Academic literature on the topic 'Tingkat Kerentanan'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Tingkat Kerentanan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Tingkat Kerentanan"

1

Noverma, Noverma, Oktavi Elok Hapsari, and Yusrianti Yusrianti. "Zonasi Tingkat Kerentanan Terhadap Banjir Berdasarkan Parameter Sosial,Ekonomi, Fisik, dan Lingkungan di Pesisir Pasuruan, Jawa timur." Jurnal Kelautan Nasional 19, no. 3 (2024): 167. https://doi.org/10.15578/jkn.v19i3.13129.

Full text
Abstract:
Pasuruan adalah kota pesisir yang aktivitas ekonomi masyarakatnya rentan terhadap bencana alam seperti banjir. Bencana banjir terjadi hampir setiap tahun dan berdampak pada banyaknya kerugian, sehingga diperlukan upaya untuk menguranginya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui tingkat kerentanan terhadap bencana tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan tingkat kerentanan wilayah pesisir Pasuruan terhadap ancaman bencana banjir. Metode penelitian mengacu pada Perka BNPB No. 02 Tahun 2012 dan berbagai penelitian yang relevan dengan memperhitungkan kerentanan sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan. Hasil penelitian menginformasikan bahwa sebagian besar pesisir Kota Pasuruan, diantaranya desa Panggungrejo, Ngemplakrejo, Mandaranrejo, dan Kepel mempunyai tingkat kerentanan sedang. Sementara 2 desa lainnya yaitu desa Desa Tambaan dan desa Gadingrejo mempunyai tingkat kerentanan tinggi dan hanya 1 desa yaitu desa Blandongan yang mempunyai tingkat kerentangan rendah. Berdasarkan hasil analisis ini maka upaya tindak lanjut untuk meminimalkan risiko terjadinya bencana perlu dilakukan terutama untuk wilayah dengan kerentanan tinggi dan sedang, seperti perencanaan pemanfaatan ruang wilayah dan upaya mitigasi baik secara struktur maupun non-struktur untuk meminimalkan dampak bencana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yonvitner, Yonvitner, Mennofatria Boer, Isdradjad Setyobudiandi, Masykur Tamanyira, A. Habibi, and Destilawaty Destilawaty. "KERENTANAN SPESIES NON TARGET (RETAIN) DALAM PERIKANAN TUNA LONGLINE BERBASIS DATA PRODUKTIVITAS DAN SUSCEPTABILITAS." TECHNO-FISH 4, no. 1 (2020): 22–37. http://dx.doi.org/10.25139/tf.v4i1.2241.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan ikan tuna begitu intensif sehingga potensial menyebabkan kerentanan. Namun dalam perikanan multi spesies, kelompok non target (retain) sering tertangkap dalam jumlah lebih besar sehingga turut berpengaruh pada tingkat kerentanyan. Penelitian yang dilakukan selama 2013 di Bali, Jakarta dan Pelabuhan ratu bertujuan melihat potensi kerentanan tersebut dari alat tangkap longline. Pendekatan analisis PSA (producitivity dan susceptabilitas) dilakukan pada jenis ikan retain tuna yaitu ikan tenggiri, cakalang (Katsuwonus pelamis), bawal dan Ikan lemadang (Coryphaena hippurus). Tingkat kerentanan kelompok retain alat longline secara keseluruhan masih rendah dari 1,8 dan dan ikan masih berpotensi berkelanjutan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Danianti, Rizsa Putri, and S. Sariffuddin. "TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI PERUMNAS TLOGOSARI, KOTA SEMARANG." Jurnal Pengembangan Kota 3, no. 2 (2015): 90–99. https://doi.org/10.14710/jpk.3.2.90-99.

Full text
Abstract:
Perumnas Tlogosari merupakan salah satu perumahan skala besar di Kota Semarang yang terdampak persoalan ekologi kota, yaitu banjir. Persoalan ekologi ini terjadi bersamaan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk sekitar 1,4% pertahunnya, yang menjadikan pertumbuhan Kota Semarang mengarah pada kondisi rentan. Oleh sebab itu sangat perlu untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai kota tangguh dengan melakukan penilaian tingkat kerentanan, karena hasil dari penilaian kerentanan tersebut dapat menjadi tolak ukur pencapaian sebuah kota tangguh. Penelitian ini dilakukan untuk menilai tingkat kerentanan masyarakat di Perumnas Tlogosari dalam menghadapi banjir pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan ini dibedakan berdasarkan waktu, karena ada perbedaan jumlah masyarakat yang berada di rumah pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring pembobotan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan siang masyarakat lebih tinggi, dibandingkan kerentanan malam. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah masyarakat di kuadran 3 dan 5 pada saat malam, diikuti dengan kenaikan jumlah masyarakat di kuadran 1 dan 2 sebesar 2-3%. Banyaknya masyarakat yang berada di kuadran 1, 2 dan 3 mengartikan bahwa masyarakat berada pada selang toleransi dari kemampuan mereka dalam menghadapi banjir. Oleh karena itu, masing-masing rumah tangga telah berketahanan dalam menghadapi banjir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Putranto, Thomas Triadi. "STUDI KERENTANAN AIRTANAH TERHADAP PENCEMARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRASTIC PADA CEKUNGAN AIRTANAH (CAT) KARANGANYAR-BOYOLALI, PROVINSI JAWA TENGAH." Jurnal Ilmu Lingkungan 17, no. 1 (2019): 159. http://dx.doi.org/10.14710/jil.17.1.159-171.

Full text
Abstract:
Cekungan Airtanah (CAT) Karanganyar-Boyolali merupakan CAT yang terletak di Jawa Tengah yang terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonogiri dengan luasan CAT sebesar 3.877km2. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis kerentanan airtanah terhadap pencemaran secara spasial. Penilaian kerentanan airtanah terhadap kontaminan dapat diketahui dengan menggunakan metode DRASTIC. Metode DRASTIC merupakan metode pembobotan dari hasil berbagai macam parameter diantaranya yaitu : Kedalaman muka airtanah (D), Recharge (R), Media akuifer (A), Media tanah (S), Topography (T), Zona vadoze (I), dan Konduktivitas hidrolika (C). Dari hasil tumpeng tindih pembobotan setiap parameter, nantinya akan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rentang DRASTIC Indeks. Berdasarkan hasil analisis didapatkan rentang nilai DRASTIC Indeks (DI) dari 106-184 yang dibagi dalam empat tingakt kerentanan. Tingkat kerentanan sangat rendah memiliki nilai DI 106-120 dimana pada kerentanan sangat rendah memiliki sifat tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi pencemaran. Daerah tingkat kerentanan rendah memiliki nilai DI 121-140 dimana pada tingkat kerentanan ini memiliki sifat dapat tercemar dengan intensitas kecil dikarenakan pembuangan sebagian kecil polutan yang dilakukan secara berkala. Daerah tingkat kerentanan sedang memiliki nilai DI 141-150 dimana memiliki sifat dapat tercemar oleh sebagian polutan yang dibuang secara terus-menerus. Daerah tingkat kerentanan tinggi memiliki nilai DI 151-184 dimana pada tingkat pencemaran ini memiliki sifat dapat tercemar oleh semua polutan, kecuali memerlukan daya serap yang tinggi dan mudah berubah, dengan berbagai macam skenario.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sari, Chudiana Mega, Hari Siswoyo, and Moh Sholichin. "PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN BERDASARKAN METODE SVV DI KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG." CERMIN: Jurnal Penelitian 8, no. 2 (2024): 591. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v8i2.4835.

Full text
Abstract:
Air tanah digunakan sebagai salah satu sumber persediaan air di Kecamatan Peterongan beresiko terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas industri dan air lindi dari pembuangan sampah sembarangan. Untuk meminimalisir tingkat resiko tersebut, dilakukan penelitian tingkat kerentanan air tanah berdasarkan hasil pengamatan di lokasi penelitian. Analisis kerentanan bertujuan untuk mengetahui persebaran tingkat bahaya kerentanan air tanah terhadap pencemaran yang menentukan efektifitas perlindungan lapisan batuan. Metode analisis tingkat kerentanan air tanah yang digunakan adalah metode Simple Vertical Vulnerability (SVV) yang terdiri dari 3 parameter yaitu ketebalan zona tidak jenuh air (Z), perkolasi atau imbuhan tanah (Wu), dan tipe material zona tidak jenuh air (La). Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang dengan 22 titik sumur gali selama 5 bulan dari bulan Juli 2023 sampai bulan November 2023. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 kelas tingkat kerentanan air tanah yaitu tingkat kerentanan air tanah sedang dengan luasan terbesar pada bulan November (11,94%), tingkat kerentanan air tanah tinggi dengan luasan terbesar pada bulan Oktober (72,11%), dan tingkat kerentanan air tanah sangat tinggi dengan luasan terbesar pada bulan Agustus (27,62%). Persebaran tingkat kerentanan air tanah didominasi oleh tingkat kerentanan air tanah tinggi dari total luas Kecamatan Peterongan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Pamungkas, Rifky Jati, Gusti Diansyah, and Teungku Zia Ulqodry. "PEMETAAN KERENTANAN PESISIR MENGGUNAKAN METODE COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI) DI PESISIR PANTAI KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN." Marlin 2, no. 1 (2021): 1. http://dx.doi.org/10.15578/marlin.v2.i1.2021.1-9.

Full text
Abstract:
Wilayah pesisir merupakan kawasan strategis yang memiliki potensi yang sangat besar. Kalianda merupakan salah satu kawasan pesisir di Lampung Selatan yang memiliki potensi besar dengan kegiatan utama perikanan tangkap dan wisata bahari, namun pesisir juga rentan terhadap aspek fisik yang mempengaruhi wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai kelas setiap parameter fisik kerentanan dan menganalisis tingkat kerentanan pesisir di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan menggunakan perhitungan Coastal Vulnerability Index (CVI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan di Pesisir Kalianda berdasarkan parameter laju perubahan garis pantai dan geomorfologi dominan berada pada tingkat kerentanan yang sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan parameter rerata tinggi gelombang signifikan, rerata tunggang pasang surut dan kemiringan pantai, Pesisir Kalianda berada pada tingkat kerentanan yang rendah. Secara keseluruhan, hasil analisis menggunakan perhitungan Coastal Vulnerability Index (CVI), nilai perhitungan berkisar antara 3,10 – 9,94 yaitu pada tingkat kerentanan rendah dan menengah. Distribusi tingkat kerentanan pesisir Kalianda yaitu sepanjang 3,30 km (11,29%) berada pada tingkat kerentanan rendah dan sepanjang 25,98 km (88,71%) berada pada tingkat kerentanan menengah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Marlina, Ayu. "ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BANJIR DI KOTA PALEMBANG." Jurnal Teknik Sipil 13, no. 1 (2023): 22–29. http://dx.doi.org/10.36546/tekniksipil.v13i1.961.

Full text
Abstract:
Palembang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan memiliki potensi bahaya banjir, hal tersebut berdampak negatif kepada masyarakat yang terdampak baik secara sosial, fisik bangunan dan lingkungan. Sehingga perlu adanya analisis mengenai tingkat kerentanan terhadap bahaya banjir di Kota Palembang. Tinggi genangan banjir di Kota Palembang antara 0,1-1,4 m, tingkat kerentanan berdasarkan parameter kerentanan sosial, ekonomi dan lingkungan.Berdasarkan tingkat kerentanan sosial, semakin besar indeks maka semakin besar tingkat kerentanannya. Indeks 1 (Rendah), Indeks 2 (Sedang) dan Indeks 3 (Tinggi). Dari hasil analisis kerentanan terhadap kepadatan penduduk terpapar yaitu termasuk kategori indeks 3 yang berarti >1000 jiwa/km2, rasio jenis kelamin yaitu termasuk kategori indeks 3 atau >40% dan rasio kemiskinan yaitu dari hasil analisis di beberapa sub DAS maka termasuk kategori indeks 2 hingga 3. Sehingga tingkat kerentanan sosial terhadap bahaya banjir di Kota Palembang terlihat bahwa Kota Palembang termasuk kategori sedang sampai tinggi. Tingkat kerentanan bangunan/fisik seluruh di daerah bahaya banjir di Kota Palembang termasuk kategori sangat rentan yaitu indeks 3 (> 1 M). Tingkat kerentanan lingkungan bahwa sub DAS Gandus, Lambidaro, Keramasan, Jakabaring, Juaro dan Batang termasuk kategori indeks 3 (Sangat rentan). Berdasarkan beberapa parameter tersebutyang menunjukan Kota Palembang termasuk indeks 3 (Sangat Rentan). Apabila tingkat kerentanan tinggi maka dapat mengakibatkan tingkat risiko yang tinggi pula maka membutuhkan penanganan yang serius baik dari pihak pemerintah ataupun peran masyarakat agar dapat mengurangi dampak negatif tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sayudin, Sayudin, Pipit Wijayanti, and Rahning Utomowati. "Analisis Resiliensi Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo Tahun 2022." GEADIDAKTIKA 5, no. 1 (2025): 90. https://doi.org/10.20961/gea.v5i1.69795.

Full text
Abstract:
<p>Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang rentan terjadi penularan virus Covid-19. Peningkatan resiliensi perlu dilakukan untuk menekan tingkat kerentanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1). Menganalisis tingkat kerentanan penyebaran bencana Pandemi Covid-19 di Kecamatan Wonosobo 2). Menganalisis tingkat resiliensi masyarakat terhadap bencana Pandemi Covid-19, 3). Menganalisis hubungan antara tingkat kerentanan penyebaran bencana Pandemi Covid-19 terhadap tingkat resiliensi masyarakat di Kecamatan Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metodes deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan keruangan. Penelitian ini menerapkan teknik surve untuk memperoleh data. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan kajian dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan 1). Tingkat kerentanan penyebaran virus Covid-19 di dikategorikan menjadi dua yaitu kerentanan tinggi dan tingkat kerentanan sedang, (2). Tingkat resiliensi masyarakat dikategorikan menjadi dua yaitu tingkat resiliensi sedang dan tingkat resilensi tinggi (3). Perbedaan penilaian pada setiap indikator penentu resiliensi akan menghasilkan pengurangan kerentanan penyebaran virus Covid-19 yang berbeda pula pada setiap wilayah.<br /> Kata Kunci: Resiliensi Masyarakat, Kerentanan, dan virus Covid-19</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Suhana, Mario Putra, Risandi Dwirama Putra, Leica Febby Shafitri, et al. "TINGKAT KERENTANAN PESISIR DI UTARA DAN TIMUR PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2020." Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 11, no. 1 (2021): 11–27. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.11.11-27.

Full text
Abstract:
Wilayah pesisir sangat unik, dinamis, dan kompleks karena merupakan zona interaksi antara daratan, lautan, dan atmosfer. Hal ini menjadikan wilayah pesisir sebagai wilayah yang paling rentan di Bumi. Untuk mengetahui seberapa besar kerentanan di suatu wilayah pesisir, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kerentanan wilayah pesisir dan faktor yang mempengaruhi. Penelitian mengenai tingkat kerentanan pesisir di lokasi ini pernah dilakukan pada tahun 2016 dan diperoleh simpulan bahwa tingkat kerentanan pesisir berada pada kategori sedang. Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan potensi di daerah tersebut maka dirasa perlu dilakukan penelitian serupa dengan tahun 2016 untuk mengetahui apakah terdapat perubahan tingkat kerentanan antara tahun 2016 dengan tahun 2020. Data-data yang digunakan terdiri dari Data-data yang digunakan terdiri dari geomorfologi pantai, pasang surut, citra satelit Landsat 7 ETM+ dan 8 OLI, kenaikan muka laut dan DEM. Analisis data menggunakan metode Coastal Vulnerability Index (CVI). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kerentanan pesisir di lokasi penelitian berada pada kategori rendah-sedang, dengan kisaran skor CVI 9,93-25,86. Topografi, geomorfologi, intensitas perubahan garis pantai, dan kemiringan pantai merupakan faktor yang dapat menyebabkan tingkat kerentanan di lokasi penelitian menjadi sangat tinggi. Namun, keterhubungan antara parameter lain yang dapat menjadi faktor penghambat tingginya tingkat kerentanan, menyebabkan tingkat kerentanan pesisir di lokasi penelitian hanya berada dalam kategori rendah-sedang. Terdapat perubahan kondisi tingkat kerentanan antara tahun 2016 dengan tahun 2020 dimana pada tahun 2020 tingkat kerentanan di pantai timur mengalami penurunan menjadi kategori rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Fitria, Lulu Mari. "ANALISIS KERENTANAN BENCANA LONGSOR DI LERENG GUNUNG WILIS KABUPATEN NGANJUK." KURVATEK 1, no. 1 (2016): 8. http://dx.doi.org/10.33579/krvtk.v1i1.104.

Full text
Abstract:
Bencana longsor yang terjadi di Lereng Gunung Wilis Kabupaten Nganjuk meliputi Desa Ngetos dan Sawahan. Bencana longsor yang terdapat di Lereng Gunung Wilis tersebut telah mengakibatkan kerugian baik materi maupun jiwa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menilai tingkat kerentanan bencana longsor di Lereng Gunung Wilis Kabupaten Nganjuk. Penilaian faktor-faktor yang menjadi variabel tingkat kerentanan ini dilakukan dengan metode impact assessment. Analisis tingkat kerentanan bencana longsor dilakukan dengan menggunakan metode overlay. Berdasarkan hasil analisis kerentanan diketahui bahwa kerentanan bencana longsor dinilai berdasarkan kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan. Tingkatan kerentanan bencana longsor dibagi menjadi tiga tingkatan yakni ringan, sedang, berat. Kata kunci: longsor, kerentanan, fisik, sosial, ekonomi, lingkungan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Tingkat Kerentanan"

1

I, Sulastoro R. Tingkat kerentanan gerakantanah daerah Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah: Laporan penelitian dosen muda. Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus serta prioritas penanganannya di Kota Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Tingkat Kerentanan"

1

Muhammad Alie Humaedi. "Kesemestaan dalam Data Kekuatan Narasi Emik Sembilan Amatan." In Mencatat untuk Membangun Negeri: Narasi Emik Registrasi Sosial Ekonomi Jilid 2 ­Indonesia Tengah-Barat. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.777.c703.

Full text
Abstract:
Narasi emik Regsosek pada Buku Seri 2 mengangkat temuan dari representasi daerah di Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Topik terkait pengembangan wilayah Ibu Kota Negara menjadi salah satu pemantik untuk melihat lebih dalam mengenai proses pendataan dan ketersediaan data di wilayah tersebut yang kemudian dilanjutkan pada daerah Jawa dan Sumatera. Hasil akhir kegiatan Regsosek diharapkan mampu menjembatani koordinasi dan berbagi pakai data lintas lembaga dan lintas daerah untuk memastikan pemakaian data yang konsisten sebab terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan. Data yang dikumpulkan mencakup informasi: (i) Kondisi sosioekonomi demografis; (ii) Kondisi perumahan dan sanitasi air bersih; (iii) Kepemilikan aset; (iv) Kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus; (v) Informasi geospasial; (vi) Tingkat kesejahteraan; dan (vii) Informasi sosial ekonomi lainnya. Pendataan Regsosek juga menyertakan informasi lokasi dan dimensi keruangan (geotagging) untuk menghasilkan validitas data yang otentik dan akurat. Tujuan strategis dari tulisan ini adalah menelisik dan menjelaskan proses pendataan Regsosek yang dianggap sebagai “sensus” model baru, sehingga titik kelebihan dan kelemahannya dapat diketahui. Nilai strategis ini menjadi sangat penting untuk proses pembaharuan ataupun konstruksi ulang kegiatan Regsosek di masa berikutnya. Kegiatan penarasian emik Regsosek tahun 2022 berada pada dua aspek utama. Pertama, prosesi pendataan yang dilakukan para pelaksana kegiatan, baik Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka), Petugas Pemeriksaan Lapangan (PML), ataupun Petugas Pendataan Lapangan (PPL) yang tersebar di berbagai wilayah. Kedua, subyek data atau individu dan keluarga yang didata yang kemudian diceritakan melalui life story keluarga terdata. Data amatan dan wawancara ini untuk kepentingan perumusan sistem dan penetapan mekanisme kelayakan penerimaan warga masyarakat atas program perlindungan dan jaminan sosial dari negara
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography