Academic literature on the topic 'Validesa de les proves'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Validesa de les proves.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Validesa de les proves"

1

Llop Naya, Ares, and Anna Paradís Pérez. "La posició dels clítics i de les marques de negació pressuposicional en els contextos de reestructuració." Caplletra. Revista Internacional de Filologia, no. 66 (February 13, 2019): 53. http://dx.doi.org/10.7203/caplletra.66.13503.

Full text
Abstract:
En aquest article presentem l’estudi de la variació microsintàctica en els parlars catalans com a estratègia per a una comprensió millor i més aprofundida dels contextos de reestructuració i de les dependències a llarga distància. Proposem que la reestructuració implica l’existència d’una estructura biclausal amb un domini subordinat defectiu. Aportem proves a favor d’aquesta anàlisi tot explorant les posicions dels clítics i de les marques de negació pressuposicional en contextos de reestructuració en les varietats del català. D’una banda, les dades recollides demostren que, tot i que l’ascens del clític i l’ús de les marques pressuposicionals al domini subordinat són fenòmens independents, es poden explicar per la transparència del límit de la clàusula. D’altra banda, les dades dialectals evidencien que s’està produint un canvi sintàctic en la naturalesa d’alguns verbs com a verbs de reestructuració. A més, corroboren la validesa de la legitimació a llarga distància de les marques pressuposicionals com a efecte de transparència en contextos de reestructuració. Aquest fet es confirma a través de la comparació i contrast de les aparicions d’aquests mateixos elements en contextos de subjuntiu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

BUKHARI, F. "ALGORITMA PENGENDALI KONKURENSI TERDISTRIBUSI (DROCC)." Journal of Mathematics and Its Applications 6, no. 2 (December 1, 2007): 9. http://dx.doi.org/10.29244/jmap.6.2.9-22.

Full text
Abstract:
Penelitian ini memperkenalkan algoritma pengendalian konkurensi untuk sistem basis data terdistribusi atau dikenal dengan sebutan DROCC (Distributed Read commit Order Concurrency Control), karena algoritma DROCC merupakan pengembangan algoritma ROCC (Read commit Order Concurrenct Control) yang diperkenalkan oleh Shi dan Perizzo untuk sistem basis data terpusat. Sama halnya dengan ROCC, algoritma DROCC mengurut eksekusi transaksi tanpa menggunakan mekanisme locking, tetapi menggunakan struktur Read Commit queue (RC-queue) untuk mengurut akses terhadap basis data lokal dan menggunakan struktur serial graph untuk mengurut transaksi secara global. Proses validasi pada algoritma DROCC terdiri dari proses validasi lokal dan proses validasi global. Proses validasi lokal DROCC merupakan penyempurnaan proses validasi ROCC. Sedangkan proses validasi global memanfaatkan struktur serial graph yang dibangkitkan dari RC-queue. Pada penelitian ini mekanisme penghapusan transaksi yang sudah tervalidasi juga dirancang.Algoritma DROCC memiliki feature, (i) optimistik, setiap request langsung dieksekusi tanpa penundaan yang berarti, (ii) bebas deadlock baik lokal maupun global, (iii), masing-masing situs memiliki full autonomy.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nihayatus Sa’adah. "ANALISIS VALIDASI PENGEMBANGAN ANGKET MINAT SISWA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA." Ed-Humanistics : Jurnal Ilmu Pendidikan 5, no. 1 (April 30, 2020): 624–27. http://dx.doi.org/10.33752/ed-humanistics.v5i1.702.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa angket minat siswa terhadap proses pembelajaran matematika yang valid. Proses ini mengacu pada model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga tahap yaitu penelitian awal, pengembangan, dan penilaian. Namun, dalam penulisan ini penelitian hanya difokuskan pada proses validasi yang dilakukan oleh dua orang dosen dosen Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta yang bertindak sebagai validator. Sebelum dinilai, produk beberapa kali direvisi agar didapat produk yang siap dinilai. Hasil validasi produk dari kedua validator dirata-rata mendapatkan nilai 30. Nilai tersebut jika dikonversikan ke skala kualitatif didapat bahwa kualitas produk yang dihasilkan sangat valid. Kata kunci: Angket minat terhadap proses pembelajaran matematika, Hasil validasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Chopra, Namarta, Y. S. Brar, and J. S. Dhillon. "Hybridized Particle Swarm Optimization on Constrained Economic Dispatch Problem." Journal of Computational and Theoretical Nanoscience 17, no. 1 (January 1, 2020): 322–28. http://dx.doi.org/10.1166/jctn.2020.8669.

Full text
Abstract:
The hybridization of particle swarm optimization (PSO) with simplex search method (SSM) is presented on the problem of economic dispatch in the thermal plants so as to minimizes the overall operating fuel cost while subjected to various constraints. This hybridization of stochastic with deterministic optimization method helps the global optimum solution to further refine by the local search. It also overcome some of the drawbacks of conventional PSO like premature convergence and stagnation in the solution if the number of iterations are increased. This proposed optimization method is used to get the overall minimum cost of fuel by including transmission line losses and valve point loading effect (VPLE) in the classical problem of economic dispatch, so as to have the more practical impact in the case considered. The validness of the suggested algorithm is tested using small scale and large scale system and the analogy of results obtained are done with existing algorithms cited in the literature, showing improvement of 29.3% in small scale system and 6.4% in large scale system, which proves the robustness of the suggested approach.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Trinata, Rakip, and Tiara Anggia Dewi. "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FOTONOVELA BERBENTUK FLASHCARD PADA MATERI KEBUTUHAN KELAS X IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 METRO." Economic and Education Journal (Ecoducation) 2, no. 1 (March 31, 2020): 26–41. http://dx.doi.org/10.33503/ecoducation.v2i1.749.

Full text
Abstract:
Media Pembelajaran adalah salah satu komponen penting bagi guru dan peserta didik sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Hasil Pra survei pada guru dan peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah 2 Metro menunjukan bahwa banyak peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran karena media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Maka dari itu diperlukan pengembangan media pembelajaran agar peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat membuat peserta didik aktif adalah media pembelajaran fotonovela berbentuk flashcard yang dapat digunakan oleh peserta didik. Tujuan dari pengembangan ini adalah menghasilkan media pembelajaran fotonovela berbentuk flashcard yang valid dan praktis. Jenis penelitian ini adalah Research and Development dan Model Pengembangan yang digunakan model Plomp yang terdiri dari 4 tahap (Prelimenary Investigation, Design, Realization/Construction, Test/Evaluation dan Revision). Hasil penelitian menunjukan bahwa fotonovela berbentuk flashcard Valid untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli media pada tahap ahir mendapatkan persentase 80% dengan kriteria valid dan validsi tahap ahir menurut ahli materi mendapatkan nilai persetase 86,15% dengan kriteria sangat valid. Hasil ujicoba produk kepada peserta didik dengan persentase 86% kriteria sangat praktis, hal ini menunjukan bahwa media tersebut sudah dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran fotonovela berbentuk flashcard merupakan media pembelajaran yang valid dan praktis dalam proses pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Arif, Syaiful. "Desain Pedoman Praktikum Kimia yang Berorientasi Keterampilan Proses." Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains 1, no. 1 (December 31, 2016): 71–82. http://dx.doi.org/10.21154/ibriez.v1i1.10.

Full text
Abstract:
Pedoman praktikum kimia berbasis eksperimen SMA/MA kelas XI semester genap merupakan perangkat pembelajaran di laboratorium yang sudah divalidasi oleh ahli isi/materi pelajaran kimia dan ahli media/desain pembelajaran. Pengembangan ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan kelayakan materi/isi buku panduan praktikum berbasis eksperimen yang dikembangkan (2) untuk mendeskripsikan kelayakan kontruksi/desain buku panduan praktikum yang berbasis eksperimen. Rancangan penelitian mengunakan 4-D ( four D Models) yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), penyebaran (desseminite). Kriteria panduan praktikum dinyatakan layak jika penilaian terhadap buku panduan diperoleh ≥ 61 %. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar validasi dan angket, lembar validasi digunakan untuk memberikan tanggapan dan penilaian terhadap panduan praktikum kimia yang dikembangkan. Lembar validasi ini diberikan kepada tim ahli isi/materi pelajaran kimia dan tim ahli media/desain pembelajaran. Sedangkan lembar angket diberikan kepada guru dan siswa pada saat ujicoba terbatas, angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru tentang buku panduan praktikum yang dikembangkan. Data yang diperoleh diolah berdasarkan skala likert didapatkan bahwa (1) kelayakan panduan praktikum kimia dari segi ahli isi/materi pelajaran diperoleh rata-rata sebesar 78,15 %, yang artinya memenuhi dan layak untuk di ujicobakan (2) kelayakan panduan praktikum kimia dari segi ahli media/desain pembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 80,98 % yang artinya memenuhi dan layak untuk di ujicobakan (3) hasil angket respon guru kimia diperoleh rata-rata sebesar 84 % yang artinya sangat memenuhi dan mudah penggunaannya (4) hasil angket respon siswa diperoleh rata-rata sebesar 79,3 % yang artinya memenuhi dan menarik dan mudah dipergunakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Anggraini, Yussi, and Irna Tri Yuniahastuti. "Trainer Filter Sinyal High Pass Filter Sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa Teknik Elektro." INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi 18, no. 2 (September 14, 2018): 77–82. http://dx.doi.org/10.24036/invotek.v18i2.410.

Full text
Abstract:
Pemakaian alat bantu dalam proses belajar mengajar sangat memberikan kemudahan ketika proses pembelajaran. Pengembangan media belajar trainer high pass filter menjadi tujuan utama dari penelitian ini. Rancangan pada penelitian menggunakan metode pengembangan (research and development). Langkah yang dilakukan dalam Pengembangan high pass filter trainer ini adalah dengan menggunakan model ADDIE. Yang menjadi subyek di penelitian ini ialah peserta didik program studi Teknik elektro sebanyak 22 orang. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan dokumentasi menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa penggunaan media HPF mampu meningkatkan proses pembelajaran rangkaian digital. Hasil validasi isi oleh ahli materi memperoleh tingkat validasi dengan persentase sebesar 84,3% dengan kategori sangat layak. Validasi konstruk dengan ahli media pembelajaran sebesar 79,6% dan validasi terhadap uji terhadap mahasiswa sebesar 92,6% dengan kategori sangat layak. Maka dari itu dapat ditari kesimpulan bahwa media pembelajaran trainer HPF layak diterapkan pada pembelajaran praktikum teknik elektro untuk membantu kelancaran proses pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hayati, Dwi Kurnia. "Pengembangan Buku Ajar Konsep Dasar IPA Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa." Jurnal Gentala Pendidikan Dasar 2, no. 1 (June 10, 2017): 151–67. http://dx.doi.org/10.22437/gentala.v2i1.6824.

Full text
Abstract:
Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar matakuliah Konsep Dasar IPA.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Plomp, yang tahapannya meliputi: (1) penelitian awal dengan tahapan: (a) analisis kebutuhan, (b) analisis mahasiswa, (c) analisis kurikulum; (2) tahap pengembangan yang terdiri dari (a) pengembangan buku ajar, (b) pengembangan instrumen; dan (3) tahap penilaian yang terdiri dari (a) validasi ahli, (b) analisis kevalidan dan revisi I, (c) uji coba kelompok kecil, (d) analisis dan revisi II, (e) uji coba kelompok besar, dan (f) analisis keefektifan. Subjek penelitian sebanyak 42 mahasiswa semester I Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNJA. Adapun instrumen yang digunakan adalah instrumen validasi ahli, angket tanggapan mahasiswa, lembar observasi dan rubrik keterampilan proses sains. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa buku ajar Konsep Dasar IPA yang dikembangkan termasuk dalam kategori layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan pada dua kali perkuliahan, buku ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa dari 60,3% pada pertemuan pertama menjadi 66,9% pada pertemuan kedua. Kata Kunci: buku ajar, Konsep Dasar IPA, keterampilan proses sains
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Novita, Eva. "Pengembangan Buku Pedoman Praktikum Berbasis Keterampilan Proses Dasar Sains Kelas IV Sekolah Dasar." Journal Evaluation in Education (JEE) 1, no. 1 (January 2, 2020): 34–41. http://dx.doi.org/10.37251/jee.v1i1.38.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengembangan dan kelayakan buku pedoman praktikum berbasis keterampilan proses dasar sains kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metedologi: Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 45/I Sridadi. Data penelitian diperoleh dari validasi materi dan validasi media. Selain itu, data juga diperoleh dari angket respon guru dan respon siswa. Hasil Temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kevalidan materi termasuk kategori valid, dengan nilai rata-rata 4,42. Hasil validasi media termasuk kategori sangat valid, dengan nilai rata-rata 4,58. Tingkat kepraktisan dari angket respon guru termasuk kategori sangat praktis dengan nilai 4,66. Selanjutnya dari angket respon siswa memperoleh nilai rata-rata 4,67 dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buku pedoman praktikum berbasis keterampilan proses dasar sains kelas IV Sekolah Dasar berada pada kategori valid dan praktis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wahyudi, Ayu Titis Rukmanawati, and Kukuh Andri Aka. "Cipta Karya Seni Pertunjukan Teater Anak Berbasis Kebudayaan Panji (Best Practice Penciptaan Karya Seni Pertunjukan pada Masa Pandemi Covid-19)." JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA 6, no. 2 (January 30, 2021): 180–96. http://dx.doi.org/10.29407/jpdn.v6i2.15438.

Full text
Abstract:
Artikel ini akan dibahas terkait best practice pengembangan dan proses validasi penciptaan “karya seni pertunjukan teater anak berbasis kebudayaan Panji” yang mengadopsi dari kisah Panji dan memiliki nilai kebaharuan pada masa pandemi Covid-19. Penelitian pengembangan penciptaan karya seni ini dilakukan melalui tahap konseptual, operasional, dan validasi ahli. Tahap konseptual meliputi (1) penulisan naskah, (2) merancang desain pertunjukkan, (3) pembuatan desain gerak, (4) pembuatan desain music, (5) pembuatan desain properti, dan (6) pembuatan desain artistik/setting; Tahap operasional meliputi (1) casting aktor, (2) proses pembuatan pertunjukkan secara keseluruhan, dan (3) tata rias dan busana. Melalui proses validasi ahli, produk dinyatakan memiliki tingkat originalitas, kebaharuan, dan keterterapan karya yang tinggi/valid untuk digunakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Validesa de les proves"

1

Botigué, Teresa. "Comparació de tres escales de cribratge nutricional per a la gent gran de la comunitat: capacitat predictiva dels efectes adversos de desnutrició." Doctoral thesis, Universitat de Lleida, 2013. http://hdl.handle.net/10803/127102.

Full text
Abstract:
Objectiu: Analitzar i comparar les escales MNA-SF, DETERMINE i MUST per tal de poder identificar la més adequada com a eina de cribratge per a detectar risc de desnutrició a la població de 75 anys o més que viu al seu domicili.Metodologia: Estudi descriptiu, longitudinal i prospectiu, obtingut a partir de les dades de l’Enquesta FRALLE. La mostra va ser de 640 individus. Les variables utilitzades a la fase transversal van ser: el risc de desnutrició mesurat amb les escales MNA-SF, DETERMINE i MUST i els factors associats a risc de desnutrició (variables sociodemogràfiques, d’estat de salut i paràmetres antropomètrics). A la fase longitudinal es van recollir els efectes adversos de la desnutrició (mortalitat, ingressos hospitalaris, caigudes i aparició de discapacitat). La fiabilitat de les escales es va mesurar mitjançant l’alfa de Cronbach. Per a analitzar la validesa concurrent, es van seleccionar les escales CES-D, Lawton&Brody i MNA per a emprar-les com a criteris realitzant, posteriorment, els càlculs de sensibilitat i especificitat, valors predictius i corbes ROC. Per a l’avaluació de la validesa predictiva, es van dur a terme anàlisis de regressió logística per veure quines escales de cribratge nutricional s’associaven de manera independent als efectes adversos de desnutrició, després d’ajustar-les per les variables sociodemogràfiques, d’estat de salut i paràmetres antropomètrics. Finalment, es van utilitzar corbes de supervivència i es van construir models de riscos proporcionals de Cox per observar la capacitat predictiva del risc de mortalitat de les tres escales als dos anys. Per a l’anàlisi de les dades es va emprar el programa SPSS, el nivell de significació acceptat per a totes les anàlisis va ser de p < 0,05.Resultats: Les prevalences de risc de desnutrició segons el MNA-SF, DETERMINE i MUST van ser del 21,7%, 36,1% i del 12,2 respectivament. La consistència interna de les escales era de 0,51 al MNA-SF, 0,50 al DETERMINE i 0,05 al MUST. La validesa concurrent va mostrar alts valors d’especificitat i de valors predictius negatius, en canvi, les sensibilitats i els valors predictius positius van ser baixos, a excepció de quan es va emprar com a criteri l’escala MNA, les quals van obtenir millors resultats. La capacitat predictiva dels ingressos hospitalaris, les caigudes i l’aparició de discapacitat no va manifestar-se en cap de les tres escales. No obstant, el MNA-SF va ser l’única escala capaç de predir mortalitat, mostrant que: els individus que presentaven risc de desnutrició obtenien una mitjana de supervivència inferior als que tenien un bon estat nutricional i el risc de desnutrició mesurat mitjançant l’escala MNA-SF era un factor pronòstic de mortalitat als dos anys.Conclusions: A la comparació de les tres escales avaluades, la que va obtenir millors resultats va ser el MNA-SF, tant per la seva validesa concurrent com per la seva capacitat predictiva de la mortalitat. Per tant, segons els resultats d’aquest estudi, es podia constatar que el MNA-SF era l’escala més adequada per al cribratge nutricional de la gent gran a l’àmbit comunitari.
Objetivo: Analizar y comparar las escalas MNA-SF, DETERMINE y MUST para poder identificar la más adecuada como herramienta de cribado para detectar riesgo de desnutrición en la población de 75 años o más que vive en su domicilio.Metodología: Estudio descriptivo, longitudinal y prospectivo, obtenido a partir de los datos de la Encuesta FRALLE. La muestra fue de 640 individuos. Las variables utilizadas en la fase transversal fueron: el riesgo de desnutrición medido con las escalas MNA-SF, DETERMINE y MUST y los factores asociados con riesgo de desnutrición (variables sociodemográficas, de estado de salud y parámetros antropométricos). En la fase longitudinal se recogieron los efectos adversos de la desnutrición (mortalidad, ingresos hospitalarios, caídas y aparición de discapacidad). La fiabilidad de las escalas se midió mediante el alfa de Cronbach. Para analizar la validez concurrente, se seleccionaron las escalas CES-D, Lawton&Brody y MNA para usarlas como criterios realizando, posteriormente, los cálculos de sensibilidad y especificidad, valores predictivos y curvas ROC. Para la evaluación de la validez predictiva, se llevaron a cabo análisis de regresión logística para ver qué escalas de cribado nutricional se asociaban de manera independiente a los efectos adversos de desnutrición, después de ajustarlas por las variables sociodemográficas, de estado de salud y parámetros antropométricos. Finalmente, se utilizaron curvas de supervivencia y se construyeron modelos de riesgos proporcionales de Cox para observar la capacidad predictiva del riesgo de mortalidad de las tres escalas a los dos años. Para el análisis de los datos se empleó el programa SPSS. El nivel de significación aceptado para todos los análisis fue de p <0,05.Resultados: Las prevalencias de riesgo de desnutrición según el MNA-SF, DETERMINE y MUST fueron del 21,7%, 36,1% y del 12,2% respectivamente. La consistencia interna de las escalas fue de 0,51 en el MNA-SF, 0,50 en el DETERMINE y 0,05 en el MUST. La validez concurrente mostró valores elevados de especificidad y valores predictivos negativos. En cambio, las sensibilidades y los valores predictivos positivos fueron bajos, excepto cuando se empleó como criterio la escala MNA, la cual obtuvo mejores resultados. La capacidad predictiva de los ingresos hospitalarios, las caídas y la aparición de discapacidad no se manifestó en ninguna de las tres escalas. Sin embargo, el MNA-SF fue la única escala capaz de predecir mortalidad, mostrando que: los individuos que presentaban riesgo de desnutrición obtenían una media de supervivencia inferior a los que tenían un buen estado nutricional y el riesgo de desnutrición medido mediante la escala MNA-SF fue un factor pronóstico de mortalidad a los dos años.Conclusiones: En la comparación de las tres escalas evaluadas, la que obtuvo mejores resultados fue el MNA-SF, tanto por su validez concurrente como por su capacidad predictiva de la mortalidad. Por lo tanto, según los resultados de este estudio, se pudo constatar que el MNA-SF fue la escala más adecuada para el cribado nutricional de las personas mayores en el ámbito comunitario.
Aim: To analyze and compare the MNA-SF, DETERMINE and MUST scales to identify the most suitable screening tool to detect nutritional risk in the population aged 75 and over living at home.Methods: A descriptive, longitudinal and prospective study, based on data from the Survey FRALLE, was conducted, using a sample of 640 individuals. The variables used in the transverse phase were nutritional risk, measured by the MNA-SF, DETERMINE and MUST, and the factors associated with nutritional risk (sociodemographic variables, health status and anthropometric parameters). In the longitudinal phase the data associated with the adverse effects of malnutrition were collected (mortality, hospital admissions, falls and disability). The reliability of the scales was measured by Cronbach's alpha. To analyze the concurrent validity the CES-D, Lawton & Brody and MNA scales were selected and used as criteria, later to make calculations of sensitivity and specificity, predictive values ​​and ROC curves. To evaluate the predictive validity logistic regression analyzes were conducted to see what nutritional screening tools were independently associated with the adverse effects of malnutrition, after adjustment for the sociodemographic variables, health status and anthropometric parameters were made. Finally, we used survival curves and constructed Cox proportional hazards models to observe the predictive ability of the nutritional tools of mortality risk for two years. For the analysis of the data SPSS was used with the accepted level of significance for all analyzes of p <0.05.Results: The prevalence of risk of malnutrition according to the MNA-SF, DETERMINE and MUST was 21,7%, 36,1% and 12,2% respectively. Internal consistency of the MNA-SF was 0,51, DETERMINE was 0,50 and MUST was 0,05. The concurrent validity showed high values ​​of specificity and negative predictive values, however, the sensitivity and positive predictive values ​​were low, except when MNA was used as a criterion, which had better results. The predictive ability of hospital admissions, falls and disability was not evident in any of the three scales. However, the MNA-SF was the only scale that could predict mortality, showing that: individuals at risk of malnutrition obtained a lower median survival than those who had good nutritional status. Nutritional risk, which was measured by the MNA-SF scale, was a prognostic factor for mortality in two years.Conclusions: In the comparison of the three scales evaluated, the MNA-SF obtained the best results, for its concurrent validity and its predictive capacity of mortality. Therefore, given the results of this study, the MNA-SF was the most appropriate nutritional screening tool of older people in the community.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Cook, Rebecca. "Search for Usable Embryos Proves Elusive." College of Agriculture, University of Arizona (Tucson, AZ), 1993. http://hdl.handle.net/10150/295742.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Liuni, Francesca. "Experiencing mathematical proves syntax of an astrolabe." Thesis, Massachusetts Institute of Technology, 2016. http://hdl.handle.net/1721.1/106418.

Full text
Abstract:
Thesis: S.M., Massachusetts Institute of Technology, Department of Architecture, 2016.
"June 2016." Cataloged from PDF version of thesis.
Includes bibliographical references (pages 96-99).
The goal of thesis is discussing the way historical scientific instruments are exhibited in Art or Science Museums. The astrolabe and the related mathematical theories, as developed in the Arabic and Persian tradition between X-XI Century, are taken as emblematic case for this analysis. The proposed solution is the design of museum spaces which translate the language of this instruments through the syntax of the space itself. The debate has its premise in Benjamin' concept of historical experience which is essential not only for clarifying our approach to the discipline of History of Science but it is also a pivotal point for addressing the question of how we can understand these objects. A historical scientific instrument is the by-product of the scientific knowledge of a specific time and place. It is a synthesis, a representation which concentrate the plurality/multiplicity of knowledge in the materiality of one object, it is the picture of Benjamin's Concept of History. The knowledge the astrolabe embeds is the scientific knowledge of the Arabic and Persian mathematicians of X-XI century and its construction is a tangible proof of the exactness of mathematical theorems it relies on. Hence, the language of this object has to be the language of mathematics. Its terms and primitives compose the grammar of the axiomatic method (derived from Euclid) and the proof is the syntax of this linguistic system. The design proposes a three-dimensional version of mathematical proofs of some of the theorems used for the construction and functioning of the astrolabe. It is an attempt of bringing the proof from the two-dimension of the paper to the three-dimension of the visitor in order to provide him an experience that is the spatial experience of a proof brought in his three-dimension. The architecture visualize the process of reasoning of the mathematicians by creating a space that looks like a sketch. The sketch is tool we use for visualizing our process of reasoning, hence the design has to follow the "rules" of sketching and materialize its lines.
by Francesca Liuni.
S.M.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Cuxart, i. Jardí Anna. "Models estadístics en avaluació educativa: les proves d'accés a la universitat." Doctoral thesis, Universitat Politècnica de Catalunya, 1998. http://hdl.handle.net/10803/6528.

Full text
Abstract:
La tesis se inscribe en un doble ámbito científico formado por la Estadística y la Pedagogía. El objetivo de la tesis es la investigación de modelos estadísticos y estrategias de análisis que puedan ser de utilidad en el seguimiento de sistemas de evaluación complejos. Su motivación se encuentra en la necesidad de analizar las Pruebas de Aptitud para el Acceso a la Universidad (PAAU), que regulan el acceso a la universidad en España, desde la perspectiva de la ciencia estadística. La validez y fiabilidad de los exámenes COU (Curso de Orientación Universitaria) y PAAU han merecido una atención especial a lo largo de la investigación. Asimismo, se analizan con detenimiento las principales fuentes de variación de dichas notas: las diferencias entre centros de secundaria y el proceso de corrección de las pruebas PAAU.
En la Introducción, una vez resumidas las características del sistema de evaluación de las pruebas PAAU y discutido el papel de la estadística en el tratamiento de datos en educación, se establecen los objetivos concretos de la tesis, a la luz de las necesidades existentes y de los trabajos de investigación realizados hasta el momento.
El Capítulo 1 ilustra las diferencias entre los exámenes COU y las pruebas PAAU. Se aborda el estudio de la asociación entre ambas puntuaciones. La modelización de la variación de la nota PAAU individual por medio de modelos de regresión coeficientes aleatorios permite evidenciar (y medir) las diferencias entre centros de secundaria en cuanto a los estándares utilizados en COU. Este primer capítulo contiene una detallada introducción a los modelos de coeficientes aleatorios, también llamados modelos de nivel múltiple, que posteriormente se aplicaran en los capítulos 2 y 4, en la versión de modelos multivariantes de componentes de la varianza. El segundo capitulo, en un enfoque que complementa el anterior, se centra en el estudio de las medias (de COU y de PAAU) de cada centro, en la estructura de covarianza entre ambas. Como resultado relevante cabe citar la aplicación a la selección de la combinación más eficiente.
El Capítulo 3 se ha dedicado enteramente a la calidad del sistema de corrección de los exámenes PAAU. La modelización presentada ha permitido evaluar el impacto de los correctores en términos de la varianza debida a las diferencias en el grado de severidad y a la varianza generada por la inconsistencia. Para la obtención de los datos se ha requerido del diseño de experimentos. Dichos experimentos, que han evidenciado una serie de puntos débiles del sistema, deberían ser realizados de manera sistemática cada año en una estrategia de mejora de la calidad del proceso.
El Capítulo 4 estudia la covarianza del conjunto de notas PAAU tanto a nivel estudiante como a nivel centro, ofreciendo nuevos elementos de reflexión para la validez de dichas pruebas.
El Capítulo 5 resume la aplicación de varias propuestas de la tesis a la primera convocatoria de las pruebas PAAU-LOGSE.
El Capítulo 6 incluye las conclusiones de la tesis así como una serie de propuestas de seguimiento y mejora de la calidad global del sistema.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mach, Piera Maria Mercè. "La validesa del model triaxial de la confiança organitzativa com a predictor de l'efectivitat." Doctoral thesis, Universitat Ramon Llull, 2007. http://hdl.handle.net/10803/9252.

Full text
Abstract:
En el treball de recerca que presentem per obtenir el grau de doctor s'ha investigat la relació entre la confiança i l'efectivitat organitzativa dins del context dels esports interactius professionals. L'interès creixent de la bibliografia sobre la confiança mostra el reconeixement de la importància que se li atorga com a factor que incrementa l'èxit organitzatiu. Malgrat aquest interès creixent, encara hi ha pocs estudis empírics que mostrin en el nivell d'anàlisi de l'equip, les relacions entre la confiança organitzativa i els resultats de l'efectivitat. L'objectiu d'aquesta recerca és investigar empíricament fins a quin punt les percepcions de la confiança dels jugadors (entre els membres de l'equip, la seva relació amb l'entrenador principal i amb el club en conjunt) poden predir l'actuació futura de l'equip. A més, també s'ha considerat el possible efecte moderador de l'estil de direcció de l'entrenador (lideratge transaccional o transformacional), juntament amb la cohesió del grup i les polítiques organitzatives.
En aquest treball empíric s'analitzaran els resultats del treball de camp realitzat, entre març i abril de l'any 2005, a 700 atletes pertanyents a 59 equips professionals de les primeres lligues esportives espanyoles de bàsquet (ACB), handbol (ASOBAL), hoquei sobre patins (OK-Liga) i futbol sala (Liga de Honor). S'ha utilitzat una combinació d'ANOVA i d'anàlisi de regressió per tal de comprovar les relacions proposades en el model de recerca. Els resultats obtinguts mostren evidències que un grup de variables exerceix un efecte mediador entre els resultats actuals i futurs de l'equip.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Solà, Pola Montserrat. "Les proves d'Avaluació Clínica Objectiva i Estructurada (ACOE) en els estudis universitaris d'infermeria." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2014. http://hdl.handle.net/10803/132247.

Full text
Abstract:
INTRODUCCIÓ: Les proves d’Avaluació Clínica Objectiva i Estructurada (ACOE) estant reconegudes com un format eficaç d’avaluació en l’àmbit de la salut i han estat implementades per un important sector d’institucions educatives com les Escoles/Facultats d’Infermeria. Durant els anys 2001-2011 es va portar terme a Catalunya un projecte conjunt entre l’Institut d’Estudis de la Salut (IES) i les Escoles/Facultats d’Infermeria catalanes per a la implementació de les citades proves. L’ACOE es considera un escenari on l’estudiant pot demostrar de forma vàlida i fiable la competència adquirida en el seu període de formació en un entorn molt similar al real. Funciona com un instrument avaluatiu que mesura la competència de forma controlada i objectiva. OBJECTIU GENERAL: Analitzar les proves ACOE com a instrument formatiu i/o avaluatiu en els estudis d’infermeria de pregrau. OBJECTIUS ESPECÍFICS: Valorar, a partir de la concurrència de professorat i alumnes, una proposta formativa-avaluativa en els estudis d’infermeria de pregrau: l’ACOE. Identificar, des de la visió dels implicats (estudiants i professorat), el valor i el que aporten les proves ACOE com a entorn facilitador de l’aprenentatge en els estudis universitaris d’infermeria. Comparar els valors identificats respecte a la prova ACOE amb els descrits a la literatura científica. Elaborar conceptes teòrics inductius a partir dels textos generats pels participants, delimitant algunes orientacions educatives. Fer una proposta per implementar les proves ACOE en els estudis de grau. METODOLOGIA: Tenint en compte els objectius de la present tesi, s’ha optat per una metodologia d’investigació qualitativa i el mètode de la Teoria fonamentada. Per analitzar la visió del implicats en les proves ACOE es va recollir informació tant de l’alumnat participant com del professorat organitzador. Les tècniques utilitzades per recollir les dades van ser diverses. En total, es van entrevistar 15 informants (incloent les entrevistes individuals als docents i els alumnes participants del grup focal) i es van administrar qüestionaris de preguntes obertes a 70 alumnes. Per realitzar l’anàlisi de les dades s’ha utilitzat el mètode de les comparacions constants per buscar el significat de les dades categorizant–les. S’ha emprat el suport informàtic del programa Atlas.ti versió 5.0. RESULTATS: Respecte a l’organització i contingut de la prova, els informants valoren les simulacions de les situacions clíniques que s’utilitzen a la prova com creïbles, rellevants i representatives. D’altra banda, destaquen la importància de que la informació abans de realitzar la prova sigui exhaustiva i acurada, aspecte que es relaciona directament amb el nerviosisme que els hi ha generat als alumnes la seva participació en la prova. El valor i les aportacions de la prova ACOE per l’alumnat són: l’autoavaluació, l’autoconeixement, rebre feedback, la possibilitat d’aprendre, ser un repte per posar-se a prova, refermar la confiança, experimentar en situacions noves o representar un assaig de la vida real. En general, la consideren una experiència recomanable. El professorat destaca la seva capacitat per integrar i avaluar competències, l’objectivitat en l’avaluació i la possibilitat d’avaluar la metodologia docent utilitzada. Els professorat unànimement i una part considerable de l’alumnat es mostra favorable a implementar la prova amb una finalitat formativa-avaluativa integrada com una avaluació continua dins dels estudis universitaris d’infermeria de pregrau. CONCLUSIONS: Per tal de millorar l’aprenentatge i l’avaluació de les competències clíniques dels estudis d’infermeria, incloure una prova ACOE com a part d’estratègia d’avaluació continua amb un enfocament multimètode. S’ha de potenciar l’autoavaluació dels alumnes com a element fonamental de la capacitat autònoma d’aprenentatge i millorar el feedback que reben fent-lo més qualitatiu. Per potenciar la viabilitat de la prova ACOE, cal millorar el seu cost-efectivitat implementant una prova d’unes dues hores de durada i buscant totes les estratègies de col•laboració a l’abast.
INTRODUCTION: The Objective Structured Clinical Evaluation (OSCE) has been recognized as an effective evaluation tool in the health field and has been implemented by a large sector of educational institutions, like Schools/Faculties of Nursing. During the years 2001 to 2011, a project between the Institute of Health Studies and the Schools/Faculties of Catalan Nursing took place in Catalonia for the implementation of the OSCE, where the students’ performance was evaluated by a direct observation while they had a clinical encounter with a simulated patient. AIM: To analyze OSCE as a training and/or assessment tool in undergraduate nursing education. SECONDARY OBJECTIVES: (1) Identify, from the view of people involved in the evaluation (students and teachers), the value of the evidence OSCE as a facilitator of the learning environment in a Nursing School. (2) Compare the values identified with the OSCE results described in the scientific literature. (3) Develop inductive theoretical concepts from the texts generated by the participants, outlining some educational guidance. (4) Make an approach to implement the OSCE tests in undergraduate nursing. METHODOLOGY: A qualitative research and Grounded Theory Methodology was applied. The information was collected from the students and the faculty involved. Fifteen informants were interviewed (including interviews with teachers and students participating in the focus group) and questionnaires with open-ended questions were administered to seventy students. A constant comparison method was used to perform the data analysis in order to find the meaning of the data, and a computerized program (Atlas.ti) was used to analyze it. RESULTS: With regard to the organization and content of the test, the informants valuated the clinical situations used as credible, relevant and representative. The value and contribution of the OSCE test for the students was: Self-assessment, self-awareness, feedback, the learning and challenge involved. It strengthened confidence and represented a real clinical encounter. In general the OSCE test was considered a recommended experience. The faculty highlighted its ability to integrate and evaluate competence objectively in the evaluation and the ability to assess the teaching methods used. The faculty, as well as an important part of the students, unanimously agreed to develop the OSCE with an educational/assessment purpose within undergraduate nursing Schools/Faculties. CONCLUSIONS: Including an OSCE test with a multi-method approach as part of the evaluation strategy improves the learning and assessment of nursing studies clinical skills. It promotes student self-assessment as a fundamental element of self-learning and improves feedback, making it more qualitative. To enhance the viability of the OSCE test, however, its cost-effectiveness must improve.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Casals, Coll Marta. "Validesa diagnòstica de la bateria NEURONORMA en deteriorament cognitiu lleu i demència tipus Alzheimer lleu." Doctoral thesis, Universitat Autònoma de Barcelona, 2015. http://hdl.handle.net/10803/289642.

Full text
Abstract:
En els últims anys l’exploració neuropsicològica ha contribuït a la descripció de les característiques cognitives i psicològiques de la malaltia d’Alzheimer (MA). La caracterització neuropsicològica s’ha convertit en un dels punts clau de la identificació de la simptomatologia i de la descripció dels estadis de la patologia, aportant informació de gran rellevància en el diagnòstic de la malaltia. ! Els principals objectius d’aquest treball són: (i) analitzar la validesa diagnòstica de la bateria NEURONORMA (NN) per al deteriorament cognitiu lleu (DCLL) i la demència tipus Alzheimer probable (DTA) en fase lleu, mitjançant l’anàlisi ROC, el càlcul dels punts de tall òptims i dels valors predictius positius i negatius; (ii) analitzar la validesa diagnòstica incremental mitjançant l’analisi multiROC i el càlcul d’algoritmes que incloguin punts de tall consecutius amb els valors predictius positius i negatius resultants; (iii) comparar els valors resultants d’ambdues anàlisis de validesa per tal d’optimitzar la identificació dels subjectes amb DCLL i DTA lleu, (iv) observar l’eficàcia classificatòria per al DCLL d’un algoritme clínic NN seleccionat a partir dels criteris cognitius que s’inclouen en les recomanacions del National Institute on Aging i del grup de treball de la Alzheimer Association (NIA-AA). ! A partir de la mostra NN global es va crear una mostra de validació amb un total de 298 subjectes (149 controls, 79 DCLL i 70 DTA lleu). Es van seleccionar els subjectes classificats com a GDS 4 del grup d’individus amb DTA de la mostra global NN i es van balancejar els subjectes control per edat i escolaritat amb els subjectes dels grups de pacients mitjançant la tècnica de l’aparellament. Es va administrar la bateria NN, composta de 13 proves neuropsicològiques de diferents àmbits cognitius (span de Dígits, Cubs de Corsi, Trail Making Test, test de Stroop, Boston Naming Test, Token Test, Figura de Rey, Free and Cued Selective Reminding Test, Judici d’Orientació de Línies, fluencia verbal semàntica i fonològica, subtests del Visual Object and Space Perception Battery i la Torre de Londres) de les que es van analitzar 33 variables. Les puntuacions brutes dels subjectes es van convertir a escalars ajustant-les per edat i escolaritat d’acord amb la metodologia i les dades normatives publicades, obtingudes a partir de la mostra de controls NN global. Es van analitzar els principals índexs de validesa diagnòstica (l’especificitat, la sensibilitat, les corbes ROC, l’Índex de Youden i els valors predictius) de totes les variables estudiades. Es van calcular també paràmetres de validesa incremental mitjançant una anàlisi multiROC de la que es van obtenir una sèrie d’algoritmes psicomètrics. Finalment es va construir un algoritme clínic per tal de classificar els subjectes amb DCLL respecte als controls. ! Les principals conclusions de l’estudi són les següents: els dos grups de subjectes patològics, tant els DCLL com els DTA lleu, presenten semblances en els punts forts i febles en les puntuacions obtingudes en la majoria de tests neuropsicològics estudiats; els tests neuropsicològics que mesuren la memòria tant verbal com visual són els que discriminen més bé els dos grups patològics dels controls i entre ells; el component executiu podria entrar en joc a més de la memòria en el moment de separar el grup de subjectes amb DCLL respecte al de controls; l’algoritme psicomètric, que integra diverses tasques alhora, assoleix valors predictius superiors i augmenta la potència diagnòstica dels instruments utilitzats per al diagnòstic del DCLL i la DTA lleu; l’algoritme psicomètric que més bé separa el grup de subjectes amb DCLL del de controls se situa en puntuacions escalars dins de la normalitat segons barems NN, ampliant el poder diagnòstic de l’instrument a subjectes amb dèficits extremadament lleus o gairebé imperceptibles; l’algoritme clínic estudiat, tot i que obté valors d’exactitud diagnòstica força modestos, aconsegueix definir altres àmbits cognitius a part de la memòria en la classificació dels tres grups estudiats. El present treball doncs aporta aspectes metodològics de gran rellevància per a futurs treballs d’investigació en el camp de la neuropsicologia i les dades aquí resultants mostren valors de predicció de gran utilitat per a la detecció de fases clíniques incipients de la MA.
In the last years, neuropsychological assessment has contributed to the description of cognitive and psychological characteristics of Alzheimer’s disease (AD). Neuropsychological characterization has become, indeed, one of the highlights to identify and describe AD symptomatology, and has provided relevant information about the diagnostic of the disease. ! The aims of this study are: (i) to analyze the diagnostic validity of the NEURONORMA (NN) battery for mild cognitive impairment (MCI) and Alzheimer’s disease mild dementia (AD dementia), by means of ROC analysis, the optimal cut-off points and positive and negative predictive values calculations; (ii) to analyze incremental diagnostic validity through the multiROC analysis and algorithm calculations that include consecutive cut-off points with their positive and negative predictive values; (iii) to compare the results from both validity analyses with the aim to obtain an optimal identification of the MCI and AD dementia subjects, (iv) to observe the efficacy of a NEURONORMA clinical algorithm, which has been selected according to the cognitive criteria to classificate MCI patients, recommended by the the National Institute on Aging-Alzheimer’s Association workgroups (NIA-AA). ! A validity sample was selected from the NEURONORMA global sample with 298 subjects (149 cognitively normal adults, 79 MCI, and 70 AD mild dementia). GDS 4 subjects were selected from the global sample AD group. Control subjects were matched by age and education with patient subjects. Thirteen neuropsychological instruments from the NEURONORMA battery were administered. The neuropsychological protocol included the following tests: Verbal Span, Corsi’s Test, Trail Making Test, Stroop Test, Boston naming Test, Token Test, Rey-Osterrieth Complex Figure, Free and Cued Selective Reminding Test, Judgment of Line Orientation, Verbal semantic and phonologic fluency, selected tests of the Visual Object and Space Perception Battery, Tower of London Drexel University version. Thirty three variables were analysed. Subjects’ row scores were converted to age-adjusted scaled ones by age and education adjustment according to the published methodology and data from control group of the NEURONORMA global sample.The main diagnostic validity indexes (specificity, sensitivity, Roc curves, Yoden Index, and predictive values) were analyzed. Incremental validity parameters were calculated by means of multiROC analysis obtaining psychometric cut-off point algorithms. Finally, a clinical algorithm was constructed in order to classify MCI versus control subjects. ! The main conclusions of the study are the following. MCI and AD mild dementia groups show similar strengths and weaknesses in the scores of most of the studied neuropsychological tests; verbal and visual memory tests are the best ones to classify pathological groups both between them and with respect to the controls; executive component might be relevant to classify MCI in relation to control subjects in addition to memory; the psychometric algorithm, which integrates different neuropsychological tasks, achieves the best predictive values and increases the tests diagnostic power for the MCI and AD mild dementia diagnostic; the psychometric algorithm that best classifies MCI subjects with respect to the controls yields normal scaled scores (according NEURONORMA normative data). This result allows extending the diagnostic power to individuals with very mild or imperceptible impairment. The clinical algorithm, although it obtains poor diagnostic values, helps to define other cognitive areas in addition to memory in the classification of the studied groups. This study, therefore, provides relevant methodological aspects to consider in future research works in the field of neuropsychology. It also provides useful predictive data to apply to the incipient clinical stages of AD.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rovira, i. Bach Montserrat. "Les proves de correcció objectiva i l’aprenentatge de la Història de l’Art al Batxillerat." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2011. http://hdl.handle.net/10803/84024.

Full text
Abstract:
Aquesta tesi s’inscriu en una línia d’investigació del grup de recerca consolidat DHIGECS de la UB que porta deu anys investigant la relació entre els resultats d’aprenentatge en la matèria d’Història i les activitats que permeten estimular amb més constància l’esforç d’aprenentatge de l’alumnat i que es reflecteixen en la valoració del seu rendiment. L’estudi realitzat ha volgut verificar la hipòtesi segons la qual les proves de correcció objectiva --fàcils i ràpides de corregir per part del professorat-- si segueixen el discurs de la informació de la història de l’art formulada en el transcurs de la docència, i es proposen amb regularitat, i també si es corregeixen a posteriori en diàleg amb l’alumnat de manera que justifiquin i argumentin tant les respostes correctes com les incorrectes, en milloren el rendiment acadèmic. Per tal de verificar aquesta hipòtesi s’ha treballat amb una mostra de més de 400 alumnes de diversos centres públics i privats de Catalunya. La tesi s’estructura en les següents parts: una primera part teòrica, que estaria reflectida en els dos primers capítols. Dins d’aquests, el 1r correspon a la introducció on es plantegen els precedents d’aquesta tesi i l’estat de la qüestió, l’objecte de la recerca, la hipòtesi i els objectius que s’han perseguit. El segon capítol correspon al marc teòric i metodològic en el qual s’inscriu. Una segona part presenta el disseny de la recerca on es recullen els instruments que s’han utilitzar en la investigació i que es presenten per l’ordre amb què es van utilitzar al llarg del treball de camp. I es troben explicitats des del capítol tercer fins al setè. La tercera part, més pràctica, és la que correspon a l’experimentació. Aquesta part es subdivideix en dos capítols. El primer, el que correspon al capítol vuitè, és on es desenvolupa el treball de camp al centre experimentador, anomenat centre A i que constitueix un estudi de cas on la investigadora era alhora la professora; el segon, el que correspon al capítol novè, recull la mateixa experiència a la resta dels centres que varen participar en l’estudi. Finalment el Capítol X recull les conclusions. També cal esmentar que la tesi conté diversos annexos que es consideren necessaris per poder contrastar la recerca. En l’Annex I hi ha el recull de les revistes i altres fonts consultades pel que fa a l’estat de la qüestió; en el II s’especifica el programa d’Història de l’Art que ha estat comú a tots els centres; l’annex III inclou el material facilitat per a la didàctica dels centres experimentadors on no tan sols es recull el nucli de la programació (amb les idees principals a desenvolupar i els objectius didàctics) sinó també materials escrits per si es volien utilitzar a la classe; i, finalment, a l’Annex IV hi consten les transcripcions de les entrevistes finals realitzades al professorat.
The Evaluation of objective correction as a learning tool of the “History of Art” subject in “Batxillerat” (higher certificate A-level) This thesis follows the study approach of the consolidated DHIGECS research team at UB University who, for ten years, have been researching into the realationship between the learning results of the subject of History and the activities which enable us to foster, successfully, the learning effort of students, which can be reflected in the final results. The study aims to check the hypothesis which proves that objective tests – easy and quick to mark – can improve the students’ academic results, if they follow the information methodology applied throughout the lessons, and if they are carried out regularly, and if they are marked, with hindsight, together with the students so that they justify both correct and incorrect answers. In order to verify this hypothesis, the research is based on a sample of over 400 students from several public and private centres of Catalonia. The thesis is divided into the following parts: a theoretical part, which is reflected in the first two chapters. The first one includes the introduction with the precedents of the thesis and the state of art, the subject of the research, the hypothesis and the objectives. The second chapter is about the theoretical-methodological framework. The second part, the research design, where we find the tools used in the research which are presented in the order of usage throughout the field survey. They are explained from chapter III to VII. The third part, more practical, is devoted to experimentation. This part is devided into two chapters. In the first one, which corresponds to chapter VIII, the field survey is developed in the experiencing centre called centre A; the second one, which corresponds to chapter IX, gathers the same experience in the rest of the centres which took part in the research. Finally, chaper X presents the conclusions. It is also worth mentioning that this thesis contains several annexes which are thought to be necessary to check the research. In annex I, there is a list of the consulted magazines and other resources as far as the state of art is concerned; The second one specifies the curriculum of History of Art which has been common in all centres. Annex III includes the supplied learning materials of the experiencing centres where you can find not only the syllabus core ( with the main ideas to develop and objectives) but written materials as well to be used in class; finally, annex IV presents the transcriptions of the final interviews with the teachers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rovira, i. Bach Montserrat. "Les proves de correcció objectiva i l'aprenentatge de la Història de l'Art al Batxillerat." Doctoral thesis, Universitat de Barcelona, 2011. http://hdl.handle.net/10803/145033.

Full text
Abstract:
Aquesta tesi s’inscriu en una línea d’investigació del grup de recerca consolidat DHIGECS de la UB que porta deu anys investigant la relació entre els resultats d’aprenentatge en la matèria d’Història i les activitats que permeten estimular amb més constància l’esforç d’aprenentatge de l’alumnat i que es reflecteixen en la valoració del seu rendiment. L’estudi realitzat ha volgut verificar la hipòtesi segons la qual les proves de correcció objectiva --fàcils i ràpides de corregir per part del professorat-- si segueixen el discurs de la informació de la història de l’art formulada en el transcurs de la docència, i es proposen amb regularitat, i també si es corregeixen a posteriori en diàleg amb l’alumnat de manera que justifiquin i argumentin tant les respostes correctes com les incorrectes, en milloren el rendiment acadèmic. Per tal de verificar aquesta hipòtesi s’ha treballat amb una mostra de més de 400 alumnes de diversos centres públics i privats de Catalunya. La tesi s’estructura en les següents parts: una primera part teòrica, que estaria reflectida en els dos primers capítols. Dins d’aquests, el 1r correspon a la introducció on es plantegen els precedents d’aquesta tesi i l’estat de la qüestió, l’objecte de la recerca, la hipòtesi i els objectius que s’han perseguit. El segon capítol correspon al marc teòric i metodològic en el qual s’inscriu. Una segona part presenta el disseny de la recerca on es recullen els instruments que s’han utilitzar en la investigació i que es presenten per l’ordre amb què es van utilitzar al llarg del treball de camp. I es troben explicitats des del capítol tercer fins al setè. La tercera part, més pràctica, és la que correspon a l’experimentació. Aquesta part es subdivideix en dos capítols. El primer, el que correspon al capítol vuitè, és on es desenvolupa el treball de camp al centre experimentador, anomenat centre A i que constitueix un estudi de cas on la investigadora era alhora la professora; el segon, el que correspon al capítol novè, recull la mateixa experiència a la resta dels centres que varen participar en l’estudi. Finalment el Capítol X recull les conclusions. També cal esmentar que la tesi conté diversos annexos que es consideren necessaris per poder contrastar la recerca. En l’Annex I hi ha el recull de les revistes i altres fonts consultades pel que fa a l’estat de la qüestió; en el II s’especifica el programa d’Història de l’Art que ha estat comú a tots els centres; l’annex III inclou el material facilitat per a la didàctica dels centres experimentadors on no tan sols es recull el nucli de la programació (amb les idees principals a desenvolupar i els objectius didàctics) sinó també materials escrits per si es volien utilitzar a la classe; i, finalment, a l’Annex IV hi consten les transcripcions de les entrevistes finals realitzades al professorat.
This thesis follows the study approach of the consolidated DHIGECS research team at UB University who, for ten years, have been researching into the realationship between the learning results of the subject of History and the activities which enable us to foster, successfully, the learning effort of students, which can be reflected in the final results. The study aims to check the hypothesis which proves that objective tests – easy and quick to mark – can improve the students’ academic results, if they follow the information methodology applied throughout the lessons, and if they are carried out regularly, and if they are marked, with hindsight, together with the students so that they justify both correct and incorrect answers. In order to verify this hypothesis, the research is based on a sample of over 400 students from several public and private centres of Catalonia. The thesis is divided into the following parts: a theoretical part, which is reflected in the first two chapters. The first one includes the introduction with the precedents of the thesis and the state of art, the subject of the research, the hypothesis and the objectives. The second chapter is about the theoretical-methodological framework. The second part, the research design, where we find the tools used in the research which are presented in the order of usage throughout the field survey. They are explained from chapter III to VII. The third part, more practical, is devoted to experimentation. This part is devided into two chapters. In the first one, which corresponds to chapter VIII, the field survey is developed in the experiencing centre called centre A; the second one, which corresponds to chapter IX, gathers the same experience in the rest of the centres which took part in the research. Finally, chaper X presents the conclusions. It is also worth mentioning that this thesis contains several annexes which are thought to be necessary to check the research. In annex I, there is a list of the consulted magazines and other resources as far as the state of art is concerned; The second one specifies the curriculum of History of Art which has been common in all centres. Annex III includes the supplied learning materials of the experiencing centres where you can find not only the syllabus core ( with the main ideas to develop and objectives) but written materials as well to be used in class; finally, annex IV presents the transcriptions of the final interviews with the teachers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Medina, Bombardó David. "Validesa de les troballes clíniques per al diagnòstic d'infecció urinària en les dones amb molèsties miccionals." Doctoral thesis, Universitat Autònoma de Barcelona, 2008. http://hdl.handle.net/10803/4636.

Full text
Abstract:
OBJECTIUS: Avaluar l'evidència existent en el poder predictiu de les troballes clíniques per al diagnòstic d'infecció urinària (ITU) no complicada en dones amb simptomatologia incident dins l'àmbit d'atenció primària. 1) A partir de la bibliografia mèdica, estimar els índexs de prova diagnòstica de les toballes clíniques i dels tests urinaris en tira reactiva, objectivats en una consulta d'atenció primària, mitjançant examen clínic, per determinar-ne el poder predictor d'ITU. 2) Dissenyar un algoritme diagnòstic. 3) Avaluar, en les guies de pràctica clínica (GPC) existents, com es sustenta l'evidència que avala el poder predictiu, per al diagnòstic d'ITU, de les troballes clíniques i els resultats de la tira reactiva en una mostra d'orina.
METODOLOGÍA: 1) Revisió sistemàtica d'articles originals trobats fins març 2005 a bases de dades mèdiques i, mitjançant metaanàlisi, calcular els índexs combinats de prova diagnòstica per a les diferents variables clíniques trobades. 2) Construcció d'un model diagnòstic i càlcul dels corresponents valors predictius post-test a partir de la priorització de les variables més rellevants trobades en l'apartat 1, segons les seves raó de versemblança, presencia en la població i rendiment diagnòstic. 3) Revisió sistemàtica de GPC amb càlcul quantitatiu de les referències bibliogràfiques en el seu apartat diagnòstic i anàlisi qualitatiu de les evidències que s'hi reflecteixen així com de les referències que les avalen.
RESULTATS: 1) Dels 303 articles trobats, 11 van ser inclosos. Analitzades 15 troballes (disúria, pol·laciúria, urgència miccional, nictúria, irritació vaginal, augment fluix vaginal, antecedents d'ITU, dolor hipogàstric, dolor lumbar, febre, activitat sexual, pol·laciúria+disúria, urgència+disúria i leucocitúria i nitritúria per tira reactiva). La nitritúria resultà ser un bon predictor d'ITU, amb valors de raó de versemblança positiva (RVP) de 6,5 (IC95% 4,2-10) i amb molt menor poder predictiu, la disúria+urgència amb 1,7 (IC95% 1,5-2) i la leucocitúria 1,4 (IC95% 1,3-1,6). L'augment de fluix vaginal (RVP=0,6 [IC95% 0,5-0,8]) i dolor suprapúbic (0,8 [IC95% 0,7-0,9]), desafavorien el diagnòstic; la resta de variables no mostraren poder predictiu. 2) Partint de la variable disúria+urgència es van poder dissenyar dos models de decisió: un incloent la variable nitritúria, aconseguia increments del valor predictiu del 30% i el segon model incloent leucocitúria i nitritúria, aconseguint increments del 32%. 3) D'entre els 2100 articles obtinguts en bases de dades mèdiques i 192 pàgines web consultades, es trobaren 14 GPC. El 57,7% de les referències de l'apartat diagnòstic tenien més de 10 anys. 8 referències van ser utilitzades per més d'una GPC. 8 GPC tenien indicacions sobre graus d'evidència i/o recomanació, amb classificació de l'evidència poc uniforme entre les guies. Quedà reflectit el poder predictiu de la leucocitúria i la nitritúria en la tira reactiva, però no succeí el mateix en les troballes clíniques. Poca coincidència entre les guies en el llindar en l'urinocultiu per considerar ITU.
CONCLUSIONS: En dones amb simptomatologia urinària incident a atenció primària, no s'ha trobat cap símptoma, signe o antecedent amb pes suficient per ser considerat predictor d'ITU no complicada. En canvi, la troballa de nitrits en la tira reactiva en una mostra d'orina recent sembla ser bon predictor. En les GPC per al maneig de les infeccions urinàries no complicades en dones, l'apartat diagnòstic presentà referències molt antigues i sense un mínim de rigor a l'hora de demostrar eventuals evidències i justificar-ne recomanacions. Es trobà manca d'acord en el sistema de classificació de l'evidència i les recomanacions i poca coincidència a l'hora d'establir-ne el nivells.
Cal implantar i generalitzar eines metodològiques de consens quan es realitzin nous estudis i com criteri de selecció per anàlisis comparatives. Caldria determinar el pes i el comportament que cada troballa clínica presenta com predictor d'ITU, sola o en relació a altres troballes amb les que es pugui manifestar simultàniament.
OBJECTIVES: In primary care, to evaluate clinical findings predictive value evidence to diagnosing uncomplicated urinary tract infection (UTI) in women with recent onset urinary complaints. 1) By medical bibliography, to estimate diagnostic test index to clinical findings and leukocyte esterase and nitrate by urinary dipstick test performed in primary care clinical exam, to determinate their UTI diagnostic accuracy values. 2) To design a diagnostic algorithm. 3) To evaluate, in available Clinical Practice Guidelines (CPG), how evidence is sustained to clinical findings and dipstick test results in urinary sample UTI diagnostic accuracy value.
METHODS: 1) Systematic reviews of original studies until March 2005 in medical data bases and calculate by meta-analysis pooled diagnostic test index of variables clinical findings. 2) To build a diagnostic model and work out their post test predictive values according to priority by likelihood ratio, prevalence and diagnostic efficiency to the variables found above. 3) Systematic review of CPG along with quantitative analysis of bibliographic references in their diagnostic section and qualitative analysis of reflected evidences as well as references that support them.
RESULTS: 1) We included 11 of the 303 articles found. We analysed 15 findings (dysuria, frequency, urgency, nocturia, vaginal irritation, vaginal discharge, history of UTI, hypogastric pain, back pain, fever, sexual activity, frequency+dysuria, urgency+dysuria and leukocyte and nitrite in dipstick test. Nitrituria was found to be a good UTI predictor, with positive likelihood ratio (PLR) of 6,5 (95%CI 4,2-10) and a lot less predictive power dysuria+urgency with 1,7 (95%CI 1,5-2) and leukocyte 1,4 (95CI 1,3-1,6). Increases vaginal discharge (PLR 0.6 [95%CI 0,5-0,8]) and suprapubic pain (0,8 [95%CI 0,7-0,9]) disfavour diagnosis and the rest of variables didn't show predictive power. 2) Working with dysuria+urgency it was able to design two decision models: one if nitrituria was included predictive values increased 30%; and a second model if leukocyte and nitrituria were included predictive values increased 32%. 3) We found 14 CPG among 2100 articles got in medical data bases and in 192 web pages consulted. 57,7% of references in diagnostic section were more than 10 years old. Only 8 references were used in several CPG. 8 CPC had indications about evidence levels and or recommendation, and the evidence classification was not uniform. The predictive power of leukocyte and nitrituria in dipstick test could be seen, on the other hand the clinical findings didn't have evidence. Little coincidence between several guides in urinoculture cut-off was confirmed.
CONCLUSIONS: In primary care, no symptoms, sign or antecedents can be considered predictor for uncomplicated urinary tract infection in women with recent onset urinary complaints; on the contrary, to find nitrite in dipstick in recently urine sample can be a good UTI predictor. Old references prevail and with weakly rigour were demonstrated evidences and justify recommendations in diagnostic section in women uncomplicated urinary tract infection Clinical Practice Guidelines. No accord were found in evidence or recommendations classification system or assignation levels.
It's necessary to introduce and generalize consensus in methodological tools to design new studies and for comparative study analysis. For each clinical finding is necessary to determinate corresponding weight and behaviour UTI diagnostic accuracy values, when they appear alone or simultaneous with other variables related.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Validesa de les proves"

1

Mardas, Kōstas E. Alexandros Panagoulēs: Proves thanatou. Athēna: Chōregos, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Mendonça, Juan Carlos. Conocimiento, validez y derogación de normas juridicas: Los principios generales. Asunción, Paraguay: J.C. Mendonça, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Proves polemou: Sēmeiōseis henos Dokimou, Hevros 1967. Athēna: Ekdoseis Topos, 2014.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Josep M. T. Grau i Pujol. Noms i gent de la Conca de Barberà: Limitacions i validesa de les sèries censals modernes. Barcelona: R. Dalmau, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

The fundamentals of drawing: The book that proves anyone can draw. Harleston: Tobar, 2005.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Carman, George. Science proves the Bible: A confirmation of the book of books. Escondido, CA: Zytech Western, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wolf, Fred Alan. The spiritual universe: How quantum physics proves the existence of the soul. New York: Simon & Schuster, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Bridge, N. H. World views and the building of the Great Pyramid at Giza: The innocence of children proves the existence of God and prophecy proves the validity of the Bible. Saginaw, MI: N.H. Bridge, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

God according to God: A physicist proves we've been wrong about God all along. New York, NY: HarperOne, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Close, Edward R. Transcendental physics: Science proves the existence of God and integrates the search for truth. Jackson, Mo: Paradigm Press, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Validesa de les proves"

1

Perret, Mandy Green. "Nature Proves Our Vulnerability." In Challenging Common Core Language Arts Lessons, 7–39. New York: Routledge, 2021. http://dx.doi.org/10.4324/9781003233480-2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Hoare, C. A. R., and He Jifeng. "Refinement algebra proves correctness of compilation." In Programming and Mathematical Method, 245–69. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 1992. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-642-77572-7_12.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Pallen, Lewis Vande. "The science proves it (or not)." In Systemic Crises of Global Climate Change, 84–85. Abingdon, Oxon ; New York, NY : Routledge, 2016.Identifiers: LCCN 2015040964 | ISBN 9781138830066 (hb) | ISBN 9781315737454 (ebook): Routledge, 2016. http://dx.doi.org/10.4324/9781315737454-16.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Moore, Martin. "Expedient Outcomes: Communication Proves Harder than Expected." In The Origins of Modern Spin, 38–54. London: Palgrave Macmillan UK, 2006. http://dx.doi.org/10.1057/9780230625549_3.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sain, Ildikó. "Past proves more invariance properties but not pca's." In Aspects and Prospects of Theoretical Computer Science, 80–92. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 1990. http://dx.doi.org/10.1007/3-540-53414-8_31.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Walrand, Jean. "PageRank: B." In Probability in Electrical Engineering and Computer Science, 21–38. Cham: Springer International Publishing, 2021. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-49995-2_2.

Full text
Abstract:
AbstractIn this chapter, we take a second look at the concepts that we introduced in PageRank-A. The main ideas concern the long-term behavior of Markov chains and, in particular, the significance of the invariant distribution. As explained in the Introduction, part B of each chapter can be omitted in an introductory course.Section 2.1 discusses the sample space of a Markov chain: the outcomes and their probability. Section 2.2 explains the meaning of the weak and strong laws of large numbers. Section 2.3 proves these results for independent and identically distributed random variables. Section 2.4 proves the strong law of large numbers for Markov chains. Section 2.5 concludes the chapter by proving the Big Theorem for Markov chains.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Showaiter, Abdulaziz, Anjum Razzaque, and Allam Hamdan. "The Adopting Knowledge Management Proves Vital for Bahrain’s Governmental Sector." In Advances in Intelligent Systems and Computing, 51–59. Singapore: Springer Singapore, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-981-15-3383-9_5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Quiring, Benjamin, and Panagiotis Manolios. "GACAL: Conjecture-Based Verification." In Tools and Algorithms for the Construction and Analysis of Systems, 388–92. Cham: Springer International Publishing, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-45237-7_26.

Full text
Abstract:
Abstract GACAL verifies C programs by searching over the space of possible invariants, using traces of the input program to identify potential invariants. GACAL uses the ACL2s theorem prover to verify these potential invariants, using an interface provided by ACL2s for connecting with external tools. GACAL iteratively searches for and proves invariants of increasing complexity until the program is verified.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Galvin, Robert. "Scanning for Height Approximation Proves Invaluable in Helping to Target Prime Suspects." In Crime Scene Documentation, 233–46. First edition. | Milton Park, Abingdon, Oxon ; Boca Raton, FL: CRC Press, 2021.: CRC Press, 2020. http://dx.doi.org/10.4324/9781003128465-20.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lieb, Elliott H., and Walter E. Thirring. "Bound for the Kinetic Energy of Fermions Which Proves the Stability of Matter." In The Stability of Matter: From Atoms to Stars, 393–96. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 1997. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-662-03436-1_33.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Validesa de les proves"

1

van der Borden, John. "Well-Service Vessel Record Proves Safety Case." In SPE Health, Safety and Environment in Oil and Gas Exploration and Production Conference. Society of Petroleum Engineers, 1996. http://dx.doi.org/10.2118/35965-ms.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Herbelin, Hugo. "An Intuitionistic Logic that Proves Markov's Principle." In 2010 25th Annual IEEE Symposium on Logic in Computer Science (LICS 2010). IEEE, 2010. http://dx.doi.org/10.1109/lics.2010.49.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Holleman, Evert, and T. F. Erik Huber. "EIA Proves To Be Useful In CCS Projects." In SPE International Conference on Health, Safety and Environment in Oil and Gas Exploration and Production. Society of Petroleum Engineers, 2010. http://dx.doi.org/10.2118/127080-ms.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Pia, Giancarlo, Tom Fuller, Thomas Haselton, and Ringys Kirvelis. "Underbalanced-Undervalued? Direct Qualitative Comparison Proves The Technique!" In IADC/SPE Drilling Conference. Society of Petroleum Engineers, 2002. http://dx.doi.org/10.2118/74446-ms.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Moore, Melvin J., Warren J. Winters, Edwin Zwald, and David Brisco. "Field Trial Proves Upgrades to Solid Expandable Tubulars." In Offshore Technology Conference. Offshore Technology Conference, 2002. http://dx.doi.org/10.4043/14217-ms.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Southcott, Angie, and Harold Harper. "3D Seismic Proves its Value in Bakken Geosteering." In Unconventional Resources Technology Conference. Tulsa, OK, USA: American Association of Petroleum Geologists, 2014. http://dx.doi.org/10.15530/urtec-2014-1922656.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Baas, Tom, Jeff Gardner, and Richard Mielke. "Innovative Joint Proves Successful in Critical Slipline Project." In Pipelines Conference 2011. Reston, VA: American Society of Civil Engineers, 2011. http://dx.doi.org/10.1061/41187(420)60.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Stevenson, Eddie, Raiturkar Avadhut, Khalfan Al-Harthy, Ramzi Abdulkadir, and Marten Buijse. "Structured Approach To Matrix Stimulation Proves Successful In Oman." In SPE European Formation Damage Conference. Society of Petroleum Engineers, 2003. http://dx.doi.org/10.2118/82261-ms.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Müller, Ulrich, and Jay Daniel. "Tinsley proves stress mirror polishing for giant segmented telescopes." In SPIE Astronomical Telescopes + Instrumentation, edited by Ramón Navarro, Colin R. Cunningham, and Eric Prieto. SPIE, 2012. http://dx.doi.org/10.1117/12.926718.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Fishell, Wallace G. "AV-8B ETARS demo proves AN/ASQ-197 versatility." In San Dieg - DL Tentative, edited by Paul A. Henkel, Francis R. LaGesse, and Wayne W. Schurter. SPIE, 1990. http://dx.doi.org/10.1117/12.23146.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Reports on the topic "Validesa de les proves"

1

Lawrence, Robert. Recent Manufacturing Employment Growth: The Exception That Proves the Rule. Cambridge, MA: National Bureau of Economic Research, December 2017. http://dx.doi.org/10.3386/w24151.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Kayaoglu, Barin. Third time, no charm: Eid proves unlucky for Istanbul Pride. Al-Monitor: The Pulse of the Middle East, June 2017. http://dx.doi.org/10.26598/auis_ug_is_2017_06_26.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

HENRY FORD HEALTH SYSTEM DETROIT MI. Demonstrate a Leap-Ahead EM Gun Armament System that Proves the Maturity of the Technology for Future Combat Systems. Fort Belvoir, VA: Defense Technical Information Center, March 2001. http://dx.doi.org/10.21236/ada385948.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Johnson, Corey, Colton James, Sarah Traughber, and Charles Walker. Postoperative Nausea and Vomiting Implications in Neostigmine versus Sugammadex. University of Tennessee Health Science Center, July 2021. http://dx.doi.org/10.21007/con.dnp.2021.0005.

Full text
Abstract:
Purpose/Background: Postoperative nausea and vomiting (PONV) is a frequent complaint in the postoperative period, which can delay discharge, result in readmission, and increase cost for patients and facilities. Inducing paralysis is common in anesthesia, as is utilizing the drugs neostigmine and sugammadex as reversal agents for non-depolarizing neuromuscular blockers. Many studies are available that compare these two drugs to determine if neostigmine increases the risk of PONV over sugammadex. Sugammadex has a more favorable pharmacologic profile and may improve patient outcomes by reducing PONV. Methods: This review included screening a total of 39 studies and peer-reviewed articles that looked at patients undergoing general anesthesia who received non-depolarizing neuromuscular blockers requiring either neostigmine or sugammadex for reversal, along with their respective PONV rates. 8 articles were included, while 31 articles were removed based on our exclusion criteria. These were published between 2014 and 2020 exclusively. The key words used were “neostigmine”, “sugammadex”, “PONV”, along with combinations “paralytic reversal agents and PONV”. This search was performed on the scholarly database MEDLINE. The data items were PONV rates in neostigmine group, PONV rates in sugammadex group, incidence of postoperative analgesic consumption in neostigmine group, and incidence of postoperative analgesic consumption in sugammadex group. Results: Despite numerical differences being noted in the incidence of PONV with sugammadex over reversal with neostigmine, there did not appear to be any statistically significant data in the multiple peer-reviewed trials included in our review, for not one of the 8 studies concluded that there was a higher incidence of PONV in one drug or the other of an y clinical relevance. Although the side-effect profile tended to be better in the sugammadex group than neostigmine in areas other than PONV, there was not sufficient evidence to conclude that one drug was superior to the other in causing a direct reduction of PONV. Implications for Nursing Practice: There were variable but slight differences noted between both drug groups in PONV rates, but it remained that none of the studies determined it was statically significant or clinically conclusive. This review did, however, note other advantages to sugammadex over neostigmine, including its pharmacologic profile of more efficiently reversing non-depolarizing neuromuscular blocking drugs and its more favorable pharmacokinetics. This lack of statistically significant evidence found within these studies consequentially does not support pharmacologic decision-making of one drug in favor of the other for reducing PONV; therefore, PONV alone is not a sufficient rationale for a provider to justify using one reversal over another at the current time until further research proves otherwise.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

NREL Proves Cellulosic Ethanol Can Be Cost Competitive (Fact Sheet). Office of Scientific and Technical Information (OSTI), November 2013. http://dx.doi.org/10.2172/1104620.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Direct2Farm proves the case for mobile-based agro-advisory services in India. CABI, 2016. http://dx.doi.org/10.1079/cabicomm-60-1902.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

A story of impact: use of model farmers proves effective in increasing safety practices among Navajo agricultural workers. U.S. Department of Health and Human Services, Public Health Service, Centers for Disease Control and Prevention, National Institute for Occupational Safety and Health, November 2014. http://dx.doi.org/10.26616/nioshpub2015177.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography