Hadi Gunawan. "Pengaruh Inovasi dan Orientasi Pasar terhadap Kinerja Pemasaran Rumah makan di kawasan Kecamatan Cigugur Desa Cisantana Kabupaten Kuningan Keunggulan bersaing sebagai variable intervening." Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi 4, no. 2 (January 14, 2021): 162. http://dx.doi.org/10.25139/jiabi.v4i2.2226.

Full text
Abstract:
Semakin maraknya Bisnis wisata begitu pula tingginya tingkat persaingan bisnis kuliner yang di hadapi pelaku bisnis Rumah Makan Kawasan Wisata Cisantana Kabupaten Kuningan,yang terdiri dari beberapa rumah makan seperti Santana resto,Bubulak food and view, Rumah makan Pondok Pinus Palutungan, Rumah makan Stwaberry ,pada bulan November tahun 2018 –bulan Agustus 2019. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan Keunggulan bersaing dari usaha rumah makan di Cisantana Kabupaten KuninganPenelitian ini dilakukan dengan menganalisis Penelitian ini mengembangkan model teoritis berdasarkan Model Persamaan Stuktural (SEM) yang diuji menggunakan Amos 1.8 sebagai alat analisis. , Responden dari penelitian ini adalah pengunjung dan konsumen rumah makan di daerah Cisantan berjumlah 102 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing, inovasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pemasaran, orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing, orientasi pasar tidak berpengaruh keunggulan bersaing, keunggulan bersaing tidak berpengaruh kinerja pemasaran, karena waktu yang sangat singkat, para peneliti membagikan kuesioner sehingga banyak responden yang tidak dapat diwawancarai secara mendalam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nitiwijaya, Yoyo Sunaryo, and Hajanirina Andrianantenaina. "THE ECONOMIC FACTORS AND OTHER VARIABLES THAT AFFECT THE EMPOWERMENT OF THE MICRO-BUSINESSES RUN BY FARMING COMMUNITIES IN VILLAGES AROUND THE FOREST AREAS." Journal of Indonesian Economy and Business 31, no. 1 (September 30, 2016): 279. http://dx.doi.org/10.22146/jieb.23265.

Full text
Abstract:
This research is conducted in Kuningan regency, West Java, Indonesia and aims to analyze the economic, social, institutional, and cosmopolitan factors which affect the empowerment of the communities of micro-business entrepreneurs. It attempts to investigate the problems that persist for this community, in that the people living near the forest are heavily dependent on it, and on their agricultural activities. They have to face institutional regulations and competition from immigrants. Due to the nature of the data, the complexity of the structured relationship, the multiple endogenous variables; SEM or Structural Equation Modeling is used to analyze and confirm the extant association between the studied variables in a covariance based approach assisted by AMOS. The results suggest that the micro-business community is strongly influenced by the dynamics of the institutional businesses in the village, their social interactions, economic capabilities and cosmopolitan drives with the immigrant communities. It shows the efficiency and importance of the institutional community while dealing with micro-businesses’ agrarian economic empowerment. Improvement in the regulations is necessary and is expected to improve the partnership between the government and private and public entities, to cope with the economic development of society in such communities, and others which may share the same characteristics.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography