Academic literature on the topic 'Tari'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Tari.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Tari"

1

Rahayuningtyas, Nurul Dwi, Wahyu Lestari, and Malarsih Malarsih. "EVALUASI PEMBELAJARAN TARI TOPENG MINA TANI PADA SANGGAR TARI PANDU KABUPATEN PATI." Jurnal Sitakara 6, no. 2 (2021): 182–91. http://dx.doi.org/10.31851/sitakara.v6i2.6365.

Full text
Abstract:
Sanggar Tari Pandu merupakan lembaga pendidikan non formal yang berkecimpung dalam dunia seni pertunjukan di Kabupaten Pati. Sanggar Tari Pandu memiliki hasil karya unggulan yang berjudul Tari Topeng Mina Tani yang menjadi materi sekaligus pengenalan kepada peserta didikterhadap tari tradisional. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Evaluasi Pembelajaran Tari Topeng Mina Tani Pada Sanggar Tari Pandu Kabupaten Pati yang meliputi dari komponen pembelajaran pelatih, peserta didik, tujuan pembelajaran, sumber pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, materi pembelajaran, alat, media dan evaluasi. Teknik kriteria evaluasi mengacu pada wiraga, wirasa, dan wirama. Penelitian menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dan pendekatan penelitian berupa Pendekatan Interdisiplin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu 4P yang artinya person, place, process, dan paper. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dana dokumentasi. Data diperoleh dengan cara anlisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan model Evaluasi Pembelajaran Tari Topeng Mina Tani Pada Sanggar Tari Pandu Kabupaten Pati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Ismunandar, Ismunandar. "Kreativitas Juhermi Tahir dalam Tari Jepin Tali Bui Kota Pontianak." Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 8, no. 2 (2022): 1093. http://dx.doi.org/10.37905/aksara.8.2.1093-1116.2022.

Full text
Abstract:
<p>Jepin Tali Bui dance in general as an art form that was inherited by the culture of the old people. The Jepin Tali Bui dance continues to develop in West Kalimantan, both from the development of movement steps, music, property accompaniment, clothing and art performers. Where in terms of motion, it does not leave the typical movement of the jepin movement, namely the number of foot movements and placing the heel at the beginning of the movement. Typical Malay music with stringed and segmented musical instruments, a very distinctive property of the tali bui jepin dance is the rope. For this reason, at this time creative people are needed who are able to develop a dance so that it does not become extinct. This has resulted in new innovations in the movement pattern of the Jepin Tali Bui dance, the technique of the Jepin Tali Bui dance, as well as the musical accompaniment of the current Jepin Tali Bui dance, especially the Jepin Tali Bui dance, the result of the creativity of Juhermi Tahir himself. The results of this study are expected to be used as a reference for further research and the Jepin Tali Bui Dance in Pontianak City can be used as an alternative as a performance medium for appreciation in the form of dance videos and recordings of Jepin Tali Bui dance music which will be used as a medium for appreciation of dance in the world of education such as schools. , study program, community.</p><p>Tari Jepin Tali Bui secara umum sebagai salah satu bentuk seni yang diwariskan oleh kebudayaan orang tua dulu. Tari Jepin Tali Bui terus berkembang di Kalimantan Barat, baik dari perkembangan langkah gerak, musik, iringan properti, busana dan pelaku seninya. Dimana dari segi gerak, tidak meninggalkan gerakan khas dari gerak jepin yaitu banyaknya pergerakan kaki dan menitikan tumit di awal gerakan. Musik khas melayu dengan alat musik gambus dan beruas, properti yang sangat khas dari tari jepin tali bui adalah tali. Untuk itu, saat ini memang diperlukan orang-orang kreatif yang mampu untuk mengembang sebuah seni tari agar tidak punah. Hal tersebut telah menghasilkan inovasi baru dalam pola gerak tari Jepin Tali Bui, teknik gerak tari Jepin Tali Bui, serta iringan musik tari Jepin tali Bui saat ini saat ini, khususnya tari Jepin Tali Bui hasil dari kreativitas seorang Juhermi Tahir itu sendiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya dan Tari Jepin Tali Bui di Kota Pontianak dapat dijadikan alternatif sebagai media pertunjukan untuk apresiasi yang berupa video tari dan rekaman musik tari Jepin Tali Bui yang akan dimanfaatkan sebagai media untuk apresiasi seni tari didunia pendidikan seperti sekolah, program studi, komunitas.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Istiqomah, Istiqomah, and Habudin Habudin. "ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SENI TARI AHLAN WASAHLAN DAN TARI RAMPAK TERBANG CIOLANG DAERAH BANTEN." Primary : Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar 10, no. 2 (2019): 135. http://dx.doi.org/10.32678/primary.v10i02.1285.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tarian daerah Banten, yaitu tari Ahlan Wasahlan dan tari Rampak Terbang Ciolang dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, analisis deskriptif dengan studi kasus. Penyebaran lembar analisis dilakukan pada 10 responden penonton tari Ahlan Wasahlan dan tari Rampak Terbang Ciolang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. Tari Ahlan Wasahlan merupakan pertunjukan kesenian tari untuk penyambutan tamu, sedangkan tari Rampak Terbang Ciolang merupakan pertunjukan tari yang mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari santri pada sebuah pesantren, tarian ini bukan hanya sekedar hiburan tapi juga sebagai tuntunan. Nilai-nilai yang terkandung di dalam kedua tarian tersebut, berisikan tentang ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, nilai pendidikan tersebut diantaranya berupa nilai pendidikan Agama Islam, nilai budaya, nilai etika, nilai estetika, nilai kebersamaan, nilai percaya diri, nilai keramahtamahan, nilai saling menghormati, nilai komunikasi, nilai kerakyatan, nilai kreativitas, dan nilai patriotisme. Tari Ahlan Wasahlan dan tari Rampak Terbang Ciolang perlu dilestarikan sebagai identitas budaya Banten.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Mahesa, Gessila Siva, and R. Indriyanto. "NILAI ESTETIS RIAS DAN BUSANA TARI TANI MELATI DESA KALIPRAU SANGGAR SENI KALOKA KABUPATEN PEMALANG." JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) 6, no. 2 (2021): 148. http://dx.doi.org/10.17977/um037v6i22021p148-160.

Full text
Abstract:
Abstract: Make-up are visual aspects in the elements of dance, which means make-up or grooming and dressing aimed at inviting the audience's attention to enjoy and interpret the content of dance offerings. The aesthetic value of the make-up and clothing of Tani Melati Dance includes the appearance value, the content or meaning value, the expression value of each form, process, color that combines the combination of results of jasmine flower ronce as village branding in realizing the purity of jasmine sambac and the activities of jasmine farmers. Key Words: Aesthetic Value, Make-up, Tani Melati Dance Abstrak: Rias dan busana adalah aspek visual dalam unsur elemen tari yang berarti berias atau dandan dan berbusana yang bertujuan untuk mengundang perhatian penonton untuk menikmati dan menginterpretasikan isi sajian tari. Nilai esteis rias dan busana Tari Tani Melati meliputi nilai kesan penampilan, nilai isi atau makna, nilai pengungkapan dari setiap perpaduan bentuk, proses, warna yang menggabungkan perpaduan dari hasil ronce bunga melati sebagai branding desa dalam mewujudkan kemurnian Jasmine Sambac dan aktivitas petani melati. Kata kunci: Nilai Estetis, Rias dan Busana, Tari Tani Melati
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mahesa, Gessila Siva, and R. Indriyanto. "NILAI ESTETIS RIAS DAN BUSANA TARI TANI MELATI DESA KALIPRAU SANGGAR SENI KALOKA KABUPATEN PEMALANG." JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) 6, no. 2 (2021): 148. http://dx.doi.org/10.17977/um037v6i22021p148-160.

Full text
Abstract:
Abstract: Make-up are visual aspects in the elements of dance, which means make-up or grooming and dressing aimed at inviting the audience's attention to enjoy and interpret the content of dance offerings. The aesthetic value of the make-up and clothing of Tani Melati Dance includes the appearance value, the content or meaning value, the expression value of each form, process, color that combines the combination of results of jasmine flower ronce as village branding in realizing the purity of jasmine sambac and the activities of jasmine farmers. Key Words: Aesthetic Value, Make-up, Tani Melati Dance Abstrak: Rias dan busana adalah aspek visual dalam unsur elemen tari yang berarti berias atau dandan dan berbusana yang bertujuan untuk mengundang perhatian penonton untuk menikmati dan menginterpretasikan isi sajian tari. Nilai esteis rias dan busana Tari Tani Melati meliputi nilai kesan penampilan, nilai isi atau makna, nilai pengungkapan dari setiap perpaduan bentuk, proses, warna yang menggabungkan perpaduan dari hasil ronce bunga melati sebagai branding desa dalam mewujudkan kemurnian Jasmine Sambac dan aktivitas petani melati. Kata kunci: Nilai Estetis, Rias dan Busana, Tari Tani Melati
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Gebrina, Riska. "JALA (Jaring Menangkap Ikan)." Joged 11, no. 1 (2019): 647–58. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v11i1.2497.

Full text
Abstract:
Karya tari Jala merupakan gambaran aktivitas masyarakat pesisir Aceh dalam menjalani keseharian sebagai seorang nelayan dalam usaha mencari rezeki. Di dalamnya suasana kegotongroyongan dengan nilai kekompakkan, semangat dan kebersamaan. Jala yang artinya adalah jaring untuk menangkap ikan, proses yang dilakukan pada tari ini menggunakan properti tali dan dirajut menjadi sebuah jala atau jaring.Berawal dari rangsang visual yaitu saat melihat para nelayan yang pergi ke laut untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian sehari-hari. Tari ini menceritakan tentang aktivitas para nelayan yang ada di Aceh yang menangkap ikan di laut, namun lebih memperlihatkan bagaimana cara membuat sebuah rangkaian tali untuk menangkap ikan yang disebut Jala.Pendekatan kreativitas adalah milik semua orang yang mampu atau bisa membuat sebuah inovasi baru, baik itu inovasi baru tanpa adanya unsur tradisi maupun inovasi yang ada perkembangan tradisi berdasarkan pemikiran masing-masing seniman yang mempunyai daya kemampuan yang berbeda-beda juga. Melalui pendekatan inilah cara berpikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah koreografi, merupakan suatu seni dalam membuat dan merancang suatu komposisi tari, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta yang meliputi bentuk penyajian tari, gerak tema, judul, tata rias, tata busana, pola lantai, musik, properti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Gebrina, Riska. "JALA (Jaring Menangkap Ikan)." Joged 9, no. 1 (2019): 647–58. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v9i1.2497.

Full text
Abstract:
Karya tari Jala merupakan gambaran aktivitas masyarakat pesisir Aceh dalam menjalani keseharian sebagai seorang nelayan dalam usaha mencari rezeki. Di dalamnya suasana kegotongroyongan dengan nilai kekompakkan, semangat dan kebersamaan. Jala yang artinya adalah jaring untuk menangkap ikan, proses yang dilakukan pada tari ini menggunakan properti tali dan dirajut menjadi sebuah jala atau jaring.Berawal dari rangsang visual yaitu saat melihat para nelayan yang pergi ke laut untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian sehari-hari. Tari ini menceritakan tentang aktivitas para nelayan yang ada di Aceh yang menangkap ikan di laut, namun lebih memperlihatkan bagaimana cara membuat sebuah rangkaian tali untuk menangkap ikan yang disebut Jala.Pendekatan kreativitas adalah milik semua orang yang mampu atau bisa membuat sebuah inovasi baru, baik itu inovasi baru tanpa adanya unsur tradisi maupun inovasi yang ada perkembangan tradisi berdasarkan pemikiran masing-masing seniman yang mempunyai daya kemampuan yang berbeda-beda juga. Melalui pendekatan inilah cara berpikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah koreografi, merupakan suatu seni dalam membuat dan merancang suatu komposisi tari, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta yang meliputi bentuk penyajian tari, gerak tema, judul, tata rias, tata busana, pola lantai, musik, properti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

--, Indrayuda. "FENOMENA TARI KONTEMPORER DALAM KARYA TARI." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16, no. 1 (2010): 64. http://dx.doi.org/10.24832/jpnk.v16i1.432.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Wijaya, Andi. "Komunikasi Seni Intrapersonal Dalam Pembelajaran Musik Dengan Rangsang Audio Mengunakan Metode Zoltan Kodaly." Lentera: Jurnal Pendidikan 14, no. 2 (2019): 1–10. http://dx.doi.org/10.33654/jpl.v14i2.837.

Full text
Abstract:
Pelajaran yang disesuaikan antara materi seni musik dan seni tari karena tujuan seni budaya di sekolah umum bukanlah menjadi seniman, melainkan diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman seni musik dan seni tari. Dalam proses komunikasi intrapersonal serta peningkatan kreativitas gerak tari yang dalam proses pembelajaran mata kuliah pengetahuan seni musik kepada mahasiswa dapat menumbuhkan kepekaan kepekaan audio yang telah dipelajarinya sebelum gerak tari dengan iringan musik yang terlebih dahulu mereka pelajari sebelumnya. Kepekaan rasa, pikir, dan kecintaan seni dapat mereka tumbuhkan serta kerjasama antara mata kuliah pengetahuan seni music dengan mahasiswa, dengan adanya rangsangan audio hasil bunyi recorder dan gerak hand signs tadi dapat dijadikan bahan untuk memotivasi gerak tari. Dengan demikian arah pendidikan seni sebenarnya pada perubahan sikap mahasiswa serta diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dasar tentang kedua seni yang mereka pelajari antara seni musik dan seni tari penting bagi penyesuaian diri akan kehidupan masa depan. Perkembangan dari segi kreativitas ini harus diimbangi dengan peningkatan sarana bahan ajar yang menyangkut media di STKIP-PGRI Banjarmasin. Dalam seni budaya, gerak tari dan penggunaan rangsangan audio perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan karena tingkat keseringan yang terjadi pada mahasiswa akan mempengaruhi kepekaan mahasiswa dalam berproses gerak tari. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar seni bisa berjalan dengan baik, hal ini karena didukung dengan sikap mahasiswa yang sangat antusias dalam belajar, ketertiban dalam mengikuti pelajaran, selain itu juga faktor utama dari dosen yang bisa menerapkan metode yang tepat. Dengan adanya proses pembelajaran ini, diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan kepekaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Harsono, T. Dibyo. "TARI MELINTING: SENI TARI TRADISIONAL LAMPUNG TIMUR." Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya 6, no. 1 (2014): 123. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v6i1.190.

Full text
Abstract:
AbstrakSalah satu kelengkapan dalam pelaksanaan tata cara adat, upacara adat yang ada pada masyarakat melinting adalah adanya sebuah tarian adat melinting. Pada awalnya tarian ini memang merupakan sebuah tarian sakral, namun dalam perkembangannya tarian ini banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik dalam segi gerak, kostum, maupun kesakralannya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengungkap tari melinting beserta filosofi yang mendasarinya. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara mendalam, pengamatan (observasi), dan studi kepustakaan. Ternyata tari melinting memiliki makna yang mendalam, tidak hanya gerakan tarinya yang indah, namun juga filosofi yang ada di balik tarian tersebut, seperti tentang kearifan tradisional masyarakat, falsafah hidup, serta dinamika kehidupan masyarakat Melinting khususnya dan masyarakat Lampung Timur pada umumnya. Kata melinting mempunyai makna yang sangat luas, merupakan nama daerah (kecamatan), nama jenis tumbuhan, nama tarian, dan juga nama dari sebuah wilayah adat dari Keratuan Melinting yang meliputi daerah Labuhan Maringgai, Gunung Pelindung, Wana. Di masa lalu wilayah adat melinting mencakup daerah yang lebih luas lagi, ke utara sampai dengan pantai di Labuhan Maringgai dan ke selatan sampai ke daerah Tegineneng. AbstractOne of the complement during the ceremonial customs in Melinting society is Melinting dance. In the beginning, this dance is sacred, however during the time their movement, customs, or sacred has changed and developed. This research has a purpose to describe and reveal of Melinting dance with their philosophy. The procedure for collecting the data with an in depth interview, observation, and library research. In result, Melinting dance has a deep meaning. It is not only about beautiful dance movement, but also the philosophy of wisdom, life, also talking about the dynamics of melinting and East Lampung society. Word of Melinting has a broader meaning, such as name of an area (district), plantation, dancing, and the territory of Melinting crown including Labuan Maringgai, Gunung Pelindung, Wana. In the past, the melintingregion included a wider area, to the north reach Labuan Maringgau beach, and to the south reach Tegineneng area.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography