To see the other types of publications on this topic, follow the link: Visuell identitet.

Journal articles on the topic 'Visuell identitet'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Visuell identitet.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Jang,, ChangSik. "Study on the Convergence Between a Corporation's Visual Identity System and the Open Visual Identity System: Based on the case of Hyundai Heavy Industries." Journal of Cultural Product and Design 43, no. 1 (December 30, 2015): 203–11. http://dx.doi.org/10.18555/kicpd.2015.43.203.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Oktaviani, Anita, and Menul Teguh Riyanti. "ANALISIS VISUAL LOGO ORGANISASI PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH RUMAH TANGGA “GAWE RUKUN”." Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain 3, no. 2 (October 1, 2018): 127. http://dx.doi.org/10.25105/jdd.v3i2.3600.

Full text
Abstract:
<strong>Abstract</strong><br />Visual Logo Analysis of Household Waste Management Organization “Gawe Rukun”. Logo in corporate identity or brand identity is a symbol or a sign that describes and represents the identity of what is in it. A well-conceptualized logo or branding becomes an identity that can communicate visually. Gawe Rukun is an organization that focuses<br />on handling, managing waste, and greening especially in Kunciran Indah, Tangerang, Banten. This organization is a pioneer of the Tangerang City government program on 1000 Bank Trash. Visually, the garbage bank logo Gawe Rukun paid little attention to the placement of visual elements in it. The research method used in this research is descriptive qualitative analytic method with the technique of collecting interview data, observation, literature study, and documentation study. An effective, communicative,and informative logo can reinvigorate the existence and identity of the Gawe Rukun junk bank organization that the conceptualized branding will bring a good identity to the organization.<br /><div> </div><div> </div><div> </div><strong>Abstrak</strong><br />Analisis Visual Logo Organisasi Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga “Gawe Rukun”. Logo dalam corporate identity atau brand identity merupakan sebuah simbol atau tanda yang menggambarkan dan mewakili identitas dari apa yang ada di dalamnya. Logo atau branding yang terkonsep dengan baik menjadi suatu identitas yang dapat berkomunikasi secara visual. Gawe Rukun merupakan organisasi yang fokus pada mengatasi, menangani, mengelola sampah, dan penghijauan khususnya di wilayah kelurahan Kunciran Indah, Tangerang, Banten. Organisasi ini merupakan pelopor dari program pemerintah Kota Tangerang tentang 1000 Bank Sampah. Secara visual, logo<br />bank sampah Gawe Rukun kurang memperhatikan penempatan elemen visual yang ada di dalamnya. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif analitik dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Logo yang efektif, komunikatif, dan informatif dapat mengangkat kembali eksistensi dan identitas organisasi bank sampah<br />Gawe Rukun bahwa branding yang terkonsep akan membawa identitas yang baik untuk organisasi tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Almakki, Zamzami. "Analisa Penanda Cangkir Pada Brandmarks Coffeeshop di Jakarta." ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual 9, no. 1 (March 21, 2018): 56–74. http://dx.doi.org/10.31937/ultimart.v9i1.741.

Full text
Abstract:
Identitas visual memiliki peranan penting dalam sebuah usaha dan institusi. Perusahaan daninstitusi yang tidak memiliki identitas visual memiliki kecenderungan tidak dikenali dan dibedakan. Maraknya industri kopi dan lebih spesifiknya pada coffeeshop, marak pula kebutuhan akan identitas visual, untuk dikenali sebagai coffeeshop dan dibedakan dari coffeeshop lainnya. Akan tetapi, kehadiran beberapa identitas visual coffeeshop ternyatasangat mudah dikenali dengan penggunaan cangkir pada logonya. Hal tersebut yang menjadi pembahasan utama dalam penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika visual yang merupakan perpaduan antara tipologi brandmarks yang dikemukakan Wheeler (2009) dan struktur logo yang dikemukakan Floch (2000) serta tipe obyek tanda yang dikemukakan Pierce terhadap tanda pada brandmarks. Analisa ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman atas penggunaan penanda cangkir pada brandmarks coffeeshop dan pengetahuan dalam menganalisa identitas visual. Kata kunci: visual, coffeeshop, logo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Adiwibawa, Bernardus Andang Prasetya, and Dwi Puji Prabowo. "Karakter Fasad Bangunan Ikonik Kota sebagai Alternatif Desain Identitas Kota Semarang." ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia 2, no. 01 (March 26, 2018): 23–32. http://dx.doi.org/10.33633/andharupa.v2i01.1003.

Full text
Abstract:
AbstrakArtikel ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan untuk menggali khasanah khas kota dalam bentuk tampilan luar atau fasad bangunan sebagai alternatif acuan visual bagi suatu desain identitas. Penelitian dilakukan untuk menentukan bangunan yang secara visual terkenal, dengan metode jajak pendapat atau polling. Pengembangan desain identitas visual dilakukan dengan pendekatan formal melalui penyederhanaan bentuk. Luaran dari penelitian dan pengembangan desain adalah beberapa alternatif desain identitas kota. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bangunan ikonik atau terkenal di suatu kota potensial menjadi alternatif suatu desain identitas visual. Kata kunci: fasad, bangunan, acuan visual, desain, identitas kota AbstractThis article is a result of a research conducted to elaborate building facades as iconic city’s treasure as alternative visual reference for city’s visual identiy design. Polling method is conducted to determine some noted building. A formal analysis is carried out to develop visual design by stylizing the facades. The outcome of the research and design development are some alternative city’s identity designs. The conclusion of this research is that noted/iconic buildings in the city have a potential to be used as visual references for visual identity design. Keywords: facade, building, visual reference, desain, city’s identitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Zulkarnain, Alfiansyah, Febrianti Setiana, Felicia Kristella, and Felicia Violetta. "ANALISA UNSUR ESTETIKA DESAIN IDENTITAS VISUAL KARYA STUDIO DESAIN PENTAGRAM BERDASARKAN KACAMATA TEORI EKSPRESI DAN FORMALISME." GESTALT 1, no. 1 (June 30, 2019): 1–12. http://dx.doi.org/10.33005/gestalt.v1i1.16.

Full text
Abstract:
Kajian estetika atas karya desain komunikasi visual dilakukan atas hasil proyek-proyek desain identitas visual dari studio desain Pentagram, salah satu studio desain grafis berorientasi branding yang paling sukses dan ternama di dunia. Tiga studi kasus identitas visual yang dikaji yaitu identitas visual MTV World Creative Studio (perusahaan media), MIT Media Lab (laboratorium penelitian universitas), dan Saks Fifth Avenue (toko retail fashion). Kajian estetika akan dilakukan berdasarkan dua sudut pandang kacamata teoritis klasik, yaitu teori ekspresi dan formalisme. Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya logo-logo atau identitas visual Pentagram yang sudah dikaji memiliki kualitas estetis yang variatif, tergantung dari sudut pandang kacamata teoritis yang diambil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Karunia, Anita, Alimuddin Alimuddin, and Nurabdiansyah Nurabdiansyah. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DESTINASI WISATA KAWASAN TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA." JURNAL IMAJINASI 4, no. 2 (December 5, 2020): 11. http://dx.doi.org/10.26858/i.v4i2.17289.

Full text
Abstract:
Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan identitas visual baru yang menarik, konsisten dan sesuai dengan citra yang ingin dibangun Teluk Youtefa sebagai salah satu cara dalam pengembangan destinasi wisata di Kota Jayapura serta diterapkan pada graphic standard manual, stationery, dan gifts/merchandise agar dapat digunakan sebagai media identifikasi media promosi wisata. Data yang digali dalam penelitian ini mencakup teori desain terkait merancang logo serta teori warna, tipografi, brand, branding, identitas visual, brand awareness, serta data teluk youtefa berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Data diperoleh diteliti menggunakan metode kualitatif, analisis SWOT, dan analisis STP. Logo dari Teluk Youtefa menampilkan visualisasi yang memperkenalkan nilai budaya dan keindahan alam kepada para wisatawannya, oleh karena itu identitas visual di desain agar memiliki kesan menyenangkan, dan tidak terlepas dari unsur alam dan budaya suku tobati dan enggros. Hasil perancangan identitas visual ini adalah logo dengan menggunakan media utama berupaGraphic Standard manual sebagai buku panduan yang berisi aturan serta penggunaan identitas visual Youtefa dan mencakup logo, warna dan tipografi, juga penerapannya pada media. Logo dari hasil Perancangan Identitas Visual Kawasan Teluk Youtefa kemudian diaplikasikan ke dalam media pendukung sebagai media promosi, media komunikasi pendukung terdiri dari Stationary dan Gift/ Merchandise.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Karunia, Anita, Alimuddin Alimuddin, and Nurabdiansyah Nurabdiansyah. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DESTINASI WISATA KAWASAN TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA." TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar 7, no. 3 (December 31, 2020): 145. http://dx.doi.org/10.26858/tanra.v7i3.17290.

Full text
Abstract:
Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan identitas visual baru yang menarik, konsisten dan sesuai dengan citra yang ingin dibangun Teluk Youtefa sebagai salah satu cara dalam pengembangan destinasi wisata di Kota Jayapura serta diterapkan pada graphic standard manual, stationery, dan gifts/merchandise agar dapat digunakan sebagai media identifikasi media promosi wisata. Data yang digali dalam penelitian ini mencakup teori desain terkait merancang logo serta teori warna, tipografi, brand, branding, identitas visual, brand awareness, serta data teluk youtefa berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Data diperoleh diteliti menggunakan metode kualitatif, analisis SWOT, dan analisis STP. Logo dari Teluk Youtefa menampilkan visualisasi yang memperkenalkan nilai budaya dan keindahan alam kepada para wisatawannya, oleh karena itu identitas visual di desain agar memiliki kesan menyenangkan, dan tidak terlepas dari unsur alam dan budaya suku tobati dan enggros. Hasil perancangan identitas visual ini adalah logo dengan menggunakan media utama berupaGraphic Standard manual sebagai buku panduan yang berisi aturan serta penggunaan identitas visual Youtefa dan mencakup logo, warna dan tipografi, juga penerapannya pada media. Logo dari hasil Perancangan Identitas Visual Kawasan Teluk Youtefa kemudian diaplikasikan ke dalam media pendukung sebagai media promosi, media komunikasi pendukung terdiri dari Stationary dan Gift/ Merchandise.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

C.R.E.C, Aileena Solicitor, Diana Aqidatun Nisa, Alfian Candra Ayuswantana, Handy Octoriawan Sumitro, and Amaliya Nur Hanani. "PENTINGNYA TYPEFACE SEBAGAI IDENTITAS VISUAL KAWASAN WISATA PANTAI PARANG DOWO." JABN 1, no. 1 (April 30, 2020): 38–48. http://dx.doi.org/10.33005/jabn.v1i1.1.

Full text
Abstract:
Tipografi dalam dunia desain komunikasi visual merupakan hal yang sangat penting dan sering dipakai untuk menyempurnakan sebuah desain. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam bentuk desain yang didalamnya mengandung unsur tipografi seperti; desain brosur, periklanan dan desain lainnya yang merupakan suatu bentuk komunikasi visual. Dalam tipografi terdapat istilah Typeface yang merupakan rancangan karakter dari sekumpulan huruf. Rancangan huruf tidak hanya terbatas pada media komunikasi, namun juga berfungsi sebagai bentuk identitas visual. Salah satunya identitas visual pada daerah wisata. Di Kabupaten Malang memiliki destinasi wisata alami yang cantik, salah satunya Pantai Parang Dowo yang memiliki tempat berendam alami yang cantik di pinggir pantainya, namun masih belum banyak pengunjungnya. Dengan banyaknya keindahan alam yang dimiliki Pantai Parang Dowo perlu adanya sebuah identitas visual untuk memudahkan menyampaikan informasi serta sosialisasi pentingnya identitas visual bagi masyarakat sekitar. Perancangan dan sosialisasi ini dilakukan berdasarkan riset kualitatif berupa observasi dan wawancara mendalam. Hasil rancangan akan disosialisasikan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan implementasi. Dengan demikian adanya desain typeface sebagai identitas visual akan sangat membantu pertumbuhan Pantai Parang Dowo sebagai daerah wisata alam yang ada di Kabupaten Malang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ersyad, Firdaus Azwar, Errika Dwi Setya Watie, and Ayang Fitrianti. "Identitas Visual Dalam Destination Branding Kawasan Srigunting Semarang." Jurnal Dinamika Sosial Budaya 21, no. 2 (December 13, 2019): 116. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v21i2.1720.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kawasan Srigunting Semarang. Potensi kawasan ini perlu adanya rancangan identitas visual sebagai bentuk bentuk promosi wisata kota Semarang yang notabene pemerintah masih aktif untuk meningkatkan promosi wisata lokanya. Penelitian ini bermaksud merancang identitas visual bagi Kawasan Srigunting, sehingga penelitian ini dilakukan dengan penelitian kualitatif. Sebagai sebuah kegiatan komunikasi persuasif, perancangan ini menggunakan pendekatan <em>A-A Procedure.</em> Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini bermaksud memberi kontribusi pemerintah kota Semarang khususnya dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk merancang identitas visual kawasan Srigunting agar memiliki identitas yang dapat dijual kemasyarakat dan dapat menambah daya tarik stakeholder untuk meningkatkan promosi kota Semarang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Rizaldi, Mohammad, Edina Margaret, and Triden Triden. "Kajian Visualisasi Logo Sekolah Menengah Atas Di Tangerang Selatan." ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual 7, no. 1 (November 12, 2016): 52–66. http://dx.doi.org/10.31937/ultimart.v7i1.471.

Full text
Abstract:
Visual logo merupakan salah satu wajah atau identitas sebuah perusahaan ketika mereka berada ditengah-tengah masyarakat, visual logo mewakili dari adanya identitas setiap perusahaan, logo memiliki peran penting dalam menunjang setiap bisnis atau usaha dari tiap perusahaan, dan visual logo mampu memberikan dampak atau pengasosiasian bagi setiap orang yang melihatnya. Perkembangan zaman mempengaruhi beberapa aspek mengenai perkembangan visual dari berbagai jenis identitas visual yakni berupa logo dari sebuah institusi pendidikan atau Sekolah. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah ditemukan adanya sebuah perubahan pada trend dari visual sebuah logo yang diterapkan pada tiap sekolah, banyak visual logo pada sekolah khususnya di Tangerang Selatan masih menggunakan pendekatan-pendekatan tradisional, yang dimana pendekatan-pendekatan tersebut lebih mengkomunikasikan sebuah makna yang dapat diperlihatkan secara simbolis melalui visual logo yang memiliki pengasosiasian makna dari simbol yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat dan mudah untuk dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai elemen-elemen visual yang sering digunakan oleh pihak sekolah sebagai bahan pertimbangan mereka ketika proses perancangan visual logo. Keywords: visual logo, identitas visual, institusi pendidikan, Sekolah Menengah Atas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Ahmad Faizal, Fajar, Agus Malik Ibrahim, and Osa Mega Silvia. "PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL RUMAH MAKAN PADANG SABANA KAPAU DI KOTA BANDUNG." Journal Kreatif 3, no. 01 (July 2, 2021): 17–21. http://dx.doi.org/10.53580/files.v3i01.27.

Full text
Abstract:
Sabana Kapau adalah salah satu usaha tata boga, rumah makan padang yang berada di Kota Bandung. Berdiri sejak tahun 1983,usaha tata boga ini diawali dengan berjualan nasi Kapau kaki lima dengan menggunakan gerobak. Seiring berjalannya waktu, padatahun 2020 ini Rumah Makan Sabana Kapau sudah memiliki 4 restoran yang berpusat di Jl. Moch. Ramdan no.12. Dalamperkembangannya, usaha ini telah melakukan 3 kali pergantian logo dan logo yang terakhir dibuat kurang menonjolkan identitas visualRumah Makan Sabana Kapau, yaitu memvisualisasikan ukiran Si Kambang Manih dengan harapan nama Rumah Makan Sabana Kapauselalu wangi, usahanya selalu maju dan berkembang. Membuat target pasar lebih luas, akan tetapi hal tersebut tidak didukung denganidentitas visual yang memadai. Berdasarkan fakta lapangan diatas, dibuatlah perancangan identitas visual Rumah Makan Sabana Kapaudengan tujuan menampilkan pesan modern, tegas dan berkembang sesuai dengan identitas Rumah Makan Sabana Kapau dan denganpertimbangan bahwa rumah makan ini belum memiliki identitas visual yang kuat. Identitas visual ini dipadukan dengan ukiran SiKambang Manih dengan tujuan diferensiasi produk dengan kompetitor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Marhendra, Anak Agung Ngurah Gede, Agung Eko Budiwaspada, and Sangayu Ketut Laksemi Nilotama. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL REBRANDING CITRA PERUSAHAAN CEMARA CERAMICS (DESIGN OF CEMARA CERAMICS VISUAL REBRANDING IDENTITY)." Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain 4, no. 1 (August 1, 2021): 1. http://dx.doi.org/10.25105/jsrr.v4i1.10096.

Full text
Abstract:
<p>Abstract Design of Cemara Ceramics Visual Rebranding Identity aims to produce a concept strategy and visual rebranding of the Cemara Ceramics company and produce a Cemara Ceramics rebranding visual identity design in order to encourage the creation of a new identity image. The method in this design uses a 5-stage Design Thinking approach, namely Empathize, Define, Ideate, Prototype and Test. The result achieved is the design of the new Cemara Ceramics corporate identity. With the use of the design thinking method in this research, various problems related to the company image of Cemara Ceramics can be found. The core problem obtained is how to design a strategy and concept of visual identity rebranding to encourage the creation of a new corporate image of Cemara Ceramics.</p><p>Keywords: visual rebranding identity, concept strategy, design thinking</p><p>Abstrak Perancangan Identitas Visual Rebranding Citra Perusahaan Cemara Ceramics ini bertujuan untuk menghasilkan strategi konsep dan visual rebranding perusahaan Cemara Ceramics serta menghasilkan rancangan identitas visual rebranding Cemara Ceramics dalam rangka mendorong terciptanya citra identitas yang baru. Metode dalam perancangan ini menggunakan pendekatan 5 tahapan Design Thinking yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Hasil yang dicapai yaitu rancangan corporate identity Cemara Ceramics yang baru. Dengan adanya penggunaan metode design thinking pada penelitian ini dapat menemukan berbagai permasalahan terkait citra perusahaan Cemara Ceramics. Permasalahan inti yang didapat yaitu mengenai bagaimana merancang strategi dan konsep identitas visual rebranding untuk mendorong terciptanya citra baru perusahaan Cemara Ceramics.</p><p>Kata kunci: identitas visual rebranding, strategi konsep dan visual, design thinking</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Qur'ana, Tri Wahyu, and Abdurrahman Sidik. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI." Technologia: Jurnal Ilmiah 11, no. 2 (April 1, 2020): 102. http://dx.doi.org/10.31602/tji.v11i2.2794.

Full text
Abstract:
Penggunaan lambang dan logo saat ini masih banyak yang tidak sesuai dengan fungsi dan tujuannya dibuat. Apabila mengacu pada pengertiannya, lambang dan logo memiliki makna yang berbeda pula. Penggunaan lambang dan logo juga banyak digunakan pada perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi yang menggunakan lambang dan logo yaitu Universitas Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan lainnya. Lambang digunakan untuk kepentingan internal di dalam perguruan tinggi, seperti penggunaan dalam spanduk acara di dalam kampus, skripsi, penulisan tugas dan makalah atau karya ilmiah. Sedangkan logo digunakan untuk kepentingan eksternal yang hubungannya dengan stakeholder perguruan tinggi, seperti kepentingan dengan instansi mitra dan atau alumni. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari hingga saat ini hanya menggunakan lambang dan tidak mempunyai logo. Lambang dan logo mempunyai peran dalam membentuk identitas visual perguruan tinggi. Identitas visual erat kaitannya dengan brand. Tujuan utama dalam membangun identitas visual yaitu agar produk atau jasa yang ditawarkan mampu melekat dengan kuat dalam pikiran dan hati konsumen. Jika dikaitkan dengan penelitian ini yaitu identitas visual perguruan tinggi seperti lambang dan logo berfungsi sebagai pembeda perguruan tinggi dengan yang lainnya, penerapan visi dan misi, kumpulan berbagai atribut fisik, emosi, pemahaman logis, karakteristik, performa, aset, dan janji dari perguruan tinggi itu sendiri. Peneliti melakukan perancangan identitas visual berupa logo Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari untuk memperkuat brand yang telah dibangun agar dapat dikenal masyarakat secara luas.Kata Kunci: Brand, Desain, Identitas Visual, Logo
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Setiawan, I. Nyoman Anom Fajaraditya, and I. Nyoman Yoga Trisemarawima. "PERANCANGAN LOGO PURA BUKIT DHARMA DURGA KUTRI, BURUAN, BLAHBATUH, GIANYAR." Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) 5, no. 01 (March 31, 2020): 59. http://dx.doi.org/10.25124/demandia.v5i01.2718.

Full text
Abstract:
Sebagai bagian dari identitas visual, logo kini memiliki peran penting dalam suatu kelembagaan misalnya pada gagasan kepanitian di Pura Bukit Dharma Durga Kutri. Pura yang berlokasi di Desa Buruan Kabupaten Gianyar Bali ini, merupakan salah satu situs peninggalan purbakala dan membutuhkan logo untuk kebutuhan administratif untuk kedinasan dan identitas pada media publikasi terkait halnya pada proposal dan undangan untuk instansi yang minimal setiap enam bulan selalu dilakukan. Pada proses perancangan logo, dilakukan pengumpulan data melalui metode observasi dan wawancara secara purposive, lalu data tersebut diasumsikan sebagai bahan untuk pencarian ide dan dasar referensi visual. Mengikuti struktur pola pikir dan proses perancangan, penciptaan dilakukan diantaranya dengan teknik stilir pada ilustrasi tradisional Bali dan modifikasi pada elemen tradisi lainnya agar dapat diolah menjadi alternatif rancangan. Hasil dari rancangan kemudian diputuskan pada parum adat secara demokratis sehingga hasil keputusan dapat dipublikasikan untuk berbagai tujuan. Pada dasarnya penciptaan identitas visual ini sangat memerlukan pertimbangan berbagai aspek khususnya pada aspek filosofis yang telah melatarbelakanginya. Tata kelola penggunaan identitas visual pun selayaknya perlu dipertimbangkan agar sesuai dengan gagasan awal dan tujuan penciptaan sehingga rancangan logo dapat dipakai sebagaimana mestinya. Kata kunci: rancangan, Identitas visual, logo, pura, Durga Kutri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Žilinskaitė, Viktorija. "Lietuvos kodas: Istorijos fragmentai Vilniaus miestovaizdyje." Informacijos mokslai 45 (January 1, 2008): 90–96. http://dx.doi.org/10.15388/im.2008.0.3382.

Full text
Abstract:
Straipsnyje analizuojami Vilniaus paminklai kaip praeities reprezentacijos. Paminklai istorinėms asmenybėms ir įvykiams pateikia identiteto konstravimo medžiagą. Palaikomi istorijos vadovėlių ir turistų vadovų, jie kuria valstybės identitetą tiek miestiečiams, tiek ir miesto svečiams. Kita vertus, paminklai atkreipia dėmesį į istorinius įvykius ir asmenybes, vienus primindami, kitus palikdami užmarštyje.Kaip ir kitų šalių, kurios buvo okupuotos ir kuriose keitėsi valdžios, Lietuvos miestuose, ypač Vilniuje, buvo naikinami lietuviški simboliai bei statomi okupacinių valdžių monumentai. Atkūrus nepriklausomybę, Vilniaus, kaip ir kitų Lietuvos miestų, miestovaizdyje mažėja okupacinių valdžių ir daugėja Lietuvos istorijai svarbias istorines asmenybes ir įvykius ženklinančių paminklų.Lithuanian code: Captures of history in Vilnius cityscapesViktorija Žilinskaitė SummaryThe article analyses the monuments that capture history in Vilnius cityscapes. Monuments for historical personalities and events are material for the construction of identity. Supported by knowledge of history books and tourist guides they construct identity both for inhabitants and visitors. On the other hand, they are spotlights pointing to history moments, reminding about some and keeping in silence other events and personalities.Like in other countries that experienced change of powers and occupational totalitarian regimes, cityscapes of Lithuanian towns, especially of its capital Vilnius, experienced destruction of Lithuanian monuments and erection of symbols of occupational powers. After restoration of Lithuanian Independence, the Lithuanian capital, as well as other cities and towns, is going through the processes of re-Lithuanisation.Key words: urban representation, visual culture, symbols of history, cultural heritage
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sahertian, Grace Carolline. "IMPLEMENTASI PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM KONSER TALUN DI MUSEUM KOTA BANDUNG." Serat Rupa Journal of Design 5, no. 1 (January 29, 2021): 01–18. http://dx.doi.org/10.28932/srjd.v5i1.3092.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi di era digital ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek seni dan budaya. Musik yang merupakan salah satu unsur dalam seni dan budaya pun dituntut untuk tetap relevan dengan kondisi aktual. Kemunculan platform video streaming seperti YouTube, berpengaruh terhadap penurunan minat masyarakat untuk menikmati pertunjukan musik secara langsung. Oleh sebab itu, pertunjukan musik membutuhkan identitas visual atau visual branding sebagai kemasan yang dapat membangun citra dan daya tarik dari event tersebut. Konser Talun merupakan sebuah pertunjukan musik yang dikemas dengan konsep kreatif. Identitas visual Konser Talun dirancang dengan mengadaptasi elemen-elemen yang terdapat pada tempat pertunjukan, yaitu Museum Kota Bandung. Selain itu, elemen visualnya juga diadaptasi dari karakteristik bunyi gaung/gema. Perancangan identitas visual Konser Talun berupa logo, warna, pemilihan font dan elemen desain, yang kemudian diterapkan ke dalam media promosi, visual background, tata pencahayaan, instalasi dan merchandise. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan instrumen observasi dan wawancara. Pada akhirnya, tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang proses desain yang komprehensif dan holistik dalam mendesain identitas visual sebuah pertunjukan musik, yang tidak hanya memberikan pengalaman audio visual, namun juga dapat memunculkan imajinasi dan mengikat emosi penonton, melalui interaksi dengan keseluruhan elemen yang terdapat dalam Konser Talun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Polk, Thad A., and Martha J. Farah. "A Simple Common Contexts Explanation for the Development of Abstract Letter Identities." Neural Computation 9, no. 6 (August 1, 1997): 1277–89. http://dx.doi.org/10.1162/neco.1997.9.6.1277.

Full text
Abstract:
Abstract letter identities (ALIs) are an early representation in visual word recognition that are specific to written language. They do not reflect visual or phonological features, but rather encode the identities of letters independent of case, font, sound, and so forth. How could the visual system come to develop such a representation? We propose that because many letters look similar regardless of case, font, and other characteristics, these provide common contexts for visually dissimilar uppercase and lowercase forms of other letters (e.g., e between k and y in key and E in the visually similar context K-Y). Assuming that the distribution of words' relative frequencies is comparable in upper and lowercase (that just as key is more frequent than pew, KEY is more frequent than PEW), these common contexts will also be similarly distributed in the two cases. We show how this statistical regularity could lead Hebbian learning to produce ALIs in a competitive architecture. We present a self-organizing artificial neural network that illustrates this idea and produces ALIs when presented with the most frequent words from a beginning reading corpus, as well as with artificial input.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Listya, Ariefika, and Yayah Rukiah. "VISUAL BRANDING PRODUK BELIMBING OLAHAN UMKM DEPOK MELALUI DESAIN LOGO." Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) 3, no. 02 (September 28, 2018): 199. http://dx.doi.org/10.25124/demandia.v3i02.1548.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berfokus pada desain logo sebagai visual branding produk lokal asal Depok produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Depok memiliki komoditas pertanian unggulan yakni belimbing. Ada lima brand produk belimbing olahan di Depok, yaitu Rasa Dewa, Totoka, Delira, Maharani, dan Olavera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika dan pendekatan ilmu pemasaran. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi literatur. Observasi dilakukan dengan mengamati keberadaan logo pada kemasan dan media promosi. Fungsi utama logo adalah untuk membentuk identitas dan membedakannya dengan pesaing, namun desain logo dari kelima brand tersebut memiliki kemiripan dan nampaknya belum kuat identitasnya. Selain itu beberapa diantaranya kurang konsisten dalam implementasinya ke media kemasan maupun media promosi, padahal identitas yang kuat dan branding yang baik diperlukan UMKM agar berdaya saing. Penelitian ini bertujuan mengetahui desain logo sebagai visual branding kelima brand UMKM Depok terkait identitas brand sebagai produk lokal asal Depok. Hasil penelitian menunjukkan beberapa brand tersebut belum memiliki keunikan tersendiri dan identitas yang kuat melalui logonya, dan belum merepresentasikan produk lokal asal Depok melalui logonya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Haiqal, Moch Khalif, and Syarip Hidayat. "PENERAPAN IDENTITAS VISUAL PADA MEDIA PROMOSI WEBSITE WISATA KERAJINAN RAJAPOLAH." Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) 2, no. 02 (September 29, 2017): 182–99. http://dx.doi.org/10.25124/demandia.v2i02.934.

Full text
Abstract:
Potensi wisata kerajinan khususnya di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sangat besar. Rajapolah selain memiliki kerajinan anyaman yang beragam, juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan wisata kerajinan lainnya dengan adanya wisata edukasi kerajinan di Kampung Kreatif Sukaruas. Akan tetapi dengan potensi wisata yang dimiliki Wisata Kerajinan Rajapolah, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya tidak besar dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Wisata kerajinan Rajapolah saat ini belum memiliki identitas visual dan media promosi yang memadai. Penerapan identitas visual pada media promosi website bertujuan untuk menghasilkan media promosi yang dapat menjangkau target pasar secara luas dan efektif sekaligus memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran akan brand wisata kerajinan Rajapolah. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dengan narasumber terkait dan studi pustaka. Hasil analisis data menunjukkan diperlukannya media promosi berupa website yang memiliki identitas visual dari Wisata Kerajinan Rajapolah. Hasil penelitian ini adalah sebuah media promosi website Wisata Kerajinan Rajapolah dengan identitas visual yang mempresentasikan kerajinan dan wisata edukasi Rajapolah. Perancangan media promosi website ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya jual produk kerajinan Rajapolah dengan adanya fitur toko online dan dapat menjangkau lebih luas target pasar dari wisata kerajinan Rajapolah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Magaš Bilandžić, Lovorka. "Sergije Glumac i vizualni identitet Prve hrvatske tvornice ulja u 1930-ima." Peristil 59 (2016): 105–18. http://dx.doi.org/10.17685/peristil.59.9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sriwahyuni, Titin, and Basnendar Herry Prilosadoso. "BLUE FIRE SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN PROMOSI IJEN BATIK DI BONDOWOSO MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL." CITRAWIRA : Journal of Advertising and Visual Communication 1, no. 2 (January 23, 2021): 108–27. http://dx.doi.org/10.33153/citrawira.v1i2.3522.

Full text
Abstract:
Ijen Batik is one of the new batik industries in Tamanan Subdistrict, Bondowoso Regency, which has its own characteristics compared to other batik industries, namely from the main motive inspired by the blue fire Ijen Crater, as one of the best known natural attractions in Bondowoso. The motif coloring uses the spray technique which produces a gradation color which is a distinctive feature for Ijen Batik. In its development, promotion is carried out only from mouth to mouth and there is no visual identity and promotional media used by Ijen Batik, many people inside and outside Bondowoso do not know about this batik industry, so it is necessary to design a visual identity in accordance with the character of the company and promotional media through communication design. visuals in order to produce an effective media to introduce and promote to the wider community. The initial stage of this design is by collecting data through the approach of observation, interviews, analyzing data with qualitative methods, SWOT analysis and promotional design methods, so that Ijen Batik can create a visual identity according to the company's character, namely using blue fire as a design concept that differentiates it from other industries. The identity created is then applied to various promotional media such as stationery, sign systems, packaging, paper bags and merchandise, posters, billboards, banners, and websites that visually look thematic to form a distinctive image. It is hoped that this design can make this industry known to the public with its uniqueness and character and can have a positive impact on the development of Ijen Batik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Bliksrud Aavitsland, Kristin. "Middelalder og norsk identitet. Litterære og visuelle eksempler på norsk medievalisme." Konsthistorisk Tidskrift/Journal of Art History 75, no. 1 (March 2006): 38–49. http://dx.doi.org/10.1080/00233600500469719.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Hartika, Charla Tia, and Angga Kusuma Dawami. "Perancangan Logo HDI Klaten 2019 sebagai Identitas Visual Hari Difabel." DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media 1, no. 2 (September 30, 2020): 115–26. http://dx.doi.org/10.38010/dkv.v1i2.17.

Full text
Abstract:
Daya juang dalam hal kesetaraan antar difabel dengan non-difabel dalam menjalani kehidupan, membuat para advokasi terus menerus melakukan berbagai macam langkah guna mencapai kesetaraan tersebut. Maka itu muncullah pergerakkan untuk memperjuangkan hak-hak Difabel untuk diakui dan direalisasi dari perkumpulan-perkumpulan berbasis komunitas ataupun organisasi Difabel di masyarakat sesuai yang tertera pada UU nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Kebanyakan dari mereka membuat kampanye-kampanye untuk menyuarakan hak-hak mereka sebagai penyandang Difabel. Seperti halnya diskriminasi pada penyandang difabel, stigma masyarakat dan juga aksesibilitas mereka. Begitu pula dengan penyandang disabilitas di Kabupaten Klaten, usaha tersebut dimodifikasi sesuai yang ada di zaman sekarang ini melalui media komunikasi visual yang dapat membantu untuk menunjukkan identitas visual Difabel Klaten itu sendiri. Identitas visual yang dimaksudkan disini meliputi logo, warna, pemilihan font, elemen desain, bagaimana bentuk promosinya dan hal lainnya yang bisa dikembangkan, juga dibuat secara konsisten atau pun berkelanjutan. Dengan adanya identitas visual yang baik maka brand tersebut akan meningkatkan kepercayaan pada masyarakat. Penelitian ini memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembentukan identitas melalui logo Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada tahun 2019. Dengan itu Hari Disabilitas Internasional merupakan momentum bagi para penyandang disabilitas di dunia untuk menunjukkan eksistensinya agar membedakan HDI Klaten 2019 dengan tahun sebelumnya, juga dengan komunitas ataupun organisasi lainnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Marifah, Wiwin Nafidatul, Intan Sari Rufiana, and Wahyudi Wahyudi. "ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI VISUAL SISWA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR VAK." J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika 2, no. 2 (November 16, 2020): 175–86. http://dx.doi.org/10.31932/j-pimat.v2i2.875.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi visual siswa dengan gaya belajar VAK. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di rumah siswa tepatnya dijalan Godang No.42,kelurahan Patihan Kidul, kecamatan Siman, kabupatenPonorogo dan sebagian di PPTQ Al Hasan tepatnya di jalan Parang Menang No.22, kelurahan Patihan Wetan, kecamatan Babadan, kabupaten Ponorogo. Cara pemilihan subjek yaitu pertama diberikan angket kepada 21 siswa kelas V dan kelas VI kemudian digolongkan sesuai dengan masing-masing gaya belajarnya. Setelah itu dipilih 5 siswa dari masing-masing gaya belajar kemudian siswa tersebut diberikan soal tes, kemampuan representasi visual. Setelah diberikan soal, kemudian diambil 2 orang siswa untuk dijadikan subjek penelitian dengan ketentuan memiliki komunikasi yang baik. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk menggali informasi lebih dalam terkait hasil jawaban siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi visual dominan dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar visual. Siswa mampu menyampaikan idenya dengan menggunakan gambar misalnya histogram, diagram garis dan tabel. Dalam pengerjaannya siswa teliti dan detail pada pemberian judul serta identitas-identitas gambar. Representasi visual siswa dengan gaya belajar auditorial cenderung kurang teliti dalam menggambar histogram, diagram garis dan tabel. Siswa dengan gaya belajar ini sering lalai dalam memberikan judul dan identitas-identitas pada gambar. Representasi visual siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung menggunakan kata-kata mengandung tindakan/aksi dalam menyelesaikan suatu masalah yang seharusnya menggunakan tabel atau diagram. Sebagai contoh siswa dengan gaya belajar ini sering menggunakan kata membuat, sangat dan menurut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Adhityatama, Agus. "LOGOTYPE SEBAGAI CITRA GRAFIS DALAM KONTEKS IDENTITAS VISUAL GRUP BAND MAJOR LABEL DAN INDIE LABEL." Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain 4, no. 1 (April 1, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.25105/jdd.v4i1.4556.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract</strong></p><p><strong></strong><br />Logotype as a Graphic Image in the Major Label and Index Label Visual Identity Group Band Context. A logotype will interpret the context of visual identity. Seringai band is one example of an indie group that has a strong image through logotype as their visual identity. A good and appropriate logotype quality is how to create an appropriate identity in forming the characteristics of a band. The use of logotype as a misguided visual identity often occurs in Indonesia and the music industry as a facilitator of the withdrawal of a visual identity both image and artistically, especially for a band that is shaded by a major label. Data on observations conducted in the field show that many things that are less than ideal seem like imitation often occurs without us knowing it.<br />A good logotype is born from an in-depth research, and facts in the manufacturing process, the role of letters emotionally must be able to appreciate the atmosphere and taste. By using this type of qualitative research with a descriptive approach, it is concluded that the results of the analysis in this discussion can provide education to the<br />people of Indonesia.</p><p><br /><strong>Abstrak</strong><br />Logotype Sebagai Citra Grafis Dalam Konteks Identitas Visual Grup Band Major Label dan Indie Label. Sebuah logotype akan memaknai konteks dari identitas visual. Grup band Seringai menjadi salah satu contoh grup indie yang memiliki citra yang kuat lewat logotype sebagai identitas visual mereka. Kualitas logotype yang baik dan pantas adalah bagaimana menciptakan sebuah identitas yang tepat dalam pembentukan<br />karakteristik sebuah grup band. Penggunaan logotype sebagai identitas visual yang salah kaprah kerap terjadi di Indonesia dan industri musik sebagai fasilitator mundurnya sebuah identitas visual yang baik secara citra maupun secara artistik, khususnya untuk grup band yang dinaungi oleh major label. Data observasi yang dilakukan di lapangan<br />menunjukkan banyak hal yang kurang ideal seperti sering terjadinya peniruan tanpa kita sadari. Logotype yang baik lahir dari sebuah riset yang mendalam. Fakta dalam proses pembuatannya, peranan huruf secara emosionil harus dapat mengapresiasikan suasana dan rasa. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif disimpulkan hasil analisis dalam pembahasan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia.<br /><br /></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Keumala, Indah. "PENINGKATAN AKSENTUASI VISUAL KORIDOR PUBLIK KAWASAN BERSEJARAH PUSAT KOTA LAMA BANDA ACEH." ARTEKS, Jurnal Teknik Arsitektur 2, no. 1 (January 1, 2018): 33. http://dx.doi.org/10.30822/artk.v2i1.138.

Full text
Abstract:
Kawasan pusat kota lama Banda Aceh menyimpan nilai sejarah yang tinggi, terbukti dengan banyaknya peninggalan-peninggalan bersejarah yang masih bertahan sebagai objek bersejarah di kawasan ini. Keberadaan artefak-artefak kuno ini dapat melengkapi riwayat sejarah serta menjadi bukti otentik identitas Kota Banda Aceh. Kawasan pusat Kota Banda Aceh membutuhkan ruang-ruang publik yang menarik agar eksistensi aset-aset bersejarah tersebut dapat semakin menonjol sebagai sebuah elemen daya tarik kawasan bersejarah ini. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat identitas kawasan pusat Kota Banda Aceh melalui suatu konsep desain arsitektur di suatu koridor publik potensial yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Gagasannya adalah dengan merangkai ruang-ruang bersejarah di koridor ini agar dapat lebih mudah dan nyaman untuk diakses oleh para pejalan kaki. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perekaman image visual ruang terbuka pada kawasan koridor publik untuk menangkap gambaran visual dan mengetahui kualitas fisik ruang-ruang publik di lokasi tersebut. Peningkatan aksentuasi visual pada koridor publik kawasan pusat Kota Banda Aceh dapat membentuk sekuens visual yang memberikan pengalaman ruang yang berbeda-beda. Pengalaman ruang ini muncul dari fase-fase ruang bertema sejarah kota yang didukung oleh tampilan elemen-elemen ruang yang relevan dengan nilai sejarah. Kunci keberhasilan dalam perkuatan identitas pada koridor ini adalah pemilihan desain elemen-elemen ruang yang tepat, sesuai dengan karakter ruang yang dapat mewakili nilai-nilai dan identitas sejarah kawasan tersebut. Kata kunci: ruang publik, aksentuasi visual, linkage, kawasan pusat kota bersejarah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Djokja, Fakhrunnisa. "PERANCANGAN BRAND IDENTITY KERIPIK WAHYU LUWUK BANGGAI." TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar 8, no. 1 (April 29, 2021): 81. http://dx.doi.org/10.26858/tanra.v8i1.19610.

Full text
Abstract:
Perancangan ini bertujuan menciptakan brand identity sebagai pengembangan usaha keripik Wahyu dan memperkenalkan identitas usaha melalui media komunikasi visual agar menjadi perhatian dan meluasnya lingkup konsumen dari keripik Wahyu. Pengumpulan data dilakukan berkaitan dengan proses perancangan mengenai teori visual, warna, font, layout, logo, graphic standard manual, kemasan dan perancangan media komunikasi visual dan produk keripik Wahyu, observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan analisa terhadap kompetitor sejenis sebagai bahan banding dengan menggunakan analisis SWOT untuk mendapatkan positioning dan diferensiasi sebagai pengembangan dari identitas usaha. Konsep dalam perancangan ini menampilkan keripik Wahyu sesuai dengan identitas usahanya yaitu sebuah produk/keripik produksi Luwuk Banggai dengan kesan yang simpel sehingga mudah untuk diingat dan lebih modern, meninggalkan gaya lama dengan pembaharuan yang dapat menjadi perhatian untuk meluasnya lingkup konsumen keripik Wahyu. Hasil perancangan berupa logo yang merupakan penggabungan dari logogram dan logotype yang menjadi satu kesatuan yang dinamis. Logo akan diaplikasikan pada media komunikasi visual. Media utama berupa desain kemasan dan media pendukung lainnya berupa stationary dan media promosi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Hananto, Brian Alvin. "IMPLEMENTASI BUDAYA KOREA PADA PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL “MIREOKKI”." Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain 5, no. 1 (April 1, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.25105/jdd.v5i1.6855.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract</strong></p><p>The Implementation of Korean Culture in Mireokki’s Visual Identity Design. Globalization made Indonesia exposed to other nation’s cultures. One of the mainstream cultures that are being exposed to Indonesian peoples is the popular culture of Korea. From foods, music, films, lifestyles and also design artifacts from Korea can be found here in Indonesia. One of Korean’s food that is widely favored in Indonesia is tteokbokkis, in which tteokbokki became the basis for food innovation development conducted by Stefani Octavia from the department of Food Technology, Universitas Pelita Harapan. On a collaborative work held by the Department of Food Technology and the Department of Visual Communication Design, there is a visual identity design made by Shella Subagia towards the product developed by Octavia, called “Mireokki”. Using qualitative design methods, Subagia succeeded in designing a logo, packaging, digital promotion media and brand activation which incorporates visuals from the Korean culture. This article contains the research and assessment that the author had done on the design works made by Subagia. The conclusion is that the form implementation of external contexts can be performed when the designer had the basic ability to create a design that is coherent and also united. </p><p><br /><strong>Abstrak</strong></p><p>Implementasi Budaya Korea pada Perancangan Identitas Visual “Mireokki”. Globalisasi membuat kita semakin terekspos dengan budaya-budaya luar. Salah satu bentuk budaya populer yang tengah dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah budaya Korea. Mulai dari makanan, musik, film, gaya hidup sampai artefak-artefak desain dari Korea banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu makanan Korea yang tengah digemari di Indonesia adalah tteokbokki. Jenis makanan tersebut menjadi referensi dari pengembangan makanan dan inovasi yang dilakukan oleh Stefani Octavia dari program studi Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan. Pengembangan dilakukan dalam rangka kerjasama antara program studi Teknologi Pangan dan Desain Komunikasi Visual, melalui perancangan identitas visual oleh Shella Subagia terhadap produk inovasi Octavia yang bernama “Mireokki”. Dengan menggunakan metode perancangan kualitatif, Subagia berhasil menggagas perancangan logo, kemasan, media digital promosi dan juga brand activation yang mengimplementasikan karakter visual dari budaya Korea. Tulisan ini berisi penelitian dan penilaian kritis terhadap proses perancangan yang dilakukan oleh Subagia. Simpulan yang dihasilkan bahwa implementasi rupa dari konteks eksternal dapat dilakukan selama desainer memiliki kemampuan dasar untuk menggagas desain yang koheren dan menyatu.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Harrison, Matthew, and Lars Strother. "Visually split identities in face recognition." Journal of Vision 19, no. 8 (July 2, 2019): 110. http://dx.doi.org/10.1167/19.8.110.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Yusantiar, Renta, and Didit Widiatmoko Soewardikoen. "Perancangan Identitas Visual untuk Promosi Pariwisata Kabupaten Rembang." ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia 4, no. 02 (August 27, 2018): 207–20. http://dx.doi.org/10.33633/andharupa.v4i02.1626.

Full text
Abstract:
AbstrakKabupaten Rembang sedang mengembangkan pariwisata yang dimilikinya. Upaya berpromosi telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak pemerintah kabupaten Rembang, pegelola, hingga masyarakat. Namun, identitas visual yang telah digunakan belum memiliki keseragaman yang baik dalam penggunaan warna dan tipografi. identitas visual dan promosi pariwisata Kabupaten Rembang dalam periode Januari-Juli 2017 menjadi fokus penelitian ini. Penelitian dilakukan di Rembang menggunakan metode observasi, studi pustaka, wawancara dan kuesioner serta analisis dilakukan dengan matriks perbandingan. Tujuan penelitian adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Rembang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa kabupaten Rembang dan potensi wisata yang ada memerlukan pembakuan identitas visual dan penerapannya pada media promosi yang sesuai agar dikenal masyarakat luas dan akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah serta masyarakat Kabupaten Rembang. Kata kunci : wisata, Rembang, identitas visual, promosi AbstractRembang Regency is developing its tourism. Promotion efforts have been made by various parties, both the district government of Rembang, the manager, until the community. However, the visual identity that has been used has not had a good uniformity in the use of color and typography. Visual identity and tourism promotion of Rembang Regency in the period from January to July 2017 become the focus of this research. The research was conducted in Rembang using observation method, literature study, interview and questionnaire and analysis was done with comparison matrix. The objective of the research is to increase public awareness of tourism potential owned by Rembang Regency. The results obtained from this study that Rembang district and the potential of existing tourism requires the visual identity recognition and its application to the appropriate promotional media to be known to the wider community and will have an impact on the increase of regional income and the community of Rembang Regency. Keywords: tourism, Rembang, visual identity, promotion
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Elizabeth, Dessyca. "PERANCANGAN IDENTITAS DAN PROFIL PERUSAHAAN KAFE KONTAINER VESSELS." Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual 12, no. 1 (January 6, 2020): 1–7. http://dx.doi.org/10.31937/ultimart.v12i1.1385.

Full text
Abstract:
Vessels merupakan jasa modifikasi dalam pembuatan kafe kontainer serta dapat menyediakan training terhadap sumber daya manusia. Perusahaan Vessels masih tergolong perusahaan baru yang berdiri sejak 2018, dikarenakan perusahaan Vessels masih tergolong baru, maka Vessels belum memiliki identitas perusahaan seperti logo. Perancangan identitas perusahaan juga meliputi dalam pengaplikasian logo terhadap media visual yang dibutuhkan seperti stationary set, business documents, uniform, vehicle dan company profile. Perancan- gan identitas perusahaan dibuat melalui langkah-langkah dari Alina Wheeler.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Putri, Evania. "FOTO DIRI, REPRESENTASI IDENTITAS DAN MASYARAKAT TONTONAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM." Jurnal Pemikiran Sosiologi 3, no. 1 (January 25, 2016): 80. http://dx.doi.org/10.22146/jps.v3i1.23528.

Full text
Abstract:
Pesatnya perkembangan media komunikasi modern, kemajuan media baru layaknya media sosial, memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk berkreasi dalam menampilkan identitas masing-masing. Membuat identitas virtual merupakan sebuah proses yang terus menerus selayaknya proses yang terjadi di dunia nyata. Kecenderungan fenomena seringkali dimunculkan dengan menampakkan “diri” kita di setiap foto yang dipaparkan di media sosial. Momen itu yang menunjukkan adanya kecenderungan bahwa diantara masyarakat maya di media sosial, terdapat ‘hubungan sosial’yang dimediasi oleh gambar. Melalui studi etnografi visual, artikel ini menjelaskan bagaimana foto diri merupakan realitas sosial, namun disatu sisi ia memiliki simbol-simbol berwujud visual yang mampu membentuk representasi seperti apa yang ingin kita sampaikan. Dalam hal ini menjadi suatu ‘representasi identitas’ yang direproduksi melalui Instagram yang memediasi ruang bagi ‘the spectacle society’ masyarakat tontonan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Siswanto, Riky Azharyandi, and Jasni Bin Dolah. "DYNAMIC IDENTITY PADA IDENTITAS TOKO BUKU GRAMEDIA TERHADAP PRINSIP CONTROLLED RANDOMNESS." Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) 4, no. 01 (May 16, 2019): 15. http://dx.doi.org/10.25124/demandia.v4i01.1971.

Full text
Abstract:
Sebagai konsep baru dalam desain grafis, Dynamic Identity memungkinan sebuah identitas seperti logo memiliki beberapa variasi secara acak. Konsep ini dikembangkan sebagai sebuah respon dari revolusi media digital yang berkembang dewasa ini, dynamic identity memungkinkan sebuah logo untuk mengubah bentuk, warna, dan bentuk secara acak. Akan tetapi variasi yang dihasilkan bisa saja terlalu luas, terlalu teracak dan tidak dapat dikontrol jika diaplikasikan tanpa seperangkat aturan yang dibuat oleh desainer untuk mengendalikan keacakan (Controlled Randomness). Oleh karena itu, pendekatan sistematis harus ada untuk menambahkan keacakan ke sistem identitas dinamis. Penelitian ini berfokus pada identitas merek Toko Buku Gramedia yang diyakini sebagai merek pertama dengan konsep Dynamic Identity di Indonesia, penelitan ini membahas bagaimana cara identitas merek baru Toko Buku Gramedia menggunakan Controlled Randomness dalam pengaplikasian identitas perusahaan tersebut. Penelitian ini mencoba menganalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman bagi Gramedia dalam mengaplikasikan sistem ini. Data diperoleh dari wawancara dan analisa visual. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dalam merancang sistem identitas dinamis di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Triwiyana, Jaka, and Taufik Murtono. "POTENSI DESA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN PROMOSI DESA WISATA JARUM, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN." CITRAWIRA : Journal of Advertising and Visual Communication 1, no. 1 (June 21, 2020): 66–83. http://dx.doi.org/10.33153/citrawira.v1i1.3306.

Full text
Abstract:
Desa Wisata Jarum merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, dengan potensi utama yaitu kerajinan batik batik tulis warna alam, dilengkapi dengan atraksi seni budaya, festival batik setiap tahunya dan alam pedesaan yang masih terjaga. Akan tetapi potensi-potensi wisata yang dimiliki belum dikenal oleh masyarakat luas. Gagasan penciptaan perancangan ini adalah merancang identitas visual yang sesuai dengan karakter dan potensi desa untuk meningkatkan citra desa wisata dan diperlukanya promosi Desa Wisata Jarum yang efektif, efisien, serta sesuai target audince untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan manfaat ekonomis bagi masyarakat Desa Jarum maupun disekitarnya. Metode analisis data pada perancangan ini menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Metode SWOT digunakan untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang terdapat pada Desa Wisata Jarum. Proses penciptaan identitas visual dan promosinya dibagi menjadi empat tahap, yaitu eksplorasi, eksperimentasi, perwujudan, dan evaluasi. Hasil dari perancangan ini berupa identitas visual Desa Wisata Jarum, yaitu : Logo, Tagline, dan aplikasi logo di media statinonery (Kartunama, Kop surat, stempel, nota) kemasan, baju seragam dan merchandise (Kalender dan gantungan kunci). Serta Media promosi yang dihasilkan yaitu website, media sosial, flyer, billboard, poter, transid ad dan majalah. Manfaat dari perancangan ini adalah mampu memberikan identitas visual yang menggambarkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Jarum dan media promosi yang sesuai dengan taregt audience , promosi yang diciptakan diharapkan mampu menarik wisatawan, sehingga bisa meningkatkan pariwisata
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Ristić, Marija. "Visual elements of the Serbian national identity in the comic strip Hieronymus Bosch." Kultura, no. 165 (2019): 106–20. http://dx.doi.org/10.5937/kultura1965106r.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Darmawan, Raden Muhammad Angga, and Wirania Swasty. "Perancangan Ulang Logo dan Media Promosi CV. Kinandang Putera sebagai Penguatan Identitas Visual." ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia 4, no. 02 (August 27, 2018): 157–72. http://dx.doi.org/10.33633/andharupa.v4i02.1613.

Full text
Abstract:
AbstrakSaat ini produk mebel di Indonesia sudah diakui oleh dunia dan kegiatan industri mebel di Indonesia sendiri mendapat dukungan penuh dari pemerintah dengan mengadakan pameran dan penyuluhan bagi pelaku industri mebel di Indonesia, hal ini tentu merupakan kabar baik bagi para pelaku industri mebel. Dengan besarnya jumlah masyarakat Indonesia dan perekonomian yang terus maju tentu kebutuhan mebel akan semakin meningkat. CV. Kinandang adalah salah satu penyedia jasa pembuatan produk mebel di Jakarta, namun perusahaan ini mengalami banyak masalah dengan identitas visual dan media promosinya yang menyebabkan turunnya penjualan dan menghambat kelangsungan perusahaan. Dengan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan melakukan analisis PEST, SWOT, dan analisis visual menggunakan matriks perbandingan yang akan menemukan titik masalah dan penyelesaiannya yang diharapkan akan membuat perusahaan semakin maju. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sistem identitas visual dan media promosi CV. Kinandang dengan membangun identitas visual yang baik agar mudah tertanam di benak konsumen, media promosi yang akan dirancang akan disesuaikan dengan identitas visual perusahaan dari segi warna, tata letak, konsep dan jenis hurufnya yang akan diterapkan pada media cetak dan online. Hal ini dilakukan untuk membangun citra baru pada CV. Kinandang dengan harapan akan mengeluarkan perusahaan dari masalah yang sedang dihadapi. Kata kunci : CV. Kinandang, identitas visual, media promosi, peningkatan penjualan. AbstractCurrently, furniture products in Indonesia have been recognized by the world and furniture industry activities in Indonesia itself has the full support of the government by holding exhibitions and counseling for the furniture industry in Indonesia. This is certainly good news for the furniture industry. With the large number of people of Indonesia and the economy that continues to advance the furniture needs will increase. CV. Kinandang is one of the leading providers of furniture products in Jakarta, but the company is facing a lot of problems with its visual identity and promotional media that cause sales drops and corporate unsustainability. By conducting information collection by interviewing, observing and analyzing PEST, SWOT, and visual analysis using comparison matrix which will find the point of problem and its completion which hopefully will make the company progress more. This study aims to improve the system of visual identity and promotion media CV. Kinandang by building a good visual identity to be easily embedded in the minds of consumers, the media campaign will be designed will be tailored to the company's visual identity in terms of color, layout, concepts and fonts that will be applied to print and online media. This is done to build a new image on the CV. Kinandang in the hope of expelling the company from the problem at hand. Keywords: CV. Kinandang, visual identity and promotional media, sales increase.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Luzar, Laura Christina, and Monica Monica. "Peranan Komunikasi Visual bagi Identitas Perusahaan." Humaniora 4, no. 1 (April 30, 2013): 528. http://dx.doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3461.

Full text
Abstract:
In the current era of globalization, along with expanding the market, many companies are competing to attract the attention of consumers to buy their products. One way to compete and survive in this growing market is by creating an image and visual identity. Strong characters could position the image of a company, visual identity is so necessary in showing the image which wants to be introduced to the public. The vigorous competition between firms creates visual identity, become a prominent feature of each companies. Therefore, it is needed a visual communication designer who can create and develop the concept of corporate identity systems. Visual communication designer also have responsibility to create identity into a system that does not sell directly, but provides identity, information, persuasive and ultimately serves as an effective marketing media.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Ahmad, Arif Priyono Susilo. "Studi Perancangan Identitas Visual Wilayah Karimunjawa." Humaniora 4, no. 1 (April 30, 2013): 567. http://dx.doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3465.

Full text
Abstract:
Effective communication is a critical need in our lives. Communication that is not running properly will impede the flow and the system of social activity. Living in a world filled with information needs language as a right marker so that the meaning of a message can be conveyed properly. At such moments, a marker, which also functions as the identity for the people, demands to look unique, creative, communicative, and comprehensible globally, beyond the boundaries of culture and geography. Visual markers of an area are needed so that miscommunication can be reduced. Visual markers were developed in regard to communication strategies within the context of destination branding. Sharp communication strategy would manifest in the form of creative concept, a kind of platform on which to base and the main idea behind the overall design visualization. Manifestation the visual form of logo design, typography, tone color, shapes, graphic elements, mascot, pictograms, wayfinding, posters, merchandise, and so on. The visual identity of the region, in relation to destination branding program, specifically intended for a destination region, will raise the values of locality, the uniqueness, diversity, and distinctiveness of the region. Designing visual identity Karimunjawa region in this case study apply the principles of creativity and uniqueness that is processed into a visual appealing, distinctive, and attractive, yet understated and powerful in raising local elements.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Wicandra, Obed Bima, and Anang Tri Wahyudi. "Identitas Bonek pada Spanduk “Surabaya Melawan”." Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa 11, no. 2 (February 21, 2020): 167–93. http://dx.doi.org/10.33153/brikolase.v11i2.2894.

Full text
Abstract:
Seni jalanan bagi Bonek adalah media perlawanan kepada federasi sepak bola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka menggunakan seni jalanan bukan hanya sebagai media berekspresi melainkan juga menjadi media identitas sebagai suporter Persebaya. Perlakuan PSSI yang dianggap tidak berkeadilan menjadikan Bonek membuat gerakan budaya berupa protes melalui seni jalanan, dalam hal ini spanduk. Seni jalanan sendiri pada sejarahnya adalah media liar yang dipakai di ruang-ruang publik untuk menyatakan keseniannya maupun sebagai media berekspresi yang bagi seniman dibatasi hanya di galeri-galeri. Publik bagi seniman juga adalah ruang bagi masyarakat bebas menikmati karya seni. Hal ini pula yang mendasari Bonek memakai seni jalanan (spanduk) karena di samping efektif dalam menyampaikan pesan tetapi seni jalanan juga dipandang sebagai media tanpa sekat (egaliter) sebagaimana identitas Bonek selama ini. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan perspektif dalam kajian budaya terutama kaitannya dengan budaya visual. Identifikasi diri yang terdapat dalam komunitas Bonek memunculkan identitas suporter sepak bola yang membedakannya dengan komunitas suporter sepak bola lain. Elemen-elemen visual maupun pesan yang disampaikan dalam spanduk menarik untuk diteliti untuk mendapatkan bagaimana identitas dipahami oleh Bonek dalam mendukung klub pujaannya, Persebaya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Setiawan, I. Nyoman Anom Fajaraditya. "Era Kekinian Publikasi Open Journal Systems dan Perancangan Identitas Visual Jurnal Bali Membangun Bali." Jurnal Bali Membangun Bali 1, no. 1 (April 6, 2020): 1–18. http://dx.doi.org/10.51172/jbmb.v1i1.104.

Full text
Abstract:
Kebutuhan publikasi pada era kekinian sebagai wadah diseminasi informasi dan pengetahuan terutama tentang pembangunan menjadi hal yang penting. Jurnal Bali Membangun Bali sebagai salah satu wadah publikasi merupakan tindakan yang cerdas dalam mensiasati proses pembangunan dan kemajuan pembangunan secara berkesinambungan. Sarana publikasi online menjadi sarana yang tepat dalam publikasi hasil-hasil kajian dan seiring pula dengan himbauan Permenristek melalui Dirjen Dikti prihal publikasi. Adanya sarana online, selain dikelola tim profesional pada bidangnya, diperlukan pula suatu identitas yang mencirikan dan pengantar pesan dari JBMB. Penciptaan identitas visual berupa logo dilakukan dengan beragam pertimbangan dan analisis riset sehingga identitas tersebut dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Logo pada BMB menjadi berperan karena mengakomodir filosofis dari rancangan JBMB diterbitkan. Penciptaan menggunakan metode deskriptif dan runut sehingga proses dapat diikuti dalam pembahasan. Sebagai logo perwakilan entitas BMB akan menjadi bagian popularitas diseminasi riset dan pembangunan yang ada di Provinsi Bali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Miķelsone, Ilze. "CUSTOM-MADE PATCHWORK LANDSCAPE: ENTREPRENEURIAL AND PRIVATE REGIONALISM / PAGAL UŽSAKYMĄ PAGAMINTA MOZAIKA: VERSLO IR PRIVATUS REGIONALIZMAS." Mokslas – Lietuvos ateitis 6, no. 3 (May 22, 2014): 290–302. http://dx.doi.org/10.3846/mla.2014.41.

Full text
Abstract:
Regional identity as a subject of invented tradition is continuously updated in whole Europe; this process is especially regular in cultures of small populations, such as Latvia. It is a multilayered term, which involves a continuously changing main value-focus and numerous disciplines, including architecture. One of the ways to look at it realistically is to analyze the visually represented main hegemonic values and processes in society. Appropriate platform for this is provided by agglomeration expansion – fusion spots of the urban and the rural, thus creating a characteristic local landscape. The aim of this article is to clarify core impacts on the regional identity formation of the landscape of Riga region as observed today. Methodology is based on the case study of Mārupe County, using RES (residential) landscape inventory, urban-morphology, photo-analytical and rhetoric problem-definition methodology. Major findings lead to a conclusion of unbalanced role between the state intervention and free trade system, based on the neoliberal ideology intensified in the transition – economy zone. Thus regional spatial identity has mostly failed following any professional standards, but has rather developed as clusters with residential function, mostly under the strong impact of the market economy and entrepreneurship. Regioninis identitetas kaip naujai išrastos tradicijos samprata yra nuolatos atnaujinama visoje Europoje; šis procesas yra ypač dėsningas tokių nedidelių šalių, kaip Latvija, kultūrose. Tai daugiasluoksnis reiškinys, apimantis besikeičiančias, į vertybes orientuotas disciplinas, taip pat ir architektūrą. Vienas iš būdų į tai žiūrėti realistiškai – analizuoti vizualiai reprezentuotas pagrindines hegemonines vertybes ir procesus visuomenėje. Tam tikrą platformą šiam reiškiniui teikia aglomeracijos plėtra – miestietiškumo ir kaimiškumo sintezė, kurianti charakteringą vietinį kraštovaizdį. Šio straipsnio tikslas – išsiaiškinti nūdienos Rygos regiono kraštovaizdžio esminį poveikį regioninio identiteto formavimui. Metodologija yra pagrįsta Mārupe apygardos tyrimu, kuriam naudotas RES (gyvenamojo) kraštovaizdžio aprašo, miestų morfologijos, fotoanalitinis ir retorinis problemos įvardijimo metodai. Tyrimo rezultatai veda prie išvados, kad valstybės įsikišimo vaidmuo ir laisvoji prekybos sistema, pagrįsta neoliberalia ideologija, nėra subalansuoti ir tai sustiprėja pereinamosios ekonomikos zonoje. Taigi regioninis erdvinis identitetas ne tikslingai grindžiamas profesionaliais standartais, o vystosi daugiau kaip gyvenamosios paskirties zonos, stipriai veikiamos rinkos ekonomikos ir verslo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rossholm Lagerlöf, Margaretha. "Kleopatra blir ariadne. Identitet och förvandling." Konsthistorisk Tidskrift/Journal of Art History 73, no. 1 (February 2004): 55–59. http://dx.doi.org/10.1080/00233600310025320.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Steorn, Patrik. "Kleopatra blir ariadne. Identitet och förvandling." Konsthistorisk Tidskrift/Journal of Art History 73, no. 1 (February 2004): 59–63. http://dx.doi.org/10.1080/00233600310025320a.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Wibawa, Mahendra. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KAMPUNG KERAMIK DINOYO MALANG." Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia 3, no. 2 (December 3, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.32815/jeskovsia.v3i2.394.

Full text
Abstract:
Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan identitas visual bagi kampung keramik Dinoyo Malang. Data dikumpulkan melalui metode wawancara dan pengkajian dokumen yang dianalisis dengan metode S.W.O.T. Perancangan ini menghasilkan sebuah GSM (Graphic Standard Manual) yang memuat Logo kampung keramik Dinoyo, tagline, beserta dua karakter Kerama dan Krani sebagai maskot dari kampung tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Marhendra, Anak Agung Ngurah Gede, Agung Eko Budiwaspada, and Sangayu Ketut Laksemi Nilotama. "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL REBRANDING CITRA PERUSAHAAN CEMARA CERAMICS (Design of Cemara Ceramics' Visual Rebranding Identity)." Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain 4, no. 1 (August 1, 2021): 1. http://dx.doi.org/10.25105/jsrr.v4i1.9967.

Full text
Abstract:
<p><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><strong><em>Desig</em></strong><strong><em>n of Cemara Ceramics' Visual Rebranding Identity </em></strong><em>aim</em><em>s to produce a concept strategy and visual rebranding of the Cemara Ceramics company and produce a Cemara Ceramics rebranding visual identity design in order to encourage the creation of a new identity image. The</em></p><p><em>metho</em><em>d in this design uses a 5-stage Design Thinking approach, namely Empathize, Define,</em></p><p><em>Ideate</em><em>, Prototype and Test. The result achieved is the design of the new Cemara Ceramics corporate identity. With the use of the design thinking method in this research, various problems related to the company image of Cemara Ceramics can be found. The core problem obtained is how to design a strategy and concept of visual identity rebranding to encourage the creation of a new corporate image of Cemara Ceramics.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Visual Rebranding Identity, concept strategy, Design Thinking</em></p><p> </p><h1>Abstrak</h1><h3>Perancangan Identitas Visual Rebranding Citra Perusahaan Cemara Ceramics ini bertujuan</h3><p><em>untu</em><em>k menghasilkan strategi konsep dan visual rebranding perusahaan Cemara Ceramics serta menghasilkan rancangan identitas visual rebranding Cemara Ceramics dalam rangka mendorong terciptanya citra identitas yang baru. Metode dalam perancangan ini menggunakan pendekatan 5 tahapan Design Thinking yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Hasil yang dicapai yaitu rancangan corporate identity Cemara Ceramics yang baru. Dengan adanya penggunaan metode design thinking pada penelitian ini dapat menemukan berbagai permasalahan terkait citra perusahaan Cemara Ceramics. Permasalahan inti yang didapat yaitu mengenai bagaimana merancang strategi dan konsep identitas visual rebranding untuk mendorong terciptanya citra baru perusahaan Cemara Ceramics.</em></p><p><strong>Kat</strong><strong>a kunci: </strong><em>Identita</em><em>s Visual Rebranding</em>, <em>strateg</em><em>i konsep dan visual, Design Thinking</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Irwandi, Ernest, Setiawan Sabana, Andryanto Rikrik Kusmara, and Tisna Sanjaya. "RESPON WARGA TERHADAP PERUBAHAN VISUAL DAN PERWUJUDAN IDENTITAS PEMUKIMAN WONOSARI MENJADI KAMPUNG PELANGI SEMARANG." ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia 6, no. 02 (August 28, 2020): 187–203. http://dx.doi.org/10.33633/andharupa.v6i02.3473.

Full text
Abstract:
AbstrakSatu dasawarsa ini, fenomena mewarnai kampung kota (urban villages) telah menjadi salah strategi berbagai kota di pulau Jawa untuk menciptakan daya tarik wisata. Kampung kota yang seringkali terkesan kumuh, menjelma sebagai kawasan wisata dan menjadi ikon kota. Penelitian ini dilakukan di pemukiman Wonosari Gunung Brintik, Semarang dan saat ini dikenal sebagai Kampung Pelangi. Sejak 2017, warna-warni Kampung Pelangi tidak hanya berfungsi sebagai penanda visual suatu lokasi, tetapi telah mengubah fungsi pemukiman menjadi kawasan wisata. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui perubahan yang terjadi khususnya setelah pemukiman Wonosari dikenal sebagai Kampung Pelangi dan menjadi ikon baru bagi Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode campuran, tahap pendataan awal dilakukan melalui wawancara, kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner untuk mengetahui respon warga setempat terhadap perubahan visual pemukiman Wonosari menjadi Kampung Pelangi. Penelitian bertujuan untuk memahami bagaimana Kampung Pelangi mewujudkan identitas tempat melalui citra lokal serta mencari pendekatan model pemberdayaan terhadap potensi lokal sehingga berdampak pada keberlanjutan Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata. Kata kunci: citra visual, identitas Kampung Pelangi, place branding AbstractFor almost a decade, coloring urban villages have become one of the strategies of various cities in Java to create a tourist attraction. The urban villages, that often considered slum areas had transformed to be tourist destinations and become an icon of cities. This research conducted in the settlement of Wonosari Gunung Brintik, Semarang, or now known as Kampung Pelangi. Since 2017, the colorful Kampung Pelangi has not only visually transformed a location but has transformed into a tourist destination. This research uses a mixed-method, collection of data conducted through interviews and questionnaires. This study uses the perspective of place identity and focuses on the residents’ response to the visual changes of their settlement. This study also tries to understand the image construction process of place identity that represents its local values and search for an empowerment model that will impact the sustainability of Kampung Pelangi as a tourist destination. Keywords: Kampung Pelangi’s identity, place branding, visual image
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Rochani, Agus. "Perancangan Identitas Visual Berbasis Religi Dan Budaya Pesisir Di Kota Demak." Jurnal Planologi 18, no. 1 (April 30, 2021): 82. http://dx.doi.org/10.30659/jpsa.v18i1.15489.

Full text
Abstract:
ABSTRACKThe identity of the city is a form of visual that represents the mental image of the average people. Demak as a city on the north coast of Java Island has much historical value in terms of the spread of Islam. The collaboration between the two aspects is very interesting to expres in the form of a visual identity of the city. This study aims to develop a visual identity design based on the religious values and coastal culture in Demak. The research is formulating qualitatively, which is built from natural basic elements, which depart from data, utilizing existing theories as explanatory material and ending with an identity concept. The design of identity adopts Islamic architectural forms and values at the Great Mosque of Demak, which is collaborated with city characters coast, represented by the shape of sea waves, Islamic ornaments and traditional Javanese Demak Djung boats. Key word: regional image, visual identity, mass composition. ABSTRAKIdentitas visual kota merupakan wujud visual yang mewakili gambaran mental rata-rata masyarakatnya. Kota Demak sebagai kota yang berada ada di pesisir utara Pulau Jawa memiliki nilai historis yang kuat dalam hal penyebaran Agama Islam. Kolaborasi kedua aspek tersebut sangat menarik dituangkan dalam bentuk indentitas visual kota. Penelitian ini bertujuan menyusun rancangan indentitas visual yang dikembangkan berdasarkan nilai nilai religi dan budaya pesisir di Kota Demak. Penelitian dirumuskan secara kualitatif, yang dibangun dari elemen elemen dasar alamiah, yang berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah konsep identitas. Perancangan identitas mengadopsi bentuk dan nilai arsitektural Islam di Masjid Agung Demak, yang dikolaborasi dengan karakter kota pesisir diwakili oleh bentuk ombak air laut, ornamen Islam dan kapal tradisional Demak Djung Jawa.Kata kunci: citra kawasan, identitas visual, gubahan masa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Nugroho, Didit Prasetyo. "Kisah PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY SEBAGAI MEDIA PROMOSI UNTUK MUSEUM PANJI." Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia 2, no. 2 (April 12, 2019): 77. http://dx.doi.org/10.32815/jeskovsia.v2i2.321.

Full text
Abstract:
Kisah Panji merupakan suatu budaya asli masyarakat Jawa yang telah tersebar hingga mancanegara. Nilai-nilai kemanusiaan yang ada di dalam kisah-kisah Panji menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Jawa. Museum Panji yang merupakan tempat untuk melestarikan dan menjaga agar budaya Panji tidak hilang dimakan zaman sebentar lagi akan siap dibuka untuk masyarakat umum. Namun, Museum Panji saat ini belum memiliki identitas visual untuk mengenalkan dan mempromosikan keberadaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang desain identitas visual dari Museum Panji dengan bentuk corporate identity sebagai media promosi. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan desain corporate identity berupa logo, katalog museum, merchandise museum, poster dan booklet yang sesuai dengan ciri khas dari Museum Panji.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Nova, Felisia, Bing Bedjo Tanudjaja, and Daniel Kurniawan. "PERANCANGAN VISUAL BRANDING HAMPER DAN GIFT WANDERLAND." TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar 8, no. 1 (April 21, 2021): 10. http://dx.doi.org/10.26858/tanra.v8i1.19937.

Full text
Abstract:
Bisnis hamper ataupun gift merupakan salah satu jenis bisnis yang sedang trend dengan kebutuhan yang terus meningkat tiap harinya. Hal tersebut kemudian menjadi latar belakang dibentuknya perancangan kali ini, yaitu Wanderland. Wanderland merupakan sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang handmade sabun yang berfokus pada pembuatan hamper atau gift box sabun. Wanderland sendiri merupakan binsnis yang masih dalam tahap perancangan sehingga sangat membutuhkan identitas visual yang jelas agar dapat diterima dan dikenali masyarakat dan membedakan diri dengan kompetitor- kompetitor lain yang bergerak pada bisnis yang sama. Tidak hanya sekedar identitas visual, namun Wanderland yang masih dalam tahap perancangan ini juga memerlukan strategi promosi media yang tepat sehingga dapat menarik target audience yang dituju. Sehingga, tujuan dari perancangan kali ini adalah untuk membentuk visual branding Wanderland yang dapat menonjolkan citra dari brand agar Wanderland dapat memiliki image yang baik di masyarakat dan dapat terus berkembang untuk kedepannya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka diperlukan pengumpulan data dan juga metode penelitian, dimana perancangan kali ini pengumpulan data dilakukan secara kualitatif melalui wawancara, observasi, studi literatur, dan juga dengan melakukan analisis SWOT yang berorientasikan pada faktor internal dan juga eksternal dari brand.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Alfrey, Judith. "Assembling identities." Art History 26, no. 5 (November 2003): 762–64. http://dx.doi.org/10.1111/j.0141-6790.2003.02605007_3.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography