To see the other types of publications on this topic, follow the link: Tanya.

Journal articles on the topic 'Tanya'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Tanya.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Amirudin, Amirudin. "Film “Tanda Tanya”: Suatu Gagasan Merealisasikan Multikulturalisme." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 12, no. 4 (2017): 291. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.12.4.291-301.

Full text
Abstract:
This article is an essay that provides a cultural analysis of the movie "Tanda Tanya" by director HanungBramantyo with a linguistic anthropological perspective. Through the theory of Bourdieu (1992), the film is studied and dissected through symbolic capital that is played in every plot, scene, and picture contested in the film. On the basis of plot analysis, the film promotes an idea, multiculturalism which not only allowed at an idealistic level but also into a material practice.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

MEDVINSKY, PETER. "Tanya." Journal of Genocide Research 5, no. 4 (2003): 603–4. http://dx.doi.org/10.1080/1462352032000149521.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Dongoran, Rahmat Afandi, Eko Sucahyo, Jefri Faizal, and Febri Aneti. "ANALISIS KESALAHAN TANDA BACA PADA PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS V SD NEGERI 20 SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT." Jurnal JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar) 4, no. 4 (2024): 434–42. https://doi.org/10.37081/jipdas.v4i4.1871.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan penggunaan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang melibatkan peneliti secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Kemudian data yang diperoleh dianalisis kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Adapun pengolahan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, pengkodean dan yang terakhir penyajian data. Jumlah siswa di kelas tersebut adalah 13 orang. Hasil penelitian ini ditemukan pada kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan terbesar terdapat pada penggunan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang yang berjumlah 6 orang dengan 17 kali kesalahan. Kesalahan tersebut sering terlihat pada pertengahan kalimat. Penyebab pertama dari kesalahan penggunaan tanda baca yaitu karena pembiasaan siswa untuk menulis tanpa menggunakan tanda baca yang baik dan benar. Kedua, karena ketidaktahuan dan ketidaktelitian siswa dalam menggunakan tanda koma disetiap menulis. Kesalahan terkecil terdapat pada penggunaan tanda titik untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu dan juga tanda tanya yang digunakan pada akhir kalimat tanya. Hal tersebut terjadi karena pada paragraf deskriptif jarang sekali menggunakan tanda koma untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik dan juga jarang sekali menggunakan tanda tanya. Faktor lain dari kesalahan penggunaan tanda baca siswa yaitu kurangnya penekanan guru dalam membiasakan siswa menulis menggunakan tanda baca yang baik dan benar, motivasi belajar siswa yang rendah, sikap siswa yang kurang baik selama proses pembelajaran, dan juga metode dan media yang digunakan guru kurang menarik sehingga siswa sulit memahami materi ajar yang disampaikan guru. Kata Kunci : Tanda Baca, Menulis, Paragraf Deskriptif
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yulianti*, Asri, and Wawan Darmawan. "Implementation of the Value of Pluralism in Film “Tanda Tanya (?)”." Riwayat: Educational Journal of History and Humanities 7, no. 3 (2024): 845–53. http://dx.doi.org/10.24815/jr.v7i3.38700.

Full text
Abstract:
In modern times, technology is increasingly sophisticated, one of which is the development of film at this time which has developed more rapidly. Various kinds of films as a means of entertainment on television screens, computers, laptops, and others that always convey messages in films. This study aims to describe the message contained in the film “Tanda Tanya (?), this film aired in 2011 directed by Hanung Bramantyo. When this film was relased, there ware pros and cons because this film was quite sensitive. The film Tanda Tanya (?) has told the story of various tribes, religions, races, cultures, with conflicts such as berating one religionand even each other’s race. The method used is a descriptive qualitative approach. The results showed that the film by Hanung Bramantyo functionally has multiculturalism, pluralism, and religious values. Then there is a human relationship with God, their respective beliefs, example, and the value of jihad as the closing of the film.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Saputra, Shania Pearliana, and Dian Indihadi. "Analisis Kemampuan Siswa Menggunakan Tanda Baca Pada Teks Narasi di Sekolah Dasar." PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 8, no. 4 (2021): 895–902. http://dx.doi.org/10.17509/pedadidaktika.v8i4.41756.

Full text
Abstract:
Penelitian yang dilakukan merupakan analisis terhadap penggunaan tanda baca, khususnya bentuk penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca tanya, dan tanda baca seru. Bentuk penggunaan tanda baca tersebut di analisis dari lembar penugasan siswa melengkapi teks narasi dengan tanda baca yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca tanya, dan tanda baca seru pada teks narasi. Penelitian ini dilaksanakan selain sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, juga merupakan suatu bentuk penggambaran kemampuan siswa kelas V dalam penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca tanya, dan tanda baca seru pada teks narasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, hasil dari penelitian ini yaitu: pertama, berdasarkan hasil temuan menunjukan bahwa tingkat keterampilan tertinggi pada tes pertama diperoleh skor 27 dan terendah di peroleh skor 5, untuk tes kedua tertinggi diperoleh skor 28 dan terendah diperoleh skor 13. Kedua, bentuk penggunaan tanda baca titik yang ditemukan dalam lembar penugasan melengkapi teks narasi adalah (1) dipakai di akhir kalimat pernyataan, (2) dipakai di pertengahan kalimat (3) dipakai di akhir kalimat tanya, (4) dipakai di akhir kalimat seruan. Ketiga, bentuk penggunaan tanda baca koma yaitu : (1) dipakai di akhir kalimat pernyataan, (2) dipakai di pertengahan kalimat. Keempat, bentuk penggunaan tanda baca tanya yaitu : (1) dipakai di akhir kalimat pernyataan. Kelima, bentuk penggunaan tanda baca seru yaitu : (1) dipakai di akhir kalimat seruan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Zaini, Ahmad. "Toleransi Antar Umat Beragama dalam Film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2." KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 14, no. 1 (2020): 1–15. http://dx.doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2052.

Full text
Abstract:
This paper aims to find out the discourse of tolerance among religious people featured in the film “?” (Tanda Tanya) and Ayat-Ayat Cinta 2. Both are viewed from the level of the text, the level of social cognition, and the level of social context. The research method used is qualitative analysis with Teun van Dijk's theoretical approach, namely data analysis at the level of text, social cognition and social context. The results showed that; First, the discourse of tolerance at the text level in the film “?” (Tanda Tanya) is related to various themes, both about harmony among religious communities, cultural diversity and about tolerance. Likewise the film Ayat-Ayat Cinta 2 also tells the story of religious life in European countries. Second, the discourse of tolerance between religious communities is seen from the level of social cognition. In the film “?” (Tanda Tanya), both the screenwriter and director want to explain the reality of the diversity of religions, cultures and customs that exist in Indonesia. He wants to explain the relationship between religious people in a vulgar way. In contrast to the more refined Ayat-Ayat Cinta 2 movie. Third, the discourse of tolerance between religious communities in terms of the level of social context. The film “?” (Tanda Tanya) is motivated by the number of bombings that occurred at the house of worship three or four years before. At the level of the social context of this film as a sequel to the previous Ayat-Ayat Cinta movie. The background of making this film is because it wants to illustrate that Islam can be used as a way of life wherever we live, including life in the West though.
 
 Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui wacana toleransi antar umat beragama yang ditampilkan dalam film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2. Keduanya ditinjau dari level teks, level kognisi sosial, dan level konteks sosial. Metode riset yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan teori Teun van Dijk, yaitu analisis data pada level teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, wacana toleransi pada level teks dalam film “?” (Tanda Tanya) berkaitan dengan tema yang beragam, baik itu tentang kerukunan antar umat beragama, keragaman budaya maupun tentang toleransi. Demikian halnya film Ayat-Ayat Cinta 2 juga mengkisahkan tentang kehidupan umat beragama di negara Eropa. Kedua, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level kognisi sosial. Dalam film “?” (Tanda Tanya) sang penulis skenario maupun sutradara ingin memaparkan realitas tentang keragaman agama, budaya, adat istiadat yang ada di Indonesia. Ia ingin memaparkan hubungan antar umat beragama secara vulgar. Berbeda dengan film Ayat-Ayat Cinta 2 yang lebih halus. Ketiga, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level konteks sosial. Film “?” (Tanda Tanya) dilatarbelakangi banyaknya kejadian bom yang melanda rumah ibadah pada tiga atau empat tahun sebelumnya. Pada level konteks sosial film ini sebagai sekuel film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya. Latar belakang pembuatan film ini karena ingin menggambarkan bahwa Islam dapat dijadikan pedoman hidup dimanapun kita tinggal, termasuk hidup di negeri Barat sekalipun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Huda, Khoirul. "MAKNA TOLERANSI DALAM FILM “?” (TANDA TANYA) (Analisis Framing Model Gamson dan Mondigliani)." Dialogia 16, no. 2 (2019): 296. http://dx.doi.org/10.21154/dialogia.v16i2.1508.

Full text
Abstract:
Abstract: Film can convey ideas in a visual form and its function is as entertainment. It influence and shape its communicants through messages and construct information through dialogue or scenes. This study examines the subject of framing employed by film creators in constructing a message through film by using the Gamson and Mondigliani model framing analysis method. It deals with the framing of messages and it analyzed the meaning of tolerance in the film "?" (Question mark). The results of the study showed that framing the tolerance message in the film "?" (Question Mark) is related to all framing analysis devices proposed by the Gamson and Mondigliani models. Then, the meaning of tolerance in the film "?" (Question Mark) is that every person has interfaith attitude respects, and supported each other with the teachings of other religions. Furthermore, the fellow religious people are not fanatic and they play an active role in creating safety in several events held by other religions. In the film "?" (Question Mark) the attitude of adherents of one religion to another religion is parallelism. They believe that every religion has its own way of salvation, and therefore the claim of an exclusive attitude of the inclusive one must be rejected for the sake of theological and phenomenological reasons.ملخص:فيلم هو فن مصنوع يعكس أراء وأفكارا بواسطة مرئية ويقدم به تسلية، بالإضافة إلى أنه فن مؤثر ومثير مخاطبه إلى مضمون الخبر ومركب المعلومات بواسطة الحوار أو عرض التمثيل. وتتناول هذه الدراسة عن مضمون الخطاب الذي يركبه مصمم فيلم بواسطة مرئية مصنوعة ومركبة من نظرية تحليلية على أساس تأطير لغمسون ومونديغليان، ويقوم الباحث بتحليل فيلم "تنا تانيا" كاشفا عما فيه من نظرية تأطير ومعنى تسامح. وتظهر نتيجة الدراسة من خلال هذا البحث بأن انعكاس خطاب "التسامح" في فيلم تندا تانيا يظهر في كل أدوات الدراسة التحليلية لغمسون وموندغيان. وأما خطاب تسامح الذي ينكشف في هذا فيلم فإنه يشير إلى أن صفة الإكرام والاحترام والمساهمة بعضه بعض لابد أن يتحلى به كل مرء مع جواره. علاوة إلى ذلك، إن المتدينين لابد لهم أن يلعبوا دورهم دورا إيجابيا في إنشاء ظروف أمن وانسجام ويبتعدوا الإطرف والتطرف في معاملتهم مع الدين. ويتضح في فيلم تندا تنيا خطاب التسامح باعتبار أن تصرفات المتدينين بعضهم بعض إنما هي تصرفات متوازية، فهي عبارة عن فكرة ترى كل دين له إشارات أوطرقات توصل أهله إلى سلامة، ومن ثم أن فكرة التطرف الديني بالنسبة لنظرية التسامح فكرة مردودة لابد من طرحها على أساس الاعتقادي والوضعي.أساس الاعتقادي والوضعي.Abstrak: Film merupakan hasil karya yang dapat menyampaikan gagasan dalam bentuk visual dan disajikan sebagai hiburan. Selain itu, film dapat mempengaruhi, membentuk, dan mengkonstruk suatu informasi melalui dialog ataupun adegan yang yang di sajikan. Film “?” (Tanda Tanya) merupakan film layar lebar yang bertema pluralisme agama. Film ini dimaksudkan untuk melawan doktrin agama Islam sebagai agama radikal dan untuk meluruskan segala anggapan yang salah melalui media film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan toleransi di konstruksi dalam film “?” (Tanda Tanya) dan bagaimmana makna toleransi yang terkandung dalam film “?” (Tanda Tanya). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Dari analisis data ditemukan bahwa pembingkaian pesan toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) terdapat pada semua perangkat analisis framing model Gamson dan Mondigliani. Sedangkan dalam analisis makna toleransi dalam film “?” (Tanda Tanya) bahwa sikap antar umat beragama saling menghormati, menghargai, dan saling mendukung dengan ajaran-ajaran agama lain yang di anut oleh orang yang ada di sekitarnya. Selain itu sesama umat beragama tidak fanatik serta berperan aktif untuk menciptakan keamanan dan kelancaran dalam acara yang diadakan oleh agama lain. Dalam film “?” (Tanda Tanya) sikap natar umat beragama mencerminkan sikap paralelisme, yaitu gugusan pemikiran yang berpandangan bahwa setiap agama mempunyai jalan keselamatannya sendiri, dan karena itu klaim terhadap sikap eksklusif sikap inklusif haruslah ditolak, demi alasan teologis dan fenomenologis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Tandberg, Håkon. "Tanya M. Luhrmann." Numen 61, no. 1 (2014): 121–23. http://dx.doi.org/10.1163/15685276-12341309.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Gulyás, Bence, Eszter Pásztor, Kristóf Fehér, et al. "Tiszakürt-Zsilke-tanya." Dissertationes Archaeologicae 3, no. 11 (2024): 293–441. http://dx.doi.org/10.17204/dissarch.2023.293.

Full text
Abstract:
A cemetery section comprising 35 burials was excavated at the site of Tiszakürt-Zsilke-tanya. The burial rites suggest that the community who interred their dead here was of East European steppe origin, settled primarily east of the Tisza River. The graves were poorly furnished; the main chronological indicators are melon seed-shaped beads and two pairs of earrings with big bead pendants. Based on these, the cemetery section can be dated between the 640s and the 680s. The archaeological analysis is complemented by an anthropological, archaeozoological, and pottery analysis, as well as a study of metal and glass composition.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Harahap, Tamliha. "ANALISIS KOMUNIKASI ANTAR AGAMA DAN BUDAYA DALAM MENCIPTAKAN TOLERANSI PADA FILM “?” (TANDA TANYA)." MITZAL (Demokrasi, Komunikasi dan Budaya) : Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi 8, no. 1 (2023): 25. http://dx.doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.3911.

Full text
Abstract:
ABSTRAKTulisan ini membahas rumusan masalah bagaimana jenis komunikasi yang harus dilakukan antar orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya untuk membina kerukunan antar umat beragama dan antar budaya, serta faktor-faktor yang dapat membantu dan menghambat terciptanya hubungan yang harmoni dalam film "Tanda Tanya". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendefinisikan gambaran-gambaran interaksi antar agama dan antar budaya, bentuk-bentuk konflik yang saling terkait, dan unsur-unsur yang mendorong dan menghambat terciptanya kerukunan. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan perilaku komunikasi interpersonal secara menyeluruh. perwakilan dari berbagai agama untuk memupuk toleransi antar umat beragama. Skrip verbal dan visual dalam film tanda tanya ini diteliti sebagai bagian dari teknik semiotika penelitian ini. Menurut temuan penelitian ini, baik komunikasi individu maupun kolektif merupakan bentuk baru dari dialog antaragama. Dalam film tersebut, orang-orang dari berbagai budaya dan kepercayaan bekerja sama untuk saling mendukung dalam pertemuan keagamaan. Hal ini terjadi karena masyarakat dan budaya beragama saling berkomunikasi dengan baik, membina hubungan yang bersahabat dan toleransi tanpa meninggikan ego satu sama lain.Kata Kunci: Budaya, Film, Komunikasi beragama, Semiotika, Toleransi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

BR Sebayang, Wellina, Nova Linda Rambe, and Ernawati Ndruru. "PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PULO BRAYAN DARAT MEDAN TAHUN 2022." Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) 1, no. 2 (2022): 53–56. http://dx.doi.org/10.52943/ji-somba.v1i2.931.

Full text
Abstract:
Salah satu penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah karena terlambat mendapatkan pertolongan pada kasus kegawatdaruratan maternal. Keterlambatan tersebut sebagian besar terjadi akibat dari pengetahuan ibu yang masih kurang tentang tanda bahaya yang kerap terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Tujuan dari kegiatan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
 Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai tanda bahaya pada kehamilan. Penyuluhan akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukannya tanya jawab dengan ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan tentang tanda – tanda bahaya pada kehamilan. Peningkatan pengetahuan responden diketahui dengan melakukan evaluasi setelah dilakukan penyuluhan. Berdasarkan hasil tanya jawab pretest penyuluhan didapatkan bahwa hanya 5 peserta (25%) peserta dengan pengetahuan kategori baik. Setelah dilakukan penyuluhan terjadoi peningkatan pengetahuan peserta kategori baik menjadi 90 %. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal pengabdian masyarakat berjudul : “ Penyuluhan kesehatan tentang tanda – tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Pulo Brayan Darat Medan”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Farikhah, Nur Alfi, Ratna Handayani Pramukti, Vena Nur Litasari, and Ratna Hidayah. "CHARACTER BUILDING BASED ON LOCAL WISDOM IN THE FILM TITLED TANDA TANYA “?”." Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series 1, no. 2 (2019): 327. http://dx.doi.org/10.20961/shes.v1i2.26750.

Full text
Abstract:
<p><em>Character is very important in an effort to reflect cultural values that are applied through a culture of positive habits in everyday life such as honesty, trust, tolerance and caring for fellow human beings in the community. The value of local wisdom is not a barrier to progress in the global era, but still maintains cultural values that have been embedded in the surrounding community. Therefore, fostering the values of local wisdom is a strategic step in the effort to build the character of the nation. This article proposes to discuss the cultivation of cultural values through a tolerance attitude based on local wisdom in the surrounding environment as a community character reinforcement being appropriate to the cultural values which are inspired by the film titled Tanda Tanya “?”. The film describes the life that has been acculturated, then shows the assimilation and pluralism that exist in the lives of people in Indonesia. This film has educational purpose containing knowledge and learning that occur around the lives of diverse cultural communities.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Kalay, Nelson Semol. "FILM “TANDA TANYA” SEBAGAI PRODUK BUDAYA POPULER DAN PERANNYA DALAM KONTEKS PLURALISME AGAMA DI INDONESIA." Jurnal Teologi Cultivation 2, no. 1 (2018): 29–40. http://dx.doi.org/10.46965/jtc.v2i1.178.

Full text
Abstract:
AbstractIn this article I would like to discuss about one of the popular cultures that is a film entitled “Tanda Tanya” (Question Mark) by focusing on its narrative. The film was produced by Indonesian producer to provoke religious pluralism, but at the end the film raised a series of controversies by the public due to the issue it brings. I herewith want to see how we understand the film as a product of popular culture and understanding the story based on the theological concept of religious pluralism. Finally, I will see how such a film gives a contribution for Indonesian Religious Plurality.Keywords: Tanda Tanya, religious plurality
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Hastuti, Siti Kurnia Widi, and Ananda Zahra Nabila Afita. "Edukasi Penyakit Hipertensi Di Rt 01 Desa Tempel Sidomulyo Bambanglipuro Bantul 2022." Community Reinforcement and Development Journal 2, no. 1 (2022): 17–20. http://dx.doi.org/10.35584/reinforcementanddevelopmentjournal.v2i1.101.

Full text
Abstract:
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Hipertensi dapat muncul tanpa tanda dan gejala, sehingga penderita hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi dan tidak melakukan pengobatan. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar seseorang mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak adalah dengan mengenali penyakit hipertensi terlebih dahulu. Berdasarkan diagnosis komunitas yang pernah dilakukan, hipertensi merupakan salah satu prioritas masalah yang harus diselesaikan di RT 01 Desa Tempel, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul. Penyuluhan kesehatan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan hipertensi, khususnya kepada orang dewasa sebagai sasaran yang rentan hipertensi. Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan sasaran 20 peserta yang dilaksanakan di rumah warga di RT 01 Desa Tempel, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, pada Tanggal 05 dan 12 Juni 2022 dari pukul 16.00 WIB hingga selesai. Kegiatan penyuluhan terdiri dari, penyampaian materi dan Poster, sesi tanya jawab untuk mengevaluasi pemahaman peserta terkait hipertensi. Masyarakat cukup antusias dalam diskusi penyuluhan dan proses tanya jawab
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Berglind, Natalie. "Afterlove by Tanya Bryne." Bulletin of the Center for Children's Books 76, no. 1 (2022): 12. http://dx.doi.org/10.1353/bcc.2022.0394.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Ronquillo, Danica. "Adrift by Tanya Guerrero." Bulletin of the Center for Children's Books 76, no. 2 (2022): 50. http://dx.doi.org/10.1353/bcc.2022.0463.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Honkasalo, Marja-Liisa, and Tanya Marie Luhrmann. "Interview with Tanya Luhrmann." Suomen Antropologi: Journal of the Finnish Anthropological Society 42, no. 4 (2018): 55–60. http://dx.doi.org/10.30676/jfas.v42i4.70807.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Russell, Helena. "Profile: Tanya de Hoog." Structural Engineer 101, no. 06 (2023): 30–32. http://dx.doi.org/10.56330/ggbt6675.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Davies, Coraline. "Tanya Hattingh: Central Australia." Peninsula Field Naturalists' Club Newsletter (2016:Mar) (March 2016): 3. http://dx.doi.org/10.5962/p.381353.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Agustisya, Revi Evrista, Wildan Suryahadi, Thariq Maulana Agusti, Fatihah Najwa Hadi, and Syamsul Ma’arif. "Filsafat Pendidikan Islam Sebagai Alat Untuk Mengatasi Konflik Sosial Dalam Film Tanda Tanya." PANUNTUN (Jurnal Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif) 1, no. 3 (2024): 157–69. https://doi.org/10.61476/8wfs7t17.

Full text
Abstract:
This research aims to analyze the role of Islamic education philosophy in resolving social conflicts as depicted in the film Tanda Tanya by Hanung Bramantyo. The movie presents a portrait of the life of a pluralistic Indonesian society with diverse religious, cultural, and belief backgrounds, as well as social conflicts that arise from this diversity. This study uses a qualitative research method with a literature study approach, in which literature sources related to the philosophy of Islamic education and related concepts are used as a theoretical basis. The analysis technique used is content analysis, focusing on the depiction of social conflict and resolution in the film and its relevance to the principles in the philosophy of Islamic education, such as the values of tolerance, peace, and social harmony. The results of the analysis show that Islamic education, through the cultivation of values such as mutual respect, openness, and interfaith understanding, can be an effective tool in overcoming social conflicts. The conclusion of this study confirms that the values in Islamic education philosophy have the potential to encourage the creation of a harmonious society and reduce social conflict in a diverse society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Ariska Novirinda Stefany, Aulia Lathifatul Chalda, Dwi Aulia Putri, et al. "Analisis Tindak Tutur Representatif "Cara Belajar Efektif" pada Saluran Youtube Hujan Tanda Tanya." BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan 3, no. 1 (2025): 222–54. https://doi.org/10.59841/blaze.v3i1.2291.

Full text
Abstract:
The branch of linguistics that studies the external structure of language is pragmatics. Speech acts are analyzed in the field of pragmatics, which is a branch of linguistics that studies language in terms of how language is used (speech). Speech acts are divided into 3 types, namely locution, illocution, and perlocution. This research will examine one of the components of speech acts, namely the illocutionary speech acts of assertive (representative) forms. Representative speech acts are included in the types of speech acts used to explain something, such as facts, statements, affirmations, descriptions, and conclusions. The purpose of this study is to analyze the representative speech acts used in the video "How to Learn Effectively" on the YouTube channel "Hujan Tanda Tanya." There are two types of approaches in this research, namely the descriptive qualitative methodological approach and the pragmatic approach. The methods used in this research are listening, note-taking, and pairing methods. Formal and informal presentation methods are used in this research. There are 7 videos, each of which lasts approximately 6 to 11 minutes, and 140 utterances are found that are included in the representative speech acts. The utterances are divided into 10 types, namely stating, showing, mentioning, informing, suggesting, explaining, giving examples, speculating, reporting, and asking theoretical questions. This research is expected to enrich the literature on pragmatic analysis in the context of digital media, especially related to representative speech acts in educational videos on platforms such as YouTube. In addition, this research is expected to describe and understand various types of speech, especially representative speech.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Marippi, Idda, and Anastasia Baan. "KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI KALIMAT TANYA." Mataallo : Masyarakat Peneliti Pendidikan Bahasa Indonesia 1, no. 2 (2021): 18–26. http://dx.doi.org/10.47178/mataallo.v1i2.1326.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sesean memahami kalimat tanya bahasa Indonesia, dan (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sesean memahami kalimat tanya bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini berjumlah 74 siswa dengan teknik random sampling sebanyak 37 siswa. Teknik pengumpulan data melalui tes dan angket. Pengukuran variabel adalah jika 80% atau 30 siswa sampel yang memperoleh nilai 7,5-10,0 maka siswa dianggap mampu memahami kalimat tanya bahasa Indonesia. Sebaliknya jika kurang dari 80% atau 30 siswa sampel maka siswa dianggap belum mampu memahami kalimat tanya bahasa Indonesia.Berdasarkan hasil tes penelitian menunjukkan bahwa hanya 56,8% siswa sampel atau ada 21 siswa yang memperoleh nilai 7,5-10,0. Seingga disimpulkan bahwa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sesean dianggap belum mampu memahami kalimat tanya bahasa Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Qisthi, Siti Annisa, and Rusi Rusmiati Aliyyah. "Pengunaan Media Papan Kalimat Tanya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik." Karimah Tauhid 3, no. 2 (2024): 2345–63. http://dx.doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i2.12030.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media papan kalimat tanya dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia peserta didik pada muatan kalimat tanya. Dasar pemikiran penelitian ini adalah kurangnya nilai hasil belajar peserta didik dalam kaitannya dengan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis MC Taggart yang meliputi persiapan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tes, wawancara, observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Sebanyak 36 peserta didik kelas V SDN Padjajaran 02 Ciawi Bogor berpartisipasi dalam penelitian ini. Delapan puluh persen peserta didik mampu mencapai KKM dengan nilai tujuh puluh yang merupakan tanda keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil prasiklus, hanya 15 (42%) peserta didik yang mampu mencapai KKM 80% sebesar 70. Pada siklus I menghasilkan sebanyak 27 peserta didik (75%) mencapai KKM melalui penggunaan media papan kalimat tanya. Selanjutnya, pada siklus II data menunjukkan sebanyak 31 peserta didik (86%) telah mencapai KKM. Dengan demikian, terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik sebesar 11% dari siklus I ke siklus II dan 33% dari hasil pra siklus ke siklus I. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media papan kalimat tanya dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pada materi kalimat tanya kelas V Sekolah Dasar (SD).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Mumtahana, Lusia, Hepi Ikmal, and Ayu Afita Sari. "Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Lempar Dadu Dan Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq." Chalim Journal of Teaching and Learning 2, no. 1 (2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.31538/cjotl.v2i1.188.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian karya ilmiah ini yakni untuk mendesksripsikan minat belajar siswa dengan menggunakan media papan dadu dan metode tanya jawab pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas XI di SMA Darul Ulum Sugio Lamongan sebagai mitra dari MBKM Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada program Asistensi Mengajar Universitas Islam Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelitian yang kami dapatkan di SMA Darul Ulum Sugio Lamongan adalah media papan dadu dan metode tanya jawab dapat memenuhi indikator dalam minat belajar yakni adanya rasa suka atau ketertarikan peserta didik , pernyataan menyukai, ikut berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran, belajar tanpa disuruh dan memberikan perhatian. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media papan dadu dan metode tanya jawab dapat menumbuhkan minat belajar siswa, hingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media papan dadu dan metode tanya jawab di SMA Darul Ulum Sugio Lamongan cukup efektif hingga dapat di terapkan pada lembaga pendidikan yang lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Harahap, Rodiyah, and Mulyadi Mulyadi. "KATA TANYA DALAM KONSTRUKSI INTEROGATIF BAHASA MANDAILING." SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED 8, no. 1 (2018): 56–65. http://dx.doi.org/10.24114/sejpgsd.v8i1.9778.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Nurul Azizah, Rafhani Rosyidah, and Ratna Dwi Jayanti. "PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI TPMB BUNDA TANGGULANGIN SIDOARJO." Jurnal Penamas Adi Buana 7, no. 01 (2023): 91–97. http://dx.doi.org/10.36456/penamas.vol7.no01.a7415.

Full text
Abstract:
Komplikasi kehamilan dapat dicegah dengan upaya mendeteksi dini terhadap penyulit kehamilan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan sebagai upaya peningkatkan pengetahuan ibu hamil komplikasi dan tanda bahaya pada masa kehamilan melalui penyuluhan, dengan menyebarkan leaflet, dan diskusi dan tanya jawab. Peserta dalam kegiatan ini adalah ibu hamil berjumlah 15 orang di TPMB Bunda Tanggulangain Sidoarjo. Penilaian dlakukan dengan mengukur pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi dan tanda bahaya kehamilan dengan malakukan pretest sebelum sebelum memulai kegiatan dan posttest dilakukan setelah ibu hamil diberikan penyuluhan. Hasil Evaluasi kegiatan ditinjau dari hasil pretest dan posttest terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tanda komplikasi dan tanda bahaya kehamilan, selama kegiatan berlangsung peserta sangat antusias mengikuti penyuluhan yang diberikan, para peserta juga berdiskusi serta mengikuti sesi tanya jawab. Keberhasilan kegaitan ini juga ditunjang penyajian leaflet yang menarik disajikan menarik dengan menggunakan gambar dan kalimat yang mudah dipahami peserta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Lubis, Ilham Sahdi, Melda Lamsari, Ayu Sahara Hasibuan, and Saida Tulsofah Siregar. "KEGIATAN MEMPERKENALKAN TANDA BACA KEPADA ANAK SD 200220 KELAS IV DI KELURAHAN UJUNG PADANG." Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat 1, no. 2 (2022): 84–88. https://doi.org/10.37081/adam.v1i2.1120.

Full text
Abstract:
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut.Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna.Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan, mengutip Abdul Chaer dalam buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan sebagainya). Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Bayangkan jika tulisan dibuat tanpa tanda baca, pasti tulisan tersebut akan membuat bingung dan susah dicerna.Sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnahkan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Heiser, Rebecca E. "Speaking Personally–with Tanya Spilovoy." American Journal of Distance Education 35, no. 1 (2021): 82–84. http://dx.doi.org/10.1080/08923647.2021.1873061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Paredes, Alyssa. "Tanya Murray Li, Land’s End." Social Transformations: Journal of the Global South 4, no. 1 (2016): 69. http://dx.doi.org/10.13185/2298.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Febriningsih, Fida. "Kalimat Tanya dalam Acara "Apa Kabar Indonesia TV One"." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 1, no. 2 (2013): 185–98. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/1.2.2013.61.185--198.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan variasi kalimat tanya yang digunakan pada acara Apa Kabar Indonesia TV One. Penggunaan kalimat dalam acara Apa Kabar Indonesia TV One menarik untuk diamati lebih dalam khususnya penggunaan kalimat tanya. Acara tersebut mengadakan interaksi langsung dengan narasumber sehingga penggunaan kalimat tanya lebih sering. Selain itu, narasumber yang umumnya kaum intelek sesuai untuk dijadikan objek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan menggunakan teknik sadap, rekam dan catat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk dan variasi kalimat tanya yang digunakan dalam acara Apa Kabar Indonesia TV One yaitu (1) kalimat tanya dengan kata tanya yang terdiri atas kata tanya apa, siapa, kapan, kenapa, mana, mengapa, berapa, dan bagaimana; (2) kalimat tanya dengan intonasi tanya; (3) kalimat tanya dengan formatif tanya yaitu kan dan ya; (4) kalimat tanya dengan partikel –kah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Mayasari, Windatania. "Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I di Dusun Uraur Nuduasiwa Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku 2021." Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia 5, no. 1 (2022): 23–26. http://dx.doi.org/10.11594/bjpmi.05.01.04.

Full text
Abstract:
Salah satu penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu adalah keterlambatan pertolongan kasus kegawatdaruratan maternal. Keterlambatan itu terjadi karena pengetahuan ibu yang kurang terhadap tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya kehamilan dapat terjadi pada trimester I, trimester II dan trimester III. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan pada trimester I. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan tanda bahaya kehamilan trimester I. Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil trimester I. Responden dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang di Dusun Uraur Nuduasiwa Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan pada bulan Juli 2021. Penyampaian Informasi melalui metode ceramah dan tanya jawab. Gambaran pengetahuan responden pada kegiatan ini dapat terlihat saat melakukan tanya jawab tentang tanda bahaya kehamilan trimester I. Peningkatan pengetahuan terlihat dari hasil pre test 5 orang (25%) kategori baik, setelah dilakukan penyuluhan ada peningkatan pengetahuan sebesar 90%. Kesimpulan yang didapat yaitu ada peningkatan pengetahuan tanda bahaya kehamilan trimester I di Dusun Uraur Nuduasiwa Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Syifak, Shobihatus, and Prima Prima. "Edukasi Nyeri Kepala di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya dan Al-Fitrah Surabaya." SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2021 1, no. 1 (2022): 963–68. http://dx.doi.org/10.33086/snpm.v1i1.898.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Pengetahuan mengenai nyeri kepala masih belum diketahui dengan baik oleh mayoritas santri di Pondok Pesantren. Perlu dilakukan upaya edukasi supaya para santri bisa membedakan nyeri kepala cekot-cekot, pusing, dan nyeri kepala akibat stress. Metode. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui webinar yang diadakan secara online dan sesi tanya jawab. Hasil dan pembahasan. Terlaksananya webinar online dan sesi tanya jawab menunjukan antusiasme peserta yang baik mengenai materi tentang nyeri kepala. Kesimpulan. Antusiasme peserta menjadi tanda bahwa bahwa mereka sedikit banyak paham mengenai materi, diharapkan para santri bisa mengetahui kapan perlu waspada terhadap nyeri kepala yang mereka alami karena memahami tanda bahaya nyeri kepala. Kelak para santri diharapkan bisa menyebarkan ilmu kepada keluarga dan teman-temannya di masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nuraini, Fitri, and Dian Indihadi. "Analisis Ketepatan Penggunaan Tanda Baca dalam Teks Dongeng Karya Siswa Kelas II Sekolah Dasar." PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 8, no. 3 (2021): 752–59. http://dx.doi.org/10.17509/pedadidaktika.v8i3.39245.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis penggunaan tanda baca pada teks dongeng karya siswa kelas II Sekolah Dasar. Tanda baca yang dianalisis adalah tanda baca koma, tanya, seru, dan titik. Dalam penelitian ini peserta didik ditugaskan mengisi tanda baca pada teks dongeng yang telah disiapkan peneliti dan hasilnya dianalisis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan hasil analisis penggunaan tanda baca koma, tanda baca seru, tanda baca tanya dan tanda baca titik pada teks dongeng yang telah diisi oleh peserta didik kelas II SDN 1 Sukamaju Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan temuan hasil penelitian secara umum peserta didik kelas II SDN 1 Sukamaju cukup mampu menggunakan tanda baca sesuai dengan ketentuan PUEBI menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Tetapi, meskipun diperoleh skor tertinggi 85, skor rata-rata kemampuan penggunaan tanda baca secara klasikal hanya menunjukan skor 65. Skor rata-rata tersebut, jika ditinjau dari penetapan kategori berdasarkan rubrik yang telah dibuat oleh peneliti berada pada rentang 51 – 70. Skor rata-rata pada rentang tersebut dikategorikan sedang. Dengan demikian, kemampuan rata-rata penggunaan tanda baca dalam menulis dongeng dikelas II SDN Sukamaju masih tergolong sedang. Sehingga masih perlu dilakukan upaya atau tindakan yang mampu melatih kemampuan penggunaan tanda baca tersebut agar berkembang secara optimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Setiarini, Dewi, Ria Hari Gusmita, and Fenty Agustin. "Sistem Tanya Jawab Menggunakan Kata Tanya Non-Factoid pada Terjemah Bahasa Indonesia Surat Al Baqarah." Jurnal Linguistik Komputasional (JLK) 3, no. 1 (2020): 25. http://dx.doi.org/10.26418/jlk.v3i1.31.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Preston, VK. "Tanya Tagaq in Concert with Nanook of the North by Tanya Tagaq, Robert J. Flaherty." Theatre Journal 68, no. 4 (2016): 649–50. http://dx.doi.org/10.1353/tj.2016.0111.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Apriliyanti. "INTERAKSIONISME SIMBOLIK ANTARA STAF HUMAS PEMERINTAH DENGAN “WARTAWAN TANPA MEDIA MASSA”." KOMVERSAL 2, no. 2 (2017): 68–83. http://dx.doi.org/10.38204/komversal.v2i2.131.

Full text
Abstract:
Wartawan atau insan pers yang jujur dan bersih, jumlahnya kini sangat banyak di berbagai kawasan di tanah air. Wartawan memiliki tanggung jawab moral terhadap media tempat mereka bernaung dan lebih luas lagi terhadap khalayak atau publik. Humas sebagai mitranya harus selalu siap menjawab pertanyaan dan memenuhi permintaan wartawan akan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, yang pasti sangat beraneka.
 Dalam penelitian ini, istilah yang akan digunakan untuk menyebut “wartawan” semacam ini adalah “Wartawan Tanpa Media Massa (WTMM)”. Adanya pemberian “amplop” dan uang THR bagi “WTMM” yang meliput di kantor Pemprov Jabar merupakan tanda tanya besar yang perlu segera ditindak lanjuti. Di satu sisi, organisasi kewartawanan seperti PWI berjuang keras untuk mampu memberantas keberadaan “WTMM”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Apriliyanti. "Interaksionisme Simbolik Antara Staf Humas Pemerintah Dengan “Wartawan Tanpa Media Massa”." KOMVERSAL 1, no. 1 (2017): 68–83. http://dx.doi.org/10.38204/komversal.v1i1.131.

Full text
Abstract:
Wartawan atau insan pers yang jujur dan bersih, jumlahnya kini sangat banyak di berbagai kawasan di tanah air. Wartawan memiliki tanggung jawab moral terhadap media tempat mereka bernaung dan lebih luas lagi terhadap khalayak atau publik. Humas sebagai mitranya harus selalu siap menjawab pertanyaan dan memenuhi permintaan wartawan akan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, yang pasti sangat beraneka.
 Dalam penelitian ini, istilah yang akan digunakan untuk menyebut “wartawan” semacam ini adalah “Wartawan Tanpa Media Massa (WTMM)”. Adanya pemberian “amplop” dan uang THR bagi “WTMM” yang meliput di kantor Pemprov Jabar merupakan tanda tanya besar yang perlu segera ditindak lanjuti. Di satu sisi, organisasi kewartawanan seperti PWI berjuang keras untuk mampu memberantas keberadaan “WTMM”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Maria, Dewi, Silpiya Silpiya, and Muhammad Khairul Rijal. "Kesenjangan Birokrasi pendidikan Menuai Tanya Di Mata Publik." Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 5, no. 3 (2018): 41–46. http://dx.doi.org/10.21093/twt.v5i3.2205.

Full text
Abstract:
Kebijakan birokrasi merupakan ranah penting yang harus diselaraskan dalam menjalankan roda pendidikan. Hal ini disebabkan, karena faktor tersebut diberikan mandat khusus yang dapat mempengaruhi kualitas serta kuantitas pendidikan yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Administrasi akan mandul tanpa adanya kebijakan birokrasi yang profesional, ketimpangan inilah yang mengakibatkan kesenjangan birokrasi pendidikan yang selalu menuai tanda tanya dimata publik. Artikel ini merupakan potret dalam mengemukakan beberapa konsep gagasan perihal masalah mengenai praktik kerja sistem administrasi dan kebijakan birokrasi pendidikan. Penulisan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran terhadap rancunya progres dunia pendidikan saat ini, baik dari sistem administrasi yang memiliki kompleksitas yang tinggi maupun perihal seluk beluk kebijakan birokrasi pendidikan di Indonesia. Selain menganalisa kesenjangan birokrasi pendidikan di Indonesia, penulis juga akan menawarkan sumbangsih dalam pengambilan langkah preventif guna mengatasi permasalah terhadap rancunya kebijakan birokrasi di Indonesia. Cara yang beracuan untuk memupuk etos yang lebih baik dalam menggenggam pendidikan melalui struktur administrasi dan birokrasi pendidikan yang sehat serta kondusif. Desain penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka (library research), yaitu penulisan yang mengumpulkan sejumlah referensi yang relevan (penilaian autentik) di dunia pendidikan. Bahan rujukan yang dijadikan acuan adalah buku, tesis, artikel, jurnal dan berbagai bahan lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Setyaningsih, Maya Apriyanti, and Mukhlish Mukhlish Mukhlish. "KALIMAT INTEROGATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII EDISI REVISI 2017." CARAKA 8, no. 1 (2021): 63–77. http://dx.doi.org/10.30738/ca.v8i1.9424.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata tanya, jenis-jenis, pembentukan dan pola kalimat interogatif dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas VIII Edisi Revisi 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode analisis adalah metode agih dengan teknik baca markah, teknik ubah wujud, teknik ekstraksi, teknik perluas dan teknik analisis fungsi konstituen kalimat. Metode ini disajikan secara informal. Hasil penelitian ini adalah (1) kata tanya meliputi: apa(kah), siapa(kah), mengapa, kenapa, mana(kah), kapan, berapa, dan ada(kah, bagaimana, dan bukan. (2) jenis-jenis yaitu meminta jawaban ya-tidak, meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, meminta alasan, meminta pendapat, dan menyungguhkan; (3) pembentukan yaitu dengan menambahkan partikel penanya apakah, dengan membalikkan susunan kata, dengan menggunakan kata bukan, dengan mengubah tanda baca, dan dengan memakai kata tanya: (4) pola adalah (a) (Kt.Tny)+S+P+(O)+(Pel)+(Ket), (b) +Adv-kah+S+P, (c) +P-kah+S+Ket, dan (d) +S+P+(O)+(Pel)+(Ket), Kt.Tny.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Oktaviana, Putri Agil, and Sri Katoningsih. "Metode Tanya Jawab dengan Media Boneka Tangan untuk Mengembangkan Bahasa Anak Usia Dini." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 7, no. 3 (2023): 3191–204. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4319.

Full text
Abstract:
Perkembangan bahasa sangat penting untuk anak, anak mampu saling berhubungan dengan orang lain, berbagi ungkapan yang dirasakan oleh anak, dan dapat mengekspresikan perasaannya, dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan bahasanya. Tanpa bahasa, anak tidak dapat berinteraksi dengan kelompok sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui guru dalam mengembangkan bahasa anak usia 5-6 tahun. Metode dalam penelitian ini yaitu metode tanya-jawab. Adapun hasil penelitian yaitu (1) guru telah dapat memperkirakan alokasi waktu yang tepat yang digunakan untuk menerapkan metode tanya jawab dalam menggunakan bahasa keseharian anak; (2) guru telah menggunakan media boneka tangan sesuai dengan isi ceritanya; (3) guru memusatkan perhatian seperti bertepuk tangan, bernyanyi dan menggunakan suara khas yang menarik; (4) guru mengembangkan bahasa anak dalam menghargai bacaan menggunakan boneka tangan; (5) guru saat menggunakan boneka tangan menggunakan variasi suara, gerakan dan ekspresi wajah; (6) guru mengkomunikasikan secara lisan dari kegiatan tanya jawab menggunakan bahasa keseharian; (7) guru melakukan recalling terhadap anak untuk memperoleh capaian pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Agustini, Setyorini Dwi, Siti Yuliana, and Hamliyah Hamliyah. "Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Whatsapp Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Angkatan 2023 dengan Dosen MKDU Universitas dr. Soebandi." BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 9, no. 2 (2024): 163–70. https://doi.org/10.32528/bb.v9i2.2451.

Full text
Abstract:
Whatsapp selalu digunakan dalam berkomunikasi pada saat ini. Dosen dan mahasiswa pun menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi tentang perkuliahan. Namun, masih banyak sekali ditemukan kesalahan dalam penulisan pesan dalam whatsapp. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penulisan huruf kapital, 2) Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk kesalahan penulisan tanda baca titik (.), koma (,), tanya (?), tanda seru (!), titik dua (:), petik dua (“), dan penghubung (-), 3) Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk-bentuk kesalahan penulisan kata dalam whatsapp Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Angkatan 2023 dengan Dosen MKDU Universitas dr. Soebandi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tahapannya adalah 1) menentukan latar penelitian, 2) menentukan cara penelitian, 3) mengumpulkan data, 4) analisis data, 5) pemeriksaan keabsahan data, 6) paparan data dan temuan data paparan. Hasil dari penelitian menunjukkan 789 kesalahan berbahasa pada penulisan tanda baca dan ejaan dalam whatsapp Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Angkatan 2023 dengan Dosen MKDU Universitas dr. Soebandi. Kesalahan tersebut diklasifikasikan ke dalam kesalahan penulisan huruf kapital sebanyak357 data, kemudian kesalahan bebahasa dalam penulisan tanda baca yaitu tanda baca titik (.) 159 data, tanda baca koma (,) 37 data, tanda tanya (?) 11 data, tanda seru (!) 3 data, tanda titik dua (:) 1 data, tanda petik dua (“) 2 data, tanda penghubung (-) 6 data, dan kesalahan berbahasa dalam penulisan kata (singkatan, bentuk ulang, bahasa daerah, dan bahasa asing) sebanyak 213 data.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Suprapti, Dwi. "PENANGANAN TERSEDAK “CHOKING”." Jurnal Borneo Cendekia 5, no. 1 (2021): 64–66. http://dx.doi.org/10.54411/jbc.v5i1.223.

Full text
Abstract:
Tersedak merupakan keadaan gawat napas yang masih sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Menurut data, angka kematian yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas khususnya tersedak masih tinggi di kalangan bayi. Riset yang dilakukan oleh Dr.Gary Smith di Nationwide Children’s Hospital menjelaskan bahwa dalam satu dekade terdapat 34 anak dibawah 1 tahun di Amerika dibawa ke IGD karena tersedak makanan dan ASI. Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda- tanda tersedak seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas. Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan usaha bernapas spontan dari korban. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Januari 2018 pukul 10.00 WIB. Sasaran dari kegiatan ini yaitu ibu-ibu di desa Pangkalan Tiga. Metode yang digunakan pada penyuluhan mengenai penanganan tersedak adalah ceramah dan tanya jawab. Agar kedepannya penyuluhan seperti ini dilakukan secara rutin mengenai bantuan hidup dasar sehingga masyarakat dapat melakukan pertolongan segera ketika menghadapi masalah.Kata kunci : Tersedak, Penanganan, Bayi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Golash-Boza, Tanya, Manuela Boatcă, and Lirio Gutiérrez-Rivera. "Una entrevista con Tanya Golash-Boza." Forum. Revista Departamento de Ciencia Política, no. 18 (October 15, 2020): 196–200. http://dx.doi.org/10.15446/frdcp.n18.89113.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Maul, Michael. "Kevorkian, Tanya: Baroque Piety [...] Burlington 2007." Bach-Jahrbuch 97 (February 9, 2018): 293–98. http://dx.doi.org/10.13141/bjb.v20111241.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Setyadi, Ary. "Pemakaian Partikel kah dalam Kalimat Tanya." Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra 13, no. 2 (2018): 231. http://dx.doi.org/10.14710/nusa.13.2.231-243.

Full text
Abstract:
AbstractParticle as a marker of the sentence type has its own characteristics/characteristics, namely: enclitis, human, and relatively free distributed. Due to the nature/ characteristics of the particle has a function as a confirmation of the sentence. In addition to the subject, the particles also have the ability to move in accordance with the elements of the sentence to be affirmed; and as a result of the ability to move in place the absence of particles can be able to join the many kinds of word classes. The application of methods, both data collection methods and methods of classification and data analysis as imposed in linguistic research activities. Namely: the stage of data collection, classification and data analysis phase, and stage of presentation/ report writing. The theory used in relation to the study of these particles is the linguistic theory of the syntactic field. The result show that the kah particle always follow to the word. Kah particle can be remove according to the sentence elements that are focused. The existing of kah particle in the interrogative sentence is optionally. IntisariPartikel kah sebagai penanda tipe kalimat tanya mempunyai sifat/ciri khusus, yaitu: bersifat enklitis, manasuka, dan relatif berdistribusi bebas. Akibat sifat/ciri tersebut maka partikel tersebut mempunyai fungsi sebagai penegas kalimat. Di samping perihal tersebut, partikel kah juga mempunyai kemampuan berpindah letak sesuai dengan unsur bagian kalimat yang hendak ditegaskan; dan akibat kemampuan berpindah tempat maka kebaradaan partikel kah mampu bergabung dengan sekian banyak macam kelas kata. Adapun penerapan metode, baik metode pengumpulan data maupun metode klasifikasi dan analisis data sebagaimana yang diberlakukan dalam kegiatan penelitian linguistik. Yaitu: tahap pengumpulan data, tahap klasifikasi dan analisis data, dan tahap penyajian/penulisan laporan. Teori yang digunakan sehubungan pengkajian partikel kah iniadalah teori linguistik bidang sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partikel kah selalu menempel pada kata. Partikel kah dapat berpindah letak sesuai dengan unsur kalimat yang dijadikan pemfokusan. Kehadiran partikel kah dalam kalimat tanya tidak bersifat wajib.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

McGraw, Gary. "Silver Bullet Talks with Tanya Janca." IEEE Security & Privacy 16, no. 5 (2018): 7–11. http://dx.doi.org/10.1109/msp.2018.3761705.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Whomsley, Stuart. "Tanya Byron: Get visible or disappear." Clinical Psychology Forum 1, no. 261 (2014): 44–47. http://dx.doi.org/10.53841/bpscpf.2014.1.261.44.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Russell, Cassidy. "Messy Perfect by Tanya Boteju (review)." Bulletin of the Center for Children's Books 78, no. 8 (2025): 286. https://doi.org/10.1353/bcc.2025.a954171.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Joyo, Aceng. "Kalimat Interogatif dalam Bahasa Serawai Masyarakat Seluma." Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (2020): 164. http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i2.3044.

Full text
Abstract:
Penelitian ini penting dilakukan sebagai bentuk pelestarian dan pemertahanan bahasa daerah yang hampir punah di era milenial dan sebagai bentuk pengenalan kembali pada generasi penerus. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kalimat interogatif dalam bahasa Serawai khususnya di Kabupaten Seluma. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskiptif dalam pemakaian kalimat interogatif pada suku Serawai Kabupaten Seluma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Seluma mempunyai kalimat dan kata bantu tanya yang berlaku untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Hal tersebut dilakukan dengan harapan komunikasi menjadi efektif. Kalimat interogatif dalam bahasa Serawai masyarakat Seluma kata tanya di, ke, dari mana (di, ke dan jak), kata tanya apa (dio); kata tanya siapa (sapo); kata tanya kapan (kebilo); kata tanya di, ke, dari (di, ke dan jak); kata tanya berapa (begapo); kata tanya bagaimana (luakmano); dan Kata tanya mengapa (ngapo). Jenis kata tanya tersebut befungsi dan bertujuan untuk menanyakan sesuatu dan memerlukan jawaban atau tindakan antara penutur dan mitra tutur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Joyo, Aceng. "Kalimat Interogatif dalam Bahasa Serawai Masyarakat Seluma." Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (2024): 164. http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i2.3133.

Full text
Abstract:
Penelitian ini penting dilakukan sebagai bentuk pelestarian dan pemertahanan bahasa daerah yang hampir punah di era milenial dan sebagai bentuk pengenalan kembali pada generasi penerus. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kalimat interogatif dalam bahasa Serawai khususnya di Kabupaten Seluma. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskiptif dalam pemakaian kalimat interogatif pada suku Serawai Kabupaten Seluma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Seluma mempunyai kalimat dan kata bantu tanya yang berlaku untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Hal tersebut dilakukan dengan harapan komunikasi menjadi efektif. Kalimat interogatif dalam bahasa Serawai masyarakat Seluma kata tanya di, ke, dari mana (di, ke dan jak), kata tanya apa (dio); kata tanya siapa (sapo); kata tanya kapan (kebilo); kata tanya di, ke, dari (di, ke dan jak); kata tanya berapa (begapo); kata tanya bagaimana (luakmano); dan Kata tanya mengapa (ngapo). Jenis kata tanya tersebut befungsi dan bertujuan untuk menanyakan sesuatu dan memerlukan jawaban atau tindakan antara penutur dan mitra tutur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography