To see the other types of publications on this topic, follow the link: Transdusers.

Journal articles on the topic 'Transdusers'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Transdusers.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Chernyak, M. G., O. M. Bondarenko, and T. V. Kovalenko. "Physicomathematical modeling of transdusers with pneumomechanical resonator." Kosmìčna nauka ì tehnologìâ 5, no. 5-6 (September 30, 1999): 92–102. http://dx.doi.org/10.15407/knit1999.05.092.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Shkundin, Semyon, and Valentina Rumyantseva. "Acoustic devices for breathing investigations." MATEC Web of Conferences 211 (2018): 04004. http://dx.doi.org/10.1051/matecconf/201821104004.

Full text
Abstract:
The problem of spirometry control in medicine and medical engineering still remains urgent. The necessity of getting more and more information from spirometry investigations imposes more and more stringent requirements for spirometers, volumeters and bodypletizmographs, first of all, to the primary spiroflow transdusers. Practice shows that these requirements cannot be met by improving devices which use conventional spirometric principles. The new acoustic means for pulsating air-gas flow rate measurement has been created in Russia and is described in the paper. The main feature is special air-metric channel, supplied with ceramics electroacoustic transducers. The principle of its operation is based on the dependence of the acoustic vibrations arriving at the receiver velocity upon the air-gas flow rate. The device does not disturb the air dynamic structure of the flow, has no inertia or moving elements and unsurpassed sensitivity and precision.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Arimurti, Yesiana, Y. Radiyono, and Surantoro Surantoro. "Studi Awal Implementasi Transduser Piezoelektrik sebagai Piranti Pemanen Energi pada Lantai." JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 12, no. 2 (September 28, 2020): 89–97. http://dx.doi.org/10.25077/jif.12.2.89-97.2020.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan studi awal implementasi transduser piezoelektrik pada sebuah piranti pemanen energi berupa lantai piezo. Studi awal yang dilakukan yaitu dengan mengukur tegangan yang dihasilkan dari transduser ketika diterapkan tekanan dengan variasi frekuensi dan material piezoelektrik yang digunakan. Pada penelitian ini, transduser piezoelektrik yang digunakan yaitu elemen piezo dari material keramik polikristal dan piezo vibration sensordari meterial PVDF (polyvinylidenfluoride). Tekanan yang diberikan secara periodik divarisi pada 60 bpm (beat per minute), 80 bpm, 100 bpm, 120 bpm, dan 140 bpm dengan bantuan aplikasi metronome. Tegangan diukur dengan menggunakan multimeter digital. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh nilai tegangan tertinggi pada frekuensi 60 bpm. Sedangkan untuk perbandingan tegangan yang dihasilkan oleh dua material transduser yang berbeda,bahan keramik polikristalin menghasilkan rerata tegangan yang lebih besar daripada material pvdf.Rerata tegangan yang dihasilkan oleh transduser piezoelektrik keramik sebesar 974,4 mV pada frekuensi 60 bpm dan 707,3 mV pada frekuensi 80 bpm
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hidayatullah, Muhammad, and Kuwat Triyana. "Pengukuran Konsentrasi Larutan Sodium Hidroksida (NaOH) Dengan Transduser Kapasitif." JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 10, no. 1 (May 12, 2018): 17–27. http://dx.doi.org/10.25077/jif.10.1.17-27.2018.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pengukuran konsentrasi larutan sodium hidroksida (NaOH) menggunakan transduser kapasitif yang bekerja berdasarkan fenomena electrical capacitive tomography (ECT). Sebelum digunakan, transduser kapasitif diverifikasi berdasarkan ASTM D.1076-02 terhadap sampel larutan getah lateks oleh Laboratorium Penguji Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor. Jenis larutan yang diukur konsentrasinya dalam penelitian ini adalah larutan sodium hidroksida (NaOH) dengan pelarut air pada berbagai variasi konsentrasi. Larutan NaOH mewakili bahan elektrolit. Dalam pelaksanaan pengukuran konsentrasi larutan, dibutuhkan konsentrasi tertinggi sebagai referensi yang dalam hal ini larutan NaOH dengan konsentrasi 80%, sehingga dari grafik hasil pengukuran diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,999. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transduser kapasitif mempunyai potensi yang tinggi sebagai alat alternatif untuk mengukur konsentrasi larutan dengan cepat tanpa preparasi sampel.Kata kunci: transduser kapasitif, electrical capacitive tomography, konsentrasi larutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hidayatullah, Muhammad, and Kuwat Triyana. "Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Transduser Kapasitif." JURNAL ILMU FISIKA | UNIVERSITAS ANDALAS 9, no. 1 (March 23, 2017): 43–56. http://dx.doi.org/10.25077/jif.9.1.43-56.2017.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang pengukuran konsentrasi larutan menggunakan transduser kapasitif yang bekerja berdasarkan fenomena electrical capacitive tomography (ECT). Sebelum digunakan, transduser kapasitif diverifikasi berdasarkan ASTM D.1076-02 terhadap sampel larutan getah lateks oleh Laboratorium Penguji Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor. Jenis larutan yang diukur konsentrasinya dalam penelitian ini adalah larutan gula dengan pelarut air dengan variasi konsentrasi. Dalam pengukuran ini, digunakan konsentrasi larutan tertinggi sebagai referensi yaitu konsentrasi larutan gula 95%. Sedangkan sebagai pembanding pengukuran, digunakan konsentrasi larutan gula variasi konsentrasi dengan referensi larutan gula 80%. Untuk larutan gula dengan konsentrasi referensi 95%, diperoleh hubungan linier antara konsentrasi larutan ujinya dengan konsentrasi terukur pada alat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,999. Nilai koefisien korelasi menurun menjadi 0,996 pada saat konsentrasi referensi yang digunakan 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transduser kapasitif mempunyai potensi yang tinggi sebagai alat alternatif untuk mengukur konsentrasi larutan gula dengan cepat tanpa preparasi sampel yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam mengetahui kadar gula yang beredar dipasaran.Kata kunci: transduser kapasitif, electrical capacitive tomography, konsentrasi larutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nurmalia, Nurmalia. "Electromagnetic Acoustic Transducer (EMAT) sebagai Transduser Ultrasonik untuk Nondestructive Testing (NDT): Ulasan Artikel." Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi 13, no. 1 (2021): 1–14. http://dx.doi.org/10.5614/joki.2020.13.1.1.

Full text
Abstract:
Nondestructive testing (NDT) digunakan untuk mendeteksi keberadaan cacat pada suatu objek tanpa merusak objek tersebut, sehingga ideal untuk digunakan pada komponen-komponen infrastruktur yang sudah terpasang dan beroperasi. Diantara berbagai teknik, NDT ultrasonik memiliki kemampuan untuk menginspeksi cacat di sepanjang ketebalan objek, tidak hanya cacat permukaan. Metode pembangkitan gelombang ultrasonik yang paling populer adalah menggunaan piezoelectric transducer (PZT). Transduser ini memiliki efisiensi yang tinggi tetapi merupakan transduser kontak dan memerlukan pelumas (couplant), yang sering menyebabkan keterbatasan fleksibilitas untuk aplikasinya. Electromagnetic acoustic transducer (EMAT) adalah transduser ultrasonik yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik pada objek konduktif secara non-kontak. Transduser ini membangkitkan gelombang ultrasonik langsung pada objek uji, sehingga tidak memerlukan couplant. Hal ini menyebabkan EMAT ideal untuk inspeksi pada temperatur tinggi dimana couplant akan meleleh, dan pengujian yang bergerak. Dua jenis EMAT dibahas pada ulasan artikel ini: untuk membangkitkan gelombang shear horizontal (SH) dan gelombang torsional. Kedua jenis gelombang ini memiliki kelebihan dibanding moda gelombang lainnya, tetapi sulit untuk dibangkitkan menggunakan PZT. Kedua moda gelombang ini kemudian digunakan untuk menginspeksi penipisan pada pelat dan dinding pipa, yang dapat disebabkan oleh korosi maupun kontak mekanik. Hasil penelitian menunjukkan potensi EMAT dengan metoda konversi moda untuk inspeksi kuantitatif penipisan pada pelat dan pipa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Effendi, Harlan, and Ibrahim Newton. "Rancang Bangun Alat Pembersih Bearing Menggunakan Gelombang Suara Ultrasonik." Sainstech: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi 30, no. 2 (September 15, 2020): 8. http://dx.doi.org/10.37277/stch.v30i2.771.

Full text
Abstract:
Alat ini bekerja dengan memberikan gelombang listrik ke Transduser menggunakan frekuensi dan daya yang sesuai (40kHz dan 60W), muncul gelembung kavitasi akibat getaran suara pada cairan perantara yang menjangkau di celah bagian bearing sehingga kotoran akan terhisap oleh gelembung lalu terlepas dari bearing. Terdapat parameter yang diukur dan diuji yaitu gelombang yang dibangkitkan oleh mikrokontroler Arduino ProMini, gelombang yang masuk ke rangkaian penguat, gelombang yang diterima beban, dan hasil pembersihan. Dari proses pengujian, alat ini menghasilkan gelombang dengan ketepatan frekuensi 82.5% dan mampu menggerakkan Transduser walaupun belum pada daya maksimumnya dikarenakan kurang baiknya kualitas Transformator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hidayat, Darmawan, Taofik Ismail, Nendi Suhendi Syafei, and Bambang Mukti Wibawa. "Generator Pulsa Spike Terprogram untuk Pemicu Transduser Ultrasonik." JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) 3, no. 2 (December 9, 2018): 295. http://dx.doi.org/10.31544/jtera.v3.i2.2018.295-302.

Full text
Abstract:
Salah satu metode pembangkitan gelombang ultrasonik berbasis piezoelektrik adalah dengan memicu transduser oleh pulsa singkat dan tegangan tinggi. Pulsa ini dapat dibangkitkan dengan pensaklaran (switching) tegangan tinggi searah (DC) oleh pulsa penggerak (drive). Makalah ini menyajikan perancangan dan fabrikasi generator pulsa-singkat tegangan-tinggi repetitif terprogram dengan berbasis mikrokontroler ATMEGA 128. Pulsa dibangkitkan dari mikrokontroler ATMega sehingga interval dan skala repetisi dapat diatur melalui tombol input. Parameter-parameter pulsa tersebut ditampilkan pada peraga LCD (Liquid Crystal Display) untuk mempermudah pengguna dalam operasional generator. Pulsa dari mikrokontroler diubah menjadi lebar pulsa yang lebih singkat melalui sebuah multivibrator monostabil. Pulsa dari multivibrator selanjutnya diubah menjadi sinyal singkat level +15V sebagai input gerbang MOSFET untuk pensaklaran tegangan tinggi DC lalu dikonversi menjadi sinyal spike negatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pulsa singkat repetitif terprogram dapat dibangkitkan untuk pensaklaran tegangan DC oleh MOSFET. Lebar pulsa sinyal spike negatif dibangkitkan hingga 100 ns. Sinyal ini mampu memicu transduser 1 MHz untuk pembangkitan gelombang ultrasonik. Berdasarkan pengujian, dapat disimpulkan bahwa generator dapat membangkitkan sinyal spike negatif dengan repetisi yang terprogram dan sesuai dengan frekuensi kerja transduser ultrasonik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

GAO Chao, 高潮, 刘邦 LIU Bang, 郭永彩 GUO Yong-cai, 朱正伟 ZHU Zheng-wei, 刘鹏 LIU Peng, 郑勇 ZHENG yong, and 刘虹霖 LIU Hong-lin. "A Composite Optical Fiber Transduser for Landslide Monitoring." ACTA PHOTONICA SINICA 46, no. 8 (2017): 812003. http://dx.doi.org/10.3788/gzxb20174608.0812003.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ino, Takaaki, Osamu Ishikawa, Makoto Watanabe, Katsunori Yabe, Hironori Yamakawa, Daisuke Takizawa, and Norio Nakamura. "Usefulness of US examination by high pulse transduser." Japanese Journal of Radiological Technology 53, no. 7 (1997): 916. http://dx.doi.org/10.6009/jjrt.kj00001355932.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Maulana, Muhammad Irham, Soeharsono ., and Tono Sukarnoto. "Penggunaan load cell jenis extended octagonal ring transduser untuk uji buckling pada beam." Jurnal Teknik Mesin Indonesia 12, no. 2 (March 7, 2018): 90. http://dx.doi.org/10.36289/jtmi.v12i2.78.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan sensitivitas dari transduser gaya jenis Extended Octagonal Ring (EOR). Analisis dibagi menjadi dua yaitu menggunakan metode elemen hingga dan pengujian eksperimental. Sensitivitas EOR ditentukan melalui pengujian eksperimental dengan pembebanan vertikal 100 N hingga 500 N. Analisis metode elemen hingga menggunakan software ANSYS dengan pembebanan 3 kN hingga 15 kN disesuaikan dengan beban kritis buckling. Hasil pengujian menunjukan linearitas dan sensitivitas silang pada EOR. Pengujian eksperimental diperoleh sensitivitas EOR diperoleh sebesar Kv = 0.1999 μs.N-1 untuk gaya vertikal dan Kh = 0.0056 μs.N-1 untuk gaya horizontal dengan sensitivitas silang sebesar 2.8 %. Analisis metode elemen hingga diperoleh sensitivitas EOR diperoleh sebesar Kv = 0.1858 μs.N-1 untuk gaya vertikal, Kh = 0.0018 μs.N-1 untuk gaya horizontal dan Km = 0.007 μs.N-1 untuk momen dengan sensitivitas silang sebesar 0.9 % dan 3.76 %. Selanjutnya, EOR dapat digunakan sebagai transduser untuk analisis buckling.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Zhu, Zheng-Wei, Dong-Yan Liu, Qiao-Ying Yuan, Bang Liu, and Jing-Cheng Liu. "A novel distributed optic fiber transduser for landslides monitoring." Optics and Lasers in Engineering 49, no. 7 (July 2011): 1019–24. http://dx.doi.org/10.1016/j.optlaseng.2011.01.010.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Osinov, Sergey M., Viktor Fedorovich Zavorotnyi, Boris Ivanovych Lupyna, and Olexandr Vasylovych Borisov. "Modeling of Multifunctional Thermoresistive Transduser Used Heat Exchange Technology." Microsystems, Electronics and Acoustics 24, no. 2 (April 30, 2019): 33–41. http://dx.doi.org/10.20535/2523-4455.2019.24.2.164410.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Kustiana, Willy Aulia Akbar, and Hendi Handian Rachmat. "PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC)." Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan 4, no. 2 (December 29, 2017): 551. http://dx.doi.org/10.25124/jett.v4i2.1121.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan realisasi box alat ukur panjang badan balita elektronik berbasis Personal Computer (PC). Alat ukur panjang badan ini dirancang dengan menggunakan transduser ultrasonik untuk mempermudah proses evaluasi perkembangan gizi balita, terutama dalam hal pengukuran panjang badan balita yang merupakan salah satu aspek parameter kesehatan gizi balita. Untuk mengetahui kualitas sistem ini dilakukan pula evaluasi nilai linieritas, kepresisian, dan akurasi dari hasil pengukur panjang badan elektronik. Sistem elektronik ini diintegrasikan dalam suatu box bayi dengan material kayu berdimensi 120x50x15 cm3, sehingga bayi dapat diukur dalam kondisi posisi telentang. Hasil output dari transduser diproses oleh sistem Arduino untuk memperoleh nilai tinggi badan balita. Data dari Arduino selanjutnya ditampilkan pada layar LCD dan dihubungkan ke PC melalui port USB. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem telah dapat melakukan pengukuran panjang badan dengan linieritas lebih dari 0,9, kepresisian 0 cm dan keakuratan 0 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Bemba, Jefry, and Nurhalis Wahidin. "UJI AKURASI PEMBACAAN MOTIWALI TERHADAP JARAK TRANSDUSER DENGAN DENSITAS PERMUKAAN MEDIUM YANG BERBEDA." Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 11, no. 2 (August 21, 2019): 323–34. http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v11i2.21662.

Full text
Abstract:
Mobile Tide and Water Level Instrument (MOTIWALI) adalah alat pengukur fluktuasi ketinggian muka air atau pasang surut menggunakan gelombang suara (acoustic tide gauge). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pembatas dan akurasi pembacaan instrumen MOTIWALI. Perambatan suara dipengaruhi oleh kondisi suhu udara dan densitas medium sebagai bidang pantul (backscatter). Uji coba pembacaan dilakukan dengan 3 kelompok densitas medium yang berbeda (air laut, air tawar dan air payau) serta perlakuan posisi ketinggian tranduser terhadap permukaan medium uji coba (5 perlakuan). Kesesuaian pembacaan jarak oleh transduser dan interval perekaman dianalisis menggunakan ANOVA dan analisis komponen utama (PCA). Hasil analisis memperlihatkan, instrumen tidak memberikan perbedaan pembacaan jarak transduser terhadap permukaan medium uji coba dengan densitas yang berbeda, namun berbeda pada interval perekaman data yang telah ditetapkan pada confiq.sys. MOTIWALI efektif bekerja pada jarak 150 cm dari permukaan medium dan penetapan waktu perekaman ditambahkan selama 1 menit tiap perencanaan pengukuran dengan interval waktu perekaman tertentu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Hidayat, Darmawan. "Pembangkit Pulsa Orde Nano/Mikro-Detik untuk Pemicu Transduser Ultrasonik." Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika 2, no. 1 (January 6, 2018): 30–36. http://dx.doi.org/10.24198/jiif.v2i1.15369.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Prajitno, Dicky Rianto, and Ade Ramdan. "Pendeteksian Gerakan Menggunakan Transduser Ultrasound dengan Metoda Pembandingan Pola Gema." Jurnal INKOM 8, no. 2 (February 23, 2015): 61. http://dx.doi.org/10.14203/j.inkom.246.

Full text
Abstract:
Pada tulisan ini kami mengusulkan metoda pendeteksi gerakan. Pendeteksian dilakukan dengan cara membandingkan dua buah pola gema dalam interval waktu tertentu dan jeda antara pola gema. Perbedaan pola gema menunjukkan terjadinya gerakan dari benda-benda di area deteksi sensor. Dengan metoda pembandingan ini, sensor menjadi sensitif terhadap gerakan atau perubahan posisi setiap objek yang berada disekitarnya. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa sensor ini secara khusus lebih sensitif dibandingkan sensor PIR dalam mendeteksi gerakan-gerakan kecil. Pada prakteknya metoda ini telah mampu mendeteksi beberapa gerakan tubuh manusia seperti: dari mulai berjalan; duduk; berbicara; hingga gerak respirasi tubuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ekayana, Anak Agung Gde. "Pengembangan Bahan Ajar Aplikasi Sensor Transduser Berbantuan Media Trainer Mikrokontroler." S@CIES 7, no. 1 (October 30, 2016): 69–73. http://dx.doi.org/10.31598/sacies.v7i1.119.

Full text
Abstract:
Teknologi dalam bidang pendidikan dirasa sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan mengefisienkan proses pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terjadinya interaksi baik dari segi dosen dengan mahasiswa atau sesama pebelajar itu sendiri. Aktivitas utama STIKI adalah menyelenggarakan proses pembelajaran yang memberikan ilmu pengetahuan dalam bidang Informatika dan Komputer, memenuhi tuntutan sebagai lembaga pendidikan tentunya kegiatan perkuliahan yang diberikan kepada mahasiswa harus mempuni dan memiliki kualitas yang positif, baik dari segi pengajar, fasilitas perkuliahan maupun dari sistem akademik yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan paparan diatas, maka diperlukan sentuhan teknologi dalam bidang pendidikan yaitu pengembangan bahan ajar aplikasi pada matakuliah sensor tranduser, dikarenakan manfaat sistem kendali, sistem otomatisasi, dan robotika saat ini makin dikembangkan untuk dapat menghasilkan produk yang dapat mengefisienkan tugas manusia. Harapan dari pengembangan bahan ajar aplikasi sensor tranduser yaitu membuat mahasiswa dalam proses pembelajaran lebih aktif dan mampu menyalurkan ide-ide kreatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

MUQAFFI, FAATIH RIFQI, BAMBANG MUKTI WIBAWA, and DARMAWAN HIDAYAT. "Pembangkitan Pulsa Orde Nanodetik Berbasis Mikrokontroler Untuk Eksitasi Transduser Ultrasonik." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 8, no. 1 (January 31, 2020): 229. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v8i1.229.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Makalah ini melaporkan suatu teknik pembangkitan pulsa lebar orde nanodetik (ns) repetitif yang terprogram berbasis mikrokontroler untuk keperluan eksitasi transduser ultrasonik. Pembangkitan pulsa dan pengaturan jarak antar pulsa dilakukan melalui operasi timer mikrokontroler. Sebuah monostable multivibrator mengubah lebar pulsa dari mikrokontroler dalam orde nanodetik melalui pengaturan komponen pewaktuan resistor-kapasitor (RC) dengan cara pengaturan nilai R yang dibuat dari sebuah potensiometer digital. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mikrokontroler membangkitkan pulsa repetitif dengan interval terprogram dalam orde 1 detik dan lebar pulsa minimum 1,25 ms. monostable multivibrator dapat mengubah lebar pulsa tersebut menjadi sekitar 140 ns. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem berfungsi sesuai rancangan, sistem dapat membangkitkan pulsa repetitif dengan lebar pulsa hingga 140 ns dengan parameter interval dan lebar yang dapat diprogram. Kata kunci: generator pulsa, lebar pulsa singkat, mikrokontroler, monostable multivibrator, eksitasi transduser ultrasonik ABSTRACT This paper reports a repetitive, programmable, microcontroller-based pulse width generation technique for the purpose of ultrasonic transducer excitation. Pulse generation and distance adjustment between pulses is done through the microcontroller timer. A monostable multivibrator changes the pulse width of the microcontroller in the order of nanoseconds by adjusting the resistor-capacitor time constant which are done by adjusting the R value made from a digital potentiometer. The test results show that the microcontroller generates repetitive pulses with programmed intervals in order of 1 second and pulse width of 1.25 ms. A monostable multivibrator converts the pulse width to ca. 140 ns. Based on the test results, it can be concluded that the system functions according to the design as the system can generate repetitive pulses with pulse widths up to 140 nanoseconds with programmable interval and width parameters. Keywords: pulse generator, short-width pulse, microcontroller, monostable multivibrator, ultrasonic transducer excitation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Muttakin, Imamul, and Evan Prianto. "Sistem Kendali dan Antarmuka pada Pembangkit Pulsa Terprogram untuk Transduser Ultrasonik." Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer 4, no. 1 (March 6, 2016): 1. http://dx.doi.org/10.36055/setrum.v4i1.458.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Wiranata, Lalu Febrian. "PENGUKURAN LAJU ALIRAN UDARA DALAM PIPA SECARA SIMULTAN DENGAN TRANSDUSER GANDA ULTRASONIK." Indonesian Physical Review 4, no. 1 (February 11, 2021): 15. http://dx.doi.org/10.29303/ipr.v4i1.75.

Full text
Abstract:
This paper aims to modification the transducer ultrasonic for measuring the distance to develop measure time of flight in the pipe with simultaneous method. To implement the application, we try to develop the microcontroller with one command transmitter and one command receiver in the same time, different from the conventional way, the transmitter and receiver work with consecutively. We try to reduce the delay time in two different transducers. In industrial, the symmetries profile must be ensured the profile always laminar. In this research, we try to use one path configuration. The result with the reference hot wire, we got the 27.76 percentage the difference of result. This is because the hot wire can measure the one path of flow in the one way of dot point.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Hidayat, Darmawan, Nendi Suhendi Syafei, Bambang Mukti Wibawa, and Bernard Y. Tumbelaka. "Fabrikasi Transformator Step-up 1-kV Fasa Tunggal untuk Generator Pemicu Transduser Ultrasonik." Jurnal Teknologi Rekayasa 3, no. 1 (June 20, 2018): 11. http://dx.doi.org/10.31544/jtera.v3.i1.2018.11-16.

Full text
Abstract:
Generator pulsa tegangan tinggi diperlukan untuk memicu transduser ultrasonik dalam proses pembangkitan gelombang ultrasonik. Salah satu komponen sumber daya generator pulsa ini adalah tegangan tinggi searah (DC) orde 1 kV. Makalah ini melaporkan desain dan fabrikasi tegangan tinggi DC melalui transformator step-up inti besi fasa tunggal 0,5 mA dengan tegangan punak-puncak sinusoida sekunder hingga 1 kV 50 Hz. Masukan primer adalah jala-jala 220 VAC dengan variasi tegangan AC terminal sekunder 100, 200, 400, 600, 800 dan 1000 V. Sebuah dioda jembatan penyearah digunakan untuk penyearahan penuh tegangan AC sekunder menjadi DC. Kinerja transformator meliputi rasio dan linearitas penguatan tegangan, tanggapan frekuensi, dan analisis pembebanan. Hasil pengujian menunjukkan amplitudo tegangan sekunder meningkat linear seiring kenaikan tegangan sekunder dengan tegangan sekunder maksimum adalah 1220 V untuk masukan primer 220 VAC. Hasil penyearahan menunjukkan penyearahan penuh dengan ripple kurang dari 1%. Berdasarkan hasil seluruh pengujian, transformator dapat mencatu tegangan tinggi yang diperlukan hingga ~1 kV dengan daya maksimum sekitar 400 Watt memenuhi kriteria untuk mencatu generator pulsa tegangan tinggi.Kata kunci: tegangan tinggi, transformator, arus searah, step-upA short-time-width high-voltage pulse generator is necessary for the generation of ultrasonic waves in the purposes of various material evaluations and physical quantity measurements. This necessitates a DC high voltage power supply in the order of hundreds of volts. This work reports a design and fabrication of an iron-cored single phase 0.5 mA step-up transformer which provided secondary output voltage up to 1 kV with a 50-Hz sinusoid primary working voltage of 220 VAC. An integrated bridge diode fully rectified the secondary voltage waveforms into an unrectified DC voltage. Transformer performance including the step-up ratio and gain, frequency response and load analysis were evaluated. The test results showed secondary maximum voltage of 1220 V for 220 VAC primary input, which secondary voltages proportionally increased with the increasing of primary voltage. The evaluated transformer parameters included ratio and linearity of voltage gain, frequency response and loading analysis. The frequency response analysis exhibited that the transformer working frequency was 50 Hz. In conclusion, the designed transformer were able to provide up to 1 kV DC voltage with maximum power of 400 W. This was sufficiently adequate to provide DC high voltage for the ultrasonic transducer pulse circuit.Keywords: high voltage, transformer, DC voltage, step-up
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Barus, E. E., M. S. Muntini, and A. C. Louk. "Fabrication And Analysis Of 3d Wind Sonic Using A Dual Transduser Sensor Arrangement." Journal of Physics: Conference Series 1951, no. 1 (June 1, 2021): 012039. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/1951/1/012039.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Higashijima, Chinkaku, and Hiroaki Ono. "Muiti-Component Force Transduscers used for measuring forces and moments in Wind Tunnel tesing." Journal of the Visualization Society of Japan 15, Supplement1 (1995): 291–94. http://dx.doi.org/10.3154/jvs.15.supplement1_291.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Maharani, Afrisa, Abdul Muid, and Nurhasanah Nurhasanah. "Rancang Bangun Alat Pengukur Volume Paru-paru Berbasis Sensor Tekanan Gas MPX5700DP dan Arduino Uno." PRISMA FISIKA 7, no. 3 (January 2, 2020): 231. http://dx.doi.org/10.26418/pf.v7i3.37023.

Full text
Abstract:
Telah dibuat alat pengukur volume paru-paru menggunakan sensor tekanan gas dan Arduino Uno. Sensor yang digunakan adalah jenis transduser piezoresistif seri MPX5700DP dengan tingkat sensitivitas sebesar 6,4 mV/kPa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat yang mampu mengukur volume paru-paru manusia dengan mengaplikasikan pipa venturi, sensor tekanan gas dan mikrokontroler. Pengujian dilakukan dengan meniup pipa mouthpiece dan melihat hasilnya pada monitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat mampu mengukur FVC (Forced Vital Capacity) dan FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second), dengan eror sebesar 3,17% untuk FVC dan 1,22% untuk FEV1 dibandingkan dengan pengukuran menggunakan alat spirometer di rumah sakit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ulum, Mokhamad Fakhrul, Devi Paramitha, Zultinur Muttaqin, Nur Fitri Utami, Nindya Dwi Utami, Gunanti, and Deni Noviana. "Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis Indonesiareproduction organ." Acta VETERINARIA Indonesiana 1, no. 2 (September 4, 2013): 51–56. http://dx.doi.org/10.29244/avi.1.2.51-56.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan struktur jaringan penyusun organ reproduksi jantan pada domba ekor tipis (DET) melalui pencitraan B-Mode ultrasonografi. Penelitian ini menggunakan 3 ekor DET jantan dengan berat 14-16 kg berumur 10-12 bulan. Pencitraan ultrasonografi dilakukan secara langsung pada domba tanpa menggunakan anestesi atau sedasi. Transduser linear berfrekuensi 7,5-15 MHz digunakan untuk memeriksa organ reproduksi jantan meliputi preputium, penis, epididimis, dan testis. Pemeriksaan dilakukan secara melintang dan memanjang dalam proses pemindaian. Hasil yang didapat adalah struktur jaringan penyusun organ reproduksi jantan dapat terlihat jelas dengan ekogenitas yang bervariasi. Bagian organ juga dapat dibedakan melalui pencitraan ultrasonografi sesuai dengan bentuk struktur jaringan penyusun organ yang diamati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Wiyono, Arum, Dikdik S. Mulyadi, Kamija Kamija, and Adhi Kusuma Negara. "Pengolahan Data Multibeam Echosounder Menggunakan Perangkat Lunak PDS 2000 (Studi Kasus Perairan Selat Sunda)." Jurnal HIDROPILAR 1, no. 2 (December 31, 2015): 125–35. http://dx.doi.org/10.37875/hidropilar.v1i2.32.

Full text
Abstract:
Survei batimetri bertujuan untuk memetakan topografi dasar perairan. Teknologi survei kelautan khususnya survei batimetri mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu instrumen yang digunakan untuk akuisisi data kedalaman adalah multibeam echosounder dengan memanfaatkan teknologi gelombang akustik. Multibeam echosounder mengukur kedalaman tidak hanya yang tepat dibawah transduser, namun juga kedalaman pada sisi-sisinya (tegak lurus halu kapal). Volume data yang besar hasil survei multibeam menjadikan pengolahan data secara manual menjadi tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang khusus ditujukan untuk mengolah data multibeam. Pengolahan data multibeam echosounder menggunakan perangkat lunak PDS (Product Data Sheet) 2000 dapat mengolah data dalam jumlah besar, memiliki tingkat ketelitian yang baik dan menghasilkan data kedalaman yang cukup representatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Sari Yanti Hayanti, Amrozi, Aryogi, and Mokhamad Fakhrul Ulum. "Potensi diagnostik pencitraan ultrasonografi pada otot perineal sebagai sarana diagnosa penunjang kesehatan reproduksi sapi." ARSHI Veterinary Letters 4, no. 2 (November 15, 2020): 39–40. http://dx.doi.org/10.29244/avl.4.2.39-40.

Full text
Abstract:
Otot perineal salah satu bagian tubuh yang dapat terpengaruh oleh perubahan pada organ yang disokongnya seperti ekor, kolon dan saluran reproduksi. Pendekatan diagnostik pada perubahan ini berpotensi sebagai teknik baru dalam penegakan diagnosa yang terukur pada ternak sapi. Pencitraan ultrasonografi otot perineal pada sapi dapat dikembangkan menjadi metode noninvasif dalam memantau perubahan yang terjadi pada saluran reproduksi. Ultrasonografi mode brightness dengan transduser linear berfrekuensi 5 MHz diposisikan pada otot perineal, yaitu otot coccygeus dan levator ani pada sudut pandang longitudinal dan transversal. Citra yang dihasilkan menampilkan variasi ekogenitas pada susunan jaringan kulit dan subkutan, otot coccygeus dan levator ani, dan peritoneum. Ukuran dan ekogenitas jaringan dapat diukur secara kuantitatif menggunakan perangkat lunak ImageJ.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

STARODUB, M. F., M. I. FEDESH-GLADINETS, M. V. SAVCHUK, and O. P. TARAN. "Modification of transduser surface of biosensors on the basis of ppr for diagnostics of leucose cattle." Naukovij vìsnik Nacìonalʹnogo unìversitetu bìoresursìv ì prirodokoristuvannâ Ukraïni. Serìâ Bìologìâ, bìotehnologìâ, ekologìâ 2018, no. 287 (November 14, 2018): 99–107. http://dx.doi.org/10.31548/biologiya2018.287.100.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Korzhyk, O. V. "The dependence modes structure of main physical fields spherical electroelastic transduser-receiver by types electrical electrodes." Electronics and Communications 18, no. 1 (May 15, 2013): 76–88. http://dx.doi.org/10.20535/2312-1807.2013.18.1.187951.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Korzhyk, O. V. "To the boundary conditions for problem of sound receiving by spherical electroelastic transduser with disconnecting electrodes." Electronics and Communications 18, no. 2 (May 15, 2013): 97–103. http://dx.doi.org/10.20535/2312-1807.2013.18.2.186872.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Amri, K., L. F. Wiranata, F. Fitria, R. Michael, Suprijanto Suprijanto, and D. Kurniadi. "Pengukuran Aliran Gas menggunakan Ultrasonik Flowmeter 3-Lintasan Akustik Transduser-Ganda dengan Metoda Waktu-Tempuh Simultan." Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi 8, no. 1 (October 19, 2016): 67. http://dx.doi.org/10.5614/joki.2016.8.1.6.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Mowaviq, Muhammad Imbarothur, Andi Junaidi, and Sugeng Purwanto. "LANTAI PERMANEN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN PIEZOELEKTRIK." Energi & Kelistrikan 10, no. 2 (January 28, 2019): 112–18. http://dx.doi.org/10.33322/energi.v10i2.219.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menggambarkan bagaimana Piezoelektrik sebagai generator listrik dirancang di lantai. Piezoelektrik adalah transduser yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau energi mekanik menjadi listrik. Dengan merancang piezoelektrik di lantai, energi limbah dari langkah kaki dapat dimanfaatkan. Piezoelektrik menghasilkan daya yang rendah akibat dari tekanan. Untuk mengkompensasi daya yang sangat rendah dari generator piezoelektrik, maka daya dapat dihasilkan lebih banyak daya dengan menghubungkan piezoelektrik secara paralel. Piezoelektrik menghasilkan daya listrik dalam arus bolak-balik. Oleh karena itu, agar baterai dapat menyimpan energi, listrik yang dihasilkan piezoelektrik harus diperbaiki oleh sirkuit penyearah. Piezoelektrik memiliki karakteristik bahwa lebih besar tekanan dapat menghasilkan daya yang lebih besar. Untuk mengisi baterai ukuran ponsel, lantai pemanenan energi listrik harus mendapatkan banyak langkah kaki. Oleh karena itu, harus dirakit di fasilitas umum seperti stasiun kereta api.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Arif, Zulhan, Maryani Yunita, and Latifah Kosim Darusman. "Ekstrak Metanol Rhizopora apiculata Sebagai Biosensor Penghambatan Aktivitas Tirosinase Menggunakan Elektrode Pasta Karbon Termodifikasi Ferosena Dan Zeolit." Jurnal Jamu Indonesia 3, no. 1 (March 29, 2018): 1–9. http://dx.doi.org/10.29244/jji.v3i1.43.

Full text
Abstract:
Ekstrak metanol tanaman Rhizopora apiculata telah dibuat untuk biosensor inhibitor enzim tirosinase menggunakan elektrode pasta karbon dengan termodifikasi zeolit dan mediator ferosena. Enzim tirosinase merupakan enzim yang mengkatalisis 2 tahap reaksi biosintesis melanin pada mamalia dan berperan dalam reaksi pencokelatan enzimatis. Enzim diimobilisasi pada permukaan transduser untuk menjaga aktivitas enzim. Aktivitas tirosinase diukur menggunakan substrat L-DOPA. Kondisi optimum aktivitas tirosinase berdasarkan pengoptimalan respon adalah tirosinase 50 U/mL dan zeolit 150 mg/mL dalam larutan penyangga fosfat. Penggunaan mediator ferosena dan material penyangga zeolit meningkatkan aktivitas tirosinase. Nilai KMapp dan Imaks app tirosinase ditentukan dengan metode Lineweaver-Burk. Nilai KM app dan Imaks app sebesar 6.04 mM dan sebesar 6.42 mM. Biosensor menggunakan zeolit sebagai matriks imobilisasi dan ferosensa sebagai mediator mempunyai stabilitas respon sampai 2 jam, dengan penurunan aktivitas sebesar 19%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Subarna, Nana. "Sistem Kendali On/Off Motor Induksi Pompa Air Dengan Histerisis dapat Diprogram." MIND Journal 3, no. 2 (December 1, 2018): 48–58. http://dx.doi.org/10.26760/mindjournal.v3i2.48-58.

Full text
Abstract:
Pengaturan motor induksi pompa air biasanya menggunakan saklar tekanandengan histerisis. Kekurangan dari transduser ini adalah lebar histerisis yangterbatas dan penggunaan saklar mekanik untuk pengaturannya sehingga cepat ausdan berisik. Untuk mengatasinya dengan mengganti saklar mekanik dengan saklarelektrik triac dan penggunaan sistem mikrokontroler untuk mengatur waktu on/offtriac dan memanipulasi karakteristik saklar mekanik. Sistem terdiri dari saklarelektrik triac yang dikontrol sistem mikrokontroler dengan penyalaan sudut phasa.Besarnya sudut penyalaan ditentukan berdasarkan waktu on/off saklar tekananyang ditentukan oleh debit air yang keluar. Dengan mengatur sudut penyalaan,waktu histerisis on/off dapat diatur untuk debit air yang berbeda. Sistem KendaliOn/Off dapat digunakan untuk memanipulasi dan mengubah karakteristik saklartekanan dari 0.75s – 12s menjadi 6.2s – 10.1s untuk debit air 2 – 11 LPM danwaktu rata-rata on, ton_off = 7.4s dibanding ton_kon = 2.94s, sehingga sistempompa air kurang berisik suaranya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Mahardika yoga darmawan. "Perancangan Alat Ukur Pergeseran Tanah Skala Laboratorium." Electrician 15, no. 2 (May 6, 2021): 83–88. http://dx.doi.org/10.23960/elc.v15n2.2168.

Full text
Abstract:
Peristiwa tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Peristiwa ini terjadi dengan durasi yang cepat sehingga sering kali menimbulkan kerugian material. Untuk meminimalisasikan kerugian tersebut, perlu dilakukan metode pendeteksian fisis kejadian longsor dengan menggunakan sensor untuk mengukur pergeseran tanah. Pada penelitian sensor pergeseran tanah yang digunakan adalah potensiometer dan linear variable differensial transduser geser (LVDT) berbiaya rendah. Selain itu data fisis tambahan lainnya yang digunakan adalah sensor kelembabam tanah dan kemiringan tanah. Sistem sensor diujicoba pada skala laboratorium untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pergeseran tanah. Nilai potensiometer geser dan LVDT dapat mengukur pegeseran tanah 0.5 mm dan menghasilkan grafik yang berpola linear dengan nilai galat rata rata 2%. Sistem tersebut juga disambungkan ke sistem IoT dengan jeda pengiriman data ke platform 15 detik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sugiana, Made Apri, Fachrudin Hunaini, and Mohammad Mukhsim. "SOFTWARE UNTUK PENENTUAN LOKASI GANGGUAN JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN METODE TAKAGI." JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 1, no. 01 (February 11, 2020): 40–50. http://dx.doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5.

Full text
Abstract:
Pada operasi sistem tenaga listrik dapat terjadi gangguan internal yaitu berasal dari sistem dan gangguan eksternal yaitu sambaran petir saat badai, hewan, atau pohon tumbang yang mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Pada sistem kelistrikan pendeteksian lokasi gangguan secara cepat akan membantu melindungi peralatan, menjaga sistem tetap stabil dan meminimalkan kerusakan jaringan serta kerugian ekonomis. Metode simple reactance atau Metode berbasis impedansi menggunakan nilai dari fasor tegangan dan arus dari transduser seperti rele numerik dan perekam gangguan. Dengan teknik ini, fasor tegangan dan arus dapat diperoleh dari satu atau dua sumber di saluran distribusi. SedangkanMetode Takagi membutuhkan data sebelum gangguan untuk perhitungannya.Kunci keberhasilan dari metode Takagi ini adalah bahwa sudut Is sama dengan sudut If. Untuk sistem yang homogen yang ideal, sudut-sudut ini indentik. Maka dari itu dalam pembuatan skripsi ini memilih menggunakan Metode Takagi. Setelah melakukan analisis, maka dapat disimpulkan dengan menggunakan Metode Takagi mendapatkan nilai error rata-rata 0,003 % dibandingkan dengan menggunakan Metode Impedansi yang mendapatkan nilai error rata-rata 0,0142 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Levytskyi, A. S., A. I. Novik, and Ye O. Zaitsev. "CAPACITY TRANSDUSER OF EFFORTS IN TURBOGENERATOR STATOR TIGHTING PRISMS CORE WITH COMPENSATION OF INFLUENCE OF OUT-OF-PARALLELISM ELECTRODES." Praci Institutu elektrodinamiki Nacionalanoi akademii nauk Ukraini 2017, no. 48 (November 1, 2017): 126–32. http://dx.doi.org/10.15407/publishing2017.48.126.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Bagus, Ida. "PEMANFAATAN QUANTUM DOT SEBAGAI DETEKTOR SINAR-X DALAM UPAYA MENGURANGI DOSIS PENYINARAN." Jurnal Forum Nuklir 12, no. 2 (November 29, 2018): 55. http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2018.12.2.5039.

Full text
Abstract:
Quantum Dot merupakan material semikonduktor dengan ukuran kurang dari 10 nm yang memilikisifat khas yakni dapat memancarkan gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang yang bervariasibergantung dari ukuran partikelnya. Dengan sifat tersebut, Quantum Dot dimanfaatkan dalam beberapabidang seperti untuk pencitraan biomedis, label dokumen hingga detektor. Dalam pencitraan yangmemanfaatkan sinar-X, bahan fosfor umumnya digunakan sebagai transduser yang mengkonversi sinar-Xmenjadi cahaya tampak. Selain menggunakan bahan fosfor, sinar-X juga dapat dideteksi menggunakansemikonduktor. Pemanfaatan semikonduktor khususnya Quantum Dot juga dapat disandingkan dengan bahanfosfor sebagai detektor sinar-X. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan kombinasi antara bahanfosfor dengan Quantum Dot dapat menghasilkan peningkatan pendaran cahaya tampak yang dihasilkan olehtransduser tersebut. Berkaitan dengan upaya optimisasi proteksi radiasi dalam pemanfaatan radiasi pengion yangmemegang prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), maka adanya kombinasi bahan fosfor danQuantum Dot sebagai detektor sinar-X dapat mendukung prinsip proteksi radiasi dengan mengurangi dosisradiasi yang diterima, baik untuk pasien, pekerja dan masyarakat. Peningkatan intensitas pendaran yangdihasilkan menunjukkan peningkatan efisiensi detektor dalam mengubah sinar-X menjadi cahaya tampak.Dengan efisiensi detektor fosfor-Quantum Dot yang lebih tinggi, maka dibutuhkan sinar-X dengan dosisyang lebih rendah untuk menghasilkan citra dengan kualitas yang sama dari hasil penyinaran menggunakandetektor fosfor biasa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Samodro, Rudi Anggoro, and Adindra Vickar Ega. "METODE TAC SEMI-OTOMATIS SEDERHANA UNTUK MEMANDU KALIBRASI DWT PNUMATIK." Jurnal Standardisasi 19, no. 3 (March 6, 2018): 219. http://dx.doi.org/10.31153/js.v19i3.585.

Full text
Abstract:
Telah dikembangkan metode <em>transducer assisted crossfloat</em> (TAC) semi-otomatis sederhana berbasis <em>Visual Basic Application </em>(VBA) untuk mengkalibrasi DWT. Pengoperasian dua <em>valve</em> untuk menghubungkan transduser dengan DWT dilakukan secara manual, mengikuti panduan yang muncul (<em>pop-up message</em>) pada antar-muka perangkat lunak. Data akusisi pembacaan tekanan DWT standard dan DWT yang dikalibrasi dilakukan secara otomatis dengan menggunakan <em>pressure transduser</em> melalui komunikasi serial RS232. Beda tekanan antara kedua DWT (<em>∆p</em>) yang dikonversi menjadi massa penyetimbang (<em>m<sub>b</sub></em>) berdasarkan <em>pressure factor</em> (<em>f<sub>p</sub></em>) dari <em>pressure transducer</em>. Dilakukan kalibrasi DWT gas dari 200 kPa - 1750 kPa pada 11 titik dengan 3 seri pengukuran menggunakan metode ini. Nilai pengulangan dari <em>m<sub>b</sub></em> metode TAC semi-otomatis relatif kecil dengan standar deviasi maksimum sebesar 96 mg pada tekanan 1750 kPa. Parameter utama DWT yang dikalibrasi yaitu luasan efektif piston-silinder (<strong><em>A<sub>0,20</sub></em></strong>)<em></em>dan koefisien distorsi (<strong><em>λ</em>)</strong>, dengan hasil secara berturutan adalah (4,901 65 × 10<sup>-5</sup> ± 6,0 × 10<sup>-9</sup>) m<sup>2</sup> dan (2,1 × 10<sup>-12</sup> ± 3,9 × 10<sup>-12</sup>) Pa<sup>-1</sup>. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan hasil kalibrasi DWT yang sama dengan metode <em>crossfloat</em> umum. Dari validasi yang dilakukan, konsistensi dari kedua metode yang cukup tinggi untuk nilai <em>A<sub>0,20 </sub></em>dengan perbedaan relative kurang dari 1× 10<sup>-6</sup>, sedangkan selisih dari nilai <em>λ</em> sebesar 2,4 × 10<sup>-12 </sup>Pa<sup>-1</sup> yang masih tercakup pada rentang ketidakpastiannya yaitu sebesar 4,4 × 10<sup>-12 </sup>Pa<sup>-1</sup>. Metode ini cukup efektif dan efisien terbukti dari konsistensi hasil yang diperoleh, terlebih lagi kalibrasi dilakukan oleh operator dengan hanya mengikuti perintah yang ditampilkan oleh perangkat lunak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Alauddin, Alan Batara, Argo Satrio Wicaksono, and Joko Sunardi. "KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62." Jurnal Forum Nuklir 7, no. 1 (May 4, 2017): 11. http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2013.7.1.3450.

Full text
Abstract:
KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62.Telah dilakukan uji komparasi spektrometri gamma menggunakan detektor Bicron 2M2 dengan spektrometri gamma menggunakan detektor Ludlum 44-62. Spektrometri Gamma adalah komponen utama pencacah radiasi gamma pada instrumentasi nuklir di bidang kedokteran dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kelebihan dan kekurangan unjuk kerja masing-masing spektrometri gamma yang menggunakan transduser yang berbeda. Metoda pengujiannya adalah dengan membandingkan beberapa parameter unjuk kerja spektrometri gamma antara lain bentuk pulsa, bentuk spektrum energi, FWHM, resolusi dan efisisensi detektor dengan sumber yang digunakan adalah Cs- 1 37 dan Ba-133. Selain itu di uji pula unjuk kerja detektor dengan variasi jarak dan uji tingkat presisi pencacahan dengan menggunakan uji chi square. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa resolusi spektrometri gamma menggunakan detektor Ludlum 44-62 lebih tinggi dibandingkan resolusi detektor Bicron 2M2. Sehingga kemampuan detektor Bicron 2M2 untuk memisahkan 2 pulsa yang berdekatan lebih baik dari pada detektor Ludlum 44-62. Selain itu, efisiensi detektor Bicron 2M2 lebih tinggi dibandingkan efisiensi detektor Ludlum 44-62. Pada pengujian jarak diperoleh bahwa interaksi detektor Bicron 2M2 terhadap radiasi sinar gamma lebih baik dibandingkan detektor Ludlum 44-62. Dari hasil uji chi square data hasil pencacahan sistem spektrometri gamma dengan menggunakan detektor Bicron 2M2 maupun detektor Ludlum 44-62 sesuai dengan kriteria sehingga dapat dinyatakan bahwa alat memenuhi syarat kestabilan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sandag, Green Arther, and Fergie Kaunang. "Klasifikasi Fungsi Family Protein Transport Menggunakan Radial Basis Neural Network." CogITo Smart Journal 5, no. 2 (December 19, 2019): 203. http://dx.doi.org/10.31154/cogito.v5i2.191.203-214.

Full text
Abstract:
Transporter adalah protein transmembran yang penting dalam proses masuk dan keluarnya ion atau molekul sel di seluruh protein membran dan memainkan peran penting dalam mengenali sistem kekebalan tubuh dan transduser energi. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menganalisis protein transport, terutama diskriminasi kelas dan familynya dalam memainkan peran penting dalam system control sel, mengangkut air, sinyal kimia dan listrik. Protein transport membrane cenderung membentuk system pompa dan channel span, serta span cell membrane. Oleh karena itu, membedakan kelas dan family transport protein adalah tugas penting dalam ilmu komputasi biologi dan diperlukan bagi para ahli biologi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fungsi protein transport. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, telah dilakukan pengembangan metode untuk mengidentifikasi fungsi kelas utama dan family protein transport menggunakan radial basis neural network. Peneliti telah mengalanisis karakteristik komposisi asam amino, komposisi residu pair pada protein transport. Metode dalam klasifikasi kelas protein transport untuk mengetahui fungsi protein transport peneliti menggunakan PSSM dengan metode quickRBF classifier memberikan hasil akurasi terbaik dibanding dengan metode yang lain. Hasil akurasi sebesar 84,84% untuk cross validation dan 80,71% untuk independent data, oleh karena itu maka motode yang peneliti usulkan dapat digunakan secara efektif untuk mengidentifikasi dan mendiskriminasi transporter ke dalam kelas protein transport dengan peningkatan 6-10 % dari penelitian yang sejenis.Keywords—transporter, membran, quickRBF, PSSM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Budiono, Kris, and Yogi Noviadi. "INVESTIGATION OF GROUND PENETRATING RADAR FOR DETECTION OF ROAD SUBSIDENCE NORTHCOAST OF JAKARTA, INDONESIA." BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY 27, no. 2 (February 15, 2016): 87. http://dx.doi.org/10.32693/bomg.27.2.2012.48.

Full text
Abstract:
A survey of Ground Penetrating Radar (GPR) was conducted in the coastal zone of northern part of Jakarta, Indonesia. The purpose of this survey was to provide the subsurface of coastal Quaternary sedimentary features and stratigraphy disturbances associated with induce post road subsidence 2009. The possibility of subsurface lithology disturbance shown by the GPR record. This record resulted from GPR methods using SIR system 20 GSSI, 270 MHz and 400 MHz and MLF 3200 transducer. The method is a promising tool for resolving changes of physical properties in subsurface lithology condition at the natural scale due to composition changes of physical properties.The reflection data resulted that GPR can distinguish between image the basic geometry forms such as lithology , structure geology , soil and subsurface utilities condition Keywords: Quaternary geology, Jakarta subsidence northern road 2009, Ground Penetrating Radar Penyelidikan “Ground Penerating Radar” (GPR) telah dilaksanakan di kawasan pantai utara Jakarta Utara, Indonesia. Tujuan dari penyelidikan GPR ini adalah untuk melihat kondisi sedimen Kuarter bawah permukaan dan gangguan stratigrafi sehubungan dengan penurunan jalan raya pada tahun 2009. Kemungkinan gangguan terhadap litologi bawah permukaan terlihat pada rekaman GPR. Hasil rekaman metoda GPR mempergunakan model SIR 20 GSSI, transduser 270MHz, 400 MHz dan MLF 3200.Metoda GPR merupakan alat bantu yang cukup menjanjikan untuk melihat perubahan sifat fisik litologi bawah permukaan pada skala sebenarnya yang disebabkan oleh perubahan komposisi sifat fisiknya. Hasil refleksi data GPR dapat membedakan bentuk dasar geometri seperti litologi, struktur geologi, kondisi utilitas bawah permukaan. Kata kunci : Geologi Kuarter, Penurunan jalan utara Jakarta 2009, Ground Penetrating Radar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Bakhtiar, Deddy, Lovita Nadia, Zamdial Zamdial, and Ari Anggoro. "PENGUKURAN AKUSTIK TARGET STRENGTH IKAN SELAR BENTONG (Selar boops) SECARA TERKONTROL DI PERAIRAN PULAU TIKUS KOTA BENGKULU." JURNAL ENGGANO 5, no. 2 (September 30, 2020): 290–301. http://dx.doi.org/10.31186/jenggano.5.2.290-301.

Full text
Abstract:
Metode akustik dapat digunakan dalam memperkirakan kelimpahan ikan. Metode ini membutuhkan informasi Target Strength (TS) untuk setiap spesies target. TS merupakan parameter penting sebagai faktor skala dalam pendugaan stok secara akustik. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik TS ikan selar bentong (Selar boops) dan mencari rumusan hubungan panjang baku dan panjang gelembung renang ikan selar bentong (Selar boops) terhadap nilai TS pada frekuensi transmisi 38 kHz. Pengukuran dilakukan secara terkontrol dimana ikan ditempatkan di bawah transduser dengan metode tethered menggunakan echosounder Simrad EK-60 pada frekeuensi 38 kHz. Hasil penelitian diperoleh nilai TS ikan selar bentong (Selar boops) berukuran panjang baku 16 cm sampai 20 cm menyebar pada kisaran –51,62 dB sampai dengan -39,03 dB, dengan nilai rata – rata -46,67 dB. Model hubungan TS terhadap panjang baku ikan selar bentong yaitu TS = 30,1 Log SL -84,49. Model hubungan TS terhadap panjang gelembung renang yaitu TS = 20,32 Log SB -62,34.ACOUSTIC CONTROLLED MEASUREMENT OF TARGET STRENGTH OF SELAR BENTONG FISH (SELAR BOOPS) IN TIKUS ISLAND WATER, BENGKULU CITY. Acoustic methods can be used to estimate fish abundance. This method requires Target Strength (TS) information for each target species. TS is an important parameter as a scale factor in acoustic estimation of stock. This study aims to analyze the TS characteristics of Selar bentong fish (Selar boops) and look for the formulation of the relationship between the standard length and length of the swim bladder in Selar bentong fish (Selar boops) to the TS value at the transmission frequency of 38 kHz. Measurements were carried out in a controlled manner where the fish were placed under the transducer with a tethered method using the Simrad EK-60 echosounder at a frequency of 38 kHz. The results showed that the TS value of Selar bentong (Selar boops) with a standard length of 16 cm to 20 cm spread over the range of -51.62 dB to -39.03 dB, with an average value of -46.67 dB. The relationship model of TS to the standard length of Selar bentong fish was TS = 30.1 Log SL -84.49. The relationship model of TS to swim bladder length was TS = 20.32 Log SB -62.34.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Baskoro, Ilham Heru, and Merinda Lestari. "Effect of Write Head Movement On Magnetic Spin Domain Reversal of Nanocube Co/Pd Alloy Material Using Micromagnetic Simulation." Computational And Experimental Research In Materials And Renewable Energy 2, no. 1 (May 2, 2019): 10. http://dx.doi.org/10.19184/cerimre.v2i1.20556.

Full text
Abstract:
An analysis of the effect of the write head movement on the reversal time of the domain spin with magnetic Co/Pd on the magnetic recording layer has been carried out through micromagnetic simulation. The magnetic recording layer is modeled in the form of cubes (nanocubes) which consists of 5 domain spin. The write head, which is a transduser, moves along the domain spin to write data in the form of magnetic spins, which represent the bits on the magnetic recorder perpendicular. The results of this simulation are a profile of changes in the total magnetic field and reversal time of the domain spin when writing magnetic data for 6 nanoseconds. The calculation used in this study is an analytical calculation regarding the reversal time of the magnetic domain spin of the Co/Pd alloy material. The formulation for calculating the reversal time of domain-spin magnetization is a combination of graphical analysis and analytical calculations with visualization of the magnetic spin configuration that consisting of 5 domains spin. This simulation was carried out using the finite element method and obtained a saturation 5 field value of the magnetic alloy Co/Pd (Hs) material of 2.5 x 105 A/m and a write head (Hwh) field that 6 must be applied to the magnetic recording layer in order to reverse the uniform domain spin is 7.3 x 106 A/m. Each size of the domain spin requires a different write head, the smaller the nanocube size, the greater the write head field applied to the magnetic recording layer. Meanwhile, the effective write head 6 field amplitude that is suitable for the 20 nm domain spin is 8.3 x 106 A/m. A significant change in the total field occurs when the domain spin reverses 3 times in the first domain spin (n1), the third domain spin (n3) and the fifth domain spin (n5). The total field value when t=0.42 ns ( first domain spin reversal) is 73.69376 A/m, then the total field at t=0.42 ns (third domain spin reversal) is 3443.197 A/m and the current total field t=0.42 ns (fifth domain spin reversal) of 5480.696 A/m.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Abdillah, Yuanita Fara, Ikhsan Setiawan, and Agung Bambang S. Utomo. "Pengaruh Diameter Leher Resonator Helmholtz Pada Alat Pemanen Energi Akustik (Acoustic Energy Harvester) Terhadap Daya Listrik Yang Dihasilkan." Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 4 (December 16, 2019): 166. http://dx.doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35922.

Full text
Abstract:
<p class="AbstractEnglish"><strong>Abstract: </strong>Acoustic energy (sound) that is wasted in environment has potential to be alternative energy to produce electrical energy. This paper presents an experimental study of the effect of Helmholtz resonator neck diameter on the output electric power of an acoustic energy harvester. The cavity of the resonators is a cube-shaped with size of 30 cm ´ 30 cm ´ 30 cm made of acrylic. The resonator neck is cylindrical and has 8 cm length with four diameter variations of 5,2 cm, 6,9 cm, 8,2 cm, and 10,4 cm. A 6-inches subwoofer loudspeaker is used as acoustic transducers that converts sound into electric current. The experiment is performed by giving sound with SPL of 90 dB in the frequency range of (20-150) Hz. The output rms voltages from the loudspeaker are measured at a 5.0 ohm load resistor. It is found that there are always two peaks in the frequency spectrum that provide maximum electric power, namely at 27 Hz and 55 Hz. These peak frequencies do not depend on the neck diameter. On the other hand, the larger the neck diameter, the higher the generated electrical power. The highest rms electric power produced are 3.03 mW and 2.25 mW at the first and second peaks, respectively.</p><p class="AbstractEnglish"><strong>Abstrak: </strong>Energi akustik (bunyi) yang terbuang di lingkungan memiliki potensi menjadi salah satu energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Makalah ini memaparkan tentang studi eksperimental pengaruh diameter leher resonator Helmholtz pada alat pemanen energi akustik terhadap daya listrik yang dihasilkan. Rongga resonator Helmholtz berbentuk kubus berukuran 30 cm ´ 30 cm ´ 30 cm terbuat dari akrilik. Leher resonator berbentuk silinder sepanjang 8 cm dengan empat variasi diameter yaitu 5,2 cm, 6,9 cm, 8,2 cm, dan 10,4 cm. Loudspeaker jenis subwoofer dengan diameter nominal 6 inci dipasang disisi belakang rongga resonator digunakan sebagai transduser akustik yang mengubah bunyi menjadi arus listrik. Eksperimen dilakukan dengan memberikan gelombang bunyi dengan SPL (sound pressure level) 90 dB dalam rentang frekuensi (20 - 150) Hz dan mengukur tegangan listrik rms keluaran dari loudspeaker pada resistor beban 5,0 ohm. Diperoleh bahwa selalu terdapat dua puncak spektrum frekuensi dengan daya listrik maksimum, yaitu pada 27 Hz dan 55 Hz. Frekuensi-frekuensi puncak ini tidak bergantung pada diameter leher resonator. Di sisi lain, ditemukan bahwa diameter leher yang semakin besar menghasilkan daya listrik yang semakin besar. Daya listrik rms terbesar yang dihasilkan (pada diameter 10,4 cm) adalah 3,03 mW dan 2,25 mW masing-masing pada puncak pertama dan puncak kedua.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Ma'mun, Asep, Asep Priatna, Khairul Amri, and Erfind Nurdin. "HUBUNGAN ANTARA KONDISI OSEANOGRAFI DAN DISTRIBUSI SPASIAL IKAN PELAGIS DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (WPP NRI) 712 LAUT JAWA." Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 25, no. 1 (July 31, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.25.1.2019.1-14.

Full text
Abstract:
Kepadatan dan penyebaran sumber daya ikan di perairan banyak dipengaruhi oleh variasi kondisi oseanografinya. Untuk mengkaji interaksi antara kondisi oseanografi dengan sebaran spasial ikan pelagis di Laut Jawa, telah dilakukan penelitian hydro acoustic dengan menggunakan KR. Bawal Putih III pada 17 Oktober-11 November 2017. Akuisisi data akustik menggunakan multi beam Simrad ME (70-120 kHz) dengan posisi transduser dipasang pada lunas kapal. Parameter lingkungan (oksigen, pH, salinitas, klorofil, suhu) diukur menggunakan CTD SBE 19 plus V2 dan parameter oseanogafi fisik (arah dan kecepatan arus) menggunakan ARM current meter, keduanya diturunkan secara vertikal sesuai kedalaman pada 48 stasiun. Analisa korelasi antara parameter oseanografi dengan kelimpahan ikan dan distribusi spasial menggunakan analisis statistik PCA (Principal Component Analysis). Hasil penelitian menunjukkan densitas ikan pelagis dipengaruhi secara berturut-turut oleh salinitas, oksigen, klorofil, pH dan suhu. Urutan ini didasarkan pada jarak dan kedekatan terhadap garis yang dibentuk faktor lingkungan terhadap titik pusat korelasi. Komponen lingkungan yang memiliki interaksi langsung dengan kelimpahan ikan pelagis adalah salinitas dan oksigen. Kedua faktor ini merupakan faktor utama dalam kegiatan osmoregulasi dan pembentukan energi untuk tubuh ikan, sementara keempat faktor lingkungan lainnya (klorofil pH, suhu dan kecepatan arus) berkorelasi secara parsial terhadap keberadaan ikan pelagis.The density and distribution of fish resources in the waters are much influenced by variations in oceanographic conditions. To examine interaction between oceanographic condition with spatial distribution of pelagic fish in Java Sea, hydroacoustic research was done using KR. Bawal Putih III on October 17 to November 11, 2017. Acoustic data acquisition used Simrad ME multi beam (70-120 kHz) with the position of the transducer installed on the keel. Environmental parameters (oxygen, pH, salinity, chlorophyll, temperature) were measured using the SBE 19 plus V2 CTD and physical oceanographic parameter (current direction and speed) using the ARM current meter, both are lowered vertically according to depth at 48 station. Correlation analysis between oceanographic parameter with fish abundance and spatial distribution using PCA (Principal Component Analysis) statistical analysis. Results show that density of pelagic fish was influenced respectively by salinity, oxygen, chlorophyll, pH and temperature. This sequence based on distance and proximity to the line formed by environmental factors towards the center of correlation. The environmental components that have a direct interaction with the abundance of pelagic fish are salinity and oxygen. These two factors are the main factors in osmoregulation and energy formation for fish bodies, while the other four environmental factors (chlorophyll pH, temperature and current velocity) correlate partially to the presence of pelagic fish.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

"Electromagnetic Acoustic Transducer (EMAT) sebagai Transduser Ultrasonik untuk Nondestructive Testing (NDT): Ulasan Artikel." Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi 13, no. 1 (2021): 1–14. http://dx.doi.org/10.5614/joki.2021.13.1.1.

Full text
Abstract:
Nondestructive testing (NDT) digunakan untuk mendeteksi keberadaan cacat pada suatu objek tanpa merusak objek tersebut, sehingga ideal untuk digunakan pada komponen-komponen infrastruktur yang sudah terpasang dan beroperasi. Diantara berbagai teknik, NDT ultrasonik memiliki kemampuan untuk menginspeksi cacat di sepanjang ketebalan objek, tidak hanya cacat permukaan. Metode pembangkitan gelombang ultrasonik yang paling populer adalah menggunaan piezoelectric transducer (PZT). Transduser ini memiliki efisiensi yang tinggi tetapi merupakan transduser kontak dan memerlukan pelumas (couplant), yang sering menyebabkan keterbatasan fleksibilitas untuk aplikasinya. Electromagnetic acoustic transducer (EMAT) adalah transduser ultrasonik yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik pada objek konduktif secara non-kontak. Transduser ini membangkitkan gelombang ultrasonik langsung pada objek uji, sehingga tidak memerlukan couplant. Hal ini menyebabkan EMAT ideal untuk inspeksi pada temperatur tinggi dimana couplant akan meleleh, dan pengujian yang bergerak. Dua jenis EMAT dibahas pada ulasan artikel ini: untuk membangkitkan gelombang shear horizontal (SH) dan gelombang torsional. Kedua jenis gelombang ini memiliki kelebihan dibanding moda gelombang lainnya, tetapi sulit untuk dibangkitkan menggunakan PZT. Kedua moda gelombang ini kemudian digunakan untuk menginspeksi penipisan pada pelat dan dinding pipa, yang dapat disebabkan oleh korosi maupun kontak mekanik. Hasil penelitian menunjukkan potensi EMAT dengan metoda konversi moda untuk inspeksi kuantitatif penipisan pada pelat dan pipa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Krasnopolskaya, T. S., and A. Y. Shvets. "Deterministic Chaos in Generator-Piezoceramic Transduser System." Nelineinaya Dinamika, 2006, 55–74. http://dx.doi.org/10.20537/nd0601003.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Himawan, Roziq, and Inryono Kusuma. "VISUALISASI NUGGET LAS TITIK DENGAN METODE ULTRASONIC WATER IMMERSION." SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir 22, no. 1 (June 1, 2018). http://dx.doi.org/10.17146/sigma.2018.22.1.4318.

Full text
Abstract:
VISUALISASI NUGGET LAS TITIK DENGAN METODE ULTRASONIC WATER IMMERSION. Overlay welding merupakan salah satu metode penyatuan dua material yang diterapkan pada bejana tekan reaktor, antara baja feritik dan baja nir karat. Bejana tekan reaktor merupakan komponen utama pembangkit listrik tenaga nuklir, sehingga keandalan dan integritas nya harus selalu terjamin selama umur disainnya. Dalam rangka menjamin keandalan dan integritas bejana tekan reaktor, maka dikembangkan metode ultrasonik dengan teknik water immersion untuk mengevaluasi kondisi hasil overlay welding. Karena keterbatasan sarana, pada penelitian ini overlay welding disimulasikan dengan las titik. Evaluasi dilakukan pada bagian nugget hasil las titik. Evaluasi dilakukan menggunakan teknik water immersion, dimana objek evaluasi direndam di dalam air. Air berlaku sebagai kuplan. Evaluasi menggunakan transduser tipe fokus dengan frekuensi 10 MHz dan diameter fokus 1 mm. Hasil evaluasi ditayangkan dalam bentuk C-scan. Dari hasil-hasil evaluasi diketahui bahwa visualisasi memiliki kesesuaian bentuk dengan makrografi nugget yang diperoleh setelah pelaksanaan uji tarik. Namun terdapat perbedaan ukuran antara visualisasi C-scan dan makrografi.Kata kunci: bejana tekan reaktor, las titik, metode ultrasonik, water immersion, C-scan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography