To see the other types of publications on this topic, follow the link: TEPSAC.

Journal articles on the topic 'TEPSAC'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'TEPSAC.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

J.D.R. "Tepeaca." Americas 52, no. 3 (1996): 405–6. http://dx.doi.org/10.1017/s0003161500024469.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Percheron, Daniel. "Les années Teppaz." Communications 59, no. 1 (1994): 199–209. http://dx.doi.org/10.3406/comm.1994.1899.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Goizueta, Roberto S. "Resurrection at Tepeyac." Theology Today 56, no. 3 (1999): 336–45. http://dx.doi.org/10.1177/004057369905600305.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Montoya, F., A. Lahmi, and A. Rousseau. "TEPscan et radioprotection." Journal de Radiologie 87, no. 10 (2006): 1276–77. http://dx.doi.org/10.1016/s0221-0363(06)86963-5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Afdholy, Amar Rizqi, and Annisa Yuniar. "STRATEGI PENATAAN BANGUNAN DI KAWASAN KUMUH TEPIAN SUNGAI KOTA BANJARMASIN." Prosiding SEMSINA 3, no. 2 (2022): 202–8. http://dx.doi.org/10.36040/semsina.v3i2.5115.

Full text
Abstract:
Kota Banjarmasin merupakan kota yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai, tetapi terdapat persoalan yang serius di kawasan tepian sungainya. Hampir setengan dari total sebaran kawasan kumuh Kota Banjarmasin terdapat di area tepian sungai, hal ini memberikan citra yang buruk bagi Kota Banjarmasin. Jika persoalan ini dibiarkan terus menurus, maka keberlangsungan dan fungsi lingkungan sungai akan sangat terganggu. Dari permasalah tersebut, didapatkan sebuah rumusan masalah terkait bagaimana strategi penataan untuk bangunan di kawasan kumuh tepian sungai Kota Banjarmasin. Dengan tujuan, mendapatkan strategi yang tepat untuk menata bangunan di area tepian sungai yang menjadi permasalahan utama bagi kekumuhan kawasan tepian sungai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melihat langsung ke objek penelitian, yaitu permukiman kumuh yang berada di kawasan Sungai Kelayan, Kota Banjarmasin. Hasil dari identifikasi kondisi bangunan dilihat dari aspek keteraturan bangunan, kepadatan bangunan dan kelayakan bangunan masih tergolong cukup tinggi. Dari hasil tersebut, maka didapatkan dua strategi yang tepat dalam upaya menangani permasalahan, yaitu menggunakan strategi peremajaan dengan konsep vertical house dan strategi permukiman kembali dengan pembangunan rusunami sebagai solusi. Dua strategi ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan kekumuhan dan juga dapat mengatasi permasalahan terhadap lingkungan sungai yang sudah menurun fungsinya dikarenakan aktifitas masyarakat yang berada pada area sungai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Carrasco, Pedro. "Más documentos sobre Tepeaca." Tlalocan 6, no. 1 (2016): 1–37. http://dx.doi.org/10.19130/iifl.tlalocan.1969.247.

Full text
Abstract:
En un número anterior de Tlalocan (IV: 2, 97-119) he publicado y comentado documentos del Archivo General de la Nación acerca de las tierras de dos indios nobles de Tepeaca. Publico ahora documentos del Archivo General de Indias de Sevilla que añaden nuevos datos sobre este y otros temas. Estos documentos forman el expediente 4 del legajo 94 de la sección Audiencia de México. Lo publico entero, dividido en cuatro partes para separar los documentos de distinto tema
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Montoya, F., A. Lahmi, and A. Rousseau. "TM13 Tepscan et radioprotection." Journal de Radiologie 87, no. 10 (2006): 1484. http://dx.doi.org/10.1016/s0221-0363(06)87689-4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hamidah, Noor, R. Rijanta, Bakti Setiawan, and Muh Aris Rifai. "Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai Kasus : Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya." Jurnal Permukiman 9, no. 1 (2014): 17. http://dx.doi.org/10.31815/jp.2014.9.17-27.

Full text
Abstract:
Sejarah Kota Palangkaraya berawal dari permukiman Kampung Pahandut di kawasan tepian Sungai Kahayan. Peran Sungai Kahayan sebagai orientasi, tempat tinggal/ awal bermukim dan mengembangkan kehidupan manusia/ bekerja bagi masyarakat Dayak. Kini masalah yang terjadi ialah perubahan kawasan tepian Sungai Kahayan berkembang menjadi kota yang dinamis, permukiman tumbuh secara organik dan pola jalan berorientasi ke darat membelakangi sungai, sehingga fungsi sungai berubah dari fungsi awalnya. Sungai sebagai falsafah hidup dan orientasi masyarakat Dayak Ngaju. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi model permukiman di kawasan tepian sungai, kasus kawasan permukiman tepian Sungai Kahayan, Kota Palangkaraya. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian ekplorasi kualitatif lapangan (a qualitative exploratory research) berdasarkan ekplorasi data lapangan (field observation) nilai historis kawasan melalui survei, wawancara dan identifikasi potensi kawasan. Hasil penelitian dijabarkan dalam model integrasi permukiman tepian sungai meliputi aspek fisik antara lain : (a) model permukiman; (b) model dermaga; (c) model titian; dan (d) model jembatan. Sedangkan aspek non fisik : (a) ekonomi; dan (b) sosial-budaya dan (c) aktivitas pendukung sepanjang tepian Sungai Kahayan. Hasil penelitian ialah teridentifikasi model permukiman tepian sungai yang relevan yang akan digunakan sebagai pengkayaan model permukiman khususnya di kawasan-kawasan tepian sungai Indonesia di masa mendatang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ernalida, Ernalida, Akhmad Rizqi Turama, and Novritika Novritika. "Wanita dalam Legenda Tepian Musi." Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran 9, no. 1 (2022): 92–98. http://dx.doi.org/10.36706/logat.v9i1.417.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi wanita dalam cerita-cerita yang ada dalam Legenda Tepian Musi. Metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif. Sumber data adalah buku kumpulan dongeng Legenda Tepian Musi yang ditulis oleh Yudhy Syarofie. Analisis dilakukan dengan menggunakan kritik sastra feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita di sebagian besar cerita diposisikan sebagai objek yang tidak memiliki hak atas kehidupannya sendiri. Wanita dalam cerita-cerita tersebut mengalami tindakan represif yang dianggap wajar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Abolonkova, Irina V., and Alexey K. Solodeynikov. "Painted Images of Mount Tepsei." Vestnik Tomskogo gosudarstvennogo universiteta, no. 468 (2021): 115–28. http://dx.doi.org/10.17223/15617793/468/13.

Full text
Abstract:
The article considers painted images of Tepsei, which is one of the petroglyphic complexes of the Minusa basin. The images are found on the riverside rocks of Mount Tepsei at the Tepsei I site. The images are hard to see due to their poor preservation. All the discovered panels with painted images have natural cornices that protect the panels from surface water flows and calcite incrustation. The latter make the images hard to see, on the one hand, and make a conservation layer to prevent the images from discoloration, shedding, and pigment washout. These observations, concentration of the images on a confined part of the slope and uninterpreted spots of pigment on some of the panels make us to think that, at some ancient times, there were many more painted figures on the Tepsei cliffs, and they were lost as time went by. During the investigation, we used non-contact methods of documenting based on photography and digital image post-processing. Due to the overlapping of some painted images with ancient carved ones, we are able to attribute some of the painted figures. Similar overlapping cases are rare in the Minusa basin and in South Siberia, which makes them particularly valuable for the replenishment of the source base of earliest rock art images on this territory. Attributing some images is hard for today. The stylistic analysis along with the analysis of pigment maps also gives some basis for the relative chronology of the paintings. Most of the documented images are self-sufficient ochre paintings. There are some animal-style figures: aurochs, a deer, some zoomorphic images that are hard to be taxonomically defined. There is possibly one anthropomorphic figure with a bow in his hands. There is a carved zoomorphic figure with traces of ochre in the carving. On three other panels with the earliest stratum, there are just some relics of pigment. On one of the panels, there is an ochre relic documented only along the contour of the carved image, which tells that the carving was made over the painted image. We consider the findings presented to be an evidence of a broad usage of the painting technique in antiquity that widen the source base of pre-written South Siberian peoples' history.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sovetova, Olga S., and Irina V. Abolonkova. "Fine engraved images of Tepsei." Vestnik Tomskogo gosudarstvennogo universiteta, no. 407 (June 1, 2016): 128–34. http://dx.doi.org/10.17223/15617793/407/20.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Sastika, Anta, and Abdul Yasir. "KARAKTERISTIK PERMUKIMAN DI TEPIAN SUNGAI." Jurnal Koridor 8, no. 2 (2017): 83–88. http://dx.doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1332.

Full text
Abstract:
Musi River is the lifeblood of Palembang’s resident since the day kingdom of Sriwijaya. The existence of the Musi river becomes important in public life Palembang’s of resident. . Palembang city grow and develop from the banks of the Musi river. It can be seen from the structure of spatial and settlement and patterns of social life of the people which were originally all the old village oriented to the river and make the river as part of the livelihood changes and moves away from the river. Its resulted in morphological changes of space Palembang which originally Musi river as the front into the rear. As is general, the banks of the river into a desenly populated area and tend rundown. This condition is one of the causes few problems. Therefore, this research takes place on the banks of the Musi river whick crosses the city of Palembnag. This study of the research uses quaoitative research process to produce descriptive data in the form of words orspoken as a from of policy. This research’s approach is rationalistic with comparative theory settlements. This research is a study of the characteristics of settlement patterns by looking at the structure of the settelement pattern is an orientation initially Musi river settelement patterns that change with the development of infrastructure.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Wijiani Yanti, Ni Komang, and Dwi i Andayani. "EVALUASI TEPAT PASIEN, TEPAT OBAT, DAN TEPAT DOSIS PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI NTB." Jurnal Insan Farmasi Indonesia 4, no. 1 (2021): 111–20. http://dx.doi.org/10.36387/jifi.v4i1.658.

Full text
Abstract:
One of the mental disorders caused by the inability of individuals to make adjustments is schizophrenia. Schizophrenia is a chronic and severe disorder that affects a person thinks, feels, and acts. The management of schizophrenia treatment one of which uses antipsychotics. Evaluation parameters include the right drug, right dose, right patient, and right frequency of drug use. This research is a descriptive with data collection retrospectively. Data collection was carried out by using purposive sampling method by looking at the medical record data of inpatient schizophrenia in the period of January - December 2019 as many as 87 medical records. Schizophrenia was more experienced by men (79.31%) and aged 26-35 years (56.32%). The most common type of schizophrenia is paranoid as many as 75 patients (86.21%). The most common use of antipsychotics is the typical + atypical antipsychotic combination group of 44 patients (50.57%). The evaluating the accuracy of the use of antipsychotics obtained 88.51% right of the drug; 100% right patient; 98.85% correct dosage; and 96.55%% exact frequency. The use of drugs during hospitalization is good, but evaluation and monitoring are needed because there are still inaccuracies in the drug, dosage, and frequency in the use of antipsychotic drugs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Irmansyah, Irmansyah, Sri Wahyuni Mustafa, and Rahmad Solling Hamid. "Efektivitas Kebijakan Dana Desa terhadap Pembangunan Infrastruktur." Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah) 4, no. 2 (2021): 1086–95. http://dx.doi.org/10.36778/jesya.v4i2.479.

Full text
Abstract:
Efektivitas Kebijakan Dana Desa Terhadap Pembangunan Infrastruktur di Desa Rompu Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas kebijakan dana desa dalam pembangunan infrastruktur. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan paradigma interpretif sebagai payung penelitian, yaitu pendekatan yang menjabarkan kondisi atau ojek penelitian sebagaimana kejadiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, efektivitas dana desa dalam pembangunan infrastruktur di desa Rompu dinilai tepat. Diperoleh hasil yaitu tepat pelaksanaan, tepat target, tepat kebijakan dan tepak lingkungan. Dengan adanya kebijakan dana desa, masyarakat Rompu telah menerima dan menikmati manfaatnya, yakni akses masyarakat Rompu dalam sehari-hari lebih mudah, tepat pelaksanaan, bahwa pemerintah desa Rompu telah melakukan kerjasama yang baik dengan masyarakat, pemerintah kota/Kabupaten Luwu Utara dan pihak swasta. Tepat target, bahwa pembangunan yang dilakukan telah sesuai dengan target di APBDes. Tepat lingkungan, bahwa koordinasi yang dilakukan pemerintah desa Rompu dengan masyarakat dan pemerintah kota/Kabupaten Luwu Utara telah baik, serta dilingkungan eksternal kebijakan media massa telah memberikan informasi terkait pembangunan-pembangunan di Desa Rompu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Hamambira, Domianus Lodu. "Meletakan Kedudukan PAK Secara Tepat dan Tepat Sasaran Seperti Ajaran Yesus." Integritas: Jurnal Teologi 1, no. 1 (2019): 74–92. http://dx.doi.org/10.47628/ijt.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Put a Christian Religion Education precisely and right on target as the teachings of Jesus for the sake of faith progress. The principle is build on Biblical and historical fact that Jesus is the coaches are taught good news and therefore his disciples called Him Teacher (John 3:2; Mat. 7:29). Understanding of the Christian Religion Education deeply as taught by Lord Jesus at least bring advantage, which are; growth of faith for individual, build a willingnes to be more initiative, proactive, and innovative in taught of Christianity optimaly, and also bring impact for many people to grow in faith. However, in many class discussion, seminars, and observation both directly and indirectly contain of opinions explain that the role of Christian Religion Education is not yet appropriate to the target and churchess do not equal in applying Christian Religion Education enterestingly and being maximum. Therefore, very important to understand the role of Christian Religion Education which contain of important staples, in from of special values, purposes, history, philosophy, basic biblical theological in order to implement Christian Religion Education in more advance and right on target. Christianity education can be said diferent from education in general since Christian Education was programmed or planned by GOD Himself and bequeathed to those who has been chosen individualy or in community to forward Jesus taught, testify, taugth and preaching the good news from age to age. Called that education Christianity different from education in general are Christianity education can be understood as religious education, spiritual education or education of the faith. To equip believers with knowledge and truth trough the holy spirit works.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Novoa, Ana M. "Lessons from La Morenita Del Tepeyac." Journal of Law and Religion 20, no. 1 (2004): 267. http://dx.doi.org/10.2307/4144688.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Filips-Juswigg, Katherina, and Aleksandr Tvardovskiĭ. "Zapas ognia, zalog tepla . . ." World Literature Today 59, no. 2 (1985): 284. http://dx.doi.org/10.2307/40141584.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

TRAKELYTĖ, ŽYMANTĖ, and GALINA VAŠČENKAITĖ. "PIRMOJI TEPSA PASKAITA VU TSPMI – ADRIAAN SCHOUT: „AR EUROPA TAMPA TARPVYRIAUSYBIŠKESNĖ?“." Politologija 65, no. 1 (2012): 168–70. http://dx.doi.org/10.15388/polit.2012.1.1523.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Jun, Heesung, Heokseung Kwon, Mi-Jeong Song, Chanho Park, Youngmi Lee, and Yong-Won Lee. "Background and Foundational Research for the Revision of the TEPS." Lanaguage Research 55, S (2019): 17–36. http://dx.doi.org/10.30961/lr.2019.55.s.17.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Galas, Otakar, Jiří Labudek, Lubomír Martiník, Lenka Michnová, and Irena Svatošová. "Heat Accumulation to Underground Heat Storage Facilities / Akumulace Tepla Do Podzemního Zásobníku Tepla." Transactions of the VŠB – Technical University of Ostrava, Civil Engineering Series 12, no. 2 (2012): 41–47. http://dx.doi.org/10.2478/v10160-012-0016-4.

Full text
Abstract:
Abstract At present, the research team of the Department of Building Environments and HVAC is intensely engaged in long-term heat storage in ground tanks for long-term, strategic, development options. This research area is primarily addressed in Germany and Canada, where ground heat storages are always applied to large buildings that act as both the main source and consumer of heat. The aim of this research is to create alternative heat ground storage options for a complex of 3 houses using easily recyclable materials.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Yondri, Lutfi. "Budaya Obsidian di Tepian Danau Bandung Purba." PURBAWIDYA: Jurnal penelitian dan Pengembangan Arkeologi 1, no. 2 (2016): 249. http://dx.doi.org/10.24164/pw.v1i2.57.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Budiyantara, Agus, and Irwansyah A. "PREDIKSI MAHASISWA LULUS TEPAT WAKTU." Infotech: Journal of Technology Information 5, no. 2 (2018): 7–13. http://dx.doi.org/10.37365/it.v5i2.39.

Full text
Abstract:
Prediksi Mahasiswa Lulus Tepat Waktu dibutuhkan oleh Manajemen Perguruan Tinggi dalam menentukan kebijakan preventif terkait pencegahan dini kasus Drop Out (DO). Prediksi ini bertujuan untuk menentukan faktor akademis yang berpengaruh terhadap masa studi dan membangun model prediksi terbaik dengan teknik Data Mining. Atribut yang digunakan untuk Klasifikasi Data Mining ada 11 atribut yaitu NPM, Jenis Kelamin, Usia, Jurusan, Kelas, Pekerjaan, Indek Prestasi Semester 1, Indek Prestasi Semester 2, Indek Prestasi Semester 3, Indek Prestasi Semester 4 dan Keterangan sebagai atribut hasil. Dari hasil evaluasi dan validasi yang telah dilakukan menggunakan tools RapidMiner diperoleh hasil Accuracy dari Metode Decision Tree (C4.5).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Muharam, Sahri, Alsar Andri, and Askarmin Harun. "KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA DI KELURAHAN MUARA LEMBU KECAMATAN SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI." JURNAL TRIAS POLITIKA 6, no. 2 (2022): 164–84. http://dx.doi.org/10.33373/jtp.v6i2.4465.

Full text
Abstract:
Strategi harus disertai dengan kebijakan agar satu sama yang lainnya saling mendukung. Tergambar pada kebijakan strategi pengembangan pariwisata di Kelurahan Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi, ada yang tidak sinkron. Strategi yang diterapkan sudah baik, namun kebijakannya tidak mendukung, juga tidak memberikan hasil yang baik. Tentu hal ini akan menimbulkan persoalan tersendiri, sehingga apa yang hendak dicapai dalam pengembangan kepariwisataan akan menjadi terhambat. Objek wisata yang menjadi perhatian untuk dilakukan pengembangan melalui strategi-strategi adalah objek wisata Panorama Bukik Cokiak dan Tepian Pantai yang berada di Kelurahan Muara Lembu Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Tipe penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey, dengan tingkat eksplanasi deskriptif serta menggunakan analisis data kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) dengan informan pihak yang berkaitan kebijakan strategi pengembangan pariwisata di Kelurahan Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi. Objek wisata Panorama Bukik Cokiak dan Tepian Pantai ini, potensi alam dan budaya masyarakatnya belum dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan strategi yang tepat untuk mengembangkan objek wisata ini. Mengingat objek wisata Panorama Bukik Cokiak dan Tepian Pantai merupakan objek wisata andalan dan unggulan di Kecamatan Singingi. Kata Kunci : Kebijakan, Strategi dan Pariwisata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sovetova, O. S., and O. O. Shishkina. "NEW IMAGES OF TASHTYKS ON THE ROCKS OF TEPSEY." Bulletin of Kemerovo State University, no. 4 (December 23, 2018): 72–78. http://dx.doi.org/10.21603/2078-8975-2018-4-72-78.

Full text
Abstract:
A lot of new rock art images of Tashtyk epoch have been discovered on the Yenisei recently, engravings being the most informative of them. The paper presents some new materials that may deepen the understanding of the Tashtyk culture. Some of the examples some are unique. The most interesting engravings are the anthropomorphic images of Tashtyk warriors (hunters?) found all over mount Tepsei. The petroglyphs make it possible to reconstruct the appearance of the people who inhabited the Minusinsk basin for they depict headware, hairstyle, and various elements of clothes. The images have direct analogies with the figures of warriors on the wooden plaques discovered in one of the Tashtyk burials on Tepsey, which allowed scientists to identify the ethnicity of some of the depicted characters. The Tepsey pictorial materials, including rock images, add to the understanding of the Tashtyk people’s appearance: in those unique images we can clearly see them wearing short trousers as well as some new kinds of headwear, which may be the evidence of the previous Tesin tradition and, probably, the Hunnu influence.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Sunarningsih, Sunarningsih. "SITUS-SITUS PEMUKIMAN TEPIAN SUNGAI DI KALIMANTAN SELATAN." Naditira Widya 5, no. 2 (2016): 182. http://dx.doi.org/10.24832/nw.v5i2.76.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rahmadani, Ina Indah, Wahyu Heny K. Sapardir, and Ully Amrina. "KARAKTER ARSITEKTUR RUMAH ULU DI TEPIAN SUNGAI KOMERING." Rumoh: Journal of Architecture 11, no. 1 (2021): 24–31. http://dx.doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.139.

Full text
Abstract:
Rumah Ulu merupakan model rumah panggung yang khas dari pedalaman Sumatera Selatan yang masih dapat dijumpai di desa-desa di sepanjang Sungai Komering. Rumah-rumah Ulu di Desa Kangkung saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Beberapa mengalami modifikasi, rusak bahkan ambruk. Rumah menjadi saksi sejarah perkembangan arsitektur saat itu. Ini tercermin dari tampilan bangunan dan ruang-ruang yg ada di dalamnya. Sayangnya Upaya pelestarian Rumah Ulu tradisional di pedesaan juga dirasa belum maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola ruang rumah Ulu berbentuk sederhana dan sangat fungsional. Ruang-ruang yang ada menggambarkan kebutuhan dasar ruang di dalam rumah. Pola ini juga tampaknya diterapkan pada pembangunan perumahan masa kini pada umumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Julianto, Hendra, and Enny Harviyanti. "Tingkat Kerentanan Tepian Sungai Kayan Terhadap Bencana Banjir." Potensi : Jurnal Sipil Politeknik 22, no. 1 (2020): 55–63. http://dx.doi.org/10.35313/potensi.v22i1.1658.

Full text
Abstract:
Bencana Banjir bukan hal luar biasa bagi warga Bulungan, terutama yang menetap di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Kayan. Namun Banjir 9 Februari 2015 ini benar-benar mengubah paradigma masyarakat kota Tanjung selor tentang banjir. Banjir ini diakibatkan oleh luapan Sungai Kayan ditambah kiriman banjir dari Sabah, Malaysia yang mencapai ketinggian satu hingga tujuh meter. Banjir yang mengakibatkan kerugian-kerugian bagi warga kabupaten bulungan terutama di lima kecamatan, yakni Kecamatan Peso, Kecamatan Peso Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kecamatan Tanjung Palas dan Kecamatan Tanjung Selor.
 Banjir ini menjadi pengingat kuat betapa kerusakan akibat dampak perubahan iklim serta perubahan tata guna lahan yang bisa menimpa Kota Tanjung Selor dan kedepan ancaman ini menjadi fenomena yang akan biasa terjadi. Dampak dan peran dari fenomena diatas akan menjadi fokus dari identifikasi tingkat kerentanan ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan tepian sungai kayan terhadap bencana banjir didasarkan pada kerentanan yang dikemukakan oleh IPCC 2014.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Moll, Manfred, Michel Lenoel, Roland Flayeux, Sylvie Laperche, Dominique Leclerc, and Gérard Baluais. "The New Tepral Method for Malt Extract Determination." Journal of the American Society of Brewing Chemists 47, no. 1 (1989): 14–17. http://dx.doi.org/10.1094/asbcj-47-0014.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Berger, G. W., and D. J. Huntley. "Tests for optically stimulated luminescence from tephar glass." Quaternary Science Reviews 13, no. 5-7 (1994): 509–11. http://dx.doi.org/10.1016/0277-3791(94)90067-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Syamsunarno, Mas Bayu, Aris Munandar, Andi Aprainy Fatmawaty, and Dian Anggraeni. "Simbionik: Pengembangan Teknologi Tepat Guna yang Tepat dan Mudah sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 12, no. 4 (2021): 736–40. http://dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v12i4.7117.

Full text
Abstract:
Desa Banyuremsi termasuk ke dalam kawasan perdesaan prioritas nasional yang terletak di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang. Desa Banyuresmi termasuk ke dalam lahan marginal atau kekurangan air. Hal ini merupakan salah satu hambatan untuk berkembangnya sektor pertanian dan perikanan. Hal tersebut semakin terasa terkait kondisi terkini di masa pandemik, beberapa masyarakat ada yang diputuskan atau dirumahkan dalam pekerjaannya. Teknologi simbionik dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat Banyuresmi. Simbionik merupakan sistem budidaya organik yang mengintegrasikan ikan dan sayuran dalam ember dengan kondisi terkontrol. Tahapan pelaksanaan dalam penerapan teknologi simbionik adalah persiapan alat dan bahan, penerapan teknologi simbionik, pelatihan pengolahan produk berbasis ikan lele. Hasil monitoring dan evaluasi selama 6 minggu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan ikan lele, walaupun kurang signifikan. Pertumbuhan ikan lele pada kelompok 1 dan 2 mencapai 41% dan 66%. Amoniak dan TDS merupakan parameter yang menunjukkan kebutuhan C dan N yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan kangkung pada sistem Simbionik ini. Pada monev 2, proses pemanenan dilakukan pada umur kurang lebih 30 hari dengan tinggi 30 cm. Penerapan sistem Simbionik dapat mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah masyarakat di Desa Banyuresmi. Sistem Simbionik dapat diterapkan oleh masyarakat karena mudah dan murah untuk diterapkan di sekitar pekarangan rumahnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Sosnovsky, G., and J. Lukszo. "Azacrown-TEPA." Drugs of the Future 10, no. 4 (1985): 275. http://dx.doi.org/10.1358/dof.1985.010.04.74474.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mulyanto, Atim, and Dian Kurniasari Yuwono. "Gizi Yang Tepat pada Penyembuhan Luka." Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (2022): 71–76. http://dx.doi.org/10.33860/pjpm.v3i1.677.

Full text
Abstract:
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, terdapat setidaknya 9,2% masyarakat Indonesia yang mengalami cedera, sebanyak 70% diantaranya mengalami cedera yang disertai dengan luka. Penyembuhan luka yang tidak optimal dan terhambat dapat menyebabkan kerugian bagi penderita berupa berkurangnya kualitas kehidupan akibat ketidaknyamanan pada saat melakukan aktivitas sehari-hari, masa perawatan yang lama, peningkatan biaya perawatan, hingga dapat mengancam kehidupan penderita tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai respons terhadap permintaan Karang Taruna Desa Hunduhon dalam rangkaian kegiatan khitanan massal, dengan tujuan agar masyarakat Desa Hunduhon memiliki pengetahuan yang benar mengenai zat gizi dan contoh bahan makanan yang dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan menggunakan PowerPoint sebagai media, pada tanggal 28 Maret di desa Hunduhon dengan peserta sebanyak 25 orang yang terdiri dari orang tua peserta Khitanan Massal dan anggota masyarakat di sekitar tempat kegiatan berlangsung. Tanya jawab yang dilakukan di awal dan di akhir penyuluhan menunjukkan bahwa setelah pemberian materi, peserta kegiatan memahami bahan makanan dan jumlah yang perlu dikonsumsi agar proses penyembuhan luka berjalan optimal. ABSTRACT According to the Basic Health Research 2018, there were at least 9.2% of Indonesians were injured, 70% of them have open wounds. Wound healing that is not optimal and hampered can cause losses for sufferers in the form of reduced quality of life due to discomfort during daily activities, long treatment periods, increased treatment costs and can threaten the life of the patient. This community service activity was carried out in response to the request of the Youth Organization of Hunduhon Village in a series of mass circumcision activities, with the aim that the people of Hunduhon Village have the correct knowledge about nutrients and examples of food ingredients that can assist in the wound healing process. The activity was carried out using an outreach method using PowerPoint as a medium, on March 28 in Hunduhon village with 25 participants consisting of parents of mass circumcision participants and members of the community around where the activity took place. Questions and answers conducted at the beginning and at the end of the counseling showed that after the material was given, the activity participants understood the food ingredients and the amount that needed to be consumed in order for the wound healing process to run optimally.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

van Doorn, Wouter G., and Domenico Prisa. "Lipid globules on the plastid surface in Iris tepal epidermis cells during tepal maturation and senescence." Journal of Plant Physiology 171, no. 18 (2014): 1714–21. http://dx.doi.org/10.1016/j.jplph.2014.08.003.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Arifin, Mimi, A. Yudhono, S. Trisutomo, et al. "Penataan Prasarana Kawasan Permukiman Tepian Kanal Jongaya Berbasis Masyarakat." JURNAL TEPAT : Applied Technology Journal for Community Engagement and Services 2, no. 2 (2019): 36–44. http://dx.doi.org/10.25042/jurnal_tepat.v2i2.96.

Full text
Abstract:
Kawasan permukiman perkotaan yang berada di pinggiran Kanal Jongaya sebagai salah satu penyebab tercemarnya lingkungan abiotik seperti penumpukan sampah yang tinggi serta kualitas air yang buruk yang berdampak pada tercemarnya Pantai Losari sebagai salah-satu landmark Kota Makassar. Kawasan kelurahan Bontorannu memiliki beberapa potensi yang dapat dijadikan faktor pendukung dalam upaya revitalisasi yakni kanal yang dapat dimanfaatkan sebagai transportasi air karena kanal Jongaya dapat terhubung ke Pantai Losari dan pulau – pulau disekitarnya, permukiman nelayan sebagai daya tarik kawasan dan letak kawasan yang berada di kawasan strategis koridor pesisir (RTRW Kota Makassar 2015-2034) memiliki nilai lebih sebagai Pusat Bisnis dan Pariwisata Terpadu. Tujuan pengabdian masyarakat untuk 1) Mengidentifikasi karakteristik prasarana permukiman masyarakat dan preferensi masyarakat terhadap kondisi permukiman tepian Kanal Jongaya di Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar. 2) Menyusun arahan Penataan lingkungan pada permukiman kumuh di Kelurahan Bontorannu Kecamatan Mariso Kota Makassar berbasis masyarakat. Metode yang digunakan yaitu pemberian stimulus yang tepat kepada masyarakat karena stimulus inilah yang perlu direkayasa sehingga persepsi dan reaksi masyarakat terhadap lingkungan dan kondisi permukiman sesuai dengan yang diharapkan. Sosialisasi tentang penataan prasarana kawasan permukiman ini telah dilaksanakan dan dipublikasikan kepada masyarakat tepian kanal Jongaya secara langsung, serta telah mendapatkan umpan balik dari peserta sosialisasi mengenai saran dan keluhan bagaimana meningkatkan prasarana permukiman berbasis masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Shishkina, Olga O. "Graphic Materials of Tashtyk Culture in Tepsey Archaeological Complex." Journal of Siberian Federal University. Humanities & Social Sciences 8, no. 4 (2015): 670–76. http://dx.doi.org/10.17516/1997-1370-2015-8-4-670-676.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Bleszynski, Tiffany Prananingrum, and Dyah Titisari Widyastuti. "SENSE OF PLACE PADA KAWASAN TAMAN TEPIAN MAHAKAM, SAMARINDA." Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) 1, no. 2 (2018): 116–33. http://dx.doi.org/10.31101/juara.v1i2.772.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Oktarini, Maya Fitri, Husnul Hidayat, Klarissa Susanto, and Afzal Abilais. "Bentuk Ruang Terbuka pada Permukiman Tepian Sungai Musi, Palembang." Archvisual: Jurnal Arsitektur dan Perencanaan 2, no. 1 (2022): 17–24. http://dx.doi.org/10.55300/archvisual.v2i1.971.

Full text
Abstract:
Ruang terbuka publik merupakan fasilitas hunian yang penting untuk menciptakan ruang hidup yang sehat bagi penduduk kota. Fasilitas yang berperan besar dalam mewadahi aktivitas kehidupan masyarakat di permukiman perkotaan. Pada permukiman tepi sungai, kawasan bantaran sungai memiliki potensi lahan yang cukup besar untuk dibangun ruang terbuka publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk, sebaran, dan ukuran ruang terbuka pada permukiman di sepanjang bantaran Sungai Musi Palembang. Kajian ini juga mengamati fungsi ruang terbuka dalam mewadahi aktivitas warga. Penelitian menggunakan metode rasionalistik, melalui observasi lapangan berupa pengamatan terhadap setting fisik dan aspek fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang terbuka untuk interaksi dan aktivitas publik tersebar merata di berbagai lokasi dengan bentuk dan ukuran yang beragam, namun tidak didukung oleh fasilitas pendukung. Sementara itu, masyarakat menciptakan ruang terbuka alternatif untuk mewadahi berbagai aktivitasnya sebagai solusi dari kurangnya ruang publik. Tanpa pembukaan lahan baru, revitalisasi infrastruktur permukiman dapat difokuskan untuk memperbaiki kualitas ruang terbuka informal melalui penyediaan area duduk dengan bangku, penerangan, naungan, pohon, dan tempat penjualan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keindahan dari ruang terbuka publik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Sunarningsih, Sunarningsih. "KERAJAAN NEGARA DAHA DI TEPIAN SUNGAI NEGARA, KALIMANTAN SELATAN." Naditira Widya 7, no. 2 (2016): 85. http://dx.doi.org/10.24832/nw.v7i2.94.

Full text
Abstract:
Abstrak.Toponim Negara di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan banyak dikaitkan dengan keberadaanKerajaan Negara Daha dalam Hikayat Banjar. Hasil penelitian di sepanjang aliran Sungai Negara yang dilakukan oleh Balai ArkeologiBanjarmasin dengan metode ekskavasi dan survei menghasilkan banyak artefak yang menunjukkan bukti adanya sisa pemukimankuna di wilayah Negara. Pada saat ini, temuan pemukiman kuna berada pada dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Daha Utaradan Daha Barat. Penelitian ini bertujuan membahas hubungan antara data arkeologis yang ditemukan di situs pemukiman kuna dengankeberadaan Kerajaan Negara Daha. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penalaran induktif. Analisis terhadap dataartefaktual menggunakan analisis morfologi, berdasarkan bentuk, bahan, dan jumlahnya. Hasil analisis selanjutnya akan diperbandingkanuntuk mengetahui kronologinya. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan teori dan referensi yang mendukung dalam interpretasi.Dari hasil analisis dan kajian pustaka dapat diasumsikan bahwa wilayah Negara pada abad ke-14 sudah dihuni oleh sebuah komunitasmasyarakat dalam jumlah yang besar dan sudah menguasai teknologi yang cukup maju, sehingga dapat melakukan berbagai aktivitasyang menggambarkan sebuah kehidupan masyarakat yang kompleks. Masuknya komoditi dari luar menjadi salah satu petunjukadanya aktivitas perdagangan, yang juga menjadi sebuah indikasi bahwa pemenuhan terhadap kebutuhan sehari-hari sudah tercukupi(masyarakat yang makmur)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Pratama, Angga, Rahmi Andini Syamsuddin, Budhi Prabowo, Eko Sudarso, and Lismiatun Lismiatun. "PENINGKATAN KINERJA KADER POSYANTEK (POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)." Jurnal Abdimas Tri Dharma Manajemen 1, no. 3 (2020): 63. http://dx.doi.org/10.32493/abmas.v1i3.p63-74.y2020.

Full text
Abstract:
Salah satu dari tujuan Tridharma Perguruan Tinggi selain Pendidikan danPenelitian adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Hal ini diatur dalamPasal 20 dan 24 Undang-Undang. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional yang menyatakan bahwa adanya otonomi oleh Perguruan Tinggi,Penelitian Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Sebagaipertanggungjawaban kami, maka dalam melaksanakan tugas tersebut telah kamisusun laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.Tujuan pengabdian ini adalah agar para kader Posyantek dapatmengembangkan Pelayanan Teknologi Tepat Guna (PTTG) agar pemanfaatanPTTG ini dapat diterima oleh masyarakat dengan memberikan bimbingan,pelatihan, pendampingan yang akhirnya hasil yang diciptakan menjadi tepat gunadan dapat bersaing pada industri 4.0. Oleh karena itu pengelolaan sumber dayamanusia yang ada pegawai Posyantek diperlukan peningkatan kompetensi agarpemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dapat dipahami dengan baik danpengetahuan akan persaingan di industri 4.0 dapat dijawab dengan efektif danefisien.Kesimpulan dari pengabdian ini adalah masih ada beberapa peserta yaitupara kader posyantek yang masih belum paham mengenai bagaimana meningkatkankinerja agar dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakatsekitar. Dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen sertamahasiswa Fakultas Ekonomi program studi Manajemen Universitas Pamulangdiharapkan mampu memberikan solusi dan pembekalan teknis manajemen dalampeningkatan kinerja para kader dari Posyantek agar mampu bersaing dalam sebuahorganisasi khususnya pegawai posyantek dalam pentingnya pemanfaatan teknologitepat guna yang ada di wilayah Kecamatan Setu Tangerang Selatan.Kata Kunci : Sumber Daya Manusia, Kinerja, Teknologi Tepat Guna
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Lim, Euijin, Guemin Lee, Heesung Jun, Jiwon Choi, Youmin Hong, and Nagap Park. "Score comparability of TEPS and TOEIC." English Teaching 76, no. 4 (2021): 143–63. http://dx.doi.org/10.15858/engtea.76.4.202112.143.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Ariyanto, Didik. "SELEKSI YANG TEPAT MEMBERIKAN HASIL YANG HEBAT." Media Akuakultur 10, no. 2 (2015): 65. http://dx.doi.org/10.15578/ma.10.2.2015.65-70.

Full text
Abstract:
Perbaikan genetik ikan melalui program pemuliaan diharapkan dapat memperbaiki kualitas induk dan benih ikan. Seleksi, sebagai sebuah metode pemuliaan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kondisi populasi yang akan diperbaiki. Seleksi individu adalah metode seleksi paling sederhana dan mudah dilakukan. Seleksi individu akan efektif jika dilakukan pada populasi dengan nilai heritabilitas yang tinggi. Populasi dengan nilai heritabilitas rendah hingga sedang dapat diseleksi menggunakan metode seleksi famili. Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar pengaruh metode seleksi berbeda yang diterapkan pada suatu populasi terhadap respons seleksi yang diperoleh. Pada tulisan ini, digunakan data yang diperoleh pada kegiatan seleksi karakter pertumbuhan ikan mas yang dilakukan di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI), Sukamandi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

SAWITRI, NI LUH PUTU DIAN. "MEMBERIKAN PUJIAN YANG TEPAT MENURUT GROWTH MINDSET." Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 2, no. 2 (2019): 51. http://dx.doi.org/10.25078/aw.v2i2.963.

Full text
Abstract:
<p align="center"> </p><p><em>The most important yet trivial things that leads to our kids’ success is the choice of words that we use to praise them. Sound trifling indeed, however this has a great impact to how our children later perceive the world. Thanks to Professor Carol Dweck who has done many researches about what is actually behind a child success and failure. The answer goes to mindset, where Dweck categorized mindset into two; fixed and growth mindset. A simple concept but it does take huge amount of our time and effort as parents, educator to teach our kids to be a responsible, open to challenge individuals, and able to learn from mistakes and always perform the best of them. </em><em></em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sulaiman, Fawzia. "Kebijaksanaan Teknologi Tepat Guna untuk Petani Kecil." Forum penelitian Agro Ekonomi 14, no. 1 (2016): 12. http://dx.doi.org/10.21082/fae.v14n1.1996.12-23.

Full text
Abstract:
<strong>Indonesian</strong><br />The majority of Indonesian farmers, especially farmers in Java, are small farmers. The number of farmers land holdings of less than 0.5 hectare totals 53.9 percent, those with 0.5 - 0.99 hectare are 22.1 percent, while those with 1 - 1.99 hectare are only 15.9 percent. However, these small farmers are main contributors to food production of the country. This implies that efforts to strengthen agribusiness system at local level will involve 90 percent of small farmers in Java with land holdings of less than 1.0 hectare, and 76 percent of total Indonesian farmers with the same level of land holdings. In this globalization era, there is a need of policy which is supportive to the appropriate technology for small farmers that enables them to manage their resources efficiently based on comparative advantage considerations. In this respect, agro ecosystem diversity and regional development stage in the country, availability and quality of natural and human resources, and local socio economic and cultural condition should be considered in technology generation and development. Several research results reported that the size of the land holding was one of the determinant factors in farmer's decision makin to adopt technology. The difference in the size of land holding, the farmer's productivity, and the availablity of supporting factors boosting agribusiness and agroindustry, indicates a different need of policy in technology development. Small farmers in Java need intensive land utilization technology, even non-land based techniques, and non-labor displacement technology. Thus, generating technology which is suitable for small farmers should be the main priority in agricultural research and development in Indonesia, at least in the coming few periods of the Five Year Development Plan (PELITA).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Crandall, Marie, Andrew J. Kerwin, and Lewis Flint. "Memorial statement for Joseph J. Tepas III." Journal of Pediatric Surgery 55, no. 8 (2020): 1681–82. http://dx.doi.org/10.1016/j.jpedsurg.2020.05.018.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Hart, J., W. J. M. Slegers, S. L. de Boer, et al. "TEPSS–Technology enhancement for passive safety systems." Nuclear Engineering and Design 209, no. 1-3 (2001): 243–52. http://dx.doi.org/10.1016/s0029-5493(01)00407-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Angulo-Ramos, Marisol, and César Merino-Soto. "TEPSI en cuestión: ¿usarlo mejor o reemplazarlo?" Revista Enfermeria Herediana 7, no. 2 (2015): 107. http://dx.doi.org/10.20453/renh.2014.2534.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Angulo-Ramos, Marisol, and César Merino-Soto. "TEPSI en cuestión: ¿usarlo mejor o reemplazarlo?" Revista Enfermeria Herediana 7, no. 2 (2015): 107. http://dx.doi.org/10.20453/renh.v7i2.2534.

Full text
Abstract:
Relato de la experiencia de trabajo en el campo de la enfermería en la aplicación del test de desarrollo psicomotor en niños de 2 a 5 años, con la finalidad de evaluar al niño bajo el marco del programa crecimiento y desarrollo, se pone enrelevancia la identificación de problemas habituales en la aplicación de la prueba de desarrollo psicomotor, se trata de tomar conciencia sobre la responsabilidad de las buenas prácticas de evaluación. El trabajo se basa en la experiencia de los autores en el ámbito de la investigación y la práctica profesional, específicamente en la aplicación del TEPSI, el objetivo principal es la identificación de los problemas habituales ocurridos en su aplicación en instituciones educativas, puestos de salud y en docencia universitaria.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Salleh, Norhuda. "TEPAK SIRIH: KOMUNIKASI BUKAN LISAN DALAM ADAT PERKAHWINAN MELAYU (TEPAK SIRIH: NON-VERBAL COMMUNICATION IN MALAY MARRIAGE TRADITION)." Jurnal Komunikasi, Malaysian Journal of Communication 30, Special Issue (2014): 177–90. http://dx.doi.org/10.17576/jkmjc-2014-30si-11.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Ramadhan, Iwan, Jagad Aditya Dewantara, Efriani Efriani, Yudhistira Oscar Olendo, and Muhammad Fachrurrozi Bafadal. "WATERFRONT SEBAGAI MODAL SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS." ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya 9, no. 3 (2020): 213–25. http://dx.doi.org/10.33772/etnoreflika.v9i3.877.

Full text
Abstract:
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pembangunan Waterfront City sebagai modal sosial ekonomi dalam fenomena perubahan yang signifikan terhadap masyarakat, terutama masyarakat sekitaran tepian Sungai Kapuas. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologis. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah, upaya yang dilakukan untuk merespon kerja sama dan partisipasi adalah bentuk kemampuan adaptasi masyakarat sekitaran Waterfront City. Kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan upaya memobilisasi sumber daya yang menjadi tambahan pendapatan masyarakat sekitar. Adanya jaringan informal yang semakin meningkat di Kawasan Waterfront City yaitu jaringan kekeluargaan, ditandai dengan adanya prinsip saling gotong royong atau tolong menolong diantara sesama masyarakat, norma yang berlaku pada masyarakat sekitaran Sungai Kapuas khususnya di Kawasan Waterfront City banyak yang bersifat lisan, saling bertoleransi diantara sesama dan mudah untuk saling membantu, karena tidak ada yang menjadi penguasa bagi masyarakat di sana. Solidaritas sangat tinggi, mereka sudah mulai memahami bagaimana rasa persatuan dan kesatuan berjalan dengan baik dan saling menguntungkan antar sesama, serta harmonis dan solid. Sebelum pembangunan Waterfront City, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar masih dikatakan cukup rendah dan hanya biasa-biasa saja. Sesudah pembangunan Waterfront City, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar mengalami perubahan akibat pembangunan tersebut, baik di bidang sosial maupun ekonominya. Dampak setelah pembangunan ini tidak hanya dampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Adapun dampak positifnya yaitu meningkatnya penghasilan masyarakat sekitar tepian Sungai Kapuas dari usaha berjualan, sedangkan dampak negatifnya yaitu banyaknya sampah yang berserakan meskipun sudah disediakan tempat pembuangan sampah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Suyanto, Suyanto, and Zulkarnaini Zulkarnaini. "Edukasi kesehatan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat tepian Sungai Kuantan." Unri Conference Series: Community Engagement 2 (December 30, 2020): 281–85. http://dx.doi.org/10.31258/unricsce.2.281-285.

Full text
Abstract:
Covid-19 has infected people not only in urban areas but also in rural areas. Prevention efforts have been carried out massively by various parties in the form of health messages, but the delivery of these messages has not been able to touch people who live far from the capital. For this reason, there should be an effort to socialize the prevention of Covid-19 diseases, such as for people living on the banks of the Kuantan River. The activity carried out by academics at the University of Riau together with Kukerta students is a real effort to prevent the spread of this disease in the community.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography