To see the other types of publications on this topic, follow the link: Tunkat.

Journal articles on the topic 'Tunkat'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Tunkat.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Masita, Masita, Kurnia Makmur, and Andi Fakhruddin. "Identifikasi hama tungau pada komoditi rumput laut secara mikroskopis." Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi 2, no. 3 (2022): 76–80. http://dx.doi.org/10.24252/filogeni.v2i3.29520.

Full text
Abstract:
Rumput laut merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tungau merupakan sekelompok hewan berukuran kecil yang memiliki tungkai delapan dengan tingkat reproduksi sangat cepat, tahan terhadap pestisida dan merupakan salah satu jenis hama. Keberadaan tungau pada penyimpanan rumput laut apabila tidak diperhatikan akan menyebabkan kerugian, contohnya ditolak dari pasar domestik dan internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan hama tungau yang dapat berpengaruh pada kualitas produk rumput laut. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode identifikasi keberadaan tungau pada komoditas rumput laut dengan menggunakan mikroskop. Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa komoditas rumput laut terdapat hama tungau yang dapat menurunkan kualitas rumput laut yaitu hama tungau Tyrophagus castellanii dan Tyrophagus putrescentiae.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Abdullah, Ahmad Husaini, Atradinal Atradinal, Syahrial Bakhtiar, and Mardepi Saputra. "Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Passing Pemain Futsal Brounut FC Jambi." Jurnal JPDO 7, no. 6 (2024): press. http://dx.doi.org/10.24036/jpdo.7.6.2024.139.

Full text
Abstract:
Masalah dalam penelitian ini adalah terlihat bahwa kekuatan otot tungkai dan kemampuan passing pemain futsal Brounut FC Jambi masih tergolong rendah. Prestasi yang didapatkan masih naik turun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan passing pemain futsal Brounut FC Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik korelasional dan metode korelasi, serta melakukan pengujian distribusi F dan Uji t. Populasi penelitian ini adalah pemain futsal Brounut FC Jambi sebanyak 14 pemain. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan beringin Kota Kuala Tungkal, pada bulan November 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan passing pemain futsal Bronut FC Jambi, dengan nilai rhitung= 0,9904 > rtabel = 0,532. Uji signifikan data uji F dengan nilai Fhitung= 178,437 > Ftabel= 1,782. Uji signifikan data uji t dengan nilai thitung= 177,77 > ttabel= 3,98.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rizky, Elfera. "ANALISIS KETERAMPILAN SHOOTING SEPAK BOLA: EFEK POWER DAN PERCAYA DIRI ATLET." INSPIREE: Indonesian Sport Innovation Review 1, no. 1 (2020): 16–23. http://dx.doi.org/10.53905/inspiree.v1i1.4.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian: Penelitian analisis ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang adanya efektivitas power tungkai kaki, koordinasi mata kaki dan percaya diri terhadap keterampilan shooting sepakbola.
 Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dengan menguji dengan tes dan pengukuran. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet cabang sepakbola PPLP Pekanbaru Provinsi Riau sebanyak 30 atlet
 Hasil Penelitian: Penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh positif daya ledak otot tungkai terhadap keterampilan shooting sepakbola sebesar Rsquare (R2) 0,437 atau 43,70%, Terdapat pengaruh positif variabel percaya diri terhadap keterampilan shooting sepakbola sebesar 0,178 atau 17,80% dan pengaruh total efektivitas kedua variabel sebesar 0,615 atau 61,50% sehingga variabel erorr nya 38,50 dipengaruhi oleh variabel luar.
 Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa benar adanya efektivitas positif variabel power otot tungka, percaya diri dalam keterampilan shooting sepakbola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Muhamedov, Yoqubjon. "" G'ARBIY TURK XOQONLIGINING TOSHKENT VOHASIDAGI MA'MURIY MARKAZLARI HAQIDA BA'ZI MULOHAZALAR." Social science and innovation 1, no. 2 (2023): 31–37. https://doi.org/10.5281/zenodo.8329171.

Full text
Abstract:
Ushbu maqolada G‘arbiy Turk xoqonligi davrida ma’muriy jixatdan boshqaruv tizimi vazifasinini bajargan markazlar xususan, Choch vohasidagi yirik shaharlar va ularning faoliyati  xaqida so‘z yuritiladi. Maqolada keltirilgan ma’lumotlarni yoritishda arxeologik va yozma manbalarda keltirilgan ma’lumotlarni o‘zaro tahlil qilgan holda yoritilgan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Lubsandorzhiev, B. K. "TUNKA-EAS Cherenkov experiment in the Tunka Valley." Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section A: Accelerators, Spectrometers, Detectors and Associated Equipment 595, no. 1 (2008): 73–76. http://dx.doi.org/10.1016/j.nima.2008.07.054.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Montero Curiel, Pilar. "Tendencias antihiáticas y procesos de palatalización en el español actual: a propósito del verbo tunear." Nueva Revista de Filología Hispánica (NRFH) 68, no. 2 (2020): 723–46. http://dx.doi.org/10.24201/nrfh.v68i2.3655.

Full text
Abstract:
Algunos procesos de evolución fonética descritos por la gramática histórica pueden rastrearse en la lengua hablada actual, sobre todo en contextos informales. Es lo que sucede con la palatalización, que ha llevado al préstamo adaptado del inglés tunear hasta la variante tuñar, no sin antes padecer la ruptura del hiato en una fase intermedia con tuniar. En esta investigación, por tanto, se pondrá de manifiesto que aún es posible profundizar en el conocimiento de estadios primitivos del idioma mediante el análisis de fenómenos paralelos, para demostrar que uno de los contextos palatalizadores de la yod segunda sigue provocando desarrollos similares a los que ocurrieron en el latín vulgar con vocablos de idéntica estructura.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Schröder, F. G., D. Besson, N. M. Budnev, et al. "Tunka-Rex: a Radio Extension of the Tunka Experiment." Journal of Physics: Conference Series 409 (February 1, 2013): 012076. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/409/1/012076.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hiller, R., P. A. Bezyazeekov, N. M. Budnev, et al. "Amplitude Calibration of the Tunka Radio Extension (Tunka-Rex)." Journal of Physics: Conference Series 632 (August 13, 2015): 012012. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/632/1/012012.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Yogi Anggara Sipayung, Kumalo Tarigan, and Rithaony Hutajulu. "Pertunjukan Gendang Tungkat oleh Sanggar Seni Nggara Simbelin." Indonesian Journal of Art and Design Studies 1, no. 1 (2022): 7–13. http://dx.doi.org/10.55927/ijads.v1i1.1100.

Full text
Abstract:
Gendang tungkat adalah gendang Raja pada zaman kerajaan Lingga, Dahulunya Raja tidak terlepas dari guru yang sebagai penasehat Raja Lingga. Pada waktu itu jika ada kejadian sesuatu yang tidak baik masyarakat Karo di Lingga maka di panggillah guru untuk melakukan gendang sesuai dengan kebutuhan Raja. Akan tetapi pada sekarang ini tari tungkat tersebut sudah tidak dilakukan oleh masyarakat Karo lagi, namun sanggar seni nggara simbelin di desa budaya Lingga mempertunjukan tari tungkat dan musik pengiring nya pada kegiatan kebudayaan di masyarakat karo. Penelitian ini akan difokuskan kepada bagaimana deskripsi gerak tari gendang tungkat serta musik yang mengiringi tari gendang tungkat tersebut. Penulis mengacu kepada teori Milton Siger (MSPI, 1996:164-165) yang menjelaskan bahwa pertunjukan selalu memiliki: waktu pertunjukan yang terbatas, awal dan akhir, acara kegiatan yang terorganisir, sekelompok pemain, sekelompok penonton, tempat pertunjukan dan, kesempatan untuk mempertunjukkannya. Sementara itu, untuk mengkaji aspek musik iringan tari gendang tungkat, penulis akan menggunakan teori Bruno Netll (1964 : 131) mengatakan bahwa untuk mendapatkan seluruh benda musikal dilakukan analisis: perbendaharaan nada, modus, ritem, nada dasar, bentuk, dan tempo. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dibantu oleh data-data responden yang bersifat kuantitatif, yang diperoleh daripenelitian lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur tari gendang tungkat dan memahami bagaimana struktur musik tari gendang tungkat yang di sajikan oleh sanggar seni nggara simbelin di desa budaya Lingga. Hasil penelitian, sanggar seni nggara simbelin adalah salah satu sanggar yang paling eksis dalam kegiatan kebudayaan di masyarakat karo. tari tungkat dipertunjukan oleh sanggar seni nggara simbelin adalah penari berjumlah 3 orang laki-laki, 2 dari penari menggunakan baju berwarna merah dan 1 memakai baju warna putih yang sebagai guru besar yang dipercayai dulunya mempunyai pustaka najati, dan diiringi musik ensambel gendang telu sedalanen dimana balobat sebagai pembawa melodi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Marshalkina, T., P. A. Bezyazeekov, N. M. Budnev, et al. "First analysis of inclined air showers detected by Tunka-Rex." EPJ Web of Conferences 216 (2019): 02012. http://dx.doi.org/10.1051/epjconf/201921602012.

Full text
Abstract:
The Tunka Radio Extension (Tunka-Rex) is a digital antenna array for the detection of radio emission from cosmic-ray air showers in the frequency band of 30 to 80 MHz and for primary energies above 100 PeV. The standard analysis of Tunka-Rex includes events with zenith angle of up to 50?. This cut is determined by the efficiency of the external trigger. However, due to the air-shower footprint increasing with zenith angle and due to the more efficient generation of radio emission (the magnetic field in the Tunka valley is almost vertical), there are a number of ultra-high-energy inclined events detected by Tunka-Rex. In this work we present a first analysis of a subset of inclined events detected by Tunka-Rex. We estimate the energies of the selected events and test the efficiency of Tunka-Rex antennas for detection of inclined air showers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kostunin, D., P. A. Bezyazeekov, N. M. Budnev, et al. "Present status and prospects of the Tunka Radio Extension." EPJ Web of Conferences 216 (2019): 01005. http://dx.doi.org/10.1051/epjconf/201921601005.

Full text
Abstract:
The Tunka Radio Extension (Tunka-Rex) is a digital radio array operating in the frequency band of 30-80 MHz and detecting radio emission from air-showers produced by cosmic rays with energies above 100 PeV. The experimentis installed at the site of the TAIGA (Tunka Advanced Instrument for cosmic rays and Gamma Astronomy) observatory and performs joint measurements with the co-located particle and air-Cherenkov detectors in passive mode receiving a trigger from the latter. Tunka-Rex collects data since 2012, and during the last five years went throughseveral upgrades. As a result the density of the antenna field was increased by three times since its commission. In this contribution we present the latest results of Tunka-Rex experiment, particularly an updated analysis and efficiency study, which have been applied to the measurement of the mean shower maximum as a function of energy for cosmic rays of energies up to EeV. The future plans are also discussed: investigations towards an energy spectrum of cosmic rays with Tunka-Rex and their mass composition using a combination of Tunka-Rex data with muon measurements by the particle detector Tunka-Grande.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ivanova, A. L., R. Monkhoev, I. Astapov, et al. "Tunka-Grande scintillation array: resent results." Journal of Physics: Conference Series 2156, no. 1 (2021): 012196. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/2156/1/012196.

Full text
Abstract:
Abstract Objectives of the TAIGA Astrophysical complex include the study of the flux of charged cosmic rays and diffuse gamma rays with energies above 100 TeV. This complex is located in the Tunka Valley about 50 km from Lake Baikal at the site of the Tunka-133 Cherenkov facility. TAIGA includes the TAIGA-HiSCORE wide-angle Cherenkov array, the network of Imaging Atmospheric Cherenkov Telescopes (TAIGA-IACT), the Tunka-Grande and TAIGA-Muon scintillation arrays. In this work, we present the results of an analysis of the joint events of the Tunka-Grande scintillation array and TAIGA-HiSCORE and Tunka-133 Cherenkov facilities. The results verify sufficient accuracy of the scintillation experiment for the hybrid study of mass composition of cosmic rays and gamma-hadron separation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Monkhoev, R., M. Ternovoy, I. Astapov, et al. "Geant4 simulation of the Tunka-Grande experiment." Journal of Physics: Conference Series 2103, no. 1 (2021): 012001. http://dx.doi.org/10.1088/1742-6596/2103/1/012001.

Full text
Abstract:
Abstract The Tunka-Grande array is part of a single experimental complex, which also includes the Tunka-133 and TAIGA-HiScORE (High Sensitivity COsmic Rays and gamma Explorer) wide-angle Cherenkov arrays, TAIGA-IACT array (Imaging Atmospheric Cherenkov Telescope) and TAGA-MUON scintillation array. This complex is located in the Tunka Valley (Buryatia Republic, Russia), 50 km from Lake Baikal. It is designed to study the energy spectrum and the mass composition of charged cosmic rays in the energy range 100 TeV - 1000 PeV, to search for diffuse gamma rays above 100 TeV and to study local sources of gamma rays with energies above 30 TeV. This report outlines 3 key points. The first is the description of the Tunka-Grande scintillation array. The second one presents the computer simulation strategy of the Tunka Grande array based on the Geant4 software. The third one is devoted to the prospects for future research in the field of cosmic ray physics and gamma-ray astronomy using simulation results.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Monkhoev, R. D., N. M. Budnev, A. Chiavassa, et al. "The Tunka-Grande experiment." Journal of Instrumentation 12, no. 06 (2017): C06019. http://dx.doi.org/10.1088/1748-0221/12/06/c06019.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Prosin, V. V., S. F. Berezhnev, N. M. Budnev, et al. "Results from Tunka-133 (5 years observation) and from the Tunka-HiSCORE prototype." EPJ Web of Conferences 121 (2016): 03004. http://dx.doi.org/10.1051/epjconf/201612103004.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Bezyazeekov, P. A., N. M. Budnev, O. A. Gress, et al. "Measurement of cosmic-ray air showers with the Tunka Radio Extension (Tunka-Rex)." Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section A: Accelerators, Spectrometers, Detectors and Associated Equipment 802 (December 2015): 89–96. http://dx.doi.org/10.1016/j.nima.2015.08.061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Schröder, F. G., P. A. Bezyazeekov, N. M. Budnev, et al. "The Tunka radio extension (Tunka-Rex): Radio measurements of cosmic rays in Siberia." Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section A: Accelerators, Spectrometers, Detectors and Associated Equipment 824 (July 2016): 652–54. http://dx.doi.org/10.1016/j.nima.2015.08.075.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

CHERNOV, D. V., N. N. KALMYKOV, E. E. KOROSTELEVA, et al. "THE TUNKA EXPERIMENT: TOWARDS A 1-KM2 CHERENKOV EAS ARRAY IN THE TUNKA VALLEY." International Journal of Modern Physics A 20, no. 29 (2005): 6796–98. http://dx.doi.org/10.1142/s0217751x05030119.

Full text
Abstract:
The project of an EAS Cherenkov array in the Tunka Valley/Siberia with an area of about 1 km2 is presented. The new array will have a ten times bigger area than the existing TUNKA-25 array and will permit a detailed study of the cosmic ray energy spectrum and the mass composition in the energy range from 1015 to 1018 eV.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Dursun, Derya, Elizabeth Grace Tunka, Tunka Eronat, Meryem Akalin, Mehmet Alp Salman Received, and Published Online. "Reproductive biology of pink cuttlefish Sepia orbignyana in the Aegean Sea (eastern Mediterranean)." Turkish Journal of Zoology 37, no. 4 (2013): 576–81. https://doi.org/10.3906/zoo-1209-22.

Full text
Abstract:
Dursun, Derya, Tunka, Elizabeth Grace, Eronat, Tunka, Akalin, Meryem, Received, Mehmet Alp Salman, Online, Published (2013): Reproductive biology of pink cuttlefish Sepia orbignyana in the Aegean Sea (eastern Mediterranean). Turkish Journal of Zoology 37 (4): 576-581, DOI: 10.3906/zoo-1209-22, URL: http://dx.doi.org/10.3906/zoo-1209-22
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Khaerudin, Afreni Hamidah, and Winda Dwi Kartika. "Jenis–jenis ikan hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi." Jurnal Iktiologi Indonesia 18, no. 2 (2019): 115. http://dx.doi.org/10.32491/jii.v18i2.429.

Full text
Abstract:
The aim of this study was identify fish species caught by fishermen in the fish auction site (FAS) and compare with fish species in the fish market of Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi. Fish samples were collected from FAS and fish market of Kuala Tungkal from July to August 2014. Fish identification was done according to morphome-tric characteristics of fish speciemens using fish identification books. A total of 49 fish species belonging to 32 families and 11 orders were identified along the study period. The number of fish species found in TPI and fish markets was dif-ferent. Thirty-two fish species were recognized in FSA and 13 species of which were not found in the fish market. Of the 36 fish species found in the fish market, 17 fish were not collected in the FSA. A total of 19 fish species fish were found in both locations. It is necessary to conduct a similar research in different seasons to obtain a comprehensive in-formation about fish species caught in the waters around Tanjung Jabung Barat, Jambi.uct research in a longer period of time. Thus it is hoped that more fish species may be found only in certainseasons.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan dan dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta membandingkannya dengan hasil tangkapan nelayan yang ada di pasar ikan Kuala Tungkal. Sampel ikan diambil dari hasil tangkapan nelayan yang akan dilelang di TPI dan pasar ikan Kuala Tungka dari Juli sampai Agustus 2014. Proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan karakteristik morfologi spesimen dengan menggunakan buku identifikasi ikan. Teridentifikasi sebanyak 49 jenis ikan dari 32 famili dan 12 ordo selama peneli-tian. Ada perbedaan jumlah jenis ikan yang dikoleksi antara TPI dengan pasar ikan. Sebanyak 32 spesies ikan teriden-tifikasi di TPI dan 13 spesies diantaranya tidak ditemukan di pasar ikan. Dari 36 spesies ikan yang ditemukan di pasar ikan, 17 ikan tidak ditemukan di TPI. Sebanyak 19 jenis ikan ditemukan di kedua lokasi. Perlu dilakukan penelitian serupa pada musim yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang utuh mengenai jenis-jenis ikan yang tertangkap di perairan sekitar Tanjung Jabung Barat, Jambi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Xolmatova, Marxabo Gulamjanovna, and Mirali Turonboyevich Mirakmalov. "ABOUT HISTORICAL GEOGRAPHICAL NAMES OF THE AKHANGARAN VALLEY." GEOGRAPHIC RESEARCH: INNOVATIVE IDEAS AND PROSPECTS FOR DEVELOPMENT 1, no. 1 (2023): 4. https://doi.org/10.5281/zenodo.7506218.

Full text
Abstract:
The article provides information about the historical names of one of the regions of Uzbekistan with an ancient history - the Ahangaron Valley. Preliminary information on the names of historical places in the valley is given in Arabic, Persian and Chinese sources, and to explain them, reference is made to historical works: Mahmud Kashgari, Istakhri, Ibn Hawqal and some toponyms in the works "Hudud al alam".  
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Shipilov, D., P. A. Bezyazeekov, N. M. Budnev, et al. "Signal recognition and background suppression by matched filters and neural networks for Tunka-Rex." EPJ Web of Conferences 216 (2019): 02003. http://dx.doi.org/10.1051/epjconf/201921602003.

Full text
Abstract:
The Tunka Radio Extension (Tunka-Rex) is a digital antenna array, which measures radio emission of the cosmic-ray air-showers in the frequency band of 30-80 MHz. Tunka-Rex is co-located with the TAIGA experiment in Siberia and consists of 63 antennas, 57 of them are in a densely instrumented area of about 1 km2. In the present workwe discuss the improvements of the signal reconstruction applied for Tunka-Rex. At the first stage we implemented matched filtering using averaged signals as template. The simulation study has shown that matched filtering allows one to decrease the threshold of signal detection and increase its purity. However, the maximum performanceof matched filtering is achievable only in case of white noise, while in reality the noise is not fully random due to different reasons. To recognize hidden features of the noise and treat them, we decided to use convolutional neural network with autoencoder architecture. Taking the recorded trace as an input, the autoencoder returns denoised traces, i.e. removes all signal-unrelated amplitudes. We present the comparison between the standard method of signal reconstruction, matched filtering and the autoencoder, and discuss the prospects of application of neural networks for lowering the threshold of digital antenna arrays for cosmic-ray detection.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Al-Rubaiee, A., U. Hashim, M. Marwah, and Y. Al-Douri. "Study of Cherenkov light lateral distribution function around the knee region in extensive air showers." Serbian Astronomical Journal, no. 190 (2015): 79–85. http://dx.doi.org/10.2298/saj1590079a.

Full text
Abstract:
The Cherenkov light lateral distribution function (LDF) was simulated with the CORSIKAcode in the energy range (1013 - 1016) eV. This simulation was performed for conditions and configurations of the Tunka EAS Cherenkov array for the two primary particles (p and Fe). Basing on the simulated results, many approximated functions are structured for two primary particles and different zenith angles. This allowed us to reconstruct the EAS events, which is, to determine the type and energy of the primary particles that produced showers from signal amplitudes of Cherenkov radiation measured by the Tunka Cherenkov array experiment. Comparison of the calculated LDF of Cherenkov radiation with that measured at the Tunka EAS array shows the ability to identify the primary particle that initiated the EAS cascades by determining its primary energy around the knee region of the cosmic ray spectrum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Ikadarny, Ikadarny. "Kontribusi Daya Ledak Tungkai, Panjang Tungkai dan Kecepatan Lari Terhadap Kemampuan Lompat Jauh." Jendela Olahraga 4, no. 2 (2019): 25. http://dx.doi.org/10.26877/jo.v4i2.3769.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi daya ledak tungkai, panjang tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh. Metode dalam penelitian adalah deskriptif dengan sampel penelitian sebanyak 30 siswa putra. Pengukuran daya ledak tungkai ditentunkan dengan kemampuan lompat jauh tanpa awalan (standing broad jump). Pengukuran panjang tungkai ditentukan dengan pengukuran trochanter mayor. Pengukuran kecepatan lari ditentukan dengan sampel berlari sejauh 30 meter. Pengukuran kemampuan lompat jauh ditentukan dengan sampel melompat sejauh mungkin di bak lompat. Hasil penelitian menunjukkan daya ledak tungkai, panjang tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh ada kontribusi (r > 0,05). Hasil menunjukkan daya ledak tungkai dengan kemampuan lompat jauh ada kontribusi (r = 0,58). Uji korelasi panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh ada kontribusi (r = 0,62). Uji korelasi kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh ada kontribusi (r = 0,51). Hasil uji korelasi ganda daya ledak tungkai, panjang tungkai dan kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh menunjukkan ada kontribusi (r = 0,59). Terdapat kontribusi antara daya ledak tungkai, panjang tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh. Pengaruh aktivitas fisik serta latihan yang rutin dan terstruktur juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan lompat jauh seseorang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Rahadiawan, Angger Putra. "Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Jauhnya Tendangan pada Tim Sepakbola SMPN 2 Pucanglaban Kabupaten Tulungagung." Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 8, no. 2 (2020): 51. http://dx.doi.org/10.32682/bravos.v8i2.1504.

Full text
Abstract:
AbstrakTujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap jauhnya tendangan pada tim sepakbola SMPN 2 Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Instrumen yang digunakan adalah tes kekuatan otot tungkai, tes daya ledak otot tungkai, tes koordinasi mata kaki, dan tes jauhnya tendangan. Analisis data menggunakan korelasi statistik dengan metode regrasi linier berganda (multiple regression). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Jauhnya Tendangan pada Tim Sepakbola SMPN 2 Pucanglaban Kabupaten Tulungagung.Kata kunci: Kekuatan otot tungkai, Daya ledak otot tungkai, Koordinasi mata kaki
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ayuningrum, Diah, Rhesi Kristiana, and Meezan Ardhanu Asagabaldan. "POTENSI BAKTERI ASOSIASI TUNIKATA SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI GUNA MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI MULTIDRUG RESISTANT." Jurnal Pasir Laut 4, no. 2 (2020): 102–7. http://dx.doi.org/10.14710/jpl.2020.32807.

Full text
Abstract:
Tunikata atau ascidian merupakan invertebrata laut yang hidup di kedalaman lebih dari 2 meter, sesil, soliter maupun berkoloni dan hidup sebagai filter feeder seperti sponge. Cara hidup seperti ini memungkinkan masuknya mikroorganisme seperti bakteri ke dalam tubuh tunikata melalui branchial siphon-nya. Bakteri yang hidup bersama dengan tunikata ini disebut dengan bakteri asosiasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri asosiasi dari tunikata, mempurifikasi jumlah isolat bakteri asosiasi tunikata dan melakukan skrining antibakteri dari bakteri asosiasi tunikata terhadap bakteri multidrug resistant (MDR). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dimana teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Isolasi bakteri asosiasi tunikata menggunakan metode sebar (spread plate), sedangkan purifikasinya menggunakan metode gores (streak plate). Uji antibakteri menggunakan metode overlay. Hasil penelitian menunjukan dari total dua sampel tunikata, diperoleh sebanyak 12 isolat murni bakteri asosiasi tunikata. Hasil skrining menunjukkan 33% persen isolat bakteri asosiasi tunikata berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri MDR Acinetobacter baumanni, MRSA, Enterobacter cloacae complex dan Staphilococcus hemolyticus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bakteri asosiasi tunikata berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber senyawa aktif antibakteri MDR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Lubsandorzhiev, Bayarto. "Cherenkov experiments in the Tunka Valley." Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section A: Accelerators, Spectrometers, Detectors and Associated Equipment 766 (December 2014): 52–56. http://dx.doi.org/10.1016/j.nima.2014.06.063.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Aziz, Muhammad Ivan Miftahul, and Andi Febi Irawati. "Hubungan Panjang Tungkai dan Daya Ledak Otot Kaki terhadap Kemampuan Berubah Arah pada Atlet Bolabasket." JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA 15, no. 1 (2025): 52–59. https://doi.org/10.37630/jpo.v15i1.2584.

Full text
Abstract:
Kemampuan berubah arah (Change of Direction) merupakan faktor penting dalam performa atlet bola basket. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan berubah arah pada atlet bola basket BKMF FIK UNM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional pada 30 atlet. Pengukuran dilakukan dengan uji panjang tungkai, Vertical Jump Test untuk daya ledak otot tungkai, dan Illinois Agility Test untuk mengukur kemampuan berubah arah. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa panjang tungkai memiliki hubungan negatif signifikan dengan kemampuan berubah arah (CoD) (r = -0.384, p = 0.018), sedangkan daya ledak otot tungkai memiliki hubungan negatif lebih kuat dengan kemampuan berubah arah (r = -0.646, p = 0.000). Analisis regresi menunjukkan bahwa panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan berubah arah (CoD) (R² = 0.521, F = 14.694, p = 0.000). Dari koefisien regresi, diketahui bahwa daya ledak otot tungkai memiliki pengaruh lebih besar terhadap kemampuan berubah arah (CoD) dibandingkan panjang tungkai (β = -0.614, p = 0.000 vs. β = -0.324, p = 0.023). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa daya ledak otot tungkai merupakan faktor utama dalam menentukan kemampuan berubah arah, sementara panjang tungkai juga berpengaruh tetapi dalam skala yang lebih kecil. Oleh karena itu, dalam program latihan atlet bola basket, fokus utama sebaiknya diberikan pada pengembangan daya ledak otot tungkai melalui latihan eksplosif seperti plyometrics untuk meningkatkan kemampuan berubah arah (CoD).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Yahya Tohari, Ardian Cahyadi, Marta Dinata, Ade Jubaedi, Dimas Duta Putra Utama, and Satria Armanjaya. "HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH OLAHRAGA SEPAKBOLA." Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olah Raga) 7, no. 1 (2022): 14–19. http://dx.doi.org/10.36526/kejaora.v7i1.1622.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengetahui adaya hubungan antara gaya ledak otot tungkai dan panjang tungkai yang diambil dari hasil tendangan jarak jauh pada SSB Porsibu FC Lampung Tengah. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Subjek penelitian siswa binaan SSB Porsibu FC Lampung Tengah berjumlah 30 anak. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Instrumen yang digunakan untuk mengukur daya ledak otot tungkai menggunakan standing broad jump, panjang tungkai menggunakan Antropometer, dan tendangan jarak jauh dengan long pass test. Hasil dari penelitian ini, (1) terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai pada tendangan jarak jauh dengan r-hitung 44.087>0,361 r-tabel. (2) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai pada tendangan jarak jauh dengan r-hitung 136.03>0,361 r-tabel. (3) terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai pada tendangan jarak jauh dengan rhitung 3.711>0,361 rtabel. Penelitian ini H3 diterima, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh sepakbola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Setyabudi, Ignatius Daniel, and Chrismerry Song. "Gambaran kepadatan tungau debu pada ruangan-ruangan Sekolah X Jakarta periode April - Juni 2018." Tarumanagara Medical Journal 2, no. 1 (2020): 75–84. http://dx.doi.org/10.24912/tmj.v2i2.7841.

Full text
Abstract:
Tungau debu merupakan salah satu aero allergen yang dapat menyebabkan alergi pada manusia, baik pada dewasa maupun anak-anak. Tungau ini dapat ditemukan di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar ruangan. Studi deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan tungau debu yang ada pada seluruh ruangan sekolah X di Jakarta. Metode studi adalah cross-sectional, sampel diambil secara non-random sampling (accidental sampling). Besar sampel minimal adalah 138 sampel, dengan menggunakan rumus satu sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi, namun total sampel yang diperoleh hanya 90 yang terdiri dari 25 ruangan SD, 25 Ruangan SMP, dan 40 Ruangan SMA. Sampel debu tiap ruangan diambil dengan menggunakan kuas lalu tungau diisolasi menggunakan corong berlese, selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop cahaya. Berat total debu dari ruangan-ruangan di SD adalah 63.1 gram (rata-rata 2.49 gram) terbanyak di ruang kelas 23; di ruangan SMP adalah 104.81 gram (rata-rata 4.19 gram) terbanyak di ruang musik; dan di ruangan SMA adalah 160.1 gram (rata-rata 4.00 gram) terbanyak di perpustakaan. Tungau debu ditemukan pada 44 ruangan yang terdiri dari 6 ruangan di SD dengan total 10 tungau debu; 14 ruangan di SMP dengan total 98 tungau debu; 24 ruangan di SMA dengan total 182 tungau debu. Tungau debu terbanyak ditemukan di perpustakaan SMA (25 tungau). Rata-rata tungau debu per ruangan adalah 3.21 tungau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Kuswahyudi, Kuswahyudi, and Fatah Nurdin. "Hubungan Bentuk Telapak Kaki Panjang Tungkai dengan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Atlet Kids Athletics Putri 11-14 Tahun." SEGAR 5, no. 2 (2017): 27. http://dx.doi.org/10.21009/segar.0502.05.

Full text
Abstract:
HUBUNGAN BENTUK TELAPAK KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP ATLET KIDS ATHLETICS PUTRI USIA 11-14 TAHUN
 Kuswahyudi1 dan Fatah Nurdin2
 1,2Dosen Fakultas Ilmu Olahraga
 Universitas Negeri Jakarta
 
 Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) hubungan bentuk telapak kaki (X1) dengan daya ledak otot tungkai (Y), (2) hubungan panjang tungkai (X2) dengan daya ledak otot tungkai (Y), hubungan lengkung kaki (X1) dan panjang tungkai (X2) secara bersama sama dengan daya ledak otot tungkai (Y). Hubungan bentuk telapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2016, metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan teknik studi korelasi.Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda dilanjutkan dengan uji t pada taraf signifikan α 0,05. Sample yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 62 orang yang diambil dari populasi 25 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2016 dan 26 November 2016 yang dilaksanakan di laboratorium Somatokinetika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes jejak bentuk telapak kaki dengan menggunakan alat RSSCAN (foot scan test). Dan daya ledakotot tungkai menggunakan alat Force plate (power).Berdasarkan data yang telas dianalisis, maka hasil penelitian data menunjukan bahwa : 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara bentuk telapak kaki dengan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 3,931 lebih besar dari t.tabel 1,708 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,634 adalah signifikan. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 4,515 lebih besar dari t.tabel 1,70 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,685 adalah signifikan 3) terdapat hubungan yang signifikan antarabentuktelapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 15,572 lebih besar dari t.tabel 2,99 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,766 adalah signifikan.
 Kata Kunci: Bentuk Telapak Kaki, Panjang Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Tarsono, Tarsono, and Fatah Nurdin. "Hubungan Bentuk Telapak Kaki dan Panjang Tungkai dengan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Atlet Kids Athletics Putri Usia 11-14 Tahun." Jurnal Segar 5, no. 1 (2024): 27–34. https://doi.org/10.21009/segar.0501.06.

Full text
Abstract:
HUBUNGAN BENTUK TELAPAK KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP ATLET KIDS ATHLETICS PUTRI USIA 11-14 TAHUN Tarsono1 Iwan Hermawan2, Fatah Nurdin3 1Program StudiIlmuKeolahragaan 2Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta, Kampus B, Jakarta Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) hubungan bentuk telapak kaki (X1) dengan daya ledak otot tungkai (Y), (2) hubungan panjang tungkai (X2) dengan daya ledak otot tungkai (Y), hubungan lengkung kaki (X1) dan panjang tungkai (X2) secara bersama sama dengan daya ledak otot tungkai (Y). Hubungan bentuk telapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2016, metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan teknik studi korelasi.Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda dilanjutkan dengan uji t pada taraf signifikan α 0,05. Sample yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 62 orang yang diambil dari populasi 25 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2016 dan 26 November 2016 yang dilaksanakan di laboratorium Somatokinetika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes jejak bentuk telapak kaki dengan menggunakan alat RSSCAN (foot scan test). Dan daya ledakotot tungkai menggunakan alat Force plate (power).Berdasarkan data yang telas dianalisis, maka hasil penelitian data menunjukan bahwa : 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara bentuk telapak kaki dengan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 3,931 lebih besar dari t.tabel 1,708 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,634 adalah signifikan. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 4,515 lebih besar dari t.tabel 1,70 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,685 adalah signifikan 3) terdapat hubungan yang signifikan antarabentuktelapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 15,572 lebih besar dari t.tabel 2,99 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,766 adalah signifikan. Kata Kunci: Bentuk Telapak Kaki, Panjang Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Tarsono, Tarsono, and Fatah Nurdin. "Hubungan Bentuk Telapak Kaki dan Panjang Tungkai dengan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Atlet Kids Athletics Putri Usia 11-14 Tahun." Jurnal Segar 5, no. 1 (2024): 27–34. http://dx.doi.org/10.21009/10.21009/segar.0502.06.

Full text
Abstract:
HUBUNGAN BENTUK TELAPAK KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP ATLET KIDS ATHLETICS PUTRI USIA 11-14 TAHUN Tarsono1 Iwan Hermawan2, Fatah Nurdin3 1Program StudiIlmuKeolahragaan 2Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta, Kampus B, Jakarta Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: (1) hubungan bentuk telapak kaki (X1) dengan daya ledak otot tungkai (Y), (2) hubungan panjang tungkai (X2) dengan daya ledak otot tungkai (Y), hubungan lengkung kaki (X1) dan panjang tungkai (X2) secara bersama sama dengan daya ledak otot tungkai (Y). Hubungan bentuk telapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2016, metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan teknik studi korelasi.Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda dilanjutkan dengan uji t pada taraf signifikan α 0,05. Sample yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 62 orang yang diambil dari populasi 25 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2016 dan 26 November 2016 yang dilaksanakan di laboratorium Somatokinetika Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes jejak bentuk telapak kaki dengan menggunakan alat RSSCAN (foot scan test). Dan daya ledakotot tungkai menggunakan alat Force plate (power).Berdasarkan data yang telas dianalisis, maka hasil penelitian data menunjukan bahwa : 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara bentuk telapak kaki dengan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 3,931 lebih besar dari t.tabel 1,708 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,634 adalah signifikan. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 4,515 lebih besar dari t.tabel 1,70 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,685 adalah signifikan 3) terdapat hubungan yang signifikan antarabentuktelapak kaki dan panjang tungkai terhadap daya ledak otot tungkai pada atlet kids atletik putri rarawamangun atletik center usia 11-14 tahun yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yaitu t.hitung 15,572 lebih besar dari t.tabel 2,99 berarti koefisien korelasi ry1 = 0,766 adalah signifikan. Kata Kunci: Bentuk Telapak Kaki, Panjang Tungkai, Daya Ledak Otot Tungkai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Maharani Fatima Gandasari. "Hubungan Antara Power Tungkai, Panjang Tungkai Dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Tendangan Pencak Silat Kabupaten Kubu Raya." Journal Physical Health Recreation 4, no. 2 (2024): 396–403. http://dx.doi.org/10.55081/jphr.v4i2.2388.

Full text
Abstract:
Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara power tungkai, panjang tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan tendangan dalam pencak silat di Kabupaten Kubu Raya. Sebanyak 24 atlet pencak silat dari berbagai tingkat keterampilan dilibatkan dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu atlet pencak silat Kabupaten Kubu Raya baik laki-laki maupun perempuan berjumlah 24 atlet. Metode pengumpulan data melibatkan pengukuran power tungkai dengan menggunakan alat dinamometer, pengukuran panjang tungkai dengan metode antropometri, dan evaluasi kelincahan dengan tes shuttle run. Kemampuan tendangan dinilai melalui tes spesifik pencak silat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik correlation design dengan Software SPSS versi 25. Dari Hasil Penelitian menunjukkan nilai Sig, F change 0,00 < 0,05 maka terdapat korelasi atau hubungan antara variabel panjang tungkai, power tungkai, dan kelincahan secara simultan terhadap variabel kemampuan tendangan dengan derajat hubungan power tungkai 0,951 yaitu sangat kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara panjang tungkai, power tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan tendangan atlet pencak silat Kabupaten Kubu Raya dengan derajat hubungan yang paling kuat yaitu power tungkai Temuan ini menjadi wawasan penting bagi pelatih dan atlet untuk meningkatkan latihan dan pemahaman dalam pengembangan kemampuan tendangan pencak silat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Hanafi, Suriah, and Achmad Karim. "Analisis Komponen Fisik Terhadap Kemampuan Passing Stopping Pada Permainan Sepakbola Club Boya FC Makassar." Journal Physical Health Recreation 4, no. 2 (2024): 505–12. http://dx.doi.org/10.55081/jphr.v4i2.2396.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1) Hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan passing stopping, 2) Hubungan keseimbangan terhadap kemampuan passing stopping, 3) Hubungan panjang tungkai terhadap kemampuan passing stopping 4) Hubungan kekuatan otot tungkai, keseimbangan, panjang tungkai terhadap kemampuan passing stopping. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan melibatkan 3 variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai, keseimbangan dan panjang tungkai, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan passing stopping. Populasi dalam penelitian ini adalah club Boya FC Makassar, dengan sampel 30 orang yang diambil secara simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan passing stopping dengan nilai r = 0,795 (p<ɑ0,05). 2) Terdapat hubungan yang signifikan keseimbangan terhadap kemampuan passing stopping dengan nilai r = 0,841 (p<ɑ0,05). 3) Terdapat hubungan yang signifikan panjang tungkai terhadap kemampuan passing stopping dengan nilai r = 0,633 (p<ɑ0,05). 4) Terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai, keseimbangan, panjang tungkai secara bersama-sama terhadap kemampuan passing stopping sebesar 84,60 dengan nilai R = 0,846 (p<ɑ0,05).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Titova, Lyubov’, Abdulmonem Hassan, Ivan Mikhailov, Elena Rodionova, Sergei Rasskazov, and Мarina Usoltseva. "Diversity and Ecology of Diatoms in Pliocene Deposits of the Tunka Valley (Baikal Rift Zone)." Diversity 13, no. 10 (2021): 479. http://dx.doi.org/10.3390/d13100479.

Full text
Abstract:
Fossil diatoms are an excellent tool for reconstructing the palaeoenvironmental and palaeogeographic changes involving lacustrine systems. In this work, the diatom content of Pliocene sediments recovered from a core extracted in the Tunka Basin (Baikal Rift Zone, Russia) is described. Revealed by light and scanning electron microscopy, 170 species of diatoms were found. Benthic, alkaliphilic, indifferent, cosmopolitan, and oligosaprobe species predominated. Ecological, geographical, and stratigraphic analysis of diatoms showed two ecozones, differing in taxonomic diversity of species. From the data obtained, palaeoenvironmental conditions of these zone formations have been reconstructed. It was shown that during the period corresponding to sedimentation in Ecozone II, the reservoir was cooler, as suggested by the increase of arctic-alpine taxa. The absence of Baikal Pliocene endemics and the presence of local endemics in the Tunka core indicate that there was no geographical connection between the palaeolake of the Tunka Valley and Lake Baikal during the Pliocene.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Tluczykont, M., M. Brückner, N. Budnev, et al. "The HiSCORE Project." Acta Polytechnica CTU Proceedings 1, no. 1 (2014): 283–87. http://dx.doi.org/10.14311/app.2014.01.0283.

Full text
Abstract:
A central question of Astroparticle Physics, the origin of cosmic rays, still remains unsolved. HiSCORE (Hundred*i Square-km Cosmic ORigin Explorer) is a concept for a large-area wide-angle non-imaging air shower detector, addressing this question by searching for cosmic ray pevatrons in the energy range from 10TeV to few PeV and cosmic rays in the energy range above 100TeV. In the framework of the Tunka-HiSCORE project, first prototypes have been deployed on the site of the Tunka-133 experiment, where we plan to install an engineering array covering an area of the order of 1km<sup>2</sup>. On the same site, also imaging and particle detectors are planned, potentially allowing a future hybrid detector system. Here we present the HiSCORE detector principle, its potential for cosmic ray origin search and the status of ongoing activities in the framework of the Tunka-HiSCORE experiment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Syafitri, Dwi Nurhafifah, Kamid Kamid, and Niken Rarasati. "Pengoptimalan Jumlah Produksi Roti Menggunakan Metode Branch and Bound." Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 3, no. 2 (2021): 183–94. http://dx.doi.org/10.26877/imajiner.v3i2.8099.

Full text
Abstract:
Secara umum, bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis tersebut. Untuk mendapatkan keuntungan dari suatu bisnis, perlu adanya perencanaan jumlah produksi yang optimal pada masing-masing jenis produk agar suatu bisnis mendapatkan keuntungan yang maksimum. Perencanaan produksi pada Toko Roti Tungkal Ani Hanim masih belum menghasilkan keuntungan yang optimal, karena masih terdapat kelebihan dan kekurangan produksi. Dalam menentukan jumlah produk yang harus di produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti harga bahan baku, harga produk dan jumlah persediaan bahan baku. Selain menggunakan pendekatan linear programming, pada penelitian ini juga digunakan pendekatan Program linier bilangan bulat atau Integer Linear Programming. Metode Branch and Bound digunakan untuk mengetahui jumlah produksi roti berupa bilangan integer yang optimal agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi optimal adalah 2528 loyang roti tungkal coklat, 255 loyang roti tungkal keju, 375 loyang roti tungkal kacang coklat, 1980 loyang roti tungkal kelapa, 1250 loyang roti tungkal srikaya, 980 loyang roti tungkal kacang hijau, 142 loyang roti tungkal durian dan 80 loyang roti tungkal kacang merah. Sehinggga Toko Roti Tungkal Ani Hanim akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp42.770.200. Hasil keuntungan tersebut lebih optimal dibandingkan jumlah produksi yang diterapkan oleh Toko Roti Tungkal Ani Hanim. Keuntungan yang didapatkan akan meningkat sebesar Rp468.200 atau sebesar 1,11% untuk setiap bulannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sigid, Muhamad. "Hubungan Power Tungkai dan Panjang Tungkai Terhadap Lari Sprint." Cerdas Sifa Pendidikan 11, no. 1 (2022): 27–38. http://dx.doi.org/10.22437/csp.v11i1.18934.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara power tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan lari 60 meter. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode test. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Penelitian ini menggunakan populasi sebagai sampel pada siswa putri kelas V SDN Pakisarum di Kabupaten Purworejo. Sampel total berjumlah 22 siswa Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan secara sendiri-sendiri dari variable independen terhadap variabel dependen menggunakan korelasi product moment. Pengujian untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama menggunakan uji F. Perhitungan dengan product moment menghasilkan korelasi negatif untuk nilai variabel independen semakin besar maka nilai kemampuan lari 60 meter semakin kecil (semakin cepat). Antara power tungkai dan kemampuan lari 60 meter terdapat korelasi yang kuat dan signifikan sebesar 0,735. Power tungkai memberikan sumbangan sebesar 54,02%. Antara panjang tungkai dan kemampuan lari 60 meter terdapat korelasi yang sedang namun signifikan sebesar 0,439. Panjang tungkai memberikan sumbangan sebesar 19,27%. Tingkat signifikansi pada 5 % dengan setiap harga r hitung > r tabel. Analisis korelasi ganda diperoleh korelasi yang kuat sebesar 0,755. Power tungkai dan panjang tungkai memberikan sumbangan sebesar 57,00%. Uji F menunjukkan F hitung = 12,5930 2 F tabel - 3,52. Berarti kedua variabel independen (power tungkai dan panjang tungkai) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen (kemampuan lari 60 meter). Program latihan pemanasan dan pembelajaran juga harus disusun sesuai kemampuan peserta didik. Kata kunci : Hubungan, Power, Panjang tungkai, Sprint
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Makorohim, M. Fransazeli, Alficandra Alficandra, Ahmad Yani, and Edy Friandi. "KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP SPRINT." Jambura Journal of Sports Coaching 4, no. 2 (2022): 55–60. http://dx.doi.org/10.37311/jjsc.v4i2.13800.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi power otot tungkai dan panjang tungkai terhadap kemampuan sprint 50 meter siswa kelas VII.1 SMP Negeri 3 Pekanbaru. Adapun jenis dalam penelitian ini adalah korelasional dengan teknik pengukuran menggunakan analisa korelasi atau hubungan. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa laki – laki kelas VII.1 SMP Negeri 3 Pekanbaru dengan jumlah populasi 18 orang. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi ganda (. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai . Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan pada sebesar 18 adalah . Nilai dan diperoleh bahwa atau , dengan maka, terdapat hubungan secara statistik power otot tungkai dan panjang tungkai terhadap lari jarak pendek 50 meter pada siswa kelas VII.1 di SMP Negeri 3 Pekanbaru. Sedangkan untuk koefisien determinasinya diperoleh sebesar .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Farhan Indra Wahyu Dinata and Galih Priyambada. "Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai , Panjang Tungkai dengan Hasil Shooting." JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA 14, no. 1 (2024): 7–12. http://dx.doi.org/10.37630/jpo.v14i1.1140.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah Hubungan Daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan hasil shooting siswa ekstrakulikuler futsal SMP Negeri 4 Samarinda saling berkaitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 siswa dan sampel berjumlah 30 siswa pemain utama yang telah ditetapkan menggunakan teknik pengambilan sample purposive sampling. Instrumen daya ledak otot tungkai menggunakan vertical jump, panjang tungkai menggunakan alat ukur meteran, dan shooting dengan melakukan tendangan ke arah gawang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dalam penelitian ini terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan hasil shooting secara signifikan dengan nilai sighit 0.000 < α 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan pada daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan hasil shooting siswa ekstrakulikuler futsal SMP Negeri 4 Samarinda.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Hanafi, Suriah. "Analisis Komponen Fisik Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Mahasiswa FIKK UNM Makassar." Journal Physical Health Recreation 4, no. 2 (2024): 549–56. http://dx.doi.org/10.55081/jphr.v4i2.2395.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1) Hubungan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh, 2) Hubungan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh, 3)Hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh 4) Hubungan kecepatan lari, daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan melibatkan 3 variabel bebas yaitu kecepatan lari, daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan lompat jauh. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FIKK UNM Makassar, dengan sampel 30 orang yang diambil secara simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh dengan nilai r = 0,463 (p<ɑ0,05). 2) Terdapat hubungan yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh dengan nilai r = 0,535 (p<ɑ0,05). 3) Terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh dengan nilai r = 0,599 (p<ɑ0,05). 4) Terdapat hubungan yang signifikan kecepatan lari, daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap lompat jauh sebesar 61,10 dengan nilai R = 0,611 (p<ɑ0,05).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Rasskazov, S. V., T. A. Yasnygina, I. S. Chuvashova, et al. "Geochemical Signatures of Loesses from the Tunka Valley and Oka Basin, South of Eastern Siberia: Comparison with Geochemical Signatures of Loesses from Adjacent Asia." Geology and Environment 5, no. 1 (2025): 23–60. https://doi.org/10.26516/2541-9641.2025.1.23.

Full text
Abstract:
We present results of comparative geochemical studies of loesses in the Oka Basin and in the Tunka Valley. We infer that those, underlying and covering the Ust-Zhom-Bolok lava cover in the Oka Basin, are critical for dating its eruption in the late Pleistocene. We determine a wider range of loess compositions for the Oka Basin than for the Tunka Valley and emphasize a general compositional difference of these loesses, representative for the south of Eastern Siberia, compared to those from China and Yakutia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Farhan, Muhammad, Asril Asril, and Sriyanto Sriyanto. "Pertunjukan Kelintang Tungkal Pada Upacara Malam Tari Inai Oleh Sanggar Serase di Kuala Tungkal." Jurnal Musik Etnik Nusantara 1, no. 1 (2021): 1. http://dx.doi.org/10.26887/jmen.v1i1.2006.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendekripsikan struktur tradisi Malam Tari Inai di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Prosesi-prosesi menjelang perkawinan dan prosesi Malam Tari Inai dalam pelaksanaan acara perkawinan yang menghadirkan ansambel tradisi musik Kelintang Tungkal. Bentuk pertunjukan Kelintang Tungkal meliputi struktur, pemain, kostum, lagu, waktu dan tempat pertunjukan. Unsur musikal Kelintang Tungkal seperti tangga nada, motif, frase, syair, pola pukulan gendang dan gong. Analisis lagu Serame dan Begubang yang ada dalam prosesi Malam Tari Inai di Kuala Tungkal. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Dalam analisis bentuk dan elemen-elemen musik dalam tulisan ini dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bentuk struktur dalam prosesi Malam Tari Inai dan unsur-unsur musikal kesenian Kelintang Tungkal yang dilakukan oleh Sanggar Serase. Kata kunci: Pertunjukan Kelintang Tungkal; Malam Tari Inai; Sanggar Serase; Serame; Begubang. ABSTRACTThis study aims to reveal and describe the structure of thetradition Inai Dance Night in Kuala Tungkal, West Tanjung Jabung Regency, Jambi Province. Processions before the wedding and theprocession Henna Dance Night in the implementation of the wedding ceremony which presents the traditionalmusical Kelintang Tungkal ensemble. The form of theperformance Kelintang Tungkal includes structure, performers, costumes, songs, time and place of performance.musical elements Kelintang Tungkal such as scales, motifs, phrases, poems, drum patterns and gongs.songanalysis Serame and Begubang contained in the procession hours Tari Inai Kuala Tungkal. The method used is a qualitative method with a descriptive and analytical approach. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, literature studies and documentation. In the analysis of the forms and elements of music in this paper is described descriptively. The results of the study stated that the structure of theprocession Henna Dance Night and the musical elements of theart Kelintang Tungkal performed by Sanggar Serase. Keywords: Performance Kelintang Tungkal; Henna Dance Night; Serase Studio; Serame; Begubang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Bimantara, Muhammad Sayyid Alif, Nurhidayat Nurhidayat, and Anugrah Nur Warthadi. "KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TUNGKAI TERHADAP SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW." Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST) 3, no. 2 (2025): 339–47. https://doi.org/10.31316/ijst.v3i2.6636.

Full text
Abstract:
Tujuan Dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui Kontribusi antara power otot tungkai dengan kemampuan smash kedeng Pada Permainan Sepak takraw. 2) Mengetahui Kontribusi antara Kelentukan tungkai terhadap kemampuan smash kedeng Pada Permainan Sepak takraw. 3) Mengetahui Kontribusi antara power otot tungkai dan kelentukan tungkai secara Bersama-sama terhadap kemampuan smash kedeng permainan sepak takraw. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di GOR Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa anggota UKM sepak takraw Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 56 mahasiswa dengan sampel berjumlah 20 mahasiswa. Instrumen tes yang digunakan yaitu tes power otot tungkai dan tes kelentukan tungkai terhadap smash kedeng. Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji linearitas dan uji korelasi. Dari beberapa uji yang dilakukan tersebut mendapatkan hasil adanya kontribusi yang signifikan antara power otot tungkai dengan kelentukan tungkai terhadap smash kedeng pada permainan sepak takraw pada mahasiswa UKM sepak takraw Universitas Muhammadiyah Surakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Yang Yavet Agustinus, La Sawali, and Sariul. "Hubungan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Menggiring Dalam Permainan Sepak Bola." Journal Olympic (Physical Education, Health and Sport) 3, no. 2 (2023): 171–80. http://dx.doi.org/10.36709/jolympic.v3i2.47.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring dalam permainan sepak bola pada siswa SMP Negeri 2 Loghia. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pengambilan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Loghia. Sampel dalam penelitian ini ditarik menggunakan teknik purposive sampling. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (panjang tungkai) dan variabel terikat (kemampuan menggiring bola). Instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang tungkai dilakukan dengan tes mengukur panjang tungkai. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk kemampuan menggiring bola menggunakan tes menggiring bola. Data panjang tungkai diambil dari waktu terbaik melakukan tes pengukuran panjang tungkai sebanyak 1 kali kesempatan dan data kemampuan menggiring bola sebanyak 2 kali kesempatan. Data penelitian ini dianalisis dengan perhitungan korelasi pada aplikasi SPSS Versi 21. Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis adalah panjang tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan menggiring bola dan termasuk dalam korelasi yang sedang. Dimana nilai rxy = 0,550 dengan taraf siginifikan 0,001 < 0,05 dengan koefisien determininasi () = 0,303 atau sebesar 30,3 % panjang tungkai berkontribusi terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola. Kata Kunci: Panjang Tungkai; Kemampuan Menggiring Bola; Permainan Sepak Bola
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Hadi, Upik Kesuma, Susi Soviana, and Husnul Khotimah. "Prevalensi, Derajat Infeksi dan Sebaran Tungau Ayam pada Peternakan Ayam Petelur di Pulau Jawa." Jurnal Veteriner 23, no. 3 (2022): 415–23. http://dx.doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.3.415.

Full text
Abstract:
Infeksi ektoparasit merupakan permasalahan yang sering kali dijumpai pada peternakan ayam petelur. Tungau dan kutu ayam merupakan ektoparasit yang tersebar di negara-negara tropis dan menjadi gangguan di peternakan ayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur prevalensi, derajat infeksi dan distribusi tungau ayam pada ayam petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018 di beberapa daerah di Pulau Jawa. Wilayah penelitian tersebut meliputi Kuningan dan Bogor (Jawa Barat), Blitar dan Kediri (Jawa Timur), dan Purbalingga (Jawa Tengah). Penelitian dilakukan pada 13 peternakan ayam petelur dengan sampel 20 ayam pada masing-masing peternakan. Ayam diambil langsung dari kandang dan dilakukan pemeriksaan fisik dan pengamatan keberadaan tungau. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk melihat hubungan regio tubuh ayam dengan jumlah masing-masing tungau, serta pengaruh antara bahan kandang dengan derajat infeksi tungau. Hasil penelitian menunjukkan seluruh peternakan yang diteliti positif terinfeksi oleh tungau ayam. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jenis tungau yang menginfeksi adalah Ornithonyssus bursa (positif pada tiga peternakan) dan Megninia ginglymura (positif pada 13 peternakan). Populasi tungau tertinggi ada pada Peternakan 2 dan 7 dengan prevalensi infeksi sebesar 100% pada kedua peternakan tersebut. Thoraks (dada) merupakan bagian tubuh yang paling banyak ditemukan tungau O. bursa, sedangkan M. ginglymura paling banyak ditemukan di ekor ayam. Disimpulkan bahwa terdapat infeksi dua jenis tungau ayam dengan prevalensi dan derajat infeksi yang berbeda beda pada pada 13 peternakan ayam petelur komersial di Pulau Jawa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Putri Oktaviani, Lutviah, Yuliansyah Sundara Mulia, Entuy Kurniawan, and Sulaeman Sulaeman. "PERBANDINGAN JUMLAH TUNGAU DEBU RUMAH MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM LAKTAT 90% DAN KOH 10% PADA METODE VOORHORST." Jurnal Kesehatan Siliwangi 4, no. 1 (2023): 352–56. http://dx.doi.org/10.34011/jks.v4i1.1534.

Full text
Abstract:
Debu merupakan partikel padatan halus sangat kecil dan sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari termasuk debu rumah. Debu rumah berasal dari partikrl dan destrimen yang berasal dari rambut, daki, bulu binatang, cat, sisa makanan, serangga, spora jamur, tungau dan lain-lain. Tungau debu rumah (TDR) terdapat dalam debu rumah dan berukuran sangat kecil. TDR merupakan sumber alergen penyebab alergi, misalnya rhinokongjunitivitas alergi, asma, dermatitis atopik, dan penyakit kulit lain. Bagian tubuh tungau debu rumah merupakan sumber allergen seperti kutikula, organ seks dan saluran cerna. Tungau debu rumah (TDR) paling banyak ditemukan di dalam rumah seperti kasur, seprei, selimut, boneka, perabot rumah tangga, karpet dan lain-lain. Suhu dan kelembapan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan TDR. Suhu optimal untuk perkembangan TDR yaitu 25-30 ˚C dengan kelembapan 70-80%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan jumlah tungau debu rumah menggunakan larutan Asam Laktat 90% dan KOH 10% pada metode voorhorst. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test, hasilnya tidak terdapat perbedaan signifikan pada jumlah TDR antara larutan Asam Laktat 90% dan KOH 10%. Jumlah tungau debu rumah menggunakan larutan Asam Laktat 90% pada metode voorhorst yaitu sebanyak 12 ekor tungau. Jumlah tungau debu rumah menggunakan larutan KOH 10% pada metode voorhorst yaitu sebanyak 11 ekor tungau. Tidak terdapat perbedaan jumlah tungau debu rumah menggunakan larutan Asam Laktat 90% dan KOH 10% pada metode voorhorst.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Selan, Yulfia N., Filphin A. Amalo, Inggrid T. Maha, Herlina U. Deta, and Aplonia B. Y. Teme. "HISTOMORFOLOGI DAN DISTRIBUSI KARBOHIDRAT NETRAL PADA ESOFAGUS DAN PROVENTRIKULUS AYAM HUTAN MERAH (Gallus gallus) ASAL PULAU TIMOR." JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU 8, no. 1 (2020): 7. http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v8i1.p7-13.

Full text
Abstract:
Ayam hutan merah merupakan salah satu satwa endemik di Pulau Timor yang telah mengalami penurunan populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologi dan distribusi karbohidrat netral pada esofagus dan proventrikulus ayam hutan merah (Gallus gallus). Bahan utama penelitian ini berupa potongan tiga sampel jaringan esofagus dan proventrikulus. Ayam dimatikan dengan dislokasi servikal untuk mengambil organ esofagus dan proventrikulus yang difiksasi dalam formalin 10%. Struktur histomorfologi organ diidentifikasi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan distribusi karbohidrat netral dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS). Hasil penelitian menunjukkan struktur histomorfologi esofagus terdiri empat lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia. Struktur histomorfologi pada proventrikulus terdiri empat lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Distribusi karbohidrat netral pada kelenjar esofagus menunjukkan reaksi positif kuat sedangkan lamina epitel serta jaringan ikat longgar di lamina propria dengan reaksi positif lemah, dan pada proventrikulus terlihat reaksi positif kuat pada sel-sel yang melapisi epitel dan rongga kelenjar tubular sederhana. Kata kunci: Ayam Hutan Merah, Esofagus, Proventrikulus, Karbohidrat netral.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Suwardi, Suwardi, Hikmad Hakim, and Apriadi Jumaldi. "Kontribusi Power Tungkai, Kecepatan Lari, Dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Pada Siswa SMPN 2 Sabbangparu Kab.Wajo." SPORTIVE: Journal Of Physical Education, Sport and Recreation 1, no. 1 (2017): 40. http://dx.doi.org/10.26858/sportive.v1i1.5462.

Full text
Abstract:
Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik analisis jalur {Path Analysis). Populasinya adalah seluruh siswa SMPN 2 Sabbangparu Kab. Wajo. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah kelas VII dan VIII yang totalnya berjumlah 60 orang. Teknik penentuan sampelnya adalah 50% dari jumlah jumlah populasi • terjangkau yaitu 30 orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis jalur dengan bantuan program computer SPSS 21 dengan taraf signifikan 95% atau a = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh langsung power tungkai terhadap panjang tungkai. sebesar 47,60%.(2) Ada pengaruh langsung kecepatan lari terhadap panjang tungkai. sebesar 69,70%. (3) Ada pengaruh langsung power tungkai terhadap kemampuan lompat jauh. sebesar 41,30%. (4) Ada pengaruh langsung kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh. sebesar 62,0%. (5) Ada pengaruh langsung panjang tungkai terhadap kemampuan lompat jauh. sebesar 35,90%. (6) Ada pengaruh power tungkai terhadap kemampuan lompat jauh melalui panjang tungkai. sebesar 41,30%. (7) tidak terdapat pengaruh kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh melalui panjang tungkai. Karena nilainya sebesar 17,10% < 0,620.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography