To see the other types of publications on this topic, follow the link: UV-Vis spektrofotometrie.

Journal articles on the topic 'UV-Vis spektrofotometrie'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'UV-Vis spektrofotometrie.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Pyka-Pająk, Alina, Wioletta Parys, and Małgorzata Dołowy. "Application of spectrophotometry and densitometry to spectra evaluation of naproxen in UV-VIS range." Farmacja Polska 74, no. 11 (2018): 636–40. http://dx.doi.org/10.32383/farmpol/118633.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Padamani, Eklopas, James Ngginak, and Abner Tonu Lema. "ANALISIS KANDUNGAN POLIFENOL PADA EKSTRAK TUNAS BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper)." Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi 5, no. 1 (2020): 52–65. http://dx.doi.org/10.32528/bioma.v5i1.3688.

Full text
Abstract:
Kelompok senyawa polifenol memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Dalam tulisan ini peneliti melakukan skrining polifenol pada sampel tunas bambu betung (Dendrocalamus asper) yang diperoleh dari desa Mataru Kabupaten Alor. Pengukuran kadar polifenol secara kualitatif menggunakan larutan FeCl3 1% dan pengujian secara kuantitatif menggunakan metode spektrofotometeri UV-Vis (CE 2021). Hasil pengukuran secara kualitatif menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol. Hal ini diperkuat dengan adanya indikator pembentukan warna coklat kehitaman yang pekat. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis (CE 2021) menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol dengan total kadar 8,065 mg/L. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bidang farmakologi tentang tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dan masyarakat tentang pemanfaatan tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dalam pengawetan bahan makanan yang mudah teroksidasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rahmania, Nurul, Armini Hadriyati, and Muklis Sanuddin. "ANALISIS NATRIUM BENZOAT PADA SAOS YANG DIPRODUKSI DI KOTA JAMBI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE 6, no. 2 (2020): 640. http://dx.doi.org/10.33143/jhtm.v6i2.971.

Full text
Abstract:
AbstrakSaos merupakan salah satu produk olahan makanan yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Saos terbagi menjadi dua macam yaitu saos sambal dan saos tomat. Natrium benzoat merupakan pengawet dalam makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kandungan pengawet dan berapa jumlah kadar pengawet natrium benzoat dalam saos yang diproduksi di Kota Jambi. Pengujian sampel yang dilakukan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometeri UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar pengawet pada kode A (saos sambal) dan kode B (saos tomat) yang dijual pada pasar angso duo, keluarga, simpang pulai dan talang banjar melebihi batas yang telah ditentukan oleh BPOM RI No 36 Tahun 2013 yaitu 1g/kg berat bahan.Kata kunci: Saos Sambal, Saos Tomat, Natrium Benzoat, Spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Adriani, Azmalina, and Rifa Safira. "ANALISA HIDROKUINON DALAM KRIM DOKTER SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Lantanida Journal 6, no. 2 (2019): 103. http://dx.doi.org/10.22373/lj.v6i2.3517.

Full text
Abstract:
Cosmetics is products used to enhance the appearance of face. Various kinds of cosmetic products are increasingly emerging at this time. One kind of cosmetic is whitening cream. The whitening cream contains of an active substance used to tint black spots on the skin. The active substance which often used in cosmetics is hydroquinone. Hydroquinone is a class of hard drugs whose use must be based on a doctor's prescription. The use of hydroquinone is prohibited on cosmetic preparations that are sold freely, but may be used if under the supervision of a physician 2% (BPOM, 2007). The aim of this study was to determine the existence and level of hydroquinone in whitening cream. The results of the analysis showed that samples A, B, C, D, E, F, H and I were positive for hydroquinone with percentage of hydroquinone was about 0.000168%, 0.000319%, 0.000309%, 0.001188%, 0.00392%, 0.000058%, 0.000521%, 0.000899%, whereas the G sample was not detected.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hepni, Hepni. "Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Kumak (Lactuca indica L.)." Jurnal Dunia Farmasi 4, no. 1 (2019): 17–22. http://dx.doi.org/10.33085/jdf.v4i1.4557.

Full text
Abstract:
Pendahuluan: Secara tradisional Lactuca indica L. digunakan untuk menambah nafsu makan, memperlancar pencernaan menambah stamina, mengobati penyakit gondok, mengobati sakit lambung, menurunkan kolesterol, kadar gula darah dan risiko kanker. Hasil pemeriksaan skrining fitokimia simplisia dan ekstrak dijumpai adanya senyawa flavonoid, tanin, saponin, glikosida dan triterpenoid/ steroid. Tujuan: Untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari ekstrak Daun Kumak lalu mengidentifikasi golongan senyawa dengan spektrofotometri UV-Vis. Metode: Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut etanol 80%, selanjutnya ekstrak etanol difraksinasi dengan etil asetat dan terakhir dengan n-heksana. Flavonoida diisolasi menggunakan kromatografi kertas (Kkt) dan isolat dikarakterisasi dengan spektrofotometri UV-Vis. Hasil: Isolat berfluoresensi biru lemah dibawah lampu UV 366 nm, hasil spektrofotometri Uv-Vis terdapat dua puncak pada λ maksimum 336,2 nm (pita I) dan 271,2 nm (pita II). Kesimpulan: Diduga isolat merupakan golongan flavonol, yang dapat dilihat dari rentang panjang gelombangnya yaitu antara 350-385 nm (pita I) dan 250-280 nm (pita II).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Marković, Marijana. "Spektrofotometrijsko određivanje sadržaja kofeina u čaju i energetskim pićima." Medicinski podmladak 71, no. 3 (2020): 8–12. http://dx.doi.org/10.5937/mp71-26638.

Full text
Abstract:
Uvod: Kofein je prirodni alkaloid, izolovan iz više od 60 biljnih vrsta. Preko 80% svetske populacije svakodnevno unosi kofein u organizam kroz konzumaciju kafe, čajeva, čokolade i, u poslednje vreme, energetskih pića. Ne treba zanemariti da kao farmaceutski aktivna supstanca jakog delovanja ulazi u sastav mnogih lekova, koji se na tržištu Republike Srbije izdaju bez lekarskog recepta. Sem toga, kofein je psihoaktivni stimulans, blag je diuretik i pokazuje interakciju sa nekim lekovima usled indukcije CYP1 i CYP2 izoenzima zbog čega je potrebno voditi računa o količini koja se unese u organizam. U skladu sa tim, važno je i da sadržaj kofeina u energetskim pićima odgovara podacima koje proizvođači navode na deklaraciji. 
 Cilj: Cilj ovog rada bio je spektrofotometrijsko sadržaja kofeina u uzorcima energetskih pića i čajeva, proizvođača dostupnih na tržištu R. Srbije.
 Materijal i metode: Kofein je određivan metodom UV-VIS spektrofotometrije u devet vrsta energetskih pića i po četiri uzorka crnog i zelenog čaja.
 Rezultati: U uzorcima energetskih pića određeni sadržaj kofeina je u opsegu od 26,81 do 35,44 mg/100 mL i u skladu je sa deklarisanim sadržajem. Sadržaj kofeina u uzorcima čajeva varira u odnosu na vrstu (11,27-22,61 mg/100 mL zeleni i 13,85-22,73 mg/100 mL crni), ali je vezan i za poreklo, uslove gajenja i proces prerade čajeva.
 Zaključak: UV/VIS spektrofotometrija se pokazala kao brza, precizna i jednostavna metoda za određivanje kofeina u energetskim pićima i čajevima. Imajući u vidu dobijene rezultate, važno je istaći da unos kofeina kroz uobičajenu dnevnu konzumaciju čajeva i energetskih pića ne bi trebalo da utiče negativno na zdravlje ljudi. Svakako treba imati u vidu da se ovaj alkaloid dodatno može uneti i putem drugih izvora, što je posebno važno za određene grupe pacijenata. 
 
 Ključne reči: kofein, čaj, energetska pića, UV/VIS spektrofotometrija
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Nasution, Azlaini Yus, Evi Novita, Oktori Nadela, and Sherly Putri Arsila. "PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA NANAS SEGAR DAN KERIPIK NANAS DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN KJEHDAHL." JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) 4, no. 2 (2020): 6–11. http://dx.doi.org/10.36341/jops.v4i2.1349.

Full text
Abstract:
Nanas memiliki kandungan zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh salah satunya protein. Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur di dalam tubuh serta pembentuk jaringan baru. Keripik nanas merupakan produk olahan nanas dari Desa Kualu Nanas yang belum diuji kandungan gizinya termasuk protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein pada buah nanas segar dan keripik nanas menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan metode Kjehdahl. Pada metode spektrofotometri diperoleh panjang gelombang maksimum BSA (Bovine Serum Albumin) pada 543 nm, persamaan regresi linier yaitu Y = 0,00005X + 0,1895 dengan nilai koefisien korelasinya (r) sebesar 0,9707. Kadar protein pada nanas segar dan keripik nanas menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis berturut-turut adalah 0,84% dan 2,55%; dengan metode Kjehdahl berturut-turut sebesar 0,65% dan 1,86%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kurniawati, Puji, and Hanik Alfanah. "Perbandingan Metode Penentuan Kadar Permanganat dalam Air Kran Secara Titrimetri dan Spektrofotometri UV-Vis." IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis) 2, no. 2 (2019): 60–65. http://dx.doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss2.art3.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan perbandingan metode penentuan kadar permanganat dalam air kran secara titrimetri dan spektrofotometri UV-Vis. Perbandingan ini dilakukan yang bertujuan untuk membandingkan metode titrasi dengan spektrofotmetri untuk penentuan kadar permanganat serta dapat menentukan kadar permanganat dalam air kran secara titrasi dan spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi sampel air kran diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 526 nm dan nilai kadar permanganat dihitung berdasarkan absorbansi data dan setara mol asam oksalat dengan kalium permanganat. Hasil penelitian uji kuantitatif hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kadar permanganat dengan metode titrasi serbesar adalah 0,5724 mg/L dengan nilai % Recovery sebesar 93,19% sedangkan dengan metode spektrofotmetri diperoleh konsentrasi 0,1417 mg/L dengan % Recovery sebesar 88,40%. Hasil ini menunjukkan bahwa keduanya keduanya merupakan metode yang sama baik dalam menentukan nilai permanganat.Kata kunci : Permanganat, recovery, signifikan, titrimetri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Setianingsih, Diah Anggraheni, and Dian Kresnadipayana. "Penentuan Kadar Boraks pada Karak Berkode Registrasi dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis." Biomedika 11, no. 2 (2018): 103–8. http://dx.doi.org/10.31001/biomedika.v11i2.398.

Full text
Abstract:
Boraks sejak lama digunakan masyarakat Indonesia untuk pembuatan karak. Karak yang beredar di masyarakat terdapat dalam dua bentuk yakni karak berkode registrasi berupa nomor P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dan tanpa kode registrasi. Karak berkode registrasi diasumsikan bebas dari penggunaan boraks karena telah melalui pengujian oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar boraks pada karak berkode registrasi dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
 Ekstraksi boraks dari sampel karak berkode registrasi dengan cara disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 2 menit kemudian diambil bagian supernatannya. Identifikasi boraks dalam supernatant tersebut dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi kurkumin dan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar boraks pada sampel karak berkode registrasi A, B, dan C berturut-turut adalah 1,988 mg/gram, 1,975 mg/gram dan 1,438 mg/gram. Menurut PERMENKES RI Nomor 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, bahwa boraks digolongkan dalam bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan.
 Kata kunci: karak berkode registrasi, boraks, spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Yunita, Erma, Emil Nur Arifah, and Valentina Febi Tamara. "Validasi Metode Penetapan Kadar Vitamin C Kulit Jeruk Keprok (Citrus reticulata) secara Spekteofotometri UV-Vis." PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) 16, no. 1 (2019): 118. http://dx.doi.org/10.30595/pharmacy.v16i1.4552.

Full text
Abstract:
Banyaknya tanaman yang berkhasiat sebagai obat menjadikan pengobatan tradisional menjadi salah satu pilihan terapi yang banyak digunakan. Salah satunya adalah pemanfaatan kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) yang mengandung vitamin C. Adanya peningkatan jumlah penelitian tentang kulit jeruk keprok, utamanya mengenai modifikasi dalam sediaan farmasi, menyebabkan dibutuhkannya validasi metode analisis untuk memastikan jaminan mutu sebuah produk. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan validasi penetapan kadar vitamin C dari ekstrak kulit jeruk keprok secara spektrofotometri UV-Vis. Kulit jeruk keprok dimaserasi menggunakan etanol 70%. Kadar vitamin C ekstrak kulit jeruk diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 274,2 nm. Validasi metode analisis dilakukan dengan menghitung nilai linieritas, presisi, akurasi, batas deteksi, dan batas kuantifikasi. Berdasarkan penelitian dihasilkan persamaan y=0,069x–0,01 dengan nilai r=0,999, presisi dengan nilai RSD<2%, perolehan kembali pada rentang 97,91-104,16%, batas deteksi 0,239 ppm, dan batas kuantifikasi 0,724 ppm. Kadar vitamin C pada ekstrak kulit jeruk keprok adalah 51,88 mg/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analisis penetapan kadar vitamin C dengan spektrofotometri UV-Vis telah memenuhi parameter validasi analisis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Tri Juli Fendri, Sandra, Ifmaily Ifmaily, and Sylda Rakmah Syarti. "Analisis Protein Pada Rinuak, Pensi dan Langkitang dengan Spektrofotometri UV-Vis." Jurnal Katalisator 4, no. 2 (2019): 119. http://dx.doi.org/10.22216/jk.v4i2.4425.

Full text
Abstract:
<p><em>Pada penelitian telah dilakukan mengenai analisis protein pada ikan rinuk (Psilopsis sp), pensi (Corbicula moltkiana) dan langkitang (Brotia testudinaria). Ikan rinuak, pensi dan langkitang merupakan hewan yang kaya protein, hidup di danau dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar protein pada ketiga komoditas tersebut. Penentuan kadar proteinmenggunakan metode biuret yang diukur dengan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 532 nm. Kadar protein pada ikan rinuak adalah 42,3%, pensi 34,5%, dan langkitang 27,5%. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kandungan protein tertinggi diperoleh pada ikan rinuak Based on the research that has been done, it can be concluded that the highest protein is found in rinuak fish.</em></p><p> </p><p><em>A research about protein analysis in rinuak fish (Psilopsis sp), pensi (Corbicula moltkiana) and langkitang (Brotia testudinaria) has been done. Rinuak fish, pensi and langkitang are animal protein sources that live on the lake and have high economic value and are consumed by the public. This study aims to determine the levels of protein in the three commodities. Determination of protein content in rinuak fish, pensi and langkitang was carried out using the biuret method which measured by UV-Visible spectrophotometer at a wavelength of 532 nm. Protein content in rinuak fish were 42.3%, pensi were 34.5%, and langkitang were 27.5%. Based on the research that has been done, it can be concluded that the highest protein is found in rinuak fish.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Dewi, Listiyana Candra. "PENGARUH KONSENTRASI PVA TERHADAP ANALISA MERKURI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) 1, no. 01 (2019): 1. http://dx.doi.org/10.30587/herclips.v1i01.1012.

Full text
Abstract:
Not all mercury complex compounds can be stable for a long time. Some require additional stabilizers to keep mercury concentrations in the sample unchanged due to interference from outside factors such as measurement time, temperature, humidity, and light. One of the stabilizing compounds commonly used in the analysis of complex compounds is Polyvinyl Alcohol (PVA). Addition of certain substances in the sample solution will have an influence on the character of the sample solution. In this article we will discuss the effect of PVA concentration on the results of analysis of mercury iodide-rhodamine B complex using a UV-Vis spectrophotometer method. The research in this article is experimental. Measurements are made by changing the Hgcation2+ to anion [HgI4]2-. The anion was reacted with rhodamine B and PVA compounds with varying concentrations, then analyzed using a UV-Vis spectrophotometer. The presence of mercury in solution gives rise to new peaks in the wavelength range of 592-606 nm. The concentration of PVA added as a stabilizing agent affects the measurement results. The more concentrated PVA concentration is used, the lower the peak of the mercury iodide-Rhodamine B complex on the spectrum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hersa, Resty Widya, and Denia Pratiwi. "PENETAPAN KADAR NITRIT PADA SOSIS BERMERK DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis." JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) 2, no. 1 (2018): 29–35. http://dx.doi.org/10.36341/jops.v2i1.1259.

Full text
Abstract:
Nitrit merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang diizinkan dan banyak digunakan dalam pengawetan daging olahan, salah satunya ialah sosis. Penelitian dilaksanakan untuk menentukan kadar nitrit dalam sosis bermerk yang dijual di supermarket yang ada di Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif untuk menentukan kadar nitrit dalam sosis yang memiliki izin BPOM, tetapi tidak mencantumkan kadar nitrit dalam komposisinya. Didapatkan kadar nitrit yang diuji terhadap 5 sampel sosis daging A 14,134 mg/kg, B 15,266 mg/kg, C 27,252 mg/kg, D 15,729 mg/kg, dan E 18,356 mg/kg. Berdasarkan penelitian tersebut sampel yang diuji memenuhi syarat menkes RI No.033 tahun 2012 yaitu 125 mg/kg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Nadhila, Hulwah, and Cut Nuzlia. "ANALISIS KADAR NITRIT PADA AIR BERSIH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." AMINA 1, no. 3 (2021): 132–38. http://dx.doi.org/10.22373/amina.v1i3.492.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian dalam menganalisis kadar nitrit pada air bersih dengan metode Spektrofotometri UV-VIS.Dari penelitian ini diperoleh hasil analisis kadar nitrit yang diperoleh dari sampel air PDAM berkisar antara 0,0020 - 0,0102 mg/L , air baku sebesar 0,0030 - 0,0114 mg/L dan air sumur sebesar 0,0041 – 0,0159 mg/L.Kadar nitrit yang diuji pada sampel air PDAM, air baku dan air sumur memenuhi standar mutu Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 yaitu kurang dari 1 mg/L.
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nur, Syamsu. "IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN KADAR KATEKIN DARI SEDUHAN DAN EKTRAK ETANOL PRODUK TEH HIJAU (Camelia sinensi L) KOMERSIAL SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE." Majalah Farmasi dan Farmakologi 24, no. 1 (2020): 1–4. http://dx.doi.org/10.20956/mff.v24i1.9261.

Full text
Abstract:
Teh hijau merupakan salah satu jenis minuman kesehatan yang mengandung golongan senyawa polifenol dan memiliki banyak manfaat. Jenis senyawa polifenol yang banyak ditemukan pada teh hijau adalah kandungan katekin. Pada penelitian ini telah dikaji kandungan senyawa katekin dari produk teh hijau kemasan yang merupakan produk komersial dari Indonesia (A), Thailand (B) dan Jepang (C). Teh hijau kemasan diekstraksi dengan cara diseduh pada suhu dan waktu yang berbeda serta ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Identifikasi kandungan katekin dilakukan menggunakan reagen kimia dan spektrofotometer UV-Vis serta penentuan kadarnya dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa teh hijau mengandung senyawa epigallocatechin-3-gallate (EGCG) sesuai dengan adanya perubahan warna berdasarkan reagen kimia dan spektrum UV yang memiliki λmax pada kisaran 270-274 nm. Hasil uji kuantitatif secara spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa ekstraksi dengan cara penyeduhan pada teh hijau B memiliki kadar katekin tertinggi yang diikuti berturut-turut pada sampel A dan C. Sedangkan kadar katekin dari hasil maserasi menggunakan etanol 70% pada teh hijau A memiliki kadar katekin tertinggi diikuti teh hijau C dan B.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Lisnawati, Nia, M. Fathan N.U, and Dwi Nurlitasari. "PENENTUAN NILAI SPF EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN MANGGA GEDONG MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS." Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia 1, no. 2 (2019): 157–65. http://dx.doi.org/10.33759/jrki.v1i2.35.

Full text
Abstract:
One way that is done to reduce the negative impact of sunlight is by using sunscreen. Sunscreen can protect the skin by spreading sunlight or absorbing sunlight radiation energy that is about the skin. Phenolic compounds especially flavonoid groups have the potential as a sunscreen because of the chromophore group (single conjugated double bond) capable of absorbing UV light both UV A and UV B, thus reducing the intensity of the skin. Flavonoids have three properties of photoprotektor that is UV absorption, antioxidant properties, and modulate some DNA signaling pathways. The potential of sunscreen can be expressed with Sun Protection Factor (SPF). SPF is designated as UV protection B and is not specifically intended to resist UV A and UV C. The purpose of this research is to know the value of SPF (Sun Protection Factor) of ethyl acetate extract of mango gedong leaves using UV-Vis spectrophotometry. Simplicia gedong mango leaves were extracted using ethyl acetate solvent by reflux. Gedong mango leaf extract identified flavonoid compound using 10% NaOH and H2SO4 (concentrated). Determination of SPF (Sun Protection Factor) value of med gedong leaf extract using UV-Vis spectrophotometry method. The concentration of ethyl acetate extract of mango gedong leaves used was 120 ppm, 240 ppm and 360 ppm. The SPF (Sun Protection Factor) values were analyzed using Mansur method. The result of identification of flavonoid compound showed that the extract of ethyl acetate of mango gedong leaves positively contain flavonoids, while the result of SPF (Sun Protection Factor) extract of ethyl acetate of mango gedong leaves was 5,556; 16,675 and 22,243. The SPF (Sun Protection Factor) extract of 5,556 muddy ethyl acetate leaves including moderate protection type, 16,675 and 22,243 including ultra-protection type when tested using UV-Vis spectrophotometry by Mansur method
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ramadhani, Nurfijrin, Agung Giri Samudra, and Lea Wati Indah Pratiwi. "Analisis Penetapan Kadar Flavonoid Sari Jeruk Kalamansi (Citrofortunella microcarpa ) Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS." Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 6, no. 01 (2020): 53–58. http://dx.doi.org/10.35311/jmpi.v6i01.57.

Full text
Abstract:
Jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa) banyak terdapat di Kota Bengkulu serta merupakan salah satu produk unggulan di Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa flavonoid yang terdapat dalam sari buah jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa) dan untuk mengetahui berapa kadar flavonoid yang terdapat dalam sari buah jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa). Penelitian ini dilakukan dengan uji kualitatif (uji warna) untuk mengetahui ada atau tidaknya senyawa flavonoid. Selanjutnya penelitian ini dilakukan dengan membuat seri kadar kuersetin yaitu 20, 40, 80, dan 100 ppm dengan menggunakan metode spektrofotometri. Data absorbansi yang diperoleh kemudian dihitung kadarnya. Hasil penelitian uji kualitatif menunjukan bahwa sari jeruk kalamansi positif mengandung flavonoid. Dan hasil kadar flavonoid yang didapat dengan metode spektrofotometri yaitu 10,958 mg/RE.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Ngibad, Khoirul, and Dheasy Herawati. "Perbandingan Pengukuran Kadar Vitamin C Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada Panjang Gelombang UV dan Visible." Borneo Journal of Medical Laboratory Technology 1, no. 2 (2019): 77–81. http://dx.doi.org/10.33084/bjmlt.v1i2.715.

Full text
Abstract:
Vitamin C is a source of antioxidants which has a primary function to inhibit the occurrence of an oxidation reaction and inhibit a free radical. The source of vitamin C can be found in food and beverage. This study aims to compare the measurement of vitamin C levels using a UV-Vis spectrophotometer at UV and Visible wavelength. The method used in this study was the UV-Vis spectrophotometry method. The analysis of vitamin C levels at UV wavelength 266 nm and Visible wavelength 494 nm with a calibration curve range 0.3 to 0.8 mg/L. Validation of the methods studied included: linearity, detection limits, quantization limits, and precision. The results showed that the measurement of vitamin C levels at UV wavelengths resulted in the linearity of concentrations of 0.2 - 0.8 mg / L, the limit of detection of 0.05 mg/L, the limit of quantization of 0.17 mg/L and level of precision with RSD to 0.2015. On the other hand, the measurement of vitamin C levels in the Visible wavelength produced linearity from concentrations of 0.3 to 0.8 mg/L, the detection limit of 0.05 mg/L, quantization limit of 0.18 mg/L and the level of precision with RSD of 1.0489. Thus, the determination of vitamin C levels in samples using a UV-Vis spectrophotometer was preferred to be measured at UV wavelengths.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Yulia, Rahma. "ANALISIS HIDROKUINON PADA BEBERAPA SEDIAAN KRIM MALAM DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." SCIENTIA : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 10, no. 2 (2020): 128. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v10i2.242.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian analisis kandungan hidrokuinon dalam 5 sampel krim malam. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasi dan mengukur kadar hidrokuinon dalam beberapa merek krim malam yang dijual secara online. Analisa kualitatif Hidrokuinon menggunakan reaksi warna dan metoda KLT (kromatografi lapis tipis). Kemudian, penentuan hidrokuinon dalam sampel menggunakan Spektrofotonetri UV-VIS. Dari hasil validasi metoda diperoleh persamaan regresi Y = 0,01544x – 0,0244 dengan LOD dan LOQ 1,1211 ppm dan 3,7370 ppm. Uji presisi dengan nilai %SBR kurang dari 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima sampel (1) 2,16%, sampel (2) 2,22%, sampel (3) 1,81%, sampel (4) 1,95% dan sampel (5) 1,80%. Sampel (1) dan (2) mengandung hidrokuinon diatas batas aman yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu tidak melebihi 2%. Kata Kunci : Kosmetik, Krim Malam, Hidrokuinon, Spektrofotometri Uv Vis ABSTRACT Hydroquinone content analysis reseacrh has been conducted in 5 cream samples night. The purpose of this studyis to identify and measure levels hydroquinone in several night cream brands that are sold online. Hydroquinone qualitative analysis using color reaction and TLC method (thin layer chromatography). Then determine the hydroquinone in the sample using UV VIS Spectrophotometry. From the results of the method validation obtained regression equation Y = 0,01544x-0,0244 with LOD and LOQ 1,1211 ppm and 3,7370 ppm. Precision test with %RSD value less than 2%. Research result shows that out of the five samples (1) 2.16%, sample (2) 2.22%, sample (3) 1.81%, sample (4) 1.95%, and sample (5) 1.80%. Samples (1) and (2) contain hydroquinone above the safe limit allowed by BPOM RI is not more than 2%. Keywords: Cosmetic, Night Cream, Hydroquinone, UV VIS Spectrophotometry
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Pramitha, Dewa Ayu Ika, Kade Ayu Yasinta Dewi, and Debby Juliadi. "PENETAPAN KADAR PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAMBAL KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Ilmiah Medicamento 5, no. 1 (2020): 39–44. http://dx.doi.org/10.36733/medicamento.v5i1.838.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian mengenai penatapan kadar pengawet natrium benzoat pada sambal kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan natrium benzoat pada sambal kemasan dan kadar natrium benzoat yang terdapat dalam sambal kemasan. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 6 sampel sambal kemasan pada beberapa merk yang beredar di pasar swalayan daerah Denpasar Barat. Analisa kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan cara pemisahan menggunakan dietil eter dan membentuk endapan ferri benzoat. Pada penetapan kadar natrium benzoat dapat dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil pada penelitian ini ditemukan 2 sampel yang positif mengandung pengawet natrium benzoat dengan kadar 157,767 mg/kg untuk sampel A dan 182,8 mg/kg untuk sampel B. Namun, kadar yang didapatkan pada sampel A dan B tidak melebihi batas kadar yang terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes) No 722/Menkes/PER/IX/88 yaitu 1000 mg/kg.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Riyanti, Hurip Budi, Sutyasningsih Sutyasningsih, and Anggun Wisnu Sarsongko. "Identifikasi Rhodamin B dalam Lipstik dengan Metode KLT dan Spektrofotometri UV-VIS." BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains 2, no. 1 (2018): 68. http://dx.doi.org/10.29405/j.bes/2168-731338.

Full text
Abstract:
Tujuan: Keberadaan lipstik di pasaran harus terus mendapatkan pengawasan terhadap penggunaan bahan-bahan berbahaya, khususnya pewarna yang dilarang digunakan dalam kosmetik. Rhodamin B merupakan zat warna kimia sintetik yang biasa digunakan untuk mewarnai berbagai macam tekstil.Namun Rhodamin B sering disalahgunakan untuk mewarnai berbagai macam kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan pewarna berbahaya Rhodamin B pada sediaan lipstik yang beredar di pasar Jakarta Timur. Metode: Survei pasar yang diperoleh 11 jenis lipstik dengan merk yang berbeda. Teknik samplingnya menggunakan teknik Judgement Sampling, sampling dilakukan berdasarkan lokasi pengambilan sampel yang mutlak ditentukan sendiri oleh peneliti. Pada uji pendahuluan dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu sampel yang diperoleh dipreparasi untuk menghilangkan zat pengganggu, kemudian dilarutkan dengan menggunakan metanol, lalu ditotolkan pada kromatografi lapis tipis. Tahap selanjutnya yaitu sampel positif dari uji pendahuluan diekstraksi dengan menggunakan eter, kemudian diidentifikasi dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis untuk uji konfirmasi. Hasil: Hasil identifikasi dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri UV-Vis diperoleh data bahwa dari 11 sampel, terdapat 1 sampel lipstik yang positif mengandung Rhodamin B (9,09 % dari 11 sampel). Kesimpulan: 11 sampel lipstik yang beredar di empat pasar di wilayah Jakarta Timur yang diidentifikasi terdapat 1 sampel (9,090% dari 11 sampel ) yang mengandung zat warna Rhodamin B.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Handoyo Sahumena, Muhamad, Ruslin Ruslin, Asriyanti Asriyanti, and Endah Nurrohwinta Djuwarno. "IDENTIFIKASI JAMU YANG BEREDAR DI KOTA KENDARI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Journal Syifa Sciences and Clinical Research 2, no. 2 (2020): 65–72. http://dx.doi.org/10.37311/jsscr.v2i2.6977.

Full text
Abstract:
Jamu is a traditional medicine that contains ingredients or ingredients derived from plants, animals, minerals, or mixtures of these ingredients that have been hereditary for medicinal use. However, some industry players add Medicinal Chemicals (BKO) such as mefenamic acid into herbal medicine. This study aims to determine the validity of the method in the analysis of mefenamic acid by UV-Vis spectrophotometry on herbs circulating in several markets in Kendari City. The sampling technique used in this study is purposive sampling method so that it gets 5 herbal samples. The study began with method validation to ensure the accuracy of the method in determining the level of mefenamic acid in the sample. The results of the method validation show that this method is good for detecting the presence of mefenamic acid BKO in herbal medicine with a validation parameter value that is the correlation value (r) of 0.998; detection limit (LOD) 0.48 µg / mL; limit of quantification (LOQ) 1.63 µg / mL; intraday and interday precision expressed with the value of relative standard deviation% respectively 0.014% and 0.013%; and the accuracy stated in% recovery is 95.41% (80%), 99.04% (100%), and 102.5% (120%). The results of the analysis of the sample using a validated method showed that there were herbs with mefenamic acid BKO content of 0.8%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Andulaai, Arlina Mayharty, Ruslan Ruslan, Hardi Ys., and Dwi Juli Puspitasari. "STUDI PERBANDINGAN ANALISIS VITAMIN E MINYAK SAWIT MERAH TERSAPONIFIKASI ANTARA METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN KCKT." KOVALEN 3, no. 1 (2017): 50. http://dx.doi.org/10.22487/j24775398.2017.v3.i1.8233.

Full text
Abstract:
A research about a comparative study of spectrophotometry UV-Vis and HPLC method for the analysis of vitamin E in saponified red palm oil has been done. This research aims to compare the results of analysis using Spectrophotometer UV - Vis and HPLC to determine the concentration of vitamin E in red palm oil previously saponified and extracted. HPLC analysis was carried out using an RP-18 column and mobile phase composed a methanol and water ( 86:14 ), with a flow rate of 1 ml/min and UV detection at 290 nm. For the Spectrophotometric UV-Vis analysis, hexane was used as a solvent and the wavelength at 298,5 nm was selected for the detection. The results are the concentration of vitamin E using spectrophotometric and HPLC method was respectively 104.5 ppm and 127 ppm.Keyword: Vitamin E, Red Palm Oil, saponification, extraction, spectrophotometry Ultra Violet -Visible, High Performance Liquid Chromatography
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Suwarni, Elis, and Kadek Duwi Cahyadi. "AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) DENGAN METODE DPPH." Jurnal Ilmiah Medicamento 2, no. 2 (2016): 39–46. http://dx.doi.org/10.36733/medicamento.v2i2.1095.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan uji aktivitas antiradikal bebas ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) dari suku Zingiberaceae dengan metode DPPH. Bunga kecombrang dimaserasi dengan bantuan gelombang ultrasonik menggunakan pelarut etanol 80%. Uji aktivitas antiradikal bebas dilakukan menggunakan 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) secara KLT autografi dan spektrofotometri UV-VIS. Hasil pengujian secara KLT autografi menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kecombrang memiliki aktivitas antiradikal bebas. Hasil skrining fitokimia yang dilakukan bersamaan dengan KLT autografi menunjukkan bahwa aktivitas antiradikal bebas ekstrak etanol bunga kecombrang disebabkan oleh kandungan senyawa flavonoid, terpenoid dan tanin. Hasil pengujian secara spektrofotometri UV-VIS menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kecombrang aktif sebagai antiradikal bebas dengan nilai IC50 = 47,82 ppm. Ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) memiliki aktivitas antiradikal bebas sangat kuat dengan nilai IC50 = 47,82 ppm yang disebabkan oleh kandungan senyawa golongan flavonoid, terpenoid dan tanin.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Herlina, Herlina. "PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea Americana Mill) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS." Jurnal Ilmiah Pharmacy 7, no. 1 (2020): 69–78. http://dx.doi.org/10.52161/jiphar.v7i1.118.

Full text
Abstract:
ABSTRAKTanaman alpukat merupakan tanaman yang berasal dari daratan tinggi amerika tengah dan memiliki banyak varietas. Ekstrak daun alpukat diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan total flavonoid pada ekstrak daun alpukat dengan menggunakan 2 pelarut yaitu etanol dan metanol. Ekstraksi metanol dan etanol daun alpukat diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 % dan metanol. Analisa Kualitatif ekstrak metanol dan etanol daun alpukat menggunakan pereaksi serbuk Mg dan HCl pekat. Penentuan kandungan total flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-VIS dengan metode AlCl3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etanol daun alpukat positif mengandung flavonoid dan diperoleh kandungan total flavonoid dalam ekstrak metanol dan etanol daun alpukat masing masing adalah 0.47 μg / ml and 0.237 μg / ml.Kata Kunci : Total flavonoid, Daun alpukat, Pelarut, Spektrofotometri UV-VIS
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Nurisyah, Nurisyah. "ANALISIS KADAR NATRIUM BENZOAT DALAM KECAP MANIS PRODUKSI HOME INDUSTRI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis." Media Farmasi 14, no. 1 (2018): 45. http://dx.doi.org/10.32382/mf.v14i1.85.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menentukan kadar pengawet natrium benzoat dalam kecap manis produksi home industri yang beredar di Kota Makassar dengan metode spektrofotometri UV-Vis, dan menentukan kesesuaian kadar natrium benzoat tersebut dengan standar yang ditetapkan. Sampel penelitian ini berupa kecap manis kemasan isi ulang yang diambil dari Pasar Pa’baeng-baeng dan Pasar Terong Kota Makassar. Untuk menentukan kandungan pengawet natrium benzoat, maka terlebih dahulu dilakukan ekstraksi senyawa benzoat dalam suasana asam dengan kloroform sehingga terekstraksi sebagai asam benzoat. Ekstrak kloroform dikeringkan lalu dilarutkan dengan etanol. Kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 270 nm. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar pengawet natrium benzoat yang dihitung sebagai asam benzoat pada masing-masing sampel adalah sampel A sebesar 407,1124 mg/kg; sampel B sebesar 499,9675 mg/kg; sampel C sebesar 347,7474 mg/kg; dan sampel D sebesar 328,7509 mg/kg. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kandungan pengawet natrium benzoat dalam ke 4 sampel kecap manis yang dianalisis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam SNI 01-2543-1999 dan Peraturan Kepala BPOM RI No. 36 tahun 2013 yaitu tidak lebih dari 600 mg/kg. Kata kunci : Kecap manis, pengawet, natrium benzoat, spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Rikomah, Setya Enti, and Elmitra Elmitra. "IDENTIFIKASI SENYAWA SAPONIN EKSTRAK ETANOL PELEPAH PISANG ULI (Musa Paradisiaca L)." Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 7, no. 1 (2017): 56. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v7i1.107.

Full text
Abstract:
Pisang merupakan hasil pertanian utama dunia yang tumbuh dan dikonsumsi oleh lebih dari 100 negara yang memiliki iklim tropis dan subtropis. Pisang merupakan tanaman yang dapat dijadikan bahan dasar dalam pengobatan. Tujuan penelitian mengidentifikasi senyawa saponin pada ekstrak etanol pelepah pisang uli. Metode penelitian dilakukan dengan cara maserasi simplisia pelepah pisang uli yang sudah kering dengan menggunakan etanol 96 %, dilanjutkan dengan rotari evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak pelepah pisang uli yang didapatkan dilakukan identifikasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis dibandingkan dengan baku saponin Calbiochem®. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi dengan Spektrofotometri UV-Vis didapatkan panjang gelombang maksimum 220 nm dengan nilai absorbansi 0,639 dan dengan metode Kromatrografi lapis tipis (KLT) didapatkan nilai Rf senyawa saponin dari ekstrak pelepah pisang uli yaitu 0,825, nilai Rf baku saponin Calbiochem 0,84. Range Rf saponin yaitu 0,79-0.84. Disimpulkan bahwa ekstrak pelepah pisang uli mengandung senyawa saponin yang telah dibandingkan dengan baku saponin Calbiochem®.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Ananda, Meita Sari. "UJI KADAR SULFAT PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." AMINA 1, no. 1 (2019): 35–38. http://dx.doi.org/10.22373/amina.v1i1.12.

Full text
Abstract:
The goal of this study is to quantitaively determine both the concentration of sulfate (SO4-2) contained in bottled-drinking water (AMDK) via spectrophotometry UV-Vis and the quality of the water compared to Permenkes No. 429/MENKES/PER/IV/2010. The sample was mixed with BaCl2 to form BaSO4 which can be recognised by employing UV-Vis spectrophotometer at 420 nm wave length. The obtained absorbance data were then applied to the linear equation proposed by using standard sulfate solution. The analysis shows that the various products of AMDK consumed Acehnese people contain sulfate in low level, numerically under 0,0397 ppm. Thie research conclude that the AMDK is safe to be consumed daily.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Nurhadini, Nurhadini, Ristika Oktavia Asriza, Ken Ayu, Anggraeni Anggraeni, and Karnelasatri Karnelasatri. "Impregnasi Ekstrak Bunga Kiacret (Spathodea campanulata) Menggunakan Kaolin Pulau Bangka." Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia 2, no. 1 (2020): 13–16. http://dx.doi.org/10.33019/jstk.v2i1.1649.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh impregnasi kaolin Pulau Bangka terhadap serapan terhadap ekstrak bunga kiacret dengan pelarut n-heksana. Impregnasi kaolin-ekstrak bunga kiacret dengan pelarut n-heksana ianalisis menggunakan FTIR dan Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan analisis FTIR terjadi pergeseran bilangan gelombang pada 780 cm-1 ke 718 cm-1. Selain itu adanya pergeseran bilangan gelombang ekstrak bunga kiacret dari 1063 cm-1 ke 1044 cm-1 pada ekstrak bunga-kaolin teraktivasi. Spektra UV-Vis menunjukkan bahwa penambahan kaolin (variasi 2 gram) menyebabkan daerah serapan ekstrak kiacret n-heksana mengalami pelebaran hingga 404 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Haryati, Titin, Kristina Dwiatmini, Surya Diantina, Dodin Koswanudin, Rafika Yuniawati, and Tri P. Priyatno. "Karakterisasi Kuantitatif Diosgenin dengan Spetrofotometri UV-Vis pada Koleksi Umbi Dioscorea spp. di Indonesia." Buletin Plasma Nutfah 26, no. 1 (2020): 21. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v26n1.2020.p21-28.

Full text
Abstract:
<p>Dioscorea spp. merupakan tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam kategori pangan fungsional karena mengandung senyawa bioaktif, di antaranya ialah diosgenin. Senyawa ini merupakan senyawa golongan steroid saponin digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis obat golongan steroid. Sumber utama senyawa diosgenin adalah Dioscorea spp. Indonesia sebagai salah satu center of origin Dioscorea berpeluang untuk menjadi produsen diosgenin dunia karena mempunyai beragam plasma nutfah Dioscorea. Oleh sebab itu, perlu dikaji potensi diosgenin dari Dioscorea spp. lokal Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi kuantitatif senyawa diosgenin menggunakan metode spektrofotometri Ultra Violet-Visible (UV-Vis) pada 26 aksesi Dioscorea spp. lokal Indonesia, terdiri atas 10 aksesi D. alata, 7 aksesi D. esculenta, dan 9 aksesi D. hispida. Validasi metode spektrofotometri UV-Vis ditentukan berdasarkan nilai korelasi linear, LOD, dan LOQ. Ekstraksi diosgenin dilakukan dengan refluks dan<br />hidrolisis pada saat yang bersamaan dengan pelarut isopropanol 70% dan H2SO4 20%. Metode UV-Vis yang digunakan dalam penelitian ini cukup sensitif dan akurat dengan nilai korelasi linear 0,996, LOD 2,604 μg, dan LOQ 7,890 μg. Kandungan diosgenin tertinggi diperoleh dari aksesi D. hispida dengan kode II sebesar 0,294%. D. hispida dapat dimanfaatkan sebagai kandidat sumber potensial senyawa diosgenin.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Yulianti, Cicik Herlina, and Aldila Nur Safira. "Analisis Kandungan Formalin pada Mie Basah Menggunakan Nash dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis." Journal of Pharmacy and Science 5, no. 1 (2020): 7–14. http://dx.doi.org/10.53342/pharmasci.v5i1.156.

Full text
Abstract:
Mie merupakan produk makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Salah satu jenis mie yang banyak diolah menjadi makanan adalah mie basah. Mie basah yaitu mie yang memiliki kandungan air cukup tinggi karena dalam pembuatannya mengalami proses perebusan sebelum dijual. Oleh sebab itu mie basah tidak dapat disimpan terlalu lama. Untuk mencegah mie berlendir dan tumbuhnya jamur maka produsen mie basah biasanya menambahkan pengawet kedalam adonan makanan. Akan tetapi adakalanya produsen menambahkan pengawet berbahaya, salah satunya adalah formalin. Pada penelitian sebelumnya telah ditemukan pemakaian formalin sebagai pengawet pada mie basah. Formalin adalah bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan juga dilarang penggunaannya sebagai bahan tambahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin pada mie basah di pasar Wonokusumo dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif menggunakan spektrofotometri dengan reagen nash. Hasil penelitian menunjukkan sampel mie basah dari Pasar Wonokusumo Kota Surabaya yang tidak mengandung formalin dijual oleh tiga pedagang (A, D, dan E) dan dua pedagang (B dan C) diketahui menjual mie basah mengandung formalin. Rata – rata kandungan formalin pada sampel mie basah yang diperoleh dari pedagang B sebesar 257,596 mg/kg dan pedagang C sebesar 320,884 mg/kg.
 Kata kunci: mie basah, formalin, nash, spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

RUDNIK, EWA. "ZASTOSOWANIE SPEKTROFOTOMETRII UV-VIS W ANALIZIE ILO�CIOWEJ KWA�NYCH ROZTWOR�W CuSO4." RUDY I METALE NIE�ELAZNE 1, no. 3 (2015): 22–28. http://dx.doi.org/10.15199/67.2015.3.4.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Adhayanti, Ida, Tajuddin Abdullah, and Rika Romantika. "UJI KANDUNGAN TOTAL POLIFENOL DAN FLAVONOID EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca var. sapientum)." Media Farmasi 14, no. 1 (2018): 39. http://dx.doi.org/10.32382/mf.v14i1.84.

Full text
Abstract:
Tanaman pisang adalah salah satu tanaman unggulan di Indonesia, karena besarnya volume produksi nasional dan luas hasil panen. Kulit pisang raja memiliki kadar senyawa fenolik yang jauh lebih tinggi daripada yang terkandung pada daging buahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total polifenol dan flavonoid ekstrak etil asetat kulit pisang raja (Musa paradisiaca var. sapientum). Kulit pisang raja diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kandungan fenolik total ditentukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan reagen Folin-Ciocalteu yang dinyatakan dalam GAE (Garlic Acid Equivalent) dan kandungan flavonoid total menggunakan reagen AlCl3 dan dinyatakan dalam QE (Quersetin Equivalent). Larutan tersebut kemudian diukur absorbansinya dengan panjang gelombang 656 nm untuk polifenol dan 440 untuk flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total polifenol 3,50104 % b/v atau 35,0104 mg GAE/g ekstrak dan kandungan total flavonoid 2,076153 % b/v atau 20,76153 mg QE/g ekstrak. Kata Kunci : Ekstrak Etanol Kulit Pisang Raja, kandungan fenolat total, kandungan flavonoid total, spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Nurul, Nurul, and Dani Sujana. "VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR NIKLOSAMID MONOHIDRAT DALAM SEDIAAN OBAT HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Ilmiah Farmako Bahari 11, no. 2 (2020): 153. http://dx.doi.org/10.52434/jfb.v11i2.847.

Full text
Abstract:
Belum ada informasi terkait analisis penetapan kadar dari niklosamid dalam sediaan farmasi untuk hewan dengan metode menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Metode tersebut digunakan dengan pertimbangan prinsif kerja lebih sederhana, spesifik, akurat dan tepat dikembangkan dan divalidasi untuk estimasi simultan. Penelitia ini dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi metode analisis pada penetapan kadar niklosamid monohidrat dalam sediaan obat hewan dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Serapan maksimum pada niklosamid monohidrat yaitu pada panjang gelombang 237,5 nm. Diperoleh hubungan yang linier antara konsentrasi dan serapan, dengan koefisien korelasi (r) = 0,9998 dan persamaan garis regresi Y= 0,0628 X - 0,00543. Pada penentuan kadar niklosamid dalam sampel obat hewan di dapat kadar sebesar 96,94%. Uji presisi, didapat nilai RSD adalah 1,03%; 1,52 % dan 0,58%. Uji validasi dapat memenuhi persyaratan, dengan nilai persentase recovery akurasi sebesar 94,435 % dan nilai RSD untuk presisi sebesar 1,515%. Dengan LOD dan LOQ sebesar 0,458 dan 1,5270.
 
 Kata kunci: LOD, LOQ, Niklosamide, RSD, Validation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Jurwita, Magfira, M. Nasir, and Abdul Gani Haji. "Analisis Kadar Vitamin C Bawang Putih dan Hitam dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis." KOVALEN: Jurnal Riset Kimia 6, no. 3 (2020): 252–61. http://dx.doi.org/10.22487/kovalen.2020.v6.i3.15289.

Full text
Abstract:
An analysis of vitamin C levels of garlic and black garlic was done by UV-Vis spectrophotometric method. Garlic and black garlic contain a variety of nutrients and vitamins. Single and plural garlic is widely used as a medicine, besides garlic is currently also popular with garlic which is processed at temperatures between 60-80̊C with an environmental humidity of around 70-90% for 10-40 days. One of the vitamins contained in garlic includes vitamin C which acts as an antioxidant and is effective in dealing with free radicals. Vitamin C analysis was performed by the spectrophotometric method on the maximum wavelength is 250 nm with an absorbance value of 3.994. Results of analysis of vitamin C levels single garlic by 0.28% content of plural garlic by 0.27%. Vitamin C levels of single black garlic 0.29% (10 days), 0.31% (20 days), and 0.32% (30 days), plural black garlic Vitamin C levels 0.28% (10 days), 0.29% (20 days) and 0.31% (30 days).Based on ANOVA test results obtained there are differences in levels of vitamin C in single black garlic over several variations of time (days)and there are differences in levels of vitamin C in plural black garlic over several variations of time (days) because of Fcount ≥ Ftable.The coefficient of variation (KV) value is needed to test the level of accuracy of the analysis results. KV value in single garlic is 0.68% and plural garlic is 1.24%. KV value of single black garlic 0.3% (10 days), 0.25% (20 days), and 0.7% (30 days), KV of black garlic 0.55% (10 days), 0.61% (20 days), and 0.43% (30 days).
 Keywords: Single garlic, garlic plural, black garlic, fermentation, vitamin C levels
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Dewi, Asiska Permata. "PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis PADA BERBAGAI VARIASI BUAH TOMAT." JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) 2, no. 1 (2019): 9–13. http://dx.doi.org/10.36341/jops.v2i1.1015.

Full text
Abstract:
Tomato is a kind of fruit containing vitamin C. Vitamin C is needed for collagen production, bone and teeth formation, wound healing, and immunity to infection. This vitamin is dissolve in water and easy to be destroyed by light and high temperature, so the storage and condition of tomato fruits need special attention to keep an adequate vitamin C level it contained. This research aimed to determine the level of vitamin C in three kinds tomato fruits maturation degree: raw, half-mature, and mature. The quantification was conducted using spectrophotometry UV-Vis method with maximum wave length of 265 nm and absorbance of 0.475 (Y=0.0557X + 0.0789). The result showed that the average level of vitamin C in raw, half-mature, and mature tomato was 74.03666; 53.81333; and 43.56666 mg/100g, respectively. In conclusion, the level of vitamin C in raw tomato was the highest among all samples.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Maritha, Vevi. "Analisis Vitamin B6 (Piridoksin) pada Sediaan Tablet Multivitamin Neurotropik Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis." Jurnal Farmasi Sains dan Terapan 6, no. 1 (2019): 34–37. http://dx.doi.org/10.33508/jfst.v6i1.2010.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Tambunan, Lilis Rosmainar, Widia Ningsih, Ni Putu Ayu, and Haula Nanda. "PENENTUAN KADAR VITAMIN C BEBERAPA JENIS CABAI (Capsicum sp.) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Kimia Riset 3, no. 1 (2018): 1. http://dx.doi.org/10.20473/jkr.v3i1.8874.

Full text
Abstract:
Vitamin C is one of the nutrients that act as antioxidants and effectively overcome free radicals that can damage cells or tissues, including protecting the lens from oxidative damage caused by radiation. Vitamin C is widely found in fruits, and vegetables, one of them in chili. Vitamin C in chili has a function as a good antioxidant for the body (able to increase the immune system absorbed by calcium in the body. This study aims to determine the levels of vitamin C contained in some types of chili using UV-Vis spectrophotometry method and conduct a preliminary test. The highest levels of vitamin C obtained by using spectrophotometric method at 200 nm wavelength were on red curly pepper (50 g/100 g) and followed by chili jablay orange-red (38 g/100 g), green cayenne (29 g/100 g), red pepper large (22 g/100 g), and large green chili (9 g/100 g). While based on preliminary test it was found that all chilies contain saponins, as well as only large red pepper (sample 1) and red curly pepper (sample 4) containing flavonoids Keywords: capsicum, chilly, spectrophotometry
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sari, Eni Kartika. "Penetapan Kadar Klorofil dan Karotenoid Daun Sawi (Brassica) Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis." Fullerene Journal of Chemistry 5, no. 1 (2020): 49. http://dx.doi.org/10.37033/fjc.v5i1.150.

Full text
Abstract:

 
 
 
 Chlorophyll and carotenoids are antioxidant compounds that are very potential. Both of these compounds are found in many vegetables. This research aims to determine the levels of chlorophyll and carotenoids in mustard (Brassica) leaves. There were three types of mustard leaves tested, namely greens mustard (Brassica rapa I.), white mustard (Brassica juncea L.) and pakcoy (Brassica rapa L.). Analysis of samples by the Uv-Vis Spectrophotometry method. The results of the measurement of chlorophyll levels showed that pakcoy (Brassica rapa L.) had the highest chlorophyll level which was 86,76 mg/g. While the lowest chlorophyll level is found in the type of white mustard which is equal to 0,75 mg/g. From the three of the mustard tested, green mustard (Brassica rapa I.) and pakcoy (Brassica rapa L.) were mustard types that contained high carotenoids in the amount of 50,4 mg/g and 198,04 mg/g. While the type of white mustard (Brassica juncea L.) has the lowest carotenoid content for all preparations.
 
 
 
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Saputra Harahap, Irwan, Puji Wahyuningsih, and Yulida Amri. "ANALISA KANDUNGAN BETA KAROTEN PADA CPO (CRUDE PALM OIL) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." QUIMICA: Jurnal Kimia Sains dan Terapan 2, no. 1 (2020): 9–13. http://dx.doi.org/10.33059/jq.v2i1.2616.

Full text
Abstract:
Beta Karoten merupakan provitamin A yang dapat diubah didalam tubuh menjadi vitamin A setelah mengalami proses metabolisme. Beta karoten merupakan salah satu parameter yang menentukan kualitas CPO dalam perdagangan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan beta karoten pada sampel CPO (Crude Palm Oil) menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode yang digunakan dalam analisis beta karoten adalah metode standar MPOB (Malaysian Palm Oil Board). Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kandungan beta karoten dari masing-masing sampel berturut-turut adalah sebagai berikut: Sampel A(330,00 ppm), Sampel B (346,26 ppm), Sampel C(358,70 ppm), Sampel D(549,05 ppm), dan Sampel E (533,75 ppm). Berdasarkan hasil analisis UV Vis terhadap sampel dapat disimpulkan bahwa sampel D memiliki kandungan beta karoten yang paling tinggi dibandingkan dengan sampel CPO lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Andriani, Disa, and Lusia Murtisiwi. "PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV VIS." Cendekia Journal of Pharmacy 2, no. 1 (2018): 32–38. http://dx.doi.org/10.31596/cjp.v2i1.15.

Full text
Abstract:
Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Aktivitas radikal bebas dapat diredam dengan menggunakan antioksidan. Antioksidan mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan senyawa oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif. Salah satu alternatif antioksidan alami adalah menggunakan Bunga Telang (Clitoria ternatea. L). Bunga telang telah diteliti memiliki kandungan kimia fenolik, flavonoid, antosianin, flavonol glikosida, kaempferol glikosida, quersetin glikosida, mirisetin glikosida. Senyawa fenolik memiliki gugus hidroksi sehingga mampu mendonorkan hidrogennya dan dapat menetralkan kekurangan elektron pada radikal bebas. Penelitian bertujuan untuk menetapkan kadar fenolik total pada ekstrak etanol bunga telang. Bunga telang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Kada fenolik total ditetapkan dengan spektrofotometri UV dengan pereaksi folin ciocalteau. Prinsip dari metode ini adalah terbentuknya senyawa kompleks berwarna biru dari fosfomolibdat fosfotungstat yang direduksi senyawa fenolik dalam suasana basa yang dapat diukur secara spektrofotometri. Sebagai pembanding digunakan asam galat. Kadar fenolik total pada ekstrak etanol bunga telang adalah 19,43 ± 1,621 GAE (mg/g sampel). Keywords: Clitoria ternatea L., ekstrak etanol, fenolik total
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Pratama, Mamat, Raiz Razak, and Vivien Sandra Rosalina. "ANALISIS KADAR TANIN TOTAL EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Fitofarmaka Indonesia 6, no. 2 (2019): 368–73. http://dx.doi.org/10.33096/jffi.v6i2.510.

Full text
Abstract:
Clove flower (Syzygium aromaticum L.) contain saponins, tannins, alkaloids, glycosides and flavonoids. The research aimed to qualitatively and quantitatively determine the existence of tannins in ethanol extract of clove flower by UV-Vis Spectrophotometry. The extraction process used was maceration using ethanol of 30% with the yield value of 4.26%. The extract obtained was measured by UV-Vis Spectrophotometer at the maximum wavelength of 649.9 nm using tanic acid as the standard. The value of the measurement result of tannin content obtained in the ethanol extract of clove flower was 300.826 mg TAE/g extract or 30.0826% b/b TAE.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Nasution, Azlaini Yus, Denia Pratiwi, Yola Frimananda, and Ardiansyah Ardiansyah. "VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN C PADA BUAH DAN KERIPIK NANAS SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis." Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi 8, no. 1 (2021): 16. http://dx.doi.org/10.26874/kjif.v8i1.251.

Full text
Abstract:
<p>Vitamin C ini banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti pada buah nanas. Buah nanas dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan olahan, salah satunya keripik nanas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil validasi metode analisis vitamin C yang terdapat pada buah nanas dan keripik nanas. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode ini memiliki nilai validitas yang memenuhi parameter validasi sehingga dapat diterima yaitu pada uji stabilitas pengukuran diperoleh pada menit ke 10 sampai 20. Rata-rata hasil uji akurasi buah nanas segar yaitu 98,4765%, sedangkan pada keripik nanas sebesar 80,7633%. Pada uji presisi dengan konsentrasi 5 ppm nilai SD = 0,0265 dan RSD = 5,8434%, konsentrasi 7 ppm nilai SD = 0,0173 dan RSD = 3,0647%, dan konsentrasi 9 ppm nilai SD = 0,02 dan RSD = 3,0520%. Pada uji linearitas didapatkan hasil regresi linear y = 0,0809 x – 0,1239 dan koefisien korelasinya r = 0,9980. Nilai batas deteksi (LOD) = 0,3708 ppm dan batas kuantitasi (LOQ) = 1,2361 ppm. Rata-rata kadar vitamin C pada buah nanas segar 0,4331%, pada keripik nanas 0,2827%. Metode analisis vitamin C pada buah nanas dan keripik nanas secara spektrofotometri UV-Vis sudah tervalidasi.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Da'i, Muhammad. "SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,5-BIS-(4’-HIDROKSI-3’-METOKSI BENZILIDIN)-PIPERIDIN 4-ON (MONOHIDRAT HIDROKLORIDA) DENGAN KATALIS HCl." Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia 11, no. 1 (2015): 33–38. http://dx.doi.org/10.23917/pharmacon.v11i1.67.

Full text
Abstract:
Kurkumin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas biologis sebagai antialzheimer, antiinflamasi, antioksidan, antikanker dan anti-HIV. Stabilitas kurkumin dipengaruhi oleh pH lingkungan dan cahaya karena ada gugus metilen aktif pada β-diketon. Oleh karena itu, dibutuhkan modifikasi gugus β-diketon menjadi gugus monoketon untuk menghilangkan gugus metilen aktif sehingga dapat meningkatkan stabilitas dari analog kurkumin. Berdasar analisis tersebut dapat dikembangkan sintesis analog kurkumin 3,5-bis-(4׳-hidroksi-3׳-metoksi-benzilidin)-piperidin-4-on monohidrat hidroklorida dari reaksi kondensasi aldol antara starting material vanilin dan piperidin 4-on monohidrat hidroklorida dengan katalis asam (HCl). Metode sintesis dioptimasi dari perbandingan perubahan suhu dan pH sedangkan analisis senyawa hasil sintesis dilakukan secara kualitatif. Analisis tersebut antara lain, perubahan warna, KLT-densitometri, spektrofotometri UV-Vis, dan LC-ESI-MS. Hasil penelitian menunjukkan pada metode sintesis refluks dengan suhu 80-90 oC, perbandingan mol 2:1 (mmol), dan pH 2 dapat disintesis senyawa analog kurkumin 3,5-bis-(4׳-hidroksi-3׳-metoksi-benzilidin)-piperidin-4-on monohidrat hidroklorida. Identifikasi senyawa tersebut diperoleh dari perubahan warna menjadi orange, hasil KLT terdapat spot baru yang berfluorosensi, hasil spektrofotometri UV-Vis terjadi batochromic shift, dan hasil LC-ESI-MS terdapat ion molekul yang sama dengan BM molekul target. Kata kunci: analog kurkumin 3,5-bis-(4’-hidroksi-3’-metoksi-benzilidin) piperidin 4-on monohidrat hidroklorida, katalis HCl, kondensasi aldol, spektrofometri UV-Vis, LC-ESI-MS
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Syamsul, Eka Siswanto, Yana Yunita Hakim, and Henny Nurhasnawati. "PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia 1, no. 1 (2019): 11–20. http://dx.doi.org/10.33759/jrki.v1i1.46.

Full text
Abstract:
Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm F.) Bedd.) is a medicinal plant of Borneo. The purpose of this research is to determine the level of flavonoid in crude extract of kelakai leaf by UV-Vis Spectrophotometer. The research was conducted by collection of the kelakai leaves and plant determination. The ethanolic extract of kelakai leaves was collected using macceration methode. The determination of flavonoid level was conducted by UV-Vis Spectrophotometer using quersetin as standard compound. The study showed that the rendemen of crude extract of kelakai leaf was (22,92%). The moisture content in viscous extract was (19,71%). The level of Flavonoids in extract was (2,2159±0,083%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Lexia, Nevita, and Khoirul Ngibad. "Aplikasi Spektrofotometri Terhadap Penentuan Kadar Besi Secara Kuantitaif dalam Sampel Air." Jurnal Pijar Mipa 16, no. 2 (2021): 242. http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v16i2.1908.

Full text
Abstract:
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu metode pengukuran kuantitatif dalam kimia analisis yang menggunakan panjang gelombang 380 – 780 nm. Review ini bertujuan untuk mengkaji metode spektrofotometri dalam pengukuran kadar besi dan mengkaji aplikasi metode spektrofotometri untuk pengukuran kadar besi yang terdapat dalam beberapa jenis sampel air. Sumber data sekunder yang digunakan sebagai referensi dalam review artikel ini diperoleh dari artikel penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional. Pencarian artikel penelitian melalui aplikasi google chrome dengan beberapa situs search engine, seperti www.google.com dan https://scholar.google.com. Hasil review ini menunjukkan bahwa metode spektrofotometri dalam pengukuran kadar besi dalam air dapat dilakukan menggunakan reagen fenantrolin yang membuat warna larutan uji menjadi merah jingga yang diukur absorbansinya pada panjang gelombang 510 nm. Metode spektrofotometri dapat diaplikasikan untuk dalam pengukuran kadar besi dalam air sumur, air minum isi ulang, air gambut, dan air PDAM. Ambang batas maksimum besi dalam air minum sesuai dengan Peraturan menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 adalah sebesar 1 mg/L.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Kurniawati, Evi, and Hanifa Mita Riandini. "Analisis Kadar Vitamin C Pada Daging Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan L) Segar dan Daging Buah Kelengkeng Kaleng Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis." J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) 2, no. 2 (2019): 119. http://dx.doi.org/10.25139/htc.v2i2.2068.

Full text
Abstract:
Vitamin C mudah larut dalam air pada waktu mengalami proses pengirisan, pencucian, dan perebusan bahan. Proses ini akan mengakibatkan penurunan kadar vitamin C. Kandungan vitamin C dalam buah dan makanan akan rusak karena proses oksidasi oleh udara dari luar. Buah kelengkeng (Dimocarpus longan L) merupakan salah satu jenis buah yang memiliki kandungan vitamin C. Selain dimakan dalam bentuk segar, kelengkeng juga dapat dijadikan sebagai produk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin C pada daging buah kelengkeng segar dan daging buah kelengkeng kaleng dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan pengambilan sampel dengan metode simple random. Berdasarkan hasil penelitian didapat panjang gelombang yang terpilih untuk asam askorbat adalah 260 nm. Dari hasil penelitian didapatkan kadar vitamin C daging buah kelengkeng segar dan daging buah kelengkeng kaleng berturut-turut sebesar 70,02 mg/ 100 g dan 35,86 mg/ 100 g. Berdasarkan hasil analisa data uji t berpasangan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kadar vitamin C pada buah kelengkeng segar dan buah kelengkeng kaleng.Kata kunci : Vitamin C, Kelengkeng, Spektrofotometri UV-Vis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Rahmiyani, Ira. "PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK BUAH KUPA (SHYZIGIUM POLYCEPALUM MIQ.) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi 17, no. 2 (2018): 487. http://dx.doi.org/10.36465/jkbth.v17i2.276.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Helmidanora, Rusdiati, Yullia Sukawaty, and Husnul Warnida. "PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." SCIENTIA : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 10, no. 2 (2020): 192. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v10i2.230.

Full text
Abstract:
Tumbuhan binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) digunakan secara empiris untuk mengobati luka gigitan dan luka infeksi. Penelitian terdahulunya menyatakan ekstrak binahong bersifat antibakteri, antifungi, antivirus, antidiabetes, antihipertensi, anti inflamasi, analgesil, dan antioksidan. Metabolit sekunder yang memberikan aktivitas farmakologi ini adalah flavonoid yang terkandung di dalam daun binahong Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah falvonoid total yang terkandung dalam daun binahong. Serbuk simplisa daun binahong dimaserasi dengan pelarut etanol 95%. Diperoleh rendemen ekstrak 6,10%b/b. Hasil skirining Fitokimia menjukkan keberadaan flavonoid, alkaloid, saponin, dan fenol. Kadar flavonoid total ditetapkan dengan spektrofotometri menggunakan reagen aluminium klorida. Jumlah flavonoid total dihitung dari kurva kalibrasi kuersetin (Y = 0.01856x - 0.01092, r2 = 0.99474). Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun binahong mengandung senyawa flavonoid sebanyak 25.8969 mg QE/g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Rahmi, Miftahur. "ANALISA FORMALIN PADA BUAH IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan 8, no. 1 (2018): 73. http://dx.doi.org/10.36434/scientia.v8i1.151.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography