To see the other types of publications on this topic, follow the link: Uji Keseragaman Data.

Journal articles on the topic 'Uji Keseragaman Data'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Uji Keseragaman Data.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Setiawati, Ni Kadek, Ida Ayu Putu Hemy Ekayani, and Risa Panti Ariani. "Uji Kualitas Bolu Kukus Tepung Ketan Hitam." Jurnal Kuliner 4, no. 1 (2024): 15–28. http://dx.doi.org/10.23887/jk.v4i1.75390.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan formulasi bolu kukus tepung ketan hitam, 2) uji kualitas bolu kukus tepung ketan hitam dari segi rasa, tekstur, warna, pori-pori dan keseragaman bentuk. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Panelis penelitian merupakan panelis terlatih yang berjumlah 17 orang. Metode pengumpulan data adalah metode observasi dengan memberikan lembar uji kualitas menggunakan teknik skoring dengan interval skor 1-5. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian meliputi: 1) formulasi bolu kukus tepung ketan hitam yaitu dengan perbandingan 50% tepung ketan hitam dengan 50% tepung terigu, 2) uji kualitas bolu kukus tepung ketan hitam dari segi rasa, tekstur, warna, pori-pori dan keseragaman bentuk berdasarkan acuan konversi skala lima tergolong ”Sangat Sesuai Kriteria” yaitu rasa yang diperoleh terasa manis khas ketan hitam, tekstur lembut, warna hitam cerah, pori-pori dengan rongga-rongga udara yang kecil merata keseluruh bagian bolu kukus dan keseragaman bentuk yaitu permukaan terbelah menjadi 3-4 bagian. Kata kunci: bolu kukus; tepung ketan hitam; uji kualitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Verawaty, Verawaty, Irene Puspa Dewi, and Elfria Nanda. "UJI KESERAGAMAN BOBOT SERBUK BAGI YANG DIRACIK OLEH TTK YANG BEKERJA DI BEBERAPA APOTEK DI KOTA PADANG." JAFP (Jurnal Akademi Farmasi Prayoga) 8, no. 2 (2023): 25–29. https://doi.org/10.56350/jafp.v8i2.32.

Full text
Abstract:
Abstrak Proses meracik serbuk bagi di apotek dilakukan secara visual sehingga dapat menyebabkan bobot serbuk bagi tiap bungkus berbeda dan memperoleh dosis yang berbeda-beda. Untuk melihat perbedaan dosis dibuktikan melalui Uji Keseragaman Bobot. Telah dilakukan penelitian mengenai Uji keseragaman bobot serbuk bagi yang diracik oleh TTK yang bekerja di beberapa apotek di Kota Padang. Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah serbuk bagi yang diracik oleh TTK di kota Padang memenuhi keseragaman bobot atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Hasil dari data Keseragaman Bobot TTK yang bekerja dibeberapa apotek di kota Padang, sediaan serbuk bagi sampel yang diambil dari 3 apotek di kota Padang. Dari 9 sampel yang diteliti hanya ada 1 sampel serbuk bagi yang memenuhi keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Edisi III (FI III).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yosi Agsanita. "Uji Keseragaman Bobot Racikan Pulveres pada Pasien Anak di Puskesmas Daerah Kota Mataram." Unram Medical Journal 10, no. 3 (2021): 515–20. http://dx.doi.org/10.29303/jku.v10i3.539.

Full text
Abstract:
Latar belakang : Keseragaman bobot menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan terapi yaitu ketepatan dosis obat. Salah satu kekurangan pembagian sediaan pulveres dengan metode manual secara visual yaitu ketidakseragaman bobot. Sampai saat ini pulveres masih banyak diresepkan terutama untuk pasien anak. Pasien anak rentan terhadap perubahan sedikit dosis sehingga dapat menimbulkan efek yang berbeda dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keseragaman bobot racikan pulveres pada peresepan pasien anak di puskesmas daerah Kota Mataram.
 Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan terhadap keseragaman bobot racikan pulveres pada pasien anak di puskesmas daerah Kota Mataram. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Standar keseragaman bobot pulveres mengikuti pedoman Farmakope Indonesia III. Analisis data menggunakan software Microsoft Excel 2010.
 Hasil : Penyimpangan bobot pulveres terbesar dari hasil analisis data 30 racikan pulveres pada pagi hari yaitu 107,75% dan 30 racikan pulveres pada siang hari yaitu 70,17%. Dari 60 pulveres yang diambil di 10 puskesmas daerah Kota Mataram terdapat penyimpangan >15%
 Kesimpulan : Semua racikan pulveres yang diuji tidak memenuhi syarat keseragaman bobot pulveres menurut standar Farmakope Indonesia III.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Putri, Arine Astika, Desy Nawangsari, and Khamdiyah Indah Kurniasih. "FORMULASI SEDIAAN ORALLY DISINTEGRATING TABLET (ODT) ASPIRIN DENGAN SODIUM STARCH GLYCOLATE SEBAGAI SUPERDISINTEGRANT." Pena Medika : Jurnal Kesehatan 14, no. 1 (2024): 407–17. https://doi.org/10.31941/pmjk.v14i1.3713.

Full text
Abstract:
Aspirin adalah NSAID salisilat yang digunakan sebagaiagen antiplatelet dalam pengobatan stroke. Kematianakibat stroke dalam waktu 5 tahun, lebih dari separuhpasien stroke berusia dangt; Seorang berusia 45 tahunyang meninggal. Banyak pasien lanjut usia yang tidak maumenerima/mengonsumsi tablet karena takut tersedak ataukesulitan menelan. Tablet yang hancur secara oral (ODT) adalah sediaan yang lebih cepat hancur, hancur dalamwaktu kurang dari 60 detik bila dimasukkan ke dalammulut, dan tidak memerlukan tambahan air untuk ditelan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhkonsentrasi bahan penghancur sodium starch glycolateterhadap sifat fisik dan kelarutan formulasi aspirin orally disintegrating tablet (ODT) serta mengetahui konsentrasibahan penghancur sodium starch glycolate. zat dalamformulasi aspirin orally disintegrating tablet (ODT) yang sesuai dengan sifat fisik. Tablet Aspirin ODT diproduksidalam empat formulasi dengan konsentrasi sodium starch glycolate 0%, 10%, 15% dan 20%. Evaluasi tablet ODT meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, waktu larut tablet dan uji stabilitas. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis menggunakanANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwasifat fisik tablet F1, F2, F3 dan F4 meliputi uji keseragaman massa tablet yang menunjukkan hasilANOVA sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yaitu selisih uji keseragaman ukuran diameter. . hasilnya 0,056 lebih dari0,05 jadi tidak ada bedanya dan hasilnya kental Selisih0,086 lebih dari 0,05 hasil uji kekerasan 0,000 kurang dari0,05 jadi ada beda hasil uji kerapuhan 0,125 lebih dari0,05 maka terdapat perbedaan, dan hasil uji waktu larut0,03 kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan. Uji disolusi menghasilkan F1 10,1%, F2 10,06%, F3 9,12% dan F4 9,3%. Pada uji kestabilan kimia uji disolusi, hasilpersentase disolusi mengalami perubahan kestabilan harike 14, F1 9,3%, F2 5,8%, F3 12,6% dan F4 12,6%, kestabilan 28 hari F1 10,6%, F2 8,88%, F3 8,9% . dan 8,9%. Mengenai kestabilan fisik, pengujian keseragamanberat tablet, keseragaman ukuran, kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan waktu larut stabil tablet diperolehkarena uji stabilitas 0, 14 dan 28 memberikan hasil yang sama. Kata kunci: aspirin, sodium starch glycolate, orally disintegrating tablet
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Ananda, Nisrina Deanita, Noval Noval, Muhammad Zulfadhila, and Mia Audina. "Formulasi dan Uji Sifat Fisik Acne Patch Ekstrak Etanol Kulit Luar Buah Cempedak (Artocarpus integer (Thunb). Merr) dengan Variasi Konsistensi Polimer HPMC dan PVP." Jurnal Surya Medika 10, no. 2 (2024): 69–77. http://dx.doi.org/10.33084/jsm.v10i2.7726.

Full text
Abstract:
Kulit luar buah cempedak memiliki kandungan flavonoid yang dapat mengatasi jerawat. Salah satu metode pengobatan jerawat yaitu dengan menggunakan patch untuk mengobati jerawat yang dapat meningkatkan kepatuhan pemakaian. Patch dibuat dengan variasi konsenterasi polimer Hidroxy Propyl Methyl Celluolosa (HPMC) dan Polivinil Pirolidon (PVP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang optimal serta pengaruh Hidroxy Propyl Methyl Celluolosa (HPMC) dan Polivinil Pirolidon (PVP) terhadap patch ekstrak etanol kulit luar buah cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr). Evaluasi sifat fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji ketebalan, uji ketahanan lipatan, dan uji keleambaban. Hasil evaluasi sifat fisik uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji ketebalan, uji ketahanan lipatan, dan uji kelembaban patch pada F1, F2, dan F3 memenuhi persyaratan. Analisis data dengan One Way ANOVA dari uji keseragaman bobot, uji ketebalan, dan uji kelembaban didapatkan nilai signifikansi p < 0,05, sehingga terdapat pengaruh variasi konsenterasi polimer Hidroxy Propyl Methyl Celluolosa (HPMC) dan Polivinil Pirolidon (PVP). Berdasarkan hasil tersebut formulasi yang optimal terdapat pada F1 dengan perbandingan konsenterasi polimer Hidroxy Propyl Methyl Celluolosa (HPMC) dan Polivinil Pirolidon (PVP) (20:40) yang dilihat berdasarkan parameter uji sifat fisik antar formula lainnya. Hal ini menunjukkan variasi konsenterasi polimer HPMC dan PVP memiliki pengaruh terhadap uji sifat fisik patch.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Azriadi, Emon. "Perancangan Tangga Trolley Perpustakaan." Journal of Engineering Science and Technology Management (JES-TM) 2, no. 2 (2022): 125–35. http://dx.doi.org/10.31004/jestm.v2i2.68.

Full text
Abstract:
Troli adalah alat bantu mengangkut dan memindahkan barang. Desain troli yang sekarang diperlukan pengembangan desain agar lebih ergonomi dan sesuai dengan antropometri tubuh manusia sehingga dapat bekerja dengan nyaman dan sehat. Dari kegiatan petugas perpustakaan terlihat bahwa troli yang ada sekarang hanya mampu mengangkut buku saja, dan tidak disertai dengan fungsi lainnya. Data yang digunakan yaitu data antropometri ukuran tubuh pelajar dan mahasiswa di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dengan menggunakan 6 macam data antropometri. Data antropometri yang digunakan adalah Data antropometri yang digunakan adalah Tinggi Siku Berdiri (TSB), Lebar Bahu (LB), Tinggi Siku Berdiri(TSB), Lebar Telapak Tangan Terbuka (LTTB), Tinggi Kepalan Tangan (TKT), dan Tinggi Jangkauan Tangan Berdiri (TTJB). Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan hasil uji kenormalan, uji keseragaman dan uji kecukupan. Pada uji kenormalan didapatkan hasil dari semua data yang tersedia adalah normal, uji keseragaman data juga datanya seragam dan uji kecukupan data tersebut juga mencukupi. Persentil yang digunakan pada perancangan Library Trolley yaitu pada dimensi antropometri yang dipakai adalah P50, P90, P10,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Herline, Fitri, Sri Sutji Susilowati, and Dhadhang Wahyu Kurniawan. "Evaluasi Mutu Tablet Parasetamol Generik yang Beredar di Wilayah Purwokerto." JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X 12, no. 1 (2020): 38–47. http://dx.doi.org/10.35617/jfionline.v12i1.46.

Full text
Abstract:
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam. Selain itu parasetamol juga dapat digunakan untuk sakit kepala dan sakit ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persyaratan fisik dan laju disolusi tablet parasetamol generik yang beredar di wilayah Purwokerto. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan sampel tablet parasetamol generik yang beredar di wilayah Purwokerto. Evaluasi terhadap tablet parasetamol tersebut meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, penetapan kadar, dan uji disolusi. Uji disolusi dilakukan menggunakan tipe dayung pada kecepatan 50 rpm. Medium disolusi yang digunakan dapar fosfat pH 5,8 ± 0,5 sebanyak 900 mL. Sampel yang diperoleh pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30, 45, dan 60 diukur absorbansinya pada spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum parasetamol (243 nm). Pengungkapan data disolusi dilihat melalui nilai konsentrasi pada t=30 menit dimana tablet parasetamol pada t=30 menit tidak kurang dari 85%. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dibandingkan dengan persyaratan tablet menurut Farmakope Indonesia dan pustaka yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet Parasetamol generik memenuhi persyaratan sediaan tablet menurut farmakope indonesia meliputi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan penetapan kadar. Uji disolusi untuk semua tablet Parasetamol generik memenuhi persyaratan 85%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Anindhita, Metha Anung, Kharismatul Khasanah, Sajuri Sajuri, Ardiana Priharwanti, and Ivan Sulistyanto. "FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP EKSTRAK DAUN GLODOKAN TIANG DENGAN CMC Na SEBAGAI BAHAN PENGIKAT." Cendekia Journal of Pharmacy 6, no. 2 (2022): 227–43. http://dx.doi.org/10.31596/cjp.v6i2.198.

Full text
Abstract:
Tubuh manusia memerlukan antioksidan yang dapat melindungi dari serangan radikal bebas, glodokan tiang (Polyalthia longifolia (Sonn.)Thwaites ) merupakan salahsatu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Penggunaan daun glodokan tiang secara langsung dinilai kurang praktis sehingga perlu diformulasi dalam bentuk sediaan tablet hisap karena lebih praktis dan mudah dalam penggunaan. Tablet hisap harus cukup keras, sehingga diperlukan bahan pengikat. Penggunaan natrium karboksimetilselulosa (CMC-Na) sebagai bahan pengikat diharapkan mampu memberikan kualitas fisik yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui CMC-Na sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik sediaan tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan membandingkan kadar CMC-Na pada tiga formula yaitu 2% (FI), 3%(FII) dan 4%(FIII). Ketiga formula diuji sifat fisik meliputi organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, uji waktu hancur dan uji kesukaan responden untuk menentukan perbedaan dan menentukan formula terbaik. Data organoleptis, kerapuhan dan tanggap rasa dianalisis secara deskriptif, sementara data keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan dan waktu hancur dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%, jika nilai signifikansi 0,05 maka dilanjutkan dengan uji post hoc untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan untuk tiap formula. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan variasi konsentrasi CMC-Na 2%, 3%, dan 4% pada formula tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang berpengaruh terhadap kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan kesukaan responden terhadap sediaan tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang . Formula terbaik tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang adalah formula II dengan konsentrasi CMC-Na sebesar 3% yang telah memenuhi nilai kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Subagja, Subagja, and Rahma Nafi'ah. "Uji Formulasi Kadar Vitamin C Tablet Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 5, no. 1 (2020): 144. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i1.864.

Full text
Abstract:
Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman dengan tinggi mencapai 5 meter, dimana merupakan tanaman tropis. Kandungan Jeruk Nipis salah satunya vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada formula manakah tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C, dan tablet yang dihasilkan diuji evaluasi tablet meliputi: organoleptik, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, disolusi, dan kadar vitamin C. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji Linearitas dan Analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) tidak memenuhi persyaratan tablet, dan tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) kadar 200 mg per tablet memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C sebesar 93,33%.
 Kata kunci: Tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), kadar vitamin C, evaluasi tablet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Herodion, Phystoi, Salmia L.A, and Sanny Andjar Sari. "PERANCANGAN PROTOTYPE MEJA KERJA PENGEMASAN BERAS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA UD LOH JINAWI." Jurnal Valtech 7, no. 1 (2024): 225–33. https://doi.org/10.36040/valtech.v7i1.9307.

Full text
Abstract:
UD. LOH JINAWI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, yang dimana perusahaan tersebut melakukan pengemasan beras dan memiliki output berupa beras siap jual. UD. LOH JINAWI bertempat di DUSUN MOJOGULUNG RT 02/RW 03, Kelurahan Karangmojo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur 61456. Permasalahan yang terjadi di UD. LOH JINAWI yaitu adanya ketidaknyamanan pada postur kerja yang dapat menimbulkan cedera serta kelelahan jika dilakukan secara terus menerus dan tidak adanya fasilitas kerja bagi pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai risiko keluhan pada musculoskeletal disorder menggunakan metode nordic body map dan menghasilkan rancangan prototype meja kerja yang diharapkan dapat mengurangi risiko cedera dan kelelahan saat bekerja menggunakan metode Pendekatan Ergonomi. Pengolahan Data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji keseragaman data, dan uji kecukupan data. Perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk memastikan hasil kuesioner nordic body map telah valid dan reliabel. Hasil perhitungan uji keseragaman data serta uji kecukupan data digunakan untuk memastikan data antropometri telah seragam dan cukup. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu melakukan perancangan prototype meja kerja pengemasan beras. Prototype meja kerja pengemasan beras memiliki spesifikasi yang meliputi berbahan dasar besi hollow ukuran 3 3 cm dengan ketebalan 1,8 ml, ukuran panjang meja 120 cm, lebar meja 83 cm, dan tinggi 79 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Iskandar, Benni. "Uji Keragaman Bobot Pulveres untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Apotek di Wilayah Kerja Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Bengkalis." Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 9, no. 1 (2020): 21–26. http://dx.doi.org/10.51887/jpfi.v9i1.797.

Full text
Abstract:
Permintaan sediaan racikan pulveres (serbuk bagi) masih dilakukan secara luas oleh dokter baik dokter di rumah sakit, klinik ataupun puskesmas bagi para pasien terutama pasien anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mengkonsumsi obat tablet atau kapsul sehingga dapat dilakukan peracikan ulang dari bentuk sediaan padat menjadi bentuk sediaan pulveres. Tujuan dari pembagian serbuk terbagi adalah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pasien terutama pasien anak-anak yang mengalami kesulitan menerima obat dalam bentuk sediaan padat. Menurut data yang didapat peneliti dari semua resep yang terkumpul di UPT Puskesmas Bengkalis, bahwa masih banyaknya resep sediaan pulveres ISPA yang ditulis oleh dokter di ruang poliklinik anak yaitu sebanyak 598 resep dalam enam bulan terakhir terhitung dari bulan september 2018 sampai dengan februari 2019. Berdasarkan juga data dari UPT Puskesmas Bengkalis ada 13 apotek yang berada diwilayah kerja UPT Puskesmas Bengkalis. Telah dilakukan uji keseragaman bobot pulveres ISPA pada 13 apotek di wilayah kerja UPT Puskesmas Bengkalis. Hasil yang didapat dari 13 apotek ada 3 apotek yang tidak memenuhi persyaratan uji keseragaman bobot dan ada 10 apotek yang memenuhi persyaratan uji keseragaman bobot yang ditetapkan Farmakope Indonesia Edisi V.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Ayuni, Helda Riska, Dimas Adrianto, and Krismayadi Krismayadi. "Pemanfaatan limbah sekam padi (Oryza sativa L.) sebagai pengisi pada tablet yang dibuat dengan granulasi kering." Indonesian Journal of Health Science 4, no. 5 (2024): 441–52. http://dx.doi.org/10.54957/ijhs.v4i5.968.

Full text
Abstract:
Limbah Sekam padi mengandung mikrokristalin selulosa yang dapat digunakan sebagai bahan pengisi tablet menggunakan metode granulasi kering. Tablet merupakan sediaan yang banyak digunakan dalam sediaan farmasi dibandingkan sediaan lain karena pemberiannya dilakukan secara oral. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan bertujuan untuk membandingkan variasi formula yang berbeda pada bahan pengisi sekam padi (Oryza sativa L.) dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% dengan bahan pengisi yang biasa digunakan pada granulasi kering yaitu Pregelatine starch dengan konsentrasi 20%. Penelitian ini meliputi proses proses pembuatan bahan pengisi sekam padi, proses granulasi kering, uji evaluasi granulasi berupa uji organoleptis, uji waktu alir, uji sudut diam, dan uji indeks kompresibilitas dan uji evaluasi stabilitas tablet berupa uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet, dan uji waktu hancur. Pada formula III dengan konsentrasi kulit besar 25% memiliki hasil maksimal dengan kekerasan 6,8 kg/cm2, kerapuhan 0.76%, dan waktu hancur 8 menit. Analisis data menggunakan deskriptif dan uji One Way Anova dengan software SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula III dengan konsentrasi 25% yang paling baik selama pengamatan enam minggu dilihat dari hasil uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan uji waktu larut yang paling memenuhi persyaratan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Paradila, Lisa, Farah Nadya, Zaidiyah Zaidiyah, and Yanti Meldasari Lubis. "Analisis Keseragaman Pori Berdasarkan Uji Hedonik Pada Roti Sourdough Pisang dan Mocaf." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 7, no. 2 (2022): 395–400. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v7i2.20133.

Full text
Abstract:
Sourdough bread is a type of bread that is naturally made using natural yeast or so-called sourdough. Banana flour and mocaf are types of flour that are processed from local raw materials which are quite abundantly available in Indonesia. Banana flour and mocaf can be used as substitutes in making bread, because these two types of flour have good nutritional content. This study aims to determine the effect of the percentage of flour used on the uniformity of the pores of sourdough breadbased on hedonic test. This study was designed with a non-factorial completely randomized design (CRD) with 1 factor, namely the concentration of banana flour and mocaf consisting of 3 (three) levels, namely 17%, 20% and 23%. Each type of flour was repeated 6 times to obtain 18 experimental units. The data were analyzed by analysis of variance and if the treatment had an effect on the variables, it was continued with Duncan's test. The results showed that the percentage of banana flour and mocaf used had a significant effect on the hedonic uniformity of the resulting sourdough bread. The less use of banana flour and mocaf, the higher the level of panelists' assessment of the sourdough bread produced.Kata kunci : Tepung Pisang, Tepung Mocaf, Roti Sourdough, Keseragaman pori
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Aris Purwanto, Raudatul Patimah, Nor Latifah, and Sofia Nabila Safitri. "OPTIMASI FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KULIT PUTIH BUAH SEMANGKA (Citrulluslanatus) MENGGUNAKAN ASAM TARTRAT ASAM SITRAT." Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian 8, no. 1 (2023): 11–20. http://dx.doi.org/10.37874/ms.v8i1.464.

Full text
Abstract:
Kulit putih buah semangka memiliki kandungan senyawa sitrulin yang berkhasiat sebagai antioksidan, untuk menghantarkan senyawa berkhasiat tersebut diperlukan formulasi sediaan tablet effervescent sebagai antioksidan dengan kombinasi asam tartrat dan asam sitrat guna mempercepat kelarutan obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formulasi asam sitrat dan asam tartrat sebagai zat pengasam pada tablet effervescent dengan menggunakan metode simplex lattice design. Pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dengan evaluasi tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot tablet, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet. Analisis data dengan menggunakan metode simplex lattice design software design expert versi 10.0. Hasil evaluasi fisik 5 formula tablet effervescent pada uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran semua formula sudah memenuhi persayaratan, sedangkan yang memenuhi syarat pada evaluasi kerapuhan tablet dari 5 formula, hanya pada F2 dan F4 yang memenuhi persyaratan. Adapun hasil evaluasi fisik kekerasan dan waktu larut tablet effervescent pada 5 formula tersebut sudah memenuhi persyaratan. Kombinasi asam tartrat dan asam sitrat berpengaruh terhadap evaluasi kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet effervescent ekstrak kulit putih buah semangka dengan adanya nilai positif pada masing-masing respon. Konsentrasi optimal berdasarkan analisis simplex lattice design didapatkan pada F4 dengan konsentrasi asam tartrat 70 mg dan asam sitrat 1,5 mg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Buang, Ariyani, Andi Nur Ilmi Adriana, and Sri Rejeki. "Formulasi Tablet Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Pengikat." Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 9, no. 1 (2023): 100–110. http://dx.doi.org/10.35311/jmpi.v9i1.315.

Full text
Abstract:
Biji Pinang adalah salah satu pengobatan antelmintik yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Tumbuhan ini memiliki kandungan kimia berupa senyawa alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) dapat diformulasikan dalam sediaan tablet dengan gelatin sebagai pengikat dan mengetahui konsentrasi gelatin memberikan mutu fisik yang baik pada tablet. Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitokimia Universitas Pancasakti Makassar dan Laboratorium Tekhnologi Farmasi Poltekes Kementrian kesehatan Makassar. Terlebih dahulu biji Pinang diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang diformulasikan menjadi sediaan tablet dengan menggunakan variasi konsentrasi Gelatin sebagai bahan pengikat yaitu 1%, 3% dan 5% lalu dilakukan pengujian mutu fisik granul Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) yang meliputi uji kadar lembab, uji kecepatan alir, uji sudut diam, uji indeks pemampatan dan uji densisitas massa. kemudian dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet Ekstrak Etanol Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) meliputi uji keseragaman bobot tablet, uji keseragaman ukuran tablet, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur. Dari hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa Gelatin sebagai bahan pengikat dengan variasi konsentrasi Gelatin pada konsentrasi 3% dan 5% telah memenuhi semua persyaratan sebagai tablet yang baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Widodo, Tri, and Dwi Jasela Utami. "IDENTIFIKASI WASTE DENGAN METODE VALUE STREAM MAPPING DI BAGIAN PROSES PRODUKSI JELLY POWDER DI PT. KIANTAKA RASA." Journal Industrial Manufacturing 5, no. 1 (2020): 71. http://dx.doi.org/10.31000/jim.v5i1.2446.

Full text
Abstract:
Proses produksi yang efektif dan efisien dapat memberikan nilai tambah untuk produk dan dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan kompetitor. Salah satu cara untuk mendesain proses produksi yang lebih efisien dan efektif yaitu meminimalisasi atau menghilangkan pemborosan yang terjadi. Salah satu alat yang digunakan untuk meminimalisasi adalah value stream mapping. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan untuk perhitungan waktu siklus diolah menggunakan uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Untuk menganalisasi penyebab pemborosan yang terjadi digunakan diagram fishbone. Proses produksi jelly powder membutuhkan waktu selama 6,274.08 detik untuk melakukan produksi 1 batch jelly powder. Waste yang terdeteksi setelah digambarkan dengan current state value stream mapping pada proses produksi jelly powder yaitu waste transportation, waiting dan motion. Penyebab waste yang terjadi karena jarak gedung yang cukup jauh, material handling terbatas, dan ruang produksi dan gudang yang berbeda lantai sehingga membutuhkan waktu lebih untuk proses selanjutnya. Usulan perbaikan yang akan dilakukan yaitu perlu penyediaan fasilitas komputer pada ruang produski, koordinasi antar operator gudang produksi, ruang produksi dan gudang dibuat disatu lantai bersamaan dan proses pengambilan sample dan packing dilakukan bersamaan dalam satu waktu. Setelah dilakukan usulan perbaikan, proses produksi jelly powder menjadi 5,188.08 detik. Kata Kunci : Nilai Tambah, Value Stream Mapping, Uji Keseragaman Data, Uji Kacukupan Data, Diagram Fishbone
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sudarsono, Agustina Putri Pitarisa, Masithoh Nur, and Yahya Febrianto. "PENGARUH PERBEDAAN SUHU PENGERINGAN GRANUL (40°C,50°C,60°C) TERHADAP SIFAT FISIK TABLET PARACETAMOL." Jurnal Farmasi & Sains Indonesia 4, no. 1 (2021): 44–51. http://dx.doi.org/10.52216/jfsi.v4i1.72.

Full text
Abstract:
Obat yang bersifat analgetik dan antipiretik yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah paracetamol. Salah satu bentuk sediaannya adalah tablet. Pembuatan sediaan tablet harus melewati berbagai proses, salah satunya adalah pengeringan. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan diantaranya adalah suhu yang digunakan untuk pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu pengeringan granul terhadap sifat fisik tablet paracetamol. Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian secara komparatif, yaitu melihat pengaruh perbedaan suhu pengeringan granul terhadap sifat fisik tablet paracetamol. Pembuatan tablet dilakukan dengan metode granulasi basah yang terdiri dari 3 formula. Formula yang digunakan sama hanya yang dibedakan adalah suhu. Suhu pengeringan yang digunakan adalah 40°C, 50°C, 60°C. Parameter yang diuji untuk tablet paracetamol antara lain: organoleptis (bentuk, warna, bau), keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.Hasil rata-rata uji keseragaman bobot antara 508,65-517 ± 0,48-1,88 mg. Hasil uji kekerasan tablet antara 5,04-7,3 ± 0,29–0,43 kg. Hasil uji kerapuhan tablet antara 0,48-0,68 ± 0,042-0,13 %. Hasil uji waktu antara hancur tablet antara 4,17-7,07 ± 5,03-12,01 menit. Hasil uji statistika granul dan sifat fisik tablet menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai sign. > 0,05, pada uji homogenitas data tersebut homogeny dengan nilai sign. > 0,05. Hasil uji Anova One-Way diperoleh hasil sign. < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antar formula.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Christiningtyas Eryani, Mikhania, Kukuh Judy Handojo, Manzil Safitri, and Patihul Husni. "Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies Mengandung Infusa Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa." JURNAL FARMASI GALENIKA 11, no. 3 (2024): 152–62. https://doi.org/10.70410/jfg.v11i3.347.

Full text
Abstract:
Daun jambu biji ( Psidium guajava L.) adalah obat tradisional untuk diare. Tanin zat yang terkandung dalam daun jambu biji berfungsi sebagai antidiare. Gummy candies merupakan produk manisan yang terbuat dari bahan utama pembentuk gel seperti agar-agar, karageenan, serta bahan pemanis seperti sukrosa, laktosa, glukosa, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan formulasi dan evaluasi gummy candies infusa daun jambu biji dengan perbedaan konsentrasi sukrosa. Data uji sifat fisik organoleptis F1, F2, dan F3 yaitu tekstur kenyal, aroma melon lemah, warna hijau, dan rasa manis. Pada uji keseragaman bobot tidak terdapat perbedaan antara F1, F2, dan F3. Hasil uji pH rata-rata F1 adalah 5,81, F2 adalah 6,16, dan F3 adalah 6,63. Pengujian kadar air pada gummy candies menghasilkan rata-rata F1 adalah 12,4%, F2 adalah 27,5%, dan F3 adalah 43,29%. Kesimpulan penelitian ini adalah sukrosa berpengaruh terhadap pH dan kadar air gummy candies namun tidak berpengaruh terhadap organoleptis dan keseragaman bobot gummy candies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Fitriana Priyoni, Nandhary, Apt Fahjar Prisiska, and Anisa Amalia. "Penggunaan Superdisintegrant Crospovidone Pada Sediaan Orally Disintegrating Tablet (ODT)." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 7, no. 9 (2024): 15974–83. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i9.12839.

Full text
Abstract:
Orally Disintegrating Tablet (ODT) merupakan tablet yang bekerja cepat, mudah hancur dalam waktu kurang dari 60 detik, tidak meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut ketika hancur dan praktis untuk dibawa berpergian. Komponen yang mempengaruhi waktu hancur tablet adalah superdisintegrant. Salah satu superdisintegrant yang banyak digunakan dalam pembuatan ODT adalah crospovidone. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan crospovidone sebagai superdisintegrant terhadap sifat fisik ODT. Metode yang digunakan dalam tinjauan pustaka adalah narrative review yang mengelompokkan data – data sifat fisik ODT meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet yang merupakan hasil kajian dari minimal 30 literature yang cocok dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil kajian literatur diperoleh konsentrasi crospovidone yang dapat digunakan sebagai superdisintegrant pada sediaan ODT adalah 2 – 25%. Kesimpulan: Perbedaan konsentrasi crospovidone sebagai superdisintegrant pada formulasi ODT tidak mempengaruhi keseragaman bobot dan ukuran. Perbedaan konsentrasi crospovidone mempengaruhi hasil uji kekerasan, waktu hancur dan kerapuhan tablet. semakin tinggi jumlah konsentrasi crospovidone yang digunakan maka akan semakin cepat waktu hancur tablet.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Ardilla khoirotun, Ismi, and Zuraida Sagala. "Evaluasi dan Stabilitas Tablet Kunyah Kombinasi Pati Garut (Marantha arundinaceae) dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana)." INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL 9, no. 2 (2025): 36–51. https://doi.org/10.52447/inrpj.v9i2.7674.

Full text
Abstract:
Pati garut (Marantha arundinaceae) dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan salah satu dari banyak tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi penyakit lambung. Bentuk sediaan tablet kunyah diharapkan meningkatkan sisi kepraktisan dan lebih efesien konsumen mengonsumsinya. Sebagai bahan tablet pengikat dan penghancur digunakan variasi bahan penghancur dan tambahan pengikat pati garut. Variasi penambahan kulit manggis juga mempengaruhi rasa dari tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi variasi bahan pengikat dan penghancur terhadap sifat fisik, stabilitas perbedaan suhu penyimpanan, serta variasi ekstrak kulit manggis pengaruh terhadap rasa tablet kunyah kombinasi pati garut dan ekstrak kulit manggis. Pembuatan ekstrak kulit manggis dengan cara maserasi. Tablet kunyah kombinasi pati garut dan ekstrak kulit manggis dibuat sebanyak 3 formula: Formulasi I (13% pati garut;13% ekstrak kulit manggis), Formulasi II (20% pati garut;6% ekstrak kulit manggis), Formulasi III (6% pati garut;20% ekstrak kulit manggis). Metode pembuatan tablet kunyah dengan cara granulasi basah. Massa granul diayak No. 12 dan dikeringkan dalam oven suhu 40-45°C, kemudian dicampur homogen dengan Mg stearate, talk, dan aerosil. Evaluasi granul meliputi: sudut diam, kecepatan alir, komprebilitas. Serta evaluasi tablet yang meliputi: organoleptis, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, uji tanggapan rasa dan uji stabilitas. Analisis data statistik menggunakan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, deskriptif, dan pendekatan teoritik. Hasil yang diperoleh menunjukkan Formulasi II menghasilkan kekerasan tertinggi dan waktu hancur tablet kunyah yang meningkat serta terjadinya penurunan kerapuhan tablet kunyah. Pada uji tanggapan rasa menunjukkan bahwa semua formulasi memiliki rasa yang tidak disukai responden. Pada uji stabilitas kenaikan suhu 40°C ketiga formulasi tablet mengalami penurunan berat bobot dan penurunan keseragaman tebal ukuran..
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Kurnia, Yusup, and Eky Aristriyana. "PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI PALET DENGAN MENGGUNAKAN STOPWATCH DAN MOTION TIME MEASURMENT I PADA CV. BINTANG PERDANA DI PAMARICAN KABUPATEN." Jurnal Industrial Galuh 1, no. 02 (2023): 56–68. http://dx.doi.org/10.25157/jig.v1i02.2990.

Full text
Abstract:
Produksi merupakan kegiatan vital pada sebuah perusahaan, maka kegiatan produksi harus terencana dengan baik. Perusahaan CV. Bintang perdana bergerak dalam produksi pembuatan palet. Produksi palet ini mempunyai bebrapa elemen yaitu memotong, menyerut, merakit dan menghaluskan. Dalam elemen-elemen tersebut mempunyai aktivitas masing-masing gunanya untuk mengetahui waktu baku (Wb) dan Waktu normal (Wn) serta kegunaannya. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelonggaran dan membandingkan perhitungan menggunakan Stopwatch dengan Motion Time Measurement 1 (MTM).
 Penghitungan menggunakan stopwatch dilakukan uji keseragaman dan kecukupan data. Dalam uji keseragaman dan kecukupan data ada tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Tingkat ketelitian yang digunakan 4% dan tingkat keyakinannya 94%. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dan waktu penyelesaian sebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian.
 Sedangkan dalam metode Motion Time Measurement (MTM) terdapat Time Measurement Unit (TMU) yaitu waktu dari suatu elemen gerakan, TMU berguna untuk mengetahui waktu yang akan dikonversikan dalam detik, dan Notasi gerakan dasar Therblig yang digunakan untuk menghitung gerakan dasar dari pengamatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sugiyanto, Kristin Catur, Dian Arsanti Palupi, and Yenny Adyastutik. "Evaluasi Hasil Keseragaman Ukuran, Keregasan dan Waktu Hancur Tablet Salut Film Neuralgad Produksi Lafi Ditkesad Bandung." Cendekia Journal of Pharmacy 1, no. 1 (2017): 34–40. http://dx.doi.org/10.31596/cjp.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Suatu obat harus dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan cermat agar menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan. Evaluasi mutu fisik sangat penting untuk memastikan suatu obat telah memenuhi spesifikasi sehingga menghasilkan obat yang bermutu dan berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi uji keseragaman ukuran, keregasan dan waktu hancur tablet salut film Neuralgad yang diproduksi oleh LAFI DITKESAD Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film Neuralgad secara prospektif dan dibandingkan dengan spesifikasi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 dan Voight tahun 1994. Data yang diambil adalah hasil evaluasi mutu fisik tablet salut film Neuralgad dengan no. bets W.091, W.099 dan W.100. Hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film yang didapatkan yaitu ketebalan tablet bets W.091 = 5,48mm, bets W.099 = 5,53mm dan bets W.100 = 5,61mm, diameter tablet bets W.091 = 13,01 mm, bets W.099 = 13,01mm dan bets W.100 = 13,00, persentase keregasan tablet pada bets W.091 = 0,027%, bets W.099 = 0,031 dan bets W.100 = 0,013 sebesar 0,023 % dan waktu hancur tablet pada bets W.091 = 13,83 menit, bets W.099 = 12,16 menit dan bets W.100 = 11,50 menit. Hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film Neuralgad produksi LAFI DITKESAD Bandung telah memenuhi spesifikasi berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 dan Voigt tahun 1994.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Kiptiyah, Maryatul, St Rahmatullah, W. Wirasti, and Urmatul Waznah. "Evaluasi Penggunaan Pati Ganyong (Canna edulis Kerr.) Sebagai Bahan Pengikat Pada Tablet Kunyah Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L) Dengan Metode Granulasi Basah." Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 1 (January 19, 2022): 2188–206. http://dx.doi.org/10.48144/prosiding.v1i.1039.

Full text
Abstract:
AbstractGanyong contains high starch (carbohydrates) which can be used as a binder in tablet formulations. Chewable tablets are intended for people who have difficulty swallowing medicine. One of the chewable tablet preparations is an antacid preparation. Moringa leaves contain substances that are useful as gastroprotection, anti-ulcer, and antioxidants. This study aims to evaluate the use of canna starch as a binder in the chewable ethanol extract of Moringa leaves using wet granulation method. Evaluation on tablets was carried out on Physical Appearance Test, Organoleptic, Size and Weight Uniformity, Hardness, Brittleness, and Taste Response. The data analysis was done qualitatively by referring to the literature book on Solid Preparation Technology Pharmacy Teaching Materials. The three formulas met the requirements in the granule and tablet evaluation test. Close to perfect results are found in formula III with 10% starch content. Evaluation of granules includes 0.00% moisture content test, compressibility test 7.89%, angle of repose test 32.21º, flow rate test 4.59 seconds. The evaluation of the tablets included a physical appearance test with no damage, an organoleptic test with a slightly sweet bitter taste, a size uniformity test with a diameter of 12.00 mm and a tablet thickness of 4.69 mm, a weight uniformity test with an average of 507.9 mg, Hardness test 5.16 kg, Fragility test 0.36%, Disintegration Time test 4 minutes 30 seconds, Preference test with a slightly sweet bitter taste.Keywords : Ganyong, Binder, Chewable Tablet, Moringa, Wet Granulation.
 AbstrakGanyong mengandung pati (karbohidrat) tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet. Tablet kunyah ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kesulitan dalam menelan obat. Salah satu sediaan tablet kunyah adalah sediaan antasida. Daun Kelor mengandung zat yang bermanfaat sebagai gastroproteksi, antiulkus, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan pati ganyong sebagai bahan pengikat pada tablet kunyah ekstrak etanol daun kelor dengan metode granulasi basah. Evaluasi pada tablet yang dilakukan terhadap Uji Penampilan Fisik, Organoleptis, Keseragaman Ukuran dan Bobot, Kekerasan, Kerapuhan, serta Uji Kesukaan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mengacu pada literatur buku Bahan Ajar Farmasi Teknologi Sediaan Solid. Ketiga formula memenuhi syarat dalam uji evaluasi granul dan tablet. Hasil yang mendekati sempurna terdapat pada formula III dengan kadar amilum 10%. Evaluasi granul meliputi uji kadar air 0,00%, uji kompresibilitas 7,89%, uji sudut diam 32,21º, uji laju alir 4,59 detik. Evaluasi tablet yang meliputi uji Penampilan fisik tidak ada kerusakan, uji Organoleptis dengan rasa pahit agak manis, uji Keseragaman ukuran dengan diameter 12,00 mm tebal tablet 4,69 mm, uji Keseragaman bobot dengan rata-ratanya 507,9 mg, uji Kekerasan 5,16 kg, uji Kerapuhan 0,36%, uji Waktu Hancur 4 menit 30 detik, uji Kesukaan dengan rasa pahit agak manis. Kata Kunci : Ganyong ; Pengikat ; Tablet Kunyah ; Kelor ; Granulasi Basah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Prihatanto, Rusman, Adya Aghastya, and Wahyu Tamtomo Adi. "Analisis Kuat Jepit (Clamping Force) Sistem Penambat Rel Kereta Api Dengan Metode Eksperimen." Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal) 8, no. 1 (2024): 1–7. http://dx.doi.org/10.37367/jpi.v8i1.261.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun alat pengujian kuat jepit (clamping force) penambat rel kereta api. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan dan pengujian kuat jepit penambat rel kereta api tipe e-clip. Pemeriksaan penambat dilakukan secara visual dan dengan menggunakan alat yaitu clamping force meter. Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PM 60 Tahun 2012, kuat jepit penambat sebesar 900 – 1100 kgf. Hasil rancang bangun didapatkan alat uji yang kuat, kokoh dan fungsional dalam mengukur kuat jepit penambat. Penambat e-clip yang digunakan sebagai sampel adalah penambat di jalur kereta api PPI Madiun. Sampel yang digunakan sebanyak 20 penambat e-clip dan didapatkan nilai rata – rata kuat jepit penambat sebesar 1.627 kgf. Uji statistik yang dilakukan meliputi uji kecukupan data, uji normalitas data, uji keseragaman data menunjukkan hasil yang sesuai.
 Kata Kunci: Penambat, Kuat Jepit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Mo’o, Faradila Ratu Cindana, Nur Ain Thomas, A. Mu'thi Andy Suryadi, and Muhamad Alpian Panu. "Pengaruh Konsentrasi Pati Biji Nangka (Arthocarpus Heterophyllus Lamk.) Sebagai Bahan Pengikat Tablet Hisap Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)." Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika 1, no. 1 (2024): 31–43. http://dx.doi.org/10.70075/jftsk.v1i1.13.

Full text
Abstract:
Penggunaan daun asam jawa (Tamarindus indica L.) untuk pengobatan, pada umumnya masih dengan cara sederhana yaitu direbus atau diseduh. Cara tersebut dinilai kurang efisien dan efektif. Bahan pengikat merupakan salah satu zat tambahan dari sediaan tablet yang berperan khusus dalam formulasi. Amilopektin adalah komponen dari amilum yang berfungsi sebagai bahan pengikat. Nangka merupakan tanaman yang menghasilkan pati atau amilum pada bijinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati biji nangka sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak daun asam jawa secara granulasi basah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan membandingkan 3 konsentrasi pati biji nangka, formula I (pati biji nangka 15%), Formula II (pati biji nangka 20%), dan formula III (pati biji nangka 25%). Tablet yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan uji tanggap rasa. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji One Way ANOVA (p < 0,01) dengan tingkat kepercayaan 99%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pati biji nangka dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% memberikan pengaruh terhadap sifat fisik tablet yaitu kekerasan, dan waktu hancur sedangkan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap keseragaman bobot dan kerapuhan. Formulasi terbaik tablet hisap ekstrak daun asam jawa berdasarkan evaluasi fisik dan uji tanggap rasa adalah Formula III yang mengandung bahan pengikat pati biji nangka sebanyak 25 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Hartesi, Barmi, Indri Meirista, Ruri Putri Mariska, Amelia Soyata, Fitria Fitria, and Okti Lestari. "Modifikasi Pati Beras Ketan Putih Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Tablet Kempa Langsung." Majalah Farmasetika 8, no. 1 (2022): 70. http://dx.doi.org/10.24198/mfarmasetika.v8i1.42081.

Full text
Abstract:
Sediaan tablet terdiri dari bahan aktif dan eksipien. Saat ini proses produksi eksipien terbatas sehingga menyebabkan harga obat terus meningkat atau semakin mahal. Oleh sebab itu perlu dicari alternatif untuk mendapatkan eksipien yang berfungsi sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dari bahan alam seperti pati pregelatinasi beras ketan putih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi dan akan menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membuat 4 formula tablet dengan perbedaan bahan pengisi F0 (avicel pH 102), F1 (pati pregelatinasi suhu 45°C, 300rpm), F2 (pati pregelatinasi 55°C, 300rpm), F3 (pati pregelatinasi 65°C, 300rpm), dan dilakukan evaluasi massa kempa yaitu uji organoleptis, sifat alir, sudut diam, susut pengeringan (F0,F1,F2,dan F3) memenuhi persyaratan, pada uji distribusi ukuran partikel dan kompressibilitas (F0,F1,F2, dan F3) tidak memenuhi persyaratan. Selanjutnya dilakukan pengempaan tablet menggunakan punch dengan ukuran 7 mm. Pada evaluasi sediaan tablet (F0) dan X (Tablet Pembanding) memenuhi standar persayaratan, namun pada (F0) tidak memenuhi persyaratan uji friabilitas. Pada (F1,F2, dan F3) diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan pada uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran dan uji waktu hancur, sedangkan pada uji kekerasan, kerapuhan, dan disolusi belum memenuhi persyaratan. Sediaan tablet yang dihasilkan dilakukan analisa data secara deskriptif. Dapat disimpulkan bahwa pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung, namun belum memenuhi beberapa standar persyaratan.Kata kunci: Asetosal, Kempa langsung, Pati pregelatinasi beras ketan putih, Tablet
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Husni, Patihul, Tuti Sri Mulyani, and Kusdi Hartono. "STUDI PENGGUNAAN KAPPA KARAGENAN SEBAGAI PENGIKAT TABLET HISAP EKSTRAK KERING DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.)." Jurnal Sabdariffarma 11, no. 2 (2024): 1–7. https://doi.org/10.53675/jsfar.v11i2.1182.

Full text
Abstract:
Daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan sifat antiseptiknya digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka, menyegarkan dan mengurangi bau mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kappa karagenan sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik granul dan tablet hisap ekstrak daun sirih (Piper betle L.) yang dihasilkan. Tablet hisap dibuat sebanyak tiga formula (F1, F2, F3) dengan variasi konsentrasi pengikat kappa karagenan dibuat menggunakan cara granulasi basah (wet granulation). Data hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan analisis data one-way anova (p 0,05). Evaluasi sediaan tablet meliputi pemeriksaan sifat fisik granul dan uji stabilitas fisik tablet. Hasil penelitian pemeriksaan sifat fisik granul menunjukan bahwa sediaan mempunyai sifat alir kurang dari 10 g/detik, sudut diam 26,56-34,99⁰, kompresibilitas 11,5-14% dan kandungan lembab 1%. Sementara itu, stabilitas fisik tablet menunjukan bahwa tablet mempunyai keseragaman bobot yang baik (tidak ada tablet yang menyimpang dari 5%), keseragaman ukuran yang baik, kerapuhan kurang dari 1%, kekerasan 4-6,5 kp dan waktu larut 4-8 menit sehingga tablet memenuhi persyaratan tablet yang baik. Sebagai kesimpulan, F2 yang mengandung ekstrak daun sirih 100 mg, laktosa 77,5%, mucilago kappa karagenan 55 mg, asam sitrat 1,5%, manitol 1,3%, talk 2%, mg stearat 1%, dan aerosil 0,5% merupakan formula terbaik berdasarkan uji stabilitas fisik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Mutakin, Zenal, Wowo S. Kuswana, and Ridwan AM Noor. "STUDI EKSPLORASI ANTHROPOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI KOTA BANDUNG." Journal of Mechanical Engineering Education 3, no. 2 (2016): 277. http://dx.doi.org/10.17509/jmee.v3i2.4562.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi kondisi ketubuhan (postur) calon mekanik otomotif di industri berdasarkan analisis faktor ergonomi melalui pengukuran anthropometri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi pengukuran anthropometri dilakukan pada 72 siswa SMK di Kota Bandung. Pengolahan data berupa uji keseragaman data, uji kecukupan data dan indeks massa tubuh, kemudian di deskripsikan berupa rata-rata dan kriteria kecocokan. Hasil pengukuran anthropometri kondisi ketubuhan (postur tubuh) calon mekanik otomotif kendaraan ringan pada pemetaan tingkat keseragamannya relatif rendah. Perbedaan data yang tinggi dan rendah apabila dilihat secara keseluruhan dari rata-rata siswa mempunyai tinggi badan rata-rata 165,30 cm dan berat badan rata-rata 56,68 kg. Postur tersebut menunjukkan bahwa calon mekanik otomotif kendaraaan ringan tersebut memenuhi syarat untuk menjadi mekanik otomotif di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Andriani, Disa, Ovikariani Ovikariani, and Eka Wisnu Kusuma. "FORMULASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK." Cendekia Journal of Pharmacy 8, no. 3 (2024): 254–64. https://doi.org/10.31596/cjp.v8i3.318.

Full text
Abstract:
Daun Belimbing wuluh mempunyai aktivitas antipiretik karena mengandung flavonoid, terpenoid, steroid. Pemilihan sediaan patch pada penelitian kali ini karena sediaan patch dapat mengontrol penghantaran obat, menghindari first pass metabolisme dan mencegah iritasi pada saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas antipiretik daun belimbing wuluh dalam sediaan patch trandermal yang dibuat dalam 2 konsentrasi yaitu 0,5% dan 1%. Ekstraksi daun belimbing wuluh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan dibuat 2 formula sediaan patch transdermal. Uji sifat fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji pH, uji ketebalan, uji daya tahan lipatan dan uji daya serap kelembapan. Uji aktivitas antipiretik dilakukan dengan hewan uji mencit yang diinduksi dengan ragi brewer. Data yang diperoleh diolah dengan statistik Analysis of Variance. Hasil Uji menunjukkan Patch Transdermal ekstrak daun belimbing wuluh memenuhi kontrol kualitasnya. Hasil uji antipiretik Patch transdermal ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada formula 1 dengan konsentrasi ekstrak 0,5% dan formula 2 dengan konsentrasi ekstrak 1% memiliki efek antipiretik yang hampir sama, tetapi pada formula 2 memberikan efek daya antipiretik yang lebih tinggi dibanding dengan formula 1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Deviarny, Chris, Friardi Friardi, and Mexsi Mutia Rissa. "Pengaruh Konsentrasi Gelatin dalam Formulasi Permen Jeli Penghilang Bau Mulut dari Minyak Atsiri Buah Kapulaga (Amomumcompactumsol. Ex Maton)." Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 5, no. 2 (2015): 103. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v5i2.30.

Full text
Abstract:
Buah segar kapulaga (Amomum compactum Sol. Ex Maton) mengandung minyak atsiri dengan komponen antara lain cineol, terpineol, borneol yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut. Telah dilakukan penelitian untuk memformulasi minyak esensial dari buah kapulaga (Amomum compactum Sol. Ex Maton) sebagai permen jelli dengan variasi konsentrasi gelatin. Konsentrasi gelatin yang digunakan adalah 14%, 16%, 18%, dan 20%. Evaluasi yang dilakukan antara lain pemeriksaan organoleptik, keseragaman bobot, kadar air, pH, waktu melarutkan gel, kekuatan, dan uji kesukaan panelis. Dari hasil penelitian, kami menemukan bahwa minyak esensial dari buah kapulaga (Amomum compactum Sol. Ex Maton) dapat diformula menjadi permen jelli dan disukai oleh panelis. Uji kesukaan panelis berdasarkan data statistik dianalisis dengan menggunakan metode uji Kruskal-Wallis. Formula yang paling efektif dalam menghilangkan bau mulut adalah F2 yang mengandung gelatin konsentrasi 16%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Kurnia, Fikrihadi. "Pengukuran antropometri untuk diterapkan pada perancangan kursi kuliah mahasiswa." JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri 5, no. 2 (2024): 213–21. https://doi.org/10.37373/jenius.v5i2.1071.

Full text
Abstract:
Analisis antropometri merupakan komponen esensial dalam perancangan kursi mahasiswa yang ergonomis dan nyaman. Kursi yang didesain berdasarkan data antropometri akan sesuai dengan ukuran tubuh mahasiswa, mendukung kesehatan, dan meningkatkan kinerja akademik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan ukuran antropometri untuk digunakan pada produk kursi kuliah yang disesuaikan dengan tubuh mahasiswa. Metode analisis menggunakan prosedur perhitungan antropometri yang meliputi uji normalitas, uji kecukupan data, dan uji keseragaman data. Pengumpulan data terdiri dari mahasiwa yang terdistribusi menjadi 30 responden laki-laki dan 20 responden perempuan. Hasil uji menunjukkan bahwa data terkumpul berdistribusi normal, cukup, dan seragam. Usulan ukuran antropometri dibuat berdasarkan kesesuaian dengan Persentil (P) yang digunakan yaitu: 1) TBD dapat menerapkan P50 (54.70 cm) atau P95 (62.07 cm); 2) LSB dapat menerapkan P50 (48.64 cm); 3) TSD dapat menerapkan P5 (19.43 cm) atau P50 (25.46 cm); 4) PLB dapat menerapkan P5 (40.18 cm) atau P95 (48.06 cm); 5) LP dapat menerapkan P50 (39.66 cm) atau P95 (44.37 cm); 6) PP dapat menerapkan P5 (37.46 cm), P50 (44.40 cm) atau P95 (51.24 cm); 7) TP dapat menerapkan P5 (37.44 cm), P50 (43.36 cm) atau P95 (49.28 cm)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Muchtar, Diki Muchtar, Dewanto, and Yasmina Fajri Fajri. "MENENTUKAN WAKTU STANDAR PADA AKTIVITAS KERJA PRODUKSI SABLON MANUAL DI CV. DWIPUTRA IHWA." Jurnal Teknologika 14, no. 2 (2024): 571–83. https://doi.org/10.51132/teknologika.v14i2.430.

Full text
Abstract:
Analisis waktu standar produksi merupakan salah satu analisis metoda kuantitatif yang dilakukan untuk mengukur waktu produksi dan bertujuan agar dapat memiliki waktu standar sebagai acuan perencanaan sebelum menjalankan produksi sehingga waktu produksi dapat sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja menggunakan stopwatch pada 6 (enam) elemen kerja, kemudian dilakukan uji kecukupan data pada masing-masing elemen kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan cukup dan layak untuk dianalisis serta uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja memiliki kontrol yang baik saat bekerja. Setelah data setiap elemen kerja diuji kemudian data diolah dengan menentukan performance rating, menghitung allowance dan menetapkan waktu siklus sebagai waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, waktu siklus dalam perhitungan didapat waktu normal sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi wajar dan didapatkan hasil waktu standar sebagai outputnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu standar produksi proses pembuatan sablon manual pada 6 (enam) elemen pekerjaan, mixing 1-3 warna dalam satu kali proses, dengan bingkai sablon ber ukuran 40 x 60 Cm di CV.Dwi putra Ihwa adalah sebesar 181,38 detik atau 3,02 menit untuk menyelesaikan satu siklus sebuah kaos sablonAnalisis waktu standar produksi merupakan salah satu analisis metoda kuantitatif yang dilakukan untuk mengukur waktu produksi dan bertujuan agar dapat memiliki waktu standar sebagai acuan perencanaan sebelum menjalankan produksi sehingga waktu produksi dapat sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja menggunakan stopwatch pada 6 (enam) elemen kerja, kemudian dilakukan uji kecukupan data pada masing-masing elemen kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan cukup dan layak untuk dianalisis serta uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja memiliki kontrol yang baik saat bekerja. Setelah data setiap elemen kerja diuji kemudian data diolah dengan menentukan performance rating, menghitung allowance dan menetapkan waktu siklus sebagai waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, waktu siklus dalam perhitungan didapat waktu normal sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi wajar dan didapatkan hasil waktu standar sebagai outputnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu standar produksi proses pembuatan sablon manual pada 6 (enam) elemen pekerjaan, mixing 1-3 warna dalam satu kali proses, dengan bingkai sablon ber ukuran 40 x 60 Cm di CV.Dwi putra Ihwa adalah sebesar 181,38 detik atau 3,02 menit untuk menyelesaikan satu siklus sebuah kaos sablonAnalisis waktu standar produksi merupakan salah satu analisis metoda kuantitatif yang dilakukan untuk mengukur waktu produksi dan bertujuan agar dapat memiliki waktu standar sebagai acuan perencanaan sebelum menjalankan produksi sehingga waktu produksi dapat sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja menggunakan stopwatch pada 6 (enam) elemen kerja, kemudian dilakukan uji kecukupan data pada masing-masing elemen kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan cukup dan layak untuk dianalisis serta uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja memiliki kontrol yang baik saat bekerja. Setelah data setiap elemen kerja diuji kemudian data diolah dengan menentukan performance rating, menghitung allowance dan menetapkan waktu siklus sebagai waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, waktu siklus dalam perhitungan didapat waktu normal sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi wajar dan didapatkan hasil waktu standar sebagai outputnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu standar produksi proses pembuatan sablon manual pada 6 (enam) elemen pekerjaan, mixing 1-3 warna dalam satu kali proses, dengan bingkai sablon ber ukuran 40 x 60 Cm di CV.Dwi putra Ihwa adalah sebesar 181,38 detik atau 3,02 menit untuk menyelesaikan satu siklus sebuah kaos sablonAnalisis waktu standar produksi merupakan salah satu analisis metoda kuantitatif yang dilakukan untuk mengukur waktu produksi dan bertujuan agar dapat memiliki waktu standar sebagai acuan perencanaan sebelum menjalankan produksi sehingga waktu produksi dapat sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja menggunakan stopwatch pada 6 (enam) elemen kerja, kemudian dilakukan uji kecukupan data pada masing-masing elemen kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan cukup dan layak untuk dianalisis serta uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja memiliki kontrol yang baik saat bekerja. Setelah data setiap elemen kerja diuji kemudian data diolah dengan menentukan performance rating, menghitung allowance dan menetapkan waktu siklus sebagai waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, waktu siklus dalam perhitungan didapat waktu normal sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi wajar dan didapatkan hasil waktu standar sebagai outputnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu standar produksi proses pembuatan sablon manual pada 6 (enam) elemen pekerjaan, mixing 1-3 warna dalam satu kali proses, dengan bingkai sablon ber ukuran 40 x 60 Cm di CV.Dwi putra Ihwa adalah sebesar 181,38 detik atau 3,02 menit untuk menyelesaikan satu siklus sebuah kaos sablonAnalisis waktu standar produksi merupakan salah satu analisis metoda kuantitatif yang dilakukan untuk mengukur waktu produksi dan bertujuan agar dapat memiliki waktu standar sebagai acuan perencanaan sebelum menjalankan produksi sehingga waktu produksi dapat sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Analisis ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja menggunakan stopwatch pada 6 (enam) elemen kerja, kemudian dilakukan uji kecukupan data pada masing-masing elemen kerja yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan cukup dan layak untuk dianalisis serta uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja memiliki kontrol yang baik saat bekerja. Setelah data setiap elemen kerja diuji kemudian data diolah dengan menentukan performance rating, menghitung allowance dan menetapkan waktu siklus sebagai waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, waktu siklus dalam perhitungan didapat waktu normal sebagai waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi wajar dan didapatkan hasil waktu standar sebagai outputnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu standar produksi proses pembuatan sablon manual pada 6 (enam) elemen pekerjaan, mixing 1-3 warna dalam satu kali proses, dengan bingkai sablon ber ukuran 40 x 60 Cm di CV.Dwi putra Ihwa adalah sebesar 181,38 detik atau 3,02 menit untuk menyelesaikan satu siklus sebuah kaos sablon
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nursita, Ita Wahju, and Nadhoveza Budianto. "Pengaruh Penggunaan Berbagai Model Feeder Terhadap Performa Produksi Parent Stock Ayam Pedaging Lohmann." TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production 24, no. 2 (2023): 99–105. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtapro.2023.024.02.5.

Full text
Abstract:
Salah satu faktor yang ditargetkan dalam pemeliharaan parent stock adalah keseragaman bobot badan. Keseragaman salah satunya dipengaruhi oleh konsumsi pakan pada sistem pemeliharaan koloni. Konsumsi pakan sangat bergantung pada model feeder yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan model feeder yang berbeda terhadap performa produksi broiler parent stock. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap sub-sampling dengan 3 perlakuan (pan feeder, chain feeder, dan covinc feeder) dan 4 ulangan dengan 7 kali pengamatan. Data dianalisis secara statistik dengan analysis of variance. Apabila terdapat pengaruh yang nyata akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model feeder yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap hen day production. Rata-rata hen day production adalah 58,2 ± 1,45%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap produksi telur tetas dan berat telur. Nilai rata-rata produksi telur tetas sebesar 99,2 ± 0,3% dan rata-rata berat telur sebesar 58,8 ± 0,85 gram. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah menggunakan pan feeder.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Kusuma, Ockyta Pinandita, Rahmatul Ahya, and Darsini Darsini. "PERANCANGAN MEJA KURSI PORTING DENGAN KONSEP ERGONOMI GUNA MEMPERBAIKI POSTUR KERJA." Jurnal Aplikasi Ilmu Teknik Industri (JAPTI) 1, no. 2 (2020): 58. http://dx.doi.org/10.32585/japti.v1i2.1300.

Full text
Abstract:
Porting polish merupakan salah suatu faslitas dalam dunia otomotif yang menawarkan bagi konsumen untuk merubah sistem pada mesin terutama pada sepeda motor untuk menambah tenaga dan memperlancar bahan bakar ke ruang bakar. Posisi kerja pada pemortingan yang kebanyakan mekanik lakukan dapat disebut kurang nyaman sehingga diperlukannya perancangan alat bantu kerja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat bantu kerja berupa meja kursi porting dengan konsep ergonomi guna memperbaiki postur kerja yang dilakukan di bengkel motor dengan fasilitas porting di Kabupaten Wonogiri, dengan subjek 25 bengkel motor serta 25 mekanik dan menganalisis tingkat kenyamanan kerja mekanik setelah menggunakan rancangan meja kursi porting. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan wawancara dan observasi, yang berupa pengukuran data antropometri dan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji keseragaman, uji kecukupan, perhitungan persentil, perhitungan nilai aspek kenyamanan. Hasil pengujian keseragaman dan kecukupan data antropometri menunjukan bahwa dat yang diperoleh seragam dan data sudah dianggap cukup. Hasil perhitungan persentil yang menggunakan persentil 95 adalah ada tinggi permukaan meja, sedangkan yang menggunakan persentil 50 adalah tinggi alas duduk, panjang alas duduk, panjang meja, lebar meja, sedangkan untuk persentil 5 adalah lebar alas duduk dan laci meja. Sedangkan hasil nilai aspek kenyamanan menggunakan tingkat keluhan dengan perbandingan hasil kuisioner NBM awal kerja dengan kuisioner NBM setelah ada alat bantu dan hasil didapatkan berupa skor dan tingkat resiko dari jumlah skor. Dimana keluhan mengalami penurunan signifikan dari yang resiko tinggi menjadi resiko rendah. Hasil didapatkan rata-rata mekanik setuju dengan adanya rancangan meja kursi porting dimana mengubah postur kerja yang sebelumnya kurang nyaman menjadi lebih nyaman dalam pengerjaan porting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yudisha, Nabila. "Perhitungan waktu baku menggunakan metode Jam Henti pada proses Bottling." Jurnal VORTEKS 2, no. 2 (2021): 85–90. http://dx.doi.org/10.54123/vorteks.v2i2.73.

Full text
Abstract:
Dalam mengupayakan persaingan pasar industri setiap perusahaan melakukan peningkatan produktivitas. Terdapat beberapa strategi dalam peningkatan produktivitas, salah satunya Task-Based Productivity Improvement Techniques. Pada proses pengisian bottling yang telah dilakukan secara otomatis, namun operator masih menjadi pengawas kualitas sertas jalannya produksi. Saat ini operator belum mengetahui dengan pasti berapa waktu yang dibutuhkan setiap pengerjaan pada suatu mesin, oleh karena itu Tujuan penelitian ini membuat perancangan pengukuran waktu kerja dengan metode jam henti yang dibutuhkan dalam proses pengisian bottling. Pada perhitungan waktu baku kita harus menetapkan tingkat kepercayaan dan ketelitian operator terhadap pekerjaan yang dilakukannya.Setelah itu kita melakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data, penetapan faktor penyesuaian dan kelonggaran, perhitungan waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku. Setelah perhitungan didapatkan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku terbesar yaitu pada operasi mesin Bottle washer pada pencucian botol sedangkan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku terkecil didapat pada operasi mesin video jet pada pengkodean.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Wahyuli, Khairum Tri, and Arifin Noor Sugiharto. "Uji Daya Hasil Pendahuluan Pada 16 Galur Jagung Ungu (Zea mays L. var ceratina Kulesh)." Produksi Tanaman 010, no. 08 (2022): 435–44. http://dx.doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.08.05.

Full text
Abstract:
Jagung ungu merupakan salah satu jenis jagung yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki sifat ungul berupa kandungan antosianin yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Pada proses pengembangan jagung ungu, uji daya hasil perlu dilakukan untuk mengetahui potensi hasil dari suatu galur. Tujuan dari penelitian uji daya hasil pendahuluan pada 16 galur jagung ungu ini yaitu untuk mengetahui potensi hasil dari masing-masing galur yang diujikan sehingga didapatkan galur potensial untuk diseleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – April 2022 bertempat di Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 17 Perlakuan dan 3 ulangan. Pengamatan dilakukan pada karakter kualitatif dan kualitatif tanaman. Analisis data kualitatif dilakukan menggunakan skoring dominan data. Sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan analisis ragam anova dan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%, serta perhitungan nilai KKG, KKF dan nilai heritabilitas. Hasil dari penelitian yang didapatkan bahwa setiap galur yang diuji memiliki tingkat skor keseragaman karakter kualitatif yang berbeda-beda. Sedangkan pada karakter kuantitatif, setiap karakter tanaman yang diuji menunjukan perbedaan yang nyata. Secara keseluruhan nilai penampilan karakter kuantitatif, didapatkan bahwa galur UB-UL 2, UB-UL 5, UB-UL 6, UB-UL 9, UB-UL 12, UB-UL 13, UB-UL 14 dan UB-UL 17 memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Selain itu didapatkan bahwa nilai heritabilitas termasuk dalam kategori sedang – tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Putri, Meylia Vivi, Arina Luthfini Lubis, and Asda Kasuma Atmaja. "PERANCANGAN CETAKAN BATAKO PRESS MANUAL KAPASITAS EMPAT PIECES YANG ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN ANTROPOMETRI." Jurnal Industri Kreatif (JIK) 4, no. 01 (2020): 63–70. http://dx.doi.org/10.36352/jik.v4i01.57.

Full text
Abstract:
Pertumbuhan pembangunan di Kota Batam begitu berkembang pesat di berbagai bidang begitu juga di bidang property, selama tahun 2016 Batam mengalami kenaikan nilai properti sebesar 16,34% total kenaikan nilai tentunya didukung oleh masing-masing bidang properti, melalui Rilis yang diterima pada senin (23/1/2017) Public Relations UubanIndo.com. Di kota Batam, kenaikan rata-rata harga properti sebesar 16,34%. harga rumah naik 7,39%.Menurut Gisela, angka kenaikan harga properti tersebut hasil olahan sistem dengan data milik perusahaan yang melibatkan 73 ribu agen properti dengan jumlah iklan properti 900 ribu lebih. Batu bata untuk kota batam masih banyak didatangkan dari luar daerah. Maka dari itu peneliti ingin merancang cetakan batako yang mampu membantu usaha kecil menengah agar bisa meningkatkan hasil produksi dan tetap menjaga kualitas hasil cetakan batako, Diantara keunggulan cetakan batako yang dirancang ini yaitu: mempunyai 4 kapasitas batako sekali cetak, mempunyai press manual yang menghasilkan batako yang padat dan kuat disisi lain penerapan sistem kerja cetakan ini lebih efisien dan mampu memenuhi jumlah order dalam skala besar. Dengan metode pengamatan langsung (observasi) kelokasi penelitian maka diperoleh data-data yang diperlukan, selanjutnya melakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data, uji kenormalan data, dan uji persentil, sehingga menghasilkan suatu ukuran cetakan batako empat pieces yang ergonomi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan dengan menggunakan metode pendekatan Antropometri tubuh maka diperoleh hasil untuk uji tes persentil 5 () yaitu 129 cm, persentil 50 () = 133 cm dan persentil 95 () = 137 cm yang dijadikan acuan dalam merancang produk sehingga produk ini sesuai dengan demensi tubuh pengguna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Marwati, Ade Dwi, Asep Nurrahman Yulianto, and Lulu Setiyabudi. "Formulasi dan Evaluasi Sifat Fisik Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Daun Bakau Hitam (Rhizophora Mucronata) dan Vitamin C sebagai Antioksidan." Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS 2, no. 01 (2020): 21–27. http://dx.doi.org/10.46772/jophus.v2i01.270.

Full text
Abstract:
Daun bakau hitam Rhizophora mucronata merupakan salah satu tanaman bakau yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang mengikat dan menghilangkan radikal bebas berbahaya dari tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi, evaluasi sediaan dan efektivitas antioksidan tablet hisap dari kombinasi ekstrak daun bakau hitam (Rhizophora mucronata) dan vitamin C dengan metode granulasi basah yang tepat. Formulasi tablet hisap dibuat dengan variasi konsentrasi PVP 3% (F1), 4% (F2), dan 5% (F3). Kombinasi ekstrak daun bakau hitam dan vitamin C dalam perbandingan 1:6. Evaluasi sediaan tablet hisap meliputi uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji kerapuhan yang dianalisis secara deskriptif dan uji waktu alir, sudut diam dan uji kekerasan tablet yang di analisis menggunakan one way ANOVA. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa F3 adalah formula terbaik dengan hasil waktu alir granul 6,14 detik, sudut diam 27,310, indexs pemampatan 0,88% dan tingkat kekerasan tablet rata-rata 12,7 kg/cm2, kerapuhan 0,8 %, waktu hancur 13 menit 22 detik, waktu larut 9 menit 32 detik, dan nilai IC50 sebesar 125,27 μg/mL yang termasuk antioksidan sedang. Data one way ANOVA variasi pvp berpengaruh signifikan terhadap kekerasan tablet dan tidak berpengaruh terhadap waktu alir dan sudut diam granul.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Tama, Yunico Andreas Putra, Emma Budi Sulistiarini, and Arie Restu Wardhani. "PERANCANGAN MEJA KURSI PORTABEL YANG ERGONOMIS UNTUK PEKERJA REMOTE DENGAN KONSEP THREE IN ONE DAN SWING-OUT TABLE MENGGUNAKAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS CAD." Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) 6, no. 1 (2023): 658. http://dx.doi.org/10.31328/ciastech.v6i1.5361.

Full text
Abstract:
Dampak pandemi Covid-19 sangat besar bagi pekerja, ada yang masih bekerja dengan kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah, ada yang di-PHK dan memilih beralih profesi menjadi Remote Working atau ada yang memilih menjadi Freelance/ pekerja lepas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang meja, kursi, dan almari kabinet laci bagi pekerja freelance dan remote working yang ergonomis sehingga dapat memberikan peningkatan produktivitas kerja. Teknik pengumpulan data dapat diperoleh dengan wawancara, observasi dan pengukuran antropometri yang dilakukan pada 30 orang remote worker yang berusia 20-30 tahun. Uji statistik berupa uji kenormalan data, uji keseragaman data, serta kecukupan data menggunakan software IMB SPSS Statistics 21. Uji statistik tersebut menunjukkan data normal, seragam dan cukup. Berdasarkan hasil pengukuran maka dilakukan perancangan meja, kursi, dan almari kabinet dengan software freeCAD 0.21.0. Penelitian ini menghasilkan desain yang ergonomis dengan ukuran tinggi meja 1 adalah 73 cm; tinggi meja putar berukuran 75 cm; lebar meja yaitu 55 cm; lebar kabinet laci yaitu 40 cm; dan tinggi kabinet laci adalah 70 cm. Kursi dibuat adjustable bisa dinaikkan atau diturunkan agar dapat menyesuaikan dengan ukuran tubuh pengguna. Hasil penelitian ini adalah rancangan produk yang masih berupa gambar. Agenda penelitian selanjutnya adalah mengimplementasikan desain tersebut ke dalam produk jadi, sehingga diharapkan dari desain yang telah diberikan atau diusulkan dapat menjadi solusi dan pertimbangan bagi remote working agar produktivitas bekerja bisa lebih efektif dan efisien, namun tetap mendapatkan kenyaman dan keaman dalam bekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Timotiwu, Paul Benyamin, Niar Nurmauli, and Fakhira Hamidah Khairunnisa. "STUDI MENGENAI VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KEDELAI BARU DAN LAMA." Jurnal Agrotek Tropika 10, no. 4 (2022): 541. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v10i4.6450.

Full text
Abstract:
Pemilihan benih bermutu sangat tergantung pada umur benih karena berpengaruh terhadap peningkatan hasil kedelai. Pengujian viabilitas dan vigor benih perlu dilakukan untuk mengetahui mutu benih kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola perkecambahan, viabilitas dan vigor antara benih kedelai baru dan lama. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan perlakuan faktor tunggal dengan umur simpan 3 bulan (benih kedelai baru) dan 14 bulan (benih kedelai lama) dalam rancangan acak lengkap (RAL), serta setiap satuan percobaan diulang sebanyak 10 kali. Data yang dihasilkan kemudian diuji keseragaman menggunakan uji Barlett. Perbedaan antarperlakuan dilakukan uji t-student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Benih kedelai lama berkecambah lebih lambat dibandingkan benih kedelai baru, berdasarkan hasil pola perkecambahan, (2) Benih kedelai baru menunjukkan viabilitas yang lebih tinggi dengan kecambah normal 94% dan vigor (kecepatan berkecambah 38,63%; dan indeks vigor 92,8), sedangkan pada benih lama menghasilkan viabilitas kecambah normal 81,4% dan vigor (kecepatan berkecambah 21%, dan indeks vigor 79,2).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sartika, Anggun, Iwan Suyatna, and Muhammad Syahrir. "PERTUMBUHAN, MORTALITAS, DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN PANGEMPANG MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR." Jurnal Tropical Aquatic Sciences 3, no. 2 (2025): 197–206. https://doi.org/10.30872/tas.v3i2.1344.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2023 – Januari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik kelimpahan bintang laut di Perairan Pulau Badak-Badak Kota Bontang Kalimantan Timur. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali pengulangan. Analisis data Bintang laut menggunakan komposisi spesies (Ks) indeks keanekaragaman (H’) indeks keseragaman (E) indeks dominansi (C) dan Uji Statistik korelasi. Hasil penelitian ditemukan 54 Individu bintang laut dari 2 spesies. Archaster typicus adalah spesies yang umum ditemukan dengan kelimpahan rata-rata sebesar 20 Individu. Parameter fisika – kimia yang terdiri dari suhu, kekeruhan, salinitas, kecerahan, kecepatan arus, pH, DO, nitrat dan fosfat yang tergolong sangat baik bagi organisme yang hidup di dalam perairan tersebut. Pada stasiun penelitian ditemukan dua jenis lamun yaitu Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata. Hasil uji korelasi kelimpahan Bintang laut dan kerapatan tegakan E. acoroides memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat r = (0,80 - 0,958) dengan arah korelasi (+) positif. Nilai C. rotundata memiliki tingkat hubungan kuat r = (0,60 – 0,756) dangan arah korelasi (+) positif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Buang, Ariyani, and Wawan Setiawan. "FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI LAKTOSA DAN MANITOL." Pharmacology And Pharmacy Scientific Journals 4, no. 1 (2025): 51–56. https://doi.org/10.51577/papsjournals.v4i1.700.

Full text
Abstract:
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman obat yang dikenal memiliki aktivitas menurunkan kadar kolesterol, terutama karena kandungan senyawa quercetin yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan tablet kunyah yang memenuhi persyaratan mutu fisik, serta menentukan kombinasi konsentrasi laktosa dan manitol sebagai bahan pengisi yang optimal. Ekstrak daun kelor diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan dua variasi kombinasi bahan pengisi, yaitu laktosa:manitol sebesar 30%:70% dan 50%:50%, menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi dilakukan terhadap mutu fisik granul, meliputi kadar lembab, waktu alir, sudut diam, bobot jenis nyata dan mampat, kompresibilitas, serta distribusi ukuran partikel. Seluruh parameter mutu fisik granul memenuhi persyaratan. Evaluasi mutu fisik tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot dan ukuran, kerapuhan, serta kekerasan tablet. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kombinasi bahan pengisi menghasilkan tablet kunyah ekstrak daun kelor yang memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan tablet kunyah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Ginting, Tesalonika, Aziz Purwantoro, and Agus Budi Setiawan. "Identifikasi Keseragaman Genetik dan Fenotipik pada Semangka (<i>Citrullus lanatus</i> Thunb.) Triploid." Vegetalika 13, no. 4 (2024): 319. https://doi.org/10.22146/veg.96895.

Full text
Abstract:
Semangka triploid merupakan hasil pemuliaan tanaman dengan melakukan penggandaan kromosom pada salah satu tetuanya. Semangka triploid umumnya bersifat tidak memiliki biji namun masih sering dijumpai adanya peristiwa terbentuknya putatif biji normal dengan kulit biji yang berwarna hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keseragaman genetik tanaman tetua betina, tetua jantan, dan tanaman F1 berdasarkan level ploidi dan karakter morfologi. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Maron, Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang mulai Agustus 2023 hingga Januari 2024 dengan menggunakan 1 galur tetua betina, 9 galur tetua jantan dan9 galur tanaman F1 sebagai bahan penelitian. Pengujian dilakukan dengan mengamati level ploidi menggunakan flowcytometry serta karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Data karakter kuantitatif dianalisis menggunakan analisis menggunakan uji T dengan taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur tanaman F1 menunjukkan adanya variasi level ploidi yaitu triploid (3x) dan tetraploid (4x). Hal ini disebabkan oleh galur betina yang digunakan untuk menghasilkan F1 triploid menunjukkan adanya variasi karakter kualitatif sehingga secara genetic belum homozigot.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Simarmata, Juliater, Prasadja Ricardianto, Muhammad Hariri, Yosi Pahala, and Jermanto Setia Kurniawan. "On Time Performance pada Maskapai Nasional di Bandar Udara Adi Soemarmo Solo." WARTA ARDHIA 50, no. 2 (2024): 95–107. https://doi.org/10.25104/wa.v50i2.514.95-107.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui pelayanan baggage delivery di PT. Lion Mentari Airlines di Bandar Udara Adi Soemarmo Solo dalam mendukung tercapainya On Time Performance pesawat narrow and wide body. Metode penelitian yang digunakan, secara statistik melalui pengujian uji kecukupan data dan uji keseragaman data, menghitung batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Dari hasil analisis maka diperoleh rata-rata waktu pelayanan baggage delivery yang diberikan kepada pesawat tipe narrow body sebesar sebesar 34,2 menit. Rata-rata waktu p pelayanan baggage delivery yang diberikan kepada pesawat tipe wide body sebesar sebesar 63,45 menit, sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal. Lamanya waktu pelayanan baggage delivery ini sebagai temuan kunci, adanya waktu yang cukup lama pada bongkar muat bagasi penumpang pesawat dan perjalanan dari apron ke belt conveyor pengambilan bagasi. Dari kedua jenis pesawat yang melayani penerbangan di Bandar udara Adi Soemarmo Solo terdapat lima penerbangan yang tidak dapat mencapai On Time Performance yang disebabkan oleh lamanya penanganan dalam kegiatan baggage delivery, khususnya untuk jenis pesawat Boeing 737-800, Boeing 737-900 dan Airbus 330-200.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Permana, Algiffari Aryansyah, Tiana Fitrilia, and Raden Siti Nurlaela. "Karakteristik Fisiko Kimia dan sensori Roti Bun dengan Penggunaan Ragi Alami Mentimun (Cucumis sativa L)." Karimah Tauhid 3, no. 6 (2024): 6487–506. http://dx.doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i6.13439.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, sourdough dari ragi alami dapat digunakan untuk pembuatan roti. Ragi ini bisa digunakan dalam memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti sayuran, serealia dan buah-buahan, Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan mentimun sebagai ragi alami dalam pembuatan roti bun, Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang merupakan konsentrasi sourdough ragi alami mentimun yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 20%, 30% dan 40%., masing masing perlakuan 2 kali ulangan. Analisa data yang digunakan adalah ANOVA dengan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Analisa data yang digunakan meliputi analisis mutu sensori, hedonik dan uji kimia (kadar air dan kadar abu) untuk menentukan produk terpilih yang sesuai dengan standar mutu SNI, kemudian dilakukan uji kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar kalori pada produk terpilih. Produk terpilih yaitu roti bun dengan penambahan konsentrasi ragi alami mentimun 40% yang memiliki mutu warna kecoklatan, rasa khas ragi alami mentimun, aroma tercium khas ragi alami mentimun, volume pengembangan roti bun mengembang, keseragaman pori roti bun seragam. Kemudian, roti bun ini memiliki nilai daya kembang terbaik dengan rata-rata tinggi 1.6cm dan lebar 1.7cm, kadar air 6,65%, kadar abu 1,58%. Hasil uji kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar kalori pada produk terpilih menghasilkan kadar kalori 50,76 kkal/100g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Saputra, Syifa. "PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)." Jurnal Biology Education 9, no. 2 (2021): 134–40. http://dx.doi.org/10.32672/jbe.v9i2.3636.

Full text
Abstract:
Dalam proses pembelajaran biologi, guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar yang menarik bagi siswa baik di dalam dan di luar kelas. Wawancara dengan guru biologi SMA Negeri 2 Bireuen menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum memahami struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penelitian ini mengikutsertakan seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bireuen tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 223 siswa. Sampel merupakan siswa kelas XI MIA 6 dengan 35 siswa pada kelas eksperimen dan kelas XI MIA 5 siswa dengan 32 siswa pada kelas kontrol. Teknik analisis data berpa uji normalitas dan uji keseragaman. Hasil untuk keterampilan proses ilmiah adalah dengan persentase minimum 58,75, persentase maksimum 73,5, rata-rata 63,96, dan standar deviasi 3,91. Rata-rata persentase keterampilan proses ilmiah siswa pada kelas eksperimen adalah 72,82 lebih tinggi dari rata-rata persentase 63,96 pada kelas kontrol. Perhitungan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap data siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan pendekatan saintifik diperoleh 0,000 p (tajam penglihatan). Karena p (tajam penglihatan) yaitu 0,000 0,05 hipotesis ditolak. Maka terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dipadu media audio visual dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di SMA Negeri 2 Bireuen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Fatimah, Aldina, Kemala Hayati, and Badrul Akmal. "Identifikasi Manajemen Risiko Proyek Konstruksi Gedung Di Provinsi Aceh." Bulletin of Civil Engineering 1, no. 2 (2021): 81–86. http://dx.doi.org/10.18196/bce.v1i2.12402.

Full text
Abstract:
Risiko dalam proyek konstruksi merupakan suatu pontensi kejadian yang dapat menyebabkan kerugian yang muncul dalam satu periode waktu dan bisa terjadi secara alami dalam situasi tertentu, tujuan penelitian ini supaya risiko-risiko yang kemungkinan terjadi dalam proyek konstruksi gedung dapat terlebih dahulu diidentifikasi, sehingga risiko tersebut dapat di antisipasi. Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu uji homogenitas, nilai signifikan yang didapat lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa keseragaman responden, selanjutnya uji validitas, dari hasil pengujian validitas yang diperoleh, nilai rata rata setiap variabel adalah r hitung 0,466 dan nilai r tabel untuk signifikan 10% = 0,2913, Maka Rhitung ≥ Rtabel hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan pada variabel sudah valid, selanjutnya uji deskriptif yaitu untuk mengetahui risiko yang paling dominan yaitu pada X13 “Tidak menghitung mutual check 0 dengan tepat saat hendak melakukan pekerjaan” dengan nilai 4,424. Selajutnya menganalisis risiko dengan menggunakan metode Impact probability matrix kemudian risiko yang telah teridentifikasi dari dampak dikalikan dengan frekuensi kejadian sehingga dapat menentukan level risiko, dari hasil level risiko didapat risiko pada indikator mutu X3=12,98, pada indikator biaya X11=12,971, pada indikator waktu X21= 9,136 dapat disimpulkan semua risiko yang didapat berkisar 8-14 menunjukan risiko sedang (medium risk).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Nabilla Cahyani, Farmasita, Rachmawati Ardiana, Dewi Uswatun Khasanah, Adinda Sukma Dewi, and Oktavia Rahayu Adianingsih. "Pengembangan dan Optimasi Kapsul Mikrosfer Ekstrak Licorice sebagai Bentuk Sediaan Oral Extended Release Kanker Payudara." Pharmaceutical Journal of Indonesia 7, no. 1 (2021): 63–70. http://dx.doi.org/10.21776/ub.pji.2021.007.01.10.

Full text
Abstract:
Kanker payudara adalah kanker dengan angka kejadian tertinggi pada wanita. Protein yang terlibat dalam proses metastasis pada kanker adalah high mobility group box 1 (HMGB1). Licorice (Glycyrrhiza glabra) dilaporkan memiliki efek farmakologi antikanker dan ekstrak etanol roasted licorice dapat mengurangi viabilitas metastasis sel kanker. Sistem penghantaran mikrosfer merupakan serbuk padat terdiri dari polimer, crosslinked, dan bahan aktif yang dapat memberikan efek terapeutik diperpanjang. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kemampuan licorice menghambat protein HMGB1 melalui molecular docking study dan mengetahui konsentrasi crosslinked natrium tripolifosfat yang paling optimal dalam formula kapsul mikrosfer ekstrak licorice. Metode penelitian dilakukan dengan uji in silico berupa molecular docking dan uji ADMET, formulasi kapsul mikrosfer ekstrak licorice dengan variasi konsentrasi natrium tripolifosfat 3%, 6%, dan 9%, dan uji evaluasi mutu sediaan meliputi morfologi dan ukuran, sifat alir, penetapan kandungan, organoleptik, kadar air, waktu hancur, dan keseragaman bobot. Data hasil uji evaluasi dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskal Wallis melalui IBM SPSS 28.0. Hasil yang diperoleh yakni senyawa glycyrrhetic acid, liquiritin apioside, dan liquiritin berpotensi menghambat protein HMGB1, glycyrrhetic acid dan licochalcone A merupakan substrat CYP450 3A4, dan delapan senyawa merupakan substrat P-gp dengan kelas toksisitas rendah. Kemudian tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil uji ketiga formula namun konsentrasi crosslinked natrium tripolifosfat yang paling optimum dapat terlihat melalui uji evaluasi mutu sediaan. Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa glycyrrhetic acid, liquiritin apioside, dan liquiritin dalam licorice berpotensi menghambat HMGB1 dan formula mikrosfer yang memenuhi uji evaluasi paling baik adalah formula dengan konsentrasi natrium tripolifosfat 3%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Arief, Nurjanna, Sahta Ginting, and Gusti Ayu Kade Sutariati. "Viabilitas dan Vigor Benih Pepaya (Carica papaya L.) pada Berbagai Perlakuan Invigorasi." Berkala Penelitian Agronomi 5, no. 2 (2017): 31. http://dx.doi.org/10.33772/bpa.v5i2.7563.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari berbagai perlakuan invigorasi terhadap viabilitas dan vigor benih pepaya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari. Untuk menguji kelayakan benih, penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 15 perlakuan, masing-masing diulang 3 kali sehingga total 45 unit percobaan. Data yang diperoleh dari observasi dianalisis dengan menggunakan analisis varians, yang menunjukkan efek nyata dilanjutkan dengan uji UJBD α = 0,05. Hasil pengujian viabilitas dan vigor benih menunjukkan bahwa perlakuan matriconditioning benih menggunakan bubuk bata merah + Bacillus sp. CKD061 dengan inkubasi 72 jam umumnya memberikan hasil tertinggi pada variabel potensi tumbuh maksimum, keseragaman tumbuh, indeks kekuatan, kecepatan tumbuh relatif, dan T50.Kata kunci: Bacillus sp. CKD061, Biomatriconditioning benih, Rizobacteri Indigenous, waktu inkubasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Baskoro, Mulyono S., Roza Yusfiandayani, and Sutia Yuningsih. "ASPEK BIOLOGI HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR PADA RUMPON PORTABLE." Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 11, no. 2 (2019): 399–412. http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v11i2.19577.

Full text
Abstract:
Rumpon portable merupakan rumpon yang tidak diletakkan secara tetap di perairan, tetapi diletakkan pada saat akan melakukan kegiatan penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kematangan gonad, menganalisis hubungan isi perut hasil tangkapan dengan kelimpahan plankton yang tertarik pada rumpon portable, menganalisis indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominan plankton yang terdapat pada isi perut ikan dengan plankton yang terdapat pada perairan, menganalisis trofik level jenis ikan di sekitar rumpon portable. Metode penelitian dilakukan dengan cara experimental fishing dan uji laboratorium. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis tingkat kematangan gonad, stomach content analysis, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi, serta analisis trofik level. Total hasil tangkapan ikan sebanyak 165 ekor didominasi oleh jenis ikan kembung dan ikan tongkol. Ikan-ikan lainnya yang tertangkap yaitu jenis ikan todak, barakuda dan selar kuning. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil tangkapan didominasi oleh ikan dengan TKG II sebanyak 53%, dan disusul ikan dengan TKG I sebanyak 38% dari total hasil tangkapan. Ikan-ikan yang tertangkap pada penelitian ini terdiri dari ikan pemakan plankton atau plankton feeders dan ikan karnivora. Organisme yang ditemukan dalam isi perut ikan yaitu ikan kecil, cumi-cumi, fitoplankton yang terdiri dari 7 genus, serta beberapa genus dari zooplankton. Hasil tangkapan ikan terbanyak ditangkap pada pengamatan hari ke-2 dengan jumlah tangkapan sebanyak 34 ekor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography