To see the other types of publications on this topic, follow the link: Tempelbau.

Journal articles on the topic 'Tempelbau'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 33 journal articles for your research on the topic 'Tempelbau.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Frömmer, Judith. "Savonarolas Tempelbau: Überlegungen zum (re-)enactment religiöser Performanzen in der Begründung von Gemeinschaften." Forum Modernes Theater 30, no. 1-2 (2019): 122–40. http://dx.doi.org/10.1353/fmt.2019.0009.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Lang, Friedrich Gustav. "Ebenmass Im Epheserbrief: Stichometrische Kompositionsanalyse." Novum Testamentum 46, no. 2 (2004): 143–63. http://dx.doi.org/10.1163/156853604323018230.

Full text
Abstract:
AbstractDer Epheserbrief hat eine ausgefeilte symmetrische Struktur. Mittlerer Hauptteil ist 4,1-16; inhaltlich überlappen sich darin Ekklesiologie und Ethik, die beiden Themen der Teile davor bzw. danach. Dem entspricht die formale Disposition, die hier erstmals konsequent stichometrisch analysiert wird. Als Maßzeile dient der 15-Silben-Stichos. Die Textabschnitte 1,1-3,21 und 4,17-6,24 haben genau denselben Zeilenumfang, ebenso die Hauptteile 1,3-2,10 und 2,11-3,21; die Teile 4,17-5,14 und 5,15-6,24 stehen exakt im Verhältnis 2:3. Jeweils sind Bausteine von 21, 13 oder 8 Stichoi verwendet. Die Symmetrie im Briefaufbau erinnert an Körperbau und Tempelbau, kaum zufällig, denn im Epheserbrief ist beides Bild für die Kirche.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Blümcke, Martin, and Walther Paape. "Rezension von: Paape, Walther, Drum haben wir ein Tempelhaus gegründet." Schwäbische Heimat 59, no. 2 (July 19, 2022): 240. http://dx.doi.org/10.53458/sh.v59i2.3441.

Full text
Abstract:
Walther Paape: Drum haben wir ein Tempelhaus gegründet. Der Neutemplerorden (Ordo Novi Templi, ONT) des Lanz von Liebenfelsund sein Erzpriorat in Dietfurt bei Sigmaringen. Gmeiner-Verlag Meßkirch 2007. 68 Seiten mit etlichen schwarz-weißen Abbildungen. Broschiert € 12,90. ISBN 978-3-89977-205-0
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Xue, Tian, Qing-Zhong Cui, Yong-He Han, Shan Wang, and Yong-Yang Mao. "Hyphenated techniques of thermal analysis for dibenz[b,f][1,4]oxazepine." Analytical Methods 8, no. 18 (2016): 3824–30. http://dx.doi.org/10.1039/c5ay03368c.

Full text
Abstract:
The mechanism function of CR's thermal decomposition is described by the Zhuralev–Lesokin–Tempelman equation. In air atmosphere, the pyrolysis reaction takes place to produce 2-aminodiphenyl ether, while the oxidizing reaction takes place to produce 10,11-dihydrodibenz[b,f][1,4]oxazepin-11-one.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Lang, Bernhard. "Altar und Tempelhaus. Eine religionsgeschichtliche Interpretation der perserzeitliche Jerusalemer Kultanlage." Semitica et Classica 2 (January 2009): 29–34. http://dx.doi.org/10.1484/j.sec.1.100505.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Kaharuddin, Kaharuddin. "Kualitatif: Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi." Equilibrium: Jurnal Pendidikan 9, no. 1 (December 10, 2020): 1–8. http://dx.doi.org/10.26618/equilibrium.v9i1.4489.

Full text
Abstract:
Terlebih dahulu yang harus dipahami adalah karakter, ciri dan makna serta tujuan dari kualitatif itu sendiri. Pentingnya memahami karakter, ciri dan makna serta tujuan metode kualitatif agar peneliti tidak keliru dalam pengunaan metode tersebut, juga dapat mengetahu tujuan dari suatu penelitian yang mengunakan kualitatif. Jadi penggunaan kualitatif tidak hanya menjadi alat tempelan dalam metodologi disetiap jenis penelitian dalam menyusun skripsi ataupun tesis dan desertasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Christiani, Charis. "STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN ( Studi Kasus Di Kelurahan Tempelan Kecamatan Blora Kabupaten Blora)." MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang 17, no. 2 (November 11, 2020): 123. http://dx.doi.org/10.56444/mia.v17i2.1783.

Full text
Abstract:
<div class="WordSection1"><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>Since a positive case of the Covid-19 virus was announced in Indonesia in March</em></p><p><em>2020, the government has stepped up steps in dealing with the global pandemic from Covid-19. Various policies have been issued by the central and local governments. Starting from limiting social relationships (socialdistancing), calling for work from home for most of the State Civil Apparatus (ASN). A number of institutions made policy adjustments to survive in maintaining their performance, especially in providing public services to the community. This has never been imagined for stakeholders to adapt to the Covid-19 era. Like it or not, every institution or agency is forced to innovate in providing services to other parties. Whereas previously interaction was more often in the form of face-to-face, now the public is more familiar with the use of digital networks. However, the reality in the field is not all institutions or agencies are ready to innovate without compromising the quality of public services. There are many obstacles faced by institutions, especially those with many branches in the regions, such as limited infrastructure and people who are still not technology literate. Although it seems difficult to implement in all regions of Indonesia, digital-based public services must be immediately applied for the convenience of the community in the Covid-19 era. The application of digital-based public services should be applied as early as possible. Utilization of digital technology supported by infrastructure and human resources reliable service is felt to be able to bridge access to public services in the midst of a pandemic.</em></p><p><em>Key words: service, public, administration, demography.</em></p><p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Sejak diumumkan kasus positif virus <em>Covid-19 </em>di Indonesia pada Maret 2020 lalu, pemerintah meningkatkan langkah-langkah dalam menangani pandemi global dari <em>Covid-19</em>. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Mulai dari membatasi hubungan sosial (<em>socialdistancing</em>), menghimbau untuk bekerja di rumah (<em>work from home</em>) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN). Sejumlah Lembaga melakukan penyesuaian kebijakan untuk <em>survive </em>dalam menjaga kinerjanya terutama memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Hal ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagi pemangku kepentingan (stakeholder) untuk beradaptasi di era Covid-19. Mau tidak mau setiap lembaga atau instansi dipaksa untuk melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada pihak lain. Bila sebelumnya interaksi lebih sering dalam bentuk tatap muka maka sekarang ini publik lebih akrab dengan penggunaan jejaring digital. Akan tetapi realita yang ada di lapangan tidak semua lembaga atau instansi siap untuk berinovasi tanpa mengesampingkan kualitas dari pelayanan publik. Banyak kendala yang dihadapi oleh lembaga terutama yang memiliki banyak cabang di daerah seperti infrastruktur yang masih terbatas dan masyarakat yang masih tidak melek akan teknologi. Walaupun terasa sulit untuk diterapkan di seluruh wilyah Indonesia, namun pelayanan publik yang berbasis digital harus segera diaplikasikan untuk kenyamanan masyarakat di era Covid-19 ini.Penerapan pelayanan publik yang berbasis digital seharusnya diaplikasikan sedini mungkin.Pemanfaatan teknologi digital dengan didukung infrastruktur dan sumber daya manusia yang handal dirasa dapat menjembatani akses pelayanan publik ditengah pandemi.</p></div><p>Kata kunci : Pelayanan, publik, administrasi, kependudukan.</p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 309px; top: 657px;"> </div>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Titah, Ajeng, Mu’awanah Mu’awanah, Heru Purnomo, and Muhamad Nor Mudhofar. "DETEKSI DINI PENURUNAN TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR." LINK 16, no. 2 (November 9, 2020): 149–53. http://dx.doi.org/10.31983/link.v16i2.6459.

Full text
Abstract:
Deteksi dini penurunan tajam penglihatan pada anak usia sekolah dasar dilatarbelakangi oleh studi internasional yang menunjukkan bahwa sekitar 25% anak usia sekolah mengalami defisiensi penglihatan karena penggunaan gadget melebihi frekuensi, kesalahan posisi baca, intensitas dan pencahayaan yang tidak adekuat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi penurunan tajam penglihatan pada anak usia sekolah serta memberikan pendidikan kesehatan tentang gangguan tajam penglihatan. Deteksi dini ini dilakukan pada 85 anak usia sekolah dasar di SDN Tempelan Kabupaten Blora dengan metode pemeriksaan visus mata menggunakan snallen test, diskusi dan edukasi kesehatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dari 85 anak usia sekolah, 3,5% mengalami penurunan tajam penglihatan (low vision) kategori berat, 4,7% sedang, 16,5% hampir normal, dan 75,3% dalam kategori normal. Melalui kegiatan ini dapat disimpulkan, bahwa deteksi dini penurunan tajam penglihatan mampu memberikan gambaran kondisi tajam penglihatan pada anak usia sekolah dasar sehingga perlu dipertimbangkan untuk menerapkan edukasi dan diskusi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kesehatan mata anak usia sekolah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Botvin, Vladimir, Svetlana Karaseva, Victor Khasanov, and Anatoly Filimoshkin. "Kinetic Study of Depolymerization of Lactic and Glycolic Acid Oligomers in the Presence of Oxide Catalysts." Polymers 12, no. 10 (October 17, 2020): 2395. http://dx.doi.org/10.3390/polym12102395.

Full text
Abstract:
For glycolic acid oligomers (GAO): l-lactic acid oligomers (LAO) mixtures, as an example, it was shown that the nature of the active sites of the catalysts significantly affect the depolymerization process. So, ZnO, which has mainly basic sites, leads to the highest yield of cyclic diesters. On the contrary, depolymerization in the presence of acidic γ-Al2O3 and without a catalyst is characterized by lower diester yields due to the prevalence of a side polycondensation reaction. Using GAO:LAO mixtures, it was shown that in the case of three studied systems (with ZnO, γ-Al2O3, and without catalyst), mixed interactions occurred, including homo-paired and hetero-paired intermolecular interactions, as well as intramolecular interactions of oligomeric molecules. Kinetic models of the processes under study were determined by isoconversional thermal analysis. In the case of depolymerization of oligomers in the presence of ZnO, the kinetic model was between the kinetic models of the first (F1) and second (F2) orders, while in depolymerization in the presence of γ-Al2O3 and without a catalyst, the process was described by diffusion models such as the Jander equation (D3) and Zhuravlev, Lesokin, Tempelman equation (D5).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Chen, Dong Yu, Qing Yu Liu, and Yan Qing Hu. "Study on the Pyrolysis Characteristics and Mechanism of KCl-Pretreated Sunflower Stalk." Applied Mechanics and Materials 448-453 (October 2013): 1665–74. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amm.448-453.1665.

Full text
Abstract:
To study the influence of KCl pretreating on the pyrolysis kinetics of sunflower stalk, the pyrolysis of sunflower stalk pretreated by different concentration KCl solutions were performed by nonisothermal thermogravimetric analysis (TGA) at five different heating rates. The Ozawa and Kissinger methods were employed to calculate the activation energy and the Šatava method was used to obtain the kinetic mechanism model. The results showed that the pyrolysis process of the sunflower stalk pretreated by 3% and 10% KCl solution can be separated into four stages (water loss, depolymerization and vitrification, thermal decomposition, and carbonization). With the heating rate increasing, the main pyrolysis zone of the TG (thermogravimetric) and DTG curves move to the higher temperature direction, and the maximum pyrolysis rate and its corresponding temperature increase too. Adding a small amount of metal salts is conducive to the formation of volatile, and a certain amount of metal salts can improve the charcoal yield. More KCl additive makes the lower activation energy value, and the obtained activation energy value increases with the heating rate increasing. By means of the Šatava method, the kinetic mechanism model for the pyrolysis of KCl-pretreated sunflower stalk is Zhuralev-Lesakin-Tempelman equation, which is three-dimensional diffusion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Chen, Dong Yu, Yan Qing Hu, and Qing Yu Liu. "Study on the Pyrolysis Kinetics of HCl-Pretreated Soybean Stalk." Advanced Materials Research 953-954 (June 2014): 261–66. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amr.953-954.261.

Full text
Abstract:
To study the influences of the acid-washing on the characteristics of soybean stalk pyrolysis , and search the high-efficiency catalyst for biomass pyrolysis, pyrolysis experiments of soybean stalk pretreated by 0.1mol/L HCl acid solution were performed by nonisothermal thermogravimetric analysis (TGA) at five different heating rates. The results showed the pyrolysis process of HCl-washed soybean stalk can be separated into four stages (water loss, depolymeri-zation and vitrification, thermal decomposition, and carbonization). At the same heating rate, the maximum pyrolysis rate of HCl-washed is larger than untreated soybean stalk, but the corresponding temperature is higher. All the DTG (differential thermogravimetric) curveas appear a smaller shoulder peak respectively. With the heating rate increasing, the main pyrolysis zone of the TG (thermogravimetric) and DTG curves move to the high-temperature direction, and the maximum pyrolysis rate and its corresponding temperature increase too. HCl-wahsed makes the weight loss rate of the final temperature increase 5% approximately. The value area of activation energy of the main pyrolysis area is 140.19~174.59 kJ/mol calculated by the method of Ozawa. The Šatava method inferred the most possible mechanism function of HCl-wahsed soybean stalk is Zhuralev-Lesakin-Tempelman equation, which is three-dimensional diffusion.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Arsiya, Ahmad Sugiono, Tijaniyah, and Ahmad Muhtadi. "Monitoring infus dan pulse heart rate berbasis IoT." TESLA: Jurnal Teknik Elektro 24, no. 2 (November 4, 2022): 184–94. http://dx.doi.org/10.24912/tesla.v24i2.20286.

Full text
Abstract:
Infus merupakan cairan intravena yang berfungsi mengganti cairan tubuh yang hilang pada pasien. Sehingga, infus harus selalu tersedia agar dapat membantu mempercepat kesembuhan pasien. agar tidak ada keterlambatan dalam penggantian infus maka petugas harus selalu mengontrol secara berkala tentang keadaan infus pasien. saat ini di beberapa rumah sakit masih menggunakan cara manual dalam melakukan pengontrolan infus, dimana petugas harus datang ke ruang pasien untuk memeriksa keadaan infus pasien. dengan alasan itulah saya membuat alat monitoring infus berbasis IoT yang bisa membantu petugas di rumah sakit dalam memantau volume infus dari jarak jauh, dan juga ketika infus tersisa 5% dan 0% secara otomatis akan ada notifikasi yang di kirimkan ke petugas. Dan alat ini juga bisa memantau kondisi detak jantung pasien dari jarak jauh dengan syarat Pulse Sensor harus di tempelkan ke jari pasien. pada tugas akhir ini saya menggunakan NodeMCU V3 sebagai pusat kontrol. Sedangkan input saya menggunakan sensor Load Cell dan Pulse Sensor. Dengan output saya menggunakan telegram. Dengan adanya alat ini saya berharap alat ini dapat dapat di pasarkan dan dapat membantu petugas di rumah sakit dalam memantau kondisi infus dari jarak jauh. Agar tidak terjadi keterlambatan dalam penggantian infus dan rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Nugrahani, Ari, and Kresna Abdi Parela. "Leksikalisasi Pembungkus Tradisional Dari Daun Pisang: Kajian Etnosemantik." ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya 2, no. 2 (August 24, 2022): 148–59. http://dx.doi.org/10.58218/alinea.v2i2.215.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek budaya di balik nama-nama pembungkus tradisional dari daun pisang melalui pendekatan etnosemantis. Pendekatan ini direfleksikan dalam bentuk leksikalisasi sebagai cerminan cara pandang penutur dalam menandai fungsi sebuah realita masyarakat budaya. Data penelitian ini berupa kata (leksem) yang menunjuk jenis wadah/pembungkus tradisional dari daun pisang. Data diperoleh dengan metode studi pustaka dan simak yang ditindaklanjuti dengan metode cakap. Metode studi pustaka digunakan untuk mengetahui sejauh mana penelitian tentang objek dan leksem apa saja yang ada. Metode simak dilaksanakan dengan memperhatikan penamaan leksem-leksem pembungkus daun pisang tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Metode cakap digunakan untuk memeriksa keabsahan data, termasuk melacak kemungkinan adanya data yang belum tercatat dengan memanfaatkan tiga narasumber. Pembahasan pada penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Adapun analisis data memanfaatkan komponen makna untuk menemukan komponen diagnostik kekhasan fungsi setiap kata/leksem. Berdasarkan analisis, ditemukan 13 leksikalisasi pembungkus daun tradisional dari daun pisang, antara lain samir, pincuk, tum, pasung (contong), pinjung, sumpil, takir, cekentong, tempelan, ancak, sudi, lontong, dan lemper. Komponen diagnostik kekhasan fungsi setiap kata/leksem antara lain: bahan, bentuk, jenis, ada tidaknya bahan/komponen tambahan, fungsi dalam budaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Rufaidah, Ani. "DESAIN PEMBANGUNAN BUDAYA TANGGUNG JAWAB PADA ANGGOTA REMAJA MASJID." INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah 3, no. 2 (March 24, 2022): 421–46. http://dx.doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.184.

Full text
Abstract:
Untuk mendukung pencapaian tujuan program remaja masjid, tanggung jawab penting dimiliki oleh anggota dan dibudayakan sehingga anggota akan menjalankan segala amanah yang diberikan dengan sebaik mungkin. Studi tentang pembangunan nilai pada anggota remaja masjid cukup banyak dilakukan tetapi tidak berfokus pada pembuatan rumusan cara pembangunan budaya tanggung jawab dan cenderung deskriptif. Penelitian ini akan membuat rumusan desain pembangunan budaya tanggung jawab pada anggota remaja masjid dengan perspektif teori mekanisme primer dan sekunder pembangunan budaya Edgar Schein. Penelitian ini merupakan riset dasar dan diharapkan menjadi referensi dalam pembangunan budaya tanggung jawab pada remaja masjid. Mekanisme primer yang dilakukan diantaranya: (1) Pemimpin memperhatikan dan mengontrol tanggung jawab anggota; (2) Pemimpin mengingatkan tanggung jawab anggota dalam situasi krisis; (3) Penggunaan sumber daya dengan tanggung jawab; (4) Mencontohkan dan mengajari untuk bertanggung jawab; (5) Tanggunga jawab sebagai kriteria reward dan punishment; (6) Tanggung jawab sebagai kriteria rekrutmen dan penempatan anggota. Sedangkan mekanisme sekunder yang digunakan diantaranya: (1) Desain organisasi mendukung budaya tanggung jawab; (2) Sistem dan prosedur organisasi yang menekankan tanggung jawab; (3) Ritual organisasi untuk penguatan budaya tanggung jawab; (4) Tempelan terkait budaya tanggung jawab; (5) Cerita-cerita sosok yang bertanggung jawab; (6) Pernyataan filosofis dan karakter anggota remaja masjid adalah tanggung jawab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Herlinawati, Rosalia, Asep Eka Nugraha, and Mardiana Mardiana. "PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL AHFAL ELLA HILIR." Masa Keemasan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 2 (July 25, 2022): 6–11. http://dx.doi.org/10.46368/.v1i2.798.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini secara umum yaitu: Mengetahui Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Pada Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir dan secara khusus Mengetahui Peran guru dan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian di kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir. Yang menjadi subjek dalam penelitian yaitu guru kelompok B, menjadi objek penelitian yaitu Peran Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral Pada Kelompok B. Prosedur penelitian tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir. Teknik penggumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian lembar wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik pengolahan data analisis selama pengumpulan data, kodefikasi topik dan kategorisasi, dan pencarian pola. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekkan keabsahan data menggunakan perpenjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru dan sekolah sudah berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Ella Hilir. (1) Peran Guru, yaitu guru menanamkan dengan metode bercerita dan pemberian pemahaman ke pada anak.2) Peran Sekolah yaitu, melalui program sekolah yaitu RPPH, tempelan gambar “Jangan buang sampah sembarangan dan Kebersihan sebagian dari iman” dilakukan melalui pembiasaan pembentukan moral, seperti hapalan surat pendek, doa-doa, dan hadist
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Kasharjanto, Afian, Daif Rahuna, and R. Bambang Aditya. "Uji kinerja Turbin arus laut-Twin Hull 10 Kilowatt di Jembatan Suramadu." Kapal 14, no. 3 (November 17, 2017): 79. http://dx.doi.org/10.14710/kpl.v14i3.15622.

Full text
Abstract:
Abstrak Melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) - Ristekdikti tahun 2016 telah di lakukan uji fungsi Turbin arus laut Twin Turbine -10 Kilowatt selama 1 (satu) bulan sejak 28 Nopember sampai dengan 30 Desember 2016. Turbin yang di gunakan adalah turbin yang pernah di uji pada tahun 2015 dilokasi yang sama yaitu di bawah Jembatan Suramadu – Pile 56 tetapi rasio transmisi yang pada awalnya di buat 1 : 22,5 di turunkan menjadi 1: 12. Perubahan di lakukan karena putaran generator melebihi putaran maksimum yang di ijinkan generator sehingga terjadi beban arus besar (melebihi kapasitas Inverter sehingga Inverter dapat terbakar. Tujuan dari kegiatan adalah untuk mengetahui daya listrik yang dapat di hasilkan oleh turbin tipe dua rotor (Twin Turbine) untuk operasional di bawah Jembatan. Melalui pengukuran langsung selama 30 hari siang dan malam, akan di dapat data daya listrik maksimal sebagai fungsi dari kecepatan arus laut dan ukuran rotor Tubin. Data kemudian di olah untuk mendapatkan nilai besaran daya listrik dan efisiensi. Cutt-in speed terjadi pada kecepatan arus 0,6 m/dt dan menghasilkan daya minimal pada masing – masing generator sebesar 480 Watt dan kecepatan arus maksimal terjadi pada 1,10 m/dt , menghasilkan daya maksimal 2,230 watt.Beban lampu di distribusikan bukan hanya di dalam turbin tetapi juga di tempelkan pada tiang Plie – 56 sebagai uji coba untuk penerangan di sepanjang jalan raya pada Pile-56 Jembatan Suramadu. Kata kunci : Uji Fungsi turbin, Jembatan Suramadu, Rasio transmisi mekanik, Cutt-in speed
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Yusuf, Afriyanto Pangestu, Berni Idji, and Satar Saman. "PASAR SENTRAL LIMBOTO (ARSITEKTUR MODERN)." JAMBURA Journal of Architecture 2, no. 1 (June 30, 2020): 19–26. http://dx.doi.org/10.37905/jjoa.v2i1.10803.

Full text
Abstract:
Pasar sentral Limboto beralamat di Jalan Deliana Hippi Kelurahan kayubulan, kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Di pasar ini terdapat 282 pedagang yang terdiri dari 48 pedagang yang menempati bangunan 2 lantai, 167 pedagang harian, 41 pedagang kuliner, dan 26 pedagang pelataran/tempelan dengan bangunan 2 lantai. Banyaknya peramsalahan dan ditinjau dari sisi kelayakannya kondisi pasar sentral limboto ini sudah tidak memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Sehingganya akan dilakukan perbaikan desain pasar sentral Limboto yang diharapkan akan mampu memecahkan masalah terhadap pasar sentral Limboto.Dalam penelitian tugas akhir ini dimana Pasar Sentral Limboto akan dipadukan dengan tema Arsitektur Modern dimana bentuk bangunan terdiri dari bentuk-bentuk aneh akan tetapi memiliki bentuk dasar segi empat, memperlihatkan struktur, interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertical dan horizontal, lebih banyak penggunaan material kaca dan penggunaan material yang terbaru.Proses dari tahapan dari desain dengan melakukan studi literatur, untuk menghasilakn teori, data studi banding, serta peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pasar yang kemudian observasi di lapangan untuk memperoleh data mengenai keadaan lokasi pasar sentral Limboto. Pada tahap Analisa yang digunakan yaitu Analisa kegiatan untuk menganalisa aktivitas pengguna, jenis ruang, sifat ruang, hubungan ruang, dan besaran ruang. Analisa tapak untuk menganalisa site, kebisingan, klimatologi, sirkulasi dan pencapaian. Analisa bangunan untuk menganalisa bentuk dan tampilan bangunan, ruang luar, ruang dalam, struktur bangunan, dan utilitas bangunan. Sehingga akan menghasilkan desain pasar sentral Limboto yang lebih modern dan kekinian.Kata Kunci: Pasar Sentral Limboto (Arsitektur Modern)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Nugroho, Ernes Cahyo, Erni Widarti, Neira Anjar Pujisusilo, and Bayu Adi Catur. "Pengembangan Digital Signage sebagai Papan Informasi Digital Studi Kasus: STMIK AUB Surakarta." Go Infotech: Jurnal Ilmiah STMIK AUB 27, no. 1 (August 30, 2021): 33. http://dx.doi.org/10.36309/goi.v27i1.142.

Full text
Abstract:
STMIK AUB Surakarta telah memanfaatkan media website sebagai sarana penyampaian informasi. Namun dalam lingkungan internal masih menggunakan cara konvensional dengan menempel lembar pengumuman pada papan informasi yang tersedia, masih banyak informasi atau pengumuman yang harus disampaikan dengan cepat, informatif dan up to date, seperti informasi proses belajar mengajar, agenda atau kegiatan di jurusan, maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan layanan konvensional dan statis melalui papan pengumuman. Informasi yang diberikan menggunakan lembaran yang ditempelkan di papan informasi yang tersedia. Dengan cara ini tentu akan memboroskan kertas dan biaya, karena hanya digunakan sekali saja, setelah pengumuman itu kadaluarsa, lembaran informasi tersebut tidak berguna lagi dan dapat memberikan kesan kotor pada papan bekas tempelan selembaran kertas pengumuman tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menyampaikan segala informasi tentang STMIK AUB Surakarta secara menarik, informatif, dinamis, dan real time. Peneliti memberikan solusi dengan menggunakan Digital Signage sebagai papan informasi digital yang dapat menyajikan informasi secara up to date, informatif, dinamis, dan menarik. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat Digital Signage dengan menggunakan Android TV Box sebagai media pemutar konten yang berupa gambar, video, dan text, serta LCD TV sebagai tampilan layarnya. Untuk TV yang sudah Smart TV tidak memerlukan perangkat Android TV Box. Kesimpulan penelitian ini adalah Digital Signage dapat digunakan untuk menyampaikan informasi pada STMIK AUB Surakarta. Digital Signage dapat menyampaikan informasi secara up to date, informatif, dinamis, dan menarik. Digital Signage dapat menyampaikan informasi secara real time tanpa perlu menunggu dalam jangka waktu yang lama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Pangaribuan, Juliaman, Abadi Sastrodiyoto, Santausa Purnama, Nur Aini Boer, and Sudirman Anggada. "PENGARUH DIMENSI, MUATAN TERHADAP JUMLAH BERAT YANG DIIJINKAN MOBIL BAK MUATAN TERBUKA." Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat 7, no. 2 (December 9, 2016): 230–44. http://dx.doi.org/10.55511/jpsttd.v7i2.39.

Full text
Abstract:
Berbagai tipe dan ukuran kendaraan mobil barang setiap hari beroperasi di jalan, mulai dari truk dengan gandar tunggal sampai dengan gandar tandem, triple serta dalam bentuk kereta tempelan dan gandengan telah diberikan izin beroperasi membawa berbagai macam komoditi dan hasil industri, namun sangat disayangkan perkembangan teknologi otomotif ini tidak diimbangi oleh pengetahuan dan informasi tentang peraturan dan dasar hukum tentang perancangan suatu desain kendaraan tertentu, yang pada akhirnya mengarah pada pelanggaran dimensi dan muatan dari kendaraan tersebut. Penelitian dilakukan melakukan pengumpulan data lapangan terkait dengan spesifikasi sumbu kendaraan barang dan jumlah berat yang diijinkan serta kesesuaian data yang berasal dari Jembatan Timbang untuk melihat fakta-fakta pelanggaran yang terjadi terkait dengan dimensi dan muatan kendaraan barang. Kendaraan barang yang menjadi objek pengukuran yaitu sampel kendaraan barang dengan beragam konfigurasi sumbu yang melakukan pengukuran di Jembatan Timbang Balong Gandu, Jawa Barat. Tahapan analisis terhadap hasil pengumpulan data lapanganyaitu analisa konfigurasi sumbu, analisa dimensi kendaraan, analisa dimensi bak muatan terbuka, analisa persentase beban sumbu, analisa daya rusak (damage factor) serta analisa perencanaan ukuran bak muatan terbuka menurut massa jenis komoditas. Berdasarkan hasil analisis didapatkan beberapa hipotesa atau temuan terhadap pelanggaran dimensi kendaraan khususnya kendaraan jenis III yaitu sebesar 4.438 dimensi Rear Over Hangatau sebesar 73% dari wheelbase. Untuk mengatasi permasalahan tersebut direkomendasikan untuk membuat batas ketinggian muatan pada kendaraan barang sesuai dengan jenis muatan yang diangkut yaitu 0,85 meter untuk barang curah, 1,5 meter untuk hasil bumi, dan 2 meter berdasarkan jenis komoditas lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Anwar, Riky Adbul Gani, Kartarina Kartarina, and Miftahul Madani. "Sistem Informasi Antrean Pada Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Dengan Electronic Kartu Tanda Penduduk Menggunakan Radio Frequency Identification." Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) 3, no. 1 (July 10, 2021): 9–18. http://dx.doi.org/10.30812/bite.v3i1.1304.

Full text
Abstract:
Guna mendapatkan pelayanan Kesehatan di Pusat Pelayanan Kesehatan masyarakat (Puskesmas) biasanya diawali dengan antrean, antrean merupakan aktivitas menunggu untuk dilayani oleh satu orang atau lebih guna mendapatkan pelayanan yang diinginkan. Pasien yang melakukan kunjungan Puskesmas, biasanya akan mendaftar terlebih dahulu ke loket dan kemudian diberikan nomor antrian manual dan petugas mencatat kedalam buku kunjungan dan buku tersebut sebagai rekam kunjungan sehingga setiap kali kunjungan, staf akan mencari buku pasien dan memastikan apakah pasien terdaftar atau tidak, yang menyebabkan proses pelayanan menghabiskan waktu lebih banyak. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian untuk sistem antrean, antrean dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) yaitu RFID (Radio Frequency Identification) dengan obkjek e-KTP (electronic Kartu Tanda Penduduk). Pada penelitian dengan menggunakan e-KTP yang di tempelkan pada alat RFID perekaman informasi pengunjung puskesmas cukup satu kali pendataan saja dan untuk kunjungan berikutnya pengunjung tidak perlu dicatat lagi ientitasnya, pengunjung puskesmas hanya mendaftar ke bagian/ poli yang ingin didatangi, seingga dapat memudahkan petugas / staf Puskesmas. Proses identifikasi menggunakan RFID dengan objek e-KTP dapat terjadi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, proses identifikasi RFID membutuhkan dua perangkat yaitu tag dan reader agar dapat berfungsi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode Guidelines for Rapid Application Engineering (GRAPPLE) agar dapat menghasilkan luaran dari sistem ringkas namun tidak mengurangi kualitas sistem yang dibangun. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan Puskesmas salah satunya pada proses antrean. Sistem Informasi Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Menggunakan RFID dan objek e-KTP dapat dibuat dan dioperasikan dengan mikrokontroler ESP8266 sebagai pusat kendali rangkaian dan fitur Multi Database yang memudahkan dalam sinkronisasi dengan sistem Rekam Medis, sehingga sistem informasi yang di buat dapat diimplementasikan pada Puskesmas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Susianti, Elva, Yusmar Palapa Wijaya, and Tobi Arfan. "Optimalisasi produksi kerajinan Sulam Tekat melalui pengembangan kemampuan SDM di bidang disain Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kuntum Bertuah di Kelurahan Harjosari Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru." Unri Conference Series: Community Engagement 1 (September 27, 2019): 51–55. http://dx.doi.org/10.31258/unricsce.1.51-55.

Full text
Abstract:
Kelurahan Harjosari Kecamatan Sukajadi merupakan daerah yang berada disekitar pusat pemerintahan daerah Pekanbaru. Di kelurahan ini, telah berdiri sebuah UKM yang bernama Tekat Tiga Dara sejak tahun 2009 dengan anggota pertama 2 (dua) orang dan berkembang sampai 10 (sepuluh) orang. UKM ini memproduksi dan menjual hasil-hasil kerajinan tangan hasil karya anggotanya, antara lain kerajinan dari akrilik, sulam dan pelaminan. Untuk meningatkan pendapatan kelurga lingkungan sekitar UKM ini, bu Nurila sebagai pengelola membentuk dua Kelompok Usaha Bersama kerajinan (KUNTUM BERTUAH) dan makanan (MEKAR BERSEMI). KUB kerajinan beranggotakan 14 (empat belas) orang ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Jl. Dahlia gg. Jati Komplek kejaksaan. Hasil produksi utama dari KUB Kuntum Bertuah adalah Sulam Tekat. Sulam tekat adalah sulam khas melayu yang banyak di aplikasikan pada hiasan dinding, pelaminan, souvenir kegiatan kedaerahan maupun pernikahan. Bahan utama dari sulam tekat ini adalah kertas prada emas yang di tekatkan (di tempelkan) pada kain dasar (beludru, songket dll). Proses pengerjaannya di mulai dari membuat motif sulam pada kertas prada, menggunting motif, menempelkan dan menjahit pinggiran motif dengan benang emas. Proses yang paling sulit dan memakan waktu adalah menyulam dan membuat pola kertas. Membuat pola pada kertas dilakukan dengan menjiplak pola pada kertas prada, kemudian menggunting sesuai lekukan pada pola. Kedua proses ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Jika salah potong, maka kertas prada yang harganya cukup mahal ini akan rusak dan tidak bisa digunakan. KUB ini sangat mengharapkan adanya alat yang bisa mencetak pola dan sekaligus memotongnya pada kertas prada. Untuk mengatasi masalah tersebut, anggota KUB akan dilatih menggunakan aplikasi komputer disain grafis sederhana yang biasa digunakan untuk mencetaknya pada mesin printer cutting stiker. Harapannya, dengan metode ini, pekerjaan pembuatan souvenir dengan motif apapun yang sama bisa di buat lebih singkat dan cepat. Diharapkan produksi KUB ini juga semakin meningkat sesuai dengan permintaan pasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

 . "F.A.W. Bannier, W.L.J.M. Duijst, N.A.M.E.C. Fanoy, A.P.H. Meijers & J.M. Tempelaar, Beroepsgeheim en verschoningsrecht. Handboek voor de advocaat, medisch hulpverlener, notaris en geestelijke, Den Haag: Sdu Uitgevers 2008, 256 p." Tijdschrift voor Gezondheidsrecht 33, no. 7 (July 2009): 585. http://dx.doi.org/10.1007/bf03081670.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Arabjamaloei, Rasoul, David Daniels, Einar Ebeltoft, Egil Petersen, Richard John Pitman, and Douglas Ruth. "Validation of Permeability and Relative Permeability Data Using Mercury Injection Capillary Pressure Data." E3S Web of Conferences 89 (2019): 01001. http://dx.doi.org/10.1051/e3sconf/20198901001.

Full text
Abstract:
This paper reports on a study with the objective to validate a set of core analysis data using a combination of mercury injection capillary pressure (MICP) data and statistical correlation techniques. The data set is from an off-shore reservoir in Atlantic Canada. Analysis of this reservoir was complicated by the fact that the permeabilities of the samples were high, greater than 2400 mD. The analysis was done using an existing data set, not a data set specifically tailored for the techniques used in the analysis. The data analyzed included samples that represented seven zones in a single well. Porosities and permeabilities were available for the MICP samples. Electrical properties, along with porosities and permeabilities, were available on samples from each zone, but not from the same depths as the MICP samples. Steady-state relative permeabilities (SSRP) were available for stacked samples in each zone; one of the samples in the stack was a companion sample for one of the MICP samples from that zone. The MICP results were used to validate the permeability measurements using both the Swanson method (SM) and the Ruth-Lindsay-Allen (RLAM) method. The SM, using published correlation parameters, significantly under-predicted the permeabilities; the RLAM, which uses no correlation parameters, gave predictions within a maximum error of just over 33% and a mean error of -12%. The MICP data was used to validate the shapes of the SSRP curves using the Gates and Tempelaar-Lietz method (GT-LM), the Burdine method (BM), and a modified Burdine method (MBM). The GT-LM, which uses no correlation parameters, provided good predictions of the wetting phase SSRP curves but very poor predictions of the non-wetting phase SSRP curves. The BM, using published correlation parameters, provided poor predictions of the wetting phase SSRP curves but improved predictions of the non-wetting phase SSRP curves. The MBM provided good predictions of the wetting phase SSRP curves and acceptable predictions of the non-wetting phase SSRP curves. The MBM method does use a correlation parameter but a single value was used for all seven zones. This work provides a protocol for validating core analysis data that can be implemented in a straightforward manner to determine the “quality” of the data. The results emphasize the importance of MICP as an experimental technique. A proposed modified workflow is presented that would optimize the validation protocol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

CM, Noor Latif. "WASTRA DAN REMPAH DALAM SUBLIMASI FOTOGRAFI BUDAYA." Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain 2, no. 2 (October 24, 2017): 109–22. http://dx.doi.org/10.25105/jdd.v2i2.2183.

Full text
Abstract:
AbstractWastra and Spices in Sublimation of Cultural Photography. Wastra and spices with a variety of types is one of the leading Indonesian assets. This creation of photographic nerstone idea of creation. Wastra sample used is some kind of striated main Yogyakarta. The focal factor in this study is an effort of creating art in photography that has the content of the local culture, with the approach of the aesthetic principle refers to the philosophy of Java that can create sublimes. The present cultural photography is still stuck in the form based. The relation between the content and thepackaging has not been explored by the local aesthetic approach which is composed of the reduction Javanese philosophy of life. This study uses a qualitative method to shape practice approach based research. Data and reference rests on a literature review, while the research process is the main media experimentation in the studio. Experimentationprocess consists of two types of shooting and the implementation of the merger between multiple media photo prints with some other drawing medium including spices. The results of this study are the stimulus for researcher or other creators in the field of photography to explore the aesthetic principles of Java in the art of photography. AbstrakWastra dan Rempah dalam Sublimasi Fotografi Budaya.Wastra dan rempah dengan jenis beragam merupakan salah satu aset unggulan Indonesia. Penelitian penciptaan seni fotografi ini menjadi sumber landasan ide penciptaan karya fotografi. Sampel wastra yang digunakan adalah beberapa jenis lurik dari Yogyakarta. Inti utama dalam penelitian ini adalah upaya dalam proses mencipta seni fotografi yang memiliki konten budaya lokal tersebut, dengan pendekatan prinsip estetika yang mengacu pada falsafah Jawa dan dapat mewujudkan sublemasi. Fotografi budaya yang ada masih terjebak pada bentuk tampilan sehingga terkesan tempelan belaka. Relasi antara isi dan kemasan belum digalimaksimal dengan pendekatan estetika lokal yang disusun dari reduksi falsafah hidup Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk pendekatan practice based reseach. Data dan referensi bertumpu pada kajian pustaka, sedangkan proses riset utamanya adalah eksperimentasi media dalam studio. Proses eksperimentasi terdiri daridua jenis yaitu pelaksanaan pemotretan dan penggabungan media antara hasil cetak foto dengan beberapa medium gambar lain termasuk juga rempah. Hasil dari penelitian ini menjadi stimulus peneliti atau pencipta lain dalam bidang fotografi untuk ikut menggaliprinsip estetika Jawa dalam seni fotografi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Irfirdaus, Eky. "Analisis Gambar Bak Truk di Bondowoso." Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha 11, no. 1 (June 21, 2021): 1–11. http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i1.34711.

Full text
Abstract:
ANALISIS GAMBAR BAK TRUK DI BONDOWSO Eky Irfirdaus1, I Ketut Sudita2, I Nyoman Rediase3 Program Studi Pendidikan Seni RupaFakultas Bahasa dan SeniUniversitas Pendidikan GaneshaSingaraja, Bali, Indonesia e_mail: kykyedhan8@gmail.com1, ketut.sudita@ymail.com2, polenkart@gmail.com3 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan, (2) makna latar belakang penciptaan tema gambar bak truk, (3) nilai estetik gambar bak truk. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah adalah pemilik perusahaan yang ada di timur taman kota Bondowoso beserta karyawannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, diskusi , dokumentasi, dan kepustakaan.Hasil penelitian ini menujukkan (1) bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan yaitu: Sekotlet, computer, mesin cetak cutting, cutter, gunting, penggaris, rakel, sprayer, hairdrayer, dan air sampo ; (2) makna latar belakang penciptaan tema gambar bak ruk adalah pokok pikiran yang menjadikan terciptanya sebuah gambar gambar lengkap dengan synopsis, diksi ataupun sarat saji dalam pembentukannya yang meliputi pola pikir dan prasaan seniman dan pemilik truk itu sendiri; (3) nilai estetik gambar bak truk terdiri dari unsur-unsur desain. Kata kunci: gambar, bak truk Bondowoso, nilai estetis AbstrackThis study aims to describe (1) the materials and tools used in the manufacturing process, (2) the meaning of the background of the creation of the truck body image theme, (3) the aesthetic value of the truck body image. This type of research is qualitative research. The subject of the study was the owner of a company in the east of Bondowoso city park and its employees. The data collection techniques used in this study are observation, interview, discussion, documentation, and literature.The results of this study showed (1) materials and tools used in the manufacturing process, namely: Sekotlet, computer, cutting printing machine, cutter, scissors, ruler, rakel, sprayer, hairdrayer, and shampoo water; (2) the meaning of the background of the creation of the truck body image theme is the point of thought that makes the creation of an image complete with synopsis, diction or full of food in its formation which includes the mindset and pre-creation of the artist and the owner of the truck itself; (3) The aesthetic value of the truck body image consists of design elements. Keywords: image, bondowoso truck tub, aesthetic value PENDAHULUAN Seni merupakan salah satu unsur dalam sistem kebudayaan yang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Hal itu bisa memicu potensi untuk menghasilkan hal-hal yang kreatif dalam segi penciptaan karya seni tersebut, salah satunya adalah penciptaan karya seni rupa. Seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan media dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.Seni, berkembang mengalami perubahan sesuai situasi kotanya. Dalam perwujudannya kemudian khususnya terhadap seni urban telah menjelma menjadi sebuah tren fashion, street art (mural dan graffiti), dan bentuk perwujudan lain yang menjadikan kota sebagai latar belakang dalam segala kegiatan tersebut. Gambar ataupun objek yang digunakan untuk mempercantik bak truk jika dilihat dari unsur estetika tentu masih jauh dibanding karya-karya para seniman yang dipamerkan di galeri-galeri. Namun itu justru tidak menjadikan gambar pada bak angkutan truk bukan suatu hal yang tidak indah, meskipun sebagian orang masih ada yang beranggapan sinis dan memandang rendah, karena menampilkan kontent tanpa muatan yang berunsur pendidikan ataupun informasi penting untuk diserap.Aris Darisman (2014) dalam kutipan Bussard, Ward, dan Yee (1999) pernah menulis tentang fenomena kehidupan masyarakat kota, bahwa persoalan keseharian yang dalam esai Charles Baudelaire (1863), The Painter of Modern Life, menjadi insiprasi bagi para pelukis impresionis untuk melukis subjek-subjek modern, subjek-subjek modern dalam wujud persoalan keseharian yang terjadi di sepanjang jalan di kota Paris, jembatan, dan kafe pinggir jalan Melalui karyanya, seniman graffiti dapat menyampaikan berbagai pesan. Pemikiran tentang menariknya seni rendah ini, dan kemudian menunjukkan bahwa gambar itu tidak selamanya berada di ruang pameran, dengan visual yang memiliki tema-tema yang tentu saja mengusik cara pandang penulis, antara tema dengan fungsi seni yang ingin diperlihatkan gambar bak truk tersebut untuk dinikmati sebagai pemandangan visual di jalan raya. Dengan kata lain, gambar bak truk ini juga merupakan salah satu fenomena dari budaya populer yang tercipta di Indonesia menjadikan gambar ini memiliki keunikan tersendiri pada media yang digunakan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, Afiful Ikhwan (2013) mengutip pendapat Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia social dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan personal tentang manusia diteliti.. penelitian ini adalah pak Amari pemilik perusahaan yang ada di timur taman kota Bondowoso beserta karyawannya atau pekerjanya. Lebih tepatnya dilaksanakan di Trans sticker alun-alun Bondowoso Pendekatan penelitian kualitatif ini bertujuan mencari gambaran yang jelas tentang tema-tema dan fungsi proses Pengungkapan gambaran mengenai situasi dan kondisi tempat Penelitian difokuskan penelitian. Penelitian yang direncanakan dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi Hasil dan Pembahasan Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cutting stiker dapat dilihat pada gambar 1 (sekotlet), gambar 2 (mesin cetak cutting stiker), gambar 3 (cutter, gunting, penggaris, rakel. Speyer, hair dryer, dan air sampo). Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Setelah alat dan bahan diketahui, langkah awal yang dilakukan adalah proses desain gambar di computer menggunakan software coreldraw. Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut: Tahap desain cutting sticker Tabel 1 Tahap desain cutting stikerNoTahap desain cutting stikerGambarDeskripsi1 Tahap Desaina.Buka software coreldraw b.Proses desain gambar Buka software coreldraw pada computer dan Masukan gambar yang akan di desain Proses desain gambar dan Tahap akhir pembuatan desain gambar menggunakan software coreldrawProses desain gambar dan Tahap akhir pembuatan desain gambar menggunakan software coreldraw Setelah tahap desain cutting sudah, langkah berikutnya ialah tahap cetak dan tempel desain cutting stiker sebagai berikut: Tabel 2 Tahap cetak dan tempelNo Tahap cetak dan TempelGambarDeskripsi1.Tahap cetak dan tempel desain cutting sticker a. peeling atau pengelupasan b. tempelkan bahan Penempelan dan perataan Finising Setelah selesai mendesain gambar pada bak truk, selanjutnya cetak dan proses bahan menggunakan mesin cutting Lanjut dengan tahap peeling atau pengelupasan ke bahan cutting, pilah atau seleksi yang ingin ditempel. Selesai melakukan proses peeling, selanjutnya tempelkan bahan isolasi ke atas cutting agar nanti saat proses pelepasan perekat dasar bawah cutting, bahan cutting yang ingin di tempel masih merekat dengan isolasiatau selotip bening. Sehingga memudahkan kita untuk menempelkan ke bak truk. Tempelkan bahan cutting yang sudah dibasahi dengan air ke bak truk yang sesuai dengan desain gambar yang sudah ditentukan dan Ratakan cutting stiker yang sudah di tempel menggunakan rakel. Untuk finishing, panaskan menggunakan hairdryer Makna latar belakang konsep tema gambar bak truk Gambar-gambar pada bak truk rupanya tidak hanya sebatas memuat logo dan warna. Namun, terdapat pula tema atau pokok pikiran yang menjadikan terciptanya sebuah gambar gambar lengkap dengan synopsis, diksi ataupun sarat saji dalam pembentukannya.Gambar Tema organik, dalam lukisan di bak truk terjadi penekanan terhadap pentingnya perempuan untuk selalu tampil memikat dengan mempertegas sifat kewanitaannya secara biologis, misalnya memiliki rambut panjang dan bibir merah merekah yang ditampakkan selalu tersenyum. Pencitraan perempuan semacam ini ditekankan lagi dengan menebar isu “natural anomy”, artinya dipastikan tidak banyak yang memvisualisasikan perempuan tua.Gambar 4 Tema ketuhanan, tema yang berhubungan erat dengan kekuasaan tuhan. Seperti tulisan pada gambar “Bahagia itu tidak harus mewah, beristighfar untuk masa lalu, bersyukur untuk hari ini, berdoa untuk hari esok”, yang di visualisasikan sebagai bentuk permohonan ataupun Do’a kepada Tuhan. Do’a yang selalu diucapkan oleh sang supir sebelum berkendara ataupun do’a sang istri sebelum suaminya berangkat bekerja antara lain sebagai berikut : Gambar 5 Adapun Tema social, tema yang berkaitan dengan hal-hal masalah social. Antara lain, yakni tulisan dalam gambar berisi Pesan tersirat atas kegundahan sang supir maupun senimannya yang tak tersampaikan pada penguasa ataupun petinggi negara yang dituangkan dan diaplikasikan pada bak truk sebagai rasa sekaligus kecintaan dan kepedulian pada Indonesia antara lain sebagai berikut :Gambar 6 Nilai estetik pada gambar bak trukMenurut Michel foucault dalam teori pascamodern dalam buku Martin Suryajaya (2016:772-776). nilai estetik pada gambar bak truk di bondowoso ialah masalah represnasi visual dimna berkenaan dengan pengarang dan amat di warnai oleh model analisis wacana. Gambar 7Dimana pada gambar bak truk tersebut, pengarang menampilkan sosok wanita dengan memegang rambut dengan kedua tangannya dengan tulisan “Tatapanmu seakan mengajak bercinta”. Dalam teori pacamodern seperti menurut Foucault, ekspresi dan rambut yang di pegang bukanlah sebuah rambut jika dikaitkan dengan tulisan tatapmu seakan mengajak bercinta (melainkan representasi visual) tidak bertentangan dengan gambar.Gambar 8Pada gambar bak truk di atas, menampilkan teka-teki di antara teks dan gambar. Wanita cantik dengan tulisan la awakmu seng ayune mekso golek seng soge ganteng haha ngaco. pada gambar tersebut mengandung kata-kata dan ambiguitas citra. Secara akal sehat, Bukankah impian seitap orang memiliki hal yang cukup sempurna. Namun, Bisa jadi hal yang sempurna bias didapat asal mengakui dan menerima kekurangannya. Gambar 9Pada gambar ini, secara teori pascamodern menurut Foucault hal ini menjanggal. Dimana semua seakan harus terwujud sesuai pengarang ataupun sang sopir itu sendiri. Gambar wanita tersebut cantik namun tidak pada proporsi menyanjung dan kelayakan. Bias jadi gambar tersebut hanyalah representasi visual, dimana wanita cantic tersebut adalah pesona sang supir. Gambar 10Pada gambar di atas, kata-kata ditundukkan oleh gambar, gambar tersebut dipaka sejauh berguna untuk memperjelas wacana verbal. Yang menjajarkan secara langsung bentuk visual dan penanda liguistik tanpa ada hub hierarkis di antara keduanya. Seperti ada kesadaran bahwa representasi motif hias berarti menyatakan tentang sesuatu, seperti ada rahasia tersembunyi dalam bentuk motif. Bentuk motif seakan mewah akan kultur budaya. Adapun unsur unsur nilai estetik pada gambar bak truk di bondowoso, antara lain: Tabel 5 Unsur-unsur nilai estetikNoUnsur Nilai estetikGambarDeskripsi1a. Unsur bentuk b. Unsur warna c. Unsur tema d. Unsur motif hias gambar tersebut memiliki jenis dua dimensi, dimana gambar pada dinding bak tergolong pada jenis dua dimensi sedang bak tersebut adalah jenis tiga dimensi. warna sebagai warna, warna sebagai representasi alam, warna sebagai lambang/simbol, dan warna sebagai simbol ekspresi. Perempuan cantik memang menjadi idola bagi para supir truk untuk memakainya dalam gambar bak kendaraannya. Hal ini lebih pada identitas seksual mereka yang sampai saat ini berjenis kelamin laki-laki. Laki-laki menjadi normal saat mereka meminta desain perempuan cantik pada bak truk.Motif hias merupakan pola atau gambar yang menjadi hiasan pada sebuah objek. Tujuan menambahkan motif hias antara lain menambah nilai keindahan atau estetika pada objek tersebut itu. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Gambar Bak Truk Di Bondowoso dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: a) Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan gambar bak truk di Bondowoso Sekotlet , Computer, mesin cetak cutting stiker, cutter, gunting, penggaris, rakel, spryaer dan hair drayer. b) Makna latar konsep tema gambar bak truk , antara lain : Tema organic, Tema ketuhanan, Tema social. c) Nilai estetik pada gambar bak truk, sebagai berikut: Secara representasi visual gambar tersebut terdiri dari representasi visual tidak bertentangan, representasi visual kata-kata dan ambiguitas, representasi visual cara pandang pengarang, dan representasi visual kata-kata ditundukkan gambar.Adapun unsur-unsur dalam visual antara lain: unsur Bentuk, warna, tema, dan motif hias.Bagi pemilik perusahaan Trans sticker, Untuk meningkatkan kualitas gambar bak truk di daerah Bondowoso disarankan pada perajin untuk mengembangkan ide-ide kreativitasnya dengan mengeksplorasi budaya dan tradisi asli bondowoso dengan mengkemas sekreatif mungkin.Bagi peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian dengan menggunakan metode penelitian tindakan (action research) atau penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengaplikasikan gambar cutting stiker pada benda fungsional lainnya. Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian dengan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif disarankan meneliti dari aspek respon atau tanggapan perihal gambar cutting stiker kemungkinan dari sisi produksi dan distribusi. DAFTAR PUSTAKA Buku: Badudu, .J.S .& .Zain .Sultan .Mohammad. .1996. .Kamus .Umum .Bahasa Indonesia. Jakarta : .Pustaka .Sinar Harapan.Suryajaya, .Martin. .2016. .Sejarah .Estetika .Era .Klasik .Sampai .Kontemporer. .Jakarta Barat: .Gang .Kabel .dan .Inde .book .corner. Jurnal: Darisman, .Aris. .2014. .Karya .Graffiti .Sebagai .Peresentasi .Persoalan .Sosial di Kota Bandung. .HUMANIORA, 5, (2).Hasnidar, Sitti. .2019. .Pendidikan .Estetika dan .Karakter .Peduli .Lingkungan Sekolah. Jurnal .Serambi .Ilmu, 20, (1), 19.Rijali, .Ahmad. .2018. .Analisis .Data .Kualitatif. . Jurnal .Alhadharah, 17, (33)Irwansyah. 2017. .Analisis .Ornamen .Interior .Pada .Ruang .Balairung .Istana Maimoon. Medan. .Jurnal .Proporsi, 3, (1) Website: Pengertian tema, .https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-tema.html,15/November2020.Sumber peringatan, 27 Maret 2020, Pengertian Garis, Titik dan Bidang beserta Contohnya, Diakses pada 12 Desember 2020, dari https://www.sumberpengertian.id/pengertian-garis-titik-dan-bidang.Wikipedia, “Truk”[Internet], Truk, 30 Januari 2020, 16:47[diakses 18 Desember 2020] tersedia dari .https://id.wikipedia.org/wiki/Truk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Koenen, Klaus. "1200 Jahre von Abrahams Geburt bis zum Tempelbau." Zeitschrift für die alttestamentliche Wissenschaft 126, no. 4 (January 1, 2014). http://dx.doi.org/10.1515/zaw-2014-0030.

Full text
Abstract:
According to the salvation-historical concept of the Hebrew Bible (MT), Solomon started building the temple exactly 1200 years after Abraham was born. The 480 (= 12 × 40) years between the exodus and the building of the temple are preceded by 430 years in Egypt, which correspond to the 430 years between the building of the temple and its destruction, according to biblical chronology. The 430 years in Egypt are preceded by the 215 years (half of 430) of the ancestors’ stay in Canaan. In order to ensure that events align with the time period of 1200 years, Abraham’s move to Canaan is dated in his 75Selon la conception de l’histoire du salut de la Bible hébraïque (TM), Salomon aurait débuté la construction du Temple exactement 1200 ans après la naissance d’Abraham. La période de 480 (= 12 × 40) ans entre l’Exode et la construction du Temple est précédée par les 430 ans du séjour en Egypte, qui correspondent aux 430 ans qui séparent la construction du Temple de sa destruction, selon la chronologie biblique. Les 430 ans en Egypte sont précédés par 215 ans (moitié de 430) de séjour des Patriarches en Canaan. Afin d’obtenir le chiffre global de 1200 ans, la migration d’Abraham en Canaan a été datée de sa 75ème année. Ces dates veulent indiquer que c’est Dieu qui dirige l’histoire; elles ne sont en conséquence pas exploitables historiquement.Nach der heilsgeschichtlichen Konzeption der Hebräischen Bibel (MT) begann Salomo mit dem Tempelbau genau 1200 Jahre nach Abrahams Geburt. Den 480 (= 12 × 40) Jahren zwischen Exodus und Tempelbau gehen 430 Jahre Ägyptenaufenthalt voran, die den 430 Jahren entsprechen, die dem Tempelbau nach biblischer Chronologie bis zur Tempelzerstörung folgen. Den 430 Jahren in Ägypten gehen 215 Jahre (Hälfte von 430) der Väter in Kanaan voran. Um auf insgesamt 1200 Jahre zu kommen, wurde Abrahams Umzug nach Kanaan in sein 75. Lebensjahr datiert. Die Daten wollen zeigen, dass Gott die Geschichte lenkt; sie sind folglich historisch nicht auswertbar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Oppeln-Bronikowski, Hans Eike von. "Liesje und Hugo Tempelman." Stiftung&Sponsoring, no. 3 (June 1, 2009). http://dx.doi.org/10.37307/j.2366-2913.2009.03.06.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Putra, M. Edo Pratama, Risvi Pangestu, and Yosef Yulius. "PENDEKATAN KRITIK SENI TERHADAP DESAIN POSTER KARYA NAUFAN NOORDIYANTO." Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya 6, no. 1 (December 8, 2021). http://dx.doi.org/10.36982/jsdb.v6i1.1834.

Full text
Abstract:
<p><em>P</em><em>oster merupakan istilah umum terhadap bentuk surat tempelan/ plakat. Poster merupakan plakat yang dipasang di tempat umum, berupa pengumuman atau iklan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1986: 679). </em><em>Poster dapat dimaknai sebagai suatu bentuk karya komunikasi visual untuk khalayak luas dalam format tulisan dan gambar yang umumnya berupa tempelan di dinding dengan jangkauan komunikasi untuk massa.</em> <em>Penelitian ini menganalisis karya-karya poster Naufan Noordiyanto yang meliputi kajian tentang bentuk karya, unsur desain, pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya posternya dengan pendekatan kritik seni. Karya poster Naufan Noordiyanto banyak mengangkat tema-tema sosial dan politik, mengenai identitas, toleransi, kesetaraan, filosofi dan hal –hal yang bersifat kontemporer. Karya-karya tersebut diciptakan sebagai refleksi dari pengalaman-pengalamannya, pemikirannya, dan konflik-konflik yang dihadapi pada saat ini.Seniman Naufan Noordiyanto banyak memunculkan wujud-wujud dengan perubahan bentuk. Banyak bagian-bagian tubuh yang dideformasi dari figur manusia yang diciptakannya terlihat menjadi wujud manusia yang abnormal. Tentunya terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh desainer Naufan Noordiyanto melalui karya-karyanya. Seperti pada karyanya Marlina yang menyajikan pengungkapan diri Naufan tentang akibat-akibat yang timbul dari kurangnya kesetaraan atas diri seseorang, dan menjadi terasing kadang lebih disukai daripada untuk dapat dikenali melalui sekumpulan norma dalam suatu sistem yang dapat melukai dan meniadakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori mimesis, teori ekspresif, dan teori objektif/pragmatis.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Riandy Erlangga, Asep Saefullah, Fredy Susanto, Dan. "MONITORING DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH BERBASIS ATMEGA8." Jurnal Teknik 4, no. 2 (September 1, 2015). http://dx.doi.org/10.31000/jt.v4i2.387.

Full text
Abstract:
Teknologi di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini sudah sangat ber- kembang, dunia kedokteranpun sudah semakin modern dengan adanya alat-alat yang sudah terkomputerisasi. Hal ini dapat membantu dan mempermudah pekerjaan dokter dalam menganalisa penyakit. Banyak alat-alat kesehatan yang canggih digunakan untuk membantu memeriksa kesehatan pasien di rumah sakit modern. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dari kita yang ingin memeriksa kesehatan jantung tapi malas untuk berkunjung ke rumah sakit atau klinik. Karena terbentur biaya yang lumayan mahal apalagi untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Sistem Monitoring Detak Jantung Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8 adalah sebuah Android Application yang menggunakan media sensor jantung dan smartphone android sebagai interfacenya, system ini memiliki kemampuan untuk memonitoring jantung manusia, data sensor yang dikirimkan ke mikrokontroller akan di proses untuk selanjutnya di tampilkan kedalam layar smartphone. Sehingga Sistem Monitoring Detak Jantung Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8 adalah solusi untuk mempermudah kita dalam memeriksa kesehatan jantung tanpa harus ke dokter atau klinik, cukup tempelkan bagian dari tubuh kita ke sensor kemudian kita akan melihat kondisi kesehatan jantung kita dengan akurat Kata Kunci: Android, Monitoring, Mikrokontroller, Bluetooth.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Suheta, Titiek, Riza Agung Firmansyah, and Syahri Muharom. "PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PRODUKSI KERUPUK TERUNG DI KELURAHAN SUKOLILO BARU KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA." JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 1 (January 28, 2019). http://dx.doi.org/10.30996/jpm17.v4i1.1994.

Full text
Abstract:
Kelurahan Sukaolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya, merupakan salah satutempat penghasil olahan laut terbesar di surabaya, produk yang dihasilkan seperti kerupukterung, tripang, lorjuk, kulit ikan dan lain-lain. UKM perlu melakukan inovasi kemasan dancitra rasa produk yang dapat mencitrakan kualitas produk yang dihasilkan. Kemasanmerupakkan salah satu ciri yang mudah untuk menonjolkan kualitas produk, dimana kemasanakan menciptakan identitas tersendiri atas produk yang dihasilkan. Sedangkan cita rasa yangkhas dari suatu tempat akan mendapatkan tempat tersendiri dari konsumen dalam menentukansuatu produk olahan. Persaingan dalam merebutkan pangsa pasar saai ini menjadi semakinrumit, dimana perkembangan teknologi membuat paritasme produk yang dihasilkan semakinmeningkat. Pada Program Kemitraan Masyarakat ini bekerja sama dengan Ibu UswatunKhasanah, sebagai salah satu penjual hasil olahan laut, dimana produk utama yang di jual adalahKerupuk Terung. Dari itu maka Program Kemitraan Masyarakat ini berfokus pada olahanTerung. PKM ini bertujuan memberikan teknologi berupa disain kemasan dan cita rasa dariolahan produk terung. Metode yang digunakan pada PKM ini adalah berupa pelatihan dalamsegala hal untuk memasaran produk, dimana meliputi strategi pemilihan kualitas kerupukterung, disain kemasan kerupuk terung, label kemasan dan cita rasa dari kerupuk terung. Padapemilihan kualitas kerupuk terung dibedakan menjadi dua bagian, dimana yang pertama kualitassuper dan yang kedua kuwalitas standar. Pada pemilihan kemasan yang digunakan jenis plastikopp dengan ukuran 1 kg, hal ini di maksudkan untuk mempermudah pelanggan dalam membukadan menutup kembali olahan, supaya tidak lembek. Pelabelan produk yang menginisialisaikancitra rasa olahan, yaitu dengan membuat stiker yang kemudian di tempelkan pada bagiankemasan produk, dan yang terahir adalah citra rasa produk. Selain desain kemasan padaprogram ini juga memberikan pengembangan pemasaran dengan sistem online. Dari pelatihandan pengembangan inovasi citra rasa dan pemasaran produk Kerupuk Terung, diharapkan dapatmeningkatkan penjualan dari produk-produk yang dikelola oleh ibu Uswatun Khasasnah, danmemiliki kelangsungan usaha yang baik.Kata Kunci: UKM, Kerupuk Terung, Inovasi Rasa, Pemasaran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Isnaini, Rohmatun Lukluk. "Turn back plagiarism! Budaya Organisasi Anti Plagiarism." Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan 7, no. 2 (September 28, 2019). http://dx.doi.org/10.21831/amp.v7i2.24018.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi antiplagiarisme di pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyebutkan pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah menegakkan budaya organisasi antiplagiarisme melalui 3 hal, yaitu artefak, espoused value/ enacted behavior dan asumsi dasar yang dipercaya. Artefak antiplagiarisme ditunjukkan pada stiker dan tempelan dinding yang berisi redaksi penolakan tindakan plagiarism yang dipasang ditempet-tempat strategis. Espoused value/ enacted behavior ditunjukkan melalui penyusunan student handbook dan pemberlakuan checker plagiarism pada karya tulis mahasiswa. Adapun tingkatan tertinggi pada budaya organisasi adalah asumsi yang menjadi dasar nilai antiplagiarisme adalah nilai-nilai penjabaran pancasila yang sangat menjunjung tinggi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).Kata kunci: plagiarisme, antiplagiarisme, budaya organisasiTurn back plagiarism! Anti plagiarism organizational cultureAbstractThis research aims to determine the organizational culture of antiplagiarism in the postgraduate UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The research method used is qualitative research. Data obtained through interviews, observation, and documentation. The results of the study state that postgraduate programs at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta have upheld antiplagiarism organizational culture through 3 things, namely artifacts, espoused value / enacted behavior and trusted basic assumptions. Antiplagiarism artifacts are shown on stickers and wall patches containing editorial rejection of plagiarism actions placed in strategic locations. Espoused value / enacted behavior was demonstrated through the preparation of the student handbook and the application of plagiarism checkers in student papers. The highest level in organizational culture is the assumption that is the basis of the value of antiplagiarism is the translation values of Pancasila that highly uphold Intellectual Property Rights (IPR).Keywords: plagiarism, antiplagiarism, organizational culture
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Barus, Gendon. "MENAKAR HASIL PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP." Jurnal Cakrawala Pendidikan 2, no. 2 (June 1, 2015). http://dx.doi.org/10.21831/cp.v2i2.4827.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di SMP dan mengukur capaian hasilnya. Pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi pada lima kota di Indonesia belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Selain berhenti hanya pada tataran kognitif, muatan nilai-nilai karakter yang diintegrasikan ke berbagai mata pelajaran sifatnya hanya “tempelan”, sekadar ditulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, tanpa eksplisitasi kongkret dalam pelaksanaan. Sebagian besar guru mata pelajaran yang dititipi muatan pendidikan karakter secara terintegrasi mengalami keterbatasan kemampuan mendeskripsikan, mengaktualisasikan, dan membumikan pelaksanaan misi itu. Pada sisi lain, kehadiran dan peran konselor yang secara khusus dibekali untuk peran transmitter pendidikan “hati” (pendidikan karakter) tidak dilibatkan sama sekali, sebagaimana tampak pada sebagian besar SMP di Indonesia tidak menyediakan jam layanan bimbingan klasikal. Gagasan penelitian ini diharapkan menginspirasi kerangka kerja ditemukannya model alternatif pendidikan karakter yang berorientasi pada terbangunnya kemitraan-kolaboratif profesional antara konselor/Guru BK dengan guru mata pelajaran dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah. Kata Kunci: pendidikan karakter, bimbingan klasikal, peran konselor MEASURING THE RESULT OFTHE INTEGRATED CHARACTER EDUCATION IN JUNIOR HIGH SCHOOLS Abstract: This study was aimed to evaluate the implementation of the character education in Junior High School and to measure the result. The implementation of integrated character education in Junior High School in several cities in Indonesia has not shown satisfactory result. It was only at the cognitive level. The contents of character values integrated into a variety of subjects were just like "patches". They are only written in a lesson plan, without realization in the implementation. Most of the subject teachers who are entrusted with the content of character education integrated into the learning process, had limited ability to describe, actualize, and implement the mission. On the other hand, the counsellor who was specifically equipped with the transmitter role of character education was not involved at all. This could be seen in most junior high schools in Indonesia which did not provide a classical guidance service schedule. This study is expected to inspire the finding of an alternative of the character education model oriented to professional collaborative partnership between the counsellors and teachers implementing the character education. Keywords: character education, classroom guidance, the role of counsellor
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

"People and Animals - Traditional Livestock keepers: Guardians of Domestic Animal DiversityK.-A. Tempelman & R.A. Cardellino (Eds) FAO, Viale delle Terme di Caracalla, 00153 Rome, Italy Published in 2007, pp. 123 ISBN: 978-92-5-105684-4." Animal Genetic Resources Information 41 (April 2007): 127. http://dx.doi.org/10.1017/s1014233900002418.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography